28 Annual Report 2009

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 421

Laporan Tahunan 2009

Annual Report 2009

Seizing Growth

OPPORTUNITIES
through Business

EXPANSION

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. i

Daftar Isi
Table of Contents
iv 2 6 10 12 14 18 20 22 24 Kinerja Operasional 2009 2009 Operational Performance Tema Theme Referensi Bapepam-LK Bapepam-LK Reference Sekilas Bumi Bumi in Brief Sejarah Bumi Bumis History Strategi Perusahaan 2009 2009 Corporate Strategy Road Map 2009 - 2013 Road Map 2009 - 2013 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Ikhtisar Saham Stock Highlights Jejak Langkah 2009 Milestones 2009 30 34 40 44 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile Sambutan Presiden Direktur Message from the President Director Profil Direksi Board of Directors Profile Tinjauan Usaha Business Report 48 Aset Batubara Coal Assets 49 52 54 55 PT Arutmin Indonesia PT Kaltim Prima Coal PT Fajar Bumi Sakti PT Pendopo Energi Batubara

56 Aset Non-Batubara Non-Coal Assets 57 59 60 61 62 Bumi Mauritania S.A. Gallo Oil (Jersey) Ltd. PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Herald Resources Ltd. and PT Dairi Prima Mineral

64 Wilayah Operasional Operational Area

Sambutan Presiden Komisaris


Message from the President Commissioner

26

ii PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Laporan Operasional
Operational Report

66

Good Corporate Governance di Bumi


Good Corporate Governance at Bumi

134
68 Sumber Daya Manusia Human Resources 76 Teknologi Informasi Information Technology 84 Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan Health, Safety & Environment 96 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 112 Diskusi dan Analisa Manajemen Managements Discussion & Analysis 132 Penghargaan 2009 Awards 2009 192 Laporan Akuntan Independen Mengenai Good Corporate Governance Independent Accountants Report on Good Corporate Governance 194 Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi 210 Laporan Komite Audit Audit Committee Report 212 Profil Komite Audit Audit Committees Profile 214 Struktur Organisasi Organization Structure 216 Struktur Perseroan & Anak Perusahaan Company Structure & Subsidiaries 218 Informasi Perseroan Corporate Information 219 Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2009 Management Responsibility on 2009 Financial Report 220 Laporan Keuangan Financial Report

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. iii

Kinerja Operasional 2009


2009 Operational Performance

increase in overburden removed

33.1%

19.5%
increase in coal mined

13.4%

99.7%

increase in coal sales

increase in coal inventories

BUMI merupakan perusahaan pengelola sumberdaya alam terkemuka, sekaligus produsen batubara thermal terbesar di Indonesia. Tingginya jumlah persediaan dan jumlah tambang yang kami miliki telah menempatkan Perseroan sebagai pemain penting dalam memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dan juga sebagai eksportir. Sebagai perusahaan batubara, kami mencatat laju pertumbuhan tercepat di Asia dan kedua tercepat di dunia. Visi Perseroan adalah menjadi operator sektor pertambangan dan energy bertaraf internasional yang akan diwujudkan melalui penciptaan nilai, kemakmuran dan peluang. Guna mendukung terciptanya kekuatan serta stabilitas perusahaan di masa depan, BUMI berhasil melakukan diversifikasi usaha melalui pengembangan sektor non batubara, seperti seng, timah, tembaga, emas, biji besi dan gas methanol. BUMI juga terus meningkatkan kemampuan produksi dan profitabilitas melalui diversifikasi operasi pertambangan, peningkatan permintaan sekaligus menjamin ketersediaan produk berkualitas melalui dukungan jaringan pemasaran yang semakin luas. Sebagai perusahaan yang terus tumbuh dinamis dan menantang, penerapan sistem GCG bertaraf Internasional terus dilaksanakan guna menopang keberhasilan kinerja operasi dan keuangan sekaligus meningkatkan kepercayaan para pemegang saham. BUMI menyusun stuktur organisasi yang kuat dan komprehensif demi penyelarasan kinerja perusahaan dengan pelaksanaan LK3 dan CSR, serta kegiatan-kegiatan lain di Perseroan. Seluruh upaya tersebut diharapkan akan menjamin tercapainya kinerja operasional, keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham, serta manfaat yang besar bagi seluruh pemangku kepentingan Perseroan.

Laporan Tahunan 2009


2009 Annual Report

Seizing

Growth

OPPORTUNITIES
through

Business

EXPANSION

BUMI is a leading natural resources group, and the largest thermal coal producer in Indonesia. With enormous reserves and a solid resource base, we play a major role in supporting domestic energy needs as well as being a notable exporter. We are Asias fastest and worlds second fastest growing coal company. Our vision is to be a world-class, global operator within the energy and mining sectors through the creation of value, prosperity and opportunities. Looking to a strong and stable future for the Group, we have successfully pursued opportunities to diversify our business portfolio through development in non-coal sectors such as zinc, lead, copper, gold, iron ore and coal bed methane. We continue to expand production platforms and profitability throughout BUMIs diversified mining operations, building demand for and delivering consistent, quality products supported by our expanding marketing network. To support our operational and financial success, and strengthen our shareholder confidence, we have implemented a world-class GCG system throughout our increasingly complex and dynamic Company. BUMI is also equipped with a comprehensive, robust organizational structure designed to integrate performance, health, safety, environment and Corporate Social Responsibility (CSR) standards and practices across the group. These initiatives will ensure we realize solid operational performance, superior returns for the shareholders and maximum benefits for all our stakeholders.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. v

Seizing

Growth
through

Business EXPANSION

OPPORTUNITIES

... through

International
recognition
BUMIs remarkable and sustainable business growth has enticed international counterparts to establish strong synergy with the Company in exploring and expanding business opportunities - both existing and new. This recognition is positive feedback for BUMI and will encourage other local mining companies to adopt the same course.

Pertumbuhan usaha BUMI yang luar biasa dan berkelanjutan telah mengundang minat mitra internasional untuk bersinergi dengan Perseroan dalam mengembangkan peluang usaha, baik yang sudah ada maupun baru. Pengakuan tersebut mencerminkan keberhasilan BUMI dan diharapkan akan mampu mendorong perusahaan pertambangan lokal lainnya untuk dapat mengikuti langkah BUMI tersebut.

... through

Creation

Benefits

BUMI senantiasa meningkatkan nilai Perusahaan melalui pengembangan usaha baru melalui eksplorasi sumber daya alam non-batubara yang diharapkan juga akan mendorong kemakmuran bagi bangsa dan masyarakat.
BUMI continues to build its value by expanding new business opportunities in non-coal mining resources. This enhancement is expected to also create more prosperity for the nation and the people of Indonesia.

... through

consistent community innitiaves & environmental preservation


Pelaksanaan kegiatan CSR dan pelestarian lingkungan merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Perseroan. Sebagai operator tambang dan energi bertaraf internasional BUMI memiliki komitmen untuk memperkaya nilai hidup seluruh, baik para pemegang saham, pemangku kepentingan maupun lingkungan.
The implementation of CSR and environmental preservation policies are integral to the Companys business activities. As a world-class operator in mining and energy, BUMI is committed to enriching quality of life of the shareholders and stakeholders as well as the environment.

When the spirit of giving comes first

Jika kita mau mendengar, alam menjerit kian lantang.

Sejak ratusan tahun lalu suku Mentawai hidup di tengah rimbunnya hutan Sumatera. Mereka teramat akrab dengan alam sehingga mampu mendengar bisikan-bisikannya, Seperti halnya Tangditonda, anak laki-laki Mentawai ini kerap gelisah karena jeritan alam kian lama kian keras didengarnya. Kegelisahan Tangditonda juga kami rasakan. Karenanya kami di BUMI Resources melakukan langkahlangkah pencegahan dan perlindungan flora dan fauna di sekitar area penambangan. Selain itu berbagai kebijakan seperti pengelolaan Carbon Credits, penyelenggaraan Clean Development Mechanism (CDM) serta penyediaan fasilitas Carbon Capture Storage (CCS) kami terapkan guna mencegah rusaknya atmosfir dan mengurangi dampak pemanasan global. Sebagai perusahaan pertambangan dengan pertumbuhan terpesat kedua di dunia, kami ingin Tangditonda dan teman-temannya memiliki masa depan cerah ketika yang mereka dengar bukan alam yang merintih, tapi bernyanyi. BUMI Resources. Memperkaya Nilai Hidup.
For centuries, the Mentawai tribe has lived in the middle of thick jungles on the islands that lie west of Sumatera. They have always believed in the ritual called Panakki - of planting a sapling before they enter the forest to hunt for food and medicinal herbs. The belief is that to get the best out of nature, we need to give our best to it. The Mentawai inspires us at BUMI Resources. Its the same principle that urges us to manage things like Carbon Credits, Clean Development Mechanism (CDM) and provide Carbon Capture facilities to protect the atmosphere and reduce global warming. As one of the worlds largest mining companies, we simply wish to give our best to nature - for this generation and the next in Indonesia. Respecting Values. Enriching Lives. BUMI Resources.

Bapepam-LK mewajibkan perusahaan untuk menyampaikan informasi yang setara kepada otoritas pasar modal dan bursa efek, seperti ditetapkan dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor X.K.7. Bagian ini memberikan referensi untuk Peraturan Bapepam-LK Nomor X.K.6 untuk menunjukkan kepatuhan terhadap persyaratan-persyaratan yang ada :
Referensi untuk Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6

No 1. 2.

Hal-hal yang diwajibkan oleh Peraturan Bapepam-LK X.K.6

Required Item in Bapepam-LK X.K.6

Informasi dapat ditemukan pada

Section where information can be found

Halaman

Page

Ikhtisar Data Keuangan Penting Key Financial Highlights Informasi harga saham tertinggi, terendah dan penutupan serta jumlah saham yang diperdagangkan untuk setiap masa triwulan dalam dua tahun buku terakhir The highest, lowest and closing share prices and the volume traded during each quarter over the last two fiscal years

Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Ikhtisar Saham Stock Highlights - Kinerja Saham di Tahun 2009 Share Performance in 2009 - Perkembangan Harga Saham per Triwulan 2006 - 2009 Quarterly Share Price Performance 2006 - 2009 - Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009 Share Ownership per 31 December 2009 - Pembagian Dividen Tunai yang Dilakukan oleh Perseroan Distribution of Cash Dividends by the Company - Rincian Saham Perseroan yang Dicatatkan Details of Share Listing by the Company Ikhtisar Saham Stock Highlights - Kinerja Saham di Tahun 2009 Share Performance in 2009 - Perkembangan Harga Saham per Triwulan 2006 - 2009 Quarterly Share Price Performance 2006 - 2009 - Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009 Share Ownership per 31 December 2009 - Pembagian Dividen Tunai yang Dilakukan oleh Perseroan Distribution of Cash Dividends by the Company - Rincian Saham Perseroan yang Dicatatkan Details of Share Listing by the Company Sambutan Presiden Komisaris Message from the President Commissioner Sambutan Presiden Direksi Message from the President Director

20-21 22 22 22 23 23 23 22 22 22 23 23 23 26 34

3.

Harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir yang disesuaikan karena pemecahan saham, dividen saham dan saham bonus Share prices prior to the change in equity and adjustment as a result of stock splits, share dividends and bonus shares

4. 5. 6.

Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report Laporan Direksi Board of Directors Report Profil Perusahaan Company Profile a. Nama dan alamat Perusahaan Name and address of the Company b. Riwayat singkat Perusahaan Brief History of the Company c. Bidang dan kegiatan usaha Perusahaan meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan Description of the Companys business activities including products and services

Informasi Perseroan Corporate Information Sekilas Bumi Bumi in Brief Tinjauan Usaha Business Review - Laporan Penambangan Mining Report - Aset Batubara Coal Assets - Aset Non-Batubara Non-coal Assets - Wilayah Operasional Operational Structure Struktur Organisasi Organization Structure Struktur Perseroan & Anak Perusahaan Company Structure & Subsidiaries Sekilas Bumi Bumi in Brief Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile

218 10 44 46 48 56 62 214 216 10 30

d. Struktur organisasi dalam bentuk bagan Organizational Structure chart

e. Visi dan Misi Perusahaan Companys Vision and Mission f. Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris Names, Titles and biographies of the members of the Board of Commissioners

6 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Bapepam-LK requires us to deliver similar information to both capital market regulators and stock exchanges, as stipulated in Bapepam-LK Rule X.K.7. This section provides cross reference to Bapepam-LK Rule X.K.6 to show compliance to such requirements:
Cross Reference to Bapepam-LK Rule X.K.6

No

Hal-hal yang diwajibkan oleh Peraturan Bapepam-LK X.K.6

Required Item in Bapepam-LK X.K.6

Informasi dapat ditemukan pada

Section where information can be found Profil Direksi Board of Directors Profile

Halaman

Page 40

g. Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota Direksi Names, Titles and biographies of the members of the Board of Directors
h. Jumlah karyawan dan deskripsi

pengembangan kompetensi Number of employess and skill development programs

Human Resources

Sumber Daya Manusia

66

7.

Uraian tentang nama Pemegang Saham dan persentase kepemilikannya Shareholder descriptions and break-down of ownership a. Pemegang Saham yang memiliki 5% atau lebih saham Perusahaan Shareholders owning 5% or more of the Companys shares b. Direktur dan Komisaris yang memiliki saham Perusahaan Directors and Commissioners owning the Companys shares c. Kelompok Pemegang Saham masyarakat, yaitu kelompok Pemegang Saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5% saham Perusahaan Public or shareholders owning less than 5% of the Companys shares

Ikhtisar Saham Stock Highlights - Kinerja Saham di Tahun 2009 Share Performance in 2009 Perkembangan Harga Saham per Triwulan 2006 - 2009 Quarterly Share Price Performance 2006 - 2009 Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009 Share Ownership per 31 December 2009 Pembagian Dividen Tunai yang Dilakukan oleh Perseroan Distribution of Cash Dividends by the Company Rincian Saham Perseroan yang Dicatatkan Details of Share Listing by the Company Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009 Share Ownership per 31 December 2009

22 22 22 23 23 23

8.

Besarnya persentase kepemilikan saham, bidang usaha dan status operasi pada anak Perusahaan dan perusahaan asosiasi Percentage of ownership, line of business and operational status of the Companys subsidiaries and associated Companies Kronologi pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham Perusahaan dicatatkan Chronology of the Company;s shared and charges to the number of shares starting from the date of listing until the end of the fiscal period including the name of the Exchange where the Companys shares are listed Kronologi Pencatatan efek lainnya dan peringkat efek listing and rating Chronology of the Companys other securities listing and rating

23

9.

Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009 Share Ownership per 31 December 2009 Tinjauan Usaha Business Review Good Corporate Governance di Bumi Good Corporate Governance Report at Bumi

23 44 134

10.

Ikhtisar Saham Stock Highlights - Kinerja Saham di Tahun 2009 Share Performance in 2009 - Perkembangan Harga Saham per Triwulan 2006 - 2009 Quarterly Share Price Performance 2006 - 2009 - Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009 Share Ownership per 31 December 2009 - Pembagian Dividen Tunai yang Dilakukan oleh Perseroan Distribution of Cash Dividends by the Company - Rincian Saham Perseroan yang Dicatatkan Details of Share Listing by the Company Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009 Share Ownership per 31 December 2009 Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009 Share Ownership per 31 December 2009

22 22 22 23 23 23 23 23

11. 12.

Nama dan alamat Perusahaan pemeringkat efek Name and Address of the Companys rating agency Nama dan alamat lembaga dan profesi penunjang pasar modal Name and Address of the Companys capital markets supporting institutions Penghargaan dan sertifikat yang diterima Perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional Domestic and international awards and certificates obtained by the Company Nama dan alamat anak Perusahaan Name and Address of the subsidiary companies

13.

Jejak Langkah 2009 Milestones 2009 Penghargaan 2009 Awards 2009

24 132 218

14.

Informasi Perseroan Corporate Informartion

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 7

No 15. 16. 17.

Hal-hal yang diwajibkan oleh Peraturan Bapepam-LK X.K.6

Required Item in Bapepam-LK X.K.6

Informasi dapat ditemukan pada

Section where information can be found Informasi Perseroan Corporate Information

Halaman

Page 218

Nama dan alamat kantor cabang atau kantor perwakilan Name and Address of the Companys branch and Representative office Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance a. Dewan Komisaris . Board of Commissioners Uraian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Description of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris Details of the procedures of endorsement of the Board of Commissioners Remuneration Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris Board of Commissioners Meeting and attendance of the Board of Commissioners

Diskusi dan Analisa Manajemen Managements Discussion & Analysis Good Corporate Governance di Bumi Good Corporate Governance at Bumi

112 134

Dewan Komisaris The Board of Commissioners

149

Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi The Board of Commissioners and Board of Directors Remuneration Policy Rapat Dewan Komisaris Board of Commissioners Meetings

160

151

b. Direksi Board of Directors Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab Direksi Description of the duties and responsibilities of the Board of Directors Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota Direksi Details of the procedures of endorsement of the Board of Directors Remuneration Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran anggota Direksi Meeting frequency and number of attendance by the members of the Board of Directors Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi Directors Training Direksi Board of Directors Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi The Board of Commissioners and Board of Directors Remuneration Policy Rapat Direksi Board of Directors Meetings 153

160

157

Program Pengembangan dan Pelatihan Direksi The Board of Directors Training and Development Program

159

c. Komite Audit Audit Committee Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota Komite Name, title and brief biography of members of the Audit Committee Uraian tugas dan tanggung jawab Komite Description of the duites and responsibilities of the Audit Committee Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Meeting frequency and number of attendance by the members of the Audit Committee Uraian Pelaksanaan Kegiatan Komite Details of activities of the Audit Committee Keanggotaan Membership Profil Komite Audit Committee Audit Profiles Komite Audit Audit Committee Rapat Komite Committee Meetings Kegitan Komite Tahun 2009 Committee Activities in 2009 162 212 162

163

163

8 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

No

Hal-hal yang diwajibkan oleh Peraturan Bapepam-LK X.K.6

Required Item in Bapepam-LK X.K.6

Informasi dapat ditemukan pada

Section where information can be found Komite-Komite Committees Komite Remunerasi dan Nominasi The Remuneration and Nomination Committee Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee Hedge Risk Management Committee Hedge Risk Management Committee Sub Komite Ekspansi Expansion Sub Committee Komite Pedoman Perilaku The Code of Conduct Committee Laporan Komite Audit Audit Committee Report

Halaman

Page 161 164 165 167 168 169 210 163 163 181 179 185 194 96 188

d. Komite-komite lain yang dimiliki Perusahaan Other Committees Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota komite Name, title and brief biography of members of the Committee Independensi anggota Komite Independent members of the Committee Uraian tugas dan tanggung jawab, frekuensi pertemuan, tingkat kehadiran serta uraian pelaksanaan kegiatan Komite Details of duties and responsibilities, meeting frequency, attendance, and details of activities of the Audit Committee

e. Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary f. Uraian mengenai Sistem Pengendalian Internal yang diterapkan oleh Perusahaan dan uraian mengenai pelaksanaan pengawasan internal (internal control & audit) Details of the Companys Internal Control and Audit Systems g. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan Details on the Companys Risks h. Uraian mengenai aktifitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan Details on the Companys Corporate Social Responsibility Program i. Perkara penting yang dihadapi Perusahaan Legal Proceeding j. Tempat dan alamat yang dapat dihubungi pemegang saham atau masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai Perusahaan The Companys address and contact details that can be accessed by the public 18. 19. Tanggung jawab Direksi atas laporan keuangan Board of Directors Responsibility to the Companys Financial Statement Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Signature of Board of Directors and Board of Commissioners

Sekretaris Perusahaan - Riwayat Hidup Corporate Secretary - Curriculum Vitae Auditor Independen Independent Auditor Divisi Audit Internal The Internal Audit Division Sistem Pengendalian Internal The Internal Control System Manajemen Risiko Risk Management Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial dan Pengembangan Masyarakat dan Lingkungan Corporate Social Responsibility, Community and Environmental Development

Kasus Hukum yang Dihadapi Perusahaan Legal Suits Faced by the Company Informasi Perseroan Corporate Information

171 218

Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2009 Responsibility for 2009 Annual Report Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2009 Responsibility for 2009 Annual Report

219

219

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 9

Sekilas Bumi
Bumi in Brief

Visi Vision

Menjadi Perusahaan Operator Bertaraf Internasional Dalam Sektor Energi dan Pertambangan

World Class, global operator within the energy and mining sectors
to be a Misi
Menjaga kesinambungan usaha dan daya saing Perseroan dalam menghadapi persaingan terbuka di masa mendatang dengan tujuan untuk: Meningkatkan hasil yang optimal bagi Pemegang Saham Meningkatkan kesejahteraan para karyawan Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah operasi pertambangan Menjaga kelestarian lingkungan di seluruh areal operasi pertambangan Achieving sustainability and global competitiveness to: Increase return on investment for shareholders Improve the welfare of our employees Enhance public prosperity around our mine sites Sustainably preserve the environment surrounding our operations

Mission

10 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Filosofi Perseroan
Langkah-langkah BUMI berpedoman pada tiga prinsip dasar: Bagaimana cara terbaik untuk menciptakan nilai Bagaimana cara terbaik untuk mencapai kemakmuran Bagaimana cara terbaik untuk mendapatkan peluang-peluang

Kesejahteraan seseorang tercapai saat mereka mampu bekerja secara produktif. Manajemen Perseroan menyadari bahwa penggunaan sumber daya utama, belum diberdayakan secara maksimal, dan berupaya untuk memanfaatkan peluang tersebut dengan mencari investor yang ingin memberdayakannya, sehingga akan meningkatkan nilai bagi para pemangku kepentingan lainnya. Filosofi Perseroan mengenai keterkaitan telah dikembangkan lebih lanjut di setiap aktivitasnya. Melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Perseroan memperkuat hubungan dengan masyarakat sekitar, serta meningkatkan komitmen untuk mengelola dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Hal-hal tersebut pada akhirnya akan memastikan tercapainya kesejahteraan Perseroan di masa mendatang serta meningkatkan nilai ekonomi bagi para pemangku kepentingan lainnya.

Company Philosophy
BUMIs action are guided by three underlying principles: How best to create value, How best to create prosperity How best to find opportunities

Prosperity for people occurs when they are working profitably. The Companys management recognized that there was an under-utilization of core resources and leveraged these opportunities connecting investors with people who wanted to be prosperous, thus creating significant value for all stakeholders. The Companys philosophy of connectivity is further enhanced through activities that embody the concept of Corporate Social Responsibility, fostering good relationship with our local communities, and reinforcing our commitment to the management and reduction of an environmental impact. This, in turn, ensures the future prosperity of the Company and the economic value to all stakeholders.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 11

Sejarah Bumi
Bumis History

1998 1990
BUMI melakukan Penawaran Umum Perdana Saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. BUMI went Public on Jakarta and Surabaya Stock Exchanges.

1997
PT Bakrie Capital Indonesia mengambil alih 58,51% saham Perseroan dari Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912. PT Bakrie Capital Indonesia acquired 58.51% of company shares from Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912.

Melalui RUPS Luar Biasa tanggal 31 Agustus, diputuskan untuk mengubah bisnis utama Perseroan dari bidang perhotelan dan pariwisata menjadi bidang minyak, gas alam dan pertambangan. The Company resolved to transform its core business from hotel and tourism to oil, natural gas and mining at Extraordinary General Meeting of Shareholders, August 31.

2004
Perseroan mengakuisisi 19,99% saham Arutmin, sehingga meningkatkan kepemilikannya menjadi 99,99%. The Company acquired 19.99% of shares in Arutmin, raising its holdings to 99.99%.

2005
Perseroan telah pula berhasil menyelesaikan seluruh proses divestasi saham KPC sebagaimana disyaratkan dalam pasal 26 Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Setelah selesainya proses divestasi tersebut maka kepemilikan saham KPC menjadi sebagai berikut; SHL dan KCL yang merupakan unit usaha Perseroan memiliki masingmasing 24,5% dan 13,6% dimiliki secara langsung oleh Perseroan serta 32,4% dimiliki oleh PT Sitrade Coal, yang merupakan unit usaha Perseroan. The Company has also completed the divestment of the shares of KPC pursuant to Article 26 of the Coal Contract of Work (CCOW). With the completion of the divestment process, shareholdings of KPC became as follows: SHL and KCL, business units of the Company, each with 24.5% and 13.6% owned on directly by the Company and PT Sitrade Coal, a business unit of the Company, with 32.4%.

2006
Perseroan melakukan pembelian kembali saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10% dari total saham yang dikeluarkan. The Company proceeded with a share buyback of up to 10% of shares.

12 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

2000
Perseroan mengakuisisi saham Gallo Oil (Jersey) Ltd. sebesar 97,5%. Gallo Oil (Jersey) Ltd. was acquired through purchase of 97.5% of shares. Berdasarkan SK Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C-21041 HT.01.04.-TH.2000 tertanggal 20 September 2000, nama Perseroan berubah dari PT Bumi Modern Tbk menjadi PT Bumi Resources Tbk. The Companys name was changed by virtue of the Decree of the Minister of Justice and Legislation of the Republic Indonesia No. C-21041 HT.01.0 4.-TH.2000 dated September 20, 2000, whereby the name of PT Bumi Modern Tbk became PT Bumi Resources Tbk.

2001
Di bulan November, Perseroan mengakuisisi 80% saham PT Arutmin Indonesia (Arutmin), produsen batubara terbesar keempat di Indonesia. In November, the Company acquired 80% of PT Arutmin Indonesia (Arutmin), the fourth largest coal producer in Indonesia.

2003
Di bulan Oktober, Perseroan membeli 100% saham PT Kaltim Prima Coal (KPC), produsen batubara terbesar di Indonesia, setelah mengakuisisi Sangatta Holdings Ltd (SHL) dan Kalimantan Coal Ltd. (KCL). In October, 100% of PT Kaltim Prima Coal (KPC), Indonesias largest coal mine, was acquired after the acquisition of Sangatta Holdings Ltd (SHL) and Kalimantan Coal Ltd. (KCL).

2008
Setelah melalui proses yang cukup panjang, BUMI akhirnya dapat memiliki Herald Resources Ltd Australia dengan nilai AU$ 552 juta. Operasi tambang seng, timah dan emas ini berlokasi di Sumatera Utara. After intense competitive bidding, BUMI acquired Herald Resources Ltd of Australia for AU$ 552 million. This zinc, lead and gold operation is located in North Sumatera.

2009
China Investment Corporation (CIC) menanamkan modal di BUMI sebesar US$ 1.9 miliar dalam bentuk instrumen utang, terdiri dari US$ 600 juta yang dibayarkan kembali di tahun ke-empat, US$ 600 juta di tahun ke-lima, dan sisanya US$ 700 juta di tahun keenam. Investasi ini memiliki 12% cash coupon per tahun dengan total IRR of 19%, dimana seluruh sisanya akan dibayarkan pada saat jatuh tempo. Dana ini digunakan untuk restrukturisasi utang dan belanja modal. China Investment Corporation (CIC) invested US$ 1,9 billion in BUMI in the form of a debt-like instrument. The US$ 1,9 billion investment consists of US$ 600 million repayable in year four, US$ 600 million in year five, and remaining US$ 700 million in year six. The investment attracts a 12% annual cash coupon with a total IRR of 19%, the balance payable at the time of final maturities. The funds will be used for debt restructuring and capital expenditure.

2007
30% kepemilikan BUMI di Arutmin dan KPC dijual kepada Tata Power India. A 30% interest in PT Arutmin and KPC were sold to Tata Power of India. Pada bulan Juni dan Oktober, diterbitkan dua obligasi konversi senilai total US$ 450 juta, dimana mengalami kelebihan permintaan 3 sampai 4 kali. In June and October, two convertible bonds were issued, totalling US$ 450 million, which were 3 to 4 times oversubscribed.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 13

Strategi Perusahaan 2009


2009 Corporate Strategy

Seiring dengan peningkatan kapasitas pembangkit listrik tenaga uap di seluruh dunia, permintaan batubara thermal baik di pasar domestik maupun dunia terus meningkat dari tahun ke tahun. Perseroan selalu berupaya mengambil peran signifikan sebagai produsen baik di pasar lokal maupun dunia. Peningkatan produksi menjadi 111 juta ton per tahun yang akan dicapai pada tahun 2012 dan ekspansi ke pertambangan non batubara yang terus dijalankan menjadi strategi Perseroan dalam meningkatkan bisnis sekaligus memberikan hasil maksimal pada investor.
The demand for thermal coal both domestically and internationally has, in line with the increase in the global capacity for steam power plants, continued to grow for the last several years. The Company constantly strives to play a significant role as a producer both domestically and internationally. An increase in production to 111 million tonnes per year that will be achieved in 2012 and the expansion to non-coal mining will continue to be implemented as a part of the Companys strategy to enhance business to provide maximum returns to the investors.

14 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Kondisi Pasar dan Strategi Perusahaan. Sebagai sumber energi yang banyak digunakan selain minyak bumi, seiring peningkatan penggunaan batubara untuk pembangkit listrik, kebutuhan batubara dunia terus meningkat secara signifikan. Data International Energy Agency (IEA) mencatat, kurun waktu 2006-2030 konsumsi batubara dunia diprediksi akan meningkat sebesar 49% dari 127,5 miliar ton tahun 2006 menjadi 190,2 miliar ton pada tahun 2030. IEA juga memprediksi tren pertumbuhan konsumsi batubara pada periode 2005-2015 rata-rata sebesar 2,6% per tahun dan akan melambat pada periode 2015-1030 menjadi rata-rata 1,7% per tahun. Hingga akhir 2009, Amerika, China, dan India menjadi Negara yang memiliki tingkat konsumsi batubara terbesar di dunia. Tren ini masih akan berlangsung selama beberapa tahun ke depan. Selama tahun 2006, Amerika mengkonsumsi batubara sebanyak 22,5 miliar ton atau setara dengan 48% dari total konsumsi batubara dunia. Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pada pembangkit listrik, total permintaan batubara (cooking dan thermal) Amerika diprediksi akan meningkat menjadi 26,6 miliar ton pada tahun 2030. Pasar Batubara China Guna mendorong peningkatan produksi baja dan pembangkit listrik, sejak tahun 2006 hingga 2008, total konsumsi batubara China (thermal dan cooking) meningkat 6,8% menjadi 1,4 miliar ton atau 42,6% dari total konsumsi dunia. Kebutuhan yang melebihi kapasitas produksi membuat China harus mengimpor kedua jenis batubara tersebut. Pada tahun 2009, impor China untuk batubara thermal meningkat 167% dibanding tahun 2008. Demikian halnya dengan impor China untuk batubara cooking yang meningkat hampir 400% dibanding tahun 2008. Sebagai gambaran, kurun waktu sembilan bulan sejak September 2008 China mengekspor batubara thermal sebesar 5,9 juta ton. Disebabkan oleh penurunan kemampuan produksi dan desakan kebutuhan pembangkit listrik, hingga bulan September tahun 2009, China mengimpor batubara thermal sebesar 46,4 juta ton. Seiring dengan peningkatan produksi batubara di tahun 2010, jumlah permintaan China dari pasar batubara thermal dunia diprediksi akan mengalami penurunan menjadi sekitar 45 juta ton pada tahun 2010. Namun, pada tahun-tahun berikutnya permintaan China akan kembali meningkat dengan kecenderungan peningkatan yang relatif stabil dan pada tahun 2011 akan menjadi 50 juta ton dan 60 juta ton pada 2015. Pasar Batubara India Kondisi yang hampir sama juga terjadi pada India. Pada tahun 2008, total konsumsi batubara India meningkat

Market Conditions and Corporate Strategies As the most widely-utilized energy resource apart from oil, the ever-increasing demand for coal is due to its utilization in power plants. The International Energy Agency (IEA) affirms that between 20062030, world coal consumption is predicted to increase by 49% from 127.5 billion tonnes in 2006 to 190.2 billion in 2030. IEA also forecasts a growth trend in coal consumption between 20052015, with an average rate of 2.6% per annum, after which the growth will decelerate to 1.7% per annum between 20152030.

By the end of 2009, the USA, China and India have become the worlds largest coal consuming nations with a trend that will still progress for the next several years. In 2006, the USA consumed 22.5 billion tonnes of coal or equivalent to 48% of the total worlds coal consumption. To meet the power plants needs, the total coal demand (both thermal and coking) for the USA is forecast to increase to 26.6 billion tonnes by the end of 2030.

Chinas Coal Market In order to boost the production of steel and power plants, from 2006 2008, Chinas total consumption for coal (both thermal and coking) had increased to 6.8% or 1.4 billion tonnes - equivalent to 42.6% of the worlds total coal consumption. This need exceeds the production capacity which has forced China to import both types of coal. In 2009, China increased imports of thermal coal and coking coal by 167% and 400% respectively, in contrast to the previous year, 2008.

As an outline, in the nine months from September 2008, China exported just 5.9 million tonnes of thermal coal. Due to the decline in production capacity and the pressure from the high demand by power plants, by September 2009, China had become the worlds largest thermal coal importer at 46.4 billion tonnes. As coal production increased in 2010, Chinas demand from the worlds coal market has been forecasted to downsize to approximately 45 million tonnes. However, in the following years it is forecasted to recuperate at relatively stable rate, and Chinas demand will be 50 million tonnes in 2011 and 60 million tonnes in 2015.

Indias Coal Market A similar condition had also occurred in India. In 2008, Indias total coal consumption increased by 8.4% to 231
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 15

Strategi Perusahaan 2009

8,4% menjadi 231 juta ton atau setara dengan 7% konsumsi dunia. Kekurangan pasokan batubara domestik mendorong kenaikan impor batubara. Selama tahun 2003-2008 impor batubara India mencapai 17,1%. Sementara ekspor batubara India turun dengan CAGR mencapai -0,1%. Guna menunjang produktivitasnya, pabrik baja di India mengimpor sekitar 50% kebutuhan batubara. Terus meningkatnya kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik ikut mendorong tingginya permintaan India terhadap batubara. Hingga bulan Juli 2009, India mengimpor batubara thermal sebesar 32,6 juta ton atau meningkat 55% dibandingkan dengan Juli 2008. Peningkatan permintaan India diprediksi akan terus terjadi dalam beberapa tahun ke depan. Pada tahun 2010 permintaan India terhadap batubara thermal diprediksi sebesar 53 juta ton. Pada tahun 2011, jumlah tersebut akan meningkat menjadi 63 juta ton dan pada tahun 2015 diprediksi menjadi sekitar 108 juta ton. Secara keseluruhan, impor batubara India diproyeksi masih akan meningkat di tahun-tahun mendatang. Untuk memenuhi permintaan domestik yang terus meningkat, dalam tiga tahun ke depan, impor batubara (cooking dan thermal) India akan meningkat sepuluh kali menjadi 40-45 juta ton. Harga Batubara Krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 berdampak cukup signifikan pada penurunan harga batubara dari US$ 180 per metrik ton menjadi sekitar US$ 75 per metrik ton pada akhir tahun 2008. Seiring membaiknya ekonomi dunia dan terus meningkatnya kebutuhan batubara, mulai semester kedua tahun 2009, harga batubara kembali stabil dengan kecenderungan meningkat. IEA memprediksi harga batubara akan terus meningkat dimana pada tahun 2010 akan berada di level US$ 85 per metrik ton dan pada tahun 2012 akan berada di level US$ 90 per metrik ton. Sebagai negara yang memiliki cadangan batubara sebesar 20 miliar ton dengan potensi 90 miliar ton, Indonesia memiliki peran penting di pasar batubara dunia. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, Indonesia juga mengalami peningkatan konsumsi batubara yang cukup signifikan. Pada tahun 1997, konsumsi domestik masih sebesar 13,2 juta ton. Jumlah tersebut meningkat 243% menjadi 45,3 juta ton pada tahun 2007. Menyusul selesainya proyek percepatan 10.000 MW tahap II, kebutuhan batubara domestik untuk pembangkit listrik akan mengalami peningkatan sebesar 65-70 juta ton per tahun. Hingga 2010, pada saat semua proyek PLTU sudah beroperasi, konsumsi batubara domestik diprediksi akan mencapai 90 juta ton, atau meningkat sekitar 40 juta ton dibandingkan dengan kebutuhan saat ini.

million tonnes or equivalent to 7% of the worlds total coal consumption. The insufficiency of domestic coal supply has increased the import of coal. Between 20032008, Indias coal import was 17.1%. Meanwhile, Indias coal export suffered a drop with CAGR of -0.1%. In order to maintain productivity, Indias steel mills imported approximately 50% of their coal supply. The ever-increasing need for coal used in power plants has contributed in the growth in Indias coal demand. By July 2009, India had imported 32.6 million tonnes of thermal coal, or 55% higher compared to July 2008. Indias increase in demand has been forecast to continue in the next few years. In 2010, Indias thermal coal demand is forecast to be approximately 53 million tonnes. In 2011, the figure will increase to 63 million tonnes and 108 million tonnes in 2015.

In general, Indias import of coal is estimated to increase within the next few years. To meet the ever-increasing domestic demand, in the following three years, Indias coal import (both thermal and coking) will increase by ten times to be approximately 40-45 million tonnes.

Coal Prices The global economic crisis in 2008 caused a significant decline in coal prices; from US$ 180 per metric tonne to US$ 75 per metric tonne at the end of 2008. As the world economic situation improved and the demand in coal increased, the coal price has stabilized with an increasing trend, since the second semester of 2009. IEA has forecast that the coal price will continuously increase, to US$ 85 per metric tonne in 2010 and to US$ 90 per metric tonne in 2012.

As a country with 20 billion tonnes of coal reserves and a potential of 90 billion tonnes, Indonesia plays an important role in the worlds coal market. In the last decade, Indonesia has shown a significant increment in coal consumption. In 1997, domestic consumption was 13.2 million tonnes. This then increased by 243% to 45.3 million tonnes in 2007. Following the completion of 10,000 MW acceleration phase II, the domestic demand for coal used for power plants will increase by approximately 65-70 million tonnes per annum. By 2010, when all PLTU (coal-fired power plants) projects are operating, domestic coal consumption has already been predicted to reach 90 million tonnes or 40 million tonnes higher compared to todays demand.

16 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

2009 Corporate Strategy

Seiring dengan peningkatan kebutuhan pasokan tersebut, produksi batubara domestik juga terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2008, produksi batubara Indonesia mencapai 215 juta ton, meningkat 90,3% dibanding 2003. Sementara, pada tahun 2009, Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia mencatat produksi batubara Indonesia sebesar 250 juta ton. Jumlah tersebut diprediksi akan meningkat hingga mencapai 280 juta ton pada tahun 2010. Sebagian besar produksi batubara Indonesia diekspor ke luar negeri terutama Jepang, Taiwan, China, dan India. Di tengah percaturan pasar batubara baik domestik maupun Internasional, dengan kepemilikan basis sumber daya yang sangat besar (lebih dari 10 miliar ton), Perseroan memiliki peran yang cukup besar baik di pasar domestik maupun ekspor. Untuk itu, Perseroan telah menyiapkan berbagai langkah strategis. Penggunaan teknologi mutakhir menjadi salah satu upaya efisiensi sekaligus meningkatkan produksi. Untuk memenuhi permintaan pasar, Perseroan juga telah menetapkan target peningkatan produksi menjadi 111 juta ton per tahun yang akan dicapai pada tahun 2012. Ekspansi pasar ke Cina, India, maupun pasar domestik yang diiringi dengan peningkatan volume penjualan menjadi strategi Perseroan untuk meningkatkan penjualan batubara terutama jenis batubara thermal. Selama ini, selain pasar domestik Perseroan mengandalkan pemasaran batubara ke Jepang, China, dan Taiwan. Perseroan akan berupaya memperpendek jangka waktu pengiriman sebagai salah satu strategi meningkatkan pelayanan dan mencapai kepuasan pelanggan. Selain itu, Perseroan juga menempuh upaya pertumbuhan organik melalui serangkaian akuisisi perusahaan tambang batubara yang potensial. Guna mendorong kinerja perusahaan lebih optimal, Perseroan terus berupaya melakukan diversifikasi portofolio bisnis melalui investasi pada komoditas pertambangan selain batubara seperti tembaga, emas, bijih besi, timah, seng, dan gas metan. Semua upaya tersebut tentu membutuhkan komitmen dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan. Untuk itu, peningkatan kwalitas SDM menjadi salah satu upaya mendorong kemajuan bisnis Perseroan. Pengelolaan perusahaan dengan tetap memperhatikan prinsip tata kelola perusahaan yang sehat dan selalu mempertimbangkan aspek risiko menjadi kunci keberhasilan bisnis. Mendasarkan pada praktik terbaik di tingkat nasional maupun internasional, Perseroan akan selalu menerapkan GCG dan Manajemen Risiko dengan baik. Kebijakan CSR yang diterapkan akan membantu Perseroan mencapai sukses bisnis secara berkesinambungan.

As such increases in demand, domestic coal production continuously increases. In 2008, Indonesias coal production reached 215 million tonnes, or increased by 90.3% over 2003. Meanwhile, in 2009, Indonesias Coal Mining Association noted that Indonesias annual coal production was at 250 million tonnes. This amount had been forecasted to increase to 280 million tonnes in 2010. Most of Indonesias coal production is being exported to other countries, mainly: Japan, Taiwan, China and India.

Supported by enormous reserves (exceeding 10 billion tonnes), the Company plays a significant role in both the domestic and export markets. For that reason, the Company has prepared various strategic steps. The use of state-ofthe-art technology is one of the efficiency efforts and this will also increase production. To satisfy market demand, the Company has also set a production increment target to 111 million tonnes per annum, which is likely to be reached in 2012.

Expansion to China, India, or even domestic market, supported by the increment in sales volume, is the Companys strategy to increase sales of coal, primarily thermal coal. In addition to relying on domestic market, the Company has also focused on marketing coal to Japan, China and Taiwan. As one of the strategies to increase customer service and satisfaction, the Company will attempt to shorten the delivery period. Moreover, companies will also supplement organic growth efforts by acquiring potentially promising coal mining companies.

In order to optimize corporate performance, the Company will constantly diversify its business portfolios by investing in mining other commodities, such as copper, gold, iron ore, lead, zinc and methane gas.

All of the abovementioned clearly need a strong commitment from all levels of management and staff. Thus, HR quality improvement becomes one initiative to stimulate business improvement. Corporate management, by ensuring a sound implementation of corporate governance principles as well as constantly considering aspects of risk, is a key to a business success. Benchmarking with national and international best practices, the Company will also implement appropriate GCG and Risk Management policies and programs. The adopted CSR policies will help the Company achieve sustainable business success.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 17

Road Map 2009 - 2013


Deliver performance and superior returns to all shareholders
Mewujudkan kinerja yang memberikan hasil usaha yang maksimal bagi seluruh pemegang saham.

Position BUMI as the national mining resource company in Indonesia


Menempatkan BUMI sebagai perusahaan pertambangan aset nasional di Indonesia. KPC and Arutmin Commissioning: 2011/2012
Pengembangan produksi batubara mencapai 100 mtpa di kedua anak perusahaan, KPC dan Arutmin Coal production expansion in KPC and Arutmin to 100 mtpa

Herald Resources Ltd.and PT Dairi Prima Mineral Commissioning: 2011


Konsesi penambangan di Dairi telah memasuki proses pembangunan serta penyelesaian desain dan rencana kerja. Uji coba proses produksi telah dilakukan dan proses produksi akan dimulai dalam waktu dekat. The design and work-plan for the mining concession in Dairi is in progress. The trial production process had been performed and the production process will commence shortly. Program eksplorasi lanjutan di Gorontalo Minerals dan Citra Palu Minerals, termasuk pembangunan tambang, serta studi kelayakan yang mencakup sumber daya dan cadangan biji tembaga, perak dan emas. Exploration program in Gorontalo Minerals and Citra Palu Minerals currently include the advanced exploration, mine developments, as well as feasibility studies which cover the resources and reserves of iron ore, silver and gold.

Gorontalo Minerals and Citra Palu Minerals Commissioning: Stage 1 by 2011 and Stage 2 by 2013

18 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

The Company continues to strive to develop its non-coal commodities in order to obtain a more favorable economic value. To date, the Company continues to carry out various studies in regard to various aspects of non-coal mining. A number of the noncoal producing subsidiaries are prepared to operate commercially in 2010. In addition to this, the Company has formulated a business development plan as elaborated in the road map.

Vertical integration by acquisition of key suppliers including mining operators


Integrasi vertikal melalui akuisisi pemasok dan operator tambang utama.

Bumi Mauritania S.A. Commissioning: Stage 1 by 2011 and Stage 2 by 2013


Tahap persiapan eksplorasi di Mauritania meliputi pemetaan geologi, sampling sistemik terhadap batuan dengan metode rock chip sampling, survei magnetik baik tanah maupun udara, serta melakukan pengujian pengeboran. The Company has done a number of exploration preparations which include geological mapping, systematic sampling on rocks by using rock chip sampling, magnetic survey on soil and air, as well as drilling tests.

Fajar Bumi Sakti (FBS) Commissioning: 2010 Pendopo Energi Batubara (PEB) Commissioning: 2012
PEB masih dalam tahap pengembangan dan persiapan operasi penambangan. Sesuai karakteristik produk batubara yang dihasilkan, PEB akan menjadi produsen batubara untuk keperluan pembangkit listrik dan energi. PEB is still on the stage of development and coal mining operation preparations. Looking at the coal characteristics it produces, PEB will be the coal producer specifically supplying power plants and alternative industrial energy. FBS mengoperasikan dua jenis teknik pertambangan, bawah tanah dan teknik lubang terbuka. Kedua teknik yang dilaksanakan di Loa Ulung, Tenggarong. Sementara di wilayah Tabang, FBS hanya menerapkan teknik penambangan terbuka. FBS operates two mining techniques; underground and open-pit, both of which are applied in Loa Ulung, Tenggarong. Meanwhile, in Tabang area, FBS only applies an open-pit mining technique.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 19

Perseroan terus berupaya mengembangkan komoditas non batubara untuk mendapatkan nilai ekonomis yang lebih baik. Sampai saat ini, Perseroan terus melakukan berbagai studi di berbagai aspek pada tambang non batubara. Beberapa dari anak perusahaan penghasil komoditas non batubara telah siap beroperasi komersil pada tahun 2010. Selain itu, secara garis besar Perseroan telah menyusun rencana pengembangan perusahaan seperti yang tercantum dalam road map.

Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
(Dalam Dolar AS)
(In US Dollar)

2009

2008
(Disajikan kembali) (Re-stated)

2007

2006

2005

Pendapatan Revenue Laba Kotor Gross Profit Laba Usaha Operating Income EBITDA EBITDA Beban Lain-lain Other Expenses Laba (Rugi)Sebelum Pajak Income Before Tax Manfaat (Beban) Pajak Tax Expenses Laba (Rugi) Bersih Net Income Jumlah Saham (dalam ribuan saham) No. of Shares (in thousand shares) Laba (Rugi) per 1.000 Saham Earnings per 1,000 Shares Aset Lancar Current Assets Jumlah Aset Total Assets Kewajiban Lancar Current Liabilities Jumlah Kewajiban Total Liabilities Ekuitas Shareholders Equity Nilai Buku per 1.000 Saham Book Value per 1,000 Share Modal Kerja Bersih Net Working Capital

3,219,274,206 1,103,694,646 638,247,619 1,055,899,291 (120,592,507) 517,655,112 233,998,345 190,448,692 18,930,787 10.06 2,051,639,591 7,410,928,534 2,115,257,404 5,814,269,266 1,470,972,168 77.70 (63,617,813)

3,378,393,105 1,612,729,995 1,102,209,300 1,198,770,253 (69,483,067) 1,032,726,233 489,177,565 371,690,961 19,193,377 19.37 1,632,573,975 5,234,794,082 2,102,889,786 3,716,454,541 1,165,480,920 60.72 (470,315,811)

2,265,468,068 755,318,508 405,476,510 951,160,162 449,471,292 854,947,802 (14,646,544) 789,003,841 18,320,830 43.07 1,163,027,463 2,819,419,180 859,916,040 1,417,693,057 1,121,961,373 61.24 303,111,423

1,851,550,950 529,443,181 327,484,241 430,102,740 (102,538,692) 224,945,549 (2,521,907) 222,304,589 19,404,000 11.46 1,056,671,232 2,513,535,949 802,689,345 2,143,355,680 359,946,091 18.55 253,981,887

1,751,248,015 441,892,799 263,418,315 334,713,876 (83,704,585) 179,713,730 (56,300,452) 123,263,070 19,404,000 6.35 577,373,270 1,721,819,268 659,128,912 1,475,067,922 235,345,560 12.13 (81,755,642)

Rasio (%) Ratios (%)


Laba Terhadap Aset Return on Assets Laba Terhadap Ekuitas Return on Equity Rasio Lancar Current Ratio Hutang Terhadap Total Aset Debts to Totel Assets Hutang Terhadap Ekuitas Debts to Equity Hutang Netto Terhadap Ekuitas Net Debts to Equity Marjin Laba Kotor Gross Margin Marjin Laba Usaha Operating Margin Marjin Laba Bersih Net Margin Nilai Tukar Penutup Pada Akhir Tahun (Rp/AS$) Year End Closing Exchange Rate (Rp/US$) Nilai Tukar Rata-Rata Dalam Setahun (Rp/AS$) Average Annual Exchange Rate (Rp/US$) 2.57% 12.95% 96.99% 36.80% 185.38% 174.88% 34.28% 19.83% 5.92% 9,400 7.10% 31.89% 77.63% 22.25% 99.95% 71.43% 47.74% 32.63% 11.00% 10,950 27.98% 70.32% 135.25% 4.18% 10.52% -13.37% 33.34% 17.90% 34.83% 9,419 8.84% 61.76% 131.64% 40.37% 281.91% 229.27% 28.59% 17.69% 12.01% 9,020 7.16% 52.38% 87.60% 31.69% 231.86% 195.95% 25.23% 15.04% 7.04% 9,830

10,400

9,678

9,136

9,167

9,751

20 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Laba Usaha (Dalam jutaan dollar AS) Operating Income (In million US Dollar))

Marjin Laba Usaha Operating Margin

2009

1,102.2 32.63% 17.69% 15.04% 17.90%

47,619
263.4 638.2 327.5 405.5

19.83%

48,692 47,027
2005 2006 2005 2007 2008 2009 2006

2009

10.06 % 2009

47,027 17,655,112 48,692 %

2007

2008

2009

9.81 55,899,291
Laba Bersih (Dalam jutaan dollar AS) Net Income (In million US Dollar) Laba per Saham (US$ per 1.000 saham) Earnings per Share (US$ per 1,000 shares)

48,692

17,655,112 9.81

55,899,291 17,655,112

789.0 43.07

55,899,291
371.7 222.3 123.3 190.4 6.35 11.46 19.37 10.06

418,315

2005

2006

2005 2007 2008 2009

2006

4% 418,315 263,070

2007

2008

2009

6.35 263,070 79,713,730

4%

Laba Sebelum Pajak (Dalam jutaan dollar AS) Income Before Tax (In million US Dollar)

EBITDA (Dalam jutaan dollar AS) EBITDA (US$ per 1,000 shares)

6.35 34,713,876 79,713,730

1,032.7 854.9 951.2

1,198.8 1,055.9

34,713,876
224.9 179.7

517.7

334.7

430.1

2005

2006

2005 2007 2008 2009

2006

2007

2008

2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 21

Ikhtisar Saham
Stock Highlights
Adj Close 918.38 830.45 752.29 683.9 615.51 556.89 508.04 459.19 415.22 498.27 508.04 498.27 498.27 498.27 459.19 483.61 498.27 478.73 498.27 488.5 498.27 488.5 537.35 664.36 664.36 713.21 742.52 713.21 722.98 713.21 674.13 722.98 781.6 762.06 762.06 722.98 732.75 752.29 752.29 703.44 752.29 781.6 752.29 762.06 781.6 771.83 771.83 762.06 752.29 703.44 722.98 703.44 732.75 752.29 781.6 781.6 820.68 781.6 801.14 849.99 879.3 879.3 889.07 898.84 918.38 996.54 1123.55 1084.47 1104.01 1162.63 1445.96 1416.65 1201.71 1172.4 1260.33 1260.33 1260.33 1348.26 1445.96 1485.04 1612.05 1641.36 1729.29 1914.92 1885.61 1954 2124.97 2149.4 1905.15 1748.83 1924.69 2027.27

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kinerja Saham di Tahun 2009 Share Performance in 2009

Price (Rp) 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000 500 0 Jan Feb
Harga
Price

Volume (000,000 units) 2,000 1,750 1,500 1,250 1,000 750 500 250 Mar Apr May
Volume
Volume

Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

Perkembangan Harga Saham per Triwulan 2006 - 2009 Quarterly Share Price Performance 2006 - 2009
Harga Saham Share Price Periode Tertinggi Highest Rp 1,070 990 880 900 1,340 2,300 3,700 6,400 6,500 8,400 3,425 950 1,000 2,325 3,475 3,225 Terendah Lowest Rp 750 770 700 720 870 1,290 2,025 3,775 6,150 8,200 3,100 890 385 810 2,150 2,050 Penutupan Closing Rp 900 770 740 900 1,330 2,275 3,575 6,000 6,200 8,200 3,200 910 820 1,860 2,375 2,425 Period

Triwulan I, 2006 Triwulan II, 2006 Triwulan III, 2006 Triwulan IV, 2006 Triwulan I, 2007 Triwulan II, 2007 Triwulan III, 2007 Triwulan IV, 2007 Triwulan I, 2008 Triwulan II, 2008 Triwulan III, 2008 Triwulan IV, 2008 Triwulan I, 2009 Triwulan II, 2009 Triwulan III, 2009 Triwulan IV, 2009

1st Quarter, 2006 2nd Quarter, 2006 3rd Quarter, 2006 4th Quarter, 2006 1st Quarter, 2007 2nd Quarter, 2007 3rd Quarter, 2007 4th Quarter, 2007 1st Quarter, 2008 2nd Quarter, 2008 3rd Quarter, 2008 4th Quarter, 2008 1st Quarter, 2009 2nd Quarter, 2009 3rd Quarter, 2009 4th Quarter, 2009

22 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Kepemilikan Saham Per 31 Desember 2009 Share Ownership As of 31 December 2009

1.51%

Credit Suisse International

Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus

1.51% 2.77%

1.99% Emerging Markets Index fund


Public

SSB Obih Acf Ishares Msci

82.13%

Interventures Capital Pte Ltd. PT Bakrie and Brothers Tbk.

10.09%
10.09% 2.77% 1.99% 1.51% 1.51% 82.13%

Kepemilikan Saham (Per 31 Desember 2009) Share Ownership (As of December 31,2009)

PT Bakrie and Brothers Tbk Interventures Capital Pte. Ltd SSB Obih Acf Ishares Msci Emerging Markets Index Fund Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus Credit Suisse International Public

Pembagian Dividen Tunai yang Dilakukan oleh Perusahaan Distribution of Cash Dividends by the Company
Keterangan Description Tahun Buku Fiscal Year Dividen per Saham Dividends per Share (Rp) 50 50 50 5 1 2.5 5 10 16 33 33 45 50.6 Jumlah Saham Total Shares Cum Date Ex Date Rec Date Tanggal Pembayaran Payment Date

Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Interim Dividend Final Dividend Interim Dividend Final Dividend Final Dividend Interim Dividend 1 Interim Dividend 2 Final Dividen Final Dividen

1991 1992 1993 1998 2000 2002 2005 2005 2006 2007 2007 2007 2008

35,000,000 35,000,000 45,000,000 792,000,000 19,404,000,000 19,404,000,000 19,404,000,000 19,404,000,000 19,404,000,000 19,404,000,000 19,404,000,000 19,404,000,000 19,404,000,000 13-08-03 09-08-05 12-06-06 13-06-07 22-06-07 28-08-07 28-07-08 29-07-09 14-08-03 10-08-05 13-06-06 14-06-07 25-06-07 29-08-07 29-07-08 30-07-09 03-07-00 19-08-03 12-08-05 15-06-06 18-06-07 27-06-07 31-08-07 01-08-08 03-08-09 17-07-00 02-09-03 18-08-05 19-06-06 21-06-07 02-07-07 05-09-07 07-08-08 18-08-09

Rincian Saham Perseroan yang Dicatatkan Details of Share Listing by the Company
Keterangan Description Rasio Ratio Jumlah Saham yang Ditawarkan Issued Shares Nominal per Saham Nominal per Share Jumlah Nominal Total Nominal (Rp) IPO Rp 4,500 Company Listing Right Issue 1 Stock Split Saham Bonus Right Issue 2 Right Issue 3 (7 : 2) (1 : 2) (10 : 12) (1 : 3) (2 : 47) 10,000,000 25,000,000 10,000,000 45,000,000 108,000,000 594,000,000 18,612,000,000 1,000 1,000 1,000 500 500 500 500 10,000,000,000 25,000,000,000 10,000,000,000 22,500,000,000 54,000,000,000 297,000,000,000 9,306,000,000,000 10,000,000 35,000,000 45,000,000 90,000,000 198,000,000 792,000,000 19,404,000,000 30-07-90 18-03-91 30-06-93 29-09-97 30-09-97 24-11-97 26-05-00 BE Indonesia BE Indonesia BEJ dan BES BEJ dan BES BEJ dan BES BEJ dan BES BEJ dan BES Jumlah Saham Pencatatan Listed Shares Tanggal Listing Date Bursa Stock Exchange

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 23

Jejak Langkah 2009


Milestones 2009

5 May
Perseroan melalui anak-anak perusahaannya, PT Artha Widya Persada dan PT Visi Multi Artha, menandatangani Kontrak Kerja Sama Gas Metana Batubara dengan Badan Pelaksana Minyak dan Gas Bumi untuk Pengusahaan Gas Metana Batubara di dua blok, yaitu blok Sangatta II, Kalimantan Timur dan Blok Tabulako, Kalimantan Selatan. Through its subsidiaries, PT Artha Widya Persada and PT Visi Multi Artha, the Company signed a Joint Cooperation Contract with the Oil and Gas Exploration Agency on Coal Methanol exploration in two blocks - Sangatta II, East Kalimantan and Tabulako, South Kalimantan.

5 January
Melalui Pendopo Coal Ltd, BUMI mengakuisisi PT Pendopo Energi Batubara (PEB) dengan kepemilikan saham sebesar 84%. PEB memiliki wilayah konsesi tambang seluas 17.840 hektar dengan ijin operasi selama 30 tahun terhitung sejak 5 Mei 2009 hingga 4 Mei 2039. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh konsultan pertambangan, PEB memiliki cadangan potensial sebesar 1.954 juta ton. Through Pendopo Coal Ltd, BUMI has acquired 84% ownership of PT Pendopo Energi Batubara (PEB). PEB owns 17,840 hectares of concession area with a 30-year operating permit, effective from May 5, 2009 until May 4, 2039. Research conducted by a mining consultant has revealed that PEB has potential reserves of 1,954 million tonnes.

9 September
BUMI melalui Calipso Investment Pte. Ltd., suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Singapura, merupakan anak perusahaan yang sahamnya dimiliki 100% oleh BUMI, menyampaikan dokumen Pernyataan dari Penawar (Bidders Statement) kepada para pemegang saham Herald Resources Limited berkaitan dengan rencana pembelian saham-saham dalam Herald oleh Calipso untuk seluruh saham-saham dalam Herald yang di miliki oleh Publik. Herald adalah suatu perusahaan yang berkedudukan di Australia di mana seluruh sahamnya dicatatkan pada Australian Stock Exchange. BUMI (through Calipso Investment Pte. Ltd., a company established under Singapore law and fully-owned by BUMI) submitted a Bidders Statement to Herald Resources Limited shareholders pertaining to Calipsos shares acquisition plan for all Herald shares held by the Public. Herald is a company registered and operating in Australia and its entire shares are listed on the Australian Stock Exchange.

24 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

23 September
China Investment Corporation (CIC) menanamkan modal di Bumi sebesar US$ 1,9 miliar dalam bentuk instrumen utang , terdiri dari US$ 600 juta yang dibayarkan kembali di tahun ke-empat, US$ 600 juta di tahun ke-lima, dan sisanya US$ 700 juta di tahun ke-enam. Investasi ini memiliki 12% cash coupon per tahun dengan total IRR of 19%, dimana seluruh sisanya akan dibayarkan pada saat jatuh tempo. Dana ini digunakan untuk restrukturisasi utang dan belanja modal. China Investment Corporation (CIC) invested US$ 1.9 billion in BUMI in the form of a debt-like instrument. The US$ 1.9 billion investment consists of US$ 600 million repayable in year four, US$ 600 million in year five, and remaining US$ 700 million in year six. The investment attracts a 12% annual cash coupon with a total IRR of 19%, the balance payable at the time of final maturities. The funds will be used for debt restructuring and capital expenditure.

9 November
BUMI mengumumkan harga Guaranteed Senior Secured Notes senilai US$ 300.000.000 dengan tingkat bunga 12%, jatuh tempo 2016 yang diterbitkan oleh Bumi Capital Pte. Ltd. dan dijamin tanpa syarat dan selamanya oleh BUMI dan beberapa anak perusahaannya. BUMI announced the pricing of Guaranteed Senior Secured Notes of US$ 300,000,000 with interest rate of 12%, due in 2016 to be issued by Bumi Capital Pte. Ltd. The pricing is unconditionally and irrevocably guaranteed by BUMI and some of its subsidiaries.

15 December
Melalui Surat Keterbukaan Informasinya, Perseroan mengumumkan bahwa efektif per tanggal 16 November 2009 Herald tidak terdaftar lagi di Bursa Efek Australia atas permintaan dari Herald. Through the letter of information transparency, the Company announced the delisting of Herald in Australian Stock Exchange effective of 16 November 2009. This was done by the request of Herald.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 25

Sambutan Presiden Komisaris


Message from the President Commissioner

Di tengah kondisi ekonomi yang masih relatif sulit, BUMI berhasil membukukan kinerja yang solid sehingga memberikan imbal hasil yang cukup memuaskan bagi investor. Pemenuhan terhadap berbagai ketentuan yang berlaku membawa BUMI menjadi perusahaan yang berkontribusi cukup besar bagi ekonomi nasional dan menjadi entitas bisnis yang cukup diperhitungkan secara global.
BUMI successfully booked a solid performance in the midst of relatively difficult economic conditions. BUMI has, through its compliance with various prevailing regulations, become a substantial contributor towards national economic development as well as a significant global business entity.

Suryo B. Sulisto
presiden komisaris president commissioner

To all stakeholders, shareholders, employees and the community, It is our honor to report PT BUMI Resoures Tbks performance, which has undergone a significant development from year to year. Entering the year 2009, global economic conditions were relatively unstable. The impact of the economic crisis, which occurred in the second semester of 2008, had caused significant stagnation, even a decreasing trend, in international market demand. The buying power of several countries which were previously known to have high economic stability (namely USA, Japan and several European countries) had fallen drastically due to the domestic economic pressures.

Kepada seluruh pemangku kepentingan, pemegang saham, karyawan serta masyarakat, Merupakan suatu kebahagiaan bagi kami untuk dapat melaporkan kinerja PT BUMI Resources Tbk yang terus mengalami perkembangan secara signifikan dari tahun ke tahun. Memasuki tahun 2009, kondisi ekonomi global masih relatif belum stabil. Dampak krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan kedua tahun 2008 secara signifikan menyebabkan permintaan pasar internasional stagnan, bahkan menurun. Daya beli negara-negara yang sebelumnya dikenal memiliki stabilitas ekonomi yang tinggi seperti Amerika, Jepang dan beberapa negara di kawasan Eropa, menurun drastis karena desakan ekonomi domestiknya.

Keadaan ini secara signifikan berpengaruh pada harga pelbagai komoditas yang diperdagangkan di pasar internasional, tidak terkecuali batubara yang selama tahun 2009 harganya mengalami penurunan dibanding beberapa tahun sebelumnya. Walaupun peningkatan harga terjadi, namun perjalanannya masih sangat lambat. Selama kurun waktu 2009 harga rata-rata batubara global di pasar spot internasional berdasarkan Index Newcastle hanya berkisar di angka US$ 60 US$ 86 per ton, jauh di bawah harga tahun 2008. Kondisi ini, ditambah dengan tingkat curah hujan yang kurang mendukung yang menghambat kegiatan penambangan, tentunya sangat tidak menguntungkan bagi para pebisnis di subsektor batubara dalam memproyeksi nilai keuntungannya. Namun di tengah situasi yang bergejolak tersebut BUMI tetap bertumbuh dengan solid. Melalui berbagai upaya yang ditempuh, Manajemen Perseroan mampu mengembalikan kepercayaan investor. Sebagai dampaknya, kinerja saham BUMI kembali meningkat tajam yaitu sebesar 157% dari Rp 940 di awal tahun menjadi Rp 2.425 per lembar saham di penutupan tahun 2009.

Such conditions had a significant impact in the prices of various commodities in the international market, with no exception to coal as its price suffered a subsector reduction in 2009. Although an increase in price occurred, the movement was considered to be slow. Throughout 2009, the average global price for coal in the international spot market, as per Newscastle index, ranged between US$ 60 US$ 86 per ton, which was far below the previous year. Such conditions, worsened by a high rainfall rate, became great obstacles in coal mining, which was unfavorable for all business players within the coal subsector, in terms of projecting their profit.

However, amidst such turmoil, BUMI continued to grow solidly. Through the various efforts made, the Companys management was able to restore the investors trust. As a result, BUMIs stock performance went up sharply by 157% from Rp 940 in the beginning of the year to Rp 2,425 per share at the end of 2009.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 27

Sambutan Presiden Komisaris

Laporan Operasional 2009 Dari sisi kinerja operasional, Perseroan juga telah berhasil meningkatkan kinerjanya. Pada kurun waktu 2009, Perseroan berhasil meningkatkan produksi dan penjualan batubara. Melalui kinerja yang prima dari dua unit bisnis yang ada yaitu PT Arutmin Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal, produksi coal mined meningkat menjadi 63,1 juta ton. Namun, fluktuasi harga batubara yang relatif tajam selama tahun 2009 berdampak pada pendapatan bersih Perseroan menjadi sebesar US$ 3,22 miliar. Pada akhir 2009, Perseroan membukukan laba bersih sebesar US$ 190,45 juta. Melalui berbagai prestasi kinerja diatas, Perseroan berhasil membukukan peningkatan asset sebesar 41,57% dibandingkan akhir 2008 menjadi US$ 7,41 miliar pada akhir 2009. Pertumbuhan asset ini juga diikuti dengan pertumbuhan ekuitas dimana pada akhir 2009 tercatat sebesar US$ 1,47 miliar atau mengalami peningkatan 26,21% dibanding periode yang sama tahun 2008. Sedangkan nilai Laba terhadap Aset dan Laba terhadap Ekuitas masingmasing sebesar 2,57% dan 12,95%. Dalam kurun waktu yang sama, Perseroan mencatat keuntungan per lembar saham sebesar (US$ per 1000 saham) US$ 10,06. Kemampuan dalam meningkatkan kinerja inilah yang membuat Dewan Komisaris yakin BUMI mampu mewujudkan visi perusahaan untuk menjadi operator bertaraf internasional dalam sektor energi dan pertambangan. Seiring dengan keyakinan tersebut, tidak salah kiranya jika kami merumuskan tema kinerja perseroan tahun 2009 yaitu Seizing Growth Opportunities through Business Expansion. Harapan kami, semoga apa yang telah kita capai selama ini menjadi pijakan untuk terus berkembang di masa-masa yang akan datang, sehingga BUMI mampu menjadi perusahaan pertambangan nasional yang memiliki peran penting di dunia dan menjadi panutan bagi perusahaan-perusahaan lainnya. Aktivitas Dewan Komisaris 2009 Pada kesempatan yang baik ini, tidak lupa Dewan Komisaris ingin menyampaikan kegiatan komisaris selama tahun 2009. Hal ini sangat penting kami lakukan sebagai wujud komitmen BUMI dalam menerapkan tata kelola perusahaan (GCG) yang baik. Setelah pengunduran diri salah satu anggota komisaris, Bapak Samuel Rumende pada bulan Januari 2009, BUMI melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 26 Juni 2009, mengangkat Bapak Anton Setianto. Sesuai pedoman yang telah ditetapkan, Dewan Komisaris menjalankan Program Orientasi/ Pengenalan kepada Bapak Anton Setianto, dimana program ini merupakan pembekalan bagi anggota komisaris baru agar lebih mengenal bisnis perseroan secara komprehensif. Selain itu, melalui berbagai komite yang ada, Dewan Komisaris melakukan inspeksi lapangan untuk memastikan

Operational Report of 2009 The Company managed to improve its operation performance. In 2009, the Company improved both the production and sales of coal. Through the solid performance of two business units; PT Arutmin Indonesia and PT Kaltim Prima Coal; the coal mined production increased to 63.1 million tonnes. However, the relatively high fluctuation of coal price has brought an increase in the Companys net revenue to US$ 3.22 billion. At the end of 2009, the Company posted a US$ 190.45 million of net profit.

From the above-mentioned performances, the Company has recorded a 41.57% in asset increment in contrast to 2008 to US$ 7.41 billion at the end of 2009. This asset growth was also followed by the equity growth which by the end of 2009 had reached US$ 1.47 billion or equivalent to a 26.21% increase in contrast to the same period in 2008. Meanwhile, the Return on Asset and Return on Equity had each increased by 2.57% and 12.95% respectively. In the same period, the Company had recorded a profit per share (US$ per 1000 share) of US$ 10.06. The ability to improve our performance has convinced the Board of Commissioners that BUMI will be able to realize the Companys vision to become an International operator in the energy and mining sector. To support this belief, we have formulated a theme for our Companys 2009 performance, Seizing Growth Opportunities through Business Expansion. We hope that all of these achievements will be stepping stones and continue to grow in the future, so that BUMI will be able to become the national mining company that plays a significant role world-wide and becomes a benchmark to other companies.

Board of Commissioners Activities in 2009 On this auspicious occasion, the Board of Commissioners would also like to report their activities throughout the year 2009. It is significant for us to do so as evidence of BUMIs commitment in implementing the GCG. After the resignation of one of the Board of Commissioners, Mr. Samuel Rumende in January 2009, BUMI appointed Mr. Anton Setianto in a Extraordinary General Meeting of Shareholders in 26 June 2009. In accordance to the established guidelines, the Board of Commissioners carried-out the orientation/introductory program for Mr. Anton Setianto. The purpose of this program is to equip each new member of the Board of Commissioners with a comprehensive understanding on the Companys business. In addition, through the existing committee, the Board of Commissioners paid field visits to ensure that the guidelines

28 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Message from President Commissioner

semua pedoman baik perilaku maupun standar operasional sudah dijalankan oleh seluruh manajemen dan karyawan. Hasilnya, beberapa hal terutama yang berkaitan dengan efisiensi biaya dan internalisasi serta implementasi dari pedoman perilaku diharapkan untuk dapat lebih ditingkatkan pada masa-masa yang akan datang. Dewan Komisaris juga terus memantau komitmen Direksi dalam hal pelaksanaan program-program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR). Konsepsi Triple Bottom Line yang selalu dijadikan acuan perseroan dalam pelaksanaan CSR dirasakan cukup berhasil. Bahkan di beberapa daerah yang menjadi sasaran program CSR, perseroan berhasil mencetak beberapa wirausahawan baru. Hal ini selaras dengan program pemerintah dalam rangka pengembangan wirausaha yang melibatkan pihak swasta. Apresiasi dan Tinjauan ke Depan Rangkaian prestasi telah berhasil dicatat dalam rapor Perseroan tahun 2009. Kepada seluruh jajaran Direksi, Manajemen dan Karyawan, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas seluruh dedikasi yang diberikan dimana prestasi demi prestasi selalu mewarnai kinerja Perseroan. Walaupun demikian, masih belum pantas kiranya jika kita berpuas diri. Terus mengembangkan seluruh potensi diri melalui inovasi dan kreativitas, tentunya merupakan hal mutlak yang harus dilakukan oleh segenap karyawan BUMI. Seiring dengan perkembangan bisnis yang semakin kompleks, Dewan Komisaris berharap kepada seluruh karyawan pada berbagai tingkatan untuk terus meningkatkan integritas, dedikasi, kompetensi dan keahliannya secara profesional demi kemajuan BUMI. Yang terpenting dari semua hal diatas adalah bahwa Dewan Komisaris selalu berharap kepada seluruh karyawan untuk dapat lebih memahami dan memiliki jiwa kepemimpinan dan visionari yang baik agar semua yang dicita-citakan bisa tercapai dengan hasil yang maksimal. Kepada seluruh pemegang saham, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan yang diberikan kepada BUMI. Melalui berbagai langkah yang ditempuh selama ini, Dewan Komisaris akan terus mengawasi berbagai aktifitas operasional perusahaan, baik aktifitas pemasaran maupun investasi, agar dilakukan secara profesional sesuai dengan prosedur yang ditetapkan serta mematuhi berbagai ketentuan dari pihak regulator. Tujuan dari semua itu adalah agar BUMI merupakan perusahaan yang memiliki pengaruh di dunia internasional dalam bidang energi dan pertambangan seperti yang diharapkan kita semua.

both behavioral and standards of operation are being well-implemented by the management and the employees. As a result, a number of issues mainly related to costefficiency and internalization as well as the implementation of behavioral guidelines are expected to improve in the future. The Board of Commissioners also continued to monitor the Directors on the implementation of CSR programs. The Triple Bottom Line concept as the reference in the CSR implementation is perceived as being successful. In several CSR targeted areas, the Company had successfully nurtured a number of new entrepreneurs. This success is supportive of the governments program of entrepreneurship development through the involvement of the private sector. Appreciation and Future Outlook The Companys 2009 annual report presents a number of achievements. For these achievements, the Board of Commissioners would like to express its deepest gratitude to the Board of Directors, Management and Employees for all their dedication and performance. However, there many things we yet need to achieve. It is crucial to all employees of BUMI that they continuously develop to their full potential through innovation and creativity.

In line with our business development goals and policies, the Board of Commissioners hopes that all employees continue to professionally enhance their integrity, dedication, competence and skills for the benefit of BUMIs growth. Most importantly, the Board of Commissioners hopes that all employees will have enhanced understanding and share the vision of our leadership to achieve optimum results.

We also would like to thank all of our shareholders for their trust in BUMI. In every step of the way, the Board of Commissioners will continue to monitor various operational activities of the Company, both marketing and investment, to ensure they are carried out professionally, in accordance to established procedures and in compliance with various provisions from the regulator. These activities are aimed to position BUMI as an influential energy and mining company world-wide.

Suryo B. Sulisto
presiden komisaris president commissioner
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 29

Profil Dewan Komisaris


Board of Commissioners Profile

30 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Suryo B. Sulisto
presiden komisaris / komisaris independen president commissioner / independent commissioner

Suryo B. Sulisto adalah Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Memperoleh gelar Bsc. dari University of Wisconsin, Wisconsin dan MBA dari Washington International University, Pennsylvania, Amerika Serikat. Beliau adalah pendiri Kelompok Usaha Satmarindo, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), Anggota Dewan Pertimbangan, Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Warga negara Indonesia yang dilahirkan di Solo tanggal 11 Pebruari 1947 ini pernah menjadi utusan khusus Presiden Republik Indonesia untuk wilayah Amerika Utara, Tengah dan Selatan. Suryo B. Sulisto has been the President Commissioner of the Company since 2001. He earned his BSc from University of Wisconsin, Wisconsin and Master of Business Administration (MBA) from Washington International University, Pennsylvania, both in the USA. He is a founder of PT Satmarindo Group, President of the Indonesian Indigenous - Businessmans Association (HIPPI), Member of Council of Governors, Indonesian Chamber of Commerce, he was the special envoy of the President of the Republic of Indonesia for the North, Central and South American Regions. An Indonesian citizen, he was born in Solo on 11 February 1947.

Nalinkant A. Rathod
komisaris commissioner

Nalin Rathod adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001, dan saat ini masih menjabat Presiden Direktur di KPC dan di Arutmin. Memperoleh gelar sarjana dari Andhra University, India dan menjadi Associate Member pada Institute of Chartered Accountants of India (CPA) di tahun 1976. Beliau pernah menjabat Managing Director di PT Bakrie & Brothers, dan hingga kini, masih memegang posisi Managing Director di Great Asian Holdings Pte. Ltd. dan Capital Managers Asia Ltd. Beliau berkewarganegaraan India, lahir pada tanggal 12 May 1950 dan mulai menetap di Indonesia sejak tahun 1980. Nalin Rathod has been the Commissioner of the Company since 2001 and concurrently holds the positions of President Director of KPC and Arutmin. Educated in Andhra University, India, he became an associate member of the Institute of Chartered Accountants of India (CPA) in 1976. Previously, he was Managing Director of PT Bakrie & Brothers and currently, he is also the Managing Director of Great Asian Holdings Pte. Ltd. and Capital Managers Asia Ltd. An Indian citizen, Mr. Rathod was born on 12 May 1950 and he has been resided in Indonesia since 1980.

Iman Taufik
komisaris independen independent commissioner

Imam Taufik adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Lulusan dari jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung ini adalah pendiri PT Guna Nusa Usaha Fabricators dan pernah dianugerahi Satya Lencana Pembangunan oleh Presiden Republik Indonesia untuk usahanya dalam pengembangan teknologi lepas pantai. Warga negara Indonesia, beliau dilahirkan tanggal 24 April 1942. Imam Taufik has been the Commissioner of the Company since 2001. He graduated from Mechanical Engineering Department of Institut Teknologi Bandung. He is the founder of PT Guna Nusa Usaha Fabricators and was awarded the Satya Lencana Pembangunan by the President of the Republic of Indonesia for his efforts in developing offshore technology. An Indonesian citizen, he was born on 24 April 1942.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 31

Dewan Komisaris

Sulaiman Zuhdi Pane


komisaris commissioner

Sulaiman Zuhdi Pane memperoleh gelar Insiyur dari jurusan Geologi, Institut Teknologi Bandung tahun 1962. Beliau adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Karirnya dimulai tahun 1962 di Pertamina dimana saat ini beliau masih memegang posisi senior pada BUMN ini. Warga negara Indonesia, beliau lahir di Pematang Siantar tanggal 23 Pebruari 1938. Sulaiman Zuhdi Pane earned his Engineer degree from Department of Geology, Institut Teknologi Bandung in 1962. He has been the Commissioner of the Company since 2001. He started his career with Pertamina in 1962 and currently is still assuming a senior position in this state-owned company. An Indonesian citizen, he was born in Pematang Siantar on 23 February 1938.

Kusumo A. Martoredjo
komisaris commissioner

Kusumo A. Martoredjo adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Beliau adalah lulusan Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia tahun 1963. Tahun 1969, beliau melanjutkan pendidikan di Gutbrod Moteren Werke Gmbh, Jerman Barat. Beliau adalah pendiri PT Catur Yasa dan anggota Dewan Pertimbangan, Kamar Dagang dan Industri Indonesia serta menjadi utusan khusus Presiden Republik Indonesia di bidang ekonomi untuk Jepang dan Korea. Lahir di Bandung tanggal 7 April 1943, beliau berkewarganegaraan Indonesia. Kusumo A. Martoredjo has been the Commissioner of the Company since 2001. He attended Faculty of Economics, Universitas Indonesia in 1963 and continued his study at Gutbrod Moteren Werke Gmbh, West Germany in 1969. Founder of PT Catur Yasa, he is also member of Council of Governors, Indonesian Chamber of Commerce. He was appointed special envoy of the President of the Republic of Indonesia for economic affairs to Japan and the Republic of Korea. An Indonesian citizen, he was born in Bandung on 7 April 1943.

Jay Abdullah Alatas


komisaris commissioner

Jay Abdullah Alatas adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Beliau adalah lulusan University of Virginia, dan hingga kini masih menjabat Komisaris Utama PT Hikmah Albros. Beliau dilahirkan di Surabaya tanggal 26 Mei 1956 dan berkewarganegaraan Indonesia. Jay Abdullah Alatas has been the Commisioner of the Company since 2001. He graduated from University of Virginia, USA. He is also Chairman of PT Hikmah Albros. An Indonesian citizen, he was born in Surabaya on 26 May 1956.

32 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Board of Commissioners

Fuad Hasan Masyhur


komisaris independen independent commissioner

Fuad Hasan Masyur adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Beliau juga menjabat Direktur Utama PT Maktour sejak tahun 1986 dan Komisaris Utama PT Kayu Meridian. Lahir di Ujung Pandang tanggal 29 Juni 1959, berkewarganegaraan Indonesia. Fuad Hasan Masyur has been the Commissioner of the Company since 2001. He is also President Director of PT Maktour since 1986, and President Commissioner of PT Kayu Meridian. An Indonesian citizen, he was born in Ujung Pandang on 29 June 1959.

Anton Setianto Soedarsono


komisaris commissioner

Anton Setianto Soedarsono adalah Komisaris Perseroan sejak Juni 2009. Beliau adalah lulusan Yokohama National University, Jepang tahun 1966 dan memulai karirnya sebagai konsultan independen untuk perusahaan gas dan minyak serta bagi pebisnis minyak Internasional. Kemudian bergabung dengan Pertamina dari tahun 1966 - 1981, dengan posisi 5 tahun terakhir sebagai General Manager Pemasaran Luar Negeri Produk Minyak Mentah dan Petroleum di kantor pusat Jakarta. Selanjutnya, beliau bekerja untuk perwakilan Unocal di Indonesia, berkantor di Jakarta. Selama 10 tahun masa karirnya, beliau sempat menjabat sebagai Vice President untuk Oil Commercial Affairs dan Vice President untuk Goverment Relations. Tahun 1994 -1998, beliau menduduki posisi CEO dan Presiden Direktur Bakrie Investindo dan sebagai Wakil Komisaris Utama PT Bakrie Capital Indonesia pada tahun 1998 1999. Beliau lahir tanggal 22 November 1940 dan berkewarganegaraan Indonesia. Anton Setianto Soedarsono has been the Commissioner of the Company since June 2009. He graduated from Yokohama National University, Japan in 1966. He started his career as Independent Consultant for Foreign Oil&Gas Companies and International oil traders prior to joining Pertamina, where he worked from 1966 to 1981, with the last 5 year position as General Manager for Foreign Marketing of Crude Oil&Petroleum products at Pertaminas headquarter in Jakarta. He joined Unocal, an American Multinational Oil&Gas Corporation, at its Jakarta office for nearly 10 years, where he assumed the position of Vice President for Oil Commercial Affairs and, concurrently, the Vice President for Goverment Relations. Joining Bakrie Group as CEO and President Director of PT Bakrie Investindo from 1994 to 1998, and from 1998 1999 he was Deputy Chairman for PT Bakrie Capital Indonesia. An Indonesian citizen, he was born in Bandung on 22 November 1940.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 33

Sambutan Presiden Direktur


Message from the President Director

Berpegang teguh pada tiga prinsip dasar filosofi perusahaan, BUMI berhasil mengukir kinerja optimal di tengah situasi ekonomi yang masih relatif sulit. Penerapan IT Governance semakin memantapkan langkah Perseroan dalam mencapai sukses bisnis di masa mendatang. Diversifikasi pasar batubara menjadi bagian dari ekspansi bisnis selain investasi pada pertambangan non batubara yang selama ini telah dijalankan.
Upholding the Companys three principle philosophies, BUMI has succeeded in achieving excellent performance despite the relatively challenging economic situation. IT Governance implementation has enhanced our actions in realizing future business goals. Coal market diversification is a part of our business expansion in addition to investment in non-coal mining.

Ari S. Hudaya
presiden direktur president director

Dear Distinguished Shareholders, We are proud to present the BUMI Resources performance report for the year 2009. We have made remarkable achievements despite the current global economic turmoil. The Company has made its mark through increasing production and sales volume, and with other achievements such as IT implementation which has integrated all aspects of operations across the Company and its subsidiaries. More importantly, the Company has also managed to increase efficiency as one of the key requirements for achieving business success.

Kepada seluruh pemegang saham, Suatu kebanggaan bagi kami untuk bisa melaporkan kinerja BUMI Resources tahun 2009 yang bisa dikatakan cukup gemilang di tengah gejolak ekonomi dunia. Perseroan berhasil mengukir berbagai prestasi dalam meningkatkan produksi dan volume penjualan, serta dalam berbagai pencapaian lain seperti penerapan sistem teknologi informasi yang mengintegrasikan seluruh operasi perusahaan dan anak perusahaan. Yang lebih penting lagi adalah bahwa perseroan juga berhasil meningkatkan efisiensi sebagai salah satu modal utama dalam mencapai keberhasilan suatu bisnis.

Komitmen untuk terus melakukan ekspansi dan diversifikasi bisnis di sub sektor pertambangan lainnya seperti emas, bijih besi, seng, timah hitam, dan tembaga selalu kami upayakan sebagai bagian dari strategi perusahaan dalam menumbuhkan bisnis dan memberikan imbal hasil yang maksimal bagi para investor. Dengan menjalankan itu semua, kami yakin di masa mendatang Perseroan mampu mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan dan menjadi entitas bisnis berskala global seperti yang dijabarkan dalam visi dan misi perusahaan. Tahun 2009 bisa dikatakan sebagai tahun yang tidak mudah untuk dilalui bagi para pebisnis lokal dan multinasional. Volatilitas ekonomi dunia masih terus membayangi kehidupan bisnis dan berdampak pada stagnasi pasar. Berbagai negara yang sebelumnya memiliki kekuatan ekonomi cukup dominan di kancah perekonomian global seperti Jepang, Amerika, dan negara-negara di kawasan Eropa harus mengalami pertumbuhan negatif. Kondisi tersebut juga membawa dampak yang cukup signifikan pada pasar batubara global. Meskipun tingkat kebutuhan dunia terhadap batubara mengalami peningkatan, namun volatilitas ekonomi yang ada telah mengakibatkan penurunan harga komoditas ini menjadi hanya berkisar di angka US$ 60 - US$ 86 per ton di pasar spot berdasarkan Index Newcastle. Hasil Yang Dicapai Dalam keadaan ekonomi dunia yang kurang menguntungkan seperti terurai di atas, Perseroan berhasil membukukan kinerja yang optimal. Selama tahun 2009, Perseroan berhasil meningkatkan produksi coal mined sebesar 19,5% menjadi

The commitment to continuously expand and diversify the business in other mining sub-sectors, such as gold, iron ore, zinc, lead and copper, has always been part of our corporate strategy for growing the business and aiming for the highest revenue for our investors. By implementing all of the above, we believe that in the future the Company will be able to achieve sustainable growth and become a global business entity as described in the Companys vision and mission.

The year 2009 was viewed as a difficult period by most local and multinational business players. Global economic volatility has overshadowed businesses and had brought stagnation to the market. Many countries that previously enjoyed dominant economic strength in the global arena, such as Japan, USA and many European countries, suffered negative growth. These same conditions also had a significant impact on the global coal market. Although the level of the worlds demand for coal showed an increasing trend, economic volatility caused a decrement in commodity prices, down to US$ 60 US$ 86 per tonne in the spot market, as per the Newcastle index. The Achievement Despite this unfavorable global economic situation, the Company has achieved optimum performance. Throughout 2009, the Company managed to increase coal mined production by 19.5% to 63.1 million tonnes in 2009
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 35

Sambutan Presiden Direktur

Produksi Tambang Batubara (dalam juta ton) Coal Mined Production (in million tonnes) 2006

Penjualan Batubara (dalam juta ton) Coal Sales (in million tonnes)

2006
50.0

2007
2009
55.4

50.7
51.5

2008
58.4

2009
50.0

58.4 55.4 51.5

63.1

52.0 52.8

2007
2006 2007 2008

2008

2009

63,1 juta ton pada tahun 2009 dibandingkan 52,8 juta ton di tahun 2008. Total penjualan yang berhasil dibukukan perseroan pada tahun 2009 juga meningkat 13,4% dari 51,5 juta ton di tahun 2008 menjadi 58,4 juta ton pada tahun 2009. Tambang dengan striping rasio rendah ke sedang disertai penggunaan teknologi mutakhir serta peremajaan peralatan tambang berdampak pada peningkatan efisiensi dalam operasi penambangan. Hasilnya, perseroan berhasil menekan biaya produksi per ton batubara selama tahun 2009 dari US$ 33,1 selama tahun 2008 menjadi US$ 32,7 di tahun 2009. Koreksi harga jual batubara yang cukup signifikan di tahun 2009 yaitu sebesar US$ 63,1 per ton dari US$ 73,3 per ton di tahun sebelumnya berdampak pada total pendapatan Perseroan yang menurun menjadi sebesar US$ 3,22 miliar di tahun 2009 dari US$ 3,38 miliar di tahun sebelumnya. Singkatnya, pendapatan perseroan tergolong sangat signifikan jika ditinjau dari besarannya yang ditopang oleh hasil produksi yang berhasil kami tingkatkan selama kurun waktu 2009. Melalui ukiran kinerja yang sangat baik, pada akhir tahun 2009, Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 190,45 juta. Dalam periode yang sama, Perseroan membukukan EBITDA sebesar US$ 1,055 miliar. Kiranya kami juga perlu menyatakan bahwa beban operasi kami meningkat karena adanya beban pembayaran pajak, beban pengupasan lahan yang ditangguhkan dan dibebankan pada tahun 2009, serta beban eksplorasi atas proyek migas kami di Republik Yaman. Sementara itu, perseroan juga berhasil meningkatkan asetnya menjadi US$ 7,41 miliar dibanding tahun 2008 yang hanya sebesar US$ 5,24 miliar. Demikian halnya dengan ekuitas perseroan yang meningkat 26,21% dibanding 2008 menjadi US$ 1,47 miliar. Perseroan juga berhasil mempertahankan laba terhadap aset di level yang menggembirakan yaitu 2,57% dan laba terhadap ekuitas sebesar 12,95%.
36 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

compared to 52.8 million tonnes in 2008. The total sales booked by the Company in 2009 increased by 13.4% from 51.5 million tonnes in 2008 to 58.4 million tonnes in 2009.

Mines with low to medium stripping ratios, combined with the use of sophisticated technology and equipment renewal, resulted in increased efficiency in mining operations. Hence, the Company was able to reduce the coal production cash cost per tonne from US$ 33.1 in 2008 to US$ 32.7 in 2009.

The coal price significantly reduced to US$ 63.1 per tonne in 2009 from US$ 73.3 per tonne in the previous year. This decrease has impacted the Companys total revenue to US$ 3.22 billion in 2009 from US$ 3.38 billion in the previous year. In summary, the Companys significant revenue was offset by a major increase in production which resulted in higher sales in 2009.

Through excellent performance, by the end of 2009, the Company recorded a net profit of US$ 190.45 million. For the same period, the EBITDA was booked at US$ 1.055 billion. The increase in operating expenses were contributed by tax payment, a once off amortisation of historical deferred striping expenses, which was absorbed in 2009, and exploration expenses on our oil&gas project in the Republic of Yemen. Meanwhile, the Company also increased its assets to US$ 7.41 billion, compare to only US$ 5.24 billion in 2008. Equities also increased by 26.21% in contrast to 2008, to US$ 1.47 billion. Return on assets and return on equity have also been successfully sustained at a very satisfactory levels of 2.57% and 12.95% respectively.

Message from President Director

Guna mengoptimalkan kinerja penjualan, Perseroan selalu mencari komposisi yang seimbang untuk menyikapi fluktuasi harga pasar spot dengan kebutuhan perencanaan dan kontrak kerja jangka menengah dan panjang. Selama tahun 2009, Perseroan mengacu pada komposisi 20:80 antara pasar spot dan kontrak jangka panjang. Peningkatan yang cukup signifikan dalam tahun 2009 terjadi pada beban pajak, sehingga mengakibatkan turunnya laba bersih perseroan dibanding tahun sebelumnya. Sekanjutnya, masalah perpajakan yang dihadapi Perseroan masih terus dalam proses penyelesaian, dimana Perseroan selalu berupaya untuk mengatasi permasalahannya dengan bersikap kooperatif terhadap Regulator demi menjunjung tinggi nilai perusahaan yang pada akhirnya akan berfaedah bagi para investor dan pihak-pihak terkait lainnya. Tata Kelola Perusahaan Sebagai perusahaan yang telah memiliki peran di tingkat internasional, Perseroan berkomitmen untuk dapat meningkatkan hasil yang optimal bagi pemegang saham dan karyawan dengan cara meningkatkan performa operasi dan investasi strategis dengan berpegang teguh pada nilainilai tata kelola perusahaan (GCG) secara professional. Perseroan sangat menyadari pentingnya penerapan GCG yang sesuai dengan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran serta mengacu pada praktik-praktik terbaik baik pada tingkat lokal maupun internasional. Hal ini tidak hanya menjadi pondasi bagi Perseroan untuk menjadi perusahaan yang memiliki kinerja dan reputasi baik, melainkan juga untuk mampu memberikan nilai tambah bagi negara, investor, masyarakat, serta semua pemangku kepentingan. Penerapan sistem Enterprise Wide Risk Management yang telah dirancang dan diberlakukan sejak tahun 2008 untuk mengintegrasikan semua sistem risiko, memberikan arahan yang tepat serta dapat diandalkan dalam pengambilan keputusan di seluruh tingkatan, ditambah dengan penerapan, pemantauan dan evaluasi sistem Speak-up sebagai whistle blower di BUMI telah membuahkan hasil yang baik sehingga perseroan berhasil mendapat predikat sebagai Perusahaan Terpercaya 2009 berdasarkan penilaian Corporate Governance Perception Index yang diadakan oleh IICG dan Majalah Swa. Di tahun yang sama pula, BUMI memperoleh penghargaan Best Good Corporate Governance in Non-financial Category 2009 dari IICD dan CIPE. Seiring dengan implementasi sistem baru di bidang teknologi informasi, pada tahun 2009, Perseroan telah melengkapi praktik tata kelola perusahaan yang baik dengan apa yang disebut tata kelola teknologi informasi (IT Governance) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari praktik GCG. Melalui komite-komite yang telah dibentuk dan berbagai kebijakan yang telah ditetapkan sebagai prasyarat penerapan GCG, Perseroan memastikan bahwa seluruh operasi perusahaan telah sesuai dengan ketentuan dan norma yang berlaku.

To optimize sales performance, the Company strives to keep a well-balanced approach in responding to spot market price fluctuations through well planned medium and long term contracts. Throughout 2009, the Company achieved a 20:80 ratio between spot market and long-term contracts. A significant increase in the tax burden incurred in 2009 has led to a decrease in net profit in contrast to the previous year. Moreover, the taxation issues faced by the Company are still in the process of settlement. The Company will make every effort to overcome the obstacles through cooperative action with the Regulator that will uphold the Companys value, and which will in time be beneficial for investors and stakeholders. Corporate Governance Being an International player, the Company is committed to optimizing benefits for its shareholders and all employees through the improvement of operating performance and strategic investments, and professional implementation of GCG. The Company is well-aware the importance of GCG implementation, which covers the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness; as well as complying with the best practices at local and international levels. This is not only the Companys basic foundation for achieving both good performance and reputation, but it also adds value to the nation, investors, the community, and all stakeholders.

The implementation of the Enterprise Wide Risk Management system that was designed and has been enacted since 2008 in order to integrate all risk systems, has been providing the appropriate and reliable guidance in decision making at all levels. The implementation, monitoring and evaluation of the Speak-up system, encouraging the whistle-blower at BUMI, has also benefited the Company, making us a Trusted Company in 2009, as per the Corporate Governance Perception Index assessment, organized by IICG and SWA Magazine. In this same year, IICD and CIPE have recognized BUMI as the Best in the Good Corporate Governance for Non-Financial Category 2009. With the implementation of the new IT system in 2009, the Company has upgraded its GCG practices by adding IT Governance. Through the reformed committees and various policies that were set by the Company as prerequisites for GCG implementation, the Company ensures that all of its operations conform to all the prevailing provisions and norms.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 37

Sambutan Presiden Direktur


Semua aktifitas operasional perusahaan dilakukan secara profesional, sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, dan mematuhi berbagai ketentuan dari regulator. Peseroan juga selalu mentaati peraturan dan membayar pajak sesuai dengan jumlah yang harus dibayar berdasarkan perhitungan internal perseroan. Namun dalam prakteknya, perbedaan perhitungan jumlah yang harus dibayar antara pihak pemerintah dengan pihak kami mungkin saja terjadi. Dalam hal ini, saya perlu tegaskan bahwa dalam menyelesaikan permasalahannya perseroan selalu bersikap proaktif dalam mentaati peraturan dan kebijakan yang ditetapkan demi menjunjung nilai-nilai tata kelola perusahaan yang baik. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam menjalankan setiap kegiatan operasinya, Perseroan sangat peduli terhadap pelestarian lingkungan, peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar area tambang sebagai pihak yang ikut berperan dalam kelangsungan perusahaan yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan sebagai bukti komitmen Perseroan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Berpegang teguh pada prinsip Triple Bottom Line (Profit, People, Planet), Perseroan melaksanakan kegiatan CSR dengan selalu mengacu pada tiga prinsip dasar dalam filosofi perusahaan. Setiap program yang dijalankan harus dapat memberi manfaat jangka panjang dan mampu menciptakan kemandirian masyarakat, dengan menitik beratkan pada program community development sebagai program pembangunan masyarakat secara berkesinambungan. Untuk itu, dalam penyusunan dan pelaksanaan program community development, Perseroan melalui dua anak perusahaan yaitu PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin), selalu melibatkan peran serta masyarakat dan pemerintah lokal agar tingkat keberhasilan program lebih maksimal dan mampu memunculkan sense of belonging pada diri masyarakat. Rehabilitasi tambang pasca kegiatan penambangan melalui penamaman pohon dan perbaikan kontur lahan (re-contouring) menjadi wujud komitmen Perseroan dalam melestarikan lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar tambang di masa yang akan datang. Selama tahun 2009, KPC telah melakukan reklamasi lahan seluas 451,1 hektar dan menanami lahan reklamasi dengan berbagai tanaman varietas asli daerah tersebut maupun varietas dari luar daerah, tanaman buah-buahan, dan tanaman hutan hujan tropis (dipterocarpaceae). Demikian halnya dengan Arutmin dimana pada tahun 2009 telah melakukan pengembalian hutan seluas 221,2 hektar dengan melakukan penanaman sebanyak 235.319 pohon. Kami bangga dan mendukung program-program jangka panjang KPC dan Arutmin dalam mengembangkan sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lainnya. Kami juga terus berkomitmen dan memastikan bahwa seluruh kegiatan CSR perseroan yang berbasis masyarakat harus selalu berada dalam norma industri yang berlaku dan The Companys operational activities were professionally conducted in compliance with the procedures and regulations. All taxation regulation and obligation are also met by the Company in accordance to internal calculation. However in practice, a discrepancy of calculation between the Companys and the Governments might occur. In this regard, please allow me to stress our proactive effort to comply with the regulation and uphold good corporate governance values.

Corporate Social Responsibility In conducting all operational activities, the Company continues to show its strong concern on environmental issues, and the improvement in the quality of life of the community as one of the contributors to Corporate sustainability around its mining areas through a number of activities, reflecting the Companys commitment to Corporate Social Responsibility (CSR). By upholding the Triple Bottom Line (Profit, People, Planet), the Company implements its CSR policies by continuously referring to the three basic principles in the Companys philosophy. Every single program has to result in a longterm benefit and be able to support the communitys independence, by focusing on sustainable community development programs. Hence, the Company - through its two subsidiaries PT Kaltim Prima Coal (KPC) and PT Arutmin Indonesia (Arutmin) - always involves the community and local government in the preparation and implementation of Community Development programs. This is intended to maximize the programs success and promote a sense of belonging amongst the people. Post-mining rehabilitation through replanting trees and recontouring land reflects the Companys true commitment to environmental preservation and improvement of communitys future welfare. In 2009, the Company reclaimed 451.1 hectares and planted varieties of native and non-native plants, as well as fruit-bearing trees and tropical plants (dipterocarpaceae) on it. In the same year, Arutmin also implemented forest recovery on a 221.2 hectare area, by planting 235,319 trees.

We take pride in and support KPC and Arutmins longterm programs in developing the economic sector, education, health, infrastructure, etc. We will also continue our commitment to ensuring that all of the Companys community-based CSR activities will continue to comply with prevailing industry norms and help maintain the

38 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Message from President Director


membantu menjaga nama baik perseroan serta menjadi panutan dalam setiap program yang dijalankan. Menatap Ke Depan Berkat komitmen dan kerja keras seluruh karyawan serta kepercayaan penuh dari pemegang saham, untuk ke-dua kalinya BUMI berhasil menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam kategori 250 perusahaan energi terbaik di dunia. Perseroan akan terus berupaya meningkatkan berbagai pencapaian di masa yang akan datang. Rencana pengembangan usaha yang kami canangkan akan senantiasa mempertimbangkan situasi ekonomi domestik dan global dengan melihat manfaatnya dalam jangka panjang, melainkan bukan sekedar mendasarinya pada kondisi ekonomi jangka pendek yang tak pasti. Kami tetap akan terus berusaha mencari peluang untuk mengembangkan bisinis sumberdaya mineral lainnya termasuk bijih besi, emas, tembaga, timah hitam dan seng. Kami terus berharap bahwa dalam waktu tidak lama lagi tahap pertama produksi tambang Dairi di Sumatera Utara akan dimulai. Sedangkan untuk tambang emas dan tembaga di Sulawesi, kami mengharapkan seluruh masalah yang ada terutama yang berkaitan dengan peraturan pemerintah akan dapat segera terselesaikan. Selaras dengan perkembangan ekonomi global beberapa tahun ke depan, BUMI akan terus melakukan pengamatan agar dapat mengarahkan perluasan kapasitas penambangan dari yang sudah ada. Rencana yang matang dan akurat disertai dengan komunikasi intensif antara manajemen dengan para pemangku kepentingan domestik dan internasional tentunya akan dapat menjamin pertumbuhan perusahaan yang berkesinambungan. Apresiasi Atas nama Direksi saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh karyawan atas usaha dan kerja kerasnya selama tahun 2009. Tidak lupa kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan termasuk pemasok, pelanggan dan para mitra kami lainnya atas dukungan yang telah diberikan dalam masa-masa yang kurang menguntungkan bagi bisnis perseroan. Kepada para pemegang saham, kami memberikan apresiasi yang setulusnya atas kepercayaan yang terus diberikan. Semoga semua kepercayaan itu akan berlanjut di tahun mendatang sehingga nilai investasi yang ditanamkan pada perseroan akan berlipat ganda. Secara pribadi saya juga ingin menghaturkan terima kasih kepada segenap jajaran Direksi dan Manajemen yang telah mampu menunjukkan jiwa kepemimpinannya dalam dua tahun yang penuh tantangan ini. Companys goodwill, making it a benchmark for every other program. Looking Forward Supported by the full commitment and hard work of all our employees and the trust of our shareholders, BUMI has managed to become the only Indonesian company included in the worlds best 250 energy companies category for the second time. The Company will continuously strive to make improvements in the future. Our business expansion plan always considers the domestic economic situation as well as global, by looking at the long-term benefits and not merely the less predictable, short-term economic conditions. We constantly endeavour to explore new opportunities to develop other mineral resources businesses, including iron ore, gold, copper, lead and zinc. We expect that in the near future, the Dairi mine in North Sumatra will commence its first level of production. As for the gold and copper mines in Sulawesi, we are hoping to overcome all current issues soon and recommence exploration drilling in 2nd quarter 2010.

In line with global economic development for many years to come, BUMI will continue to monitor developments, so that its expansion of current mining capacity is well directed. A sound and accurate plan, coupled with intensive communication with domestic and international stakeholders will ensure the sustainable growth of the Company. Appreciation On behalf of the management, I would like to express my deepest gratitude to all of our staff for their efforts and hard work throughout 2009. We also would like to thank our stakeholders, our suppliers, customers and business associates for their strong support throughout the recent difficult times. And to our shareholders, we extend our sincere appreciation for their continued trust. We hope this trust will be retained for many years to come and the value of their investment will progressively grow. Personally, I would like to thank our Board of Directors and Management, who have been able to showcase their leadership over the past two very challenging years.

Ari S. Hudaya
presiden direktur president director
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 39

Profil Direksi
Board of Directors Profile

40 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Ari S. Hudaya
presiden direktur president director

Ari S. Hudaya memperoleh gelar Insinyur dari jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung tahun 1983. Beliau menjabat Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2001. Disamping itu, beliau juga menjabat Presiden Komisaris PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal dan PT Energi Mega Persada Tbk. Warga negara Indonesia kelahiran Jakarta, 30 Mei 1959 ini memegang posisi Presiden Direktur di Enercorp, Ltd. dan Direktur di PT Bakrie & Brothers Tbk. Graduated from Institut Teknologi Bandung in Mechanical Engineering in 1983, Ari S. Hudaya has been the President Director of the Company since 2001. His other designations include President Commissioner of PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal and PT Energi Mega Persada Tbk. An Indonesian citizen, born in Jakarta on 30 May 1959, currently is also President Director of Enercorp, Ltd. and Director of PT Bakrie & Brothers Tbk.

Eddie J. Soebari
direktur director

Eddie J. Soebari adalah sarjana Akuntansi lulusan Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia tahun 1986 dan mulai menjabat Direktur Perseroan sejak tahun 2000. Warga negara Indonesia kelahiran Surabaya, 21 Juni 1956 ini juga menjabat Direktur di Gallo Oil (Jersey). Eddie J. Soebari earned his degree in Accounting from Faculty of Economics, University of Indonesia in 1986. An Indonesian citizen, he was born in Surabaya on 21 June 1956. He is also Director of Gallo Oil (Jersey).

Kenneth P. Farrell
direktur director

Kenneth P. Farrell menjabat Direktur Perseroan sejak tahun 2004 dan Komisaris di KPC dan Arutmin sejak 2001. Pada saat ini, beliau juga masih memegang posisi Chairman di Herald Resources, sebuah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Australia. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau berkarir selama 21 tahun di BHP Billiton dengan berbagai posisi eksekutif dan manajemen di bidang Pertambangan dan Energi. Warga negara Australia, kelahiran Australia, 22 Juli 1955 ini memiliki gelar sarjana di bidang Teknik dan Perdagangan. Beliau juga adalah anggota (Fellow) di Australian Institute of Company Directors. Kenneth P. Farrell has been serving the Company as a Director from 2004 and Commissioner of KPC and Arutmin since 2001. He is also the Chairman of Herald Resources on the Australian Stock Exchange. Prior to joining the Company, he had a 21 year-career with BHP Billiton in various executive and management roles in Mining and Energy. Mr. Farrell has a Degree in Engineering and Commerce and is a Fellow of the Australian Institute of Company Directors. An Australian citizen, he was born in Australia on 22 July 1955.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 41

Dewan Direktur

Andrew C. Beckham
chief financial officer chief financial officer

Andrew Beckham bergabung dengan Perseroan sejak Desember 2001. Sarjana Ekonomi lulusan Portsmouth University ini memiliki pengalaman kerja di Inggris selama 10 tahun sebelum pindah ke Australia untuk bekerja di Allianz dan Exxon Mobil. Beliau pindah ke Indonesia bulan Februari 2000 untuk bergabung dengan BHP Billiton sebagai konsultan di PT Arutmin Indonesia (Arutmin). Pada bulan Desember 2001, beliau bergabung dengan Arutmin yang sekarang merupakan salah satu unit usaha Perseroan, sebagai Finance Manager. Seiring dengan pengambil-alihan PT Kaltim Prima Coal (KPC) oleh Perusahaan, beliau ditunjuk menjadi Business Development Manager dan terlibat dengan penerbitan obligasi Perseroan yang merupakan instrumen keuangan berperingkat Investment Grade pertama yang diterbitkan oleh perusahaan Indonesia di luar negeri sejak terjadinya krisis keuangan. Pada bulan Januari 2005, beliau bergabung dengan Perseroan sebagai Vice President dan kemudian ditunjuk sebagai Chief Financial Officer pada bulan Desember 2006. Saat ini, beliau juga menjabat Direktur di Herald Resources, suatu perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Australia. Pada bulan September 2009, beliau memperoleh Diploma for the International Company Directors dari Australian Institute of Company Directors. Warga negara Inggris ini lahir di Clacton on Sea, Inggris pada bulan Desember 1967. Andrew Beckham joined the Company in December 2001. He graduated from Portsmouth University with an Honours degree in Economics. Having worked in the UK for 10 years, he moved to Australia and worked for Allianz and Exxon Mobil. In February 2000, he moved to Indonesia and worked for BHP Billiton as a consultant in PT Arutmin Indonesia (Arutmin). In December 2001, he became Finance Manager for Arutmin, which is now owned by the Company. With the acquisition of PT Kaltim Prima Coal (KPC) he was appointed as the Manager of Business Development in KPC and was part of the First Investment Grade rated financial bonds out of Indonesia since the financial crisis. In January 2005, he joined the Company as Vice President before becoming Chief Financial Officer in December 2006. He is also a Director of Herald Resources on the Australian Stock Exchange. In September 2009, he has been awarded a Diploma for the International Company Directors Course of the Australian Institute of Company Directors. A British citizen, he was born in Clacton on Sea - UK in December 1967.

42 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Board of Directors

Dileep Srivastava
senior vice president investor relations & corporate secretary senior vice president investor relations & corporate secretary

Dileep Srivastava bergabung dengan kelompok usaha Bakrie pada tahun 1997 dan pernah menduduki posisi senior pada beberapa perusahaan milik kelompok usaha, antara lain Direktur PT Trans-Bakrie, Vice President, Group Investors Relations & Corporate Planning/Business Development di PT Bakrie & Brothers Holding (termasuk Bakrie Telecom). Jabatan Senior Vice President-Investor Relations BUMI dipangku sejak Desember 2006 dengan tanggung jawab utama pada pelaksanaan fungsi Investor Relations, Sekretaris Perusahaan & Humas, dan sejak Maret 2008, beliau juga menjabat Direktur di PT Bakrie & Brothers. Sebelum bergabung dengan kelompok usaha Bakrie, beliau pernah menjabat sebagai CEO di PT Kalindo Deka Griya (pemilik Menara Kadin Indonesia) dan beberapa proyek real estate lainnya di Indonesia, mengepalai kantor cabang Bennett&Coleman (pemilik Times of India Group) di Delhi dan ICI Limited, India pada berbagai posisi dan tanggung jawab. Lulusan Indian Institute of Management (IIMA), Ahmedabad, India dengan gelar Masters of Business Administration ini berkewarganegaraan India dan lahir di Kanpur, India pada tanggal 27 Oktober 1952. Dileep Srivastava joined Bakrie Group in 1997. He served at a number of senior positions in the group companies, including Director, PT Trans-Bakrie, Vice President, Group Investor Relations & Corporate Planning/Business Development for PT Bakrie & Brothers Holding (including Bakrie Telecom). He joined BUMI in December 2006 as Senior Vice President responsible for the Investor Relations function, Corporate Secretary & Communications and from March 2008 concurrently holds the position of Director, PT Bakrie & Brothers. Prior to joining the Bakrie Group, he was CEO of PT Kalindo Deka Griya (owners of Menara Kadin Indonesia) and other real estate projects in Indonesia, headed the Delhi establishment of Bennett&Coleman (owners of the Times of India Group) and ICI Limited in India across various businesses and functions. He holds a Master of Business Administration from the Indian Institute of Management (IIMA), Ahmedabad, India. An Indian citizen, he was born in Kanpur, India on October 27, 1952.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 43

Tinjauan

Usaha
REPORT

BUSINESS
44 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Tren penurunan harga batubara, musim hujan yang relatif panjang di beberapa wilayah tambang Perseroan, serta permintaan pasar yang cenderung stagnan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja operasi Perseroan. Selama tahun 2009, Perseroan berhasil meningkatkan volume bisnis dengan membukukan peningkatan penjualan dan produksi masing-masing menjadi sebesar 58,4 Juta Ton dan 63,1 Juta Ton.

The Companys operating performance in 2009 was not significantly affected by either the declining trend in coal prices, the relatively longer rainy season, nor a stagnant market demand. The Company successfully increased its business volume by booking a sharp increase in sales and production to 58.4 Million Tonnes and 63.1 Million Tonnes respectively.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 45

Laporan Penambangan

Memasuki tahun 2009, dunia usaha menghadapi situasi yang relatif tidak menentu. Proses perbaikan ekonomi yang dilakukan berbagai negara belum menunjukkan hasil yang positif, dan permintaan pasar internasional masih relatif rendah. Hal ini sangat mempengaruhi sektor pertambangan, khususnya batubara. Volatilitas harga dengan tren yang cenderung menurun dan musim hujan yang relatif panjang di beberapa wilayah tambang batubara, menjadi tantangan bagi sektor pertambangan khususnya batubara. Di tengah tantangan tersebut, Perseroan masih berhasil meningkatkan produksi batubara sebesar lebih dari 10 juta ton dibandingkan tahun 2008 menjadi 63,1 juta ton pada akhir tahun 2009. Prestasi ini berasal dari kontribusi empat unit bisnis Perseroan di sektor pertambangan batubara yaitu PT Arutmin Indonesia (Arutmin), PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Pendopo Energi Batubara (PEB), dan PT Fajar Bumi Sakti (FBS). Hingga saat ini, penambangan batubara masih menjadi unit binis yang mendominasi kinerja operasional Perseroan. Seiring perkembangan bisnis yang semakin kompleks, Perseroan terus berupaya mengembangkan unit-unit bisnis yang lain seperti penambangan emas, tembaga, biji besi, minyak dan gas, seng, serta timah.

At the beginning of 2009, the business world was in an unstable situation. The economic improvement made by many countries had not shown any positive results, and international market demand was still subdued. This environment impacted the mining sector, and coal in particular. The price volatility with a downward trend and a long monsoon season in several coal mining areas were challenging factors for the mining sector, specifically coal. Despite such challenging conditions, the Company increased coal production by over 10 million tonnes in 2008, to 63.1 million tonnes by the end of 2009. Such an achievement was the result of the contribution of the Companys four business units in the mining sector, PT Arutmin Indonesia (Arutmin), PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Pendopo Energi Batubara (PEB) and PT Fajar Bumi Sakti (FBS). Thus far, coal mining is still the business that dominates the Companys operations. In line with the complexity of business development, the Company continues to develop other mining businesses, such as: gold, copper, iron ore, oil and gas, zinc and lead.

46 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Mining Report

Dari rangkaian kinerja semua unit bisnis yang dimiliki, pada kurun waktu 2009 Perseroan berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar $US 3,22 miliar. Dengan demikian, pada tahun 2009, Perseroan membukukan keuntungan bersih sebesar $US 190,45 juta. Guna memastikan keberlangsungan bisnis, Perseroan terus berupaya meningkatkan cadangan batubara di masingmasing tambang. Melalui berbagai riset yang dilakukan, pada tahun 2009 Perseroan memiliki cadangan batubara yang telah diestimasi nilai ekonomisnya (coal reserves) sebesar 2,9 miliar metrik ton dan yang belum diestimasi nilai ekonomisnya sebesar (coal resources) sebesar 7,8 miliar metrik ton. Terus melakukan upaya efisiensi menjadi kunci keberhasilan Perseroan dalam mencetak prestasi kinerja. Berbagai inovasi yang mampu mendorong peningkatan efisiensi mewarnai kegiatan penambangan Perseroan selama ini. Penggunaan teknologi mutakhir dalam proses penambangan, implementasi sistem teknologi informasi terbaru dan integrasi sistem komunikasi yang tengah digalakkan Perseroan berpengaruh cukup signifikan pada peningkatan efisiensi dan produksi batubara.

From the entire performance of the current business in the period of 2009, the Company posted a US$ 3.22 billion of net revenue. Thus, the Company posted a net profit of US$ 190.45 million for the year 2009.

In order to ensure business continuity, the Company continues to increase coal stocks in each mine. Through various researches, the Company had 2.9 billion of metric tonnes of coal reserves in 2009 whose economic value had been estimated, and another 7.8 billion metric tonnes which had not.

Sustaining efficiency efforts was the Companys key to success in achieving its performance. A number of innovations were able to boost efficiency and have been highlighted in the Companys mining activities. The use of state-of-the-art technology in the process of mining, updated IT system implementation and communications system integration encouraged by the Company, made significant impacts on the improvement of efficiency and coal production.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 47

Aset Batubara
Coal Assets
- PT Arutmin Indonesia - PT Kaltim Prima Coal - PT Fajar Bumi Sakti - PT Pendopo Energi Batubara

48 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

PT Arutmin Indonesia
Kurun waktu 2009, PT Arutmin Indonesia (Arutmin) membukukan peningkatan produksi, penjualan, dan efisiensi di lima lokasi tambang yang dikelola yaitu di Batulicin, Senakin, Satui, Mulia, dan Asam Asam. Melalui tambang-tambang ini, total produksi batubara Arutmin selama tahun 2009 sebesar 19,30 juta ton, meningkat 3,90 juta ton dibanding tahun 2008.

In 2009, PT Arutmin Indonesia (Arutmin) posted a production, sales, and efficiency in five mining areas; Batulicin, Senakin, Satui, Mulia and Asam Asam. Through these mines, Arutmins total coal production in 2009 was 19.30 million tonnes, which increased by 3.90 million tonnes in comparison to 2008.

Produksi Arutmin tahun 2009 Arutmins 2009 Production


Senakin 2008 2009 STRIPPING OVERBURDEN (BCM) STRIPPING RATIO (BCM/TONNE) COAL PRODUCTION (MILLION TONNE) 49.2 77.4 Satui 2008 2009 47.7 62.1 Mulia 2008 2009 9.7 18.4 Asam-Asam 2008 2009 3.5 14.7 Batulicin 2008 2009 19.5 36.5 Total 2008 2009 129.6 209.1

13.34

11.85

12.32

11.62

2.53

4.79

1.64

4.05

10.38

11.61

8.42

9.30

3.7

4.4

3.9

5.0

3.8

3.8

2.1

3.6

1.9

2.5

15.4

19.3

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 49

Aset Batubara

Masalah perijinan yang masih dialami Arutmin menjadi salah satu kendala dalam upaya meningkatkan jumlah cadangan batubara. Di sisi lain, aktifitas produksi batubara Arutmin yang terus meningkat selama tahun 2009 membuat cadangan batubara Arutmin mengalami koreksi dibandingkan tahun sebelumnya.
Cadangan Batubara Arutmin 2009 Arutmins 2009 Coal Reserves
Lokasi Location Senakin Satui Batulicin Mulia Asam-asam TOTAL

The licensing constraint facing Arutmin is one of the obstacles to increasing our coal reserves. On the other hand, coal production activities which were improved in 2009, increased the amount of coal stocks compared to 2009..

Coal Resources (in million tonnes) 2008 2009


441.00 269.00 216.00 1,609.00 1,609.00 2,535.00

Coal Reserves (in million tonnes) 2008 2009


43.00 84.00 25.00 406.00 406.00 558.00

402.13 262.43 159.89 738.39 858.98 2,421.82

46.11 77.84 21.80 219.92 174.73 540.40

Ket: Tahun 2008 penghitungan cadangan di tambang Mulia dan Asam-asam digabungkan. The coal reserves calculation of the Mulia and Asam-Asam mines, in the year 2008 combined.

Jarak lokasi tambang yang tidak jauh dari pelabuhan milik persoran yaitu North Pulau Laut Coal Terminal (NPLC) di pesisir utara Pulau Laut berdampak pada peningkatan efisiensi biaya terutama pos pengangkutan dan distribusi. Selain itu, penggunaan peralatan dan teknologi mutakhir telah meningkatkan efisiensi biaya dan produksi secara signifikan. Ditunjang oleh kondisi tambang Arutmin yang berada di area terbuka dengan lapisan batubara lunak sehingga memiliki stripping ratio dari rendah ke sedang, kurun waktu 2009, Arutmin berhasil menekan total biaya produksi menjadi US$ 31,99 per ton.
Biaya Produksi Arutmin Arutmins Cost of Production

The distance between the mining location and the port that is owned by the company - North Pulau Laut Coal Terminal (NPLC) in the North Shore of Laut Island - improved cost efficiency, especially in transportation and distribution costs. Moreover, application of the latest technology also significantly increased cost efficiency and production. Arutmins open-pit area, characterized by soft coal surface and low to medium strip ratio have helped Arutmin to achieve a total production cost of USD 31.99 per tonne in 2009.

Biaya Produksi Cash Cost Production Lokasi Location Senakin Satui Batulicin Mulia Asam-asam
AVERAGE ARUTMIN

Biaya Cost 47.97 33.56 40.09 18.94 17.95 31.99

Unit Unit US$/tonne US$/tonne US$/tonne US$/tonne US$/tonne US$/tonne

RATA-RATA ARUTMIN

50 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Coal Assets

Volatilitas harga batubara yang terjadi selama tahun 2009 sangat mempengaruhi pendapatan penjualan perusahaan pertambangan secara umum. Dalam kondisi tersebut, jenis dan kualitas batubara menjadi faktor penentu tinggi rendahnya harga yang berdampak pada pendapatan. Mengingat produksi batubara Arutmin adalah batubara berkalori tinggi (bituminous coal) sehingga harga rata-rata penjualan bisa dipertahankan di level menengah atas yaitu US$ 58,15 per ton. Sementara pada tahun 2009, harga pasar untuk batubara 6.500 kilokalori berada di kisaran US$ 70 per ton.

In general, the volatility of coal prices which occurred throughout 2009, had an impact on the mining companies sales revenue. In these conditions, the type and quality of coal became an important factor in the pricing process which has a direct impact on revenue. Since Arutmins produces a substantial amount of bituminous coal, the average price can be sustained at a medium level of US$ 58.15 per tonne an advantage for Arutmin. Meanwhile, the market price for 6,500 kilocalorie coal in 2009 was approximately US$ 70 per tonne.

Harga Jual Batubara Arutmin tahun 2009 Arutmins 2009 Price of Coal Sales
Harga Jual Selling Prices Jenis Batubara Coal Type BITUMINOUS COAL (High Calory) Senakin Satui Batulicin SUB BITUMINOUS COAL (Low Caloric) Mulia Asam-asam
ARUTMIN AVERAGE PRICE

Harga Prices 76.04 70.52 68.18 41.49 34.51 58.15

Unit Unit US$/tonne US$/tonne US$/tonne US$/tonne US$/tonne US$/tonne

RATA-RATA ARUTMIN

Guna melakukan offset penurunan permintaan penjualan batubara, Arutmin terus berupaya meningkatkan penjualan melalui kontrak jangka panjang dengan konsumen. Selama tahun 2009, volume penjualan Arutmin yang dilakukan melalui kontrak penjualan sebesar 10,7 juta ton.

In order to offset the decreasing demand for spot coal sales, Arutmin continues to increase sales through long-term contracts with consumers. Throughout 2009, Arutmins contract sales volume reached 10.7 million tonnes.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 51

Aset Batubara

PT Kaltim Prima Coal


PT Kaltim Prima Coal (KPC) merupakan anak perusahaan Perseroan yang memiliki wilayah konsesi tambang seluas 90.938 hektar. Pada tahun 2009, melalui dua wilayah tambang utamanya yaitu Sangatta dan Bengalon, volume produksi batubara KPC sebesar 40,3 juta ton. Volume ini mengalami peningkatan sebesar 2,8 juta ton dibanding tahun 2008 yang hanya sebesar 37,5 juta ton. PT Kaltim Prima Coal (KPC) is one of the Companys subsidiaries and owns a mining concession area of 90,938 hectares. In 2009; from two areas of mining; Sangatta and Bengalon; KPCs coal production volume was 40.3 million tonnes. This volume increased by 2.8 million tonnes in comparison to 2008, which was 37.5 million tonnes.
Produksi KPC tahun 2009 KPCs 2009 Production
Sangatta 2008 STRIPPING OVERBURDEN (BCM) STRIPPING RATIO (BCM / TONNE) COAL PRODUCTION (MILLION TONNE) 307.9 9.8 31.5 2009 391.4 11.0 35.5 Bengalon 2008 2009 58.9 9.8 6.0 52.8 11.0 4.8 Total 2008 366.8 9.8 37.5 2009 444.2 11.0 40.3

KPC melanjutkan Program Peningkatan Kinerja melalui pelatihan internal yang diberikan oleh tenaga ahli di bidangnya. Dengan upaya ini, KPC berhasil menekan biaya produksi batubara di angka US$ 30,69 per ton. KPC melanjutkan program eksplorasi untuk menjamin ketersediaan batubara jangka panjang untuk mencapai rencana produksi yang telah ditetapkan.

KPC continues its Performance Improvement Program which is run by a full time inhouse team of trained professionals. Through this program KPC has been able to reduce the cost of coal production to USD 30.69 per tonne. KPC continues its exploration program to provide long term availability of coal to meet its planned production requirements.

52 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Coal Assets

KPC memiliki kandungan sumber daya sebesar 7.179 juta ton, meningkat sebesar 62,31% lebih dari tahun 2008. Volume cadangan berjumlah sebesar 1.548 juta ton.

KPC has an inferred resource of 7,179 million tonnes. which is a 62.31 % increase over 2008 The reserve is 1,548 million tonnes.

Cadangan Batubara KPC 2009 (juta ton) KPCs 2009 Coal Reserves (in million tonnes)
Lokasi Location Sangatta Bengalon TOTAL Coal Resources 2008
3,447 976 4,423

Coal Reserves 2009 5,805 1,374 7,179 2008


1,515 146 1,661

2009 1,319 229 1,548

Seperti halnya perusahaan tambang batubara secara umum, harga pasar yang cenderung mengalami penurunan tidak mempengaruhi kinerja KPC berkat kondisi tambang KPC yang mampu menghasilkan batubara berkalori tinggi, KPC mampu menjual hasil produksinya dengan harga US$ 63,17 per ton. Harga ini dihitung berdasarkan harga ratarata produk KPC yang terdiri dari tiga jenis yaitu: - Prima, batubara berkualitas unggul, berkalori tinggi, abu sangat rendah, sulfur dan kelembaban rendah - Pinang : sama dengan Prima namun dengan kelembaban tinggi - Melawan: batubara sub-bitumen berkandungan sulfur dan abu rendah, kelembaban tinggi

Similar to other coal mining companies in general, the declining market price has not adversly effected KPCs performance. due to the capacity of its mines to produce high-calorie coals, KPC was able to sell at US$ 63.17 per tonne. This price was calculated on the average KPC product prices, which comprise of three kinds: - Prima, which is an excellent quality coal high energy, low ash, medium sulfur and low moisture - Pinang : similar to Prima, but higher moisture. - Melawan: sub-bitumenous coal with low sulfur and ash, high in moisture.

Harga Jual Batubara KPC 2009 KPCs 2009 Sales of Coal Price
Harga Jual Selling Prices Jenis Batubara Coal Type Prima Pinang Melawan
KPC AVERAGE PRICES

Harga Prices 108.33 69.01 54.01 63.17

Unit Unit US$/tonne US$/tonne US$/tonne US$/tonne

KPC AVERAGE PRICES

Catatan : FOB price as of YTD December 09 report

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 53

Aset Batubara

PT Fajar Bumi Sakti

PT Fajar Bumi Sakti (FBS) didirikan pada tanggal 26 September 1978. Ruang lingkup kegiatan terdiri dari pertambangan dan perdagangan umum. Perseroan mengakuisisi perusahaan ini melalui Leap Forward Finance Ltd. Wilayah tambang FBS terletak di Loa Ulung, Tenggarong, Kalimantan Timur seluas 988 hektar dengan jumlah cadangan batubara sebanyak 14 juta ton. Pada tahun 2006 FBS memperoleh konsesi baru dengan luas area 4,008 hektar di Desa Gunung Sari, Tabang Kalimantan Timur. Pada tahun 2007, FBS mendapatkan daerah konsesi yang lain seluas 4.995 hektar di Desa Buluk Seng, Tabang, Kalimantan Timur yang memiliki cadangan batubara sekitar 100 juta ton. FBS mengoperasikan dua metode teknik pertambangan, bawah tanah dan teknik tambang terbuka. Kedua teknik yang dilaksanakan di Loa Ulung, Tenggarong. Sementara di wilayah Tabang, FBS hanya menerapkan metode penambangan terbuka.

PT Fajar Bumi Sakti (FBS) was established on 26 September 1978. Its scope of activities comprises mining and general trading. The company acquired FBS through Leap Forward Finance Ltd.

FBSs 988 hectare mine is located in Loa Ulung, Tenggarong, East Kalimantan, and has 14 million tonnes of coal reserves. In 2006, FBS received a new concession of 4,008 hectares in Gunung Sari Village, Tabang, East Kalimantan. In 2007, FBS received a 4,995 hectare concession area in Buluk Seng Village, Tabang, East Kalimantan, with 100 million tonnes of coal reserves.

FBS operates using two mining methods; underground and open-pit, both of which are applied in Loa Ulung, Tenggarong. Meanwhile, in Tabang area, FBS only uses the open-pit mining method.

54 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Coal Assets

PT Pendopo Energi Batubara


PT Pendopo Energi Batubara (PEB) is one of the coal mining companies that have relatively large potential. The location of PEB mining is in Muara Enim, South Sumatra. In the early 2009, though Pendopo Coal Ltd, the Company acquired PEB with 84% of share ownership. PEB has a 17,840 hectare concession with a 30-year operating permit, from 5 May 2009 until 4 May 2039. Based on studies conducted by an independent mining consultant, PEB owns a potential coal resources of 1,954 million tonnes. Pendopos coal product characteristics have inherent moisture content (IM) of 16.4% - 27% with total moisture (TM) ranging between 47% - 60%, 6% - 10% of adb content, a low sulfur content of less than 0.2% and calorie content between 4,200-4,800 kcal/kg (GAD). Currently, PEB is still at the development stage and coal mining operation preparations are under way. Looking at the coal characteristics it produces, PEB will be the coal producer specifically supplying power plants and alternative industrial energy.

PT Pendopo Energi Batubara (PEB) merupakan salah satu perusahaan tambang batubara yang memiliki potensi cukup besar. Lokasi tambang PEB terletak di Muara Enim, Sumatera Selatan. Melalui Pendopo Coal Ltd, pada awal tahun 2009 Perseroan mengakuisisi PEB dengan kepemilikan saham sebesar 84%. PEB memiliki wilayah konsesi tambang seluas 17.840 hektar dengan ijin operasi selama 30 tahun terhitung sejak 5 Mei 2009 hingga 4 Mei 2039. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh konsultan independen pertambangan, PEB memiliki cadangan potensial sebesar 1.954 juta ton. Karakteristik produk batubara yang dihasilkan Pendopo memiliki kadar kelembaban/inherent moisture (IM) 16,427% dengan total kelembaban/total moisture (TM) berkisar antara 47%-60%, kadar abu sedang (6-10% adb), kadar sulfur rendah yaitu kurang dari 0,2% dan kalori antara 4.200-4.800 kcal/kg (GAD). Saat ini, PEB masih dalam tahap pengembangan dan persiapan operasi penambangan. Sesuai karakteristik produk batubara yang dihasilkan, PEB akan menjadi produsen batubara untuk keperluan pembangkit listrik dan dan energy alternatif bagi industri.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 55

Aset Non-Batubara
Non - Coal Assets
- Bumi Mauritania S.A. - Gallo Oil (Jersey) Ltd - PT Gorontalo Minerals - PT Citra Palu Minerals - Herald Resources Ltd. and PT Dairi Prima Mineral

56 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Bumi Mauritania S.A.


Penambangan Bijih Besi Iron Ore Mining

Sejak tahun 2005, Perseroan telah melakukan aktivitas penambangan di Mauritania dengan kepemilikan dua konsesi penambangan biji besi yang berlokasi di wilayah Sfariet dan wilayah Tomagot, Marutania Tengah. Sfariet Sfariet terletak sekitar 250 km utara-timur laut dari kota Zouerat, dimana di lokasi tersebut terdapat operasi penambangan bijih besi perusahaan milik negara SNIM. Secara Geografis wilayah konsesi Sfariet didominasi oleh deretan pegunungan batu yang membentang sepanjang lebih dari 100 km. Struktur geologi wilayah Sfariet terdiri dari sedimentasi banded besi (BIFs) serta meta sedimen dan meta batuan. Sejak memperoleh hak konsesi di tahun 2005, BUMI telah menyelesaikan sejumlah studi. Beberapa diantaranya adalah program pemetaan sistematis terhadap batuan berukuran 500 x 25 meter menggunakan metode chip rock sampling di unit BIF, dan survei aeromagnetik serta radiometrik dengan jarak 200 meter telah dilakukan di seluruh lahan konsesi. Pada tahap tersebut diketahui bahwa unit BIF bersifat magnetis. Namun, tingkat magnetnya belum ditentukan. Perencanaan eksplorasi Sfariet di masa datang akan meliputi: - Pengujian ulang kondisi gelogi - RC dan penambangan batu permata - Tes metalurgi

The Company, has been operating its mining activities in Mauritania since 2005, at which time it acquired two iron ore permits, one in the North of the country at Sfariet, and one in central Mauritania at Tomagot. Sfariet. Sfariet lies approximately 250 km north-northeast of the town of Zouerat, where the state owned company SNIM has its major iron ore mining operations. Geographically, Sfariets concession area is dominated by a series of ironstone ridges spanning across 100 km along the Sfariet tenement. The geological structure of Sfariet territory comprises a series of banded iron formations (BIFs) and other meta-sedimentary and meta-igneous rocks. Since acquiring the tenement in 2005 BUMI has completed a number of studies. A systemic (500 x 25m) rock chip sampling program has been conducted over the BIF units, and an aeromagnetic and radiometric survey at 200m line spacing of the entire tenement. At this stage it is clear that the BIF units are magnetic. However, the degree of magnetism has yet to be determined.

Future exploration plans for Sfariet include; - Re-examining the geology - RC and diamond drilling program. - Metallurgical testing of samples.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 57

Aset Non-Batubara

Tomagot Wilayah konsesi Tomagot terletak sekitar 50 km di sebelah selatan kota Akjoujt, dengan luas wilayah konsesi 1.291 km2. Jalur Ibukota Nauakchott-Akjoujt merupakan jalur transportasi utama yang melewati wilayah konsesi sehingga sehingga memudahkan pengangkutan biji besi. Sejak mendapatkan ijin penambangan, Perseroan telah melakukan serangkaian upaya persiapan eksplorasi yang meliputi pemetaan geologi, sampling sistemik terhadap batuan menggunakan metode rock chip sampling, survei magnetik baik tanah maupun udara, serta melakukan pengujian pengeboran. Untuk rencana ke depan, program eksplorasi Tomagot akan meliputi: - Melanjutkan RC dan pengeboran batu permata - Analisa terhadap sampel - Tes kandungan besi

Tomagot The Tomagot tenement is situated approximately 50 km south of the town of Akjoujt, and covers an area of 1,291 km2. The main Nouakchott-Akjoujt sealed road runs through the tenement, which could offer major infrastructure advantages for transporting ore. Since acquiring its mining permit, the Company has collated a significant exploration database. This includes, geological mapping, systemic rock chip sampling, magnetic surveys (both ground and aerial), as well as test pitting and drilling.

Future exploration program for Tomagot will include: - Further RC and Diamond drilling. - Sample analysis - Metallurgical tests

58 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Non - Coal Assets

Gallo Oil (Jersey) Ltd.


Eksplorasi Minyak dan Gas Oil and Gas Exploration Melalui Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo Oil), perusahaan mengoperasikan dua konsesi eksplorasi minyak dan gas di Republik Yaman, yaitu Blok R-2 (Al Maber Timur) dan Blok 13 (Al Armah). Gallo Oil memiliki 50% saham pengoperasian di Blok R-2 dan 100% di Blok 13. Konsesi Al Maber Timur (Blok R-2) meliputi daerah seluas 2,139 km persegi berlokasi di kawasan Mukalla High, sebelah barat cekungan Sir Sayun, Masila. Di kawasan ini, Gallo Oil mengebor enam sumur eksplorasi, empat diantaranya mempunyai potensi hidrokarbon yang menjanjikan, namun ternyata tidak komersial. Pengeboran sumur eksplorasi lainnya akan dilakukan di tahun 2010. Sementara, konsesi Al Armah (Blok 13) meliputi luas daerah 7,417 km persegi yang terletak di sebelah timur Hadramaut, Yaman. Sumur pertama yang dibor dalam blok ini Al Rizq 1. Hasil pengeboran menunjukkan adanya gas dengan tekanan dan suhu yang tinggi. Untuk itu, diperlukan alat test yang mampu menahan tekanan gas dan suhu udara yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Selama pembuatan alat test yang diperlukan untuk melakukan aktifitas pengeboran berlangsung, Gallo Oil melakukan pemboran sumur kedua di lokasi tambang yang lain yaitu Al Barakat pada semester kedua 2009, namun tidak menghasilkan temuan minyak/gas. Dalam rangka melakukan evaluasi temuan gas di sumur pertama, Gallo Oil melakukan pemboran miring (sidetrack) dari sumur pertama dengan target akhir sekitar satu kilo meter (km) dari sumur pertama. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebaran zona gas guna menentukan nilai komersial gas. Pemboran dimulai bulan Nopember 2009 dan saat ini Gallo Oil sedang melakukan persiapan test di sumur miring tersebut. Diharapkan awal Maret 2010 Gallo Oil sudah dapat mengetahui hasil dari pemboran tersebut. Through Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo Oil), the Company operates two oil and gas exploration concessions in the Republic of Yemen, Block R-2 (East Al Maber) and Block 13 (Al Armah). Gallo Oil acquired 50% of operating shares at Block R-2 and 100% at Block 13. The East Al Maber concession (Block R-2) covers an area of 2,139 km2, located in the Mukalla High territories, West of Sir Sayun Cove, Masila. In this territory, Gallo Oil drilled six exploration wells, four of which showed hydrocarbon potential, which was promising. The other well-drilling explorations will be done in 2010. Meanwhile, the Al Armah (Block 13) concession covers a 7,417 km2 area, located East of Hadramaut, Yeman. The first well ever drilled in this block was Al Rizq 1. The drilling indicated high gas with high pressure and temperature. Therefore, pressure-proof and temperature-proof testing equipment was required. During the making of this equipment, Gallo Oil commenced drilling on the second well in another drilling location, Al Barakat, in the second semester of 2009, but no oil/gas was discovered. In the evaluation of the gas discoveries in the first well, Gallo Oil conducted a sidetrack drilling on the first well, with a target of one kilometer (km) from the first well. This was performed in order to find out the distribution of the gas zone, to determine its commercial value. The drilling began in November 2009 and today, Gallo Oil is conducting a test preparation in the skewed well, which is expected to be finalized by March 2010.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 59

Aset Non-Batubara

PT Gorontalo Minerals
Eksplorasi Emas dan Tembaga Gold and Copper Exploration Through the acquisition of the entire shares of International Mineral Company of BHP Minerals at PT Gorontalo Minerals (GM), the Company has become the major shareholder at GM with 80% ownership. GM holds mining concession rights on a 36,070 hectare area, located in Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo Province. Based on exploration, the Company has identified four areas of gold and copper, as well as five areas of gold, silver and copper in the territory. At present, the Company is working on advanced exploration, as well as feasibility studies which cover the resources and reserves of copper and gold. Additionally, the Company has completed the basic studies on water surface and riverflow, the biodiversity research, as well as AMDAL (Environmental Impact Assessment) studies. To comply with regulations issued by the Ministry of Mining and Energy, the Company has also completed a long-term work plan report, as stipulated in Laws No 4, 2009.

Melalui pembelian seluruh saham milik International Mineral Company dari BHP Minarals di PT Gorontalo Minerals (GM), Perseroan menjadi pemegang saham mayoritas di GM dengan kepemilikan saham sebesar 80%. GM memiliki hak konsesi pertambangan seluas 36.070 ha di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Berdasarkan eksplorasi yang dilakukan, Perseroan mengidentifikasi adanya empat kandungan tembaga dan emas, serta lima kandungan emas, perak, dan tembaga. Saat ini, Perseroan berada pada tahap akhir eksplorasi, dan studi kelayakan, yang mencakup sumber daya dan cadangan biji tembaga dan emas. Selain itu, Perseroan juga telah menyelesaikan studi dasar mencakup studi mengenai permukaan air dan aliran sungai, penelitian keanekaragaman hayati, serta mempersiapkan Studi AMDAL Guna memenuhi regulasi dari Departemen Pertambangan, Perseroan juga telah menyelesaikan laporan rencana kerja jangka panjang sesuai yang dinyatakan dalam UndangUndang No 4, Tahun 2009.

60 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Non - Coal Assets

PT Citra Palu Minerals


Eksplorasi Emas Gold Exploration Kepemilikan saham Perseroan pada PT Citra Palu Minerals (CPM) sebesar 99,99% dilakukan melalui pembelian saham milik Newcrest Mining Ltd di CPM. CPM memiliki hak konsesi tambang seluas 138.889 ha di Provinsi Sulawesi Tengah dan Provinsi Sulawesi Selatan. Daerah konsesi CPM terdiri dari enam blok, dimana Poboya merupakan blok yang paling potensial dimana blok Poboya memiliki sumber daya emas yang terduga sekitar dua juta ons. Selama tahun 2009, Perseroan berupaya untuk melanjutkan kegiatan eksplorasi berupa pengeboran untuk peningkatan ke tahapan studi kelayakan. Sejalan dengan program tersebut, Perseroan telah menempatkan dua rig pengeboran LongYear 44 di prospek Poboya untuk melakukan pengeboran. Selain itu, Perseroan juga sedang melanjutkan kegiatan eksplorasi rinci di Blok I, IV, dan VI. Guna memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan Departemen Pertambangan, Perseroan juga telah menyerahkan laporan rencana kerja jangka panjang sesuai yang tertuang dalam Undang-Undang No 4, Tahun 2009.

The Company acquired 99,99% ownership of PT Citra Palu Minerals (CPM) by acquiring shares held by Newcrest Mining Ltd at CPM. CPM has the concession rights for a 139,889 hectare mine area in Palu, Central Sulawesi. CPM concession area comprises six blocks, whereby Poboya is the most potential block with an inferred resource two million ounces of gold content. Throughout 2009, the Company continued the drilling and exploration process and took a number of feasibility studies. In line with those programs, the Company has stationed two LongYear 44 Drilling Rigs at the site. On a separate matter, the Company is also taking a geological study in Block I, IV and VI. In compliance with the provisions requested by the Ministry of Mining and Energy, the Company has also submitted a longterm work plan report, in accordance to the Laws No 4, 2009.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 61

Aset Non-Batubara

Herald Resources Ltd. and PT Dairi Prima Mineral


Eksplorasi Emas, Seng, dan Timah Gold, Zinc and Tin Explorations

Herald merupakan sebuah produsen timah/seng sedang berkembang. Pada saat ini Herald sedang menyelesaikan proyek pembangunan tambang timah/seng berkualitas di Sumatera Utara yaitu Dairi. Sesuai Kontrak Karya tahap ke VII, lokasi cadangan di Dairi terletak sekitar 120 km arah Barat Daya ibukota provinsi Medan dan 3 km arah Selatan desa Sopokomil. PT Dairi Prima Mineral sebagai pemilik Kontrak Karya tersebut merupakan perusahaan patungan antara Herald dengan kepemilikan saham sebesar 80%, dan PT Aneka Tambang (Persero) Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 20%. Kontrak Karya merupakan sebuah predikat bagi perusahaan tambang yang beroperasi di Indonesia. Sesuai dengan namanya Kontrak Karya merupakan perjanjian eksplorasi antara perusahaan pertambangan dengan pemerintah Republik Indonesia. Didalamnya mengatur hakhak dan kewajiban perusahaan pertambangan termasuk pajak penghasilan sebesar 30% dan royalti sebesar 1 - 2%. Pada akhir tahun 1990-an, perusahaan menemukan cadangan mineral dengan kandungan materi berupa sulfida. Penemuan ini merupakan tindak lajut dari proses identifikasi intensif yang dilakukan pada tahun 1997. Sampai saat ini, perusahaan juga telah menemukan sejumlah cadangan material tambang yang lain dan penemuan tersebut telah dilaporkan. Hasil temuan yang terbaik adalah cadangan Anjing HItam. Proyek ini dapat ditempuh melalui jalan aspal yang menghubungkan Medan dengan Sidikalang yang disambung dengan jalan provinsi ke desa Sopokomil dengan akses jalan setapak sepanjang 3 km. Curah hujan tahunan di daerah ini diperkirakan antara 3.500 dan 4.000 mm. Perusahaan telah meyelesaikan studi kelayakan terhadap lokasi tambang Dairi dan proses konstruksi akan dimulai setelah mendapatkan ijin kehutanan. Sementara, produksi diperkirakan akan dimulai dua tahun sejak awal dimulainya kontruksi. Pada kapasitas produksi penuh, operasi penambangan diharapkan mampu menghasilkan 175 kt seng dan 60 kt
62 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Herald is an emerging lead/zinc producer. Heralds primary focus is currently on the high-grade Dairi zinc/lead project in North Sumatra. The Dairi deposit is located within the Generation VII Dairi Contract of Works (CoW), 120km south southwest of the provincial capital Medan and 3km south of village of Sopokomil. PT Dairi Prima Mineral is the current owner of Dairi CoW which is a joint venture between Herald 80% (via on offshore subsidiary Gain and Win) and PT Aneka Tambang (Persero) of Indonesia 20%. The CoW is a highly regarded title under which most of the mines operate in Indonesia. As the name suggests the CoW is a legally enforceable contract between the mining company and Republic of Indonesia, and set out in detail the mining companys rights and obligations including income tax (30%) and royalties (1 2%). The deposit was discovered in the late 1990s following identification of massive sulphide outcrop in the late 1997. To date, a number of deposits have been discovered and have reported resources. The most advanced of these deposits is the Anjing Hitam deposit. The project area is accessed by a bitumen road from Medan to the town of Sidikalang, and by a lower grade provincial road to the village of Sopokomil the remaining 3km access to the base camp is by foot path. The estimated annual rain fall is 3,500 to 4,000 mm.

