Ods Katarak Senilis Matur Lapsus Mata Benito

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

ODS KATARAK SENILIS MATUR

Benito Arino Gasperz


201983057

Pembimbing :
dr. Carmila L. Tamtelahitu
Laporan Kasus
Identitas

Nama Ny. I.I


Jenis Kelamin Perempuan
Usia 53 Tahun
Alamat Desa Wainah, Waiheru
Agama Islam
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga (Pensiunan PNS)
No.RM 03-25-00
Tanggal Pemeriksaan 03 Juni 2024
Tempat Pemeriksaan Klinik Mata Utama Maluku
Anamnesis
Pasien berusia 53 tahun datang ke Klinik Mata Utama Maluku dengan rujukan Puskesmas Nania,

mengeluhkan mata rabun sejak 2 bulan yang lalu. Mata rabun dirasakan semakin memburuk dalam 1 bulan

terakhir. Tidak ada yang memperberat atau memperingan keluhan tersebut.

Pasien juga mengeluhkan penglihatan silau yang dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Silau

dikatakan memberat ketika terpapar sinar matahari. Keluhan mata merah, gatal, rasa mengganjal,

pandangan berkabut, titik hitam pada lapang pandang, dan sakit kepala disangkal oleh pasien.

Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi terkontrol, hiperurisemia, dan diabetes melitus. Riwayat

penyakit jantung dan asma disangkal oleh pasien. Pasien tidak sedang mengonsumsi obat-obatan. Riwayat

alergi obat disangkal oleh pasien. Riwayat keluhan serupa disangkal oleh keluarga. Riwayat hipertensi,

diabetes melitus, penyakit jantung, dan asma disangkal oleh keluarga. Riwayat memakai kacamata

disangkal oleh pasien.


Pemeriksaan fisik

A. Status Generalis B. Status Oftalmologis


Kesadaran : Compos Mentis Visus OD : 1/300
Tekanan darah : 130/80 mmHg Visus OS : 1/300
Nadi : 77x/menit ADD :-
Pernapasan : 20x/menit PD : 60/58
Slitlamp : lensa mata keruh, iris
shadow (-)
TOD : 16 mmHg
TOS : 19 mmHg
Pergerakan bola mata : dalam batas normal
Funduskopi : sulit dinilai (media keruh)
Pemeriksaan fisik

Segmen anterior
OD OS
bola mata

Edema (-) Palpebra Edema (-)

Hiperemi (-) Konjungtiva Hiperemi (-)

Kesan jernih Kornea Kesan jernih


Kesan dalam, Kesan dalam,
Hifema (-), Bilik mata depan Hifema (-),
Hipopion (-) Hipopion (-)
Radier Iris Radier
Bulat, sentral, Bulat, sentral,
regular, refleks regular, refleks Keruh total,
cahaya langsung Pupil cahaya langsung iris shadow (-)
dan tidak langsung dan tidak
(+) langsung (+)
Keruh total, iris Keruh total, iris
Lensa
shadow (-) shadow (-)
Perencanaa
Diagnosis kerja - Diagnosa
Funduskopi dan Tes konfrontasi (lapang pandang)
ODS KATARAK SENILIS - Terapi
MATUR Suplemen kalium, Fakoemulsifikasi
- Monitoring
Visus, Keluhan, Segmen Anterior
- Edukasi
Diagnosis banding - Menjelaskan pada pasien pentingnya tindakan
- Katarak Senilis Imatur pembedahan pada katarak

- Katarak Senilis - Menjelaskan metode operasi yang dilakukan

Hipermatur - Menjelaskan rangkaian pemeriksaan lanjutan yang


akan dilakukan setelah dilakukan tindakan
- Sublukasi lensa pembedahan
Prognosis

 Quo ad Vitam : bonam


 Quo ad Visam : dubia
 Quo ad Sanasionam : dubia
Tinjauan Pusataka
Anatomi
Definisi

Katarak adalah kelainan pada lensa yang dicirikan oleh penurunan ketajaman
penglihatan dan peningkatan kekeruhan. Asal-usul kata "katarak" berasal dari Bahasa Yunani
"Katarrhakies", Bahasa Inggris "Cataract", dan Bahasa Latin "Cataracta", yang semuanya
mengacu pada fenomena air terjun. Dalam Bahasa Indonesia, kondisi ini dikenal sebagai
"bular", di mana penglihatan terasa seperti terhalang oleh air terjun karena kekeruhan pada
lensa. Katarak terjadi ketika terjadi kekeruhan pada lensa, yang bisa disebabkan oleh
penambahan cairan (hidrasi) pada lensa, denaturasi protein pada lensa, atau keduanya.

