Abad Pertengahan/Arsitektur/Kastil
Pada masa Romawi, tentara tinggal di benteng militer yang disebut kastra, dari kata inilah kemudian muncul kata "kastil." Setelah Romawi runtuh di Eropa, ada banyak masalah akubat perompak, bandit, dan penyerbu, akibatnya orang kaya mulai membangun rumah mereka seperti benteng, atau berpindah ke benteng Romawi. Bangunan-bangunan inilah yang disebut kastil.
Awalnya kastil hanya memiliki satu menara utama, yang disebut keep. Keep biasanya memiliki dua atau tiga lantai, dengan satu ruangan besar di tiap lantai. Ada satu cerobong asap besar di satu sisi, jadi tiap ruangan memiliki perapian besar. Kastil para raja Prancis di Vincennes adalah salah satu contoh kastil jenis ini, contoh lainnya adalah Menara London dan Conciergerie di Paris.
Untuk pertahanan, kastil memiliki jendela kecil untuk menembakkan panah serta tembok yang tebal. Di sekitar keep seringkali terdapat parit yang dalam dan penuh air sehingga jalan masuk ke dalam kastil harus melalui jembatan tarik. Parit semacam ini terdapat dalam kastil William Sang Penkaluk di Caen.
Ketika para raja semakin kuat dan keadaan negara menjadi lebih aman dan terkendali, kaum kaya mulai berfokus pada kenyamanan alih-alih keamanan. Mereka menambahkan ruangan-ruangan di sekitar keep, jendela besar dengan kaca, serta jembatan batu alih-alih jembatan tarik di atas parit. Carcassonne dan Menara London memiliki fitur seperti ini. Pada 1400-an M, orang Eropa mulai mampu membuat meriam yang mampu meruntuhkan tembok tebal kastil, akibatnya pada akhir Abad Pertengahan, kastil mulai ditinggalkan.