The Dairi project feasibility study has been completed and construction is expected to commence following forestry approval. Production is expected to commence two years from start of construction. At full production the project is expected to produce 175kt of Zinc and 60kt of lead. The initial seven years of production

Non - Coal Assets


timah. Untuk tujuh tahun pertama, produksi akan ditambang dari deposit yang berada di Anjing Hitam, dan untuk selanjutnya diikuti oleh deposit di daerah lainnya. Di daerah Dairi banyak ditemukan sumber logam dasar terutama di Utara Sopokomil Dome, yang memiliki cadangan mineral yang cukup potensial untuk ditunjukkan. Pada saat ini pekerjaan geologi difokuskan pada penyelarasan yang lebih baik antara geologi di daerah lokal dan regional. Pusat kandungan diakses dengan pembuatan lubang (tinggi 6 meter dan lebar 5.5 meter) dengan derajat kemiringan 1:7, sepanjang 2,24 km. Rancangan ini juga menyertakan dua lubang tambahan, untuk ventilasi dan penanaman pasca masa tambang. Dalam proses pengambilan biji besi, tambang ini menggunakan kombinasi metode open stopping dan cut and fill. Pembuatan lubang angin bawah tanah, kontrol air tanah serta kebutuhan elektrikal juga dilakukan dengan seksama. Waktu yang dibutuhkan hingga dapat mencapai pusat kandungan diperkirakan 9 bulan, sedangkan untuk mencapai tingkat produksi stabil di 85 kt per bulan dibutuhkan 25 bulan sejak dimulainya proyek. Pembangunan lubang dan proyek tambang ini seluruhnya ditangani oleh kontraktor pertambangan yang memiliki pengalaman dibidangnya. Total bijih besi yang akan ditambang adalah 6.6 mt @ 14.6% Zn, 8.8% Pb, 11 g/t Ag. Metode ini diperkirakan akan mampu mengekstraksi 84 % dari sumber yang ada yakni 1.6 mt. Sedangkan sisanya tetap dapat terekstraksi jika kondisi geoteknis memungkinkan. Tes metalurgi yang dilakukan telah berhasil menunjukkan peningkatan kandungan logam dengan rincian ; Zn 85% menjadi 55% konsentrat dan mineral Pb sebesar 75% menjadi 64% konsentrat. Sejumlah kecil kandungan perak juga dilaporkan teridentifikasi. Perlu ditegaskan bahwa kandungan besi dalam Seng hasil produksi Dairi kurang dari 6%. Produksi konsentrat yang dihasilkan dari Dairi dapat dikategorikan sebagai produk unggul, dengan tingkat kekasaran medium dibanding produksi tambang lain yang lebih halus. Dengan demikian, produk ini akan banyak diminati pasar dan memudahkan perusahaan dalam memasarkannya. Contoh kandungan yang dikirimkan kepada smelter mendapat tanggapan positif atas kualitas kandungannya Alur pemrosesan menggunakan single stage jaw crusher yang mampu menghaluskan hingga p80=40 micron dengan kombinasi, flotasi dan alat penghancur kembali SAG/Ball untuk menghasilkan konsentrat seng dan timbal. Konsentrat ini dikeringkan dan kemudian diangkut dengan kontainer tertutup untuk dikirim ke pelabuhan purpose built yang terletak sekitar 220 km di pantai utara Sumatera. Mesin pengekstrak akan beroperasi pada level 1.0 mtpa selama 4 tahun dan untuk 3,5 tahun selanjutnya akan beroperasi pada kapasitas 75% - 80%, disesuaikan dengan fungsi ketersediaan past fill dan tingkat ekstraksi biji besi. Pengerukan lahan bekas tambang akan menggunakan limbah diambil dari tambang lama yang lama kelamaan akan mengeras dikemudian hari. Jumlah limbah yang akan muncul ke permukaan dam penampungan limbah hanya 25% dari total limbah. Dam penampungan ini dibangun menurut perencanaan yang spesifik agar secara permanen mampu menampung limbah dan akan direhabilitasi untuk kegiatan pertanian. is from Anjing Hitam deposit and is expected to be followed by other deposits in the area. There are numerous base metal occurrences in the Dairi district, especially north of the Sopokomil Dome, and there is good potential for additional discoveries. Currently the geological work is concentrating to get an improved understanding of regional and district-scale geology. The orebody is accessed by a main decline (6m high X 5.5m wide) at 1:7 gradients. The total decline length is 2.24 km. Two additional declines for ventilation and past plant are included in the design. Combinations of open stoping and cut & fill methods are used in ore extraction process. Capital provisions are included for underground ventilation, ground water control and electrical requirements. It is estimated that it would take 9 months to reach the orebody and the steady state production of 85ktper month would be achieved in 25 month from the from start of project. All the decline development and ore mining will be by an experienced contact mining company. Total diluted ore to be mined is 6.6 mt @ 14.6% Zn, 8.8% Pb, 11 g/t Ag. The proposed mining method enables to extract 84% of the resource leaving 1.6 mt. If the geotechnical condition is better than expected then significant proportion of the remaining ore would be extracted.

Metallurgical test work carried out has been successful in demonstrating satisfactory level of metal recoveries; Zn 85% into a 55% concentrate and for Pb 75% into 64% concentrate. Minor amount of silver reports to both concentrate. It is worth noting that the Zinc concentrate will have less than 6% Iron. The Dairi concentrate can be classified as medium coarseness which is in great demand by smelters in the region who are using finer concentrate produced by other mines. This will be a major advantage in marketing this product. Sample of concentrate has been sent a number of smelters for testing and feedback is positive.

The process flow sheet involves single stage jaw crusher, primary grind to p80=40 micron with SAG/Ball mill combination, flotation and re-grind circuits to produce zinc and lead concentrate. The concentrate is dewatered and loaded on to purpose built sealed containers before being transpoted 220km to a purpose built port on the northern coast of Sumatra. The concentrator after ramping up will operate at 1.0 mtpa for four years and at 75% - 80% capacity in the later 3.5 years, partly as a function of past fill availability and ore extraction rate. It is intended that the mine stopes and development drives would be filled with cemented past thickened tailing from the past plant. Only 25% of the total process tailings would go to the surface tailings dam which would be constructed to specification to permanently hold the tailings material and rehabilitated to permit agricultural activity.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 63

Wilayah Operasional

Saudi Arabia

Republik of Yemen
Block 13

Block R2

Gulf of Aden Somalia GALLO

Western Sahara

Islamic Republic of Mauritania

Senegal BUMI MAURITANIA

Mali

DARMA HENWA (DEWA) OPERATIONAL SITE

64 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Operational Area

Senakin Satui Dairi Asam-Asam Mulia ARUTMIN Batulicin

DAIRI - HERALD RESOURCES

Tabang

Sangatta Bontang Tenggarong Samarinda Airport

FAJAR BUMI SAKTI

V IV

Gorontalo

Bengalon - Sangatta
Block I

VI

Palu

III II

GORONTALO & CITRA PALU KPC


laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 65

BUMI s excellent operations are driven by highly competent team who work hard and thoroughly attend to the implementation of HSE within their operation functions. The adopted state-of-theart IT has even accelerated the operational robust growth which benefited not only the Company but also the community and the environment where the business operates.

66 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Kinerja operasional Perseroan yang cemerlang terwujud berkat kerja keras serta kepatuhan karyawan dalam penerapan K3L di lingkungan kerja. Dukungan Teknologi Informasi canggih juga turut mempercepat pertumbuhan Perseroan yang juga memberikan nilai manfaat bagi masyarakat dan lingkungan dimana kegiatan usaha berada.

Laporan

Operasional
REPORT

OPERATIONAL
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 67

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa karyawan merupakan mitra strategis dalam mencapai sukses bisnis. Untuk itu, Perseroan selalu berupaya menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi karyawan, serta terus meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya. Dengan demikian, optimalisasi kinerja karyawan akan tercapai dan secara otomatis berdampak positif bagi perkembangan kinerja perusahaan. Pola hubungan interaktif antara karyawan dengan perusahaan menjadi pola baku yang diterapkan di Perseroan. Pola ini mensyaratkan relasi antar elemen (perusahaan dan karyawan) dibangun atas dasar persamaan kepentingan. Melalui penerapan pola relasi ini, karyawan akan memiliki rasa kepemilikan (sense of belonging) terhadap perusahaan. Perseroan memiliki komitmen untuk terus mengembangkan kompetensi dan keahlian seluruh karyawan dari berbagai tingkat jabatan. Untuk itu, rangkaian instrumen seperti sistem penerimaan karyawan, training, kebijakan renumerasi, dan berbagai instrumen lain dilakukan untuk memastikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

The Company is fully aware that the employees are its strategic partners in achieving business success. Therefore, the Company always strives to improve the welfare of its employees and their families. By doing so, optimum performance will be naturally achieved, yielding a positive enhancement of Companys performance.

The pattern of interactive relationships between the employees and the Company will be the standard pattern that is implemented in the Company. It requires elemental relations (between employees and the Company) to be built on the basis of common interest. Through the application of this approach, employees will have a strong sense of belonging to the Company. The Company is committed to constantly developing employees competence and skills at all levels. Thus, a set of instruments such as recruitment system, training, remuneration policy and various others are in place to ensure the quality of our Human Resources (HR).

68 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Employees are the Companys strategic partner in achieving the Companys objectives. Working relationships between the employee and the Company that are based on mutual interest will drive the optimum performance. Development programs such as performance evaluation, remuneration package, education and training, and other programs serve as part of the Companys routine agenda in its quest to enhance its human resources quality so as to enhance their contribution to the Company.
Perseroan dan seluruh anak perusahaan telah memiliki sistem efektif yang menjamin pemilihan orang yang tepat dalam posisi yang tepat. Berkenaan dengan hal tersebut, selama tahun 2009, perseroan telah melakukan beberapa pencapaian antara lain: - Penerapan Peraturan Perusahaan yang telah disahkan oleh Depnakertrans sebagai acuan dalam pelaksanaan kebijakan perusahaan terkait dengan pengelolaan SDM guna membangun hubungan harmonis antara karyawan dengan perusahaan. - Pengembangan standar kompetensi untuk posisi kunci diseluruh unit usaha dan memberikan pelatihan yang sesuai untuk mengisi gap kompetensi karyawan. - Pelaksanaan Penilaian kinerja berdasarkan pencapaian obyektif yang telah disepakati bersama atasan masing masing mempermudah pemantauan kinerja karyawan. - Perbaikan paket remunerasi karyawan yang berkelanjutan untuk memastikan daya saing paket renumerasi guna mendukung peningkatan kinerja dan retensi karyawan di perusahaan. The Company and its subsidiaries have already acquired effective systems that can ensure right placement for people. Throughout the year 2009, the Company achieved several milestones: - The application of the Company Regulations that had been approved by the Ministry of Manpower and Transmigration as a reference in the implementation of company policies on human resources management in order to ensure harmonious industrial relation between employees and Company. - The development of competency standards for key positions in all business units and provision of appropriate training to fill employee competency gaps. - The implementation of performance assessment based on objective achievements - which have been agreed by respective supervisors - has facilitated easier monitoring of employees performance. - The sustainable improvement of employee remuneration to ensure the competitiveness of their packages in promoting improvement of employee performance and retention. As for the compensation and benefit of employees, the Company had also carried out a number of efforts such as taking part in salary survey to ensure the competitiveness of the Companys remuneration packages in comparison to other similar companies. By doing so, we acknowledge the areas of improvement in the Companys remuneration package competitiveness. Salary adjustments have been given to all levels of employees. The Company also introduced travel insurance for employees to enhance convenience and transfer financial risk for overseas business trips.

Di bidang kompensasi dan benefit pada karyawan, Perseroan juga telah melakukan berbagai upaya seperti mengikuti survey penggajian untuk memastikan daya saing paket remunerasi di Perseroan jika dibandingkan dengan praktek di industri sejenis. Dengan demikian akan diketahui area-area yang memerlukan perbaikan untuk meningkatkan daya saing remunerasi di Perseroan. Penyesuaian gaji telah dilakukan untuk level karyawan maupun direksi. Perseroan juga telah menjalankan program asuransi perjalanan dinas ke luar negeri untuk menambah kenyamanan dan mentransfer resiko finansial yang timbul akibat kejadian yang merugikan saat melakukan perjalanan dinas ke luar negeri.

Seiring target pertumbuhan bisnis, strategi pengembangan kompetensi SDM selalu disinergiskan dengan strategi perusahaan dalam mencapai target jangka pendek dan jangka menengah. Dalam strategi jangka pendek, Perseroan berupaya melakukan diversifikasi usaha selain batubara. Sementara, peningkatan produksi menjadi 110 juta ton per tahun menjadi target jangka menengah yang harus dicapai Perseroan dalam beberapa tahun mendatang.

In line with business growth targets, the HR competency development strategy has always been synergized with the Companys strategy in reaching short and mid-term targets. In a short-term strategy, the Company strives to diversify into other non coal business. Meanwhile, the production increase of 110 million tonnes per annum had become the Companys mid-term target that has to be reached in the next few years.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 69

Karyawan merupakan mitra strategis dalam mencapai tujuan perusahaan. Kinerja optimal hanya akan dicapai dengan pola hubungan antara karyawan dan perusahaan yang didasarkan pada kesamaan kepentingan. Program pengembangan seperti evaluasi kinerja, paket remunerasi, pendidikan dan pelatihan, serta berbagai program lain menjadi agenda rutin Perseroan dalam upaya meningkatkan kwalitas SDM sehingga berdampak pada peningkatan kontribusi bagi perusahaan.

Sumber Daya Manusia

Guna menjamin pencapaian target tersebut, kurun waktu 2009 Divisi Sumber Daya Manusia melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM, antara lain : - Penambahan jumlah karyawan dan peningkatan pelatihan untuk mendukung operasional Perseroan dalam penyiapan berbagai aksi korporasi terutama untuk karyawan di divisi Finance dan Legal. - Mengidentifikasi risiko-risiko dalam bidang SDM dan menyiapkan program mitigasi risiko, terutama berkaitan dengan penyiapan successor untuk posisi posisi kunci di Perseroan. - Melakukan penugasan silang atau cross assignment lintas perusahaan sebagai program pengembangan kompetensi karyawan dan menciptakan alternatif jalur karir untuk karyawan potensial. Menyadari pentingnya peningkatan kualitas SDM di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, selain melalui metode cross assignment, Perseroan berupaya mempersiapkan kwalitas SDM melalui pendidikan maupun pelatihan. Perseroan menambah intensitas pendidikan dan pelatihan dimana pada tahun 2009 jumlah penyelenggaraan dan peserta pelatihan meningkat signifikan seperti yang terlihat dalam tabel. Guna mendukung rencana ekspansi, Perseroan telah menyiapkan program-program strategis yang akan dilaksanakan pada tahun 2010, antara lain : - Pengembangan Kompetensi untuk successor posisi posisi kunci di Perseroan. - Pembaruan Peraturan Perusahaan pada tahun 2010 dan peningkatan program remunerasi untuk karyawan untuk meningkatkan tingkat retensi karyawan dan mengurangi tingkat turnover. - Program Pensiun untuk karyawan dengan menggunakan DPLK sebagai tambahan paket pesangon seperti yang telah tercantum di dalam Peraturan Perusahaan.

In order to guarantee target accomplishments, the HRD has implemented various programs in 2009 to improve the quality and quantity of the HR, such as: - Increasing the number of employees and improving the training to support the Companys operations in the preparation of various corporate actions, mainly for the employees within the Finance and Legal divisions. - Identifying the risks in HR and preparing a risk mitigation program, mainly associated with succession plans for key positions within the Company. - Encouraging cross assignments within the Company, which serve to develop an employees competency and create alternative potential career routes for employees.

The company recognises the importance of HR in a competitive Business environment. Therefore, in addition to the cross assignment methods, the Company has also improved HR quality through education and training programs. The Company has increased the educational and training intensity, whereby in 2009 the amount of implementation and training had significantly risen, as seen in the table below. To support the explansion plan, the Company placed strategic programs for 2010, consisting of: - The competency development for key-position successors within the Company. - The renewal of Company regulations in 2010 and improvement of remuneration program for employees to increase employee retention and decrease turnover. - The Pension Program for employees by using DPLK (Financial Institution Pension Funds) as an additional severance package, as stated in the Company Regulations.

70 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Human Resources

- Merancang program Management Employee Stock Options Program (MESOP) sebagai bagian dari peningkatan paket remunerasi untuk seluruh karyawan di holding maupun unit usaha guna menumbuhkan rasa memiliki atas kelangsungan bisnis perusahaan.
Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Implementation of Education and Training
Tahun Year 2008 2009 Peningkatan (%) Peserta Participant 14 59 321.42%

- Designing a Management Employee Stock Options Program (MESOP) program as part of the remuneration package improvement for all employees in the Holding Company as well as business units, in order to cultivate a sense of belonging, supporting business sustainability.

Jam Hour 312 1,464 369.23%

KPC Dalam bidang pengelolaan sumber daya manusia (SDM), KPC meletakkan dasar-dasar pengembangan SDM yang berdasarkan kompetensi. Sepanjang tahun 2009 telah dilakukan anlisa dan identifikasi terhadap semua kompetensi yang dibutuhkan yang meliputi kompetensi core dan manajerial, serta kompetensi teknis yang menjadi ketentuan dari standar kompetensi nasional dibidang pertambangan. Kompetensi teknis spesifik/unik KPC dikembangkan secara internal melibatkan divisi lini. Sistem Dual Career Ladder telah diperkenalkan untuk membuka peluang yang besar bagi masing-masing karyawan yang memiliki potensi, keahlian dan kompetensi yang unik untuk berkarir pada jalur struktural maupun fungsional. Sistem ini akan memperkuat citra KPC sebagai perusahaan yang tepat untuk berkarir, baik oleh karyawan yang memiliki talenta kepemimpinan maupun oleh karyawan yang memiliki keahlian teknis. Sistem remunerasi yang kompetitif terhadap pasar dan adil secara internal menjadi salah satu strategi KPC dalam mengelola SDM. Strategi ini bertujuan menjaga tingkat turnover dan memotivasi karyawan untuk menghasilkan kinerja unggul secara terus-menerus. Kurun waktu 2009, selain menambah jumlah karyawan melalui rekrutmen, KPC juga menetapkan Kebijakan SDM (KSDM) No. 48 tentang Perubahan Status Trainee Operator/Mekanik dari KKWT (Kontrak) Menjadi KKWTT (Permanen). Hal ini merupakan upaya untuk memberikan arah kebijakan yang jelas terhadap kelanjutan hubungan kerja 152 operator yang direkrut dengan status KKWT.

KPC In managing its people, KPC adopts competence-based HR development principles. Throughout 2009, analysis and identification on core, managerial and technical competence were conducted and benchmarked with the competence standard of national mining industry. KPC along with line divisions has internally developed specific and unique competency.

KPC has introduced a Dual Career Ladder system in order to extend opportunities to multi-skilled, potential and competent employees to advance their careers through the Companys structural and functional path. This system will strengthen KPCs image as the employer of choice, for both employees with leadership and technical talents.

One of the strategies adopted by KPC in managing its employees is by offering a fair and competitive remuneration package. This strategy is aimed to suppress turnover rate and to motivate the employees to excel in their performances.

Throughout 2009, in addition to increasing number of employees through recruitment, KPC had also established a Human Resources Policy No. 48, regarding Changes of Operator Status / Mechanic Trainee from KKWT (contractbased) to KKWTT (permanent). This effort is aimed to give a clear policy direction towards an employment continuation of 152 operators who had been recruited on a contract-basis status. In order to further synergize relationship between employees and the Company, KPC continues to improve the quality of communications with employees and government agencies, mainly those associated with settlement of labor issues.

Guna meningkatkan hubungan sinergis antara karyawan, instansi pemerintahan dan perusahaan, KPC meningkatkan kualitas komunikasi dengan karyawan dan instansi pemerintahan, khususnya yang terkait dengan penyelesaian masalah ketenagakerjaan.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 71

Sumber Daya Manusia

KPC terus meningkatkan kompetensi SDMnya melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan yang terencana untuk karyawan pada semua level. Dalam tahun 2009, KPC melaksanakan berbagai pelatihan dalam kategori umum, manajerial, kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan, serta teknis, dengan materi yang disesuaikan dengan tingkatan peserta dan tuntutan pekerjaan. Secara keseluruhan, pelatihan yang dijalankan diikuti 77.221 peserta, dengan jumlah jam 455.750.
Tabel Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Implementation of Education and Training Table
Tahun Year 2008 2009 Peningkatan (%) Peserta Participant 77,553 77,221 (0.43%)

To improve HR competency in all level, various programs had also been implemented by KPC through various education and trainings. In 2009, KPC organized trainings in the fields of general, management, health, work safety and environment as well as technical training, with curriculum tailored to particular participant ranks and job description. In total, the trainings had taken 455,750 hours and participated by 77,221 employees.

Jam Hour 408,463 455,750 11.58%

Seiring dengan peningkatan target produksi, pada tahun 2009 KPC menambah jumlah karyawan menjadi 19.200 orang termasuk karyawan subkontraktor dengan rincian seperti yang terlihat dalam tabel.
Tabel Jumlah Karyawan KPC Number of Employees
2008

In line with increasing production targets, in 2009 KPC had added number of employees to 19,200 persons including sub-contractors the details is shown on the table below.

2009

Peningkatan Increment 626 1,026 1,652

KPC Kontraktor dan Sub Kontraktor TOTAL

4,347 13,201 17,548

4,973 14,227 19,200

Beberapa inisiatif pengelolaan SDM tahun 2010 untuk mendukung operasi KPC serta ekspansi bisnisnya antara lain adalah: - Rekrutmen karyawan baru tepat waktu strategi yang diterapkan adalah menentukan jadwal rekrutmen bersama Divisi terkait, melakukan pengumuman lowongan kerja 2-3 bulan sebelum waktu karyawan mulai bekerja, menambah head hunter, membangun sistem monitoring perkembangan pelaksanaan rekrutmen karyawan, membangun paradigma tim rekrutmen di mana tim ini memegang peranan penting dalam suksesnya program ekspansi.
72 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

KPC exercised a number of HR development initiatives for 2010 to support its operation and business expansion, comprising: - Timely recruitment - the implemented strategy are determining the recruitment schedules with respective division, announcement of vacancies 2-3 months in advance, recruitment of head-hunters, create a monitoring system on recruitment progress, create a paradigm amongst the recruiting team that they all play a significant role in the success of expansion programs.

Human Resources

- Kompensasi dan benefit terus memantau praktik kompensasi dan benefit di perusahaan lain sekelas KPC untuk memastikan orang baru yang memiliki kompetensi tinggi tertarik bekerja di KPC dan menjaga tingkat turn over karyawan rendah. - Penyediaan kamar bagi karyawan yang belum berkeluarga dengan menata-ulang alokasi kamar di Wisma Prima sehingga KPC mendapatkan kurang lebih 90 kamar dengan biaya relatif minim serta dengan rencana membangun kamar-kamar tambahan di Wisma Rayah. - Meningkatkan kualitas komunikasi antara manajemen dan serikat pekerja/serikat buruh dengan mengaktifkan forum Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit, untuk mendeteksi dini permasalahan yang berpotensi mengganggu kelangsungan operasi perusahaan. - Peningkatan pelayanan kesehatan karyawan dengan penambahan 2 ambulans baru untuk mendukung operasi di 2 klinik satelit baru di Pit Hatari/AB dan di Pelabuhan Lubuk Tutung, serta penunjukan penyedia asuransi kesehatan baru untuk melayani jasa rawat inap bagi karyawan dan tanggungannya. - Meneruskan program retensi untuk mempertahankan karyawan-karyawan potensial dan berkinerja unggul di KPC: Pelaksanaan program Pascasarjana untuk Karyawan, bekerja sama dengan Magister Manajemen Universitas Mulawarman. Pelaksanaan program Off-Site Housing untuk karyawan tingkat manajemen. - Succession Plan - KPC menata ulang sistem penyiapan suksesi dengan memperbaiki alur kerja mulai dari identifikasi posisi kunci, identifikasi calon suksesor, penyiapan program pengembangan yang terstruktur, hingga pemantauan dan evaluasi keberhasilan program - Memperjelas pembagian tanggung jawab antara HR, divisi lini serta calon suksesor. - Pengembangan Kompetensi - penyusunan dan pengembangan kompetensi teknis spesifik/unik KPC melibatkan divisi lini serta pengintegrasian sistem kompetensi kedalam sistem informasi SDM sedang dilakukan. Integrasi ini dimaksudkan antara lain untuk memudahkan penyusunan strategi pelatihan dan pengembangan karyawan. ARUTMIN Pengembangan kualitas SDM merupakan investasi yang sangat berpengaruh pada pencapaian sukses bisnis perusahaan. Arutmin sangat memahami hal ini. Untuk itu, program pengembangan kwalitas SDM melalui berbagai training menjadi program tetap tahunan Arutmin. Semua program pelatihan dirancang untuk meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial agar karyawan mampu menghasilkan kinerja yang optimal bagi Perusahaan.

- Compensation and Benefit - constantly monitoring the compensation and benefit in other companies that are competitive with KPC. This is aimed to ensure that new applicants with high competency are attracted to join KPC and at the same time to keep the staff turnover low. - Providing lodging for single/unmarried employees by rearranging room allocation in Wisma Prima and the plan to build additional dormitories in the Wisma Rayah. By doing so, KPC has added approximately 90 more rooms at a relatively minimum cost. - Improving the quality of communications between the management and labor union through an active LKS bipartite forum, so that any potential issues can be detected at early stage. - Health scheme improvement for employees by adding 2 new ambulances to support the operations at 2 new satellite clinics at Hatari/AB Pit and Lubuk Tutung Port, as well as appointing a new Health Insurance Provider for in-patient coverage to all employees and their dependents. - Sustaining retention program to retain potential and high-performance employees in KPC: Implementing Master Program for employees, affiliating with Mulawarman University. Introducing Off-Site Housing Program for management-level staffs. - Succession Plan KPC has reset the succession plan system through work flow improvement from the identification of key positions and successors, structured development program to monitoring and evaluation of program result, sharpening the responsibility division amongst HR, line division and the successors. - Competency Development KPC had line divisions involved in setting and developing specific technical competence. This system is currently being integrated to the HR information system. This is aimed to set a better strategy for HR training and development.

ARUTMIN Arutmin understands that HR quality improvement is an investment most influential to the Companys business success. For this reason, the HR quality development through various training programs has become an Arutmin annual program. All training programs have been designed to improve technical and managerial skills to enable employees to optimally perform in the Company.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 73

Sumber Daya Manusia

Seiring perkembangan bisnis, selama tahun 2009 Arutmin juga menambah jumlah karyawan menjadi 9.858 karyawan yang terdiri dari 507 karyawan AI dan 9.351 karyawan kontraktor dan sub kontraktor. Selain itu, upaya memacu kinerja karyawan dilakukan melalui sistem renumerasi yang memberikan benefit bagi karyawan. Penerapan sistem Dual Career Ladder ditujukan untuk memotivasi karyawan meningkatkan prestasi dalam bekerja.
Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Education and Training Implementation
Tahun Year 2008 2009 Peningkatan (%) Peserta Participant 724 1,411 94.89%

In line with business growth targets Arutmin has also increased the number of employees to 9,858 in 2009, comprising 507 AI employees and 9,351 contractors and sub-contractors. Moreover, a beneficial remuneration system had been implemented in attempts to boost employees performance. The application of a Dual Career Ladder system was aimed to motivate employees to improve their performance.

Jam Hour 15,369 26,537 72.67%

Sebagai upaya mempersiapkan SDM yang mampu mendukung ekspansi bisnis perusahaan, Arutmin telah menyelenggarakan berbagai program peningkatan kompetensi antara lain: - Meningkatkan kompetensi tenaga ahli (Engineer) baik teknis maupun non teknis. Tahun 2009, SDM melakukan reformulasi program Graduate Development Program (GDP) yang sudah ada. Tujuannya, untuk mempercepat waktu pelaksanaan program dari dua tahun menjadi hanya satu tahun. Upaya ini dilakukan dengan memadat materi pada program tersebut. Materi yang diberikan dalam GDP berupa pembekalan pengetahuanpengetahuan dasar bekerja (basic competencies) dan kompetensi teknis (technical competencies) untuk membantu karyawan dalam bekerja, khususnya dalam hal teknikal. Reformulasi ini sangat penting untuk mempercepat ketersediaan karyawan khususnya Engineer handal. - Menyediakan SDM handal untuk memenuhi kebutuhan divisi dan proyek yang dijalankan. Untuk membantu operasional perusahaan dan mengisi posisi2 yang kosong, HR membantu mempercepat proses rekrutmen yang ada dengan menambah line iklan dan aktif mengikuti Job Fair dan campus recruitment di beberapa universitas terkemuka di Indonesia. Selain itu banyaknya proyek yang ada di Arutmin mendorong HRD untuk menyiapkan kebutuhan project engineer dan beberapa posisi pendukung di lapangan (UBC dan Port). - Menyelenggarakan workshop rutin setiap kwartal untuk memonitor perkembangan prestasi dan mengkomunikasikan kepada seluruh karyawan. - Program promosi internal sebagai bentuk program retensi mulai posisi supervisor sampai posisi General Manager. Hal ini juga untuk memotivasi karyawan yang ada untuk lebih meningkatkan prestasi (achievement) di perusahaan.

In efforts to enhance the capability of its people, Arutmin has induced a number of competency-building programs which comprised: - Improve the competency of technical and non-technical engineers. In 2009, HRD established a reformulation of the existing Graduate Development Program (GDP) program. The objective was to accelerate the program execution time from two years to just one year. This has been done by compressing the program curriculum. The curriculum provided in the GDP covers basic competencies and technical competencies to support employees in doing their work, particularly on technical areas. Such a reformulation is very significant in accelerating the availability of employees, reliable Engineers in particular. - Providing reliable HR to meet the needs of the division and for running projects. To support the Companys operations and fill the vacant positions, HRD had helped accelerate the recruitment process by increasing vacancy advertising and actively participating in Job Fairs and campus recruitment in several leading universities throughout Indonesia. Moreover, the number of projects at Arutmin, has pushed the HRD to anticipate needs for project engineers and several other supporting positions in the field (UBC and Port). - Routinely organizing quarterly workshops to monitor achievements and development; and communicating it to all employees. - All internal promotional programs act as a retention program, from the Supervisor to General Manager levels. This has also been done to motivate existing employees to improve their achievements in the Company.

74 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Human Resources

Seluruh program pelatihan tersebut dilaksanakan Arutmin selama tahun 2009 dengan total waktu pelaksanaan 26.537 jam, yang diikuti oleh 1.411 peserta. Meningkat dibanding tahun 2008 baik dari sisi peserta maupun waktu pelaksanaan. Target pertumbuhan volume bisnis berdampak pada peningkatan jumlah karyawan. Pada tahun 2009, jumlah karyawan Arutmin sebanyak 9.858 orang, meningkat 18.46% dibanding tahun 2008. Jumlah tersebut terdiri dari 507 karyawan Arutmin dan 9.531 karyawan kontraktor dan sub kontraktor.
Jumlah Karyawan Arutmin (orang) Number of Arutmins Employees (in persons)
2008

In 2009, all the training programs provided by Arutmin took 26,537 hours delivered to 1,411 participants. The figures increased in comparison to the year 2008, by both participants as well as execution time.

The business volume growth target has had an impact on the increase in number of employees. In 2009, Arutmins employees were 9,858 people, an increase of 18.46% in comparison to 2008. Such amount comprised 507 Arutmin employees and 9,531 contractors and sub-contractors.

2009

Peningkatan Increment 11 1,525 1,536

Arutmin Kontraktor dan Sub Kontraktor TOTAL

496 7,826 8,322

507 9,351 9,858

Seiring target ekspansi bisnis yang akan terus dilakukan, Arutmin telah mempersiapkan berbagai program peningkatan kompetensi SDM yang siap dijalankan pada tahun 2010, antara lain: - Peningkatan kompetensi untuk fungsi suporting. Saat ini, Arutmin mengimplementasikan sistem berbasis kompetensi pada Divisi Operasional. Pada tahun 2010, Arutmin akan mengembangkan sistem berbasis kompetensi pada divisi-divisi lain seperti HREA, MRCP, Keuangan dan Pelabuhan (Transportasi). - Mengembangkan sistem suksesi untuk posisi-posisi kunci terutama pada posisi yang strategis, operasional, SHEC dan posisi kunci lainnya yang ditetapkan oleh manajemen. Hal ini diperlukan untuk menyiapkan calon-calon pemimpin di masa depan. - Meningkatkan motivasi karyawan dan kualitas komunikasi dengan karyawan sehingga terjalin hubungan tim kerja yang solid.

In line with its business expansion target, Arutmin had prepared various HR competency improvement programs that are ready to be implemented in 2010, namely: - Competency improvement for supporting functions. Currently, Arutmin is implementing a competencybased system in its Operational Division. In the year 2010, Arutmin will expand the competency-based system to other divisions such as HREA, MRCP, Finance and Transportation. - Developing a succession system for key positions, mainly in strategic, operational, SHEC and other key positions, which have been determined by the management. This initiative is required in order to prepare the future leaders. - Enhancing employee motivation and communications quality for more solid teamwork.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 75

Teknologi Informasi
Information Technology

praktik terbaik dari Tata Kelola TI, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance.

In delivering IT value to support the Companys operations through the implementation of IT infrastructure and application software, IT should also fulfill the prevailing regulations. The Company realizes that IT must be managed based on the best practices of IT Governance, as the integral part of the Companys Good Corporate Governance.
Visi Visi dari Teknologi Informasi (TI) dari PT Bumi Resources Tbk. (BUMI atau Perseroan) adalah menjadi mitra bisnis dan secara proaktif memberikan layanan TI yang berkualitas dan efektif dari segi biaya guna menunjang BUMI dan anak perusahaannya dalam mempercepat pelaksanaan strategi bisnis mereka. Tugas dan Tanggung Jawab Guna mencapai visi tersebut, Divisi TI mempunyai tugas dan tanggung jawab berikut: - Meningkatkan efisiensi dan keefektifan layanan dan pemberian manfaat TI melalui konsolidasi/sentralisasi TI - Secara proaktif memberikan dukungan kepada bisnis dan dengan segera menjawab kebutuhan bisnis - Memprediksi kebutuhan bisnis dan secara proaktif mengikuti kemajuan TI agar praktik TI tetap mengikuti perkembangan terkini - Menuju pada IT shared services dan menyiapkan TI menjadi satu-satunya unit di bawah kelompok BUMI yang memberikan layanan TI kepada kelompok Bumi Resources Struktur Organisasi Divisi Teknologi Informasi (TI) di BUMI adalah satu fungsi tersentralisasi yang memberikan layanan yang terkait dengan teknologi informasi kepada BUMI dan anak perusahaannya. Sentralisasi ini dimaksudkan untuk mencapai efisiensi dan meningkatkan layanan TI guna mencapai proses dan sistem pengendalian bisnis yang lebih terintegrasi. Fungsi sentralisasi akan memungkinkan manajemen untuk memperoleh informasi yang lebih cepat dan akurat. Vision The vision of PT Bumi Resources Tbk. (BUMI or the Company) Information Technology (IT) Division is to partner with the business to proactively provide high quality and cost effective IT services that will enable BUMI and its subsidiaries to accelerate the delivery of their business strategies. Roles and Responsibilities To achieve its vision, the IT Division has the following roles and responsibilities: - Improving the efficiency and effectiveness of IT services and delivery through IT consolidation/centralization. - Proactively support the business and rapidly respond to business needs. - Predicting business needs and proactively tracking emerging IT trends to make IT stay abreast of the latest development. - Moving to an IT shared services in house and preparing to be a single and dedicated entity under BUMI .

Organisation Structure IT at BUMI is a centralized function that provides information technology services to BUMI and its subsidiaries. It is intended to achieve efficiencies and improve IT services in order to achieve more integrated business processes and controls. The centralized function will also enable management to obtain information more quickly and accurately.

76 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Dalam memberikan manfaat TI untuk mendukung operasional perusahaan melalui

penerapan infrastruktur TI dan perangkat lunak, TI juga harus memenuhi ketentuan yang berlaku. Perseroan memahami bahwa TI harus dikelola berdasarkan praktik-

Per tanggal 31 Desember 2009, struktur organisasi Divisi Teknologi Informasi adalah sebagaimana digambarkan di bawah ini:

As per 31 December 2009, the IT Division organization structure is set out below:

Information Technology Division


Head of Information Technology
Dharyanto Effendi

Manager IT Infrastructure Support


Audy D. Lutzow

Manager Application Support


Kus Jayanto

Manager System Compliance


Andreas Mahargono

Superintendent Telecommunication Andy Hermawan

Superintendent Computer Operations

Superintendent Business Applications

Superintendent HRMS / Payroll

Superintendent ERP Application

Superintendent Business System Analysis

Superintendent Policies & Procedures

Superintendent SLA & QA

Superintendent Project Implementation & Improvement

Budi Kusworo

Rudi Mulyadi

Ary Nur Subagja

Moektiono

Vacant

Erfan Susetyo

Dian Pratama

Doni Rusmawan

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 77

Teknologi Informasi

Divisi TI terdiri dari 3 (tiga) departemen yaitu IT Infrastructure Support, Application Support dan System Compliance. Jumlah karyawan Divisi TI pada akhir tahun 2009 adalah 40 orang. Departemen IT Infrastructure Support bertanggung jawab memastikan ketersediaan dan keterandalan semua sistem komunikasi dan komputer, baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Ruang lingkup pekerjaannya meliputi jaringan komunikasi, sistem komunikasi radio, sistem telepon, pusat pengolahan data, komputer dan perangkat tambahannya, serta aplikasi standar pada komputer. Departemen IT Infrastructure Support juga memastikan bahwa perawatan preventif secara teratur untuk semua peralatan dilakukan dengan benar, dan rencana kontigensi sudah dibuat untuk meminimalkan gangguan. Departemen Application Support mengelola semua sistem informasi yang digunakan oleh Perseroan, termasuk aplikasi Perencanaan Sumber Daya Perusahaan atau Enterprise Resource Planning (ERP), Sistem Pengelolaan Sumber Daya Manusia atau Human Resource Management System (HRMS), sistem Pengelolaan Kinerja atau Performance Management System, dan aplikasi berbasis web lainnya. Departemen Application Support juga bertanggung jawab untuk menjawab kebutuhan bisnis akan sistem informasi serta memastikan bahwa sistem informasi tersebut tersedia pada waktu diperlukan. Departemen System Compliance memastikan bahwa infrastruktur TI dan sistem informasi sudah diterapkan dan dikelola sesuai dengan arsitektur yang disepakati, dan layanan TI diberikan sesuai dengan kesepakatan tingkat layanan. Departemen System Compliance juga mengeluarkan dan mengelola penerapan Kebijakan dan Prosedur TI, mengelola kontrak layanan TI, mengelola risiko-risiko TI, serta memastikan pelaksanaan audit TI secara teratur. Kegiatan Selama Tahun 2009 Sebagai kelanjutan dari program pengembangan TI, setelah menerapkan jaringan komunikasi dan prasarana komputer di tahun 2008, pada tahun 2009 perhatian utama kegiatan Divisi TI adalah peningkatan atas perangkat lunak aplikasi. Secara ringkas, peningkatan atas semua perangkat lunak aplikasi berjalan lancar. Rincian kegiatan yang dilakukan oleh tiap departemen TI dijabarkan dalam paragraf berikut:

The IT Division consists of 3 departments i.e. IT Infrastructure Support, Application Support and System Compliance. Total number of employees of the IT Division as of 31 December 2009 is 40 persons. The IT Infrastructure Support Department is responsible for ensuring the availability and reliability of all communication and computing systems, both hardware and software. The scope of work includes wide and local area networks, radio communication systems, telephone systems, data centre, personal computers and their peripherals, and standard operating environment. IT Infrastructure Support ensures regular preventive maintenance of all devices is carried out properly, and contingency plans are in place to minimize disruptions.

The Application Support Department manages all information systems used by the Company, including Enterprise Resource Planning (ERP) applications, Human Resource Management Systems (HRMS), Performance Management systems, and other web-based applications. Application Support is also responsible to respond to the business requirements for information systems and ensure that they are available as required.

The Systems Compliance Department ensures that IT infrastructure and information systems are implemented and managed to the agreed architecture, and that IT services are delivered in accordance with the service level agreements. System Compliance also issues and manages the implementation of IT Policies and Procedures, administers IT service contracts, manages IT risks, and organizes regular IT audits.

Activities in 2009 As a continuation of the IT improvement programs, after the implementation of the communications network and computer infrastructure in 2008, in 2009 Information Technology Division activities were focused on the improvement of application software. In summary, the implementation of all the application software went smoothly. Details of the activities conducted by each department of the IT Division are described in the followings paragraphs.

78 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Information Technology

Peningkatan di bidang Infrastruktur TI sudah menjadi keharusan karena meningkatnya jumlah pengguna layanan TI dan penerapan sistem aplikasi baru. Aktifitas yang dilakukan di bidang infrastruktur TI adalah sebagai berikut: - Kapasitas jaringan komunikasi PT Arutmin Indonesia (Arutmin) telah digandakan dua kali selama tahun lalu untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan operasional. - Kapasitas jaringan komunikasi ini juga ditingkatkan dengan diterapkannya sistem pengelolaan bandwidth. - Evaluasi yang seksama telah dilakukan pada sistem komunikasi radio di PT Kaltim Prima Coal (KPC). Sistem yang dipakai saat ini sudah usang karena sudah ada sejak KPC mulai beroperasi dan sistem ini juga memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, rekomendasi dari evaluasi ini adalah mengganti sistem ini dengan sistem lain. Sistem radio yang baru ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan operasional pit. - Upaya peningkatan lainnya adalah terkait dengan sistem telepon dan menara komunikasi. Sistem telepon melalui jaringan protokol internet atau IP Telephony sudah mulai dipakai di KPC dan Arutmin untuk menggantikan teknologi lama PABX. Di KPC tambahan menara komunikasi dibangun di lokasi penambangan Far North untuk mendukung pencapaian target produksi.

Improvements in the area of IT infrastructure were inevitably required with the increasing number of IT users and the implementation of new application systems. The activities conducted in the area of IT infrastructure included the following: - The capacity of communication links to PT Arutmin Indonesia (Arutmin) sites was doubled twice during 2009 in order to meet increasing demands. - The improvement of communication links was also achieved by implementing bandwidth management systems. - A thorough study was conducted to review the existing radio communication systems at PT Kaltim Prima Coal (KPC). Due to the obsoleteness and limitations of the existing systems that has been in place since the early days of KPC, a recommendation was made to replace the current systems with a new system. The new radio system is expected to meet the growing demands of pit operations. - Other improvement efforts were in the area of telephone system and communication tower. The IP Telephony system was introduced at several KPC and Arutmins offices replacing the old PABX technology. At KPC, an additional communication tower was built at the Far North site to support the achievement of production target.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 79

Teknologi Informasi

Aktifitas yang dilakukan dalam bidang Aplikasi adalah sebagai berikut: - Modul Pengendalian Proyek dari aplikasi Ellipse telah diterapkan dan menjadi sarana untuk memonitor proyek-proyek ekspansi dengan lebih baik dari segi keuangan. Ellipse adalah aplikasi Perencanaan Sumber Daya Perusahaan atau Enterprise Resource Planning (ERP) yang dipakai untuk mengelola manajemen pengadaan barang, keuangan, logistik, dan sistem perawatan peralatan. Aplikasi ini diterapkan di KPC dan PT Mitratama Perkasa. Masih mengenai ERP, KPC telah menerapkan Modul Pengawasan Kontrak agar kontrak penyediaan jasa dapat dikelola dengan lebih baik. - Proyek untuk menerapkan sistem Perencanaan dan Laporan Interaktif Hyperion sudah dimulai di KPC, sementara itu di Arutmin sistem Laporan Interakttif Hyperion sudah selesai diterapkan. Sistem-sistem ini akan memberikan alat bantu guna pengambilan keputusan yang lebih baik dan pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien. - Dalam bidang produksi, sistem Manajemen Bahan Bakar atau Fuel Management System telah diterapkan di KPC untuk mengontrol distribusi bahan bakar di seluruh wilayah penambangan. Sistem ini akan meningkatkan pemantauan terhadap pemakaian bahan bakar. - Daily Barging Report system telah diterapkan di Arutmin agar dapat menghasilkan laporan harian batubara yang dikirimkan melalui barging dari pelabuhan secara akurat dan tersentralisasi. - Salah satu upaya yang berarti dari tim Arutmin yang terdiri dari staf dari Divisi TI, Sumber Daya Manusia, dan Keuangan bersama dengan top manajemen adalah persiapan dan penerapan sistem Sumber Daya Manusia dan Penggajian Alesco atau Alesco Human Resource Management & Payroll system. Sistem ini digunakan untuk menjalankan sistem penggajian. Penerapan sistem telah selesai dilakukan pada akhir tahun 2009 dan saat ini telah digunakan. Dalam bidang Kepatuhan Sistem, kami melakukan aktifitas berikut: - Guna meningkatkan operasi Divisi TI agar selalu mengikuti perkembangan terkini atas TI, BUMI telah menugaskan konsultan independen TI untuk mengkaji Teknologi Informasi dan Sistim Informasi, layanan TI dan harapan pengguna TI di BUMI, termasuk KPC dan Arutmin. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, telah disusun strategi TI untuk menjawab kebutuhan bisnis. Rincian strategi TI yang telah dibuat dijelaskan dalam laporan ini di bagian Rencana Kedepan.

The activities conducted in the areas of application support included the following: - Project Control module of Ellipse application was implemented to provide a tool for better monitoring of the expansion projects from the financial point of view. Ellipse is the Enterprise Resource Planning (ERP) application used to manage supply chain management, finance, logistics, and maintenance systems. This application was implemented at both KPC and PT Mitratama Perkasa. In addition, as part of ERP application module, KPC also implemented the Advanced Contract Module for better management of service contracts. - The Hyperion Planning and Interactive Reporting system was initiated at KPC. At Arutmin, the implementation of the Hyperion Interactive Reporting was completed. Hyperion Planning and Interactive Reporting systems will provide a tool for better decision making, as well as for effective and efficient budget management. - In the production area, a Fuel Management System was implemented at KPC to control the distribution of fuel across sites including in-pit areas. This system improved the monitoring of fuel usage. - The Daily Barging Reporting System was implemented at Arutmin to provide a centralized and accurate coalbarging report from the port. - One major effort by the Arutmin team that involving IT, Human Resources, and Finance Divisions staff together with the top management was the implementation of Alesco Human Resource and Payroll system. This system is used to run payroll processes. The implementation of the system was completed at the end of 2009 and currently is in use.

In the area of system compliance, we carried out the following activities: - To improve the operations of the IT Division in order to keep up with the current IT development and trends, BUMI assigned an independent IT consultant to review the Information Technology and Information System environment, IT services and the expectation of all IT users at BUMI, including KPC and Arutmin. Based on the results of the review, an IT strategy was developed to address these business requirements. Details of developed IT strategy will be explained under the section Future Plans.

80 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Information Technology

- Membuat kebijakan dan prosedur TI. Saat ini kebijakan dan prosedur TI telah selesai dibuat dan telah disetujui oleh Direktur TI. Program sosialisai atas kebijakan dan prosedur kepada semua karyawan telah dimulai bulan Pebruari 2010. Sampai tanggal laporan ini, sosialisasi atas kebijakan dan prosedur TI kepada seluruh karyawan masih berjalan. - Dalam upaya meningkatkan layanannya, TI telah berhasil menerapkan aplikasi pengelolaan Help Desk yang akan digunakan untuk mengelola dan memonitor semua permintaan dari pengguna layanan TI guna memastikan bahwa seluruh permintaan tersebut telah ditindaklanjuti dengan memadai. Selain itu, aplikasi ini juga dapat memberikan laporan untuk keperluan analisis masalah dan menyiapkan tindakan pencegahan yang diperlukan. - Semua staf TI sudah diikutsertakan dalam pelatihan dasar IT Infrastructure Library guna memperlengkapi mereka dengan pemahaman dan pengetahuan yang sama dalam memberikan layanan TI. Rencana ke Depan Penerapan Tata Kelola TI Sebagai tindak lanjut atas hasil kajian TI dan sistem informasi TI dan sistem informasi, layanan TI dan harapan pengguna TI di BUMI, termasuk KPC dan Arutmin, BUMI telah membuat strategi TI untuk tahun 2010 sampai 2012, yang disebut sebagai Tata Kelola TI atau IT Governance. Tata Kelola TI Tata Kelola TI dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dan merupakan kelanjutan dari penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance. Terdapat 2 (dua) prinsip Good Corporate Governance di BUMI yang terkait dengan peran TI, yaitu dalam hal: - Transparansi informasi dengan memastikan keamanan dan integritas informasi dan akurasi laporan pada proses bisnis - Pertanggungjawaban dan tanggung jawab menetapkan secara jelas tugas dan tanggung jawab guna mencegah terjadinya benturan kepentingan. Berbeda dari Manajemen TI yang lebih berfokus pada operasional TI serta perencanaan jangka pendek, Tata Kelola TI berkaitan dengan perencanaan jangka panjang yang stratejik, dan keterlibatan para pemangku kepentingan TI. Penerapan Tata Kelola TI adalah suatu perjalanan, yang dimulai sejak rapat pertamanya pada tanggal 18 Januari 2010. Hadir dalam rapat tersebut adalah anggota Dewan Direksi, Dewan Komisaris, Komite Audit, Chief Executive Officer, Chief Operating Officer, dan Chief Financial Officer KPC dan Arutmin, serta manajemen TI.

- Developed IT Policies and Procedures. Currently, the development of the policies and procedures has been completed and approved by the IT Director. The socialization programs of these policies and procedures for all employees have started since February 2010. On the date of this report, the socialization of these policies and procedures to all employees is still in progress. - In improving services to IT users, IT successfully implemented Help Desk management software to manage and monitor user requests in order to ensure that all requests have been adquately handled. In addition, this software also provides reports for problem analysis purposes in order to prepare the necessary preventive actions. - All IT employees were enrolled in the IT Infrastructure Library foundation training to provide them with the same level of understanding and knowledge in managing IT services.

Future Plans Implementing IT Governance As a follow up of the results of the review of the IT and Information System environment, IT services and the expectation of all IT users, BUMI has developed an IT strategy for 2010 to 2012, called IT Governance.

IT Governance IT Governance is seen as an integral part and the continuation of Good Corporate Governance implementation. There are 2 (two) areas in the principles of Good Corporate Governance of BUMI that are relevant to IT, i.e.: - The transparency of information by ensuring security and integrity of information and the accuracy of the reporting on the business processes. - The accountability and responsibility by setting clear roles and responsibilities in order to avoid conflict of interest.

Unlike IT Management that focuses more on the IT operations and short-term planning, IT Governance deals with strategic long-term planning and IT stakeholder involvement. IT Governance implementation is a journey, starting with its kick-off meeting on 18th January 2010. Present at the meeting were members of the Board of Directors, Board of Commissioners, Audit Committee, Chief Executive Officers, Chief Operating Officers, and Chief Financial Officers of KPC and Arutmin, and IT Management.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 81

Teknologi Informasi

Dengan penerapan Tata Kelola TI diharapkan Divisi TI akan secara proaktif memberikan dukungan kepada Perseroan dan memberikan layanan yang lebih baik sesuai dengan kemajuan teknologi. Diagram dibawah ini menggambarkan bidang-bidang dari Tata Kelola TI dan kegiatan yang perlu dilakukan dalam setiap bidang tersebut.

With the implementation of IT Governance it is expected that the IT Division will proactively support the Company and provide better services in line with the technology advancements. The diagram below describes the areas of IT Governance and the necessary actions or activities that will to be carried out for each area.

Practice to train and retain skilled staff Standardized and interoperability infrastructure Hardware and software inventory Clarify value, educate, and involve stakeholders Formal tracking of IT business value Improve program/ project management

IT Governance is a Journey
Resource Management Performance Management

Value Management

Risk Management

Strategic Alignment

IT Governance

Align IT strategy with enterprise strategy Ensure IT delivers against the strategy Direct IT strategy

Awareness of IT risks Establish responsibility and embed risk management into organization Improve information security

Define and monitor measures IT Balanced Scorecard reporting system Enabling effective value measurement (ROI, TCO, NPV)

82 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Information Technology

Sebagaimana digambarkan dalam diagram, terdapat 5 (lima) bidang Tata Kelola TI yaitu: - Penyelarasan Stratejik - Pemberian Manfaat - Pengelolaan Risiko - Pengelolaan Sumber Daya - Pengelolaan Kinerja Rencana Kegiatan TI Strategi kegiatan TI saat ini dititikberatkan dalam bidang penyelarasan stratejik, sedangkan keempat bidang lainnya akan dilaksanakan berikutnya. Pada tahap ini, TI menerapkan kegiatan yang akan meningkatkan sistem inti dan sistem pendukung, meningkatkan infrastruktur TI, dan terus membenahi penerapan Tata Kelola TI. Sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini, rencana kegiatan tersebut dibuat untuk 3 tahun ke depan sampai tahun 2012, Rencana tersebut akan ditinjau ulang setiap tahun dan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.

As shown in the diagram, there are 5 (five) focus areas for IT Governance, as follows: - Strategic Alignment - Value Delivery - Risk Management - Resources Management - Performance Management IT Initiatives Implementation Road Map Currently, IT is working on the first focus area that is strategic alignment, while the other four areas will be carried out later. At this stage, IT will implement initiatives to enhance the core and supporting systems, improve the IT Infrastructure, and continually improve the IT Governance. As shown in the table below, the road map is prepared for 3 (three) years until 2012. This road map will be review yearly and revised to meet business requirements.

IT Initiatives Implementation Road map 2009 Q3 Q4 First Year (2010) Q1 Q2 Q3 Q4 Second Year (2011) Q1 Q2 Q3 Q4 Third Year (2012) Q1 Q2 Q3 Q4

Core and supporting systems enhancements and implementation

a. ERP (Ellipse system) Enhancements and Implementation b. Enterprise Performance Management (Hyperion) Implementation c. Mining Supply Chain Implementation d. Supporting System Enhancements

2 3

Infrastructure Improvement

IT Governance improvement and IT shared service implementation

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 83

Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan


Health, Safety & Environment

Secara rutin BUMI melakukan internal dan external audit keselamatan dan kesehatan kerja baik oleh pihak

internal BUMI maupun memanfaatkan jasa konsultan independen. Sejak selalu memperhitungkan bahwa penambangan belum dimulai BUMI ekosistem wilayah penambangan harus dikembalikan seperti semula saat aktivitas penambangan selesai.

BUMI conducts both internal and external audit on health and work safety regularly, either by an internal auditor or independent audit consultants. Right from the pre-operation stage, it is BUMIs concern to always ensure the ecosystem within the mining territories will be restored after the mining operations come to an end.

BUMI berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi seluruh karyawan. Manajemen menerapkan sistem pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) melalui proses identifikasi dan perencanaan sebelum implementasi, monitoring, serta evaluasi yang dilakukan secara rutin. Bagi BUMI, kesehatan dan keselamatan kerja harus menjadi prioritas dalam semua aspek operasional perusahaan. Semua pihak, termasuk karyawan BUMI dan karyawan kontraktor memiliki hak dan tanggung jawab yang sama
84 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

BUMI is committed to creating a healthy and safe working environment for all its employees. The management always applies the Health and Safety (HS) management system, through regular process of identifying, pre-implementation planning monitoring and evaluation.

At BUMI, health and safety are prioritized in all aspects of the Companys operations. All parties, including BUMIs internal employees and contractors, reserve equal rights and responsibilities to be able to work safely, in accordance

untuk dapat bekerja dengan aman sesuai dengan prosedur dan standar K3 BUMI. Selain itu, seluruh pihak yang terkait dengan operasionalisasi BUMI memiliki tanggung jawab yang sama untuk mengembangkan dan membangun pola kerja yang aman dan sehat. Guna menjamin K3 berjalan dengan baik, secara rutin BUMI melakukan audit baik oleh internal BUMI maupun memanfaatkan jasa konsultan independen. Selain itu, kampanye kesehatan dan keselamatan kerja terus dilakukan melalui berbagai media. Pada bidang pengelolaan lingkungan, BUMI berkomitmen untuk secara efektif mengelola dampak lingkungan hidup sebagai akibat dari kegiatan operasional tambang meliputi: - Pencegahan pencemaran - Mereklamasi semua area bekas tambang ke dalam kondisi yang produktif, stabil dan aman - Pemeliharaan keanekaragaman hayati BUMI menyadari sepenuhnya bahwa dampak lingkungan hidup harus menjadi pertimbangan utama dalam semua aspek kegiatan operasional perusahaan. Untuk itu semua karyawan BUMI harus bertindak dan bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup. Guna mencapai semua tujuan tersebut, BUMI menerapkan sistem pengelolaan lingkungan hidup yang meliputi prosedur, standar dan rencana yang diberlakukan setara terhadap seluruh karyawan BUMI di berbagai level yang sesuai dengan UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam hal pengelolaan lingkungan BUMI berkomitmen untuk mengembalikan ekosistem wilayah penambangan seperti kondisi semula pada saat aktifitas penambangan telah selesai. Wujud dari komitmen tersebut adalah penanaman ratusan ribu pohon pada ratusan hektar lahan. Proses ini terus berjalan secara berkelanjutan.

to the HS standards and procedures of BUMI. Additionally, all relevant parties in BUMIs operation have equal responsibilities to develop and improve a healthy and safe working pattern.

In order to guarantee a sound implementation of HS, BUMI conducts regular audits both internally and/or through an independent auditor. Moreover, the health and work safety campaign is continuously promoted through various media. As for the environmental management, BUMI is committed to effectively managing the environmental impact resulting from mining operations, which comprise; - The prevention of pollution. - The reclamation of post mining areas to a productive, stable and safe environment. - The maintenance of biodiversity. BUMI is well aware that environmental impact has to be the main consideration in all aspects of the Companys operations. Therefore, all employees of BUMI must take actions and be responsible for the environment. In order to achieve this, BUMI has implemented an environmental management system which comprises procedures, standards and planning that is enforced equally amongst all employees at all levels, in compliance with the Regulation No. 32 year 2009 on Environmental Management and Protection . In environmental management, BUMI is committed to restoring the mining areas ecosystem to be similar to that of the pre-mining operation condition. The evidence of this commitment is shown by the Companys sustainable initiative in planting hundreds of thousands trees on hundreds of hectares of post-mined areas.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 85

Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan

Arutmin dan KPC Memperoleh Peringkat Hijau dalam PROPER 2009 BUMI melalui unit usahanya PT Arutmin Indonesia (Arutmin) dan PT Kaltim Prima Coal (KPC) meraih penghargaan Program Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) 2009 dengan peringkat Hijau oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Peringkat Hijau ini diperoleh berdasarkan penilaian atas kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup dalam kurun waktu 2008-2009. Piala penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Bapak Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI saat itu di Jakarta. Arutmin dan KPC dianggap telah melakukan usaha pengendalian pencemaran dan pengelolaan lingkungan hidup dengan lebih baik dari yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Lokasi tambang Arutmin tersebut adalah Tambang Senakin di Kalimantan Selatan. Sedangkan lokasi tambang KPC adalah Tambang Sangatta di Kalimantan Timur. PT Kaltim Prima Coal (KPC) Kesehatan dan Keselamatan Kerja KPC berkomitmen untuk selalu menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) karyawan. Berbagai regulasi telah diimplementasikan untuk mencapai tujuan tersebut. Sebelas (11) elemen potensi kecelakaan kerja yang berpotensi cidera serius dan kematian telah diidentifikasi dan dikaji ulang dalam berbagai standar, prosedur, kriteria audit dan pelatihan berbasis OHSAS 18001. Golden Rules merupakan salah satu komponen dalam sistem pengelolaan K3 di KPC dan telah diimplemetasikan dengan baik sejak tahun 2002.

PROPER 2009 Green Rating for Arutmin and KPC BUMI, through its subsidiaries, PT Arutmin Indonesia (Arutmin) dan PT Kaltim Prima Coal (KPC), have received Corporate Performance Rating Program (PROPER) Awards in 2009 from the Ministry of Environment with Green rating.

These Green ratings are the recognitions for the Companys performance in the environmental management during 2008-2009. The Awards were handed by the then Vice President of the Republic of Indonesia, Mr. Jusuf Kalla.

Arutmin and KPC have delivered well-control pollution and well-managed efforts surpassing the requirements stipulated by Laws. The Senakin Mine in South Kalimantan representing Arutmin, while Sangatta Mine in East Kalimantan representing KPC.

KPC The Health and Safety KPC is committed to always ensuring the Health and Safety (HS) of its employees. Various regulations have been implemented to reach those goals. There are 11 elements of potential work hazard that have been identified and reviewed through various standards, procedures, audit criteria as well as OHSAS 18001 training. Golden Rules is one of the components in KPCs HS management system, and it has been well-implemented since 2002.

86 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

1996 39 2.86

1997 36 2.59

1998 35 2.43

1999 35 2.31

2000 25 1.51

2001 23 1.36

2002 22 1.11

2003 19 0.93

2004

. of LTI IFR

Health, Safety & Environment

Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR)
39

36

35

35 25

2.86

2.59

23

2.43 2.31 1.51 1.36 1.11 1999 2000 2001 2002

22 19 18

29 20 12 0.93 2003 0.75 0.76 2004 2005 0.45 0.27 2006 0.23 2008 12

32

1996

1997

1998

0.56

No. of LTI LTIFR (per 1,000,000 Jam Kerja)

2007

2009

Guna mendukung keberhasilan pelaksanaan K3, pada tahun 2009, KPC menambah 3 unit kendaraan ambulan baru, 2 unit untuk Pos P3K di Pit AB (Sangatta) dan Lubuk Tutung (Bengalon) serta 1 unit untuk penggantian ambulan lama di Klinik Swarga Bara. Disamping itu dengan dukungan Thiess dan Pama telah ditempatkan masing-masing 1 ambulan di Pos P3K Melawan (Thiess) dan Pelikan (Pama). Hal ini bertujuan untuk mengurangi waktu tempuh tim medis saat terjadi kecelakaan kerja di lokasi-lokasi tersebut. KPC juga menambah 12 personel tanggap darurat/pemadam kebakaran yang telah diberi pendidikan dasar tanggap darurat dan pemadaman kebakaran. Pada 22 Oktober 2009, untuk pertama kalinya kecelakaan terjadi dimana dump truk Caterpillar 789 (T731) mengalami kebakaran dan kami kehilangan operator dalam kecelakaan tersebut. Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) 0.56/1.000.000 jam kerja (2009) atau 12% lebih tinggi dari ketentuan batas maksimal pada 2009 yang hanya 0.50. Untuk meningkatkan tingkat kepatuhan keselamatan dan kesehatan kerja, selama 2009, Tim Audit K3 telah melakukan audit sebanyak 85 kali di berbagai kontraktor dan seluruh departemen KPC. Pada tahun 2008, audit dilakukan sebanyak 59 kali. Selain itu, pada tahun 2009, KPC telah memberikan berbagai pelatihan menyangkut pelaksanaan program K3 selama 115.245 jam kepada seluruh karyawan KPC dan karyawan kontraktor. Jumlah ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya (114.869 jam). Selain itu, Prinasa (Program Observasi Perilaku) yang dijalankan oleh manajemen KPC dan praktisi K3 mengalami peningkatan signifikan. Dari 15.353 Prinasa pada tahun 2008 menjadi 22.850 Prinasa pada 2009. Jumlah tersebut 33,5% diatas target tahun 2009 yang sebesar 11,119. Fokus Prinasa yang berkaitan dengan Upaya Pencegahan Kecelakaan Fatal (Fatality Accident Prevention Element) dilaksanakan sebanyak

In order to support the success of HS, KPC has added 3 ambulances in 2009, 2 of which are stationed in the main post of Pit AB (Sangatta) and Lubuk Tutung (Bengalon), while the other one was to replace the old ambulance in Swarga Bara Health Clinic. In addition, - in cooperation with Thiess and Pama, the First Aid post in Melawan and First Aid post in Pelikan have been provided by one ambulance each. This is intended to ensure more effective timing and prompt arrival of the medical team, should a work accident occur on those locations. KPC also added 12 emergency personnel and fire fighters who were pre-trained in basic fire fighting training. On 22 October 2009, our very first accident occurred, where a Caterpillar 789 dump truck (T731) caught fire and the Company unfortunately lost one operator. Our Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) was 0.56/1,000,000 working hours (2009) or 12% higher than the maximum limit stipulation in 2009, which was 0.50. To increase the HS compliance level, the audit team conducted 85 audits in 2009 on various contractors and KPC departments and 59 times in 2008. Additionally, KPC provided a total 115,245 hours of various trainings regarding HS programs to all KPC employees and contractors in 2009. The hours were greater in comparison to the previous year which was 114,869 hours.

The Company also recorded that the Behavioral Observation Program (Prinasa) implemented by KPC management and OHS practitioners increased significantly, from 15,353 in 2008 to 22,850 in 2009. Such number surpassed the 2009 target of 11,119 by 33.5%. The Prinasas focus on Fatality Accident Prevention Element was conducted as many as

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 87

Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan

18.255 Prinasa atau 80% dari total Prinasa yang dijalankan. Sementara target yang ditetapkan sebesar 60% dari total Prinasa. Disamping pelatihan, KPC juga melakukan berbagai kampanye K3 seperti pesan keselamatan sehari-hari melalui Radio GWP 100.2 FM, buletin Warga Sehat dan Selamat, baner K3, lomba menggambar, penulisan dan foto, menyelenggarakan seminar dalam peringatan perayaan bulan K3 Nasional, serta berbagai media kampanye lain. Untuk memastikan bahwa program-program tersebut dilaksanakan oleh semua karyawan KPC dan Kontraktornya yang sesuai dengan ketentuan dan standar dari KPC, maka dibuat Safety Committment Agreement (Kontrak Komitmen Keselamatan Kerja) antara para Manager puncak baik dari KPC maupun dari Kontraktor langsung dengan Kepala Teknik Tambang (KTT). Demikian pula secara serempak di setiap Divisi pada saat Apel Bersama di Bulan K3 dibacakan IKRAR Kelesamatan Kerja untuk dimengerti, dipahami dan dilaksanakan secara penuh tanggung jawab pada setiap karyawan. Beberapa penghargaan K3 yang diterima KPC antara lain: - Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award) dari Menteri Tenaga Kerja RI untuk 8.854.561 jam kerja orang, tanpa kecelakaan kerja yang mengakibatkan kehilangan jam kerja - Penghargaan Dharma Karya Energi Sumberdaya Mineral Muda dari Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral kepada Tim Emergency Response KPC yang telah berhasil membantu dan mengevakuasi korban dalam Bencana Gempa Bumi di Yogyakarta dan Jawa Barat, serta Banjir di Jakarta - Penghargaan Utama Keselamatan Pertambangan Tahun 2009 dari Dirjen Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award) dari Gubernur Kalimantan Timur untuk 8.854.561 jam kerja orang, tanpa kecelakaan kerja yang mengakibatkan kehilangan jam kerja - Penghargaan Sebagai Perusahaan Pelaksana Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terbaik Tingkat Kabupaten Kutai Timur Tahun 2009 dari Bupati Kutai Timur Disamping itu, tim tanggap darurat (pemadam kebakaran) KPC yang melibatkan beberapa personel dari PAMA, THIESS, Darma Henwa, dan SOS Internasional telah berpartisipasi dalam Indonesia Fire & Rescue Challenge di Newmont, Sumbawa pada, bulan Juli 2009. Tim menerima 1 medali perak untuk kategori kebakaran gudang. Pengelolaan lingkungan Sehubungan dengan rencana KPC untuk meningkatkan produksi batubara hingga 70 juta ton per tahun, KPC telah menyampaikan Studi Kelayakan peningkatan produksi dan
88 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

18,255 times or 80% of the total Prinasa activities. The target was 60% of the total Prinasa.

In addition to training, KPC also promoted a number of HS campaigns, namely the daily safety messages in GWP 100.2 FM Radio, Healthy and Safe Community bulletins, HS banners, editorial write-ups and photographs, seminars in conjunction with the National HS month, as well as various other media campaigns. To ensure program implementation comply with KPCs requirements and standard, a Safety Committment Agreement is made between Technical Head of the Mine with top Manager of both KPC and contractors. Additionally, on every general assembly held in conjuction with HS Month, a HS declaration is read out in all division so that they can fully understand and implement it well.

KPC received a number of recognitions for its efforts in HS, such as; - Zero Accident Award from Ministry of Labor of the Republic of Indonesia for 8,854,561 man-hours, without accidents that caused loss to working hours. - Dharma Karya Energi Sumberdaya Mineral Muda Award from the Ministry of Energy and Mineral Resource for KPCs Emergency Response Team that extended their assistance in evacuation effort for earthquake victims in Yogyakarta and West Java and Flood victims in Jakarta. - Primary Awards for Mining Safety 2008 from Directorate General Mineral, Coal and Geothermal. - Zero Accident Award from the Governor of East Kalimantan for 8,854,561 man-hours, without accidents which caused loss to working hours. - Recognition from East Kutai Regent for the Best Company to Implement Health and Work Safety Support, at East Kutai Regency Level 2009

In addition, KPC emergency response teams (fire-fighters) and several other personnel from PAMA, THIESS, Darma Henwa and SOS International participated in the Indonesia Fire & Rescue Challenge at Newmont Sumbawa in July 2009. The team received 1 silver medal for warehouse fire category. Environmental Management Through the various Environmental Departments, in 2009 KPC conducted various activities on environmental management. One significant activity was the approval

Health, Safety & Environment

telah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara melalui surat no. 2771/30.01/DBM/2008 tertanggal 9 Desember 2008. Dengan disetujuinya Studi Kelayakan dan dalam rangka memenuhi ketentuan PP No.27 Tahun 1999, maka KPC melakukan revisi AMDAL untuk peningkatan produksi hingga 70 juta ton per tahun.

of Feasibility Studies to increase coal production to 70 million tonnes per annum, from the Directorate of Mineral Development and Coal Utilization through the letter no. 2771/30.01/DBM/2008, dated 9 December 2008. Through this approval and to meet the stipulation of Government Regulation No 27 Year 1999, KPC then revised the Environmental Impact Assessment in order to increase the production up to 70 million tonnes per annum. At the same time, KPC conducted some Feasibility Studies, in cooperation with: - BPPT: (The Agency For the Assessment and Application Technology).- to conduct Post Mining Study and the utilization of mine pit as the source for clean water supply, irrigation and eco-tourism. - PUSLITBANGHUT : Research and Development Center for Forest and Natural Conservation to conduct area zoning and post-mining studies, and to develop input for Regencys area plan. - Other Institutions to conduct assessment and study on social, economic, cultural and heath aspect of the community within the mining areas. The Revision process on the Environmental Impact Assessment for an annual production of 70 million tons began in the Q1, 2009 through a number of activities of public consultation, such as to community representatives, East Kutai executive and legislative parties as well as the conservationists in Sangatta and Bengalon which was facilitated by the Environment Department of East Kutai Regency. On April 14, 2009, KPC submitted and made a presentation on a Guideline Framework on Environmental Impact Assessment (KA-AMDAL). Endorsement on KAANDAL was granted as stipulated on Letter from Head of Environment Department no. 529/660.1/2.1/LH/V/2009, dated 18 May 2009. Through KPCs Environment Department, during 2009 KPC has implemented a number of activities on environmental monitoring and management. Water quality management is applied through filtering ponds by dredging the sediment, building new filtering ponds and treating acid water treatment by liming process, in attempt to meeting the water quality stipulated by the government. Regular water monitoring is conducted in all adjustment points. The permit to determine the location of the adjustment points is received from East Kutai Regent, subject to annual renewal in line with the expansion of the mining areas and the location of the most outer filtering ponds. In 2009, KPC renewed the liquid waste facilities and received a permit from the local government of East Kutai, through a Decree no. 188.4.45/225/HK/V/2009 dated 20 may 2009, pertaining to the Permit Proposal for Liquid waste for PT. Kaltim Prima Coals Sangatta and Bengalon mines. By this letter, KPC received the permit to adjust the liquid
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 89

Secara paralel dalam Studi Kelayakan yang selanjutnya dengan studi AMDAL, KPC bekerjasama dengan : - BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) - untuk melaksanakan Studi Paska Tambang serta pemanfaatan lubang tambang sebagai bahan baku air bersih, pengairan dan ekowisata - PUSLITBANGHUT (Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam) untuk melaksanakan Studi Zonasi wilayah dan paska tambang serta memberikan masukan untuk tata ruang wilayah Kabupaten - Lembaga-lembaga yang lain dalam mengkaji dan studi masalah sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat sekitar tambang Proses penyusunan revisi AMDAL untuk produksi 70 juta ton per tahun telah dimulai sejak triwulan pertama 2009, melalui serangkaian kegiatan sosialisasi/konsultasi publik kepada para perwakilan masyarakat, pihak Eksekutif dan Legislatif yang ada di Kabupaten Kutai Timur serta pemerhati lingkungan di Sangatta dan Bengalon yang difasilitasi oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur. Pada tanggal 14 April 2009 KPC telah menyampaikan dan mempresentasikan dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL). Persetujuan KA-ANDAL telah diperoleh melalui surat dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kutai Timur no. 529/660.1/2.1/LH/V/2009 tertanggal 18 Mei 2009 Melalui Departemen Lingkungan KPC, selama tahun 2009 KPC telah menjalankan berbagai kegiatan terkait pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Pengelolaan kualitas air dilakukan melalui pemeliharaan kolam pengendap dengan cara pengerukan sedimen, pembangunan kolam pengendap baru, dan pengolahan air asam tambang dengan cara pengapuran agar kualitas air memenuhi baku mutu yang ditetapkan pemerintah. Pemantaun kualitas air dilakukan secara rutin di seluruh titik penaatan. Penetapan titik penaatan pembuangan limbah cair diperoleh melalui surat izin dari Bupati Kutai Timur yang diperbaharui setiap tahun seiring dengan perluasan areal penambangan dan perubahan lokasi kolam pengendap terluar. Pada tahun 2009, KPC telah mendapat pembaruan ijin pembuangan limbah cair melalui Keputusan Bupati Kutai Timur no. 188.4.45/225/ HK/V/2009 tertanggal 20 Mei 2009 tentang Pemberian Ijin Pembuangan Limbah Cair kepada PT. Kaltim Prima Coal Site Sangatta dan Bengalon. Titik penaatan limbah cair

Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan

yang diijinkan di areal tambang Sangatta sejumlah 8 titik yaitu: Lower Melaso, WQ06 (kolam Kedapat), WQ27D (kolam Volvo), WQ33 (kolam Sisi Danau), AB 103, Keny J, WQ19, dan Pewe (kolam Pelikan West). Sedangkan titik penaatan di areal tambang Bengalon sejumlah 3 titik yaitu: NWD02, New Pond dan Kelawitan. Analisa kualitas air dilakukan secara internal dan eksternal oleh laboratorium terakreditasi. Hasil pemantauan selama tahun 2009 di seluruh titik penaatan menunjukkan nilai yang memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Pemantauan kualitas udara dilakukan oleh KPC meliputi pemantauan debu dan kualitas udara ambien, pemantauan emisi dari cerobong PLTU dan genset, serta pemantauan getaran akibat kegiatan peledakan. Pemantauan debu dan kualitas udara ambien dilakukan di lokasi pemukiman masyarakat dan lokasi operasi di Sangatta dan Bengalon dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) no. 41/1999. Pemantauan emisi udara dari cerobong PLTU dan genset dilakukan dengan mengacu pada Per MENLH no. 21/2008 tentang baku mutu emisi sumber tidak bergerak bagi usaha dan/atau kegiatan pembangkit tenaga listrik termal. Pemantauan getaran tanah (ground vibration) dan getaran suara (air vibration) dilakukan di areal pemukiman masyarakat di Sangatta dan Bengalon untuk mengetahui pengaruh kegiatan peledakan terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar pertambangan. Hasil pemantauan kualitas udara dan getaran selama tahun 2009 menunjukkan nilai yang memenuhi baku mutu. Pengelolaan hidrokarbon dan limbah dilakukan dengan cara pemanfaatan pelumas bekas untuk campuran bahan peledak, pemanfaatan limbah abu batubara (fly ash dan bottom ash) untuk campuran bahan dasar jalan, bioremediasi tanah yang terkontaminasi minyak, dan pembakaran limbah terkontaminasi hidrokarbon dengan cara insinerasi. Ijin pemanfaatan pelumas bekas untuk bahan bakar pembantu dalam peledakan (ANFO-emulsi), diperoleh melalui Kep MENLH no. 560/2008 tertanggal 15 Agustus 2008, dengan komposisi pelumas bekas dan solar baru adalah 80:20. Selama tahun 2009 jumlah timbulan pelumas bekas sebanyak 8.841.449 L yang berasal dari KPC dan kontraktor. Dari jumlah tersebut sebanyak 3.536.072 L (40%) digunakan sebagai campuran bahan peledak, dan sisanya dikirim ke pengelola berijin sebanyak 5.305.377 L (60%). Pemanfaatan pelumas bekas ini merupakan upaya KPC dalam menunjang upaya konservasi energi. Pada tahun 2009, KPC juga berhasil melakukan reklamasi lahan melebihi target yang ditetapkan. Pada kurun waktu tersebut, realisasi reklamasi lahan seluas 451,1 hektar, sementara target yang ditetapkan seluas 450 hektar. Total area yang telah direklamasi (sejak 1993 sampai 2009) adalah seluas 3.733 hektar atau sekitar 27% dari total area yang dibuka yang masih aktif untuk operasi penambangan.
90 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

waste facilities, comprising 8 points; Lower Melaso, WQ06, WQ27D, WQ33, AB 103, Keny J, WQ19, and Pewe. The adjustment point for Bengalon was: NWD02, New Pond and Kelawitan. Water quality analysis was cionducted both internally or externally by an accredited laboratory. Monitoring in 2009 revealed that all adjustment points have met the requirements of quality standard.

The air quality monitoring carried out by KPC in 2009 comprised ash and air quality monitoring, monitoring emission produced by Steam Power Plant and genset as well as monitoring on the vibration resulting from explosive activities. Monitoring on ash and air quality was conducted in community housing area within the operation location, in Sangatta and Bengalon, in compliance with Government Regulation no. 41/1999. Meanwhile, monitoring on air emision produced by Steam Power Plant and genset was carried out in compliance with Regulation No 21/2008 issued by the Ministry for Environment pertaining quality standard on emission produced by unmoving sources and/ or activities of thermal power plant/ Monitoring on ground vibration and air vibration were carried out in Sangatta and Bengalon to study the impact of the explosion toward the community within the mining areas. The monitoring on air quality and air vibration in 2009 has shown a result that met the quality standard. Hydrocarbon and waste management was done by recycling the lubricant for the explosive materials, utilizing fly ash and bottom ash for road construction materials and by bio-remediating method for oil-contaminated soil and by incinerating method for hydrocarbon-contaminated waste. Permit to re-use lubricant waste for explosive material (ANFO-emulsion) was received from the Ministry of Environment through a Decree No 560/2008 dated August 15 2008, with the composition of used lubricant and new diesel of 80:20. Throughout 2009, KPC and its contractors produced 8,841,449 liters of lubricant waste, 3.536.072 liters (40%) of which was used as explosive materials while the remaining of 5.305.377 liter (60%) was sold to authorized collector. The recycling of lubricant waste is reflecting KPCs commitment to supporting energy conservation.

KPC had also successfully surpassed the target for site reclamation. During 2009, the Company has reclaimed 451.1 hectares, slightly surpassing the target of 450 hectares. The total reclaimed area (from 1993 to 2009) was 3,733 hectares or 27% from the total opened area which is active mining operation. The reclaimed site was planted with native varieties, other varieties, fruit-bearing trees and

Health, Safety & Environment

Lahan reklamasi ditanami dengan berbagai tanaman varietas asli daerah tersebut maupun varietas dari luar daerah, tanaman buah-buahan, dan tanaman hutan hujan tropis (dipterocarpaceae). Sebuah unit hydroseeder juga digunakan untuk kegiatan penyemprotan lereng dengan campuran biji, pupuk, mulsa, perekat dan kompos, untuk membentuk lereng yang stabil dan mengurangi terjadinya erosi. Reklamasi dengan cara penyemprotan oleh hydroseeder selama tahun 2009 mencapai luas areal 74,47 hektar. Pada tanggal 12-15 Oktober 2009 telah dilakukan audit Surveillance ISO 14001 oleh auditor eksternal SGS. Dari hasil audit, SGS merekomendasikan bahwa sertifikat ISO 14001 untuk KPC tetap dapat dipertahankan. Pencapaian lainnya adalah persetujuan Rencana Penutupan Tambang (RPT) dari Bupati Kutai Timur melalui surat no 1104/Distamb-1.1/X/2009 tertanggal 14 Oktober 2009. Beberapa program penutupan tambang yang telah dilakukan KPC adalah: peternakan sapi di lokasi SSE Dump dan D2 Murung; studi pemanfaatan air void (kolam) paska tambang untuk keperluan air minum, pertanian, perkebunan atau rekreasi; dan studi desain restorasi ekosistem lahan bekas tambang dalam bentuk zonasi. Selama tahun 2009, penghargaan-penghargaan yang diterima oleh KPC terkait dengan pelaksanaan program pengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah sebagai berikut: - Serifikat Emas untuk PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) Pertambangan Batubara dari Gubernur Kalimantan Timur, untuk site Sangatta. Sertifikat Emas ini merupakan sertifikat yang kesepuluh berturut-turut sejak tahun 2000. Penghargaan diterima bulan Juli 2009 - Sertifikat Hijau PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) Pertambangan Batubara dari Gubernur Kalimantan Timur untuk site Bengalon. Penghargaan diterima bulan Juli 2009 - Peringkat PROPER Hijau untuk penilaian tingkat nasional yang dilakukan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH). Penghargaan diterima tanggal 20 Oktober 2009 Pada bulan Desember 2009, KPC mendapat enam (6) penghargaan Aditama dari Dirjen Mineral, Batubara dan Panas Bumi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral untuk kategori: pemantauan lingkungan pertambangan, pengelolaan reklamasi lahan bekas tambang, pengelolaan batuan penutup, pengelolaan pembibitan, pengelolaan kegiatan sarana penunjang, dan pengelolaan pengendalian erosi dan sedimentasi.

tropical rainforest plants (dipterocarpaceae). One unit of hydro-seeder was deployed for spraying the hills with the mixture of seeds, fertilizer, mulsa, adhesive and compost, in order to develop stable hills and prevent the erosion. In 2009, the reclamation areas sprayed by the hydro-seeder covered 74.47 hectares

Between October 2-15, 2009, SGS conducted an ISO 14001 audit. The audit resulted in SGS recommendations that KPC had earned its right to receive the ISO 14001 certificate.

Other achievement was the approval for Mine Closure Plan granted by East Kutais Regent. The approval was stipulated on a letter no. 1104/Distamb-1.1/x/2009, dated 14 October 2009. The programs implemented following the mine closure are cattle breeding in SSE Dump and D2 Murung; a study on void water utilization for clean water source, farming, plantation, or recreational areas as well as design study on biodiversity restoration on post-mined areas, by zoning. In 2009, KPC has received a number of recognition for its effort in implementing environmental monitoring and management, as follows: - Gold Certificate for Assessment Rating Program for Companys Performance (PROPER) on Coal Mining from the Governor of East Kalimantan, for Sangatta site. This Gold Certificate is the tenth in a row received since the year 2000. This Certificate was received in July 2009. - Green Certificate for Assessment Rating Program for Companys Performance (PROPER) on Coal Mining from the Governor of East Kalimantan, for Bengalon site. This Gold Certificate is the tenth in a row received since the year 2000. This Certificate was received in July 2009 - Green rating of PROPER, for national rating was received from the Ministry of Environment on October 20, 2009. In December 2009, KPC received 6 (six) Aditama Awards from the Directorate General of Mineral, Coals and Geothermal, of Ministry of Energy Mineral Resources for the category of: mining environment monitoring, reclamation management on post-mined areas, cover rocks management, seedling management, supporting infrastructure management as well as erosion and sedimentation management

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 91

Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan

PT Arutmin Indonesia (Arutmin) Kesehatan & Keselamatan Kerja Dari waktu ke waktu, Arutmin terus berupaya meningkatkan tingkat Kesehatan dan Keselamatan Kerja karyawan (K3). Berbagai program kerja dan kegiatan di bidang K3 terus dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Selama tahun 2009, berbagai program K3 seperti pelatihan, kampanye, inspeksi & observasi, pertemuan rutin, komunikasi dan konsultasi, internal audit, latihan tanggap darurat serta kegiatan khusus mengingatkan karyawan tentang kecelakaan-kecelakaan yang pernah terjadi (incident recall) menjadi agenda rutin dan wajib diikuti serta dilaksanakan oleh seluruh karyawan. Selain itu, melalui proses sertifikasi OHSAS 18001:2007 serta Sertifikat dan Bendera Emas SMK3, kegiatan K3 tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan-kegiatan lain di perusahaan dan telah menjadi satu kesatuan dengan sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan. Di tahun 2009, Arutmin telah berhasil mengukir prestasi di bidang K3 dengan menerima berbagai penghargaan seperti: - Penghargaan Nihil Kecelakaan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI - Penghargaan Sertifikat dan Bendera Emas SMK3 tahun 2009 dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI - Trophi Penghargaan Prestasi K3 Pertambangan Kelompok C Tahun 2009 dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral - Penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral Muda Tim Emergency Response Group PT Arutmin Indonesia Secara statistik, pada tahun 2009 Arutmin mencatat beberapa kecelakaan yang terjadi. Hal ini tentunya menjadi tantangan di masa yang akan datang agar hal yang sama jangan sampai terulang kembali. Berbagai usaha dilakukan agar kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dapat terus terpelihara. Melalui berbagai upaya yang secara intensif dilakukan, Arutmin bertekad untuk terus mencapai dan menurunkan angka kecelakaan kerja yang terjadi. Selama kurun waktu 2009 tercatat terjadi 5 kasus kecelakaan yang mengakibatkan 7 orang mengalami cidera kategori Lost Time Injury (LTI) dengan nilai Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) sebesar 0,23. Namun, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir Arutmin berhasil menurunkan angka LTIFR seperti terlihat dalam grafik berikut: Selain kegiatan internal yang dilakukan selama tahun 2009, Arutmin juga turut berpartisipasi dalam Indonesian Fire & Recue Challange (IFRC) ke 12 yang diselenggarakan di Newmont Nusa Tenggara Batu Hijau. Kegiatan ini
92 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Arutmin Indonesia Health and Safety From time to time, Arutmin continues to make efforts to improve on its HS. Various HS programs and activities on HS are constantly conducted to prevent accidents and workcaused illnesses. Throughout 2009, various HS programs such as training, campaigns, inspection & observation, regular meetings, communication and consultations, internal audits, and emergency response training. In addition incident recall, a special activity to remind employees about the unfortunate accidents that had occurred in the past, is compulsory for all staff to attend. Apart from that, through OHSAS 18001:2007 certification as well as Certification and Golden Flag SMK3, HS activities cannot be separated and have become an integral activity in the Companys management system as a whole.

In 2009, Arutmins achievement on HS has been recognized, with many awards as the following: - Zero Working Accidents Award from The Ministry of Labor and Transmigration of Republic of Indonesia. - Certificate and Golden Flag SMK3 Award 2009 from the Ministry of Labor and Transmigration of Republic of Indonesia. - HS Achievement for Group C Mining Group Award 2009 from the Ministry of Energy and Mineral Resources of Republic of Indonesia. - Dharma Karya Energy and Young Mineral Resources for Emergency Response Group of PT Arutmin Indonesia.

Statistictically, Arutmin recorded several accidents in 2009. This record will serve as a challenge to the Company in preventing similar occurrences in the future. Various efforts had been made to ensure the safety and the health of all employees. Through various intensive efforts, Arutmin targeted to continuously decrease the number of work accidents. Throughout 2009, there were 5 accidents that had caused 7 people injured within the Lost Time Injury (LTI) category, with a Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) of 0.23.

However, in the past 10 years, Arutmin has successfully reduced the number of LTIFR, as shown on the graph below. Apart from internal activities carried out in 2009, Arutmin also participated in the 12th Annual Indonesian Fire & Rescue Challenge (IFRC), which took place at Newmont Nusa Tenggara Batu Hijau. This activity was joined by

2000 8 0.97

2001 4 0.41

2002 5 0.48

2003 3 0.24

2004 3 0.18

2005 13 0.61

2006 3 0.12

2007 6 0.27

2008

o. of LTI IFR

Health, Safety & Environment

Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR)

8 0,97 4 5 3 0,41 2000 2001 0,48 2002 0,24 0,61 3 0,18

6 3 0,12 1 0,27 2006 2007 0,04 2008

2003

2004

0,23

No. of LTI LTIFR (per 1,000,000 Jam Kerja)

2005

2009

diikuti oleh Emergency Response Team (ERT) berbagai perusahaan untuk berkompetisi dan saling berbagi dalam hal menangani keadan darurat yang terjadi. Dalam kegiatan ini, Arutmin berhasil megukir prestasi dengan menjuarai beberapa pertandingan seperti: - Juara 1 Confined Space Rescue - The Most Improved Team - Juara 2 Fitness Drill Rescue - Juara 3 Warehouse Fire Search - Juara 3 Individual Skill Challange Selain itu, Tim ERT Arutmin juga turut ikut dan terlibat membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah gempa di tahun 2009 dengan mengirimkan Emergency Response Team dan bantuan ke daerah bencana seperti bencana gempa bumi di Sukabumi dan Padang beberapa waktu yang lalu. Pengelolaan lingkungan Arutmin melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sebagai komitmen dalam melakukan kegiatan pertambangan yang berwawasan lingkungan. Kegiatan ini dilakukan secara terus menerus untuk memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku. Program pemantauan lingkungan dilaksanakan mengacu kepada masing-masing Rencana Pemantauan Lingkungan yang merupakan bagian dari dokumen AMDAL setiap lokasi tambang. Upaya pengembalian ekosistem menjadi bagian dari aktifitas operasional penambangan. Selama tahun 2009, Arutmin telah melakukan pengembalian hutan seluas 221,2 hektar dengan melakukan penanaman kurang lebih 235.319 pohon pada area yang sama dengan jenis tanaman antara lain Sengon, Akasia, Sungkai, Gmelina, Johar, Gamal, Kedawung, Meranti, Bambu, Karet dan bermacam-macam buah-buahan seperti rambutan, ketapi, jambu, cempedak, pisang, kelengkeng, petai dan juga flamboyan.

many Emergency Response Teams (ERT) from various companies, which took part in competitions and sharing sessions on emergency handling. During this activity, Arutmin received recognition for: - 1st Place in Confined Space Rescue - The Most Improved Team - 2nd Place in fitness Drill Rescue - rd Place in Warehouse Fire Search - 3rd Place in Individual Skill Challenge

Apart from that, Arutmins ERT team also actively participated in providing assistance to 2009 earthquake victims by sending ERT teams to earthquake sites in Sukabumi and Padang.

Environmental Management PT Arutmin had implemented environmental and monitoring management as part of its commitment to conducting environmentallysound mining activities. These activities were constantly conducted in compliance with the regulations. The environmental monitoring program was conducted in reference to each Environmental Monitoring Plan, which serves as part of the AMDAL document on each mining site. The effort to restore the ecosystem is an integral part of mining operational activities. Throughout 2009, Arutmin replanted 221.5 hectares with 235,319 trees which are native plants, such as Sengon, Accacia, Sungkai, Gmelina, Johar, Gamal, Kedawung, Meranti, Bamboo, Rubber and many other native fruit-bearing trees; Rambutan, Ketapi, Guava, Cempedak, Banana, Longan, Petai and Flamboyant.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 93

Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan


Selain itu, Arutmin juga melakukan recontouring lahan seluas 349,2 hektar. Sebagai upaya penunjang kegiatan reklamasi dan revegetasi, Arutmin melakukan pembibitan tanaman sendiri dan juga bekerjasama dengan pihak ketiga, khususnya masyarakat sekitar sebagai salah satu program Community Development. Penanaman pada lokasi tambang Arutmin pada dasarnya mengacu pada PerMenHut No. 60 tahun 2009 dimana penanaman dikelompokkan menjadi 2 kategori. Kategori pertama adalah penanaman pada lokasi yang baru selesai dilakukan penyebaran tanah pucuk di mulai dengan tanaman penutup (cover crop), kemudian tanaman pioneer lokal seperti Puspa, Laban, Sungkai sebesar 40 % sedangkan 60 % merupakan pioneer non lokal seperti Sengon, Akasia, Gmelina. Kategori kedua merupakan penanaman pada areal yang telah direvegetasi dan berumur diatas tiga tahun. Sistem penirisan dan upaya-upaya lain untuk memperkecil laju erosi pada bidang lereng dilaksanakan dengan dibuat saluran penirisan searah dengan bentuk kontur. Selain itu, penyebaran covercrop dilakukan sesegera mungkin pada lereng-lereng untuk mengurangi laju erosi. Pengelolaan air limbah akibat aktivitas tambang dilakukan dengan menyalurkan ke kolam pengendapan terlebih dahulu sebelum dibuang ke perairan umum. Hal ini bertujuan untuk memisahkan unsur-unsur polutan dalam air. Berdasarkan hasil pemantauan yang sudah dilaksanakan secara rutin, secara umum kualitas air yang keluar dari lokasi kegiatan penambangan Arutmin masih berada dalam nilai ambang batas (NAB) baku mutu air limbah. Khususnya parameter pH, TSS, Mn dan Fe dan Cd sesuai dengan Kepmen LH No. 113/ 2003 dan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 36 Tahun 2008. Air limpasan permukaan (run off) yang berasal dari kegiatan penambangan dikelola dalam kolam-kolam pengendapan (sediment pond), sedang air limpasan permukaan yang berasal dari kegiatan penumpukan batubara (stock pile), ditampung dan dikelola dalam kolam-kolam pengelolaan yang telah dibangun disekitar area penumpukan tersebut. Selain terhadap flora dan fauna, Arutmin juga selalu melakukan pemantauan terhadap biota perairan bersamaan dengan pemantauan kualitas air. Analisa biota air (plankton dan benthos) digunakan untuk mengetahui diversitas populasi dengan indikator kelimpahan, indeks keanekaragaman, indeks dominan dan indeks keseragaman. Analisis data terumbu karang, khususnya di lokasi North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT), dilihat melalui kelimpahan jenis-jenis ikan maupun penutupan batu karang. Pada tahun 2009 dilakukan analisa terhadap batuan untuk mengetahui dan memprediksi lebih awal ada atau tidaknya material batuan yang berpotensi membentuk asam, yang dilakukan dari hasil pemboran geologi maupun dari permukaan tumpukan tanah/batuan penutup. Limbah padat yang dihasilkan terdiri dari dua jenis yaitu limbah domestik dan limbah sarana penunjang. Limbah yang terbuat dari logam dikumpulkan terlebih dahulu pada suatu tempat, untuk kemudian disalurkan kepada pengumpul yang berminat. Sedangkan untuk limbah domestik sebelum
94 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

PT Arutmin also re-contoured 349.2 hectares of land. Additionally, to support reclamation and re-vegetation activities, PT Arutmin engaged in both in-house seedlings, as well as working closely in cooperation with third-parties, especially the local community, as part of the Community Development program. Basically, replanting on PT Arutmin Indonesias mining site reflects the Companys compliance with the Ministry of Forestrys decree no 60 issued in 2009, whereby replanting trees was grouped into two categories. The first category is replanting the site by spreading the top soil with cover crops, followed by local pioneers such as 40% of Puspa, Laban and Sungkai and 60% of non-local pioneers such as Sengon, Accacia, Gmelina. The second category is the replanting of areas that have been re-vegetated for more than three years. The land-drying system and other efforts to slow down the erosion on sloping fields were made by making one-way drying channels aligned with a contour shape. Additionally, by spreading cover crops as early as possible on the slopes to reduce erosion rates. The management of water waste resulting from mining activities was done by initially channeling it tosedimentation ponds, before being expelled into public waters. This was done to separate the pollutants contained in the water. Based on a regular monitoring, in general, the wastewater of PT Arutmin is still within the threshold value of wastewater standards of quality. Especially the pH, TSS, Mn, Fe and Cd parameters in compliance with the Ministry of Environments Decree no. 113/2003 and South Kalimantan Governors Decree no. 36, 2008. Whilst the surface runoff water from mining activities was managed in sedimentation ponds, the runoff water from coal stockpiling was managed in the purpose built wastewater management ponds nearby.

Other than flora and fauna, PT Arutmin also always closely monitors water biota and water quality. Water biota analyses (plankton and benthos) were used to identify the diversity of population by abundance indicators, diversity index, dominant index and uniform index. Coral reef analysis, especially in North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT), can be seen through the abundance of fish varieties as well as coral reef coverage. In 2009, an analysis on rocks was conducted to detect and predict whether the rock materials may potentially be acidic. This is revealed through geological drilling as well as soil surface /covering stones. The solid waste comprises two types; domestic waste and supporting facilities waste. Metal wastes are firstly gathered in one container, and later distributed to keen collectors. As for domestic waste, this is pre-treated first in a Sewerage

Health, Safety & Environment


dibuang di lokasi penimbunan diolah terlebih dahulu dalam Sewerage Treatment Plan (STP). Limbah B3 yang timbul akibat dari kegiatan penambangan terdiri dari oli bekas, sisa gemuk, aki bekas, cairan aki bekas serta bahan bakar yang sudah kadaluarsa. Limbah-limbah tersebut dikumpulkan terlebih dahulu di suatu tempat khusus yang kemudian akan disalurkan kepada pengumpul yang telah memperoleh ijin Kementerian Lingkungan Hidup di Jakarta. Pengendalian debu dilakukan secara berkala dilakukan dengan penyiraman pada tempat-tempat yang mempunyai potensi tinggi menghasilkan debu, juga dengan pembatasan kecepatan maksimum kendaraan. Selain itu di ujung conveyor batubara disekitar tempat pemuatan batubara tersedia sprayer yang berfungsi mengurangi potensi debu batubara yang beterbangan dan juga pemakaian dust supresant. Selain pengendalian debu dan kebisingan, dilakukan juga monitoring gas buang dari cerobong genset-genset. Apresiasi dari pihak eksternal menjadi salah satu indikator pengendalian mutu untuk produk, K3 dan Lingkungan. Keberhasilan kegiatan pengelolaan lingkungan Arutmin mendapat pengakuan dari pemerintah dengan diperolehnya penghargaan pengelolaan lingkungan oleh semua site tambang, untuk kategori pengelolaan batuan penutup pertambangan serta kategori pengelolaan reklamasi dan revegetasi 4 site tambang mendapatkan penghargaan mulai dari pratama, adi tama dan utama untuk kategori pengelolaan pengendalian erosi dan sedimentasi pertambangan. Pada kategori pengelolaan pembibitan serta kategori pelaksanaan pemantauan lingkungan pertambangan, 3 site tambang juga mendapatkan penghargaan mulai dari pratama, aditama dan utama. Selain itu satu site memperoleh penilaian proper Hijau dan dua site memperoleh proper biru. Arutmin mendapatkan sertifikat ISO 14001:2005/ SNI 1914001:2005 tentang Environemntal Management System untuk Pelabuhan NPLCT, di mana surveilance audit terakhir dilakukan pada Juni 2009. Pada tahun 2009, Tambang Senakin mendapat PROPER Hijau, sebagai sebuah pencapaian atas pelaksanaan pengelolaan lingkungan yang dinilai oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Sedangkan Tambang Satui dan Batulicin masing-masing mendapatkan PROPER biru (minus). Pada tahun yang sama, Arutmin telah mendapatkan persetujuan pembuangan limbah cair untuk 33 lokasi pembuangan limbah cair dari Kabupaten Tanah Laut dan Tanah Bumbu. Selain itu Rencana Penutupan Tambang untuk empat lokasi penambangan batubara dan sebuah pelabuhan batubara telah selesai dan sedang menunggu persetujuan dari pihak pemerintah. Sementara, studi kelayakan untuk rencana penambangan batubara sebanyak 30 juta ton per tahun telah dilakukan dan persetujuan atas studi kelayakan tersebut telah diterbitkan melalui surat Nomor 329/31.02/ DBM/2010 perihal Persetujuan Tekno Ekonomi Studi Kelayakan an. PT Arutmin Indonesia. Treatment Plant (STP) prior to being deposited in landfill waste locations B3 waste results from mining operations consisting of used oils, fat excess, used batteries, used battery liquids as well as expired fuels. Those wastes are first collected in a special container to be distributed to collectors who have received a permit from the Ministry of Environment in Jakarta.

Dust management was conducted periodically by spraying locations with high potential to produce dust, and by limiting the speed of vehicles. Additionally, at the end of the coal conveyor, a sprayer is available to reduce the coal particles in the air, decrease dust potency, and use of dust suppressant. Gas monitoring is also done from the generator set chimneys.

Recognition from external parties is one of the indicators of quality control over product, HS and Environment. The success of PT Arutmin Indonesias environmental management activities has received recognition from the government through environmental management awards given to all mining sites, for the covering stone management category. Reclamation and re-plantation programs on 4 mining sites have received awards for categories such as erosion management and control; and mining sedimentation. In the seedling management and mining environmental monitoring and implementation categories, 3 mining sites received similar awards. One particular mining site received green proper assessment, whilst 2 sites proper blue.

PT Arutmin Indonesia received ISO 14001:2005 / SNI 1914001:2005 certification on Environmental Management Systems for Port NPLCT, with the final audit surveillance completed in June 2009. In 2009, the Senakin mine also received a Proper Green, as evident of success in environmental management implementation. This was assessed by the Ministry of Environment. Meanwhile, Satui and Batulicin mines each received Proper Blue (minus). In the same year, PT Arutmin Indonesia received permits for 33 wastewater channels in Tanah Laut and Tanah Bumbu territories. The Mining Closure Plan on four coal mining sites and one coal port have been completed and are awaiting government approval. Meanwhile, feasibility studies for coal mining plans for 30 million tonnes per annum, have been conducted and approval of these studies has been stated in the Decree no. 321/31.02/DBM/2010, regarding the Approval of Techno Economic Feasibility Studies, PT Arutmin Indonesia.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 95

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility
Komitmen PT Bumi Resources Tbk. (BUMI atau Perseroan) dalam pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) terbangun atas dasar komitmen yang terinternalisasi dalam tubuh Perseroan melalui misi yang diemban yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah operasi penambangan dan menjaga kelestarian lingkungan di seluruh areal operasi pertambangan. Perseroan menyadari sepenuhnya, tujuan program pembangunan masyarakat dan lingkungan akan sulit dicapai melalui kegiatan-kegiatan insidental yang hanya bersifat charity. Perseroan mengemas program-program CSR dalam rangkaian program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (community development) yang berkesinambungan. Dampak lingkungan hidup merupakan aspek yang secara terintegrasi dipertimbangkan di dalam setiap tahapan kegiatan operasional Perseroan. Oleh karenanya semua karyawan Perseroan harus bertindak dan bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan hidup. Guna mencapai semua tujuan tersebut, BUMI menerapkan sistem manajemen lingkungan dengan prinsip Plan-Do-Check-Review yang diterapkan di unit usaha yang mengacu pada standar ISO 14001. Perseroan bertekad untuk secara efektif mengelola dampak lingkungan hidup sebagai akibat dari kegiatan operasionalnya melalui upaya-upaya pencegahan pencemaran dan meminimalkan polusi dari aktifitas penambangan. Selain itu, Perseroan juga berkomitmen untuk mengembalikan lahan bekas tambang menjadi lahan yang produktif, stabil dan aman serta terus berupaya menjaga keanekaragaman hayati.

The commitment of PT Bumi Resources Tbk. (BUMI or the Company) towards Corporate Social Responsibility (CSR) stems from the core commitment to our mission, that has been socialized throughout the Company, which is to enhance the welfare of the community surrounding the mining operations areas and to preserve the environment. The Company fully realizes that the goals of our community and environmental development program will be difficult to achieve if they are carried out incidentally or as a charitable act. The Company established CSR programs that cover the range of development support and sustainable community development. Environmental impact is seen as integrated aspect considered at every stage of the Companys operational activities. Therefore, all of the Companys employees must act and responsibly and seek to preserve the environment. To achieve these objectives, BUMI has implemented an environmental management system based on the Plan-Do-Check-Review principle. This was applied in its business units in compliance to the ISO 14001 standard. BUMI strives to effectively manage the environmental impact of its operational business activities through its efforts to avert damage and minimize pollution that may arise from mining activities. In addition, the Company is also committed to restoring the land to a productive, stable, and safe state,, as well as constantly protecting its biodiversity.

96 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Corporate Social Responsibility

Meningkatkan kesejahteraan

masyarakat di daerah sekitar

operasi penambangan dan menjaga kelestarian lingkungan di seluruh areal operasi penambangan, merupakan salah satu tanggung

jawab yang akan selalu Perseroan operator bertaraf internasional energi. Dengan slogan BUMI

wujudkan guna menjadi perusahaan dalam sektor pertambangan dan Resources, Memperkaya Nilai

Hidup, PT Bumi Resources Tbk.

akan terus berusaha berbuat yang terbaik dalam setiap kegiatan CSR yang dilakukan.

To be a world-class mining and energy company, the Company has social responsibilities for enhancing the welfare of the people within the communities in which the Companys mining operations are situated; and preserving the environment within the areas of operations. Through its CSR slogan of, BUMI Resources, Memperkaya Nilai Hidup (Bumi, Enrich Life Value), the Company will continue to deliver its utmost in every CSR activity.

Perseroan juga selalu berperan aktif dalam upaya meningkatkan integrasi dan keseimbangan prioritas sosial, lingkungan hidup dan perekonomian. Dalam hal ini, Perseroan akan terus berupaya membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, meningkatkan taraf kesehatan dan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik. Melaksanakan program-program pemberdayaan masyarakat untuk mendukung pembangunan perekonomian regional berdasarkan sumber daya setempat,

The Company also constantly seeks to actively participate in efforts aimed at enhancing integrated and balanced social, environmental, and economic priorities. In this regard, the Company supports the governments efforts to eradicate poverty, improve health standards and the quality of community life. Public empowerment programs that are implemented to support regional economic development utilize locally obtained sources. The programs are built and maintained

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 97

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

serta membangun dan memelihara kemitraan dengan pemerintah dan masyarakat setempat dan pihak-pihak terkait lainnya merupakan dua hal lain yang dilaksanakan secara simultan. Prinsip tripartit (keterlibatan perusahaan, institusi pemerintah, dan masyarakat) dalam penyusunan dan pelaksanaan program CSR merupakan upaya yang selalu Perseroan lakukan agar tingkat keberhasilan program lebih maksimal dan mampu menumbuhkan rasa memiliki (self belonging) pada masing-masing pihak sehingga tujuan masyarakat mandiri dan sejahtera secara berkelanjutan dapat tercapai. Kegiatan CSR yang dilaksanakan PT Bumi Resources Tbk. antara lain adalah sebagai berikut: Mulai Januari 2007, BUMI melakukan perjanjian pemberian bea siswa dengan Universitas Bakrie. Dalam hal ini BUMI bersedia untuk memberikan bea siswa kepada mahasiswa baik dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia ataupun dalam rangka pelaksanaan program CSR untuk kurun waktu 5 tahun mulai tahun akademik 2007-2008. Untuk tahun akademik 2007-2008, BUMI memberikan bea siswa kepada 147 mahasiswa yang memenuhi kriteria sebagai Penerima Bea Siswa, dengan total sebesar Rp 8.790.600.000. Untuk tahun akademik 2008-2009, total beasiswa diberikan kepada 152 mahasiswa yang memenuhi kriteria sebagai Penerima Beasiswa dengan jumlah total sebesar Rp 11.552.000.000. Selain itu pada tanggal 10 Februari 2010, PT Bumi Resources Tbk. menyepakati dan menandatangani Nota Kesepakatan dengan Ketua Badan Pelaksana Gerakan Bakrie Untuk Tanah Air dalam bentuk kerjasama pelaksanaan maupun pembiayaan program Gerakan Bakrie Untuk Tanah Air 2010 guna mengoptimalkan kegiatan sosial di Kelompok Usaha Bakrie dengan mengedepankan nilai-nilai profesionalisme dalam pengelolaannya. Di luar bidang pendidikan, BUMI juga memberikan bantuan untuk korban-korban bencana alam seperti korban gempa di Sumatera Barat sebesar Rp 1 miliar, korban gempa di Jawa Barat sebesar Rp 93 juta. Serta korban musibah Situ Gintung, Ciputat sebesar Rp 50 juta. BUMI juga mengikuti pameran Gelar Karya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang diprakarsai oleh Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia dan juga mengikuti pameran Hari Kesetiawanan Sosial Nasional (HKSN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.

as partnerships between the Government, the community and other related parties.

In regard to formulation and implementation of CSR program, the tripartite principle (involving the Company, Government institutions, and the public) governs the efforts sense of carried out by the Company to ensure the maximum level of success and instill a sense of selfbelonging in all parties thus the goals to sustain selfsufficiency and welfare are achieved.

CSR activities carried out by PT Bumi Resources Tbk. are as follows: Commencing January 2007, BUMI entered into a scholarship agreement with Bakrie University. BUMI will provide scholarships to students in efforts to meet the need for human resources and to support CSR programs for the period of 5 years. The program commenced in academic years of 2007-2008. Bumi has provided scholarships to 147 students who met selection criteria to a total amount of Rp 8,790,000,000 for academic year 2007-2008. In the following academic year 2008-2009, 152 students received Rp 11,552,000,000 in scholarships.

In addition, on February 10, 2010 PT Bumi Resources Tbk. signed an MOU with the Chairman of Badan Pelaksana Gerakan Bakrie Untuk Tanah Air 2010. The agreement is intended to finance and endorse a program intended to optimize social programs within Bakrie Group by adopting professional management principles.

Apart from education program, BUMI also provided relief of Rp 1 billion to the victims of earthquake in West Sumatera, and Rp 93 million to those in West Java. Also to the victims of the Situ Gintung disasters, Ciputat amounting to Rp 50 million. BUMI participated in an exhibition for National Community Empowerment organized by the Coordinating Ministry for Welfare and also participated in an exhibition in conjunction with Social Solidarity Day organized by the Ministry for Social Affairs

98 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Corporate Social Responsibility

Selain itu, kegiatan CSR secara intensif dijalankan melalui unit-unit usaha seperti PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin) melalui program-program yang telah disesuaikan dengan kebutuhan lokal, antara lain: - Pengembangan agribisnis - Peningkatan pendidikan dan pelatihan - Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) - Peningkatan kesehatan masyarakat dan sanitasi lingkungan - Peningkatan infrastruktur masyarakat - Konservasi alam dan budaya - Penguatan kapasitas lembaga masyarakat dan pemerintah baik lokal, regional dan pusat Untuk melaksanakan berbagai kegiatan tersebut, selama tahun 2009 BUMI dan unit usaha PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia telah mengeluarkan biaya lebih kurang US$ 10 juta. Untuk kedepannya, Perseroan bertekad menjalankan semua kegiatan CSR di unit-unit usaha yang lain. PT Kaltim Prima Coal (KPC) Sepanjang tahun 2009, KPC tetap melaksanakan komitmennya terkait dengan program-program tanggung jawab sosial perusahaan. KPC terus berupaya untuk membangun kemitraan yang aktif dengan masyarakat dan

CSR activities are carried out intensively by business units; PT Kaltim Prima Coal (KPC) and PT Arutmin Indonesia (Arutmin). The activities include the following: - Agribusiness Development, - Enhancing Education and Training, - Developing Cooperatives, Small, and Medium-Scale Enterprises (CSME), - Improving Public Health and environmentally sound sanitation, - Improving public infrastructure, - Environmental and cultural preservation, - Strengthening the capacity of public and governmental institutions both locally, regionally, and centrally

BUMI along with KPC and Arutmin has allocated US$ 10 million for these activities in 2009. Going forward, the Company will strive to implement CSR activities in its other business units.

PT. Kaltim Prima Coal (KPC) KPC has, throughout 2009, continued its commitment to corporate social responsibility programs. Through the principle of mutual respect and transparency, KPC actively builds partnerships

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 99

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

pemerintah lokal sebagai tuan rumah dengan prinsip saling menghormati dan terbuka. Biaya CSR yang dikeluarkan KPC untuk tahun 2009 adalah sebesar US$ 5 juta. Untuk mencapai tujuan peningkatan ekonomi lokal, pengurangan kemiskinan, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat, KPC melaksanakan program tanggung jawab sosial melalui tujuh bidang program yang meliputi pengembangan agribisnis, peningkatan kesehatan dan sanitasi, pendidikan dan pelatihan, peningkatan infrastruktur masyarakat, pengembangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM), pelestarian alam dan budaya, serta penguatan kapasitas lembaga masyarakat dan pemerintah. Dengan mengacu pada prinsip Triple Bottom Line yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan, KPC mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu wujud kepedulian sosial, dan juga sebagai strategi menuju pengakhiran tambang yang bertanggung jawab. Selain itu, KPC secara berkesinambungan juga mendorong kemandirian, melibatkan partisipasi masyarakat, serta menggali sumber daya yang terbarukan dan berjangka panjang. Program yang dijalankan akan tetap diselaraskan dengan program Pemerintah Kabupaten Kutai Timur di antaranya Gerdabangagri (Gerakan Daerah Pengembangan Agribisnis)

with the community and the local Government. The total funds allocated to CSR activities in 2009 was US$ 5 millions. To achieve the objectives of improvement, in the local economy, poverty reduction and improvement in the quality of community life, KPC implements social responsibility In seven areas: agribusiness development; improvement of health and sanitation; education and training; improvement of public infrastructure; development of cooperatives, small and medium enterprises (CSME); environmental and cultural preservation; and capacity building for public and government institutions. On the basis of Triple Bottom Line principle - economic, social, and environmental - KPC conducts public empowerment programs as part of the commitment to social responsibility and as a strategy that is specifically designed to responsibly address the mines closure. In addition, KPC continuously strives to promote self-sufficiency through community involvement, and seeking long-term and renewable sources. The implementation of program will be synchronized with the East Kutai Regional Governments programs, which include Gerdabangagri (Regional Movement for the Development

100 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Corporate Social Responsibility

dan Kutim Cemerlang untuk bidang pendidikan serta program pembangunan daerah lainnya yang diselaraskan secara bersama-sama bagi seluruh stakeholders yang merasakan dampak langsung dari operasional KPC tanpa mengenyampingkan kepentingan stakeholders lainnya. Wilayah pelaksanaan program CSR KPC meliputi daerah di sekitar operasi penambangan yang dikelompokkan menjadi beberapa wilayah dengan sistem ring sebagaimana dijelaskan dalam paragraf berikut. Kriteria prioritas program didasarkan pada hasil penilaian kebutuhan masyarakat yang mengacu pada 7 (tujuh) bidang program serta nilai strategis bagi pemerintah setempat dan masyarakat sekitarnya. Wilayah Program CSR KPC

of Agribusiness) and Kutim Cemerlang in the field of education as well as development programs for other regions. The programs are conducted in harmony with all stakeholders that are directly impacted by KPCs operations without ignoring the interests of other stakeholders. KPCs CSR programs cover the surrounding areas close to its mining operations. These areas are segmented into various regions through a system of rings. The criteria for the programs priority are based on the results of assessment of the community requirements across 7 (seven) fields, as well as strategic value to the local government and the community. Areas of KPCs CSR Program

Wilayah Program CSR dan Prioritas Dalam Ring Program Pembangunan Masyarakat KPC CSR program area and KPCs Priority by Ring in Community Development Program Area
Urutan Prioritas Sequence of Priority Prioritas Pertama First Priority

Tepian Langsat, Meratak, Tepian Indah

Prioritas Kedua Second Priority Prioritas Ketiga Third Priority

Muara Bengalon, Tepian

Sekerat, Segading/Keraitan, Sepaso Timur, Sepaso Selatan, Sepaso Barat, Sepaso Induk, Tebangan Lembak, Teluk Lingga, Sangatta, Utara, Singa Gembara, Swargabara, Rantau Makmur, Mukti Jaya Singa Geweh, Sangkima, Margo

Ring 1: Sangatta Utara Bengalon Rantau Pulung Sangatta Selatan

Ring 2: Kabupaten Kaltim

Teluk Pandan, Manunggal Jaya, Kebon Agung, Pulung Sari, Tepian

Ring 3: Provinsi Kaltim Ring 4: Nasional

Wilayah Program CSR, terbagi dalam beberapa Ring, yaitu: - Ring 1, merupakan wilayah prioritas utama, meliputi sekitar wilayah operasi KPC, yaitu Kecamatan Sangatta Utara, Bengalon, Sangatta Selatan, dan Rantau Pulung. Di dalam Ring 1, terdapat desa-desa yang menjadi prioritas sejalan dengan perkembangan wilayah kegiatan pertambangan. Wilayah merah adalah desa-desa yang

The areas of CSR Program are divided to several Rings, as follows: - Ring 1, as a main priority area, covers KPC operations, including North Sangatta Districts, Bengalon, South Sangatta, and Rantau Pulung. In Ring 1, along with the development of mining activity, prioritize the surrounding villages. The villages of first priority are known as red areas and are the closest areas to the mining sites.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 101

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

menjadi prioritas ke-1 karena berada di lingkar paling dekat dengan lokasi penambangan. Selanjutnya diikuti oleh desa-desa di wilayah kuning yang merupakan prioritas ke-2, dan untuk desa-desa yang berlokasi relatif jauh dari kegiatan penambangan dikategorikan sebagai wilayah hijau dengan prioritas ke-3. - Ring 2, merupakan kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Kutai Timur di luar empat kecamatan yang termasuk Ring 1. - Ring 3, merupakan wilayah lain di luar Kabupaten Kutai Timur di dalam Provinsi Kalimantan Timur. - Ring 4, wilayah lain di Indonesia di luar Provinsi Kalimantan Timur. Target program pemberdayaan masyarakat di sesuaikan dengan prioritas yang digambarkan dalam ring atau wilayah, namun pada garis besarnya didasarkan pada kriteria berikut: - Masyarakat yang terkena dampak negatif kegiatan KPC - Keluarga yang tidak mampu - Anggota dan organisasi penggerak pertanian - Anggota dan organisasi LSM - Anggota masyarakat yang memiliki semangat keswadayaan - Usaha-usaha kecil dan menengah - Organisasi-organisasi tradisional, kultural, dan kepemudaan - Petugas pemerintah di desa, Kecamatan, dan Kabupaten Kutai Timur Sesuai dengan perkembangan kegiatan penambangan batubara, pada saat ini program pemberdayaan masyarakat menuju pembangunan berkelanjutan KPC pada wilayah Ring 1 meliputi Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon, dan Rantau Pulung dengan desa-desa sebagai berikut: - Kecamatan Sangatta Utara: Desa Swarga Bara, Singa Gembara, Sangatta Utara, dan Teluk Lingga

The yellow areas are those ranked as second priority; and areas relatively distant from the mining sites are categorized as Green areas or third priority. - Ring 2, covers districts in East Kutai Regency other than the 4 districts located in Ring 1 - Ring 3, covers other areas in East Kutai regency, East Kalimantan Province. - Ring 4, other areas in Indonesia outside East Kalimantan Province.

The targeting of community empowerment programs is based on the priority given to the ring or the area. In general, the criteria are as follows: - A Community that is negatively impacted by KPC activities - Low income family - Member and organization of the agriculture sector - NGO member and organization - Member of the community with independent spirit - SME businesses - Traditional, Cultural and Youth Organization. - Government officers in the villages, Districts or Regency in East Kutai

In line with the progress of coal mining activities, the program on community enhancement in support of KPC sustainable development in Ring 1 covers the districts of Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon, and Rantau Pulung, and the villages are as follows: - North Sangatta District: Swarga Bara, Singa Gembara, Sangatta Utara, and Teluk Lingga villages Bengalon District: Sekerat, Sepaso, Sepaso Timur, Sepaso Selatan,

102 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Corporate Social Responsibility

- Kecamatan Bengalon: Desa Sekerat, Sepaso, Sepaso Timur, Sepaso Selatan, Sepaso Barat, Tebangan Lembak, Keraitan, Muara Bengalon, dan Tepian Langsat - Kecamatan Sangatta Selatan: Desa Sangatta Selatan, Singa Geweh, dan Sangkima - Kecamatan Rantau Pulung: Desa Rantau Makmur, Tanjung Labu, Margo Mulyo, Pulung Sari, Mukti Jaya, Manunggal Jaya, Kebon Agung, dan Tepian Makmur Diluar Ring 1 diatas, terdapat 14 (empat belas) kecamatan lainnya dalam wilayah Kabupaten Kutai Timur yang termasuk Ring 2. Sesuai dengan progres kemajuan tambang dan kepentingan pemberdayaan masyarakat, maka pada setiap tahapan operasi penambangan dilakukan penyesuaian wilayah prioritas yang menjadi sasaran program pemberdayaan masyarakat KPC. Sehubungan dengan peningkatan produksi menjadi 70 juta ton/tahun, KPC telah menyampaikan studi kelayakan dan telah mendapat persetujuan dari Direktorat Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara melalui surat No.2771/30.01/DBM/2008 tertanggal 9 Desember 2008. Untuk memenuhi kelayakan aspek lingkungan, maka KPC melakukan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) peningkatan produksi yang diawali dengan sosialisasi/konsultasi publik di 4 (empat) kecamatan yang terkena dampak langsung dari operasional tambang KPC yaitu Kecamatan Sangatta Utara, Kecamatan Sangatta Selatan, Kecamatan Rantau Pulung, dan Kecamatan Bengalon. Selanjutnya, Kerangka Acuan studi Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) telah disampaikan dan dipresentasikan kepada Komisi AMDAL Kutai Timur dan telah diperoleh persetujuannya pada tanggal 18 Mei 2009 melalui Surat dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kutai Timur No.529/660.1/2.1/LH/V/2009. Dengan diperolehnya persetujuan tersebut, selanjutnya dilakukan studi lapangan dan proses penyelesaian dokumen ANDAL, Rencana

Sepaso Barat, Tebangan Lembak, Keraitan, Muara Bengalon, and Tepian Langsat villages. - South Sangatta District : Sangatta Selatan, Singa Geweh, and Sangkima villages. - Rantau Pulung District : Desa Rantau Makmur, Tanjung Labu, Margo Mulyo, Pulung Sari, Mukti Jaya, Manunggal Jaya, Kebon Agung, and Tepian Makmur villages

In addition to Ring 1, there are 14 districts in East Kutai regency included in Ring 2. In line with mining development and the importance of community empowerment, KPC aligns the priority areas in each stage of mining operations that was set as a target for the community empowerment program.

In line with production capacity growth of 70 million tonnes/ year, KPC has submitted a feasibility study and it has been endorsed by the Directorate of Mineral Exploration through a letter No.2771/30.01/DBM/2008 dated 9 Desember 2008. To define the feasibility of environmental aspects, KPC carried out an environmental impact study (AMDAL) on production improvement, which began with a community outreach carried out in 4 (four) districts that felt the direct impact of KPCs mining operations: North Sangatta District, South Sangatta District, Rantau Pulung District, and Bengalon District.

Furthermore, a Guideline framework on Environment Impact Analysis (ANDAL) has been submitted and presented to the AMDAL Commission of East Kutai. The guideline has been resolved through the Letter from the Head of the Environment Office of East Kutai No.529/660.1/2.1/LH/ V/2009. This was followed up by a field study and ANDAL documentation processing, Environment Management Plan and Environment Monitoring Plan. In Quarter 1 2010, the
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 103

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Pengelolaan Lingkungan (RPL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL). Direncanakan pada Triwulan I 2010, dokumen AMDAL peningkatan produksi dapat diserahkan dan dipresentasikan kepada Komisi AMDAL Kutai Timur. Penghargaan Selama tahun 2009, beberapa penghargaan diterima oleh KPC terkait dengan peran serta dalam kegiatan sosial. Salah satu penghargaan yang diterima adalah dalam acara Hari Kesetiakawanan Nasional (HKSN) Award dari Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Sosial Republik Indonesia dalam program Pergizi (Program

AMDALs production improvement documentation can be submitted and presented to the AMDAL Commission of East Kutai.

Awards KPC received various recognitions in 2009 for both its role and social activities. One of the awards was The National Social Solidarity (KSN) Award, which was presented by the Director General for Public Empowerment, Coordinating Minister for Social Welfare of the Republic of Indonesia, for its efforts through Pergizi (Nutritional and Rehabilitation

Pendidikan Gizi dan Rehabilitasi) dimana KPC dianggap berhasil dalam upaya peningkatan gizi pada 12 Posyandu yang tersebar di empat kecamatan yaitu Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon, dan Rantau Pulung. Hasil program Pergizi ini KPC memperoleh National Social Solidarity Award 2009 dengan predikat Platinum untuk Pergizi Program (Nutrition Rehabilitation and Education Program) dari Departemen Sosial Indonesia.

Education Program). KPC was recognized for its successful efforts to promote nutrition through 12 Integrated Health Services Centers (Posyandu) located in four regencies, i.e North Sangatta, South Sangatta, Bengalon, and Rantau Pulung. As a result of this program, KPC was awarded the National Social Solidarity Award 2009 with Platinum predicate for the Pergizi Program (Nutrition Rehabilitation and Education Program) from by the Indonesian Social Department. In addition, KPC received a number of awards in 2009 such as The Best Sustainability Report Overall, The Best Sustainability Report for Category A (Agriculture, Plantation, Mining and Basic Industry, and Chemicals Companies), and The Commendation for Sustainability Reporting Assurance Practices in ISRA (Indonesian Sustainability Reporting Award) in 2009 under the supervision of IAMI (Indonesian Association of Management Accountants), INA (Indonesian Netherlands Associations), and NCSR (National Center for Sustainability Reporting). These awards were presented in recognition of KPCs 2009 Sustainable Development Report, which reflected accountability, transparency and commitment to sustainable development.

Selanjutnya, berbagai penghargaan lain diterima KPC pada tahun 2009 seperti The Best Sustainability Report Overall, The Best Sustainability Report for Category A (Agriculture, Plantation, Mining and Basic Industry, and Chemicals Companies), and The Commendation for Sustainability Reporting Assurance Practices in ISRA (Indonesian Sustainability Reporting Award) pada 2009 dibawah pengawasan IAMI (Indonesian Association of Management Accountants), INA (Indonesian Netherlands Associations), dan NCSR (National Center for Sustainability Reporting). Penghargaan-penghargaan tersebut diperoleh karena laporan pembangunan berkelanjutan KPC tahun 2009 yang menunjukkan akuntabilitas, transparansi, dan komitmen dalam pembangunan yang berkelanjutan.

104 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Corporate Social Responsibility

Ringkasan program CSR KPC dijabarkan dalam tabel di bawah ini:


No Program Programmes
SOCIAL

The Following Table Summarizes KPCs CSR programs:

Penerima Manfaat Beneficiaries

Lokasi/Lingkar Location/Ring

SOSIAL
Community Clean Water Project 1885 householders 2 districts

Proyek Air Bersih Masyarakat

1885 kepala keluarga 2 kecamatan 5437 orang 469 orang

1 1 1, 2, 3 1, 2, 3

Proyek Air Bersih melalui PDAM di Sangatta dan Bengalon Kesehatan (TB, HIV/AIDS, PERGIZI)
Health (TB, HIV/AIDS, PERGIZI)

Clean Water Project through PDAM Regional Water Company) in Sengata and Bengalon

Pendidikan (Beasiswa, PJI (Prestasi Junior Indonesia), Taman Bacaan, Pelatihan guru) Program Perekrutan Operator - Tenaga Kerja Lokal
Operator Recruitment Program Local Employment Village Governance Capacity Building RJPMDes

5,437 people 469 people 371 people 4 districts

Education (Scholarship, PJI (Junior Achievement Indonesia), Library, Teacher training)

371 orang

1, 2, 3 1, 2

Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa RJPMDes 2 EKONOMI

4 kecamatan

ECONOMIC

Pertanian (agribisnis jeruk, kakao, nilam, durian, sayuran, padi) UKM (Pemberdayaan Kontraktor Lokal, Industri rumah Tangga) Program Pemberdayaan Masyarakat Lokal - AKU BISA Pemberdayaan Kontraktor Lokal
Empowering Local contractors Local Community Development Program - AKU BISA SMEs (Empowering Local contractors, household industries) Agriculture (orange, cocoa, patchouli, durian, vegetables, rice)

2718 householders 197 people 56 people

2718 kepala keluarga 197 orang 56 orang

1, 2, 3 1, 2, 3 1, 2 1, 2

70 companies

70 perusahaan

ENVIRONMENT

ENVIRONMENT GERAK BERSEMI (3 desa pilot project) Mitra Taman Nasional Kutai
Kutai National Park partner GERAK BERSEMI (3 pilot project villages) 1500 people

1500 orang

1, 2 1, 2

Location 4

Peningkatan Infrastruktur Infrastructure Development Jalan & Jembatan


Road & Bridge

Wilayah/Ring Location/Ring 1 Sangatta, Sangatta Selatan, Teluk P,andan Rantau Pulung, Bengalon

Manfaat Benefits Kemudahan aksesibilitas masyarakat desa ke kota; Memacu pertumbuhan ekonomi ke arah timur dan utara ; Akselerasi pemerataan pembangunan
Ease of accessibility of rural communities to cities; accelerate economic growth to the east and north; accelerate development distribution.

4.1

Transportasi antar wilayah Spesifikasi: L=4-5 M P=7.800M (BATU MERAH), P=460M (BURDA)
Inter-regional transportation Specification: width=4-5m ; length=7.800m (red mud stone), length= 460m (double bitumen service treatment).

Sangatta, South Sangatta, T. Pandan Rantau Pulung, Bengalon

Pembuatan Jalan dan Jembatan Usaha Tani, Pengadaan Jalan Produksi Pertanian, Jembatan Pasar dan perbaikan jalan. Spesifikasi: Perkerasan Batu Merah & Semenisasi, Jembatan Gertak Ulin
Road and bridge construction for farm business, Road procurement for agricultural production, Market bridge and road improvement. Specification: red mud stone pavement and road cementation, Ulin Bridge

2 Kaubun, Kaliorang, Sangkulirang, Muara Ancalong


Kaubun, Kaliorang, Sangkulirang, Muara Ancalong

Memacu agribisnis di Kutai Timur

Accelerate agribusiness in East Kutai

4.2

Drainage & Revetment Drainage (width=1.50m, length=400.00M) Revetment (heigth =4.00m, length=100.00M)

Drainase & Penurapan Drainase (L=1.50M, P=400.00M) Penurapan (T=4.00M, P=100.00M)

1 Sangatta, Sangatta Selatan


Sangatta, South Sangatta

Menjaga konstruksi jalan dan stabilitas lereng.


Keeping road construction and slope stability

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 105

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

No

Program Programmes Listrik Mesin genset utk Penerangan Masyarakat Desa

Location/Ring Location/Ring 1, 2 Sangatta, Bengalon Kaliorang

Benefits Benefits Terpenuhinya kebutuhan listrik masyarakat yang tidak terjangkau layanan PLN. 70 KK (Sangkima), 36 KK (Kaliorang), PLTA skala kecil untuk 73 KK (Kaliorang), 40 KK (Segading)

4.3

Electricity Generator set for village community

Sangatta, Bengalon Kaliorang

Fulfill the electricity needs of the community which is not covered by PLN (State Eletricity company). 70 householders (Sangkima), 36 householders (Kaliorang), small scale hydropower for 73 householders (Kaliorang), 40 householders (Segading)

4.4

Residential Houses for low economic communities

Hunian Rehab Rumah Masyarakat kurang mampu

1 Sangatta

7 unit rumah (7 KK)


5 units of house (5 householders)

4.5

Art and Culture Facilities Art monument and marquee construction, Sangata Town Statue fencing. Spec: Wooden marquee (6.00m x 6.00m), BRC fence length=84.00m, height=90cm

Fasilitas Seni dan Budaya Pembangunan Monumen Seni dan Pendopo, Pemagaran Patung Kota Sangatta (Burung) Spek: Pendopo Kayu uk (6.00M x 6.00M), Pagar BRC P=84.00M, T=90CM

1 Sangatta

Melestarikan peninggalan seni & budaya daerah.

Preserving local art and cultural heritage.

4.6

Education and sport facilities Play ground construction Football field improvement

Fasilitas Pendidikan & Olahraga Pembuatan play ground Rehab lapangan bola

1, 2 Sangatta

Peningkatan sarana belajar.


Developing learning facilities.

4.7

Pembangunan & Renovasi Perkantoran & Balai Pertemuan Desa, Balai Pertemuan Pertanian, Gedung Serba Guna.

1, 2 Rantau Pulung Kaliorang, Batu Ampar

Construction and renovation of office, & village meeting hall, agriculture meeting hall, versatile building.

Improving office facilities and administrative service to the community

Peningkatan fasilitas perkantoran dan peningkatan pelayanan administratif kepada masyarakat

4.8

Outside 5 M USD program: RSUD (Public Hospital) and Soekarno Hatta road; ADM road (Sengata-Rantau Pulung)

Di luar 5 M USD program: RSUD dan Jalan Soekarno Hatta; Jalan ADM (Sangatta-Rantau Pulung)

4.9

Worship facilities

Sarana Ibadah

Pembangunan & Renovasi 22 Masjid-Musholla-TPA


Construction and renovation of mosque, musholla (small mosque), and TPA (Quran education place) Construction and renovation of 12 churches

People safety and comfort

kenyamanan dan keamanan umat

Pembangunan & Renovasi 12 Gereja

Construction and renovation of pura (Hindus temple)


Construction and renovation of pura (Hindus temple) Construction of 13 mosques and mushollas Construction of 1 church Construction of 3 puras

4.10

Pembangunan 13 Masjid & Musholla Pembangunan 1 Gereja Pembangunan 3 Pura

7 kecamatan

106 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Corporate Social Responsibility

No

Program Programmes Peningkatan fasilitas kota:


Town facilities improvements:

Location/Ring Location/Ring 1

Benefits Benefits Penataan kawasan, peningkatan jalur transportasi, Peningkatan kualitas lingkungan; gagasan untuk kota tambang berwawasan lingkungan

4.11

Halte bis, kebersihan lingkungan/tempat sampah, kantor pengamanan masyarakat, pertamanan/lansekap/tugu


Bus shelter, environmental cleanliness, garbage bin, public safety office, gardening, landscape, monument

Regional planning , transportation improvement, environmental quality improvement, ideas for environmental friendly mining town

PT Arutmin Indonesia (Arutmin) Arutmin menunjukkan komitmen tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR) kepada masyarakat sekitar tambang melalui program pengembangan masyarakat. Konsep yang dikedepankan adalah pembangunan ekonomi, sosial, dan pembangunan kapasitas masyarakat dengan menggali potensi masyarakat lokal dan sumber daya tempatan dengan menghormati kearifan lokal menuju perkembangan yang berkelanjutan. Untuk menyeimbangkan beragam pemangku kepentingan, program CSR yang dilakukan dalam kegiatan pengembangan masyarakat sungguh-sungguh memperhitungkan kebutuhan dan akibatnya terhadap seluruh pemangku kepentingan, termasuk lingkungan hidup. Arutmin menyusun strategi pelaksanaan CSR dengan 6 pilar utama, yaitu membangun kemitraan atas dasar saling menguntungkan antara perusahaan, masyarakat, pemerintah dan mitra kerja, hidup berdampingan dengan masyarakat, harmonis dan saling percaya dimana perusahaan beroperasi, membangun keswadayaan masyarakat dalam rangka mengelola dan mengembangkan potensi sumberdaya lokal, berbasis komunitas dan sumber daya lokal, melaksanakan prinsip-prinsip Pengembangan Masyarakat (Community Development), dan menyiapkan kemandirian masyarakat pasca tambang. Pada tahun 2009, Arutmin mengeluarkan dana sebesar US$ 3 juta untuk program Pengembangan Masyarakat. Program mencakup bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, infrastruktur dan sosial budaya pemuda olah raga dan keagamaan. Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Berbagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan dilakukan pada tahun 2009, penyediaan peralatan medis, pembangunan infrastruktur sarana kesehatan, donor darah dan mendanai pelatihan bagi petugas-petugas kesehatan, serta programprogram kesehatan ibu dan anak, terutama Posyandu balita dan Lansia, Arutmin juga mensponsori usaha-usaha menggalakkan kepedulian tentang kesehatan.

PT Arutmin Indonesia (Arutmin) Arutmins commitment to corporate social responsibility (CSR) in the community close to its mining operations was illustrated through community development programs. The concept focuses on economic development, social, and community capacity-building by instilling the local communitys potential and resources with the aim of achieving sustainable development. To synergize all the stakeholders, the CSR program implemented in community development activities genuinely takes into account the needs and its impact on all stakeholders, including environment.

Arutmin has formulated its implementation strategy through 6 main pillars, as follows: build partnerships on the basis of mutual benefit to the Company, the community, Government, and business partners. Live harmoniously and trustfully side-by-side with the community in which the Company operates. Build community self-sufficiency in managing and developing the potential of local resources. Community and local resources-based. Implement the principles of Community Development. Prepare the communitys ability to be self-sufficient in the post-mining stage In 2009, Arutmin allocated funds amounting to $US 3 million for its Community Development Program. The Program focuses on six areas, which are: health, education, economy, infrastructure and social culture, youth, sports, and religion. Public Health Improvement Various efforts aimed at improving health were carried out in 2009 by the provision of medical equipment; health facilities infrastructure development; and funding for health officials training program, as well as health programs for mothers and children, specifically the Community Centers for infants and senior citizens. Arutmin also sponsors efforts aimed at promoting health awareness.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 107

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Bekerjasama dengan Yayasan Suaka Ananda, Arutmin melaksanakan kegiatan operasi bibir sumbing di RSUD Ulin Banjarmasin. Selain dengan pihak RSUD Ulin, Arutmin juga bekerjasama dengan Rumah Sakit Siaga, melibatkan unit teknis gabungan tim dokter dari Semarang, Jakarta, Balikpapan dan Banjarmasin. Pada kegiatan operasi ini 77 penderita bibir sumbing dan kelainan fungsi berhasil dioperasi. Setelah berhasil dalam Program Operasi Katarak Gratis tahun 2008, Arutmin kembali menggelar operasi katarak cuma-cuma serentak di RS H Boeyasin Pelaihari dan RSUD Ulin Banjarmasin. Pelaksanaan kegiatan yang merupakan rangkaian kegiatan dalam peringatan HUT Arutmin ke 28 dan HUT IDI ke 59 ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan, Yayasan Suaka Anda Bpost, Perhimpunan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) cabang Kalimantan Selatan, RS H. Boeyasin dan RSUD Kotabaru. Sebanyak 188 orang pasien berhasil dioperasi.

Arutmin, in cooperation with Suaka Ananda foundation, initiated cleft palate operations carried out in RSUD (Regional Public Hospital) Ulin Banjarmasin. Arutmin also cooperates with Siaga Hospitals by conducting the program that involved technical units of doctors from Semarang, Jakarta, Balikpapan and from Banjarmasin. 77 cleft palate operations were performed throughout this activity. Following the success of the Free Cataract Operations Program in 2008, Arutmin once again provided cataract operations in H Boeyasin Hospital Pelaihari and RSUD Ulin Banjarmasin. The activity, which was part of a series of activities held to commemorate Arutmins 28th anniversary and IDIs (Indonesian Doctors Association) 59th anniversary, was carried out in cooperation with South Kalimantan Health Services, Suaka Anda Bpost Foundation, Association of Indonesian Eye Doctors (PERDAMI), South Kalimantan branch, H. Boeyasin Hospital and RSUD Kotabaru. A total of 188 patients were successfully treated. As part of its efforts to ensure adequate blood supplies in South Kalimantan, Arutmin organizes a Blood Drive once every 3 months throughout the mining areas. Enhance Access to Quality Education. The quality of life of the local communitys future generations is a specific concern for Arutmin. This is reflected in the educational support provided to the community through a scholarships program, on-the-job training, and research. The Company provided scholarships to 500 students from Primary to High School in 2009 as well as to 350 undergraduate students in South Kalimantan. Under the coordination of the Dompet Dhuafa Republika, the scholarship program was routinely conducted, both in terms of classroom as well as field activities. This program includes the leadership program, social activities, blood drive program, environmental activities, tree-planting, and outbound activities as well as self-development training.

Sebagai bentuk perhatian dalam ketersediaan darah di Kalimantan Selatan, Arutmin mengelar kegiatan Donor darah setiap 3 bulan disemua lokasi tambang. Meningkatkan Akses Pendidikan Berkualitas Kualitas generasi penerus masyarakat lokal di masa yang akan datang menjadi perhatian Arutmin. Hal ini dibuktikan dengan pemberian bantuan pendidikan kepada masyarakat sekitar dengan program beasiswa, magang dan kerjasama penelitian. Dari tingkat dasar hingga Sekolah Menegah Atas tahun 2009 telah diberikan beasiswa kepada kurang lebih 500 orang siswa, dan tingkat sarjana sebanyak 350 mahasiswa di Kalimantan Selatan. Dibawah koordinasi Dompet Dhuafa Republika, kegiatan pembinaan penerima beasiswa dilakukan secara rutin, baik dengan kegiatan kelas dan lapangan, diantaranya pembinaan program kepemimpinan, kegiatan sosial, program donor darah, kegiatan lingkungan, tanam pohon dan outbound di alam bebas serta pelatihan pengembangan diri. Disamping itu, Arutmin juga menyediakan bantuan keuangan tambahan bagi guru-guru honorer termasuk beberapa orang guru yang bekerja magang di daerah terpencil. Pelatihan dan donasi juga diberikan kepada para guru untuk merancang kursus dan mengembangkan metode pengajaran, penyediaan
108 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Arutmin also provides additional financial assistance for substitute teachers and the teachers that work in isolated rural areas. Training and donations were also provided to the teachers which also included assistance in courses and teaching methods development, provision of textbooks and

Corporate Social Responsibility

buku-buku pelajaran dan perpustakaan, kompetisi pendidikan, penyediaan bus-bus sekolah untuk masyarakat yang tinggal di daerah terpencil yang jauh dari akses pendidikan. Peningkatan Ekonomi Usaha Kecil Menengah (UKM) memainkan peran penting dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar tambang. Arutmin melaksanakan program community development dengan mendukung kebutuhan-kebutuhan pengembangan usaha kecil dan menengah, diantaranya dengan memperbaiki kondisi petani, peternak, perikanan melalui pelatihan, penyediaan bantuan keuangan mikro, sarana produksi, dan pengembangan infrastruktur. Program percontohan peternakan penggemukan sapi potong, pertanian dan perkebunan serta perikanan dibangun di kebun-kebun percontohan. Dengan terbangunnya pola percontohan ini diharapkan bisa menumbuhkan motivasi dan semangat masyarakat sekitar tambang untuk melakukan praktik penggemukan sapi secara intensif. Kegiatan ini melibatkan bimbingan dinas peternakan dan Arutmin. Pembuatan instalasi Bio Gas sebagai salah satu upaya kemandirian energi bagi masyarakat desa sekitar tambang terus dikembangkan. Program pembinaan pertanian dan usaha kecil tidak hanya dilakukan pemberian bekal ilmu pengetahuan, ketrampilan, pendampingan dan permodalan bagi para petani dan pengusaha kecil, tetapi juga memberikan pelatihan manajemen, pengetahuan simpan pinjam, dan pengelolaan usaha secara profesional. Mendorong Pembangunan Infrastruktur Untuk menunjang pengembangan dan peningkatan taraf hidup masyarakat, Arutmin melakukan perbaikan dan pembangunan berbagai infrastruktur. Pada tahun 2009, Arutmin menyelesaikan pembangunan jembatan, perbaikan jalan, jaringan listrik, dan mendistribusikan air bersih serta memperbaiki fasilitas drainase. Pembangunan juga dilakukan pada peningkatan fasilitas pendidikan, kesehatan, tempat ibadah dan olah raga bagi masyarakat di sekitar tambang untuk menciptakan desa yang sejahtera. Dengan program satu tahun satu masjid, tiap lokasi tambang berlomba untuk membangun masjid yang layak bagi warga sekitar tambang. Program ini dirasa manfaatnya bagi peningkatan kualitas hidup beragama di masyarakat. Sosial, Budaya, Pemuda, Olah Raga dan Keagamaan Berbagai kegiatan sosial, budaya, kepemudaan dan olah raga serta keagamaan juga merupakan bagian penting dalam menyiapkan masyarakat yang lebih maju, sejahtera, dan berkarakter unggul. Salah satu kegiatan rutin tahunan pembinaan olah raga adalah penyelenggaraan ARUTMIN

libraries. Support on educational competition, provision of school bus services for the community that reside in distant areas. Improving the Economy Small and Medium Enterprises (SME) play an important role in improving the quality of life of the community close to the mining areas. Arutmin implements its community development program by supporting the development of small and medium-scale enterprises. The program includes improving conditions for farmers, breeders and fisheries through training, providing access to microfinancing, production facilities, and infrastructure development. Pilot programs for cattle breeding, farming and plantations as well as fisheries were built on the plantations platform. With this program, the Company expects to motivate and encourage the community in the mining areas to intensively engage in cattle breeding. This activity involves expertise provided by the livestock authorities and Arutmin.