Katarak matur adalah kondisi di mana korteks lensa telah menjadi sangat keruh
(opak) dan telah menyebar ke seluruh massa lensa. Biasanya, terdapat sedikit edema pada
lensa, dan refleks merah dari pupil tidak dapat terlihat. Pupil tampak berwarna putih karena
kekeruhan lensa, meskipun cahaya masih dapat mencapai retina dan tersebar secara merata
di seluruh lensa. Kondisi ini menyebabkan persepsi cahaya menjadi kabur dan tidak ada
bayangan iris yang terlihat.
Epidemiologi

 Katarak sebagai penyebab utama kebutaan


 Pertumbuhan populasi dan penuaan
 Prevalensi
 Katarak pada anak dan remaja
 Prevalensi di Indonesia
Etiologi

 Usia dan kelainan bawaan


 Keturunan
 Metabolik
 Mutasi genetik
 Penggunaan obat-obatan
 Faktor lingkungan
Patofisiologi

• Proses Terjadinya Katarak yang Kompleks

• Kekeruhan pada Lensa Disebabkan oleh Tekanan Oksidatif

• Faktor Penyebab Meliputi Radikal Bebas

• Kerusakan dan Migrasi Sel Epitel Lensa

• Pembentukan Serat-Serat Lensa yang Kekerasan

• Penyebab Kerusakan pada Inti Lensa

• Pembentukan Agregat Protein

• Perubahan Indeks Bias dan Kesalahan Refraksi

• Lokasi dan Penampilan Kekeruhan


Diagnosis

 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
 Segmen Anterior
 Visus
 Lapang pandang
 Slit lamp
Tatalaksana

Vitamin
C dan E (memperlambat)
Pembedahan (menghilangkan)
EKIK
EKEK
SICS
Fakoemulsifikasi
Diagnosis banding

 Katarak senilis imatur


 Katarak senilis hipermatur
 Sublukasi lensa
Prognosis

1. Pasien harus diberi tahu mengenai peningkatan risiko komplikasi dan

kemungkinan perlunya lebih dari satu kali operasi untuk mencapai hasil visual

terbaik.

2. Pemeriksaan pra operasi untuk proyeksi cahaya dan defek pupil aferen relatif

merupakan faktor prognosis yang penting.

3. Pasien juga harus dijelaskan mengenai kemungkinan diplopia binokular akibat

hilangnya fusi yang sudah berlangsung lama.


Diskusi
Seorang perempuan Ny. I.I. usia 53 tahun datang ke Klinik Mata Utama Maluku pada
3 Juni 2023 dengan keluhan mata rabun sejak 2 bulan yang lalu. Mata rabun dirasakan
semakin memburuk dalam 1 bulan terakhir. Tidak ada yang memperberat atau
memperingan keluhan tersebut.

Pasien juga mengeluhkan penglihatan silau yang dirasakan sejak 1 bulan yang lalu.
Silau dikatakan memberat ketika terpapar sinar matahari. Keluhan mata merah, gatal, rasa
mengganjal, pandangan berkabut, titik hitam pada lapang pandang, dan sakit kepala
disangkal oleh pasien.

Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi terkontrol, hiperurisemia, dan diabetes


melitus. Riwayat penyakit jantung dan asma disangkal oleh pasien. Pasien tidak sedang
mengonsumsi obat-obatan. Riwayat alergi obat disangkal oleh pasien. Riwayat keluhan
serupa disangkal oleh keluarga. Riwayat hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, dan
asma disangkal oleh keluarga. Riwayat memakai kacamata disangkal oleh pasien. Status
generalis keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis, pemeriksaan fisik tekanan darah
130/80mmHg, nadi 77x/m, respiratori 20x/m, dan suhu 36.5. Pemeriksaan tajam
penglihatan mata kanan 1/300 dan mata kiri 1/300.
Pemeriksaan refraktometer pada kedua mata no target dan
tidak dapat dikoreksi. Tekanan bola mata pada kedua mata dengan
menggunakan non kontak tonometri (NCT) didapatkan mata kanan 16
dan mata kiri 19. Kedudukan bola mata ortotropia dengan gerak bola
mata baik ke segala arah. Berdasarkan pemeriksaan segmen anterior
didapatkan kekeruhan pada lensa kedua mata pasien. Pemeriksaan
segmen posterior dengan menggunakan funduskopi sulit dinilai
dikarenakan media keruh.

Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien tersebut


menunjukkan kelainan yang mengarah pada katarak senilis dengan
tingkat kekeruhan lensa yang matur. Penatalaksanaan yang tepat pada
pasien ini adalah dilakukan tindakan operasi untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai