Khotbah Ekspositori

Scarica in formato docx, pdf o txt
Scarica in formato docx, pdf o txt
Sei sulla pagina 1di 4

Khotbah Ekspositori

Nama :SELVITA
Nirm : 82095202319
Tugas : Homiletikal
Dosen : Pdt.Hermanus Tuai, D.Min.,D.Th
Tahun Ajaran: 2022/2023
Program Study: S-2 (M.Pd)

Judul: “Hikmat yang Benar”


Teks Alkitab: 1 Korintus 2:6-16

Pendahuluan
Ungkapan “hikmat” dalam bahasa Yunani adalah sophia yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris
yaitu “wisdom”. Dengan demikian ungkapan “hikmat” yang dimaksudkan adalah bersifat spiritual
atau rohani.
Hikmat yang dibicarakan Paulus dalam 1 Korintus 2:6-16 adalah hikmat Allah tentang berita salib.
Paulus menghendaki setiap orang Kristen memiliki pemahaman sesungguhnya tentang hikmat yang
benar sehingga iman Kristen tidak didasarkan pada hikmat manusia, tetapi pada hikmat Allah. Sebab
hari-hari ini manusia cendrung untuk mengandalkan pengetahuan, pengalaman dan logika
berpikirnya dibandingkan mengandalkan Tuhan.
Kalimat Proposisi:
Hikmat yang benar adalah pengetahuan intelektual yang berasal dari Allah yang tidak terbatas. Jika
demikian, hikmat dunia adalah hikmat yang berasal dari penguasa-penguasa dunia dengan segala
pemikiran manusia (ayat 6-7) yang disebut juga hikmat yang tidak benar (palsu) yang bersifat
sementara, sedangkan hikmat yang benar besifat kekal.Oleh sebab itu, Tuhan menghendaki agar kita
memiliki hikmat yang benar.
Garis Besar Khotbah:
Melalui kebenaran firman Tuhan dalam 1 Korintus 2:6-16, ada tiga sumber hikmat yang benar
yaitu :
1. Allah Bapa (Ayat 6-9)
Perhatikan teks, “Tetapi yang kami beritakan adalah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia”
(ayat 7). Kata sembunyi dalam bahasa Yunani apokrupto merujuk pada hal-hal yang tersembunyi
kemudian dapat dinyatakan (bdg. Matius 11:27;16:17). Apa yang dahulu tersembunyi, rahasia
(ayat 7) dan tidak terbayangkan oleh hikmat manusia (ayat 6), kini dapat mengetahuinya dengan
hikmat Allah yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia

1
(ayat 9).. Hikmat Allah tidak berasal dari penguasa-penguasa dunia dan mereka tidak mengenal- Nya
(ayat 8).
Ilustrasi : Seorang atlet selancar menunggu ombak untuk berselanjar, dan ia tidak dapat membuat
ombaknya sendiri. Ombak adalah hikmat Allah dan atletnya adalah kita yang bergerak di atas
ombak. Berapa banyak dari kita mencoba membantu Allah dengan hikmat dunia yaitu dengan
membuat ombak kita sendiri. Mari kita bayangkan bahwa hikmat manusia dan hikmat Allah sangat
jauh perbedaannya antara langit dan bumi.
Oleh karena itu, kita harus memiliki hikmat yang bersumber dari Allah melalui pemberitaan Firman
Tuhan dan bukan hikmat manusia yang terbatas sehingga kita dapat memperoleh hikmat yang benar.
2. Roh Kudus (ayat 10-13)
Roh Kudus adalah Roh Hikmat (bdg. Yesaya 11:2a) dan Roh Kebenaran (Yohanes 16:13).
Karena Roh Kudus adalah Allah, maka Dia mampu menyelidiki segala sesuatu. Yang dimaksud
“segala sesuatu” di konteks ini adalah semua yang dinyatakan Allah, karena “segala sesuatu”
dikontraskan dengan “hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah” (bdg. Ul. 29:29). Roh bukan
hanya mengetahui apa yang dinyatakan, tetapi juga hal-hal yang tidak dinyatakan oleh Allah
kepada kita. Roh Kudus terus-menerus menyelidiki dalam diri Allah (ayat 10-11).

3. Pikiran Kristus (ayat 14-16)


Mengapa kita harus memiliki pikiran Kristus daripada pikiran duniawi untuk memperoleh hikmat
yang benar? Pemikiran duniawi menganggap salib sebagai kebodohan (ayat 14a;1:18) Menurut
pemikiran dunia, seorang yang mati di atas kayu salib tidak mungkin menjadi Juru Selamat orang
berdosa. Pemikiran duniawi kita tidak dapat menilai pemikiran rohani dan hanya pikiran Kristus
yang dapat menilai segala sesuatu (ayat 15). Di akhir ayat 16, Paulus menegaskan bahwa kita
harus memiliki pikiran Kristus. Memiliki pikiran Kristus berarti pikiran Yesus Kristus. Bertindak
dan berprilaku seperti yang ada dalam Firman Tuhan.
Oleh karena itu, orang Kristen harus memiliki hikmat yang benar agar dapat memahami
pemberitaan Injil terutama berita salib yang hanya dapat dimengerti melalui hikmat Allah,
pimpinan Roh Kudus dan pikiran Kristus.

Penutup :
Maukah Saudara-saudara dalam menjalani hidup ini menilainya dengan hikmat Allah yang dipimpin
oleh Roh Kudus yang mengubah pikiran saudara menjadi pikiran Kristus dan tidak lagi dipimpin
oleh pengertian saudara sendiri dan hikmat yang bersal dari dunia?
Kesimpulannya sebagai murid Yesus Kristus, untuk dapat memiliki hikmat yang benar maka ada
tiga sumber, yaitu Allah, Roh Kudus dan pikiran Kristus. Hikmat yang benar bersumber dari Allah
Hanya hikmat Allah yang dapat mengetahui hal-hal rahasia dan tersembunyi pada Allah melalui Roh
Kudus yang mewujudkan pikiran Kristus terjadi dalam hidup kita dengan tujuan untuk memuliakan
nama Tuhan. Amin

2
Berdoa : Bapa kami yang disorga, terimakasih atas tuntunan dan penyertaan Mu dalam setiap
kehidupan kami, Saat ini kami memohon kepada Mu Allah melalui Roh Kudus yang mewujudkan
pikiran Kristus terjadi dalam hidup kami dengan untuk memuliakan nama Tuhan haleluya. Amin
.

3
4

Potrebbero piacerti anche