One of the efforts to ensure sustainable energy selfsufficiency for the community in the mining areas is through the construction of Bio Gas installations. The Program to support farming and small businesses is not limited to the provision of skills, knowledge, guidance, and funding for the farmers and small businesses, but also provides management training, saving education, and professional business management.

Infrastructure Development Support In its efforts to promote development and the improvement of community life, Arutmin repairs and builds various infrastructures. In 2009 Arutmin completed the construction of bridges, roads, electricity, and clean water distribution as well as restoration of drainage facilities. Our community development activities in mining areas were intended to create prosperous villages. They consisted of education improvement, health, religious and sports facilities. Through the program of one year one mosque, every mine site competes to construct a viable mosque for the community. This Program is deemed beneficial for improving the quality of life for the community.

Social, Cultural, Sports, and Religion Various social, cultural, youth, sports, and religious activities serve as important elements in ensuring a developed, affluent and excellent community. One of annual activities that the Company carries out is the ARUTMIN 10 K run, which was held for the first time in 2007 in Tanah Bumbu
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 109

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

10 K. Kegiatan ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2007 di Kabupaten Tanah Bumbu. Pada tahun 2008 ARUTMIN 10 K diselenggarakan di Banjarmasin, dan tahun 2009 diadakan di Kotabaru. Kegiatan ARUTMIN 10 K tahun 2009 memperebutkan piala Arutmin dengan hadiah total 90 juta rupiah diikuti oleh lebih dari 1000 peserta, termasuk atlit nasional dari berbagai daerah baik dari Kotabaru, Malang, Bandung, Magelang serta provinsi lainnya. Ringkasan program CSR Arutmin dijabarkan dalam tabel di bawah ini:

Regency. In 2008, the ARUTMIN 10 K run was held in Banjarmasin, and it was held in Kotabaru in 2009.

1,000 people participated in the ARUTMIN 10 K and it included national athletes from various regions such as Kotabaru, Malang, Bandung, Magelang as well as other provinces, competing to win the Arutmin trophy and a cash prize of Rp 90 million. The Following Table Summarizes Arutmins CSR programs:

No

Kegiatan Activity
Economic

Lokasi & Sasaran Location & Target

Ekonomi

Pengembangan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Al Falah

Peningkatan hasil pertanian melalui penyuluhan intensif kepada petani Budi daya perikanan
Fisheries breeding Enhance farm products through intensive counseling provided to farmers

Construction of Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Al Falah & Micro Madanai

Satui & NPLCT Senakin, Satui, Batulicin, Asam-asam Senakin, Satui, Batulicin, Asam-asam, NPLCT Senakin, Satui, Batulicin, Asam-asam

Pemberian pelatihan pembuatan kompos


Provide training on makingcompost

Education and Health

Pendidikan dan Kesehatan Program beasiswa kepada pelajar Pemberian bantuan pendidikan ke beberapa sekolah Program operasi katarak Donor darah rutin
Routine Blood Drive Provision of educational support to several schools Cataract Operation Program Students Scholarship Program

Senakin, Satui, Batulicin, Asam-asam, NPLCT, Banjarmasin Senakin, Satui, Batulicin, Asam-asam, NPLCT Senakin, Satui, Batulicin, Asam-asam, NPLCT, Banjarmasin Senakin, Satui, Batulicin, Asam-asam, NPLCT, Banjarmasin, Jakarta

Infrastructure & Culture & Other donations

Infrastruktur & Sosial Budaya & Donasi lainnya


Construction of a Permanent Bridge

Pembangunan jembatan permanen Pembangunan mushola

Pembinaan kelompok seni mamanda Mendukung pelaksanaan PORSAIN


Support for PORSAIN Guidance for the Mamanda arts group

Construction of prayer facilities (Mushola)

Senakin, Satui, Batulicin, Asam-asam, NPLCT Senakin, Satui, Batulicin, Asam-asam, NPLCT Satui Kotabaru

110 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Corporate Social Responsibility

Penghargaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan oleh PT Arutmin Indonesia mendapatkan berbagai penghargaan dari pemerintah. Beberapa penghargaan yang telah diraih dalam bidang pemberdayaan masyarakat selama tahun 2009 adalah : - Tambang Satui GOLDEN AWARD Kategori Warga Masyarakat tama BMT AL falah SILVER GJPN AWARAD 2009 Kategori CD Officer Mukti Iwan Riawadi Perusahaan terbaik pemberdayaan Koperasi tingkat Nasional 2009 Gold GKPM Awarad 2009 Baitul Mal Wal Tammil Agro Banua PiagamSilver GKPM Award 2009KSM Usaha Bina Bersama - Site Batulicin KSN AWARD 2009 peringkat PLATINUM Kategori Sosial/Lingkungan program pemberdayaan lembaga sosial masyarakat Kepada Yayasan Gada Ulin KSN AWARD peringkat Silver KSN AWARD KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT KSN AWARD 2009 GOLD Bidang Sosial/Lingkungan Program Pendidikan Dasar 9 tahun KSN AWARD 2009 PLATINUM Kategori Sosial/ Lingkungan program pemberdayaan lembaga sosial masyarakat KSN AWARD 2009 SILVER Kategori Ekonomi/ Kemitraan - Site Senakin PERINGKAT PERTAMA Dunia usaha Kategori dukungan pelaksanaan Reseatlement/Pemberdayaan Sosial Ekonomi Perusahaan terbaik ketiga dukungan pembangunan perumahan bagi karyawan - NPLCT KSN AWARD 2009 Peringkat : Silver Kategori : Sosial Lingkungan Program Penyehatan kepada : Penyediaan Air bersih, Jalan Lingkungan Desa Lingkungan KSN AWARAD 2009 Peringkat : Silver Kategori : Sosial /Lingkungan Program Kesehatan ,asyarakat kepada : Kesehatan Masyarakat Kota Baru Kalsel KSN Award 2009 Peringkat : Silver kategori : Sosial / Lingkungan Program Pendidikan Dasar9 tahun kepada: Bantuan pendidikan MI Sulamul Ulum Koperasi terbaik II tingkat Propionsi Kalimantan Selatan Koperasi terbaik I tingkat Kabupaten Kotabaru

Awards The Corporate Social Responsibility Programs conducted by PT Arutmin Indonesia have received several awards from the government. The awards were received in recognition of our efforts towards community development in 2009, and include : - Satui Mines GOLDEN AWARD Category for the BMT AL falah community SILVER GJPN AWARAD 2009 Category CD Officer Mukti Iwan Riawadi The Company was acknowledged as the Best for its support of cooperatives on a National level for 2009 2009 Gold GKPM Award for Baitul Mal Wal Tammil Agro Banua 2009 Silver GKPM Award for Usaha Bina Bersama - BatulicinSite 2009KSN AWARD, PLATINUM Social/Environmental program Category for its support for the Gada Ulin foundation. KSN AWARD, Silver Category in recognition for its work with KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT 2009 KSN AWARD,GOLD Social/Environmental Program category in recognition for providing support for 9 years primary education 2009KSN AWARD,PLATINUM Social/Environmental Program category for its community empowerment efforts 2009 KSN AWARD,SILVER Economic/Partnership Category - SenakinSite FIRST PLACE for Business Category for its support of Social-Economic Resettlement/Empowerment Third Best Company for its support to build employee housing - NPLCT 2009 KSN AWARD: Silver for Environmental/Social Category:for its Health Program,providing clean water, and rural roads 2009 KSN AWARD: Silver Social/Environmental category: for its Health Program to the community of Kota Baru,South Kalimantan 2009 Silver KSN Award for Social/Environmental categoryfor its Program to provide primary 9 years education to: MI Sulamul Ulum Second Best Cooperative for the Province of South Kalimantan First Place Best Cooperative for the Kotabaru Regency

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 111

Diskusi dan Analisa

Manajemen

MANAGEMENT
112 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Discussion & Analysis

The Company successfully enhanced its operational performance throughout 2009. Coal prices which drastically declined in 2009 compared to 2008 have affected the Companys earnings. However, the Company successfully maintained its performance by increasing production and sales volumes and reducing cash costs.

Selama tahun 2009, Perseroan berhasil meningkatkan kinerja operasional. Harga batubara yang mengalami penurunan drastis dibandingkan dengan tahun 2008, berdampak pada pendapatan Perseroan. Melalui peningkatan produksi dan volume penjualan serta penurunan biaya kas produksi, Perseroan berhasil mempertahankan kinerja.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 113

Diskusi & Analisa Manajemen

Pembahasan dan Analisa Manajemen berikut ini sebaiknya dibaca bersama-sama dengan laporan keuangan konsolidasi Perseroan serta informasi tertentu mengenai data keuangan dan operasi yang terkonsolidasikan, termasuk laporan keuangan anak-anak perusahaan yang sahamnya dimiliki BUMI, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebesar 50% atau lebih. Untuk perusahaan-perusahaan afiliasi dimana BUMI memiliki saham kurang dari 50% atau ketika berlaku contractual restriction, maka yang digunakan untuk menghitung kepentingan finansial perseroan adalah equity method. Laporan keuangan konsolidasi Bumi Resources telah disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia sebagaimana tercakup pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Penyajian dari laporan keuangan konsolidasi ini berbeda dalam beberapa hal yang material dibandingkan dengan prinsipprinsip standar akuntansi AS dan Standar Laporan Keuangan Internasional (IFRS). Perseroan telah menentukan dolar AS sebagai mata uang fungsional berdasarkan pada indikator pendapatan, arus kas, dan biaya. Laporan keuangan konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan opini wajar. Ulasan Singkat Selama tahun 2009, kinerja pasar batubara, baik domestik maupun internasional mengalami koreksi. Krisis ekonomi yang terjadi sejak pertengahan tahun 2008 berdampak pada penurunan harga batubara. Pada pertengahan tahun 2008, harga batubara di pasar dunia mencapai US$ 180 per metrik ton. Meski relatif stabil, pada tahun 2009 harga batubara hanya mampu berada di level rata-rata US$ 70 per metrik ton untuk batubara 6.500 kalori. Lemahnya daya beli pasar sebagai dampak krisis global membuat harga batubara tidak mengalami peningkatan meskipun permintaan terus meningkat, terutama dari India dan China.

The following Management Discussion and Analysis is integrated with the Companys consolidated financial statement and other specific information pertaining to the Companys consolidated financial and operational data, including the financial statements of BUMIs subsidiaries which it directly or indirectly owns 50% or more through its shareholdings. For affiliates in which BUMI owns stakes below 50% or by virtue of a contractual restriction, the equity method was used infinancial calculations. BUMIs consolidated financial statement is presented in accordance with Prevailing Indonesian Accounting Principles as prescribed within the Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK) and the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency Regulation (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 on Guidelines for Presentation of Financial Statements. There are some differences in the way in which these consolidated financial statements iare presented in comparison with that of the US Accounting Standards and the International Financial Reporting Standards (IFRS). The Company has determined that the US Dollar shall be the functional currency used based on the revenue, cash flow, and expense. The Companys consolidated financial statement for the period ending on 31 December 2009 and 2008 was audited by the Public Accounting Firm (KAP) of Tjiendradjaja & Handoko Tomo without disclaimer opinion. Brief Overview The coal markets performance in 2009, both locally and internationally, underwent a period of correction throughout 2009. The economic crisis that occurred from the middle of 2008 caused coal prices to decline. Global coal prices reached US$ 180 per metric tonne by the middle of 2008. Despite being relatively stable, coal prices only managed to reach levels of US$ 70 per metric ton for 6,500 calories in 2009. The weak market sentiment that served as the cause of the global crisis slowed down the growth for coal prices despite increased physical demand for the commodity, especially from India and China.

114 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Management Discussion & Analysis

Perseroan telah mengantisipasi kondisi tersebut dan berupaya untuk lebih fokus pada strategi jangka menengah, dan jangka panjang. Ekspansi bisnis baik melalui upaya-upaya organik maupun anorganik dilakukan guna meningkatkan volume bisnis. Peningkatan efisiensi melalui peremajaan peralatan dan teknologi berdampak pada optimalisasi kinerja. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, Perseroan terus melakukan diversifikasi usaha dengan mengembangkan bisnis pertambangan non-batubara. Hampir semua pendapatan Perseroan berasal dari penjualan batubara. Kami percaya bahwa kami adalah produsen dan eskportir batubara thermal terbesar di Indonesia, kami memproduksi sekitar 26,6% dari total produksi batubara Indonesia di 2009. Pada tahun 2008 dan 2009, BUMI, memproduksi batubara masing-masing sebesar ton 52,1 juta ton dan 57,8 juta ton batubara, sebagian besar diekspor ke pelanggan utama di Asia Pada tahun 2009 Perseroan membayarkan pajak lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan pembayaran pajak yang signifikan berdampak koreksi pada laba bersih Perseroan tahun 2009 dan laba 2008 disajikan ulang. Faktor-faktor yang mempengaruhi Bisnis dan Hasil Operasi Produksi dan Ekspansi Dari 2008 sampai 2009, Perseroan berhasil meningkatkan produksi batubara dari 52,1 juta ton pada tahun 2008 menjadi 57,8 juta ton pada tahun 2009. Peningkatan tersebut BUMI capai berkat peningkatan produksi pada kontraktor penambangan kami, serta ekspansi operasi yang kami lakukan melalui KPC, peningkatan dan perluasan tambang di Bengalon yang dibuka pada akhir tahun 2005 dan penyempurnaan pada proses pengangkutan batubara terutama di tambang Sangatta. Dalam beberapa tahun ke depan, kami berencana untuk meningkatkan produksi batubara di KPC dan Arutmin. Dalam rencana penambangan yang telah BUMI tetapkan, kami berencana untuk meningkatkan produksi tahunan batubara di KPC dan Arutmin menjadi lebih dari 100 juta ton pada akhir 2012. Fluktuasi Harga Batubara Dunia Fluktuasi harga batubara global telah mempengaruhi, pendapatan usaha dan arus kas dari aktivitas operasi. Harga untuk batubara kami didasarkan pada harga batubara global yang cenderung fluktuatif. Sebagaimana komoditas lain, harga batubara global tergantung pada dinamika penawaran dan permintaan pasar batubara ekspor dunia. Pasar ini sangat kompetitif dan peka terhadap perubahan output pertambangan (termasuk pembukaan dan penutupan tambang baru, penemuan cadangan baru dan ekspansi

The Company anticipated these conditions and focused on its medium term and long-term strategies. Business expansions, either through organic and unorganic efforts, were carried out to increase the volume of business. Improved efficiency by updating equipment and technology has optimized business performance. Additionally, in recent years, the Company has continued to diversify its business by expanding the non-coal mining businesses.

The Company derives almost all of its sales revenue from the sale of coal. We believe that we are the largest thermal coal procuder in Indonesia, producing approximately 26.6% of Indonesias total coal production in 2009, and the largest coal exporter in Indonesia. In 2008 and 2009, BUMI produced 52.1 million gross tonnes and 57.8 million gross tonnes of coal, respectively, a substantial portion of which they exported to their primary customers in Asia. The Company has paid significant amount of taxes in 2009 compared to previous years. This significant increase in tax payments resulted in a correction to the Companys net incomes in 2009 and a restatement of its 2008 earnings.

Factors Affecting Our Business and Results of Operations Production and Expansion From 2008 to 2009, the Company increased the gross coal production from 52.1 million gross tonnes in 2008 to 57.8 million gross tonnes in 2009. BUMI achieved these production increases through increased mining through our mining contractors, expansion of our owner operations at KPC, the ramping up and expansion of mining at the Bengalon mine following its opening in late 2005 and enhancements to our coal chains, particularly at the Sangatta mine. We plan to significantly expand the production of coal at KPC and Arutmin over the next few years. Under BUMIs mine plans, we intend to expand our annual gross coal production at KPC and Arutmin to over 100.0 million tonnes by the end of 2012.

Global Coal Price Fluctuations Fluctuations in global coal prices have affected, and will continue to affect, our results of operations and cash flows from operating activities. Prices for the our coal are based on global coal prices, which tend to be highly cyclical and subject to significant fluctuations. As coal is a commodity, global coal prices depend principally on the supply and demand dynamics of the world coal export markets. These market are highly competitive and are sensitive to changes in mining output (including the opening and closing of new

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 115

Diskusi & Analisa Manajemen

operasi di tambang yang sudah ada), kendala distribusi batubara (seperti curah hujan yang tinggi di Queensland, Australia, kekurangan daya listrik yang terjadi di Afrika Selatan dan cuaca buruk yang terjadi di Cina), permintaan industri pengguna batubara (seperti pembangkit listrik dan industri), dan perubahan ekonomi global, yang kesemuanya telah dan akan terus mempengaruhi harga jual batubara kami, dimana hal tersebut berdampak pada pendapatan operasional serta arus kas dari aktivitas operasi Perseroan. Selain itu, kenaikan harga batubara global dapat mendorong pengembangan kapasitas dikembangkan oleh produsen batubara. Kelebihan pasokan batubara akan mengurangi harga batubara global dan harga tersebut yang menjadi acuan Perseroan dalam penjualan batubara ke pelanggan dengan kontrak baru. Bagian Penjualan Batubara untuk Pemerintah Menurut ketentuan CCOW, Pemerintah berhak mendapatkan 13,5% dari produksi batubara KPC, Arutmin dan Pendopo Energi. Tidak secara langsung memberikan batubara kepada Pemerintah, KPC dan Arutmin menjual batubara milik Pemerintah dan membayarkan bagian Pemerintah dari hasil penjualan tersebut. Fajar Bumi memiliki kewajiban membayar royalti Pemerintah sebesar 6% sampai 7% dari total produksi tambang Loa Ulung. Pendopo Energi berkeinginan untuk melakukan kontrak pertambangan seperti halnya kontrak pertambangan yang dilakukan antara Pemerintah dengan KPC dan Arutmin. Dalam laporan keuangan kami, penjualan bersih kami tidak termasuk hasil penjualan hak Pemerintah, tetapi meliputi biaya untuk biaya administrasi dan biaya yang mengurangi pembayaran tunai kepada Pemerintah. Oleh karena itu, kami tidak memasukkan biaya terkait dengan hak Pemerintah dalam laporan keuangan. Kami telah mulai melakukan pembayaran atas tunggakan pajak penghasilan KPC dan Arutmin dimana hal ini berdampak pada kondisi keuangan KPC dan Arutmin.

mines, the discovery of new deposits and the expansion of operations at existing mines), disruptions in coal distribution (such as severe rainy weather in Queensland, Australia, power shortages in South Africa and severe weather in China), the demands of coal end-users (such as electricity generation plants and industrial facilities), and global economic changes, all of which have significantly affected and, will continue to affect, our selling prices and, therefore, our results of operations and cash flows. In addition, increases in global coal prices may encourage the development of expanded capacity by other coal producers. A surplus of available coal supplies would reduce global coal prices and the prices we receive for our coal sales to customers under new coal supply agreements and in spot sales. Treatment of Coal Sales for the Government Under the terms of our CCOWs, the Government is entitled to 13.5% of the gross coal production of KPC, Arutmin and Pendopo Energi. Rather than deliver coal to the Government, KPC and Arutmin market and sell the Governments coal entitlement on the Governments behalf and pay the Government the cash proceeds less certain charges. Fajar Bumi is required to pay the Government a royalty of 6% to 7% of the total production of the Loa Ulung mines. Pendopo Energi intends to enter into arrangements with the Government similar to those between the Government and KPC and Arutmin when Pendopo Energi commences the sale of coal. In our financial statements, our net sales exclude the proceeds of the sales of the Governments entitlement, but include the charges for expenses and administrative fees that reduce the cash payments to the Government. Accordingly, we do not adjust expenses in our financial statements in respect of the Governments coal entitlement. We set off KPCs and Arutmins unreimbursed value-added tax payments, for which they are entitled to be indemnified under their CCOWs, against their cash payments to the Government. Trends in Mining Strip Ratios Our costs of coal production, particularly the fees charged by our contractor miners, are affected by the strip ratios our contract miners and, at KPC, miners in our owner operations face in extracting coal from the mine pits. A strip ratio is the number of banked cubic meters of overburden (rock and soil) that must be removed to access and extract one million tones of coal. Higher strip ratios require our mining contractors and us in our owner operations to remove higher amounts of overburden to access coal for mining, resulting in higher production costs. As we mine new areas, our strip ratios will vary depending on the geological characteristics

Perkembangan Striping Rasio Pertambangan Biaya produksi batubara kami, khususnya biaya yang dibebankan oleh kontraktor tambang dipengaruhi oleh striping rasio, di KPC, penambang muncul saat proses penggalian batubara dari lubang tambang. Striping rasio adalah jumlah tanah (batu dan tanah) dalam satu meter kubik yang harus dibuang untuk mendapatkan satu juta ton batubara. Striping rasio yang tinggi membutuhkan pemindahan tanah (overburden) dalam jumlah yang lebih besar sehingga biaya produksi batubara menjadi lebih tinggi. Pada wilayah pertambangan yang baru, striping rasio sangat bervariasi tergantung pada karakteristik geologi

116 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Management Discussion & Analysis

batubara. Kami akan menambang pada rasio striping yang lebih tinggi apabila terjadi kenaikan harga batubara untuk memaksimalkan produksi dari cadangan batubara kami. Rata-rata rasio striping untuk semua tambang KPC dan Arutmin telah meningkat pada beberapa periode terakhir, khususnya di tambang Sangatta, Senakin dan Satui, dimana sebagian besar tambang tersebut memiliki rasio striping tinggi sesuai dengan harga batubara yang tinggi. Peningkatan curah hujan dari kondisi normal juga berkontribusi pada peningkatan rata-rata rasio striping KPC dan Arutmin pada tahun 2009. Faktor-faktor lain yang berdampak pada hasil usaha dan operasional kami adalah termasuk: - Beban Kontraktor Pertambangan - Biaya bensin dan bahan peledak, dan - Biaya untuk peralatan pertambangan, mesin dan spare part Pengakuan Pendapatan dan Beban Perseroan beroperasi pada empat segmen yaitu penambangan batubara, Jasa, Eksplorasi Minyak dan Gas, serta Penambangan Emas. Operasi bisnis segmen tambang batubara terdiri dari eksplorasi, pengembangan, penambangan dan penjualan batubara. Segmen jasa terdiri dari penjualan dan layanan administrasi. Segmen minyak dan gas terdiri dari eksplorasi dan pengembangan minyak dan gas milik perseroan. Segmen penambangan emas terdiri dari eksplorasi dan pengembangan kontrak kerja dimana saat ini Perseroan sedang melakukan eksplorasi cadangan emas dan tembaga. Hampir semua sumber pendapatan Perseroan berasal dari penambangan batubara dan belum mendapatkan hasil yang signifikan dari segmen jasa. Saat ini, eksplorasi minyak dan gas, emas dan tembaga masih dalam tahap awal. Sampai saat ini, Perseroan belum mendapatkan banyak keuntungan dari segmen minyak dan atau segmen penambangan emas. Penjualan batubara terdiri dari total pendapatan penjualan batubara setelah dikurangi retur dan klaim dari pelanggan yang jumlahnya tidak signifikan. Penjualan batubara merupakan hasil bersih setelah dikurangi hak pemerintah, namun sudah termasuk biaya administrasi dan biaya-biaya operasi lainnya. Hasil Operasi Tabel berikut menunjukkan pencapaian hasil operasi Perseroan selama tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2008.

of the coal seams mined. When possible, we mine at higher strip ratios when coal prices increase in order to maximize the recoveries from our coal reserves. The average strip ratio for all of the mines of KPC and Arutmin has increased in recent periods, particularly at the Sangatta, Senakin and Satui mines, as they have mined coal in new areas as these mines with higher strip ratios to take advantage of higher global prices. Increased in rainfall compared to historical norms have also contributed to the increases in the average strip ratio of KPC and Arutmin in the recent periods.

Several other factors that may affect our business and results of operations include: - Mining Contractor Expenses, - Cost of Fuel and Explosives, and - Cost Related to Mining Equipment, Machinery and Spare Parts Accrued Revenues and Expenses The Company operates four businesses, coal mining, services, oil and gas exploration, and gold mining. Coal mining business operations comprise exploration, development, mining and sales of coal. The service segment comprises sales and administrative services. The oil and gas segment comprise exploration and development of the Companys oil and gas. The gold mining segment comprises exploration and mining undertaken through work contracts. Currently the Company engages in the exploration of gold and copper reserves.

Nearly all of the Companys revenue sources derive from coal mining and the Company has not obtained significant results from the services segment. The exploration of oil and gas, gold and copper is currently still in the early stages. At the moment, the Company has not earned substantial revenues from the oil and/or the gold mining segments.

Coal sales comprise total revenues derived from coal sales net of returns and claims from customers. The returns are not significant. The Companys coal sales represent the outcome net of the governments rights, but is inclusive of administrative expenses and other operating expenses. Operational Performance The following table shows the Companys operational performance in 2009, in comparison to 2008.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 117

Diskusi & Analisa Manajemen


(Dalam Dolar AS) (in US Dollar) Akun
Account Pendapatan Revenue Beban Pokok Pendapatan Cost of Revenues Laba Kotor Gross Profit Beban Usaha Operating Expenses Penjualan Selling Umum dan administrasi General and administrative Eksplorasi Exploration Jumlah Beban Usaha Total Operating Expenses Laba Usaha Operating Income Penghasilan (Beban) Lain-lain Other Income (Expenses) Laba atas pelepasan investasi Gain on sale of investments Laba (rugi) selisih kurs-bersih Gain (loss) on foreign exchange - net Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Equity in net income of associated companies Laba atas pelepasan investasi jangka pendek Gain on sale of short-term investments Beban bunga dan keuangan bersih Interest expenses and finance charges-net Rugi atas transaksi derivatif Loss on derivatives transactions Beban amortisasi Amortization expenses Bunga keterlambatan pembayaran pajak Interest on late payment of tax Lain-lain - bersih Others - net Beban Lain-lain Bersih Other Expenses - Net Laba Sebelum Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan Income Before Income Tax Expense (Benefit) Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan Income Tax Expense (Benefit) Kini Current Tangguhan Deferred Beban Pajak Penghasilan - Bersih Income Tax Expense - Net Laba Sebelum Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi Income Before Minority Interest in Net Income of Consolidated Subsidiaries Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi Minority Interest Net Income of in Consolidated Subsidiaries Laba Bersih Net Income Laba Per 1.000 Lembar Saham Dasar Basic Earnings Per 1,000 Shares Laba Per 1.000 Lembar Saham Dilusian Diluted Earnings Per 1,000 Shares

2009

(Disajikan kembali) (Re-stated) 3,378,393,105 1.765.663.110 1,612,729,995

2008

3,219,274,206 2.115.579.560 1,103,694,646

273.547.302 183.986.787 7.912.938 465.447.027 638.247.619

373.224.084 130.066.743 489,177,565 510.520.695 1.102.209.300

76.916.064 57.107.045 83.008.059 11.287.574 (180.923.764) (63.367.940) (50.919.584) (42.236.684 ) (11.463.277) (120.592.507) 517.655.11 (890.484) (69.483.067) 1.032.726.233 (7.401.025) 6.917.860 9.696.019 (40.071.533) 60.72 (37.733.904)

230.087.727 3.910.618 233.998.345 283.656.767 93.208.075 190.448.692 10,06 9,88

494.441.001 (5.263.436) 489.177.565 543.548.668 171.857.707 371.690.961 19,36 19,26

118 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Management Discussion & Analysis

Laporan Laba Rugi Pendapatan Pada tahun 2009, Perseroan membukukan pendapatan sebesar US$ 3.219.274.206. Jumlah ini sudah termasuk pendapatan dari hasil penjualan batubara produksi Fajar Bumi. Sementara pada tahun 2008, pendapatan Perseroan sebesar US$ 3.378.393.105. Penurunan harga batubara berpengaruh pada pendapatan penjualan. Selama tahun 2009, Perseroan membukukan pendapatan ekspor sebesar US$ 2.726.688.249 dan penjualan domestik sebesar US$ 492.464.577. Pada tahun 2009, Perseroan berhasil membukukan volume penjualan sebesar 62,8 juta ton dengan harga rata-rata US$ 63,14 per ton. Pada tahun 2009, harga jual rata-rata batubara Perseroan lebih tinggi dibandingkan tahun 2008. Hal ini disebabkan karena Penjualan tahun 2009 merupakan hasil dari perjanjian kontrak pasokan dalam jangka panjang yang dilakukan pada tahun 2008 dengan kesepakatan harga mengacu pada Indeks Batubara global, Newcastle Indeks, Indeks API-4 atau Indeks Harga kontrak Jepang-Australia (JFY). Kesepakatan harga dari perjanjian kontrak yang dilakukan pada tahun 2008 secara signifikan lebih tinggi sebagai akibat dari tingginya harga batubara di pasar dunia selama periode tersebut. Namun, harga jual rata-rata sesuai perjanjian kontrak pasokan yang dilakukan tahun 2009 lebih rendah karena penurunan harga batubara dunia yang terjadi setelah kuartal ketiga 2008. Total volume penjualan batubara meningkat di tahun 2009 dibandingkan tahun 2008. Selama tahun 2009, Perseroan berhasil meningkatkan produksi batubara menjadi 63,12 juta ton dari 52,8 juta ton tahun 2008. Perseroan menggunakan sebagian dari persediaan batubara di tahun 2009 guna memenuhi permintaan pelanggan selama periode tersebut. Curah hujan yang cukup selama tahun 2008 dan 2009 sangat mempengaruhi tingkat produktifitas penambangan batubara di KPC dan Arutmin. Dalam kondisi normal, curah hujan di Kalimantan berlangsung dari bulan Oktober sampai April. Namun, selama semester pertama 2009, curah hujan di daerah operasi pertambangan batubara Perseroan jauh lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Selama tahun 2009 dan 2008, pendapatan Perseroan dari non batubara sebesar US$ 121,380 and US$ 130,733. Beban Pokok Pendapatan Beban Pokok pendapatan meningkat 19,82% menjadi US$ 2.115.579.560 pada tahun 2009 dari US$ 1.765.663.110 tahun 2008. Prosentase beban pokok pendapatan terhadap pendapatan perseroan meningkat menjadi 65.72% pada 2009 dari 52.26% pada 2008. Biaya Produksi Selama tahun 2009 biaya produksi meningkat 18,28% dari US$ 1.816.738.255 tahun 2008 menjadi US$ 2.148.857.116 tahun 2009. Biaya pengupasan dan penambangan meningkat 18,30% dari US$ 1.649.550.558 tahun 2008 menjadi US$ 1.949.050.186.

Profit and Loss Report Revenues In 2009, the Company booked US$ 3,219,274,206 in revenues. This amount has included revenues derived from the proceeds of the sales of Fajar Bumis coal production. In the meantime, Companys revenues in 2008 amounted to US$ 3,378,393,105. The decline in coal prices affects the Companys revenues. Throughout 2009, the Company booked export revenues of US$ 2,726,688,249 and domestic sales of US$ 492,464,577. The Company also successfully booked sales volume amounting to 62.8 million tonnes in 2009, at an average price of US$ 63.14 per tonne. The average sales price of the Companys coal was relatively higher in 2009 compared to 2008. This is due to the fact that sales in 2009 constitute proceeds from the long-term supply contract agreement made in 2008. The agreed upon price from that contract was based upon the global coal index, the Newcastle Index, the API-4 index, or the JapanAustralia Contract Price Index (JFY). The agreed upon price from the contract agreement made in 2008 was significantly higher. That was a result of the relatively high coal prices in the international market throughout that period. However, average sales price as prescribed within the supply contract agreement made in 2009 was lower due to the decline in international coal prices within the third quarter of 2008. The total volume of coal sales increased in 2009 compared to 2008. Throughout 2009, the Company successfully increased coal production from 63.12 million tons from 52.8 million tonnes in 2008. The Company used some of its coal inventory in 2009 to meet its customers demand throughout this period. Sufficient rainfall throughout 2008 and 2009 affected KPCs and Arutmins coal mining productivity levels. In normal conditions, rainfall in Kalimantan occurs from October to April. However, throughout the first half of 2009, the rainfall within the Companys coal mining area of operations was significantly higher than in previous years.

Throughout 2009 and 2008, the Companys non-coal revenues amounted to US$ 121,380 and US$ 130,733. Costs Of Goods Sold Costs of Goods Sold increased by 19.82% to US$ 2,115,579,560 in 2009 from US$ 1,765,663,110 in 2008. The percentage of costs of goods sold over sales increased to 65.72% in 2009 from 52.26% in 2008. Production Costs Production costs increased by 18.28% in 2009 from US$ 1,816,738,255 in 2008 to US$ 2,148,857,116 in 2009. Stripping and mining costs increased by 18.30% from US$ 1,649,550,558 in 2008 to US$ 1,949,050,186.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 119

Diskusi & Analisa Manajemen

Biaya proses penambangan batubara Pada tahun 2009, biaya proses penambangan batubara meningkat tipis yaitu sebesar 1,65 %, dari US$ 98.779.770 tahun 2008 menjadi US$ 100.410.319 tahun 2009, terutama karena peningkatan biaya listrik dan meningkatnya biaya overhead pada proses penambangan. Sementara biaya penyusutan dan amortisasi meningkat sebesar 45,30% dari US$ 68.407.927 tahun 2008 menjadi US$ 99.396.611 tahun 2009. Penurunan (Peningkatan) pada Persediaan Selama tahun 2009, persediaan awal batubara sebesar US$ 85.069.670 dan persediaan akhir sebesar US$ 118.347.226. Laba Kotor Selama tahun 2009, Perseroan membukukan laba kotor sebesar US$ 1.103.694.646. Pada tahun 2008, laba kotor Perseroan sebesar US$ 1.612.729.995. Prosentase laba kotor terhadap pendapatan turun menjadi 34,28 % tahun 2009 dibanding 47,74 % tahun 2008. Beban Usaha Beban Usaha turun sebesar 8,89% dari US$ 510.520.695 tahun 2008 menjadi US$ 465.447.027 tahun 2009. Beban Penjualan Beban penjualan turun sebesar 26,71% dari US$ 373.224.084 tahun 2008 menjadi US$ 273.547.302 yang disebabkan oleh penurunan beban pengangkutan sebesar 50,82% menjadi US$ 60.573.321 tahun 2009 dari US$ 123.171.325 tahun 2008 dan penurunan beban komisi dan pemasaran sebesar 15,25% dari US 249.545.749 menjadi US$ 211.491.567 karena adanya perjanjian operasi untuk jasa penambangan antara Anak perusahaan, Arutmin, dengan PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) untuk pengoperasian dan pemeliharaan tambang Satui dan Senakin. Per tanggal 9 Februari 2009, terjadi penyeseuaian perjanjian operasi terkait dengan penyesuaian harga untuk pekerjaan yang sedang berlangsung, pengenaan harga interim untuk pekerjaan yang baru, revisi komponen eskalasi dan pembobotan. Beban Umum dan Administrasi Pada tahun 2009, beban umum dan administrasi perseroan meningkat 41,46% dari US$ 130.250.000 tahun 2008 menjadi US$ 60.000.000 tahun 2009 terutama karena pembayaran jasa manajemen yang dibayarkan oleh KPC dan Arutmin masing-masing sebesar US$ 39.999.996 dan US$ 18.000.000 kepada Bhivpuri, dan pembayaran gaji dan upah, jasa professional, mess dan penginapan, asuransi, perlengkapan kantor, perjalanan dinas, transportasi dan komunikasi, penyusutan, dan lain-lain. Laba Usaha Per 31 Desember 2009, laba usaha turun 42,1% dari US$ 1.102.209.300 tahun 2008 menjadi US$ 638.247.619 tahun 2009. Prosentase laba usaha terhadap pendapatan turun menjadi 19,83 % tahun 2009 dibanding 32,63 % tahun 2008.
120 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Costs on Coal Mining Process Costs on coal mining process increased slightly in 2009 by 1.65 %, from US$ 98,779,770 in 2008 to US$ 100,410,319 in 2009. This was largely due to an increase in electricity costs and increase in overhead costs associated with the mining process. In the meantime, depreciation and amortization costs increased 45.30% from US$ 68,407,927 in 2008 to US$ 99,396,611 in 2009. Inventory Decrease (Increase) In 2009, initial coal inventory amounted to US$ 85,069,670.and ending inventory amounted to US$ 118,347,226. Gross Profit The Company booked US$ 1,103,694,646 in gross profit in 2009 compared to US$ 1,612,729,995 in 2008. Gross profit margin was 34.28 % lower in 2009 compared to 47.74 % in 2008. Operating Expenses Operating Expenses was 8.89% lower from US$ 510,520,695 in 2008 to US$ 465,447,027 in 2009. Selling Expenses Selling expenses was 26.71% lower in 2009 from US$ 373,224,084 in 2008 to US$ 273,547,302. This lower expenses was driven by a decline in transportation expenses by 50.82% to US$ 60,573,321 in 2009, from US$ 123,171,325.- in 2008 and a 15.25% decline in commission and marketing expenses from US 249,545,749 to US$ 211,491,567 due to the operating agreement for mining services between a subsidiary, Arutmin, with PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) to operate and maintain the Satui and Senakin mines. Some adjustments were made to the operating agreement as of 9 February 2009, in terms of the price for the work in progress, imposition of an interim price for new work, and revised escalating and weight components. General and Administration Expenses General and administration expenses in 2009, increased by 41.46% from US$ 130,250,000 in 2008 to US$ 60,000,000 in 2009. That was due to the management services paid by KPC and Arutmin respectively for US$ 39,999,996 and US$ 18,000,000 to Bhivpuri, and payment of salaries and allowances, professional fees, mess and accommodations, insurance, office equipments, official trips, transportation and communications, depreciation, and others. Operating Profit Operating profit as of 31 December 2009, was 42.1% lower from US$ 1,102,209,300 in 2008 to US$ 638,247,619 in 2009. Operating profit margins were 19.83% lower in 2009 compared to 32.63% in 2008.

Management Discussion & Analysis

Pendapatan (Beban) Lain-Lain Selama tahun 2009, Beban lain-lain meningkat 73,56% dari US$ 69.483.067 tahun 2008 menjadi US$ 120.592.507 tahun 2009. Terutama karena beban bunga dan keuangan bersih yang meningkat 351,50% dari US$ 40.071.533 tahun 2008 menjadi US$ 180.923.764. Laba atas Pelepasan Investasi Pada tahun 2009, Perseroan mendapatkan laba atas pelepasan investasi sebesar US$ 76.916.064 dari hasil penjualan 20% saham Perseroan di Gallo Oil dengan hasil penjualan sebesar US$ 35.892.702 dan penjulan 50% saham Enercorp Ltd dengan hasil penjualan sebesar USD 41.023.362. Laba (rugi) atas selisih kurs bersih Pada tahun 2009 Perseroan membukukan laba selisih kurs sebesar US$ 57.107.045. Kurs rata-rata yang digunakan Perseroan selama tahun 2009 adalah Rp 10.400 per US$. Sementara, tahun 2008 Perseroan menggunakan kurs ratarata dalam setahun Rp 9.678 per US$ dimana pada tahun tersebut Perseroan membukukan rugi selisih kurs sebesar US$ 7.401.025. Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Perseroan membukukan peningkatan pendapatan dari bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi sebesar 1.099,91% dari US$ 6.917.860 tahun 2008 menjadi US$ 83.008.059 yang berasal dari PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebesar US$ 46.884.300 dan dari Enercorp Ltd sebesar US$ 36.934.614. Pada periode yang sama, Perseroan menanggung rugi atas operasi perusahaan asosiasi yaitu Zurich Assets International Ltd (Zurich) sebesar US$ 810.855. Laba atas pelepasan investasi jangka pendek Tahun 2009 Perseroan membukukan peningkatan laba atas pelepasan investasi jangka pendek sebesar 68,57% dari US$ 9.696.019 tahun 2008 menjadi US$ 11.287.574 tahun 2009. Pendapatan ini diperoleh dari laba penarikan sebagian dana sebesar USD 83.712.426 dari total dana Perseroan sebesar US$ 350.000.000 yang dikelola oleh PT Recapital Asset Management (Recapital) berdasarkan kontrak jasa pengelolaan dana yang ditandatangani pada tanggal 27 Agustus 2008. Selain itu, Perseroan juga mendapatkan laba dari pencairan sebagian dana sebesar US$ 30.000.000 dari total dana perseroan sebesar US$ 50.000.000 yang dikelola Recapital berdasarkan kontrak jasa pengelolaan dana dengan Recapital untuk jangka waktu enam (6) bulan yang ditandatangani pada tanggal 2 September 2009. Beban Bunga dan keuangan bersih Beban bunga dan keuangan bersih meningkat 351,50% dari US$ 40.071.533 tahun 2008 menjadi US$ 180.923.764 tahun 2009 seiring dengan peningkatan pinjaman jangka panjang sebesar 200,67% dari US$ 766.754.074 tahun

Other Income (Expenses) In 2009, other income grew by 73.56% from US$ 69,483,067 in 2008 to US$ 120,592,507.- in 2009. This growth was mainly due to interest expense and financing charges that increased by 351.50% from US$ 40,071,533 in 2008 to US$ 180,923,764. Gain on Divestment The Company received gains on divestment in 2009 amounting to US$ 76,916,064. This proceed is from the divestment of the Companys 20% ownership in Gallo Oil amounting to US$ 35,892,702 and the sale of the 50% shareholding in Enercorp Ltd amounting to US$ 41,023,362. Gain (loss) on foreign exchange - net In 2009, the Company booked gain on foreign exchange amounting to US$ 57,107,045. The average exchange rate that the Company used throughout 2009 was Rp 10,400 to US$1.00. Meanwhile, the Company used an average exchange rate of Rp 9,678 to US$1.00 in 2008. In 2008, the Company booked loss of foreign exchange amounting to US$ 7,401,025.-. Equity interest in net income of associates The Company booked an increase in net income of associates of 1,099.91% from US$ 6,917,860 in 2008 to US$ 83,008,059 that was derived from PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) amounting to US$ 46,884,300.- and from Enercorp Ltd amounting to US$ 36,934,614.-. For the same period, the Company absorbed the losses incurred by its associate, Zurich Assets International Ltd (Zurich), amounting to US$ 810,855.-. Gain on short-term investments sale The Company booked an increase on gain on short-term investments sale by 68.57%, in 2009 from US$ 9,696,019 in 2008 to US$ 11,287,574 in 2009. This gain was due to profits derived from the partial withdrawal of funds amounting to USD 83,712,426 from the Companys total funds of US$ 350,000,000.- managed by PT Recapital Assets Management (Recapital) based on its fund management services contract that was signed on 27 August 2008. In addition, the Company also gained profits from the partial withdrawal of funds amounting to US$ 30,000,000 from the Companys total funds of US$ 50,000,000 that was managed by Recapital based on the funds management services contract with Recapital for a period of six (6) months signed on 2 September 2009. Net Interest Expenses and Financial Charges Net Interest expenses and financing charges increased by 351.50% from US$ 40,071,533 in 2008 to US$ 180,923,764 in 2009 resulting from an increase in long term loans by 200.67% from US$ 766,754,074 in 2008 to US$

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 121

Diskusi & Analisa Manajemen


2008 menjadi US$ 2.305.386.666. Sebagian besar pinjaman digunakan untuk mendukung operasional dan investasi. Rugi atas transaksi derivatif Selama tahun 2009 perseroan mengalami rugi atas transaksi derivative sebesar US$ 63.367.940 akibat aquity swap antara Enercoal dengan Credit Suisse International, Capped call dan Call Option Enercoal dengan Capped Credit Suisse International. Beban Amortisasi Beban amortisasi meningkat 34,94% dari US$ 37.733.904 tahun 2008 menjadi US$ 50.919.584 tahun 2009. Amortisasi ini merupakan pendapatan yang ditangguhkan terutama yang diakui sebagai goodwill negatif dan selisih nilai aktiva bersih dibandingkan dengan biaya perolehan Newmont Nusa Tenggara (NNT) dan Enercorp. Bunga Keterlambatan Pajak Pada tahun 2009, Perseroan memiliki beban bunga keterlambatan pembayaran pajak sebesar US$ 42.236.684 yang dibayarkan oleh Arutmin atas keterlambatan pembayaran Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar US$ 16.746.105, dan pembayaran KPC atas keterlambatan pembayaran pajak pasal 21,23,dan 4 ayat (2) tahun 2006 sebesar US$ 3,6 juta (setara dengan Rp 41.788.679.443) dimana pada akhir tahun 2009, kewajiban KPC atas pajak tersebut telah lunas. Selain itu, KPC juga melakukan pembayaran denda administrasi atas keterlambatan pembayaran Pajak Badan tahun 2008 sebesar US$ 625 dari total denda sebesar US$ 21.807.545. Prosedur pembayaran dengan mengansur ini telah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak. Lain lain - bersih Perseroan membukukan beban lain-lain bersih sebesar US$ 11.463.277 tahun 2009 dibandingkan dengan US$ 890.484. Sebagian besar beban lain-lain pada tahun 2009 terkait dengan pembayaran Arutmin kepada Thiess atas pengoperasian dan perawatan tambang Satui dan Senakin yang dilakukan oleh Thiess. Laba Sebelum Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan Pada tahun 2009, Perseroan membukukan laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan sebesar US$ 517.655.112. Pada tahun 2008, Perseroan membukukan laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan sebesar US$ 1.032.726.233. Prosentase laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan terhadap pendapatan turun menjadi 16,08 % tahun 2009 dibanding 30,57 % tahun 2008. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan - Bersih Per 31 Desember 2009, beban pajak penghasilan turun 52,16 % dibanding 2008 menjadi US$ 233.998.345 tahun 2009. Beban pajak penghasilan kini yang berasal dari Perseroan sebesar US$ 33.514.652, turun 29,94% dibanding US$ 47.835.792 di tahun 2008. Sementara beban pajak penghasilan kini yang berasal dari anak perusahaan sebesar US$ 196.573.075, turun 55,99% dari US$ 446.605.209 tahun 2008.
122 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

2,305,386,666. Most of the loans were used to support operations and investment. Loss on Derivative Transactions The Company reported loss on derivative transactions in 2009 amounting to US$ 63,367,940 as a result of the equity swap between Enercoal with Credit Suisse International, Enercoals Capped call and Call Option with Credit Suisse Internationals Capped. Amortization Expenses Amortization expenses increased by 34.94% from US$ 37,733,904 in 2008 to US$ 50,919,584 in 2009. This amortization was in deferred income that were mainly recognized as negative goodwill and the difference in the value of assets net compared with the acquisition cost for Newmont Nusa Tenggara (NNT) and Enercorp. Interest on Overdue Tax Payments The Company was charged with interest on overdue tax payments amounting to US$ 42,236,684. This was paid by Arutmin for overdue corporate income tax payments in 2008 amounting to US$ 16,746,105 and KPCs payment for overdue withholding taxes of PPh 21,23, and 4 section (2) for fiscal year of 2006 amounting to US$ 3.6 million (equivalent to Rp 41,788,679,443). At the end of 2009, KPCs liabilities on these taxes were paid off. In addition to this, KPC also paid administrative fees incurred as a result of the late payments on corporate income tax of 2008 amounting to US$ 625 from total fines amounting to US$ 21,807,545.-. The Directorate General of Taxes approved the payments, to be made through installments. Net Other Expenses The Company booked other expenses amounting to US$ 11,463,277 in 2009 compared to US$ 890,484. Most of these other expenses in 2009 were due to Arutmins payment to Thiess for operating and maintaining Satui and Senakin mines by Thiess. Income Before Tax Expenses (Benefits) In 2009, the Company booked income before tax expenses (benefits) amounting to US$ 517,655,112 compared to 2008 of US$ 1,032,726,233. The income before tax expenses (benefits) decreased to 16.08 % in 2009 compared to 30.57 % in 2008.

Income Tax Expenses (Benefit) - Net Income tax expenses were 52.16 % lower in 2009 compared to 2008 to US$ 233,998,345 as of the end of 2009. This income tax expenses derive from the Company amounting to US$ 33,514,652 or 29.94% lower compared to US$ 47,835,792 in 2008. In the meantime, income tax expenses that derive from its subsidiaries amounting to US$ 196,573,075 or 55.99% lower from US$ 446,605,209 in 2008.

Management Discussion & Analysis


Pada tahun 2009 beban pajak tangguhan Perseroan sebesar US$ 613.970, turun 96,23% dibanding tahun 2008 yang sebesar US$ 16.288.018. Beban pajak penghasilan tangguhan anak perusahaan turun 58,96% dari US$ 11.024.582 tahun 2008 menjadi US$ 4.524.588 tahun 2009. Selama tahun 2009, Anak perusahaan Perseroan yaitu PT Arutmin Indonesia (Arutmin) dan PT Kaltim Prima Coal (KPC), melaporkan pembetulan SPT atas Pajak Penghasilan Badan untuk tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. Pada bulan Desember 2009, Arutmin dan KPC telah melunasi seluruh kewajiban pajak tahun 2008 berdasarkan SPT Pajak Penghasilan Badan yang sudah dilaporkan secara mengangsur. Berdasarkan pembetulan SPT untuk tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 tersebut, Arutmin dan KPC harus membayar tambahan pajak penghasilan badan. Tambahan pembayaran tersebut telah dilakukan sehubungan dengan pemeriksaan pajak pendahuluan oleh Kantor Pajak. Dengan demikian, jumlah keseluruhan sebesar US$ 600 juta telah dibayarkan. Pada tanggal 18 Januari 2010, KPC mengajukan argumentasi praperadilan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sehubungan dengan pemeriksaan bukti awal adanya tindak pidana kewajiban pajak. Pada tanggal 9 Februari 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak menerima argumentasi praperadilan yang diajukan KPC. Oleh karena itu, berdasarkan hasil keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, manajemen memutuskan untuk menyajikan kembali laporan keuangan KPC untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 untuk menyajikan dampak dari penyesuaian terhadap akun yang berhubungan dengan pajak penghasilan badan untuk tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Berdasarkan keputusan itu pula, manajemen Arutmin memutuskan untuk menyajikan kembali laporan keuangan Arutmin untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 karena manajemen yakin bahwa kondisi perpajakan KPC memiliki substansi yang sama dengan Arutmin. Laba Sebelum Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasikan Pada tahun 2009, Perseroan membukukan laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasikan sebesar US$ 283.656.767, turun 47,81% dibanding US$ 543.548.668 tahun 2008. Prosentase laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan terhadap pendapatan turun menjadi 8,81% tahun 2009 dibanding 16,10% tahun 2008. Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasikan Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasikan turun 45,76% dari US$ 171.857.707 tahun 2008 menjadi US$ 93.208.075 tahun 2009. Dalam The Companys deferred income tax expenses in 2009 amounted to US$ 613,970.- or 96.23% lower compared to US$ 16,288,018.- in 2008 The Companys deferred income tax expenses was 58.96% lower from US$ 11,024,582 in 2008 to US$ 4,524,588 in 2009. Throughout 2009, the Companys subsidiaries, PT Arutmin Indonesia (Arutmin) and PT Kaltim Prima Coal (KPC), reported corrections on its corporate income tax returns (SPT) for 2005 to 2007. In December 2009, Arutmin and KPC paid up all of its tax liabilities for 2008 based on its corporate income tax returns that have been gradually reported. Based on the corrections on its tax returns for 2005 to 2007, Arutmin and KPC had to pay additional corporate income taxes. The additional payments were made following tax assessment carried out by the Tax Office. As a result, the total amount that has been paid is US$ 600 million.

On 18 January 2010, KPC submitted its pretrial arguments to the district court of South Jakarta in line with examination of the preliminary evidence of a criminal act associated with a tax liability. On 9 February 2010, the District Court of South Jakarta declined the pretrial arguments that were submitted by KPC. Therefore, by the verdict of the District Court of South Jakartas, the management decided to restate KPCs financial statements for the period ending on 31 December 2008 to reflect the impact of the corporate income tax account adjustments for years of 2005 to 2008.

Arutmins management also decided to restate its financial statements for the period ending on 31 December 2009 as the management firmly believes that KPCs tax conditions is of same substance as Arutmins.

Income Before Minority Interest In Consolidated Net Income of Subsidiaries In 2009, the Company booked income before minority interest in consolidated net income of subsidiaries amounting to US$ 283,656,767 or 47.81% lower compared to US$ 543,548,668.- in 2008. The income before minority interest in consolidated net income of subsidiaries decreased to 8.81% in 2009 compared to 16.10% in 2008. Minority Interest In Net Income Of Subsidiaries Minority interest in consolidated net income of subsidiaries was 45.76% lower from US$ 171,857,707 in 2008 to US$ 93,208,075 in 2009. The Companys 2009 financial statement indicates that minority interest associated with
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 123

Diskusi & Analisa Manajemen


laporan keuangan Perseroan tahun 2009, hak minoritas berkaitan dengan kepemilikan saham 5,0% di KPC yang diselenggarakan oleh PT Kutai Timur Sejahtera dan kepemilikan saham 30% di setiap Kelompok Perusahaan IndoCoal yang dikelola oleh Tata, dan hak minoritas Fajar Bumi atas hak yang dimiliki oleh pemegang saham nonafiliasi. Laba Bersih Per 31 Desember 2009, Perseroan membukukan laba bersih sebesar US$ 190.448.692, turun 48,76 % dibanding US$ 371.690.691 tahun 2008. Prosentase laba bersih terhadap pendapatan turun menjadi 5,92% tahun 2009 dibanding 11,00% tahun 2008. EBITDA Kurun waktu 2009, Perseroan membukukan EBITDA sebesar US$ 1.055.899.291. Pada tahun 2008, EBITDA Perseroan sebesar US$ 1.198.770.253. Pencapaian tersebut sangat dipengaruhi oleh Penurunan harga jual batubara yang cukup tajam dan peningkatan beban usaha. Neraca Aset Per 31 Desember 2009 jumlah asset Perseroan meningkat 41,57 % dibanding tahun 2008 menjadi US$ 7.410.928.534. Aset Lancar Aset lancar Perseroan meningkat menjadi US$ 2.051.639.591 dibanding tahun 2008 yang sebesar US$ 1.632.573.975 terutama karena peningkatan piutang lainlain pihak ketiga dalam kelompok akun asset lancar sebesar 2.326,72% dibanding tahun 2008 yang sebesar US$ 20.073.597, menjadi US$ 487.130.120 pada tahun 2009. Peningkatan aset lancar pada tahun 2009 juga disebabkan oleh peningkatan penjualan batubara Enercorp Ltd dari US$ 131.477.417 tahun 2008 menjadi US$ 230.607.652 tahun 2009. Aset Tidak Lancar Aset tidak lancar meningkat dari US$ 3.602.220.107 pada tahun 2008 menjadi US$ 5.359.288.943 pada akhir tahun 2009, terutama disebabkan oleh peningkatan piutang lainlain pihak ketiga sebesar US$ 250.000.000 pada tahun 2009 dan sehubungan dengan peningkatan aset derivatif menjadi US$ 222.909.006, serta biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar US$ 119.328.955 tahun 2009 dan US$ 84.291.785 tahun 2008) dari US$ 181.329.250 tahun 2008 menjadi US$ 837.409.650. Peningkatan asset tidak lancar juga disebabkan karena Perseroan memberikan fasilitas pinjaman sebesar US$ 300.000.000 kepada Bukit Mutiara sehubungan dengan perjanjian pembelian dan pemesanan saham yang masih dalam proses negosiasi untuk akuisisi Bukit Mutiara terhadap kepemilikan tidak langsungnya sebesar 90% di salah satu produsen batubara terbesar di Indonesia (Perusahaan batubara yang Target). the 5.0% shareholding in KPC that was held by PT Kutai Timur Sejahtera and the 30% shareholding in every business group of IndoCoal that was managed by Tata, and minority interest of Bumi over rights that are held by non-affiliated shareholders.

Net Profit As of 31 December 2009, the Company has booked net profit of US$ 190,448,692 or 48.76% lower compared to US$ 371,690,691 in 2008. Net profit decreased to 5.92% in 2009 compared to 11.00% in 2008. EBITDA Throughout 2009, the Company booked an EBITDA of US$ 1,055,899,291 compared to US$ 1,198,770,253 booked in 2008. This was mainly due to the significant decline in coal prices and increase in operating expenses. Balance Sheet Assets As of 31 December 2009, the Companys total assets increased by 41.57 % compared to 2008 to US$ 7,410,928,534.-. Current Assets The Companys current assets increased to US$ 2,051,639,591 compared to US$ 1,632,573,975 in 2008, largely due to 2,326.72% increase in other third party receivables within the current assets account group compared to 2008 that amounted to US$ 20,073,597 to US$ 487,130,120 in 2009. This increase in current assets in 2009 was also contributed by the increase in Enercorp Ltds coal sales from US$ 131,477,417 in 2008 to US$ 230,607,652 in 2009. Non Current Assets Non-Current Assets increased from US$ 3,602,220,107 in 2008 to US$ 5,359,288,943 in 2009, mainly due increase in other third party receivables amounting to US$ 250,000,000 in 2009 and increase in derivative assets of US$ 222,909,006 as well as deferred exploration and mining expenses (net of accumulated amortization amounting to US$ 119,328,955 in 2009 and US$ 84,291,785 in 2008) from US$ 181,329,250 in 2008 to US$ 837,409,650.

The increase in non-current assets was also contributed by loan facility extended by the Company to Bukit Mutiara amounting to US$ 300,000,000. This is part of share purchase and order agreement that is still in negotiation process in acquiring Bukit Mutiaras indirect ownership of 90% in one of the largest coal producers in Indonesia (Target coal company).

124 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Management Discussion & Analysis


Pinjaman tidak menggunakan jaminan dan akan dibayar kembali seluruhnya pada saat jatuh tempo yaitu tahun 2015. Tingkat suku bunga pinjaman adalah 12% per tahun dengan jadwal jatuh tempo per kwartal. Berdasarkan persyaratan pinjaman, Bukit Mutiara akan menggunakan seluruh jumlah pinjaman dari Perseroan untuk investasi yang akan disepakati oleh Bukit Mutiara dan Perseroan. Salah satu prasyarat yang harus dipenuhi Bukit Mutiara agar Perseroan bisa mengeluarkan pinjaman adalah Bukit Mutiara berjanji agar Perusahaan batubara Target menandatangani perjanjian dengan Perseroan atau afiliasinya untuk menjamin agar Perseroan atau afiliasinya pemasaran yang memiliki hubungan afiliasi atas penjualan batubaranya selain batubara yang dijual ke Negara tertentu berdasarkan kesepakatan pemasaran yang telah ada. Kesepakatan pemasaran yang telah disepakati antara Bukit Mutiara dan Perusahaan Batubara Target akan tergantung pada keberhasilan penyelesaian proses kepemilikan Perusahaan Batubara Target tersebut, dan kesepakatan pemasaran akan dialihkan kepada Perusahaan atau salah satu perusahaan afiliasinya di kemudian hari. Pada tanggal laporan ini, Bukit Mutiara belum mengakuisisi saham di Perusahaan Batubara Target dan masih dalam proses negosiasi kesepakatan pemasaran dengan Perusahaan Batubara Target. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman adalah sebesar US$ 250 juta. Peningkatan Aset minyak dan gas bumi sebesar 16,73 % dibanding tahun 2008 menjadi US$ 332.821.321 tahun 2009 ikut berkontribusi positif terhadap peningkatan asset tidak lancar Perseroan. Akun ini merupakan biaya eksplorasi yang dikeluarkan oleh Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), Anak perusahaan, di Yaman. Pada tahun 2009 total biaya eksplorasi batubara dan pengembangan tangguhan sebesar US$ 837.409.650. Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2008 yang sebesar US$ 181.329.250. Namun demikian, menurut keyakinan manajemen peningkatan biaya tersebut tidak memiliki indikasi pada penurunan nilai asset. Kewajiban Per 31 Desember 2009, jumlah kewajiban Perseroan sebesar US$ 5.814.269.266 dengan struktur kewajiban lancar sebesar US$ 2.115.257.404 dan kewajiban tidak lancar sebesar US$ 3.699.011.862 Pada periode yang sama tahun sebelumnya, jumlah kewajiban Perseroan sebesar US$ 3.716.454.541 yang terdiri dari US$ 2.102.889.786 kewajiban lancar dan US$ 1.613.564.755 kewajiban tidak lancar. Peningkatan kewajiban terutama karena meningkatnya pinjaman jangka pendek pada akun kewajiban lancar dari US$ 80.000.000 tahun 2008 menjadi US$ 400.000.000 tahun 2009. Sementara, pada akun kewajiban tidak lancar, pinjaman jangka panjang meningkat dari US$ 766.745.074 tahun 2008 menjadi US$ 2.305.386.666 tahun 2009. The loan did not require a guarantee and will be repaid in full upon maturity in 2015. The interest rate applied for the loan is 12% per annum and paid on a quarterly basis. Based on the loans requirements, Bukit Mutiara will utilize all of the loans from the Company for investments that is mutually approved by Bukit Mutiara and the Company. One of the preconditions that must be fulfilled by Bukit Mutiara in order for the Company to disburse the loan is to have Target signed the agreement with the Company or its affiliates. This is to guarantee the Company or its marketing affiliates with affiliated relationships for coal sales, apart from those sold to a specific country, shall be based on prevalent marketing agreements. The marketing agreement that was mutually agreed upon by Bukit Mutiara and Target Coal Company will depend on the completion of share acquisition process on Target Coal Company. Subsequently, the marketing agreement will be turned over to the Company or one of its affiliates in future. By the date of this report, Bukit Mutiara has not acquired the shares in Target Coal Company and is still within the process of negotiations for the marketing agreement with the Target Coal Company. As of 31 December 2009, the loan balance was US$ 250 million. Increase in oil and natural gas assets amounting by 16.73 % in 2009 to US$ 332,821,321 compared to 2008 also positively contributed to increase Companys non-current assets. This account reflected exploration expenses from Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), a subsidiary, in Yemen. Total deferred coal exploration and mining costs in 2009 amounted to US$ 837,409.650.-. This was higher compared to US$ 181,329,250 in 2008. However, the management is confident that this increase in expenses will not reduce the assets value. Liabilities The Companys liabilities as of 31 December 2009, amounts to US$ 5,814,269,266 with current liability of US$ 2,115,257,404 and non-current liabilities of US$ 3,699,011,862. In comparison, the Companys liabilities in 2008 was US$ 3,716,454,541 comprising US$ 2,102,889,786 in current liabilities and US$ 1,613,564,755 in non-current liabilities. The increase in liabilities was mainly due to an increase in short term loans in its current liabilities account, from US$ 80,000,000 in 2008 to US$ 400,000,000 in 2009. Meanwhile, long term loans reflected in its non-current account increased from US$ 766,745,074 in 2008 to US$ 2,305,386,666 in 2009.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 125

Diskusi & Analisa Manajemen

Hutang Kurun waktu 2009, hutang perusahaan meningkat 134,08% dibanding tahun 2008 menjadi US$ 2.726.939.502 dengan komposisi terbesar adalah hutang jangka panjang yang digunakan untuk modal kerja dan investasi. Ekuitas Pada akhir tahun 2009, Ekuitas bersih Perseroan sebesar US$ 1.470.972.168 meningkat 26,21 % dari tahun 2008 terutama karena kenaikan pada selisih kurs penjabaran laporan keuangan sebesar 72,18 % dibanding tahun 2008 menjadi US$ 47.025.837 tahun 2009. Perseroan menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian tahun 2008 sehubungan dengan penyesuaian atas perbedaan jumlah pajak yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) atas Pajak Penghasilan Badan dengan jumlah hutang pajak yang sebelumnya disajikan. Selanjutnya, Perusahaan mengakui perolehan dividen atas laba bersih tahun 2007 dari Kalimantan Coal Limited, Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh yang berlokasi di Republik Mauritius sehubungan dengan Controlled Foreign Corporation Rule mengenai Perolehan Dividen. Oleh karena itu, Perusahaan telah mengakui perolehan dividen tersebut sebesar US$ 248 juta. Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Per 31 Desember 2009, Perseroan membukukan jumlah Kewajiban dan Ekuitas sebesar US$ 7.410.928.534. Meningkat 41,57 % dibanding tahun 2008 yang sebesar US$ 5.234.794.082 Deviden Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 26 Juni 2009, pemegang saham setuju untuk membagikan dividen final tahun 2008 sebesar Rp957.897.842.085 (setara dengan US$ 97.069.781) atau Rp50,60 (setara dengan US$ 0,0048) per lembar saham. Arus Kas Jumlah kas dan bank pada akhir periode 2009 sebesar US$ 60.061.535 dengan posisi di awal tahun sebesar US$ 171.947.280. Pada tahun 2008, posisi kas dan bank pada akhir tahun 2008 sebesar US$ 171.947.280 dengan posisi pada awal tahun sebesar US$ 143.695.527 Arus Kas dari Aktivitas Operasi Per 31 Desember 2009, kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi sebesar US$ 246.038.514. Tahun sebelumnya, kas bersih dari aktivitas operasi sebesar US$ 959.194.485 terutama karena peningkatan biaya operasi dan peningkatan pembayaran pajak penghasilan. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Pada akhir tahun 2009, jumlah kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi sebesar US$ 1.596.965.790 terutama karena peningkatan penarikan (penempatan) deposito berjangka dan kas di bank yang dibatasi penggunaannya serta perolehan aktiva derivatif. Pada akhir tahun 2008,
126 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Liabilities The Companys liabilities in 2009 increased by 134.08% to US$ 2,726,939,502 compared to 2008. The largest portion is on long-term liabilities used for working capital and investment. Equity By the end of 2009, net equity increased by 26.21 % to US$ 1,470,972,168.- compared to 2008. This increase was mainly due to an increase in foreign exchange differences as stated in the financial statement of by 72.18 % compared to 2008 to US$ 47,025,837.- in 2009. The Company restated the consolidated financial statement for 2008 following the adjustments to the differences in the amount of tax stated within its corporate income tax returns with the amount of tax payables that was previously reported. Subsequently, the Company recognized dividends for the 2007 net profits obtained from Kalimantan Coal Limited, a wholly-owned subsidiary located in the Republic of Mauritius in accordance with the Controlled Foreign Corporation Rule regarding Dividend Payments. As a result, the Company has recognized the dividend payment amounting to US$ 248 million Total Liabilities and Equity The Company booked, as of 31 December 2009, total Liabilities and Equity amounting to US$ 7,410,928,534. This represents a 41.57 % increase compared to 2008 of US$ 5,234,794,082.-. Dividend Based on the decision of the Annual General Shareholders Meeting held on 26 June 2009, The shareholders agreed to pay final dividend payment for 2008 amounting to Rp957,897,842,085 (equivalent to US$ 97,069,781) or Rp50.60 (equivalent to US$ 0.0048) per share. Cash Flow The amount of cash on hand and cash in bank at the end of 2009 amounting to US$ 60,061,535 while initial position at the beginning of the year amounting to US$ 171,947,280. In 2008, its cash on hand and cash in bank position at the end of 2008 was US$ 171,947,280 with its initial position at the beginning of the year was US$ 143,695,527. Cash Flow from Operational Activities Net cash derived from operational activities as of 31 December 2009 amounted to US$ 246,038,514 compared to 2008 of US$ 959,194,485. This was mainly due to the increase in operating costs and increase in income tax payments. Cash Flow from Investment Activities Net cash used for investment activities at the end of 2009 amounted to US$ 1,596,965,790 and was mainly due to the increase in withdrawals (placements) of time deposits in banks and derivatives. By the end of 2008,

Management Discussion & Analysis

jumlah kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi sebesar US$ 1.688.459.574 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Hingga akhir tahun 2009, kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar US$ 1.239.041.531 meningkat tipis dari posisi akhir tahun 2008 yang sebesar US$ 757.516.842 terutama karena peningkatan pelunasan (penerbitan) obligasi konversi dan penurunan piutang hubungan istimewa-besih. Aktivitas yang tidak mempengaruhi Kas Per 31 Desember 2009, Perseroan melakukan sejumlah transaksi yang tidak mempengaruhi arus kas dengan nilai total sebesar US$ 377.788.849 yang terdiri dari : - Pembayaran deviden melalui pemotongan piutang sebesar US$ 196.924.229. Hal ini dilakukan untuk membayarkan deviden kepada pihak istimewa mengingat perseroan memiliki piutang kepada pihak istimewa. - Penambahan Aset tetap melalui hutang sewa pembiayaan US$ 250.793.938 untuk mendukung aktivitas produksi Refinancing dari Sebagian besar Hutang Perseroan pada tanggal 1 Oktober 2009 dan Hutang setelahnya Pada tanggal 1 Oktober 2009, Perseroan menggunakan sekitar US$ 1,3 miliar dari hasil Pinjaman BUMI_CFL sebesar US$ 1,9 miliar untuk melunasi sejumlah pinjaman Bumi-CS, Pinjaman Akuisisi Herald, Fasilitas Bank ICCI, US$ 30,0 Juta Fasilitas TAEL dan Program MTN. Setelah pembayaran kembali sejumlah hutang tersebut, jumlah hutang pokok Grup Perseroan menjadi sebesar US $ 1,9 miliar atas pinjaman Bumi-CFL, US$ 60,0 juta merupakan Fasilitas Deutsche Bank sebesar US$ 60,0 Juta, US$ 101.100.000 merupakan hasil konversi obligasi Zero Kupon, US$ 375,0 juta pada oligasi konversi sebesar dengan tingkat bunga sebesar 9,25%, US$ 8,0 juta merupakan pinjaman dari Rio Tinto Citra Palu dan sekitar US$ 238.500.000 merupakan hutang sewa modal. Sebagian besar fasilitas kredit dan instrumen hutang yang telah dibayar dengan hasil bersih dari pinjaman Bumi-CFL pada tanggal 1 Oktober 2009 menggunakan skema suku bunga mengambang, sedangkan Pinjaman Bumi-CFL mengacu pada tingkat suku bunga tetap sebesar 12,0% per tahun dan tingkat pengembalian internal jaminan hutang kepada CFL sebesar 19,0%. Sebagai hasil dari refinancing sebagian besar hutang Perseroan melalui Pinjaman Bumi-CFL, Perseroan tidak dikenakan fluktuasi tingkat bunga pasar. Sejak refinancing sebagian besar hutang Perseroan pada tanggal 1 Oktober 2009, Perseroan telah mendapatkan hutang kembali sebesar US$ 700,0 juta. Pada tanggal 30 Oktober 2009, Perseroan mendapatkan pinjaman sebesar US$ 300,0 juta dari Fasilitas CS, pada tanggal 13 Nopember 2008, Perseroan, melalui Bumi Capital, menerbitkan surat jaminan hutang dengan tingkat suku bunga sebesar 12% dan, pada tanggal 17 November 2009, Perseroan mendapatkan dana sebesar US$ 100,0 Juta dari Fasilitas

the amount of net cash from investment activities was US$ 1,688,459,574. Cash Flow from Financing Activities Net cash flow from financing activities at the end of 2009 amounted to US$ 1,239,041,531 or slightly higher compared to its position at the end of 2008 amounting to US$ 757,516,842. and This increase was mainly due to the increase in the retirement (issuance) of convertible bonds and the reduction in net receivables from affiliated parties. Activities not affecting Cash The Company made a number of transactions that did not affect cash flow as of 31 December 2009, at the amountto US$ 377,788,849, that comprised: - Offsetting dividend payment with other receivables amounting to US$ 196,924,229. This was taken to pay dividends to affiliated parties since the Company has receivables with related parties. - Additions to Fixed Assets through incurrence of obligation under financing lease of US$ 250,793,938 to support production activities Refinancing of Most of Our Indebtedness on 1 October 2009 and Further Incurrence of Indebtedness On 1 October 2009, we used approximately US$ 1.3 billion of the net proceeds of the US$ 1.9 billion Bumi-CFL Loan to repay all amounts outstanding under the Bumi-CS Loans, the Herald Acquisition Loan, the ICCI Bank Facilities, the US$ 30.0 Million TAEL Facility and the MTN Programme Notes. Following the repayment of these amounts, the only principal amount of indebtedness outstanding at our Group was US$ 1.9 billion under the Bumi-CFL Loan, US$ 60.0 million under the US$ 60.0 Million Deutsche Bank Facility, US$ 101.1 million under the Zero Coupon Convertible Bonds, US$ 375.0 million under the 9.25% Convertible Bonds, US$ 8.0 million under a loan from Rio Tinto to Citra Palu and approximately US$ 238.5 million under capital leases. Most of the credit facilities and debt instruments wich were repaid with the net proceeds of the Bumi-CFL Loan on 1 October 2009 were subject to floating interest rates, whereas the Bumi-CFL Loan is subject to a fixed interest rate of 12.0 % per annum and a guaranteed internal rate of return payable to CFL of 19.0 % As a result of the refinancing of most of our indebtedness with the net proceeds of the Bumi-CFL Loan, we are less subject to fluctuations in market interest rates. For a description of the Bumi-CFL Loan, see Description of Other Material Indebtedness US$ 1.9 Billion Loan Facility from Country Forest Limited Since refinancing most of our indebtedness on 1 October 2009, we have incurred a further US$ 700.0 million of indebtedness. On 30 October 2009, we incurred the US$ 300.0 Million CS Facility, on 13 November 2008, we, through Bumi Capital, issued the 12 % Guaranteed Senior Secured Notes and, on 17 November 2009, we incurred the 2009 US$ 100.0 Million CS Facility. For a description of these indebtedness, see Description of Other Material Indebtedness US$ 300.0 Million Credit Facility from

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 127

Diskusi & Analisa Manajemen

CS. Detail hutang-hutang ini dapat dilihat di Penjelasan Hutang Material - Fasilitas Kredit Credit Suisse senilai US $ 300 juta dan Surat Hutang Senior Yang Dijamin - 12%. Perusahaan bermaksud menggunakan sebagian dari dana ini untuk membayar Fasilitas CS sebesar US$ 100.0 juta secara keseluruhan. Dapat dilihat pada Penggunaan Dana. Catatan Penting Akuisisi, Pendirian Dan Pelepasan Anak Perusahaan Pinjaman kepada PT Multi Daerah Bersaing Pada tanggal 16 November 2009, Perusahaan (Pemberi pinjaman) menandatangani perjanjian fasiiltas pinjaman sebesar US$ 850 juta (Pinjaman MDB), dengan Anak perusahaannya yaitu PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (Peminjam), dimana Perusahaan setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman dengan nilai pokok US$ 850 juta kepada MDB sehubungan dengan Perjanjan Penjualan Saham atas akuisisi 24% kepemilikan saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), sebuah perusahaan tambang emas dan tembaga di Indonesia, yang dilakukan oleh MDB. Pinjaman MDB tidak menggunakan jaminan dan akan dilunasi dalam 16 angsuran dengan jumlah tetap dimulai sejak 3 bulan setelah tanggal perjanjian ini sampai dengan tanggal jatuh tempo pada bulan November 2014. Tingkat suku bunga pinjaman adalah 12% per tahun dan akan terhutang setiap tahunnya. Selanjutnya, Perusahaan memiliki hak, sebagai hak tunggal, untuk melakukan penyesuaian tingkat suku bunga sesuai dengan keadaan pasar. Berdasarkan ketentuan dari Pinjaman MDB, MDB akan menggunakan seluruh dana yang dipinjamkan oleh Perusahaan untuk mengakuisisi 24% kepemilikan saham di NNT. Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah pinjaman kepada MDB sehubungan dengan pinjaman ini sebesar US$ 637.810.000. Untuk mendanai fasilitas pinjaman yang diberikan kepada MDB, Perusahaan menggunakan perolehan pinjaman sebesar US$ 300 juta dari Guaranteed Secured Notes yang diterbikan oleh Bumi Capital Ltd. US$ 100 juta dari fasilitas pinjaman bridging loan dan US$ 300 juta dari Obligasi konversi yang dijaminkan yang diterbitkan oleh Enercoal Pte. Ltd. PT Newmont Nusa Tenggara (NTT) Pada tanggal 6 November 2009, Perusahaan melalui anak perusahaan yaitu PT Multi Daerah Bersaing (MDB) menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham (PJBS) dengan Newmont Indonesia Ltd. (NIL) dan Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) mengenai jual beli saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebesar 10% yang terdiri dari 683.407 lembar saham. MDB membayar seluruh harga perolehan sebesar US$ 391 juta pada tanggal 16 November 2009. NNT merupakan perusahaan tambang tembaga dan emas yang berlokasi di Nusa Tenggara, Indonesia.

Credit Suisse and - 12% Guaranteed Senior Secured Notes. We Intend to use a portion of the net proceeds of this Offering to repay the 2009 US$ 100.0 Million CS Facility in its entirety. See Use of Proceeds.

Important Notes Acquisition, Establishment And Divestment Of Subsidiaries Loan to PT Multi Daerah Bersaing On 16 November 2009, the Company (Lender) signed a US$ 850 million (MDB Loan) loan facility agreement with its subsidiary, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (Borrower). The Company agrees to provide the loan facility with principal of US$ 850 million to MDB in accordance with the Share Purchase Agreement to acquire a 24% shareholding in PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), an Indonesian gold and copper mining company, to be carried out by MDB.

MDBs loan does not require a guarantee and will be paid off through 16 fixed installments, and shall begin 3 months after the signing of the agreement until it reaches maturity date on November 2014. The interest rate for the loan is 12% per annum and will be calculated every year. Subsequently, the Company has the right, as a sole right, to adjust the interest rate subjecting to market conditions. Based on the stipulation of MDB Loan, MDB will use all of the funds to acquire a 24% shareholding in NNT.

The funds that were disbursed to MDB, as of 31 December 2009, amounts to US$ 637,810,000. To finance the loan facility that was disbursed to MDB, the Company secured a US$ 300 million loan in the form of Guaranteed Secured Notes issued by Bumi Capital Ltd., US$ 100 million from a bridging loan facility, and US$ 300 million from convertible bonds guaranteed by Enercoal Pte. Ltd.

PT Newmont Nusa Tenggara (NTT) On 6 November 2009, the Company through subsidiary PT Multi Daerah Bersaing (MDB) signed Share Transaction Agreement with Newmont Indonesia Ltd. (NIL) and Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) on share transaction of PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) at 10% comprising 683,407 shares. MDB settled acquisition price of US$ 391 million on 16 November 2009. NNT operates copper and gold mine in Nusa Tenggara, Indonesia.

128 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Management Discussion & Analysis

Pada tanggal 23 November 2009, MDB menandatangai PJBS kedua dengan NIL dan NTMC sehubungan dengan jual beli 14% tambahan kepemilikan saham yang terdiri dari 956.770 lembar saham di NNT dengan total harga perolehan sebesar US$ 493,6 juta. Pada tanggal 14 Desember 2009, MDB membayar harga perolehan sebesar US$ 246.806.500 untuk 7% saham tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2009, persyaratan untuk menyelesaikan jual beli saham sebanyak 7% dari saham yang tersisa belum dapat diselesaikan, dan sampai dengan tanggal laporan kepemilikan MDB adalah sebesar 17%. Herald Resources Ltd. Pada tanggal 20 Oktober 2009, Perseroan melalui Calipso Pte. Ltd., anak perusahaan, yang dimiliki secara penuh, mengakuisisi 169.993.041 lembar saham atau 84,15% kepemilikan di Herald Resources Ltd. (Herald) dengan nilai US$ 552.169.458 (setara dengan US$ 504.769.162). Leap-Forward Finance Ltd. Pada tanggal 29 Juni, 2009, Bumi Resources Investment (BRI) dan Ancara menandatangani perubahan Perjanjian Jual Beli dimana jumlah saham Leap Forward yang dimiliki berkurang menjadi 50% dan harga beli berkurang menjadi Rp 952,5 milyar. Leap-Forward secara tidak langsung memiliki 99,9% saham PT Fajar Bumi Sakti (FBS), dengan demikian Bumi Resources Investment (BRI) secara tidak langsung memiliki 49,85% saham FBS. Pendopo Coal Ltd. Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli tanggal 5 Januari 2009, BRI membeli dari Indomining Resources Holding Ltd. (Indomining) sebanyak 89 lembar saham yang merupakan 89% kepemilikan saham di Pendopo Coal Ltd. (PCL), suatu perusahaan yang didirikan di Republik Seychelles, dengan harga beli sebesar Rp1,304 trilyun (setara dengan USD119 juta) pada tanggal penyelesaian transaksi. Pendopo secara tidak langsung memiliki 95% saham PT Pendopo Energi Batubara (PEB), dengan demikian BRI secara tidak langsung memiliki 84,45% saham PEB. Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu Pada tanggal 8 Januari 2009, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) meminta penjelasan kepada Perusahaan mengenai akuisisi Zurich Assets International Ltd., Leap-Forward Finance Ltd dan Pendopo Coal Ltd khususnya mengenai ada tidaknya perubahan pengendalian dan ada tidaknya benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu dan apakah transaksi tersebut termasuk transaksi material sebagaimana dimaksud Peraturan No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Perusahaan telah menanggapi surat tersebut pada tanggal 13 Januari 2009, dimana Perusahaan menjelaskan bahwa

On 23 November 2009, MDB signed the second agreement with NIL and NTMC on additional 14% shares divestment comprising 956.770 shares in NNT with total proceed of US$ 493.6 million. On 14 Desember 2009, MDB paid US$ 246,806,500 for the acquisition of 7% shares. On 31 December 2009, the requirements to settle this acquisition have not been met, therefore MDBs ownership on the date of this report is 17%.

Herald Resources Ltd. On 20 October 2009, the Company, through its fullyowned subsidiary, Calipso Pte. Ltd., acquired 169,993,041 shares or 84.15% ownership in Herald Resources Ltd. (Herald) amounting to US$ 552,169,458 (or equivalent to US$ 504,769,162). Leap-Forward Finance Ltd. On 29 June, 2009, Bumi Resources Investment (BRI) and Ancara signed Changes to the Sales Purchase Agreement whereby the amount of Leap Forwards shares that it owns reduces to 50% and the sales price reduces to Rp 952.5 billion. Leap-Forward indirectly owns a 99.9% share in PT Fajar Bumi Sakti (FBS). As a result, BRI indirectly owns 49.85% shares in FBS. Pendopo Coal Ltd. In accordance with its Sales Purchase Agreement dated 5 January 2009, BRI acquired from Indomining Resources Holding Ltd. (Indomining) an estimated 89 shares that represents an 89% shareholding in Pendopo Coal Ltd. (PCL), a Company that was established in the Republic of Seychelles, for an estimated Rp 1.304 trillion (or equivalent to US$ 119 million) at the transactions conclusion. Pendopo indirectly owns 95% of PT Pendopo Energi Batubara (PEB), whereby BRI indirectly owns 84.45% stake in PEB. Specific Affiliated and Conflict of Interest Transactions On 8 January 2009, The Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) requested from the Company a clarification regarding its acquisition of Zurich Assets International Ltd., Leap-Forward Finance Ltd, and Pendopo Coal Ltd and to ascertain as to whether there are any changes to the control of these companies and as to whether there are any conflict of interest in accordance with Bapepam-LK Regulation No. IX.E.1 concerning Specific Affiliated Transactions and Conflict of Interest Transactions and whether these transactions are deemed as material transactions as prescribed within Regulation No. IX.E.2 concerning Material Transactions and Changes to the Companys Main Business. The Company has responded to this request on 13 January 2009, whereby the Company clarified that this transaction

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 129

Diskusi & Analisa Manajemen

transaksi tersebut tidak memiliki hubungan afiliasi atau tidak memiliki benturan kepentingan. Dalam hal ini tidak melanggar Peraturan Bapepam No. IX.E.1 dan transaksi tidak dapat diperhitungkan sebagai transaksi yang material karena masing-masing transaksi tidak lebih dari 10% dari jumlah pendapatan Perusahaan pada tahun 2007 dan tidak lebih dari 20% dari jumlah modal Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007; dan harga akuisisi dinilai sesuai dengan nilai wajar berdasarkan hasil penilaian dari penilai independen. Tinjauan 2010 Peningkatan kapasitas pembangkit listrik tenaga batubara di seluruh dunia (terutama Cina dan India) yang diprediksi akan tumbuh 35% pada 10 tahun ke depan dari 1.759.000 MW pada 2010 menjadi 2.384.000 MW pada 2020 menjadi faktor utama peningkatan konsumsi batubara. Hal ini mendorong peningkatan permintaan pasar batubara thermal di dunia dari 614 juta ton tahun 2009 menjadi 631 juta ton di tahun 2010. International Energy Agency (IEA) memprediksi tren peningkatan akan terus terjadi dimana pada tahun 2011 prediksi permintaan batubara thermal di pasar dunia 666 juta ton dan pada tahun 2015 menjadi 796 juta ton. Sebagai negara yang hanya mampu mendatangkan batubara thermal dari negara lain, Jepang menjadi konsumen terbesar impor batubara di dunia. Meski tingkat kebutuhannya relatif stabil, data IEA mencatat, dalam 10 tahun terakhir terhitung sejak tahun 2006, rata-rata permintaan Jepang terhadap batubara thermal sebesar 114,6 juta ton. Tingginya kebutuhan China dan India terhadap batubara thermal semakin memperkuat peningkatan permintaan di pasar dunia. Menurut data Lembaga Riset Macquarie, kurun waktu waktu sembilan bulan sejak September 2008, China menjadi eksportir batubara thermal sebesar 5,9 juta ton. Disebabkan oleh turunnya kemampuan produksi dan desakan kebutuhan pembangkit listrik, sejak bulan September tahun 2009, China menjadi importir batubara thermal sebesar 46,4 juta ton. Permintaan impor batubara thermal dari Cina diharapkan terus meningkat menjadi sekitar 50 juta ton dan 60 juta ton pada 2015. Demikian halnya dengan India. Guna memenuhi kebutuhan domestik, hingga bulan Juli 2009, India mengimpor batubara thermal sebesar 32,6 juta ton atau meningkat 55% dibandingkan dengan Juli 2008. Dari tahun ke tahun, permintaan India terhadap jenis batubara ini akan terus meningkat dimana pada tahun 2010 diprediksi sebesar 53 juta ton, pada tahun 2011 meningkat menjadi 63 juta ton dan pada tahun 2015 diprediksi menjadi sekitar 108 juta ton Dari sisi pasokan, Lembaga riset Macquarie mempublikasikan bahwa sejak tahun 2006 Indonesia menjadi pemasok terbesar batubara thermal ke pasar dunia dan akan terus berlanjut hingga tahun 2015. Pada

is neither deemed affiliated or a conflict of interest. In this respect, the transaction did not violate BapepamLK Regulation No. IX.E.1 and the transaction cannot be categorized as a material transaction as the respective transactions did not exceed 10% of the Companys total revenues in 2007 and did not exceed 20% of the Companys total capital as of 31 December 2007; and the acquisition price is deemed in accordance with the fair value based on the results of the independent appraiser. Outlook for 2010 An increase is forecasted in coal consumption, mainly driven by the increased capacity from coal-powered plants worldwide (particularly China and India) which is projected to grow by 35% over the next 10 years from 1,759,000 MW in 2010 to 2,384,000 MW in 2020. This has led to rising demand in the worldwide market for thermal coal from 614 million tonnes in 2009 to 631 million tones in 2010. International Energy Agency (IEA) predicted the rising trend will likely continue and is projected to reach 666 million tonnes in 2011 and 796 million tonnes in 2015.

Japan, a country that can only import thermal coal from other countries, is the worlds largest consumer of imported coal. Despite relatively stable demand levels, thermal coal demand from Japan has dramatically grown over the last 10 years (since 2006) to 114.6 million tonnes as indicated by IEA data. The high demand for thermal coal from China and India has strengthened the growth in demand for thermal coal in the worldwide market. As stated by Macquarie Research Institute, China had, within a span of nine months since September 2008, become an exporter of thermal coal amounting to 5.9 million tonnes. This is due to declining production capacity and the urgent demand by power plants, but by September 2009, China had become an importer of thermal coal amounting to 46.4 million tonnes. Chinas demand for thermal coal imports is expected to continue to increase to around 50 million tonnes in 2011 and 60 million tonnes in 2015. This is also true with India. To fulfill its domestic demand, as of July 2009, India has imported 32.6 million tonnes of thermal coal - 55% higher compared to July 2008. In the future years, Indias demand for this type of coal is projected to increase to 53 million tonnes in 2010, 63 million tonnes in 2011, and around 108 million tonnes in 2015.

From a supply perspective, data compiled by the Macquarie Research Institute shows that Indonesia has become the largest supplier of thermal coal in the world since 2006 and will continue to be in that position untuil 2015. Indonesia

130 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Management Discussion & Analysis

tahun 2006 Indonesia mampu memasok batubara thermal ke pasar dunia sebesar 183 juta ton atau 31,17% dari total permintaan dunia. Pada tahun 2009, kemampuan pasokan Indonesia ke pasar dunia sebesar 33,17 % dari total permintaan yang sebesar 614 juta ton. Sementara, pada tahun 2010 Indonesia diprediksi mampu memasok sebesar 220 juta ton dari total permintaan yang sebesar 631 juta ton. Pada tahun 2015, kemungkinan Indonesia mampu memasok sebesar 279 juta ton dari total permintaan pasar dunia yang sebesar 796 juta ton. Prospek yang cukup gemilang juga terjadi pada pasar domestik Indonesia. Seiring selesainya berbagai proyek pembangkit listrik tenaga uap, permintaan batubara thermal di pasar domestik akan mengalami peningkatan 65-70 juta ton per tahun. Kemampuan produksi yang relatif besar dimana pada tahun 2009 total produksi mencapai 250 juta ton dengan prediksi peningkatan produksi ratarata sebesar 20% per tahun, Indonesia mampu memenuhi semua kebutuhan pasar domestik. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi global yang mulai pulih, pada tahun 2010 harga batubara diprediksi akan menguat dan akan berlangsung dalam jangka waktu yang relatif panjang. Pada tahun 2010, harga batubara diprediksi akan berada di level rata-rata US$ 85 per ton dan pada tahun 2012 akan berada di level rata-rata sebesar US$ 90 per ton. Lebih spesifik, lembaga riset Macquarie mencatat harga batubara di pasar Spot SA akan berada di level US$ 67,5 pada tahun 2010 dengan kecenderungan peningkatan sampai level US$ 82,5 pada tahun 2014 dan turun menjadi US$ 80 pada tahun 2015. Data yang sama menunjukkan, harga kontrak Jepang untuk batubara berada di level US$ 70 per ton dengan kecenderungan mengalami peningkatan yang stabil hingga level US$ 85 pada tahun 2014 dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2015 menjadi US$ 80 per ton Strategi jangka menengah dan panjang bagi anak-anak perusahaan dicanangkan melalui peningkatan volume produksi yang memberi kontribusi bagi pendapatan Perseroan, sesuai dengan proyeksi produksi batubara thermal. Perseroan juga akan terus mengembangkan usaha non batubara ke sektor mineral lainnya.

was able to supply thermal coal to the world market of 183 million tonnes in 2006 or approximately 31.17% of the worlds total demand. In 2009, Indonesia supplied an estimated 33.17 % of the worlds total demand amounted to 614 million tonnes. In the meantime, Indonesia is projected to supply as much as 220 million tonnes of the worlds total demand amounting to 631 million tonnes in 2010. By 2015, Indonesia will be able to supply as much as 279 million tonnes of the global demand of 796 million tonnes. The prospect for Indonesias domestic market is also quite positive. In line with completion of the various geothermal power plant projects, domestic demand for thermal coal by the domestic market will increase by 65-70 million tonnes per year. Production capacity is relatively sizeable with total production in 2009 amounting to 250 million tonnes, and projecting the annual average production growth at 20%, Indonesia is able to meet all of the domestic markets demand. In line with the global economic recovery, coal prices are projected to strengthen and will continue for a relatively long period. Coal prices are projected to be between average levels of US$ 85 per tonne in 2010 and US$ 90 per tonne by 2012. Macquarie Research Institute has specifically indicated that the coal market prices at the Spot SA market will be within the level of US$ 67.5 in 2010 with the likelihood of strengthening to a level of US$ 82.5 in 2014 and fall to US$ 80 in 2015. The same data shows that Japans contract price for coal is within the US$ 70 per tonne level with the tendency to gradually increase to a level of US$ 85 by 2014 and decline in 2015 to US$ 80 per tonne.

The Companys medium and long-term strategies for its respective subsidiaries, of enhancing their contribution towards the Companys revenues by increasing production volumes is in line with this projection particularly in thermal coal. The Company will also look to develop its non-coal assets to become more diversified in the mineral sector.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 131

Penghargaan 2009
Awards 2009

Penghargaan Titanium Award for Financial Performance in Energy and Mining di Indonesia untuk penghargaan The Asset Triple A Corporate Awards 2009 dari The Assets Magazine, Hong Kong. The Titanium Award for Financial Performance in Energy and Mining in Indonesia during The Assets Triple A Corporate Awards 2009 presented by The Assets Magazine, Hong Kong.

Peringkat umum ke-3 sebagai Fastest-Growing Asian Companies, ke-4 dalam Coal & Consumable Fuels in Asia, ke-6 untuk Coal & Consumble Fuels di dunia, ke-29 sebagai salah satu Top 50 Fastest-Growing Global Companies dan peringkat ke-31 dalam Overall Performance in Asia by 2009 Platts Top 250 Global Energy Company, Singapore, 16 November 2009 Ranked of 3 overall in the FastestGrowing Asian Companies, 4th in Coal & Consumable Fuels in Asia, 6th in Coal & Consumble Fuels globally, 29th as one of the Top 50 Fastest-Growing Global Companies and 31st in Overall Performance in Asia by 2009 Platts Top 250 Global Energy Company, Singapore, 16 November 2009

Menerima Indonesian Trusted Company 2009 Award dari Majalah SWA dan Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), Jakarta, 23 Desember 2009 Received Indonesian Trusted Company 2009 Award by SWA Magazine and Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), Jakarta, 23 December 2009

132 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Penghargaan dengan peringkat tiga besar dalam hal Praktik Governance pada Kategori Non Keuangan, Bali, Mei 2009 Acknowledged Amongst Top Three in Indonesia for Its Governance Practices in Non Financial Category, Bali, May 2009

Meraih penghargaan The Best Corporates for Successful (Completed) M&A Deals in Indonesia dari PINNACLE Group, Kuala Lumpur, 29 September 2009 Awarded as The Best Corporates for Successful (Completed) M&A Deals in Indonesia by PINNACLE Group, Kuala Lumpur, 29 September 2009

Mendapat peringkat The Best Public Companies Based on Relative Wealth Added (RWA) Method in Energy Category dari SWA Sembada, Jakarta, 26 Juni 2009 Ranked The Best Public Companies Based on Relative Wealth Added (RWA) Method in Energy Category by SWA Sembada, Jakarta, 26 June 2009

Meraih peringkat The Best in Corporate Social Responsibility, peringkat tiga besar Investor Relations, ke-6 sebagai Best Managed Company dan peringkat ke-7 Corporate Governance in Indonesia, serta Asias Best Companies 2009 dari Finance Asia, Juni 2009 Ranked The Best in Corporate Social Responsibility, Top Three in Investor Relations, 6th in Best Managed Company and 7th in Corporate Governance in Indonesia, in Asias Best Companies 2009 by Finance Asia, June 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 133

BUMI implements GCG principles in order to be a reputable and well perform company that adds value to the nation, public and other stakeholders.

134 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Bagi BUMI menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik bertujuan untuk menjadikan perusahaan dengan kinerja dan reputasi yang baik serta mampu memberikan nilai tambah bagi tanah air, investor, masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya.

Good Corporate Governance di Bumi


GOOD CORPORATE
GOVERNANCE
AT BUMI
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 135

Good Corporate Governance di Bumi

Prinsip Dasar Sebagai perusahaan publik, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI atau Perseroan) menyadari pentingnya penerapan Tata Kelola Perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG). Bagi BUMI, menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran, dalam operasi Perseroan bertujuan untuk menjadikan perusahaan dengan kinerja dan reputasi yang baik serta mampu memberikan nilai tambah bagi tanah air, investor, masyarakat, serta pemangku kepentingan lainnya. BUMI berkomitmen untuk menerapkan GCG sesuai panduan yang ditetapkan oleh Indonesian Code of Good Corporate Governance yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance pada tahun 2006. Selain itu, dalam penerapan GCG BUMI juga mengadopsi praktik terbaik internasional. Penerapan kelima prinsip GCG dapat dilihat dari berbagai aktifitas operasional BUMI sebagai berikut: - Transparansi BUMI memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada publik dan pemegang saham, sesuai ketentuan BapepamLK dan Bursa Efek Indonesia, maupun inisiatif sendiri. Laporan diterbitkan secara berkala dan tepat waktu dalam dua bahasa (Inggris dan Indonesia) mencakup Laporan Keuangan Triwulanan, Laporan Keuangan Semesteran, Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit, serta Laporan Tahunan melalui berbagai media komunikasi seperti pertemuan analis, paparan publik, press releases. - Akuntabilitas BUMI memiliki sistem manajemen perusahaan yang mendukung terciptanya kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organ perusahaan. Implementasi dari prinsip akuntabilitas adalah Direksi selalu menyampaikan laporan pertanggungjawaban operasional yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris serta laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan. Penerapan prinsip akuntabilitas juga tercermin dalam pembentukan berbagai Komite Dewan Komisaris dan Direksi, pembentukan Divisi Audit Internal serta Manajemen Risiko. Basic Principles As a publicly listed company, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI or the Company) fully understands the importance of the implementation of Good Corporate Governance (GCG). BUMI implements GCG principles which are transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness in order to be a reputable and well perform Company that adds value to the nation, the public, and other stakeholders. BUMI is committed to implementing GCG in accordance with the standards stipulated by the Indonesian Code of Good Corporate Governance that was issued by the National Committee for Governance Policy in 2006. BUMI also implements GCG on the basis of prevailing global best practices. The implementation of the 5 GCG principles is evident in BUMIs various operational activities, such as: - Transparency BUMI, in accordance with Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange requirements as well on its own initiative, provides substantial amounts of information to the public and shareholders. Reports are published regularly in two languages (English and Bahasa Indonesia), including Quarterly Financial Statements, Semi-Annual Financial Statements, Audited Annual Financial Statements, and the Annual Report in various media and communication forums such as analyst briefing, public exposes, press releases. - Accountability BUMIs corporate management system provides clarity in terms of functions, implementation, and responsibilities. To implement this principle, the Board of Directors submits the operational accountability which has been reviewed by the Board of Commissioners and financial statements that have been audited by the appointed Public Accounting Firm to the shareholders at the General Shareholders Meeting for its approval and ratification. The implementation of the accountability principle is also reflected by the creation of the various Committees under the Board of Commissioners and Board of Directors, the establishment of the Internal Audit as well as Risk Management Divisions.
136 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

- Tanggung Jawab BUMI senantiasa mematuhi ketentuan perundangundangan yang berlaku, dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Melalui program Corporate Social Responsibility, BUMI terlibat secara langsung dalam berbagai kegiatan sosial yang fokus pada pemberdayaan dan pengembangan agrobisnis, peningkatan kualitas pendidikan dan taraf hidup masyarakat, pelestarian alam dan cagar budaya. - Independensi Dewan Komisaris dan Direksi BUMI memiliki pendapat yang independen dalam setiap keputusan yang diambil. Namun, masih dimungkinkan untuk mendapatkan saran dari konsultan independen, hukum, sumber daya manusia, maupun komite-komite untuk menunjang kelancaran tugasnya. - Kewajaran BUMI menerapkan perlakuan yang setara kepada publik, otoritas pasar modal, komunitas pasar modal, maupun para pemangku kepentingan. Hubungan dengan karyawan dilakukan secara adil dan wajar sesuai hak dan kewajibannya serta menurut hukum dan peraturan yang berlaku. Pelaksanaan GCG di BUMI Pelaksanaan GCG di BUMI mengacu pada ketentuanketentuan yang berlaku baik ketentuan perundang-undangan maupun berbagai ketentuan lain dari regulator, Visi, Misi, Pedoman Perilaku, Budaya Perusahaan, serta praktik terbaik (best practice) nasional maupun internasional. Penerapan GCG di BUMI juga diperkuat dengan penerapan sistem internasional Manajemen Risiko Korporat (Enterprise Risk Management), serta sistem pengawasan yang unik berupa Speak Up System (whistle blower program). Beberapa acuan dasar yang selama ini menjadi rujukan BUMI dalam menerapkan GCG diantaranya adalah: - Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. - Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam-LK): SE-07/PM/2004 tanggal 22 Desember 2004 tentang Konfirmasi atas Pelaksanaan dari Peraturan No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit Kep-45/PM/2004 tanggal 29 November 2005, Peraturan No. IX.I.6 tentang Direktur dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik Kep-29/PM/2004, Peraturan No. IX.I.5 tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit

- Responsibility BUMI constantly strives to comply with all prevailing rules and regulations, as well as the principles of sound corporate practices. Through our Corporate Social Responsibility programs, BUMI is directly involved in social activities that enhance and develop agribusiness, enhance access to quality education and improve community development, preserve the environment and local cultural. - Independence Our Board of Commissioners and Board of Directors provide an independent viewpoint in every decision they make. However, for more effective results, our Boards may consult and receive recommendations from independent consultants, legal advisors, human resources specialists, and committees. - Fairness BUMI extends equal and fair treatment to the public, the capital market authorities, the capital market community and its stakeholders. Labour relations are fairly and justly maintained in accordance with the relevant rights and responsibilities as well as prevailing laws and regulations. GCG Implementation at BUMI GCG implementation within BUMI is carried out on the basis of the prevailing rules and regulations, including other pertinent rules and regulations derived from our regulatory framework, Vision, Mission, Code of Conduct, Corporate Culture, and local and international best practices. The GCG implementation within BUMI is also supported by the application of a world-class Enterprise Risk Management system, and the unique Speak Up System (whistle blower program). There are various sources that have to date served as guidelines for BUMIs GCG implementation. These include: - Law No. 40/2007 concerning a Limited Liability Company. - Capital Market Supervisory Agency (Bapepam-LK) regulations: Circular-07/PM/2004 dated 22 December 2004 concerning Confirmation of the Implementation of Regulation No. IX.I.5 on Establishment and Guidelines for the Audit Committee Practices Decree-45/PM/2004 dated 29 November 2005, Regulation No. IX.I.6 regarding the Directors and Commissioners of Listed and Public Companies Decree-29/PM/2004, Regulation No. IX.I.5 dated 24 September 2004 concerning the Establishment and Guidelines for the Audit Committee Practices

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 137

Good Corporate Governance di Bumi

Kep-63/PM/1996, Peraturan No.IX.I.4 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-496/ BL/2008 tanggal 28 Nopember 2009 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal - Peraturan Bursa Efek Jakarta (BEJ) Kep-305/BEJ/072004 tanggal 19 Juli 2004 mengenai Ketentuan Umum Pencatatan Efek No. I-A mengenai Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa dan Lampiran II mengenai Komisaris Independen, Komite Audit, dan Sekretaris Perusahaan. - Praktik Terbaik Indonesia Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia 2006 disusun oleh Komite Nasional Kebijakan Governance. - Praktik Terbaik Internasional: Corporate Governance Rules New York Stock Exchange; Blue Ribbon Report on Improving the Effectiveness of Corporate Audit Committee 1999. Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) Principles of Corporate Governance 2004. - Anggaran Dasar PT Bumi Resources Tbk, dan anak perusahaan. Guna mendukung dan terus meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik, serta menginternalisasikannya kepada seluruh karyawan, BUMI telah merumuskan panduan pelaksanaan GCG, Peraturan Perusahaan, Pedoman Perilaku, serta membentuk Divisi Audit Internal, Divisi Manajemen Risiko serta komite-komite yaitu Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, serta Komite Renumerasi dan Nominasi, Hedge Risk Management Committee, Sub Komite Ekspansi, dan Komite Pedoman Perilaku yang bekerja di bawah pengawasan Dewan Komisaris dan Direksi. Komite lain yang akan dibentuk adalah Komite Teknologi Informasi (IT Steering Committee). Evaluasi terhadap pelaksanaan GCG dilakukan terusmenerus baik secara internal maupun oleh pihak independen. Pada tahun 2009, melalui proses tender, sebagai bagian dari kajian audit internal, BUMI telah menunjuk konsultan independen untuk melakukan evaluasi dan penilaian terhadap pelaksanaan tata kelola perusahaan di BUMI. Dari evaluasi yang dilakukan, diperoleh rekomendasi untuk meningkatkan sistem GCG antara lain sebagai berikut: - Memperbaharui dokumentasi atas prosedur nominasi, penunjukkan, dan rencana suksesi dari anggota Dewan - Melengkapi dokumentasi formal atas proses penilaian kinerja anggota Dewan

Decree-63/PM/1996, Regulation No.IX.I.4 dated 17 January 1996 concerning the Establishment of Corporate Secretary The Bapepam-LK Chairmans Decree No. KEP-496/ BL/2008 dated 28 November 2009 concerning the Establishment and Drafting Guidelines for the Internal Audit Charter - Jakarta Stock Exchange Regulation Decree-305/BEJ/072004 dated 19 July 2004 concerning Regulation No. I-A The Listing of Shares (Stock) and Euity-type Securities other than Stock issued by the Listed Companies; and Attachment II on the Independent Commissioner, Audit Committee, and Corporate Secretary. - Indonesian Best Practices 2006 Indonesian Code of Good Corporate Governance issued by the National Committee for Governance Policy. - International Best Practices: Corporate Governance Rules New York Stock Exchange; Blue Ribbon Report on Improving the Effectiveness of Corporate Audit Committee 1999. Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) Principles of Corporate Governance 2004. - PT Bumi Resources Tbk, and its subsidiaries Articles of Association. To support and continuously intensify the application of GCG and engaging all employees in these efforts, BUMI has formulated GCG Policy, Corporate Regulations, Code of Conduct, as well as formed an Internal Audit Division, a Risk Management Division and other committees including the Audit Committee, the Risk Management Committee, the Remuneration and Nomination Committee, the Hedge Risk Management Committee, the Expansion Sub Committee, and the Code of Conduct Committee that report to the Board of Commissioners and Board of Directors. Another Committee that will be created shortly is the Information Technology Committee (IT Steering Committee). The Company routinely performs evaluations on GCG implementation both internally as well as by independent external parties. Through an open bidding process, as part of the internal audit review, BUMI appointed independent consultant to evaluate and assess the implementation of GCG within BUMI. On the basis of this evaluation, a series of recommendations were submitted to the Company to enhance GCG systems which include the following: - Upgrade the provision of documents pertaining to nomination, appointment, and succession plan procedures for Board members - Upgrade formal documentation for the performance evaluation of the members of the Boards

138 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

- Memperbaiki dan memperbaharui sistem dan dokumentasi prosedur penetapan atau pedoman remunerasi anggota Dewan - Komite Audit melaksanakan proses penilaian sendiri (self assessment) - Mengisi semua posisi dalam Divisi Manajemen Risiko - Membuat kebijakan dan prosedur terpadu dalam menyiapkan, mengkoordinasi, menyetujui dan mengawasi anggaran - Membuat prosedur pengawasan atas aktifitas pembuatan SOP Selain evaluasi diatas, berdasarkan hasil penilaian berbagai pihak independen lainnya atas penerapan tata kelola perusahaan, pada tahun 2009 BUMI mendapatkan empat penghargaan berikut: - Mendapatkan penghargaan Titanium Award for Financial Performance in Energy and Mining di Indonesia untuk penghargaan The Asset Triple A Corporate Awards dari The Assets Magazine, Hong Kong. - Mendapatkan penghargaan sebagai Perusahaan Terpercaya (Trusted Company) berdasarkan Corporate Governance Perception Index (CGPI) untuk penghargaan the Most Trusted Companies oleh The Indonesian Institute for Corproate Governance bekerjasama dengan Majalah SWA. - Mendapatkan penghargaan Asias Best Companies 2009 dalam bidang Best Corporate Governance, Best Corporate Social Responsibility, Best Investor Relations, Best Managed Company dari majalah Finance Asia, Hong Kong. - Mendapatkan penghargaan sebagai Best GCG Non Financial Category 2009 dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) dan Center for International Private Enterprise Washington DC (CIPE). Penilaian dilakukan berdasarkan evaluasi prinsip GCG dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Penghargaan-penghargan tersebut membuktikan governance BUMI dilakukan secara integral dalam filosofi manajemen di seluruh perusahaan sesuai prinsip global GCG. Selain penilaian dari pihak independen, beberapa mahasiswa pascasarjana dalam dan luar negeri pun tertarik untuk melakukan riset atas pelaksanaan GCG di BUMI dalam rangka penulisan disertasi mereka di bidang GCG. Panduan Pelaksanaan GCG Dewan Komisaris dan Direksi BUMI, pada bulan April 2006 telah membuat dan menerapkan kebijakan corporate governance sebagaimana dijabarkan dalam dokumen Cara Kerja Yang Diharapkan Dari Kita. Panduan pelaksanaan GCG tersebut telah disahkan melalui surat keputusan Dewan komisaris dan Direksi No. 739/BR-BOD/IX/06 tanggal 20 September 2006.

- Modify and upgrade systems and documentation on remuneration guidelines and procedures for members of the Board - The Audit Committee establish a system for selfassessment - Fill all positions for the Risk Management Division - Develop comprehensive policies pertaining to budget preparation, coordination, approval and monitoring - Establish procedures pertaining to the monitoring of the SOP formulation process.

In addition, on the basis of the variety of other independent assessments for the Companys GCG implementation, BUMI received four awards in 2009, as follows: - The Titanium Award for Financial Performance in Energy and Mining in Indonesia during The Assets Triple A Corporate Awards presented by The Assets Magazine, Hong Kong. - The Trusted Company award based on the Corporate Governance Perception Index (CGPI) as part of the the Most Trusted Companies Awards presented by The Indonesian Institute for Corporate Governance in cooperation with SWA magazine. - Recognized as one of Asias Best Companies for 2009 for the category of Best Corporate Governance, Best Corporate Social Responsibility, Best Investor Relations, and Best Managed Company by Finance Asia Magazine, Hong Kong. - Recognized as the Best GCG Non Financial Category 2009 by the Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) and Center for International Private Enterprise Washington DC (CIPE). The assessment was based on an evaluation against the Organization for Economic Cooperation and Developments (OECD) GCG principles. These awards clearly show that BUMIs governance practices are integrated throughout the organization and in accordance with global GCG priniciples. In addition to the independent assessment, post-graduate students from universities within and outside of Indonesia conducted their research into BUMIs GCG implementation as an element in fulfillment of their thesis in the field of GCG. GCG Guidelines BUMIs Board of Commissioners and Board of Directors formulated and introduced the Corporate Governance policy in April 2006 as prescribed in a document entitled, The Way We Are Expected to Work. This GCG Guidelines were endorsed by the Board of Commissioners and the Board of Directors Decision Letter No. 739/BR-BOD/IX/06 dated 20 September 2006.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 139

Good Corporate Governance di Bumi

Secara garis besar dokumen tersebut memuat prinsipprinsip tata kelola perusahaan, kebijakan tata kelola perusahaan yang harus dipatuhi oleh setiap elemen perusahaan, serta garis besar pedoman pelaksanaan tugas dan kewajiban setiap organ dan fungsi perusahaan, serta hubungan perusahaan dengan pihak luar. Pedoman Perilaku BUMI telah menetapkan Pedoman Perilaku melalui Surat Keputusan No. 739/ /BR-BOD/IX/06 tanggal 20 September 2006. Pedoman Perilaku dibagi atas empat bidang etika sebagai berikut: - Etika yang berkaitan dengan karyawan: Keselamatan dan Kesehatan Karyawan Pedoman tentang Kerahasiaan Karyawan Kesempatan Kerja Yang Sama Lingkungan Kerja Yang Bebas Dari Pelecehan Perlindungan dan Penggunaan Yang Tepat Atas Aktiva Perusahaan Larangan narkoba dan Alkohol di Tempat Kerja - Etika yang berkaitan dengan hubungan lingkungan dan masyarakat: Ketaatan Terhadap Hukum dan Peraturan Ketaatan Terhadap Lingkungan Pelayanan Masyarakat Kontribusi Politik dan Keagamaan - Etika yang berkaitan dengan pelanggan, pemasok, dan pesaing: Jujur dan Perilaku Yang Etis Penggunaan Pihak Ketiga atau Agen Menghindari Benturan Kepentingan Hadiah dan Hiburan - Etika yang berkaitan dengan hubungan dengan pemegang saham: Informasi Rahasia & Harga Yang Sensitif Akurasi Atas Informasi Publik dan Hubungan Dengan Media Akurasi & Integritas Pembukuan dan Pencatatan Sosialisasi Panduan Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilaku Sosialisasi Panduan Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilaku dilakukan secara berkesinambungan. Untuk pihak internal sosialisasi dilaksanakan dalam bentuk pelaksanaan berbagai workshop bagi setiap tingkatan karyawan mulai dari Komisaris, Direksi, manajemen sampai ke tingkat operator pertambangan. Sosialisasi juga dilakukan berupa penulisan artikel di majalah internal serta dalam bentuk forum diskusi (workshops) dan pembuatan, serta pemasangan berbagai alat sosialisasi seperti poster, banner, dan berbagai alat komunikasi lainnya. Pedoman Panduan Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilaku dapat diperoleh publik melalui website BUMI: www.bumiresources.com.

This document generally specifies the GCG principles and policies to be complied with by the organization. It also details overall guidelines and responsibilities for each organ and function within the organization, as well as its relations with external parties.

Code of Conduct BUMI has established a Code of Conduct by virtue of the Decree No. 739/ /BR-BOD/IX/06 dated 20 September 2006. This Code of Conduct is divided into four ethical areas, which are: - Ethics associated with employees: Employee Health and Safety Guidelines Governing Employee Confidentiality Equal Employment Opportunities Harrassment-Free Work Environment Protection and Appropriate Utilization of the Companys Assets Restriction on Drugs and Alcohol in the Workplace - Ethics associated with environmental and public relations: Legal and Regulatory Compliance Environmental Compliance Community Services Political and Religious Contributions - Ethics associated with the customer, supplier, and competitor: Honest and Ethical Outsourcing or Agents Avoid Conflicts of Interest Gifts and Entertainment - Ethics associated with shareholder relations: Confidential Information and Price Sensitivity Accuracy of Public Information and Media Relations Accuracy and Integrity of Bookeeping and Listing

Dissemination of the GCG Guidelines and Code of Conduct The GCG Guidelines and Code of Conduct are constantly disseminated within the Company where, internally, the process takes the form of various workshops that are conducted for all levels from the Commissioners, the Directors and Management through to the level of the mine operators. The Company also ensures awareness with articles published within internal magazines, as well as through discussion forums (workshops), and creation and placement of various visual aids such as posters, banners, and other types of communication tools. The GCG Guidelines and the Code of Conduct can be accessed through BUMIs website: www.bumiresources.com.

140 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

Selain itu, baik untuk pihak internal dan eksternal (termasuk pemasok, pelanggan, konsultan, maupun regulator), melalui suatu acara peluncuran (launching) pada tanggal 27 Juni 2007 BUMI memperkenalkan maskot GCG Mr. SPIRIT untuk memudahkan pemahaman karyawan dalam memahami nilai dan etika perusahaan, spirit yang melambangkan komitmen BUMI terhadap SPIRIT yang tinggi yaitu Semangat, Profesional, Independen, Rajin, Integritas, Tanggung jawab. Dengan demikian, BUMI berharap semua karyawan dan mitra usaha akan lebih mudah menerapkan nilai dan etika tersebut. Seluruh komisaris, Direktur, manajemen, karyawan serta mitra usaha berkewajiban mematuhi pedoman panduan GCG dan Pedoman Perilaku. Seluruh individu BUMI harus mempunyai tanggung jawab pribadi untuk mendorong pelaksanaan pedoman ini.

In addition, BUMI has introduced its GCG mascot to its internal and external stakeholders (including suppliers, customers, consultants, as well as regulators). The mascot called Mr. SPIRIT was launched at an event held on 27 June 2007 and is intended to enhance employee understanding of Companys values and ethics, reflecting BUMIs commitment to highly motivated SPIRITS that include Courage, Professionalism, Independence, Perseverence, Integrity, and Responsibility. As a result, BUMI expects that its employees and business partners alike will be able to effectively implement these values and ethics. All of the Companys Commissioners, Directors, management, employees and business partners must adhere to the GCG Guidelines and Code of Conduct. Every individual within BUMI has the personal responsibility to implement the guidelines. Statement of Code of Conduct Compliance Every year, all of the Companys Commissioners, Directors, management, and employees are required to sign a Code of Conduct Compliance Form which specifically states that they have read the Code of Conduct and have fully understood that the Code is applicable to them. The signed forms must be kept by the respective department heads. The signing of the Code of Conduct Compliance Forms has become part of the induction process of new employees. Code of Conduct booklets are distributed to new employees, along with the Code of Conduct Compliance Forms that need to be signed. GCG Implementation and Code of Conduct Monitoring In addition to the implementation of the Companys GCG and Code of Conduct monitored by the Board of Commissioners as well as the other committees and functions within the Company such as the Audit Committee, the Internal Audit Division, and the Risk Management Division, BUMI has enhanced its Code of Conduct with a Speak Up System that was endorsed by the Board of Directors via the Memorandum No. 307/BR-BOD/IV/06 dated 12 April 2006 and revised through Memorandum No. 171/BR/HR/II/08 dated 28 February 2008 concerning the Dissemination and Outsourcing of the Speak Up System. The Speak Up System is a centralized system that supports BUMI and its subsidiaries to allow them to receive reports from employees as well as external parties with regards to violations of the Code of Conduct. The Speak Up System provides easy access for both employees and external parties to contact the Company through a structured, independent and confidential method.

Pernyataan Kepatuhan Pedoman Perilaku Setiap tahun, semua Komisaris, Direktur, manajemen, dan karyawan harus menandatangani Formulir Ketaatan Terhadap Pedoman Perilaku, yang menyatakan bahwa mereka telah membaca Pedoman Perilaku dan memahami bahwa ketentuan tersebut berlaku bagi mereka. Formulir yang telah ditandatangani harus disimpan oleh masing-masing kepala departemen. Penandatanganan Formulir Ketaatan Terhadap Pedoman Perilaku telah menjadi bagian dari proses penerimaan karyawan baru. Setiap karyawan baru diberikan buku saku Pedoman Perilaku dan harus menandatangani Formulir Ketaatan Terhadap Pedoman Perilaku. Pengawasan Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilaku Selain pengawasan pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilaku dilakukan oleh Dewan Komisaris serta komite dan fungsi-fungsi perusahaan lainnya seperti Komite Audit, Divisi Audit Internal, Divisi Manajemen Risiko, untuk mendukung pelaksanaan GCG dan penegakan Pedoman Perilaku, BUMI melengkapi Pedoman Perilaku dengan Speak Up System yang ditetapkan Memorandum Direksi No. 307/ BR-BOD/IV/06 tanggal 12 April 2006 dan diperbaharui dengan Memorandum No. 171/BR/HR/II/08 tanggal 28 Pebruari 2008 perihal Sosialisasi dan Outsourcing Speak Up System. Speak Up System adalah sebuah sistem terpusat yang membantu BUMI dan anak perusahaan menerima laporan dari karyawan maupun pihak eksternal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran Pedoman Perilaku. Speak Up System memberikan kemudahan akses bagi karyawan dan pihak eksternal untuk menghubungi Perseroan dengan cara yang lebih terstruktur, independen dan terjamin kerahasiaannya.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 141

Good Corporate Governance di Bumi

Standar Operasional Sebagai perusahaan yang selalu mempertimbangkan dan menerapkan azas kehati-hatian BUMI merasa perlu untuk merumuskan dan menetapkan standar operasional perusahaan. Hal ini dirasa penting karena standar operasional mempunyai peran strategis dan sangat berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan, antara lain: - Melalui sistem kebijakan dan prosedur yang ditulis dan disusun dengan baik, visi Perusahaan menjadi bagian yang menyatu (integral) dalam operasi Perusahaan. - Menjadi alat untuk mendokumentasikan dan menginformasikan proses bisnis seperti: Memberikan pedoman mengenai limit atau otorisasi operasional. Memberikan petunjuk mengenai cara yang harus dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam mencapai suatu tujuan. Memungkinkan manajemen untuk memberikan tanggung jawab/wewenang untuk mengelola operasi Perusahaan. Dapat digunakan oleh karyawan untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan operasional sesuai dengan wewenang masing-masing. Oleh karena itu, agar kebijakan dan prosedur mudah dipahami dan efektif bagi semua pihak, BUMI telah membuat pedoman mengenai sistem pembuatan, dokumentasi dan pengendalian dokumentasi kebijakan dan prosedur. Beberapa prosedur dan kebijakan yang telah dibuat dan berlaku di BUMI yaitu:

Operational Standards To constantly aspires to operate prudently, BUMI formulated and established the Companys operational standards. These operational standards are vital as they are deemed to be of strategic importance and significantly determine the direction of the Companys development. The rationales behind these standards are: - By well-written and compiled policy and procedures, corporate vision becomes an integral part of the Companys operations. - To serve as the documentation tools and business process information, such as: Providing Guidelines on operational limits or authorizations. Providing instructions on procedures to be carried out by related parties to achieve an objective. Allowing management to assign responsibility to manage the Companys operations. Empowering employees to make operational decisions within their authority.

Thus, to make the policies and procedures easily understood by all parties involved, BUMI has set guidelines for the system of formulation, compilation, and control of policies and procedure documentation. A number of policies and procedures that were formulated and implemented at BUMI are as follows:

No

Nama Kebijakan dan Prosedur Name of Policies or Procedures


Guidelines to the System of Policy and Procedures Good Corporate Governance Code of Conduct

1 2 3 4 5 6

Pedoman Pembuatan Sistem Kebijakan dan Prosedur Tata Kelola Perusahaan Pedoman Perilaku Peraturan Perusahaan Sistem Manajemen Risiko Korporat Sumber Daya Manusia termasuk Organisasi, Jenjang Karir, Penerimaan Karyawan, Penilaian Kinerja, Pelatihan, Gaji, Kompensasi dan Tunjangan

Company Regulations

Enterprise Risk Management Systems

Human Resources including Organisation, Career Management, Recruitment, Performance Evaluation, Training, Salary, Compensation and Benefits

Procurement System

Sistem Pengadaan Barang dan Jasa

Approval of Service Agreements, Contracts, Acquisitions, Mergers, Joint Ventures, Leases, and Capital Expenditures

Persetujuan Perjanjian atas Jasa, Kontrak, Akuisisi, Penggabungan Usaha, Sewa dan Biaya Modal Persetujuan dan Pengawasan atas Konsultan, Penasihat Hukum, dan Jasa Profesional

Approval and Monitoring for the Consultant, Legal Counsel, and Professional Services

142 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

No

Nama Kebijakan dan Prosedur Name of Policies or Procedures


Recognition of Sales Revenue Inventories

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

Pengakuan Penjualan Persediaan Aktiva Tetap Beban Keuangan

Fixed Assets

Financing Costs

Exploration and Evaluation Expenditure Environmental Expenditure Foreign Currency Translation Income Tax

Biaya Eksplorasi dan Evaluasi Biaya Lingkungan

Penjabaran Konversi Mata Uang Asing Pajak Pendapatan Skema Pensiun Karyawan Akuntansi Manajemen, Modal dan Pembiayaan Hutang

Employees Pension Plan

Management Accounting, Capital and Costing Accounts Payable Accounts Receivable Payroll Petty Cash Coal Inventories

Piutang Gaji

Kas Kecil

Persediaan Batubara Kebijakan dan Prosedur Kartu Kredit Perusahaan Limit Otorisasi

Policies and Procedures for Corporate Credit Cards Authorisation Limit Bank Account Authorised Signatories Change Management

Rekening Bank Wewenang Tanda Tangan Manajemen Perubahan Hubungan Eksternal dan Pengembangan Yang Berkelanjutan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Pemeliharaan dan Pendukung Standar Prosedur Eksplorasi Geology untuk Geologis Procedure Pengoperasian Pengeboran Explorasi Operasi Pertambangan Prosedur Darurat

External Relations and Sustainable Development Safety, Health, and Environment Maintenance and Support

Geology Standard Exploration Procedure for Geologist Operational Procedures for Drilling Exploration Mining Operations

Contingency Procedures Policy on Safety and Health Work, Environment and Community

Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan serta Kemasyarakatan (K3LK) Pengungkapan Informasi Perusahaan Kepada Regulator dan Publik

Disclosure of Company Information to the Regulators and Public

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 143

Good Corporate Governance di Bumi

Buku Pedoman Dewan Pengurus Untuk mendukung penerapan GCG di BUMI, telah dibuat Buku Pedoman Dewan Pengurus (Boards Manual) yang merupakan pedoman mengenai sistem dan prosedur yang mengatur bagaimana organ-organ Perseroan termasuk Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, komite dari Dewan Komisaris dan Direksi, serta Sekretaris Perusahaan melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka dalam kerangka GCG. Struktur GCG

Board Manual To support the GCG implementation within BUMI, the Company has formulated Board Manuals, stipulating the systems and procedures for the tasks and responsibilities of all organs within the Company including the General Shareholders Meetings, the Board of Commissioners, the Board of Directors, committees under the Board of Commissioners and Board of Directors, and the Corporate Secretary. GCG Structure

General Meeting of Shareholders

Reporting Line Communication Line

Board of Commissioners
Suryo B. Sulisto Jay Abdullah Alatas Nalinkant A. Rathod Fuad Hasan Masyhur Iman Taufik Kusumo A. Matoredjo Sulaiman Zudhi Pane Anton Setianto Soedarsono Ari S. Hudaya Kenneth P. Farrell

Board of Directors
Eddie J. Soebari Andrew C. Beckham Dileep Srivastava

Hedge Risk Management

Risk Management Committee Remuneration & Nomination Committee

Nalinkant A. Rathod Kanaka Puradiredja

Andrew C. Beckham (CFO BUMI) Ashok Mitra (CFO KPC) Saroj Patro (CFO Arutmin) Peter Ball (VP Marketing BUMI) Minesh Dave (Director KPC and Arutmin) R. Bismarka (Director KPC and Arutmin) Andrew C. Beckham (CFO BUMI) Ashok Mitra (CFO KPC) Herlan Siagian (GM Marketing) Pratikto (GM Supply Chain) Mahmud Makin Perdana Kusuma Em Eddy

Expansion Sub
Suryo B. Sulisto Fuad Hasan Masyhur Ari S. Hudaya Iman Taufik Kanaka Puradiredja Mawar Napitupulu Indra Safitri

Committee

Code of Conduct Committee

Audit Commitee

Internal Audit Division

Risk Management Division

Eddie J. Soebari (IT Director) Dharyanto Effendi (Head of IT Division) R. Utoro (COO KPC) Technology Sudirman Widhy (COO Arutmin) Steering Commitee Andrew C. Beckham (CFO BUMI) (to be established soon) Ashok Mitra (CFO KPC) Saroj Patro (CFO Arutmin)

Information

Hak-Hak Pemegang Saham Hak-hak pemegang saham adalah sebagai berikut (namun tidak terbatas pada): - Memperoleh perlakuan yang setara berdasarkan prinsip bahwa pemegang saham dengan jenis yang sama mempunyai kedudukan yang setara di dalam Perusahaan. - Menghadiri dan menggunakan suaranya dalam Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan satu saham mempunyai satu suara. - Mendapatkan informasi yang terkait dengan Perusahaan secara berkala dan tepat waktu. - Menerima keuntungan Perusahaan melalui pembagian dividen yang dibagikan sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki.
144 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Shareholders Rights The Shareholders rights are defined as (but not limited to) the following: - Receiving equal treatment based on the principle that the holder of the same type of share has the same position with the Company. - Attending and exercising voting rights at the General Shareholders Meetings on the basis of one share one vote. - Receiving regular and timely information related to the Company. - Receiving profits from the Company in the form of dividend payments that are paid on the basis of the number of shares owned.

Good Corporate Governance at Bumi

- Menunjuk dan memberhentikan anggota Direksi dan Dewan Komisaris. - Menentukan sistem remunerasi dari anggota Dewan Komisaris dan Direksi. - Menilai kinerja dari Dewan Komisaris dan Direksi. - Mensahkan laporan keuangan yang telah di audit oleh auditor eksternal. - Menyetujui rencana usaha dan keuangan Perusahaan. - Menunjuk auditor eksternal Perusahaan.

- Appointing and terminating members of the Board of Directors and Board of Commissioners. - Determining the remuneration system for members of the Board of Commissioners and Board of Directors. - Evaluating the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors. - Endorsing the financial statements audited by an external auditor. - Approving the Companys business and financial plans. - Appointing an external auditor for the Company. Shareownership of BUMI as of 31 December 2009 is shown on page 23. Annual General Shareholders Meeting (AGM) and Extraordinary General Shareholders Meeting (EGM) The AGM constitutes the organ with the highest rights and authority within the Company. The authorities of the AGM and EGM cover the following aspects:

Kepemilikan saham BUMI per tanggal 31 Desember 2009 dapat dilihat pada halaman 23. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa (RUPSLB) RUPS merupakan organ perusahaan yang memiliki kewenangan dan kekuasaan tertinggi dalam perusahaan. Kewenangan RUPS dan RUPSLB mencakup hal-hal dibawah ini. RUPS Tahunan RUPS Tahunan dilaksanakan setiap tahun, selambatnya 6 bulan setelah tahun buku Perusahaan ditutup. Rapat membicarakan hal-hal berikut: - Direksi menyampaikan: laporan tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan RUPS; laporan keuangan yang telah diperiksa (audit) oleh Akuntan Publik untuk mendapat pengesahan rapat; - Ditetapkan penggunaan laba, jika Perseroan mempunyai saldo laba yang positif. - Diputuskan mata acara RUPS lainnya yang telah diajukan sebagaimana mestinya dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar. Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan oleh RUPS tahunan berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan. RUPS Luar Biasa (RUPSLB) RUPSLB dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan untuk membicarakan dan memutuskan mata acara rapat kecuali mata acara rapat yang dimaksud dalam paragraf RUPS Tahunan diatas butir a dan b, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan serta Anggaran Dasar.

Annual General Shareholders Meeting (AGM) The AGM is convened every year not later than 6 months after the end of the Companys financial year. The Meeting discusses the following items: - The Board of Directors submits: The accountability report that is reviewed by the Board of Commissioners for the Shareholders Meetings approval; financial statements audited by a Public Accounting Firm for endorsement at the Meeting; - Determining profit utilization, should the Company generate profits. - Determining other proposed agenda items in accordance with the Articles of Association.

The approval of the annual report and ratification of the financial statements by AGM shall constitute a full discharge and release to the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners of their management and supervision performed during the past accounting year to the extend that such actions are reflected in the Financial Statements. Extraordinary General Shareholders Meeting (EGM) The EGM can be convened at any time deemed necessary to discuss and determine a specific agenda, except for the agenda or discussion matters as specified within the AGM paragraph above points a and b, so long as they comply with laws and regulations, and the Articles of Association.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 145

Good Corporate Governance di Bumi

Direksi atau Dewan Komisaris berwenang menyelenggarakan RUPSLB. Direksi atau Dewan Komisaris wajib memanggil dan menyelenggarakan RUPSLB atas permintaan tertulis dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. Permintaan tertulis tersebut harus disampaikan secara tercatat dengan menyebutkan hal-hal yang hendak dibicarakan disertai alasannya. Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk menyelenggarakan RUPSLB setelah 30 hari terhitung sejak surat permintaan itu diterima, maka pemegang saham yang bersangkutan berhak memanggil sendiri rapat atas biaya Perusahaan setelah mendapat ijin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan. Pada tahun 2009, BUMI telah melaksanakan 2 kali RUPS yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 26 Juni 2009. Per tanggal 26 Juni 2009, Perseroan telah mengeluarkan 18,991,086,500 saham. RUPS/RUPSLB telah dihadiri/diwakili oleh sebanyak 13,954,585,048 saham (73.48%). Pada rapat tersebut ditetapkan beberapa keputusan oleh Notaris Herdimansyah Chaidirsyah, S.H. (Nomor Keputusan: 80 tanggal 26 Juni 2009) antara lain: RUPS Tahunan: 1. Menerima baik Laporan Pertanggungjawaban Direksi Perseroan mengenai jalannya Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. 2. a. Menyetujui dan mengesahkan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 termasuk Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi dan Rekan dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian sebagaimana ternyata dari laporannya No. 022/2009 tanggal 27 Maret 2009. b. Memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang mereka lakukan untuk tahun buku yang berakhir apda tanggal 31 Desember 2008 (acquit et de charge) sepanjang tindakantindakan mereka tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan dengan memperhatikan Laporan Direksi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.

The Board of Directors and Board of Commissioners are duly authorized to convene EGMs. The Board of Directors and Board of Commissioners are required to summon and convene the EGM based on a written request of 1 (one) shareholder or more, which collectively represents 1/10 (one tenth) of the Companys total shares that legally possess voting rights. This written request for the EGM must be submitted and shall indicate in writing the matters that need to be discussed as well as their reasons. If the Board of Directors or Board of Commissioners fail to convene the EGM within 30 days after the written request has been submitted, the respective shareholder has the right to convene the meeting at the Companys expense subject to the approval of the Chair Person of a District Court whose jurisdiction covers the domicile of the Company. BUMI held 2 General Shareholders Meetings in 2009, an Annual General Shareholders Meeting and an Extraordinary General Shareholders Meeting held on 26 June 2009. As at 26 June 2009, the Company had 18,991,086,500 issued shares. The attendees/representatives that attended the AGM/EGM represented 13,954,585,048 shares (73.48%). The Meeting submitted a number of decisions, witnessed by the Public Notary Firm of Herdimansyah Chaidirsyah, S.H. (Dec. Number: 80 dated 26 June 2009), which included: Annual General Meeting of Sharehoders 1. Resolved to accept the Companys Board of Directors Accountability Report on the operations of the Company for the fiscal year ended December 31, 2008. 2. a. Resolved to accept and approve the Balance Sheet and Income Statement of the Company for the fiscal year ended December 31, 2008, including the Companys Financial Statements for the fiscal year ended December 31, 2008 that had been audited by Public Accountant Firm Jimmy Budhi and Rekan who expressed an Unqualified Opinion, as evidenced from their report No. 022/2009 dated March 27, 2009. b. Resolved to give full release and discharge to the Companys Board of Directors and Board of Commissioners from their responsibilities with respect to the management and supervision of the Company during the fiscal year ended December 31, 2008 (acquit et de charge) to the extent that their actions were reflected in the Companys Financial Statement for the fiscal year ended December 31, 2008 taking into account of the Companys Board of Directors Report for the fiscal year ended December 31, 2008.

146 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

3. a. Menyetujui rencana penggunaan laba Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2008 untuk membagikan Dividen Final kepada Para Pemegang Saham sebesar Rp 50.60 (lima puluh koma enam puluh rupiah) per saham. b. Pelaksanaan pembagian dividen tunai akan disesuaikan dengan peraturan di bidang Pasar Modal dan Bursa Efek yang berlaku dan akan diumumkan di 2 (dua) surat kabar harian. 4. Menyetujui dan memberikan kuasa serta wewenang kepada Komisaris Perseroan untuk melakukan penunjukkan Akuntan Publik untuk mengaudit bukubuku Perseroan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 serta memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik serta persyaratan lain penunjukkannya. RUPS Luar Biasa 1. a. Menyetujui rencana Perseroan untuk menjaminkan atau mengagunkan atau membebani dengan hak jaminan kebendaan atau mengalihkan sebagian besar atau seluruh asset/harta kekayaan Perseroan yang dimiliki langsung atau tidak langsung kepada para krediturnya atau pihak lainnya, baik kreditur Perseroan, kreditur dari anak perusahaan atau pihak lainnya, termasuk namun tidak terbatas pada (i) gadai atas sebagian atau seluruh sahamsaham yang dimiliki dan dikuasai Perseroan pada anak perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung maupun efek lainnya; (ii) fidusia atas tagihan-tagihan rekening bank, klaim asuransi, persediaan (inventory), rekening escrow Perseroan dan atau anak perusahaan; (III) jaminan atau agunan atau hak jaminan kebendaan lainnya atas harta kekayaan lain, baik bergerak maupun tidak bergerak milik Perseroan dan ana perusahaan, yang dilakukan dalam rangka pembiayaan atau perolehan pinjaman dari pihak ketiga, yang diberikan kepada atau diteria oleh Perseroan maupun anak perusahaan, baik sekarang maupun yang akan ada dikemudian hari; sebagaimana disyaratkan oleh pasal 102 Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan (dengan hak substitusi) untuk melaksanakan keputusan persetujuan mengenai pemberian jaminan atau mengagunkan atau membebani dengan hak jaminan tersebut di atas, termasuk tetapi tidak terbatas untuk membuat atau meminta dibuatkan segala akta-akta, suratsurat maupun dokumen-dokumen yang diperlukan termasuk di atas, terasuk tetapi tidak terbatas kepada (akta gadai saham, akta fidusia atas

3. a. Resolved to approve the proposal to distribute to the Shareholders the Companys profits for the fiscal year ended December 31, 2008 as a final dividend of Rp 50.60 (fifty Rupiah and sixty cents) per share. b. The distribution of cash dividends will be made in compliance with the prevailing Capital Market and Stock Exchange regulations and announced in 2 (two) daily newspapers. 4. Resolved to confer power and authority upon the Companys Board of Commissioners to appoint a Public Accountant to audit the Companys books for the fiscal year ended December 31, 2009 and to confer powers and authority to the Board of Directors to set the fees for and conditions of the appointment of Public Accountant.

Extraordinary General Meeting of Shareholders 1. a. Resolved to grant approval to the Company plan for collateralization or encumbrance or transfer of all or a major part of the Companys assets, owned directly or indirectly by the Company, to all its creditors or other parties, either the Companys or its subsidiaries creditors, including but not limited to (i) pledge over part or all of shares owned and controlled by the Company, either directly or indirectly, as well as other stocks; (ii) Fiducia security over bank account charges, insurance claims, inventories, the Companys and/ or its subsidiaries escrow accounts; (iii) pledge or collateralization or other security interest on other assets; either current assets or fixed assets belonging to the Company or its subsidiaries, made for the purpose of securing third party financing or borrowing, granted to or received by the Company or its subsidiaries, either in the present or in the future; as required by Article 102 Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies. b. Resolved to grant power and authority to the Companys Board of Directors (with right of substitution) to carry out the resolution on the approval for the above pledge or collateralization or encumbrance including but not limited to make or request for drawing up of all deeds, correspondence, or documents required, including but not limited to (deed of pledge of shares, fiduciary deed on bank account charges, claim insurance and inventories, as well as pledge or collateral over other assets belonging to the Company and or the Companys subsidiaries), appear before authorized officials, including public notaries, submit requests to authorized officials to secure approval or report it to authorized officials
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 147

Good Corporate Governance di Bumi

tagihan-tagihan rekening bank, klaim asuransi dan persediaan serta jaminan atau agunan atas harta kekayaan lain milik Perseroan dan atau anak perusahaan Perseroan) hadir di hadapan pihak/pejabat yang berenang termasuk notaris, mengajukan permohonan kepada pihak/pejabat yang berwenang untuk memperoleh persetujuan atau melaporkan hal tersebut kepada puhak/ pejabat berwenang sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. a. Menyetujui pengunduran diri Tuan Samel Rumende sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak 23 Januari 2009. b. Menyetujui dan mengangkat Tuan Anton Setianto Soedarsono sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini satu dan lain tanpa mengurangi persetujuan dari instansi yang berwenang. c. Menyetujui dan menetapkan kembali serta memperpanjang masa jabatan Komisaris Perseroan. Sehingga susunan Komisaris dan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:
Nama Name
Board of Commissioners

as referred to in prevailing laws and regulations. 2. a. Resolved to accept the resignation of Mr. Samel Rumende as the Companys commissioner as of 23 January 2009. b. Resolved to assign Mr. Anton Setianto Soedarsono as the Companys Commissioner as the closing of this Meeting without prejudice to approval of authorized agencies. c. Resolved to re-assign and extend the terms of office of the Companys Commissioners. Therefore, the composition of the Companys directors and commissioners is as follows:

Jabatan Position

Dewan Komisaris

Suryo B. Sulisto Iman Taufik Fuad Hasan Masyhur Sulaiman Zuhdi Pane Nalinkant A. Rathod Kusumo A. Martoredjo Jay Abdullah Alatas Anton Setianto Soedarsono

Presiden Komisaris (Komisaris Independen) Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris

President Commissioner (Independent Commissioner) Independent Commissioner Independent Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner

Board of Directors

Direksi

Ari Saptari Hudaya Eddie J. Soebari Kenneth Patrick Farrell

Presiden Direktur
President Director Director Director

Direktur Direktur

(*) Samel Rumende mengundurkan diri dari anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 23 january 2009; Anton Setianto Soedarsono mulai menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 26 Juni 2009 Samel Rumende effectively resigned from the Board of Commissioners on 23 January 2009; Anton Setianto Soedarsono effectively became a member of the Board of Commissioners on 26 June 2009

148 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

d. Menyetujui pemberian kewenangan kepada Komisaris Perseroan untuk menentukan gaji, uang jasa dan tunjangan lainnya (bila ada) serta pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi; e. Menyetujui pemberian kewenangan kepada Direksi bersama-sama Komisaris untuk menentukan uang jasa dan tunjangan lainnya (jika ada) bagi para anggota Komisaris. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan keputusan tersebut di atas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris Tugas Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas memberikan panduan dalam pembentukan Visi, Misi, Maksud, Tujuan Dasar, Kebijakan, Rencana dan Anggaran Keuangan BUMI dan untuk memastikan semua hal tersebut dilaksanakan dengan baik oleh Direksi. Melalui Komite Renumerasi dan Nominasi, Dewan Komisaris berhak mengajukan calom Presiden Komisaris, Presiden Direktur dan anggota dewan lainnya serta anggota Direksi untuk disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Dewan Komisaris harus melakukan tugas pengawasannya secara independen terhadap Direksi.

d. Resolved to grant power and authority to Board of Commissioners to set salaries, honorarium and other allowances (if any), as well as distribution of assignments and authority of each Director. e. Resolved to approve the grant of authority to Directors, together with commissioner to set honorariums and other allowances (if any) to the Commissioners. To grant power and Authority to Directors of the Company to carry out above mentioned resolutions in accordance with prevailing laws and regulations. The Board of Commissioners The Board of Commissioners Tasks The Board of Commissionerss task is to provide guidance for formulating BUMIs Vision, Mission, Purpose, Primary Objectives, Policies, as well as the Companys Financial Plans and Budgets and to ensure their appropriate implementation by the Directors. Through the Remuneration and Nomination committees, the Board of Commisioners can propose candidates for the post of President Commissioner, President Director, and other members of the Board of Commissioners and Directors subject to GSM approval. The Board of Commissioners must perform an independent supervisory task of the Directors. The Board of Commissioners Performance Evaluation In serving its supervisory function, the Board of Commissioners evaluates its performance. The Key Performance Indicators (KPIs), as prescribed within the Board Manual are individually applied to the Board of Commissioners during the evaluation led by the President Commissioner. The KPIs for the Board of Commissioners are: - Supporting Corporate Values, Vision, Mission, Purpose, Objectives, Policy, and the Companys financial plans and budgets. - Ensuring that GCG practices are well structured, implemented and monitored - Establishing and ensuring that the required committees are formed and function well - Providing effective advice and guidance to the President Director and other members of the Board of Directors - Asessing important decisions on capital and financial issues - Fulfilling shareholder satisfaction by maintaining the Companys assets, information accuracy and dividend payments. - Conducting routine meetings among members and with the Board of Directors - Having high attendance levels at the Board of Commissioners meetings and the joint meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors.

Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris wajib melakukan evaluasi atas kinerja Dewan Komisaris. Indikator kinerja utama (IKU), yang terdapat dalam panduan dewan diaplikasikan secara individu dalam evaluasi kinerja Dewan Komisaris yang dimimpin oleh Presiden Komisaris. Indikator utama penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris adalah: - Dukungan terhadap nilai-nilai Perseroan, Visi, Misi, Maksud, Tujuan Dasar, Kebijakan, Rencana dan Anggaran Keuangan Perseroan. - Memastikan bahwa praktik GCG diatur, diterapkan dan diawasi dengan baik - Pembentukan dan memastikan bahwa komite yang diperlukan dibentuk dan berfungsi dengan baik - Saran dan bimbingan yang efektif terhadap Presiden Direktur dan anggota Direksi lainnya - Keputusan penting dalam hal permodalan dan masalah keuangan dipertimbangkan dengan baik - Terpenuhinya kepuasan pemegang saham dalam hal menjaga aktiva Perseroan, ketepatan informasi dan pembayaran dividen. - Dilakukannya rapat rutin antar anggota serta rapat dengan Direksi - Tingkat kehadiran yang tinggi dalam rapat Dewan Komisaris dan rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 149

Good Corporate Governance di Bumi

Masa Jabatan Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris dipilih oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan masa tugas 3 tahun sesuai dengan prosedur pengangkatan Dewan Komisaris yang telah dibuat oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Anggota Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali.

