Pengauditan Ii
Pengauditan Ii
Pengauditan Ii
SUBSEQUENT EVENTS
DAN
PENYELESAIAN PEMERIKSAAN
Kelompok 6:
Reza Nugraha (18300143)
Zarif Alfikri (18300132)
TOPIK PEMBAHASAN
1 Sifat dan Contoh Subsequent Events
TUJUAN PEMERIKSAAN
SUBSEQUENT EVENTS
6
Tujuan pemeriksaan subsequent events adalah sebagai berikut:
1. Untuk menentukan apakah ada kejadian-kejadian penting sesudah tanggal laporan
posisi keuangan (neraca) yang membutuhkan penyesuaian terhadap laporan
keuangan atau memerlukan pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan agar
tidak menyesatkan pengguna laporan keuangan tersebut.
2. Untuk menentukan kemungkinan tertagihnya piutang.
Walaupun konfirmasi (positif) piutang tidak dijawab oleh pelanggan, dan piutang
tersebut sudah lama tidak dilunasi pelanggan, namun jika setelah tanggal laporan
posisi keuangan (neraca) ternyata piutang tersebut dilunasi oleh pelanggan, maka
perusahaan tidak perlu meragukan collectability piutang tersebut. Dengan kata lain,
tidak perlu dibuat penghapusan atau penyisihan atas piutang tersebut.
7
3. Untuk memastikan bahwa “barang dalam perjalanan” yang tercantum di laporan posisi keuangan (neraca) per
tanggal laporan posisi keuangan (neraca), betul-betul masih dalam perjalanan. Sebab ada kemungkinan, pada
saat membayar uang muka pembelian perusahaan mencatat:
Barang dalam Perjalanan (debet)
Kas (kredit)
Utang Usaha (kredit)
Pada saat penerimaan barang sebelum tanggal laporan posisi keuangan (neraca), perusahaan mencatat:
Persediaan (debet)
Utang Usaha (Kredit)
Akibatnya per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) tetap terlihat saldo barang dalam perjalanan dan
terjadi dua kali pencatatan utang usaha. Seharusnya pada saat penerimaan barang, baik sebelum maupun
sesudah tanggal laporan posisi keuangan (neraca), perusahaan mencatat:
Persediaan (debet)
Barang dalam Perjalanan (kredit)
Pada saat utang tersebut dilunasi:
Utang Usaha (debet)
Kas (kredit)
8
4. Untuk memastikan bahwa liabilitas dan beban yang masih harus dibayar
yang tercantum di laporan posisi keuangan (neraca) per tanggal laporan
posisi keuangan (neraca), betul-betul merupakan liabilitas perusahaan
yang akan dilunasi pada saat jatuh temponya (sesudah tanggal laporan
posisi keuangan/neraca).
5. Untuk memastikan bahwa tidak ada liabilitas perusahaan yang belum
dicatat per tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
3
PROSEDUR PEMERIKSAAN
SUBSEQUENT EVENTS
9
PENYELESAIAAN PEMERIKSAAN
AKUNTAN
17
A. Periksa Kecukupan Presentation dan
Disclosures
Menurut Arens (2015:772), ada empat
audit objective untuk presentation and
disclosures seperti yang disajikan pada
table berikut ini:
18
B. Review Ada Tidaknya Contingent Liabilities dan Commitments
Contingent liabilities adalah liabilitas yang mungkin terjadi atau mungkin juga tidak
terjadi yang tergantung pada kejadian dalam periode berikutnya.
Menurut Arens (2015:773), contingent liabilities adalah suatu kewajiban masa dating
yang potensial kepada pihak ketiga yang jumlahnya tidak diketahui dan berasal dari
kegiatan yang sudah terjadi. Contingent liability yang jumlahnya material harus
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Ada tiga kondisi yang harus dipenuhi untuk adanya contingent liability, yaitu:
1. Adanya potensi pembayaran di masa yang akan dating kepada pihak ketiga atau
adanya impairment asset yang diakibatkan oleh kondisi yang ada saat ini.
2. Adanya ketidakpastian tentang jumlah pembayaran masa dating atau infairment dari
aset.
3. Outcome tergantung pada kejadian-kejadian di masa yang akan datang.
19
Contingent liability dapat berasal dari:
• Masalah hukum di pengadilan yang belum selesai per tanggal neraca
• Perbedaan pendapat mengenai utang pajak
• Pendiskontoan wesel tagih
• Unused balances of out standing letters of credit
• Jaminan atas kewajiban pihak lain
• Product warranties (jaminan produk)
• Pending litigation atas hak paten dan product liability
Dalam hal review commitment, auditor harus menanyakan kepada manajemen tentang
ada atau tidaknya sales commitment dan purchase commitment yang mungkin bisa
merugikan perusahaan. Hal ini juga bisa dilakukan dengan membaca notulen rapat dan
kontrak-kontrak penjualan dan pembelian dengan pihak ketiga yang dibuat di tahun
berjalan (periode audit) tetapi pelaksanaannya dilakukan di periode berikutnya.
20
C. Review Subsequent Events