Tenure By the Companys Articles of Association, the Board of Commissioners is appointed by the shareholders at the General Shareholders Meeting to serve a 3-year term which complies with the Board of Commissioners appointment procedures prepared by the Remuneration and Nomination Committee. At the end of the their terms, Commissioners can be reappointed. Board of Commissioners Independence The appointment of the Board of Directors has complied with PT Bursa Efek Jakarta Directors Decree Number: Kep-305/BEJ/07-2004 dated 19 July 2004 that stipulates Independent Commissioners must consist of at least 30% of a Companys Board of Commissioners. Members of the Board of Commissioners should not have any family ties of up to the second degree with other Commissioners/Directors. BUMI currently has three independent Commissioners (38%).

Independensi Anggota Dewan Komisaris Pengangkatan anggota Dewan Komisaris telah memenuhi kriteria Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 bahwa Perseroan harus memiliki Komisaris Independen sekurangkurangnya 30% dari jajaran anggota Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris tidak ada hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan Komisaris/Direktur lainnya. Saat ini tiga orang (38%) dari anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. Keanggotaan Komposisi Dewan Komisaris harus memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif dan layak. Dewan Komisaris harus terdiri sedemikian rupa dari anggotaanggota yang bertindak secara independen dan tidak mempunyai kepentingan yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk melaksanakan tugasnya secara independen dan kritis dalam kaitan dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, guna meningkatkan efektifitas dan keterbukaan atas diskusi atau pertimbangan yang dilakukan atau diberikan. Pembagian bidang-bidang pengawasan diantara anggota Dewan Komisaris ditentukan oleh Presiden Komisaris. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris juga telah memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi. Dewan Komisaris BUMI terdiri dari 8 (delapan) anggota yaitu: 1 (satu) orang Presiden Komisaris yang merupakan Komisaris Independen dan 7 anggota dimana 2 anggota merupakan Komisaris Independen. Pada tanggal 23 Januari 2009, salah satu anggota Dewan Komisaris yaitu Bapak Samel Rumende mengundurkan diri. Untuk tetap menjaga komposisi Dewan Komisaris, Rapat Umum Pemegang Saham BUMI tanggal 26 Juni 2009 mengangkat satu anggota Dewan Komisaris baru yaitu Bapak Anton Setianto Soedarsono. Dengan demikian, keanggotaan Dewan Komisaris selama tahun 2009 adalah sebagai berikut:

Composition The Board of Commissioners composition must allow the Board to make effective and appropriate decisions. Members of the Board of Commissioners must be able to act independently and not have interests that may influence their ability to perform independent and critical tasks in relation with the members of the Board of Commissioners and Directors to enhance the effectiveness and transparency of the discussions and decisions made.

The President Commissioner determines the allocation of supervisory tasks among the members of the Board of Commissioners. The Board of Commissioners appointment also takes into consideration the recommendations of the Remuneration and Nomination Committee. BUMIs Board of Commissioners consists of 8 (eight) members, 1 (one) President Commissioner who is also an Independent Commissioner and 7 members, 2 of who are Independent. Samel Rumende, a member of the Board of Commissioners, tendered his resignation on 23 January 2009. To maintain the Board of Commissioners composition, BUMIs GSM dated 26 June 2009 appointed Anton Setianto Soedarsono as a new member of the Board of Commissioners. Therefore, the composition of the Board of Commissioners during 2009 is as follows:

150 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

Komposisi Anggota Dewan Komisaris Selama Tahun 2009 Composition of Members of the Board of Commissioners During 2009
No Nama Name Suryo B. Sulisto Iman Taufik Fuad Hasan Mashyur Sulaiman Zuhdi Pane Jay A. Alatas Kusumo A. Martoredjo Nalinkant A. Rathod Samel Rumende* Anton Setianto* Soedarsono Jabatan Position Presiden Komisaris
President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris

Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner (resigned) Commissioner

(*) Samel Rumende mengundurkan diri dari anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 23 january 2009; Anton Setianto Soedarsono mulai menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 26 Juni 2009 Samel Rumende effectively resigned from the Board of Commissioners on 23 January 2009; Anton Setianto Soedarsono effectively became a member of the Board of Commissioners on 26 June 2009

Rapat Dewan Komisaris Selama tahun 2009, Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat sebanyak 6 kali dengan rincian sebagai berikut:

Board of Commissioner Meeting The Board of Commissioners convened 3 meetings in 2009 as follows:

Agenda Rapat dan Kehadiran Dewan Komisaris Tahun 2009 Board of Commissioners Meeting Agenda and Attendance in 2009
No Tanggal Date 20 Jan 09 Perihal Agenda Presentasi Komite Audit Kuartal 4 2008 Kehadiran Attendance

SBS
1

IT
1

SZP FHM JAA KAM


0 0 0 1

NR
0

ASS SR(*)
0 0

Presentation of Audit Committee for the 4th Quarter 2008 1 1 1 0 1 0 0 0

13 May09

Presentasi Komite Audit Kuartal 1 2009 Presentation of Audit Committee for the 1st quarter 2009 Presentasi CFO mengenai Obligasi Tukar US$ 375 juta

6 Aug 09

CFO Presentation Regarding Convertible Bonds US$375 millions

18 Aug 09

Presentasi Komite Audit Kwartal 2 2009

Presentasi Penerapan Hyperion Update IT dan Koordinasi dengan Akuntansi dan Keuangan

Presentation of Audit Committee for the 2nd Quarter 2008

Presentation of Hyperion Implementation Update from IT and Coordination with Accounting and Finance

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 151

Good Corporate Governance di Bumi

Agenda Rapat dan Kehadiran Dewan Komisaris Tahun 2009 Board of Commissioners Meeting Agenda and Attendance in 2009
No Tanggal Date 25 Aug 09 Perihal Agenda Rapat Kick Off EWS Kehadiran Attendance

SBS
0

IT
0

SZP FHM JAA KAM


1 0 0 0

NR
0

ASS SR(*)
0 -

Kick Off Meeting of Early Warning Systems (EWS)

5 Nov 09

Presentasi Komite Audit Laporan Kwartal 3 2009

Diskusi Dengan Departemen Keuangan Mengenai Masalah Pajak dan Laporan Keuangan Kuartal 3 2009
Discussion with Finance Department Regarding Tax Issues and Financial Statements for 3rd Quarter 2009 Discussion with PWC Consultant Regarding GCG Self Assessment

Presentation of Audit Committee report for 3rd quarter 2009

Diskusi Dengan PWC Mengenai Self Assesment

(*) Samel Rumende mengundurkan diri dari anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 23 january 2009; Anton Setianto Soedarsono mulai menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 26 Juni 2009 Samel Rumende effectively resigned from the Board of Commissioners on 23 January 2009; Anton Setianto Soedarsono effectively became a member of the Board of Commissioners on 26 June 2009

Program Pengenalan/Orientasi Dewan Komisaris Presiden Komisaris memberikan suatu program pengenalan resmi bagi anggota/anggota baru dari Dewan Komisaris dan Direksi untuk memastikan bahwa Komisaris dan Direktur baru mempunyai suatu pengertian yang jelas mengenai tugas dan tanggung jawab mereka, serta mempunyai pengertian yang mendalam mengenai Perusahaan, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi kepada manajemen Perusahaan secara efektif dan efisien. Program pengenalan resmi mencakup penjelasan mengenai hal-hal berikut: - Informasi mengenai Perusahaan - Penerapan dari prinsip tata kelola perusahaan yang baik - Fungsi, hak, tugas dan tanggung jawab, keanggotaan dan komposisi, serta evaluasi kinerja dari Dewan Komisaris dan Direksi. - Sistem audit Perusahaan - Strategi perusahaan dan proyek-proyek yang sedang berjalan Program pengenalan resmi juga diberikan kepada anggota baru Dewan Komisaris, Bapak Anton Setianto Soedarsono.

The Board of Commissioners Orientation Program The President Commissioner officially provides a familiarization program for members/new members of the Board of Commissioners and Board of Directors to ensure that new Commissioners and Directors possess a clear understanding of their tasks and responsibilities, and so that they may be able to effectively and efficiently contribute to the Company. The program covers the following: - Information pertaining to the Company. - Implementation of the principles of Good Corporate Governance - The function, rights, tasks and responsibilities, membership and composition, as well as performance evaluation of the Board of Commissioners and Board of Directors - Corporate Audit Systems - Corporate strategy and ongoing projects

An official orientation program was also provided for the new member of the Board of Commissioners, Mr. Anton Setianto Soedarsono. The Board of Commissioners Training Program The members of the Board of Commissioners must identify their needs to continuously develop their knowledge by submitting a training plan. Training that is deemed adequate for the members of the Board of Commissioners includes, among others: - Financial and risk management; - Corporate accounting and financial reporting; and

Program Pelatihan Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris harus mengidentifikasi kebutuhan mereka untuk mengembangkan pengetahuan secara terus menerus dengan membuat suatu rencana pelatihan. Pelatihan yang memadai untuk anggota Dewan Komisaris mencakup antara lain bidang: - Manajemen keuangan dan risiko; - Akuntansi dan laporan keuangan perusahaan; dan

152 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

- Arah pengembangan di sektor usaha, bisnis dan masalah-masalah tata kelola perusahaan. Selama tahun 2009, Dewan Komisaris telah menghadiri beberapa internal workshop antara lain Manajemen Risiko Korporat, Early Warning System dan Governance of Information Technology. Direksi Tugas Umum Direksi Direksi bertanggung jawab memimpin dan mengelola kegiatan sehari-hari untuk mencapai tujuan Perseroan. Direksi juga berkewajiban untuk menetapkan sasaran strategis Perseroan yang kemudian diajukan untuk mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris. Direksi bertanggung jawab penuh untuk menerapkan strategi yang telah disetujui, menjalankan operasional Perseroan dengan baik, dan mengelola secara efektif sistem pengendalian internal, manajemen risiko serta pertanggungjawabannya. Direksi dipimpin langsung oleh Presiden Direktur. Masa Jabatan Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Direksi dipilih oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan masa tugas 4 tahun. Anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali.

- Business Developent trends and issues pertaining to Good Corpoate Governance. The Board of Commissioners attended various workshops that were held internally in 2009 including Corporate Risk Managment, Early Warning System and Governance of Information Technology. Board of Directors General Tasks of the Board of Directors The Board of Directors is responsible for leading and managing the day-to-day activities to achieve the Companys objectives. The Board of Directors is also required to determine the strategic targets of the Company which are subsequently presented to the Board of Commissioners for its approval. The Board of Directors is fully responsible for implementing the approved strategy to the best of their ability, and for effectively managing an internal control system, risk management and other responsibities. The Board of Directors is headed by the President Director. Tenure In accordance with the Companys Articles of Association, the Directors are appointed by the shareholders at the General Shareholders Meeting for a 4-year tenure. Members of the Board of Directors whose term of office has expired can be reappointed. The Board of Directors Independence The appointment of members of the Board of Directors met the criteria as required by Board of Directors Decree of PT Jakarta Stock Exchange Nomor: Kep-305/BEJ/07-2004 dated 19 July 2004 which stipulates that the Company must possess at least 1 Director that is not affilated within the Board of Directors. In addition, none of the Directors has any family relations up to the second degree with other Directors/Commissioners. There are currently two Independent Directors (67%) in the Company. Composition The composition of the Board of Directors must facilitate effective and appropriate decisions and Directors must not possess interests that can influence their ability to independently and critically perform their tasks with respect to their relations with the Board of Commissioners or other Directors, nor the effectiveness and transparency of their considerations towards a decision. Every member of the Board of Directors must be one of credible character and must possess the experience relevant to the tasks and responsibilities assigned.

Independensi Anggota Direksi Pengangkatan anggota Direksi telah memenuhi kriteria Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-305/ BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 bahwa Perseroan harus memiliki direktur tidak terafiliasi sekurang-kurangnya 1 orang dari jajaran anggota Direksi. Selain itu, anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan Direktur/Komisaris lainnya. Saat ini dua orang (67%) dari anggota Direksi adalah Direktur Independen.

Keanggotaan Komposisi dari Direksi harus sedemikian rupa untuk memungkinkan terjadinya pengambilan keputusan yang efektif dan memadai dan mereka harus tidak mempunyai kepentingan yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam menjalankan tugasnya secara independen dan kritis dalam hubungan dengan Dewan Komisaris dan anggota Direksi lainnya, untuk meningkatkan efektifitas dan keterbukaan pertimbangan-pertimbangannya. Tiap anggota Direksi harus orang yang mempunyai karakter yang baik dan harus mempunyai pengalaman yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 153

Good Corporate Governance di Bumi

Direksi terdiri dari Presiden Direktur merangkap Chief Executive Officer dan Chief Operationg Officer, Direktur Pengembangan Usaha, Direktur Internal Audit, Manajemen Risiko, dan Teknologi Informasi, Chief Financial Officer (CFO), dan Senior Vice President Investor Relations Corporate Secretary.

The Board of Directors consists of the President Director who concurrently serves as the Chief Executive Officer and Chief Operating Officer; the Director for Business Development; Director for Internal Audit, Risk Management, and Information Tecnology; Chief Financial Officer (CFO); and the Senior Vice President for Investor Relations Corporate Secretary. As of 31 December 2009, the composition of the Board of Directors are as follows:

Per tanggal 31 Desember 2009 susunan Direksi adalah sebagai berikut:

Susunan Anggota Direksi Selama Tahun 2009 Composition of the Members of the Board of Directors During 2009
No Nama Name Ari S. Hudaya Eddie J. Soebari Kenneth P. Farrell Andrew C. Beckham Dileep Srivastava Jabatan Position Presiden Direktur dan Chief Operating Officer
President Director and Chief Operating Officer

1 2 3 4 5

Director for Internal Audit, Risk Management, Information Technology


Director for Internal Audit, Risk Management, Information Technology Director for Business Development

Director for Business Development Chief Financial Officer


Chief Financial Officer

SVP, Investor Relations - Corporate

Secretary SVP, Investor Relations - Corporate Secretary

Tugas Masing-Masing Anggota Direksi Presiden Direktur/Chief Executive Officer bertugas memimpin Perseroan dalam menerapkan Nilai-Nilai Perseroan, Visi, Misi, Maksud, Tujuan Dasar, Kebijakan, Rencana dan Anggaran. Dalam menjalankan perannya sebagai pimpinan, Presiden Direktur wajib memberikan arahan dan masukan kepada anggota Direksi dan manajemen eksekutif dalam upaya mencapai tujuan Perseroan serta pertumbuhan yang berkelanjutan. Presiden Direktur bertindak sebagai wakil Perseroan dan mempromosikan kepentingan Perseroan di lingkungan dunia usaha, dan masyarakat.

Members of the Board of Directors Duty The President Director/Chief Executive Officer is responsible for leading the Company, implementing the Companys Values, Vision, Mission, Main Objectives, Policies, Plans and Budgets. As the leader, the President Director is required to provide direction and advice to members of the Board of Directors and the executive management team to achieve the Companys objectives as well as ensure continuous, profitable development. The President Director serves as the Companys representative and promotes the Companys interest in the business world and to the broader community. The Chief Operating Officer (COO) is responsible for all policy and strategy aspects of our coal and mining business operations in accordance with the Companys objectives. The COO also responsible to develop business plan and lead the mining and coal business units, ensuring that business objectives and plans are made and consistently executed by each business unit.

Chief Operating Officer (COO) batubara dan pertambangan bertanggung jawab terhadap seluruh kebijakan dan strategi operasional bisnis batubara dan pertambangan sesuai dengan tujuan Perseroan. COO juga bertanggung jawab untuk membuat rencana bisnis dan memimpin unit-unit usaha pertambangan dan batubara serta membantu memastikan bahwa tujuan dan rencana usaha dibuat oleh masing-masing unit usaha dan diterapkan secara konsisten. Direktur Pengembangan Usaha bertanggung jawab untuk memastikan bahwa unit-unit usaha dalam tahapan pra operasional mengarah secara efektif dan efisien ke tahapan operasional. Direktur pengembangan usaha juga bertanggung jawab untuk membantu memastikan

The Business Development Director is responsible for ensuring all pre-operational business units are effectively and efficiently directed towards the operational stage. The Business Development Director is also responsible for ensuring that overseas exploration projects are well-

154 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

proyek-proyek eksplorasi di luar negeri dikelola dengan baik dan memiliki personel yang memadai guna mencapai keberhasilan sesuai tujuan Perseroan. Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko, dan Teknologi Informasi bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan bekerja sama dengan akuntan publik Perseroan, Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, dan Information Technology Steering Committee. Dalam bidang audit internal, bertanggung jawab untuk melaksanakan wewenang Presiden Direktur terkait fungsi audit internal. Sejalan dengan penerapan metode audit berbasis risiko, untuk sementara waktu Direktur audit internal bertanggung jawab atas penerapan manajemen risiko Perseroan. Dalam bidang Teknologi Informasi Direktur juga untuk sementara waktu bertanggung jawab untuk membantu Presiden Direktur dalam melindungi harta perusahaan dengan mendisain, mengembangkan dan menerapkan governance teknologi informasi yang terintregasi dengan cara yang efektif dan efisien guna menghasilkan sistem teknologi informasi yang memadai yang memenuhi kebutuhan BUMI saat ini dan masa mendatang. Chief financial officer (CFO) bertugas membantu Presiden Direktur dalam merancang kebijakan dan strategi keuangan Perseroan serta bertanggung jawab terhadap keseluruhan masalah keuangan. Untuk tanggung jawab keuangan, CFO melakukan fungsi kontrol dalam hal akuntansi, perpajakan, treasuri, keuangan perusahaan, analisa bisnis dan pelaporan. Senior Vice President Investor Relations Corporate Secretary bertanggung jawab kepada Presiden Direktur dalam hal yang berhubungan dengan investor, sekretaris perusahaan, komunikasi perusahaan, dan corporate governance termasuk tanggung jawab sosial perusahaan. Dalam bidang yang berhubungan dengan investor dan komunikasi, bertanggung jawab untuk berhubungan dengan investor publik dan institusional, para analis keuangan, media, publik dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam bidang sekretaris perusahaan, bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi ketentuan yang berkaitan dengan peraturan dan masalah-masalah penting terkait dengan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia. Dalam bidang tata kelola perusahaan yang baik, bertanggung jawab dalam pengembangan aspek nilai dari tata kelola perusahaan yang dapat dipercaya serta sesuai dengan kebijakan, hukum, peraturan, dan perundangan yang berlaku. Program Orientasi/Pengenalan Direksi Presiden Komisaris memberikan suatu program pengenalan resmi bagi anggota/anggota baru dari Dewan Komisaris dan Direksi untuk memastikan bahwa Komisaris dan Direktur

managed and possess adequate qualified personnel to achieve success as set in the Companys objectives.

Director for Internal Audit, Risk Management, and Information Technology reports to the President Director and works with the Companys Audit Firm, the Audit Committee, the Risk Management Committee, and the Information Technology Steering Committee. In internal audit, the Director is responsible for conducting the President Directors authority in relation with the Internal Audit function. In line with the implementation of the riskbased audit methodology, the Internal Audit Director is temporarily responsible for implementing risk management throughout the Company. In the field of Information Technology, the Director also temporarily assists the President Director to secure the Companys wealth and assets by designing, developing, and implementing an integrated governance information technology systems in an effective and efficient manner to fulfil current and future needs and requirements of BUMI.

The Chief Financial Officer (CFO) assists the President Director in formulating the Companys financial policies and strategies and is wholly responsible for all financial matters. In regards to his financial responsibilities, the CFO controls matters pertaining to accounting, taxation, treasury, the Companys finances, business analysis and reporting. The Senior Vice President Investor Relations Corporate Secretary reports to the President Director. He is responsible for relations with investors, corporate secretarial duties, corporate communications, and corporate governance, including corporate social responsibility policies and practices. In regard to investors and communication relations, he is responsible for maintaining relations with public and institutional investors, financial analysts, media, the public and other stakeholders. As Corporate Secretary, his responsibility is to ensure that the Group adheres to the rules and regulatory requirements of Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange. In regards to good corporate governance, responsibility includes developing and implementing reliable policies and practices that comply with all prevailing laws, rules and regulations.

Director Orientation Program The President Commissioner provides an official orientation program to member/members of the Board of Commissioners and Board of Directors to ensure that all new

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 155

Good Corporate Governance di Bumi

baru mempunyai suatu pengertian yang jelas mengenai tugas dan tanggung jawab mereka, serta mempunyai pengertian yang mendalam mengenai Perusahaan, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi kepada manajemen Perusahaan secara efektif dan efisien. Program pengenalan resmi harus mencakup penjelasan mengenai hal-hal berikut: - Informasi mengenai Perusahaan. - Penerapan dari prinsip penyelenggaraan perusahaan yang baik. - Fungsi, hak, tugas dan tanggung jawab, keanggotaan dan komposisi, serta evaluasi kinerja dari Direksi. - Sistem audit Perusahaan. - Strategi perusahaan dan proyek-proyek yang sedang berjalan Penilaian Kinerja Direksi Sebagai upaya penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, BUMI telah membuat pedoman untuk melakukan penilaian terhadap kinerja semua elemen organisasi Perseroan yang terangkum dalam Panduan Dewan BUMI. Panduan tersebut menguraikan indikator kinerja utama (IKU) sebagai acuan penilaian kinerja setiap anggota Direksi. Evaluasi kinerja Direksi baik secara individu maupun kelompok, masing-masing dilakukan oleh Presiden Direktur dan Presiden Komisaris. Kriteria-kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja individu anggota Direksi antara lain: - Secara konsisten berupaya meningkatkan nilai pemegang saham - Kompetensi dalam memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi strategi Perseroan - Memiliki pemahaman yang tinggi terhadap risiko utama yang mempengaruhi perusahaan - Memberikan arahan yang jelas kepada manajemen - Kontribusi yang solid terhadap kerja sama Direksi - Memberikan komitmen atas waktu yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya dengan baik - Menghormati ide dari Direktur lain dan anggota manajemen

Commissioners and Directors are clearly knowledgeable in regard to their tasks and responsibilities, as well as possess a firm understanding of the Company, so they can effectively and efficiently contribute to the Companys management. The official familiarization program covers the following: - Company Information. - GCG principles implementation. - Functions, rights, tasks and responsibilities, membership and composition, as well as performance evaluation of the Board of Directors. - The Companys audit system. - Current corporate strategy and ongoing projects

The Board of Directors Performance Evaluation To implement the principles of good corporate governance, BUMI has formulated a guideline to evaluate the performance of all elements within the Companys organization and summarized it within BUMIs Board Manuals. The guideline specifies the key performance indicators (KPI) used as the basis for performance evaluation of every member of the Board of Directors. Performance evaluation of the Board of Directors individually or collectively are conducted subsequently by the President Director and President Commissioner. The criteria used for individual performance evaluation of the members of the Board of Directors includes, among others: - Constantly striving to improve shareholder value - Competence in providing contributions that benefit the Companys strategy - High degree of awareness of the major risks that the Company is susceptible to - Provision of clear directions to the management - Solid contribution to working together with the Board of Directors - Commitment of the time needed to perform all tasks well - Respect the ideas of the other Directors and members of management The criteria that are used to evaluate the Directors general performance consist of: - Productive discussions and deliberations at the Board of Commissioners and Board of Directors meetings - Solid relationships between the Board of Directors and management - Quality and punctuality of the conduct of the meeting, the Board of Directors working papers, and support for the secretariat - Effective composition of members combining the right expertise and experience.

Kriteria yang digunakan dalam melakukan penilaian kinerja Direksi secara keseluruhan adalah: - Diskusi dan pembahasan yang produktif dalam rapat Dewan Komisaris dan Direksi - Hubungan yang kuat antara Direksi dan manajemen - Kualitas dan ketepatan waktu pelaksanaan rapat, kertas kerja Direksi, dan dukungan di bidang sekretariat - Komposisi anggota yang efektif, yang merupakan perpaduan yang tepat atas keahlian dan pengalaman dari para anggota.

156 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

Rapat Direksi Selama tahun 2009, Direksi menyelenggarakan 7 rapat dengan rincian sebagai berikut:

The Board of Directors Meetings Throughout 2009,the Board of Directors convened 7 meetings, with details as follows:

Rapat Direksi BUMI dengan Manajemen Eksekutif Perseroan dan Anak Perusahaan Meetings of the BoD of BUMI with the Executive Management of the Company and Subsidiaries
Tanggal Date Materi Pembahasan Agenda Presentasi Pemasaran
Presentation on Marketing

2 Feb 09

Presentasi Operasi KPC dan Arutmin Selama Bulan Januari 2009 Persetujuan Laporan Keuangan Anak Perusahaan Batubara Triwulanan per Tanggal 31 Desember 2008 Rencana Pengeluaran Modal untuk Tahun 2009
Capital Expenditure Plan for 2009 Long term Business Plan of KPC and Arutmin Banking Issues Adoption of Accounts for the Quarter ended 31st December 2008 for All Coal Subsidiaries Presentation on January 2009 Operations of KPC and Arutmin

Rencana Bisnis Jangka Panjang untuk KPC dan AI Masalah perbankan

Pengaruh Peraturan Pertambangan Baru Terhadap Perusahaan Batubara Revisi Harga Batubara oleh Enercorp
Revisions of Coal Price by Enercorp Effect of New Mining Law on Coal Companies

Update Mengenai Penyesuaian VAT dengan Royalty, Sales Tax on Services, Pajak Alat Berat Rapat Komisaris Mengenai Deklarasi Dividen 20 Mar 09 Presentasi Pemasaran
Update on VAT Adjustment with Royalty, Sales Tax on Services, Heavy Equipment Tax Commissioners Meeting re Declaration of Dividend Presentation on Marketing

Presentasi Operasi KPC dan Arutmin selama Bulan Pebruari 2009 dan Proyeksi Sampai Desember 2009 Rencana Ekspansi KPC dan Arutmin
Expansion Plans of KPC and Arutmin Presentation on February 2009 Operations and Projection Until December 2009 for KPC and Arutmin

Perubahan Kondisi Kontrak dengan PAMA dan PT Darma Henwa Tbk. Perjanjian FMC Dengan Intraco Penta Mengenai Pemeliharaan Atas Articulated Dump Trucks Persetujuan Penghapusan Ban Yang Dibeli tahun 2005 dan 2006 Masalah perbankan
Banking Issues Approval for Write Off of Bias Tyre Purchased in 2005 and 2006 FMC Agreement with Intraco Penta for Maintenance of Articulated Dump Trucks Changes in Terms of Contract with PAMA and PT Darma Henwa Tbk.

Penunjukkan Kantor Akuntan Publik Suplly Batubara ke ENEL


Coal Supply to ENEL Appointment of Statutory Auditors

Rekomendasi OLC dan CPP Asam Asam 5 May 09 Presentasi Pemasaran

Recommendation of Asam Asam OLC and CPP Presentation on Marketing

Presentasi Operasi KPC dan Arutmin Selama Bulan Maret dan April 2009 Persetujuan Laporan Keuangan Triwulanan per Tanggal 31 Maret 2009 dan Untuk Periode 1 April 2008 dampai 31 Maret 2009 Persetujuan Kebijakan Manajemen Risiko KPC Masalah perbankan
Banking Issues Adoption of Risk Management Policy at KPC Adoption of Accounts for the Quarter ended 31 March 2009 and for the period 1st April 2008 to 31st March 2009. Presentation on March and April 2009 Operations of KPC and Arutmin

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 157

Good Corporate Governance di Bumi

Rapat Direksi BUMI dengan Manajemen Eksekutif Perseroan dan Anak Perusahaan Meetings of the BoD of BUMI with the Executive Management of the Company and Subsidiaries
Tanggal Date 19 Jun 09 Materi Pembahasan Agenda Presentasi Pemasaran
Presentation on Marketing

Presentasi Operasi KPC dan Arutmin Selama Bulan Mei 2009 Persetujuan Kebijakan Manajemen Risiko KPC Persetujuan Kebijakan Hedging KPC
Adoption of Hedging Policy at KPC Adoption of Risk Management Policy at KPC Presentation on May 2009 Operations of KPC and Arutmin

Persetujuan atas Fasilitas Keuangan dan Masalah Perbankan Peningkatan Biaya Modal Untuk Manajemen Sistem Bahan Bakar di KPC Penempatan Pesanan BWP untuk Cadangan Operasi dan Jasa Pemeliharaan Untuk Water Treatmen Plant dan lain-lain Persetujuan Atas Konstruksi Jalan (Underpass) Barulicin, Arutmin
Approval for construction of Batulicin Underpass, Arutmin Presentation on Marketing Placement of Order on BWP for Provision of Operations and Maintenance Services for Water Treatment Plant etc Increase in Capital expenditure for Fuel Management Systems at KPC Approval of Financial Facilities and Banking Issues

8 Sep 09

Presentasi Pemasaran

Presentasi Operasi KPC dan Arutmin Selama Bulan Juli dan Agustus 2009 Persetujuan Kontrak Peledakan Dengan AEL dan Orica
Approval for Explosives Contract with AEL and Orica Approval for Change in Escalation Formula with PAMA Update on Thiess Contract Presentation on Marketing Presentation on July and August 2009 Operations of KPC and Arutmin

Persetujuan Penggantian Formula Eskalasi Dengan PAMA Update Mengenai Kontrak Thiess 30 Nov 09 Presentasi Pemasaran

Presentasi Operasi KPC dan Arutmin Selama Bulan September dan Oktober 2009 Presentasi Anggaran Untuk KPC dan Arutmin Peraturan Baru Mengenai Jasa Pertambangan Masalah perbankan
Banking Issues New Regulation on Mining Services Presentation of Budgets for KPC and Arutmin Presentation on September and October 2009 Operations of KPC and Arutmin

Update Mengenai Perselisihan Dengan Thiess Perubahan Dalam Operasi Pemasaran Masalah Infrastruktur di Arutmin
Changes in Marketing Operations Infrastructure Bottleneck at Arutmin Update on Thiess Dispute

Persetujuan Atas Laporan Keuangan Untuk Triulan 30 September 2009


Approval of Accounts for Quarter ended 30th September 2009 Presentation on Marketing

16 Dec 09

Presentasi Pemasaran

Presentasi Operasi KPC dan Arutmin Presentasi Operasi KPC dan Arutmin

Presentation on Operations of KPC and Arutmin Presentation on Operations of KPC and Arutmin Presentation of Budgets of KPC and Arutmin New Regulation on Mining Services Banking Issues

Presentasi Anggaran KPC dan Arutmin

Peraturan Baru Mengenai Jasa Pertambangan Masalah perbankan

Persetujuan Kontrak Pemeliharaan Tetap Untuk Tambahan 9 ADT Trucks Dengan M/S Intraco Penta Persetujuan Kenaikan Rate Atas Perjanjian Jangka Panjang Dengan PAMA Persetujuan Untuk Kontrak Radio Trucking Dengan MKN Update Kontrak Thiess
Approval for Radio Trunking Contract with MKN Update on Thiess contract Approval for Rate Increase in Long Term Agreement with PAMA Approval for Fixed Maintenance Contract for Additional 9 ADT Trucks with M/S Intraco Penta

Perubahan Dalam Operasi Pemasaran Masalah Infrastruktur di Arutmin


Infrastructure Bottleneck at Changes in Marketing Operations

158 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

Program Pengembangan dan Pelatihan Direksi BUMI memiliki komitmen untuk terus mengembangkan kompetensi SDM di berbagai level. Sebagai penanggung jawab keseluruhan operasional Perseroan, peningkatan kompetensi menjadi prasyarat mutlak. Untuk itu, BUMI mewajibkan Direksi untuk mengikuti berbagai training untuk meningkatkan kompetensi.

The Board of Directors Training and Development Program BUMI is committed to continuously developing HR competence at all organization levels. The Board of Directors, who is responsible for the Companys operational aspects, believes that competency enhancement is of primary importance. Hence, BUMI requires all members of the Board of Directors to attend various training programs to enhance their competence. Moreover, knowledge transfer has been implemented as the Companys culture. This culture has proven very helpful to members of the Board of Directors who do not have the opportunity to attend training due to time constraint absorbing a variety of information from the training attended by other Directors, and meetings with consultants in various fields.

Selain itu, transfer knowledge menjadi kultur sudah mulai diterapkan. Kultur ini akan sangat membantu Direksi yang tidak berkesempatan mengikuti pelatihan karena halhal tertentu khususnya berkenaan dengan pelaksanaan tugas Perseroan, untuk menyerap berbagai pengetahuan dari pelatihan yang dihadiri Direksi yang lain, maupun konsultasi dengan konsultan dalam berbagai bidang ilmu dan pengetahuan. Selama 2009, Direksi telah mengikuti berbagai training yaitu:

Training programs attended by the Board of Directors throughout 2009 included:

No

Nama Name Ari S. Hudaya Eddie J. Soebari Kenneth P. Farrell

Topik Topic
Early Warning Systems Asian Development Bank 42nd Annual Meeting 2009 CLSA Asia Investor Forum Daiwa Invesment conference Deutsche Banks Indonesian Corporate Day Macquire Asia Pacific Conference

Negara Country
Indonesia Indonesia USA London, Edinburg, Geneva Jakarta London London Singapore

1 2 3

Andrew C. Beckham

Macquire Asia Pacific Conference International Company Directors Course by Australian Institute of Company Directors International CLSA Asia Investor Forum Daiwa Invesment conference Merrill Lynch 2009 Global Metals, Mining & Steel Conference UBS Theme Day Coal and Power RBS Conference BNP Paribas Indonesian Corporate Day CLSA 16th CLSA Investors Forum 2009 Deutsche Banks Indonesian Corporate Day Macquire Asia Pacific Conference

Dileep Srivastava

USA London, Edinburg, Geneva, Dublin, Zurich Barcelona Hong Kong, Singapore Singapore Singapore Hong Kong Jakarta London

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 159

Good Corporate Governance di Bumi

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Pada tahun 2009, Direksi mengadakan pertemuan dengan jajaran Dewan Komisaris sebanyak 2 kali dengan rincian sebagai berikut:
Nama Name
Board of Commissioners

The Joint Meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors The Board of Directors convened two meetings with the Board of Commissioners in 2009 as follows:
Materi Pembahasan Agenda Review Kinerja Keuangan Untuk tahun 2008 dan Q1 2009 Persiapan Rapat Umum dan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham
Preparation for the Companys Annual and Extraordinary Meetings Financial Performance Review for 2008 and Q1 2009

Kehadiran Attendance

Tanggal Date 18 Jun 09

Dewan Komisaris

Suryo Bambang Sulisto Iman Taufik Sulaiman Zuhdi Pane Fuad Hasan Masyhur Jay Abdullah Alatas Kusumo A. Martoredjo Nalinkant A. Rathod (**) Samel Rumende (*) Anton Setianto Soedarsono (*) Direksi

2/2 1/2 1/2 1/2 2/2 2/2 0/2 -/2 1/2


15 Des 09

Board of Director

Kinerja Perseroan Untuk Q3 dan Perkiraan Untuk 12 Bulan 2009 Persiapan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Rencana Bisnis 2010 dan Update Kondisi Perusahaan Terkini
Business Plan 2010 and Recent Updates Preparation for the Extraordinary General Meeting of the Shareholders Company Performance for Q3 and Estimate of the 12 Month in 2009

Arisaptari Hudaya Eddie Junianto Soebari Kenneth Patrick Farrell Andrew C. Beckham Dileep Srivastava (**)

2/2 2/2 2/2 2/2 1/2

(*) Samel Rumende mengundurkan diri dari anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 23 january 2009; Anton Setianto Soedarsono mulai menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 26 Juni 2009 Samel Rumende effectively resigned from the Board of Commissioners on 23 January 2009; Anton Setianto Soedarsono effectively became a member of the Board of Commissioners on 26 June 2009 (**) Berhalangan hadir karena tugas ke luar seperti road show, pertemuan dengan investor Could not attend due to corporate commitments overseas such as attending a road show, meetings with investor

Kebijakan Renumerasi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan memberikan imbalan jasa kepada Dewan Komisaris dan Direksi dalam bentuk gaji, tunjangan, dan fasilitas. Renumerasi dibahas terlebih dahulu oleh Komite Renumerasi dan Nominasi sebelum diajukan ke Rapat Umum Pemegang Saham untuk disahkan. Kewenangan untuk menetapkan renumerasi Dewan Komisaris dan Direksi didelegasikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan

The Board of Commissioners and Board of Directors Remuneration Policy The Company provides remunerations to the Board of Commissioners and Board of Directors in the form of salary, benefits, and facilities. The Remuneration and Nomination Committee initially discusses the remuneration before it is submitted for the approval and endorsement at the GSM. The authority to determine the Board of Commissioners and Board of Directors remuneration was delegated to the

160 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

pada tanggal 26 Juni 2009. Evaluasi renumerasi Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan setiap tahun oleh Komite Renumerasi dan Nominasi dan diajukan kepada Dewan Komisaris. Selama tahun 2009 dan 2008 jumlah remunerasi yang dibayarkan untuk Komisaris dan Direksi adalah masing-masing sebesar US$ 3.649.099 (setara dengan Rp 37,7 miliar) dan US$ 2.355.875 (setara dengan Rp 22,592 miliar).

Board of Directors and the Board of Commissioners at the GSM held on 26 June 2009. The evaluation of Board of Commissioners and Board of Directors remuneration is done every year by the Remuneration and Nomination Committee and submitted to the Board of Commissioners. Total remuneration to Commissioners and Directors for the year 2009 and 2008 amounted to US$ 3,649,099 (equivalent to Rp 37.7 billion) and US$ 2,355,875 (equivalent to Rp 22.592 billion) respectively. In addition to the above-mentioned salaries, the members of the Board of Commissioners and Board of Directors members receive benefits in the form of official vehicles where operational expenses are paid for by the Company, health facilities, communication facilities, annual vacation expenses, annual leave in accordance with the Companys policy, and travel allowances. Curriculum Vitae of the Board of Commissioners and Board of Directors Detail information of Curriculum Vitae of the Board of Commissioners members and Board of Directors members is set out on page 31-33 and page 41-43 in this Annual Report Committees To assist the Board of Commissioners in carrying out its tasks, the Company has formed three Committees that report to the Board of Commissioners, which comprise of the Audit Committee, the Remuneration and Nomination Committee, and the Risk Management Committee. BUMI has also formed a number of Committees to assist the Board of Directors, which are the Hedging Committee and the Expansion Sub Committee, and the Code of Conduct Committee. An Information Technology Steering Committee will be formed in the near future.

Diluar dari gaji diatas, para anggota Dewan Komisaris dan Direksi menerima tunjangan-tunjangan berupa kendaraan dinas dengan biaya operasional yang ditanggung Perseroan, fasilitas kesehatan, fasilitas komunikasi, biaya cuti tahunan, hari cuti tahunan sesuai dengan kebijakan perusahaan, serta biaya perjalanan dinas.

Riwayat Hidup Komisaris dan Direksi Riwayat Hidup dari masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi dapat di lihat pada halaman 31-33 dan halaman 41-43 dalam Laporan Tahunan ini.

Komite-komite Untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Perseroan telah membentuk tiga komite di bawah pengawasan Dewan Komisaris yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi dan Komite Manajemen Risiko. Sementara, untuk membantu Direksi, BUMI membentuk Hedge Risk Management Committee dan Sub Komite Ekspansi, dan Komite Pedoman Perilaku. Dan yang akan segera dibentuk adalah Komite Teknologi Informasi (Information Technology Steering Committee).

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 161

Good Corporate Governance di Bumi

Komite Audit Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit adalah sebuah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris yang tugas-tugasnya diatur dalam Piagam Komite Audit yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tanggung jawab pengawasannya terutama yang terkait dengan: - Integritas dan mutu laporan keuangan yang dipublikasikan - Efektivitas pelaksanaan audit oleh auditor eksternal maupun internal - Kecukupan pengendalian internal - Pelaksanaan pengendalian risiko - Ketaatan terhadap perundang-undangan dan peraturan yang berlaku Keanggotaan Komite Audit BUMI terdiri dari 3 orang anggota yang independen yang dipimpin oleh seorang Komisaris Independen. Sejak tanggal 26 Juni 2009 Sulaiman Zuhdi Pane tidak lagi bersatus sebagai Komisaris Independen dan karenanya sejak tanggal 15 Oktober 2009 Iman Taufik menggantikan posisinya sebagai Ketua Komite Audit. Dengan demikian susunan keanggotaan Komite Audit selama 2009 adalah sebagai berikut:
Nama Name Sulaiman Zuhdi Pane Iman Taufik Kanaka Puradiredja Mawar Napitupulu Indra Safitri Jabatan Position

Audit Committee Tasks and Responsibilities Audit Committee (AC) is a committee formed by the Board of Commissioners (BOC), the duties of which are stipulated in the Audit Committee Charter approved by the BOC. The function of the Audit Committee is to assist the BOC to discharge its oversight responsibilities primarily relating to: - The integrity and quality of published financial reports - Effectiveness of audits conducted by both internal and external auditors - Adequacy of internal controls - Implementation of risks management - Compliance with the prevailing laws and regulations

Membership The Audit Committee at BUMI consists of 3 (three) independent members and is chaired by an Independent Commissioner. Sulaiman Zuhdi Pane is no longer an Independent Commissioner since 26 June 2009 and therefore since 15 October 2009 Mr. Iman Taufik replaced him as the Chairman of the Audit Committee.

The composition of the Audit Committee during 2009 were as follows:

Chairman and Independent Commissioner * Chairman and Independent Commissioner ** Member Member Member

Ketua dan Komisaris Independen Lama Ketua dan Komisaris Independen Anggota Anggota Anggota

* Sulaiman Zuhdi Pane menjabat sebagai Ketua Komite Audit sampai tanggal 26 Juni 2009 Sulaiman Zuhdi Pane was the Chairman of Audti Committee until 26 June 2009 ** Iman Taufik mulai menjabat sebagai Ketua Komite Audit mulai 15 Oktober 2009 Iman Taufik is the Chairman of Audit Committee starting 15 October 2009

Rangkuman riwayat hidup dari masing-masing ketua dan anggota Komite Audit dapat dilihat pada halaman 212 dan halaman 213 dalam Laporan Tahunan ini.

Background information on the Chairman and members of the Audit Committee is set out on page 212 and page 213 of this Annual Report.

162 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

Rapat Komite Pada tahun 2009 Komite Audit telah menyelenggarakan 20 (dua puluh) kali rapat termasuk 6 (enam) rapat dengan Dewan Komisaris. Kehadiran masingmasing anggota dalam rapat di atas adalah sebagai berikut: ZP 4 kali (25%), IT 1 kali (25%), KP 19 kali (95%), MN 19 kali (95%), IS 19 kali (95%). Kegiatan Komite Tahun 2009 Kegiatan Komite Audit selama tahun 2009 meliputi:

Committee Meetings In 2009 the AC conducted 20 (twenty) meetings including 6 (six) meetings with the Board of Commissioners. The level of attendance of each member is as follows: ZP 4 meetings (25%), IT 1 meeting (25%), KP 19 meetings (95%), MN 19 meetings (95%), IS 19 meetings (95%). Committee Activities in 2009 Activities of Audit Committee during 2009 covered the following: General - Review and revise of the Audit Committee Charter - Preparation of the activity plan for 2009 Financial Statements - Review the final draft of the audited 2008 financial statements - Review 2009 quarterly financial reports - Discuss tax and legal issues External Auditor - Discuss and monitor the conduct of the audit for the 2008 financial statements - Discuss audit findings - Discuss the 2009 financial statement audit plan Internal Audit - Discuss the draft of the Internal Audit Charter - Discuss the function and organization of the Internal Audit particularly in compliance with the recent Bapepam-LK regulations - Monitor the implementation and findings of Internal Auditors in 2009 - Discuss the 2010 Internal Audit Plan Enterprise Risk Management (ERM) - Monitor the completion of the ERM project conducted by the Companys consultant - Discuss continuation of the ERM implementation plan - Review the ERM policies Governance - Discuss the GCG self assessment - Discuss the findings and monitoring of the follow up of Whistle Blower System - Discuss various legal issues Detail information of the Audit Committee report is set out in page 210 to 211 of this Annual Report.

Umum - Me-review dan menyusun kembali Piagam Komite Audit - Menyusun rencana kegiatan tahun 2009 Laporan Keuangan - Me-review draft final laporan keuangan yang diaudit tahun 2008 - Me-review laporan keuangan 2009 kwartalan - Membahas isu perpajakan dan hukum Eksternal Auditor - Membahas dan memonitor pelaksanaan audit laporan keuangan tahun 2008 - Membahas temuan audit tahun 2008 - Membahas perencanaan audit laporan keuangan 2009 Internal Audit - Membahas Konsep Piagam Internal Auditor - Mendiskusikan Fungsi dan Organisasi Internal Audit sesuai dengan ketentuan Bapepam-LK yang terbaru - Memantau pelaksanaan dan temuan-temuan internal audit tahun 2009 - Membahas Rencana Kerja tahun 2010

Enterprise Risk Management (ERM) - Memantau penyelesaian proyek ERM yang dilaksanakan oleh Konsultan - Membahas rencana lanjutan implementasi ERM - Mereview kebijakan ERM Governance - Membahas pelaksanaan self assessment penerapan GCG - Membahas temuan-temuan dan implementasi lebih lanjut whistle blower system - Membahas berbagai isu legal Informasi rinci mengenai Laporan Komite Audit dijabarkan di halaman 210 sampai 211 dalam Laporan Tahunan ini.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 163

Good Corporate Governance di Bumi

Komite Remunerasi dan Nominasi Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk pada tanggal 15 Maret 2007. Fungsi utama Komite Remunerasi dan Nominasi adalah untuk memberikan pendapat professional kepada Dewan Komisaris guna memastikan bahwa proses remunerasi dan pencalonan anggota Dewan Komisaris, Direksi serta para eksekutif Perseroan sesuai dengan praktik dan prinsip Good Corporate Governance.

The Remuneration and Nomination Committee Tasks and Responsibilities The Remuneration and Nomination Committee was established on 15 March 2007. The main function of the Remuneration and Nomination Committee is to provide its professional recommendations to the Board of Commissioners to ensure that the remuneration and nomination of the members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and executives of the Company are in accordance with Good Corporate Governance practices and principles. Membership The Remuneration and Nomination Committee consists of 3 members of which 1 serves as the Chairman and 2 are members. The composition of the Remuneration and Nomination Committee is as follows:
Keterangan Descriptions
Independent to the Company Independent to the Company

Keanggotaan Komite Renumerasi dan Nominasi terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu 1 (satu) ketua dan 2 (dua) anggota.

Per 31 Desember 2009 susunan Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut:
Nama Name Suryo B. Sulisto Fuad Hasan Masyhur Ari S. Hudaya Jabatan Position
Chairman Member Member

Ketua

Independen terhadap perusahaan Independen terhadap perusahaan

Anggota Anggota

Riwayat Hidup Anggota Rangkuman riwayat hidup masing-masing anggota Komite Remunerasi dan Nominasi disampaikan pada halaman 31, 33 dan 41 dalam Laporan Tahunan ini. Rapat Komite Sepanjang tahun 2009 komite menyelenggarakan 2 kali rapat sebagai berikut:
Tanggal Date 13 May 09 Perihal Agenda

Resume Background information of the respective members of the Remuneration and Nomination Committee is found in page 31, 33 and 41 of this Annual Report. Committee Meetings The Committee convened 2 meetings throughout 2009 details for which are as follows:
SBS ASH FHM

Pengunduran Diri Bapak Samel Rumende dan Pengangkatan Bapak Anton Setianto Soedarsono Sebagai Anggota Dewan Komisaris
Resignation of Mr. Samel Rumende and the Appointment of Mr. Anton Setianto Soedarsono as the member of the Board of Commissioners

Mengkaji Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dan Organisasi Perusahaan


Evaluate the Compotition of the Board of Commissioners, the Board of Directors, and Companys Organisation

18 Aug 09

Results of the GSM to carry out the authority to determine salary, honor and other allowances for the Members of the Board of Commissioners

Hasil RUPS Mengenai Pelaksanaan Wewenang Dalam Menentukan Gaji, Uang Jasa dan Tunjangan Lainnya Anggota Dewan Komisaris

164 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

Kegiatan Komite tahun 2009 Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya selama tahun 2009 Komite Remunerasi dan Nominasi melakukan komunikasi dengan anggota Komisaris lainnya serta Direksi dan manajemen Perseroaan. Komite Remunerasi dan Nominasi telah meninjau kesesuaian jumlah Komisaris Independen apakah telah sesuai dengan peraturan Bursa Efek Indonesia yang berlaku serta peraturan terkait lainnya mengenai Komisaris Independen. Komite Remunerasi dan Nominasi mendiskusikan pengunduran diri Bapak Samel Rumende dan melihat pengaruhnya terhadap tugas pengawasan Dewan Komisaris. Selanjutnya Komite melakukan proses seleksi anggota Dewan Komisaris dan mengusulkan Bapak Anton Setianto Soedarsono untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 26 Juni 2009. Komite juga mengkaji komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dari unit-unit usaha Perseroan dan merekomendasikan pengangkatan anggota terkait kepada Dewan Komisaris dan Direksi unit usaha.

Committees Activities in 2009 In implementing its tasks and responsibilities throughout 2009, the Remuneration and Nomination Committee communicated with the members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and management of the Company. The Remuneration and Nomination Committee reviewed the compliance of the number of Independent Commissioner with the prevailing Indonesia Stock Exchange and other related regulations relating to Independent Commissioner. The Remuneration and Nomination Committee discussed the resignation of Samel Rumende and assessed its impact on the Board of Commissioners supervisory role. Subsequently, the Committee conducted a selection process and proposed Anton Setianto Soedarsono for the approval and endorsement at the Extraordinary General Shareholders Meeting on 26 June 2009. The Committee also reviewed the composition of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Companys business units and recommended the appointment of relevant members to the Board of Commissioners and Board of Directors at the business units. Risk Management Committee Tasks and Responsibilities The Risk Management Committee has been operational since 15 March 2007. The Risk Management Committee was established by the Board of Commissioners to provide recommendations on the area of risk management to the Board of Commissioners in order to ensure the existence and effectiveness of enterprise/ integrated risk management systems in the Company. The tasks and responsibilities of the Risk Management Committee are as follows: - Provide guidance and recommendations on risk management policies (philosophy, risk appetite and tolerance, vision and mission, objectives and targets, and strategy) defined by the Board of Directors. - Review and ensure that the Company possesses a risk management framework that fits with the business requirements. - Ensure that the President Director and Internal Audit, Risk Management, and IT Directors provide leadership and direction for the Companys risk management practices and proactively enhance the Companys risk management capabilities. - Provide recommendation to the Board of Directors on the management of BUMIs strategic risks. - Review recommendations on BUMIs strategic decisions and provide suggestions to the Board of Directors regarding the possible risks that could occur including

Komite Manajemen Risiko Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko telah berfungsi sejak 15 Maret 2007. Komite Manajemen Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk memberikan rekomendasi dalam bidang manajemen risiko kepada Dewan Komisaris guna memastikan penerapan dan efektifitas dari sistem manajemen risiko korporat di Perseroan. Tugas dan tanggung jawab dari Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut: - Memberikan arahan dan rekomendasi atas kebijakan manajemen risiko perusahan (filosofi, risk appetite dan toleransi, visi, misi, tujuan dan target, dan strategi) yang telah ditetapkan oleh Direksi. - Mengkaji dan memastikan bahwa kerangka manajemen risiko sesuai dengan kebutuhan usaha BUMI. - Memastikan bahwa Presiden Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko dan IT Direktur menunjukkan kepemimpinan dan arahan praktik manajemen risiko dan secara proaktif meningkatkan kemampuan manajemen risiko Perseroan. - Memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai pengelolaan risiko stratejik perusahaan. - Mengkaji rekomendasi atas keputusan stratejik BUMI serta memberikan usulan kepada Direksi menyangkut profil risiko (risiko-risiko apa saja yang dapat timbul) dan memberikan rekomendasi atas batas toleransi serta

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 165

Good Corporate Governance di Bumi

rencana mitigasi risiko untuk masing-masing risiko stratejik perusahaan. - Mengkaji efektifitas kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan termasuk profil risiko dan memberikan rekomendasi kepada Direksi untuk memastikan bahwa risiko-risiko tersebut masih berada dalam batas toleransi risiko perusahaan. - Memberikan usulan dan rekomendasi kepada Direksi dalam meningkatkan kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan. - Melapor ke Dewan Komisaris mengenai efektifitas penerapan manajemen risiko di BUMI termasuk hasil dari penanganan/penerapan rencana mitigasi risiko utama. - Bila diperlukan, menghadiri pertemuan ad-hoc dengan Direksi untuk mendiskusikan risiko signifikan yang memerlukan perhatian khusus.

recommendations on the tolerable risk levels and risk treatments/action plans for the respective strategies. - Review the effectiveness of Companys risk management performance and implementation including risk profile and provide recommendations to the Board of Directors to ensure that these risks are within the Companys tolerable risk levels. - Provide suggestions and recommendations to the Board of Directors on the enhancement of Companys risk management performance and implementation. - Report to the Board of Commissioners on the effectiveness of risk management implementation at BUMI including the results of risk treatment/action plan implementation of key risks to the Board of Commissioners. - If necessary, attend ad-hoc meetings with the Board of Directors to discuss significant risks requiring immediate attention. Membership Members of the Risk Management Committee as at 31 December 2009 and at the date of this report are: - Mr. Nalinkant A. Rathod as Chairman - Mr. Kanaka Puradiredja as Member Mr. Nalinkant A. Rathod is member of the Board of Commissioners and Mr. Kanaka Puradiredja is the member of Audit Committee and independent to the Company. Background information of the respective members of the Risk Management Committee is described in page 31 and page 212 of this Annual Report. Committee Meetings The Risk Management Committee convened 2 meetings with the Board of Commissioners in 2009 to discuss the progress of the implementation of the ERM throughout the Company with details as follows:

Keanggotaan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko per 31 Desember 2009 dan per tanggal laporan ini adalah: - Bapak Nalinkant A. Rathod sebagai ketua - Bapak Kanaka Puradiredja sebagai anggota Bapak Nalinkant A. Rathod adalah anggota Dewan Komisaris dan Bapak Kanaka Puradiredja adalah anggota Audit Komite dan independen terhadap perusahaan. Rangkuman riwayat hidup masing-masing anggota Komite Manajemen Risiko disampaikan pada halaman 31 dan halaman 212 dalam Laporan Tahunan ini. Rapat Komite Sepanjang tahun 2009 Komite Manajemen Risiko melakukan 2 kali rapat dengan Dewan Komisaris untuk menilai perkembangan penerapan ERM di Perseroan sebagai berikut:

Tanggal Date 8 Jun 09 25 Aug 09 NR (*) KP

Perihal Agenda
Closing of ERM Project

NR (*)

KP

Penutupan Proyek Manajemen Risiko Korporat Presentasi Early Warning System oleh Ernst & Young (Kick Off Meeting)

0 0

1 1

Kick Off Meeting Presentation of EWS by Ernst & Young

Nalinkant A. Rathod - tidak dapat hadir sehubungan adanya road show di luar Indonesia Unable to attend the meeting due his attendance at the road shows outside Indonesia Kanaka Puradiredja

166 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

Kegiatan komite tahun 2009 Sepanjang 2009, Komite Manajemen Risiko telah memonitor kegiatan proyek Manajemen Risiko Korporat. Pengawasan dilakukan baik melalui laporan-laporan yang diterima atas perkembangan proyek maupun melalui presentasi laporan perkembangan proyek yang dilakukan oleh konsultan Ernst & Young. Masukan juga diberikan oleh Komite atas Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko Korporat Versi 1.0 yang dikeluarkan pada tanggal 30 April 2009. Komite Manajemen Risiko juga melakukan pengawasan atas pelaksanaan rencana mitigasi risiko. Selain itu, Komite Manajemen Risiko juga melakukan pengawasan terhadap penerapan proyek Early Warning System yang merupakan kelanjutan dari penerapan proyek Manajemen Risiko Korporat.

Activities of the Committee in 2009 The Risk Management Committee monitored the activities of the Enterprise Risk Management Project in 2009. Monitoring was both in the form of reports that it received on the progress of the project as well as through presentations provided by the consultants from Ernst & Young regarding the progress of the project. The Committee also provided input and suggestions pertaining to the Policy and Procedures Enterprise Risk Management Version 1.0 that was issued on 30 April 2009. The Risk Management Committees also monitored the implementation of the risk mitigation plan. In addition, the Risk Management Committee also monitored the implementation of the Early Warning System project that served as the continuation of the implementation of the Enterprise Risk Management project. Hedge Risk Management Committee The Hedge Risk Management Committee was established on 29 January 2008. Its establishment was endorsed on 19 June 2009 at the Board of Directors meeting. Tasks and responsibilities The Hedge Risk Management Committee has to monitor, review and modify the hedging policy by undertaking the following tasks and responsibilities: - Conduct regular meetings every 2 weeks - Monitor current risks exposed to the Company - Monitor current market situation of oil and coal prices which are critical to the operations of the Company. - Monitor the outstanding hedging position - Take hedging decisions within the broad framework of hedging rules, process and agreed instruments

Hedge Risk Management Committee Hedge Risk Management Committee dibentuk tanggal 29 Januari 2009. Pengesahan pembentukan komite dilakukan pada tanggal 19 Juni 2009 dalam rapat Direksi. Tugas dan Tanggung Jawab Hedge Risk Management Committee bertugas untuk mengawasi, mengkaji, dan memodifikasi kebijakan hedging dengan melakukan tugas dan tanggung jawab berikut: - Mengadakan pertemuan rutin setiap 2 minggu - Memonitor eksposur risiko yang dihadapi perusahaan - Memonitor kondisi pasar atas harga minyak dan batubara yang kritikal terhadap operasi perusahaan - Memonitor transaksi hedging yang sedang berjalan - Memutuskan perlu tidaknya suatu transaksi hedging dengan memperhatikan peraturan, proses dan instrument-instrumen yang telah disetujui dalam kebijakan hedging Keanggotaan Anggota Hedge Risk Management Committee terdiri dari 6 orang yaitu:
Nama Name Peter Ball Andrew C. Beckham Ashok Mitra Saroj Patro Herlan Siagian Pratikto Jabatan Position
Chairman Member Member Member Member Member

Membership Composition of Hedge Risk Management Committee consists of 6 members as follows:

Ketua (Vice President Marketing) Anggota (CFO BUMI) Anggota (CFO PT Kaltim Prima Coa) Anggota (CFO PT Arutmin Indonesia) Anggota (GM Marketing) Anggota (GM Supply Chain)

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 167

Good Corporate Governance di Bumi

Rapat Komite Hedge Risk Management Committee melakukan pertemuan setiap dua minggu atau sesuai kebutuhan untuk membahas agenda-agenda berkenaan dengan perkembangan fluktuasi harga batubara dan bahan bakar dan upaya menanganinya serta memonitor posisi hedging yang sedang berjalan. Sepanjang tahun 2009, Hedge Risk Management Committee melakukan 15 kali rapat dengan kehadiran sebagai berikut:
Nama Name Peter Ball Andrew C. Beckham Ashok Mitra Saroj Patro Herlan Siagian Pratikto (*)

Committee Meetings Hedge Risk Management Committee meets once every two weeks or as needed to discuss the agenda related to the current developments and matters pertaining to fuel and coal price fluctuations as well as efforts to manage and monitor its outstanding hedging position. In 2009, the Hedge Risk Management Committee conducted 15 meeting with the following attendance:
(%)

Jumlah Kehadiran Attendance


15/15 3/15 8/15 4/15 15/15 -/15

100% 20% 53% 27% 100% -

(*) Mengingat selama tahun 2009 yang didiskusikan adalah hedging atas harga batubara, bukan harga minyak (supply), maka Pratikto tidak diharuskan hadir dalam rapat. Since the agenda of the meetings during 2009 were related to the hedging for coal prices, not fuel prices (supply), therefore Pratikto was not required to attend the meetings.

Kegiatan Komite Tahun 2009 Sepanjang tahun 2009 Hedge Risk Management Committee telah memproses dan memutuskan untuk melakukan 12 transaksi hedging atas harga batubara untuk PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia dengan jumlah keseluruhan adalah 3,163 juta ton batubara atau senilai US$ 228,455 juta. Sub Komite Ekspansi Tugas dan tanggung jawab Sub Komite Ekspansi bertugas untuk memastikan bahwa rencana dan pelaksanaan proyek ekspansi dilakukan secara memadai, dan memberikan hasil yang maksimal bagi Perseroan. Keanggotaan Sub Komite Ekspansi terdiri dari dua Direktur PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia, dan CFO PT Bumi Resources Tbk. dan PT Kaltim Prima Coal yaitu:

Activities of the Committee in 2009 In 2009, Hedge Risk Management Committee processed and decided to carry out 12 hedging transactions for coal prices for PT Kaltim Prima Coal and PT Arutmin Indonesia in total for 3,163 tonnes of coal or US$ 228,455 million.

Expansion Sub Committee Tasks and responsibility The Expansion Sub Committee ensures that the plan and the expansion project is appropriately carried out and provides the best possible results for the Company.

Membership The Expansion Sub Committee consists of two Directors from PT Kaltim Prima Coal and PT Arutmin Indonesia, and the CFOs from PT Bumi Resources Tbk. and PT Kaltim Prima Coal as shown below:

Nama Name Minesh Dave R. Bismarka Andrew C. Beckham Ashok Mitra

Jabatan Position
KPC and Arutmin Director KPC and Arutmin Director

Direktur KPC dan Arutmin Direktur KPC dan Arutmin CFO PT Bumi Resources Tbk. CFO PT Kaltim Prima Coal

168 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

Rapat Komite Sub Komite Ekspansi melakukan pertemuan bulanan serta pertemuan adhoc sesuai kebutuhan.

Committee Meetings The Expansion Sub Committee convenes its meetings on a monthly basis but may also convene on an ad hoc if it is required. The Code of Conduct Committee Tasks and Responsibilities The Board of Commissioners and Board of Directors formed the Code of Conduct Committee to ensure that the Company Code of Conduct is implemented adequately and the Speak Up System operates effectively. The tasks and responsibilities of the Code of Conduct Committee are as follows: - Promote the implementation of the Code of Conduct. - Provide suggestions to the Board of Commissioners and Directors to revise the Code of Conduct to improve the Company ethical standards. - Manage the centralization and outsourcing of the Speak Up System. - Strive to gather enough initial facts from the persons who have reported to the Speak Up System (Speaker) to allow meaningful investigations by the business units or other related parties. - Evaluate information and data received under the Speak Up System in an independent and impartial manner. - Maintain confidentiality of the Speak Up System by ensuring that: Any allegations against any particular person(s), which are not supported by facts or hard evidence, is not processed in any manner that could lead to damaging that persons reputation. The identity of a Speaker is protected where requested so that such persons can not suffer any recrimination in their employment with PT Bumi Resources Tbk. or its subsidiaries because of speaking out. - Refer reports on the Code of Conduct violations to be followed up by the appropriate business units or other authorized party recommended by the Internal Audit Division or Audit Committee of PT Bumi Resources Tbk. - Monitor the status of investigations conducted by the relevant business units and ensure that the investigations are conducted in a timely and professional manner. - Consult with the Internal Audit Division or Audit Committee of PT Bumi Resources Tbk. if there is a doubt about whom a report should be referred to for investigation. This will be particularly necessary where the report received indicates/involves more than one person/function from several department/division or related to high level management positions.

Komite Pedoman Perilaku Tugas dan Tanggung Jawab Guna memastikan bahwa Pedoman Perilaku Perseroan diterapkan secara memadai dan Speak Up System beroperasi dengan efektif, Dewan Komisaris dan Direksi membentuk Komite Pedoman Perilaku. Tugas dan tanggung jawab Komite Pedoman Perilaku adalah sebagai beriktu: - Mempromosikan penerapan Pedoman Perilaku. - Memberikan usulan perubahan Pedoman Perilaku guna meningkatkan standar etika Perusahaan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. - Mengelola sentralisasi dan penggunaan jasa pihak ke tiga (outsourcing) Speak Up System. - Berusaha mengumpulkan/mendapatkan informasi awal yang memadai dari Pelapor guna memungkinkan dilakukannya. penyelidikan/investigasi yang memadai oleh bisnis unit atau pihak lain yang terkait. - Mengevaluasi informasi dan data yang diterima sehubungan dengan Speak Up System secara independen dan tidak memihak. - Menjaga pelaksanaan kerahasiaan Speak Up System dengan memastikan bahwa: Laporan mengenai adanya suatu pelanggaran Pedoman Perilaku oleh seseorang yang tidak didukung oleh fakta atau bukti-bukti nyata tidak diproses dengan cara yang dapat merusak nama baik seseorang. Identitas dari Pelapor dilindungi sehingga Pelapor tidak mengalami masalah dalam kepegawaian mereka di PT Bumi Resources Tbk. atau anak perusahaannya yang disebabkan oleh laporan yang ia berikan. - Meneruskan laporan pelanggaran Pedoman Perilaku yang diterima kepada unit usaha terkait untuk di tindaklanjuti atau kepada pihak berwenang lainnya yang diusulkan berdasarkan hasil diskusi dengan Divisi Internal Audit atau Komite Audit PT Bumi Resources Tbk. - Memonitor penyelidikan/investigasi yang dilakukan oleh unit usaha terkait dan memastikan bahwa penyelidikan/investigasi dilakukan secara profesional dan tepat waktu. - Mendiskusikan dengan Divisi Internal Audit atau Komite Audit PT Bumi Resources Tbk. apabila terdapat keraguan kepada siapa laporan harus diteruskan. Hal ini mungkin diperlukan apabila laporan pelanggaran yang diterima mengimplikasikan/melibatkan lebih dari satu orang/fungsi dari beberapa departemen/divisi atau melibatkan pejabat dengan posisi tinggi.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 169

Good Corporate Governance di Bumi

- Memberikan umpan balik kepada Pelapor mengenai hasil penyelidikan/investigasi. - Mengusulkan kepada Direksi jenis penghargaan yang akan diberikan kepada pelapor yang memberikan laporan yang dapat dipertanggung jawabkan yang menunjukkan indikasi jelas adanya pelanggaran Pedoman Perilaku. Keanggotaan Anggota dari komite ini adalah beberapa manajer sumber daya manusia dari PT Bumi Resources dan anak perusahaan. Lebih spesifik komite Pedoman Perilaku terdiri dari 3 orang yaitu: - Mahmud sebagai ketua - Em Edy sebagai anggota - Makin Perdana Kusuma sebagai anggota. Kegiatan tahun 2009 Selama tahun 2009, Komite Pedoman Perilaku telah melaksanakan tanggung jawabnya melalui kegiatankegiatan berikut ini: - Melakukan rapat rutin untuk mengevaluasi laporanlaporan yang masuk serta status laporan baik yang sedang di tindak lanjuti oleh unit usaha maupun oleh Divisi Audit Internal. Selama tahun 2009, Komite Pedoman Perilaku telah melakukan 6 kali rapat dan mengirimkan 2 buah laporan penerapan Speak Up System kepada Presiden Direktur, Direktur Audit Internal, dan Komite Audit. - Memonitor kinerja perusahaan outsourcing Speak Up System. - Mengkoordinasi perbaikan dan peningkatan program Speak Up System yang dikelola oleh pihak ketiga untuk menjamin keberlanjutan sistem. - Melakukan self assessment atas kinerja Komite dan efektifitas Speak Up Systems, kendala yang dihadapi serta inisiatif pemecahan masalah/kendala tersebut sebagaimana dijabarkan di bawah ini: Bagaimana meningkatkan koordinasi diantara Komite Pedoman Perilaku mengingat salah satu anggota Komite lokasi di Sangatta. Adanya kesulitan untuk melakukan analisa kasus dalam mengumpulkan data awal atau bukti-bukti lebih lanjut dari laporan mengingat kerahasiaan Pelapor harus terjamin. Bagaimana memberikan respon kepada Pelapor dalam waktu yang segera (misalnya 2 minggu). Melanjutkan sosialisasi program untuk meningkatkan kesadaran dan keinginan karyawan untuk melaporkan pelanggaran Pedoman Perilaku melalui Speak Up System serta mendidik Pelapor untuk menggunakan Speak Up System hanya untuk melaporkan pelanggaran Pedoman Perilaku.

- Provide feedback regarding the investigation results to the Speaker. - Provide recommendations to the Board of Directors on the types of rewards for persons who provide reports that can lead to clear indications of violations of the Code of Conduct. Membership The members of the Committee comprise of Human Resource managers from PT Bumi Resources and its subsidiaries as shown below: - Mahmud as Chairman - Em Edy as Member - Makin Perdana Kusuma as Member Activities in 2009 In 2009, the Code of Conduct Committee has carried out its tasks and responsibilities by conducting the following activities: - Convened meetings routinely to evaluate the reports submitted as well as the status of the reports that are being followed up by the business units as well as the Internal Audit Division. The Code of Conduct Committee convened 6 meetings throughout 2009 and sent 2 reports regarding the implementation of the Speak Up System to the President Director, the Internal Audit Director, and the Audit Committee. - Monitored the performance of the Companys outsourced service provider of the Speak Up System. - Coordinated and intensified the Speak Up System program that is managed by an independent third party to ensure the systems sustainability. - Carried out a self assessment of the Committees performance and the Speak Up Systems effectiveness, the obstacles encountered, as well as initiatives undertaken to resolve these issues/obstacles as set out below: How to intensify coordination between the Code of Conduct Committee since one of the Committees is located in Sangatta. Difficulties encountered in analyzing the case in compiling preliminary data or further evidence from reports in view of the importance that the Speakers confidentiality needs to be guaranteed. Methods required to promptly respond to the Speaker (for example within 2 weeks time). Implement an outreach program to enhance employee awareness and desire to report violations of the Code of Conduct through the Speak Up System as well as educate the Speaker to report only the violations of the Code of Conduct to Speak Up Systems.

170 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

Bagaimana menjaga kerahasiaan Pelapor. Bagaimana mendidik operator Speak Up System untuk mengkategorikan jenis pelanggaran secara benar. Bagaimana memastikan akurasi laporan yang ada dalam Speak Up System. Rencana Ke Depan Dari hasil self assessment selama tahun 2009, berikut adalah beberapa rencana kerja Komite Pedoman Perilaku untuk meningkatkan penerapan Pedoman Perilaku di lingkungan BUMI: - Komite akan menyebarkan Formulir Ketaatan Pedoman Perilaku kepada para karyawan dalam bentuk PDF untuk ditandatangani. Selanjutnya formulir tersebut dikumpulkan oleh Departemen Sumber Daya Manusia. - Kebijakan atas benturan kepentingan akan diperbaharui berupa adanya pernyataan benturan kepentingan dari setiap individu di BUMI. - Memasang dan mendistribusikan poster, brosur dan formulir serta sarana sosialiasi Speak Up System lainnya. Auditor Independen Mulai bulan September 2009, BUMI telah menunjuk Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo untuk mengaudit laporan keuangan tahun 2009 dengan total biaya sebesar US$ 462,000. Selain tugas audit laporan keuangan, Akuntan Publik tidak melakukan tugas-tugas lainnya di Perseroan. Komunikasi & Publikasi Informasi Sekretaris Perusahaan - Riwayat Hidup Sekretaris Perusahaan adalah Bapak Dileep Srivastava, yang ditunjuk sebagai Senior Vice President, Investor Relations Corporate Secretary pada 24 September 2007. Beliau bergabung dengan BUMI pada bulan Desember 2006 dan bertanggung jawab atas hubungan investor termasuk fungsi sekretaris perusahaan dan komunikasi perusahaan. Sebelumnya bergabung dengan kelompok usaha PT Bakrie & Brothers Group pada tahun 1997 dan telah menjabat di berbagai posisi senior di perusahaan-perusahaan dalam Group, terakhir sebagai Group Investor Relations di PT Bakrie & Brothers Holding (termasuk Bakrie Telecom). Sebelum bergabung dengan kelompok usaha Bakrie, Bapak Srivastava adalah CEO dari PT Kalindo Deka Griya (pemilik Menara Kadin Indonesia dan beberapa proyek real estate lainnya di Indonesia). Bapak Srivastava pernah bekerja di Bennet & Coleman, Delhi (pemilik Times of India Group) dan ICI Limited, India. Memiliki gelar Masters of Business Administration dari Indian Institute of Management (IIMA), Ahmedabad, India. Lahir di Kanpur, India pada tanggal 27 Oktober 1952, warganegara India.

Methods to ensure the Speakers confidentiality. Methods to train the Speak Up System operator to be able to properly categorize the types of violation made. Methods to ensure the accuracy of the reports within the Speak Up System. Future Plans Based on the results of the self assessment made throughout 2009, in order to improve the implementation of the Code of Conduct throughout BUMI, the following are the Code of Conduct Committees work plans: - The Committee will issue the Code of Conduct Compliance Forms that will be signed by all employees in PDF format. Human Resources Department will subsequently maintain these forms. - Conflict of Interest policy will be updated to include a no conflict of interest declaration from each individual within BUMI. - Display and distribute posters, brochures, and forms as well as other Speak Up Systems socialization kits. Independent Auditor Since September 2009, BUMI has appointed the Public Accounting Firm of Tjiendradjaja & Handoko Tomo to audit the financial statements for 2009 at fee of US$ 462,000. The Public Accounting Firm did not engage in any other assignments within the Company. Communication & Disclosures Of Information Corporate Secretary - Curriculum Vitae The Companys Corporate Secretary is Mr. Dileep Srivastava, who was appointed as the Senior Vice President, Investor Relations Corporate Secretary on 24 September 2007. He joined BUMI in December 2006 and is responsible for investor relations including the Corporate Secretarys functions and corporate communications. After joining PT Bakrie & Brothers Group in 1997 and subsequently occupying senior positions within the Groups companies, Dileep Srivastavas last position within the Group was as Group Investor Relations at PT Bakrie & Brothers Holding (including Bakrie Telecom). Prior to his tenure with the Bakrie Group, Mr. Srivastava served as the CEO of PT Kalindo Deka Griya (owners of Menara Kadin Indonesia as well as on various real estate projects in Indonesia). He had previously worked with Bennet & Coleman, Delhi (publishers of the Times of India Group) and ICI Limited, India. He has a Masters of Business Administration degree from the Indian Institute of Management (IIMA) in Ahmedabad, India. He is an Indian national and was born in Kanpur, India on 27 October 1952.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 171

Good Corporate Governance di Bumi

Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut: - Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab dalam mempertahankan komunikasi yang baik dan efektif ke publik. - Sekretaris Perusahaan bertindak sebagai penghubung dan memelihara hubungan yang baik antara Perseroan dengan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia, pemodal, analis, media, dan publik. - Sekretaris Perusahaan harus selalu mengikuti semua peraturan yang berkaitan dengan pasar modal dan Bursa Efek Indonesia khususnya hukum dan peraturan yang berlaku, dan mengambil tindakan yang sesuai dan memberikan saran dan masukan kepada Direksi guna memastikan bahwa Perusahaan telah mentaati UndangUndang Perusahaan Terbatas, ketentuan Pasar Modal dan Bursa Efek Indonesia, serta hukum dan peraturan lainnya. - Sekretaris Perusahaan membantu pekerjaan kesekretariatan untuk mendukung Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas mereka dengan mengkoordinasi rapat Dewan Komisaris dan Direksi dan Rapat Umum Pemegang Saham dan menyiapkan agenda yang relevan, mengawasi pengelolaan dokumentasi Dewan Komisaris dan Direksi, mengkoordinasi dan menindaklanjuti penugasan komite Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta manajemen senior. Aktifitas Sekretaris Perusahaan Selama Tahun 2009 Sekretaris Perusahaan mempersiapkan dan mengelola daftar khusus saham yang dimiliki oleh para anggota Dewan Komisaris, Direktur dan keluarga mereka, dan mengorganisir, menghadiri dan membuat serta menyimpan risalah rapat Dewan Komisaris dan Direksi.

Tasks and Responsibilities The tasks and responsibilities of Corporate Secretary are as follow: - Corporate Secretary responsibles for maintaining good and effective communications to the public. - Corporate Secretary acts as a liason and maintains food relationships between the Company and the BapepamLK, Indonesia Stock Exchange, investors, analysts, media and the public. - The Corporate Secretary must keep abreast of all regulations relating to capital markets and the Indonesia Stock Exchange, in particular its prevailing laws and regulations, and take appropriate actions and provide appropriate advice and input to the Board of Directors to ensure that the Company complies with Company Law, Capital Market, Indonesia Stock Exchange and other laws and regulations. - The Corporate Secretary will also assist the Boards secretariats in support of the Board of Commissioners and Directors duties by coordinating the Boards meetings and Annual General Meetings and the relevant agendas, by controlling the Boards documentation management, and by coordinating and following up with Board members and senior management on Board Committee assignments.

Corporate Secretary Activities During 2009 The Corporate Secretary prepared and managed the special register of shares owned by the members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and their families;, and organized, attended and prepared and maintained the minutes of the Board of Commissioners and Board of Directors meetings. In accordance with the Capital Market Supervisory Agencys (Bapepam) Decree-63/PM/1996, regulation No. IX.I.41996, the Corporate Secretary also maintained and updated the list of shareholders, as well as facilitated the General Shareholders Meeting and Extraordinary General Meeting of the Shareholders on 26 June 2009 and coordinated the publication of the Annual Report 2008. In addition to this, the Corporate Secretary also coordinated the participation of the Company in various activities organized by BapepamLK and the Indonesia Stock Exchange such as the Investor Summit held on 3 December 2009 that was held to promote the capital market activities to the public. The Corporate Secretary also coordinated the activities pertaining to corporate responsibility and public development and promoted the Companys activities along with its results to the public either through the mass media or through the corporate website.

Sesuai dengan peraturan Bapepam Kep-63/PM/1996, peraturan No. IX.I.4-1996, Sekretaris Perusahaan juga menyimpan dan memutakhirkan daftar pemegang saham, serta memfasilitasi Rapat Umum Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 26 Juni 2009 dan mengkoordinasikan penerbitan Laporan Tahunan 2008. Selain itu, Sekretaris Perusahaan juga mengkoordinir keikutsertaan Perseroan dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia seperti Investor Summit pada tanggal 3 Desember 2009 untuk mempromosikan kegiatan pasar modal kepada masyarakat luas. Serta mengkoordinir kegiatan yang berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan dan pengembangan masyarakat dan mempromosikan kegiatankegiatan yang dilakukan Perusahaan beserta hasilnya kepada publik baik melalui media massa maupun website.

172 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

Rincian dan aktifitas lainnya dari Sekretaris Perusahaan selama tahun 2009 dijabarkan dalam paragraf-paragraf berikut: Penyampaian Laporan Periodik BUMI selalu memperhatikan ketepatan penerbitan dan akurasi dari laporan sebagai bentuk ketaatan terhadap perundangan, hukum, peraturan Pasar Modal dan Bursa Efek. Laporan periodik tersebut termasuk Laporan Pengembangan Kegiatan Eksplorasi, Laporan Keuangan Kwartal, Semester maupun Tahunan. Pengungkapan Informasi Perseroan BUMI berkomitmen untuk menjaga standar yang tinggi atas pengungkapan informasi Perseroan guna memastikan bahwa semua investor dan calon investor mempunyai akses yang sama atas informasi yang berkualitas dan relevan. BUMI membuat kebijakan atas Pengungkapan Informasi Kepada Publik dan Regulator guna menjaga informasi yang sensitif dan secara efektif menyebarkan data Perseroan yang bernilai dan informatif. Informasi Perseroan yang diungkapkan Sekretaris Perusahaan selama tahun 2009 meliputi iklan, informasi keuangan/ pernyataan kepada publik berupa press release, konferensi media dan keikutsertaan dalam investor summit yang diselenggarakan oleh Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia, public exposes, pertemuan dengan analis, dan wawancara dengan media (formal maupun informal), juga korespondensi dengan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia.

Details and other activities conducted by the Corporate Secretary throughout 2009 are set out on the following paragraphs : Regular Submission of Reports In compliance with the prevailing laws and capital market and stock exchange regulations, BUMI always promptly and accurately publishes all relevant reports. The regular reports include the Exploration Activities Development Report, Quarterly, Semi-Annual, and Annual Financial Statements. Disclosure of Corporate Information BUMI is committed to maintaining high standards in terms of Corporate Information disclosure to ensure that all investors and prospective investors can equally access credible and relevant information. BUMI has formulated a policy pertaining to Disclosure of Information to the Public and the Regulator so as to protect sensitive information and effectively disseminate pertinent corporate information.

Corporate Information issued by the Corporate Secretary throughout 2009 was in the form of advertisements, financial information /statements issued to the public in the form of press releases, press conferences and participation in investor summits that were organized by Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange; public exposes, analyst meetings, and press interviews (formal as well as informal); and through correspondence with Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange. BUMIs Annual Report is published annually in two languages, Bahasa Indonesia and English. This Report provides information regarding BUMIs performance, both in financial and operational terms. The Annual Report provides information on the Companys ongoing efforts to develop its human resources, Good Corporate Governance practices, corporate social responsibility and information pertaining to the financial statements.

Laporan Tahunan BUMIs diterbitkan setiap tahun dalam dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Inggris. Laporan tersebut memberikan informasi mengenai kinerja BUMI, baik kinerja keuangan maupun operasional. Laporan Tahunan memberikan informasi mengenai usaha Perseroan yang berkelanjutan guna mengembangkan kemampuan sumber daya manusia, praktik Good Corporate Governance serta tanggung jawab sosial perusahaan serta informasi mengenai laporan keuangan. Profil Perseroan yang berisi informasi mengenai visi, misi, strategi, operasi dan produk, anak perusahaan, serta tinjauan ke depan Perseroan dan informasi Perseroan juga tersedia untuk publik. Bagi yang ingin mendapatkan informasi mengenai Perseroan, salinan atas informasi yang dikirimkan Perseroan ke Bursa Efek Indonesia, press release, public exposes atau pertemuan dengan analis, laporan keuangankwartal dan semester, Laporan Tahunan, profil Perseroan dan informasi terkait lainnya dapat di akses di website BUMI www.bumiresources.com.

The Companys Corporate Profile includes the vision, mission, operations and products, subsidiaries, as well as a summary of the Companys future. Corporate Information is also available to the public. For those that seek to obtain information regarding the Company, summary of the information submitted to the Indonesia Stock Exchange, press releases, public exposes or analyst meetings, quarterly and semi-annual financial statements, Annual Reports, Company Profile and other related information can be obtained through our website: www.bumiresources.com.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 173

Good Corporate Governance di Bumi

Selain itu, publik juga dapat menghubungi: Bapak Dileep Srivastava Senior Vice President, Investor Relations Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk. Wisma Bakrie 2, 7th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-2 Jakarta 12920, Indonesia e-mail: [email protected] Tel. : 62 21 57942080 Fax. : 62 21 57942070 Selama tahun 2009, BUMI telah melakukan komunikasi ke seluruh stakeholder dengan media sebagai berikut: Paparan publik dan forum pertemuan para analis: 3 (tiga) kali Press Releases: 17 kali Pertemuan dengan analis individu: 79 kali Laporan keuangan: 4 kali Laporan tahunan: 1 kali Forum Investor: 1 kali Rapat Umum Pemegang Saham: 1 kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa: 1 kali Korespondensi kepada Bapepam-LK dan BEI: 19 Surat Berikut rincian dari komunikasi diatas.

In addition to this, the public can also contact: Mr. Dileep Srivastava Senior Vice President, Investor Relations Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk. Wisma Bakrie 2, 7th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-2 Jakarta 12920, Indonesia e-mail: [email protected] Tel. : 62 21 57942080 Fax. : 62 21 57942070 BUMI has, throughout 2009, communicated with all of its stakeholders and the media as follows: Public Exposes and Analysts Forums: 3 times Press Releases: 17 times Analyst Meetings individual: 79 times Financial Statements: 4 times Annual Report: 1 time Forum Investor: 1 time Annual General Shareholders Meeting: 1 time Extraordinary General Shareholders Meeting: 1 time Correspondences with Bapepam-LK and IDX: 19 Letters

The following provides details of the communication efforts specified above:

Paparan Publik dan Pertemuan Dengan Analis Public Exposes and Analyst Meetings
No Judul Title New Year Gathering 2009 Analyst Briefing Investor Summit and Capital Market Expo 2009 Perihal Agenda
Information Update BUMI Performance 1H 2009 Annual Public Expose 2009

Tanggal Date
14 Jan 09 7 Oct 09 3 Dec 09

Tempat Place
The Commerce Club, 20th Floor Sangatta Meeting Room, Jakarta The Ritz-Carlton Hotel Pacific Place, Jakarta

1 2 3

Siaran Pers 2009 2009 Press Release


No Tanggal Date 6 Jan 09 14 Jan 09 18 Jan 09 31 Mar 09 Perihal Subject
Bumi Resources Acquire 44 Percent of Mining Operator PT Darma Henwa Tbk. BUMIs Action Must Be Seen From Operational Perspective CEO Says BUMI Received GCG Award From The Asset Full Year 2008_Financial Result

1 2 3 4

Bumi Resources Acquire 44 Percent of Mining Operator PT Darma Henwa Tbk. CEO Mengatakan Bahwa Tindakan BUMI Harus Dilihat Dari Perspektif Operasional BUMI Menerima Penghargaan GCg dari The Asset Kinerja Keuangan Tahun 2008

174 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

Siaran Pers 2009 2009 Press Release


No Tanggal Date 4 May 09 7 May 09 29 Jun 09 30 Jun 09 30 Jul 09 23 Sep 09 30 Sep 09 Perihal Subject
BUMI Acknowledged Amongst Top Three in Indonesia for Its Governance Practices in Non Financial Category Q12009 Financial Result

5 6 7 8 9 10 11

BUMI Mendapat Penghargaan Diantara 3 Besar di Indonesian Atas Praktik GCG dalam Kategori Non Keuangan Kinerja Keuangan Q12009 PT BUMI Resources Tbk. Menerima Asias Best Company 2009 Awards oleh Finance Asia, Hong Kong BUMI Peringkat Pertama Perusahaan Publik Terbaik Berdasarkan Metode RWA Convertible Bond Investasi Terbesar di PT Bumi Resources Tbk. oleh CIC

PT BUMI Resources Tbk. Receives Asias Best Company 2009 Awards by Finance Asia, Hong Kong BUMI 1st Ranked of the Best Public Companies Based on RWA Method Convertible Bond

US$1.9billion Landmark Investment in PT Bumi Resources Tbk by China Investment Corporation

Received Best of the Breeds M&A Awards Ceremony 2009 by PINNACLE Group, Malaysia

PT Bumi Resources Tbk. Menerima PT Bumi Resources Tbk. Best of the Breeds M&A Awards Ceremony 2009 Dari PINNACLE Group, Malaysia PT Bumi Resources Tbk. Mengumumkan 12% Guaranteed Senior Secured Notes Jatuh Tempo 2016 Convertible Bond $300 millions Paparan Publik Platts Top 250 Global Energy Company 2009 on 16 November 2009, Singapore BUMI Menjelaskan Laporan Media Mengenai Masalah Tuntutan Paja PT Bumi Resources Tbk. Menerima Indonesian Trusted Company 2009 Award Dari Majalah SWA dan IICG

12 13 14 15 16 17

9 Nov 09 20 Nov 09 3 Dec 09 8 Dec 09 13 Dec 09 23 Dec 09

PT Bumi Resources Tbk. Announces Pricing Of US$300,000,000 12% Guaranteed Senior Secured Notes Due 2016 Convertible Bond $300 millions Paparan Publik

Platts Top 250 Global Energy Company 2009 on 16 November 2009, Singapore BUMI Clarifies Media Reporting on Alleged Tax Issue

PT BUMI ResourceS Tbk. Received Indonesian Trusted Company 2009 Award by SWA Magazine and Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG)

Pertemuan Dengan Analis Individu Individual Meetings With Analyst


No Tanggal Date 13-Jan-09 14-Jan-09 15-Jan-09 20-Jan-09 21-Jan-09 21-Jan-09 22-Jan-09 22-Jan-09 4-Feb-09 6-Feb-09 3-Mar-09 5-Mar-09 6-Mar-09 10-Mar-09 31-Mar-09 2-Apr-09 2-Apr-09 Perusahaan Company AGF Funds Inc. Morgan Stanley Erste Group Bank AG (existing lender to Calypso Investment Pte. Ltd. Auerbach Grayson Westwood Global Investments, Boston PT Samuel Sekuritas Indonesia Sansar Capital Asia Mondrian Investment Partners Limited Fidelity International UOB Kay Hian HSBC Halbis PT Syailendra Capital Hermes Investment Management PT CIMB Securities Indonesia Prince Street Capital Management Allianz Investment Management Nomura Asset Management Negara Country Singapore Indonesia New York Boston Indonesia Hong Kong Hong Kong Singapore Indonesia United Kingdom Indonesia United Kingdom Indonesia New York Singapore Singapore

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 175

Good Corporate Governance di Bumi

Pertemuan Dengan Analis Individu Individual Meetings With Analyst


No Tanggal Date 4-Apr-09 6-Apr-09 7-Apr-09 4-May-09 18-May-09 19-May-09 19-May-09 26-May-09 26-May-09 27-May-09 28-May-09 29-May-09 5-Jun-09 12-Jun-09 15-Jun-09 15-Jun-09 17-Jun-09 25-Jun-09 30-Jun-09 1-Jul-09 1-Jul-09 9-Jul-09 9-Jul-09 13-Jul-09 15-Jul-09 17-Jul-09 17-Jul-09 30-Jul-09 30-Jul-09 31-Jul-09 11-Aug-09 11-Aug-09 12-Aug-09 12-Aug-09 13-Aug-09 18-Aug-09 24-Aug-09 24-Aug-09 26-Aug-09 26-Aug-09 2-Sep-09 3-Sep-09 10-Sep-09 11-Sep-09 15-Sep-09 15-Sep-09 Perusahaan Company PT CIMB-GK Securities Indonesia Black River Asset Management Morgan Stanley AMP Capital Investors Ltd. Prudential Asset Management Equinox Partners LP Credit Suisse CLSA Wasatch Fund Co. Ltd GSI Management Alliance Bernstein Standard & Poors Everest Capital Credit Suisse Fidelity Investment Mitsubishi UFJ Investment Services Limited Goldman Sachs Pte. Credit Agricole Asset Management Robecco Group (Mr. Karnail Sangha) Ward Ferry Management Macquarie Group Elliot Advisor Wellington Management LLP Goodman & Company UOB Kay Hian Geospere Capital Management Sansar Capital Management Debt Capital Markets, Asia Pacific Mitsubishi UFJ Asset Management PT Bahana Securities and Trimegah Securities Indonesia APG Asset Management Asia Kingsmead Capital Advisors Goldman Sachs Pte. KSC Capital Merrill Lynch T. Rowe Price International Oracle Advisors Ltd. Deutsche Bank Capital International Inc. Reliance Mutual Fund Merrill Lynch Alliance Bernstein Fuh Hwa Investment Management Deutsche Bank Northern Cross International Investment Management Nikko Asset Management Negara Country Indonesia Singapore Indonesia Australia Singapore New York Indonesia Indonesia North America India Singapore Singapore Indonesia Boston Hong Kong Singapore Singapore Europe Hong Kong Sydney Hong Kong Hong Kong Toronto Indonesia Singapore Singapore Hong Kong Japan Indonesia Hong Kong Singapore Singapore Malaysia Singapore Singapore London Indonesia Singapore India Hong Kong Australia Taiwan Indonesia Boston Japan

18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63

176 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

Pertemuan Dengan Analis Individu Individual Meetings With Analyst


No Tanggal Date 28-Sep-09 30-Sep-09 6-Oct-09 7-Oct-09 20-Oct-09 23-Oct-09 10-Nov-09 11-Nov-09 12-Nov-09 20-Nov-09 3-Dec-09 7-Dec-09 9-Dec-09 11-Dec-09 15-Dec-09 16-Dec-09 Perusahaan Company PT Indo Premier Securities Schroder Investment Management PT Danareksa Sekuritas Emerging Markets Invstment Corp. RBS Asia Securities Batterymarch Auerbach Grayson Bank Julius Baer Soros Fund Management CLSA Merrill Lynch Barclays Capital Calypso Capital JP Morgan Pyford International Dalton Investment Negara Country Indonesia London Indonesia USA Hong Kong Boston New York Zurich US Indonesia Hong Kong Singapore Hong Kong Indonesia London Los Angeles

64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79

Korespondensi Kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia Mengenai Transaksi Material Correspondences with Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange Regarding Material Transaction
Tanggal Date 13 May 09 Perihal Subject Pemberitahuan pemuatan iklan panggilan RUPSLB kepada pemegang saham yang dimuat di Investor Daily & Harian Kontan edisi 13 Mei 2009

Advertisement in Investor Daily & Kontan 13 May 2009 regarding notification to all shareholders regarding the extraordinary general meeting of shareholders

4 Jun 09

Advertisement in Investor Daily & Kontan 4 June 2009 regarding notification to all shareholders regarding the annual general meeting and the extraordinary general meeting of shareholders

Pemberitahuan pemuatan iklan panggilan RUPS & RUPSLB kepada pemegang saham yang dimuat di Investor Daily & Harian Kontan edisi 4 Juni 2009

29 Jun 09

Advertisement in Kontan, Bisnis Indonesia, and The Jakarta Post 29 June 2009 regarding results of the annual general meeting and the extraordinary general meeting of shareholders

Pemberitahuan pemuatan iklan hasil RUPS & RUPSLB yang dimuat di Harian Kontan, Bisnis Indonesia, dan The Jakarta Post edisi 29 Juni 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 177

Good Corporate Governance di Bumi

Korespondensi Kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia Mengenai Transaksi Material Correspondences with Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange Regarding Material Transaction
Tanggal Date 5 Jan 09 7 Jan 09 6 May 09 21 Aug 09 25 Aug 09 9 Sep 09 23 Sep 09 28 Sep 09 30 Sep 09 23 Oct 09 9 Nov 09 23 Nov 09 7 Dec 09 15 Dec 09 Perihal Subject PT Fajar Bumi Sakti PT Pendopo Energi Batubara
Coal Bed Methane Contract Offering of Herald Shares

Penandatanganan Kontrak Gas Metana Batubara Penawaran Atas Saham Herald Penyampaian Bidder Statement Penyampaian Bidder Statement Kesepakatan BUMI & CIC Perubahan Perjanjian BUMI & CIC

Bidder Statement Reporting Bidder Statement Reporting BUMI & CIC Deal

BUMI & CIC Amendment Agreement Increase of Offering of Herald Shares Herald Announcement CIC Loan

Peningkatan Penawaran Atas Saham Herald Pengumuman Mengenai Herald Pinjaman CIC Obligasi Tukar US$ 300 juta

Convertible Bond US$300 Million Loan USD 150,000,000 from JP Morgan

Pinjaman USD 150.000.000 Kepada JP Morgam Herald tidak terdaftar lagi di Bursa Efek Australia

Herald Removal from Official List of The Australian Stock Exchange

Mencegah Benturan Kepentingan Pedoman Perilaku Cara Kita Melakukan Usaha BUMI mengatur kebijakan tentang benturan kepentingan sesuai dengan peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX. E. 1 dan Anggaran Dasar Perusahaan. Dengan Pedoman Perilaku BUMI dan Panduan Dewan yang sesuai dengan Indonesian Code of Good Corporate Governance bagian 4, BUMI telah secara eksplisit meletakkan panduan untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan pribadi, baik yang terjadi maupun yang mempunyai potensi benturan kepentingan dengan BUMI secara keseluruhan. Semua Komisaris, Direktur, manajemen dan karyawan harus dengan sangat hati-hati menghindari benturan kepentingan apapun antara kepentingan pribadi, profesional, atau kepentingan usaha mereka dengan kepentingan Perseroan, dalam setiap tindakan yang diambil mereka dalam mewakili Perseroan sesuai dengan kapasitas mereka. Salah satu ukuran untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan adalah adanya keharusan bagi setiap karyawan yang memiliki kepentingan langsung maupun tidak langsung

Prevention of Conflicts of Interest BUMIs Code of Conduct The Way We Conduct Business sets out the policy on conflicts of interest pursuant to both the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam-LK) Regulations No. IX.E.1 and the Articles of Association of the Company. With BUMIs Code of Conduct and Board Manual in line with ICGCG Sec 4, BUMI has put in place explicit guidelines to prevent an individuals private interests not only interfering but also even appearing to interfere with the interests of BUMI as a whole. All Commissioners, Directors, management and employees must scrupulously avoid any conflict between their own respective personal, professional or business interests and the interests of the Company, in any and all actions taken by them on behalf of BUMI in their respective capacities. One measure to prevent such conflicts of interest is the requirement that in the event of any employee having any direct or indirect interest in or relationships with any individual or organization proposing to enter into any transaction with BUMI, such person shall give notice of such interest or relationship and shall

178 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

dalam hubungan dengan individu atau organisasi yang ingin melakukan transaksi dengan BUMI, orang tersebut harus memberitahukan benturan kepentingan dan tidak boleh ikut serta untuk berdiskusi atau pengambilan keputusan terhadap transaksi tersebut. Sebagai salah satu tindak lanjut dari hasil laporan yang diterima melalui Speak Up Systems, kebijakan mengenai benturan kepentingan akan ditambahkan dengan adanya Pernyataan Benturan Kepentingan yang harus ditandatangani oleh setiap individu BUMI setiap tahunnya. Dengan menandatangani surat ini, yang bersangkutan menyatakan telah membaca dan memahami kebijakan benturan kepentingan dan bila melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan Perseroan. Sistem Pengendalian Internal Tinjauan atas praktik dan usaha perbaikan pengendalian internal BUMI di tahun 2009 adalah sebagai berikut: - Komponen lingkungan pengendalian (control environment): BUMI telah mengedepankan pentingnya penerapan Pedoman Perilaku secara berkelanjutan diseluruh organisasi BUMI untuk memastikan bahwa karyawannya memiliki integritas yang tinggi dan menerapkan etika dalam semua kegiatan mereka. Pelatihan dan program pengembangan yang terkait telah disediakan kepada karyawan BUMI dan anak perusahaannya untuk memastikan bahwa semua karyawan telah kompeten dan dilengkapi dengan pengetahuan dan kemampuan yang cukup dalam melaksanakan peran dan tanggung jawab mereka. Direksi dan Dewan Komisaris telah memberikan perhatian dan arahan penuh untuk memastikan lingkungan pengendalian berlaku sebagai suatu landasan yang kuat untuk semua komponen lain dalam pengendalian internal. Pada tahun 2009, dengan bantuan dari konsultan independen, Divisi Audit Internal telah meninjau praktek-praktek lingkungan pengendalian di BUMI, termasuk pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik, Pedoman Perilaku dan Speak-up System serta Kebijakan dan Prosedur Sumber Daya Manusia. - Komponen penilaian risiko (risk assessment): BUMI telah menunjuk Risk Officer di BUMI dan anak perusahaannya untuk membantu Risk Owner dalam mengidentifikasi, menganalisis, merencanakan serta melaksanakan dan memantau kegiatan mitigasi. BUMI telah mendokumentasikan dan mengkomunikasikan kepada karyawan terkait, kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko Korporat (Enterprise Risk Management ERM). Termasuk dalam kebijakan dan prosedur ERM ini adalah Tujuan, Pihak yang bertanggung jawab, Struktur Organisasi Pengelolaan Risiko, Kerangka

thereafter refrain from discussing or voting on the particular transaction.

As a follow up to the actions taken in response to the reports received through the Speak Up Systems, the policy regarding conflicts of interest will be reinforced with the Statement of Conflict of Interest that must be signed by every individual BUMI, every year. By signing this document, the employees declare that they have read and understood the conflict of interest policy and, in the event this is violated, sanctions will be imposed in accordance with the Companys regulations.

The Internal Control Systems An overview of BUMIs internal control practices and enhancements in the year 2009 were as follows: - Control environment component: BUMI has continuously promoted good Code of Conduct practices over the entire BUMI organization to ensure that its personnel have strong integrity and implemented the Code of Conduct in all their activities. Relevant training and development programs have been provided to BUMI and subsidiary employees to ensure that all personnel are competent and have been equipped with adequate knowledge and skills in performing their roles and responsibilities. The BoD and BoC have provided full attention and direction to ensure the control environment serves as a strong foundation for all other components of internal control. In 2009, with assistance from an independent consultant, the Internal Audit Division reviewed BUMIs control environment practices, including implementation of Good Corporate Governance, Code of Conduct and Speak-Up Systems as well as Human Resource Policies and Procedures. - Risk assessment component: BUMI has appointed Risk Officers at BUMI and its subsidiaries to assist Risk Owners in identifying, analyzing as well as planning to mitigate risks as well as implementing and monitoring risk mitigation activities. BUMI has formalized and communicated to its relevant employees an Enterprise Risk Management System (ERM) policy and procedure. Included in this ERM policy and procedure are the objectives, responsible parties, risk management organization structure, risk management framework, risk policy and risk management processes (e.g. risk identification, evaluation, mitigation, monitoring and

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 179

Good Corporate Governance di Bumi

Kerja Manajemen Risiko, Kebijakan Risiko dan Proses Manajemen Risiko (yaitu: identifikasi, evaluasi, mitigasi, pemantauan dan pelaporan risiko). Daftar risiko dan peta risiko (risk map) BUMI telah ditinjau ulang dan diperbaharui sebagai komitmen BUMI yang tinggi dalam menanggapi situasi saat ini dan perubahan lingkungan di BUMI yang dinamis. Hasil ERM ini telah digunakan sebagai dasar untuk memperbarui rencana Risk Based Internal Audit (RBIA) 2009 dan menyusun rencana RBIA 2010. - Komponen kegiatan pengendalian (control activity): Rencana mitigasi risiko (risk mitigation plan) telah ditinjau dan diperbarui di BUMI, KPC dan Arutmin. Dokumentasi dan rancangan kegiatan pengendalian telah ditingkatkan sebagai bagian dari penyusunan, update dan perbaikan SOP berkelanjutan di BUMI dan anak perusahaannya. SOP ini telah dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada karyawan terkait dan implementasinya telah ditinjau dan dipantau secara berkelanjutan untuk memastikan kinerja berkualitas tinggi yang konsisten dalam semua kegiatan pengendalian di BUMI dan anak perusahaannya. - Komponen informasi dan komunikasi (information and communication): Manajemen operasi memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa sistem pengendalian internal beroperasi secara efektif melalui identifikasi, pencatatan dan komunikasi informasi yang relevan dalam bentuk dan jangka waktu yang memadai sehingga mereka dapat menjalankan tanggung jawab mereka dengan baik. Selanjutnya, BUMI telah sepenuhnya menerapkan Speak-Up System untuk memastikan bahwa semua pelanggaran signifikan atas Pedoman Perilaku akan diselidiki dan ditindaklanjuti secara tepat. - Komponen pemantauan (monitoring): BUMI telah mempekerjakan dua manajer dan seorang superintendent audit internal di tahun 2009 dalam rangka melakukan proses audit internal yang lebih lengkap dan komprehensif di BUMI dan anak perusahaan dan juga untuk memastikan Divisi Audit Internal dilengkapi dengan pengetahuan dan kemampuan audit internal yang memadai. Konsultan Independen masih membantu Divisi Audit Internal untuk melakukan kajian pengendalian internal atas bidang tertentu yang signifikan di BUMI, KPC dan Arutmin. Divisi Audit Internal telah memantau secara aktif proses kajian pengendalian internal olen konsultan ini untuk memastikan efektivitas kajian dalam menangani isu pengendalian internal yang potensial. Hasil kajian telah dilaporkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Pembahasan telah dilakukan secara rutin dengan Komite Audit atas masalah-masalah terkait dengan audit internal untuk memastikan bahwa Komite Audit memperoleh cukup informasi untuk menjalankan fungsi pengawasannya.

reporting). BUMIs risk registers and risk maps have been continuously reviewed and updated representing strong commitment in responding to current situations and dynamic environmental change of BUMI. These ERM outputs have been used as the basis of updating the Risk Based Internal Audit (RBIA) plan 2009 and develop the RBIA plan for 2010. - Control activity component: Risk mitigation plans have been continuously reviewed and updated at BUMI, KPC and Arutmin. Documentation and design of control activities have been enhanced as part of continuous development, update and improvement of existing SOPs at BUMI and its subsidiaries. These SOPs have been communicated and socialized to relevant employees and their implementation has been continuously reviewed and monitored to ensure that all control activities have been implemented within BUMI and its subsidiaries. - Information and communication component: Operations management has the responsibility to ensure that internal control systems are operating effectively through identifying, capturing and communicating pertinent information in a form and timeframe that enable people to carry out their responsibilities appropriately. In addition, BUMI has fully implemented the Speak-up System to ensure that any significant violation of the Code of Conduct are investigated and followed-up properly. - Monitoring component: BUMI has hired two new internal audit managers and one internal audit superintendent in 2009 in order to perform the internal audit process more completely and comprehensively at BUMI and its subsidiaries as well as to ensure the Internal Audit Division is equipped with strong internal audit knowledge and skills. Independent consultants still assisted the Internal Audit Division to perform internal control reviews over certain significant areas at BUMI, KPC and Arutmin. The Internal Audit Division has actively monitored the internal control review process performed by consultants to ensure effectiveness of the reviews in addressing potential internal control issues. The results of the reviews have been reported to the BoD and BoC. Discussions have been regularly conducted with the Audit Committee over internal audit matters to ensure that the Audit Committee is well informed, enabling it to perform its oversight function.

180 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

Divisi Internal audit telah memantau secara berkelanjutan praktek pengendalian internal serta pelaksanaan rencana mitigasi risiko dan bekerjasama dengan Komite Audit dan fungsi-fungsi lain dalam organisasi BUMI untuk memastikan bahwa kegiatan pengendalian telah dirancang dengan baik untuk mengurangi risiko signifikan dan beroperasikan secara efektif dalam semua proses bisnis utama pada BUMI dan anak perusahaannya. Divisi Audit Internal Divisi Audit Internal menyediakan jasa assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan membantu manajemen BUMI dalam mencapai sasarannya melalui pendekatan yang sistematis dan terarah untuk melakukan evaluasi dan perbaikan pada efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola (governance). Untuk tujuan ini, Kepala Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden Direktur dan bekerja erat dengan Komite Audit dan konsultan internal audit secara independen. Beliau bertanggung jawab untuk merencanakan, menjalankan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan audit dalam rangka mencapai sasaran Divisi Audit Internal.

The Internal Audit Division has continuously monitored the internal control practices as well as implementation of risk mitigation plans and works closely with the Audit Committee and other functions in the BUMI organization to ensure that the control activities have been designed properly to mitigate significant risks and are operated effectively in all key business processes within BUMI and its subsidiaries. The Internal Audit Division The Internal Audit Division provides an independent, objective oriented assurance and consulting service designed to add value and improve BUMIs operations and to help BUMI accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluating and improving the effectiveness of risk management, control, and governance processes. For this purpose, the Head of the Internal Audit reports directly to the President Director and works closely with the Audit Committee as well as BUMIs independent internal audit consultants in a highly independent fashion. He is accountable to plan, conduct, coordinate, and control audit engagement activities in order to achieve management objectives of the Internal Audit Division. In fulfilling their responsibilities, BUMIs Internal Auditors refer to the International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing issued by The Institute of Internal Auditors, including following the Internal Audit Code of Ethics. All Internal Audit Division activities are free from influence of any components within BUMI in choosing the audit areas, methodologies, scope, procedures, frequency, timing for ensuring independency and objectivity in carrying out the Internal Audit duty. All BUMIs Internal Auditors are prohibited: - To carry out operational duties in BUMI including implementing internal audit recommendations. - To be involved in daily operational transactions. - To be within the command line of operational activities, except in activities related to internal audit.

Dalam memenuhi tanggung jawab mereka, Auditor Internal BUMI merujuk kepada Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit Internal (International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing) yang diterbitkan oleh Institute of Internal Auditors (IIA), termasuk mematuhi Kode Etik Audit Internal yang juga dikeluarkan oleh IIA. Semua kegiatan Divisi Audit Internal bebas dari pengaruh komponen apapun di BUMI dalam pemilihan area, metodologi, cakupan, prosedur, frekuensi, waktu pelaksanaan (timing) audit dalam rangka memastikan independensi dan obyektivitas dalam melaksanakan tugas Audit Internal. Semua Auditor Internal BUMI dilarang: - Untuk melaksanakan tugas operasional perusahaan termasuk menerapkan rekomendasi audit internal. - Untuk terlibat dalam transaksi operasional harian. - Untuk berada di dalam garis tugas (command line) kegiatan operasional, kecuali dalam kegiatan yang berhubungan dengan audit internal. Divisi Audit Internal memiliki akses penuh ke semua fungsi, catatan, aset fisik dan karyawan BUMI. Divisi Audit Internal mempunyai tugas sebagai berikut: - Merancang dan menjalankan rencana audit internal tahunan untuk memastikan sasaran pengendalian internal telah dirancang dan beroperasi secara tepat. Sasaran pengendalian internal ini adalah keandalan dan ketepatan informasi keuangan dan operasi, efektivitas dan efisiensi dalam operasi, perlindungan aset fisik dan

The Internal Audit Division has full access to all functions, records, property and personnel of BUMI. The Internal Audit Division has the following tasks: - Designing and carrying out the annual internal audit plan to ensure internal control objectives at BUMI have been designed and operated appropriately. These internal control objectives are reliability and accuracy of financial and operational information, effectiveness and efficiency in operation, safeguarding of assets
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 181

Good Corporate Governance di Bumi

kepatuhan pada semua undang-undang, peraturan dan kontrak yang relevan. - Menguji dan mengevaluasi sistem pengendalian internal, manajemen risiko dan praktik tata kelola sesuai dengan kebijakan BUMI serta menyediakan masukan untuk memperbaiki praktik sistem pengendalian internal, manajemen risiko dan tata kelola. - Menganalisa dan mengevaluasi pengendalian internal yang berhubungan dengan efektivitas dan efisiensi operasional atas area keuangan, akuntansi, operasi, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan area penting lainnya. - Menyediakan rekomendasi obyektif atas proses dan kegiatan yang dievaluasi kepada manajemen dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi yang ada secara berkelanjutan. - Menyediakan dan menjelaskan laporan audit kepada Direksi, Dewan Komisaris, termasuk Komite Audit BUMI. - Memantau status penerapan rekomendasi audit internal sebelumnya. - Bekerja erat dengan Komite Audit dalam menjalankan fungsi pengawasannya sehubungan dengan kegiatan audit internal serta penjagaan kualitas (quality assurance) atas kegiatan audit internal. - Melaksanakan investigasi khusus jika diperlukan oleh manajemen BUMI. - Berdasarkan permintaan, menyediakan jasa konsultasi untuk membantu manajemen BUMI dalam mencapai target dan sasaran mereka. - Menyediakan dukungan kepada Code of Conduct Committee dalam menindaklanjuti laporan pelanggaran Pedoman Perilaku melalui Speak-Up System.

and compliance with all relevant laws, regulations and contracts. - Testing and evaluating the internal control systems, risk management and corporate governance practices in accordance with BUMIs policies as well as providing input for enhancing practices over internal control systems, risk management and corporate governance practices. - Analyzing and evaluating internal controls related to operational effectiveness and efficiency over finance, accounting, operations, human resource, marketing, information technology and other key areas within BUMI. - Providing objective recommendations about processes and activities that are being evaluated to management with a view to continuously improving the existing conditions. - Providing and explaining audit reports to the Board of Directors (BoD), Board of Commissioners (BoC), including BUMIs Audit Committee. - Monitoring the implementation status of the previous internal audit recommendations. - Closely working with the Audit Committee in carrying its oversight function in relation to internal audit activities as well as quality assurance over the internal audit activities - Carrying out special investigations if required by BUMI management. - Upon request, providing consulting services to assist management in achieving their targets and objectives. - Providing support to the Code of Conduct Committee in following-up reports on the Code of Conduct violation through the Speak-Up Systems. During 2009, the Internal Audit Division conducted the following activities: - Met Senior Management as well as Risk Officers of BUMI, KPC and ARUTMIN in order to update the Risk Based Internal Audit (RBIA) Plan 2009 and to develop the RBIA plan 2010. - Attended Audit Committee meetings to discuss the RBIA Plan 2009 and 2010. - Executed RBIA plan 2009 by performing internal audits at BUMI (i.e. employee advance, claims and credit cards, marketing agreement review and Bumi Resources Japan Company Ltd. annual review), PT Kaltim Prima Coal (i.e. Mining Support Division and Information Technology/ IT reviews) and PT Arutmin Indonesia (i.e. Operational/ Financial audits related to a contractor: PT Cipta Kridatama).

Selama tahun 2009, Divisi Audit Internal menjalankan kegiatan sebagai berikut: - Menemui Manajemen Senior dan Risk Officer BUMI, KPC, ARUTMIN dalam rangka memperbaharui (update) Rencana Audit Internal Berbasis Risiko/Risk Based Internal Audit (RBIA) Plan 2009 dan menyusun rencana RBIA 2010. - Menghadiri pertemuan dengan Komite Audit untuk membahas Rencana RBIA 2009 dan 2010. - Melakukan audit berdasarkan Rencana RBIA 2009 (yaitu uang muka pegawai, klaim dan kartu kredit, review perjanjian pemasaran dan review tahunan atas Bumi Resources Japan Company Ltd.), PT Kaltim Prima Coal/ KPC (yaitu Mining Support Division, dan review Teknologi Informasi) dan PT Arutmin Indonesia/ Arutmin (yaitu audit aspek operasional dan keuangan terkait salah satu kontraktor: PT Cipta Kridatama).

182 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

- Memastikan efektivitas review pengendalian internal oleh konsultan independen berdasarkan rencana RBIA 2009 di BUMI (yaitu review Teknologi Informasi, sumber daya manusia, pengadaan, lingkungan pengendalian, akuntansi dan keuangan, manajemen kas dan komunikasi perusahaan), KPC (yaitu sumber daya manusia dan review Teknologi Informasi) dan Arutmin (yaitu sumber daya manusia, lingkungan pengendalian dan hubungan pemerintah). - Melaporkan hasil penugasan Audit Internal kepada Direksi dan Dewan Komisaris termasuk Komite Audit. - Menyediakan jasa konsultasi resiko dan pengendalian internal kepada Tim Manajemen Resiko dan Tim Teknologi Informasi. - Menghadiri pelatihan yang dilakukan konsultan tambang BUMI dalam rangka meningkatkan kemampuan auditor internal terkait operasi penambangan. - Merevisi struktur organisasi, uraian pekerjaan, kebijakan dan prosedur Audit Internal. - Menindaklanjuti masalah yang diidentifikasi oleh SpeakUp System. - Mendapatkan persetujuan dari Presiden Direktur dan Presiden Komisaris BUMI atas Piagam Audit Internal. Piagam Audit Internal BUMI yang terbaru disetujui oleh Presiden Direktur dan Presiden Komisaris pada tanggal 31 Desember 2009. Hal-hal yang dijabarkan dalam Piagam Audit Internal antara lain adalah misi audit internal, struktur organisasi, ruang lingkup kerja audit internal, tugas dan tanggung jawab, kewenangan, persyaratan kompetensi dan perilaku auditor internal, persyaratan untuk mematuhi standar IIA untuk Praktik Profesional Audit Internal, termasuk pedoman etika auditor internal dan kewajiban pelaporan bagi auditor internal. Piagam Audit Internal ini dibuat dengan mengacu pada Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. IX.I.7 mengenai Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, yang ditetapkan melalui Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep496/BL/2008 tertanggal 28 November 2008.

- Ensured the effectiveness of internal control reviews performed by independent consultants based on RBIA plan 2009 at BUMI (i.e. IT reviews, human resources, procurement, control environment, finance and accounting, cash management and corporate communication), KPC (i.e. human resources and IT reviews) and Arutmin (i.e. human resources, control environment and government relations). - Reported the results of internal audit assignments to the BoD and BoC as well as the Audit Committee. - Provided internal control and risk consultation services to the Risk Management Team and IT Team. - Attended a course conducted by BUMIs Mining Consultant in order to enhance BUMIs internal auditors knowledge over mining operations. - Updated the Internal Audit organization structure, job descriptions and policies and procedures. - Followed-up certain issues aroused from the Speak-Up system. - Obtained approval from BUMI President Director and President Commissioners over the updated Internal Audit Charter.

BUMIs updated Internal Audit Charter was approved by the President Director and the President Commissioner on 31 December 2009. Included in the updated Charter are the internal audit mission, organisation structure, scope of works, tasks and responsibilities, authority, auditors competency and behavior requirements, requirements to comply with the IIAs standards for the Professional Practice of Internal Auditing, including internal audit code of ethics and reporting requirements.

This Internal Audit Charter has been updated in accordance with the Regulation of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) No. IX.I.7 regarding Forming and Compilation Guidance of Internal Audit Unit Charter as stipulated in the Decree of BAPEPAM-LKs Chairman No. Kep-496/BL/2008 dated 28 November 2008. In relation to risk management, Internal Audit has considered key risks identified through Enterprise-Wide Risk Management System (ERM) procedures in developing its RBIA plan 2009 and 2010 and actively involved in monitoring implementation of the risk mitigations/ ERM remediation plans during execution of the RBIA plan 2009 over relevant divisions within BUMI, KPC and Arutmin.

Sehubungan dengan manajemen risiko, Divisi Audit Internal telah memperhitungkan resiko-resiko kunci yang diidentifikasi melalui Enterprise-Wide Risk Management System (ERM) dalam menyusun rencana RBIA 2009 dan 2010 dan secara aktif ikut serta dalam mengawasi penerapan mitigasi risiko (risk mitigation)/ rencana perbaikan ERM dalam pelaksanaan audit berdasarkan rencana RBIA 2009 di divisi terkait di BUMI, KPC dan Arutmin.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 183

Good Corporate Governance di Bumi

Sehubungan dengan staffing audit internal di tahun 2009, BUMI telah mempekerjakan dua manajer audit internal di BUMI dan Arutmin dan satu superintendent audit internal di BUMI untuk membantu Kepala Audit Internal dengan pengalaman dan keahlian dalam praktik audit internal. Untuk tahun 2010, Divisi Audit Internal berencana untuk menjalankan kegiatan audit internal yang difokuskan pada area berikut berdasarkan atas rencana RBIA:
Perusahaan Company PT Bumi Resources Tbk 1 2 3 4 5 PT Kaltim Prima Coal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PT Arutmin Indonesia 1 2 3 4 5 6 7 8 Anak Perusahaan Selain KPC dan Arutmin
Subsidiaries other than KPC and Arutmin

In relation to internal audit staffing in 2009, Bumi has hired two new IA managers for BUMI and Arutmin as well as one IA superintendent for BUMI to assist the Head of Internal Audit with the knowledge and skills in internal audit practices. For the year 2010, the Internal Audit Division plans to carry out internal audit activities focusing on the following areas based on the RBIA plan such as:

Rencana Internal Audit Internal Audit Plan


Speak-Up Systems

Speak-Up Systems

Information Technology

Teknologi Informasi

Follow-up over Marketing and Sales Follow-up over Human Resources ERM Mitigation Plan Follow-Up Expansion Project Division

Tindak Lanjut atas Pemasaran dan Penjualan Tindak Lanjut atas Sumber Daya Manusia Tindak Lanjut Rencana Mitigasi Resiko ERM Expansion Project Division

Fixed Assets Scrap Procedures Inventory Management

Prosedur Scrap Aset Tetap Manajemen Persediaan

Finance and Accounting Community Fund

Akuntansi dan Keuangan Dana Kemasyarakatan Operasi Penambangan dan Proses Terkait Kontraktor Tindak Lanjut atas Manajemen Bahan Bakar Tindak Lanjut atas Rekonsiliasi Batubara Tindak Lanjut atas Proses Pengadaan Operasi Penambangan dan Proses Terkait Kontraktor

Mining Operations and Processes related to Contractors Follow-up over Fuel Management

Follow-up over Coal Reconciliation

Follow-up over Procurement Process

Mining Operations and Processes related to Contractors Finance and Accounting Land Compensation Permit

Akuntansi dan Keuangan Kompensasi Tanah Perijinan

Community Fund

Dana Kemasyarakatan Tindak Lanjut atas Manajemen Bahan Bakar Tindak Lanjut atas Rekonsiliasi Batubara Tindak Lanjut atas Proses Pengadaan Gallo Oil (Jersey) Ltd. - Proses Pengadaan, Hutang dan Pembayaran Bumi Resources Japan Co. Ltd. Akuntansi dan Keuangan

Follow-up over Fuel Management

Follow-up over Coal Reconciliation

Follow-up over Procurement Process

1 2 3 4

Gallo Oil (Jersey) Ltd - Procurement, Payable and Payment Process Bumi Resources Japan Co. Ltd Accounting and Finance

PT Mitratama Perkasa Procurement, Accounting and Finance and Operational Processes Non coal business (PT Citra Palu Minerals and PT Gorontalo Minerals) Exploration Cost

PT Mitratama Perkasa Proses Pengadaan, Akuntansi dan Keuangan dan Operasional Usaha Non Batubara (PT Citra Palu Minerals and PT Gorontalo Minerals) Biaya Ekplorasi

Untuk memperkuat praktik audit internal yang ada, Divisi Audit Internal akan mempekerjakan auditor internal tambahan, mengembangkan pengetahuan dan kemampuan auditor internal secara berkelanjutan dengan cara menghadiri konferensi dan seminar audit internal dan
184 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

To strengthen the existing internal audit practices, the Internal Audit Division will recruit additional internal auditors, continuously develop knowledge and skills of its internal auditors by requiring attendance at internal audit conferences and seminars and continuously enhancing its

Good Corporate Governance at Bumi

memperbaiki struktur organisasinya secara berkelanjutan untuk memelihara efektivitas dan efisiensi pelaksanaan jasa audit bernilai tambah kepada BUMI. Ringkasan profil VP Audit Internal Bapak Lufti Julian, QIA, CIA sebagai Kepala Divisi Audit Internal BUMI Beliau adalah lulusan Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia, Jakarta. Meraih S2 dari Program Bersama Magister Management Universitas Indonesia dan Universit de Montplier II, Perancis.

organization structure to maintain effective and efficient delivery of value added services to BUMI.

Brief profile of Vice President, Mr. Lufti Julian, QIA, CIA as the Head of BUMIs Internal Audit Division He graduated from Faculty of Economics, Universitas Indonesia, Jakarta, majoring in Accounting and hold Joint Program Master Degree from Magister Management University of Indonesia and Universit de Montplier II, French. He has experience in public accountant, Internal Auditor and Finance Accounting related for more than 18 years: For eight years, he led Internal Audit function in the biggest Media Group in Indonesia and for several years as consultant and auditor of Management Institute of Faculty of Economics University of Indonesia and Drs Santoso Harsokusumo Audit Firm, member of Ernst & Young International. He was awarded 2 professional Internal Auditor certificates: - Certified Internal Auditor (CIA), issued by The Institute of Internal Auditor, Altamonte Spring, Florida, USA. - Qualified Internal Auditor (QIA), issued by Dewan Sertifikasi Nasional Qualified Internal Auditor, Yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta, Indonesia Risk Management In a dynamic and competitive world, the Company can not manage either strategic or tactical risks by adopting a passive stance. Therefore, the Company has developed the mind set and approaches to explore the many dimensions of the challenges facing the Company associated with each activity and opportunity so that we can balance these against the more obvious signs of reward.

Beliau berpengalaman lebih dari 18 tahun sebagai Akuntan Publik, Audit Internal serta Akuntansi dan Keuangan: Delapan tahun memimpin fungsi Internal Audit di Group Media Terbesar di Indonesia, dan beberapa tahun sebagai konsultan dan auditor di Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan KAP Drs Santoso Harsokusumo, bagian dari Ernst & Young International. Beliau memiliki 2 sertifikasi profesi Internal Audit yaitu: - Certified Internal Auditor (CIA) yang dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditors, Altamonte Spring, Florida, USA. - Qualified Internal Auditor (QIA) yang dikeluarkan oleh Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor, Yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta, Indonesia. Manajemen Risiko Dalam dunia bisnis yang dinamis dan penuh persaingan, BUMI tidak akan mampu mengelola risiko stratejik maupun taktis dengan hanya bersikap pasif. Oleh karena itu Perseroan telah mengembangkan berbagai cara dan pendekatan guna menggali berbagai dimensi risiko yang dihadapi Perseroan terkait dengan kegiatan serta kemungkinan terjadinya risiko tersebut sehingga kita mampu mengelola risiko dan menjadikannya hal yang menguntungkan Perseroan. Sejak 30 April 2008, sebagai bagian dari komitmen Perseroan dalam menerapkan GCG, BUMI telah memulai penerapan Sistim Manajemen Risiko Korporat (Enterprise Risk Management ERM). Tujuan penerapan sistim ERM adalah agar BUMI mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko dengan mengembangkan sistim pengelolaan dan pengawasan risiko yang handal. Hal ini akan meningkatkan praktik dan struktur tata kelola risiko Perseroan. Pada akhirnya, suatu sistim pengelolaan dan pengawasan risiko yang handal akan menjadikan Perseroan lebih mampu dalam mencapai tujuannya guna meningkatkan nilai para

Since April 2008, as part of BUMIs commitment to implement GCG, BUMI has commencement the implementation of Enterprise Risk Management ERM systems. The objective of the implementation of ERM systems is to enable the Company to recognize and manage risks by establishing a sound system of risk oversight and management. It will enhance the Companys risk governance practices and structures. Ultimately, a sound system of risk oversight and management will lead the Company to be better able to achieve its objective of adding value to the Companys stakeholders. The Board of Directors and

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 185

Good Corporate Governance di Bumi

pemangku kepentingan. Direksi dan karyawan BUMI telah mencanangkan untuk menerapkan kebijakan dan pedoman risiko yang berlaku dalam Perseroan di semua aspek pekerjaan sehingga BUMI mampu mencapai visi dan misinya. Dalam tahun 2009, BUMI mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko berdasarkan 2 tujuan utama Perseroan yaitu meningkatkan kapasitas produksi batubara dan diversifikasi produk tambang lainnya diluar batubara. Sebagai hasil dari proses manajemen risiko terhadap dua tujuan stratejik utama tersebut, BUMI telah mengidentifikasi beberapa risiko yang paling utama (Risks That Matter) serta mengambil tindakan untuk mencegah dan memitigasi risiko guna menurunkan tingkat risiko tersebut, sebagai berikut:
Risiko Risks Kepercayaan Investor
Investors Confidence

all employees of BUMI have committed to implement the risk policies and standards in all aspects of the Companys activities to enable BUMI to achieve its overall vision and mission.

In 2009, BUMI identified and assessed risks based on the 2 main strategic objectives, which were to increase coal production and diversification to other mining areas besides coal. As a result of the above risk management process on the two strategic objectives, BUMI has identified several Risks That Matter, and has prepared and conducted mitigation plans for these risks to decrease the risk level itself, as follows:

Tindakan/Rencana Mitigasi Mitigation Action Plans Menyiapkan rencana stratejik dari Investor Relations yang dirumuskan dan terstruktur dengan lebih baik Mengungkapkan informasi secara transparan dan terorganisir dengan baik kepada pihak eksternal Menginformasikan target produksi yang lebih realistik Secara proaktif merespon publikasi atau informasi negatif dari media/analis/pihak eksternal
Proactive responses to negative mediaanalyst/external rumors or information Delivery of more realistic estimates on production Organized and transparent disclosure to external parties Having a better structured formulation of strategic Investor Relations plans

Status Mitigasi Mitigation Status Sedang Berjalan


In progress

Berkelanjutan
Continuous Continuous

Berkelanjutan Terlaksana

Completed

Potensial Risiko Likuiditas Jangka Pendek


Potential Short-Term Liquidity risk

Menggunakan cadangan kas dengan baik melalui aktifitas investasi, termasuk akuisisi, pembayaran dividen dan pembelian kembali saham
Ensuring the best use of cash reserves through investment activities, including acquisitions, payment of dividends and share buy-backs Manage liquidity through a variety of methods including maintaining credit facilities Modeling the impact of movements in coal prices

Berkelanjutan
Continuous

Mengatur likuiditas dengan berbagai macam metode termasuk memelihara fasilitas kredit

Berkelanjutan
Continuous

Risiko Fluktuasi Harga Batubara


Coal Price Volatility Risk

Membuat beberapa model pengaruh perubahan harga batubara Menandatangani kontrak penjualan jangka panjang Mengawasi secara ketat komponen biaya Closely monitoring cost components Membentuk Hedge Risk Management Committee untuk mengelola fluktuasi harga bahan bakar dan batubara serta mata uang
Establishing a Hedge Risk Management Committee to monitor current market situation of oil and coal prices which are critical to the operations of the Company Entering into long term supply contracts

Terlaksana
Completed Completed

Terlaksana Terlaksana Completed Terlaksana

Completed

AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) Untuk Rencana Ekspansi


Environmental Impact Assessment For Mine Expansion Plan

Menyiapkan dan mempresentasikan rencana AMDAL kepada masyarakat yang terkena dampaknya dan kepada pemerintah daerah terkait yang mengawasi ketaatan Perseroan terhadap hukum dan perundangan terkait dengan lingkungan
Prepared and presented the environmental impact assessment plan to the communities who will be impacted and to relevant local governments who monitor the Companys compliance with the environmental laws and regulations

Terlaksana

Completed

Menjaga hubungan baik dengan masyarakat setempat dan menerapkan standar internasional atas keselamatan dan lingkungan Memastikan bahwa Perseroan memenuhi standar nasional dan internasional atas manajemen lingkungan, operasi tambang BUMI khususnya sistim manajemen lingkungan, telash mendapatkan sertifikasi ISO 14001
Ensure that the Company meets national and international standards for environmental management, BUMIs mining operations in particular environmental management systems, has been granted the ISO 14001 certification

Terlaksana
Completed

Maintains good relationships with local communities and globally accepted safety and healthy work environmental standards in its operations

Terlaksana

Completed

186 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

Risiko Risks Risiko Ekspansi Di Luar Indonesia (Risiko Budaya, Risiko Integrasi, Risiko Hukum, Risiko Teknikal)
Risk of Expanding Abroad Indonesia (Cultural Risk, Integration Risk, Legal Risk, Technical Risk)

Tindakan/Rencana Mitigasi Mitigation Action Plans Mempekerjakan para profesional setempat yang mempunyai pengetahuan atas budaya, politik dan hukum setempat

Status Mitigasi Mitigation Status Sedang Berjalan


In Progress

Hired local professionals with knowledge of the local cultures and political/legal attitudes

Mengangkat mitra kerja stratejik yang baru dan sesuai yang dapat membantu menyelesaikan masalah yang tidak dipahami Perseroan maupun kemampuan teknikal lainnya yang diperlukan dengan lebih baik Membuat peringkat sistim berdasarkan skema risiko untuk memprioritaskan rencana pengembangan proyek
Appointing a new and suitable strategic partner who can better assist in solving unfamiliar or new technical issues arising Setting up a ranking system based on risks schemes to prioritise the project development plans

Terlaksana
Completed

Berkelanjutan
Continuous

Risiko Transformasi
Transformational Risk

Mempekerjakan tambahan personil yang mempunyai kualifikasi memadai di setiap tingkatan Menerapkan suatu sistim informasi yang terintegrasi di seluruh Perseroan dan selalu menyesuaikan/memperbaharui struktur organisasi
Establishing integrated information systems throughout the Company and keeping the organization structure updated Hiring more personnel with proper qualification at all levels

Sedang Berjalan
In Progress In Planning

Belum Terlaksana

Tidak Terdapat Rencana Suksesi


Lack of Succession Planning

Mengembangkan suatu sistim rencana suksesi para anggota Direksi maupun top manajemen Secara Berkelanjutan mengembangkan budaya untuk membagikan informasi (sharing knowledge) di seluruh Perseroan
Continuously developing a sahring knowledge culture throughout the Company Developing a succession plan system for the members of the Board of Directors and top management

Sedang Berjalan
In Progress

Berkelanjutan
Continuous

Infrastuktur Utama KPC Tidak Sepenuhnya Tersedia


KPCs Major Infrastructure is not Fully in Place

Menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan vendor serta komunitas keuangan guna mendapatkan pembiayaan untuk ekspansi produksi
Built good relationship and communications with vendors and financial community globally to obtain the financing for the expansion of its production facilities

Berkelanjutan
Continuous

Selain itu juga telah dibentuk Divisi Proyek Ekspansi di KPC yang berkonsentrasi pasa pengawasan atas perencanaan dan pelaksanaan pencapaian proyek ekspansi 70 juta ton
Established teh Expansion Project Division that is responsible for monitoring the plan and activities of the achievements the production of 70 million tonnes

Terlaksana
Completed

Akses Atau Pemberian Informasi ke Pihak Luar Yang Tidak Terpusat


No Single Point of Access or Release for Information to External Parties

Memberlakukan kebijakan pemberian informasi yang terpusat yaitu semua informasi Perseroan ke publik atau regulator harus diberikan oleh Divisi Investor Relations Corporate Secretary
Implemented a one door policy that all disclosure of information to the public or regulators should be carried out by Investor Relations Corporate Secretary Division Regularly reviewing the policy and revising it when necessary

Terlaksana

Completed

Secara berkala mengkaji kebijakan pengungkapan informasi ke publik dan melakukan perubahan kebijakan bila diperlukan Menerapkan suatu sangsi bila terdapat informasi yang diungkapkan ke publik oleh pihak yang tidak berwenang
Creating a disincentive scheme for unauthorised release of information

Berkelanjutan
Continuous In Progress

Sedang Berjalan

Manajemen Proyek Yang Kurang Memadai


Inadequate Project Expertise Management

Melakukan komunikasi secara berkala guna memastikan efektifitas manajemen dalam menangani proyek ekspansi
Conduct regular communication to ensure management effectiveness in managing the expansion project Developed a detailed and comprehensive management plan to improve the overall project processes

Berkelanjutan
Continuous

Membuat rencana manajemen yang rinci dan menyeluruh guna meningkatkan proses keseluruhan proyek

Terlaksana
Completed

Membentuk Sub Komite Ekspansi untuk memastikan bahwa rencana dan pelaksanaan proyek ekspansi dilakukan dengan baik dan akan menghasilkan hasil yang paling maksimal bagi Perseroan, khususnya dalam kondisi krisis keuangan ini dimana harga batubara mengalami penurunan
Established an Expansion Sub Committee to ensure that the plans and the execution of the expansion project will be carried out properly and result in maximum returns to the Company, in particular in the present financial crisis where coal prices are depressed

Terlaksana

Completed

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 187

Good Corporate Governance di Bumi

Risiko Risks Risiko Keuangan - Nilai Wajar Kontrak Derivatif

Tindakan/Rencana Mitigasi Mitigation Action Plans Perseroan diwajibkan oleh pemodal melakukan perjanjian Capped Call. Berdasarkan metode akutansi yang diterapkan, Perseroan harus menggunakan nilai wajar untuk pelaporan transaksi tersebut di laporan keuangan. Hal ini dapat menimbulkan fluktuasi atas penghasilan dan beban lain-lain dalam rugi laba Perseroan yang nilainya cukup signifikan.
The Company is required by the Lender to enter into a Capped Call Agreement. In accordance with the implemented accounting standards, the company has to use fair value to report the transaction in the financial statement. This condition may create a significant fluctuation of other income and expenses in the Companys income statement.

Status Mitigasi Mitigation Status Berkelanjutan

Financial Risk - Fair Value Derivative Contract

Continuous

Informasi lebih lanjut tentang manajemen risiko BUMI dikejaskan secara rinci di bagian Manajemen Risiko pada halaman 176 sampai 191 dari Laporan Tahunan ini. Kasus Hukum yang Dihadapi oleh Perusahaan Perseroan dan unit usaha menghadapi beberapa kasus hukum yang merupakan kewajiban kontinjen terhadap berbagai klaim dari pihak ketiga yang timbul dari transaksi bisnisnya dan berbagai penetapan perpajakan tertentu, yang kini masih dalam peroses pengadilan atau sedang dalam proses banding, yang hasil akhirnya belum bisa ditentukan pada saat ini, antara lain: - Penambangan Tanpa Ijin (PETI) dalam wilayah pertambangan Arutmin dan Kuasa Pertambangan yang tumpang tindih dengan wilayah pertambangan Arutmin. - Kompensasi atas jasa hasil produksi batubara dengan PPN Masukan. Informasi rinci mengenai kasus hukum yang dihadapi Perseroan dapat dilihat dalam Catatan Laporan Keuangan Konsolidasi (butir 42 Kontinjensi) pada halaman 160 sampai 178 dalam Laporan Tahunan ini. Perlindungan Konsumen Dengan mengacuh pada prinsip-prinsip GCG, BUMI bertekad untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya. BUMI menjual produk-produknya kepada pemakai akhir dan semua pelanggan BUMI adalah perusahaan, dan setiap penjualan batubara di dukung dengan suatu kontrak, yang memberikan perlindungan ekstra untuk hak dari tiap pihak. Selain itu, semua pelanggan juga didorong untuk melaporkan setiap pelanggaran Pedoman Perilaku BUMI secara langsung melalui Speak Up System. Tanggung Jawab Sosial dan Pengembangan Masyarakat dan Lingkungan Komitmen PT Bumi Resources Tbk. (BUMI atau Perseroan) dalam pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) terbangun atas dasar komitmen yang terinternalisasi dalam tubuh Perseroan melalui misi yang diemban yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah operasi penambangan dan menjaga kelestarian lingkungan di seluruh areal operasi pertambangan.

Detail information of risk management at BUMI is set out in the Risk Management section on page 176 to 191 in this Annual Report. Legal Suits Faced by the Company The Company and Subsidiaries are contigently liable for various claims from third parties arising in the ordinary conduct of business and certain tax assessments, which are either pending decision by the courts or are being contested, the outcome of which is not presently determinable, i.e. as follows: - Illegal Mining (PETI) in Arutmins mining concession and the issuance of other mining concessions that overlap with that of Arutmin. - Offset of coal production proceeds with VAT input.

For detail information of law suits faced by the Company, refer to the notes in consolidated financial statements (point 42 Contingencies) on page 160 to page 178 in this Annual Report. Consumer Protection Leading directly from the principles of GCG, BUMI is intent on serving its customers in the best possible way. As BUMI sells its products to corporate end users, all sales are supported with a contract, providing extra protection for the rights of each party. In addition to the contract, all customers are encouraged to report violations of BUMIs Code of Conduct directly through our Speak Up System as described below in this section Speak Up Systems.

Corporate Social Responsibility, Community and Environmental Development BUMIs commitment towards implementing Corporate Social Responsibility (CSR) internalized within the Companys mission in enhancing the welfare of the communities in and around their mining operations and to preserving the environment where the mining operation take place.

188 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

Perseroan menyadari sepenuhnya, tujuan program pembangunan masyarakat dan lingkungan akan sulit dicapai melalui kegiatan-kegiatan insidental yang hanya bersifat charity. Perseroan mengemas program-program CSR dalam rangkaian program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (community development) yang berkesinambungan. Dampak lingkungan hidup merupakan aspek yang secara terintegrasi dipertimbangkan di dalam setiap tahapan kegiatan operasional Perseroan. Oleh karenanya semua karyawan Perseroan harus bertindak dan bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan hidup. Guna mencapai semua tujuan tersebut, BUMI menerapkan sistem manajemen lingkungan dengan prinsip Plan-Do-CheckReview yang diterapkan di unit usaha yang mengacu pada standar ISO 14001. Perseroan bertekad untuk secara efektif mengelola dampak lingkungan hidup sebagai akibat dari kegiatan operasionalnya melalui upaya-upaya pencegahan pencemaran dan meminimalkan polusi dari aktifitas penambangan. Selain itu, Perseroan juga berkomitmen untuk mengembalikan lahan bekas tambang menjadi lahan yang produktif, stabil dan aman serta terus berupaya menjaga keanekaragaman hayati Perseroan juga selalu berperan aktif dalam upaya meningkatkan integrasi dan keseimbangan prioritas sosial, lingkungan hidup dan perekonomian. Dalam hal ini, Perseroan akan terus berupaya membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, meningkatkan taraf kesehatan dan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik. Melaksanakan program-program pemberdayaan masyarakat untuk mendukung pembangunan perekonomian regional berdasarkan sumber daya setempat, serta membangun dan memelihara kemitraan dengan pemerintah dan masyarakat setempat dan pihak-pihak terkait lainnya merupakan dua hal lain yang dilaksanakan secara simultan. Prinsip tripartit (keterlibatan perusahaan, institusi pemerintah, dan masyarakat) dalam penyusunan dan pelaksanaan program CSR merupakan upaya yang selalu Perseroan lakukan agar tingkat keberhasilan program lebih maksimal dan mampu menumbuhkan rasa memiliki (self belonging) pada masing-masing pihak sehingga tujuan masyarakat mandiri dan sejahtera secara berkelanjutan dapat tercapai.

BUMI fully realizes that the objectives of public and environmental development programs will be difficult to achieve only through charitable gestures. Hence, BUMI has designed its CSR programs through a range of sustainable community development programs.

Environmental impact is an aspect integratedly put into all of the Companys operational activities. Therefore, all of the Companys employees must act and be responsible for environmental preservation. To achieve this, BUMI has implemented an environmental management system with the Plan-Do-Check-Review principle, which is applied in the business units and based on the ISO 14001 standards.

The Company strives to effectively manage the environmental impact of its operational activities through efforts addressed to averting contamination and minimizing pollution that may arise from its mining activities. In addition to this, the Company is also committed to preserving areas that it once mined into a productive, stable, and safe state and continuously strives to protect the biodiversity.

The Company also plays an active role in its effort to enhance integration and equilibrium across social, environmental, and economic priorities. In this regard, the Company will continually strive to support the governments efforts towards eradicating poverty, improve health standards and the quality of life for the community. Implementing community empowerment programs in support of regional economic development based on local resources, as well as building partnerships with the government and the community and other related parties are just two other aspects that it simultaneously carries out. The tripartite principle (involving the Company, government institutions, and the community) applied in the formulation and implementation of the CSR program represents the Companys efforts to ensure that the program obtains maximum level of success and is able to foster a sense of self-belonging with the respective parties so as to ensure that the objective of building a sustainably independent and prosperous community is achieved.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 189

Good Corporate Governance di Bumi

Kegiatan CSR yang dilaksanakan PT Bumi Resources Tbk. antara lain adalah sebagai berikut: Mulai Januari 2007, BUMI melakukan perjanjian pemberian bea siswa dengan Ketua Bakrie School of Management. Dalam hal ini BUMI bersedia untuk memberikan bea siswa kepada mahasiswa baik dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia ataupun dalam rangka pelaksanaan program CSR untuk kurun waktu 5 tahun mulai tahun akademik 2007-2008. Untuk tahun akademik 2007-2008, BUMI memberikan bea siswa kepada 147 mahasiswa yang memenuhi kriteria sebagai Penerima Bea Siswa, dengan total sebesar Rp 8.790.600.000. Untuk tahun akademik 20082009, total beasiswa diberikan kepada 152 mahasiswa yang memenuhi kriteria sebagai Penerima Beasiswa dengan jumlah total sebesar Rp 11.552.000.000. Selain itu pada tanggal 10 Februari 2010, PT Bumi Resources Tbk. menyepakati dan menandatangani Nota Kesepakatan dengan Ketua Badan Gerakan Bakrie Untuk Tanah Air dalam bentuk kerjasama pelaksanaan maupun pembiayaan program Gerakan Bakrie Untuk Tanah Air 2010 guna mengoptimalkan kegiatan sosial di Kelompok Usaha Bakrie dengan mengedepankan nilai-nilai profesionalisme dalam pengelolaannya. Di luar bidang pendidikan, BUMI juga memberikan bantuan untuk korban-korban bencana alam seperti korban gempa di Sumatera Barat sebesar Rp 1 miliar, korban gempa di Jawa Barat sebesar Rp 93 juta. BUMI juga mengikuti pameran Gelar Karya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang diprakarsai oleh Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia dan juga mengikuti pameran Hari Kesetiawanan Sosial Nasional (HKSN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.

The CSR Program that PT Bumi Resources Tbk. carried out includes the following: BUMI signed an agreement with the Chairman of the Bakrie School of Management to provide scholarships beginning in January 2007. In this regard, BUMI is prepared to provide scholarships for a period of 5 years to students beginning within the 2007-2008 academic year in line with its efforts either to fulfill its manpower requirements and/or within the context of its CSR program. For the 2007-2008 academic year, BUMI provided scholarships to 147 students that fulfilled the criteria for a recipient of the scholarships totaling as much as Rp 8,790,600,000. The total number of scholarships granted within the 2008-2009 academic year amounts to 152 students that fulfilled the criteria as Recipients of the Scholarship totaling Rp 11,552,000,000. In addition to this, PT Bumi Resources Tbk agreed and signed a Memorandum of Understanding with the Chairman of the Badan Gerakan Bakrie on 10 February 2010, in the form of a joint effort as well as financing of the Gerakan Bakrie Untuk Tanah Air 2010 program so as to be able to optimize social activities within the Bakrie Group of Companies by highlighting professional values in its management.

Apart from education, BUMI also provides Rp 1 billion assistance for earthquake victims in West Sumatra Barat, and Rp 93 million for earthquake victims in West Java.

BUMI also participated in the exhibition to highlight the work carried out by the National Program on the Empowerment of an Independent Community (PNPM) Mandiri initiated by the Coordinating Ministry for Peoples Welfare of the Republic of Indonesia as well as participated in the exhibition of National Social Solidarity Day (HKSN) that was organized by the Ministry for Social Affairs of the Republic of Indonesia. All of the Companys CSR activities are intensively implemented by business units such as PT Kaltim Prima Coal (KPC) and PT Arutmin Indonesia (Arutmin) that focuses activities on the following: - Agribusiness Development - Education and Training - Development of Cooperatives, Small and Medium Enterprises - Public health and sanitation - Improve public infrastructure - Environmental and cultural conservation - Capacity building on local, regional and centralized public as well as governmental institutional

Selain itu, kegiatan CSR secara intensif dijalankan melalui unit-unit usaha seperti PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin) melalui program-program yang telah disesuaikan dengan kebutuhan lokal, antara lain: - Pengembangan agribisnis - Peningkatan pendidikan dan pelatihan - Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) - Peningkatan kesehatan kasyarakat dan sanitasi lingkungan - Peningkatan infrastruktur masyarakat - Konservasi alam dan budaya - Penguatan kapasitas lembaga masyarakat dan pemerintah baik lokal, regional dan pusat

190 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance at Bumi

Untuk melaksanakan berbagai kegiatan tersebut, selama tahun 2009 BUMI dan unit usaha PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia telah mengeluarkan biaya lebih kurang US$ 10 juta. Untuk kedepannya, Perseroan bertekad menjalankan semua kegiatan CSR di unit-unit usaha yang lain. Paparan lengkap tentang program-program CSR dapat dilihat pada halaman 94 sampai halaman 109 dari Laporan Tahunan ini. Share Buy Back Selama tahun 2009, Perseroan tidak melakukan pembelian kembali saham. Terakhir transaksi ini dilakukan pada tahun 2008. Rencana Pelaksanaan GCG 2010 Perseroan menyadari bahwa penerapan GCG harus dilakukan secara berkelanjutan. Karena itu sosialisasi atas GCG maupun peningkatan praktik GCG serta implementasinya terus dilakukan sepanjang tahun maupun tahun-tahun berikutnya. Untuk tahun 2010, rencana peningkatan praktik GCG adalah sebagai berikut: - Menerapkan hasil kajian GCG oleh pihak independen antara lain: Memperbaharui prosedur nominasi, penunjukkan dan rencana suksesi dari Dewan Komisaris dan Direksi (pembuatan Piagam Komite) Melengkapi dokumentasi formal atas proses penilaian kinerja anggota Dewan Memperbaiki dan memperbaharui sistem dan dokumentasi prosedur penetapan atau pedoman remunerasi anggota Dewan Komite Audit melaksanakan proses penilaian sendiri (self-assessment) Mengisi semua posisi dalam Divisi Manajemen Risiko Membuat kebijakan dan prosedur terpadu dalam menyiapkan, mengkoordinasi, menyetujui dan mengawasi anggaran Membuat prosedur pengawasan atas aktivitas pembuatan SOP - Melengkapi organ yang belum lengkap dalam organisasi seperti Komite Information Teknologi serta penempatan penanggung jawab fungsi-fungsi dalam Perseroan - Mengkaji secara berkala struktur organisasi Perseroan - Menerapkan IT governance - Melaksanakan audit rutin berdasarkan risiko - Melaksanakan risk assessment secara berkala - Melengkapi sistem dan prosedur yang diperlukan - Melanjutkan penerapan program Early Warning Systems dan Management Reporting Systems - Melakukan sosialisasi berkelanjutan atas GCG, Pedoman Perilaku dan Enterprise Risk Management System melalui distribusi brosur, banner, artikel

To carry out these activities, BUMI spent an estimated US$ 10 million on CSR activities throughout 2009. In future, BUMI is committed to implementing CSR activities in its other business units. Details of CSR programs can be viewed on page 94 to 109 of this Annual Report.

Share Buy Back The Company did not buy back any share in 2009. The last share buy back was carried out in 2008.

2010 GCG Implementation Plan The Company realizes that GCG must be continuously implemented. Therefore, awareness as well as intensified application of GCG practices must continuously be implemented throughout the year as well as in subsequent years. The plan to intensify GCG practices for 2010 are as follows: - Implementing the results of independent consultant review which includes: Upgrade the provision of document pertaining to nomination, appointment, and succession plan procedures from the Board members Upgrade formal documentation for the performance evaluation of the members of the Boards Modify and upgrade systems and documentation on remuneration guidelines and procedures for members of the Board The Audit Committee establish a system for selfassessment Fill all positions within the Risk Management Division Develop comprehensive policies pertaining to budget preparation, coordination, approval and monitoring Establish procedures pertaining to the monitoring of the SOP formulation process - Completely fill organs that have yet to be filled within the organization such as the Information Technology Committee as well as the assignment of persons in charge for functions within the Company - Routinely review the Companys organization structure - Implement IT governance - Routinely perform risk-based audits - Routinely implement risk assessments - Completing necessary systems and procedures - Continue to implement Early Warning System and Management Reporting Systems - Continuously socialise GCG, Code of Ethics and Enterprise Risk Management System awareness through the dissemination of brochures, banners, and articles

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 191

Laporan Akuntan Independen Mengenai Good Corporate Governance

192 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Independent Accountants Report on Good Corporate Governance

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 193

Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi

Mengelola Risiko Dengan Baik Adalah Tugas Kita Semua Selama beberapa tahun terakhir, PT Bumi Resources Tbk. beserta unit usahanya (BUMI atau Perseroan) secara aktif melakukan restrukturisasi, meningkatkan sistim governance, dan dan menempatkan Perseroan untuk menjadi yang terkemuka dalam industri pertambangan. Dalam dunia bisnis yang dinamis dan penuh persaingan, BUMI tidak akan mampu mengelola risiko stratejik maupun taktis dengan hanya bersikap pasif. Oleh karena itu Perseroan telah mengembangkan berbagai cara dan pendekatan guna menggali berbagai dimensi risiko yang dihadapi Perseroan terkait dengan kegiatan serta kemungkinan terjadinya risiko tersebut sehingga kita mampu mengelola risiko dan menjadikannya hal yang menguntungkan Perseroan. Sejak 30 April 2008, sebagai bagian dari komitmen Perseroan dalam menerapkan GCG, BUMI telah memulai penerapan Sistim Manajemen Risiko Korporat (Enterprise Risk Management ERM). Tujuan penerapan sistim ERM adalah agar BUMI mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko dengan mengembangkan sistim pengelolaan dan pengawasan risiko yang handal. Hal ini akan meningkatkan praktik dan struktur tata kelola risiko Perseroan. Pada akhirnya, suatu sistim pengelolaan dan pengawasan risiko yang handal akan menjadikan Perseroan lebih mampu dalam mencapai tujuannya guna meningkatkan nilai para pemangku kepentingan. Direksi dan karyawan BUMI telah mencanangkan untuk menerapkan kebijakan dan pedoman risiko yang berlaku dalam Perseroan di semua aspek pekerjaan sehingga BUMI mampu mencapai visi dan misinya. Penerapan ERM Adalah Suatu Perjalanan Yang Harus Dilalui Perseroan Penerapan ERM merupakan suatu perjalanan yang harus dilalui agar budaya manajemen risiko terintegrasi dan diterapkan dalam semua aspek pekerjaan Perseroan. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Managing Risks is Everybodys Business Over the last few years, PT Bumi Resources Tbk. and its business units (BUMI or Company) has actively restructured, improved its governance systems, and positioned itself to play a leading role in the mining industry. In a dynamic and competitive world, the Company can not manage either strategic or tactical risks by adopting a passive stance. We have developed the mind set and approaches to explore the many dimensions of the challenges facing the Company associated with each activity and opportunity so that we can balance these against the more obvious signs of reward. Since April 2008, as part of BUMIs commitment to implement GCG, BUMI has started on the implementation of Enterprise Risk Management ERM systems. The objective of the implementation of ERM systems is to enable the Company to recognize and manage risks by establishing a sound system of risk oversight and management. It will enhance the Companys risk governance practices and structures. Ultimately, a sound system of risk oversight and management will lead the Company to be better able to achieve its objective of adding value to the Companys stakeholders. The Board of Directors and all employees of BUMI have committed to implement the risk policies and standards in all aspects of the Companys activities to enable BUMI to achieve its overall vision and mission. ERM is a Journey The implementation of ERM is a journey that the Company has embarked on to be able to integrate and implement it in all aspect of its activities. It is illustrated as follows:

194 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi

ERM Is A Journey

Strategic Planning

Enterprise Risk Management Operational Risk Management Integration Compliance Regulatory

Stakeholder Values

2011

Finance

Enterprise Wide Risk Awareness

2010

Compliance Legal

Others

2008-2009
Risk Management Sophistication

Risk Specialisation

Kesadaran Atas Pentingnya ERM Penerapan ERM di BUMI dimulai pada tahun 2008 dengan dibantu oleh konsultan independen. Tahap pertama penerapan berlangsung dari 30 April 2008 8 Juni 2009 dan difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang lebih banyak dilakukan untuk meningkatan kesadaran, pengetahuan serta kemampuan atas pentingnya manajemen risiko. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan untuk mengelola dan mengawasi penerapan manajemen risiko secara keseluruhan dengan: - Menanamkan kegiatan manajemen risiko dalam fungsi dan proses bisnis yang berlaku. - Meningkatkan komponen manajemen risiko yang mendukung keseluruhan koordinasi dan penyelarasan - Membuat rencana yang spesifik untuk menangani risiko yang signifikan Diantara kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama periode tersebut adalah sebagai berikut: - Mengadakan kick off meeting project pada tanggal 14 Mei 2008 - Mengadakan workshop sosialisasi untuk tingkat Dewan Komisaris, Direksi dan top manajemen PT Bumi Resources Tbk. dan unit usaha pada tanggal 28 Mei 2008 dan 3 Juni 2008 di Puncak dan Balikpapan

ERM Awareness The implementation of ERM at BUMI started in 2008 and was assisted on by independent consultants. The first phase of implementation was carried out from 30 April 2008 to 8 June 2009 and was focused on awareness activities of the importance of risk management to improve the Companys knowledge and capability in the area of risk management. The awareness activities were intended to improve the capability to manage and monitor the risk management throughout the Company as follows: - Embedding risk management activities within existing functions and business processes - Improving risk management components that support overall coordination and alignment - Developing specific plans to address significant risks

Amongst the activities conducted during this period were as follows: - Conducted a kick off meeting on 14 May 2008. - Conducted socialization workshops for the Board of Commissioners and Directors and top management of PT Bumi Resources Tbk. and its business units on 28 May 2008 and 3 June 2008 in Puncak and Balikpapan.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 195

Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi

- Mengadakan Fraud Risk Management workshop pada tanggal 13-15 Agustus 2008 di Sangatta dan Jakarta - Melakukan workshop dengan para pemilik risiko yaitu CEO, COO, CEO, dan Kepala Divisi guna melakukan proses manajemen risiko mencakup menentukan kriteria risiko, membuat peta risiko, melakukan evaluasi dan prioritas risiko, membuat profil risiko, menentukan Risks that Matters, membuat rencana mitigasi risiko dan menentukan penanggung jawab serta pelaksana rencana mitigasi risiko - Melakukan evaluasi atas kemampuan organisasi dalam mengelola risiko - Melakukan manajemen perubahan untuk mempersiapkan seluruh tingkatan karyawan dalam menerapkan manajemen risiko - Melakukan evaluasi risiko fraud di bidang manajemen kas dan supply chain - Membuat rencana dan melakukan kegiatan audit berdasarkan risiko. Rencana dan kegiatan audit dilakukan berdasarkan risk profile yang dihasilkan dari proses manajemen risiko diatas - Mengevaluasi pelaksanaan rencana mitigasi untuk mengurangi risiko-risiko yang telah diidentifikasi baik dilakukan melalui pertemuan maupun melalui kegiatan audit - Melengkapi struktur manajemen risiko mencakup: Mensahkan Kebijakan dan Prosedur ERM melalui Surat Keputusan Direksi No. 364/BR-BOD/IV/09 tanggal 30 April 2009. Menunjuk Risk Officers melalui Memorandum 018/ BR-ERM/VII/09 tanggal 28 Juli 2009. Risk Officers mengkomunikasikan risiko-risiko yang dihadapi Divisi dan Unit Usaha BUMI kepada Kepala Divisi Manajemen Risiko Menegaskan kembali struktur organisasi Divisi Manajemen Risiko melalui Memorandum No. 019/ BR-ERM/VIII/09 tanggal 3 Agustus 2009 Proses penerimaan karyawan Divisi Manajemen Risiko termasuk tingkatan manajer dan superintenden telah dimulai. Sementara dalam proses melengkapi personil Divisi Manajemen Risiko, kegiatan penerapan manajemen risiko selama ini dilakukan oleh Focal Point ERM Team - Menerapkan sistem manajemen risiko di unit-unit usaha yaitu di PT Arutmin Indonesia dan PT Darma Henwa Tbk. Penerapan dilakukan dengan mengidentifikasi dan mendefinisikan, menilai dan mengukur, menangani dan membuat rencana mitigasi, memantau dan melaporkan risiko, sebagaimana digambarkan diagram pada halaman berikut:

- Conducted Fraud Risk Management workshops between 13 and 15 August 2008 in Sangatta and Jakarta. - Conducted workshops with all risk owners, CEOs, COOs, CEOs, and Division Heads to update risk criteria and risk map, assess and prioritise risks, develop risk profile, update risks that matter, develop risk mitigation plans, and determine risk owners and persons in charge of each risk mitigation plan. - Evaluated the organisation capability to manage risk - Carried out change management activities to prepare all employees in implementing ERM. - Evaluated fraud risks in the areas of cash management and supply chain activities - Prepared and conducted risk based audits. Audit plans and activities were conducted based on the determined risk profiles resulting from the risk management processes - Evaluated the implementation of risk mitigation plans to mitigate the risks identified. The evaluation was conducted based on the meetings with risk officers as well as through internal audit activities. - Completed the risk management structure including: Authorisation and issuance of the ERM Policy and Procedures based on the Decision Letter of the Board of Directors No. 364/BR-BOD/IV/09 dated 30 April 2009. Appointed Risk Officers based on the Memorandum 018/BR-ERM/VII/09 dated 28 July 2009. Risk Officers are required to communicate the risks faced by the Divisions and Business Units to the Head of the Risk Management Division. Reconfirmed the organization structure of the Risk Management Division based on Memorandum No. 019/BR-ERM/VIII/09 dated 3 August 2009. Recruitment processes for Risk Management Division employees for manager and superintendent levels was begun. While the recruitment processes for risk management personnel is still in process, the risk management implementation activities are carried out by the Focal Point ERM Team. - Implemented risk management systems in business units, i.e. PT Arutmin Indonesia and PT Darma Henwa Tbk. The implementation was conducted by identifying and defining risks, assessing and measuring risks, treating and managing risks, and monitoring and reporting risks as described on the next page:

196 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi

Proses Managemen Risiko Risk Management Process

Monitor & Report Identify & Define

Treatment & Manage Assess & Measure

- Menerapkan Early Warning Systems (EWS). Sebagai kelanjutan dan pengembangan dari penerapan ERM, Perseroan memulai proyek penerapan EWS pada tanggal 25 Agustus 2009. EWS merupakan suatu tampilan layar komputer yang digunakan oleh top manajemen untuk memonitor indikator risiko utama (key risk indicator) guna mendukung pengambilan keputusan stratejik yang lebih cepat dibidang keuangan, operasional dan kinerja. Saat ini proyek dalam proses mendapatkan persetujuan Direksi atas desain EWS. Rencana 2010 - Integrasi Manajemen Risiko Sebagai kelanjutan dari kegiatan yang telah dilakukan selama 2008-2009, dalam tahun 2010, BUMI akan melakukan integrasi dalam penerapan sistim ERM guna mencapai suatu sistim ERM yang matang (mature) yang dapat dihandalkan dalam menjaga keberlangsungan usaha Perseroan dalam mencapai visi dan misinya. Kegiatan yang akan dilakukan dalam penerapan ERM di tahun 2010 antara lain: - Melakukan evaluasi risiko secara berkala termasuk menentukan kembali kriteria risiko, membuat peta risiko, melakukan evaluasi dan prioritas risiko, membuat profil risiko, menentukan Risks That Matters, membuat rencana mitigasi risiko dan menentukan penanggung jawab serta pelaksana rencana mitigasi risiko. Pada tahun 2010 evaluasi risiko masih dilakukan setiap 6 bulan sekali. Direncanakan pada tahap berikutnya yaitu di tahun 2011 proses ini akan ditingkatkan menjadi 3 bulanan

- Implemented the Early Warning System (EWS). As a continuation and extension of the implementation of ERM, BUMI has started the implementation of EWS on 25 August 2009. EWS is a dashboard to monitor the key risk indicators to support faster and better informed strategic decision making in the area of financial, operational, and business performance. Currently the project is in the phase of obtaining design approval from the Board of Directors.

Future Plans 2010 Risk Management Integration As a continuation of the activities conducted during 2008-2009, in 2010 BUMI will integrate the activities of the implementation of ERM in order to achieve a mature and sustainable ERM system to maintain the Companys business sustainability in achieving its vision and mission. The following activities will be carried out in 2010: - Evaluate risk regularly including updating risk criteria and risk map, evaluating and prioritising risks, developing risk profile, updating Risks That Matters, developing risk mitigation plan and determining risk owner and persons in charge of the risk mitigation action plans. In 2010 the risk assessment exercise is planned to be conducted regularly every 6 months. However in 2011, this process will be conducted every 3 months.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 197

Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi

- Melanjutkan proses penerimaan karyawan Divisi Manajemen Risiko - Melanjutkan penerapan EWS (Early Warning Systems) - Memulai proyek Management Reporting Systems. Proyek ini merupakan kelanjutan dari ERM dan EWS - Melanjutkan sosialisasi manajemen risiko berupa pembuatan dan distribusi buku saku (booklet) Kebijakan dan Pedoman Risiko, pembuatan poster, banner, dan artikel di majalah-majalah internal. Distribusi Kebijakan dan Pedoman Risiko versi 1.0 kepada seluruh karyawan di BUMI dan sampai tingkatan superintenden di unit usaha. Distribusi telah dilakukan pada tanggal 22 Pebruari 2010 dengan melampirkan Memorandum No. 003/BR-RMD/II/10 perihal Risk Policy and Standard Booklet.

- Continue the recruitment process for the personnel in the Risk Management Division. - Continue the implementation of the Early Warning Systems (EWS). - Commence the Management Reporting Systems project. This project is a continuation of the ERM and EWS projects. - Continue the socialization of risk management such as the development and issuance of the Risk Policy and Standard Booklet, posters, banners, and articles for inclusion in the internal media communications on risk management. The Risk Policy and Standard Booklet Version 1.0 to all BUMI employees was distributed on 22 February 2010 via Memorandum No. 003/BR-RMD/ II/10 regarding Risk Policy and Standard Booklet to all levels from superintendents and above. Risk Management Structure Below is BUMI risk management structure.

Struktur Manajemen Risiko Di bawah ini adalah struktur manajemen risiko BUMI.

Risk Management Structure

Board of Commissioners

Board of Directors

Suryo B. Sulisto Jay Abdullah Alatas Nalinkant A. Rathod Fuad Hasan Masyhur

Iman Taufik Kusumo A. Matoredjo Sulaiman Zudhi Pane Anton Setianto Soedarsono

Ari S. Hudaya Kenneth P. Farrell

Eddie J. Soebari Andrew Beckham

Dileep Srivastava

Director Internal Audit, Risk Management Committee


Nalinkant A. Rathod Kanaka Puradiredja

Risk Management, Information Technology

Eddie J. Soebari

Head of Risk Management Division

TBA

PT Darma Henwa Risk Officer Mursalman Ahadi

Gallo Oil (Jersey) Risk Officer Endang Soemantri

Arutmin Risk Officer

KPC Risk Officer

Marketing Div. Risk Officer

Finance Div. Risk Officer

Legal, HR, GA Div. Risk Officer

IT Div. Risk Officer

Inv Rel - Cor Sec Div. Risk Officer

Business Dev. Div. Risk Officer Damar Kusumanto

Reti Widarini

Harlyn Sianturi Reporting Line

Thomas Quantero

Charles Tumbelaka

Mahmud

Mahargono

Achmad Reza Widjaja

Communication Line

198 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi

Komite Manajemen Risiko Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko telah berfungsi sejak 15 Maret 2007. Komite Manajemen Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk memberikan rekomendasi dalam bidang manajemen risiko kepada Dewan Komisaris guna memastikan penerapan dan efektifitas dari sistem manajemen risiko korporat di Perseroan. Tugas dan tanggung jawab dari Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut: - Memberikan arahan dan rekomendasi atas kebijakan manajemen risiko perusahan (filosofi, risk appetite dan toleransi, visi, misi, tujuan dan target, dan strategi) yang telah ditetapkan oleh Direksi. - Mengkaji dan memastikan bahwa kerangka manajemen risiko sesuai dengan kebutuhan usaha BUMI. - Memastikan bahwa Presiden Direktur dan Audit Internal, Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi Direktur menunjukkan kepemimpinan dan arahan praktik manajemen risiko dan secara proaktif meningkatkan kemampuan manajemen risiko Perseroan. - Memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai pengelolaan risiko stratejik perusahaan. - Mengkaji rekomendasi atas keputusan stratejik BUMI serta memberikan usulan kepada Direksi menyangkut profil risiko (risiko-risiko apa saja yang dapat timbul) dan memberikan rekomendasi atas batas toleransi serta rencana mitigasi risiko untuk masing-masing risiko stratejik perusahaan. - Mengkaji efektifitas kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan termasuk profil risiko dan memberikan rekomendasi kepada Direksi untuk memastikan bahwa risiko-risiko tersebut masih berada dalam batas toleransi risiko perusahaan. - Memberikan usulan dan rekomendasi kepada Direksi dalam meningkatkan kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan. - Melapor ke Dewan Komisaris mengenai efektifitas penerapan manajemen risiko di BUMI termasuk hasil dari penanganan/penerapan rencana mitigasi risiko utama. - Bila diperlukan, menghadiri pertemuan ad-hoc dengan Direksi untuk mendiskusikan hal-hal penting yang memerlukan perhatian khusus.

Risk Management Committee Roles and Responsibilities The Risk Management Committee was established on 15 March 2007 by the Board of Commissioners to provide recommendations on the area of risk management to the Board of Commissioners in order to ensure the existence and effectiveness of the enterprise/integrated risk management systems in the Company. The roles and responsibilities of the Risk Management Committee are as follows: - Provide guidance and recommendations on risk management policies (philosophy, risk appetite and tolerance, vision and mission, objectives and targets, and strategy) defined by the Board of Directors. - Review and ensure that the Company possesses a risk management framework that fits with the business requirements. - Ensure that the President Director and Internal Audit, Risk Management, and IT Directors provide leadership and direction for the Companys risk management practices and proactively enhance the Companys risk management capabilities. - Provide recommendation to the Board of Directors on the management of BUMIs strategic risks. - Review recommendations on BUMIs strategic decisions and provide suggestions to the Board of Directors regarding the possible risks that could occur including recommendations on the tolerable risk levels and risk treatments/action plans for the respective strategies. - Review the effectiveness of Companys risk management performance and implementation including risk profile and provide recommendations to the Board of Directors to ensure those risks are within the Companys tolerable risk levels. - Provide suggestions and recommendations to Board of Directors on the enhancement of Companys risk management performance and implementation. - Report to the Board of Commissioners on the effectiveness of risk management implementation at BUMI including the results of risk treatments/action plans implementation of key risks to the Board of Commissioners. - If necessary, attend ad-hoc meetings with the Board of Directors to discuss significant risks requiring immediate attention. Membership The Risk Management Committee consists of 2 (two) members; Nalinkath A. Rathod as chairman and Kanaka Puradiredja as member.

Keanggotaan Komite Manajemen Risiko terdiri dari 2 (dua) orang yaitu Bapak Nalinkath A. Rathod sebagai ketua dan Bapak Kanaka Puradiredja sebagai anggota.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 199

Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi

Keanggotaan Komite Manajemen Risiko per 31 Desember 2009 dan per tanggal laporan ini adalah : - Bapak Nalinkant A. Rathod sebagai ketua - Bapak Kanaka Puradiredja sebagai anggota Bapak Nalinkant A. Rathod adalah anggota Dewan Komisaris dan Bapak Kanaka Puradiredja adalah anggota Audit Komite dan independen terhadap perusahaan. Direktur Manajemen Risiko Tugas dan tanggung jawab dari Direktur Manajemen Risiko adalah sebagai berikut: - Membuat dan menetapkan filosofi, visi dan misi, tujuan dan target, strategi, risk appetite dan toleransi risiko dari manajemen risiko perusahaan. - Memastikan dilakukannya kajian berkala kebijakan manajemen risiko dan pencapaian-pencapaian utama dengan dukungan Divisi Manajemen Risiko. - Mengkaji dan menyetujui batasan-batasan risiko (risk limit) yang telah dibuat dan diusulkan oleh Divisi Manajemen Risiko. - Membuat kerangka kerja manajemen risiko yang terintegrasi dengan seluruh aspek risiko di perusahaan. - Mengkaji dan menyetujui usulan kebijakan beserta proses manajemen risiko yang baru maupun kaji ulang dari kebijakan dan proses manajemen risiko yang sudah ada. - Memastikan bahwa kebijakan manajemen risiko perusahaan telah dikomunikasikan dan disosialisasikan ke seluruh karyawan BUMI. - Memberikan leadership (kepemimpinan) dan arahan dalam praktik manajemen risiko di perusahaan. - Memastikan pengembangan yang memadai atas kemampuan manajemen risiko perusahaan termasuk prasarana/infrastruktur terkait. - Memastikan kecukupan sumber daya manusia untuk mengelola semua risiko-risiko signifikan perusahaan termasuk menetapkan batas toleransi risiko serta perlakuan risiko/rencana mitigasi untuk setiap strategi perusahaan. - Mengkaji profil risiko perusahaan serta menyerahkannya kepada Komite Manajemen Risiko. Hal ini termasuk memastikan bahwa risiko-risiko yang ada masih berada dalam batas toleransi risiko perusahaan. - Memastikan bahwa rencana mitigasi yang telah ditetapkan dapat diimplementasi sesuai dengan waktu yang diharapkan serta sesuai dengan anggaran dan sumber daya yang ada. - Memastikan efektivitas pelaksanaan serta implementasi manajemen risiko di perusahaan. - Menghadiri pertemuan ad-hoc dengan Komite Manajemen Risiko untuk membicarakan masalah-masalah penting yang memerlukan penanganan dengan segera.

Members of the Risk Management Committee as at 31 December 2009 and at the date of this report are: - Mr. Nalinkant A. Rathod as Chairman - Mr. Kanaka Puradiredja as Member Mr. Nalinkant A. Rathod is member of the Board of Commissioners and Mr. Kanaka Puradiredja is the member of Audit Committee and independent to the Company. Risk Management Director Roles and responsibilities of the Risk Management Director are as follows: - Establish and set the risk management philosophy, vision and mission, objectives and targets, strategy, risk appetite and tolerance level. - Conduct periodic reviews of the risk management policies and key milestones achievement of the implementation of risk management with the assistance of the Risk Management Division. - Establish and approve the risk criteria developed and proposed by the Risk Management Division. - Establish an integrated risk management framework for all aspect of risks across BUMI. - Review and approve proposed new or updated Companys risk management policies and processes. - Ensure the Companys risk management policies have been communicated and socialized to management and employees throughout BUMI. - Provide the overall leadership and direction for the Companys risk management practices. - Ensure adequate development of the Companys risk management capabilities, including its infrastructure. - Ensure adequate resources to manage the Companys strategic risks including determining the tolerable risk levels and risk treatments/action plans for the respective strategies. - Review the Companys risk profile and risk register, and report the results of the review to the Risk Management Committee. This will include ensuring that those risk are within the Companys tolerable risk levels. - Ensure the efforts for risk treatment/action plans for key risks can be adequately implemented and in a timely manner. - Ensure the effectiveness of the Companys risk management performance and implementation. - Attend ad-hoc meetings with Risk Management Committee to discuss significant risks requiring immediate attention.

200 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi

Saat ini Direktur manajemen risiko juga bertanggung jawab atas audit internal dan teknologi informasi. Kepala Divisi Manajemen Risiko Kepala Divisi Manajemen Risiko bertanggung-jawab mengawasi aktivitas Divisi Manajemen Risiko serta memastikan koordinasi yang baik dengan seluruh fungsi perusahaan dalam menjalankan proses manajemen risiko. Rincian tugas dan tanggung-jawab Kepala Divisi Manajemen Risiko adalah: - Membantu Direksi dalam mengembangkan dan mengkaji kebijakan manajemen risiko Perseroan. - Memberikan dan melaporkan rekomendasi atas toleransi tingkat dan batasan risiko kepada Direksi. - Membantu Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi dalam mengembangkan sebuah kerangka kerja umum manajemen risiko untuk BUMI secara keseluruhan. - Mengembangkan atau memperbaharui kebijakankebijakan dan proses manajemen risiko dalam BUMI secara keseluruhan. - Memantau, memonitor dan mengevaluasi implementasi atas kebijakan-kebijakan dan proses manajemen risiko di BUMI. - Memastikan sosialisasi praktik manajemen risiko di BUMI. - Memiliki leadership serta dapat memberikan pengarahan yang memadai kepada seluruh anggota Divisi Manajemen Risiko BUMI. - Mempergunakan metodologi, pengetahuan, teknik, dan teknologi terbaru dan paling relevan dalam menjalankan manajemen risiko melalui workshop dan pelatihan. - Melakukan komunikasi kepada Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi perihal risikorisiko signifikan yang telah diidentifikasi dan memantau perkembangan penanganan/ mitigasi risiko tersebut. - Mempersiapkan dan mengirimkan profil risiko perusahaan kepada Direksi dan Komite Manajemen Risiko. Hal ini termasuk upaya memastikan bahwa risiko-risiko tersebut masih termasuk dalam level risiko yang masih dapat ditoleransi oleh perusahaan. - Memberikan usulan kepada Direksi mengenai risiko-risiko utama yang sebaiknya diprioritaskan oleh perusahaan. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan analisa keuntungan dan biaya yang harus dikeluarkan untuk tiap usaha penangana risiko. - Memantau dan melaporkan status perkembangan penanganan/mitigasi risiko kepada Direksi dan Komite Manajemen Risiko.

Currently, Risk Management Director also responsible for the internal audit and information technology divisions. Head of the Risk Management Division The Head of the Risk Management Division is responsible for monitoring Risk Management Divisions operational activities as well as ensuring a well coordinated effort over the Companys risk management processes. Details of the roles and responsibilities of the Head of the Risk Management Division are: - Assist the Board of Directors in developing and reviewing the Companys risk management policies. - Prepare and report recommendations on the Companys tolerable risk levels and limits to the Board of Directors. - Assist the Internal Audit, Risk Management, and Information Technology Directors in developing a common risk management framework throughout the Company. - Develop or update the Companys risk management policies and processes. - Observe, monitor, and evaluate the implementation of risk management policies and processes within the Company. - Ensure that socialization of risk management practices has been done throughout the Company. - Provide overall leadership and direction for the Risk Management Division. - Keep abreast of the latest risk management methodologies, techniques and technologies through attendance at workshops and training. - Communicate to Internal Audit, Risk Management, and Information Technology Directors on the identified strategic risks and monitor the associated risk treatment/action plans implementation progress. - Prepare and submit the Companys risk profile to the Risk Management Committee and Board of Directors. This includes ensuring that these risk are within the Companys tolerable risk levels. - Coordinate with other related units to provide recommendations on the risk treatment/ action plans for key risks. This may take the form of cost and benefit analysis for each effort identified in the risk treatment/ action plans. - Monitor and report the progress of risk treatment/ action plans to the Risk Management Committee and Board of Directors.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 201

Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi

- Memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat diimplementasikan, dan melekat ke dalam kegiatan/ aktivitas operasional keseharian perusahaan secara konsisten ke seluruh Divisi/Unit Usaha di BUMI sehingga tingkat risiko terkait masih dapat terjaga dalam batas toleransi risiko perusahaan. - Menghadiri pertemuan ad-hoc bersama dengan Direksi dan Komite Manajemen Risiko untuk mendiskusikan isu-isu yang membutuhkan perhatian. Saat ini proses penerimaan karyawan Divisi Manajemen Risiko masih dilakukan. Sementara dalam proses melengkapi personil Divisi Manajemen Risiko, kegiatan penerapan manajemen risiko selama ini dilakukan oleh Focal Point ERM Team yang terdiri dari anggota inti berikut:

- Ensure risk management processes are able to be implemented, embedded in day to day operations and consistent across BUMI Business Units/Divisions such that associated risk levels are within the Companys risk tolerance. - Attend ad-hoc meetings with the Risk Management Committee and Board of Directors to discuss significant risks requiring immediate attention.

Currently the recruitment process for the personnel of the Risk Management Division is still in progress. Therefore, the implementation of risk activities is temporarily conducted by the Focal Point ERM Team which consists of the following primary members:

Nama Name Eddie J. Soebari Suseno Kramadibrata Rama Indrayana Elly Slamet

Jabatan Position Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko, Teknologi Informasi


Internal Audit, Risk Management, Information Technology Director Project Coordinator of the Business Development Division Audit Manager of KPC Consultant Risk Management and GCG Specialist

Koordinator Proyek Divisi Pengembangan Usaha Manajer Audit KPC

Konsultan Spesialis Manajemen Risiko dan GCG

Pertanggal 1 April 2010, Perusahaan telah mengangkat Kepala Divisi Manajemen Risiko. Risk Officer Tugas dan Tanggung Jawab Risk Officer Risk Officer di unit usaha/Divisi BUMI bertanggung-jawab untuk mengkoordinasikan seluruh aktivitas manajemen risiko dan menyediakan laporan bulanan perihal identifikasi, evaluasi, dan penanganan risiko pada setiap area tanggungjawabnya dalam setiap bagian terkait. Rincian tugas dan tanggungjawab risk officer di Unit Usaha/ Divisi BUMI adalah: - Membantu Divisi Manajemen Risiko dalam mengkomunikasikan kebijakan dan proses manajemen risiko di setiap bagian terkait. - Membantu Divisi Manajemen Risiko dalam mengawasi penerapan kebijakan dan proses manajemen risiko di setiap bagian terkait. - Mencanangkan kewaspadaan dan kepedulian risiko dalam setiap bagiannya yang terkait. - Mempergunakan metodologi, pengetahuan, teknik, dan teknologi terbaru dan yang paling relevan terkait dengan manajemen risiko melalui workshop dan pelatihan.

As of 1 April 2010, the Company has appointed the Head of Risk Management Division Risk Officer Roles and Responsibilities of the Risk Officer The Risk Officers in Business Units/BUMI Divisions are responsible for coordinating risk management activities and providing periodic reports on risk identification, assessment, and treatment for each of their areas of responsibilities. Roles and responsibilities of the Risk Officer at the Business Units/BUMI Divisions are to: - Assist the Risk Management Division in communicating the Companys risk management policies and process in each Business Unit/BUMI Division. - Assist Risk Management Division to monitor risk management policies and process implementation at each Business Unit/BUMI Division. - Promote risk awareness in each Business Unit/BUMI Division. - Keep abreast of the latest risk management methodologies, techniques and technologies through attendance at workshops and training.

202 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi

- Menyediakan laporan kepada Divisi Manajemen Risiko perihal risiko-risiko yang telah diidentifikasi berdasarkan proses Risk Control Self Assessment. - Melakukan koordinasi dengan Divisi Manajemen Risiko untuk melaksanakan Risk Control Self Assessment secara periodik untuk setiap area terkait guna memastikan penyelesaian yang tepat waktu dan implementasi yang sesuai. - Melaporkan hasil-hasil evaluasi/penilaian risiko beserta rencana penanganan/ mitigasi risiko di Divisi/ Bagian terkait, termasuk perihal perkembangan implementasinya kepada Divisi Manajemen Risiko dan Kepala Divisi terkait. - Eskalasi masalah kritikal yang memerlukan perhatian segera dari manajemen eksekutif ke Divisi Manajemen Risiko dan memastikan baha masalah tersebtu diselesaikan. Keanggotaan Melalui Memorandum No. 18/BR-ERM/VII/09 tanggal 28 Juli 2009 tealah ditunjuk 10 risk officers terdiri dari para risk officers di tiap divisi dan unit usaha yaitu:

- Provide reports to the Risk Management Division on the identified strategic risks based on the Risk Control Self Assessment (RCSA) process. - Coordinate with Risk Management Division to conduct periodic RCSA for each respective area to ensure timely completion and appropriate implementation. - Report risk assessment results as well as treatment/ action plans of key risks in each Business Unit/BUMI Division including their implementation progress to the respective Heads of Business Units/BUMI Divisions and Risk Management Division. - Escalate any significant risks requiring immediate attention from executive management to Risk Management Division and ensure that the risks are mitigated. Membership Based on the Memorandum No. 18/BR-ERM/VII/09 dated 28 Juli 2009, 10 Risk Officers have been appointed at each division and business unit as follows:

Business Units BUMI Division PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia Gallo Oil (Jersey) Ltd. PT Darma Henwa Tbk. Finance Division (BUMI) Legal, HR, and GA Division (BUMI) Information Technology Division (BUMI) Investor Relations Corporate Secretary Division (BUMI) Marketing Division (BUMI) Business Development Division (BUMI)

Nama Risk Officers Name of Risk Officerst Mr. Harlyn Sianturi Ms. Reti Widarini Mr. Endang Soemantri Mr. Mursalman Ahadi Mr. Charles Tumbelaka Mr. Mahmud Mr. Mahargono Mr. Achmad Reza Widjaja Mr. Thomas Quantero Mr. Damar Kusumanto

Melanjutkan Sosialisasi Manajemen Risiko - Buku Saku (Booklet) Kebijakan dan Pedoman Risiko Sebagai salah satu program sosialisasi manajemen risiko, kepada karyawan diberikan buku saku Kebijakan dan Pedoman Risiko pada tanggal 22 Pebruari 2010 dengan melampirkan Memorandum No. 003/BR-RMD/II/10 perihal Risk Policy and Standard Booklet (Kebijakan dan Pedoman Risiko). Buku saku ini menjelaskan hal-hal penting dalam manajemen risiko berupa kebijakan, filosofi, risk appetite, toleransi, visi dan misi, tujuan, target, strategi, kerangka, proses, kriteria, peta, dan Risks That Matter. Buku saku atas Kebijakan dan Pedoman Risiko dapat dilihat atau diperoleh publik melalui website BUMI www.bumiresources.com.

Continuation of Risk Management Socialisation Risk Policy and Standard Booklet As one of the activities for the risk management socialisation program, the Risk Policy and Standard Booklet was distributed to all employees on 22 February 2010 based on the Memorandum No. 003/BR-RMD/II/10 regarding Risk Policy and Standard Booklet dated 22 February 2010. The Risk Policy and Standard Booklet sets out important information on risk management including policy, philosophy, risk appetite, tolerance, vision and mission, objectives, targets, strategy, framework, processes, criteria, maps and Risks That Matter. Risk Policy and Standard Booklet can be obtained by public on BUMIs website www. bumiresources.com.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 203

Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi

Kriteria Risiko Kriteria risiko digunakan sebagai bagian dari pedoman pengambilan keputusan oleh BUMI guna menentukan apakah risiko dapat diterima, ditoleransi atau tidak dapat diterima. Menentukan kriteria risiko umum yang diketahui oleh semua personil di BUMI akan menghasilkan evaluasi risiko yang sama dan konsisten atas semua risiko di seluruh Perseroan. BUMI menggunakan pendekatan 2 kriteria risiko yaitu: - Kriteria Consequence (Dampak) - Kriteria Likelihood (Peluang) Kriteria dampak terdiri dari 14 kriteria yaitu: dampak keuangan, tujuan stratejik, efisiensi, berhentinya operasi penambangan yang tidak terjadwal, kesalahan geologis/ perbedaan dalam perkiraan cadangan, biaya produksi per ton, waktu keterlambatan penyelesaian proyek, jumlah karyawan yang keluar, hubungan karyawan, kesehatan dan keselamatan kerja, kerusakan lingkungan, reputasi, peraturan, dan hukum. Ukuran dampak memiliki 5 tingkat bobot yaitu very low, low, medium, high dan very high.

Risk Criteria Risk criteria is used as part of a decision-making yardstick by BUMI to determine whether a risk is acceptable, tolerable or unacceptable. Defining common risk criteria that is acknowledged by all personnel in BUMI will lead to similar and consistent risk assessment of risks across the Company. There are 2 types of risk criteria: - Consequence Criteria - Likelihood Criteria

Impact criteria at BUMI consists of 14 items as follows: financial impact, strategic goal, unscheduled operational stoppage of mine operations, Geological errors/variation in reserve estimations, Cost per tonne of coal produced, Time over run on project delivery, Human Resources Turnover, Human Resources (Industrial Relations), Health and Safety, Environmental (Damage Scale), Reputation/ Community/ Public Relations, Regulation, and Legal. Impact criteria has 5 levels of severity i.e. very low, low, medium, high and very high. The level of possibility (likelihood) is measured by 2 aspects i.e. routine and non routine activities. Likelihood criteria has 5 levels of severity i.e. very low, low, medium, high and very high. Risk Map, Risk Profile and Risks That Matter The diagram of the risk map and profile implemented in BUMI is described below. Each plotted risk on the risk map is given a score which can be attained by multiplying the likelihood with the impact. The score for the given risk is used to determine the level of risk significance to the Company as well as prioritization for risk treatment and management. Risks in each level/category need to be mitigated to avoid moving these to the higher level/category as well as to decrease the risk level itself. Based on the risk assessment, the overall risk map and risk profile BUMI for 2009 consisted of 26 significant risks, 8 high risks, 3 medium risks and 1 low risk.

Tingkat peluang terjadinya suatu risiko (likelihood) diukur dengan menggunakan 2 aspek yaitu rutin dan non rutin. Likelihood ditetapkan berdasarkan 5 skala penilaian terdiri dari very low, low, medium, high, dan very high. Peta, Profil Risiko dan Risks That Matter Diagram peta dan profil risiko yang diterapkan BUMI digambarkan dan dijelaskan di bawah ini. Setiap risiko yang telah dipetakan akan diberikan nilai yang diperoleh dengan mengalikan peringkat dampak dengan peringkat likelihood. Nilai yang diperoleh digunakan untuk menentukan tingkat signifikannya suatu risiko. Risiko-risiko dalam masingmasing tingkat/kategori perlu dimitigasi guna mencegah/ berpindah ke tingkat/kategori lebih tinggi serta guna menurunkan jenis risiko itu sendiri. Berdasarkan hasil evaluasi risiko perusahaan secara menyeluruh, peta dan profil risiko BUMI secara keseluruhan tahun 2009 terdiri dari 26 significant risks, 8 high risks, 3 medium risks dan 1 low risk. Namun demikian, untuk lebih meningkatkan pengawasan atas mitigasi risiko, maka dibuat kriteria tambahan guna mendapatkan 10 risiko yang paling signifikan yang dihadapi BUMI yang disebut Risks That Matter untuk dimonitor oleh top manajemen dalam hal pelaksanaan rencana mitigasi risiko. Kriteria tambahan untuk menentukan Risks That Matter adalah sebagai berikut:

However, to improve the monitoring of risk mitigation activities, an additional criteria was created to obtain the 10 most significant risks facing BUMI as the Risks That Matter to be monitored by top management in terms of the implementation of risk mitigation action plans. Additional criteria which were used to determine the Risks That Matter are as follows:

204 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi

- Besarnya dampak terhadap finansial, meningkatkan kriteria dampak finansial dari US$ 50 juta menjadi US$ 100 juta - Dampak terhadap pencapaian visi dan misi perusahaan - Dampak terhadap bisnis utama dan tujuan perusahaan

- Financial impact magnitude, increasing financial impact from US$ 50 million to US$ 100 million - Impact the achievement of the Companys vision and mission - Impact to the core business and objectives of the Company

Likelihood Scale
Level A (Very High) B (High) C (Medium) D (Low) E (Very Low) 1 (Very High) SIGNIFICANT 2 (High) SIGNIFICANT

Consequence Scale
3 (Medium) HIGH 4 (Low) HIGH 5 (Very low) MEDIUM

SIGNIFICANT

SIGNIFICANT

HIGH

MEDIUM

LOW

SIGNIFICANT

HIGH

MEDIUM

LOW

LOW

HIGH

HIGH

MEDIUM

LOW

LOW

HIGH

MEDIUM

LOW

LOW

LOW

Tingkat Risiko Level of Severity Signifikan


Significant

Penjelasan Descriptions Risiko signifikan merupakan prioritas utama BUMI untuk ditangani. Risiko-risiko dalam area ini perlu dikelola dan ditangani dengan lebih serius dibandingkan risiko lain

Significant risks are considered as the most prioritized for risk treatment. Risks in this area need to be managed and treated much more seriously than risks located in other areas of the risk map.

High (Tinggi) dan Medium


High and Medium

High and medium risks are considered as the second most significant area for risk management and the second priority area for risk treatment.

Risiko tinggi dan medium merupakan area ke-dua bagi manajemen risiko dan bersama dengan risiko yang medium, merupakan area prioritas ke-dua untuk penanganan risiko.

Low (Rendah)
Low

Low risks are considered as the third most significant area for risk management and the third priority area for risk treatment. Regular monitoring of risks in this area is still required to prevent these risks from entering the higher levels/categories.

Jenis risiko ini merupakan prioritas ke-tiga bagi manajemen risiko dan penanganannya. Pemantauan berkala terhadap risiko tetap diperlukan untuk mencegah berpindah/berkembangnya risiko menjadi jenis risiko yang lebih tinggi.

Risiko Paling Utama (Risks That Matter) Yang Dihadapi BUMI dan Rencana Mitigasi Risiko Dalam tahun 2009, BUMI mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko berdasarkan 2 tujuan utama Perseroan yaitu meningkatkan kapasitas produksi batubara dan diversifikasi produk tambang lainnya diluar batubara. Sebagai hasil dari proses manajemen risiko terhadap dua tujuan stratejik utama, BUMI telah mengidentifikasi beberapa risiko yang paling utama (Risks That Matter), dan telah dibuat dan dilaksanakan mitigasi atas risiko-risiko tersebut sebagai berikut:

Risks That Matter and Mitigation Action Plans In 2009, BUMI identified and assessed risks based on the 2 main strategic objectives, which were to increase the coal production and diversification to other mining areas besides coal . As a result of the above risk management process on the two strategic objectives, BUMI has identified several Risks That Matter, and has prepared and conducted mitigation plans of these risks as follows:

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 205

Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi

Kepercayaan Investor Masalah ini merupakan kombinasi dari berbagai faktor berkaitan dengan kepercayaan investor dalam hal bagaimana perusahaan dikelola dengan baik, khususnya dalam masa krisis keuangan global saat ini. Berkurangnya kepercayaan investor juga tergantung dari informasi yang dipublikasikan oleh BUMI, atau disebabkan oleh tidak tercapainya target produksi yang diharapkan dan berkurangnya kredibilitas Perseroan. Pengaruh langsung atas risiko ini terlihat pada harga saham dan reputasi Perseroan. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko adalah dengan menyiapkan rencana stratejik dari Investor Relations yang dirumuskan dan terstruktur dengan lebih baik, mengungkapkan informasi secara transparan dan terorganisir dengan baik kepada pihak eksternal, menginformasikan target produksi yang lebih realistik, dan secara proaktif merespon publikasi atau informasi negatif dari media/analis/pihak eksternal. Potensial Risiko Likuiditas Jangka Pendek Perseroan menerapkan pengelolaan risiko terhadap likuiditas dengan hati-hati guna menjamin kecukupan likuiditas jangka pendek, dan pada saat yang sama memastikan cadangan kas digunakan dengan baik melalui aktifitas investasi, termasuk akuisisi, pembayaran dividen dan pembelian kembali saham. Perseroan mengatur likuiditas dengan berbagai macam metode termasuk memelihara fasilitas kredit. Risiko Fluktuasi Harga Batubara Perubahan harga batubara ditentukan oleh faktor makro ekonomi, dengan kondisi perubahan penawaran dan permintaan secara global yang mengakibatkan fluktuasi harga. Penurunan harga batubara akan menghasilkan penjualan yang kecil. Perseroan telah mengambil langkah untuk mengurangi risiko dengan membuat beberapa model pengaruh perubahan harga batubara, menandatangani kontrak penjualan jangka panjang dan mengawasi secara ketat komponen biaya. Perseroan juga telah membentuk Hedge Risk Management Committee untuk memonitor kondisi pasar terkini atas harga minyak dan batubara yang kritikal terhadap operasi Perseroan. AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) Untuk Rencana Ekspansi Beberapa loksi tambang yang berpotensi belum mendapatkan persetujuan pemerintah untuk AMDAL (KPC saat ini sudah diterima AMDALnya). Terdapat beberapa penyebab terkait risiko ini. Dalam beberapa hal, pemerintah ingin memastikan bahwa ekosistim termasuk kehidupan sosial ekonomi masyarakat disekitar tambang mampu menanggung dampak buruk lingkungan yang

Investors Confidence This particular issue is a combination of many factors relating to investor confidence in how the Company is managed, in particular during the current financial crisis. Investors confidence may also be dependant on the current published information on BUMI, or due to unmet budgetary production expectations and an erosion of credibility. An immediate impact of this risk is reflected in the share price of the Company and its reputation. Actions that can be taken to mitigate this risk is having a better structured formulation of strategic Investor Relations plans, organized and transparent disclosure to external parties, delivery of more realistic estimates on production, and proactive responses to negative media/analyst/external rumors or information.

Potential Short-Term Liquidity risk The Company maintains a policy of prudent liquidity risk management to ensure adequate short-term liquidity, while at the same time ensuring the best use of cash reserves through investment activities, including acquisitions, payment of dividends and share buy-backs. The Company manages liquidity through a variety of methods including maintaining credit facilities. Coal Price Volatility Risk The movement in coal price is determined by macroeconomic factors, with global supply and demand conditions further adding to volatility. A decrease in coal prices would result in lower sales proceeds. The Company has taken steps to mitigate the risk by modeling the impact of movements in coal prices, entering into long term supply contracts, and closely monitoring the cost components. The Company has also established Hedge Risk Management Committee for monitoring current market situation of oil and coal prices which are critical to the operations of the Company.

Environmental Impact Assessment For Mine Expansion Plan Several of the potential mine sites have not acquired the governments approval for environmental impact assessment (currently KPCs environmental impact assessment has been approved by the government). There are several causes tied to this risk. In some cases, the government wants to ensure that the ecosystems including economy and social life of the mining areas society can still bear the adverse impact to the environment caused by coal mining

206 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi

disebabkan oleh peningkatan produksi batubara. Untuk mengatasi risiko ini, Perseroan telah menyiapkan dan mempresentasikan rencana AMDAL kepada masyarakat yang terkena dampaknya dan kepada pemerintah daerah terkait yang mengawasi ketaatan Perseroan terhadap hukum dan perundangan terkait dengan lingkungan. BUMI menjaga hubungan baik dengan masyarakat setempat dan menerapkan standar internasional atas keselamatan, kesehatan, dan lingkungan kerja. Untuk memastikan bahwa Perseroan memenuhi standar nasional dan internasional atas manajemen lingkungan, operasi tambang BUMI khususnya sistim manajemen lingkungan, telah mendapatkan sertifikasi ISO 14001. Risiko Ekspansi Di Luar Indonesia (Risiko Budaya, Risiko Integrasi, Risiko Hukum, Risiko Teknikal) Risiko yang melekat secara mendasar pada suatu negara asing adalah adanya perbedaan atas kondisi budaya, hukum dan politik serta keahlian teknikal dan buruh. Ekspansi yang dilakukan di luar Indonesia pada umumnya akan menghadapi tantangan tersebut. Ketidakmampuan untuk beradaptasi dan mempunyai sumberdaya yang mencukupi akan mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk mendapatkan proyek di luar Indonesia. Untuk mengatasi risiko ini, Perseroan mempekerjakan para profesional setempat yang mempunyai pengetahuan atas budaya, politik dan hukum setempat, mengangkat mitra kerja stratejik yang baru dan sesuai yang dapat membantu menyelesaikan masalah yang tidak dipahami Perseroan maupun kemampuan teknikal lainnya yang diperlukan dengan lebih baik, serta membuat peringkat sistim berdasarkan skema risiko untuk memprioritaskan rencana pengembangan proyek. Risiko Transformasi Sehubungan dengan pertumbuhan Perseroan, struktur internal Perseroan akan berkembang secara paralel. Hal ini termasuk pertambahan jumlah pekerja (baik jumlah maupun kemampuannya), penerapan sistim informasi yang memadai, serta ketersediaan manajemen eksekutif yang memadai. Ketidakmampuan untuk mewujudkan hal di atas akan mengakibatkan turunnya efisiensi operasi, ketidakmampuan untuk mendapatkan proyek yang mempunyai potensi menguntungkan, dan ketidakmampuan manajemen yang ada dalam menghadapi masa depan Perseroan. Rencana mitigasi yang dibuat termasuk mempekerjakan tambahan personil yang mempunyai kualifikasi memadai di setiap tingkatan, juga menerapkan suatu sistim informasi yang terintegrasi di seluruh Perseroan dan selalu menyesuaikan / memperbaharui struktur organisasi.

activities. To mitigate this risk, the Company has prepared and presented the environmental impact assessment plan to the communities who will be impacted and to relevant local governments who monitors the Companys compliance with the environmental laws and regulations. BUMI maintains good relationships with local communities and globally accepted safety, healthy, and environmental work standards in its operations. To ensure that the Company meets national and international standards for environmental management, BUMI mining operations in particular environmental management systems, has been granted the ISO 14001 certification.

Risk of Expanding Abroad Indonesia (Cultural Risk, Integration Risk, Legal Risk, Technical Risk) The basis of this risk is that inherently foreign environment possesses differ in culture, legal and political conditions, in climate and geography, as well as technical and labor expertise from the condition in Indonesia. Any expansion outside Indonesia would most likely face these challenges. Inability to adapt and to be resourceful will result in opportunity loss to pursue projects abroad. To mitigate this risk, the Company has hired local professionals with knowledge of the local cultures and political/legal attitudes, appointing a new and suitable strategic partner who can better assist in solving unfamiliar or new technical issues arising, and setting up a ranking system based on risks schemes to prioritise the project development plans.

Transformational Risk As the Company grows in size, the internal structure of the Company will grow in parallel. This includes labor (both size and capabilities), appropriate information systems for its current size, and availability of adequate executive management. Failure to address these issues may result in a decrease in operational efficiency, inability to pursue potentially profitable projects, and inability of current management to cope with the future size of the Company. Proposed mitigation plans include hiring more personnel with proper qualification at all levels, as well as establishing integrated information systems throughout the Company and keeping the organization structure updated.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 207

Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi

Tidak Terdapat Rencana Suksesi Tidak adanya rencana suksesi dapat mengakibatkan terganggunya operasional Perseroan dalam hal seorang personil kunci tidak mampu melaksanakan tugasnya terutama bilamana personil tersebut tidak memberikan/ membagikan informasi penting kepada yang lain. Untuk memitigasi risiko ini, Divisi Sumber Daya manusia sedang dalam proses mengembangkan suatu sistim rencana suksesi para anggota Direksi maupun top manajemen serta secara berkelanjutan mengembangkan budaya untuk membagikan informasi (sharing knowledge) di seluruh Perseroan. Infrastuktur Utama KPC Tidak Sepenuhnya Tersedia Sehubungan masih belum pulihnya krisis perekonomian global yang terjadi saat ini yang mempengaruhi kemampuan vendor maupun Perseroan khususnya dalam masalah likuiditas yang tersedia di pasar, terdapat risiko bahwa infrastruktur utama yang diperlukan KPC dalam melakukan ekspansi produksi menjadi 70 juta ton tidak tersedia sepenuhnya sehingga akan mengurangi kemampuan KPC dalam melakukan ekspansi produksi tersebut. Untuk memitigasi risiko diatas, Perseroan telah menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan vendor serta komunitas keuangan guna mendapatkan pembiayaan untuk ekspansi produksi. Selain itu juga telah dibentuk Divisi Proyek Ekspansi di KPC yang berkonsentrasi pada pengawasan atas perencanaan dan pelaksanaan pencapaian proyek ekspansi 70 juta ton. Akses Atau Pemberian Informasi ke Pihak Luar Yang Tidak Terpusat Akses atau pemberian informasi ke pihak luar yang tidak terpusat dapat mengakibatkan terjadinya ketidakselarasan informasi Perseroan yang beredar di publik yang pada akhirnya dapat menurunkan reputasi/citra Perseroan. Untuk memitigasi risiko diatas, Perseroan telah memberlakukan kebijakan pemberian informasi yang terpusat yaitu semua informasi Perseroan ke publik atau regulator harus diberikan oleh Divisi Investor Relations Corporate Secretary. Perseroan secara berkala mengkaji kebijakan pengungkapan informasi ke publik dan melakukan perubahan kebijakan bila diperlukan serta menerapkan suatu sangsi bila terdapat informasi yang diungkapkan ke publik oleh pihak yang tidak berwenang. Manajemen Proyek Yang Kurang Memadai Ekspansi proyek memerlukan rencana manajemen yang intensif dan tangguh guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ekspansi ini seringkali kompleks dan sulit

Lack of Succession Planning There is a lack of succession planning which could result the disruption to the operations of the Company in the case several key personnel are incapacitated to carry out their duties in particular if those persons have not disseminated vital information. In order to mitigate these risks, the Human Resources Division is currently developing a succession plan systems for the members of the Board of Directors and top management and continuously developing a sharing knowledge culture throughout the Company.

KPCs Major Infrastructure is not Fully in Place As a result of the current global economic crisis, this will influence vendor and Companys capability in terms of obtaining liquidity in the market, resulting in the risk of KPCs major infrastructure for the production expansion to 70 million tonnes not fully being in place which will then influence KPCs ability to its expansion plans. In order to mitigate this risk, the Company has built good relationship and communications with vendors and financial community globally to obtain the financing for the expansion of its production facilities. In addition KPC has established the Expansion Project Division that is responsible for monitoring the plan and activities of the achievement of 70 million tonnes expansion plan.

No Single Point of Access or Release for Information to External Parties No single point of access or release for information to external parties can result in unsynchronized information being released to the public resulting in negative Company image. In order to mitigate this risk, the Company has implemented a one door policy that all disclosure of information to the public or regulators should be carried out by Investor Relations Corporate Secretary Division. The Company is regularly reviews the policy and revising it when necessary and creating a disincentive scheme for unauthorised release of information.

Inadequate Project Management Expertise Project expansion would require intensive and robust management plans in order to achieve target goals. Expansion project are often complex in nature and difficult

208 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi

untuk dijalankan kecuali didukung dan difasilitasi dengan sistim manajemen yang terstruktur dan efektif. Komunikasi merupakan salah satu faktor utama dalam memastikan efektifitas manajemen dalam menangani ekspansi dan bila tidak dilakukan akan mengakibatkan rencana manajemen tidak akan dilaksanakan diseluruh unit usaha secara menyeluruh. Suatu rencana manajemen yang rinci dan menyeluruh akan meningkatkan proses keseluruhan, dan harus diikuti dengan suatu komunikasi yang terkendali dengan pihak unit usaha. BUMI juga telah membentuk Sub Komite Ekspansi untuk memastikan bahwa rencana dan pelaksanan proyek ekspansi dilakukan dengan baik dan akan menghasilkan hasil yang paling maksimal bagi Perseroan, khususnya dalam kondisi krisis keuangan ini dimana harga batubara mengalami penurunan. Risiko Keuangan - Nilai Wajar Kontrak Derivatif Perseroan diwajibkan oleh pemodal melakukan perjanjian Capped Call. Berdasarkan metode akuntansi yang diterapkan, Perseroan harus menggunakan nilai wajar untuk pelaporan transaksi tersebut di laporan keuangan. Hal ini dapat menimbulkan fluktuasi atas penghasilan dan beban lain-lain dalam rugi laba Perseroan yang nilainya cukup signifikan.

to execute unless supported and facilitated by an effective management structure and systems. Communications is one of the key factors in ensuring effective management of the expansion project and in the absence of these management plans may not be executed throughout the unit as a whole. A detailed and comprehensive management plan would improve the overall process, and has to be followed with controlled communications between parties. BUMI has also established an Expansion Sub Committee to ensure that the plans and the execution of the expansion project will be carried out properly and result in maximum returns to the Company, in particular in the present financial crisis where coal prices are depressed.

Financial Risk - Fair Value Derivative Contract The Company is required by the Lender to enter into a Capped Call. In accordance with the implemented accounting standards the Company has to use fair value to report the transaction in the financial statement. This condition may create a significant fluctuation of other income and expenses in the Companys income statement.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 209

Laporan Komite Audit

Komite Audit adalah sebuah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris yang tugas-tugasnya diatur dalam Piagam Komite Audit yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tanggung jawab pengawasannya terutama yang terkait dengan: - Integritas dan mutu laporan keuangan yang dipublikasikan - Efektivitas pelaksanaan audit oleh auditor eksternal maupun internal - Kecukupan pengendalian internal - Pelaksanaan pengendalian risiko - Ketaatan terhadap perundang-undangan dan peraturan yang berlaku Komite Audit PT Bumi Resources Tbk. (Perseroan) terdiri dari 3 orang anggota yang independen yang dipimpin oleh seorang Komisaris Independen. Sejak tanggal 26 Juni 2009 Sulaiman Zuhdi Pane tidak lagi bersatus sebagai Komisaris Independen dan karenanya sejak tanggal 15 Oktober 2009 Iman Taufik menggantikan posisinya sebagai Ketua Komite Audit. Komposisi dari Komite Audit selama tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Nama Name Sulaiman Zuhdi Pane Iman Taufik Kanaka Puradiredja Mawar Napitupulu Indra Safitri

Audit Committee (AC) is a committee formed by Board of Commissioners (BOC), the duties of which are stipulated in the Audit Committee Charter approved by the BOC. The function of yhe AC is to assist the BoC to discharge its oversight responsibilities primarily relating to: - The integrity and quality of published financial reports - Effectiveness of audit conducted by both internal and external auditors - Adequacy of internal control - Implementation of risks management and - Compliance to the prevailing laws and regulations

The AC at PT Bumi Resources Tbk. (the Company) consists of 3 (three) independent members and is chaired by an Independent Commissioner. Sulaiman Zuhdi Pane is no longer an Independent Commissioner since 26 June 2009 and therefore since 15 October 2009 Mr. Iman Taufik replaced him as the Chairman of the Audit Committee.

The composition of the Audit Committee during 2009 was as follows:

Jabatan Position Ketua dan Komisaris Independen Lama * Ketua dan Komisaris Independen ** Anggota
Member Member Member Former Chairman and Independent Commissioner Chairman and Independent Commissioner

Anggota Anggota

* Sulaiman Zuhdi Pane menjabat sebagai Ketua Komite Audit sampai tanggal 26 Juni 2009 Sulaiman Zuhdi Pane was the Chairman of Audti Committee until 26 June 2009 ** Iman Taufik mulai menjabat sebagai Ketua Komite Audit mulai 15 Oktober 2009 Iman Taufik is the Chairman of Audit Committee starting 15 October 2009

Pada tahun 2009 Komite Audit telah menyelenggarakan 20 (dua puluh) kali rapat termasuk 6 (enam) rapat dengan Dewan Komisaris. Kehadiran masingmasing anggota dalam rapat di atas adalah sebagai berikut: ZP 4 kali (25%), IT 1 kali (25%), KP 19 kali (95%), MN 19 kali (95%), IS 19 kali (95%). Kegiatan Komite Audit selama tahun 2009 meliputi:

In 2009 the AC conducted 20 (twenty) meetings including 6 (six) meetings with the BoC. The level of attendance of each member is as follows: ZP 4 meetings (25%), IT 1 meeting (25%), KP 19 meetings (95%), MN 19 meetings (95%), IS 19 meetings (95%).

Activities of Audit Committee during 2009 covered the following: General - Review and revise the Audit Committee Charter - Preparation of the activity plan for 2009

Umum - Me-review dan menyusun kembali Piagam Komite Audit - Menyusun rencana kegiatan tahun 2009
210 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Audit Committee Report

Laporan Keuangan - Me-review konsep final laporan keuangan yang diaudit tahun 2008 - Me-review laporan keuangan 2009 kwartalan - Membahas isu perpajakan dan hukum Eksternal Auditor - Membahas dan memonitor pelaksanaan audit laporan keuangan tahun 2008 - Membahas temuan audit tahun 2008 - Membahas perencanaan audit laporan keuangan 2009 Internal Audit - Membahas Konsep Piagam Internal Auditor - Mendiskusikan Fungsi dan Organisasi Internal Audit sesuai dengan ketentuan Bapepam-LK yang terbaru - Memantau pelaksanaan dan temuan-temuan internal audit tahun 2009 - Membahas Rencana Kerja Internal Audit tahun 2010

Financial Statements - Review the final draft of the audited 2008 financial statements - Review 2009 quarterly financial reports - Discuss tax and legal issues External Auditor - Discuss and monitor the conduct of the audit for 2008 financial statements - Discuss audit findings 2008 - Discuss the 2009 financial statements audit plan Internal Audit - Discuss the draft of the Internal Audit Charter - Discuss the function and organization of Internal Auditors particularly in compliance with the recent Bapepam-LK regulations - Monitor the implementation and findings of Internal Auditors in 2009 - Discuss 2010 Internal Audit Plan Enterprise Risk Management (ERM) - Monitor the completion of the ERM project conducted by the Companys consultant - Discuss continuation of ERM implementation plan - Review the ERM policies Governance - Discuss the GCG self assessment - Discuss findings and monitor follow up Whistle Blower System - Discuss various legal issues

Enterprise Risk Management (ERM) - Memantau penyelesaian proyek ERM yang dilaksanakan oleh Konsultan - Membahas rencana lanjutan implementasi ERM - Me-review kebijakan ERM Governance - Membahas pelaksanaan self assessment penerapan GCG - Membahas temuan-temuan dan implementasi lebih lanjut whistle blower system - Membahas berbagai isu legal Secara khusus, Komite Audit juga telah melaporkan kepada Dewan Komisaris yang kemudian diteruskan kepada Direksi berkaitan dengan berbagai transaksi korporasi (corporate actions) yang berlanjut di tahun 2009 dan berbagai masalah perpajakan yang saat ini dihadapi oleh Perusahaan. Komite Audit telah menyarankan agar transaksi korporasi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal, dan masalah perpajakan diselesaikan sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan perpajakan yang berlaku di Indonesia. Terkait dengan fungsi Audit Internal, Komite Audit menyarankan agar Divisi Internal Audit ditempatkan dalam Organisasi Perseroan, sedemikian rupa, sehingga independensinya dapat terjamin dan disesuaikan dengan ketentuan Bapepam-LK terkini.

In particular, the AC reported to the BoC who subsequently informed the Board of Directors regarding various corporate actions which continued to 2009 and various taxation issues.

The AC suggested that such corporate actions be conducted in accordance with the prevailing regulations including Capital Market rules whilst the tax issues are resolved in accordance with the tax laws.

In relation to the Internal Audit function, the AC also suggested that the Internal Audit Division be placed in the Companys Organization Structure, as such, so that it would secure its independence and complies with the recent Bapepam-LK regulations.

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 211

Profil Komite Audit

Sulaiman Zuhdi Pane


ketua/komisaris chairman/commissioner

Iman Taufik
ketua/komisaris independen chairman/independentcommissioner

Kanaka Puradiredja
anggota member

Lulusan Institut Teknologi Bandung jurusan Geologi, 1962. Komisaris Perseroan sejak 2001. Pejabat Pertamina sejak 1962. Graduated from Bandung Institute of Technology in 1962. Has been working as Companys Commissioner since 2001. Formerly worked in Pertamina.

Lulusan Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Mesin. Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Pendiri PT Guna Nusa Usaha Fabricators. Penerima Satya Lencana Pembangunan dari Presiden Republik Indonesia untuk pengembangan teknologi lepas pantai. Graduated from Bandung Institute of Technology in Mechanical Engineering. Commissioner since 2001. Founder PT Guna Nusa Usaha Fabricators. Received the Satya Lencana Pembangunan Award from the President of the Republic of Indonesia for the development of offshore technology..

Lulusan Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi, Universitas Padjajaran Bandung. Berpengalaman lebih dari 30 tahun sebagai Akuntan Publik. Mantan Managing Partner dan Chairman KPMG Indonesia dan mantan Senior Partner KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono. Saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia, Ketua Dewan Pengurus Ikatan Komite Audit Indonesia, Anggota Dewan Kehormatan Profesional in Risk Management Association dan Wakil Ketua Dewan Pengurus Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia. Sebelumnya pernah menjadi Anggota Dewan Pengawas Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) AcehNias dan anggota Dewan Pengurus Transparansi Internasional Indonesia serta anggota atau pernah menjadi anggota Komite Audit di berbagai perusahaan Publik. Graduated from the Economic Faculty majoring in Accountancy at Padjajaran University, Bandung. 30 (thirty) years in public accounting practices. Former Managing Partner and Chairman of KPMG Indonesia. Former Senior Partner of Kanaka Puradiredja, Suhartono, Public Accounting Firm. Currently, he is Chairman of Honorary Board of Indonesian Institute of Accountants, Chairman of Indonesian Institute of Audit Committees, member of Honorary Board of Professionals in Risk Management Association and Vice Chairman of Indonesian Institute of Commissioners and Directors. Formerly, he was on Supervisory Board of Aceh-Nias Rehabilitation and Reconstruction Agency and Indonesian International Transparency. He is a former member and member of Audit Committees in various public listed companies.

212 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Audit Committees Profile

Mawar I.R Napitupulu


anggota member

Indra Safitri
anggota member

Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, jurusan Akuntansi, dan memperoleh gelar Master of Business Administration di bidang Keuangan dari Katholieke Universiteit Leuven, Belgia. Saat ini menjabat sebagai Senior Managing Partner di Kantor Akuntan Publik RSMAAJ Associates Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto. Selain itu, menjabat sebagai Ketua Badan Review Mutu Institut Akuntan Publik Indonesia, anggota Komite Pemantau Risiko PT CIMB Niaga Tbk. dan pengajar di Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Graduated from the Faculty of Economics University of Indonesia, Jakarta, majoring in Accounting and Master of Business Administration from Katholieke Universiteit Leuven, Belgium, majoring in Finance. Currently, she is a Senior Managing Partner at RSMAAJ Associates Aryanto Amir Jusuf & Mawar, Public Accounting Firm. In addition, she is also chairing the Quality Review of the Indonesian Institute of Certified Public Accountants, member of the Risk Monitoring Committee in PT CIMB Niaga Tbk. and lecturer at the Accounting Department Faculty of Economies, University of Indonesia.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, jurusan Hukum Internasional. Pernah mengikuti pendidikan di Wisconsin Law School. Saat ini menjabat Senior Partner di firma hukum Safitri & Partners dan sebagai praktisi hukum dibidang hukum pasar modal dan keuangan. Aktivitas lain adalah pengurus Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal, Arbiter di Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia dan Pengurus Ikatan Komite Audit Indonesia dan Asosiasi Profesi Manajemen Resiko Indonesia. Berpengalaman sebagai anggota komite audit dibeberapa perusahaan publik. Graduated from the Faculty of Law, University of Indonesia, Jakarta, majoring in Public International Law. He was also a participant at the Wisconsin Law School. Currently, he is a senior partner at the Law Office of Safitri & Partners and legal practicioner in finance and securities laws. He is actively involved in the Board of the Association of Capital Market Lawyers Association and member of Board of Indonesian Institute of Audit Committees. He is also an Arbiter in Indonesian Capital Market Arbitration and member of Board of the Indonesia Professional in Risk Management Association. Experienced as audit committee member in a number public companies.

Sulaiman Zuhdi Pane


ketua dan komisaris independen lama former chairman and independent commissioner

Iman Taufik
ketua dan komisaris independen chairman and independent commissioner

Kanaka Puradiredja
anggota member

Mawar Napitupulu
anggota member

Indra Safitri
anggota member
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 213

General Meeting of Shareholders

Board of Commissioners

Risk Management Committee

Remuneration & Nomination Committee

Board of Directors
Audit Risk Management and Information Technology Chief Operating Officer

Audit Committee

Investor Relations - Corporate Secretary

Risk Management

Investor Management

PT Kaltim Prima Coal

Internal Audit

Corporate Secretary

PT Arutmin Indonesia

Information Technology

Corporate Communication

Reporting Line Communication Line

Governance

214 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Struktur Organisasi
Organization Structure
As of 31 December 2009
Chief Executive Officer

Business Development

Chief Financial Officer

PT Gorontalo Mineralas

Finance

Legal, HR and GA

Marketing

Health, Safety, Environment and Permits Compliance

PT Citra Palu Minerals

Accounting and Tax

Corporate Legal

Domestic Sales and BUMI Reporting

Health, Safety & Environment

Gallo Oil (Jersey) Ltd

Treasury and Corporate Finance

Compliance Legal

Export Sales

External & Permits

BUMI Mauritania

Business Analyst and Reporting

Human Resources and General Affairs

Sales Operation (KPC)

Coal Technology

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 215

PT Bumi Resources Tbk. (BUMI)

100%

Bumi Resources Japan Company Ltd.

79.99%

Gallo Oil (Jersey) Ltd.

70.00%

PT Indocoal Kalsel Resources

70.00%

PT Arutmin Indonesia

99.99%

Sangatta Holding Ltd.

99.99%

Kalimantan Coal Ltd.

6.63% 8.95%

PT Coalindo Energi

100%

Knightley Business Resources Pte. Ltd

13.60% 51.40%

PT Kaltim Prima Coal

99.99%

PT Sitrade Coal

50.00%

PT Seamgas Indonesia

99.00%

PT Arutmin CBM

99.00%

PT Kaltim Prima CBM

50.00%

Tansar Gas Pte. Ltd.

50.00%

KPC-CBM Pte. Ltd.

50.00%

Arutmin-CBM Pte. Ltd.

50.00%

Westprima Resources Pte. Ltd.

99.80%

PT Lumbung Capital

30.00%

PT Visi Multi Artha

30.00%

PT Artha Widya Persada

99.80% 0.20%

PT Bumi Resources Minerals

99.99%

PT Citra Palu Minerals

Struktur Perseroan & Anak Perusahaan


Company Structure & Subsidiaries

216 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

PT Indocoal Kaltim Resources

70.00%

Enercoal Resources Pte. Ltd.

100%

Lemington Investments Pte. Ltd.

100%

PT Mitratama Perkasa

99.83%

International Minerals Company LLC

100%

Konblo Bumi, Inc 80.00%

Bumi Holdings SAS

60.00%

PT Mitratama Usaha

99.84%

PT Gorontalo Minerals

80.00%

Forerunner International Pte. Ltd.

100%

Bumi Mauritania S.A.

60.00%

Avocet

1.67%

Bumi Capital Pte. Ltd.

100%

Indocoal Resources (Cayman) Ltd.

70.00%

Calipso Investments Pte. Ltd.

100%

West Side Corporate Ltd.

20.20%

Candice Investments Pte. Ltd.

70.00%

Herald Resources Ltd.

100%

Kalenergy Pte. Ltd.

50.00%

PT Citra Prima Sejati

99.75% 0.25%

PT Dairi Prima Mineral

67.32%

PT Bumi Resources Investment

99.99%

Bumi Netherlands BV

100%

Zurich Assets International Ltd.

80.00%

Pendopo Coal Ltd.

89.00%

Leap Forward Finance Ltd.

50.00%

PT Green Resources

99.50%

Goldwave Capital Ltd.

100%

PT Alphard Resources international

99.99%

PT Leap Coal Indonesia

99.99%

PT Multi Capital

99.99%

PT Darma Henwa Tbk.

44.00%

PT Indah Alam Raya

99.99%

PT Bara Milenia Energi

99.99%

PT Multi Daerah Bersaing

75.00%

PT Pendopo Energi Batubara

84.45%

PT Fajar Bumi Sakti

50.00%

PT Newmont Nusa Tenggara

17.00%

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 217

Informasi Perseroan
Corporate Information
Nama Perseroan Name of Company Berkedudukan di Incorporated in Alamat Address PT Bumi Resources Tbk Jakarta - Indonesia

Wisma Bakrie 2, 7th Floor Jl. H.R. rasuna Said Kav. B-2 Jakarta 12920, Indonesia Tel + 62 21 5794 2080 Fax + 62 21 5794 2070 www.bumiresources.com e-mail : [email protected] Rp 10,000,000,000,000

Modal Dasar Authorized Capital Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid Capital Bidang Usaha Lines of Businesses Konsultan Hukum Legal Consultant Akuntan Publik Auditor

Rp 9,702,000,000,000

Minyak, Gas Bumi, Pertambangan Batubara dan Mineral Oil, Natural Gas, Coal Mining and Mineral Industries Aji Wijaya, Sunarto Yudo & Co.

Tjiendradjaja & Handoko Tomo Registered Public Accountants Jl. Sisingamangaraja No. 26, 2nd FI. Jakarta 12120, Indonesia Tel + 62 21 720 2605 Fax + 62 21 7278 8954 www.mazars.co.id PT Ficomindo Buana Registrar Mayapada Tower, 10th FI, SUite 2B J;. Jenderal Sudirman Kav. 28 Jakarta 12920 Indonesia Tel + 62 21 521 2316 Fax + 62 21 521 2320

Biro Administrasi Efek Share Administration Bureau & Settlement Agent

218 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Dewan Komisaris
Board of Commissioners

Suryo B. Sulisto
presiden komisaris president commissioner

Tanggung jawab atas Laporan Tahunan 2009


Responsibility for 2009 Annual Report

Nalinkant A. Rathod
komisaris commissioner

Iman Taufik
komisaris commissioner

Sulaiman Zuhdi Pane


komisaris commissioner

Kusumo A. Martoredjo
komisaris commissioner

Jay Abdullah Alatas


komisaris commissioner

Fuad Hasan Masyhur


komisaris commissioner

Anton Setianto Soedarsono


komisaris commissioner

Direksi
Board of Directors

Ari S. Hudaya
presiden direktur president director

Eddie J. Soebari
direktur director

Kenneth P. Farrell
direktur director

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 219

PT Bumi Resources Tbk dan anak perusahaan


and subsidiaries

Laporan

KONSOLIDASI
Consolidated
220 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

KEUANGAN

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dan Laporan Auditor Independen For The Years Ended December 31, 2009 and 2008 and Report of Independent Auditors

Statement

FINANCIAL

EMAzARS

E..dbFn'AdblheFn4n UfukT|hUnyqkhts& (e4n tusk Rddr4n utuk TrhunymqE.fftFdr'{ggd

fuhe@M^tlllm'fuFt (sde@l!&F',stu

TbK PTBUI{I RESOURCES DAI{ ANAKPERUSAHAAN

P|AJ

RE9oJRCES'b' /IIVDSUASID'AR'ES

TOIVIO TJIENDRADJAJA & HANDOKO

Daftar Isi

Table of Contents

Halaman/ Page Surat Pernyataan Direksi Laporan auditor independen Neraca konsolidasian Laporan laba rugi konsolidasian Laporan perubahan ekuitas konsolidasian Laporan arus kas konsolidasian Catatan atas laporan keuangan konsolidasian 1 5 7 8 10 Statement Letter of Directors Independent auditors report Consolidated balance sheet Consolidated statement of income Consolidated statement of changes in equity Consolidated statement of cash flows Notes to the consolidated financial statements

'r*-R*'."srbL

Ivezrns

EM^zap5

TTTENDRADIA,A & HANDoK o ToMo

Ld^z{,i

."r 11rP.:.*..ili *.llt:"'.:lfr" " "

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEET DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures as of December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)

unless

Catatan / Notes ASET ASET LANCAR Kas dan bank Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar USD161.834 pada tahun 2009 dan 2008) Pihak ketiga Hubungan istimewa Piutang lain-lain (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar USD2.186.526 pada tahun 2009 dan USD2.163.420 pada tahun 2008) Pihak ketiga Hubungan istimewa Persediaan (setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar USD3.645.652 pada tahun 2009 dan USD4.800.192 pada tahun 2008) Tagihan Pajak Pertambahan Nilai Aset lancar lainnya Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang hubungan istimewa Aset pajak tangguhan - bersih Investasi pada perusahaan asosiasi Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar USD1.118.463.264 pada tahun 2009 dan USD1.004.458.169 pada tahun 2008) Aset minyak dan gas bumi Biaya eksplorasi tangguhan 2d,4 2e,5 2f,6

2009

2008 (Disajikan Kembali Catatan 44/ As Restated Note 44) ASSETS

60.061.535 93.838.968 228.587.508

171.947.280 158.636.297 298.573.989

CURRENT ASSETS Cash on hand and in banks Restricted cash in banks Short-term investments Trade receivables (net of allowance for doubtful accounts of USD161,834 in 2009 and 2008) Third parties Related parties Other receivables (net of allowance for doubtful accounts of USD2,186,526 in 2009 and USD2,163,420 in 2008) Third parties Related parties Inventories (net of allowance for inventories obsolescence of USD3,645,652 in 2009 and USD4,800,192 in 2008) Value-Added Tax recoverable Other current assets Total Current Assets NON-CURRENT ASSETS Due from related parties Deferred tax assets - net Investment in associated companies Fixed assets (net of accumulated depreciation of USD1,118,463,264 in 2009 and USD1,004,458,169 in 2008) Oil and gas properties Deferred exploration costs

2g,2h,7,38a 266.123.820 215.108.053 35.902.568

2g,2h,8,38b 487.130.120 708.129 20.073.597 760.392

2i,9 37a,42b 2j,10

199.388.258 667.252.569 48.548.684 2.051.639.591

152.697.721 526.357.399 52.516.679 1.632.573.975

2h,38c 2x,37e 2k,11,38d

85.961.632 60.851.067 856.648.271

202.178.645 56.936.122 232.447.473

2l,2n,12 2m,13 2p,14

1.139.718.572 332.821.321 258.665.997

878.799.352 285.112.465 246.034.701

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEET DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures as of December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)

unless

Catatan / Notes Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar USD119.328.955 pada tahun 2009 dan USD84.291.785 pada tahun 2008) 2p,15 Biaya pengupasan tangguhan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar USD155.491.408 pada tahun 2009 dan USD412.281 pada tahun 2008) 2q,16 Aset derivatif 2cc,25,41x Tagihan pajak 2x,37b Goodwill (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar USD133.260.658 pada tahun 2009 dan USD117.395.470 pada tahun 2008) 2c,17 Biaya keuangan tangguhan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar USD11.547.721 pada tahun 2009 dan USD9.747.192 pada tahun 2008) 2r,18 Uang muka dan uang jaminan Piutang lain-lain - pihak ketiga 2g,8,41y Aset tidak lancar lainnya 2h,19,38j Pihak ketiga Hubungan istimewa Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET

2009

2008 (Disajikan Kembali Catatan 44/ As Restated Note 44) Deferred exploration and development costs (net of accumulated amortization of USD119,328,955 in 2009 and USD84,291,785 in 2008) Deferred stripping costs (net of accumulated amortization of USD155,491,408 in 2009 and USD412,281 in 2008) Derivative assets Claims for tax refund Goodwill (net of accumulated amortization of USD133,260,658 in 2009 and USD117,395,470 in 2008)

837.409.650

181.329.250

242.767.893 222.909.006 28.455.268

288.543.509 46.571.900

365.880.978

919.187.291

211.354.159 93.926.189 250.000.000 362.441.056 9.477.884 5.359.288.943 7.410.928.534

Deferred financing costs (net of accumulated amortization of USD11,547,721 in 2009 and 36.686.856 USD9,747,192 in 2008) 70.849.377 Advances and deposits Other recievables - third parties Other non-current assets 150.143.302 Third parties 7.399.864 Related party 3.602.220.107 5.234.794.082 Total Non-Current Assets TOTAL ASSETS

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEET DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures as of December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)

unless

Catatan / Notes KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Hubungan istimewa Hutang lain-lain Pihak ketiga Beban masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Hutang sewa pembiayaan Taksiran kewajiban restorasi dan rehabilitasi Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang hubungan istimewa 2h,38f Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2x,37e Kewajiban manfaat karyawan 2z,39 Pendapatan ditangguhkan 2c Kewajiban jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang 24 Hutang sewa pembiayaan Taksiran kewajiban restorasi dan rehabilitasi Hutang lain-lain - pihak ketiga Obligasi konversi Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 2n,26 2v,27 22 2s,25 20 21,2h, 38f 22,33,42b 23 2x,37d

2009

2008 (Disajikan Kembali Catatan 44/ As Restated Note 44) LIABILITIES AND EQUITY

400.000.000 275.225.418 4.409.130 804.021.636 216.877.601 284.188.682

80.000.000 109.804.195 5.187.920 750.201.855 171.359.587 605.228.229

CURRENT LIABILITIES Short-term loans Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Accrued expenses Taxes payable Current maturities of long-term liabilities Long-term loans Obligations under finance leases Estimated liability for restoration and rehabilitation Total Current Liabilities

24 2n,26 2v,27

21.552.836 93.174.677 15.807.424 2.115.257.404

318.184.514 47.192.805 15.730.681 2.102.889.786

30.232.069 165.867.011 35.833.917 14.437.338

NON-CURRENT LIABILITIES 15.809.051 Due to related parties 161.748.825 Deferred tax liabilities - net 22.599.064 Employee benefits obligation 16.155.542 Deferred revenue Long-term liabilities - net of current maturities Long-term loans Obligation under finance leases Estimated liability for restoration and rehabilitation Other payables - third parties Convertible bonds Total Non-Current Liabilities Total Liabilities MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES

2.305.386.666 188.717.235 194.337.626 764.200.000 3.699.011.862 5.814.269.266

766.754.074 69.844.358 164.466.361 295.096.855 101.090.625 1.613.564.755 3.716.454.541

2b

125.687.100

352.858.621

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEET DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures as of December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)

unless

Catatan / Notes EKUITAS Modal saham - nominal Rp500 (setara dengan USD0,07) Modal dasar 20.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 19.404.000.000 saham Tambahan modal disetor Saham beredar yang diperoleh kembali Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Kenaikan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba Ekuitas - Bersih JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

2009

2008 (Disajikan Kembali Catatan 44/ As Restated Note 44) EQUITY Capital stock - Rp500 (equivalent to USD0.07) par value Authorized 20,000,000,000 shares Issued and fully paid 19,404,000,000 shares Additional paid-in capital Treasury stock

28 2u,29 2t,30 2y

1.400.714.922 70.991.150 (34.159.759 ) 47.025.837

1.400.714.922 123.059.445 (34.159.759 ) 27.311.280

2f,6

2.891.539

2c,31

(986.960.525 ) 970.469.004 1.470.972.168 7.410.928.534

Translation adjustments Unrealized gain on increase in fair value of available for sale 5.165.595 marketable securities Difference in value from restructuring transaction of entities under common (1.233.700.656 ) control 877.090.093 Retained earnings 1.165.480.920 5.234.794.082 Equity - Net TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

Catatan / Notes PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi Eksplorasi Jumlah Beban Usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba atas pelepasan investasi Laba (rugi) selisih kurs - bersih Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Laba atas pelepasan investasi jangka pendek Beban bunga dan keuangan - bersih Rugi atas transaksi derivatif Beban amortisasi Bunga keterlambatan pembayaran pajak Lain-lain - bersih Beban Lain-lain - Bersih LABA SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan Beban Pajak Penghasilan - Bersih 2w 3aa,3bb,11c 2y 2k,11 6 24 41x 2c,2r 37c 2w,35 2h,2w,33 2h,2w,34

2009 3.219.274.206 2.115.579.560 1.103.694.646

2008 (Disajikan Kembali Catatan 44/ As Restated Note 44) 3.378.393.105 1.765.663.110 1.612.729.995 REVENUES COST OF REVENUES GROSS PROFIT OPERATING EXPENSES Selling General and administrative Exploration Total Operating Expenses OPERATING INCOME OTHER INCOME (EXPENSES) Gain on sale of investments Gain (loss) on foreign exchange - net Equity in net income of associated companies Gain on sale of short-term investments Interest expenses and finance charges - net Loss on derivatives transactions Amortization expenses Interest on late payment of tax Others - net Other Expenses - Net

273.547.302 183.986.787 7.912.938 465.447.027 638.247.619

373.224.084 130.066.743 7.229.868 510.520.695 1.102.209.300

76.916.064 57.107.045 83.008.059 11.287.574 (180.923.764 ) (63.367.940 ) (50.919.584 ) (42.236.684 ) (11.463.277 ) (120.592.507 )

(7.401.025 ) 6.917.860 9.696.019 (40.071.533 ) (37.733.904 ) (890.484 ) (69.483.067 )

517.655.112

1.032.726.233

INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT) INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT) Current Deferred Income Tax Expense - Net

2x,37e 230.087.727 3.910.618 233.998.345 494.441.001 (5.263.436 ) 489.177.565

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

Catatan / Notes LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI LABA BERSIH LABA PER 1.000 LEMBAR SAHAM DASAR LABA PER 1.000 LEMBAR SAHAM DILUSIAN 2bb,36 2bb,36

2009

2008 (Disajikan Kembali Catatan 44/ As Restated Note 44) INCOME BEFORE MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES NET INCOME BASIC EARNINGS PER 1,000 SHARES DILUTED EARNINGS PER 1,000 SHARES

283.656.767

543.548.668

2b

93.208.075 190.448.692 10,06 9,88

171.857.707 371.690.961 19,36 19,26

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
Kenaikan Belum Direalisasi Atas Perubahan Nilai Wajar Efek-efek yang Tersedia untuk Dijual / Unrealized Gain on Increase in Fair Value of Available for Sale Marketable Securities

Catatan / Notes Saldo 31 Desember 2007 Seperti Disajikan Sebelumnya Peryesuaian terhadap saldo laba sehubungan dengan perubahan SPT Pajak Penghasilan Badan Saldo 31 Desember 2007 Disajikan Kembali Konversi dari obligasi Pembelian kembali saham Perusahaan Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Kenaikan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual Reklasifikasi sehubungan dengan penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) Dividen diumumkan Laba bersih Saldo 31 Desember 2008 Pembelian kembali saham Perusahaan Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Penurunan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual Pelepasan investasi Dividen diumumkan Laba bersih Saldo 31 Desember 2009 32 29 2y 25,29,30 2t,29,30 2y

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and Fully Paid Capital Stock

Tambahan Modal Disetor / Additional Paid-in Capital

Saham Beredar yang Diperoleh Kembali / Treasury Stock

Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan / Translation Adjustments

Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap / Revaluation Increment in Fixed Assets

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali / Difference in Value from Restructuring Transaction of Entities Under Common Control

Saldo Laba / Retained Earnings

Ekuitas - Bersih / Equity - Net Balance as of December 31, 2007 As Previously Reported Adjustment to retained earnings related to amendments of the Annual Corporate Tax Return Balance as of December 31, 2007 As Restated Conversion of bonds Buy-back of Companys shares Translation adjustments Increase in fair value of available for sale marketable securities Reclasification in relation to the application of PSAK No.16 (Revised 2007) Dividends declared Net income Balance as of December 31, 2008 Buy-back of Companys shares Translation adjustments Decrease in fair value of available for sale marketable securities Sale of investments Dividends declared Net income Balance as of December 31, 2009

1.400.714.922

220.031.699

(22.179.662 )

10.023.618

14.518

(1.233.700.656 )

747.056.934

1.121.961.373

44

(147.312.803 )

(147.312.803 )

1.400.714.922 -

220.031.699 51.277.641 (148.249.895 ) -

(22.179.662 ) 17.826.856 (29.806.953 ) -

10.023.618 17.287.662

14.518 -

(1.233.700.656 ) -

599.744.131 -

974.648.570 69.104.497 (178.056.848 ) 17.287.662

2f,6

5.165.595

5.165.595

2l 32

1.400.714.922 -

123.059.445 (52.068.295 ) -

(34.159.759 ) -

27.311.280 19.714.557

5.165.595 -

(14.518 ) -

(1.233.700.656 ) -

14.518 (94.359.517 ) 371.690.961 877.090.093 -

(94.359.517 ) 371.690.961 1.165.480.920 (52.068.295 ) 19.714.557

2f,6

1.400.714.922

70.991.150

(34.159.759 )

47.025.837

(2.274.056 ) 2.891.539

246.740.131 (986.960.525 )

(97.069.781) 190.448.692 970.469.004

(2.274.056 ) 246.740.131 (97.069.781) 190.448.692 1.470.972.168

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penghasilan bunga Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lain-lain Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran kepada pemerintah Pembayaran bunga dan beban bank Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penarikan (penempatan) deposito berjangka dan kas di bank yang dibatasi penggunaanya Pembayaran biaya pengembangan dan eksplorasi Perolehan aktiva derivatif Pembelian saham Anak perusahaan Pembelian aset tetap - bersih Penambahan biaya pengupasan Penambahan aset minyak dan gas bumi Uang muka investasi Penempatan investasi jangka pendek Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi

2008 (Disajikan Kembali Catatan 44/ As Restated Note 44) CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipt from customers Receipt from interest income Payment to suppliers, employees and others Payment of income taxes Payments to the government Payment of interests and bank charges Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Withdrawal (placement) of time deposits and restricted cash in banks Disbursements for development and exploration costs Acquisition of derivative assets Acquisitions of Subsidiaries shares Net acquisitions of fixed assets Increase in stripping costs

3.636.225.048 1.512.504 (2.535.640.340 ) (449.353.105 ) (326.979.400 ) (79.726.193 ) 246.038.514

3.342.261.103 2.489.528 (1.862.863.777 ) (232.247.544 ) (249.400.705 ) (41.044.120 ) 959.194.485

66.638.296 (374.633.031 ) (286.276.946 ) (696.889.595 ) (109.751.125 ) (109.715.792 ) (47.708.856 ) (38.628.741 ) (1.596.965.790 )

(41.506.433 ) (278.141.020 ) (550.549.960 ) (288.465.848 ) (140.730.895 )

(174.043.118 ) Increase in oil and gas properties (34.760.686 ) Advance for investments (180.261.614 ) Placement of short-term investments (1.688.459.574 ) Net Cash Used in Investing Activities

Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan bersih pinjaman Pelunasan (penerbitan) obligasi konversi Penurunan (kenaikan) piutang hubungan istimewa - bersih Pembayaran hutang sewa pembiayaan Pembayaran dividen Pembelian kembali saham Perusahaan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN Informasi tambahan untuk aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Pembayaran dividen melalui pemotongan piutang Penambahan aset tetap melalui hutang sewa pembiayaan Konversi obligasi atas dikeluarkannya saham beredar yang diperoleh kembali

2008 (Disajikan Kembali Catatan 44/ As Restated Note 44) CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Net proceeds of loans Cash settlement (issuance) of convertible bonds Decrease (increase) in due from related parties - net Payment of financing lease Payment of dividends Buy-back of Companys shares Net Cash Provided by Financing Activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF YEAR CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR

1.242.000.914 367.500.000 (139.041.964 ) (82.774.736 ) (96.574.387 ) (52.068.296 ) 1.239.041.531

1.046.724.933 (400.000 ) 3.768.828 (54.123.009 ) (80.667.211 ) (157.786.699 ) 757.516.842

(111.885.745 ) 171.947.280 60.061.535

28.251.753 143.695.527 171.947.280

196.924.229 250.793.938 -

45.611.595 101.560.501 68.300.000

Additional information for non-cash activities: Offsetting of payment of dividend with receivables Additions to fixed assets through incurrance of obligation under financing lease Conversion of bonds through treasury stock issuance

Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
<

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 1. GENERAL a. Establishment and General Information PT Bumi Resources Tbk (the Company) was established in the Republic of Indonesia on June 26, 1973 based on the Notarial Deeds No. 130 and No. 103 dated November 28, 1973, both made by Djoko Soepadmo, SH, notary in Surabaya and approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in decision letter No. Y.A.5/433/12 on December 12, 1973, registered in the Registry Book of Court of Justice in Surabaya No. 1822/1973, No. 1823/1973, No. 1824/1973 dated December 27, 1973, and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 1, Supplement No. 7, dated January 2, 1974. The Company commenced its commercial operation on December 17, 1979. The Companys Articles of Association have been amended several times, the most recent based on the Notarial Deed No. 73 dated July 9, 2008, made by Sutjipto, SH, notary in Jakarta to be in accordance with the law of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies and Regulation of Capital Market and Financial Institution Agency Board (Bapepam-LK) No. IX.J.1 according to Chairman of Bapepam-LK decision in his letter Number Kep-179/BL/2008 dated May 14, 2008. The amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia on December 9, 2008 under the decree No. AHU-94186.AH.01.02.Tahun 2008. According to the Companys Articles of Association, its scope of activities comprise exploration and exploitation of coal deposits (including coal mining and selling) and oil exploration. The Companys head office is located th at Wisma Bakrie 2 Building, 7 Floor, Jalan H. R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta 12920.

1.

UMUM a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum PT Bumi Resources Tbk (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 26 Juni 1973 berdasarkan Akta No. 130 dan No. 103 tanggal 28 November 1973, keduanya dibuat dihadapan Djoko Soepadmo, SH, notaris di Surabaya dan mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 12 Desember 1973 melalui surat keputusan No. Y.A.5/433/12 dan didaftarkan di Buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya No. 1822/1973, No. 1823/ 1973, No. 1824/1973 tanggal 27 Desember 1973, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1 tanggal 2 Januari 1974, Tambahan No. 7. Perusahaan memulai kegiatan usaha secara komersial pada tanggal 17 Desember 1979. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir dengan Akta No. 73 tanggal 9 Juli 2008, yang dibuat dihadapan Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX.J.1 berdasarkan keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-179/ BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Akta Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 9 Desember 2008 berdasarkan surat keputusan No. AHU94186.AH.01.02.Tahun 2008. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara (termasuk pertambangan dan penjualan batubara) dan eksplorasi minyak. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Wisma Bakrie 2 Lantai 7, Jalan H. R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta 12920.

10

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Berdasarkan surat Ketua Bapepam No. SI117/SHM/MK.10/1990 tanggal 18 Juni 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran saham perdana 10.000.000 saham Perusahaan atas nama kepada masyarakat dengan harga nominal Rp1.000 per saham (setara dengan USD0,54) dan dengan harga perdana Rp4.500 (setara dengan USD2,44) per saham. Saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 30 Juli 1990. Pada tanggal 1 Maret 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Hak Memesan Efek terlebih dahulu untuk 10.000.000 saham biasa dimana setiap tujuh (7) pemegang saham lama berhak untuk membeli dua (2) saham baru dengan harga sebesar Rp2.900 (setara dengan USD1,40) per saham. Pada tanggal 4 November 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II Hak Memesan Efek terlebih dahulu untuk 594.000.000 saham biasa dimana setiap satu (1) pemegang saham lama berhak untuk membeli tiga (3) saham baru dengan harga Rp500 (setara dengan USD0,15) per saham. Pada tanggal 18 Februari 2000, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III untuk 18.612.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp500 (setara dengan USD0,07) per saham. Setelah Penawaran Umum Terbatas III Hak Memesan Efek terlebih dahulu, modal dasar Perusahaan menjadi 20.000.000.000 lembar saham dan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi 19.404.000.000 lembar saham.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 1. GENERAL (Continued) b. Public Offering for the Companys Stocks Based on the letter of the Chairman of Capital Markets Agency Board Letter dated June 18, 1990 No. SI-117/SHM/MK.10/1990, Bapepam approved the initial public offering of 10,000,000 of the Companys shares of par value Rp1,000 (equivalent to USD0.54) per share, at the offering price of Rp4,500 (equivalent to USD2.44) per share. The shares were listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges on July 30, 1990. Based on the effective notice from the Chairman of Bapepam dated March 1, 1993, the Company effected the first rights issue of 10,000,000 shares, whereby a shareholder holding seven (7) shares was entitled to buy two (2) new shares at Rp2,900 (equivalent to USD1.40) per share.

Based on the effective notice from the Chairman of Bapepam dated November 4, 1997, the Company effected the second rights issue of 594,000,000 shares, whereby a shareholder holding one (1) share was entitled to buy three (3) new shares at Rp500 (equivalent to USD0.15) per share. Based on the effective notice from the Chairman of Bapepam dated February 18, 2000, the Company effected the third rights issue of 18,612,000,000 shares with par value of Rp500 (equivalent to USD0.07) per share. After the third right issue, the authorized capital of the Company became 20,000,000,000 shares, and the issued and fully paid capital became 19,404,000,000 shares.

11

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan) c. Pembelian kembali (buy-back) Saham Perusahaan Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Perusahaan tanggal 17 Mei 2006, pemegang saham menyetujui pembelian kembali saham Perusahaan yang beredar sampai jumlah maksimum sebanyak 1.940.400.000 lembar saham. Pembelian kembali dilaksanakan dalam periode dari tanggal 11 Oktober 2006 sampai dengan 17 November 2007, selama periode tersebut sebanyak 1.364.966.000 lembar saham telah dibeli kembali (Catatan 30). Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 12 Juni 2008, pemegang saham menyetujui untuk menambah pembelian kembali saham Perusahaan sampai jumlah maksimum sebanyak 582.120.000 lembar saham atau tidak lebih dari 3% dari saham ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan, dengan harga yang tidak melebihi dari Rp11.600 per lembar saham. Pada tahun 2008, Perusahaan telah menambah pembelian kembali sahamnya sebanyak 412.913.500 lembar saham (Catatan 30). d. Anak perusahaan dan Perusahaan Asosiasi Rincian Anak perusahaan dan perusahaan asosiasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 1. GENERAL (Continued) c. Buy-Back of the Companys Shares of Stock Based on the Extraordinary General Shareholders Meeting on May 17, 2006, the shareholders approved the buy-back of the Companys shares up to a maximum of 1,940,400,000 shares. The buy-back was undertaken during the period of October 11, 2006 to November 17, 2007, during which time 1,364,966,000 shares were bought back (Note 30).

Based on the Extraordinary General Shareholders Meeting on June 12, 2008, the shareholders approved the additional buyback of the Companys shares up to a maximum of 582,120,000 shares, or not more than 3% of all issued and fully paid-up shares of the Company, at a price of not more than Rp11,600 per share. During 2008, the Company bought back an additional 412,913,500 shares (Note 30).

d. Subsidiaries and Associated Companies Details of Subsidiaries and associated companies as of December 31, 2009 and 2008 were as follows:
Tahun Operasi Komersial / Year of Commercial Operation Persentase Kepemilikan / Percentage of Ownership 2009 (%) 2008 (%) Jumlah Aset Sebelum Eliminasi / Total Assets Before Elimination 2009 2008

Nama Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi / Name of Subsidiaries and Associated Companies Kepemilikan secara langsung/ Direct Ownership Forerunner International Pte. Ltd. (Forerunner) Sangatta Holding Limited (SHL)

Lokasi / Location

Kegiatan Usaha Utama / Principal Activity

Singapura/ Singapore Republik Seychelles/ Republic of Seychelles Singapura/ Singapore Delaware, USA Tokyo, Japan Singapura/ Singapore Singapura/ Singapore

Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

100,00

100,00

1.669.843.586

1.515.151.447

Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company Jasa Pemasaran/ Marketing Services Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

2004 -

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

640.313.942 683.162.677 44.741.878 27.735 676.040.000 3.342.356

596.276.808 101.075.980 44.008.786 301.690 657.289.339 2.785.887

Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal) International Minerals Company, LLC (IMC) Bumi Resources Japan Co. Ltd. (BRJ) Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso) Knightley Business Resources Pte. Ltd. (Knightley)

12

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 1. GENERAL (Continued)
Tahun Operasi Komersial / Year of Commercial Operation Persentase Kepemilikan / Percentage of Ownership 2009 (%) 2008 (%) Jumlah Aset Sebelum Eliminasi / Total Assets Before Elimination 2009 2008

Nama Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi / Name of Subsidiaries and Associated Companies Bumi Capital Pte. Ltd. (Bumi Capital) Lemington Investments Pte. Ltd. Bumi Netherlands BV PT Bumi Resources Mineral (BRM) Kalimantan Coal Limited (KCL) PT Sitrade Coal (SC) PT Citra Palu Minerals (CPM)
a)

Lokasi / Location Singapura/ Singapore Singapura/ Singapore Netherlands Jakarta, Indonesia Republic of Mauritius Jakarta, Indonesia Palu, Indonesia Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia Jakarta/ Indonesia Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia

Kegiatan Usaha Utama / Principal Activity Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company Perdagangan/ Trading Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company Pertambangan Emas/ Gold Mining Jasa pertambangan/ Mining Service Jasa/ Service Jasa/ Service Jasa / Service Pertambangan Batubara/ Coal Mining Pertambangan Batubara/ Coal Mining Pertambangan Minyak/ Oil Mining Pertambangan batubara/ Coal Mining Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company Pertambangan Gas Metana Batubara/ Coal Bed Methane Mining Pertambangan Gas Metana Batubara/ Coal Bed Methane Mining Pertambangan Gas Metana Batubara/ Coal Bed Methane Mining Pertambangan batubara/ Coal Mining Jasa/ Service Pertambangan Emas/ Gold Mining Jasa Pemasaran/ Marketing Services

2003 2006 1989 -

100,00 100,00 100,00 99,80 99,99 99,99 99,99 99,83 99,99 99,75 99,80 99,00 99,00 79,99 70,00 70,00 70,00

100,00 99,99 99,99 99,99 99,83 99,00 99,00 99,99 70,00 70,00 70,00

304.380.953 191.893.309 2.874.411 917.814.274 635.457.196 191.498.331 37.189.796 108.103.078 1.256.376.986 42.660 53.085 1.077.527 10.638 324.000.704 624.217.873 809 535

1 591.175.022 120.598.122 23.585.281 83.427.337 426.720.069 9.132 9.132 288.188.901 467.319.517 711 477

PT Mitratama Perkasa (Mitratama) PT Bumi Resources Investment (BRI) PT Cipta Prima Sejati (CPS) PT Lumbung Capital PT Kaltim Prima CBM PT Arutmin CBM Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo)
a)

Jersey, UK Kalimantan, Indonesia Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia Brisbane, Australia Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia Kalimantan, Indonesia Jakarta, Indonesia UK

PT Arutmin Indonesia (Arutmin) PT IndoCoal Kalsel Resources (Indo Kalsel) PT IndoCoal Kaltim Resources (Indo Kaltim) Westside Corporation Ltd. (Westside)

2005

20,20

30,10

26.290.000

26.290.000

PT Visi Multi Artha (Visi) PT Artha Widya Persada (Artha) PT Kaltim Prima Coal (KPC) PT Coalindo Energy (Coalindo) Avocet Mining PLC (Avocet)

30,00

2.937.873

1992 -

30,00 13,60 6,63 1,67

13,60 6,63 1,67

3.659.223 1.646.033.805 417.295 256.560.000

1.487.725.861 417.295 256.560.000

Enercorp Ltd. (Enercorp)

Jersey, UK

2003

50,00

139.568.971

13

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 1. GENERAL (Continued)
Tahun Operasi Komersial / Year of Commercial Operation Persentase Kepemilikan / Percentage of Ownership 2009 (%) 2008 (%) Jumlah Aset Sebelum Eliminasi / Total Assets Before Elimination 2009 2008

Nama Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi / Name of Subsidiaries and Associated Companies Kepemilikan secara tidak langsung/ Indirect Ownership Melalui/Through Calipso Herald Resources Ltd. (Herald) Melalui/Through BRI PT Green Resources (GR) Melalui/Through GR PT Multi Capital (MC) Melalui/Through MC PT Multi Daerah Bersaing (MDB)

Lokasi / Location

Kegiatan Usaha Utama / Principal Activity

Australia Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia

Pertambangan Coal Seam Gas/Coal Seam Gas Mining Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company Perdagangan/ Trading Perdagangan/ Trading

100,00 99,50

84,15 -

693.963.249 69.485.620

130.410.905 -

99.99

69.430.385

75,00

706.654.137

Melalui/Through MDB PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) Melalui/Through PTMP PT Mitratama Usaha (PTMU) Melalui/Through ICRL Candice Investment Pte. Ltd. (Candice) Melalui/Through Bumi Holdings a) Bumi Mauritania SA

Jakarta, Indonesia Indonesia

Pertambangan/ Mining Jasa/ Service Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

17,00

3.144.821.553

99,84

63.723

Singapura/ Singapore Republik Islam Mauritania/ Islamic Republic of Mauritania Republik Seychelles/ Republic of Seychelles Indonesia Sulawesi Indonesia Republic of Seychelles Indonesia

70,00

70,00

8.944.886

Pertambangan Bijih Besi/ Iron Ore Mining

60,00

60,00

176.484.604

165.531.605

Melalui/Through BRI Pendopo Coal Ltd. (Pendopo)

Perusahaan Investasi/ Investment Company Pertambangan Batubara / Coal Mining Pertambangan Emas/ Gold Mining Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company Pertambangan Batubara / Coal Mining Pertambangan Emas/ Gold Mining Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company Distributor Batubara/ Coal Distributor Pertambangan Emas, Timah dan Seng/ Gold, Lead and Zinc Mining Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company Pertambangan Batubara/ Coal Mining Pertambanga Gas dan Kontraktor/Methane gas exploration and mining contractor Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

89,00

4.969.426

Melalui/Through Pendopo PT Pendopo Energi Batubara (PEB) Melalui/Through IMC a) PT Gorontalo Minerals (GM) Melalui/Through BRI Leap-Forward Finance Ltd.(Leap-Forward) Melalui/Through Leap-Forward PT Fajar Bumi Sakti (FBS) Melalui/Through Lemington a) Konblo Bumi, Inc. (Konblo) Bumi Holdings SAS (Bumi Holdings) Melalui/Through Forerunner IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL) Melalui/Through Herald a) PT Dairi Prima Mineral (Dairi)

80,00

84,45

80,00

4.969.426 44.741.878 44.008.786

50,00

52.074.970

51.982.668

1999

50,00

51.102.259

38.497.989

Monrovia, Liberia Paris, France

2005

80,00 60,00 70,00

80,00 60,00 70,00

12.649.054 4.779.774 490.851.789

13.217.412 166.613.093 1.027.964.233

Cayman Islands Indonesia

67,32

684.589.651

117.412.022

Melalui/Through BRI Zurich Assets International Ltd.(Zurich) Melalui/Through SHL (9,5%), KCL (9,5%) dan /and SC (32,4%) PT Kaltim Prima Coal (KPC) Melalui/Through Knightley PT Seamgas Indonesia (Seamgas)

Republic of Seychelles Kalimantan, Indonesia Indonesia

80,00

133.467.235

1992

51,40

51,40

1.646.033.805

1.487.725.861

50,00 50,00 50,00

50,00 50,00 50,00

3.136.845 41.872 95.886

2.617.930 41.707 62.597

Tansar Gas Pte. Ltd. (Tansar Gas) KPC CBM Pte. Ltd. (KPC CBM)

Singapura/ Singapore Singapura/ Singapore

14

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 1. GENERAL (Continued)
Tahun Operasi Komersial / Year of Commercial Operation Persentase Kepemilikan / Percentage of Ownership 2009 (%) 2008 (%) Jumlah Aset Sebelum Eliminasi / Total Assets Before Elimination 2009 2008

Nama Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi / Name of Subsidiaries and Associated Companies Arutmin CBM Pte. Ltd. (Arutmin CBM)

Lokasi / Location Singapura/ Singapore Singapura/ Singapore Singapura/ Singapore

Kegiatan Usaha Utama / Principal Activity Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

50,00

50,00

9.286

9.103

Kalenergy Pte. Ltd. (Kalenergy)

50,00

50,00

154

154

Westprima Resources Pte. Ltd. (Westprima)

50,00

50,00

1.013

848

Melalui/Through Zurich (30,25%) dan/and Goldwave (24,75%) PT Darma Henwa Tbk (DEWA) Melalui/Through AI (6,63%) dan/and KPC (6,63%) PT Coalindo Energy (Coalindo) Melalui/Through SC PT Cipta Prima Sejati (CPS)

Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia

Pertambangan Kontractor/ Mining Contractor Jasa/ Service Jasa/ Service

1993

44,00

462.189.037

537.494.659

8,95

8,95

417.295

417.295

0,25

42.660

Melalui/Through Lumbung (0.20%) PT Bumi Resources Mineral (BRM)

Jakarta, Indonesia

Perdagangan/ Trading

2003 a)

0,20

917.814.274

a)

Pada tanggal 31 Desember 2009, Anak perusahaan masih dalam tahap eksplorasi.

As of December 31, 2009, the Subsidiaries are under exploration stage.

e. Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur 2009

e. Board of Commissioners and Directors and Employees Members of the Companys Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2009 and 2008 were as follows: Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Directors President Director Director Director 15

Suryo Bambang Sulisto Iman Taufik Fuad Hasan Masyhur Sulaiman Zuhdi Pane Nalinkant Amratlal Rathod Kusumo A. Martoredjo Jay Abdullah Alatas Anton Setianto Soedarsono 2008 Suryo Bambang Sulisto Sulaiman Zuhdi Pane Iman Taufik Nalinkant Amratlal Rathod Kusumo A. Martoredjo Jay Abdullah Alatas Fuad Hasan Masyhur Samel Rumende 2009 dan / and 2008 Ari Saptari Hudaya Eddie Junianto Soebari Kenneth Patrick Farrell

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan) Jumlah remunerasi yang dibayarkan untuk Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar USD3.649.099 (setara dengan Rp37,7 milyar) dan USD2.355.875 (setara dengan Rp20,444 milyar). Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Anak perusahaan masing-masing adalah 6.997 dan 6.315 orang (tidak diaudit). Anggota Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Ketua Anggota Anggota Anggota

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 1. GENERAL (Continued) Total remuneration paid to Commissioners and Directors of the Company for the years ended December 31, 2009 and 2008 amounted to USD3,649,099 (equivalent to Rp37.7 billion) and USD2,355,875 (equivalent to Rp20.444 billion), respectively. As of December 31, 2009 and 2008, the Company and its Subsidiaries had 6,997 and 6,315 permanent employees, respectively (unaudited). The members of the Companys Audit Committee as of December 31, 2009 and 2008 were as follows:

Iman Taufik Kanaka Puradiredja Mawar Napitupulu Indra Safitri 2008

Chairman Member Member Member

Ketua Anggota Anggota Anggota f. Area Eksplorasi dan Eksploitasi/Pengembangan Area Eksplorasi

Sulaiman Zuhdi Pane Kanaka Puradiredja Mawar Napitupulu Indra Safitri f. Exploration and Exploitation Area/Development Exploration Area

Chairman Member Member Member

Nama Lokasi / Location

Nama Pemilik Izin Lokasi / Owner of Concession

Perolehan Izin Eksplorasi / Date of Concession 18 Agustus 1983/ August 18, 1983 10 Oktober 1985/ October 10, 1985 25 Januari 2008/ January 25, 2008 5 Mei 2005/ May 5, 2005 10 Juni 2008/ June 10, 2008

Tanggal Jatuh Tempo / End Date 2 November 1986/ November 2, 1986 18 November 1989/ November 18, 1989 24 Januari 2010/ January 24, 2010 4 Mei 2009/ May 4, 2009 10 Juni 2018/ June 10, 2018

Persentase Kepemilikan / Percentage of Ownership 100%

Jumlah Biaya Eksplorasi Yang Telah Dibukukan sampai dengan Tanggal Neraca / Total Exploration Cost that has been recognized as of Balance Sheet Date 32.604.810

Senakin, Satui, Mulia/Asam PT Arutmin Indonesia Asam, Batulicin, Pulau Laut, Sarongga Sangatta Dairi, North Sumatera Muara Enim, South Sumatera Loa Ulung, Kutai Kertanegara, East Kalimantan PT Kaltim Prima Coal PT Dairi Prima Mineral PT Pendopo Energi Batubara PT Fajar Bumi Sakti

100% 100% 100% 100%

101.151.712 587.118.991 177.649.798 8.177.333

16

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 1. GENERAL (Continued)
Jumlah Biaya Eksplorasi Yang Telah Dibukukan sampai dengan Tanggal Neraca / Total Exploration Cost that has been recognized as of Balance Sheet Date 44.414.460 24.164.297 176.484.604

Nama Lokasi / Location Block-I Tombolilato Block-II Molotabu Poboya Spariat-Zednes Tomagod, Tomagod West, Tomagod South Mafa Cost, Kakata, Liberia

Nama Pemilik Izin Lokasi / Owner of Concession PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Bumi Mauritania SA

Perolehan Izin Eksplorasi / Date of Concession 14 Juli 2004/ July 14, 2004 28 Januari 1999/ January 28, 1999 10 Oktober 2005/ October 10, 2005

Tanggal Jatuh Tempo / End Date 18 Juli 2009/ July 18, 2009 28 Januari 2010/ January 28, 2010 14 Oktober 2008/ October 14, 2008

Persentase Kepemilikan / Percentage of Ownership 100% 100% 100%

Konblo Bumi, Inc.

3 Desember 2008/ December 3, 2008

3 Desember 2033/ December 3, 2033

100%

13.602.637

Area Eksploitasi/Pengembangan

Exploitation Area/Development
Jumlah Cadangan Terbukti (P1)* (dalam jutaan ton) / Persentase Proven Kepemilikan / Reserve Percentage of (P1)* Ownership (in million tonnes) Jumlah Produksi (dalam jutaan ton) / Total Production (in million tonnes) Akumulasi Jumlah Produksi / Accumulated Total Production

Nama Lokasi / Location Senakin

Nama Pemilik Izin Lokasi / Owner Concession Arutmin

Tanggal Perolehan Izin Eksploitasi / Date of Concession 1 Oktober 1989/ October 1, 1989 1 Oktober 1989/ October 1, 1989 1 Oktober 1989/ October 1, 1989 1 Oktober 1989/ October 1, 1989 1 Oktober 1989/ October 1, 1989 1 Oktober 1989/ October 1, 1989 5 Agustus 1991/ August 5, 1991

Tanggal Jatuh Tempo / End Date 30 September 2019/ September 30 , 2019 30 September 2019/ September 30, 2019 30 September 2019/ September 30, 2019 30 September 2019/ September 30, 2019 30 September 2019/ September 30, 2019 30 September 2019/ September 30, 2019 5 Agustus 2021/ August 5, 2021

Tahun Berjalan / Current Year

Sisa Cadangan Terbukti (dalam jutaan ton) / Balance of Proven Reserve (in million tonnes)

100%

99,93

6,48

91,42

8,52

Satui

Arutmin

100%

109,79

5,35

71,57

38,23

Mulia/Asam Asam

Arutmin

100%

274,51

7,49

26,62

247,30

Batulicin

Arutmin

100%

22,56

3,07

13,55

9,02

Pulau Laut

Arutmin

100%

14,50

14,50

Sarongga

Arutmin

100%

88,50

88,50

Sangatta

KPC

100%

1.962,86

40,30

362.33

1.600,53

Jumlah Cadangan Terbukti (P1) adalah berdasarkan hasil penelitian oleh Mine Consult masing-masing pada tanggal 11 November 2009 dan 30 Juni 2008 untuk KPC dan Arutmin. Tambang Senakin, Satui, Mulia/Asam Asam dan Batulicin adalah berdasarkan hasil kajian teknik yang dilakukan oleh Minarco MineConsult pada tanggal 31 Mei 2008, sedangkan untuk Pulau Laut dan Sarongga adalah berdasarkan studi kelayakan inhouse pada Desember 1989.

Total Proven Reserve (P1) is based on survey result by Mine Consult as of November 11, 2009 and June 30, 2008 for KPC and Arutmin, respectively. The figures for Senakin, Satui, Mulia/Asam Asam and Batulicin are based on the results of technical review performed by Minarco MineConsult as of May 31, 2008, while Pulau Laut and Sarongga are based on inhouse feasibility study dated December 1989.

17

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan publik Industri Pertambangan Umum yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK). Kebijakan akuntansi signifikan yang telah diterapkan secara konsisten adalah:

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES The consolidated financial statements have been prepared in accordance with the generally accepted accounting principles and practices in Indonesia (Indonesian GAAP), which are covered by the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) issued by the Indonesian Institute of Accountants (IAI) and Guidelines for Presentation and Disclosure of Financial Statements of Listed Companies in General Mining Industry set out by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam - LK). The significant accounting policies applied consistently are as follows: a. Basis of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, have been prepared on an accrual basis of accounting using the historical cost concept, except for certain accounts that are measured on the basis described in the related accounting policies. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method, being classified into operating, investing and financing activities. The reporting currency used in the consolidated financial statements is United States Dollar (USD), which is the functional currency of the Company.

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, telah disusun secara akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi di masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method), arus kas dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Dolar Amerika Serikat (USD) yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan seluruh Anak perusahaan yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung (melalui Anak perusahaan), lebih dari 50% hak suara pada suatu Anak perusahaan. Walaupun Perusahaan memiliki hak suara 50% atau kurang, pengendalian tetap dianggap ada apabila salah satu kondisi berikut terpenuhi: a) mempunyai hak suara yang lebih dari 50% berdasarkan suatu perjanjian dengan investor lainnya;

b. Principles of Consolidation The consolidated financial statements include all Subsidiaries that are controlled by the Company. Control is presumed to exist when the Company owns, directly or indirectly (through Subsidiaries), more than 50% of the voting rights of the Subsidiary. Even when the Company owns 50% or less of the voting rights, control exists when one of the following conditions is met:

a) having more than 50% of the voting rights by virtue of agreement with other investors;

18

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) b) mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional Anak perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c) mampu menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus Anak perusahaan; d) mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus. Proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam akun Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi pada neraca konsolidasian, sedangkan proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas laba atau rugi bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam akun Hak Minoritas atas Laba atau Rugi Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi pada laporan laba rugi konsolidasian. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. c. Penggabungan Usaha Akuisisi dicatat dengan metode pembelian sesuai dengan PSAK No. 22, Penggabungan Usaha. Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban Anak perusahaan dinilai dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian perusahaan atas nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi, nilai wajar aset non-moneter dikurangi secara proporsional sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Selanjutnya sisa lebih setelah penurunan nilai wajar aset non-moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, yang diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan berdasarkan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b) having the right to govern the financial and operating policies of the Subsidiaries under the articles of association or an agreement; c) ability to appoint or remove the majority of the members of the Subsidiaries management; d) ability to control the majority of votes at meetings of management; The minority shareholders proportionate share in the equity of the consolidated Subsidiaries is presented under Minority Interests in Net Assets of Consolidated Subsidiaries in the consolidated balance sheets, while the minority shareholders proportionate share in the net income or loss of consolidated Subsidiaries is presented under Minority Interests in Net Income or Loss of Consolidated Subsidiaries in the consolidated statements of income.

All significant intercompany transactions and balances have been eliminated. c. Business Combination Acquisitions are accounted for using the purchase method in accordance with Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 22, Business Combination. On acquisition, the assets and liabilities of a Subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill and amortized using the straight-line basis over twenty (20) years. When the cost of acquisition is less than the fair values of the identifiable assets and liabilities acquired as at the date of acquisition (i.e. discount on acquisition), fair values of the acquired non-monetary assets are reduced proportionately until all the excess is eliminated. The remaining excess after reducing the fair values of non-monetary assets acquired is recognized as negative goodwill, treated as deferred revenue and recognized as revenue on a straight-line basis over twenty (20) years.

19

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Akuisisi Anak perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali. Berdasarkan standar ini, akuisisi Anak perusahaan dicatat berdasarkan penyatuan kepemilikan (pooling of interest) dimana aset dan kewajiban Anak perusahaan dicatat sesuai dengan nilai bukunya. Selisih antara harga penyerahan dan bagian Perusahaan atas nilai buku Anak perusahaan, jika ada, dicatat sebagai Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali dan disajikan secara terpisah sebagai salah satu komponen ekuitas. d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau kurang dan tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya. e. Kas di Bank yang Dibatasi Penggunaannya Kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai Kas di Bank yang Dibatasi Penggunaannya. Kas di bank yang dibatasi penggunaannya yang akan digunakan untuk membayar kewajiban jatuh tempo dalam satu (1) tahun, disajikan sebagai bagian dari aset lancar. Rekening bank dan deposito berjangka lainnya yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai aset tidak lancar.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Acquisitions of Subsidiaries that represent a restructuring transaction of entities under common control are accounted for in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), Accounting for Restructuring Transactions of Entities Under Common Control. Based on this standard, acquisition of a Subsidiary is accounted for based on the pooling of interest, wherein assets and liabilities of a Subsidiary are recorded at their book values. The difference between the transfer price and the Companys interest in the Subsidiarys book values, if any, is recorded as Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities under Common Control and presented as a separate component of equity. d. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and time deposits with maturities within three (3) months or less and not pledged as collateral or restricted in use. e. Restricted Cash in Banks Cash in banks and time deposits, which are restricted in use, are presented as Restricted Cash in Banks. Restricted cash in banks to be used to pay currently maturing obligations that are due within one (1) year is presented under current assets. Other current accounts and time deposits which are restricted in use are presented under non-current assets.

20

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) f. Investasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek diklasifikasikan atas dasar tujuan dan maksud investasi Perusahaan sebagai berikut: 1. Dimiliki hingga Jatuh Tempo Investasi dalam kategori ini dinyatakan berdasarkan biaya perolehan yang disesuaikan dengan jumlah amortisasi premi atau diskonto sampai tanggal jatuh tempo. 2. Tersedia untuk Dijual Investasi yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai pasar. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai pasar disajikan dalam komponen ekuitas. g. Piutang Piutang diakui dan dicatat sebesar nilai asalnya dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan pada tingkat yang memadai atas kemungkinan terjadinya kerugian atas piutang. Besarnya penyisihan ini ditentukan berdasarkan pertimbangan manajemen dan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kemungkinan tidak tertagihnya piutang. h. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, sebagaimana yang didefinisikan oleh PSAK No. 7, Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f. Short-term Investments Short-term investments are classified based on the Companys purpose or intention of maintaining such investments as follows: 1. Held to Maturity Investments under this category are stated at cost, adjusted for the amortization of premium or discount to maturity.

2. Available for Sale Investments classified as available for sale are stated at market value. Any unrealized gain or loss arising from increase or decrease in market value is presented under equity. g. Receivables Receivables are recognized and carried at original amount less any allowance for doubtful accounts. Allowance for doubtful accounts is maintained at a level considered to be adequate to provide for potential losses on receivables. The level of this allowance is based on managements evaluation of collection experience and other factors that may affect collectibility. h. Transactions with Related Parties The Company and its Subsidiaries have transactions with certain parties, which have a related party relationship, as defined in PSAK No. 7, Related Party Disclosures.

21

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga ataupun tidak diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. i. Persediaan Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), Persediaan (PSAK 14 Revisi), yang menggantikan PSAK No. 14 (1994), Persediaan. Penerapan PSAK 14 Revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan batubara ditentukan dengan mempergunakan metode rata-rata tertimbang sedangkan biaya perolehan persediaan suku cadang ditentukan dengan metode rata-rata. Penyisihan atas kerugian persediaan usang dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya, yang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan yang bersangkutan pada akhir tahun. j. Biaya Dibayar Di muka Biaya dibayar dimuka diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian tidak lancar dari biaya dibayar dimuka disajikan sebagai Aset Tidak Lancar Lainnya dalam neraca konsolidasian.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) All significant transactions with related parties whether or not conducted under the same terms and conditions as those with third parties, are disclosed in the notes to consolidated financial statements. i. Inventories Effective January 1, 2009, the Company and its Subsidiaries applied PSAK No.14 (Revised 2008), Inventories (Revised PSAK 14), which supersedes PSAK No. 14 (1994), Inventories. The adoption of Revised PSAK 14 had no significant impact on the consolidated financial statements. Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value (NRV). Cost of coal inventories is determined by the weighted average method, while cost of spare parts inventories is determined using the average method. Allowance for inventory obsolescence is provided to reduce the carrying values of inventories to their NRV based on the review of the status of the inventories at the end of the year.

j. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method. The non-current portion of prepaid expenses is classified under Other NonCurrent Assets in the consolidated balance sheets.

22

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) k. Investasi pada Perusahaan Asosiasi Investasi pada perusahaan asosiasi dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dan tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan, atau jika Perusahaan atau Anak perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap perusahaan asosiasi, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (equity method). Dengan metode ini, investasi pada perusahaan asosiasi dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atau Anak perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan dividen kas yang diterima. Investasi dengan presentase kepemilikan kurang dari 20% dinyatakan sebesar biaya perolehan (cost method). Investasi dengan kepemilikan saham kurang dari 20% atau jika Perusahaan atau Anak perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan asosiasi tersebut, akan diakui sebesar biaya perolehan (cost method). l. Aset Tetap Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), Aset Tetap (PSAK 16 Revisi). Berdasarkan PSAK 16 Revisi, suatu entitas harus memilih antara model biaya dan model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Jika entitas telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK 16 Revisi dan memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK 16 Revisi diterapkan. Seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap pada saat penerapan pertama kali PSAK 16 Revisi harus direklasifikasi ke saldo laba. Perusahaan dan Anak perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya; oleh karenanya, saldo selisih penilaian kembali aset tetap yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada tahun 2007 telah direklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k. Investment in Associated Companies Investments in associated companies with an ownership interest of at least 20% but not exceeding 50% and with no ability to control, or when the Company or Subsidiaries have significant influence over the associated companies, are accounted for under the equity method whereby the costs of the investments are increased or decreased by the Company or Subsidiaries equity in the net income or loss of the associated companies since the date of acquisition and decreased by cash dividend received. Investment with ownership interest of less than 20% is carried at cost. Investment with ownership interest of less than 20% or when the Company or Subsidiaries have no significant influence over the associated companies, is carried at cost.

l. Fixed Assets The Company and its Subsidiaries applied PSAK No. 16 (Revised 2007), Fixed Assets (Revised PSAK 16). Based on Revised PSAK 16, an entity shall choose between the cost model and revaluation model as the accounting policy for its fixed assets measurement. If an entity had revalued its fixed assets before the application of Revised PSAK 16 and has chosen the cost model as the accounting policy for its fixed assets measurement, then the revalued amount of fixed assets is considered as deemed cost and the cost is the value at the time Revised PSAK 16 is applied. All the balance of revaluation increment in fixed assets at the first time application of Revised PSAK 16 should be reclassified to retained earnings. The Company and its Subsidiaries have chosen the cost model as the accounting policy for their fixed assets measurement; therefore, the balance of revaluation increment in fixed assets that was presented as part of equity in 2007 was reclassified to retained earnings in 2008.

23

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap atau sisa masa Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), mana yang lebih pendek. Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, adalah sebagai berikut:

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Depreciation is computed using the straightline method based on the estimated useful life of the assets or the remaining term of the Coal Agreement or Coal Contract of Work (CCOW), whichever period is shorter. The estimated useful lives of fixed assets are as follows:

Tahun / Years Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan 3 - 30 3-8 3-8 Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles The assets useful lives and method of depreciation are reviewed and adjusted if appropriate at the end of year. Construction-in-progress is stated at cost and presented as part of Fixed Assets in the consolidated balance sheets. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account when construction is completed and the assets are ready for their intended use. The cost of repairs and maintenance is charged to consolidated statements of income as incurred; replacement or major inspection costs are capitalized when incurred and if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and its Subsidiaries, and the cost of the item can be measured reliably. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset is included in consolidated statements of income in the year the asset is derecognized.

Umur dan metode penyusutan ditelaah dan disesuaikan jika layak pada setiap akhir tahun. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari Aset Tetap dalam neraca konsolidasian. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya; biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Perusahaan dan Anak perusahaan, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. m. Aset Minyak dan Gas Bumi Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), Anak perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan minyak, menerapkan metode full cost dalam pencatatan aset minyak dan gas bumi. Dengan demikian, seluruh biaya yang berkaitan dengan akuisisi, ekplorasi dan pengembangan cadangan minyak dan gas bumi termasuk biaya overhead langsung yang berkaitan, dikapitalisasi.

m. Oil and Gas Properties Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), the Subsidiary that engages in oil mining, adopted the full cost method of accounting in recognizing oil and gas properties. Accordingly, all costs associated with acquisition, exploration and development of oil and gas reserves, including directly related overhead costs, are capitalized.

24

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Semua biaya yang dikapitalisasi dari aset minyak dan gas bumi, termasuk estimasi biaya masa depan atas pengembangan cadangan terbukti diamortisasi sejak dimulainya produksi komersial dengan menggunakan metode unit produksi berdasarkan jumlah estimasi cadangan terbukti. Investasi dalam masa pengembangan proyek dan cadangan yang belum terbukti tidak diamortisasi sampai cadangan yang terkait dengan proyek tersebut dapat dibuktikan atau sampai terjadinya penurunan nilai. Jika dari hasil penilaian mengindikasikan bahwa suatu aset telah mengalami penurunan nilai, maka jumlah dari penurunan nilai tersebut akan ditambahkan pada biaya yang akan diamortisasikan. n. Sewa Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), Sewa (PSAK 30 Revisi). Menurut PSAK 30 Revisi, sewa yang mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada lessee diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa pembiayaan dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan suatu tingkat bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian. Aset sewaan yang dimiliki oleh penyewagunausaha dengan dasar sewa pembiayaan dicatat pada akun aset tetap dan disusutkan sepanjang masa manfaat dari aset sewaan tersebut atau periode masa sewa, mana yang lebih pendek, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa penyewagunausaha akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) All capitalized costs of oil and gas properties, including the estimated future costs of developing proven reserves, are amortized using the unit-of-production method based on the total estimated proven reserves. Investments in unproven properties and major development projects are not amortized until proven reserves associated with the projects can be determined or until impairment occurs. If the result of an assessment indicates that the properties are impaired, the amount of the impairment is added to the costs to be amortized.

n. Leases The Company and its Subsidiaries applied PSAK No. 30 (Revised 2007), Leases (Revised PSAK 30). Under Revised PSAK 30, leases that transfer substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item to the lessee are classified as finance leases. Finance leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased assets or at the present value of the minimum lease payments if the present value is lower than the fair value. Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are recorded in the consolidated statements of income. Leased assets held by the lessee under finance leases are included in fixed assets and depreciated over the estimated useful life of the assets or the lease term, whichever is shorter, if there is no reasonable certainty that lessee will obtain ownership by the end of the lease term.

Leases that do not transfer substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.

25

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) o. Penurunan Nilai Aset Nilai aset ditelaah terhadap kemungkinan adanya penurunan nilai pada saat kejadiankejadian atau perubahan-perubahan keadaan mengindikasikan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan kembali. Apabila nilai tercatat aset melebihi jumlah yang dapat diperoleh kembali, maka selisihnya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto dengan nilai pakai suatu aset. p. Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tangguhan Biaya eksplorasi dikapitalisasi dan ditangguhkan, untuk setiap area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini: (i) biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi area of interest tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut; atau (ii) kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut. Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan meliputi biaya-biaya penelitian umum, eksplorasi, biaya pinjaman, pembiayaan kembali, studi kelayakan, dan pengembangan tambang yang terjadi sebelum dimulainya operasi komersial. Biaya pinjaman meliputi beban bunga, selisih kurs, amortisasi premi swap dan biaya pinjaman lainnya. Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan ini diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sejak tanggal produksi komersial dari area of interest yang bersangkutan sepanjang umur tambang atau sisa masa Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), mana yang lebih pendek.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) o. Impairment of Asset Value Asset values are reviewed for any impairment and possible write down to fair value whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying value may not be recoverable. Whenever the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, an impairment loss is recognized in the current year consolidated statements of income. Recoverable amount is the higher of an assets net selling price and its value in use. p. Deferred Exploration and Development Costs Exploration expenditure incurred is capitalized and carried forward, on an area of interest basis, provided one of the following conditions is met: (i) such costs are expected to be recouped through successful development and exploitation of the area of interest or, alternatively, by its sale; or (ii) exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage that permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves, and active and significant operations in or in relation to the area are continuing. Deferred exploration and development expenditure incorporates costs related to general surveys, exploration, borrowing cost, refinancing, feasibility studies and development of the mine incurred prior to the commencement of operations. Borrowing costs includes interest expense, foreign exchange difference, swap premium amortization and other borrowing costs. Deferred exploration and development expenditure is amortized on a straight-line basis from the date of commercial production of the respective area of interest, over the life of the mine or the remaining term of the Coal Contract of Work (CCOW), whichever is shorter.

26

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Nilai tercatat biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan untuk setiap area of interest dievaluasi secara berkala dan apabila ternyata nilainya melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali, maka selisihnya akan dihapuskan pada periode dimana keputusan tersebut dibuat. q. Biaya Pengupasan Tangguhan Biaya pengupasan tanah bagian atas (top soil) dibedakan menjadi (i) pengupasan tanah awal untuk membuka tambang yang dilakukan sebelum produksi dimulai dan (ii) pengupasan tanah lanjutan yang dilakukan selama masa produksi. Biaya pengupasan tanah awal merupakan bagian dari biaya pengembangan tangguhan, sedangkan biaya pengupasan tanah lanjutan dibebankan sebagai biaya produksi selama rasio pengupasan mendekati atau kurang dari rata-rata rasio pengupasan yang diestimasi. Namun demikian, jika rasio aktual lebih tinggi dari rasio rata-rata yang diestimasi, kelebihan biaya pengupasan ditangguhkan dan dicatat sebagai biaya pengupasan tangguhan. Biaya pengupasan tangguhan ini dibebankan sebagai biaya produksi pada periode dimana rasio aktual lebih rendah dari rasio rata-rata yang diestimasi. r. Biaya Keuangan Tangguhan Biaya yang terkait untuk memperoleh pinjaman ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu perjanjian pinjaman. s. Hutang Obligasi Obligasi dicatat sebesar nilai nominalnya, dikurangi dengan biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi. Selisih antara jumlah penerimaan dengan nilai nominal obligasi diakui sebagai premi atau diskonto yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) The net carrying value of the deferred exploration and development costs of each area of interest is reviewed regularly and to the extent this value exceeds its recoverable value, the excess is expensed or written-off in the period the decision is made. q. Deferred Stripping Costs Stripping cost on top soil is divided into (i) initial stripping of the top soil to open up the mining area before production commences and (ii) additional stripping that is performed during the production activity. The initial stripping costs are part of deferred development costs, while the additional stripping costs are charged to production cost as long as the stripping ratio is close to or less than the average estimated stripping ratio. However, when the actual ratio is higher than the estimated average ratio, the excess stripping costs are to be deferred and recorded as deferred stripping costs. These deferred stripping costs are expensed as production costs in periods where the actual ratio is lower than the estimated average ratio. r. Deferred Financing Costs Costs incurred to obtain financing are deferred and amortized on a straight-line basis over the terms of the related financing agreements. s. Bonds Bonds are presented at nominal value, net of unamortized bond issuance cost. The difference between the net proceeds and the nominal value of the bonds is recognized as premium or discount that is amortized over the term of the bonds.

27

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) t. Saham yang Dibeli Kembali Saham yang dibeli kembali (treasury stock) untuk dikeluarkan lagi dikemudian hari dicatat dengan metode nilai nominal atau par value method. Berdasarkan metode ini, saham yang dibeli kembali dicatat sebesar nilai nominalnya dan disajikan sebagai pengurang akun modal saham. Apabila saham yang diperoleh kembali tersebut semula dikeluarkan dengan harga di atas nilai nominal, akun tambahan modal disetor akan disesuaikan. Selisih lebih harga perolehan dari harga penerbitannya akan dikoreksi ke saldo laba ditahan. u. Biaya Emisi Saham Semua biaya yang terjadi yang terkait dengan Penawaran Umum Perdana dan Penawaran Umum Terbatas, saham perusahaan disajikan sebagai bagian dari Tambahan Modal Disetor dalam akun ekuitas. v. Taksiran Kewajiban Restorasi dan Rehabilitasi Anak perusahaan mempunyai kebijakan untuk memenuhi atau melampaui berbagai ketentuan yang diatur dalam PKP2B dan seluruh kebijakan mengenai lingkungan hidup yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia dengan melaksanakan tindakan-tindakan yang telah terbukti secara teknis dan ekonomis dapat diterapkan. Manajemen pelestarian lingkungan hidup yang dilaksanakan Anak perusahaan meliputi, namun tidak terbatas pada, penggantian tanah bagian atas (top soil), pengerukan endapan pada kolam dan bendungan, pengawasan atas kualitas air, pengolahan limbah, penanaman kembali dan pembibitan hutan. Taksiran kewajiban restorasi dan rehabilitasi lingkungan ditentukan berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Beban restorasi dan rehabilitasi tersebut dibebankan sebagai beban produksi. Taksiran kewajiban ditelaah secara rutin dan dampak dari perubahannya diakui secara prospektif. Pengakuan bagian jangka pendek berdasarkan estimasi dari manajemen.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) t. Treasury Stock Reacquisition of capital stock to be held as treasury stock for future reissuance is accounted for under the par value method. Under this method, treasury stock is presented at the par value as a reduction from the capital stock account. If the treasury stock had been originally issued at a price above par value, the related additional paid-in capital account is adjusted. Any excess of the reacquisition cost over the original issuance price is adjusted to retained earnings. u. Share Issuance Cost Costs incurred in connection with the initial public offering and rights issue of the Companys shares are classified as part of Additional Paid-in Capital under shareholders equity account. v. Estimated Liability for Restoration and Rehabilitation The Subsidiaries policy is to meet or surpass the requirements of the CCOW and all applicable environmental regulations issued by the Government of Indonesia (GOI), by application of technically proven and economically feasible measures. Environmental management at Subsidiaries includes, but is not limited to, top soil replacement, dredging of sediment ponds and dams, water quality control and waste handling, planting and seeding.

Estimated liability for restoration and rehabilitation costs are based principally on legal and regulatory requirements. Such estimated costs as a result of production activities are charged as production cost. Estimates are reassessed regularly and the effects of changes are recognized prospectively. Recognition of current portion is based on the estimates of the management.

28

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) w. Pengakuan Pendapatan dan Beban Batubara Penjualan diakui sebagai pendapatan ketika hak kepemilikan atas batubara beralih kepada pembeli dan harga jual sudah ditentukan atau dapat diperkirakan secara wajar. Penjualan disajikan secara bersih, setelah dikurangi dengan retur dan klaim dari pembeli. Arutmin dan KPC, Anak perusahaan, sesuai dengan PKP2B tidak mempunyai hak untuk memiliki atau membeli batubara yang menjadi hak Pemerintah Indonesia. Pemerintah dapat menggunakan sendiri batubara tersebut dan mengangkutnya dari lokasi penambangan, atau meminta Arutmin dan KPC untuk menjual semua atau sebagian batubara miliknya kepada pihak ketiga. Penjualan bersih Arutmin dan KPC mencerminkan hasil penjualan yang menjadi hak-haknya dan tidak termasuk penjualan batubara yang menjadi hak Pemerintah yang dijual oleh Arutmin dan KPC dalam kapasitasnya sebagai agen penjual untuk Pemerintah. Jasa Pendapatan jasa merupakan jasa manajemen dan diakui pada saat jasa telah dilakukan. Beban Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) w. Revenue and Expense Recognition Coal Sales are recognized as revenue when the title for coal passes to the customer and selling prices are known or can be reasonably estimated. Sales are presented net of quality claims and customer rejections. Under the terms of the CCOW, Arutmin and KPC, Subsidiaries, have no right to take title to or purchase the Government of Indonesias (GOI) share of coal. The GOI can use its own share of coal and transport it from the mine process facilities or may request Arutmin and KPC to sell all or a part of its share of coal to third parties. Arutmin and KPCs net sales reflect only the sale of their coal entitlement and do not include any amounts pertaining to the GOIs coal entitlement that have been shipped and sold by Arutmin and KPC as agent for the GOI. Service Service revenue represents management fee and is recognized when the service has been performed. Expenses Expenses are recognized when incurred (accrual basis).

29

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) x. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang. Kewajiban pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer kena pajak. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Anak perusahaan tertentu menggunakan tarif pajak yang diatur dalam PKP2B dalam menghitung pajak penghasilan. Berdasarkan PKP2B (Catatan 41a), tarif pajak tahunan adalah 35% untuk sepuluh tahun pertama sejak dimulainya periode operasi, dan 45% untuk sisa periode operasi. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, dalam menentukan pajak tangguhan atas beberapa anak perusahaan ini, seluruh perbedaan temporer atas laba fiskal pada masa yang akan datang telah dihitung dengan menggunakan tarif pajak 45%.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) x. Income Taxes Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the tahun. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilized. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date. Certain Subsidiaries use tax rates specified in the CCOW to determine income taxes. Under the CCOW (Note 41a), the annual tax rates are 35% during the first full ten years from the commencement of the operating period, and 45% during the remainder of the operating period. As of December 31, 2009 and 2008, for the determination of deferred tax of these subsidiaries, all temporary differences for future taxable amounts have been measured at tax rate of 45%.

30

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima dan/atau, jika Perusahaan dan Anak perusahaan mengajukan keberatan dan/atau banding, pada saat hasil atas keberatan dan/atau banding tersebut telah ditetapkan. y. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing Transaksi-transaksi dalam tahun berjalan yang menggunakan mata uang yang bukan USD dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang yang bukan USD tersebut disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Pembukuan beberapa Anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang selain USD. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, aset dan kewajiban Anak perusahaan pada tanggal neraca dijabarkan kedalam USD dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs ratarata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kurs yang digunakan adalah kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia, sebagai berikut: 2009 10.000 Rupiah 1 Poundsterling Inggris 1 Euro 1 Dolar Australia 100 Yen Jepang 1,06 1,61 1,44 0,90 1,08

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received and/or, if objected to and/or appealed against by the Company and its Subsidiaries, when the result of the objection and/or appeal is determined. y. Foreign Exchange Transactions and Translation Transactions during the year involving other currencies are recorded in USD at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in other currencies are adjusted to USD to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current consolidated statement of income. The books of accounts of certain Subsidiaries are maintained in currencies other than USD. For consolidation purposes, assets and liabilities of the Subsidiaries at balance sheet date are translated into USD using the exchange rates at balance sheet date, while revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the period. Resulting translation adjustments are shown as part of equity as Translation Adjustments. As of December 31, 2009 and 2008, the rates of exchange used were middle rates published by Bank Indonesia as follows: 2008 0,91 1,44 1,41 0,69 0,11 10,000 Indonesian Rupiah 1 UK Pound Sterling 1 Euro 1 Australian Dollar 100 Japanese Yen

31

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) z. Imbalan Kerja Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), Imbalan Kerja untuk menentukan kewajiban imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (Undangundang) tanggal 25 Maret 2003. Sesuai PSAK 24 Revisi, beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Beban jasa lalu yang terjadi ketika memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada, diamortisasi selama periode sampai imbalan tersebut menjadi hak. Perusahaan memberikan imbalan kerja manfaat pasti untuk para karyawannya sesuai dengan Kontrak Kerja Karyawan atau Peraturan Perusahaan. Anak perusahaan, KPC, Arutmin dan FBS juga memberikan imbalan kerja dengan program pensiun iuran pasti. Iuran yang ditanggung Anak perusahaan tersebut diakui sebagai beban tahun berjalan. aa. Informasi Segmen Informasi segmen disajikan menurut PSAK No. 5 Revisi tentang Pelaporan Segmen. Perusahaan dan Anak perusahaannya melaporkan segmen usaha sebagai bentuk pelaporan primer dan segmen geografis sebagai bentuk pelaporan sekunder.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) z. Employee Benefits The Company and its Subsidiaries adopted PSAK No. 24 (Revised 2004) on Employee Benefits to determine their employee benefits obligation under the Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the Law). Under Revised PSAK 24, the cost of employee benefits based on the Law is determined using the Projected Unit Credit method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded the higher of 10% of the defined benefit obligation and 10% of the fair value of plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straightline basis method over the expected average remaining working lives of the employees. Past service cost arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits obligation of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.

The Company provides defined postemployment benefits for their employees pursuant to the terms of the Employment Work Contract or the Company Policy. KPC, Arutmin and FBS, Subsidiaries, also provide post-employment benefits from defined contribution pension plans. The contribution charged to the Subsidiaries is recognized as expense in the current period. aa. Segment Information Segment information is presented based on the Revised PSAK No. 5 regarding Segment Reporting. The Company and its Subsidiaries primary reporting segment information is based on business segment, while its secondary reporting segment information is based on geographical segment.

32

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) bb. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa setelah disesuaikan dengan efek dari saham biasa yang sifatnya berpotensi untuk dilutif. cc. Instrumen Derivatif Instrumen derivatif dicatat sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 1999), Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai. Sesuai dengan PSAK No. 55, setiap transaksi derivatif (termasuk derivatif melekat) diakui sebagai aktiva atau kewajiban berdasarkan nilai wajar dari masing-masing kontrak. PSAK No. 55 juga mengharuskan laba rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar instrument derivatif untuk diakui dalam tahun berjalan, kecuali untuk syarat-syarat tertentu (yaitu: dokumentasi formal, penunjukkan dan penilaian transaksi secara efektif) yang memperbolehkan penangguhan sebagai pendapatan komprehensif lain sesuai dengan jenis akuntansi lindung nilai tertentu, selama ketentuan dalam PSAK dipenuhi. Mengacu kepada kriteria-kriteria khusus untuk akuntansi lindung nilai yang diatur oleh PSAK No. 55, maka seluruh instrumen derivatif Perusahaan tidak memenuhi syarat dan, karena itu, tidak dirancang sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi. dd. Kontinjensi Kewajiban kontinjensi diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian, kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya kecil. Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan apabila terdapat kemungkinan besar arus masuk manfaat ekonomis akan diperoleh.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) bb. Earnings per Share Earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of issued and outstanding shares of stock during the period. Diluted earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of issued and outstanding shares as adjusted for the effects of all potential dilution. cc. Derivative Instruments Derivative instruments are accounted for in accordance with PSAK No. 55 (Revised 1999), Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities. In accordance with PSAK No. 55, every derivative instrument (including embedded derivatives) should be recognized as either asset or liability based on the fair value of each contract. PSAK No. 55 also requires that gains or losses arising from changes in the fair value of the derivative instrument be recognized currently in earnings, unless all the specific requirements (i.e., formal documentation, designation and assessment of the effectiveness of the transaction) to allow deferral as other comprehensive income under certain types of hedge accounting, as provided for in the said PSAK, are met. In reference to such specific criteria for hedge accounting provided under PSAK No. 55, all of the aforementioned derivative instruments of the Company do not qualify and, therefore, are not designated as hedges for accounting purposes. dd. Contingencies Contingent liabilities are recognized in the consolidated financial statements, unless the possibility of an outflow of resources is remote. Contingent assets are not recognized in the consolidated financial statements but are disclosed when an inflow of economic benefits is probable.

33

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) ee. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut. 3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN Perusahaan telah mengakuisisi, mendirikan dan melepas Anak perusahaan berikut ini: a. Candice Investments Pte. Ltd. Pada tanggal 28 Januari 2008, Perusahaan melalui Indocoal Resources (Cayman) Ltd., Anak perusahaan, mengakuisisi 1 lembar saham, dengan kepemilikan sebesar 100% di Candice Investments Pte. Ltd. (Candice) dengan nilai SGD1 (setara dengan USD0,70). Candice didirikan dengan tujuan sebagai induk perusahaan, melakukan usaha di bidang perdagangan dan pabrik, eksplorasi, pengembangan, tambang dan pemasaran batubara dan jasa lainnya. b. Bumi Capital Pte. Ltd. Pada tanggal 28 Januari 2008, Perusahaan mengakuisisi 1 lembar saham dengan kepemilikan sebesar 100% di Bumi Capital Pte. Ltd. (Bumi Capital) dengan nilai SGD1 (setara dengan USD0,70).

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) ee. Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates.

3.

ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES The Company has acquired, established and disposed of the following Subsidiaries: a. Candice Investments Pte. Ltd. On January 28, 2008, the Company through Indocoal Resources (Cayman) Ltd., the Subsidiary, acquired 1 share representing 100% ownership in Candice Investments Pte. Ltd. (Candice) for gross consideration of SGD1 (equivalent to USD0.70). Candice was established to engage in holding company, trading and manufacturing, exploration, development, mining and marketing of coal and other services. b. Bumi Capital Pte. Ltd. On January 28, 2008, the Company acquired 1 share representing 100% ownership in Bumi Capital Pte. Ltd. (Bumi Capital) for gross consideration of SGD1 (equivalent to USD0.70).

34

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) c. PT Seamgas Indonesia Pada tanggal 20 Februari 2008, Perusahaan melalui Knightley Business Resources Pte. (Knigthley), Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh, dan Westside CSG Holdings Pte. Ltd., mendirikan PT Seamgas Indonesia (Seamgas) dengan modal dasar sebesar USD1.000.000 (setara dengan Rp9.434.000.000) yang terdiri dari 1.000.000 lembar saham dengan nilai nominal USD1 per lembar saham (setara dengan Rp9.434). Seamgas didirikan dengan tujuan untuk melakukan ekplorasi gas metana dan sebagai kontraktor pertambangan. Saham Seamgas sebesar 50% dimiliki oleh Knightley. d. Tansar Gas Pte. Ltd. Pada tanggal 26 Februari 2008, Perusahaan melalui Knightley Business Resources Pte. (Knightley), Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh, dan Westside CSG Holdings Pte. Ltd. mengakuisisi Tansar Gas Pte. Ltd. (Tansar Gas), perusahaan investasi yang berdomisili di Singapura. Tansar Gas didirikan dengan modal dasar dan disetor penuh sebesar SGD2 (setara dengan USD1,42) yang terdiri dari 2 lembar saham dengan nilai nominal SGD1 per lembar saham. Saham Tansar Gas sebesar 50% dimiliki oleh Knightley. e. KPC CBM Pte. Ltd. Pada tanggal 11 Maret 2008, Perusahaan melalui Knightley Business Resources Pte. Ltd. (Knightley), Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh, dan Westside CSG Holdings Pte. Ltd. mengakuisisi KPC CBM Pte. Ltd. (KPC CBM), sebuah perusahaan investasi yang berdomisili di Singapura. KPC CBM didirikan dengan modal dasar dan disetor penuh sebesar SGD2 (setara dengan USD1,44) yang terdiri dari 2 lembar saham dengan nilai nominal SGD1 per lembar saham. Saham KPC CBM sebesar 50% dimiliki oleh Knightley.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued) c. PT Seamgas Indonesia On February 20, 2008, the Company through Knightley Business Resources Pte. (Knightley), a wholly-owned Subsidiary, and Westside CSG Holdings Pte. Ltd., established PT Seamgas Indonesia (Seamgas) with authorized capital amounting to USD1,000,000 (equivalent to Rp9,434,000,000) consisting of 1,000,000 shares with par value of USD1 per share (equivalent to Rp9,434). Seamgas was established to engage in methane gas exploration and as a mining contractor. The Seamgas shares are 50% owned by Knightley. d. Tansar Gas Pte. Ltd. On February 26, 2008, the Company through Knightley Business Resources Pte. (Knightley), a wholly-owned Subsidiary, and Westside CSG Holdings Pte. Ltd., acquired Tansar Gas Pte. Ltd. (Tansar Gas), an investment holding company domiciled in Singapore. Tansar Gas was established with authorized and fully paid-up capital amounting to SGD2 (equivalent to USD1.42) consisting of 2 shares with par value of SGD1 per share. The Tansar Gas shares are 50% owned by Knightley. e. KPC CBM Pte. Ltd. On March 11, 2008, the Company through Knightley Business Resources Pte. Ltd. (Knightley), a wholly-owned Subsidiary, and Westside CSG Holdings Pte. Ltd., acquired KPC CBM Pte. Ltd. (KPC CBM), an investment holding company domiciled in Singapore. KPC CBM was established with authorized and fully paid-up capital amounting to SGD2 (equivalent to USD1.44) consisting of 2 shares with par value of SGD1 per share. The KPC CBM shares are 50% owned by Knightley.

35

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) f. Arutmin CBM Pte. Ltd. Pada tanggal 11 Maret 2008, Perusahaan melalui Knightley Business Resources Pte. (Knightley), Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh, dan Westside CSG Holdings Pte. Ltd. mengakuisisi Arutmin CBM Pte. Ltd. (Arutmin CBM), sebuah perusahaan investasi yang berdomisili di Singapura. Arutmin CBM didirikan dengan modal dasar dan disetor penuh sebesar SGD2 (setara dengan USD1,44) yang terdiri dari 2 lembar saham dengan nilai nominal SGD1 per lembar saham. Saham Arutmin CBM sebesar 50% dimiliki oleh Knightley. g. Kalenergy Pte. Ltd. Pada tanggal 11 Maret 2008, Perusahaan melalui Knightley Business Resources Pte. (Knightley), Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh, dan Westside CSG Holdings Pte. Ltd. mengakuisisi Kalenergy Pte. Ltd. (Kalenergy), sebuah perusahaan investasi yang berdomisili di Singapura. Kalenergy didirikan dengan modal dasar dan disetor penuh sebesar SGD2 (setara dengan USD1,44) yang terdiri dari 2 lembar saham dengan nilai nominal SGD1 per lembar saham. Saham Kalenergy sebesar 50% dimiliki oleh Knightley. h. Westprima Resources Pte. Ltd. Pada tanggal 11 Maret 2008, Perusahaan melalui Knightley Business Resources Pte. (Knightley), Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh, dan Westside CSG Holdings Pte. Ltd. mengakuisisi Westprima Resources Pte. Ltd. (Westprima), sebuah perusahaan investasi yang berdomisili di Singapura. Westprima didirikan dengan modal dasar dan disetor penuh sebesar SGD2 (setara dengan USD1,44) yang terdiri dari 2 lembar saham dengan nilai nominal SGD1 per lembar saham. Saham Westprima sebesar 50% dimiliki oleh Knightley.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued) f. Arutmin CBM Pte. Ltd. On March 11, 2008, the Company through Knightley Business Resources Pte. (Knightley), a wholly-owned Subsidiary, and Westside CSG Holdings Pte. Ltd., acquired Arutmin CBM Pte. Ltd. (Arutmin CBM), an investment holding company domiciled in Singapore. Arutmin CBM was established with authorized and fully paid-up capital amounting to SGD2 (equivalent to USD1.44) consisting of 2 shares with par value of SGD1 per share. The Arutmin CBM shares are 50% owned by Knightley. g. Kalenergy Pte. Ltd. On March 11, 2008, the Company through Knightley Business Resources Pte. (Knightley), a wholly-owned Subsidiary, and Westside CSG Holdings Pte. Ltd., acquired Kalenergy Pte. Ltd. (Kalenergy), an investment holding company domiciled in Singapore. Kalenergy was established with authorized and fully paid-up capital amounting to SGD2 (equivalent to USD1.44) consisting of 2 shares with par value of SGD1 per share. The Kalenergy shares are 50% owned by Knightley. h. Westprima Resources Pte. Ltd. On March 11, 2008, the Company through Knightley Business Resources Pte. (Knightley), a wholly-owned Subsidiary, and Westside CSG Holdings Pte. Ltd., acquired Westprima Resources Pte. Ltd. (Westprima), an investment holding company domiciled in Singapore. Westprima was established with authorized and fully paid-up capital amounting to SGD2 (equivalent to USD1.44) consisting of 2 shares with par value of SGD1 per share. The Westprima shares are 50% owned by Knightley.

36

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) i. PT Kaltim Prima CBM PT Kaltim Prima CBM didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 14 dihadapan Muchlis Patahna SH, tanggal 27 Maret 2008 dengan modal dasar dan disetor penuh senilai Rp100.000.000 (setara dengan USD10.840) yang terdiri dari 100 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000 per lembar saham. Perusahaan memiliki 99% saham senilai Rp99.000.000 (setara dengan USD10.732) sementara sisanya sebesar 1% dengan nilai nominal Rp1.000.000 (setara dengan USD108) dimiliki oleh Anak perusahaannya, PT Sitrade Coal. PT Kaltim Prima CBM didirikan dengan tujuan untuk melakukan usaha distribusi dan transportasi, jasa konsultasi dan jasa konstruksi di bidang minyak, gas dan batubara. j. PT Arutmin CBM PT Arutmin CBM didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 13 di hadapan Muchlis Patahna SH, tanggal 27 Maret 2008 dengan modal dasar dan disetor penuh senilai Rp100.000.000 (setara dengan USD10.840) yang terdiri dari 100 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000 per lembar saham. Perusahaan memiliki 99% saham senilai Rp99.000.000 (setara dengan USD10.732) sementara sisanya sebesar 1% dengan nilai nominal Rp1.000.000 (setara dengan USD108) dimiliki oleh Anak perusahaannya, PT Sitrade Coal. PT Arutmin CBM didirikan dengan tujuan untuk melakukan kegiatan usaha di bidang perdagangan, pengembangan, jasa pertambangan dan pengangkutan. k. Herald Resources Ltd. Perusahaan melalui Calipso Pte. Ltd. (Calipso), Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh, mengakuisi 169.993.041 lembar saham atau 84,15% kepemilikan di Herald Resources Ltd. (Herald) dengan nilai AUD552.169.458 (setara dengan USD504.769.162). Herald adalah perusahaan yang berdomisili di Australia yang kegiatan usahanya di bidang pertambangan dan energi.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued) i. PT Kaltim Prima CBM PT Kaltim Prima CBM was established based on Notarial Deed No. 14 of Muchlis Patahna SH, dated March 27, 2008 with authorized and fully paid-up capital amounting to Rp100,000,000 (equivalent to USD10,840) consisting of 100 shares with par value of Rp1,000,000 per share. The Company owns 99% shares amounting to Rp99,000,000 (equivalent to USD10,732) while the remaining 1% with nominal value of Rp1,000,000 (equivalent to USD108) is owned by its Subsidiary, PT Sitrade Coal. PT Kaltim Prima CBM was established to engage in the distribution and transportation, consultancy services and construction services for oil, gas and coal. j. PT Arutmin CBM PT Arutmin CBM was established based on Notarial Deed No. 13 of Muchlis Patahna SH, dated March 27, 2008 with authorized and fully paid capital amounting to Rp100,000,000 (equivalent to USD10,840) consisting of 100 shares with par value of Rp1,000,000 per share. The Company owns 99% shares amounting to Rp99,000,000 (equivalent to USD10,732) while the remaining 1% with nominal value of Rp1,000,000 (equivalent to USD108) is owned by its Subsidiary, PT Sitrade Coal. PT Arutmin CBM was established to engage in trading, development, mining services and transportation. k. Herald Resources Ltd. The Company, through Calipso Pte. Ltd. (Calipso), a wholly-owned Subsidiary, acquired 169,993,041 shares, representing 84.15% ownership in Herald Resources Ltd. (Herald) for a gross consideration of AUD552,169,458 (equivalent to USD504,769,162). Herald, a company domiciled in Australia, operates in the mining and energy.

37

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) Pada tanggal 31 Juli 2008, Perusahaan telah menyelesaikan akuisisi Herald dengan nilai perolehan sebesar USD541.544.752. Pada tanggal 9 September 2009, Calipso mengajukan pernyataan penawaran kepada Australian Securities and Investments Commission mengenai penawaran pengambilalihan saham di luar bursa atas saham Herald yang belum dimiliki oleh Calipso maupun pihak asosiasinya. Pada tanggal 20 Oktober 2009, Calipso telah menyelesaikan penawaran pengambil-alihan saham Herald yang belum dimiliki oleh Calipso dengan harga AUD0,93 per lembar saham. Pada tanggal 16 Desember 2009, saham Herald tidak lagi tercatat di Bursa Efek Australia. Herald memiliki 100% lembar saham di pada Goldfan Limited, Herald Finance Pty. Ltd., Hereos Pty. Ltd., yang berdomisili di Australia dan 100% lembar saham pada Gain and Win (Pte.) Ltd., suatu perusahaan yang berdomisili di Singapura. Pada tanggal 23 September 2009, Herald menjual semua sahamnya sebesar 21.250.000 kepada Jaguar Minerals Limited, Perusahaan batubara yang berada pada tahap eksplorasi yang berdomisili di Australia, dengan keuntungan AUD344.800 (setara dengan USD308.406). Gain and Win (Pte.) Ltd. memiliki 99% lembar saham pada PT Herald Mining Services dan 80% saham pada PT Dairi Prima Mineral (Dairi), keduanya berdomisili di Indonesia. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Dairi masih dalam tahap pengembangan dan melakukan kegiatan eksplorasi atas pengembangan tambang emas dan mineral lainnya (timah dan seng).

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued) On July 31, 2008, the Company completed its acquisition of Herald at a purchase price of USD541,544,752. On September 9, 2009, Calipso lodged its bidders statement to the Australian Securities and Investments Commission relating to its off-market takeover bid for the shares in Herald that are not owned by Calipso or its associates. On October 20, 2009, Calipso completed the takeover bid for the Herald shares not owned by Calipso at a price of AUD0.93 per share. On December 16, 2009, Herald has been delisted in the Australian Stock Exchange. Herald owns 100% shares in Goldfan Limited, Herald Finance Pty. Ltd., and Hereos Pty. Ltd., which are domiciled in Australia, and 100% shares in Gain and Win (Pte.) Ltd., a company domiciled in Singapore. On September 23, 2009, Herald sold all of its 21,250,000 shares in Jaguar Minerals Limited, a mining company under the exploration stage domiciled in Australia, at a gain of AUD344,800 (equivalent to USD308,406). Gain and Win (Pte.) Ltd. owns 99% shares in PT Herald Mining Services and 80% shares in PT Dairi Prima Mineral (Dairi), both companies being domiciled in Indonesia. As of December 31, 2009, Dairi is in the development stage and is engaged in the exploration and development of mining of gold and supplemental minerals (lead and zinc).

38

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) l. PT Bumi Resources Investment PT Bumi Resources Investment (BRI) (dahulu PT Sentratama Cipta Abadi) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 22 dihadapan Rita Imelda Ginting SH, tanggal 8 Februari 2008 dengan modal dasar sebesar Rp1.000.000.000 (setara dengan USD108.248) dan telah disetor penuh senilai Rp400.000.000 (setara dengan USD43.230) yang terdiri dari 400 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000 per lembar saham. Pada tanggal 2 dan 3 Desember 2008 Perusahaan mengakuisisi 99,75% kepemilikan di BRI, yang terdiri dari 399 lembar saham senilai Rp399.000.000 (setara dengan USD43.191). Selanjutnya, berdasarkan akta notaris No. 120 dihadapan Humberg Lie, SH, tanggal 30 November 2009, para pemegang saham BRI setuju untuk meningkatkan modal dasar dari Rp1.000.000.000 menjadi Rp190.000.000.000 dan meningkatkan modal yang ditempatkan dan disetor dari Rp400.000.000 menjadi Rp190.000.000.000. Atas peningkatan modal ditempatkan dan disetor, telah dibayar seluruhnya oleh Perusahaan yaitu sebesar Rp189.600.000.000 (setara dengan USD19.989.457), sehingga meningkatkan kepemilikan Perusahaan terhadap BRI menjadi sebesar 99,99% atau setara dengan 189,999 saham. BRI didirikan dengan tujuan untuk melakukan usaha dibidang jasa, pengangkutan, perdagangan, konstruksi, industri, perbengkelan, percetakan, pertanian, perikanan, pertambangan, peternakan, dan konsultasi. m. Zurich Assets International Ltd. Menurut Perjanjian Jual Beli tanggal 23 Desember 2008, BRI membeli dari Goodrich Management Corp. (Goodrich) sebanyak 8.000 lembar saham yang merupakan 80% kepemilikan saham di Zurich Assets International Ltd. (Zurich), suatu perusahaan yang didirikan di Republik Seychelles dengan harga beli sebesar Rp2,412 trilyun (setara dengan USD218 juta) pada tanggal penyelesaian transaksi (Catatan 11a, 22 dan 41n).

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued) l. PT Bumi Resources Investment PT Bumi Resources Investment (BRI) (previously PT Sentratama Cipta Abadi) was established based on Notarial Deed No. 22 of Rita Imelda Ginting SH, dated February 8, 2008 with authorized capital amounting to Rp1,000,000,000 (equivalent to USD108,248) and has fully paid-up capital amounting to Rp400,000,000 (equivalent to USD43,230) consisting of 400 shares with par value Rp1,000,000 per share. On December 2 and 3, 2008, the Company acquired 99.75% ownership of BRI, consisting of 399 shares amounting to Rp399,000,000 (equivalent to USD43,191). Furthermore, based on Notarial Deed No. 120, of Humberg Lie, SH, dated November 30, 2009, BRIs shareholders agreed to increase authorized capital from Rp1,000,000,000 to Rp190,000,000,000 and increase the paid-up capital from Rp400,000,000 to Rp190,000,000,000. The additional paid-up capital has been fully paid by the Company amounting to Rp189,600,000,000 (equivalent to USD19,989,457), raising the Companys ownership in BRI to 99.99% or equivalent to 189,999 shares.

BRI was established to engage in services, transportation, trading, construction, industry, overhaul, printing, agriculture, aquaculture, mining, poultry and consulting services. m. Zurich Assets International Ltd. Pursuant to the Share Purchase Agreement dated December 23, 2008, BRI agreed to buy from Goodrich Management Corp. (Goodrich) 8,000 shares representing 80% ownership in Zurich Assets International Ltd. (Zurich), a company established in the Republic of Seychelles for the total purchase price of Rp2.412 trillion (equivalent to USD218 million) on completion date (Notes 11a, 22 and 41n).

39

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) Zurich secara langsung maupun tidak langsung memiliki 55% lembar saham pada PT Darma Henwa Tbk (DEWA), dengan demikian BRI memiliki secara tidak langsung sebesar 44% saham DEWA. n. Leap-Forward Finance Ltd. Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli tanggal 26 Desember 2008, BRI membeli dari Ancara Properties Limited (Ancara) sebanyak 769 lembar saham yang merupakan 76,9% kepemilikan saham di Leap-Forward Finance Ltd. (Leap-Forward), suatu perusahaan yang didirikan di Republik Seychelles, dengan harga beli sebesar Rp2,475 trilyun (setara dengan USD222 juta) pada tanggal penyelesaian transaksi (Catatan 41o). Nilai wajar aset bersih Leap-Forward pada tanggal akuisisi adalah sebesar USD8 juta. Pada tanggal 29 Juni, 2009, BRI and Ancara menandatangani perubahan Perjanjian Jual Beli dimana jumlah saham Leap Forward yang dimiliki berkurang menjadi 50% dan harga beli berkurang menjadi Rp952,5 milyar (Catatan 41o). Leap-Forward secara tidak langsung memiliki 99,9% saham PT Fajar Bumi Sakti (FBS), dengan demikian BRI secara tidak langsung memiliki 49,85% saham FBS. o. Pendopo Coal Ltd. Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli tanggal 5 Januari 2009, BRI membeli dari Indomining Resources Holding Ltd. (Indomining) sebanyak 89 lembar saham yang merupakan 89% kepemilikan saham di Pendopo Coal Ltd. (PCL), suatu perusahaan yang didirikan di Republik Seychelles, dengan harga beli sebesar Rp1,304 trilyun (setara dengan USD119 juta) pada tanggal penyelesaian transaksi (Catatan 22 dan 41p). Pendopo secara tidak langsung memiliki 95% saham PT Pendopo Energi Batubara (PEB), dengan demikian BRI secara tidak langsung memiliki 84,45% saham PEB.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued) Zurich, directly and indirectly, owns 55% shares of PT Darma Henwa Tbk (DEWA), thereby BRI indirectly owns 44% shares of DEWA. n. Leap-Forward Finance Ltd. Pursuant to the Share Purchase Agreement dated December 26, 2008, BRI agreed to buy from Ancara Properties Limited (Ancara) 769 shares representing 76.9% ownership in Leap-Forward Finance Ltd. (Leap-Forward), a company establish in the Republic of Seychelles, for a total purchase price of Rp2.475 trillion (equivalent to USD222 million) on completion date (Note 41o). The fair value of the net assets of Leap-Forward as of the acquisition date was USD8 million. On June 29, 2009, an amending agreement to the Share Purchase Agreement was entered into by BRI and Ancara, whereby the total shares of Leap Forward acquired was reduced to 50% and the total purchase price reduced to Rp952.5 billion (Note 41o). Leap-Forward indirectly owns 99.9% shares of PT Fajar Bumi Sakti (FBS), thereby BRI indirectly owns 49.85% shares of FBS. o. Pendopo Coal Ltd. Pursuant to the Share Purchase Agreement dated January 5, 2009, BRI agreed to buy from Indomining Resources Holding Ltd. (Indomining) 89 shares representing 89% ownership in Pendopo Coal Ltd. (PCL), a company established in the Republic of Seychelles, for a total purchase price of Rp1.304 trillion (equivalent to USD119 million) on completion date (Notes 22 and 41p). Pendopo indirectly owns 95% shares of PT Pendopo Energi Batubara (PEB), thereby BRI indirectly owns 84.45% shares of PEB.

40

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) p. PT Visi Multi Artha Pada tanggal 21 Januari 2009, PT Visi Multi Artha (Visi) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 8 dihadapan Beni Aguselyanto S.H., dengan modal dasar Rp4.000.000.000 yang terdiri dari 4.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham, dan telah disetor penuh sebesar Rp1.000.000.000. Pada tanggal 15 April 2009, Perusahaan membeli 30% kepemilikan saham di Visi, yang terdiri dari 300 lembar saham senilai Rp300.000.000 (setara dengan USD27.574) (Catatan 11). Visi didirikan dengan tujuan untuk melakukan usaha dibidang jasa, pembangunan, perdagangan, industri, percetakan, pengangkutan darat, perbengkelan, pertanian dan pertambangan. Berdasarkan Akta Notaris No. 21 tanggal 23 April 2009 dihadapan Muchlis Patahna SH, MKn., PT Kaltim Prima Coal (KPC), Anak perusahaan, menunjuk Visi sebagai perusahaan yang melakukan pengusahaan gas metana batubara di wilayah Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara. q. PT Artha Widya Persada Pada tanggal 21 Januari 2009, PT Artha Widya Persada (Artha) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 12 dihadapan Beni Aguselyanto SH, dengan modal dasar Rp4.000.000.000 yang terdiri dari 4.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham, dan telah disetor penuh sebesar Rp1.000.000.000. Pada tanggal 15 April 2009, Perusahaan membeli 30% kepemilikan saham di Artha, yang terdiri dari 300 lembar saham senilai Rp300.000.000 (setara dengan USD27.574) (Catatan 11). Artha didirikan dengan tujuan untuk melakukan usaha dibidang jasa, pembangunan, perdagangan, industri, percetakan, pengangkutan darat, perbengkelan, pertanian dan pertambangan.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued) p. PT Visi Multi Artha On January 21, 2009, PT Visi Multi Artha (Visi) was established based on Notarial Deed No. 8 of Beni Aguselyanto S.H., with authorized capital amounting to Rp4,000,000,000 consisting of 4,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, and has fully paid-up capital of Rp1,000,000,000. On April 15, 2009, the Company acquired 30% ownership of Visi, consisting of 300 shares amounting to Rp300,000,000 (equivalent to USD27,574) (Note 11). Visi was established to engage in services, construction, trading, industry, printing, land transportation, overhaul, agriculture and mining. Based on Notarial Deed No. 21 dated April 23, 2009 of Muchlis Patahna SH, MKn., PT Kaltim Prima Coal (KPC), the Subsidiary, appointed Visi as a company to engage in coal methane gas business in the area of Coal Contract of Work.

q. PT Artha Widya Persada On January 21, 2009, PT Artha Widya Persada (Artha) was established based on Notarial Deed No. 12 of Beni Aguselyanto SH, with authorized capital amounting to Rp4,000,000,000 consisting of 4,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, and has fully paid-up capital of Rp1,000,000,000. On April 15, 2009, the Company acquired 30% ownership of Artha, consisting of 300 shares amounting to Rp300,000,000 (equivalent to USD27,574) (Note 11). Artha was established to engage in services, construction, trading, industry, printing, land transportation, overhaul, agriculture and mining.

41

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) Berdasarkan Akta Notaris No. 22 tanggal 23 April 2009 dihadapan Muchlis Patahna SH, MKn., PT Arutmin Indonesia (Arutmin), Anak perusahaan, menunjuk Artha sebagai perusahaan dalam melakukan pengusahaan gas metana batubara di wilayah Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara. r. PT Cipta Prima Sejati Pada tanggal 19 September 2008, PT Citra Prima Sejati (CPS) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 83 dihadapan Robert Purba, SH, dengan Modal dasar Rp1.000.000.000 yang terdiri dari 1000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham, yang telah ditempatkan dan disetor sebesar Rp400.000.000. Pada tanggal 7 Januari 2009, Perusahaan membeli 99.75% kepemilikan saham di CPS, yang terdiri dari 399 lembar saham senilai Rp399.000.000 (setara dengan USD36.730). CPS didirikan dengan tujuan untuk melakukan usaha dibidang pembangunan, perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat, perbengkelan, percetakan, pertanian, perikanan, peternakan, pertambangan, jasa dan konsultasi. s. PT Lumbung Capital Pada tanggal 29 November 2008, PT Lumbung Capital didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 114 di hadapan Humberg Lie, SH, S.E, MKn, dengan modal dasar Rp2.000.000.000 yang terdiri dari 2.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham, dan modal yang telah ditempatkan dan disetor sebesar Rp500.000.000. Pada tanggal 25 Juni 2009, Perusahaan membeli 99,8% kepemilikan saham di PT Lumbung Capital, yang terdiri dari 499 lembar saham senilai Rp499.000.000 (setara dengan USD48.484). PT Lumbung Capital didirikan dengan tujuan untuk melakukan usaha dibidang perdagangan, pembangunan, perumahan, perindustrian, percetakan, pertambangan, jasa dan angkutan.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued) Based on Notarial Deed No. 22 dated April 23, 2009 of Muchlis SH, MKn., PT Arutmin Indonesia (Arutmin), the Subsidiary, appointed Artha as a company to engage in coal methane gas business in the area of Coal Contract of Work. r. PT Cipta Prima Sejati On September 19, 2008, PT Citra Prima Sejati (CPS) was established based on Notarial Deed No. 83 of Robert Purba, SH, with authorized capital amounting to Rp1,000,000,000 consisting of 1000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, and has issued and paid-up capital amounting to Rp400,000,000. On January 7, 2009, the Company acquired 99,75% ownership of CPS consisting of 399 shares amounting to Rp399,000,000 (equivalent to USD36,730). CPS was established to engage in construction, trading, industry, land transportation, overhaul, printing, agriculture, fishery, aquaculture, mining, services and consulting. s. PT Lumbung Capital On November 29, 2008, PT Lumbung Capital was established based on Notarial Deed No. 114 of Humberg Lie SH, SE, MKn, with authorized capital amounting to Rp2,000,000,000 consisting 2,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, and has issued and paid-in capital amounting to Rp500,000,000. On June 25, 2009, the Company acquired 99.8% share of PT Lumbung Capital, consisting 499 shares amounting to Rp499,000,000 (equivalent to USD48,484). PT Lumbung Capital was established to engage in trading, development, real estate, industry, printing, mining, services and transportation.

42

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) t. PT Green Resources Pada tanggal 7 April 2008, PT Green Resources (Green Resources) didirikan berdasarkan Akta Notaris No.16 di hadapan Agus Madjid SH, dengan modal dasar Rp1.000.000.000 yang terdiri dari 1000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh seluruhnya. Pada tanggal 30 Juni 2009, PT Bumi Resources Investment (BRI), Anak Perusahaan, membeli 50 lembar saham atau 5% kepemilikan saham di Green Resources senilai Rp50.000.000 (setara dengan USD4.890). Pada tanggal 30 November 2009, berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie SH, SE, MKn No,110, Green Resources meningkatkan modal dasarnya dari Rp1.000.000.000 menjadi Rp190.000.000.000 yang terdiri dari 190,000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh seluruhnya. Atas peningkatan modal dasar sebesar Rp189.000.000.000 yang terdiri dari 189.000 lembar saham telah disetor seluruhnya oleh BRI, sehingga kepemilikan sahamnya meningkat menjadi sebesar 99,5%. Green Resources didirikan dengan tujuan untuk melakukan usaha dibidang perdagangan, perindustrian, pertambangan dan jasa. u. Lemington Investments Pte. Ltd. Pada tanggal 9 Maret 2009, Lemington Investment Pte. Ltd (Lemington) didirikan berdasarkan Akta Perusahaan (Cap 50) dihadapan Nurhayati Nongchik, Assistant Registrar Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA), dengan modal dasar SGD2. Perusahaan memiliki 100% kepemilikan saham di Lemington atas nama Andy Pe Yong Woon. Lemington bergerak dibidang Investasi.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued) t. PT Green Resources On April 7, 2008, PT Green Resources (Green Resources) was established based on Notarial Deed No. 16 of Agus Madjid SH, with authorized capital amounting to Rp1,000,000,000 consisting of 1,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, which has been fully issued and paid. On June 30, 2009, PT Bumi Resources Investment (BRI), a Subsidiary, acquired 50 shares or 5%, ownership in Green Resources amounting to Rp50,000,000 (equivalent to USD4,890). On November 30, 2009, based on Notarial Deed No.110 of Humberg Lie SH, SE, MKn, Green Resources increased its authorized capital from Rp1,000,000,000 to Rp190,000,000,000 comprising of 190,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share that has been fully issued and paid. The additional authorized capital amounting to Rp189,000,000,000 consisting of 189,000 shares has been fully paid by BRI, thus increasing its ownership 99.5%.

Green Resources was established to engage in trading, industry, mining and services. u. Lemington Investments Pte. Ltd. On March 9, 2009, Lemington Investment Pte. Ltd. (Lemington) was established based on Companies Act (Cap 50) of Nurhayati Nongchik, Assistant Registrar Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA), with authorized capital amounting to SGD2. The Company acquired 100% ownership of Lemington from Andy Pe Yong Woon to the Company. Lemington was establised as an investment company.

43

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) v. PT Multi Capital Pada tanggal 29 November 2008, PT Multi Capital (Multi Capital) didirikan berdasarkan Akta Notaris No.115 di hadapan Humberg Lie, SH, dengan modal dasar Rp2.000.000.000 yang terdiri dari 2.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham yang sebanyak 500 lembar sahamnya yaitu sebesar Rp500.000.000 (setara dengan USD48.679) telah ditempatkan dan disetor penuh. Pada tanggal 25 Juni 2009, PT Green Resources, Anak perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung, membeli 499 lembar saham atau 99,8% kepemilikan saham di Multi Capital sebesar Rp499.000.000 (setara dengan USD48.581). Multi Capital didirikan dengan tujuan untuk melakukan usaha dibidang perdagangan, pembangunan, perumahan, perindustrian, percetakan, pertambangan, jasa dan angkutan. w. PT Bumi Resources Mineral PT Bumi Resources Mineral (BRM) (dahulu PT Panorama Timur Abadi) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 3 dihadapan Syarifudin, SH, pada tanggal 6 Agustus 2003 dengan modal dasar sebesar Rp1.000.000.000 yang terbagi atas 1.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000 per lembar saham. Modal saham yang telah disetor penuh sebesar 52% yaitu sebanyak 520 lembar saham dengan nilai Rp520.000.000. Pada tanggal 31 Juli 2009, Perusahaan membeli 99.8% kepemilikan di BRM, yang terdiri dari 519 lembar saham senilai USD598.846 (setara dengan Rp5.797.563.660). BRM didirikan dengan tujuan untuk menjalankan usaha dibidang peternakan, perkebunan, elektronik, komputer, alat-alat telekomunikasi, mekanikal, elektrikal dan mesin-mesin serta pertambangan, kehutanan, kontraktor, jasa dan transportasi dan perdagangan serta agen.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued) v. PT Multi Capital On November 29, 2008, PT Multi Capital (Multi Capital) was established based on Notarial Deed No. 115 of Humberg Lie SH, with authorized capital amounting to Rp2,000,000,000 consisting of 2,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, of which 500 shares amounting to Rp500,000,000 (equivalent to USD48,679) were issued and fully paid. On June 25, 2009, PT Green Resources, indirectly owned Subsidiary, has acquired 499 shares or 99.8%, ownership in Multi Capital amounting to Rp499,000,000 (equivalent to USD48,581). Multi Capital was established to engage in trading, construction, real estate, industry, mining, services and transportation.

w. PT Bumi Resources Mineral PT Bumi Resources Mineral (BRM) (previously PT Panorama Timur Abadi) was established based on Notarial Deed No. 3 of Syarifudin SH, dated August 6, 2003 with authorized capital amounting to Rp1.000,000,000, consisting of 1,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, of which 520 shares amounting to Rp520,000,000 representing 52%, is fully paid-up. On July 31, 2009, the Company aquired 99.8% ownership of BRM, consisting of 519 shares amounting to USD598,846 (equivalent to Rp5,797,563,660). BRM was established to engage in poultry, agriculture, electronics, computers, telecommunication tools, mechanical, electrical and machinery, and mining, foresty, contractor, service and transportation and trading, and to act as an agent.

44

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) x. PT Multi Daerah Bersaing Pada tanggal 23 Juli 2009, PT Multi Capital (Multi Capital), Anak perusahaan, dan tiga pemerintah provinsi, yaitu Pemprov NTB, Pemkab Sumbawa Barat dan Pemkab Sumbawa melalui PT Daerah Maju Bersaing (DMB) mendandatangani perjanjian kerjasama dalam pelaksanaan pembelian saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) dengan cara bersama-sama membentuk sebuah perusahaan baru dalam bentuk perseroan terbatas. Maka, Multi Capital dan DMB bersama-sama mendirikan PT Multi Daerah Bersaing (MDB) berdasarkan Akta Notaris No.8 di hadapan Patricia Bunandi Panggabean SH, dengan modal dasar Rp10.000.000.000 yang terdiri dari 10.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham yang sebanyak 2.500 lembar sahamnya yaitu sebesar Rp2.500.000.000 (setara dengan USD248.435) telah ditempatkan dan disetor penuh. Multi Capital memiliki 75% dari saham yang diterbitkan atau sebanyak 1.875 lembar sedangkan DMB memiliki 25% dari saham yang diterbitkan atau sebanyak 625 lembar. Pada tanggal 31 Desember 2009, MDB memiliki 17% kepemilikan saham di NNT, sebuah perusahaan tambang emas dan tembaga di Indonesia. Selanjutnya, MDB berkomitmen untuk membeli tambahan 7% kepemilikan saham NNT pada tanggal 31 Desember 2009. MDB didirikan dengan tujuan untuk menjalankan usaha pertambangan, jasa, perdagangan, pembangunan, perindustrian, pengangkutan. y. Bumi Netherlands BV Pada tanggal 3 November 2009, Perusahaan mendirikan Bumi Netherlands B.V., dengan modal dasar sebesar Euro100,000 yang terdiri dari 100.000 lembar saham dengan nilai nominal Euro1 per lembar saham, yang sebanyak 20.000 lembar saham atau sebesar Euro20.000 (setara dengan USD29.589) telah disetor oleh Perusahaan.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued) x. PT Multi Daerah Bersaing On July 23, 2009, PT Multi Capital (Multi Capital), a Subsidiary, and three provincial governments, Pemprov NTB, Pemkab Sumbawa Barat and Pemkab Sumbawa through PT Daerah Maju Bersaing (DMB) entered into cooperation agreement to acquire divestment shares of PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) through establishment of a new private company. In relation to the agreement, Multi Capital and DMB established PT Multi Daerah Bersaing (MDB) based on Notarial Deed No. 8 of Patricia Bunandi Panggabean SH, with authorized capital amounting to Rp10,000,000,000 consisting of 10,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, of which 2,500 shares amounting to Rp2,500,000,000 (equivalent to USD248,435) were fully paid. Multi Capital owns 75% of the issued shares or 1,875 shares while DMB owns the remaining 25% issued shares or 625 shares.

As of December 31, 2009, MDB owns 17% shareholdings in NNT, a gold and copper mining company in Indonesia. Moreover, MDB has commitment to purchase an additional 7% shareholdings in NNT as of December 31, 2009. MDB was established to engage in mining, services, trading, contractor, industry and transporation. y. Bumi Netherlands BV On November 3, 2009, the Company established Bumi Netherlands B.V with authorized capital amounting to Euro100,000 consisting of 100,000 shares with par value of Euro1 per share, of which 20,000 shares amounting to Euro20,000 (equivalent to USD29,589) has been paid by the Company.

45

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) Bumi Netherland B.V. berdomisili di Amsterdam, Netherland dan didirikan dengan tujuan sebagai induk perusahaan dan perusahaan investasi dalam bidang perumahan, perdagangan dan pengolahan besi, mineral dan produk lainnya serta menyediakan jasa teknik lainnya. z. PT Mitratama Usaha Pada tanggal 30 Desember 2009, PT Mitratama Usaha didirikan berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie SH, SE, MKn No, 97, dengan modal dasar Rp1.000.000.000 yang terdiri dari 1000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham, dari 600 lembar saham sebesar Rp600.000.000 telah ditempatkan dan disetor penuh. PT Mitratama Perkasa dan PT Lumbung Capital, Anak perusahaan, masing-masing memiliki 599 lembar saham (setara dengan 99.8%) dan 1 lembar saham (setara dengan kepemilikan sebesar 2%). Mitratama Usaha didirikan dengan tujuan untuk melakukan usaha dibidang jasa, angkutan, perdagangan, pembangunan, perindustrian, perbengkelan, percetakan, pertanian, perikanan, pertambangan, peternakan dan konsultan. aa. Gallo Oil (Jersey) Ltd. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 28 Desember 2009, Perusahaan menjual 7.399.999 lembar saham atau sebesar 20% kepemilikan saham di Gallo Oil (Jersey) Ltd. kepada Florenceville Financial Ltd. (Florenceville) dengan harga jual sebesar USD290 juta. Selisih antara harga jual dan nilai investasi bersih atas saham yang dijual sebesar USD35,9 juta dicatat sebagai "Laba Penjualan Investasi". Selanjutnya, dengan pejualan saham tersebut kepada pihak ketiga, maka bagian dari nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali atas penjualan saham tersebut telah terealisasi sebesar USD246,74 juta (Catatan 31).

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued) Bumi Netherlands B.V. is domiciled in Amsterdam, the Netherlands and was established as holding and investment company, engaged in real estate, trading and processing of metals, minerals and other products and provide technical services among others. z. PT Mitratama Usaha On December 30, 2009, PT Mitratama Usaha was established based on Notarial Deed No.97 of Humberg Lie SH, SE, MKn., with authorized capital amounting to Rp1,000,000,000 consisting of 1,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, of which 600 shares amounting to Rp600,000,000 has been issued and fully paid. PT Mitratama Perkasa and PT Lumbung Capital, Subsidiaries, own 599 shares (equivalent to 99.8% ownership) and 1 share (equivalent to 2% ownership), respectively. Mitratama Usaha was established to engage in services, transportation, trading, development, industry, overhaul, printing, agriculture, aquaculture, mining, poultry and consulting services. aa. Gallo Oil (Jersey) Ltd. Based on the Share Sale and Purchase Agreement dated December 28, 2009, the Company sold 7,399,999 shares representing 20% interest in Gallo Oil (Jersey) Ltd. to Florenceville Financial Ltd. (Florenceville) at a sales price of USD290 million. The difference between the selling price and the net investment value of the shares sold amounting to USD35.9 million was recorded as Gain on Sale of Investments. Consequently, with the disposal of shares to a third party, the portion of the value in restructuring transaction of entities under common control attributable to the shares sold has been realized amounting to USD246.74 million (Note 31).

46

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) bb. Enercorp Ltd. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 30 Desember 2009, Perusahaan menjual 50% kepemilikan sahamnya di Enercorp kepada Thionville Financier Ltd. (Thionville) dengan harga sebesar USD90 juta. Selisih antara harga jual dan nilai tercatat dari investasi Enercorp sebesar USD41.023.362 dicatat sebagai "Laba Penjualan Investasi". cc. Penelaahan dari Bapepam-LK mengenai akuisisi Zurich Assets International Ltd., Leap-Forward Finance Ltd and Pendopo Coal Ltd. (Catatan 3m, 3n dan 3o) Pada tanggal 8 Januari 2009, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) meminta penjelasan kepada Perusahaan mengenai akuisisi Zurich Assets International Ltd., Leap-Forward Finance Ltd dan Pendopo Coal Ltd. Berdasarkan surat tersebut, Bapepam-LK meminta penjelasan dari Perusahaan mengenai ada tidaknya perubahan pengendalian dan ada tidaknya benturan kepentingan sebagaimana dimaksud Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu dan apakah transaksi tersebut termasuk transaksi material sebagaimana dimaksud Peraturan No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Perusahaan telah menanggapi surat tersebut pada tanggal 13 Januari 2009, dimana Perusahaan menjelaskan bahwa transaksi tersebut tidak memiliki hubungan afiliasi atau tidak memiliki benturan kepentingan, dimana dalam hal ini tidak melanggar Peraturan Bapepam No. IX.E.1; transaksi tersebut tidak dapat diperhitungkan sebagai transaksi yang material karena masing-masing transaksi tersebut tidak lebih dari 10% dari jumlah pendapatan Perusahaan pada tahun 2007 dan tidak lebih dari 20% dari jumlah modal Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007; dan harga akuisisi dinilai sesuai dengan nilai wajar berdasarkan hasil penilaian dari penilai independen.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued) bb. Enercorp Ltd. Based on the Share Sale and Purchase Agreement dated December 30, 2009, the Company sold its remaining 50% interest in Enercorp to Thionville Financier Ltd. (Thionville) at a sales price of USD90 million. The difference between the selling price and the carrying value of investment in Enercorp amounting to USD41,023,362 was recorded as Gain on Sale of Investments. cc. Review of Bapepam-LK on the acquisition of Zurich Assets International Ltd., LeapForward Finance Ltd. and Pendopo Coal Ltd. (Notes 3m, 3n and 3o) On January 8, 2009, Capital Market and Financial Institution Agency (Bapepam-LK) has requested clarification from the Company regarding the acquisition of Zurich Assets International Ltd., Leap-Forward Finance Ltd., and Pendopo Coal Ltd. Based on the letter, Bapepam-LK was seeking the Companys explanation in respect of there being any changes in control or conflict of interest as described in Regulation of Bapepam-LK No. IX.E.1 concerning Affiliate Transactions and Conflict of Interest of Certain Transactions and whether the transactions were considered material as described on Regulation No. IX.E.2 concerning Material Transaction and Changes in Main Operation Activities. The Company sent its response letter on January 13, 2009 explaining that the transactions are not between affiliated parties and are not transactions with conflict of interest, and therefore not in violation of Bapepam Regulation No. IX.E.1; those transactions cannot be considered as material since each transaction is not more than 10% of the Companys revenue nor more than 20% of its equity as of December 31, 2007; and the acquisition is priced at fair value based on the valuation report from the independent appraiser.

47

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari: 2009 Kas Euro Rupiah Dolar AS Lain-lain Jumlah kas Bank Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah USD100.000) Sub-jumlah Dolar AS PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited Credit Suisse Limited PT Bank Central Asia Tbk Deutsche Bank AG Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT ANZ Panin Bank Citibank, N.A. Liberian Bank for Development BNP Paribas PT Bank Danamon Indonesia Tbk Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Lain-lain (masing-masing dibawah USD100.000) Sub-jumlah 2.874.411 778.739 81.127 16.539 3.750.816

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 4. CASH ON HAND AND IN BANKS This account consists of: 2008 96.571 73.100 22.334 192.005 Cash on hand Euro Rupiah US Dollar Others Total cash on hand Cash in banks Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Others (each below USD100,000) Sub-total US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited Credit Suisse Limited PT Bank Central Asia Tbk Deutsche Bank AG Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT ANZ Panin Bank Citibank, N.A. Liberian Bank for Development BNP Paribas PT Bank Danamon Indonesia Tbk Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Others (each below USD100,000) Sub-total

8.389.045 1.116.488 960.293 902.704 797.494 693.779 588.287 314.546 184.762 13.947.398

6.418.133 2.122.123 85.561 1.286.044 49.068 252.431 223.788 969.368 207.832 11.614.348

12.273.120 9.990.441 4.558.788 3.337.451 3.203.396 3.130.155 695.968 681.236 522.130 234.041 221.326 114.340 51.778 39.014.170

12.902.496 9.186.297 45.431.615 1.249.521 5.982.160 63.892.333 6.779.021 6.474.282 1.277.287 460.415 116.238 283.131 21.562 154.056.358

48

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN BANK (Lanjutan) 2009 Dolar Australia Macquarie Group Limited Westpact Bank Citibank, N.A. Sub-jumlah Yen Jepang Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Mauritania Ouguiya BNP Paribas Euro BNP Paribas Jumlah kas di bank Jumlah 2.489.832 729.532 59.549 3.278.913 23.260 42.617 4.361 56.310.719 60.061.535

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 4. CASH ON HAND AND IN BANKS (Continued) 2008 4.370.846 1.512.523 5.883.369 184.002 14.511 2.687 171.755.275 171.947.280 Australian Dollar Macquarie Group Limited Westpact Bank Citibank, N.A. Sub-total Japanese Yen Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Mauritania Ouguiya BNP Paribas Euro BNP Paribas Total cash in banks Total

5.

KAS DI BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA Akun ini terdiri dari: 2009 Rekening bank Rupiah PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT ANZ Panin Bank Lain-lain (masing-masing dibawah USD1.000) Sub-jumlah Dolar AS Bank of New York Mellon Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk Deutsche Bank AG PT ANZ Panin Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah USD1.000) Sub-jumlah Jumlah rekening bank

5.

RESTRICTED CASH IN BANKS This account consists of: 2008 Bank accounts Rupiah PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT ANZ Panin Bank Others (each below USD1,000) Sub-total US Dollar Bank of New York Mellon Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk Deutsche Bank AG PT ANZ Panin Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk Others (each below USD1,000) Sub-total Total bank accounts

160.641 9.524 1.058 171.223 52.041.237 15.840.823 6.994.036 5.900.000 3.030.633 1.617.266 76.349 85.500.344 85.671.567

135.508 5.542 1.066 826 142.942 113.839.982 14.781.569 7.484.068 5.900.000 3.264.017 917.610 2.297.726 15 148.484.987 148.627.929

49

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 5. KAS DI BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (Lanjutan) 2009 Deposito berjangka Rupiah PT ANZ Panin Bank PT Bank Mega Tbk Sub-jumlah Dolar AS PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT ANZ Panin Bank Sub-jumlah Jumlah deposito berjangka Jumlah

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 5. RESTRICTED CASH IN BANKS (Continued) 2008 Time deposits Rupiah PT ANZ Panin Bank PT Bank Mega Tbk Sub-total US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT ANZ Panin Bank Sub-total Total time deposits Total

8.167.401 8.167.401 8.167.401 93.838.968

191.589 280.467 472.056 8.167.401 1.063.303 305.608 9.536.312 10.008.368 158.636.297

Kas di bank yang dibatasi penggunaannya pada Bank of New York Mellon dan Standard Chartered Bank merupakan akun escrow yang dibentuk sesuai dengan Perjanjian Distribusi Kas (Cash Distribution Agreement/CDA) (Catatan 41g). Kas di bank yang dibatasi penggunaannya pada Deutsche Bank AG adalah untuk jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh PT Mitratama Perkasa, Anak perusahaan (Catatan 24d). Kas yang dibatasi penggunaannya di PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mega Tbk and PT ANZ Panin Bank merupakan bank garansi sehubungan dengan performance bonds dan garansi yang diberikan oleh bank tersebut untuk kepentingan bagi pelanggan dan pemasok KPC, Anak perusahaan. Kas yang dibatasi penggunaannya di Standard Chartered Bank juga dimaksudkan untuk pembayaran dan penagihan dari PT Thiess Contractors Indonesia, PT Pamapersada Nusantara dan PT Darma Henwa Tbk, yang merupakan kontraktor penambangan bagi KPC. Deposito berjangka di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan jaminan eksplorasi sehubungan dengan standby letter of credit yang tidak dapat ditarik kembali yang diberikan kepada Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman (MOMR) dalam kaitannya dengan aktivitas eksplorasi yang dilakukan oleh Gallo Oil (Jersey) Ltd., Anak perusahaan.

Restricted cash in Bank of New York Mellon and Standard Chartered Bank represent escrow accounts in accordance with the Cash Distribution Agreement (CDA) (Note 41g). Restricted cash in Deutsche Bank AG is used as security for the credit facility obtained by PT Mitratama Perkasa, a Subsidiary (Note 24d). Restricted cash in PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mega Tbk and PT ANZ Panin Bank are related to bank guarantees for performance bonds and bank guarantees provided by such banks for the benefit of certain customers and suppliers of KPC, a Subsidiary. Restricted cash in Standard Chartered Bank is also intended for payment and collection from PT Thiess Contractors Indonesia, PT Pamapersada Nusantara and PT Darma Henwa Tbk, KPCs mining contractors.

Time deposit in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk represents exploration guarantee deposit that was placed in relation to the irrevocable standby letter of credit provided to the Ministry of Oil and Mineral Resources, Republic of Yemen (MOMR) for exploration activities of Gallo Oil (Jersey) Ltd., the Subsidiary.

50

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 5. KAS DI BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (Lanjutan) Kisaran suku bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut: 2009 Dolar AS Rupiah 6. INVESTASI JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari: 2009 Harga Perolehan Ditambah: Kenaikan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual Jumlah 225.695.969 0,50% 2,00% - 6,25%

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 5. RESTRICTED CASH IN BANKS (Continued) The annual interest rates of time deposits were as follows: 2008 4% 2,50% - 7,50% 6. SHORT-TERM INVESTMENTS US Dollar Rupiah

This account consists of: 2008 293.408.394 Cost Add : Unrealized gain on increase in fair value of available for sale marketable securities Total

2.891.539 228.587.508

5.165.595 298.573.989

Pada tanggal 27 Agustus 2008, Perusahaan menandatangani kontrak jasa pengelolaan dana dengan PT Recapital Asset Management (Recapital), pihak ketiga, untuk jangka waktu enam (6) bulan. Berdasarkan kontrak ini Perusahaan memberikan kewenangan penuh kepada Recapital untuk bertindak sebagai manajer investasi dalam mengelola dana Perusahaan sampai dengan USD350 juta. Pada tanggal 18 Agustus 2009, perjanjian tersebut diperpanjang sampai dengan tanggal 18 Februari 2010. Selama tahun 2009, Perusahaan telah melakukan pencairan sebagian dana sebesar USD83.712.426. Pada tanggal 2 September 2009, Perusahaan menandatangani kontrak jasa pengelolaan dana dengan Recapital untuk jangka waktu enam (6) bulan. Berdasarkan kontrak ini Perusahaan memberikan kewenangan penuh kepada Recapital untuk bertindak sebagai manajer investasi dalam mengelola dana Perusahaan sampai dengan USD50 juta. Selama tahun 2009, Perusahaan telah melakukan pencairan sebagian dana sebesar USD30 juta.

On August 27, 2008, the Company and PT Recapital Asset Management (Recapital), a third party, entered into a discretionary fund contract for a period of six (6) months. Based on this contract, the Company will give full authority to Recapital as investment manager to carry out the management of the Companys funds up to an amount of USD350 million. On August 18, 2009, the agreement was extended until February 18, 2010. During 2009, the Company made partial redemptions amounting to USD83,712,426.

On September 2, 2009, the Company and Recapital entered into a second discretionary fund contract for a period of six (6) months. Based on this contract, the Company will give full authority to Recapital as investment manager to carry out the management of the Companys funds up to an amount of USD50 million. During 2009, the Company made partial redemptions amounting to USD30 million.

51

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 6. INVESTASI JANGKA PENDEK (Lanjutan) Laba investasi yang telah direalisasikan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar USD11.287.574 dan USD9.696.019 yang disajikan sebagai Laba atas Pelepasan Investasi Jangka Pendek dalam laporan laba rugi konsolidasian. Investasi tersebut di atas dimaksudkan sebagai investasi yang tersedia untuk dijual. 7. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 2009 Pihak Ketiga Pelanggan luar negeri Dolar AS Mitsubishi Corporation, Jepang China National Minerals Cina Glencore International AG, Switzerland Formosa Plastics Group, Taiwan Enel Trade SPA, Italia Castle Peak Power, Hong Kong Korea Southern Power, Korea Nippon Steel Corporation, Jepang Shanxi Coal Import and Export, Cina IEG Limited, Hong Kong Mitsui and Company,Jepang Qinfa Trading Limited, Cina Datang International Power Generation Co. Ltd., Cina Taiwan Power Corporation, Taiwan National Power Corporation, Philippines Toyota Tsusho,Jepang The Hong Kong Electric, Hong Kong National Power Supply, Thailand

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 6. SHORT-TERM INVESTMENTS (Continued) The realized gain on sale of short-term investments for the years ended December 31, 2009 and 2008 amounting to USD11,287,574 and USD9,696,019, respectively, is presented as Gain on Sale of Short-term Investments in the consolidated statements of income. The above investments are intended as available for sale. 7. TRADE RECEIVABLES This account consists of: 2008 Third Parties Overseas customers US Dollar Mitsubishi Corporation, Japan China National Minerals, China Glencore International AG, Switzerland Formosa Plastics Group, Taiwan Enel Trade SPA, Italy Castle Peak Power, Hong Kong Korea Southern Power, Korea Nippon Steel Corporation, Japan Shanxi Coal Import and Export, China IEG Limited, Hong Kong Mitsui and Company,Japan Qinfa Trading Limited, China Datang International Power Generation Co. Ltd., China Taiwan Power Corporation, Taiwan National Power Corporation, Philippines Toyota Tsusho,Japan The Hong Kong Electric, Hong Kong National Power Supply, Thailand

60.388.398 20.244.959 17.051.990 15.625.340 8.944.886 8.868.325 8.405.422 8.352.898 8.215.434 6.891.602 6.149.377 6.137.445 5.974.176 5.638.954 -

63.463.783 1.439.853 11.531.634 11.428.128 13.935.553 16.368.191 11.273.539 11.239.536 10.171.912

52

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 7. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 2009 Bussan Sumisho Carbon Energy Co. Ltd. EDF Trading Korea Western Power Company Ltd., Korea Bulk Trading Lain-lain (masing-masing dibawah USD5.000.000) Sub-jumlah Pelanggan dalam negeri Dolar AS Enercorp Ltd. PT Mahkotamas Duta Makmur PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT Freeport Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah USD1.000.000) Sub-jumlah Pelanggan dalam negeri Rupiah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Power Indonesia Sub-jumlah Jumlah pelanggan dalam negeri Jumlah pihak ketiga Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih Hubungan Istimewa (Catatan 38a) Pelanggan dalam negeri Dolar AS Enercorp Ltd. Jumlah

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 7. TRADE RECEIVABLES (Continued) 2008 8.490.300 8.124.449 5.717.318 5.579.419 13.689.635 192.453.250 Bussan Sumisho Carbon Energy Co. Ltd. EDF Trading Korea Western Power Company Ltd.,Korea Bulk Trading Others (each below USD5,000,000) Sub-total Local customers US Dollar Enercorp Ltd. PT Mahkotamas Duta Makmur PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT Freeport Indonesia Others (each below USD1,000,000) Sub-total Local customers - Rupiah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Power Indonesia Sub-total Total local customers Total third parties Less: Allowance for doubtful accounts Net Related Parties (Note 38a) Local customer US Dollar Enercorp Ltd. Total

23.686.897 210.576.103

21.908.145 9.313.924 6.299.630 161.834 37.683.533

1.650.655 2.470.685 5.230.947 1.048.786 10.401.073

9.739.362 8.286.656 18.026.018 55.709.551 266.285.654 (161.834 ) 226.123.820

7.745.897 4.669.667 12.415.564 22.816.637 215.269.887 (161.834 ) 215.108.053

266.123.820

35.902.568 251.010.621

53

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 7. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 2009 Lancar 1 sampai dengan 30 hari 31 sampai dengan 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih 266.123.820 161.834 266.285.654 (161.834 ) 266.123.820

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 7. TRADE RECEIVABLES (Continued) The aging schedule of trade receivables was as follows: 2008 251.010.621 161.834 251.172.455 (161.834 ) 251.010.621 Current 1 to 30 days due 31 to 90 days due Over 90 days due Total Less: Allowance for doubtful accounts Net

Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang dari pihak ketiga. 8. PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 2009 Pihak ketiga - Dolar AS Florenceville Financial Ltd. PT Bukit Mutiara Thionville Financier Ltd. Piutang dividen Enercorp Ltd. Piutang kontraktor Lain-lain Sub-jumlah Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih Hubungan istimewa - Rupiah Piutang karyawan Jumlah Dikurangi: Bagian jangka panjang Bagian jangka pendek 290.000.000 250.000.000 90.000.000 44.091.193 32.971.199 5.857.607 26.396.647 739.316.646 (2.186.526 ) 737.130.120 708.129 737.838.249 250.000.000 487.838.249 8.

Based on the review of the individual receivable accounts at the end of the year, the management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts receivable to third parties.

OTHER RECEIVABLES This account consists of: 2008 9.093.389 13.143.628 22.237.017 (2.163.420 ) 20.073.597 760.392 20.833.989 20.833.989 Third parties - US Dollar Florenceville Financial Ltd. PT Bukit Mutiara Thionville Financier Ltd. Dividend receivables Enercorp Ltd. Contractor receivables Others Sub-total Less: Allowance for doubtful accounts Net Related parties - Rupiah Employee receivables Total Less: Non-current portion Current portion

54

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 8. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) Piutang dari Florenceville Financial Ltd. sebesar USD290 juta merupakan tagihan sehubungan dengan penjualan 7.399.999 lembar saham atau 20% dari modal saham Gallo Oil (Jersey) Ltd., Anak perusahaan, pada tanggal 28 Desember, 2009 (Catatan 3aa). Piutang dari Thionville Financier Ltd. sebesar USD90 juta merupakan tagihan sehubungan dengan penjualan 5 lembar saham atau 50% dari modal saham Enercorp Ltd., Anak perusahaan, pada tanggal 30 Desember 2009 (Catatan 3bb dan11). Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang dari pihak ketiga. 9. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari: 2009 Batubara Suku cadang dan bahan bakar Jumlah Dikurangi: Penyisihan atas kerugian persediaan usang Bersih 118.347.226 84.686.684 203.033.910 (3.645.652 ) 199.388.258

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 8. OTHER RECEIVABLES (Continued) Due from Florenceville Financial Ltd. amounting to USD290 million represents receivable in relation to the sale of 7,399,999 shares or 20% of the issued share capital of Gallo Oil (Jersey) Ltd., a Subsidiary, on December 28, 2009 (Note 3aa). Due from Thionville Financier Ltd. amounting to USD90 million represents receivable in relation to the sale of 5 shares or 50% of the issued share capital of Enercorp Ltd., a Subsidiary, on December 30, 2009 (Notes 3bb and 11). The management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts receivable to third parties. 9. INVENTORIES This account consists of: 2008 85.069.670 72.428.243 157.497.913 (4.800.192 ) 152.697.721 Coal Spare parts and fuel supplies Total Less: Allowance for inventories obsolescence Net

Berdasarkan penelaahan terhadap persediaan, manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan adalah cukup untuk menutup kemungkinan terjadinya kerugian dan keusangan dari persediaan. Sesuai dengan PKP2B, seluruh suku cadang dan bahan bakar yang tercatat dalam laporan keuangan Anak-anak perusahaan (Arutmin dan KPC) merupakan milik Pemerintah Indonesia yang diserahkan hak penggunaannya kepada Anakanak perusahaan (Catatan 41a). Persediaan Arutmin telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sekitar USD25 juta dan USD20 juta pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut. Persediaan KPC diasuransikan dalam satu paket dengan aset tetap (Catatan 12).

Based on a review of the inventories, the management believes that the allowance is adequate to cover possible losses and obsolescence arising from inventories. In accordance with the CCOW, spare parts and fuel supplies recorded in the Subsidiaries (Arutmin and KPC) financial statements remain the property of the GOI, with an exclusive right of use granted to Subsidiaries (Note 41a). Inventories of Arutmin are covered by insurance against losses from fire and other risks for a coverage amount of approximately USD25 million and USD20 million as of December 31, 2009 and 2008, respectively, which management believes is adequate to cover possible losses from such risks. Inventories of KPC are insured in a package with fixed assets (Note 12). 55

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari: 2009 Uang muka Pajak Pertambahan Nilai Biaya dibayar di muka Jaminan Jumlah 27.281.985 10.348.235 5.757.548 5.160.916 48.548.684

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 10. OTHER CURRENT ASSETS This account consists of: 2008 34.265.425 2.873.204 7.063.860 8.314.190 52.516.679 Advances Value-Added Tax Prepaid expenses Deposit Total

11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI Akun ini terdiri dari:


2009 Nilai Penyertaan Awal/ Carrying Value at Beginning Balance 200.384.210 11.108.121 12.849.995 224.342.326

11. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES This account consists of:

Perubahan Selama Tahun Berjalan/ Changes During The Period Penambahan/ Additions Pengurangan/ (Deductions) 637.806.500 27.574 27.574 (49.784.609 ) 588.077.039 Bagian Laba (Rugi)/ Equity in Income (Loss) 46.884.300 (810.855 ) 36.934.614 83.008.059

Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%) Metode ekuitas: PT Newmont Nusa Tenggara Zurich Assets International Ltd. PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada Westside Corporation Ltd. Enercorp Ltd. Sub-jumlah Metode biaya: PT Coalindo Energy Avocet Mining PLC Sub-jumlah Jumlah 17,00 80,00 30,00 30,00 20,10 -

Penerimaan Dividen/ Dividend (46.884.300) (46.884.300)

Nilai Penyertaan Akhir / Carrying Value at Ending Balance 637.806.500 199.573.355 27.574 27.574 11.108.121 848.543.124 Equity Method: PT Newmont Nusa Tenggara Zurich Assets International Ltd. PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada Westside Corporation Ltd. Enercorp Ltd. Sub-total Cost Method: PT Coalindo Energy Avocet Mining PLC Sub-total Total

15,58 1,67

98.875 8.006.272 8.105.147 232.447.473

588.077.039

83.008.059

(46.884.300)

98.875 8.006.272 8.105.147 856.648.271

2008 Nilai Penyertaan Awal/ Carrying Value at Beginning Balance 5.932.135 10.234.186 16.166.321 Perubahan Selama Tahun Berjalan/ Changes During The Period Penambahan/ Additions 200.384.210 873.935 201.258.145 Bagian Laba/ Equity in Income 6.917.860 6.917.860 Penerimaan Dividen/ Dividend Nilai Penyertaan Akhir / Carrying Value at Ending Balance 200.384.210 12.849.995 11.108.121 224.342.326 Equity Method: Zurich Assets International Ltd. Enercorp Ltd. Westside Corporation Ltd. Sub-total Cost Method: PT Coalindo Energy Avocet Mining PLC Sub-total Total

Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%) Metode ekuitas: Zurich Assets International Ltd. Enercorp Ltd. Westside Corporation Ltd. Sub-jumlah Metode biaya: PT Coalindo Energy Avocet Mining PLC Sub-jumlah Jumlah 80,00 50,00 30,10

15,58 1,67

98.875 98.875 16.265.196

8.006.272 8.006.272 209.264.417

6.917.860

98.875 8.006.272 8.105.147 232.447.473

56

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (Lanjutan) a. Zurich Assets International Ltd. Selain Perjanjian Jual Beli tanggal 23 Desember 2008 (Catatan 3m dan 41n), PT Bumi Resources Investment (BRI), Anak perusahaan, Goodrich Management Corp. (Goodrich) dan Quest Corporation (Quest) (Para Pihak) menandatangani Perjanjian Pelaksanaan (Undertaking Agreement) sehubungan dengan operasional dan manajemen PT Darma Henwa Tbk (DEWA). Dalam Perjanjian Pelaksanaan tersebut, para pihak menyetujui bahwa Quest akan menjadi pemegang saham pengendali atas DEWA melalui Zurich Assets International Ltd. (Zurich) tanpa mengindahkan fakta bahwa BRI telah mengakuisisi 80% dari jumlah saham yang diterbitkan oleh Zurich. Quest memiliki 2.000 lembar saham yang merupakan 20% dari jumlah saham yang diterbitkan oleh Zurich. b. Westside Corporation Ltd. Pada tanggal 5 Januari 2007, Perusahaan berpartisipasi dalam penawaran saham perdana (IPO) Westside Corporation Ltd. (Westside), sebuah perusahaan yang berdomisili di Australia yang bergerak dalam bidang pertambangan dan energi. Saham Westside telah terdaftar dan diperdagangkan di Bursa Efek Australia sejak tanggal 10 Januari 2007. Partisipasi Perusahaan di Westside adalah sebanyak 20.400.000 lembar saham atau 27,54% dari jumlah saham Westside dengan nilai nominal AUD0,50 per lembar. Perusahaan telah membayar sebesar AUD10.200.000 (setara dengan USD8.062.107). Beban transaksi yang timbul atas perolehan sebesar USD2.172.078 ditambahkan pada nilai perolehan investasi. Pada tanggal 28 Februari 2008, Perusahaan membeli tambahan saham sebanyak 1.889.885 lembar saham senilai AUD951.979 (setara dengan USD873.936), sehingga kepemilikan Perusahaan atas saham di Westside menjadi 22.289.885 lembar saham atau 30,1%.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 11. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES (Continued) a. Zurich Assets International Ltd. In addition to the Share Purchase Agreement dated December 23, 2008 (Notes 3m and 41n), PT Bumi Resources Investment (BRI), a Subsidiary, Goodrich Management Corp. (Goodrich) and Quest Corporation (Quest) (the Parties) entered into an Undertaking Agreement relating to the operation and management of PT Darma Henwa Tbk (DEWA). As stipulated under the Undertaking Agreement, the parties have acceded that Quest will remain as the controlling shareholder of DEWA through Zurich Assets International Ltd. (Zurich) regardless of the fact that BRI has acquired 80% of the total issued shares of Zurich. Quest owns 2,000 shares representing 20% of the total issued shares of Zurich. b. Westside Corporation Ltd. On January 5, 2007, the Company participated in the initial public offering (IPO) of Westside Corporation Ltd. (Westside), a company domiciled in Australia that operates in the mining and energy industries. Westside shares have been listed and traded on the Australian Stock Exchange starting January 10, 2007. The Companys participation in Westside ownership was 20,400,000 shares or 27.54% of its total shares, with nominal value of AUD0.50, for which the Company paid AUD10,200,000 (equivalent to USD8,062,107). Transaction cost incurred on the acquisition amounting to USD2,172,078 was added to the cost of investment. On February 28, 2008, the Company acquired an additional 1,889,885 shares for AUD951,979 (equivalent to USD873,936) raising the Companys ownership in Westside to 30.1% or equivalent to 22,289,885 shares.

57

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (Lanjutan) Perusahaan memilih untuk tidak mengambil hak opsinya untuk membeli tambahan saham Westside sebanyak 10.200.000 lembar saham dengan nilai nominal AUD0,50 per lembar, yang jatuh tempo tanggal 31 Maret 2009. Maka, kepemilikan Perusahaan telah berkurang sebesar 20.10% karena adanya dilusi dari saham Westside dan hasil dari pengambilan hak opsi dari pemegang saham Westside yang lain. c. Enercorp Ltd. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 29 Desember 2006, Perusahaan menjual 10% kepemilikan sahamnya di Enercorp Ltd. (Enercorp) kepada Prove Enegy Investments Ltd. (Prove) dengan harga sebesar USD371.240. Selanjutnya, kepemilikan saham Perusahaan di Enercorp menjadi 50%. Pada tanggal yang sama, Perusahaan, Grandwise Ocean dan Prove, para pemegang saham Enercorp, menandatangani Perjanjian Pemegang Saham yang membatasi Enercorp untuk mengalihkan dana ke Perusahaan. Sehubungan dengan adanya pembatasan ini mulai tanggal 29 Desember 2006, Perusahaan tidak lagi mengkonsolidasikan laporan keuangan Enercorp. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 30 Desember 2009, Perusahaan menjual 50% kepemilikan sahamnya di Enercorp kepada Thionville Financier Ltd. (Thionville) dengan harga sebesar USD90 juta. Selisih antara harga jual dan nilai tercatat dari investasi Enercorp sebesar USD41.023.362 dicatat sebagai "Laba Penjualan Investasi". d. Avocet Mining PLC Pada bulan Februari dan Maret 2008, Perusahaan mengakuisisi 2.011.590 lembar saham biasa atau sebesar 1,67% kepemilikan saham di Avocet Mining PLC (Avocet) dengan nilai GBP4.022.141 (setara dengan USD8.006.272). Avocet adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan emas dan berdomisili di Inggris, yang sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Alternative Investment Market (AIM), sub-market di Bursa Efek London.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 11. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES (Continued) The Company did not exercise its option to buy an additional 10,200,000 shares of Westside at AUD0.50 per share, which expired on March 31, 2009. Consequently, the Companys ownership was reduced to 20.10% due to the dilution of Westside shares resulting from the exercise of options of other shareholders of Westside.

c. Enercorp Ltd. Based on the Share Sale and Purchase Agreement dated December 29, 2006, the Company sold 10% of its ownership interest in Enercorp Ltd. (Enercorp) to Prove Energy Investments Ltd. (Prove) at a sales price of USD371,240. Accordingly, the Companys ownership interest in Enercorp became 50%. On the same date as the above, the Company, Grandwise Ocean and Prove, the shareholders of Enercorp, entered into a Shareholders Agreement, wherein Enercorp is restricted from transferring funds to the Company. As a result, the Company deconsolidated Enercorp due to restrictions resulting from this agreement starting from December 29, 2006. Based on the Share Sale and Purchase Agreement dated December 30, 2009, the Company sold its remaining 50% interest in Enercorp to Thionville Financier Ltd. (Thionville) at a sales price of USD90 million. The difference between the selling price and the carrying value of investment in Enercorp amounting to USD41,023,362 was recorded as Gain on Sale of Investments. d. Avocet Mining PLC In February and March 2008, the Company acquired 2,011,590 ordinary shares, representing 1.67% ownership interest in Avocet Mining PLC (Avocet) for a gross consideration of GBP4,022,141 (equivalent to USD8,006,272). Avocet is a gold mining company domiciled in United Kingdom, shares of which are listed and traded on the Alternative Investment Market (AIM), a submarket of the London Stock Exchange.

58

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (Lanjutan) e. PT Newmont Nusa Tenggara Pada tanggal 6 November 2009, Perusahaan melalui Anak perusahaannya, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham (PJBS) dengan Newmont Indonesia Ltd. (NIL) dan Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) mengenai jual beli saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebesar 10% yang terdiri dari 683,407 lembar saham. MDB membayar seluruh harga perolehan sebesar USD391 juta pada tanggal 16 November 2009 (Catatan 41z). NNT merupakan perusahaan tambang tembaga dan emas yang berlokasi di Nusa Tenggara, Indonesia. Pada tanggal 23 November 2009, MDB menandatangai PJBS kedua dengan NIL dan NTMC sehubungan dengan jual beli 14% tambahan kepemilikan saham yang terdiri dari 956.770 lembar saham di NNT dengan total harga perolehan sebesar USD493,6 juta. Pada tanggal 14 Desember 2009, MDB membayar harga perolehan sebesar USD246.806.500 untuk 7% saham tersebut (Catatan 41aa). Pada tanggal 31 Desember 2009, persyaratan untuk menyelesaikan jual beli saham sebanyak 7% dari saham yang tersisa belum dapat diselesaikan, dan sampai dengan tanggal laporan kepemilikan MDB adalah sebesar 17%. 12. ASET TETAP Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut:
2009 Saldo Awal/ Beginning Balance Harga Perolehan Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian Sub-jumlah Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-jumlah Jumlah Harga Perolehan Penambahan/ Additions Pengurangan/ Disposals

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 11. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES (Continued) e. PT Newmont Nusa Tenggara On November 6, 2009, the Company, through its Subsidiary, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) signed a Shares Sale Agreement (SSA) with Newmont Indonesia Ltd. (NIL) and Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) regarding the sale and purchase of 10% interest in PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) consisting of 683,407 shares. MDB paid the total acquisition price of USD391 million on November 16, 2009 (Note 41z). NNT is a copper and gold mining company located at Nusa Tenggara, Indonesia.

On November 23, 2009, MDB signed a second SSA with NIL and NTMC regarding the sale and purchase of additional 14% ownership consisting of 956,770 shares in NNT for a total acquisition price of USD493.6 million. On December 14, 2009, MDB paid the acquisition price for the 7% shares amounting to USD246,806,500 (Note 41aa). As of December 31, 2009, the conditions to completion for the sale and purchase of the remaining 7% shares are not yet completed, therefore, the MDBs ownership as of that date is only 17%.

12. FIXED ASSETS Details and changes of fixed assets were as follows:
Selisih Kurs/ Translation Adjustments Saldo Akhir/ Ending Balance Acquisition Cost Direct ownership Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles Construction-in-progress Sub-total Indirect ownership Leased assets Machinery and equipment Vehicles Sub-total Total Acquisition Cost

Reklasifikasi/ Reclassifications

1.492.546.803 11.654.009 8.573.043 141.119.470 1.653.893.325

48.513.697 129.895 265.329 65.375.349 114.284.270

1.081.496 263.498 335.151 7.988.569 9.668.714

41.684.237 3.502.290 (6.220.471 ) 38.966.056

16.413.118 145.306 423.878 5.550.141 22.532.443

1.598.076.359 11.665.712 12.429.389 197.835.920 1.820.007.380

225.915.799 3.448.397 229.364.196 1.883.257.521

250.758.012 35.926 250.793.938 365.078.208

9.668.714

(38.884.540 ) (81.516 ) (38.966.056 ) -

(235.642 ) (2.781.980 ) (3.017.622 ) 19.514.821

437.553.629 620.827 438.174.456 2.258.181.836

59

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (Lanjutan)
2009 Saldo Awal/ Beginning Balance Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Sub-jumlah Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-jumlah Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Penambahan/ Additions Pengurangan/ Disposals

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 12. FIXED ASSETS (Continued)
Selisih Kurs/ Translation Adjustments Saldo Akhir/ Ending Balance Accumulated Depreciation Direct ownership Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles Sub-total Indirect ownership Leased assets Machinery and equipment Vehicles Sub-total Total Accumulated Depreciation Carrying Value

Reklasifikasi/ Reclassifications

937.104.965 8.796.055 7.048.661 952.949.681

60.093.003 919.510 2.845.542 63.858.055

1.081.496 17.879 33.193 1.132.568

18.802.724 18.802.724

731.488 731.488

1.015.650.684 9.697.686 9.861.010 1.035.209.380

51.394.931 113.557 51.508.488 1.004.458.169 878.799.352

50.494.243 53.877 50.548.120 114.406.175

1.132.568

(18.802.724 ) (18.802.724 ) -

731.488

83.086.450 167.434 83.253.884 1.118.463.264 1.139.718.572

2008 Saldo Awal/ Beginning Balance Harga Perolehan Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian Sub-jumlah Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-jumlah Jumlah Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Sub-jumlah Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-jumlah Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Penambahan/ Additions Pengurangan/ Disposals Reklasifikasi/ Reclassifications Selisih Kurs/ Translation Adjustments Saldo Akhir/ Ending Balance Acquisition Cost Direct ownership Machinery and equipment furniture and fixtures Vehicles Construction-in-progress Sub-total Indirect ownership Leased assets Machinery and equipment Vehicles Sub-total Total Acquisition Cost Accumulated Depreciation Direct ownership Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles Sub-total Indirect ownership Leased assets Machinery and equipment Vehicles Sub-total Total Accumulated Depreciation Carrying Value

1.439.772.398 9.092.489 7.448.379 26.830.645 1.483.143.911

68.726.953 2.465.801 1.122.937 114.589.656 186.905.347

17.318.669 17.318.669

9.980.737 95.719 1.727 (300.831 ) 9.777.352

(8.614.616 ) (8.614.616 )

1.492.546.803 11.654.009 Office 8.573.043 141.119.470 1.653.893.325

137.355.576 225.471 137.581.047 1.620.724.958

98.337.575 3.222.926 101.560.501 288.465.848

17.318.669

(9.777.352 ) (9.777.352 ) -

(8.614.616 )

225.915.799 3.448.397 229.364.196 1.883.257.521

905.734.944 8.487.610 6.929.608 921.152.162

43.485.311 308.445 119.053 43.912.809

17.240.414 17.240.414

5.125.124 5.125.124

937.104.965 8.796.055 7.048.661 952.949.681

31.409.710 65.666 31.475.376 952.627.538 668.097.420

25.110.345 47.891 25.158.236 69.071.045

17.240.414

(5.125.124 ) (5.125.124 ) -

51.394.931 113.557 51.508.488 1.004.458.169 878.799.352

Sesuai dengan PKP2B, aset tetap yang dicatat dalam laporan keuangan KPC dan Arutmin, Anak perusahan, merupakan milik Pemerintah Indonesia. KPC dan Arutmin mempunyai hak eksklusif untuk menggunakan aset tetap tersebut selama masa manfaat ekonomisnya atau sisa masa dalam PKP2B, mana yang lebih pendek (Catatan 41a).

In accordance with the CCOW, fixed assets recorded in the financial statements of KPC and Arutmin, the Subsidiaries, remain the property of the GOI, with KPC and Arutmin having an exclusive right to use the assets over their useful lives or the remaining term of the CCOW, whichever is shorter (Note 41a).

60

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (Lanjutan) Aset tetap dan persediaan di KPC telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar USD1 milyar dan USD2,4 milyar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Manajemen KPC berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut (Catatan 9). Seluruh aset tetap Arutmin telah diasuransikan terhadap kerugian kebakaran dan risiko lainnya sebesar USD418 juta dan USD329 juta masingmasing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Manajemen Arutmin berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko tersebut (Catatan 9). KPC dan FBS telah mengadakan perjanjian sewa pembiayaan untuk beberapa alat berat yang digunakan untuk kegiatan operasional pertambangan (Catatan 26). Alokasi beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Beban pokok pendapatan Biaya eksplorasi tangguhan Beban usaha (Catatan 35) Jumlah 92.749.317 12.690.416 8.966.442 114.406.175

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 12. FIXED ASSETS (Continued) Fixed assets, as well as inventories of KPC, are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to USD1 billion and USD2.4 billion as of December 31, 2009 and 2008, respectively, which KPCs management believes is adequate to cover possible losses from such risks (Note 9).

All fixed assets of Arutmin are covered by insurance against losses from fire and other risks amounting to USD418 million and USD329 million as of December 31, 2009 and 2008, respectively, which Arutmins management believes is adequate to cover possible losses from such risks (Note 9). KPC and FBS have entered into finance lease agreements for various items of heavy equipment that are used for mining operations (Note 26). Allocation of depreciation expense for the years ended December 31, 2009 and 2008, respectively, was as follows: 2008 62.561.364 6.509.681 69.071.045 Cost of revenues Deferred exploration costs Operating expenses (Note 35) Total

Aset dalam penyelesaian merupakan kapitalisasi biaya sehubungan dengan pengembangan area pertambangan di Satui Kalimantan Selatan untuk Proyek UBC (Upgrade Brown Coal) milik Arutmin, pembangunan pelabuhan di Asam Asam milik Mitratama serta aset tetap milik KPC, Calipso dan FBS yang belum siap digunakan dalam operasi.
Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal neraca Mesin dan peralatan Bangunan Persentase penyelesaian/ Percentage of completion 25% - 99% 54% - 80% Akumulasi biaya/ Accumulated costs 187.567.961 10.267.959

Construction-in-progress represents cost capitalized in connection with the development of Arutmins mine site in Satui South Kalimantan for the UBC (Upgrade Brown Coal) Project, Mitratamas construction of port in Asam Asam and KPC, Calipso and FBSs fixed assets not yet ready for their intended use.
Estimasi tanggal penyelesaian/ Estimated completion date 2010 - 2011 2010

Construction-in-progress that have not been completed at the balance sheet date Machinery and equipment Building

61

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (Lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan tidak mengakui penurunan nilai aset dan berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi tentang adanya penurunan nilai aset. 13. ASET MINYAK DAN GAS BUMI Akun ini merupakan biaya eksplorasi yang dikeluarkan oleh Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), Anak perusahaan, di Yaman yang terdiri dari:

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 12. FIXED ASSETS (Continued) As of December 31, 2009 and 2008, the Company and its Subsidiaries did not recognize any asset impairment and believes that there are no indications that would give rise to asset impairment. 13. OIL AND GAS PROPERTIES This represents costs incurred in connection with exploration of Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), the Subsidiary, in Yemen that consist of:
2009

Saldo Awal/ Beginning Balance Blok R2 Blok 13 Jumlah 147.276.120 137.836.345 285.112.465

Penambahan/ Additions 13.100.594 34.608.262 47.708.856 2008

Saldo Akhir/ Ending Balance 160.376.714 172.444.607 332.821.321 Block R2 Block 13 Total

Saldo Awal/ Beginning Balance Blok R2 Blok 13 Jumlah 73.114.455 37.954.892 111.069.347

Penambahan/ Additions 74.161.665 99.881.453 174.043.118

Saldo Akhir/ Ending Balance 147.276.120 137.836.345 285.112.465 Block R2 Block 13 Total

2009 Blok R2 Jumlah luas tanah yang belum dioperasikan Peralatan kantor Tambang yang belum selesai dan peralatan dan fasilitas terkait Jumlah Blok 13 Jumlah luas tanah yang belum dioperasikan Peralatan kantor Tambang yang belum selesai dan peralatan dan fasilitas terkait Jumlah

2008 Block R2

22.979.332 112.534 137.284.848 160.376.714

22.979.332 112.534 124.184.254 147.276.120

Unoperated acreage Office equipment Uncompleted wells and related equipment and facilities Total Block 13

14.929.067 139.085 157.376.455 172.444.607

14.929.067 139.085 122.768.193 137.836.345

Unoperated acreage Office equipment Uncompleted wells and related equipment and facilities Total

62

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET MINYAK DAN GAS BUMI (Lanjutan) a. Gallo dan Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman melakukan Perjanjian Bagi Hasil Produksi (Catatan 41m). b. Penambahan selama tahun 2009 berkaitan dengan aktivitas pengeboran di sumur AI Barakat # 1 Blok 13. c. Gallo telah mengirim surat permohonan kepada Departemen Sumber Daya Mineral Yaman untuk memperpanjang jangka waktu eksplorasi Blok R2 sampai dengan tanggal 31 Desember 2010. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Departemen Sumber Daya Mineral Yaman belum memberikan tanggapan secara formal atas surat permohonan tersebut. Perusahaan berkeyakinan bahwa perpanjangan jangka waktu eksplorasi dapat diperoleh. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, manajemen tidak mengakui penurunan nilai aset minyak dan gas bumi dan berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi tentang adanya penurunan nilai aset. 14. BIAYA EKSPLORASI TANGGUHAN Akun ini terdiri dari: 2009 Tahap eksplorasi - belum ada cadangan terbukti Anak perusahaan: Bumi Mauritania SA PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc. Jumlah

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 13. OIL AND GAS PROPERTIES (Continued) a. Gallo and Ministry of Oil and Mineral Resources of the Republic of Yemen entered into a Production Sharing Agreement (Note 41m). b. During 2009, there were drilling activities in AI - Barakat # 1 well of Block 13. c. Gallo has sent application letter to Ministry of the Mineral Resources of Yemen to extend the term of the exploration period until December 31, 2010 for Block R2. As of the completion date of the consolidated financial statements, Ministry of the Mineral Resources of Yemen has not formally responding to the application letter. The Company believes the extension of the exploration is obtainable.

As of December 31, 2009 and 2008, the management did not recognize any oil and gas properties impairment and believed that there are no indications that would give rise to asset impairment. 14. DEFERRED EXPLORATION COSTS This account consists of: 2008 Deferred exploration - non-proven reserves Subsidiaries: Bumi Mauritania SA PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc. Total

176.484.604 44.414.460 24.164.297 13.602.636 258.665.997

165.569.968 43.878.341 23.579.096 13.007.296 246.034.701

63

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET MINYAK DAN GAS BUMI (Lanjutan) Perbandingan antara saldo nilai buku biaya eksplorasi tangguhan dengan nilai tunai arus kas bersih yang diperoleh dari produksi yang diestimasikan adalah sebagai berikut:

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 13. OIL AND GAS PROPERTIES (Continued) The comparison between the book value and net present value of future cash flow from estimated production is as follows:

Biaya Eksplorasi Tangguhan/ Deferred Exploration Cost Nilai Tunai Bersih Arus Kas dari Estimasi Produksi/ Net Present Value of Future Cash Flow From Estimated Production 1.273.243.270 726.199.000 504.302.421 463.366.111

Anak Perusahaan Bumi Mauritania SA PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc.

Lokasi/ Location Mauritania Gorontalo Palu Liberia

Nilai Buku/ Book Value 176.484.604 44.414.460 24.164.297 13.602.637

Penyesuaian atas Biaya Eksplorasi Tangguhan/ Deferred Exploration Cost Adjustment -

Subsidiaries Bumi Mauritania SA PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc.

15. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TANGGUHAN Akun ini terdiri dari: 2009 Biaya eksplorasi tangguhan - telah menemukan cadangan terbukti Anak perusahaan: PT Dairi Prima Mineral Dairi 587.118.991 PT Pendopo Energi Batubara Sumatera 177.649.798 PT Kaltim Prima Coal Sangatta 101.151.712 PT Arutmin Indonesia Senakin 32.604.810 PT Fajar Bumi Sakti Loa Ulung, Kutai Kartanegara 8.177.333 Jumlah biaya eksplorasi Biaya pengembangan tangguhan - telah menemukan cadangan terbukti Anak perusahaan: PT Arutmin Indonesia Satui Senakin Asam Asam PT Kaltim Prima Coal Sangatta Jumlah biaya pengembangan 906.702.644

15. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT COSTS This account consists of: 2008 Deferred exploration cost proven reserves Subsidiaries: PT Dairi Prima Mineral Dairi PT Pendopo Energi Batubara Sumatera PT Kaltim Prima Coal Sangatta PT Arutmin Indonesia Senakin PT Fajar Bumi Sakti Loa Ulung, Kutai Kartanegara Total exploration cost Deferred development cost proven reserves Subsidiaries: PT Arutmin Indonesia Satui Senakin Asam Asam PT Kaltim Prima Coal Sangatta Total development cost

84.680.857 101.151.712 32.604.810 4.185.080 222.622.459

29.704.631 6.582.378 717.345 13.031.607 50.035.961

29.699.179 5.669.265 355.440 7.274.692 42.998.576

64

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 15. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TANGGUHAN (Lanjutan) 2009 Jumlah biaya eksplorasi dan pengembangan Dikurangi: Akumulasi amortisasi Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan bersih 956.738.605 (84.291.785 ) (35.037.170 ) (119.328.955 )

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 15. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT COSTS (Continued) 2008 265.621.035 (97.282.115 ) (6.274.797 ) 19.265.127 (84.291.785 ) Total exploration and development costs Less: Accumulated amortization Beginning balance Additions Disposals Ending balance Deferred exploration and development cost - net

837.409.650

181.329.250

Mutasi biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan berdasarkan area of interest selama periode 2009 adalah sebagai berikut:

Changes during the period of deferred exploration and development costs based on area of interest in 2009 are as follows:

Biaya Eksplorasi Dan Pengembangan Tangguhan/ Deferred Exploration And Development Costs Lokasi/ Location Dairi Muara Enim Sangatta Senakin Satui Asam Asam Loa Ulung. Kutai Kertanegara Saldo Awal/ Beginning Balance 84.680.857 50.806.504 20.960.584 20.340.785 355.440 4.185.080 181.329.250 Penambahan/ Additions 502.438.134 177.649.798 13.031.607 7.191 5.452 361.904 3.992.254 697.486.340 Pengurangan/ Deductions 34.184.112 853.058 35.037.170 Penghapusan Disposal 6.106.333 262.437 6.368.770 Saldo Akhir/ Ending Balance 587.118.991 177.649.798 23.547.666 19.852.280 20.346.237 717.344 8.177.334 837.409.650

Anak Perusahaan PT Dairi Prima Mineral Dairi PT Pendopo Energi Batubara Sumatera PT Kaltim Prima Coal Sangatta PT Arutmin Indonesia Senakin Satui Asam Asam PT Fajar Bumi Sakti Loa Ulung. Kutai Kertanegara Jumlah

Subsidiaries PT Dairi Prima Mineral Dairi PT Pendopo Energi Batubara Sumatera PT Kaltim Prima Coal Sangatta PT Arutmin Indonesia Senakin Satui Asam Asam PT Fajar Bumi Sakti Loa Ulung. Kutai Kertanegara Total

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, manajemen tidak mengakui penurunan nilai biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan dan berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi tentang penurunan nilai aset. 16. BIAYA PENGUPASAN TANGGUHAN Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, KPC dan Arutmin, Anak perusahaan, mengakui biaya pengupasan tangguhan masing-masing sebesar USD242.767.893 dan USD288.543.509. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, KPC dan Arutmin telah mengamortisasi biaya pengupasan tangguhan masing-masing sebesar USD155.491.408 dan USD412.281, sebagai bagian dari biaya produksi untuk wilayah dimana rasio aktual lebih rendah daripada rasio pengupasan yang direncanakan.

As of December 31, 2009 and 2008, the management did not recognize any impairment on deferred exploration and development costs and believed that there are no indications that would give rise to asset impairment. 16. DEFERRED STRIPPING COSTS As of December 31, 2009 and 2008, KPC and Arutmin, the Subsidiaries, recognized deferred stripping costs amounting to USD242,767,893 and USD288,543,509, respectively. For the years ended December 31, 2009 and 2008, KPC and Arutmin has amortized deferred stripping costs amounting to USD155,491,408 and USD412,281, respectively, as part of production costs for areas where the actual ratio is significantly lower than the planned stripping ratio. 65

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 16. BIAYA PENGUPASAN TANGGUHAN (Lanjutan)
2009 Rasio Pengupasan yang direncanakan/ Planned Stripping ratio 47,84 25,01 5,13 5,13 12,88 5,71 21,61 12,55 12,04

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 16. DEFERRED STRIPPING COSTS (Continued)
2008 Rasio Pengupasan yang direncanakan/ Planned Stripping ratio 8,17 9,05 10,78 11,14 9,86 7,40 7,87 PT Arutmin Indonesia Pit Manggis Pit 1 Pit 2 Cutback Pit 15 Pit 18 Pit Kresna Pit Abimanyu Pit Gatotkaca PT Kaltim Prima Coal Bendili Bengalon Pit J

Rasio Aktual Pengupasan/ Actual Stripping Ratio PT Arutmin Indonesia Pit Manggis Pit 1 Pit 2 Cutback Pit 15 Pit 18 Pit Kresna Pit Abimanyu Pit Gatotkaca PT Kaltim Prima Coal Bendili Bengalon Pit J 8,33 11,35 10,88 9,15 29,05 1,55 6,39 15,55 10,78 11,78

Rasio Aktual Pengupasan/ Actual Stripping ratio 12,64 19,32 140,29 13,18 9,83 11,36

17. GOODWILL Akun ini merupakan selisih lebih biaya perolehan diatas nilai aset bersih Anak perusahaan.
2009

17. GOODWILL This account represents the excess of acquisition cost over the net assets value of Subsidiaries.

Saldo Awal/ Beginning Balance Harga Akumulasi amortisasi Nilai buku 1.036.582.761 117.395.470 919.187.291

Penambahan/ Additions 55.307.981 25.386.293 29.921.688

Reklasifikasi/ Reclassifications Pengurangan/ Deductions 592.749.106 9.521.105 583.228.001 2008 Reklasifikasi/ Reclassifications Pengurangan/ Deductions -

Saldo Akhir/ Ending Balance 499.141.636 133.260.658 365.880.978 Cost Accumulated amortization Carrying value

Saldo Awal/ Beginning Balance Harga Akumulasi amortisasi Nilai buku 364.365.263 85.250.555 279.114.708

Penambahan/ Additions 672.217.498 32.144.915 640.072.583

Saldo Akhir/ Ending Balance 1.036.582.761 117.395.470 919.187.291 Cost Accumulated amortization Carrying value

66

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 18. BIAYA KEUANGAN TANGGUHAN Akun ini terdiri dari:
2009 Saldo Awal/ Beginning Balance Nilai tercatat Akumulasi amortisasi Nilai buku 46.434.048 9.747.192 36.686.856 Penambahan/ Additions 238.207.032 28.522.090 209.684.942

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 18. DEFERRED FINANCING COSTS This account consists of:

Pengurangan/ Deductions 61.739.200 26.721.561 35.017.639

Saldo Akhir/ Ending Balance 222.901.880 11.547.721 211.354.159 Carrying value Accumulated amortization Book value

2008 Saldo Awal/ Beginning Balance Nilai tercatat Akumulasi amortisasi Nilai buku Penambahan/ Additions 46.434.048 9.747.192 36.686.856 Pengurangan/ Deductions Saldo Akhir/ Ending Balance 46.434.048 9.747.192 36.686.856 Carrying value Accumulated amortization Book value

Biaya keuangan tangguhan terdiri dari biaya konsultan, biaya bank, biaya profesional dan biaya langsung lainnya yang terkait dengan perolehan pinjaman jangka panjang. 19. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari: 2009 Pihak Ketiga Proyek pengembangan usaha Jaminan DHPB Lisensi (Catatan 41l) Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Lain-lain Sub-jumlah Hubungan Istimewa (Catatan 38j) Uang muka pembelian ruang kantor Jumlah 323.927.208 26.595.745 9.975.112 625.000 1.317.991 362.441.056

Deferred financing costs represent consultant expenses, bank charges, professional fees and other direct costs that were incurred to obtain long-term borrowings. 19. OTHER NON-CURRENT ASSETS This account consists of: 2008 110.571.970 22.831.050 7.727.566 1.840.967 7.171.749 150.143.302 Third Parties Business development project DHPB deposit License (Note 41l) Restricted cash in bank Others Sub-total Related Party (Note 38j) Advance for office space purchase Total

9.477.884 371.918.940

7.399.864 157.543.166

Biaya pengembangan usaha merupakan biayabiaya yang dikeluarkan oleh Perusahaan sehubungan dengan perluasan dan pengembangan proyek baru Perusahaan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, proses penyelesaian tersebut masih berlangsung.

Business development project represents the Companys disbursements in relation to the expansion and development of new projects. As of the completion date of the consolidated financial statements, the projects are still ongoing.

67

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 19. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (Lanjutan) Pada tanggal 19 September 2008, KPC dan Arutmin masing-masing telah membayar Rp150 milyar (setara dengan USD15.957.447) dan Rp100 milyar (setara dengan USD10.638.298) kepada Pemerintah Indonesia sebagai jaminan atas royalti dimana Perusahaan memiliki komitmen kepada Pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan pembayaran kewajiban atas Dana Hasil Produksi Batubara (DHPB) (Catatan 41a). Uang muka untuk pembelian ruang kantor merupakan angsuran kepada PT Bakrie Swasakti Utama, pihak hubungan istimewa, untuk pembelian ruang kantor di Bakrie Tower. Deposito berjangka di PT ANZ Panin Bank merupakan jaminan sehubungan dengan proyek antara PT Arutmin Indonesia, Anak perusahaan, dengan PT PLN Persero, sebuah BUMN, yang berlaku untuk PLTU di Tanjung Jati, Parit Baru dan Tuban. 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari : 2009 Fasilitas Credit Suisse 2009 - 1 Fasilitas Credit Suisse 2009 - 2 Fasilitas Credit Suisse 2008 Jumlah a. Fasilitas Credit Suisse 2009 - 1 Pada tanggal 29 Oktober 2009, Perusahaan (Peminjam) dan Anak-anak perusahaannya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai Original Guarantors), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura (the Arranger, Facility Agent dan Security Agent) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD300 juta, yang akan terhutang sepenuhnya dalam waktu 1 tahun. 300.000.000 100.000.000 400.000.000

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 19. OTHER NON-CURRENT ASSETS (Continued) On September 19, 2008, KPC and Arutmin paid Rp150 billion (equivalent to USD15,957,447) and Rp100 billion (equivalent to USD10,638,298), respectively, to the GOI as a deposit for royalties representing the Companys commitment to the GOI for the settlement and payment of its obligation for Coal Production Proceeds (DHPB) (Note 41a).

Advance for office space purchase pertains to advance payments made to PT Bakrie Swasakti Utama, a related party, to purchase office space in Bakrie Tower. Restricted cash in bank represents time deposits in PT ANZ Panin Bank that serve as collateral for Arutmins project with PT PLN Persero, a stateowned company, involving the Steam Fired Power Plant (PLTU) in Tanjung Jati, Parit Baru and Tuban. 20. SHORT-TERM LOANS This account consists of : 2008 80.000.000 80.000.000 a. Credit Suisse 2009 Facility - 1 On October 29, 2009, the Company (the Borrower) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the Original Guarantors), Financial Institutions (the Original Lenders) and Credit Suisse, Singapore branch (the Arranger, Facility Agent and Security Agent) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD300 million, which is payable in full after 1 year. Credit Suisse 2009 Facility - 1 Credit Suisse 2009 Facility - 2 Credit Suisse 2008 Facility Total

68

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) Hasil dari pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai akuisisi perusahaan baru. Fasilitas ini dijamin dengan: - penyerahan (assignment) hak penerimaan; - penyerahan (assignment) hak pinjaman antar perusahaan; - rekening penerimaan USD; - rekening penerimaan IDR; - surat kuasa untuk menarik dana; - subordination deed; dan - dokumen lain yang membuktikan atau menyebabkan sekuritisasi atas aset Perusahaan. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 10% per tahun. Selain itu, pada tanggal pinjaman jatuh tempo, Perusahaan juga harus membayar premi penebusan, sehingga nilai keseluruhan tarif pengembalian kepada pemberi pinjaman menjadi 18%. Persyaratan dari fasilitas kredit meleputi pembatasan yang membatasi Perusahaan dan beberapa Anak perusahaannya dalam bertindak, diantaranya, untuk membuat atau mengizinkan untuk meraih setiap kepentingan penjaminan selain yang diciptakan dibawah Common Security and Intercreditor Agreement, menjual, mengalihkan atau melepaskan aset dan setiap piutangnya dengan recourse, memperbaharui CDA dengan cara yang akan memiliki dampak yang tidak menguntungkan dan material terhadap persyaratan yang ada. Sebagai tambahan, Perusahaan harus menaati beberapa rasio keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah mematuhi batasan yang dipersyaratkan. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar USD300 juta.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 20. SHORT-TERM LOANS (Continued) The proceeds of the loan will be used to finance the acquisition of a new company. This loan facility was secured by: - the assignment of rights to proceeds; - the assignment of intercompany loans; the charge over USD proceeds accounts; the pledge over IDR proceeds accounts; the power of attorney to withdraw funds; the subordination deed; and any other document evidencing or creating security over any assets of the Company.

The interest rate of the loan is LIBOR plus of 10% per annum. In addition, upon maturity of the loan, the Company shall pay a redemption premium, which is the amount that provides the lender with an overall internal rate of return of 18%. The terms of the credit facility include a negative pledge clause which restricts the Company and certain Subsidiaries of the Company to take certain actions, among others, from creating or permitting to subsist any security interests other than those created under the Common Security and Intercreditor Agreement, sell, transfer or dispose of assets and any of its receivables on recourse terms, amend the CDA in a manner which would materially and adversely affect the existing terms. In addition, the Company has to comply with certain financial ratios. As of December 31, 2009, the Company is in compliance with the covenants. The outstanding balance of this loan as of December 31, 2009 amounted to USD300 million.

69

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) b. Fasilitas Credit Suisse 2009 - 2 Pada tanggal 17 November 2009, Perusahaan (Peminjam) dan Anak-anak perusahaan, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (the Original Subsidiary Guarantor), dan Credit Suisse AG, cabang Singapura (the Original Lender Arranger, Facility dan Security Agent), menandatangani Perjanjian Kredit dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD100 juta, dalam waktu enam bulan dan diharapkan akan lunas di bulan Mei 2010. Pinjaman ini akan dilunasi dalam tiga kali pembayaran dimulai sejak bulan ke-4 setelah tanggal penarikan dana. Tingkat suku bunga yang digunakan adalah LIBOR ditambah dengan 10% per tahun untuk tiga bulan pertama dan 12% per tahun untuk bulan-bulan selanjutnya hingga tanggal jatuh tempo terakhir. Dana yang diperoleh dari pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiayai Investasi Multi Capital sesuai dengan persyaratan dari Multi Capital Investment Agreement dimana hasil dari investasi tersebut akan digunakan oleh PT Multi Capital untuk membiayai akuisisi 10% kepemilikannya atas PT Newmont Nusa Tenggara dan pelunasan biaya-biaya transaksi terkait dengan fasilitas kredit tersebut. Sesuai dengan perjanjian pinjaman, Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi batasan-batasan tertentu, antara lain batasan rasio keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah mematuhi batasan yang dipersyaratkan. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar USD100 juta.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 20. SHORT-TERM LOANS (Continued) b. Credit Suisse 2009 Facility - 2 On November 17, 2009, the Company (the Borrower) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the Original Subsidiary Guarantor) and Credit Suisse AG, Singapore branch (the Original Lender, Arranger, Facility and Security Agent), have entered into Credit Agreement, under which the Original Lender agreed to provide to the Company credit facility amounting to USD100 million, with a term of six months and is expected to mature in May 2010. This loan facility shall be repaid in three equal installments commencing on the 4th month after the utilization date. The interest rate of the loan is LIBOR plus 10% per annum for the first three months and 12% for the succeeding months until the final maturity date. The proceeds of the loan will be used for funding Multi Capital Investment in accordance with the terms of the Multi Capital Investment Agreement wherein the proceeds of such investment must be used by PT Multi Capital to fund its share of the acquisition of the 10% interest in PT Newmont Nusa Tenggara and payment of transaction expenses related to the credit facility. In accordance with the loan agreements, the Company is required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants. As of December 31, 2009, the Company is in compliance with the covenants. The outstanding balance of this loan as of December 31, 2009 amounted to USD100 million.

70

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) c. Fasilitas Credit Suisse 2008 Pada tanggal 7 Oktober 2008, Perusahaan (Peminjam), Lembaga keuangan (Pemilik Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura (the Arranger, Facility Agent dan Security Agent) menandatangani perjanjian kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD100 juta yang akan jatuh tempo 6 bulan setelah tanggal penarikan dana. Fasilitas pinjaman ini hanya boleh digunakan untuk kebutuhan umum Perusahaan dan pembayaran atas beban-beban transaksi yang terkait dengan fasilitas ini. Fasilitas pinjaman akan dibayar kembali secara bulanan, dengan pembayaran pertama dimulai pada bulan ke-2 setelah tanggal penggunaan pinjaman. Fasilitas ini dijamin dengan rekening USD Perusahaan dan dokumen lain yang membuktikan atau menyatakan jaminan atas aset Perusahaan. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 3% per tahun. Sesuai dengan perjanjian ini, Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi batasan-batasan tertentu, antara lain batasan rasio keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan telah mematuhi batasan-batasan tersebut. Pada tanggal 5 Desember 2008, Perusahaan telah membayar USD20 juta. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar USD80 juta. Pada tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 20. SHORT-TERM LOANS (Continued) c. Credit Suisse 2008 Facility On October 7, 2008, the Company (the Borrower), Financial Institutions (the Original Lenders) and Credit Suisse, Singapore branch (the Arranger, Facility Agent and Security Agent) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD100 million that will mature 6 months after the utilization date. The loan facility may only be used by the Company for general corporate purposes and payment of any expenses related to this facility. The loan facility shall be repaid on a monthly basis with the first repayment commencing on the 2nd month after loan utilization date. This loan facility was secured by the charge over USD Company Accounts and any other document evidencing or creating security over any assets of the Company. The interest rate of the loan is LIBOR plus 3% per annum. In accordance with the loan agreements, the Company is required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants. As of December 31, 2008, the Company is in compliance with the covenants. On December 5, 2008, the Company has paid USD20 million. The outstanding balance of this loan as of December 31, 2008 amounted to USD80 million. As of December 31, 2009, the outstanding loan was fully paid.

71

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 21. HUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 2009 Pihak Ketiga Dolar AS Taiwan Power Company PT Petromine Energy Trading PT AKR Corporindo PT Cipta Kridatama Mitsui and Company Ltd. PT Hexindo Adiperkasa PT Liebherr Indonesia Perkasa PT Rig Tenders Indonesia Chitra Tyres Pte. Ltd. Orica Singapore Pte. Ltd. Trakindo Utama Services Pte. Ltd. PT Bukit Makmur Mandiri Utama PT Budhi Wiguna Prima Toll Logistic (Asia) Ltd. PT United Tractors Liebherr France SAS Lain-lain (masing-masing dibawah USD2.000.000) Sub-jumlah Rupiah PT Pertamina (Persero) PT Patra Niaga PT Hexindo Adiperkasa PT Putra Perkasa Abadi PT Mitra Bahtera Segara Sejati PT Karya Wijaya Utama PT Mahakam Nusa Energi Lain-lain (masing-masing dibawah USD2.000.000) Sub-jumlah

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 21. TRADE PAYABLES This account consists of: 2008 Third Parties US Dollar Taiwan Power Company PT Petromine Energy Trading PT AKR Corporindo PT Cipta Kridatama Mitsui and Company Ltd. PT Hexindo Adiperkasa PT Liebherr Indonesia Perkasa PT Rig Tenders Indonesia Chitra Tyres Pte. Ltd. Orica Singapore Pte. Ltd. Trakindo Utama Services Pte. Ltd. PT Bukit Makmur Mandiri Utama PT Budhi Wiguna Prima Toll Logistic (Asia) Ltd. PT United Tractors Liebherr France SAS Others (each below USD2,000,000) Sub-total Rupiah PT Pertamina (Persero) PT Patra Niaga PT Hexindo Adiperkasa PT Putra Perkasa Abadi PT Mitra Bahtera Segara Sejati PT Karya Wijaya Utama PT Mahakam Nusa Energi Others (each below USD2,000,000) Sub-total

63.390.993 21.571.094 19.723.095 12.428.437 8.817.868 5.832.622 4.643.224 4.448.754 2.861.780 2.670.496 2.519.756 2.473.824 2.298.137 2.161.869 55.162.262 211.004.211 23.750.284 13.641.619 4.428.917 2.467.840 2.172.789 16.822.581 63.284.030

7.213.219 5.822.890 3.973.009 1.960.647 2.651.438 10.519.436 8.427.477 1.366.918 1.768.057 4.902.147 2.632.444 46.285.542 97.523.224 2.438.165 1.283.190 4.293.106 1.022.203 9.036.664

72

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 21. HUTANG USAHA (Lanjutan) 2009 Euro PT Siemens Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah USD1.000.000) Sub-jumlah Dolar Singapura Lain-lain (masing-masing dibawah USD1.000.000) Dolar Australia Lain-lain (masing-masing dibawah USD1.000.000) Jumlah pihak ketiga Hubungan Istimewa (Catatan 38d) Dolar AS PT Darma Henwa Tbk Rupiah PT Darma Henwa Tbk Enercorp Ltd. Sub-jumlah Jumlah hubungan istimewa Jumlah 10.823 10.823

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 21. TRADE PAYABLES (Continued) 2008 3.244.307 3.244.307 Euro PT Siemens Indonesia Others (each below USD1,000,000) Sub-total Singaporean Dollar Others (each below USD1,000,000) Australian Dollar Others (each below USD1,000,000) Total third parties Related Parties (Note 38d) US Dollar PT Darma Henwa Tbk Rupiah PT Darma Henwa Tbk Enercorp Ltd. Sub-total Total related parties Total

101.170

825.184 275.225.418

109.804.195

1.679.130 2.730.000 2.730.000 4.409.130 279.634.548

1.533.257 3.654.663 3.654.663 5.187.920 114.992.115

Rincian umur hutang usaha adalah sebagai berikut: 2009 Lancar 31 sampai dengan 60 hari 61 sampai dengan 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah 90.225.897 58.153.362 112.730.715 18.524.574 279.634.548

Details of aging schedule of trade payables were as follows: 2008 66.577.487 36.928.672 3.568.714 7.917.242 114.992.115 Current 31 to 60 days due 61 to 90 days due Over 90 days due Total

73

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 22. HUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 2009 Pihak Ketiga Pemerintah Indonesia Ancara Properties Limited Tilgard International Ltd. Indomining Resources Holding Ltd. Enercorp Ltd. Goodrich Management Corporation Lain-lain (masing-masing dibawah USD2.000.000) Jumlah Dikurangi: Bagian jangka panjang Bagian jangka pendek 714.036.802 27.659.574 12.569.217 2.016.534 1.588.153 46.151.356 804.021.636 804.021.636

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 22. OTHER PAYABLES This account consists of: 2008 608.178.530 209.795.803 7.703.009 172.986.949 46.634.419 1.045.298.710 295.096.855 750.201.855 Third Parties Government of Indonesia (GOI) Ancara Properties Limited Tilgard International Ltd. Indomining Resources Holding Ltd. Enercorp Ltd. Goodrich Management Corporation Others (each below USD2,000,000) Total Less: Non-current portion Current portion

Hutang kepada Pemerintah Indonesia merupakan hutang yang berkaitan sehubungan dengan hak Pemerintah Indonesia atas penjualan batubara (Dana Hasil Produksi Batubara - DHPB) oleh KPC, Arutmin dan FBS, Anak perusahaan, (Catatan 33 dan 41a). Rincian hutang kepada Pemerintah Indonesia pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, adalah sebagai berikut: 2009 Hutang DHPB PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia PT Fajar Bumi Sakti Jumlah 483.937.755 227.369.854 2.729.193 714.036.802

Due to the GOI relates to GOI entitlements on sales of coal (Coal Production Proceeds - DHPB) of KPC, Arutmin and FBS, the Subsidiaries (Notes 33 and 41a).

Details of payable to GOI as of December 31, 2009 and 2008 were as follows: 2008 430.335.589 174.648.556 3.194.385 608.178.530 DHPB payables PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia PT Fajar Bumi Sakti Total

Hutang kepada Ancara Properties Limited sebesar USD209.795.803 pada tanggal 31 Desember 2008 merupakan hutang yang berkaitan dengan akuisisi Leap-Forward Finance Ltd. (lihat Catatan 3s dan 3n). Pada tanggal 30 September 2009, sebagian dari perolehan pinjaman CFL digunakan untuk membayar sisa hutang kepada Ancara (Catatan 24a). Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah tersebut mencerminkan jumlah hutang yang berkaitan dengan transfer saham PT CMA Indonesia didalam PT Fajar Bumi Sakti kepada PT Bara Milenia Energi, sebuah Anak perusahaan.

Due to the Ancara Properties Limited amounting to USD209,795,803 as of December 31, 2008 represents payable in relation to the acquisition of Leap-Forward Finance Ltd. (see Notes 3s and 3n). On September 30, 2009, part of the proceeds of the CFL Loan was used to repay the outstanding balance of this payable to Ancara (Note 24a). As of December 31, 2009, the amount represents the payable relating to the transfer of PT CMA Indonesias share in PT Fajar Bumi Sakti to PT Bara Milenia Energi, a Subsidiary.

74

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 22. HUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) Hutang kepada Goodrich Management Corporation (Goodrich) sebesar USD172.986.949 pada tanggal 31 Desember 2008 merupakan hutang yang berkaitan dengan akuisisi Zurich Assets International Ltd. (Catatan 3m, 11a dan 41n). Pada tanggal 1 Oktober 2009, sebagian dari perolehan pinjaman CFL digunakan untuk membayar sisa hutang kepada Goodrich (Catatan 24a). 23. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: 2009 Pertambangan dan pemeliharaan Komisi Pengapalan Bunga Gaji dan upah Lain-lain Jumlah 185.742.994 11.716.764 8.699.983 5.838.313 3.154.546 1.725.001 216.877.601

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 22. OTHER PAYABLES (Continued) Due to the Goodrich Management Corporation (Goodrich) amounting to USD172,986,949 as of December 31, 2008 represents payable in relation to the acquisition of Zurich Assets International Ltd. (Notes 3m, 11a and 41n). On October 1, 2009, part of the proceeds of the CFL Loan was used to repay the outstanding balance of this payable to Goodrich (Note 24a).

23. ACCRUED EXPENSES This account consists of: 2008 148.574.833 11.451.739 6.259.401 2.301.485 1.711.326 1.060.803 171.359.587 Mining and maintenance Commission Shipping Interest Salaries and wages Others Total

Beban pertambangan dan pemeliharaan merupakan hutang kepada para kontraktor sehubungan dengan kegiatan eksplorasi, pengembangan dan penambangan dari KPC dan Arutmin, Anak perusahaan. 24. PINJAMAN JANGKA PANJANG Akun ini terdiri dari: 2009 Country Forest Limited Guaranteed Senior Secured Note Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG Deutsche Bank AG Rio Tinto Limited PT Bank CIMB Niaga Tbk VFS International AB 1.900.000.000 300.000.000 80.000.000 35.000.000 7.979.733 3.610.400 349.369

Mining and maintenance expenses pertain to payable to contractors related to exploration, development and mining activities in KPC and Arutmin, the Subsidiaries.

24. LONG-TERM LOANS This account consists of: 2008 55.000.000 7.979.733 1.425.650 Country Forest Limited Guaranteed Senior Secured Note Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG Deutsche Bank AG Rio Tinto Limited PT Bank CIMB Niaga Tbk VFS International AB

75

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 2009 Fasilitas Credit Suisse 2008 - 1 Fasilitas Credit Suisse 2008 - 2 Fasilitas Credit Suisse 2008 - 3 Fasilitas Credit Suisse 2008 - 4 Fasilitas Credit Suisse 2008 - 5 Fasilitas Credit Suisse 2008 - 6 ICICI Bank UK Plc PT Samuel Sekuritas Indonesia Jumlah Dikurangi: Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang a. Country Forest Limited, Pada tanggal 18 September 2009, Perusahaan (Peminjam) dan Anak perusahaan, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (the Original Subsidiary Guarantor), PT Samuel Sekuritas Indonesia (the Arranger), The Bank of New York Mellon (the Administrative dan Security Agent) dan Country Forest Limited (the Original Lender), anak perusahaan yang dimiliki secara penuh oleh China Investment Corporation (CIC), menandatangani Perjanjian Pinjaman Berjangka Senior yang Dijamin (CFL Loan) dimana Original Lender setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD1,9 milyar, yang terdiri dari: i. Fasilitas Commitment A sebesar USD600 juta yang akan jatuh tempo dalam waktu empat (4) tahun sejak tanggal penarikan pinjaman ini; ii. Fasilitas Commitment B sebesar USD600 juta yang akan jatuh tempo dalam waktu lima (5) tahun sejak tanggal penarikan pinjaman ini; dan iii. Fasilitas Commitment C sebesar USD700 juta yang akan jatuh tempo waktu enam (6) tahun sejak tanggal penarikan pinjaman ini. 2.326.939.502 21.552.836 2.305.386.666

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 24. LONG-TERM LOANS (Continued) 2008 110.000.000 355.000.000 55.000.000 200.000.000 50.000.000 75.000.000 114.830.184 60.703.021 1.084.938.588 318.184.514 766.754.074 a. Country Forest Limited On September 18, 2009, the Company (the Borrower) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the Original Subsidiary Guarantors), PT Samuel Sekuritas Indonesia (the Arranger), The Bank of New York Mellon (the Administrative and Security Agent) and Country Forest Limited (the Original Lender), a whollyowned subsidiary of China Investment Corporation (CIC), entered into a Senior Secured Term Loan Agreement (CFL Loan) wherein the Original Lender agreed to provide to the Company term loan facilities amounting to USD1.9 billion that consist of: i. Facility A Commitment amounting to USD600 million that will mature on the 4th year from the loan drawdown date; Credit Suisse 2008 Facility - 1 Credit Suisse 2008 Facility - 2 Credit Suisse 2008 Facility - 3 Credit Suisse 2008 Facility - 4 Credit Suisse 2008 Facility 5 Credit Suisse 2008 Facility -6 ICICI Bank UK Plc PT Samuel Sekuritas Indonesia Total Less: Current portion Non-current portion

ii. Facilitity B Commitment amounting to USD600 million that will mature on the 5th year from the loan drawdown date; and iii. Facility C Commitment amounting to USD700 million that will mature on the 6th year from the loan drawdown date.

76

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Pada tanggal jatuh tempo setiap fasilitas pinjaman atau tanggal pembayaran lainnya, Perusahaan harus melunasi (i) pokok kredit terhutang beserta bunga yang masih harus dibayar, jika ada, (ii) premi yang berlaku, yang termasuk dalam perhitungan pada tanggal pembayaran kembali untuk setiap pinjaman yang relevan, dengan 5% sebagai pilihan pertama untuk tanggal pembayaran kembali atas pinjaman terkait, berkurang berdasarkan metode garis lurus hingga nihil pada tanggal jatuh tempo, (iii) jumlah terhutang lainnya berdasarkan pinjaman terkait, dan (iv) jumlah keseluruhan, yaitu jumlah yang menyediakan kepada pemberi pinjaman internal rate of return sebesar 19% secara keseluruhan untuk pinjaman tersebut. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk membayar saldo hutang yang timbul dari akuisisi tidak langsung atas kepemilikan saham di PT Darma Henwa Tbk, PT Fajar Bumi Sakti dan PT Pendopo Energi Batubara, pembayaran hutang-hutang Perusahaan dan Anak perusahaan dan sisa pinjaman untuk modal kerja dan operasional Perusahaan. Bunga pinjaman dibayar bulanan, dengan pembayaran pertama dimulai pada tanggal 5 November 2009 dan suku bunga 12% per tahun. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan (the Common Security) yang berasal dari dokumen-dokumen berikut (the Common Security Documents) diantaranya termasuk: penyerahan (assignment) hak penerimaan Perusahaan berdasarkan Cash Distribution Agreement (CDA); rekening penerimaan USD; rekening penerimaan IDR; surat kuasa untuk menarik dana; dan

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 24. LONG-TERM LOANS (Continued) On the maturity date of each of the facilities or other repayment date, the Company shall pay (i) the oustanding principal amount together with the unpaid accrued interest if any, (ii) any applicable premium, which is an amount calculated at the repayment date of each relevant facility, at 5% as of the first optional repayment date of the relevant facility, decreasing on a straight line basis to zero at the applicable maturity date for that facility, (iii) other amounts payable under the relevant facility, and (iv) a make-whole amount, which is the amount that provides the lender with an overall internal rate of return of 19% on the relevant facility.

The proceeds of the loan will be used to pay the remaining balance of the consideration for the acquisition of indirect shareholdings in PT Darma Henwa Tbk, PT Fajar Bumi Sakti and PT Pendopo Energi Batubara, repayment of all of the existing indebtedness of the Company and its Subsidiaries and the remaining balance for working capital and general corporate purposes. The interest on the loan is payable monthly, with the first payment commencing on November 5, 2009, and accrues at the rate of 12% per annum. This loan facility was secured by the security interests (the Common Security) created under the following documents (the Common Security Documents) which include among others: the assignment of rights of the Company to receive payments under the Cash Distribution Agreement (CDA); the charge over USD proceeds accounts; the pledge over the receivables under the IDR accounts; the power of attorney to withdraw funds;

77

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Jaminan atas saham-saham Anak perusahaan, PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal, IndoCoal Resources (Cayman) Ltd., PT IndoCoal Kalsel Resources, PT IndoCoal Kaltim Resources dan the Original Subsidiary Guarantors (Share Pledges and CFL Loan Restricted Subsidiaries) milik Perusahaan dan Original Subsidiary Guarantors. pemberian kuasa dari Perusahaan dan setiap Anak perusahaan Terbatas menurut CFL Loan untuk menerima pembayaran berdasarkan pinjaman antar perusahaan diantara mereka (sebagai pemberi pinjaman) dan Anak-anak perusahaan Perusahaan, selain anak perusahaan keuangan (sebagai peminjam).

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 24. LONG-TERM LOANS (Continued) the share pledges over the shares of its Subsidiaries, PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal, IndoCoal Resources (Cayman) Ltd., PT IndoCoal Kalsel Resources, PT IndoCoal Kaltim Resources and the Original Subsidiary Guarantors (the Share Pledges and CFL Loan Restricted Subsidiaries) by the Company and each of the Original Subsidiary Guarantors; the assignment of rights of the Company and each CFL Loan Restricted Subsidiary to receive any payments under the Intercompany loans between them (as lenders) and the Subsidiaries of the Company, other than a finance subsidiary (as borrowers).

Fasilitas pinjaman meliputi beberapa pembatasan terhadap Perusahaan dan Anakanak perusahaannya untuk bertindak, termasuk di dalamnya: i. Perusahaan tidak diizinkan baik KPC maupun Arutmin, Anak-anak perusahaannya, untuk menjual, mengalihkan atau melepaskan, baik secara langsung maupun tidak langsung hak atau kepentingan KPC atau Arutmin berdasarkan PKP2B. Tidak ada anggota dari Group CFL Loan diizinkan untuk melakukan pembayaran pembayaran tertantu, yang meliputi diantaranya pengumuman atau pembayaran dividen, pembelian, penebusan, pelepasan atau penebusan saham Perusahaan atau Anak perusahaan Terbatas menurut CFL Loan, kecuali dalam kondisi tertentu atau rasio finansial telah dipenuhi; Tidak ada anggota dari Group CFL Loan diizinkan untuk menerbitkan atau menjual modal saham atas Anak perusahaan Terbatas menurut CFL Loan, kecuali dalam kondisi tertentu atau rasio keuangan telah dipenuhi;

This loan facility contains restrictions on the ability of the Company and its Subsidiaries to take certain actions, including the following: i. The Company will not permit either KPC or Arutmin, its Subsidiaries, to sell, transfer or otherwise dispose of, directly or indirectly any of KPCs or Arutmins rights or interests under its CCOWs.

ii.

ii.

No member of the CFL Loan Restricted Group is permitted to make restricted payments, which include among others the declaration or payment of dividends, purchase, redemption, retirement or redemption of any shares of stocks of the Company or its CFL Loan Restricted Subsidiaries, unless certain circumstances or financial ratios were satisfied; No member of the CFL Loan Restricted Group is permitted to issue or sell any shares of capital stocks of any CFL Loan Restricted Subsidiary, unless certain circumstances or financial ratios were satisfied;

iii.

iii.

78

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) iv. Tidak ada anggota dari Group CFL Loan diizinkan untuk secara langsung atau tidak langsung, mengadakan, memperbaharui atau memperpanjang transaksi atau perjanjian dengan beneficial holder yang memiliki 10% atau lebih saham Perusahaan atau afiliasinya, kecuali dalam kondisi tertentu atau rasio keuangan telah terpenuhi. v. Tidak ada anggota dari Group CFL Loan diizinkan untuk: memberikan gadai atas Common Security;

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 24. LONG-TERM LOANS (Continued) iv. No member of the CFL Loan restricted Group is permitted to directly or indirectly, enter into, renew or extend any transaction or arrangement with any beneficial holder of 10% or more of any class of capital stocks the Company or any of its affiliates, unless certain circumstances or financial ratios were satisfied; v. No member of the CFL Loan Restricted Group is permitted to create any liens over the Common Security;

vi. Perusahaan tidak dapat melakukan konsolidasi atau merger, menjual, menyerahkan, mengalihkan, menyewakan atau bahkan melepaskan semua atau secara substansial asetnya, kepada pihak lain, kecuali persyaratan tertentu dipenuhi; vii. Tidak ada anggota dari Group CFL Loan diizinkan untuk mengadakan hutang kecuali Perusahaan dapat memenuhi beberapa rasio keuangan tertentu. viii. KPC, Arutmin dan IndoCoal Resources, Anak-anak perusahaan tidak diizinkan untuk mengadakan hutang kecuali Anakanak perusahaan ini dapat memenuhi beberapa rasio keuangan tertentu. Selanjutnya, fasilitas pinjaman meliputi ketentuan yang mengizinkan Perusahaan mengalihkan hak dan kewajibannya berdasarkan perjanjian untuk mendanai Anak perusahaan untuk mencapai efisiensi pajak, mengacu pada pembaharuan dari fasilitas pinjaman yang dapat memenuhi harapan semua pihak. Proses pengalihan diselesaikan pada tanggal 5 November 2009, dimana hak dan kewajiban Perusahaan sebagai Peminjam dialihkan ke Anak perusahaannya di Belanda yang dimiliki secara penuh, Bumi Netherlands B.V. Perusahaan bersama-sama dengan Original Subsidiary Guarantor, terus menjamin kewajiban Bumi Netherlands B.V. berdasarkan CFL Loan. Berdasarkan fasilitas pinjaman ini, Perusahaan, Original Subsidiary Guarantor, BNY Mellon dan Standard Chartered Bank, cabang Jakarta, menandatangani sebuah Intercreditor Agreement tertanggal 1 Oktober 2009.

vi. The Company shall not consolidate or merge with, sell, convey, transfer, lease or otherwise dispose of all or substantially all of its assets, to other person, unless certain requirements are complied with; vii. No member of the CFL Loan Restricted Group is permitted to incur indebtedness unless the Company is able to satisfy certain financial ratios; viii. KPC, Arutmin and IndoCoal Resources, Subsidiaries are not permitted to incur indebtedness unless these subsidiaries are able to satisfy certain financial ratios. Moreover, the loan facility contains a provision which allows the Company to transfer its rights and obligations under the loan to finance subsidiaries to achieve greater tax efficiency, subject to amendments to the loan facility that are satisfactory to the parties. The transfer process was completed on November 5, 2009, whereupon the rights and obligations of the Company as Borrower were assumed by its wholly-owned Dutch Subsidiary, Bumi Netherlands B.V. The Company, together with the Original Subsidiary Guarantors, continue to guarantee the obligations of Bumi Netherlands B.V. under the transferred CFL Loan. Pursuant to this loan facility, the Company, the Original Subsidiary Guarantors, BNY Mellon and Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, entered into an Intercreditor Agreement dated October 1, 2009.

79

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Perjanjian kredit ini kemudian diperbaharui dan disajikan kembali pada tanggal 24 September 2009 dan diperbaharui lebih lanjut pada tanggal 28 Oktober 2009 di bawah suatu akta pembaharuan. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar USD1,9 milyar. b. Guaranteed Senior Secured Note Pada tanggal 13 November 2009, Perusahaan (Penjamin) melalui Bumi Capital Pte. Ltd., Anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya (Penerbit) menerbitkan 12% Guaranteed Senior Secured Notes senilai USD300 juta yang jatuh tempo pada tanggal 10 November 2016 (Surat Hutang) dengan Credit Suisse Limited, cabang Singapura, dan Deutsche Bank sebagai Manager. Surat Hutang dijaminkan oleh Anak-anak perusahaan dari Perusahaan, diantaranya PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd., (the Original Subsidiary Guarantor). Surat Hutang ini akan jatuh tempo pada tanggal 10 November 2016 dan dikenakan tingkat suku bunga 12% per tahun. Penerbit dengan hak opsinya dapat menebus Surat Hutang sebelum tanggal 10 November 2013, secara keseluruhan bukan hanya sebagian, pada harga penebusan yang setara dengan pokok kredit ditambah dengan bunga terhutang dan masih harus dibayar, jika ada, ditambah dengan premi. Penebusan yang dilakukan pada atau setelah tanggal 13 November 2009 dapat dilakukan secara keseluruhan atau sebagian pada harga penebusan setara dengan 106%, 103% dan 100% ditambah dengan bunga terhutang dan masih harus dibayar untuk periode 12 bulan masing-masing dimulai pada tanggal 10 November 2013, 10 November 2014 dan 10 November 2015. Selanjutnya, Penerbit dengan hak opsinya dapat menebus 35% dari Surat Hutang sebelum tanggal 13 November 2013 dengan harga penebusan 112% dari pokok kredit ditambah dengan bunga terhutang dan masih harus dibayar, jika ada, dengan hasil pendapatan dari penjualan atas beberapa jenis modal saham Perusahaan.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 24. LONG-TERM LOANS (Continued) The loan agreement was subsequently amended and restated on September 24, 2009 and further amended on October 28, 2009 under a deed of amendment. The outstanding balance of this loan as of December 31, 2009 amounted to USD1.9 billion. b. Guaranteed Senior Secured Note On November 13, 2009, the Company (the Guarantor), through Bumi Capital Pte. Ltd., a wholly-owned Subsidiary of the Company (the Issuer) issued USD300 million 12% Guaranteed Senior Secured Notes due on November 10, 2016 (the Notes) with Credit Suisse Limited, Singapore and Deutsche Bank acting as the Manager. The Notes was guaranteed by the Companys Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd., (the Original Subsidiary Guarantor). The Notes, maturing on November 10, 2016 bears an interest of 12% per annum. The Issuer may at its option redeem the Notes prior to November 10, 2013, in whole but not in part, at a redemption price equal to the principal amount plus accrued and unpaid interest, if any, plus a premium. Redemptions made on or after November 13, 2009 may be made in whole or in part at the redemption prices equal to 106%, 103% and 100% plus accrued and unpaid interest for the 12-month period beginning on November 10, 2013, November 10, 2014 and November 10, 2015, respectively.

Moreover, the Issuer may at its option redeem 35% of the Notes before November 13, 2013 at a redemption price of 112% of the principal amount plus accrued and unpaid interest, if any, with the proceeds from sales of certain kinds of capital stock of the Company.

80

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Dana yang diperoleh dari Surat Hutang tersebut akan digunakan untuk pengeluaran modal awal dan pengeluaran untuk biaya pengembangan milik PT Dairi Prima Minerals, Anak perusahaan, investasi dan perolehan mendatang atas perusahaan-perusahaan tambang lainnya, modal kerja dan keperluan operasional. Surat Hutang ini dijamin dengan: - penyerahan (assignment) hak penerimaan; - penyerahan (assignment) hak pinjaman antar perusahaan; - rekening penerimaan USD; - rekening penerimaan IDR; - surat kuasa untuk menarik dana; - subordination deed; dan - dokumen lain yang membuktikan atau menyebabkan sekuritisasi atas aset Perusahaan. Persyaratan atas Surat Hutang meliputi pembatasan kepada Perusahaan, Bumi Capital dan beberapa Anak perusahaan untuk bertindak, termasuk diantaranya, penambahan hutang yang dapat mempengaruhi beberapa rasio keuangan tertentu, melakukan pembayaran-pembayaran terbatas, menerbitkan preferred stocks, melakukan gadai, menjual atau pelepasan asset, merger atau konsolidasi, melakukan transaksi jual dan sewa-balik, melakukan transaksi dengan afiliasi dan memulai lini usaha yang baru. c. Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG Pada tanggal 14 Desember 2009, Perusahaan (Peminjam) dan Anak-anak perusahaannya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai Original Guarantors), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana) dan Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG, cabang Singapura (the Arranger, Facility Agent dan Security Agent) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD80 juta, yang akan terhutang sepenuhnya dalam kurun waktu 18 bulan sejak penarikan dana.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 24. LONG-TERM LOANS (Continued) The proceeds of the Notes will be used for initial capital expenditures and mine exploration and development expenditures of PT Dairi Prima Minerals, a Subsidiary, future acquisitions and investments in mining related companies, working capital and general corporate purposes. The Notes was secured by: - the assignment of rights to proceeds; - the assignment of intercompany loans; the charge over USD proceeds accounts; the pledge over IDR proceeds accounts; the power of attorney to withdraw funds; the subordination deed; and any other document evidencing or creating security over any assets of the Company.

The terms of the Notes contains restrictions on the ability of the Company, Bumi Capital and certain Subsidiaries of the Company to take certain actions, which include among others, the incurrence of additional debt which would result in a certain financial ratio, make restrictive payments, issue redeemable and preferred stocks, create liens, sell or otherwise dispose of assets, enter into merger or consolidations, enter into sale and leaseback transactions, enter into transactions of affiliates and enter into new lines of business. c. Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG On December 14, 2009, the Company (the Borrower) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the Original Guarantors), Financial Institutions (the Original Lenders) and Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG, Singapore branch (the Arranger, Facility Agent and Security Agent) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD80 million, which is payable in full after 18 months following the utilization date.

81

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Hasil dari pinjaman ini akan digunakan untuk pelunasan biaya-biaya transaksi terkait dengan fasilitas kredit tersebut, mendanai pemberian pinjaman yang dimaksud dalam Perjanjian Pinjaman MDB (Catatan 41z) yang akan digunakan untuk memperoleh saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) serta untuk melunasi dan membayar kembali atau membayar di muka tanpa syarat pinjaman yang telah ada atau yang diperoleh Perusahaan sehubungan dengan perolehan saham NNT. Tingkat suku bunga yang digunakan adalah LIBOR ditambah dengan 8% per tahun untuk 12 bulan pertama dan 10% per tahun untuk bulan-bulan selanjutnya hingga tanggal jatuh tempo terakhir. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama seperti yang tercantum pada Guaranteed Senior Secured Note (Catatan 24b). d. Deutsche Bank AG Pada tanggal 12 September 2008, PT Mitratama Perkasa (Mitratama), Anak perusahaan, (Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana) dan Deutsche Bank AG, cabang Singapura (the Arranger, Facility Agent dan Security Agent) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Peminjam sebesar USD60 juta yang akan jatuh tempo dalam tiga puluh enam (36) bulan setelah tanggal penarikan dana yaitu pada tahun 2011. Fasilitas pinjaman akan dibayar kembali secara bulanan, dengan pembayaran pertama dimulai pada hari ke-5 setelah tanggal penarikan pertama. Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk mendanai belanja modal, modal kerja dan berbagai keperluan operasional lainnya dan biaya-biaya transaksi yang berkaitan dengan fasilitas ini. Fasilitas ini dijamin dengan saham Perusahaan dan kas di bank yang dibatasi penggunaannya pada Deutsche Bank AG (Catatan 5).

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 24. LONG-TERM LOANS (Continued) The proceeds of the loan will be used for payment of transaction expenses related to this facility, funding a loan to be made in pursuant to the MDB Loan (Note 41z) wherein the proceeds will be used to acquire the shares of PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) and fully and unconditionally repaying or prepaying any existing financing entered into or incurred by the Company in connection with the acquisition of the shares of NNT.

The interest rate of the loan is LIBOR plus 8% per annum for the first 12 months and 10% for the succeeding months until the final maturity date. This facility was secured by the same security instruments as stated in the Guaranteed Senior Secured Note (Note 24b). d. Deutsche Bank AG On September 12, 2008, PT Mitratama Perkasa (Mitratama), the Subsidiary, (the Borrower), Financial Institutions (the Original Lenders) and Deutsche Bank AG, Singapore branch (the Arranger, Facility Agent and Security Agent) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Borrower a credit facility amounting to USD60 million that will mature 36 months after the utilization date in 2011. The loan facility shall be repaid on a monthly basis with the first repayment commencing on th the 5 day of the month after first utilization date. The credit facility will be used for financing of capital expenditures, working capital and other general purposes and payment of any fees and expenses due to the facility. This loan facility is secured by the Company pledge of shares and restricted cash in Deutsche Bank AG (Note 5).

82

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 3,5% per tahun. Sesuai dengan perjanjian pinjaman, Mitratama diwajibkan untuk mematuhi batasan-batasan tertentu, antara lain batasan rasio keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2009, Mitratama telah mematuhi batasan yang dipersyaratkan. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar USD35 juta dan USD55 juta. e. Rio Tinto Limited Pada tanggal 1 September 1998, PT Citra Palu Mineral (CPM), Anak perusahaan, menandatangani perjanjian pinjaman dengan Rio Tinto Limited, Australia (Rio Tinto) dimana Rio Tinto setuju untuk memberikan pinjaman kepada CPM, untuk mendanai aktivitas eksplorasinya di Indonesia Pada Januari 2004, perjanjian pinjaman telah diubah sebagai berikut, antara lain: Saldo pinjaman dari Rio Tinto yang belum dilunasi CPM adalah sebesar USD8.027.348 dan tidak ada tambahan pinjaman lainnya. Saldo pinjaman yang belum dilunasi tidak dikenakan bunga kecuali jika CPM gagal membayar kembali pinjaman pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran pertama sebesar USD5.500.000 dan akan jatuh tempo pada saat CPM mulai beroperasi dan sisanya akan dilunasi secara kuartal dihitung berdasarkan persentase tertentu atas produksi dan penjualan dari CPM. Tidak ada asset yang digunakan sebagai jaminan dalam perjanjian ini. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar USD7.979.733.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 24. LONG-TERM LOANS (Continued) The interest rate of the loan is LIBOR plus 3.5% per annum. In accordance with the loan agreements, Mitratama is required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants. As of December 31, 2009, Mitratama is in compliance with the covenants. The outstanding balance of this loan as of December 31, 2009 and 2008 amounted to USD35 million and USD55 million, respectively. e. Rio Tinto Limited On September 1, 1998, PT Citra Palu Mineral (CPM), a Subsidiary, entered into a loan agreement with Rio Tinto Limited, Australia (Rio Tinto), whereby Rio Tinto agreed to provide loan advances to fund CPM in undertaking certain exploration activities in Indonesia. In January 2004, the loan agreement was amended to effect the following, among others: The outstanding balance of the loan advanced by Rio Tinto to CPM amounted to USD8,027,348 and there will be no additional advances. The outstanding loan balance will not bear interest except on the failure of CPM to repay the amount on the date by which the payment is due. The first repayment amounting to USD5,500,000 will be due on the commencement of CPMs operating period and the balance will be payable on the successive quarters calculated based on a certain percentage of the CPMs production and sale. There were no assets pledged as collateral under the loan agreement. The outstanding balance of this loan as of December 31, 2009 and 2008 amounted to USD7,979,733.

83

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) f. PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada tanggal 28 Desember 2009, PT Fajar Bumi Sakti (FBS), Anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT CIMB Niaga Tbk (Pemilik Dana) sebesar USD4,5 juta. Fasilitas ini akan digunakan untuk membiayai pembelian tug boat ships dan tug barge ships. Berdasarkan perjanjian ini, pinjaman ini dijamin oleh hak fidusia atas aset tersebut. Pinjaman ini akan diangsur dalam tiga puluh enam kali pembayaran sampai dengan tahun 2012 dengan tarif bunga sebesar 9% per tahun. Pada tanggal 29 Desember 2009, fasilitas pinjaman yang telah digunakan FBS sebesar USD3.610.400. g. VFS International AB Pada tahun 2008, PT Fajar Bumi Sakti (FBS), Anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Kredit dengan VFS Internasional AB (Pemilik Dana), dimana Pemilik Dana akan memberikan tiga (3) fasilitas pinjaman kepada FBS dengan jumlah USD1.959.742, yang seluruhnya akan jatuh tempo dalam waktu 24 bulan yaitu pada tahun 2010. Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk pembelian kendaraan bermotor. Pinjaman dijaminkan dengan surat Perjanjian Fiduciary Transfer yang ditandatangani antara FBS dan Pemilik Dana. Berdasarkan perjanjian ini, FBS setuju untuk mengalihkan seluruh hak milik, kepemilikan dan kepentingan atas peralatan tersebut, sesuai dengan peraturan dan undang-undang Republik Indonesia, dan tidak ada penjualan, sewa atau pengalihan lain yang akan dilakukan, ataupun gadai atau jaminan atau tuntutan hak atas kendaraan bermotor tersebut yang dilakukan tanpa persetujuan tertulis dari Pemilik Dana. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar 8,25% dan 9% per tahun. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar USD349.369 dan USD1.425.650.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 24. LONG-TERM LOANS (Continued) f. PT Bank CIMB Niaga Tbk On December 28, 2009, PT Fajar Bumi Sakti (FBS), the Subsidiary, entered into Credit Agreement with PT CIMB Niaga Tbk (the Lender) amounting to USD4.5 million. This facility will be used to finance tug boat ships and tug barge ships. Under the terms of the agreement, the loan is guaranteed by the fiduciary rights over these assets. The loan is payable in 36 equal installments until 2012 with 9% interest rate per annum.

On December 29, 2009, FBS has withdrawn USD3,610,400. g. VFS International AB During 2008, PT Fajar Bumi Sakti (FBS), the Subsidiary, entered into Credit Agreements with VFS International AB (the Lender), wherein the Lender provides three (3) loan facilities to FBS with a total amount of USD1,959,742, all of which will mature in 24 months i.e., in 2010. These facilities will be utilized for the procurement of motor vehicles.

The loans are secured by the Fiduciary Transfer Agreement entered into between FBS and the Lender. Under this agreement, FBS agreed to transfer by way of fiduciary transfer to the Lender, all its proprietary rights, ownership and interest in the equipment, pursuant to the laws and regulations of the Republic of Indonesia, and no sale, lease or other transfer may be made, nor any lien or security interest or privileged claim granted, with respect to this motor vehicle without the prior written consent of the Lender. The interest rates of the loans are 8.25% and 9% per annum. The outstanding balance of these loans as of December 31, 2009 and 2008 amounted to USD349,369 and USD1,425,650, respectively.

84

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) h. Fasilitas Credit Suisse 2008 - 1 Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan (Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura (the Arranger, Facility Agent dan Security Agent), menandatangani Perjanjian Kredit dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD110 juta. Fasilitas pinjaman akan dibayar kembali secara bulanan, dengan pembayaran pertama dimulai pada bulan ke-25 setelah tanggal penarikan pinjaman dan akan jatuh tempo pada tahun 2012. Fasilitas ini dijamin dengan rekening USD Perusahaan dan dokumen lain yang membuktikan atau menyebabkan sekuritisasi atas aset Perusahaan. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 3,5% per tahun. Pinjaman hanya dapat digunakan oleh Perusahaan untuk membayar pokok kredit sesuai dengan perjanjian kredit tanggal 30 Maret 2007 sebesar USD110 juta. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar USD110 juta. Pada tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya. i. Fasilitas Credit Suisse 2008 - 2 Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan (Penjamin), Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso), Anak perusahaan (Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana), dan Credit Suisse, cabang Singapura (the Arranger, Facility Agent dan Security Agent) menandatangani Perjanjian Kredit (the Existing Credit Agreement) dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Peminjam sebesar USD375 juta yang terdiri dari: i. Commitments A sebesar USD270 juta yang tersedia dalam waktu enam (6) bulan sejak tanggal perjanjian ini. ii. Commitments B sebesar USD105 juta yang tersedia dalam kurun waktu 30 hari setelah tanggal perjanjian ini.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 24. LONG-TERM LOANS (Continued) h. Credit Suisse 2008 Facility - 1 On April 1, 2008, the Company (the Borrower), Financial Institutions (the Original Lenders) and Credit Suisse, Singapore branch (the Arranger, Facility Agent and Security Agent) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD110 million. The loan facility shall be repaid on a monthly basis with the first repayment commencing on th the 25 month after the loan utilization date and will mature in 2012. This loan facility was secured by the charge over Company USD Accounts and any other document evidencing or creating security over any assets of the Company. The interest rate of the loan is LIBOR plus 3.5% per annum. The loan may only be used by the Company to repay the principal amount of Credit Agreement dated March 30, 2007 amounting to USD110 million. The outstanding balance of this loan as of December 31, 2008 amounted to USD110 million. As of December 31, 2009, the outstanding loan was fully paid. i. Credit Suisse 2008 Facility - 2 On April 1, 2008, the Company (the Guarantor), Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso), a Subsidiary, (the Borrower), Financial Institutions (the Original Lenders) and Credit Suisse, Singapore branch (the Arranger, Facility Agent and Security Agent) entered into a Credit Agreement (the Existing Credit Agreement), wherein the Original Lenders agreed to provide to the Borrower a credit facility amounting to USD375 million that consists of : i. A Commitments amounting to USD270 million that are available within six (6) months from the date of the agreement. ii. B Commitments amounting to USD105 million that are available within thirty (30) days from the date of the agreement.

85

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Hasil dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai akuisisi saham Herald beserta biaya-biaya yang terkait. Pinjaman tersebut akan dibayar kembali secara bulanan, dengan pembayaran pertama dimulai pada bulan ke-13 sejak tanggal penarikan pinjaman dan akan jatuh tempo pada tahun 2010. Fasilitas ini dijamin dengan: - saham Peminjam; - rekening USD Peminjam; - saham Herald, termasuk tambahan saham Herald yang akan dibeli oleh peminjam dengan dana dari fasilitas ini; dan dokumen lain yang membuktikan atau menyebabkan sekuritisasi atas aset Peminjam dan Perusahaan.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 24. LONG-TERM LOANS (Continued) The proceeds of the loan were used to finance the acquisition of Heralds shares and its related cost. The loan shall be repaid on a monthly basis th with the first repayment on the 13 month after loan utilization date and will mature in 2010. This loan facility was secured by: - the charge over the Borrowers shares; - the charge over USD Borrowers account; - Heralds shares, including any futher Heralds shares to be acquired by borrower from the proceeds of this facility; and - any other document evidencing or creating security over any assets of the Borrower and the Company. The interest rate of the loan is LIBOR plus 2.5% per annum. On June 24, 2008, all parties agreed to amend some of the terms in the existing agreement wherein the total commitments became USD355 million and references to A and B Commitments were deleted. The outstanding balance of this loan as of December 31, 2008 amounted to USD355 million. As of December 31, 2009, the outstanding loan was fully paid. j. Credit Suisse 2008 Facility - 3 On May 16, 2008, the Company (the Borrower), Financial Institutions (the Original Lenders) and Credit Suisse, Singapore branch (the Arranger, Facility Agent and Security Agent) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD55 million. The loan shall be repaid on a monthly basis th with the first repayment on the 13 month after loan utilization date and will mature in 2010. The proceeds of the loan will be used for general corporate purposes.

Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 2,5% per tahun. Pada tanggal 24 Juni 2008, semua pihak setuju untuk merubah beberapa ketentuan dalam perjanjian dimana jumlah fasilitas pinjaman diubah menjadi USD355 juta dan membatalkan fasilitas Commitments A dan B. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar USD355 juta. Pada tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya. j. Fasilitas Credit Suisse 2008 - 3 Pada tanggal 16 Mei 2008, Perusahaan (Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura (the Arranger, Facility Agent dan Security Agent) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD55 juta. Pinjaman akan dibayar kembali secara bulanan, dengan pembayaran pertama dimulai pada bulan ke-13 setelah tanggal penarikan pinjaman dan akan jatuh tempo pada tahun 2010. Dana yang diperoleh dari pinjaman tersebut akan digunakan untuk keperluan operasional.

86

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Fasilitas ini dijamin dengan: - penyerahan (assignment) hak penerimaan hasil penjualan; - rekening penerimaan USD; - rekening penerimaan IDR; - surat kuasa untuk menarik dana; dan dokumen lain yang membuktikan atau menyebabkan sekuritisasi atas aset Perusahaan.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 24. LONG-TERM LOANS (Continued) This loan facility was secured by: - the assignment of rights to proceeds; the charge over USD proceeds accounts; the pledge over IDR proceeds accounts; the power of attorney to withdraw funds; and any other document evidencing or creating security over any assets of the Company.

Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 2,5% per tahun. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar USD55 juta. Pada tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya. k. Fasilitas Credit Suisse 2008 - 4 Pada tanggal 15 Agustus 2008, Perusahaan (Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura (the Arranger, Facility Agent dan Security Agent) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD200 juta. Tujuan fasilitas pinjaman ini adalah untuk mendanai pinjaman antar perusahaan kepada Arutmin dan KPC, Anak perusahaan, untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran royalti (Dana Hasil Produksi Batubara - DHPB) kepada Pemerintah Republik Indonesia, keperluan operasional, dan pembayaran berbagai biaya yang berkaitan dengan fasilitas ini. Fasilitas pinjaman akan dibayar kembali secara bulanan, dengan pembayaran pertama dimulai pada bulan ke-13 setelah tanggal penggunaan pinjaman dan akan jatuh tempo pada tahun 2011. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 3% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama seperti yang dipersyaratkan oleh Fasilitas Credit Suisse 2008 - 3 (Catatan 24j).

The interest rate of the loan is LIBOR plus 2.5% per annum. The outstanding balance of this loan as of December 31, 2008 amounted to USD55 million. As of December 31, 2009, the outstanding loan was fully paid. k. Credit Suisse 2008 Facility - 4 On August 15, 2008, the Company (the Borrower), Financial Institutions (the Original Lenders) and Credit Suisse, Singapore branch (the Arranger, Facility Agent and Security Agent) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD200 million. The purposes of the loan are to finance intercompany loans to Arutmin and KPC, the Subsidiaries, for the settlement of royalty (Dana Hasil Produksi Batubara - DHPB) obligation to the Government of Republic of Indonesia, general corporate purposes, and payment of any fees in connection with the facility. The loan facility shall be repaid on a monthly basis with the first repayment commencing on th the 13 month after loan utilization date and will mature in 2011. The interest rate of the loan is LIBOR plus 3% per annum. This facility was secured by the same security instruments as stated in Credit Suisse 2008 Facility - 3 (Note 24j).

87

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar USD200 juta. Pada tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya. l. Fasilitas Credit Suisse 2008 - 5 Pada tanggal 26 September 2008, Perusahaan (Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura (the Arranger, Facility Agent and Security Agent) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD50 juta. Fasilitas pinjaman ini hanya dapat digunakan untuk keperluan operasional dan pembayaran atas biaya-biaya yang berkaitan dengan fasilitas ini. Fasilitas pinjaman tersebut akan dibayar kembali secara bulanan, dengan pembayaran pertama dimulai pada bulan ke-25 setelah tanggal penggunaan pinjaman dan akan jatuh tempo pada tahun 2011. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama seperti yang dipersyaratkan Fasilitas Credit Suisse 2008 - 3 (Catatan 24j). Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 3% per tahun. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar USD50 juta. Pada tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya. m. Fasilitas Credit Suisse 2008 - 6 Pada tanggal 7 November 2008, Perusahaan (Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura (the Arranger, Facility Agent dan Security Agent) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD75 juta yang akan jatuh tempo dalam 36 bulan setelah tanggal penarikan dana. Fasilitas pinjaman akan dibayar seluruhnya pada tahun 2011. kembali

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 24. LONG-TERM LOANS (Continued) The outstanding balance of this loan as of December 31, 2008 amounted to USD200 million. As of December 31, 2009, the outstanding loan was fully paid. l. Credit Suisse 2008 Facility - 5 On September 26, 2008, the Company (the Borrower), Financial Institutions (the Original Lenders) and Credit Suisse, Singapore branch (the Arranger, Facility Agent and Security Agent) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD50 million. The loan facility may only be used by the Company for general corporate purposes and payment of any fees related to this facility. The loan facility shall be repaid on a monthly basis with the first repayment commencing on th the 25 month after loan utilization date and will mature in 2011. This facility was secured by the same security instruments as stated in Credit Suisse 2008 Facility - 3 (Note 24j). The interest rate of the loan is LIBOR plus 3% per annum. The outstanding balance of this loan as of December 31, 2008 amounted to USD50 million. As of December 31, 2009, the outstanding loan was fully paid. m. Credit Suisse 2008 Facility - 6 On November 7, 2008, the Company (the Borrower), Financial Institutions (the Original Lenders) and Credit Suisse, Singapore branch (the Arranger, Facility Agent and Security Agent) entered into a Credit Agreement (Existing Agreement), wherein the Original Lenders agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD75 million that will mature 36 months after the utilization date. The loan facility shall be repaid in full upon its maturity in 2011.

88

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 8% untuk enam bulan pertama, 10% untuk bulan ke tujuh sampai dua belas dan 12% untuk bulan selanjutnya sampai dengan tanggal akhir jatuh tempo. Dana yang diperoleh dari pinjaman akan digunakan untuk membeli kembali saham Perusahaan dan pembayaran biaya-biaya transaksi. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama seperti yang dipersyaratkan Fasilitas Credit Suisse 2008 - 3 (Catatan 24j) dan dijamin dengan saham-saham Perusahaan Batubara (KPC, Arutmin, ICRL, IndoKalsel dan IndoKaltim). Pada tanggal 19 Desember 2008, perubahan perjanjian ditandatangani oleh pihak-pihak tersebut di atas untuk merubah beberapa syarat dalam perjanjian sebagai berikut : 1. Perolehan dana dari pinjaman yang sebelumnya akan digunakan untuk membeli kembali saham dihapus dan diganti menjadi untuk digunakan membiayai keperluan operasional Perusahaan. Pembayaran kembali akan dilakukan dalam waktu 12 bulan dalam jumlah angsuran yang sama dimulai setelah 24 bulan sejak tanggal penarikan dana.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 24. LONG-TERM LOANS (Continued) The interest rate of the loan is LIBOR plus 8% for the first six months, 10% for the seventh until twelfth months and 12% for the succeeding months until the final maturity date. The proceeds of the loan may only be used by the Company for the funding of share buyback and payment of transaction expenses. This facility was secured by the same security instruments as stated in Credit Suisse 2008 Facility - 3 (Note 24j) and pledge shares of Coal Companies (KPC, Arutmin, ICRL, IndoKalsel and IndoKaltim). On December 19, 2008, an amending agreement was entered into by all the parties in the existing agreement to amend some of the terms in the existing agreement wherein as follows: 1. The proceeds of the loan to fund the share buy-back was deleted and changed to funding for general corporate purposes of the Company. The loan repayment will be made in 12 equal monthly installments commencing on the 24th month after the first utilization date .

2.

2.

Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar USD75 juta. Pada tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya. n. ICICI Bank UK Plc Pada tanggal 4 Desember 2008, Perusahaan (Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana A dan B), ICICI Bank UK Plc. (the Arranger), ICICI Bank Limited, cabang Singapura (the Facility Agent) dan Bank of New York Mellon (the Security Agent dan Trustee) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Peminjam sebesar GBP55 juta (Fasilitas A) dan CAD63 juta (Fasilitas B), keduanya akan jatuh tempo dalam 36 bulan setelah penarikan dana.

The outstanding balance of this loan as of December 31, 2008 amounted to USD75 million. As of December 31, 2009, the outstanding loan was fully paid. n. ICICI Bank UK Plc On December 4, 2008, the Company, (the Borrower), Financial Institutions (the Original Facility A and B Lenders), ICICI Bank UK Plc (the Arranger), ICICI Bank Limited, Singapore branch (the Facility Agent) and the Bank of New York Mellon (the Security Agent and Trustee) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Borrower credit facilities amounting to GBP55 million (Facility A) and CAD63 million (Facility B), both of which will mature 36 months after the utilization date. 89

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk mendanai belanja modal, pendanaan kembali modal kerja Perusahaan pada tahun 2008 yang sebelumnya didanai oleh arus kas internal Perusahaan, serta pembayaran biaya-biaya transaksi yang berkaitan dengan fasilitas ini. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 8% untuk enam bulan pertama, 10% untuk bulan ke tujuh sampai bulan ke dua belas dan 12% untuk bulan selanjutnya sampai dengan tanggal akhir jatuh tempo. Fasilitas ini dijamin dengan: - rekening USD Perusahaan; - penyerahan (assignment) arus kas berdasarkan Intercreditor Agreement; dan - dijamin dengan saham-saham Arutmin, KPC dan ICRL, Anak perusahaan. Kedua fasilitas tersebut akan dibayar kembali dalam waktu 12 bulan dalam jumlah angsuran yang sama yang dimulai setelah 24 bulan sejak tanggal penarikan dana dan akan jatuh tempo pada tahun 2011. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar USD114.830.184. Pada tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya. o. PT Samuel Sekuritas Indonesia Pada tanggal 17 November 2008, Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia dalam rangka penerbitan surat utang secara terbatas dengan jumlah maksimum sejumlah Rp6.000.000.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah membayar seluruh Surat Utang Jangka Menengah (MTN) sebesar USD22.300.000 dan Rp706.500.000.000 (setara dengan USD69.095.355) dengan bunga kupon 17% sampai dengan 25% untuk discounted notes dan 16% sampai dengan 25% untuk fixed rate notes.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 24. LONG-TERM LOANS (Continued) The credit facilities will be used for financing of the capital expenditure and refinancing capital expenditures incurred by the Company in 2008 and which were originally funded through the internal cashflows of the Company and payment of any fees and expenses due to the facility. The interest rate of the loan is LIBOR plus 8% for the first six months, 10% for the seventh until the twelfth month and 12% for the succeeding months until the final maturity date. This loan facility was secured by: - the charge over USD Company accounts; - assignment of cash flow under the Intercreditor Agreement; and - pledge shares of Arutmin, KPC and ICRL, the Subsidiaries. Both facilities will be repaid in 12 equal monthly installments commencing on the 24th month after the first utilization date and will mature in 2011. The outstanding balance of this loan as of December 31, 2008 amounted to USD114,830,184. As of December 31, 2009, the outstanding loan was fully paid. o. PT Samuel Sekuritas Indonesia On November 17, 2008, the Company entered into an agreement with PT Samuel Sekuritas Indonesia relating to the issuance of restricted notes amounting to a maximum of Rp6,000,000,000,000. As of December 31, 2009, the Company has fully repaid Medium Term Notes (MTN) amounting to USD22,300,000 and Rp706,500,000,000 (equivalent to USD69,095,355) with coupon rate of 17% to 25% for discounted notes and 16% to 25% for fixed rate notes.

90

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 25. OBLIGASI KONVERSI Akun ini terdiri dari: 2009 Obligasi Konversi I Obligasi Konversi II Obligasi Konversi yang Dijamin I Obligasi Konversi yang Dijamin II Jumlah Dikurangi : Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi Bersih a. Obligasi Konversi Pada tanggal 29 Juni 2007 dan 1 Oktober 2007, Perusahaan melalui Enercoal Resources Pte. Ltd., Anak perusahaan, menerbitkan obligasi konversi tanpa bunga (zero coupon convertible bonds) sebesar USD300 juta (Obligasi Konversi I) dan USD150 juta (Obligasi Konversi II) yang akan jatuh tempo pada tanggal 22 Juni 2012 dan 1 Oktober 2012. Obligasi tersebut terdaftar pada Bursa Efek Singapura (Singapore Exchange Trading Limited). Hasil bersih penerbitan obligasi konversi tersebut digunakan oleh Perusahaan untuk melunasi seluruh fasilitas tahun 2006 yang masih ada dari Credit Suisse dan untuk keperluan operasional. Ikhtisar persyaratan dan kondisi dari obligasi konversi tersebut adalah sebagai berikut : 102.500.000 375.000.000 300.000.000 777.500.000 (13.300.000 ) 764.200.000

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 25. CONVERTIBLE BONDS This account consists of: 2008 102.500.000 102.500.000 (1.409.375 ) 101.090.625 a. Convertible Bonds On June 29, 2007 and October 1, 2007, the Company through Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal), the Subsidiary, issued Zero Coupon Convertible Bonds in the amounts of USD300 million (Convertible Bond I) and USD150 million (Convertible Bond II) maturing on June 22, 2012 and October 1, 2012, respectively. The Bonds are listed in the Singapore Exchange Securities Trading Limited. The net proceeds from bonds issuance were used by the Company to repay all amounts outstanding under the 2006 loan facility from Credit Suisse and for general corporate purposes. The summary of terms and conditions of the bonds are as follows: Obligasi konversi II dengan suku bunga 0% yang diterbitkan pada tahun 2007/ Convertible Bond II 0% interest issued in 2007 USD150.000.000 / USD150,000,000 5 tahun / 5 years 100% dari nilai nominal obligasi / 100% of par value 0% Convertible Bond I Convertible Bond II Guaranteed Convertible Bond I Guaranteed Convertible Bond II Total Less: Unamortized bond issuance cost Net

Jumlah / Amount Jangka Waktu / Time Period Harga Obligasi Konversi / Issuance Price Bunga / Interest

Obligasi konversi I dengan suku bunga 0% yang diterbitkan pada tahun 2007/ Convertible Bond I 0% interest issued in 2007 USD300.000.000 / USD300,000,000 5 tahun / 5 years 100% dari nilai nominal obligasi / 100% of par value 0%

91

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 25. OBLIGASI KONVERSI (Lanjutan)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 25. CONVERTIBLE BONDS (Continued) Obligasi konversi II dengan suku bunga 0% yang diterbitkan pada tahun 2007/ Convertible Bond II 0% interest issued in 2007 Konversi dapat dilakukan setiap saat dalam periode 41 hari setelah tanggal penerbitan sampai dengan sepuluh (10) hari sebelum tanggal jatuh tempo, kecuali sebelumnya telah ditebus, dikonversi, dibeli kembali atau dibatalkan. / The Bonds are convertible at any time on or after 41 days after the closing date, until the close of business on the date that falls 10 business days prior to maturity, unless previously redeemed, converted, purchased or cancelled. Setiap lembar obligasi konversi dengan nilai nominal USD100.000 dapat ditukarkan dengan 288.892 lembar saham Perusahaan. / Each convertible bond with par value of USD100,000 is convertible into 288,892 Company shares. Harga konversi pada saat obligasi ini diterbitkan adalah Rp3.250 per lembar saham dengan nilai pertukaran mata uang asing tetap pada saat konversi yaitu sebesar Rp9.389 untuk USD1,00. Harga konversi ini dapat berubah, tergantung pada penyesuaian yang dilakukan sehubungan dengan, antara lain, perubahan nilai nominal saham, konsolidasi atau reklasifikasi saham, kapitalisasi keuntungan atau dana cadangan, pembagian dividen, pengeluaran saham baru dan kejadian-kejadian lainnya yang mempunyai efek dilutif. / Initial conversion price at the time of bonds issuance was Rp3,250 per share with a fixed exchange rate on conversion date of Rp9,389/USD1.00. Conversion price will be subject to adjustment for, among other things, subdivisions, consolidations or reclassification of shares; capitalization of profits or reserves; capital distribution; right issues and other standard dilutive events.

Masa Konversi / Conversion Period

Obligasi konversi I dengan suku bunga 0% yang diterbitkan pada tahun 2007/ Convertible Bond I 0% interest issued in 2007 Konversi dapat dilakukan setiap saat dalam periode 41 hari setelah tanggal penerbitan sampai dengan sepuluh (10) hari sebelum tanggal jatuh tempo, kecuali sebelumnya telah ditebus, dikonversi, dibeli kembali atau dibatalkan. / The Bonds are convertible at any time on or after 41 days after the closing date, until the close of business on the date that falls 10 business days prior to maturity, unless previously redeemed, converted, purchased or cancelled. Setiap lembar obligasi konversi dengan nilai nominal USD100.000 dapat ditukarkan dengan 376.719 lembar saham Perusahaan. / Each convertible bond with par value of USD100,000 is convertible into 376,719 Company shares. Harga konversi pada saat obligasi ini diterbitkan adalah Rp2.362,50 per lembar saham dengan nilai pertukaran mata uang asing tetap pada saat konversi yaitu sebesar Rp8.900 untuk USD1,00. Harga konversi ini dapat berubah, tergantung pada penyesuaian yang dilakukan sehubungan dengan, antara lain, perubahan nilai nominal saham, konsolidasi atau reklasifikasi saham, kapitalisasi keuntungan atau dana cadangan, pembagian dividen, pengeluaran saham baru dan kejadian-kejadian lainnya yang mempunyai efek dilutif. / Initial conversion price at the time of bonds issuance was Rp2,362.50 per share with fixed exchange rate on conversion date of Rp8,900/USD1.00. Conversion price will be subject to adjustment for, among other things, subdivisions, consolidations or reclassification of shares; capitalization of profits or reserves; capital distribution; right issues and other standard dilutive events.

Rasio Konversi Awal/ Initial Conversion Rate

Harga Konversi / Conversion Price

92

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 25. OBLIGASI KONVERSI (Lanjutan)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 25. CONVERTIBLE BONDS (Continued) Obligasi konversi II dengan suku bunga 0% yang diterbitkan pada tahun 2007/ Convertible Bond II 0% interest issued in 2007 Pada tanggal 31 Desember 2009, belum ada penyesuaian terhadap harga konversi awal. / As of December 31, 2009, no adjustment has been effected to the initial conversion price. Bank of New York On April 16, 2008, Convertible Bond I with face value of USD400,000 was redeemed through a cash settlement amounting to USD426,976. As of December 31, 2009, the Company has received conversion notices representing the conversion of USD299,600,000 and USD47,500,000 of Convertible Bond I and Convertible Bond II into 1,167,443,093 shares and 137,223,846 shares, respectively. The shares to be delivered to the bondholders upon conversion were provided from the Companys treasury stock (Note 30). b. Guaranteed Convertible Bonds I On August 5, 2009, the Company (the Guarantor), through Enercoal Resources Pte. Ltd, a wholly-owned Subsidiary of the Company (the Issuer) entered into a Purchase Agreement relating to USD375 million 9.25% Guaranteed Convertible Bonds (Guaranteed Bonds) with Credit Suisse Limited, Singapore, acting as the sole Placement Agent. These Guranteed Bonds, maturing on August 5, 2014 are initially convertible into ordinary shares of the Company at Rp3,366.90. The Conversion price will be subject to adjustment for, among other things, subdivisions, consolidations or reclassifications of shares; capitalization of profits or reserves; capital distribution; right issues and other standard dilutive events.

Harga Konversi / Conversion Price

Obligasi konversi I dengan suku bunga 0% yang diterbitkan pada tahun 2007/ Convertible Bond I 0% interest issued in 2007 Harga konversi telah disesuaikan menjadi sebesar Rp2.284 per lembar saham. / The conversion price has been subsequently adjusted to Rp2,284 per share. Bank of New York

Wali Amanat / Trustee

Pada tanggal 16 April 2008, Obligasi Konversi I dengan nilai nominal sebesar USD400.000 telah dilunasi melalui pembayaran tunai sebesar USD426.976. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah menerima pemberitahuan konversi masingmasing sebesar USD299.600.000 dan USD47.500.000 menjadi 1.167.443.093 dan 137.223.846 lembar saham atas Obligasi Konversi I dan Obligasi Konversi II. Saham yang diserahkan kepada pemegang obligasi konversi berasal dari saham Perusahaan yang dibeli kembali (Catatan 30). b. Obligasi Konversi yang Dijamin I Pada tanggal 5 Agustus 2009, Perusahaan (Penjamin) melalui Enercoal Resources Pte. Ltd., Anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya (Penerbit) menandatangani Perjanjian Pembelian berkaitan dengan USD375 juta 9,25% Obligasi Konversi yang Dijamin (Obligasi yang Dijamin) dengan Credit Suisse Limited, Singapura, yang bertindak sebagai Placement Agent tunggal. Obligasi yang Dijamin ini, akan jatuh tempo pada tanggal 5 Agustus 2014, merupakan obligasi yang pada awalnya dapat dikonversi menjadi saham biasa Perusahaan dengan nilai Rp3.366,90. Harga Konversi akan disesuaikan dengan, antara lain, subdivisi, konsolidasi atau reklasifikasi saham; kapitalisasi laba atau cadangan laba ditahan; pembagian modal; penawaran umum terbatas dan peristiwa lainnya yang menimbulkan efek dilutif.

93

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 25. OBLIGASI KONVERSI (Lanjutan) Obligasi yang Dijamin dengan nilai nominal sebesar USD100.000 per lembar dapat dikonversi setiap saat dalam periode empat puluh satu (41) hari setelah tanggal penerbitan sampai dengan sepuluh (10) hari sebelum tanggal jatuh tempo, kecuali sebelumnya telah ditebus, dikonversi, dibeli kembali atau dibatalkan. Hasil penerimaan bersih dari penerbitan obligasi digunakan Perusahaan untuk mendanai Equity Swap sebesar USD115 juta dan premi atas transaksi Capped Call sebesar USD51.276.947 dan sisanya untuk keperluan operasional Perusahaan. c. Obligasi Konversi yang Dijamin II Pada tanggal 25 November 2009, Perusahaan (Penjamin) melalui Enercoal Resources Pte. Ltd., Anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh Perusahaan (Penerbit) menandatangani Perjanjian Pembelian berkaitan dengan USD300 juta 5% Obligasi Konversi yang Dijamin (the Firm Bonds) dengan Credit Suisse Limited, Singapura, yang bertindak sebagai Manajer yang akan jatuh tempo pada tanggal 25 November 2016. Obligasi tersebut memiliki hak opsi untuk menerbitkan tambahan USD50 juta 5% Obligasi Konversi yang Dijamin yang akan jatuh tempo pada tanggal 25 November 2016 (the Option Bonds, bersama-sama the Firm Bonds, 5% Obligasi Konversi yang Dijamin). Option Bonds dapat dilaksanakan, secara keseluruhan maupun sebagian dalam waktu 30 hari setelah tanggal penerbitan Firm Bonds, sesuai dengan perjanjian dengan Penerbit, Penjamin dan Manajer.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 25. CONVERTIBLE BONDS (Continued) The Guaranteed Bonds with par value of USD100,000 each are convertible any time on or after forty-one (41) days after the closing date, until the close of business on the date that falls ten (10) business days prior to maturity, unless previously redeemed, converted, purchased or cancelled. The net proceeds from bonds issuance were used by the Company to fund the Equity Swap deposit amounting to USD115 million and premium on the Capped Call transactions amounting to USD51,276,947 and the remainder for general corporate purposes. c. Guaranteed Convertible Bonds II On November 25, 2009, the Company (the Guarantor) through, Enercoal Resources Pte. Ltd., a wholly-owned Subsidiary of the Company (the Issuer) issued USD300 million 5% Guaranteed Convertible Bonds due November 25, 2016 (the Firm Bonds) with Credit Suisse Limited, Singapore, acting as the sole Manager. The Firm Bonds have an option to issue up to an additional USD50 million 5% Guaranteed Convertible Bonds due on November 25, 2016 (the Option Bonds, and together with the Firm Bonds, the 5% Guaranteed Covertible Bonds). The Option Bonds is exercisable, in whole or in part at anytime for 30 days following the issue date of the Firm Bonds, upon mutual agreement of the Issuer, the Guarantor and the Manager.

94

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 25. OBLIGASI KONVERSI (Lanjutan) Kecuali sebelumnya ditebus, dibeli, dibatalkan atau dikonversi, 5% Obligasi Konversi yang Dijamin ini akan ditebus pada tanggal 25 November 2016 sebesar 106,45% dari nilai nominal, ditambah dengan bunga terhutang dan masih harus dibayarnya. Pemegang obligasi ini memiliki opsi untuk memerintahkan Penerbit untuk menebus semua atau sebagian dari obligasi yang dimiliki pada tanggal 25 November 2010, 25 Mei 2012 dan 25 November 2014 (masing-masing adalah Put Option Date), masing-masing sebesar 100,77%, 102,01% dan 104,33% dari nominal beserta bunga terhutang dan masih harus dibayarnya. Obligasi ini juga dapat ditebus berdasarkan opsi dari Penerbit, secara keseluruhan maupun sebagian, tergantung kebijakan Penerbit. Selanjutnya, dalam beberapa situasi, Obligasi ini harus dilunasi secara tunai saat dikonversi. Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk melunasi fasilitas kredit dengan Credit Suisse senilai USD100 juta, untuk membiayai deposito Equity Swap senilai USD25 juta sementara sisanya akan digunakan untuk membiayai Investasi Multi Capital sesuai dengan persyaratan didalam Multi Capital Investment Agreement dimana hasil dari investasi tersebut harus digunakan oleh PT Multi Capital untuk membiayai akuisisi atas 10% kepemilikannya atas PT Newmont Nusa Tenggara. Persyaratan dari obligasi tersebut meliputi pembatasan yang membatasi Perusahaan, Enercoal dan beberapa Anak perusahaan dari Perusahaan untuk melakukan atau mengizinkan untuk meraih kepentingan penjaminan untuk menjamin pembayaran kembali atas setiap investasi sekuritas internasional kecuali pemegang obligasi menerima hak yang sama dari penjaminan tersebut jika penerbitan dari investasi sekuritas internasional dapat mempengaruhi rasio keuangan tertentu.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 25. CONVERTIBLE BONDS (Continued) Unless previously redeemed, purchased, cancelled or converted, these 5% Guranteed Convertible Bonds, will be redeemed on November 25, 2016, at 106.45% of their principal amount, plus accrued and unpaid interest thereof. Holders of these bonds have the option to require the Issuer to redeem all or some of the holders bonds on November 25, 2010, May 25, 2012 and November 25, 2014 (each a Put Option Date), at 100.77%, 102.01% and 104.33%, respectively, of the principal amount together with the accrued and unpaid interest thereof. These bonds may also be redeemed at the option of the Issuer, in whole or in part, at the Issuers sole discretion under certain circumstances. Moreover, in certain circumstances, these bonds are subject to automatic cash settlement on conversion. The net proceeds from bonds issuance will be used to repay the USD100 million credit facility with Credit Suisse, to fund Equity Swap deposit amounting to USD25 million and the remainder to be used for funding Multi Capital Investment in accordance with the terms of the Multi Capital Investment Agreement wherein the proceeds of such investment must be used by PT Multi Capital to fund its share of the acquisition of the 10% interest in PT Newmont Nusa Tenggara. The terms of the bonds include a negative pledge clause which restricts the Company, Enercoal and certain Subsidiaries of the Company from creating or permitting to subsist any security interests to secure the repayment of any international investment securities unless the bondholders receive a pro rata interest in any such security if the issuance of such international investment securities would result in a certain financial ratio.

95

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 26. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, KPC dan FBS, Anak perusahaan, memiliki hutang sewa pembiayaan kepada :
Perusahaan Sewa Pembiayaan Liebherr France SAS PT Hitachi Construction Machinery Finance Indonesia PT Mitsubishi UFJ Finance and Lease Indonesia PT Austindo Nusantara Jaya Finance PT Komatsu Astra Finance PT Dipo Star Indonesia PT Intan Baruprana Finance PT Caterpillar Finance Indonesia PT Chandra Sakti Utama Leasing PT United Tractors Tbk Jumlah Dikurangi: Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang Jenis Mesin Pabrik Mesin Pabrik Mesin Pabrik Mesin Pabrik Mesin Pabrik Mesin Pabrik Mesin Pabrik Mesin Pabrik Mesin Pabrik Mesin Pabrik 2009 88.205.023 81.429.115 49.412.403 41.814.584 13.862.966 3.738.084 2.663.456 766.281 281.891.912 93.174.677 188.717.235

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 26. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASES As of December 31, 2009 and 2008, KPC and FBS, the Subsidiaries, have obligations under finance leases to:
2008 67.364.885 27.749.775 860.999 12.968.156 4.313.142 2.629.599 756.961 393.646 117.037.163 47.192.805 69.844.358 Category Machinery Machinery Machinery Machinery Machinery Machinery Machinery Machinery Machinery Machinery Lessors Liebherr France SAS PT Hitachi Construction Machinery Finance Indonesia PT Mitsubishi UFJ Finance and Lease Indonesia PT Austindo Nusantara Jaya Finance PT Komatsu Astra Finance PT Dipo Star Indonesia PT Intan Baruprana Finance PT Caterpillar Finance Indonesia PT Chandra Sakti Utama Leasing PT United Tractors Tbk Total Less: Current portion Non-current portion

Pembayaran sewa pembiayaan minimum di masa mendatang, serta nilai sekarang atas pembayaran minimum sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Pembayaran minimum sewa yang akan jatuh tempo untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember, 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah pembayaran minimum sewa pembiayaan Dikurangi: Beban bunga akan datang Nilai sekarang atas pembayaran minimum sewa pembiayaan Dikurangi: Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang

Future minimum lease payments under finance leases, together with the present value of net minimum lease payments, as of December 31, 2009 and 2008 were as follows: 2008

109.869.540 96.502.523 81.503.053 24.514.954 312.390.070 (30.498.158 ) 281.891.912 93.174.677 188.717.235

55.603.250 38.775.233 27.568.575 11.948.901 133.895.959 (16.858.796 ) 117.037.163 47.192.805 69.844.358

Minimum lease payments due in the year ended December 31, 2009 2010 2011 2012 2013 Total minimum lease payments Less: Future finance charges Present value of minimum lease payments Less: Current portion Non-current portion

96

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 27. TAKSIRAN KEWAJIBAN RESTORASI DAN REHABILITASI Akun ini terdiri dari: 2009 Saldo awal tahun Penyisihan periode berjalan Beban restorasi yang telah dibayar pada tahun berjalan Saldo akhir tahun Dikurangi: Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang 180.197.042 44.346.112 (14.398.104 ) 210.145.050 15.807.424 194.337.626

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 27. ESTIMATED LIABILITY FOR RESTORATION AND REHABILITATION This account consists of: 2008 160.561.140 34.149.448 (14.513.546 ) 180.197.042 15.730.681 164.466.361 Balance at the beginning of year Current period provision Restoration expenses paid during the year Balance at the end of year Less: Current portion Non-current portion

Mutasi untuk taksiran kewajiban restorasi dan rehabilitasi lingkungan berdasarkan area of interest pada tahun 2009 adalah sebagai berikut:

Changes of estimated liability for restoration and rehabilitation based on area of interest in 2009 are:

Taksiran Kewajiban dan Restorasi dan Rehabilitasi/ Estimated Liability for Restoration and Rehabilitation Lokasi/ Location Satui Senakin Mulia Batulicin Asam Asam Sangatta Kutai Kertanegara Liberia Saldo Awal/ Beginning Balance 34.369.456 28.060.608 7.302.274 7.624.856 3.929.246 98.870.327 40.275 180.197.042 Penambahan/ Additions 3.690.878 4.522.660 2.264.600 1.800.703 1.802.130 30.215.991 49.150 44.346.112 Pengurangan / Deductions 221.272 5.664 794.160 16.973 13.319.760 40.275 14.398.104 Saldo Akhir/ Ending Balance 37.839.062 32.577.604 9.566.874 8.631.399 5.714.403 115.766.558 49.150 210.145.050

Anak Perusahaan PT Arutmin Indonesia Satui Senakin Mulia Batulicin Asam Asam PT Kaltim Prima Coal Sangatta PT Fajar Bumi Sakti Kutai Kertanegara Konblo Bumi,Inc. Liberia Jumlah

Subsidiaries PT Arutmin Indonesia Satui Senakin Mulia Batulicin Asam Asam PT Kaltim Prima Coal Sangatta PT Fajar Bumi Sakti Kutai Kertanegara Konblo Bumi,Inc. Liberia Total

97

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 28. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) adalah sebagai berikut:

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 28. CAPITAL STOCK Composition of shareholders as of December 31, 2009 and 2008 based on registration by PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) was as follows:
2009

Pemegang Saham PT Bakrie and Brothers Tbk Interventures Capital Pte. Ltd. SSB Obih Acf Ishares Msci Emerging Markets Index Fund Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus Credit Suisse International Masyarakat Sub-jumlah Saham beredar yang dibeli kembali Jumlah

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh / Number of Shares Issued and Fully Paid 1.910.245.434 524.929.597 375.871.500 286.637.000 285.510.568 15.547.593.294 18.930.787.393 473.212.607 19.404.000.000

Persentase Kepemilikan / Percentage of Ownership (%) 10,09 2,77 1,99 1,51 1,51 82,13 100,00

Jumlah / Total 137.894.727 37.893.049 27.133.004 20.691.441 20.610.127 1.122.332.815 1.366.555.163 34.159.759 1.400.714.922

Shareholders PT Bakrie and Brothers Tbk Interventures Capital Pte. Ltd. SSB Obih Acf Ishares Msci Emerging Index Fund Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus Credit Suisse International Public Sub-total Treasury stock Total

2008 Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh / Number of Shares Issued and Fully Paid 2.702.457.760 814.147.712 698.035.247 369.752.264 356.946.984 13.989.447.426 18.930.787.393 473.212.607 19.404.000.000

Pemegang Saham PT Bakrie and Brothers Tbk Jupiter Asia No. 1 Pte. Ltd. PT Samuel Sekuritas Indonesia JP Morgan Chase Bank Na Re Nominees Ltd. Bank of New York Masyarakat Sub-jumlah Saham beredar yang dibeli kembali Jumlah

Persentase Kepemilikan / Percentage of Ownership (%) 14,28 4,30 3,69 1,95 1,89 73,89 100,00

Jumlah / Total 195.082.092 58.770.813 50.389.012 26.691.276 25.766.902 1.009.855.068 1.366.555.163 34.159.759 1.400.714.922

Shareholders PT Bakrie and Brothers Tbk Jupiter Asia No. 1 Pte. Ltd. PT Samuel Sekuritas Indonesia JP Morgan Chase Bank Na Re Nominees Ltd. Bank of New York Public Sub-total Treasury stock Total

Perubahan susunan pemegang saham tersebut timbul karena transaksi jual beli saham yang dilakukan di bursa saham.

Changes in the composition of shareholders are due to the sale and purchase transactions of shares carried out on the stock exchange.

98

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. TAMBAHAN MODAL DISETOR Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No.1/1995 yang diterbitkan pada bulan Maret 1995, dan telah diubah dengan Undang-Undang No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan pembentukan cadangan umum dari laba bersih sejumlah minimal 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada batasan waktu untuk membentuk cadangan tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan belum membentuk cadangan umum tersebut. Akun ini terdiri dari: 2009 Kelebihan nilai tukar obligasi konversi atas nilai nominal saham dibeli kembali Pembelian kembali saham Perusahaan Biaya emisi saham Tambahan modal disetor bersih

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 29. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL The Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 1/1995 introduced in March 1995, and amended by Law No. 40/2007 that was issued in August 2007, requires the establishment of a general reserve from net income amounting to at least 20% of a companys issued and paid-up capital. There is no time limit on the establishment of that reserve. As of December 31, 2009, the Company has not yet established its general reserve.

This account consists of: 2008 Excess of bonds conversion price over par value of treasury stock Buy-back of Companys shares Share issuance cost Additional paid-in capital - net

273.139.707 (200.318.190 ) (1.830.367 ) 70.991.150

273.139.707 (148.249.895 ) (1.830.367 ) 123.059.445

30. SAHAM BEREDAR YANG DIPEROLEH KEMBALI Transaksi saham beredar yang dibeli kembali adalah sebagai berikut:

30. TREASURY STOCK Transactions regarding treasury stock are as follows:

2009 dan / and 2008 Keterangan Disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (Pembelian kembali saham yang pertama) (Catatan 1c) Pembelian kembali Pembelian kembali Sub-jumlah Konversi obligasi Konversi obligasi Sub-jumlah Jumlah 2007 2008 Periode/ Period Jumlah Saham/ No. of Shares Realisasi/ Realization (%) Harga Nominal/ Par Value Description Approved at Extraordinary General Meeting of Shareholders 2006 2006 2007 1.940.400.000 885.734.500 479.231.500 1.364.966.000 (1.068.857.428 ) (235.809.465 ) (1.304.666.893 ) 60.299.107 45,65 24,70 70,35 63.938.442 34.594.243 98.532.685 (76.353.023 ) (17.826.856 ) (94.179.879 ) 4.352.806 (1st Buy-back) (Note 1c) Buy-back Buy-back Sub-total Conversion of bonds Conversion of bonds Sub-total Total

99

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 30. SAHAM BEREDAR YANG DIPEROLEH KEMBALI (Lanjutan)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 30. TREASURY STOCK (Continued)

2009 dan / and 2008 Keterangan Disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (Pembelian kembali saham yang kedua) (Catatan 1c) Pembelian kembali Saldo Periode/ Period Jumlah Saham/ No. of Shares Realisasi/ Realization (%) Harga Nominal/ Par Value Description Approved at Extraordinary General Meeting of Shareholders 2008 2008 582.120.000 412.913.500 473.212.607 70,93 29.806.953 34.159.759 (2nd Buy-back) (Note 1c) Buy-back Balance

Sebagian saham beredar yang dibeli kembali digunakan untuk obligasi konversi (Catatan 25). 31. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, akun ini terdiri dari:
2009 Tanggal/ Date Aset Blok R2 Blok 13 21 Oktober 1999/ October 21, 1999 21 Oktober 1999/ October 21, 1999 Entitas Asal/ Original Entities Minarak Labuan Ltd dan/and Long Haul Holding Ltd Minarak Labuan Ltd dan/and Long Haul Holding Ltd

A portion of treasury stock was used for convertible bonds (Note 25). 31. DIFFERENCES IN VALUE FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS OF ENTITIES UNDER COMMON CONTROL As of December 31, 2009 and 2008, this account consists of:

Entitas Tujuan/ Destination Entity

Nilai Buku/ Book Value Assets Block R2

PT Bumi Resources Tbk PT Bumi Resources Tbk

25.182.155 Block 13 12.042.693 37.224.848 Total book value 1.270.925.504 Acquisition cost 1.233.700.656 (246.740.131 ) 986.960.525 Difference Sale of investment (Note 3 aa) Balance

Jumlah nilai buku Nilai perolehan Selisih Pelepasan Investasi (Catatan 3 aa) Saldo

100

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 31. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (Lanjutan)
2008 Tanggal/ Date Aset Blok R2 Blok 13 21 Oktober 1999/ October 21, 1999 21 Oktober 1999/ October 21, 1999 Entitas Asal/ Original Entities Minarak Labuan Ltd dan/and Long Haul Holding Ltd Minarak Labuan Ltd dan/and Long Haul Holding Ltd

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 31. DIFFERENCES IN VALUE FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS OF ENTITIES UNDER COMMON CONTROL (Continued)

Entitas Tujuan/ Destination Entity

Nilai Buku/ Book Value Assets Block R2

PT Bumi Resources Tbk PT Bumi Resources Tbk

25.182.155 Block 13 12.042.693 37.224.848 Total book value 1.270.925.504 Acquisition cost 1.233.700.656 Difference

Jumlah nilai buku Nilai perolehan Selisih

Pada tanggal 28 Desember 2009, Perusahaan menjual 20% kepemilikan sahamnya di Gallo Oil (Jersey) Ltd. kepada Florenceville Financial Ltd., pihak ketiga (Catatan 3aa). Selanjutnya, dengan pejualan saham tersebut kepada pihak ketiga, maka bagian dari nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali atas penjualan saham tersebut telah terealisasi sebesar USD246,74 juta.

On December 28, 2009, the Company sold 20% shares in Gallo Oil (Jersey)Ltd. to Florenceville Financial Ltd., a third party (Note 3aa). Consequently, with the disposal of shares to a third party, the portion of the value in restructuring transaction of entities under common control attributable to the shares sold has been realized amounting to USD246.74 million. 32. DIVIDENDS a. Based on the Board of Directors Resolution dated May 30, 2007, the Company approved and distributed interim dividends for the year 2007 of Rp66 per share. Subsequently, on the Annual General Meeting of Shareholders dated June 12, 2008, the total dividends for the year 2007 approved to be distributed amounted to Rp111 per share. The Company distributed interim dividends amounting to Rp33 per share or a total of Rp595,288,122,000 (equivalent to USD67,571,511). The second distribution of dividends was made on September 5, 2007, amounting to Rp33 per share or a total of Rp595,288,122,000 (equivalent to USD63,405,419). The remaining Rp45 per share or a total of Rp870,466,540,185 (equivalent to USD94,359,517) was distributed on August 7, 2008 in favor of all its shareholders as of August 1, 2008.

32. DIVIDEN a. Berdasarkan keputusan Rapat Direksi yang dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2007, Perusahaan setuju dan membagikan dividen interim tahun 2007 sebesar Rp66 per lembar saham. Kemudian, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan tanggal 12 Juni 2008, jumlah dividen tahun 2007 yang disetujui untuk dibagikan sebesar Rp111 per lembar saham. Perusahaan membagikan dividen interim tahap pertama sebesar Rp33 per lembar saham dengan jumlah Rp595.288.122.000 (setara dengan USD67.571.511). Pada tanggal 5 September 2007, Perusahaan membagikan dividen interim tahap kedua sebesar Rp33 per lembar saham dengan jumlah Rp595.288.122.000 (setara dengan USD63.405.419). Sisanya Rp45 per lembar saham atau sebesar Rp870.466.540.185 (setara dengan USD94.359.517) dibagikan pada tanggal 7 Agustus 2008 kepada para pemegang saham tercatat pada tanggal 1 Agustus 2008.

101

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 32. DIVIDEN (Lanjutan) b. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 26 Juni 2009, pemegang saham setuju untuk membagikan dividen final tahun 2008 sebesar Rp957.897.842.085 (setara dengan USD97.069.781) atau Rp50,60 (setara dengan USD0,0048) per lembar saham. 33. PENDAPATAN Akun ini terdiri dari: 2009 Penjualan batubara (Catatan 41a) Ekspor Pihak ketiga Hubungan istimewa (Catatan 38g) Sub-jumlah Lokal Pihak ketiga Hubungan istimewa (Catatan 38f) Sub-jumlah Jasa Lokal Hubungan istimewa (Catatan 38f) Jumlah

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 32. DIVIDENDS (Continued) b. Based on the General Annual Meeting of Shareholders dated June 26, 2009, the shareholders approved the distribution of final dividends for the year 2008 amounting to Rp957,897,842,085 (equivalent to USD97,069,781) or Rp50.60 (equivalent to USD0.0048) per share. 33. REVENUES This account consists of: 2008 Coal sales (Note 41a) Export Third parties Related party (Note 38g) Sub-total Local Third parties Related party (Note 38f) Sub-total Service Local Related party (Note 38f) Total

2.726.688.249 2.726.688.249 242.809.739 249.654.838 492.464.577

3.169.316.746 20.356.580 3.189.673.326 57.111.629 131.477.417 188.589.046

121.380 3.219.274.206

130.733 3.378.393.105

Rincian penjualan batubara di atas 10% kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut: 2009 Glencore International AG, Switzerland Taiwan Power Corporation, Taiwan Mitsubishi Corporation, Jepang Jumlah Jumlah penjualan bersih Anak perusahaan tidak termasuk jumlah yang menjadi hak Pemerintah Indonesia atas batubara sesuai dengan PKP2B (Catatan 41a). Jumlah yang menjadi hak Pemerintah atas penjualan batubara tersebut adalah masing-masing sebesar USD450 juta dan USD466 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. -

The details of revenues above 10% to third parties were as follows: 2008 458.046.877 480.113.563 311.410.345 1.249.570.785 Glencore International AG, Switzerland Taiwan Power Corporation, Taiwan Mitsubishi Corporation, Japan Total

The Subsidiaries net sales do not include any amounts pertaining to the GOIs coal entitlements under the CCOW (Note 41a). The GOIs aggregate coal entitlements sold by the Subsidiaries on behalf of GOI were approximately USD450 million and USD466 million for the year ended December 31, 2009 and 2008, respectively. 102

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 33. PENDAPATAN (Lanjutan) Hutang atas penjualan batubara yang menjadi hak Pemerintah Indonesia pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 disajikan sebagai Hutang Lainlain pada neraca konsolidasian (Catatan 22). 34. BEBAN POKOK PENDAPATAN Akun ini terdiri dari: 2009 Beban pengupasan dan penambangan Beban proses penambangan Beban penyusutan dan amortisasi Sub-jumlah Persediaan batubara awal Persediaan batubara akhir Jumlah 1.949.050.186 100.410.319 99.396.611 2.148.857.116 85.069.670 118.347.226 2.115.579.560

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 33. REVENUES (Continued) The payables relating to the GOIs coal entitlements as of December 31, 2009 and 2008 were presented as part of Other Payables in the consolidated balance sheets (Note 22). 34. COST OF REVENUES This account consists of: 2008 1.649.550.558 98.779.770 68.407.927 1.816.738.255 32.037.570 83.112.715 1.765.663.110 Stripping and mining costs Coal processing Depreciation and amortization expenses Sub-total Beginning coal inventory Ending coal inventory Total

Rincian pemasok yang mempunyai transaksi lebih dari 10% dari jumlah pembelian barang dan jasa pada kegiatan produksi adalah: 2009 PT Darma Henwa Tbk PT Mahakam Nusa Energi PT Pamapersada Nusantara PT Thiess Contractors Indonesia Jumlah 455.619.573 284.064.671 265.398.297 230.057.376 1.235.139.917

Details of suppliers having transactions more than 10% of total purchase of goods and services for production activities: 2008 236.461.724 283.675.124 206.590.051 481.265.508 1.207.992.407 PT Darma Henwa Tbk PT Mahakam Nusa Energi PT Pamapersada Nusantara PT Thiess Contractors Indonesia Total

35. BEBAN USAHA Akun ini terdiri dari: 2009 Penjualan Beban dan komisi pemasaran (Catatan 41i) Pengangkutan Lain-lain (masing-masing dibawah USD100.000) Sub-jumlah

35. OPERATING EXPENSES This account consists of: 2008 Selling Marketing commissions and expenses (Note 41i) Freight Others (each below USD100,000) Sub-total

211.491.567 60.573.321 1.482.414 273.547.302

249.545.749 123.171.325 507.010 373.224.084

103

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 35. BEBAN USAHA (Lanjutan) 2009 Umum dan administrasi Beban jasa manajemen (Catatan 38e dan 41v) Gaji dan upah Jasa profesional Mess dan penginapan Penyusutan (Catatan 12) Asuransi Perlengkapan kantor Perjalanan dinas Transportasi dan komunikasi Lain-lain (masing-masing dibawah USD2.000.000) Sub-jumlah Eksplorasi Jumlah

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 35. OPERATING EXPENSES (Continued) 2008 General and Administrative Management service fee (Notes 38e and 41v) Salaries and wages Professional fees Housing and guest house Depreciation (Note 12) Insurance Office supplies Traveling Transportation and communication Others (each below USD2,000,000) Sub-total Exploration Total

60.000.000 24.150.213 19.284.174 15.919.826 8.966.442 7.265.341 2.923.912 2.819.434 2.568.614 40.088.831 183.986.787 7.912.938 465.447.027

31.250.000 20.776.712 16.045.712 14.279.727 6.509.681 7.220.816 2.971.033 4.780.853 1.056.911 25.175.298 130.066.743 7.229.868 510.520.695

36. LABA PER SAHAM Perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut: 2009 Laba bersih untuk tahun berjalan Jumlah rata-rata tertimbang saham dasar (angka penuh) Jumlah rata-rata tertimbang saham dilusian (angka penuh) Laba per saham dasar per 1.000 saham Laba per saham dilusian per 1.000 saham 190.448.693 18.930.787.393 19.277.848.006 10,06 9,88

36. EARNINGS PER SHARE The computation of earnings per share was as follows: 2008 371.690.961 19.193.376.919 19.293.120.824 19,36 19,26 Net income for the year Weighted average number of ordinary shares (full amount) Weighted average number of diluted shares (full amount) Basic earnings per 1,000 shares Diluted earnings per 1,000 shares

104

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 37. PERPAJAKAN a. Tagihan Pajak Pertambahan Nilai Tagihan Pajak Pertambahan Nilai merupakan kepada Pemerintah Indonesia (Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral) sehubungan dengan Tagihan Pajak Pertambahan Nilai Masukan (PPN Masukan) yang dibayar oleh KPC dan Arutmin, Anak perusahaan, dalam pembelian impor maupun lokal atas bahan baku, perlengkapan dan lainnya yang diperlukan bagi produksi batubara. Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah No. 144/2000 tanggal 22 Desember 2000, terdapat ketidakpastian apakah PPN Masukan tersebut dapat direstitusi atau dikreditkan ke hutang pajak lainnya. Namun demikian, manajemen KPC dan Arutmin berkeyakinan bahwa PPN Masukan yang telah dibayarkan tersebut akan dapat ditagih kembali, sesuai dengan yang diatur dalam Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) (Catatan 42b). Nilai tagihan PPN Masukan masingmasing adalah USD667.252.569 dan USD526.357.399 pada tanggal 31 Desember 2009 and 2008, berdasarkan nilai tukar Rupiah yang berlaku ketika PPN Masukan tersebut ditagihkan. KPC dan Arutmin menggunakan nilai tukar historis karena Pemerintah belum menentukan nilai tukar yang seharusnya digunakan dalam penyelesaian masalah ini. Apabila nilai tukar pada tanggal neraca yang digunakan untuk menjabarkan tagihan PPN Masukan ini, nilainya akan menjadi masingmasing sebesar USD676.503.530 dan USD451.162.826 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. b. Tagihan Pajak Tagihan pajak terdiri dari klaim pajak berdasarkan Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak, yang sebagian telah diselesaikan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan melalui proses keberatan dan banding (Catatan 37c), dan pajak penghasilan badan lebih bayar se jumlah USD28.455.268 dan USD46.571.900 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 37. TAXATION a. Value-Added Tax Recoverable Value-Added Tax (VAT) recoverable represents claims to the Government of Indonesia (Department of Energy and Mineral Resources) in connection with Value-Added Tax-In (VAT-In) that was paid by KPC and Arutmin, the Subsidiaries, in relation to imports and local purchases of materials, supplies, and other items necessary to produce coal. After the Government Regulation No. 144/2000 dated December 22, 2000 became effective, there is uncertainty as to whether the VAT-In is refundable or creditable against other tax liability. The management of KPC and Arutmin, however, believe that based on the Coal Contract of Work (CCOW), the VAT-In is recoverable (Note 42b).

The carrying value of the VAT-In recoverable computed based on Rupiah exchange rates prevailing when the VAT-In was claimed amounted to USD667,252,569 and USD526,357,399, as of December 31, 2009 and 2008, respectively. KPC and Arutmin used the historical exchange rate as the GOI has not yet clarified the exchange rate that would be used in the settlement of this matter. Had the exchange rate at balance sheet date been used to translate the VAT-In recoverable, the value would have been USD676,503,530 and USD451,162,826 as of December 31, 2009 and 2008, respectively. b. Claims for Tax Refund Claims for tax refund consist of claims based on the tax assessment letters and Tax Collection Letters issued by the Director General of Tax, which have been partially settled by the Company and its Subsidiaries through the process of objection and appeal (Note 37c), and overpayments of corporate income tax with total amounting to USD28,455,268 and USD46,571,900 as of December 31, 2009 and 2008, respectively.

105

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 37. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak Perusahaan dan Anak perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) sebagai berikut: Perusahaan Pada tanggal 15 Februari 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan pasal 21, 23, 26, Pajak Final, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penghasilan Badan dan Surat Tagihan Pajak (STP) Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun pajak 2006 masingmasing sebesar Rp56.273.503 (setara dengan USD5.987), Rp33.041.431.422 (setara dengan USD3.515.045), Rp46.490.286.487 (setara dengan USD4.945.775), Rp18.675.619 (setara dengan USD1.967), Rp26.629.145.251 (setara dengan USD2.770.541), USD650.237 dan Rp177.721.213 (setara dengan USD18.907). Pada tahun 2008, Perusahaan telah membayar seluruh pajak kurang bayar dan pajak terhutang tersebut. Selanjutnya Perusahaan menyampaikan surat keberatan yang menyatakan bahwa tidak terdapat kurang bayar dan pajak terhutang untuk seluruh pajak tersebut. Pembayaran atas SKPKB dan STP yang disampaikan surat keberatannya, diakui Perusahaan sebagai bagian dari Tagihan Pajak. Pada tanggal 17 Maret 2009, Kantor Pajak memutuskan menolak keberatan yang diajukan Perusahaan. Pada tanggal 12 Juni 2009, Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, status banding masih dalam proses, dan hasilnya belum dapat ditentukan.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 37. TAXATION (Continued) c. Tax Assessments Letters and Tax Collection Letters The Company and its Subsidiaries received Tax Assessment letters (SKP) and Tax Collection Letters (STP) as follows: The Company On February 15, 2008, the Company received Tax Assessment Letters of Underpayment (SKPKB) relating to Income Tax articles 21, 23, 26, Final Tax, Value-Added Tax, Corporate Income Tax and Tax Collection Letter (STP) related to Value-Added Tax for the fiscal year 2006 confirming underpayment of Rp56,273,503 (equivalent to USD5,987), Rp33,041,431,422 (equivalent to USD3,515,045), Rp46,490,286,487 (equivalent to USD4,945,775), Rp18,675,619 (equivalent to USD1,967), Rp26,629,145,251 (equivalent to USD2,770,541), USD650,237 and Rp177,721,213 (equivalent to USD18,907), respectively. During 2008, the Company paid all those underpayments of taxes and tax payables. Subsequently, objection letters were issued claiming that there was no underpayment and tax payable for those taxes. Payments of SKPKB and STP in respect of which the objection letter has been issued, have been recognized as part of Claims for Tax Refund. On March 17, 2009, Tax Office decided to decline the objection issued by the Company. On June 12, 2009, the Company filed its appeal to the Tax Court. As of the completion date of the consolidated financial statements, the appeal is still in process and the outcome is not presently determinable.

106

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 37. PERPAJAKAN (Lanjutan) Pada tanggal 14 Mei 2007, Perusahaan menerima SKPKB atas Pajak Penghasilan pasal 23, 26, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penghasilan Badan dan STP Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun pajak 2005 masing-masing sebesar Rp38.160.920.778 (setara dengan USD4.229.294), Rp22.994.468.174 (setara dengan USD2.548.428), Rp5.612.250.171 (setara dengan USD621.994), Rp99.656.931.702 (setara dengan USD11.024.765) dan Rp27.708.351.108 (setara dengan USD3.065.297). Pada tahun 2007, Perusahaan telah membayar seluruh pajak kurang bayar di atas, kecuali STP Pajak Pertambahan Nilai. Selanjutnya, Perusahaan menyampaikan surat keberatan yang menyatakan bahwa pajak terhutang atas Pajak Pertambahan Nilai adalah sebesar Rp5.244.784.641 (setara dengan USD581.268) dan tidak terdapat kurang bayar untuk Pajak Penghasilan Badan. Sedangkan Perusahaan tidak mengajukan keberatan untuk SKPKB lainnya. Pembayaran atas SKPKB dan STP yang disampaikan surat keberatannya, diakui Perusahaan sebagai bagian dari Tagihan Pajak. Pada bulan Desember 2007, Kantor Pajak memutuskan untuk menolak atas keberatan yang diajukan Perusahaan. Selanjutnya, pada tanggal 15 Januari 2008, Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Pada tahun 2009, Pengadilan Pajak menerima permohonan banding atas STP Pajak Pertambahan Nilai dan SKPKB Pajak Penghasilan Badan dengan hasil keputusan seperti di bawah ini : 1. Pada tanggal 25 Maret 2009, Direktorat Jenderal Pajak menerima permohonan banding Perusahaan atas STP Pajak Pertambahan Nilai tahun pajak 2005 yang semula sebesar Rp27.708.351.108 (setara dengan USD3.065.297) menjadi Rp5.244.784.641 (setara dengan USD581.268). Selanjutnya, pada tanggal 8 April 2009, Direktorat Jendral Pajak menetapkan pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai tersebut sebesar Rp22.463.566.467 (setara dengan USD2.498.657).

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 37. TAXATION (Continued) On May 14, 2007, the Company received SKPKB relating to the Income Tax articles 23, 26, Value-Added Tax, Corporate Income Tax and STP relating to the Value-Added Tax for the fiscal year 2005 claiming an underpayment of Rp38,160,920,778 (equivalent to USD4,229,294), Rp22,994,468,174 (equivalent to USD2,548,428), Rp5,612,250,171 (equivalent to USD621,994), Rp99,656,931,702 (equivalent to USD11,024,765) and Rp27,708,351,108 (equivalent to USD3,065,297), respectively. During 2007, the Company has fully paid the underpayments stated above, except for STP Value-Added Tax. Subsequently, the Company issued objection letters claiming that the Companys payable on Value-Added Tax amounted to Rp5,244,784,641 (equivalent to USD581,268) and there is no underpayment for Corporate Income Tax. Meanwhile, the Company did not issue any objection letter for the other SKPKB. Payments of SKPKB and STP, in which the objection letter has been issued, have been recognized as part of Claims for Tax Refund. On December 2007, Tax Authorities decided to decline the objection issued by the Company. Subsequently, on January 15, 2008, the Company filed its appeal to the Tax Court. In 2009, the Tax Court has accepted the appeal of STP on Value-Added Tax and SKPKB on Corporate Income Tax with the decision below: 1. On March 25, 2009, the Director General of Tax approved the Companys appeal on STP on ValueAdded Tax for the fiscal year 2005, which previously amounted to Rp27,708,351,108 (equivalent to USD3,065,297) into Rp5,244,784,641 (equivalent to USD581,268). Subsequently, on April 8, 2009, the Director Generel of Tax declared the refund of overpayment of ValueAdded Tax amounting to Rp22,463,566,467 (equivalent to USD2,498,657).

107

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 37. PERPAJAKAN (Lanjutan) 2. Pada tanggal 14 Mei 2009, Direktorat Jenderal Pajak menerima permohonan banding Perusahaan atas kurang bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2005 yang semula kurang bayar sebesar Rp99.656.931.702 (setara dengan USD11.024.765) menjadi lebih bayar sebesar Rp31.259.675.346 (setara dengan USD3.113.824). Selanjutnya, pada tanggal 1 Juni 2009, Direktorat Jenderal Pajak menetapkan pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp130.916.607.048 (setara dengan USD13.040.802).

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 37. TAXATION (Continued) 2. On May 14, 2009, the Director General of Tax approved the Companys appeal on the underpayment of Corporate Income Tax 2005, which previously amounted to Rp99,656,931,702 (equivalent to USD11,024,765) into an overpayment of Rp31,259,675,346 (equivalent to USD3,113,824). Subsequently, on June 1, 2009, the Director General of Tax declared the refund of overpayment of Corporate Income Tax amounting to Rp130,916,607,048 (equivalent to USD13,040,802).

Saat ini, Direktorat Jenderal Pajak sedang melaksanakan pemeriksaan terhadap kewajiban perpajakan Perusahaan untuk tahun pajak 2007. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini dikeluarkan, Perusahaan belum menerima hasil pemeriksaan tersebut. PT Arutmin Indonesia Pada tanggal 6 Mei 2005, Arutmin menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2002 sebesar USD23.863.892. Pada tanggal 17 Mei 2005, Arutmin mengajukan keberatan atas seluruh jumlah SKPKB tersebut. Selanjutnya, selama proses keberatan, Arutmin telah melakukan pembayaran sebesar USD20.808.393. Pada tanggal 15 Mei 2006, Direktorat Jenderal Pajak tidak menerima keberatan Arutmin. Selanjutnya, pada tanggal 11 Agustus 2006, Arutmin mengajukan banding. Pada tanggal 3 Mei 2007, Pengadilan Pajak menyatakan bahwa kurang bayar Pajak Penghasilan Badan tahun pajak 2002 adalah sebesar USD1.422.724.

Currently, the Tax Authorities are conducting a tax examination of the Companys corporate income tax for fiscal year 2007. As of the completion date of the consolidated financial statements, the Company has not yet received the result of the said examination. PT Arutmin Indonesia On May 6, 2005, Arutmin received Tax Assessment Letters of Underpayment (SKPKB) related to Corporate Income Tax for the fiscal year 2002 amounting to USD23,863,892. On May 17, 2005, Arutmin issued an objection letter for the whole amount of the SKPKB. Subsequently, during the objection process, Arutmin has made payments amounting to USD20,808,393. On May 15, 2006, the Director General of Tax did not accept Arutmins objection. Subsequently, on August 11, 2006, Arutmin filed an appeal. On May 3, 2007, the Tax Court stated that underpayment of Corporate Income Tax for fiscal year 2002 amounted to USD1,422,724.

108

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 37. PERPAJAKAN (Lanjutan) Pada tanggal 13 Agustus 2007, Direktorat Jenderal Pajak mengajukan peninjauan kembali terhadap putusan Pengadilan Pajak yang disebut di atas. Selanjutnya, pada tanggal 4 Juni 2008, Mahkamah Agung mengeluarkan keputusan final yang menguntungkan bagi Arutmin. Oleh karena itu, pada tahun 2008, Arutmin melakukan pemindah bukuan atas jumlah pajak yang telah dibayar ke hutang Pajak Penghasilan pasal 21, 23, 15, Pajak Final dan Pajak Penghasilan Badan tahun 2003 sampai dengan tahun 2005 sebesar USD12.918.097, menerima restitusi sebesar USD6.352.515 dan sisanya dipindah bukukan ke denda administrasi atas bunga untuk Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2002. Pada tanggal 19 September 2007, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Balikpapan menerbitkan Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, Denda administrasi dan Pajak Dalam Rangka Impor yang menyatakan kurang bayar atas Bea Masuk, PPN masukan serta Pajak Barang Mewah Dalam Rangka Impor sebesar Rp12.735.333.702 (setara dengan USD1.354.822). Pada tanggal 31 Oktober 2007, Arutmin mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak, kemudian pada tanggal 4 Agustus 2008, Pengadilan Pajak menolak banding tersebut. Selanjutnya, pada tanggal 15 Januari 2009, Arutmin mengajukan banding di Mahkamah Agung Indonesia melalui Pengadilan Pajak dimana Arutmin memohon suatu Peninjauan Kembali. Arutmin telah membayar seluruh kurang bayar tersebut dan atas pembayaran ini diakui sebagai bagian dari Tagihan Pajak. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, proses banding masih berlangsung, dan hasilnya belum dapat ditentukan.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 37. TAXATION (Continued) On August 13, 2007, the Director General of Tax filed a request civil (judicial review) against the above decision of the Tax Court. Subsequently, on June 4, 2008, the Supreme Court issued its final decision in favor of Arutmin. Moreover, in 2008, Arutmin has been compensated for the taxes that have been paid with Income Tax payable articles 21, 23, 15, Final Tax and Corporate Income Tax assessments from fiscal years 2003 to 2005 amounting to USD12,918,097, by receiving a rebate amounting to USD6,352,515 and the remaining balance offset against administration fines on interest for Corporate Income Tax for the fiscal year 2002. On September 19, 2007, the Service and Monitoring Office of Custom and Excise of Balikpapan issued a Tax Assessment Letter of Underpayment of Import Duty, Excise, Administration fine and Import tax concerning underpayment of Custom Duties, VAT input and Luxury Sales Tax for Imported Goods amounting to Rp12,735,333,702 (equivalent to USD1,354,822). On October 31, 2007, Arutmin filed an appeal letter to the Tax Court, which was declined on August 4, 2008. Subsequently, on January 15, 2009, Arutmin filed an appeal in the Supreme Court of Indonesia through the Tax Court where Arutmin requested a Judicial Review. Arutmin has fully paid the underpayment which has been recognized as part of Claims for Tax Refund. As of the completion date of the consolidated financial statements, the Judicial Review is in progress and the outcome is not presently determinable.

109

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 37. PERPAJAKAN (Lanjutan) Pada bulan Desember 2009, Arutmin menerima Surat Tagihan Pajak (STP) sehubungan dengan kewajiban Arutmin untuk membayar denda administrasi atas keterlambatan pembayaran Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar USD16.746.105. Pada tanggal 18 Januari 2010, Arutmin memperoleh persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak untuk mengangsur pembayaran STP selama tahun 2010. Denda administrasi tersebut disajikan sebagai bagian dari Penghasilan (Beban) Lain-lain Bunga Keterlambatan Pembayaran Pajak.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 37. TAXATION (Continued) In December 2009, Arutmin received Surat Tagihan Pajak (STP) (Tax Collection Letter) regarding Arutmins liability to pay administration fines for late payment of Corporate Income Tax for year 2008 amounting to USD16,746,105. On January 18, 2010, Arutmin obtained an approval from Directorate General of Tax to settle the payments on installment basis during 2010. These Administration Fines were recorded as part of Other Income (Expenses) Interest on Late Payment of Tax. PT Kaltim Prima Coal In April 2009, the KPC received Surat Tagihan Pajak (STP) (Tax Collection Letter) regarding administration fines for late payment of tax articles 21, 23 and 4 (2) of tax year 2006 amounting to Rp41,788,679,443 (or equivalent to USD3.6 million). As of December 31, 2009, STP has been fully paid. These Administration Fines were recorded as part of Other Income (Expenses) Interest on Late Payment of Tax. In December 2009, KPC received STP regarding KPCs liability to pay administration fines for late payment of Corporate Income Tax for year 2008 amounting to USD21,807,545. On December 21, 2009, KPC has made a partial payment amounting to Rp5,923,246 (equivalent to USD625). On January 18, 2010, KPC obtained an approval from Directorate General of Tax to settle the payments on installment basis during 2010. These Administration Fines were recorded as part of Other Income (Expenses) Interest on Late Payment of Tax.

PT Kaltim Prima Coal Pada bulan April 2009, KPC menerima Surat Tagihan Pajak (STP) sehubungan dengan pembayaran denda administrasi atas keterlambatan pembayaran pajak pasal 21, 23 dan 4 ayat (2) tahun 2006 sebesar Rp41.788.679.443 (setara dengan USD3,6 juta). Pada tanggal 31 Desember 2009, STP tersebut telah lunas. Denda administrasi tersebut disajikan sebagai bagian dari Penghasilan (Beban) Lainlain - Bunga Keterlambatan Pembayaran Pajak. Pada bulan Desember 2009, KPC menerima STP sehubungan dengan denda administrasi atas keterlambatan pembayaran Pajak Badan tahun 2008 sebesar USD21.807.545. Pada tanggal 21 Desember 2009, KPC telah membayar sebagian denda tersebut sebesar Rp5.923.246 (setara dengan USD625). Pada tanggal 18 Januari 2010, KPC memperoleh persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak untuk mengangsur pembayaran STP selama tahun 2010. Denda administrasi tersebut disajikan sebagai bagian dari Penghasilan (Beban) Lain-lain Bunga Keterlambatan Pembayaran Pajak.

110

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 37. PERPAJAKAN (Lanjutan) Pada tanggal 9 Mei 2008, KPC menerima Surat Perintah Pemeriksaan (SPP) sehubungan dengan pemeriksaan pajak untuk tahun 2007. Pada tanggal 5 Maret 2009, KPC menerima surat SSP lainnya mengenai pemeriksaan Buper adanya indikasi tindak pidana kewajiban pajak untuk tahun pajak 2007, tanpa menghentikan pemeriksaan sebelumnya yang sedang berjalan, maka KPC harus menghadapi dua pemeriksaan pajak pada saat yang bersamaan dan untuk masa pajak yang sama. Berdasarkan pertimbangan tersebut, Perusahaan mengirimkan permohonan keberatan ke Pengadilan Pajak atas SSP yang berhubungan dengan pemeriksaan Buper adanya indikasi tindak pidana kewajiban pajak untuk tahun pajak 2007. Pada tanggal 8 Desember 2009, KPC menerima Surat Keputusan dari Pengadilan Pajak yang menyetujui keberatan yang diajukan oleh Perusahaan dan membatalkan SSP yang bertanggal 5 Maret 2009 tersebut.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 37. TAXATION (Continued) On May 9, 2008, KPC received a Surat Perintah Pemeriksaan (SPP) (Tax Audit Instruction Letter) concerning tax audit for tax year 2007. On March 5, 2009, KPC received another SPP concerning the preliminary evidence investigation for criminal indication on tax obligation for tax year 2007, without terminating the previous investigation that was already underway; thus KPC has two tax audits at the same time and for the same tax year. Based on that consideration, the Company sent a request to object the SPP related to the preliminary evidence investigation for criminal indication on tax obligation for tax year 2007 to the Tax Court. On December 8, 2009, KPC received a Decision Letter from the Tax Court that approved the Companys objection and canceled the SPP dated March 5, 2009.

d. Hutang Pajak 2009 Bunga atas keterlambatan pembayaran pajak Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Jumlah e. Beban Pajak Penghasilan Beban pajak penghasilan Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut: 2009 Pajak kini: Perusahaan Anak perusahaan Jumlah pajak kini (33.514.652 ) (196.573.075 ) (230.087.727 ) 38.553.650 1.520.358 1.850.504 35.576.359 147.871 206.539.940 284.188.682

d. Taxes Payable 2008 6.433.701 1.434.624 5.118.311 12.174.959 580.066.634 605.228.229 e. Income Tax Expense Income tax expense of the Company and its Subsidiaries was as follows: 2008 (47.835.792 ) (446.605.209 ) (494.441.001 ) Current tax: Company Subsidiaries Total current tax Interest on late payment of tax Value-Added Tax Income Taxes: Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Total

111

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 37. PERPAJAKAN (Lanjutan) 2009 Pajak tangguhan: Perusahaan Anak perusahaan Jumlah pajak tangguhan Jumlah beban pajak penghasilan 613.970 (4.524.588 ) (3.910.618 ) (233.998.345 )

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 37. TAXATION (Continued) 2008 16.288.018 (11.024.582 ) 5.263.436 (489.177.565 ) Deferred tax: Company Subsidiaries Total deferred tax Total income tax expense

Rekonsiliasi antara laba komersial dengan laba fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan menurut laba rugi konsolidasian Dikurangi laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan Anak perusahaan Laba Perusahaan sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan Beda temporer: Penyisihan manfaat karyawan Penyusutan aset tetap Sewa Dividen Jumlah beda temporer Beda tetap: Kerugian Investasi Amortisasi goodwill Denda pajak Sumbangan dan jamuan Beban komunikasi Bagian atas laba bersih Anak perusahaan Pendapatan bunga Laba penjualan aset tetap Biaya pemasaran Lain-lain Jumlah beda tetap

Reconciliation between accounting profit and fiscal income for the years ended December 31, 2009 and 2008 was as follows: 2008 Consolidated income before income tax expense (benefit) Less Subsidiaries income before income tax expense (benefit) The Companys income before income tax expense (benefit) Temporary differences: Provision for employee benefit Depreciation of fixed assets Rent Dividend Total temporary differences Permanent differences: Loss on investments Amortization of goodwill Tax penalty Donation and entertainment Communication Equity in net income of Subsidiaries Interest income Gain on sale of fixed assets Marketing expense Others Total permanent differences

517.655.112

1.032.726.233

288.194.724

379.061.658

229.460.388

653.664.575

256.896 (215.211 ) 41.685

243.180 (380.884 ) (14.632.531 ) 248.096.046 233.325.811

48.898.826 17.343.902 8.896.059 962.075 30.093 (159.904.596) (159.564 ) 147.012 (83.786.193 )

17.603.119 1.170.215 22.436 (664.614.287 ) (56.423 ) 13.425.852 5.334.668 7.149.148 (619.965.272 )

112

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 37. PERPAJAKAN (Lanjutan) 2009 Laba sebelum kompensasi kerugian Kompensasi kerugian Laba fiskal Beban pajak penghasilan Perusahaan Pembayaran pajak dibayar dimuka Perusahaan Hutang pajak penghasilan 145.715.880 145.715.880 33.514.652 9.158.730 24.355.922

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 37. TAXATION (Continued) 2008 267.025.114 (75.677.426 ) 191.347.688 47.835.792 4.989.761 42.846.031 Income before loss carry forward Loss carry forward Fiscal income Income tax expense for the Company Prepayment of income taxes of the Company Corporate income tax payable

Perhitungan beban (manfaat) pajak penghasilan tangguhan Perusahaan dan Anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Beban (manfaat) pajak penghasilan tangguhan Perusahaan Penyusutan Sewa pembiayaan Penyisihan manfaat karyawan Dividen Rugi fiskal Sewa Sub-jumlah Beban pajak penghasilan tangguhan Anak perusahaan Beban (manfaat) pajak tangguhan - bersih

Calculation of deferred income tax expense (benefit) of the Company and its Subsidiaries for the years ended December 31, 2009 and 2008 was as follows: 2008 Deferred income tax expense (benefit) Company Depreciation Finance Leases Provision for employee benefits Dividend Fiscal loss Rent Sub-total Deferred income tax expense - Subsidiaries Deferred income tax expense (benefit) - net

(498.265 ) (18.379 ) (97.326 ) (613.970 ) 4.524.588 3.910.618

(274.041 ) (5.374 ) (57.062.090 ) 36.663.728 4.389.759 (16.288.018 ) 11.024.582 (5.263.436 )

Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Aset pajak tangguhan Perusahaan Kewajiban manfaat karyawan

Details of deferred tax assets and liabilities of the Company and its Subsidiaries as of December 31, 2009 and 2008 were as follows: 2008 Deferred tax assets Company Employee benefits obligation

285.070

187.744

113

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 37. PERPAJAKAN (Lanjutan) 2009 Piutang Dividen Sub-jumlah Kewajiban pajak tangguhan Perusahaan Penyusutan aset tetap Kewajiban sewa pembiayaan Sub-jumlah Aset pajak tangguhan Perusahaan Aset pajak tangguhan Anak perusahaan Aset pajak tangguhan bersih Kewajiban pajak tangguhan Anak perusahaan 251.795 57.062.090 57.598.955

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 37. TAXATION (Continued) 2008 251.795 57.062.090 57.501.629 Accounts receivable Dividend Sub-total Deferred tax liabilities Company Depreciation fixed assets Obligation under finance leases Sub-total Deferred tax assets Company Deferred tax assets Subsidiaries Deferred tax assets - net Deferred tax liabilities Subsidiaries

(48.863 ) (48.863 ) 57.550.092 3.300.975 60.851.067

(547.128 ) (18.379 ) (565.507 ) 56.936.122 56.936.122

165.867.011

161.748.825

Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat direalisasikan pada periode mendatang. f. Peraturan Pemerintah Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai Pajak Penghasilan diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No.36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Pada tanggal 31 Desember 2009, aset dan kewajiban pajak tangguhan telah dihitung dengan menggunakan tarif-tarif tersebut.

Management believes that the deferred tax assets are recoverable in future periods. f. Government Regulation In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding Income Tax was revised for the fourth time with Law No.36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards.

As of December 31, 2009, the deferred tax assets and liabilities have been calculated using these enacted tax rates.

114

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 38. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa Sifat Hubungan istimewa/ Nature of relationship Afiliasi / Affiliate Afiliasi / Affiliate

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 38. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Nature of Related Parties

Hubungan istimewa/ Related parties Enercorp Ltd. dan/and Tata Power Company Ltd., India Bhivpuri Investments Ltd., Cyprus

Sifat transaksi/ Nature of transactions Penjualan batubara / Sales of coal Piutang sehubungan dengan fasilitas pinjaman dan hutang sehubungan dengan beban jasa manajemen/ Receivables in connection with a loan facility and payables relating to management service fee. Hutang sehubungan dengan biaya jasa teknis / Payables relating to technical service fee. Beban-beban tertentu perusahaan afiliasi yang dibayar dimuka oleh Perusahaan dan Anak perusahaan / Certain expenses paid in advance by the Company and its Subsidiaries in behalf of affiliated companies. Uang muka untuk alat berat dan hutang untuk kontraktor pertambangan / Advances for acquisitions of heavy machinery and payables as mining contractor. Piutang usaha dan pinjaman modal kerja / Trade receivables and payables for working capital. Beban-beban tertentu Perusahaan dan Anak perusahaan yang dibayar dimuka oleh perusahaan afiliasi / Certain expenses relating to the Company and its Subsidiaries that were paid in advance by affiliated companies. Uang muka untuk pembelian ruang kantor / Advances for acquisition of office space. The affiliated companies are under common control of the same shareholders and/or same members of the boards of directors or commissioners as the Company or Subsidiaries. Because of these relationships, it is possible that the terms and conditions of these transactions are not the same as those that would result from transactions with third parties.

Bhira Investments Ltd., Mauritius PT Artha Widya Persada, Pertacal Oil Corporation, PT Visi Multi Artha, PT Energi Mega Persada Tbk. Bhira Investments Ltd. dan/and PT Petrocom PT Darma Henwa Tbk

Afiliasi / Affiliate Afiliasi / Affiliate

Afiliasi / Affiliate

Enercorp Ltd. Westside CSG Holdings Pte. Ltd., PT Green Resources dan/and PT Energi Timur Jauh

Afiliasi / Affiliate Afiliasi / Affiliate

PT Bakrie Swasakti Utama

Afiliasi / Affiliate

Perusahaan afiliasi merupakan entitas sepengendali yang memiliki pemegang saham dan/atau anggota direksi dan dewan komisaris yang sama dengan Perusahaan atau Anak perusahaan. Karena memiliki sifat hubungan istimewa, hal ini memungkinkan syarat dan kondisi transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak sama jika transaksi tersebut dilakukan dengan pihak ketiga.

115

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 38. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) Transaksi Hubungan Istimewa a. Piutang usaha hubungan Lancar) (Catatan 7) istimewa (Aset

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 38. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) Transactions with Related Parties a. Trade receivables from (Current Assets) (Note 7)
Persentase Terhadap Jumlah Aset/ Percentage Against Total Assets

related

parties

2009 Enercorp Ltd. -

2008 35.902.568

2009 -

2008 0,675% Enercorp Ltd.

b. Piutang karyawan (Aset Lancar) KPC, Arutmin dan BRI, Anak perusahaan, memberikan pinjaman tanpa bunga kepada para karyawan. Pinjaman ini akan dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan. Pinjaman ini disajikan sebagai bagian dari Piutang Lain-Lain dalam neraca konsolidasian (Catatan 8). c. Piutang Lancar) hubungan istimewa (Aset Tidak

b. Employee Receivables (Current Assets) KPC, Arutmin and BRI, the Subsidiaries, granted non-interest bearing loans to their employees. The loans will be collected through monthly salary deduction. These loans are presented as part of Other Receivables in the consolidated balance sheets (Note 8). c. Due from Assets) related parties (Non-Current

Persentase Terhadap Jumlah Aset/ Percentage Against Total Assets 2009 Bhivpuri Investments Ltd.,Cyprus PT Artha Widya Persada Pertacal Oil Corporation PT Visi Multi Artha PT Darma Henwa Tbk PT Energi Mega Persada Tbk PT Bakrie Capital Indonesia PT Petrocom Bhira Investments Ltd., Mauritius Jumlah 73.881.362 3.443.776 3.123.825 2.829.350 2.455.816 120.323 101.064 6.116 85.961.632 2008 196.924.229 3.123.825 2.000.000 120.323 6.116 4.152 202.178.645 2009 0,992% 0,046% 0,042% 0,038% 0,033% 0,002% 0,001% 1,154% 2008 3,762% 0,059% 0,038% 0,002% 3,861% Bhivpuri Investments Ltd.,Cyprus PT Artha Widya Persada Pertacal Oil Corporation PT Visi Multi Artha PT Darma Henwa Tbk PT Energi Mega Persada Tbk PT Bakrie Capital Indonesia PT Petrocom Bhira Investments Ltd., Mauritius Total

Piutang hubungan istimewa merupakan piutang tanpa bunga dan tidak memiliki jangka waktu pembayaran tetap.

Due from related parties represent noninterest-bearing receivables with no fixed repayment schedule.

116

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 38. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) d. Investasi pada perusahaan asosiasi (Aset Tidak Lancar) (Catatan 11)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 38. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) d. Investment in associated companies (NonCurrent Assets) (Note 11)
Persentase Terhadap Jumlah Aset/ Percentage Against Total Assets

2009 Metode ekuitas: PT Newmont Nusa Tenggara Zurich Assets International Ltd. Enercorp Ltd. Westside Corporation Ltd. PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada Sub-jumlah Metode biaya: Avocet Mining PLC PT Coalindo Energy Sub-jumlah Jumlah

2008

2009

2008 Equity method: PT Newmont Nusa Tenggara Zurich Assets International Ltd. Enercorp Ltd. Westside Corporation Ltd. PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada Sub-total Cost method: Avocet Mining PLC PT Coalindo Energy Sub-total Total

637.806.500 199.573.355 11.108.121 27.574 27.574 848.543.124 8.006.272 98.875 8.105.147 856.648.271

200.384.210 12.849.995 11.108.121 224.342.326 8.006.272 98.875 8.105.147 232.447.473

8,606% 2,693% 0,146% 0,0004% 0,0004% 11,456% 0,105% 0,001% 0,106% 11,562%

3,767% 0,241% 0,209% 4,217% 0,150% 0,002% 0,152% 4,369%

e. Hutang usaha hubungan istimewa (Kewajiban Lancar) (Catatan 21)

e. Trade payables from related parties (Current Liabilities) (Note 21)


Persentase Terhadap Jumlah Aset/ Percentage Against Total Assets

2009 PT Darma Henwa Tbk Enercorp Ltd. Jumlah 4.409.130 4.409.130

2008 1.533.257 3.654.663 5.187.920

2009 0,077% 0,077%

2008 0,048% 0,115% 0,163% PT Darma Henwa Tbk Enercorp Ltd. Total

f. Hutang hubungan istimewa (Kewajiban Tidak Lancar)

f. Due to Liabilities)

related

parties

(Non-Current

Persentase Terhadap Jumlah Kewajiban/ Percentage Against Total Liabilities 2009 Bhivpuri Investments Ltd., Cyprus Westside CSG Holdings Pte. Ltd. Bhira Investments Ltd., Mauritius PT Energi Timur Jauh PT Bakrie Capital Indonesia Enercorp Ltd. Jumlah 27.833.331 1.306.500 999.841 74.312 18.085 30.232.069 2008 12.333.333 1.000.000 994.282 74.312 1.407.124 15.809.051 2009 0,479% 0,022% 0,017% 0,001% 0,519% 2008 0,388% 0,031% 0,031% 0,002% 0,044% 0,496% Bhivpuri Investments Ltd., Cyprus Westside CSG Holdings Pte. Ltd. Bhira Investments Ltd., Mauritius PT Energi Timur Jauh PT Bakrie Capital Indonesia Enercorp Ltd Total

117

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 38. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) Hutang kepada Bhivpuri Investments Ltd. merupakan hutang sehubungan dengan beban jasa manajemen KPC dan Arutmin (Catatan 41v). Jasa manajemen sebesar USD60 juta dan USD31,25 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dicatat sebagai bagian dari beban usaha dalam laporan laba rugi konsolidasian (Catatan 35). Hutang kepada Bhira Investments Ltd. merupakan hutang sehubungan dengan beban jasa teknis KPC (Catatan 41r). Jasa teknis sebesar USD12 juta dan USD9.671.355 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dicatat sebagai bagian dari beban pokok pendapatan dalam laporan laba rugi konsolidasian (Catalan 34). Hutang hubungan istimewa lainnya merupakan hutang tanpa dikenakan bunga dan tidak memiliki jangka waktu pembayaran tetap. g. Pendapatan (Catatan 33)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 38. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) Due to Bhivpuri Investments Ltd. represents payable for the management service fees of KPC and Arutmin (Note 41v). The related management fee amounting to USD60 million and USD31.25 million for the years ended December 31, 2009 and 2008, respectively, was recorded as part of operating expenses in the consolidated statements of income (Note 35). Due to the Bhira Investments Ltd. represents payable for technical service fees of KPC (Note 41r). The related technical service fees amounting to USD12 million and USD9,671,355 for the years ended December 31, 2009 and 2008, respectively, are recorded as part of cost of revenues in the consolidated statements of income (Note 34). Due to other related parties represent noninterest bearing payables with no fixed repayment schedule. g. Revenues (Note 33)
Persentase Terhadap Pendapatan/ Percentage Against Total Revenues

2009 Penjualan batubara Enercorp Ltd. Trust Energy Resources Pte. Ltd Tata Power Company Ltd., India Jasa Enercorp Ltd. Jumlah 230.607.652 19.047.186 121.380 249.776.218

2008 131.477.417 20.356.580 130.733 151.964.730

2009 7,156% 0,591% 0,004% 7,751%

2008 3,89% 0,60% 0,003% 4,49% Coal Sales Enercorp Ltd. Trust Energy Resources Pte. Ltd. Tata Power Company Ltd., India Service Enercorp Ltd. Total

h. Beban pokok pendapatan (Catatan 34)

h. Cost of revenues (Note 34)


Persentase Terhadap Jumlah Beban Pokok Pendapatan/ Percentage Against Total Cost of Revenues

2009 PT Darma Henwa Tbk 455.619.573

2008 236.461.724

2009 21,54%

2008 13,38% PT Darma Henwa Tbk

i. Pada tahun 2009 dan 2008, ICRL mengumumkan dan membagikan dividen kepada Bhivpuri Investments Ltd. masingmasing sebesar USD196.924.229 dan USD45.611.595 (Catatan 41g).

i.

In 2009 and 2008, ICRL has declared and distributed dividends to Bhivpuri Investments Ltd. amounting to USD196,924,229 and USD45,611,595, respectively (Note 41g).

118

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 38. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) j. Perusahaan memiliki uang muka kepada PT Bakrie Swastika atas pembelian ruangan kantor di Bakrie Tower masing-masing sebesar 0,13% dan 0,14% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 19). k. Anak perusahaan memiliki komitmen dan perjanjian penting dengan pihak hubungan istimewa sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 41. 39. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN Perusahaan dan Anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang memenuhi syarat. a. Kewajiban manfaat karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dihitung oleh aktuaris independen (PT Rileos Pratama) dalam laporannya tanggal 22 Februari 2010 dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dan mempertimbangkan beberapa asumsi sebagai berikut:

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 38. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) j. The Company has advances to PT Swastika for office space purchase in Tower with 0.13% and 0.14% of total as of December 31, 2009 and respectively (Note 19). Bakrie Bakrie assets 2008,

k. The Subsidiaries have commitments and agreements with related parties as disclosed in Note 41.

39. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION The Company and its Subsidiaries have defined contribution pension plans covering substantially all of their eligible permanent employees. a. Employee benefits obligation of the Company as of December 31, 2009 was calculated by an independent actuary (PT Rileos Pratama) whose report dated February 22, 2010 used the Projected Unit Credit method with consideration of the following assumptions:

31 Desember 2009/ December 31, 2009 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas Tingkat pensiun normal 11% per tahun/11% per annum 12% per tahun/12% per annum Mortalitas Indonesia Tabel 2/ Indonesian Mortality Table 2 55 tahun (semua pekerja diasumsikan pensiun pada usia normal)/ 55 years old (all employees are assumed to retire at normal retirement age) 5% dari Tabel Mortalitas/ 5% from Mortality Table 7,3% sampai dengan usia 40 tahun, dan kemudian menurun secara linier sampai 0% pada usia 55 tahun/ 7.3% up to age 40, then linearly decreasing to 0% at age 55 years Discount rate Salary growth rate Mortality rate Normal retirement age

Tingkat kemungkinan cacat Tingkat pengunduran diri

Disability rate Resignation rate

b. Pada tanggal 29 November 1995, KPC menerima persetujuan dari Menteri Keuangan untuk menyelenggarakan program pensiun pasti bagi para karyawannya Iuran program ini ditanggung oleh KPC dan dikelola Dana Pensiun Kaltim Prima Coal.

b. On November 29, 1995, KPC received approval from the Ministry of Finance for its defined pension plan for the KPC employees. Contributions to the plan are borne by KPC and administered through Dana Pensiun Kaltim Prima Coal.

119

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 39. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN (Lanjutan) Kewajiban manfaat karyawan KPC pada tanggal 31 Desember 2009 dihitung oleh aktuaris independen (Watson Wyatt Worldwide) dalam laporannya tanggal 22 Januari 2010 dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dan mempertimbangkan beberapa asumsi sebagai berikut:

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 39. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued) Employee benefits obligation of KPC as of December 31, 2009 was calculated by an independent actuary (Watson Wyatt Worldwide) whose report dated January 22, 2010 used the Projected Unit Credit method with consideration of the following assumptions:

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas Tingkat pensiun normal 10,75% per tahun /10.75% per annum 8% per tahun /8% per annum Indonesian Mortality Table 1999 (TMI 99)/ Indonesian Mortality Table 1999 (TMI 99) 55 tahun (semua pekerja diasumsikan pensiun pada usia normal)/ 55 years (all employees are assumed to retire at normal retirement age) 10% dari TMI 99/10% of TMI 99 15% per tahun pada usia 20 tahun, dan menurun secara linier sampai 0% pada usia 45 tahun/ 15% per annum at age 20 and Reducing linearly to 0% per annum at age 45 Discount rate Salary growth rate Mortality rate Normal retirement age

Tingkat kemungkinan cacat Tingkat pengunduran diri

Disability rate Resignation rate

c. Kewajiban manfaat karyawan Arutmin pada tanggal 31 Desember 2009 dihitung oleh aktuaris independen (PT Dayamandiri Dharmakonsilindo) dalam laporannya tanggal 14 Januari 2010 dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dan mempertimbangkan beberapa asumsi sebagai berikut:

c. Employee benefits obligation of Arutmin as of December 31, 2009 was calculated by an independent actuary (PT Dayamandiri Dharmakonsilindo) whose report dated January 14, 2010 used the Projected Unit Credit method with consideration of the following assumptions:

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas 12.5% per tahun/12.5% per annum 12.5% per tahun//12.5% per annum Mortalitas Table USA Commissioner Standard Ordinary (CSO) - 1980/ USA Table of Mortality - Commissioners Standard Ordinary 1980 - (CSO80) Tingkat pensiun dini 100% (semua pekerja diasumsikan pensiun pada usia normal)/ 100% at normal retirement age Tingkat kemungkinan cacat 10% dari tingkat mortalitas/ 10% of mortality rate Tingkat mengundurkan diri 5% per tahun pada usia 20 tahun dan menurun secara linier sampai 1% pada usia 45 tahun dan seterusnya/ 5% at age 20 reducing linearly to 1% at age 45 years and thereafter Discount rate Salary growth rate Mortality rate

Normal retirement age Disability rate Resignation rate

120

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 39. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN (Lanjutan) d. Kewajiban manfaat karyawan FBS pada tanggal 31 Desember 2009 dihitung oleh aktuaris independen (PT Rileos Pratama) dalam laporannya tanggal 26 Februari 2010 dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dan mempertimbangkan beberapa asumsi sebagai berikut:

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 39. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued) d. Employee benefits obligation of FBS as of December 31, 2009 was calculated by an independent actuary (PT Rileos Pratama) whose report dated February 26, 2010 used the Projected Unit Credit method with consideration of the following assumptions:

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas 11% per tahun/ 11% per annum 5% per tahun/ 5% per annum Mortalitas Indonesia Tabel 2/ Indonesian Mortality Table 2 Tingkat pensiun dini 55 tahun (semua pekerja diasumsikan pensiun pada usia normal)/ 55 years old (all employees are assumed to retire at normal retirement age) Tingkat kemungkinan cacat 5% dari Tabel Mortalitas/ 5% from Mortality Table Tingkat mengundurkan diri 10% sampai dengan usia 40 tahun, kemudian menurun secara linier sampai 0% pada usia 55 tahun/ 10% up to age 40, then linearly decreasing to 0% at age 55 years Discount rate Salary growth rate Mortality rate Normal retirement age

Disability rate Resignation rate

Kewajiban manfaat karyawan adalah sebagai berikut: 2009 Nilai kini kewajiban manfaat karyawan Nilai wajar aset program manfaat karyawan Status pendanaan Kerugian aktuarial belum diakui Beban jasa lalu yang belum diakui - yang belum menjadi hak Nilai Bersih Kewajiban Manfaat Karyawan 73.515.094 (31.603.419 ) 41.911.675 (4.671.742 ) (1.406.016 ) 35.833.917

Employee benefits obligation was as follows: 2008 51.218.433 (18.786.901 ) 32.431.532 (8.274.804 ) (1.557.664 ) 22.599.064 Present value of employee benefits obligation Fair value of employee benefits plan assets Funding status Unrecognized actuarial loss Unrecognized past service cost - non-vested benefits Employee Benefits Obligation - Net

121

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 39. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN (Lanjutan) Mutasi kewajiban sebagai berikut: manfaat karyawan adalah

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 39. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued) Movements of employee benefits obligation were as follows: 2008 21.319.303 888.718 7.903.033 (4.355.604 ) (3.156.386 ) 22.599.064 Beginning balance Beginning balance - FBS Employee benefits expense Actual benefits payments Effect of foreign exchange Ending Balance

2009 Saldo awal Saldo awal - FBS Beban manfaat karyawan Realisasi pembayaran manfaat Selisih kurs Saldo Akhir 22.599.064 17.339.096 (7.927.269 ) 3.823.026 35.833.917

Beban manfaat karyawan adalah sebagai berikut: 2009 Beban jasa kini Beban bunga Hasil yang diharapkan atas aset program Amortisasi beban jasa lalu yang belum diakui yang belum menjadi hak Kerugian aktuarial yang diakui Pembebanan atas beban jasa lalu Jumlah Beban Manfaat Karyawan 40. INFORMASI SEGMEN USAHA a. Segmen Usaha Perusahaan dan Anak perusahaan membagi usahanya dalam empat (4) segmen utama yaitu usaha penambangan batubara, jasa, minyak dan gas bumi serta emas. Informasi tentang Perusahaan dan Anak perusahaan menurut segmen usaha adalah sebagai berikut: 4.899.298 7.270.729 (2.702.791 ) 859.804 6.958.772 53.284 17.339.096

Employee benefits expense was as follows: 2008 3.670.998 5.111.293 (1.676.925 ) 555.289 230.547 11.831 7.903.033 Current service cost Interest cost Expected return on plan assets Amortization of past service cost-unvested Amortization of actuarial loss Recognition of past service cost Total Employee Benefits Expense

40. SEGMENT INFORMATION a. Business segment The Company and its Subsidiaries classify their products and services into four (4) core business segments: coal mining, services, oil and gas and gold. Information concerning the Company and its Subsidiaries business segments is as follows:

122

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 40. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) Segmen Penambangan batubara

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 40. SEGMENT INFORMATION (Continued)

Aktivitas/Activities Usaha penambangan batubara meliputi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara (termasuk penambangan dan penjualan batubara) / The coal mining activities comprise exploration and exploitation of coal deposits (includes mining and selling coal). Aktivitas jasa merupakan jasa pemasaran dan manajemen / The activity of services represents marketing and management services. Usaha dibidang perminyakan dan gas bumi masih dalam tahap eksplorasi / The activity of oil and gas is under exploration stage. Usaha dibidang emas masih dalam tahap eksplorasi/ The activity of gold is under exploration stage.

Segment Coal mining

Jasa

Services

Minyak dan gas bumi

Oil and gas

Emas

Gold

b. Informasi menurut segmen usaha


2009 USD / USD Jumlah Aset Perusahaan induk Batubara Minyak dan gas bumi Emas Jasa Lain-lain Eliminasi Jumlah 5.773.195.125 5.304.291.991 324.000.704 112.766.520 27.735 1.616.098.983 13.130.381.058 5.719.452.524 7.410.928.534 % 43,97 40,40 2,47 0,86 12,30 100,00

b. Information by business segment


2008 USD / USD 3.651.183.826 4.749.191.321 288.188.901 67.594.067 301.690 758.365.321 9.514.825.126 4.280.031.044 5.234.794.082 % 38,37 49.91 3,03 0,71 0,01 7,97 100,00 Eliminations Total Total Assets Holding company Coal Oil and gas Gold Service Others

2009 PENDAPATAN Pihak eksternal Antar segmen Jumlah Pendapatan Beban pokok pendapatan dan beban usaha Beban yang tidak dialokasikan Laba usaha Laba atas pelepasan investasi Laba selisih kurs bersih

Batubara/ Coal 3.219.152.826 2.380.805.379 5.599.958.205

Jasa/ Services 121.380 60.883 182.263

Eliminasi/ Eliminations (2.380.866.262 ) (2.380.866.262 )

Konsolidasian/ Consolidated 3.219.274.206 3.219.274.206

2009 REVENUES External Inter-segments Total Revenues

5.080.571.816

54.539

(2.520.701.779 )

2.559.924.576 21.102.011 638.247.619 76.916.064 57.107.045

Cost of revenues and Operating expenses Unallocated expenses Operating income Gain on sale of investments Gain on foreign exchange - net

123

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 40. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
2009 Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Laba atas pelepasan investasi jangka pendek Beban bunga dan keuangan - bersih Kerugian atas transaksi derivatif Beban amortisasi Bunga keterlambatan pembayaran pajak Beban lain-lain - bersih Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi Laba bersih Batubara/ Coal Jasa/ Services

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 40. SEGMENT INFORMATION (Continued)
Eliminasi/ Eliminations Konsolidasian/ Consolidated 2009 Equity in net income of associated companies Gain on sale of short-term investments Interest expenses and finance charges -net Loss on derivatives transactions Amortization expenses Interest on late payment of tax Others charges - net Income before income tax expense Income tax expense Income before minority interest in net income of consolidated Subsidiaries Minority interest in net income of consolidated Subsidiaries Net income

83.008.058 11.287.574 (180.923.764 ) (63.367.940 ) (50.919.584 ) (42.236.684 ) (11.463.276 ) 517.655.112 233.998.345

283.656.767

93.208.074 190.448.693

2008 PENDAPATAN Pihak eksternal Antar segmen Jumlah Pendapatan Beban pokok pendapatan dan beban usaha Beban yang tidak dialokasikan Laba usaha Rugi selisih kurs bersih Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Laba atas pelepasan investasi jangka pendek Beban bunga dan keuangan - bersih Beban amortisasi Beban lain-lain - bersih Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan

Batubara/ Coal 3.378.262.372 1.777.405.246 5.155.667.618

Jasa/ Services 130.733 554.546 685.279

Eliminasi/ Eliminations (1.777.959.792 ) (1.777.959.792 )

Konsolidasian/ Consolidated 3.378.393.105 3.378.393.105

2008 REVENUES External Inter-segments Total Revenues Cost of revenues and Operating expenses Unallocated expenses Operating income Loss on foreign exchange - net Equity in net income of associated companies Gain on sale of short-term investments Interest expenses and finance charges - net Amortization expenses Others charges - net Income before income tax expense Income tax expense

4.102.476.289

495.981

(1.864.826.259 )

2.238.146.011 38.037.794 1.102.209.300 (7.401.025 ) 6.917.860 9.696.019 (40.071.533 ) (37.733.904 ) (890.484 ) 1.032.726.233 489.177.565

124

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 40. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
2008 Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi Laba bersih Batubara/ Coal Jasa/ Services

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 40. SEGMENT INFORMATION (Continued)
Eliminasi/ Eliminations Konsolidasian/ Consolidated 2008 Income before minority interest in net income of consolidated Subsidiaries Minority interest in net income of consolidated Subsidiaries Net income

543.548.668

(171.857.707 ) 371.690.961

c. Informasi menurut segmen geografis


2009 USD / USD Jumlah Aset Indonesia Asia Eropa Afrika Aset yang tidak dialokasikan Eliminasi Jumlah 4.521.236.090 1.999.704.348 709.520.393 556.631.968 7.725.631.821 15.512.724.620 (8.101.796.086 ) 7.410.928.534 % 29,10 12,89 4,57 3,59 49,85 100,00

c. Information by geographical segment


2008 USD / USD 1.610.594.743 1.326.294.867 652.590.493 527.153.261 5.823.664.680 9.940.298.044 (4.705.503.962 ) 5.234.794.082 % 16,21 13,34 6,56 5,30 58,59 100,00 Eliminations Total Total Assets Indonesia Asia Europe Africa Unallocated asset

2009 Eropa/ Europe 456.254.926 456.254.926 Amerika Serikat/ America 11.532.890 11.532.890 Jumlah/ Total 3.219.152.826 121.380 3.219.274.206 Revenues Coal sales Others Total

Indonesia Pendapatan Penjualan batubara Lain-lain Jumlah 218.567.416 121.380 218.688.796

Asia 2.532.797.594 2.532.797.594

2008 Eropa/ Europe 479.942.731 479.942.731 Amerika Serikat/ America 21.980.690 21.980.690 Jumlah/ Total 3.378.262.372 130.733 3.378.393.105 Revenues Coal sales Others Total

Indonesia Pendapatan Penjualan batubara Lain-lain Jumlah 221.261.176 130.733 221.391.909

Asia 2.655.077.775 2.655.077.775

125

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a. Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (Kontrak Karya/PKP2B) Pada tanggal 2 November 1981 dan 8 April 1982, Arutmin dan KPC, Anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B atau Kontrak Karya) dengan PT Bukit Asam (PT BA) dimana Arutmin dan KPC ditunjuk sebagai kontraktor tunggal untuk melaksanakan operasi penambangan batubara selama tiga puluh (30) tahun sejak dimulainya periode operasi di area pertambangan tertentu di bagian Tenggara dan Timur Kalimantan yang pada awalnya masing-masing meliputi area seluas 1.260.000 hektar dan 790.900 hektar. PKP2B memberikan hak kepada Arutmin dan KPC sebesar 86,5% dari jumlah batubara yang diproduksi dari proses produksi akhir, dan sisanya sebesar 13,5% merupakan milik PT BA. Dalam PKP2B tersebut, diatur bahwa Arutmin dan KPC, antara lain, berkewajiban untuk membiayai pembelian material, suku cadang dan aset tetap yang diperlukan. Namun demikian semua aset tetap dan persediaan suku cadang akan menjadi milik PT BA sejak barang-barang tersebut tiba di pelabuhan Indonesia atau pada saat dibelinya untuk barang-barang yang dibeli secara lokal. Berdasarkan PKP2B, Arutmin dan KPC tetap berhak untuk menggunakan aset tetap dan persediaan tersebut untuk aktivitas penambangan sepanjang diperlukan, tetapi selain itu juga bertanggung jawab atas pemeliharaannya. Selanjutnya, biaya perolehan tersebut dicatat sebagai aset dalam laporan keuangan Arutmin dan KPC. Arutmin dan KPC bertanggung jawab penuh untuk membiayai kegiatan eksplorasi dan kegiatan selanjutnya di wilayah pertambangan, kemudian pada akhirnya tergantung dari ditemukannya cadangan kandungan batubara yang memadai. Arutmin dan KPC juga berkewajiban untuk membayar sewa atas wilayah pertambangan kepada Pemerintah Indonesia melalui PT BA.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS a. Coal Agreement/Coal Contract of Work (CCOW) On November 2, 1981 and April 8, 1982, Arutmin and KPC, the Subsidiaries, entered into Coal Contracts of Work (CCOW) with PT Bukit Asam (PT BA) whereby Arutmin and KPC have been appointed as sole contractors for coal operations for thirty (30) years from the start of operations with respect to specific mining areas in the eastern and southeastern part of Kalimantan, initially covering 1,260,000 hectares and 790,900 hectares, respectively. The CCOW gives the right to Arutmin and KPC to take 86.5% of the coal produced from the final production process and the balance of 13.5% shall be retained by PT BA.

As consideration for such CCOW, Arutmin and KPC shall, among other conditions, finance the acquisition costs of materials, spare parts, and fixed assets required in the contract of work. However, all fixed assets and spare parts inventories shall become the property of PT BA upon arrival at the Indonesian port of import or when purchased locally. Under the CCOW, Arutmin and KPC continue to have the right to use such fixed assets and inventories for coal operations as long as Arutmin and KPC require, but they are responsible for the maintenance thereof. Accordingly, these costs are reflected as assets in Arutmin and KPC financial statements. Arutmin and KPC are fully responsible for financing the exploration and subsequent operation of the mining area, the latter being dependent on the discovery of adequate coal deposits. Arutmin and KPC are also obligated to pay the rent on the mining area to Government of Indonesia (GOI) through PT BA.

126

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Selanjutnya disebutkan dalam PKP2B bahwa apabila pada suatu wilayah yang dieksplorasi tidak ditemukan cadangan batubara yang secara komersial dapat ditambang, Arutmin dan KPC diizinkan untuk menyerahkan kembali wilayah pertambangan tersebut kepada PT BA. Sejak tahun 1999, luas wilayah pertambangan Arutmin dan KPC telah berkurang sebesar 1.889.809 hektar atau 92% dari wilayah pertambangannya. Pada tanggal 31 Desember 2009, luas wilayah pertambangan Arutmin dan KPC adalah masing-masing sebesar 70.153 dan 90.938 hektar. Efektif tanggal 1 Juli 1997, semua hak dan kewajiban PT BA yang tertuang dalam PKP2B dialihkan kepada Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Pertambangan dan Energi, sesuai dengan perubahan kontrak tanggal 27 Juni 1997, yang ditandatangani oleh Arutmin dan KPC serta PT BA dan disahkan oleh Menteri Pertambangan dan Energi pada tanggal 7 Oktober 1997. b. Kontrak Karya Pada tanggal 19 Februari 1998, PT Dairi Prima Mineral (Dairi), Anak perusahaan, menandatangani sebuah Kontrak Karya dengan Pemerintah Indonesia untuk mengeksplorasi, mengembangkan dan menambang emas dan mineral lainnya (seng dan timah) di wilayah Dairi, Sumatera Utara yang meliputi 27.520 hektar. Kontrak Karya akan berakhir dalam jangka waktu 30 tahun sejak produksi dimulai. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Dairi masih dalam tahap eksplorasi.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) As further stipulated in the CCOW, in the event that any part of the area to be explored does not contain any commercially viable coal deposits, Arutmin and KPC may relinquish such area to PT BA. Accordingly, since 1999, Arutmin and KPC have relinquished 1,889,809 hectares or 92% of the mining area. As of December 31, 2009, the mining areas are 70,153 and 90,938 hectares for Arutmin and KPC, respectively.

Effective July 1, 1997, all rights and obligations of PT BA under the CCOW were transferred to the GOI represented by the Ministry of Mines and Energy, based on the contract amendment dated June 27, 1997 executed by Arutmin and KPC and PT BA and approved by the Ministry of Mines and Energy on October 7, 1997. b. Contract of Work On February 19, 1998, PT Dairi Prima Mineral (Dairi), the Subsidiary, signed a Contract of Work (COW) with the GOI to explore, develop and mine gold and other supplemental minerals (zinc and lead) in areas within Dairi, North Sumatra covering 27,520 hectares. The COW will expire thirty (30) years after the commencement of production. Up to the completion date of the consolidated financial statements, Dairi is still under the exploration stage.

127

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) c. Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (Kontrak Karya/PKP2B) Pada tanggal 20 November 1997 PT Pendopo Energi Batubara (PEB), Anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B atau Kontrak Karya) dengan Pemerintah Indonesia dimana PEB ditunjuk sebagai kontraktor tunggal untuk melaksanakan operasi penambangan batubara selama tiga puluh (30) tahun sejak dimulainya periode operasi di area pertambangan tertentu di bagian Sumatra Selatan yang pada awalnya masing-masing meliputi area seluas 97.330 hektar. PKP2B memberikan hak kepada PEB sebesar 86,5% dari jumlah batubara yang diproduksi dari proses produksi akhir, dan sisanya sebesar 13,5% merupakan milik Pemerintah Indonesia. PEB memiliki tanggung jawab dalam hal membiayai operasi penambangan batubara di area konsensi dan diharuskan untuk memelihara kecukupan modal atas kewajibannya sesuai dengan PKP2B. PEB juga berkewajiban untuk membayar sewa atas wilayah pertambangan kepada Pemerintah Indonesia. Selanjutnya disebutkan dalam PKP2B bahwa apabila pada suatu wilayah yang dieksplorasi tidak ditemukan cadangan batubara yang secara komersial dapat ditambang, PEB diizinkan untuk menyerahkan kembali wilayah pertambangan tersebut kepada Pemerintah Indonesia. Pada tanggal 20 November 1998, luas wilayah pertambangan PEB telah berkurang sebesar 24.330 hektar atau 25% dari wilayah pertambangannya. Pada tahun 2004, PEB melepaskan sebesar 55.160 hektar kepada Pemerintah Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2009, luas wilayah pertambangan PEB adalah masing-masing sebesar 17.840 hektar.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) c. Coal Agreement/Coal Contract of Work (CCOW) On November 20, 1997 PT Pendopo Energi Batubara (PEB), the Subsidiary, entered into Coal Contract of Work (CCOW) with the Government of the Republic of Indonesia (GOI) whereby PEB had been appointed as sole contractor for coal operations for thirty (30) years from the start of operation with respect to specific mining areas in South Sumatra, initially covering 97,330 hectares. PEB commenced its operations on May 5, 2009. The CCOW gives the right to PEB to take 86.5% of the coal produced from the final production process and the balance of 13.5% shall be retained by GOI.

PEB has the sole responsibility for the financing of its coal operations in the concession areas and must maintain sufficient capital to carry out its obligations under the CCOW. PEB is also obligated to pay the rent on the mining area to GOI. As further stipulated in the CCOW, in the event that any part of the area to be explored does not contain any commercially viable coal deposits, PEB may relinquish such area to the GOI. Accordingly, on November 20, 1998, PEB relinquished 24,330 hectares, or 25.0% of the initial concession area, to the GOI. In 2004, PEB relinquished a further 55,160 hectares to the GOI. As of December 31, 2009, the mining area consist of 17,840 hectares.

128

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) d. Kuasa Pertambangan PT Fajar Bumi Sakti (FBS), Anak perusahaan, memperoleh Kuasa Pertambangan (KP) No.3221/SK-DJ/395 DUP 1981, yang pada tanggal 21 Januari 1989 telah diubah dengan No. 217K/2014/DDJP/1989 untuk jangka waktu sepuluh (10) tahun sejak tahun 1981 sampai dengan 1991 dengan wilayah pertambangan sebesar 988,34 hektar. FBS beroperasi berdasarkan izin KP No. 721 K/23.01/DJP/1999 yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia (Pemerintah) pada tanggal 11 Oktober 1999. Berdasarkan KP tersebut, FBS diberikan hak untuk mengeksploitasi dan menambang batubara di Loa Ulung, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, dengan wilayah pertambangan sebesar 988,34 hektar. KP ini berlaku dengan jangka waktu sepuluh (10) tahun sejak tanggal 7 Mei 1999. Pada tanggal 10 Juni 2008, FBS memperoleh perpanjangan KP dari Pemerintah untuk wilayah pertambangan sebesar 984,50 ha dengan jangka waktu sepuluh (10) tahun sejak tanggal 10 Juni 2008. e. Perjanjian Penjualan Batubara Bersama Pada tanggal 30 September 1991 dan 1 November 1999, Arutmin dan KPC, Anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Penjualan Batubara Bersama (PPBB) dengan PT BA dimana kedua pihak setuju untuk bekerjasama dalam penyediaan batubara sesuai dengan PKP2B, untuk jangka waktu lima (5) tahun, sampai tanggal 1 Januari 1997 dan 31 Desember 2004, yang kemudian diperpanjang secara tertulis oleh kedua belah pihak. Seperti yang ditentukan dalam PPBB, nilai setiap pengapalan dari masing-masing pihak ditentukan berdasarkan formula tertentu seperti yang tercantum dalam PPBB. PPBB memberikan hak kepada Arutmin dan KPC atas 86,5% dari penjualan batubara, sementara sisanya sebesar 13,5% menjadi hak PT BA.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) d. Coal Mining Rights PT Fajar Bumi Sakti (FBS), the Subsidiary, obtained its initial coal mining rights or Kuasa Pertambangan (KP) No. 3221/SKDJ/395 DUP 1981, which was revised by 217K/2014/DDJP/1989 dated January 21, 1989 for ten (10) years from 1981 to 1991 with a concession area of 988.34 hectares. FBS operates by virtue of KP No. 721 K/23.01/DJP/1999 issued by the Government of Indonesia (GOI) on October 11, 1999. Under this KP, FBS has been granted the right to exploit and mine coal in Loa Ulung, Kutai Kartanegara, East Kalimantan with a concession area of 988.34 hectares. The KP is valid for a period of ten (10) years, commencing from May 7, 1999.

On June 10, 2008, FBS obtained a new extension of KP for a concession area of 984.50 hectares from the GOI for ten (10) years commencing from June 10, 2008. e. Joint Coal Sales Agreement On September 30, 1991 and November 1, 1999, Arutmin and KPC, the Subsidiaries, entered into a Joint Coal Sales Agreement (JCSA) with PT BA whereby both parties agreed to participate jointly in supplying coal produced, based on the CCOW, for a five (5) year period until January 1, 1997 and December 31, 2004, which were subsequently extended by both parties as agreed to in writing. As stipulated in the JCSA, the amount of each shipment deemed to be from each party shall be determined based on a specific formula set forth in the JCSA. The JCSA gives right to Arutmin and KPC to take 86.5% of coal sales proceeds, while the balance of 13.5% will be for the account of and owned by PT BA.

129

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Pemerintah Indonesia menunjuk Arutmin dan KPC sebagai agen tunggal untuk menjual batubara yang menjadi bagian Pemerintah sesuai dengan PPBB dan untuk itu Pemerintah diharuskan untuk membayar biaya jasa administrasi penjualan sebesar 1,5% dari nilai FOB untuk porsi setiap pengapalan yang menjadi hak Pemerintah. Seperti yang diatur lebih lanjut dalam PPBB, Arutmin dan KPC bertanggung jawab untuk mengelola dan melaksanakan seluruh kontrak baik yang disepakati oleh PT BA maupun Arutmin dan KPC dalam penjualan batubara. Seluruh hasil penjualan harus ditagih dan semua biaya pengiriman dibayarkan terlebih dahulu oleh Arutmin dan KPC. Namun, PT BA akan menanggung biaya yang telah dibagi secara proporsional yang menjadi bagiannya, seperti dijelaskan pada PPBB, atas setiap pengapalan dalam rasio yang berlaku untuk setiap pengapalan. Sesuai dengan perubahan kontrak, semua hak dan kewajiban PT BA yang telah diatur dalam PPBB dialihkan kepada Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Pertambangan dan Energi efektif sejak tanggal 1 Juli 1997. Selanjutnya, PT BA tidak lagi terikat maupun menjadi pihak yang terkait dengan PPBB. Pada tanggal 30 November 2001 dan 1 Juli 2005, Arutmin dan KPC menandatangani perjanjian baru berkaitan dengan penyediaan batubara yang diproduksi sesuai dengan PKP2B yang mencakup seluruh jenis batubara yang tersedia untuk dijual oleh Arutmin dan KPC, dalam periode lima tahun masingmasing sampai dengan tanggal 1 Oktober 2006 dan 31 Desember 2009. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perubahan dari perjanjian Arutmin tersebut masih dalam proses.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) The GOI appointed Arutmin and KPC as its sole agent to sell its coal entitlement pursuant to the JCSA and the GOI is required to pay a sales administration fee of 1.5% from FOB price for the portion of each shipment to which the GOI is entitled.

As provided in the JCSA, Arutmin and KPC are responsible for administering and performing all contracts entered into by either PT BA or Arutmin and KPC for the sale of coal. All sales revenue with respect to shipments must be collected and all costs with respect to shipments must be paid by Arutmin and KPC. However, PT BA shall bear its share of the apportionable expenses, as defined in the JCSA, of each shipment in the ratio applicable to such shipments.

In accordance with the contract amendment, all rights and obligations of PT BA under the JCSA were transferred to GOI represented by the Ministry of Mines and Energy effective July 1, 1997. Henceforth, PT BA shall no longer be bound or considered to be a party to the JCSA. On November 30, 2001 and July 1, 2005, Arutmin and KPC entered into a new agreement relating to the supply of coal produced under the CCOW that covers all types of coal available for sale by Arutmin and KPC, with five-year terms until October 1, 2006 and December 31, 2009, respectively. As of the completion date of the consolidated financial statements, the renewal of Arutmins agreement is still in process.

130

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) f. Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang KPC dan Arutmin Pada tanggal 6 Juli 2005, KPC dan ICRL; Arutmin and ICRL menandatangani Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang (PPJP), dimana KPC dan Arutmin setuju untuk menyediakan batubara bagi ICRL, dengan harga fixed forward price USD34,30 per ton berdasarkan nilai kalori 6.322 kcal/kg (yang disesuaikan dengan variasi nilai kalori). Perjanjian ini akan berakhir saat PKP2B Arutmin dan KPC berakhir (Catatan 41a). Berdasarkan perjanjian ini, ICRL harus menjamin bahwa agen pemasarannya akan memperhitungkan produksi batubara dari KPC dan Arutmin (termasuk, tanpa terbatas, berkenaan dengan kuantitas, jenis, kualitas dan biaya) dan melakukan perundingan dengan KPC dan Arutmin, apabila menandatangani kontrak dengan konsumen, dan/atau agen pemasaran akan selalu memberitahukan KPC dan Arutmin mengenai perincian setiap kontrak dan pembaharuannya, variasinya atau penghentiannya. Pada tanggal 26 Juni 2007, PPJP KPC dan Arutmin diubah sehubungan dengan divestasi saham KPC, Arutmin, ICRL, IndoCoal Kaltim dan IndoCoal Kalsel sebesar 30%. Pada tanggal 1 Juli 2008, PPJP diubah dengan mengganti harga fixed forward USD34,30 per ton menjadi USD60,80 per ton berdasarkan nilai kalori 6.322 kcal/kg (yang disesuaikan dengan variasi nilai kalori batubara). Harga fixed forward sebesar USD34,30 per ton dan USD60,80 per ton ditetapkan berdasarkan Index Harga Batubara bulan Mei 2005 dan Mei 2008 dari Barlow Jonker, perusahaan milik Wood Mackenzie, yang digunakan Perusahaan untuk memberikan jasa konsultasi sehubungan dengan penetapan harga batubara jenis thermal yang diproduksi Indonesia untuk batubara bituminous dan sub-bituminous. Pada tanggal 21 Desember 2009, PPJP diperbaharui untuk merubah harga beli batubara antara KPC, Arutmin dan ICRL, dari harga fixed forward menjadi harga pasar yang wajar untuk setiap pengiriman. Amandemen ini berlaku sejak 1 Januari 2009.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) f. KPC and Arutmins Long-term Supply Agreements On July 6, 2005, KPC and ICRL; Arutmin and ICRL entered into Long-term Supply Agreements, (LTSAs) under which KPC and Arutmin agreed to provide coal supply to ICRL, at a fixed forward price of USD34.30 per tonne based on a calorific value of 6,322 kcal/kg (as adjusted for variations in the calorific values). The agreement will expire at the termination of Arutmins and KPCs CCOWs (Note 41a). Under the agreement, ICRL shall secure that its marketing agents will take into account KPC and Arutmins coal productions (including, without limitation, in respect of quantity, type, quality and cost) and consult with KPC and Arutmin, when entering into contracts with customers, and/or shall procure that its marketing agents will keep KPC and Arutmin notified at all times of the details of each contract and any renewal, variation or termination thereof. On June 26, 2007, KPCs and Arutmins LTSAs were amended and restated as part of the 30% Share Divestment of KPC, Arumin, ICRL, IndoCoal Kaltim and IndoCoal Kalsel. On July 1, 2008, these LTSAs were amended changing the Fixed Forward Price of USD34.30 per tonne to USD60.80 per tonne based on a calorific value of 6,322 kcal/kg (as adjusted for variations in the calorific value of the coal). The fixed forward prices of USD34.30 per tonne and USD60.80 per tonne were based on the Index Pricing Advice dated May 2005 and May 2008, respectively, from Barlow Jonker, a Wood Mackenzie company, which was retained by the Company to provide consulting services with respect to thermal coal pricing outcomes in Indonesia for bituminous and sub-bituminous coal. On December 21, 2009, these LTSAs were amended to change the coal purchase price between KPC, Arutmin and ICRL, from a fixed forward price to that of applicable market price for each shipment. This amendment is effective January 1, 2009.

131

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) g. Perjanjian Distribusi Kas Pada tanggal 27 Juni 2007, Perusahaan, Tata Power, IndoCoal Kalsel, IndoCoal Kaltim, ICRL, KPC and Arutmin (Perusahaan Batubara), Bank of New York, Standard Chartered Bank dan Kontraktor Utama (PT Thiess Contractors Indonesia, PT Pamapersada Nusantara, PT Darma Henwa Tbk and PT Cipta Kridatama) dan Agen Marketing Utama (Glencore Coal (Mauritius) Ltd., Mitsubishi Corporation, BHP Billiton Marketing AG and Enercop Ltd.) menandatangani Perjanjian Distribusi Kas (CDA). Berdasarkan Perjanjian ini, pihak-pihak tersebut setuju menerapkan rekening administrasi dan pengelolaan kas dalam kaitannya dengan pendapatan KPC dan Arutmin dan pengaturan pembayaran tertentu, termasuk jumlah yang terhutang oleh KPC dan Arutmin menurut Perjanjian Kontraktor Utama dan Perjanjian Pemasaran. Perjanjian ini akan berakhir saat mana yang lebih dulu, antara saat berakhirnya PKP2B Arutmin dan KPC (Catatan 41a) dan perpanjangannya, atau penghentiannya. h. Fasilitas Pinjaman antar Perusahaan Pada tanggal 26 Juni 2007, ICRL (Pemberi Pinjaman) dan Forerunner, Anak perusahaan, dan Bhivpuri Investments Ltd. (Bhivpuri) (dahulu bernama Tata Power (Cyprus) Ltd.) (Peminjam) menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman antar perusahaan, dimana Pemberi Pinjaman setuju untuk menyediakan sejumlah dana kepada Peminjam yang nilainya setara dengan jumlah surplus arus kas setelah pembayaran yang diperlukan sesuai dengan Perjanjian Distribusi Kas (Catatan 41g). Fasilitas ini tidak dikenai bunga dan akan dibayar kembali melalui pembagian dividen oleh ICRL kepada para pemegang saham, Forerunner dan Bhivpuri.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) g. Cash Distribution Agreement On June 27, 2007, the Company, Tata Power, IndoCoal Kalsel, IndoCoal Kaltim, ICRL, KPC and Arutmin (the Coal Companies), Bank of New York, Standard Chartered Bank, Principal Contractors (PT Thiess Contractors Indonesia, PT Pamapersada Nusantara, PT Darma Henwa Tbk and PT Cipta Kridatama) and Principal Marketing Agents (Glencore Coal (Mauritius) Ltd, Mitsubishi Corporation, BHP Billiton Marketing AG and Enercop Ltd.) entered into Cash Distribution Agreement (CDA). Under this agreement, the parties have agreed to implement certain account administration and cash management arrangements in relation to the revenue of KPC and Arutmin and certain payment arrangements, including the amounts owed by KPC and Arutmin pursuant to the Principal Contractor Agreements and the Marketing Agreements. This agreement will end on the date at which the CCOW of Arutmin and KPC (Note 41a) or any extention thereof expires or is terminated, whichever is earlier. h. Inter-Company Loan Facility On June 26, 2007, ICRL (Lender) and Forerunner, the Subsidiaries, and Bhivpuri Investments Ltd. (Bhivpuri) (formerly known as Tata Power (Cyprus) Ltd.) (Borrowers) entered into an Inter-Company Loan Facility, wherein the Lender agreed to provide to the Borrowers the amount that is equal to the aggregate amount of surplus cashflows after meeting the payments required to be made pursuant to the Cash Distribution Agreement (Note 41g). This facility is non-interest bearing and will be repaid from dividends declared by ICRL to the shareholders, Forerunner and Bhivpuri.

132

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Pada tahun 2009 dan 2008, ICRL mengumumkan dan membagikan dividen sebagai berikut: a. Pada tanggal 11 Maret 2008, direksi ICRL menyetujui pengumuman dan pembagian dividen kas sebesar USD106.426.056 dan USD45.611.595 masing-masing kepada Forerunner dan Bhivpuri, yang digunakan untuk membayar saldo yang belum dilunasi atas fasilitas pinjaman pada tanggal 31 Desember 2007. Pada tanggal 2 Februari 2009, direksi ICRL menyetujui pengumuman dan pembagian dividen kas sebesar USD459.490.869 dan USD196.924.229 masing-masing kepada Forerunner dan Bhivpuri, yang digunakan untuk membayar saldo yang belum dilunasi atas fasilitas pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008. Saldo piutang kepada Bhivpuri pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar USD73.881.363 dan USD130.242.786 (Catatan 38c). i. Perjanjian Operasi 1. Pada tanggal 19 Oktober 2000, Arutmin, Anak perusahaan, menandatangani perjanjian operasi untuk jasa penambangan dengan PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) untuk pengoperasian dan pemeliharaan tambang Satui dan Senakin. Berdasarkan perjanjian ini, Thiess akan menyediakan aset tetap, perlengkapan, fasilitas, jasa, material, bahan pembantu (selain dari barang yang akan disediakan sendiri oleh Arutmin seperti yang disebutkan dalam perjanjian), serta tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, Arutmin akan membayar kepada biaya jasa Thiess yang besarnya dihitung sesuai dengan tarif dan rumus seperti yang disebutkan dalam perjanjian.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) In 2009 and 2008, ICRL declared and distributed the following dividends: a. On March 11, 2008, the directors of ICRL approved the declaration and distribution of cash dividends amounting to USD106,426,056 and USD45,611,595 in favor of Forerunner and Bhivpuri, respectively, which were used to repay the outstanding balances of the said facility as of December 31, 2007. b. On February 2, 2009, the directors of ICRL approved the declaration and distribution of cash dividends amounting to USD459,490,869 and USD196,924,229 in favor of Forerunner and Bhivpuri, respectively, which were used to repay the outstanding balances of the said facility as of December 31, 2008. The outstanding receivables from Bhivpuri as of December 31, 2009 and 2008 amounted to USD73,881,363 and USD130,242,786, respectively (Note 38c). i. Operating Agreements 1. On October 19, 2000, Arutmin, the Subsidiary, signed an operating agreement for mining services with PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) for the operation and maintenance of the Satui and Senakin mines. Under this agreement, Thiess provides fixed assets, equipment, facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by Arutmin itself as listed in the agreement), as well as labor and management required. As compensation, Arutmin pays Thiess service fees, the amount of which are calculated in accordance with the rates and formula set forth in the agreement.

b.

133

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian operasi untuk jasa penambangan diubah untuk melibatkan IndoCoal Kalsel, Anak perusahaan, dalam perjanjian operasi tersebut dimana Thiess setuju untuk menyediakan jasa penambangan kepada IndoCoal Kalsel jika pada suatu saat PKP2B Arutmin dialihkan kepada IndoCoal Kalsel. Kemudian, berdasarkan perubahan perjanjian operasi ini, Arutmin menyerahkan haknya kepada Bank of New York, sebagai security trustee, dan untuk mengubah syarat penyelesaian dan pembayaran. Pada tanggal 9 Februari 2009, perjanjian operasi di atas dirubah dan dinyatakan kembali terkait dengan penyesuaian harga untuk pekerjaan yang sedang berlangsung, pengenaan harga interim untuk pekerjaan yang baru, revisi komponen eskalasi dan pembobotan. 2. Pada tanggal 1 Juli 2006, Arutmin menandatangani perjanjian jasa penambangan dengan PT Cipta Kridatama Mining (CKM) untuk membuka lokasi penambangan di daerah Batulicin. Sesuai dengan Kontrak yang berhubungan dengan perjanjian ini, CKM akan menangani seluruh aktivitas penambangan, meliputi aktivitas penyediaan tenaga kerja, peralatan, supervisi dan administrasi apabila diperlukan. CKM bertanggungjawab terhadap perawatan properti dan semua material yang diambil atau ditarik dari tambang (termasuk batubara). Pada tanggal 18 November 2009, Perjanjian CKM Mining Service telah di ubah di pit shell dan rasio pengupasan. Kontrak tersebut akan dilanjutkan selama umur tambang di Batulicin (ATA dan Mangkalapi) kecuali dihentikan.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) On July 6, 2005, the operating agreement for mining services was amended to make IndoCoal Kalsel, the Subsidiary, a party to the operating agreement wherein Thiess has agreed to provide mining services for IndoCoal Kalsel in the event that Arutmins CCOW is transferred to IndoCoal Kalsel. In addition, the agreement was amended to permit Arutmin to assign its rights under the operating agreement to the Bank of New York, as security trustee, and to modify the termination and payment provisions. On February 9, 2009, the above operating agreement was amended and restated in regards to price adjustment for existing work, interim pricing for the new work, revised escalation components and weigthings. 2. On July 1, 2006, the Arutmin entered into an agreement with PT Cipta Kridatama Mining (CKM) regarding the open-cut mining project in the Batulicin area. As stipulated in the agreement, CKM will be responsible for supplying all labor, plant, materials, equipment, supervision and administration necessary to carry out the work under the contract. CKM is also responsible for the care of property and all produce, materials, and other items taken or extracted from the site (including coal) from the commencement date until delivery into the possession or control of the Company. On November 18, 2009, the CKM Mining Service Agreement was amended for changes in the pit shell and strip ratio. The contract will continue throughout the life of mine in Batulicin (ATA and Mangkalapi) unless otherwise terminated.

134

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) 3. Pada tanggal 10 Oktober 2003, KPC, Anak perusahaan, menandatangani perubahan perjanjian operasi untuk jasa penambangan dengan PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) untuk pengoperasian dan pemeliharaan tambang di Melawan dan Sangatta. Berdasarkan perjanjian ini, Thiess akan menyediakan bangunan, peralatan, fasilitas, jasa, material, bahan pembantu (selain dari barang-barang yang disediakan oleh KPC seperti yang disebutkan dalam perjanjian), tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, KPC akan membayar kepada Thiess biaya jasa, yang besarnya dihitung sesuai dengan tarif dan rumus seperti yang disebutkan dalam perjanjian. Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian operasi untuk jasa penambangan diubah untuk melibatkan IndoCoal Kaltim, Anak perusahaan, dalam perjanjian operasi. Berdasarkan amandemen perjanjian operasi tersebut, Thiess setuju untuk menyediakan jasa penambangan kepada IndoCoal Kaltim jika pada satu saat PKP2B KPC dialihkan kepada IndoCoal Kaltim. Kemudian, berdasarkan perubahan perjanjian operasi ini, KPC menyerahkan haknya kepada Bank of New York, sebagai security trustee, dan untuk mengubah syarat penyelesaian dan pembayaran. Perjanjian operasi untuk jasa penambangan akan berakhir saat mana yang lebih dahulu, antara saat penghentian PKP2B KPC atau saat seluruh cadangan ekonomis tambang batubara telah habis.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) 3. On October 10, 2003, KPC, the Subsidiary, signed an amendment to the operating agreement for mining services with PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) for the operation and maintenance of the Melawan and Sangatta mines. Under this agreement, Thiess will provide plant, equipment, facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by KPC as listed in the agreement), labor and management required. As compensation, KPC will pay Thiess service fees, the amount of which are calculated in accordance with the rates and formula set forth in the agreement.

On July 6, 2005, the operating agreement for mining services was amended to make IndoCoal Kaltim, the Subsidiary, a party to the operating agreement. Under the amended operating agreement, Thiess has agreed to provide mining services for IndoCoal Kaltim in the event that KPCs CCOW is transferred to IndoCoal Kaltim. In addition, the operating agreement was amended to permit KPC to assign its rights under the operating agreement to the Bank of New York, as security trustee, and to modify the termination and payment provisions. The mining service agreement will expire upon the termination of the KPCs CCOW or when all of the economical coal reserves at the mine are exhausted, whichever is earlier.

135

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) 4. Pada tanggal 8 April 2004, KPC menandatangani perjanjian operasi dengan PT Pamapersada Nusantara (PAMA), dimana PAMA setuju untuk menyediakan jasa penambangan untuk KPC di wilayah Bendili. Dalam perjanjian operasi, PAMA akan menyediakan bangunan, peralatan, fasilitas, jasa, material, bahan pembantu (selain dari barang yang akan disediakan oleh KPC, seperti yang disebutkan dalam perjanjian), serta tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, KPC akan membayar kepada PAMA biaya jasa yang besarnya dihitung sesuai dengan tarif dan rumus seperti yang disebutkan dalam perjanjian. Perjanjian jasa penambangan ini berlaku untuk jangka waktu sebelas (11) tahun sejak tanggal 1 Juli 2004. 5. Pada tanggal 27 Mei 2004, KPC menandatangani perjanjian operasi dengan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dimana DEWA setuju untuk menyediakan jasa penambangan di area tambang Bengalon. Dalam perjanjian operasi, DEWA akan menyediakan bangunan, peralatan, fasilitas, jasa, material, bahan pembantu (selain dari barang yang akan disediakan oleh KPC, seperti yang disebutkan dalam perjanjian), serta tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, KPC akan membayar kepada DEWA biaya jasa yang besarnya dihitung sesuai dengan tarif dan rumus seperti yang disebutkan dalam perjanjian. Perjanjian operasi ini akan berakhir dalam jangka waktu sepuluh (10) tahun sejak tanggal dimulai. Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian operasi dengan DEWA diubah untuk melibatkan IndoCoal Kaltim dalam perjanjian operasi. Berdasarkan perjanjian tersebut, DEWA setuju untuk menyediakan jasa penambangan untuk IndoCoal Kaltim jika pada satu saat PKP2B KPC dialihkan ke IndoCoal Kaltim. Kemudian, berdasarkan perubahan perjanjian operasi ini, KPC menyerahkan haknya kepada Bank of New York, sebagai security trustee, dan untuk mengubah syarat penyelesaian dan pembayaran.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) 4. On April 8, 2004, KPC entered into an operating agreement with PT Pamapersada Nusantara (PAMA), under which PAMA agreed to provide contract mining services to KPC in the Bendili area. Under this operating agreement, PAMA shall provide plant, equipment, facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by KPC as listed in the agreement), labor and management required. As compensation, KPC is required to pay PAMA service fees, the amount of which shall be calculated in accordance with the rates and formula set forth in the agreement. The mining service agreement is valid for a period of eleven (11) years, commencing from July 1, 2004. 5. On May 27, 2004, KPC entered into an operating agreement with PT Darma Henwa Tbk (DEWA) under which DEWA agreed to provide mining services in the Bengalon mine site. Under the operating agreement, DEWA shall provide plant, equipment, facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by KPC as listed in the agreement), labor and management required. As compensation, KPC is required to pay DEWA service fees, the amount of which are to be calculated in accordance with the rates and formula set forth in the operating agreement. The term of the operating agreement will expire in ten (10) years from the commencement date. On July 6, 2005, the operating agreement with DEWA was amended to make IndoCoal Kaltim party to the operating agreement. Under the amended operating agreement, DEWA has agreed to provide mining services to IndoCoal Kaltim in the event that KPCs CCOW is transferred to IndoCoal Kaltim. In addition, the operating agreement was amended to permit KPC to assign its rights under the operating agreement to the Bank of New York, as security trustee, and to modify the termination and payment provisions.

136

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Selanjutnya, pada tanggal 9 Maret 2007, DEWA dan KPC menandatangani Variasi Kontrak 1 dan 2 terkait dengan perjanjian jasa penambangan masing-masing di area tambang Bengalon dan pengembangan Pit B dan C. Dalam Variasi Kontrak 2, DEWA akan menyediakan seluruh infrastruktur yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, termasuk pengembangan pit, prapengupasan tanah dan tambahan fasilitas lainnya yang diperlukan. KPC akan membayar DEWA untuk pekerjaan ini berdasarkan biayanya ditambah 15% untuk setiap pekerjaan, kecuali untuk jalan pengangkutan, pengembangan tambang, dan prapengupasan tanah, yang pembayarannya berdasarkan tarif per unit. 6. Pada tanggal 1 Maret 2006, Arutmin menandatangi perjanjian jasa penambangan dengan PT Bokormas Wahana Makmur (Bokormas) untuk melakukan penambangan di Batulicin selama dua tahun. Dalam perjanjian ini, Bokormas menyediakan tenaga kerja, dana, material, peralatan, transportasi dan akomodasi, penyeliaan, serta administrasi untuk melaksanakan pekerjaan menurut perjanjian ini. Pada tanggal 26 Juni 2007, perjanjian jasa diperbaharui dengan bertambahnya Perusahaan Daerah Bersujud (PDB) sebagai kontraktor untuk melakukan penambangan di area pertambangan milik Arutmin sesuai PKP2B di wilayah DU306/Kalsel (Ata), DU-310/Kalsel (Mangkalapi) dan DU-309/Kalsel (Mereh) di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Indonesia dan memperpanjang kontrak hingga tanggal 31 Desember 2008. Perjanjian kerjasama ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan, yang terakhir akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) Subsequently, on March 9, 2007, DEWA and KPC signed the Contract Variations 1 and 2 relating to the mining service agreement in Bengalon mine site and Pits B and C development, respectively. Under the Contract Variation 2, DEWA will provide all infrastructure necessary for performing the work, including pit development work, pre-stripping work and any necessary additional facilities. KPC shall compensate DEWA for this work based on costs plus 15% for all items except for the haulage road and pit development and pre-stripping, which shall be compensated based on a unit rate basis. 6. On March 1, 2006, Arutmin signed a twoyear cooperation agreement for mining services with PT Bokormas Wahana Makmur (Bokormas) in the Batulicin mine. Under this agreement, Bokormas shall provide labor, funds, materials, equipment, transportation and accommodation, supervision and administration to carry out the work under the agreement.

On June 26, 2007, the cooperation agreement was amended adding Perusahaan Daerah Bersujud (PDB) as a contractor to mine Arutmins mining lease areas at PKP2B (CCOW) DU-306/Kalsel (ATA), DU-310/Kalsel (Mangkalapi) and DU-309/Kalsel (Mereh) in the District of Tanah Bumbu, South Kalimantan, Indonesia and to extend the contract period to December 31, 2008. Subsequently, the cooperation agreement has been extended several times, the latest expiring on December 31, 2011.

137

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) 7. Pada tanggal 22 Maret 2007, Arutmin menandatangi perjanjian operasi dengan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dimana DEWA setuju untuk menyediakan jasa penambangan serta pengepakan dan pengangkutan batubara di area tambang Asam Asam. DEWA akan menyediakan seluruh fasilitas peralatan, tenaga kerja dan bahan pembantu lainnya yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan jasajasa tersebut. Berdasarkan perjanjian ini, DEWA diharuskan untuk mencapai tingkat produksi minimum tertentu yang disyaratkan. Sebagai kompensasi, Arutmin diharuskan membayar biaya jasa kepada DEWA yang besarnya akan dihitung sesuai dengan tarif dan rumus seperti yang disebutkan dalam perjanjian. 8. Pada bulan Desember 2007, Arutmin dan PT Wahana Baratama Mining (WBM), menandatangani perjanjian kerja sama penambangan batubara di daerah perbatasan penambangan Satui untuk memaksimalkan eksploitasi terhadap cadangan batubara yang terdapat di daerah perbatasan ini dan menyelesaikan beberapa masalah operasional yang timbul di daerah perbatasan. Perjanjian ini berakhir sampai dengan saat yang lebih dahulu terjadi antara penghentian perjanjian kerjasama penambangan batubara WBM atau PKP2B Arutmin. j. Perjanjian Pemasaran PT Arutmin perusahaan Indonesia (Arutmin), Anak

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) 7. On March 22, 2007, Arutmin signed an operating agreement with PT Darma Henwa Tbk (DEWA) under which DEWA agreed to provide coal mining and handling services in the Asam Asam mine area. DEWA will provide all plant, equipment, labour and other supplies necessary for performing the services. Under the agreement, DEWA is required to meet certain minimum production requirements. As compensation, Arutmin is required to pay DEWA service fees, calculated in accordance with the rates and formula set forth in the agreement.

8. In December 2007, Arutmin and PT Wahana Baratama Mining (WBM), entered into an agreement for the mining of coal on the common boundary in Satui concession site to maximize the exploitation of the coal reserve near this boundary area and to address some operational issues that have arisen as a result of the common boundary. This agreement is valid until the earlier occurrence of termination of WBMs work agreement for coal mining or Arutmins CCOW. j. Marketing Agreements PT Arutmin Subsidiary Indonesia (Arutmin), the

1. Pada tanggal 6 Oktober 2003, Arutmin menandatangani perjanjian jasa pemasaran dengan Enercorp, dimana Enercorp setuju untuk bertindak sebagai agen pemasaran batubara untuk seluruh wilayah Indonesia bagi Arutmin. Sebagai kompensasi Arutmin diharuskan membayar komisi sebesar 4% dari nilai penjualan.

1. On October 6, 2003, Arutmin entered into a marketing services agreement with Enercorp under which Enercorp has agreed to act as the exclusive marketing agent of Arutmin for coal sales within Indonesia. As compensation, Arutmin is required to pay Enercorp a commission of 4% of the sales.

138

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian jasa pemasaran dengan Enercorp diubah untuk mengikutsertakan ICRL dan IndoCoal Kalsel dalam perjanjian jasa pemasaran yang berlaku untuk jangka waktu lima (5) tahun sejak tanggal perubahan perjanjian. Sesuai dengan perubahan perjanjian jasa pemasaran tersebut, Enercorp setuju untuk menyediakan jasa pemasaran kepada Arutmin, ICRL dan (jika suatu saat PKP2B Arutmin dialihkan ke IndoCoal Kalsel) IndoCoal Kalsel. 2. Pada tanggal 6 Juli 2005, Arutmin, BHP Billiton Marketing AG (BHPB), ICRL, dan IndoCoal Kalsel menandatangani perjanjian jasa pemasaran yang baru. Dalam perjanjian baru ini BHPB setuju untuk menyediakan jasa pemasaran bagi Arutmin, ICRL serta (jika suatu saat PKP2B Arutmin dialihkan ke IndoCoal Kalsel) IndoCoal Kalsel. BHPB berhak untuk menerima komisi sebesar 4% dari penjualan ekspor batubara diluar penjualan Arutmin ke ICRL berdasarkan Perjanjian Penyediaan Jangka Panjang atau yang dijual IndoCoal Kalsel ke ICRL, berdasarkan Perjanjian Penyediaan Jangka Panjang Bersyarat. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 29 November 2011. PT Kaltim perusahaan Prima Coal (KPC), Anak

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) On July 6, 2005, the Enercorp marketing service agreement was amended and restated in order to make the ICRL and IndoCoal Kalsel parties to the marketing services agreement effective for a period of five (5) years from the date of the amendment. Under the amended and restated marketing service agreement, Enercorp agreed to provide marketing services for Arutmin, the ICRL and (following a transfer of CCOW to IndoCoal Kalsel) IndoCoal Kalsel. 2. On July 6, 2005, Arutmin, BHP Billiton Marketing AG (BHPB), the ICRL, and IndoCoal Kalsel entered into a new marketing services agreement. Under the new marketing services agreement, BHPB agreed to provide marketing services for Arutmin, the ICRL, and (following a transfer of CCOW to IndoCoal Kalsel) IndoCoal Kalsel. BHPB is entitled to receive a commission of 4% of the sale proceeds of all export coal sold, other than coal sold by Arutmin to the ICRL under the Long-term Supply Agreement or coal sold by IndoCoal Kalsel to the ICRL under the Conditional Long-term Supply Agreement. The term of this agreement expires on November 29, 2011. PT Kaltim Prima Coal (KPC), the Subsidiary 1. On October 10, 2003, KPC entered into an agreement with Glencore Coal Mauritius Ltd. (Glencore), under which Glencore agreed to act as the exclusive marketing agent for sales of KPCs coal outside Japan. As compensation, KPC is required to pay a commission of 5% of sales. The marketing agreement is effective for a period of twelve (12) years from the date of the agreement. On July 6, 2005, the Glencore marketing agreement was amended and restated in order to make the ICRL and IndoCoal Kaltim parties to the marketing agreement. Under the amended and restated marketing services agreement, Glencore agreed to provide marketing services for KPC, ICRL, and (following a transfer of KPCs CCOW to IndoCoal Kaltim) IndoCoal Kaltim.

1. Pada tanggal 10 Oktober 2003, KPC menandatangani perjanjian dengan Glencore Coal Mauritius Ltd. (Glencore), dimana Glencore akan bertindak sebagai agen pemasaran batubara KPC diluar wilayah Jepang. Sebagai kompensasi, KPC diharuskan membayar komisi sebesar 5% dari nilai penjualan. Perjanjian pemasaran berlaku untuk periode dua belas (12) tahun sejak tanggal perjanjian. Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian pemasaran dengan Glencore diubah dan disajikan kembali untuk melibatkan ICRL dan IndoCoal Kaltim dalam perjanjian pemasaran. Sesuai dengan perjanjian yang diubah dan disajikan kembali tersebut, Glencore setuju untuk menyediakan jasa pemasaran untuk KPC, ICRL dan (jika suatu saat PKP2B KPC dialihkan ke IndoCoal Kaltim) IndoCoal Kaltim.

139

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) 2. Pada tanggal 9 Januari 2004, KPC menandatangani perjanjian dengan Mitsubishi Corporation (Mitsubishi), dimana Mitsubishi setuju untuk bertindak sebagai agen pemasaran batubara KPC untuk wilayah Jepang. Sebagai kompensasi, KPC diharuskan membayar komisi sebesar 5% dari nilai penjualan. Perjanjian pemasaran ini berlaku untuk periode dua belas (12) tahun, dan dapat diperbaharui berdasarkan kesepakatan bersama. Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian pemasaran dengan Mitsubishi dirubah dan disajikan kembali untuk melibatkan ICRL dan IndoCoal Kaltim dalam perjanjian pemasaran ini. Sesuai dengan perjanjian yang diperbaharui dan disajikan kembali tersebut, Mitsubishi setuju untuk menyediakan jasa pemasaran untuk KPC, ICRL, dan (jika suatu saat PKP2B KPC dialihkan ke IndoCoal Kaltim) IndoCoal Kaltim. k. Perjanjian Kerjasama Pada tanggal 12 Desember 2001, Arutmin menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Puskopad B Kodam VI Tanjung Pura untuk mengurangi aktivitas penambangan liar di area penambangan Satui dan Senakin. Masa berlaku perjanjian telah dirubah beberapa kali, terakhir sampai dengan tanggal 22 September 2009. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin masih menunggu untuk pembaharuan atas perjanjian tersebut untuk diperpanjang sampai dengan tanggal 21 September 2010. l. Perjanjian Kerjasama Pada tanggal 19 Mei 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Kobe Steel Ltd. (KSL), dimana KSL akan menyelesaikan pengembangan atas proses peningkatan kalori pada batubara rendah kalori (UBC) melalui pabrik percontohan. Perusahaan berpartisipasi dalam pengembangan proses peningkatan batubara kalori rendah (UBC) untuk selanjutnya memanfaatkan hasil dari pengembangan tersebut untuk memproduksi dan menjual produk UBC di bawah lisensi yang diterima dari KSL.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) 2. On January 9, 2004, KPC entered into an agreement with Mitsubishi Corporation (Mitsubishi), under which Mitsubishi agreed to act as the exclusive marketing agent of KPC in Japan. As compensation, KPC is required to pay a commission of 5% of sales. The marketing agreement is valid for a period of twelve (12) years, and may be renewed based on a new joint agreement. On July 6, 2005, the Mitsubishi marketing services agreement was amended and restated in order to make the ICRL and IndoCoal Kaltim parties to the Mitsubishi marketing services agreement. Under the amended and restated marketing services agreement, Mistubishi agreed to provide marketing services for KPC, the ICRL, and (following a transfer of the KPCs CCOW to IndoCoal Kaltim) IndoCoal Kaltim. k. Cooperation Agreement On December 12, 2001, Arutmin entered into a Cooperation Agreement with Puskopad B Kodam VI Tanjung Pura (Puskopad) to reduce illegal mining activities in the Satui and Senakin mine areas. The term of agreement has been amended several times, the most recently being until September 22, 2009. Up to the completion date of the consolidated financial statements, Arutmin is still awaiting for the renewal of the agreement to extend the term until September 21, 2010. l. Collaboration Agreement On May 19, 2006, the Company and Kobe Steel Ltd. (KSL), entered into a Collaboration Agreement, whereby KSL will complete the development of the Upgraded Brown Coal (UBC) process by utilizing a demonstration plant. The Company will participate in the development of the UBC Process, and further utilize the established UBC Process to produce and sell the UBC Products, under license from KSL.

140

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Atas lisensi yang diberikan KSL ini, Perusahaan akan membayar KSL sebesar Yen1.100.000.000. Jumlah ini akan dibayar dalam empat (4) cicilan. Cicilan pertama sebesar Yen220.000.000 jatuh tempo pada hari ke-60 sejak perjanjian ditandatangani. Cicilan kedua sebesar Yen440.000.000 jatuh tempo pada bulan Maret 2007. Cicilan ketiga dan keempat masing-masing sebesar Yen220.000.000 jatuh tempo pada bulan Maret 2008 dan 2009. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan telah membayar masingmasing sebesar Yen1.100.000.000 (setara dengan USD9.975.112) dan Yen880.000.000 (setara dengan USD7.727.566). m. Perjanjian Bagi Hasil Produksi (PBH) antara Gallo dan Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman Pada tanggal 25 Februari 1999, Gallo, Anak perusahaan, menandatangani perjanjian penyerahan dengan Minarak Labuan Company Ltd. dari Malaysia, dimana Gallo mengambil alih kuasa penambangan (participating interest) atas Perjanjian Bagi Hasil Produksi (PBH) dengan Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman. Ketentuan-ketentuan utama adalah sebagai berikut: 1. Ruang Lingkup Gallo (sebagai Kontraktor) hendak mengambil alih kewajiban yang dipersyaratkan berdasarkan PBH sebagai Kontraktor sehubungan dengan kegiatan eksplorasi, pengembangan, produksi, penyimpanan dan pengangkutan minyak mentah dalam wilayah PBH, dan menguasai sumber pendanaan yang dibutuhkan serta kemampuan teknis dan profesional untuk melakukan usaha perminyakan sesuai dengan PBH. dalam PBH

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) Under the license given by KSL, the Company is required to pay KSL amounting to JPY1,100,000,000. The amount will be paid in four (4) installments; the first installment of JPY220,000,000 was due on the 60th day after the signing date of the agreement. The second installment amounting to JPY440,000,000 was due in March 2007. The third and last installments amounting to JPY220,000,000 each are due in March 2008 and 2009. As of December 31, 2009 and 2008, contributions paid by the Company amounted to JPY1,100,000,000 (equivalent to USD9,975,112) and JPY880,000,000 (equivalent to USD7,727,566), respectively. m. Production Sharing Agreement (PSA) between Gallo and Ministry of Oil and Mineral Resources (MOMR) of the Republic of Yemen On February 25, 1999, Gallo, the Subsidiary, entered into an assignment agreement with Minarak Labuan Company Ltd of Malaysia under which Gallo took over the participating interest in the Production Sharing Agreement (PSA) with the Ministry of Oil and Mineral Resources of the Republic of Yemen.

The major provisions under the PSA are as follows: 1. Scope Gallo (as Contractor) is willing to undertake the obligations provided under this PSA as a Contractor with respect to the exploration, development, production, storing and transporting of crude oil in the PSA Area, and possesses all the necessary financial resources and the technical and professional competence to carry out the petroleum operations according to PSA.

141

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) 2. Royalti Pemerintah Yaman berhak mendapatkan Royalti dari jumlah minyak mentah yang diproduksi dan disimpan dari wilayah PBH dan tidak digunakan dalam operasi perminyakan sebelum dikurangi biaya perminyakan, jumlah yang tidak dapat diperoleh kembali dari minyak mentah setara dengan sepuluh persen (10%) dari minyak mentah tersebut dimulai sejak barel pertama diproduksi dan disimpan dari wilayah PBH dan tidak digunakan dalam operasi perminyakan. 3. Jangka Waktu Jangka waktu dari PBH meliputi periode pertama dan kedua dari periode eksplorasi dan periode pengembangan. Periode eksplorasi akan menjadi empat puluh dua (42) bulan periode eksplorasi pertama yang dimulai dari tanggal efektif, terbagi dalam dua (2) tahap: Tahap I untuk dua puluh satu (21) bulan dari tanggal efektif. Tahap II untuk dua puluh satu (21) bulan dimulai dari berakhirnya tahap I dari periode pertama eksplorasi. Periode eksplorasi yang kedua untuk empat puluh dua (42) bulan. Periode pengembangan akan dimulai pada tanggal ditemukannya minyak pertama kali secara komersial dan berlanjut untuk periode dua puluh (20) tahun dan dapat diperpanjang sampai dengan lima (5) tahun. Periode penemuan minyak secara komersial dapat terdiri dari satu tempat penampungan produksi atau dalam suatu kelompok penampungan produksi yang layak dikembangkan secara komersial. 4. Penyerahan Wilayah Pada akhir masa eksplorasi pertama, kontraktor harus melepaskan dua puluh lima persen (25%) dari wilayah yang dikembangkan. Jika memilih untuk tidak masuk ke dalam masa eksplorasi kedua, kontraktor akan menyerahkan seluruh wilayah PBH kecuali wilayah yang dikembangkan.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) 2. Royalties The Government of Yemen shall own and be entitled to take royalty from the total crude oil produced saved from PSA area and not used in petroleum operation prior to the deduction of cost oil, a nonrecoverable amount of crude oil equal to ten percent (10%) of such crude oil commencing with the first barrel produced and saved from PSA Area (s) and not used in petroleum operations.

3. Term The term of PSA shall include first and second exploration periods and a development period. Exploration periods shall be a first exploration period of fortytwo (42) months commencing from the effective date, divided in two (2) phases: Phase I of twenty-one (21) months, commencing from the effective date; Phase II of twenty-one (21) months, commencing from the end of Phase I of the first exploration period. The second exploration shall be of forty-two (42) months. The development period shall commence on the date of the first commercial discovery of oil and shall continue for the period of twenty (20) years and can be extended up to a further five (5) years. The commercial discovery of oil may consist of one producing reservoir or a group of producing reservoirs that are worthy of being developed commercially. 4. Relinquishments of Areas At the end of the first exploration period, the Contractor shall relinquish a total of twenty-five percent (25%) of the original development area. If it does not elect to enter into second exploration period, the Contractor shall relinquish the whole of the PSA Area except those areas categorized as in the development stage.

142

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) 5. Penggantian Biaya Operasi Kontraktor dapat memperoleh kembali semua biaya-biaya, ongkos dan pengeluaran-pengeluaran yang timbul dari semua kegiatan operasi perminyakan dengan maksimum empat puluh persen (40%) per kuartal dari semua minyak mentah yang diproduksi dan disimpan di wilayah PBH dan tidak digunakan dalam kegiatan operasi dan setelah pembayaran royalti kepada Pemerintah Yaman. Biaya operasi yang timbul dan dibayar setelah tanggal produksi komersial dapat diperoleh kembali dalam tahun pajak dimana biaya dan pengeluaran tersebut telah terjadi dan dibayarkan. 6. Signature Bonus Signature bonus telah dibayarkan Gallo kepada Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Pemerintah Yaman sebesar USD4,5 juta pada tahun 1997. 7. Bonus Produksi Persyaratan Dalam 30 hari setelah tanggal pertama produksi secara komersial dari Blok R2 dan Blok 13. Dalam 30 hari setelah produksi minyak kumulatif dari wilayah kerja telah berjalan dengan rata-rata produksi 50.000 barel per hari. Dalam 30 hari setelah produksi minyak kumulatif dari wilayah kerja telah berjalan dengan rata-rata produksi 100.000 barel per hari. Dalam 30 hari setelah produksi minyak kumulatif dari wilayah kerja telah berjalan dengan rata-rata produksi 150.000 barel per hari. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, bonus produksi belum dapat diberlakukan karena Gallo belum berproduksi.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) 5. Recovery of Operating Cost The Contractor shall recover all costs, expenses and expenditures incurred for all petroleum operations out of and to the extent of a maximum of forty percent (40%) per quarter of all the crude oil produced and saved from the development area and not used in petroleum operations and after royalty payments to the State. Operating expenses incurred and paid after the date of initial commercial production shall be recoverable in the tax year in which such costs and expenses are incurred and paid.

6. Signature Bonus As a signature bonus, Gallo paid amount to USD4.5 million to the MOMR of the Government of Yemen in 1997. 7. Production Bonuses Jumlah (USD)/ Amounts (USD) 1.000.000 Conditions Within 30 days after the date of first commercial production from Block R2 and Block 13. Within 30 days after cumulative oil production from agreement area has been sustained at the rate of 50,000 barrels per day. Within 30 days after cumulative oil production from agreement area has been sustained at the rate of 100,000 barrels per day. Within 30 days after cumulative oil production from agreement area has been sustained at the rate of 150,000 barrels per day. As of December 31, 2009 and 2008, production bonuses are not yet applicable since Gallos production has not yet commenced.

2.000.000

3.000.000

3.000.000

143

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) 8. Sumbangan Pelatihan, Kelembagaan dan Sosial Kontraktor harus membayar secara tahunan kepada Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Pemerintah Yaman untuk biaya pelatihan, kelembagaan dan sosial masing-masing sebesar USD150.000, USD150.000 dan USD300.000, dalam waktu tiga puluh (30) hari setiap awal tahun, dimulai dari tanggal efektif pada awal tahun kalender selama jangka waktu PBH dan perpanjangannya jika ada. 9. Bagi Hasil Produksi Minyak Berdasarkan PBH, bagian Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Pemerintah Yaman dan kontraktor ditentukan berdasarkan kuantitas minyak mentah yang tersisa setelah dikurangi dengan royalti dan biaya perolehan atas jumlah minyak mentah yang diproduksi dan yang disimpan di dalam wilayah kerjasama, dan tidak digunakan dalam operasional perminyakan. PBH mengatur jumlah persentase tertentu untuk masing-masing pihak berdasarkan kuantitas produksi. n. Perjanjian Jual Beli dengan Zurich Assets International Ltd. Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli (PJB) tanggal 23 Desember 2008, Perusahaan, melalui Anak perusahaannya, PT Bumi Resources Investment (BRI), setuju untuk membeli dari Goodrich Management Corp. (Goodrich) sebanyak 8.000 lembar saham yang merupakan 80% kepemilikan saham di Zurich Assets International Ltd. (Zurich), suatu perusahaan yang didirikan di Republik Seychelles dengan harga beli sebesar Rp2,412 trilyun (setara dengan USD218 juta) pada tanggal penyelesaian transaksi.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) 8. Training, Institutional and Social Contributions The Contractor shall pay annually to the MOMR for training, institutional and social costs amounting to USD150,000, USD150,000 and USD300,000, respectively, within thirty (30) days from the start of each year, starting on the effective date and at the beginning of each calendar year thereafter during the term of this PSA and any extension.

9. Production Sharing of Oil Based on PSA, MOMR and the contractors shares are computed based on the remaining quantity of crude oil after deducting royalty and oil costs from the total crude oil produced and saved from the development area, and not used in petroleum operations. The PSA also provides specific percentages for each partys share based on the production quantity.

n. Share Purchase Agreement with Zurich Assets International Ltd. Pursuant to the Share Purchase Agreement (SPA) dated December 23, 2008, the Company, through its Subsidiary, PT Bumi Resources Investment (BRI), has agreed to buy from Goodrich Management Corp. (Goodrich) 8,000 shares representing 80% ownership in Zurich Assets International Ltd. (Zurich), a company established in the Republic of Seychelles for a total purchase price of Rp2.412 trillion (equivalent to USD218 million) on completion date.

144

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Zurich secara langsung maupun tidak langsung memiliki 55% lembar saham pada PT Darma Henwa Tbk (DEWA). Harga beli akan dibayar dalam 3 tahapan sebagai berikut: 1. Pembayaran pertama sebesar Rp492 milyar akan dibayar seluruhnya pada tanggal perjanjian, yaitu 23 Desember 2008; 2. Angsuran per kwartal masing-masing sebesar Rp89.773.715.000 tiap angsuran, dan; 3. Pembayaran insentif sebesar Rp1,561 trilyun akan dibayar jika persyaratan dalam PJB dipenuhi pada tanggal 22 Desember 2011. Pembayaran insentif tersebut akan dilakukan oleh BRI kepada Goodrich jika DEWA mencapai tingkat produksi batubara sebesar dua belas (12) juta ton pada akhir tahun ketiga sejak tanggal penyelesaian transaksi. Pada tanggal 31 Desember 2009, BRI telah melunasi seluruh harga beli tersebut kepada Goodrich. o. Perjanjian Jual Beli dengan Leap-Forward Finance Ltd. Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli (PJB) tanggal 26 Desember 2008, Perusahaan, melalui Anak perusahaannya, PT Bumi Resources Investment (BRI), setuju untuk membeli dari Ancara Properties Limited (Ancara) sebanyak 769 lembar saham yang merupakan 76,9% kepemilikan saham di LeapForward Finance Ltd. (Leap-Forward), suatu perusahaan yang didirikan di Republik Seychelles dengan harga beli sebesar Rp2,475 trilyun (setara dengan USD222 juta) pada tanggal penyelesaian transaksi. Leap-Forward secara tidak langsung memiliki 99,9% saham PT Fajar Bumi Sakti (FBS).

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) Zurich, directly and indirectly, owns 55% shares of PT Darma Henwa Tbk (DEWA). The purchase price will be paid in 3 tranches as follows: 1. The initial payment amounting to Rp492 billion shall be payable in full at the agreement date, which is December 23, 2008; 2. Quarterly installments in the amount of Rp89,773,715,000 each installment and; 3. The incentive payment in the amount of Rp1.561 trillion shall be payable if the conditions as set forth in the SPA are satisfied at December 22, 2011. The incentive payment shall only be payable by BRI to Goodrich if DEWA has achieved a coal production rate of twelve (12) million tonnes by the end of the third year after the completion date. As of December 31, 2009, BRI has fully paid the purchase price to Goodrich. o. Share Purchase Agreement with LeapForward Finance Ltd. Pursuant to the Share Purchase Agreement (SPA) dated December 26, 2008, the Company, through its Subsidiary, PT Bumi Resources Investment (BRI) agreed to buy from Ancara Properties Limited (Ancara) 769 shares representing 76.9% ownership in Leap-Forward Finance Ltd. (Leap-Forward), a company established in the Republic of Seychelles for a total purchase price of Rp2.475 trillion (equivalent to USD222 million) on completion date. Leap-Forward indirectly owns 99.9% shares of PT Fajar Bumi Sakti (FBS).

145

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Harga beli akan dibayar dalam 3 tahapan sebagai berikut: 1. 2. 3. Pembayaran pertama sebesar Rp156.615.962 akan dibayar seluruhnya pada tanggal perjanjian; Angsuran bulanan masing-masing sebesar Rp35.792.435.000 per bulan sampai Desember 2009; dan Pembayaran insentif dalam jumlah Rp2,045 trilyun akan dibayar jika persyaratan seperti yang tertera dalam PJB telah dipenuhi pada tanggal 22 Desember 2010.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) The purchase price will be paid in 3 tranches as follows: 1. The initial payment amounting to Rp156,615,962 shall be payable in full at the agreement date; 2. Monthly installments in the amount of Rp35,792,435,000 each installment until December 2009; and 3. The incentive payment in the amount of Rp2.045 trillion shall be payable if the conditions as set forth in the SPA are satisfied at December 22, 2010. The incentive payment shall only be payable by BRI to Ancara if PT Fajar Bumi Sakti (FBS) has achieved a coal production rate of 4 million tonnes by the end of the second year after the completion date. On June 10, 2009, BRI has requested Ancara to make an adjustment to the purchase price due to, in BRIs opinion, a material adverse change having occurred to that set out in the SPA. Accordingly, on June 29, 2009, BRI and Ancara entered into an SPA Amendment wherein they have agreed to amend the terms and conditions of the SPA as follows: 1. Ancara shall sell only 500 shares or 50% of the shares of Leap-Forward instead of 769 shares or 76.9% as currently contemplated in the SPA; 2. The total purchase price shall be Rp952,516,058,415 instead of Rp2.475 trillion; 3. The total incentive payment was reduced to Rp795,031,257,839 from Rp2.045 trillion; and 4. Right to repurchase the shares was added wherein BRI has agreed to grant Ancara the right to purchase all of the sale shares, but not earlier than 270 days as of the date of the agreement at a price equal to the total purchase price, by calculating the payment made by BRI to Ancara plus BRIs financing cost.

Pembayaran insentif tersebut akan dilakukan oleh BRI kepada Ancara jika PT Fajar Bumi Sakti (FBS) telah mencapai tingkat produksi batubara sebesar 4 juta ton pada akhir tahun kedua sejak tanggal penyelesaian transaksi. Pada tanggal 10 Juni 2009, BRI meminta Ancara untuk melakukan penyesuaian atas harga pembelian, menurut pendapat BRI, adanya perubahan material yang tidak menguntungkan dari yang diatur dalam PJB. Selanjutnya, pada tanggal 29 Juni 2009, BRI dan Ancara menandatangani Amendemen PJB dimana mereka bersepakat untuk merubah syarat dan ketentuan PJB sebagai berikut : 1. Ancara hanya akan menjual 500 saham atau 50% kepemilikan saham LeapForward menggantikan yang sebelumnya, yaitu sebanyak 769 lembar saham atau 76,9% seperti yang sekarang diatur dalam PJB; 2. Jumlah harga beli akan menjadi sebesar Rp952.516.058.415 menggantikan yang sebelumnya, yaitu sebesar Rp2,475 triliyun; 3. Jumlah pembayaran insentif berkurang menjadi Rp795.031.257.839 dari Rp2,045 triliun; dan 4. Hak untuk membeli kembali saham ditambahkan, dimana BRI setuju untuk memberikan Ancara hak untuk membeli seluruh saham yang dijual namun tidak lebih cepat dari 270 hari dari tanggal perjanjian pada harga yang sama dengan jumlah harga pembelian, yaitu dihitung dari pembayaran oleh BRI kepada Ancara ditambah biaya keuangan BRI.

146

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2009, BRI telah melunasi seluruh harga beli tersebut kepada Ancara. p. Perjanjian Jual Beli dengan Pendopo Coal Ltd. Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli (PJB) tanggal 5 Januari 2009, Perusahaan, melalui Anak perusahaannya, PT Bumi Resources Investment (BRI) setuju untuk membeli dari Indomining Resources Holding Ltd. (Indomining) sebanyak 89 lembar saham yang merupakan 89% kepemilikan saham di Pendopo Coal Ltd. (PCL), suatu perusahaan yang didirikan di Republik Seychelles dengan harga pembelian sebesar Rp1,304 trilyun (setara dengan USD119 juta) pada tanggal penyelesaian transaksi. Harga beli akan dibayar dalam tiga (3) tahap sebagai berikut: 1. Pembayaran pertama sebesar Rp813.780.000 akan dibayar seluruhnya pada tanggal perjanjian; 2. Angsuran bulanan masing-masing dengan jumlah Rp18.852.435.000 per bulan dan harus dilakukan tidak lebih dari 22 hari kalender setiap bulannya dimulai dari Januari 2009 sampai Desember 2009; dan 3. Pembayaran insentif dalam jumlah Rp1,077 trilyun akan dibayar jika persyaratan seperti yang tertera dalam PJB telah dipenuhi pada tanggal 22 Desember 2010. Pembayaran insentif harus dibayarkan melalui BRI kepada Indomining apabila PCL telah menandatangani Power Purchase Agreement pada hari jadi dibulan kedua puluh empat (24). Pada tanggal 31 Desember 2009, BRI telah melunasi seluruh harga beli tersebut kepada Indomining.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) As of December 31, 2009, BRI has fully paid the purchase price to Ancara. p. Share Purchase Agreement with Pendopo Coal Ltd. Pursuant to the Share Purchase Agreement (SPA) dated January 5, 2009, the Company, through its Subsidiary, PT Bumi Resources Investment (BRI) agreed to buy from Indomining Resources Holding Ltd. (Indomining) 89 shares representing 89% ownership in Pendopo Coal Ltd. (PCL), a company established in the Republic of the Seychelles for a total purchase price of Rp1.304 trillion (equivalent to USD119 million) on completion date. The purchase price will be paid in three (3) tranches as follows: 1. The initial payment amounting to Rp813,780,000 shall be payable in full at the agreement date; 2. Monthly installments in the amount of Rp18,852,435,000 each installment and must be made not later than the 22nd calendar day each month starting January 2009 until December 2009; and 3. The incentive payment in the amount of Rp1.077 trillion shall be payable if the conditions as set forth in the SPA are satisfied at December 22, 2010. The Incentive Payment shall only be payable by BRI to Indomining if PCL has entered into a Power Purchase Agreement by the 24-month Anniversary Date. As of December 31, 2009, BRI has fully paid the purchase price to Indomining.

147

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) q. Perjanjian Penyediaan Jasa antara KPC dan Enercorp Pada 1 April 2006, KPC menandatangani perjanjian penyediaan jasa dengan Enercorp, perjanjian tersebut akan berakhir pada tanggal 31 Maret 2016. Dalam perjanjian tersebut, KPC menunjuk Enercorp untuk melakukan pekerjaan (a) mengawasi bongkar muat batubara di tempat tujuan, (b) menyiapkan dokumentasi yang diperlukan untuk penyerahan batubara ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN), (c) menyimpan faktur penjualan batubara yang dilakukan KPC kepada PLN, (d) memfasilitasi kelancaran pembayaran dari PLN, dan (e) mendukung usaha KPC dalam menjaga hubungan baik dengan PLN. r. Perjanjian Jasa Teknis dengan Bhira Investments Ltd. (dahulu bernama Tata Power (Mauritius) Ltd.) Pada tanggal April 2008, KPC dengan Bhira Investments Ltd. menandatangani perjanjian penyediaan jasa tehnik. KPC berkeinginan untuk meningkatkan pemahamannya tentang tekhnologi pembakaran batubara yang digunakan sebagai tenaga pembangkit di negara-negara berkembang dan pemotongan, pencucian dan persiapan batubara berkualitas rendah yang digunakan sebagai tenaga pembangkit; membantu KPC memaksimalkan pendapatan dari persediaan batubara kualitas rendah; dan mengembangkan keahlian dalam bongkar muat dan transportasi batubara melalui darat dan laut. s. Perjanjian Jual Beli Batubara Pada tanggal 1 Januari 2007, Anak perusahaan, KPC dan Arutmin, Enercorp (Pembeli) dan ICRL (Penjual), menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara antara Enercorp dan ICRL, sementara KPC dan Arutmin setuju untuk menjamin kewajiban ICRL kepada Enercorp. Perjanjian ini berlaku hingga tanggal 31 Desember 2016 atau pada saat seluruh kewajiban ICRL dan Enercorp telah dipenuhi, mana yang lebih dulu.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) q. Service Agreement between KPC and Enercorp On April 1, 2006, KPC entered into a service agreement with Enercorp, which will be terminated on March 31, 2016. Under the agreement KPC appoints Enercorp for the scope of work; (a) to supervise the unloading of coal at the destination points, (b) to prepare documentation necessary for delivery of coal to PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN), (c) to file invoices of coal sold by KPC to PLN, (d) to take actions necessary to facilitate smooth payments by PLN, and (e) to support KPCs efforts in maintaining good relations with PLN.

r. Agreement for Provision of Technical Services with Bhira Investments Ltd. (formerly known as Tata Power (Mauritius) Ltd.) In April 2008, KPC and Bhira Investments Ltd. entered into an agreement for provision of technical services. KPC wants to improve its understanding of coal burning technology for use in power generation in developing countries and the crushing, washing and preparation of low quality coal for use in power generation generally; to assist KPC in maximizing the potential revenue from low quality coal deposits it mines; and to improve its expertise in the loading and transportation of coal both on land and by sea.

s. Coal Sale and Purchase Agreement On January 1, 2007, the Subsidiaries, KPC and Arutmin, Enercorp (the Buyer) and ICRL (the Seller), entered into a Coal Sale and Purchase Agreement between Enercorp and ICRL while KPC and Arutmin agree to guarantee the obligations of ICRL to Enercorp. This agreement will expire on December 31, 2016, or when all obligations of ICRL and Enercorp have been completed, whichever is earlier.

148

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) t. Perjanjian Penjualan Batubara Pada tanggal 30 Maret 2007, ICRL, Anak perusahaan, (Pemasok) menandatangani perjanjian penjualan batubara dengan Tata Power (Pembeli) sebesar 89,5 juta ton batubara, untuk tiga pembangkit listrik yang dimiliki oleh Tata Power yaitu Mundra, Coastal dan Trombay, dengan variasi sebesar 20% dari jumlah tersebut. Perjanjian ini berlaku efektif mulai tanggal 26 Juni 2007 dan berlaku untuk 20 tahun bagi Mundra dan Coastal dan 10 tahun bagi Trombay atau berakhirnya PKP2B KPC (Catatan 41a), yang mana yang lebih dahulu. u. Kontrak dengan PLN untuk Batubara Mutu Rendah (LRC) Pada tanggal 15 Desember 2006, Arutmin, PT Darma Henwa Tbk (Pemasok) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara Rendah Kalori (PJBB LRC). Arutmin akan memperoleh kontrak pengadaan batubara selama dua puluh (20) tahun untuk tiga belas (13) lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dimiliki oleh PLN. Dalam rangka memenuhi permintaan pasokan batubara di PLTU Suralaya terkait dengan masalah kekurangan pasokan dan juga pengujian kontrak perjanjian sebelum memasuki kontrak perjanjian jangka panjang, mereka menandatangani perjanjian PJBB LRC jangka pendek. PJBB LRC jangka pendek tersebut akan menyediakan batubara untuk PLTU Suralaya Unit 1-7 selama satu (1) tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2007. Perubahan perpanjangan masa PJBB LRC sampai dengan tanggal 31 Oktober 2008 dan pengalihan 160.000 ton batubara ke PLTU Asam Asam dari jumlah yang telah disetujui untuk dikirim ke PLTU Suralaya yaitu 800.000 ton telah disepakati oleh semua pihak berdasarkan notulen rapat yang diselenggarakan pada tanggal 12 Maret 2008. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, semua pihak telah sepakat atas 10 dari 13 kontrak, sementara untuk ketiga kontrak lainnya masih berada dalam proses.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) t. Coal Sales Agreement On March 30, 2007, ICRL, the Subsidiary, (the Supplier) entered into a Coal Sales Agreement with Tata Power (the Buyer) of 89.5 million tonnes of coal for 3 power plants owned by Tata Power consisting of Mundra, Coastal and Trombay, with 20% variation from this amount. The agreement effectively commenced on June 26, 2007 and is valid for 20 years for Mundra and Coastal and 10 years for Trombay or the end of KPCs CCOW (Note 41a), whichever is earlier. u. PLN Contract Agreement for Low Rank Coal (LRC) On December 15, 2006, Arutmin, PT Darma Henwa Tbk (the Supplier) and PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) entered into a Sale Purchase Agreement for Low Rank Coal (SPA LRC). Arutmin will be obtaining a 20 years contract for supplying coal to 13 locations of Steam Fired Power Plant (PLTU) owned by PLN. In order to meet the demands of coal supplies in PLTU Suralaya in relation to the shortage in supplies issue and also to test the contract before entering into long-term contract agreement, an initial short-term agreement was arranged instead. This short-term SPA LRC to supply coal to PLTU Suralaya Unit 1-7 was valid for one (1) year and ended on December 31, 2007. Subsequent amendment to extend the terms of SPA LRC to October 31, 2008, as well as the diversion of 160,000 tonnes of coal to PLTU Asam Asam from the agreed 800,000 tonnage of shipments to PLTU Suralaya was agreed upon by all the parties based on the minutes of meeting held on March 12, 2008.

Up to the completion date of the consolidated financial statements, all parties have come to an agreement on 10 out of 13 contracts, while the remaining 3 contracts are still under process.

149

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) v. Perjanjian Jasa Manajemen Pada tanggal 20 November 2008, KPC dan Arutmin menandatangani Perjanjian Jasa Manajemen dengan Bhivpuri Investment Ltd. (Bhivpuri). Dalam perjanjian tersebut Bhivpuri diharuskan untuk memberikan jasa manajemen kepada KPC dan Arutmin dengan biaya jasa manajemen masing-masing USD3.333.333 dan USD1.500.000 per bulan, mulai tanggal 1 Juli 2008 sampai dengan berakhirnya perjanjian tersebut melalui persetujuan tertulis dari para pihak. w. 2008 Call Option Agreement Pada tanggal 7 November 2008, Perusahaan menandatangani sebuah call option agreement dengan Credit Suisse, cabang Singapura, (Call Option Holder and Calculation Agent). Berdasarkan perjanjian, Perusahaan memberikan call options kepada Call Option Holder sebesar 420,810,578 saham Perusahaan, sehubungan dengan fasilitas kredit yang telah diberikan oleh Credit Suisse sebesar USD75 juta. Call Option Holder dapat menggunakan call options sejak tanggal perjanjian hingga tanggal kalender ke-36 sejak tanggal penggunaan fasilitas kredit dari Credit Suisse sebesar USD75 juta yang jatuh pada tanggal 19 Desember 2008. Selanjutnya, perjanjian mengatur unexercised call options yang telah diberikan masih tetap berlaku walaupun fasilitas kredit telah dilunasi. Pada tanggal 31 Desember 2009, call options atas 46,756,731 saham biasa yang diperoleh kembali Perusahaan masih beredar. 1. Capped Call dan Call Option Transactions Pada tanggal 5 Agustus 2009, Enercoal menandatangani Perjanjian Capped Call dengan Credit Suisse International. Nilai nosional transaksi Capped Call ini adalah sebesar USD288.461.538. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal di Desember 2013, Februari 2014, April 2014, Juni 2014 dan Agustus 2014. Harga tebus setiap opsi adalah sebesar USD0,33838 sementara harga cap price sebesar USD0,45551.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) v. Management Service Agreement On November 20, 2008, KPC and Arutmin entered into Management Service Agreement with Bhivpuri Investment Ltd. (Bhivpuri). Under the agreement, Bhivpuri shall provide certain management support services to KPC and Arutmin in consideration of management service fee of USD3,333,333 and USD1,500,000, respectively, payable monthly, starting July 1, 2008 until the termination of the agreement, which is subject to further mutual written consent of the parties. w. 2008 Call Option Agreement On November 7, 2008, the Company entered into a call option agreement with Credit Suisse, Singapore Branch, (the Call Option Holder and Calculation Agent). Based on the agreement, the Company granted to the Call Option Holder call options in respect of 420,810,578 shares of the Company, in connection with the USD75 million credit facility with Credit Suisse. The Call Option Holder may exercise the call options commencing on the date of the agreement until the 36th calendar date from the utilization date of the USD75 million credit facility on December 19, 2008. Furthermore, the agreement provides that the unexercised call options which have been granted remains valid although the credit facility had been repaid. As of December 31, 2009, call options in respect of 46,756,731 ordinary treasury shares of the Company granted under this agreement were outstanding. 1. Capped Call and Call Option Transactions On August 5, 2009, Enercoal entered into a Capped Call Agreement with Credit Suisse International. The notional amount of the Capped Call is USD288,461,538. This agreement will mature on various dates in December 2013, February 2014, April 2014, June 2014 and August 2014. The strike price per option is USD0.33838 while the cap price is USD0.45551.

150

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) x. Transaksi Derivatif 1. Equity Swaps i. Sehubungan dengan terbitnya 9,25% Obligasi Konversi yang dijamin Pada tanggal 5 Agustus 2009, Enercoal menandatangani perjanjian Equity Swap dengan Credit Suisse International. Nilai nosional transaksi Equity Swap ini adalah sebesar USD115 juta. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 5 Agustus 2014. Berdasarkan ketentuan Equity Swap, (a) jika harga akhir lebih tinggi dari harga awal yaitu USD0,26029, Credit Suisse harus membayar Enercoal sebesar sejumlah nilai yang dihitung berdasarkan selisih tersebut dan (b) jika harga akhir lebih rendah dari harga awal, Enercoal akan membayar Credit Suisse International sejumlah nilai yang dihitung berdasarkan selisih tersebut. Harga awal dan harga akhir berdasarkan harga pasar referensi saham pada awal dan akhir perjanjian Equity Swap. Sebagai bagian dari transaksi Equity Swap, Enercoal akan menempatkan USD115 juta pada Credit Suisse selama jangka waktu transaksi Equity Swap. ii. Sehubungan dengan terbitnya 5% Obligasi Konversi yang dijamin, Enercoal menandatangani perjanjian Equity Swap dengan Credit Suisse International pada tanggal 5 Agustus 2009. Nilai nosional transaksi Equity Swap ini adalah sebesar USD25 juta. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 25 November 2016.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) x. Derivative Transactions 1. Equity Swaps i. In connection with the issuance of 9.25% Guaranteed Convertible Bonds, on August 5, 2009, Enercoal entered into an Equity Swap Agreement with Credit Suisse International. The notional amount of this Equity Swap is USD115 million. This agreement will mature on August 5, 2014. Under the terms of the Equity Swap, (a) if the final price is higher than the initial price of USD0.26029, Credit Suisse will have to pay Enercoal an amount calculated by reference to the difference and (b) if the final price is lower than the initial price, Enercoal will pay Credit Suisse International an amount calculated in reference to the difference. The initial price and the final price will be based on market price references at the beginning and the end of the term of the Equity Swap. As part of the Equity Swap transaction, Enercoal will deposit USD115 million in Credit Suisse during the term of the Equity Swap transaction. ii. In connection with the issuance of the 5% Guaranteed Convertible Bonds, Enercoal entered into an Equity Swap Agreement with Credit Suisse International on November 25, 2009. The Notional amount of this Equity Swap is USD25 million. This agreement will mature on November 25, 2016.

151

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Berdasarkan ketentuan Equity Swap, (a) jika harga akhir lebih tinggi dari harga awal yaitu USD0,28505, Credit Suisse harus membayar Enercoal sebesar sejumlah nilai yang dihitung berdasarkan selisih tersebut dan (b) jika harga akhir lebih rendah dari harga awal, Enercoal akan membayar Credit Suisse International sejumlah nilai yang dihitung berdasarkan selisih tersebut. Harga awal dan harga akhir berdasarkan harga pasar referensi harga saham pada awal dan akhir perjanjian Equity Swap. Sebagai bagian dari transaksi Equity Swap, Enercoal akan menempatkan USD25 juta pada Credit Suisse selama jangka waktu transaksi Equity Swap. 2. Capped Call dan Call Option i. Pada tanggal 5 Agustus 2009, Enercoal menandatangani Perjanjian Capped Call dengan Credit Suisse International. Nilai nosional transaksi Capped Call ini adalah sebesar USD288.461.538. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal pada bulan Desember 2013, Februari 2014, April 2014, Juni 2014 dan Agustus 2014. Harga pelaksanaan per setiap opsi adalah sebesar USD0,33838 sementara harga cap price sebesar USD0,45551. Berdasarkan ketentuan dalam Capped Call Option, Enercoal akan membeli opsi beli sejumlah lembar saham Perusahaan ketika obligasi dikonversi. Setiap opsi berhak atas satu (1) lembar saham. Jika sampai dengan tanggal berakhirnya Capped Call Option, harga pasar saham lebih tinggi dari harga pelaksanaan per sebesar USD0,33838, Credit Suisse akan membayar Enercoal sebesar jumlah yang dihitung berdasarkan selisih antara harga pasar saham dengan Cap. Capped Call Option secara efektif akan menaikan premi konversi atas obligasi sampai dengan 75% dari premium kepada penerbit obligasi.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) Under the terms of the Equity Swap, (a) if the final price is higher than the initial price of USD0.28505, Credit Suisse will have to pay Enercoal an amount calculated by reference to the difference and (b) if the final price is lower than the initial price, Enercoal will pay Credit Suisse International an amount calculated in reference to the difference. The initial price and the final price will be based on market price references at the beginning and the end of the term of the Equity Swap. As part of the Equity Swap transaction, Enercoal will deposit USD25 million in Credit Suisse during the term of the Equity Swap transaction. 2. Capped Call and Call Option i. On August 5, 2009, Enercoal entered into a Capped Call Agreement with Credit Suisse International. The notional amount of the Capped Call is USD288,461,538. This agreement will mature on various dates in December 2013, February 2014, April 2014, June 2014 and August 2014. The strike price per option is USD0.33838 while the cap price is USD0.45551.

Under the terms of the Capped Call Option, Enercoal will purchase call options on the number of shares of the Company into which the bonds are convertible. Each option is entitled to one share. If on the expiration date of the Capped Call Option, the market price of the shares is higher than the strike price of USD0.33838, Credit Suisse will pay Enercoal an amount calculated by reference to the difference between the market price of the shares subject to a cap. The Capped Call Option effectively increases the effective conversion premium under the bonds up to 75% premium to the bond issuer.

152

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) ii. Pada tanggal 23 October 2009, Enercoal menandatangani Perjanjian Capped Call dan Call Option dengan Credit Suisse International. Berkaitan dengan perjanjian tersebut Enercoal membayar premium sebesar USD95 juta kepada Credit Suisse. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal pada bulan Oktober 2011, Oktober 2013, Oktober 2014 dan Oktober 2015 dengan harga pelaksanaan per opsi masing-masing sebesar USD0,36806, USD0,36806, USD0,41407 dan USD0,46008. Sedangkan cap price per opsi pada saat jatuh tempo pada bulan Oktober 2013, Oktober 2014 dan Oktober 2015 masing-masing sebesar USD0,58277, USD0,62878 dan USD0,67478. Berdasarkan ketentuan dalam Capped Call Option, Enercoal akan membeli opsi beli sejumlah saham Perusahaan sejumlah yang akan diperlukan untuk melakukan konversi atas obligasi tersebut. Setiap opsi berhak atas satu (1) lembar saham. Jika sampai dengan tanggal berakhirnya Capped Call Option, harga penyelesaian lebih tinggi dari harga pelaksanaan, Credit Suisse akan membayar Enercoal sebesar jumlah yang dihitung berdasarkan selisih antara harga pasar saham sampai dengan harga Cap dan harga pelaksanaan. Transaksi ini dilakukan Perusahaan untuk mengurangi kelebihan pembayaran atas kewajiban guaranteed internal rate of return dari pinjaman CFL (Catatan 24a). Pada tanggal 31 Desember 2009, transaksi equity swap dan capped call option memiliki nilai wajar sebesar USD222.209.006. Rugi yang belum direalisasikan terhadap penyesuaian nilai wajar sebesar USD63.267.940 dibebankan di laporan laba rugi konsolidasian.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) ii. On October 23, 2009, Enercoal entered into a Capped Call and Call Option Agreement with Credit Suisse International. Enercoal paid a premium of USD95 million to Credit Suisse relating to this agreement. This agreement will mature on various dates in October 2011, October 2013, October 2014 and October 2015 with strike price per option of USD0.36806, USD0.36806, USD0.41407 and USD0.46008, respectively. Meanwhile, the cap price per option upon each maturity in October 2013, October 2014 and October 2015 amounted to USD0.58277, USD0.62878 and USD0.67478, respectively.

Under the terms of the Capped Call Option, Enercoal will purchase call options on the number of shares of the Company into which the bonds are convertible. Each option is entitled to one (1) share. If on the expiration date of the Capped Call Option, the settlement price of the shares is higher than the strike price, Credit Suisse will pay Enercoal an amount calculated by reference to the difference between the market price of the shares subject to a cap and the strike price.

These transaction were entered into in order to mitigate the Companys exposure to the payment obligation of the guaranteed internal rate of return of the CFL Loan (Note 24a). As of December 31, 2009, the equity swap and capped call option transactions have fair value of USD222,209,006. The unrealized loss on fair value adjustment amounted to USD63,267,940 was charged to the consolidated statements of income.

153

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) y. Bukit Mutiara Loan Pada tanggal 2 November 2009, Perusahaan (Pemberi pinjaman) mendandatangani perjanjian pinjaman (Pinjaman Bukit Mutiara) dimana Perusahaan setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman dengan jumlah pokok sebesar USD300 juta kepada Bukit Mutiara sehubungan dengan perjanjian pembelian dan pemesanan saham yang masih dalam proses negosiasi untuk akuisisi Bukit mutiara terhadap kepemilikan tidak langsungnya sebesar 90.0% di salah satu produsen batubara terbesar di Indonesia (Perusahaan Batubara yang Target). Pinjaman tidak menggunakan jaminan dan akan dibayar kembali seluruhnya pada saat jatuh tempo yaitu tahun 2015. Tingkat suku bunga pinjaman adalah 12% per tahun dan jatuh tempo setiap kwartal. Berdasarkan persyaratan pinjaman, Bukit Mutiara akan menggunakan seluruh jumlah pinjaman dari Perusahaan untuk investasi yang akan disepakati oleh Bukit Mutiara dan Perusahaan. Salah satu prasyaratan yang harus dipenuhi agar Perusahaan dapat memberikan, yaitu Bukit Mutiara berjanji agar Perusahaan Batu Bara Target menandatangani perjanjian dengan Perusahaan atau afiliasinya untuk menjamin agar Perusahaan atau afiliasinya pemasaran yang memiliki hubungan afiliasi atas penjualan batubaranya selain batubara yang dijual ke negara tertentu berdasarkan kesepakatan pemasaran yang telah ada. Kesepakatan pemasaran yang telah disepakati antara Bukit Mutiara dan Perusahaan Batubara Target akan tergantung pada keberhasilan penyelesaian proses kepemilikan Perusahaan Batubara Target tersebut, dan kesepakatan pemasaran akan dialihkan kepada Perusahaan atau salah satu perusahaan afiliasinya di kemudian hari. Pada tanggal laporan ini, Bukit Mutiara belum mengakuisisi saham di Perusahaan Batubara Target dan masih dalam proses negosiasi kesepakatan pemasaran dengan Perusahaan Batubara Target. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman adalah sebesar USD250 juta.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) y. Bukit Mutiara Loan On November 2, 2009, the Company (the Lender) entered into a loan agreement with PT Bukit Mutiara (Bukit Mutiara), wherein the Company agreed to grant a loan facility with the principal amount up to USD300 million to Bukit Mutiara in connection with a share sale and subscription agreement, which Bukit Mutiara is negotiating in relation to the acquisition of an indirect 90.0% interest in one of the largest coal producers in Indonesia (the Coal Company Target).

The loan is unsecured and shall be repaid in full upon its maturity in 2015. The interest rate of the loan is 12% per annum and is payable every quarter. Under the terms of the loan, Bukit Mutiara will use the entire amount lent by the Company in investments to be agreed between Bukit Mutiara and the Company. As one of the conditions precedent of the Company advancing the aggregate principal amount of the loan, Bukit Mutiara has to procure that the Coal Company Target enters into an agreement with the Company or its affiliate under which the Coal Company Target will grant the Company or its affiliate marketing rights over all its coal other than the coal it sells in certain countries under existing marketing arrangements. Any marketing arrangements which are eventually agreed between Bukit Mutiara and the Coal Company Target would be conditional upon the successful completion of Bukit Mutiaras acquisition of the Coal Company Target, and such marketing arrangements will be novated to the Company or one of its affiliates thereafter. As of the completion date of the financial statements, Bukit Mutiara has not yet acquired interest in the Coal Company Target and is still negotiating such marketing arrangements with the Coal Company Target. As of December 31, 2009, the outstanding balance of the loan amounted to USD250 million. 154

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) z. Multi Daerah Bersaing Loan Pada tanggal 16 November 2009, Perusahaan (Pemberi pinjaman) menandatangani perjanjian fasiltas pinjaman sebesar USD850 juta (Pinjaman MDB), dengan Anak perusahaannya yaitu PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (Peminjam), dimana Perusahaan setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman dengan nilai pokok USD850 juta kepada MDB sehubungan dengan Perjanjan Penjualan Saham atas akuisisi 24% kepemilikan saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), sebuah perusahaan tambang emas dan tembaga di Indonesia, yang dilakukan oleh MDB (Catatan 11e, 41aa dan 41bb). Pinjaman MDB tidak menggunakan jaminan dan akan dilunasi dalam 16 angsuran dengan jumlah tetap dimulai sejak 3 bulan setelah tanggal perjanjian ini sampai dengan tanggal jatuh tempo pada bulan November 2014. Tingkat suku bunga pinjaman adalah 12% per tahun dan akan terhutang setiap tahunnya. Selanjutnya, Perusahaan memiliki hak, sebagai hak tunggal, untuk melakukan penyesuaian tingkat suku bunga sesuai dengan keadaan pasar. Berdasarkan ketentuan dari Pinjaman MDB, MDB akan menggunakan seluruh dana yang dipinjamkan oleh Perusahaan untuk mengakuisisi 24% kepemilikan saham di NNT. Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah pinjaman kepada MDB sehubungan dengan pinjaman in sebesar USD637.810.000. Untuk mendanai fasilitas pinjaman yang diberikan kepada MDB, Perusahaan menggunakan perolehan pinjaman sebesar USD300 juta dari Guaranteed Secured Notes yang diterbikan oleh Bumi Capital Ltd. (Catatan 24b), USD100 juta dari fasilitas pinjaman bridge dan USD300 juta dari Obligasi konversi yang dijaminkan yang diterbitkan oleh Enercoal Pte. Ltd. (Catatan 25b).

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) z. Multi Daerah Bersaing Loan On November 16, 2009, the Company (the Lender) entered into a USD850 million credit facility agreement (the MDB Loan), with its Subsidiary, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (the Borrower), under which the Company agreed to grant a loan facility in the principal amount of up to USD850 million to MDB in connection with the Share Sale Agreement on the acquisition by MDB of up to 24% interest in PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), a gold and copper mining company in Indonesia (Notes 11e, 41aa and 41bb).

The MDB Loan is unsecured and shall be repaid in 16 equal quarterly installments commencing 3 months after the agreement date until its maturity in November 2014. The interest rate of the loan is 12% per annum and is payable every year. Moreover, the Company has the right, at its sole discretion, to adjust the interest rate in view of the prevailing market conditions. Under the terms of the MDB Loan, MDB will use the entire amount lent by the Company for the acquisition of up to 24% interest in NNT. As of December 31, 2009, total amount loaned to MDB relating to this facility amounted to USD637,810,000. The Company used the proceeds from the USD300 million Guaranteed Senior Secured Notes issued by Bumi Capital Pte Ltd. (Note 24b), USD100 million bridge loan facility from Credit Suisse and USD300 million Guaranteed Convertible Bonds issued by Enercoal Pte Ltd. (Note 25b) to finance this loan facility to MDB.

155

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Perjanjian Pinjaman MDB ini kemudian diperbaharui dengan akta amendemen pada tanggal 8 Maret 2010 dengan perubahan antara lain : Periode pinjaman diperpanjang untuk jangka waktu 4 bulan sejak tanggal perjanjian; Tanggal jatuh tempo yang sebelumnya adalah bulan November 2014 dengan tanggal yang akan ditentukan berdasarkan pemberitahuan tertulis dari kedua belah pihak dan; Pembayaran kembali akan dilakukan dalam angsuran berkala dimana MDB dapat membayar setiap saat, dimana sebelumnya adalah berdasarkan angsuran tetap yang dibayar secara triwulan yang sama dengan 16 kali angsuran, dimulai sejak 3 bulan dari tanggal perjanjian. aa. Perjanjian Jual Beli Saham 2006 dan 2007 Pada tanggal 6 November 2009, Perusahaan melalui Anak perusahaannya, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham (PJBS) dengan Newmont Indonesia Ltd. (NIL) dan Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) sehubungan dengan jual beli saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebesar 10% yang terdiri dari 683,407 lembar saham (Penjualan Saham 2006 dan 2007), dengan harga perolehan sebesar USD391 juta. NIL dan NTMC menjual saham tahun 2006 dan 2007 miliknya kepada MDB sehubungan dengan kewajiban divestasi yang tercakup dalam Kontrak Karya dengan Pemerintah Indonesia kepada NNT untuk tambang Batu Hijau (Kontrak Karya Batu Hijau). NNT merupakan perusahaan tambang tembaga dan emas yang berlokasi di Nusa Tenggara, Indonesia. Berdasarkan PJBS, kewajiban para pihak untuk menyelesaikan jual beli atas penjualan saham tahun 2006 dan 2007 tersebut belum menjadi efektif sampai dengan diperolehnya persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Direktorat Jendral Batubara dan Panas Bumi (DGMCG).

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) The MDB Loan was subsequently amended on March 8, 2010 under a deed of amendment to effect the following, among others: The availability period of the loan was extended until 4 months from the agreement date; The final maturity date was amended from being November 2014 to a date which will be determined by the parties in writing; and; The repayment will be made in periodic installments, whereby MDB may repay the facility at any time, instead of a fixed quarterly payment of 16 equal installments commencing 3 months after the agreement date. aa. Shares Sale Agreement 2006 and 2007 On November 6, 2009, the Company, through its Subsidiary, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) signed a Shares Sale Agreement (SSA) with Newmont Indonesia Ltd. (NIL) and Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) regarding the sale and purchase of 10% interest in PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) consisting of 683,407 shares (the 2006 and 2007 Sale Shares), for a total acquisition price of USD391 million. NIL and NTMC sold the 2006 and 2007 Sale Shares to MDB in connection with their divestiture obligations under the Contract of Work granted by the Indonesian Government to NNT for the Batu Hijau mine (the Batu Hijau Contract of Work). NNT is a copper and gold mining company located at Nusa Tenggara, Indonesia. Under the SSA, the parties obligation to complete the sale and purchase of the 2006 and 2007 Sale Shares does not become effective until the approval of the Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) and Directorate General of Minerals, Coal and Geothermal (DGMCG) have been obtained.

156

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Pada tanggal 16 November, 2009, setelah persetujuan dari BKPM dan DGMCG diperoleh, MDB membayar harga perolehan dan Akta Pemindahan Hak atas 10% saham yang diserahkan oleh NIL dan NTMC kepada MDB. bb. Perjanjian Jual Beli Saham 2008 dan 2009 Pada tanggal 23 November 2009, Perusahaan melalui Anak perusahaannya, MDB, menandatangai PJBS kedua dengan NIL dan NTMC sehubungan dengan jual beli 14% kepemilikan saham tambahan yang terdiri dari 956.770 lembar saham di NNT (Penjualan Saham 2008 dan 2009), dengan total harga perolehan sebesar USD493,6 juta. Penjualan saham 2008 terdiri dari 478.520 lembar saham atau hak sebesar 7% dengan harga perolehan sebesar USD246.806.500. Penjualan saham 2009 terdiri dari 478.520 lembar saham atau hak sebesar 7% dengan harga perolehan sebesar USD246.806.500 setelah dikurangi dengan jumlah penyesuaian dividen. Jumlah Penyesuaian Dividen adalah jumlah dividen yang dibayarkan untuk saham tahun 2009 sebesar 7% dari jumlah dividen yang diumumkan oleh NNT, berdasarkan resolusi pemegang saham pada RUPSLB. Berdasarkan PJBS, kewajiban para pihak untuk menyelesaikan jual beli atas penjualan saham tahun 2008 and 2009 tersebut belum menjadi efektif sampai dengan diperolehnya persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Direktorat Jendral Batubara dan Panas Bumi (DGMCG). Kemudian, peyelesaian jual beli saham atas saham tahun 2009 belum menjadi efektif sampai dengan : 1. 2. RUPSLB setuju atas pembelian saham tahun 2009 oleh MDB dan; NIL dan NTMC memberitahukan kepada MDB mengenai jumlah penyesuaian dividen dalam waktu 2 hari kerja sejak tanggal RUPSLB.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) On November 16, 2009, after the approvals of the BKPM and DGMCG have been obtained, MDB paid the acquisition price and Deeds of Transfer of the 10% shares were issued by NIL and NTMC to MDB. bb. Shares Sale Agreement 2008 and 2009 On November 23, 2009, the Company, through its Subsidiary, MDB signed a second SSA with NIL and NTMC regarding the sale and purchase of additional 14% ownership consisting of 956,770 shares in NNT (the 2008 and 2009 Sale Shares), for a total acquisition price of USD493.6 million. The 2008 Sale Shares consists of 478,520 shares or 7% interest with the acquisition price being USD246,806,500. The 2009 Sale Shares consists of 478,520 shares or 7% interest with the acquisition price being USD246,806,500 less the dividend adjustment amount. The Dividend Adjustment Amount is the amount of dividends paid on the 2009 Sale Shares being 7% of the dividends declared by NNT, as a consequence of the resolution of shareholders at the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS). Under the SSA, the parties obligation to complete the sale and purchase of the 2008 and 2009 Sale Shares does not become effective until the the approval of the BKPM DGMCG have been obtained.

In addition, the parties obligation to complete the sale and purchase of the 2009 Sale Shares does not become effective until: 1. 2. the EGMS has given approval to the purchase of the 2009 Sale Shares by MDB and; NIL and NTMC have given notice to MDB of the Dividend Adjustment Amount within 2 business days from the date of EGMS.

157

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Pada tanggal 14 Desember 2009, setelah persetujuan dari BKPM dan DGCMG diperoleh atas 7% saham sehubungan dengan penjualan saham tahun 2008, MDB membayar harga perolehan sebesar USD246.806.500 dan Akta Pemindahan Hak atas saham tersebut telah diberikan oleh NIL dan NTMC kepada MDB. Pada tanggal 31 Desember 2009, persyaratan untuk menyelesaikan jual beli saham tahun 2009 belum dipenuhi. Sehubungan dengan jual beli saham tahun 2008 dan 2009, MDB menandatangani Perjanjian Operator Tambang dengan NNT, NIL dan NTMC yang akan menjadi efektif setelah penyelesaian penjualan saham tahun 2009 (Catatan 41bb). cc. Perjanjian Operator Tambang Sesuai dengan Perjanjian Penjualan Saham (SSA) antara PT Multi Daerah Bersaring (MDB), Newmont Indonesia Limited (NIL) dan Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) atas penjualan saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) tahun 2008 dan 2009 (Catatan 41aa), maka pada tanggal 23 November 2009, MDB menandatangani Perjanjian Operator Tambang dengan NNT, NIL dan NTMC, yang mulai berlaku saat telah selesainya transaksi atas penjualan saham tahun 2009 dilaksanakan. Perjanjian operator tambang ini akan mengatur operasi tambang Batu Hijau serta tambang masa depan yang tercakup dalam konsesi pertambangan berdasarkan Kontrak Karya Batu Hijau (KK Batu Hijau). Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam perjanjian operator tambang, NNT akan tetap menerapkan kebijakan, prosedur, praktek dan standar dari NlL dan NTMC yang akan diterapkan setiap saat untuk keperluan Perusahaan dan operasional kegiatan tambang Batu Hijau.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) On December 14, 2009, after the approvals of the BKPM and DGCMG have been obtained on the 7% shares relating to the 2008 Sale shares, MDB paid the acquisition price amounting to USD246,806,500 and Deeds of Transfer of the shares were issued by NIL and NTMC to MDB. As of December 31, 2009, the conditions to completion for the sale and purchase of the 2009 Sales Shares are not yet completed. In conjunction with the sale and purchase of 2008 and 2009 Sale Shares, MDB entered into Mine Operator Agreement with NNT, NIL and NTMC, which will become effective upon completion of the sale of the 2009 Sale Shares (Note 41bb). cc. Mine Operator Agreement In connection with the Share Sale Agreement (SSA) between PT Multi Daerah Bersaing (MDB), Newmont Indonesia Limited (NIL) and Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) on the 2008 Sale Shares and the 2009 Sale Shares of PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) (Note 41aa), on November 23, 2009, MDB entered into Mine Operator Agreement with NNT, NIL and NTMC, which will become effective upon completion of the sale of the 2009 Shares. This mine operating agreement will govern the operation of the Batu Hijau mine and any future mine within the mining concession area under the Batu Hijau Contract of Work (Batu Hijau CoW).

Under the terms of the mine operating agreement, NNT will maintain all of NILs and NTMCs policies, procedures, practices and standards applying from time to time in respect of corporate and operational matters for the operation of the Batu Hijau mine.

158

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Selanjutnya, MDB setuju bahwa selama NIL dan NTMC (atau pihak terafiliasinya) adalah pemegang saham NNT untuk: mengoperasikan tambang Batu Hijau serta setiap tambang masa depan dalam area konsensi kontrak karya batu hijau akan dilakukan oleh NNT sesuai dengan standar NIL dan NTMC; (ii) mengambil tindakan yang memadai untuk mendukung operasi tambang Batu Hijau dan setiap tambang masa depan sesuai dengan standar dan saran dari NIL dan NTMC; (iii) tidak akan mengubah dan tidak akan berusaha untuk membuat perubahan terhadap cara NNT atau tambang Batu Hijau atau setiap tambang masa depan yang dioperasikan yang dapat mengakibatkan tambang Batu Hijau atau setiap tambang masa depan atau NNT dengan cara yang tidak konsisten dengan Standar NIL dan NTMC, dengan memperhatikan dan tunduk pada ketentuan Kontrak Karya Batu Hijau, anggaran dasar NNT, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan (iv) akan terus mendukung dan mengambil segala tindakan untuk mendukung pengoperasian oleh NNT atas setiap tambang masa depan sesuai dengan standar NIL dan NTMC. MDB juga bersepakat untuk memastikan bahwa pembiayaan atau pengaturan-pengaturan lain yang disepakati oleh MDB atau Pemerintah daerah untuk pembiayaan pembelian saham NNT dari NIL atau NTMC tidak akan mengandung kewajiban, ketentuan atau persyaratan yang akan mengharuskan MDB atau Pemerintah daerah untuk mengubah cara NNT, tambang Batu Hijau atau tambang masa depan yang dapat mengakibatkan tambang Batu Hijau, tambang masa depan atau NNT dioperasikan dengan cara yang tidak konsisten dengan standar NIL dan NTMC. (i)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) Furthermore, MDB will agree that for so long as NIL and NTMC (or any of their affiliates) are shareholders in NNT : the operation of the Batu Hijau mine and any future mine within the Batu Hijau CoW concession area will be performed by NNT in accordance with NILs and NTMCs standards; (ii) it will take all necessary actions to give effect to the operation of the Batu Hijau mine and any such future mine in line with NILs and NTMCs standards and under the advice of NIL and NTMC; (iii) it will not change or seek to make any change to the manner in which NNT or the Batu Hijau mine or any such future mine are operated which could result in the Batu Hijau mine or any such future mine or NNT being operated in a manner that is inconsistent with NILs and NTMCs standards, observing and subject to the provisions of the Batu Hijau CoW, NNTs articles of association and the applicable laws and regulations; and (iv) it will continue to support and take all necessary actions to support the operation by NNT of any such future mines in accordance with NILs and NTMCs standards. MDB has also undertaken to ensure that any financing or other arrangements that either MDB or the regional Governments enter into the finance the purchase of the shares of NNT from NIL or NTMC will not contain any obligation, provision or condition which would require MDB or the regional governments to make any change the manner in which NNT, the Batu Hijau mine or any such future mine is operated which could result in the Batu Hijau mine, such future mine or NNT being operated in a manner that is inconsistent with NILs and NTMCs standards. (i)

159

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Perjanjian operasi tambang mulai berlaku saat telah selesainya transaksi atas penjualan saham tahun 2009 dilaksanakan dan berlaku untuk jangka waktu yang tidak terbatas, dengan ketentuan bahwa jika pemilik saham MDB (atau pihak terafiliasinya) atas sahamsaham dalam modal yang ditempatkan dan disetor penuh NNT menjadi sama dengan atau lebih besar dari kepemilikan saham NIL dan NTMS (atau pihak teraffiliasi mereka) bersama-sama (i) MDB dapat, dengan pemberitahuan tertulis kepada NIL dan NTMC dalam jangka waktu 90 hari, mengakhiri perjanjian ini; atau (II) NIL dan NTMC dapat, dengan pemberitahuan tertulis kepada MDB dalam jangka waktu 90 hari, mengakhiri perjanjian operator tambang. 42. KONTINJENSI Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai kewajiban kontinjensi berupa berbagai tuntutan dari pihak ketiga yang timbul dari transaksi bisnis normal, termasuk hasil pemeriksaan perpajakan, yang kini tertunda hasilnya atau sedang dalam proses pengadilan, yang hasil akhirnya mungkin substansial, tetapi belum bisa ditentukan saat ini. Disamping itu, Anak perusahaan juga melakukan tuntutan kepada pihak ketiga yang hasilnya belum dapat ditentukan pada saat ini, menunggu putusan pengadilan. Berikut adalah kontinjensi pada tanggal neraca:

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued) The mine operating agreement will become effective upon completion of the sale of the 2009 Shares and be applicable for an indefinite period, provided that if the shareholding of MDB (or its affiliates) in the issued and paid up share capital of NNT is equal to or more than the shareholding of NIL and NTMC (or their affiliates) jointly (i) MDB may, by 90 days prior written notice to NIL and NTMC, terminate the mine operating agreement or (ii) NIL and NTMC, by 90 days prior written notice to MDB, terminate the mine operating agreement.

42. CONTINGENCIES The Company and its Subsidiaries are contigently liable for various claims from third parties arising from the ordinary conduct of business, including tax assessments, which are either pending the results or are being processed decision by the court, the outcome of which could be substantial, but are not presently determinable. In addition, the Subsidiaries have submitted various claims to third parties, the outcomes are not presently determinable pending decision by the court. The following are the contingencies as of the balance sheet date:

160

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 42. KONTINJENSI (Lanjutan) a. Penambangan Tanpa Ijin dalam wilayah pertambangan Arutmin dan Kuasa Pertambangan yang tumpang tindih dengan wilayah pertambangan Arutmin Terdapat beberapa kegiatan penambangan tanpa izin (PETI) dalam wilayah Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) Arutmin, Anak perusahaan, maupun konsesi pertambangan yang tumpang tindih dengan wilayah PKP2B Arutmin (KP Tumpang Tindih). Keberadaan PETI dan KP Tumpang Tindih ini telah menyebabkan kenaikan dalam biaya produksi karena tiga (3) hal; Pertama, para pelaku PETI dan KP Tumpang Tindih telah melakukan penambangan tanpa memperhatikan kewajiban untuk merehabilitasi wilayah setelah penambangan. Kedua, para pelaku PETI dan KP Tumpang Tindih menggali batubara yang lebih mudah diperoleh di permukaan tanah dengan rasio pengupasan yang lebih rendah dan meninggalkan area batubara yang memerlukan biaya yang lebih tinggi. Ketiga, kegiatan PETI dan KP Tumpang Tindih mengharuskan Arutmin untuk mengubah rencana pertambangannya untuk area yang terkena dampak dan menimbulkan biaya-biaya tambahan yang berhubungan dengan kerusakan yang disebabkan oleh PETI dan KP Tumpang Tindih, seperti biaya perbaikan jalan dan rehabilitasi. Pada tahun 2004, Arutmin memperoleh laporan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara di Indonesia, sebuah lembaga penelitian independen yang berkecimpung dalam industri penambangan batubara, untuk memeriksa perhitungan atas penambahan biaya pertambangan di area PETI. Arutmin telah menyampaikan laporan tersebut kepada Pemerintah sebagai bukti adanya penambahan biaya yang diakibatkan oleh PETI.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 42. CONTINGENCIES (Continued) a. Illegal Mining in Arutmin's mining concession and the issuance of other mining concessions that overlap with that of Arutmin Activities of illegal mining (PETI) and activities of other mining concessions that overlap with that of Arutmin, the Subsidiary, (Overlapping Mining Concessions) are currently occurring in Arutmin's mining concession. PETI and Overlapping Mining Concession have increased production costs of mining coal in the area in three (3) ways. Firstly, PETI and Overlapping Mining Concessions miners disturb areas without regard to the measures necessary to reclaim and rehabilitate the area properly after mining is completed. Secondly, PETI and Overlapping Mining Concessions miners extract the coal that is most accessible to the land surface with the lowest strip ratio, leaving the the area that can be extracted a higher cost. Thirdly, PETI and Overlapping Mining Concessions mining requires Arutmin to alter its mine plans for the area affected and incur additional incidental costs related to damage caused by illegal miners, such as road maintenance and rehabilitation costs.

In 2004, Arutmin commissioned a report from the Center of Research and Development of Mineral and Coal Technology in Indonesia, an independent research institute involved in the coal mining industry, to verify its calculation of the incremental cost of mining in illegally mined areas. Arutmin has provided a copy of this report to the GOI as evidence of the incremental costs it faces due to illegal mining.

161

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 42. KONTINJENSI (Lanjutan) Karena Arutmin mempunyai hak untuk melakukan penambangan di area yang disebutkan dalam PKP2B, Arutmin berkeyakinan bahwa biaya yang timbul akibat dari adanya PETI seharusnya ditanggung oleh Pemerintah. Pada tanggal 30 Juni 2004, Arutmin mengajukan permohonan kepada Pemerintah untuk mengkompensasikan kenaikan biaya tersebut dengan hak batubara Pemerintah. Permohonan ini ditolak oleh Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral melalui suratnya tanggal 23 Juli 2004. Sejak itu, Arutmin telah melakukan serangkaian pertemuan dengan perwakilan dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dan instansi-instansi Pemerintah lainnya untuk menyelesaikan masalah PETI. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, pembahasan mengenai hal ini masih terus berlangsung. Sehubungan dengan keberadaan KP Tumpang Tindih, Arutmin senantiasa aktif memberikan klarifikasi kepada pihak-pihak terkait mengenai batas-batas wilayah pertambangan Arutmin serta mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan guna melindungi hak-haknya. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, proses hukum terhadap beberapa KP Tumpang Tindih masih berlangsung. b. Kompensasi atas Dana Hasil Produksi Batubara dengan PPN Masukan Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 144/2000 tanggal 22 Desember 2000 yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2001, batubara yang belum diproses merupakan barang tidak kena pajak (tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai - PPN). Sebagai akibat dari peraturan ini muncul ketidakpastian mengenai apakah PPN Masukan yang dibayar Arutmin dan KPC, Anak perusahaan, dalam pembelian bahan baku impor dan lokal, perlengkapan, dan barang lainnya yang diperlukan untuk memproduksi batubara dapat dikreditkan dengan pajak lainnya atau direstitusi. Sejak tanggal 1 Januari 2001 permohonan Arutmin dan KPC untuk memperoleh restitusi PPN Masukan, ditolak oleh Direktorat Jenderal Pajak.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 42. CONTINGENCIES (Continued) Since Arutmin has the right to mine the entire area covered by its Coal Mining Agreement, Arutmin believes that the incremental costs it will face in mining areas illegally mined should be borne by the GOI. On June 30, 2004, Arutmin requested the GOI to compensate Arutmin for the incremental cost from the entitlement payments due to the GOI. This request was rejected in a letter from the Directorate General of Geology and Mineral Resources, Ministry of Energy and Mineral Resources dated July 23, 2004. Since then, Arutmin has held numerous meetings with representatives of the Ministry of Energy and Mineral Resources and other Government agencies to resolve the PETI issue. Up to the completion date of the consolidated financial statements, the discussions are still ongoing. With regards to the existence of Overlapping Mining Rights, Arutmin has always been active in providing clarification to the relevant parties concerning the boundaries of Arutmin's mining concession area and taking necessary legal action to protect its mining area. Up to the completion date of the consolidated financial statements, legal actions against several Overlapping Mining Rights are still ongoing. b. Offset of Coal Production Proceeds with VAT Input Based on Government Regulation No. 144/2000 dated December 22, 2000, it provides that, effective January 1, 2001, unprocessed coal is not subject to ValueAdded Tax (VAT). As a result of the VAT Regulation, uncertainty has arisen as to whether VAT paid by the Arutmin and KPC, the Subsidiaries, in relation to imports and local purchases of materials, supplies and other items necessary to produce coal are refundable or creditable against their other taxes. Since January 1, 2001, Arutmin and KPCs requests for VAT-in refunds have been rejected by the tax authorities.

162

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 42. KONTINJENSI (Lanjutan) Berdasarkan ketentuan dalam PKP2B, kecuali untuk pajak yang secara tegas disebutkan dalam PKP2B, Pemerintah telah setuju untuk mengganti semua pajak, cukai, sewa dan royalti Arutmin dan KPC yang dipungut Pemerintah, termasuk PPN. Pemerintah telah setuju untuk membayar kembali pajak tersebut dalam waktu enam puluh (60) hari setelah disampaikan surat penagihan. Arutmin dan KPC telah menyampaikan tagihan kepada Direktorat Jenderal Energi dan Sumber Daya Mineral (Ditjen ESDM) untuk semua PPN yang telah berumur lebih dari enam puluh (60) hari. Tagihan tersebut belum diselesaikan oleh pihak Ditjen ESDM. Mahkamah Agung, atas permintaan Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, suatu asosiasi perusahaan-perusahaan penghasil batubara di Indonesia telah mengeluarkan fatwa pada bulan April 2004 yang menyatakan bahwa Peraturan Pemerintah tentang PPN adalah tidak sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. Meskipun pendapat tersebut secara hukum tidak mengikat Pemerintah Indonesia, namun Arutmin dan KPC berkeyakinan bahwa pendapat tersebut dapat mendukung tagihan yang telah diajukan kepada Pemerintah untuk memperoleh kembali PPN yang telah dibayar. Arutmin dan KPC berkeyakinan akan dapat memperoleh kembali semua PPN yang tercermin dalam laporan keuangan mereka berdasarkan ketentuan dalam PKP2B dan fatwa dari Mahkamah Agung di atas. Keyakinan ini juga merupakan sikap dari perusahaan batubara lain di Indonesia yang termasuk dalam PKP2B generasi pertama yang melakukan langkah yang sama dengan Arutmin dan KPC. Pada tanggal 10 Mei 2006, seluruh perusahaan pertambangan batubara generasi pertama menerima surat dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi mengenai pembayaran Dana Hasil Produksi Batubara (DHPB). Perusahaan pertambangan batubara generasi pertama diwajibkan untuk membayar DHPB yang terutang ke Pemerintah Indonesia sebesar jumlah PPN yang telah dikompensasikan terhadap hutang DHPB pada tahun-tahun sebelumnya seperti yang disebutkan dalam Pasal 11 PKP2B. Selanjutnya, ketidakpatuhan dalam hal ini akan mengakibatkan dikeluarkannya surat somasi wanprestasi oleh Pemerintah (sesuai dengan Pasal 22 PKP2B).

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 42. CONTINGENCIES (Continued) Under the terms of the CCoW, except for taxes expressly imposed under the terms of the CCoW, the GOI has agreed to indemnify Arutmin and KPC against all Indonesian taxes, duties, rentals and royalties levied by the Government, including VAT. The GOI has agreed to reimburse them for the tax within sixty (60) days after receipt of the invoice. Arutmin and KPC have submitted claims to the Directorate General of Energy and Mineral Resources for all VAT amounts that have been outstanding for more than 60 days. Those claims have not been settled by the Directorate General. The Indonesian Supreme Court, at the request of the Indonesian Coal Mining Association, a federation of coal producers in Indonesia, has issued an advisory opinion in April 2004 that the VAT Regulation is invalid under prevaliing law. Although this advisory opinion is not legally binding on the GOI under Indonesian law, Arutmin and KPC believe it will provide support to their claims submitted to the GOI to be reimbursed for VAT paid.

Arutmin and KPC expect to recover all VAT amounts reflected in their financial statements based on the provisions of their CCOW and the Indonesia Supreme Court advisory opinion. In addition, the Arutmin and KPCs management believe that other coal companies in Indonesia that have entered into first generation CCOW are following similar procedures. On May 10, 2006, the first generation coal producing companies received another letter from the Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal concerning the payment of their Coal Production Proceeds (DHPB). The first generation coal producing companies are obligated to pay DHPB due to the GOI equivalent to VAT payments that were offset against DHPB payables in the previous years as required under Article 11 of the CCOW. Furthermore, non-compliance of this would result in the issuance of a default letter by GOI (in accordance with Article 22 of the CCOW).

163

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 42. KONTINJENSI (Lanjutan) Konsultan hukum Arutmin dan KPC mengeluarkan pendapat hukum pada tanggal 23 Mei 2006 yang menyatakan Arutmin dan KPC berhak untuk mengkompensasikan DHPB dengan PPN yang telah dibayar dan bahwa tindakan Pemerintah yang menyatakan Anak perusahaan gagal bayar hanya dapat dilakukan jika telah diselesaikan melalui arbitrase seperti yang disebutkan dalam Pasal 23 PKP2B. Selanjutnya semua konsultan hukum dari perusahaan pertambangan batubara generasi pertama mempunyai pendapat hukum yang sama tentang hal ini. Selanjutnya, pada tanggal 7 September 2006, sebagai tanggapan terhadap surat yang dikirim Perusahaan kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), BKPM menyatakan bahwa menurut Undang-Undang No. 11/1994 tentang PPN atas Penjualan Barang dan Jasa Kena Pajak, Pasal 11 (b), PPN untuk usaha pertambangan minyak dan gas bumi, pertambangan umum dan pertambangan lain yang berdasarkan pada kontrak bagi hasil, Kontrak Karya, dan perjanjian pertambangan lainnya yang masih berlaku pada saat tanggal peraturan ini, masih tetap ditentukan berdasarkan kontrak-kontrak tersebut sampai berakhirnya perjanjian yang bersangkutan. Pada tanggal 12 September 2007, KPC mengajukan gugatan hukum Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta terhadap Ketua Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) sehubungan dengan penerbitan: (1) Surat Keputusan PUPN No. PJPN-429/PUPNC.11.05/2007 mengenai penetapan jumlah piutang Negara atas KPC tanggal 20 Juli 2007; dan (2) Surat Keputusan PUPN No. SP-1177/PUPNC.10/2007 tanggal 28 Agustus 2007 mengenai salinan Surat Berita Acara Pemberitahuan Surat Paksa tanggal 10 September 2007. Pada tanggal 17 September 2007, KPC mengajukan permohonan penangguhan sementara atas dua keputusan Ketua PUPN tersebut. Pada tanggal 21 September 2007, PTUN Jakarta memutuskan untuk mengabulkan permohonan KPC dan memerintahkan PUPN untuk menunda pelaksanaan dua keputusan Ketua PUPN itu.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 42. CONTINGENCIES (Continued) Arutmin and KPCs legal consultant issued his legal opinions dated May 23, 2006, stating that Arutmin and KPC have the legal right to offset VAT payment against DHPB payables and that action by the GOI in respect of a default can only be taken after the dispute has been settled by arbitration, as stated in Article 23 of the CCOW. Furthermore, all of the legal consultants to the first generation coal producing companies shared the same opinion.

Subsequently, on September 7, 2006, in response to the letter sent by the Company to the Investment Coordinating Board (BKPM), BKPM stated that based on Law No. 11/1994, VAT on Sale of Taxable Goods and Services, Article 11 (b), VAT for mining of oil and gas business, general mining and other mining based on profit-sharing contract, CCOW and other outstanding mining agreements as of the date of this law, are still determined based on profit sharing contract, CCOW and other outstanding agreements until the due date of the Agreements.

On September 12, 2007, KPC filed a lawsuit in the State Administrative Court of Jakarta against the Head of Committee for State Collectibles regarding the issuance of: (1) Decree Letter of Committee for State Collectibles No. PJPN 429/PUPNC. 11.05/2007 regarding notification of the total amount of state collectibles on KPC dated July 20, 2007; and (2) the Decree Letter of Committee for State Collectibles No .SP1177/PUPNC.10/2007 dated August 28, 2007, regarding the copy of the Warrant in conjunction with the report of notification thereof dated September 10, 2007. On September 17, 2007, KPC filed a petition for temporary postponement of the above decrees. On September 21, 2007, the State Administrative Court of Jakarta granted the Companys claim and ordered the Head of Committee for State Collectibles to postpone the excecution of the two decrees thereof.

164

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 42. KONTINJENSI (Lanjutan) Pada tanggal 7 April 2008, PTUN Jakarta memutuskan: (1) mengabulkan gugatan KPC, (2) menyatakan bahwa keputusan PUPN tersebut tidak berlaku, (3) mewajibkan Tergugat untuk mencabut Keputusan PUPN, serta (4) menghukum PUPN membayar biaya perkara sebesar Rp469.000. Atas keputusan ini, Ketua PUPN mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN).

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 42. CONTINGENCIES (Continued) On April 7, 2008, the State Administrative Court of Jakarta decided to: (1) approve KPC's claim; (2) declare that the decision of the Committee for State Collectibles is null and void; (3) order the Defendant to withdraw the Decision of the Committee for State Collectibles, and (4) sentence the Committee for State Collectibles to pay the cost of the case in the amount of Rp469,000. Based on the above decision, the Committee for State Collectibles filed an appeal to the High Administrative Court. On August 14, 2008, the High Administrative Court decided to: (1) to support the decision of the State Administrative of Jakarta, (2) to sentence the Head of the Committee for State Collectibles to pay the cost of the case. Based on this decision, on September 10, 2008, the Head of Commitee for State Collectibles filed a cassation to the Supreme Court. On October 28, 2008, the Supreme Court declined the request for cassation filed by the Head of Committee for State Collectibles and sentenced the Head of the Committee for State Collectibles to pay the cost of the case. With the issuance of the decision of the Supreme Court, the case has acquired permanent legal force (final and binding decision). On September 12, 2007, Arutmin filed a lawsuit in the State Administrative Court of Jakarta against the Head of Committee for State Collectibles regarding the issuance of: (1) Decree Letter of Committee for State Collectibles No. PJPN432/PUPNC.11.05/2007 regarding notification of the total amount of State Collectibles on Arutmin dated July 20, 2007; and (2) the Decree Letter of Committee for State Collectibles No. SP-1180/PUPNC.10/2007 dated August 28, 2007, regarding the copy of the Warrant in conjunction with the report of notification thereof dated September 10, 2007. On September 17, 2007, Arutmin filed a petition for temporary postponement on the above decrees. On September 21, 2007, the Administrative Court of Jakarta granted Arutmins claim and ordered Head of Committee for State Collectibles to postpone the execution of the two decrees thereof.

Pada tanggal 14 Agustus 2008, PTTUN memutuskan: (1) menguatkan putusan PTUN Jakarta, (2) menghukum Ketua PUPN untuk membayar biaya perkara. Atas putusan PTTUN ini, pada tanggal 10 September 2008, Ketua PUPN menyatakan kasasi kepada Mahkamah Agung.

Pada tanggal 28 Oktober 2008, Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi yang diajukan Ketua PUPN dan menghukum Ketua PUPN untuk membayar perkara. Dengan adanya keputusan Mahkamah Agung tersebut, perkara ini telah mempunyai putusan yang mengikat dan berkekuatan hukum tetap.

Pada tanggal 12 September 2007, Arutmin mengajukan gugatan hukum di PTUN Jakarta terhadap Ketua PUPN sehubungan dengan penerbitan: (1) Surat Keputusan PUPN No. PJPN-432/PUPNC.11.05/2007 mengenai penetapan jumlah piutang Negara atas Arutmin tanggal 20 Juli 2007; dan (2) Surat Keputusan PUPN No. SP-1180/ PUPNC.10/2007 tanggal 28 Agustus 2007 mengenai salinan Surat Paksa, Berita Acara Pemberitahuan Surat Paksa tanggal 10 September 2007. Pada tanggal 17 September 2007, Arutmin mengajukan permohonan penangguhan sementara atas dua keputusan Ketua PUPN. Pada tanggal 21 September 2007, PTUN Jakarta memutuskan untuk mengabulkan permohonan Arutmin dan memerintahkan PUPN untuk menunda pelaksanaan dua keputusan Ketua PUPN tersebut.

165

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 42. KONTINJENSI (Lanjutan) Pada tanggal 7 April 2008, PTUN Jakarta menjatuhkan putusan sebagai berikut: (1) mengabulkan seluruh gugatan Arutmin; (2) membatalkan Surat Keputusan PUPN tersebut, dan (3) mewajibkan ketua PUPN untuk mencabut Surat Keputusan PUPN tersebut. Atas keputusan PTUN Jakarta ini, Ketua PUPN mengajukan banding kepada PTTUN. Pada tanggal 14 Agustus 2008, PTTUN memutuskan: (1) menguatkan putusan PTUN Jakarta, (2) menghukum Ketua PUPN untuk membayar biaya perkara. Atas putusan PTTUN ini, pada tanggal 10 September 2008 Ketua PUPN menyatakan kasasi kepada Mahkamah Agung.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 42. CONTINGENCIES (Continued) On April 7, 2008, State Administrative Court of Jakarta made their decision as follows: (1) granting all Arutmins claim; (2) invalidating the Decree Letter of Committee for State Collectibles and (3) requiring that the Head of Committee for State Collectibles revoke the Decree Letter of Committee for State Collectibles. In regard to the above decisions, the Head of Committee for State Collectibles filed an appeal to the High Administrative Court. On August 14, 2008, the High Administrative Court decided to: (1) support the decision of the Administrative Court of Jakarta, (2) sentence the Head of Committee for State Collectibles to pay the cost of the case. Based on this decision, on September 10, 2008, the Head of Commitee for State Collectibles filed a cassation to the Supreme Court. On October 28, 2008, the Supreme Court declined the request for cassation filed by the Head of Committee for State Collectibles and sentenced the Committee for State Collectibles to pay the cost of the case. With the issuance of decision of Supreme Court, the case has aquired permanent legal force (final and binding decision). In connection with the Governments claim over DHPB with VAT, the Government requested Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) to examine the under- or over-payment of DHPB made by the KPC and Arutmin from 2001 to 2007.

Pada tanggal 28 Oktober 2008, Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi yang diajukan Ketua PUPN dan menghukum Ketua PUPN untuk membayar perkara. Dengan adanya keputusan Mahkamah Agung tersebut, perkara ini telah mempunyai putusan yang mengikat dan berkekuatan hukum tetap. Sehubungan dengan klaim Pemerintah terhadap kelebihan DHPB atas PPN, Pemerintah meminta kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memeriksa kekurangan dan kelebihan pembayaran atas DHPB oleh KPC dan Arutmin dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2007. Pada tanggal 1 Desember 2008, Tim Optimalisasi Penerimaan Negara yang berasal dari BPKP telah menerbitkan hasil audit untuk pemeriksaan tersebut. Pada tanggal 5 Desember 2008, KPC dan Arutmin mengirimkan surat kepada Tim Optimalisasi Penerimaan Negara, yang menyatakan keberatan atas hasil audit tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, KPC dan Arutmin masih menunggu tanggapan dari Tim Optimalisasi Penerimaan Negara.

On December 1, 2008, Tim Optimalisasi Penerimaan Negara from BPKP issued the audit results for those examinations. KPC and Arutmin sent their reponse letters on December 5, 2008 where the management disagreed with the audit result. As of the completion date of the consolidated financial statements, KPC and Arutmin are still awaiting the response from Tim Optimalisasi Penerimaan Negara.

166

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 42. KONTINJENSI (Lanjutan) Pada tanggal 10 Agustus 2009, BPKP melakukan pemeriksaan terhadap kekurangan pembayaran atas DHPB dan PPN oleh Arutmin untuk tahun 1984 sampai dengan 2000 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian pemeriksaan ini masih dalam proses, sehingga hasilnya belum dapat ditentukan. c. Pada tahun 2004, tuntutan ganti rugi sebesar USD213.632 (setara dengan Rp2,1 milyar) diajukan oleh Kelompok Tani Bersatu (KTB) yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Sangatta, sesuai dengan perkara perdata No. 08/Pdt.G/2004/PN.Sgt, dimana KTB mengklaim kepemilikan atas tanah seluas 2 3.000.000 m di area tambang Pit-J milik KPC. Berdasarkan keputusan hukum di tingkat pengadilan tinggi pada tanggal 2 Juni 2006, KPC dinyatakan sebagai pemilik sah atas area tanah yang disengketakan oleh KTB. Pada tanggal 23 Januari 2007, KTB mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung, Memori Kasasi diajukan pada tanggal 5 Februari 2007 dan pada tanggal 25 Juli 2007 diajukan Kontra Memori Kasasi. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara tersebut masih dalam proses kasasi di Mahkamah Agung. d. KPC menjadi Tergugat dalam perkara perdata No. 06/Pdt.G/2005/PN.Sgt, kasus persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Sangatta, sehubungan dengan gugatan Adji Sapri Bin Adji Bambang Amir, sebagai Penggugat, mengenai lokasi tambang dan prasarana KPC dengan jumlah area seluas 33.835.000 m2 dengan nilai Rp3.448.731.360.000. Berdasarkan putusan PN Sangatta, KPC dinyatakan sebagai pemilik yang sah atas area yang disengketakan oleh Penggugat. Atas putusan tersebut, Penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur pada tanggal 7 April 2006, dan pada tanggal 7 Mei 2007 diajukan Kontra Memori banding. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur telah mengeluarkan putusan yang menyatakan menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Sangatta.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 42. CONTINGENCIES (Continued) On August 10, 2009, BPKP performed an examination on underpayment of DHPB and VAT made by Arutmin for the years 1984 to 2000 and the year ended December 31, 2008. As of the completion date of the consolidated financial statements, this examination is still ongoing, thus the outcome is not presently determinable.

c. During 2004, a claim for USD213,632 (equivalent to Rp2.1 billion) was lodged in the Sangatta District Court, being a civil case registered under the Number 08/Pdt.G/2004/PN.Sgt, by the Group of Local Farmers, Kelompok Tani Bersatu (KTB), 2 against KPC claiming 3,000,000 m of KPCs Pit-J area. On June 2, 2006, KPC won the case in the High Court; consequently, the group of local farmers lodged an appeal to the Supreme Court. On January 23, 2007, the KTB filed a cassation to the Supreme Court, the Memorandum of Cassation being filed on February 5, 2007 and on July 25, 2007, a Contra-Memorandum of Cassation was filed. Up to the completion date of the consolidated financial statements, the case is still under the cassation process in the Supreme Court. d. KPC, as Defendant, in civil case No. 06/Pdt.G/2005/PN.Sgt is currently undergoing a litigation case at Sangatta District Court with Adji Sapri Bin Adji Bambang Amir, the Plaintiff, against the mining area and its infrastructure in respect of an area of 33,835,000 m2 worth Rp3.448.731.360.000. Based on the decision of the Court that KPC is the legal owner of the area, the claim of the Plaintiff was denied. The Plaintiff, however, has lodged an investigation of jurisdiction to the High Court of East Kalimantan on April 7, 2006 and on May 7, 2007 a Contra-Memorandum of Appeal was filed. Up to the completion date of the consolidated financial statements, the High Court of East Kalimantan has issued a decision upholding the decision rendered by the District Court of Sangatta.

167

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 42. KONTINJENSI (Lanjutan) e. KPC (Penggugat) mengajukan gugatan terhadap Kelompok Tani Pinang Raya (yang terdiri dari 65 orang) dalam perkara perdata No. 04/Pdt.G/2005/PN.Sgt, dimana kelompok tersebut secara tidak sah telah menempati lahan infrastruktur milik KPC seluas 3.748,65 hektar yang berlokasi di areal I sampai areal IV Sangatta, Kutai Timur. Pengadilan Negeri Sangatta melalui putusannya pada tanggal 8 Juni 2005 menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Pada tanggal 1 Agustus 2005, KPC (Penggugat) mengajukan banding di Pengadilan Tinggi Samarinda, Kalimantan Timur. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara tersebut masih dalam proses banding. f. Pada tanggal 5 April 2006, Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mengajukan gugatan kepada KPC, Rio Tinto Plc., BP Plc., Pasific Resources Investment Ltd., BP International Limited, Sangatta Holding Limited dan Kalimantan Coal Limited pada forum arbitrase International Center for Settlement of Investment Disputes (ICSID) (Gugatan Arbitrase). Pengajuan Gugatan Arbitrase ini diajukan terkait dengan adanya klaim dari Pemprov Kaltim bahwa KPC dan tergugat lainnya tidak menyelesaikan kewajiban-kewajiban seperti yang ditentukan dalam PKP2B yaitu kewajiban pelepasan 51% saham KPC. Pada tanggal 24 Juni 2008, Pemprov Kaltim menyampaikan permintaan kepada Sekretaris Jendral ICSID untuk mencabut gugatan atas KPC dan para tergugat lainnya. Pada tanggal 9 Januari 2009, Pemprov Kaltim menyampaikan surat kepada Tribunal bahwa Pemprov Kaltim bermaksud untuk meneruskan proses persidangan di ICSID. Atas permintaan ini, KPC menyampaikan kepada Tribunal untuk mencabut masa penghentian sementara persidangan dan segera mengeluarkan keputusan mengenai masalah keberatan atas jurisdiksi yang diajukan oleh KPC. Pada tanggal 28 Desember 2009, Tribunal berpendapat bahwa persyaratan yang ada pada pasal 25 konvensi ICSID masih belum meyakinkan, dan oleh karena itu Tribunal tidak memiliki yuridiksi atas tuntutan yang telah dilakukan oleh Pemprov Kaltim sebelum pengadilan arbitrasi ICSID. Maka, Tribunal menolak tuntutan yang diajukan oleh Pemprov Kaltim melawan KPC dan pihak lainnya.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 42. CONTINGENCIES (Continued) e. KPC (Plaintiff) filed a lawsuit against Kelompok Tani Pinang Raya (consisting of 65 individuals) in a civil case under No. 04/Pdt.G/2005/PN.Sgt, where the group had unlawfully occupied the state land that is part of KPCs operation area and constitutes part of land acquired by KPC measuring 3,748.65 hectares located in area I through area IV of Sangatta, East Kutai. On June 8, 2005, the District Court of Sangatta declared the Plaintiffs claim inadmissable. On August 1, 2005, KPC filed an appeal to the High Court of Samarinda, East Kalimantan. Up to the completion date of the consolidated financial statements, the dispute is still undergoing an appeal process. f. On April 5, 2006, the Government of East Kalimantan Province (Pemprov Kaltim) filed a suit against KPC, Rio Tinto Plc., BP Plc., Pacific Resources Investment Ltd., BP International Limited, Sangatta Holding Limited and Kalimantan Coal Limited in an arbitration forum called International Center for Settlement of Investment Disputes (ICSID) (Arbitration Suit). This Arbitration Suit is filed in association with the Pemprov Kaltims assumption that KPC and other defendants had not fulfilled their obligations in accordance with CCOW by not carrying out the obligatory divestment action of 51% of their shares. On June 24, 2008, Pemprov Kaltim filed an application to Secretary of General ICSID for the withdrawal of lawsuit againts KPC and other defendants. On January 9, 2009, Pemprov Kaltim filed a letter to the Tribunal confirming Pemprov Kaltim will continue the court process at ICSID. Upon this request, KPC submitted to the Tribunal for the withdrawal of the temporary termination of the lawsuit and the issuance of a decision regarding the objection to the jurisdiction that had been filed by KPC as soon as possible. On December 28, 2009, the Tribunal has held that the requirements set out in Article 25 of ICSID Convention have not been satisfied, and therefore the Tribunal lacks jurisdiction over the dispute filed by the Pemprov Kaltim before the ICSID arbitral tribunal. Therefore, the Tribunal declined the suit filed by the Pemprov Kaltim against KPC and other respondents. 168

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 42. KONTINJENSI (Lanjutan) Dengan dikeluarkanya keputusan dari Tribunal, maka tuntutan arbitrasi ICSID forum yang melibatkan KPC dan pihak lainnya telah dinyatakan selesai. g. Pada tanggal 9 Juli 2007, Syimah binti Yahya serta lima orang ahli waris Midun bin Abdurrahman lainnya menggugat manajemen Arutmin (Tergugat I), Menteri Kehutanan (Tergugat II), Dirjen Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (Tergugat III) dan Berahim (Tergugat IV). Gugatan ini didasari atas dugaan bahwa Arutmin telah melakukan penguasaan secara tanpa hak atas 4 bidang tanah dengan luas total 6.080 meter milik ahli waris Midun binti Abdurrahman di daerah Dugan Teluk Barabai, Desa Sembilang. Pada sidang mediasi tanggal 27 Agustus 2007, Hakim Pengadilan Negeri (PN) Kotabaru meminta Syimah binti Yahya untuk mencabut gugatan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses di PN Kotabaru. h. KPC mengajukan gugatan kepada Hajar Siang (Tergugat I) serta 16 orang lainnya (Tergugat II). KPC memberi kuasa kepada Ridwan Salam, SH, dkk, dari LBH Karya Justitia pada tanggal 4 April 2008 untuk menempuh jalur hukum. Objek gugatan KPC adalah atas tanah adat yang digunakan untuk perumahan karyawan KPC dan untuk pemukiman kontraktor seluas 32 hektar yang terletak di dusun Kabo Jaya Desa Swarga Bara, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur. Hajar Siang mengklaim kepemilikan tanah seluas 12 hektar yang diperoleh dengan cara membeli dari Ruslan. KPC telah membebaskan lahan tersebut pada tahun 1989 dari Ruslan, dkk. Namun Ruslan menolak untuk menyatakan bahwa tanah tersebut telah dibebaskan oleh KPC. Berdasarkan keputusan hukum di tingkat Pengadilan Negeri (PN) Sangatta pada tanggal 2 April 2009, KPC dinyatakan sebagai pemilik sah atas area tanah dan surat tanah yang dimiliki oleh para Tergugat tidak memiliki kekuatan hukum. Atas keputusan tersebut Penggugat mengajukan banding. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, belum ada hasil dari proses banding tersebut.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 42. CONTINGENCIES (Continued) With the issuance of this Tribunals award, the dispute at ICSID arbitration forum involving the Company and other respondents has been finally ended. g. On July 9, 2007, Syimah binti Yahya and five of the estate holders of the late Midun bin Abdurrahman filed a lawsuit against the management of Arutmin (as Defendant I), Ministry of Forestry (Defendant II), Director General of Mineral, Coal, and Geothermal (Defendant III) and Berahim (Defendant IV). This lawsuit is based on the allegation that Arutmin illegally possesses 4 plots of land of area of 6,080 meters owned by the estate holder of the late Midun binti Abdurrahman in Dugan Teluk Barabai area, Village of Sembilang. In the mediation session held on August 27, 2007, the judge at the District Court of Kotabaru requested Syimah binti Yahya to withdraw her claim. Up to the completion date of the consolidated financial statements, the case is still under process in District Court of Kotabaru. h. KPC has filed a lawsuit against Hajar Siang (Defendant I) and 16 other persons (Defendants II). KPC issued a power of attorney to Ridwan Salam, SH, et. al. from LBH (Legal Aid Institute) Karya Justitia on April 4, 2008 to seek legal recourse. The object of KPC is the Perwatasan Land, which was intended to be used for employee housing of KPC and contractor's camp of 32 hectares area located in the hamlet of Kabo Jaya, village of Swarga Bara, SubDistrict of North Sangatta, Regency of East Kutai. Hajar Siang claimed that he is the owner of a plot of land of area of 12 hectares that he obtained by means of purchase from Ruslan. KPC had acquired the land in 1989 from Ruslan, et. al. However Ruslan refused to confirm that the land had been released to KPC. Based on the decision of District Court of Sangatta on April 2, 2009, KPC is the legal owner of the land and that the land certificate of the Defendants does not possess any legal power. Based on those decision the Defendants have lodged an appeal. Up to the completion date of the consolidated financial statements, there has not yet been any result from the appeal process.

169

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 42. KONTINJENSI (Lanjutan) i. KPC (Penggugat) mengajukan gugatan kepada Tony JF Massie (Tergugat), dengan dasar gugatan bahwa Tergugat secara tidak sah telah menempati/menguasai tanah seluas 2 400x400 m yang merupakan bagian dari 13 hektar tanah yang telah dibebaskan oleh KPC. Pada tanggal 17 Oktober 2006, Pengadilan Negeri Sangatta memutuskan bahwa KPC adalah pemilik yang sah atas tanah tersebut dan surat kepemilikan tanah atas nama Tergugat tidak memiliki kekuatan hukum. Atas putusan PN Sangatta tersebut, Tergugat telah mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur. Pada tanggal 21 September 2007, Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur melalui putusannya menguatkan putusan PN Sangatta. Atas putusan Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur tersebut, pada tanggal 13 Mei 2008, Tergugat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara masih dalam proses kasasi di Mahkamah Agung. j. Pada tanggal 7 Maret 2007, Pengadilan Negeri Sangatta telah memutus perkara gugatan KPC (Penggugat) terhadap Kelompok Tani Masyarakat Bengalon (Tergugat), yang telah melakukan penutupan jalan menuju pelabuhan pengangkutan batubara menjadi terhalang, dimana PN Sangatta memenangkan KPC dengan dikabulkannya gugatan Penggugat. Atas putusan PN Sangatta tersebut, Kelompok Tani Masyarakat Bengalon telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur di Samarinda. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara masih dalam proses di Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 42. CONTINGENCIES (Continued) i. KPC (Plaintiff) filed a lawsuit against Tony JF Massie (Defendant) on legal grounds that Defendant had unlawfully occupied the KPCs land of an area of 400x400 m2 that constitutes part of 13 hectares of land acquired by KPC. On October 17, 2006, the District Court of Sangatta pronounced that KPC is the legal owner of the land and the land certificate on behalf of the Defendant does not possess any legal power. By the decision of the Court, the Defendant lodged an appeal to the High Court of East Kalimantan.

On September 21, 2007, the High Court of East Kalimantan through its decision supported the decision of District Court of Sangatta. Based on this decision of High Court of East Kalimantan, on May 13, 2008, the Defendant filed cassation to the Supreme Court. Up to the completion date of the consolidated financial statements, the case is still under the cassation process in the Supreme Court. j. On March 7, 2007, the District Court of Sanggata ruled the lawsuit of KPC (Plaintiff) against the Farmer Group of Bengalon People (Defendant) for damages resulting from blockade of road heading to the coal loading harbor at Bengalon, in which the District Court of Sangatta ruled in the Plaintiffs favour. By the decision of the District Court of Sangatta, the Farmer Group of Bengalon People lodged an appeal to the High Court of East Kalimantan in Samarinda. Up to the completion date of the consolidated financial statements, the case is still under process at the High Court of East Kalimantan.

170

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 42. KONTINJENSI (Lanjutan) k. HM Rhodi Firdaus, Dahri, Norhaidi, Syarbaini, M. Zaini dan Utuh Nani (Penggugat) mengajukan gugatan pada Pengadilan Negeri Pelaihari atas lahan yang dieksplorasi oleh Arutmin seluas 12 hektar. Penggugat menuntut kompensasi dari Arutmin sebesar Rp660 milyar untuk batubara yang ditambang dan sebesar Rp2,4 milyar untuk penggunaan tanah. Arutmin menyatakan bahwa Penggugat tidak mempunyai bukti kepemilikan atas tanah tersebut. Pengadilan Negeri Banjarmasin melalui putusan tertanggal 3 April 2007, HM Rhodi Firdaus dinyatakan pemilik sah atas tanah sengketa tersebut. Tetapi Arutmin tidak terbukti melakukan penyerobotan dan oleh karenanya tidak dikenakan kewajiban memberikan ganti kerugian. Terhadap keputusan itu Arutmin mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Banjarmasin. Pada bulan Februari 2008, Pengadilan Tinggi Banjarmasin menguatkan putusan Pengadilan Negeri Pelaihari. Atas putusan ini, pada 9 April 2008, Arutmin mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Pada tanggal 11 Desember 2008, Mahkamah Agung menerbitkan putusan yang menolak permintaan kasasi Arutmin. Sehingga, posisi terakhir merujuk kepada hasil keputusan dari Pengadilan Negeri, yang dimana walaupun pengadilan memutuskan bahwa HM Rhodi Firdaus adalah pemilik sah tanah sengketa, pengadilan juga memutuskan bahwa Arutmin tidak memiliki kewajiban untuk membayar kompensasi apapun. Hal ini dikuatkan oleh penetapan Pengadilan Negeri Pelaihari tanggal 12 Desember 2009 yang menyatakan bahwa putusan Pengadilan Negeri, putusan Pengadilan Tinggi, serta putusan Mahkamah Agung tidak dapat dieksekusi terhadap Arutmin. Namun demikian, untuk menegaskan posisi hukum Arutmin, Arutmin dalam proses mengajukan permohonan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, proses pengajuan peninjauan kembali sedang berjalan.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 42. CONTINGENCIES (Continued) k. HM Rhodi Firdaus, Dahri, Norhaidi, Syarbaini, M. Zaini and Utuh Nani (Plaintiffs) filed a lawsuit at the District Court of Pelaihari regarding the claim of the land explored by Arutmin covering 12 hectares. The Plaintiffs demanded compensation from Arutmin amounting to Rp660 billion for coal mined and Rp2.4 billion for the use of the land. Arutmin argued that the Plaintiffs have no evidence that they owned the land. The decision was announced by the Court of Banjarmasin on April 3, 2007, declaring HM Rhodi Firdaus the legal owner of the disputed land. However, Arutmin was not proven guilty of unlawful occupation of the land, and hence no obligation to pay damages was imposed on Arutmin. Arutmin lodged an appeal with the High Court of Banjarmasin. In February 2008, the High Court of Banjarmasin supported the Decision of the District Court of Pelaihari. Based on this decision, on April 9, 2008, Arutmin filed cassation to the Supreme Court. On December 11, 2008, the Supreme Court issued a decision which rejected Arutmin's cassation application. Therefore, the current standing of the case refers to the decision of the District Court, wherein although the court found that HM Rhodi Firdaus is the legal owner of the disputed land, Arutmin is not liable for any compensation. This position is confirmed by the decision of the District Court of Pelaihari dated 12 December 2009 which stated that the decision of the District Court, the decision of High Court, and the decision of the Supreme Court are non-executable against Arutmin. However, to ensure Arutmin's legal position on the case, Arutmin is in the process of filing application for judicial review at the Supreme Court. Up to the date of this consolidated financial statement, the process of filing the application for judicial review is still ongoing.

171

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 42. KONTINJENSI (Lanjutan) l. Pada tanggal 12 April 2007, Arutmin mengajukan gugatan terhadap Bupati Tanah Bumbu di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Banjarmasin atas pemberian Kuasa Pertambangan kepada PT Radhitya Bara Moya, PT Titan Bumi Artha dan PT Berkat Banua Inti, yang menumpang dan menindih wilayah Arutmin sesuai dengan PKP2B wilayah DU 317/KALSEL. Ketiga perusahaan pemilik Kuasa Pertambangan turut terlibat dalam perkara ini. Pada tanggal 13 Agustus 2007, PUTN Banjarmasin menolak gugatan Arutmin. Atas putusan ini pada tanggal 22 Agustus 2007, Arutmin mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN). Pada tanggal 22 Mei 2008, PTTUN membatalkan putusan PTUN Banjarmasin dan memutuskan (1) membatalkan Kuasa Pertambangan yang diterbitkan Bupati Tanah Bumbu atas nama PT Radhitya Bara Moya, PT Titan Bumi Artha dan PT Berkat Banua Inti, (2) memerintahkan Bupati Tanah Bumbu untuk mencabut tiga Kuasa Pertambangan tersebut, dan (3) menjatuhkan hukuman kepada Bupati Tanah Bumbu untuk membayar biaya perkara. Atas putusan PTTUN di atas, pada tanggal 19 September 2008, PT Radhitya Bara Moya, PT Titan Bumi Artha dan PT Berkat Banua Inti mengajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung. Pada tanggal 27 Januari 2009, Mahkamah Agung menolak seluruh kasasi tersebut. m. Pada tanggal 25 September 2007, Thiess mengajukan gugatan terhadap Arutmin di Mahkamah Agung Queensland mengenai biaya overhaul untuk tambang Senakin dan overhead untuk tambang Senakin dan Satui. Atas gugatan tersebut, Arutmin menggugat kembali dihadapan Mahkamah Agung Queensland atas dua gugatan tersebut di atas dengan mengajukan hutang yang masih belum dibayar oleh Thiess sebesar USD22 juta. Pada tanggal 21 Januari 2008, Thiess mengajukan gugatan yang telah diperbaharui kepada Mahkamah Agung. Kemudian, Arutmin mengajukan pembelaan dan gugatan balik kepada Mahkamah Agung Queensland pada tanggal 27 Juni 2008.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 42. CONTINGENCIES (Continued) l. On April 12, 2007, Arutmin filed a lawsuit against the Regent of Tanah Bumbu District in the State Administrative Court (PTUN) of Banjarmasin in respect of the issuance of Mining Authority Licenses to PT Radhitya Bara Moya, PT Titan Bumi Artha and PT Berkat Banua Inti, which overlap Arutmins CCOW area of DU 317/KALSEL. The three mining concessionaires have also became involved in this dispute. On August 13, 2007, PTUN of Banjarmasin rejected Arutmin's claim. Based on this decision on August 22, 2007, Arutmin filed an appeal to the High State Administrative Court (PTTUN). On May 22, 2008, the High Administrative Court canceled the Decision of State Administrative Court of Banjarmasin and decided to (1) cancel the Mining Authority Licenses under the name of PT Radhitya Bara Moya, PT Titan Bumi Artha and PT Berkat Banua Inti, (2) order the Regent of Tanah Bumbu District to revoke these Mining Authority Licenses, and (3) sentence the Regent of Tanah Bumbu District to pay the cost of the case. Based on this decision, on September 19, 2008, PT Radhitya Bara Moya, PT Titan Bumi Artha and PT Berkat Banua Inti filed applications for cassation to the Supreme Court. On January 27, 2009, the Supreme Court rejected those cassation. m. On September 25, 2007, Thiess commenced proceedings against Arutmin in the Supreme Court of Queensland with regards to overhaul claim for Senakin site and overheads claim for Senakin and Satui sites. In response to this claim, Arutmin filed a counter-claim in the Supreme Court of Queensland by submitting outstanding debt claim against Thiess amounting to USD22 million. On January 21, 2008, Thiess submitted an amended claim to the Supreme Court. Later on, Arutmin submitted its defenses and counter-claim to the Supreme Court of Queensland on June 27, 2008.

172

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 42. KONTINJENSI (Lanjutan) Selanjutnya, Thiess mengajukan klaim yang besar yang mendesak Arutmin untuk menghentikan pembayarannya ke kontraktor yang diatur di dalam CDA. Thiess mengajukan gugatan di Pengadilan Tinggi Inggris guna memperoleh Perintah dari Pengadilan yang meminta Arutmin untuk melakukan pembayaran atas jumlah yang diperselisihkan berdasarkan Perjanjian Operasi ke dalam Rekening Perselisihan di Standard Chartered Bank, Singapura. Pada tanggal 9 Februari 2009, Arutmin dan Thiess menandatangani Akta Penyelesaian selain Pembaharuan Perjanjian Operasi, di mana masing-masing pihak setuju atas substantive merits dari kelanjutan penyelesaian, untuk menunda dan kemudian membatalkan dan menghentikan gugatan serta menyelesaikan seluruh gugatan dan final sifatnya. Melalui sebuah surat keputusan tertanggal 8 Mei dan 11 Mei, 2009, baik gugatan di Queensland maupun gugatan di London dihentikan dan gugatan Thiess dihapuskan tanpa perintah lebih lanjut mengenai penyelesaian biayanya. Pada tanggal 19 Mei 2009, dibuat Akta Pembaharuan untuk Akta Penyelesaian. n. Pada tanggal 9 Juni 2009, Arutmin mengajukan dua tuntutan hukum di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Banjarmasin terhadap keputusan Bupati Tanah Bumbu, mengenai terbitnya izin eksploitasi dan eksplorasi kepada PT Anzawara Satria dan CV Putra Parahyangan Mandiri yang melewati wilayah PKP2B No. DU 314/KALSEL dan DU 322/KALSEL.. Pada tanggal 30 Juni 2009 melalui putusan sela, Pengadilan menerima permohonan PT Anzawara Satria untuk menjadi pihak intervensi yang selanjutnya diikuti oleh CV Putra Parahyangan Mandiri pada tanggal 28 Juli 2009.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 42. CONTINGENCIES (Continued) Furthermore, Thiess was submitting large claims that forced Arutmin to block its payments to the contractor under the CDA. Thiess commenced proceedings in the English High Court seeking a Court Order requiring Arutmin to make payments in respect of the disputed amounts under the Operating Agreement into a Dispute Account with Standard Chartered Bank, Singapore.

On February 9, 2009, Arutmin and Thiess signed a Deed of Settlement aside from the Amended and Restated Operating Agreement, whereby the parties agreed without admission by either party regarding the substantive merits of the above proceedings, to the suspension and subsequent withdrawals from and discontinuance of the proceedings and the full and final settlement of all claims. By a consent order dated May 8 and May 11, 2009, both the Queensland proceedings and the London proceedings were discontinued and Thiess claim was dismissed with no order as to costs. On May 19, 2009, there was a Deed of Amendment that sets out the amendments to the Deeds of Settlement. n. On June 9, 2009, Arutmin filed two lawsuits in the State Administrative Court of Banjarmasin against the decrees of the Regent of Tanah Bumbu District concerning the issuance of exploration and exploitation mining rights to PT Anzawara Satria and CV Putra Parahyangan Mandiri that overlap Arutmin's CCOW areas of, respectively, No. DU 314/ KALSEL and DU322/KALSEL.. On June 30, 2009, through interlocutory judgment, the Court granted the request of PT Anzawara Satria to be the intervening party of the proceeding, which was subsequently followed by CV Putra Parahyangan Mandiri on July 28, 2009.

173

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 42. KONTINJENSI (Lanjutan) Pada tanggal 4 Agustus 2009, melalui putusan sela, Pengadilan menolak tuntutan balik yang diajukan oleh Bupati Tanah Bumbu dan PT Anzawara Satria. Pada tanggal 11 Agustus 2009, PT Anzawara Satria melakukan banding pada putusan sela yang langsung ditolak oleh Pengadilan, yang menyatakan para pihak harus menunggu keputusan final. Pada tanggal 3 November 2009, Pengadilan menerbitkan dua putusan yang mengabulkan gugatan Arutmin. Putusan-putusan tersebut membatalkan izin eksplorasi dan eksploitasi masing-masing dari PT Anzawara Satria dan CV Putra Parahyangan Mandiri, dan memerintahkan Bupati Tanah Bumbu untuk mencabut izin-izin tersebut. Pada tanggal yang sama Pengadilan juga menerbitkan dua penetapan yang menangguhkan keberlakuan izin-izin eksplorasi dan eksploitasi masingmasing dari PT Anzawara Satria dan CV Putra Parahyangan Mandiri. Atas diterbitkannya putusan dan penetapan tersebut PT Anzawara Satria dan CV Putra Parahyangan Mandiri telah mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN). Sampai dengan tanggal laporan konsolidasian ini, perkara-perkara tersebut di atas masih dalam proses pemeriksaan di PTTUN. o. Pada tanggal 28 Maret 2008, Perusahaan kontraktor batubara, Thiess Contractors Indonesia (Thiess), mengirimkan surat kepada KPC untuk mengajukan kompensasi atas biaya tambahan yang terjadi sejak bulan Juli 2007 dan biaya yang akan terus berlangsung sampi dengan terjadinya perubahan harga. Thiess menyatakan bahwa pada saat ini peningkatan harga pada biaya jasa pertambangan tidak lagi mencerminkan peningkatan biaya operasional, maka harus direvisi mulai pada bulan Juli 2007. Di pihak lain, KPC berkeyakinan bahwa biaya jasa pertambangan oleh Thiess masih diatas tarif rata-rata dibandingkan dengan kontraktor lainnya. Klaim atas peningkatan harga yang diajukan oleh Thiess adalah sekitar USD36,8 juta pada tanggal 31 Desember 2009. Sampai dengan tanggal penyelesain laporan keuangan, para pihak telah memulai dengan melakukan proses arbitrasi.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 42. CONTINGENCIES (Continued) On August 4, 2009, through interlocutory judgement, the Court denied the counterclaim proposed by Regent of Tanah Bumbu District and PT Anzawara Satria. On August 11, 2009, PT Anzawara Satria requested an appeal on the interlocutory judgment that was directly declined by the Court, which determined the parties to wait for the final decision instead. On 3 November 2009, the Court issued two decisions which approved Arutmin's claim. The decisions terminated the exploration and exploitation permits of each PT Anzawara Satria and CV Putra Parahyangan Mandiri, and ordered the Regent of Tanah Bumbu to revoke such permits. At the same time, the Court also issued two decrees which postponed the validity of the exploration and exploitation permit of each PT Anzawara Satria and CV Putra Parahyangan Mandiri. Due to the issuance of such court decisions and decrees, PT Anzawara Satria and CV Putra Parahyangan Mandiri had filed appeals to the High Administrative Court. Up to the date of this consolidated financial statement, the above cases are still being examined by the High Administrative Court.

o. On March 28, 2008, Thiess Contractors Indonesia (Thiess), a mining contractor of the Company sent a letter to the KPC, seeking compensation for additional costs incurred since July 2007 and costs that would continue to be incurred until a revised pricing is made. Thiess claimed that the current escalation rate formula with regards to mining service fee no longer reflects the actual increase in its operating costs, hence must be revised starting July 2007. On the other hand, KPC believes that the current mining service fee rate with Thiess is still above other comparable mining contractors rate. The claim for this escalation rate dispute is approximately USD36.8 million as of December 31, 2009. As of the completion date of the financial statements, the parties have started with the arbitration process.

174

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 42. KONTINJENSI (Lanjutan) p. Izin dari Menteri Kehutanan Indonesia Berdasarkan surat keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 463.K/40.00/MBP/2005 tanggal 28 Desember 2005, Pemerintah Pusat menyetujui tahap konstruksi PT Dairi Prima Mineral (Dairi), Anak perusahaan, efektif tanggal 8 November 2005 sampai tanggal 7 November 2008. Berdasarkan rencana pertambangan Dairi, sebuah tambang bawah tanah dan fasilitas-fasilitas penunjangnya akan dikembangkan di Kabupaten Dairi, Pakpak Barat dan Aceh Singkil, di propinsi Sumatera Utara dan Naggroe Aceh Darussalam. Namun, beberapa bagian dari wilayah kontrak termasuk sebagai kawasan hutan lindung. Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.14/Menhut-II/2006 terkait dengan tata cara pemanfaatan area-area hutan, maka diperlukan izin dari Menteri Kehutanan yang mencakup periode lima tahun, tapi dapat diperpanjang. Pada tahun 2006, Dairi mengajukan izin pinjam pakai lahan untuk melakukan kegiatan di area hutan lindung. Pada tanggal 13 Februari 2007, dalam sebuah dengar pendapat Dairi mempresentasikan rencana tambangnya dihadapan Dewan Perwakilan Rakyat. Walaupun belum mendapatkan keputusan, manajemen yakin bahwa izin yang diperlukan akan diberikan karena kegiatan Dairi didukung oleh pemerintah setempat dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada tanggal 20 Juli 2007, Dairi mengirimkan surat kepada Menteri Kehutanan guna memohon untuk mempercepat turunnya izin pinjam pakai hutan lindung Batu Ardan mencakup 37 hektar yang berlokasi di wilayah Sopokomil, desa Silima Pungga-pungga, Provinsi Sumatera Utara. Pada tanggal 19 September 2007, Dairi menerima sebuah surat dari Departemen Kehutanan yang menyebutkan bahwa konsep Keputusan Presiden yang memuat persetujuan atas kegiatan penambangan bawah tanah Dairi telah disampaikan ke Sekretaris Kabinet.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 42. CONTINGENCIES (Continued) p. Permit from the Ministry of Forestry of Indonesia Based on the Ministry of Energy and Mineral Resources decision letter No. 463.K/ 40.00/MBP/2005 dated December 28, 2005, the Central Government approved the construction phase of PT Dairi Prima Mineral (Dairi), the Subsidiary, construction phase effective from November 8, 2005 until November 7, 2008. Based on Dairis mine plan, an underground mining and related facilities will be developed in Dairi, West Pakpak and Aceh Singkil Regencies, North Sumatra and Nanggroe Aceh Darussalam provinces. However, certain parts of the contract area fall within the protected forest. Based on the Regulation of Ministry of Forestry No. P.14/Menhut-II/2006 regarding guideliness for the usage of forest areas, a permit from the Ministry of Forestry, which covers for a period of five years but is extendable is mandatory. In 2006, Dairi requested a land use permit to undertake activities in the protected forest. On February 13, 2007, a hearing was held wherein Dairi made a presentation of its mine plan to the Indonesian Parliament. Although they received no decision, the management believes that necessary permit will be granted as Dairi activities have been supported by the local government and the Ministry of Energy and Mineral Resources. On July 20, 2007, Dairi sent a letter to the Ministry of Forestry requesting acceleration of the land use permit in protected forest Batu Ardan totaling 37 hectares, which is located in Sopokomil area, Silima Pungga-pungga subdistrict, North Sumatra province. On September 19, 2007, Dairi received a letter from the Forestry Department that said the draft of Presidential Decree approving Dairis underground mining activites had been sent to the Secretary of the Cabinet.

175

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 42. KONTINJENSI (Lanjutan) Menanggapi surat di atas, Dairi mengajukan surat keberatan pada tanggal 29 Oktober 2007, dimana manajemen yakin bahwa mereka telah mentaati semua peraturan yang terkait dan tidak akan memberi dampak negatif terhadap lingkungan atas kegiatan penambangan bawah tanah di wilayah hutan lindung. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Dairi belum menerima tanggapan lebih lanjut dari Pemerintah Indonesia. Pada bulan April 2009, manajemen Dairi menghentikan sementara aktivitas konstruksi Proyek Dairi sementara menunggu persetujuan final Menteri Kehutanan yang menyebabkan pemberhentian beberapa karyawan dan perjanjian dengan para kontraktor. q. Pada tanggal 21 November 2006, Dairi menandatangani perjanjian desain dan pembangunan fasilitas pelabuhan dengan Rinkai - PCI Consortium dengan nilai kontrak sebesar USD24.998.317. Pada tahun 2009, Dairi memperdebatkan jumlah hutang kepada Rinkai berdasarkan sertifikat dari Ausenco, sebagai pengawas proyek, bahwa Rinkai kelebihan penagihan pekerjaan dalam pelaksanaan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, Dairi dan Rinkai masih bernegosiasi. r. Kandar Boangmanalu dan Kadir Boangmanalu (Penggugat) menggugat Dairi atas kompensasi sebanyak Rp155 juta (setara dengan USD16.802) untuk tanah di Delleng Sumungun, Desa Longkotan, Kecamatan Silima Pungga-pungga, Kabupaten Dairi dengan luas 3.000 meter persegi. Penggugat menuntut bahwa Dairi telah menggunakan tanah tersebut tanpa dasar hukum sejak tahun 1998. Pada tanggal 5 Desember 2001, Pengadilan Negeri menolak tuntutan Penggugat. Keputusannya dinyatakan melalui surat keputusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tertanggal 23 Juli 2003. Penggugat mengajukan banding atas keputusan tersebut, namun pada tanggal 31 Januari 2007, Mahkamah Agung Indonesia menyatakan keputusan final yang menguntungkan bagi Dairi.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 42. CONTINGENCIES (Continued) In response to the above letter, Dairi submitted an objection letter on October 29, 2007, as the management believes that they have complied with all related regulations and there will be no negative environmental impact from the operation of underground mining in the protected forest. Up to the completion date of the consolidated financial statements, Dairi has received no response from the Government of Indonesia. In April 2009, the management of Dairi has temporarily suspended the construction activities for the Dairi Project while awaiting the final Ministry of Forestry approval resulting in the termination of several employees and agreements with the contractors. q. On November 21, 2006, Dairi entered into an agreement with Rinkai - PCI Consortium (Rinkai) for the design and construction of port facilities for a total contract value of USD24,998,317. In 2009, Dairi disputed the amount payable to Rinkai based on the certification from Ausenco, the project superintendent, that Rinkai has over-billed the work-in-progress. As of the completion date of the consolidated financial statements, discussions between Dairi and Rinkai are still ongoing. r. Kandar Boangmanalu and Kadir Boangmanalu (the Plaintiffs) sued Dairi for compensation amounting to Rp155 million (equivalent to USD16,802) for the land in Delleng Sumungun, Longkotan Village, Silima Pungga-pungga subdistrict, Dairi Regency with area of 3,000 square meters. The Plaintiffs claimed that Dairi has been using the said land without any legal basis since 1998. On December 5, 2001, the Sidikalang district court rejected the Plaintiffs claim. The decision was affirmed by the North Sumatera high court in its decision letter dated July 23, 2003. The Plaintiffs appealed the decision, however, on January 31, 2007, the Indonesian Supreme Court ruled with finality in favor of Dairi.

176

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 42. KONTINJENSI (Lanjutan) Selanjutnya, Dairi mengirimkan surat kepada Presiden Republik Indonesia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Kehutanan, Bupati Dairi, Kepala Departemen Kehutanan Sumatera Utara, dan Kepala Departemen Kehutanan Kabupaten Dairi untuk memperoleh status hukum atas tanah yang digunakan sebagai base camp. Dairi juga meminta kepada Pengadilan Tinggi Sidikalang dan kemudian, kepada Pengadilan Negeri Sidikalang, untuk melakukan Peninjauan Kembali guna memperoleh status legal atas tanah tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, Dairi belum menerima jawaban dari Pengadilan Tinggi Sumatera Utara ataupun dari Pengadilan Negeri Sidikalang. s. PT Citrapalu Minerals (CPM), Anak perusahaan, melakukan perjanjian Kontrak Karya yang meliputi sebuah area konsesi yang terletak di dalam Taman Hutan Raya, yang dinyatakan sejak tahun 1999. Undang-Undang Kehutanan No. 41 yang mulai berlaku sejak tahun 1999, melarang eksploitasi sumber daya alam di area Taman Hutan Raya, termasuk wilayah Kontrak Karya yang diberikan sebelumnya. Saat ini, CPM masih dalam proses untuk mendapatkan izin eksplorasi dari Pemerintah Indonesia. Selanjutnya, pemulihan atas pengeluaran eksplorasi tergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial. Oleh karena itu, CPM yakin akan mendapatkan izin dan melanjutkan aktivitas di area konsesi. t. PT Gorontalo Minerals (GM), Anak perusahaan, melakukan perjanjian Kontrak Karya yang meliputi sebuah area konsesi yang terletak didalam Taman Nasional, yang dinyatakan sejak tahun 1999. Undang-Undang Kehutanan No. 41 yang mulai berlaku sejak tahun 1999, melarang eksploitasi sumber daya alam di area Taman Nasional, termasuk wilayah Kontrak Karya yang diberikan sebelumnya. Saat ini, GM masih dalam proses untuk mendapatkan izin eksplorasi dari Pemerintah Indonesia. Selanjutnya, pemulihan atas pengeluaran eksplorasi tergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial. Oleh karena itu, GM yakin akan mendapatkan izin dan melanjutkan aktivitas di area konsesi.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 42. CONTINGENCIES (Continued) Subsequently, Dairi sent letters to the President of Indonesia, Minister of Energy and Mineral Resources, Minister of Forestry, Regent of Dairi, Chief of North Sumatera Forestry Office, and the Chief of Dairi Regency Forestry Office to obtain legal status of the land used as a base camp. Dairi also requested the North Sumatera High Court and later, the Sidikalang District Court, to perform reconsideration (Peninjauan Kembali) to obtain legal status of the land.

As of the completion date of the financial statements, Dairi has not received any reply from the North Sumatera High Court or the Sidikalang District Court. s. PT Citrapalu Minerals (CPM), the Subsidiary, entered into a Contract of Work (CoW) that includes a concession area located within Grand Forest Park, which was declared in 1999. Forestry Law 41, which became effective in 1999, prohibits the exploitation of natural resources within areas of Grand Forest Park, including the CoW that was granted prior to the declaration. Currently, CPM is in the process of obtaining special permits to explore from the GOI. Furthermore, the ultimate recovery of exploration expenditure carried forward is dependent on successful development and commercial exploitation. Hence, CPM believes in its ability to be granted a permit and continue its activities in the concession area. t. PT Gorontalo Minerals (GM), the Subsidiary, entered into a CoW that includes a concession area located within a National Park, which was declared in 1999. Forestry Law 41, which became effective in 1999, prohibits the exploitation of natural resources within areas of National Park, including CoW that was granted prior to the declaration. Currently, GM is in the process of obtaining special permits to explore from the GOI. Furthermore, the ultimate recovery of exploration expenditure carried forward is dependent on successful development and commercial exploitation. Hence, GM believes in its ability to be granted a permit and continue its activities in the contract area.

177

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 42. KONTINJENSI (Lanjutan) u. Iuran Kehutanan Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 2 tanggal 4 Februari 2008, semua perusahaan yang memiliki kegiatan dalam area hutan produksi dan hutan lindung yang tidak berkenaan dengan kegiatan kehutanan berkewajiban untuk membayar iuran kehutanan antara Rp1,2 juta sampai dengan Rp3 juta per hektar setiap tahunnya dan berlaku sejak tahun 2008. Anak perusahaan masih mempelajari pengaruh peraturan ini terhadap kegiatan operasionalnya. v. Perpajakan Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh (10) tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima (5) tahun sejak saat terhutangnya pajak. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan Anak perusahaan menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak atau sedang menunggu hasil pemeriksaan pajak. Perusahaan dan Anak perusahaan telah mengajukan keberatan dan/atau banding yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, masih tertunda putusannya atau sedang dalam proses, yang hasil akhirnya mungkin substansial, tetapi belum bisa ditentukan (Catatan 37).

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 42. CONTINGENCIES (Continued) u. Forestry Fee Based on Government Regulation (GR) No. 2 dated February 4, 2008, all companies that have activities in production and protected forest areas that are not related to forestry activities will have an obligation to pay a forestry fee ranging from Rp1.2 million to Rp3 million per hectare annually effective from 2008. The Subsidiaries are reviewing the impact of the said regulation on their operations. v. Taxation Under the taxation laws of Indonesia, the company submits tax returns on the basis of self-assessment. The Director General of Tax (DGT) may assess or amend taxes within ten (10) years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five (5) years of the time the tax become due.

As of December 31, 2009 and 2008, the Company and its Subsidiaries received several Tax Assessment Letters or are still waiting the results of tax assessment. The Company and its Subsidiaries have filed objections and/or appeals that up to the completion date of the consolidated financial statements are still in process or pending decisions, the outcome of which could be substantial but are not presently determinable (Note 37).

178

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 43. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG YANG BUKAN DOLAR AMERIKA SERIKAT Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang yang bukan Dolar Amerika Serikat, sebagai berikut:

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 43. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES At December 31, 2009 and 2008, the Company and its Subsidiaries had monetary assets and liabilities other than United States Dollar as follows: 2009

Dalam mata uang asing/ Foreign Currencies Aset Kas dan bank IDR AUD EUR MRO JPY IDR IDR IDR IDR

Jumlah/ Amount 138.425.687.800 3.643.237 1.999.147 170 21.537 1.609.496.200 169.444.569.200 6.656.412.600 6.272.174.148.600

Setara dengan USD/ Equivalent in USD 14.726.137 3.278.913 2.878.772 42.617 23.260 171.223 18.026.018 708.129 667.252.569 707.107.638 Assets Cash on hand and in banks

Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Tagihan PPN Sub-jumlah Kewajiban Hutang usaha

Restricted cash in banks Trade receivables Other receivables VAT recoverable Sub-total Liabilities Trade payables

IDR AUD EUR SGD GBP IDR IDR

591.506.364.600 916.871 7.516 142.493 259.996.639.800 78.748.839.528

62.926.209 825.184 10.823 101.170 40.228.434 8.377.536 112.469.356 594.638.282

Hutang lain-lain Hutang pajak Sub-jumlah Aset Bersih

Other payables Taxes payable Sub-total Net Assets

2008 Dalam mata uang asing/ Foreign Currencies Aset Kas dan bank IDR AUD JPY MRO EUR Setara dengan USD/ Equivalent in USD 11.710.919 5.883.369 184.002 14.511 2.687 Assets Cash on hand and in banks

Jumlah/ Amount 128.234.563.050 8.526.509 16.619.857 58 1.907

179

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 43. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG YANG BUKAN DOLAR AMERIKA SERIKAT (Lanjutan)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 43. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (Continued)
2008

Dalam mata uang asing/ Foreign Currencies Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Tagihan PPN Sub-jumlah Kewajiban Hutang usaha Hutang lain-lain Hutang pajak Pinjaman jangka panjang IDR IDR IDR IDR

Jumlah/ Amount 6.734.228.100 135.950.425.800 8.326.292.400 4.940.232.944.700

Setara dengan USD/ Equivalent in USD 614.998 12.415.564 760.392 451.162.826 482.749.268 Restricted cash in banks Trade receivables Other receivables VAT recoverable Sub-total Liabilities Trade payables Other payables Taxes payable Long-term loans

IDR EUR IDR IDR GBP CAD IDR

80.059.037.111 2.287.551 4.191.471.145.350 1.754.034.488.100 48.261.643 55.284.656 330.121.903.595

7.311.327 3.223.986 382.782.753 160.185.798 69.496.766 45.333.418 30.148.119 698.482.167 (215.732.899 )

Sub-jumlah Kewajiban Bersih

Sub-total Net Liabilities

44. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN a. Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian tahun 2008 sehubungan dengan penyesuaian atas perbedaan jumlah pajak yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) atas Pajak Penghasilan Badan dengan jumlah hutang pajak yang sebelumnya disajikan. Selanjutnya, Perusahaan mengakui perolehan dividen atas laba bersih tahun 2007 dari Kalimantan Coal Limited, Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh yang berlokasi di Republik Mauritius sehubungan dengan Controlled Foreign Corporation Rule mengenai Perolehan Dividen. Oleh karena itu, Perusahaan telah mengakui perolehan dividen tersebut sebesar USD248 juta.

44. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS a. The Company restated the 2008 consolidated financial statements relating to adjustments on the difference between the tax declared in the Annual Corporate Income Tax Return against the tax payable as previously reported. Furthermore, the Company recorded deemed dividend on the 2007 net income of Kalimantan Coal Limited, a wholly-owned Subsidiary domiciled in the Republic of Mauritius in relation to the Controlled Foreign Corporation Rule on Deemed Dividend. Hence, the Company has recognized deemed dividend amounting to USD248 million.

180

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 44. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) b. Anak perusahaan, PT Arutmin Indonesia (Arutmin) dan PT Kaltim Prima Coal (KPC), melaporkan pembetulan SPT atas Pajak Penghasilan Badan untuk tahun 2005 sampai dengan tahun 2007, dan pada bulan Desember 2009, Arutmin dan KPC telah melunasi seluruh kewajiban pajak tahun 2008 berdasarkan SPT Pajak Penghasilan Badan yang sudah dilaporkan secara mengangsur. Berdasarkan pembetulan SPT untuk tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 tersebut, Arutmin dan KPC harus membayar tambahan pajak penghasilan badan. Tambahan pembayaran tersebut telah dilakukan sehubungan dengan pemeriksaan pajak pendahuluan oleh Kantor Pajak. Dengan demikian, jumlah keseluruhan sebesar USD600 juta telah dibayarkan. Selanjutnya, pada tanggal 18 Januari 2010, KPC mengajukan argumentasi praperadilan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sehubungan dengan pemeriksaan bukti awal adanya tindak pidana kewajiban pajak. Pada tanggal 9 Februari 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak menerima argumentasi praperadilan yang diajukan KPC. Oleh karena itu, berdasarkan hasil keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, manajemen memutuskan untuk menyajikan kembali laporan keuangan KPC untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 untuk menyajikan dampak dari penyesuaian terhadap akun yang berhubungan dengan pajak penghasilan badan untuk tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Berdasarkan keputusan itu pula, manajemen Arutmin memutuskan untuk menyajikan kembali laporan keuangan Arutmin untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 karena manajemen yakin bahwa kondisi perpajakan KPC memiliki substansi yang sama dengan Arutmin.
2008 Dilaporkan Sebelumnya/ As Reported Tagihan pajak Aset pajak tangguhan Aset tidak lancar lainnya pihak ketiga Hutang pajak Kewajiban pajak tangguhan Hak minoritas atas aset bersih Anak perusahaan Saldo laba 51.561.664 28.585.773 242.304.780 69.129.018 159.020.728 565.384.897 1.298.077.193

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 44. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) b. The Subsidiaries, PT Arutmin Indonesia (Arutmin) and PT Kaltim Prima Coal (KPC), filed revised Annual Corporate Income Tax Returns for fiscal years 2005 to 2007, and in December 2009, Arutmin and KPC, through several installments, have fully paid the 2008 tax liability based upon the submitted Annual Corporate Income Tax Return. The revised Annual Tax Returns for fiscal years 2005 to 2007 required Arutmin and KPC to pay an additional corporate income tax expense. The additional payments were made related to preliminary tax examination by the Tax Authorities. As a result, total amount of USD600 million has been paid. Furthermore, on January 18, 2010, KPC filed a pretrial argument with the South District Jakarta Court relating to evidence investigation for criminal indication on tax obligation. On February 9, 2010, South Jakarta District Court has rejected the pretrial argument of KPC. Hence, based on the decision of South Jakarta District Court, the management has decided to restate KPCs financial statements for the year ended December 31, 2008 to effect the adjustments on accounts relating to the corporate income taxes for the years 2005 to 2008. Based on that decision also, the management of Arutmin has decided to restate Arutmins financial statement for the year ended December 31, 2008 as the management believes that the tax position in KPC has the same substance with Arutmin.

Adjustmen/ Adjustment (4.989.764 ) 28.350.349 (92.161.478 ) 536.099.211 2.728.097 (212.526.276 ) (420.987.100 )

2008 Disajikan Kembali/ As Restated 46.571.900 56.936.122 150.143.302 605.228.229 161.748.825 352.858.621 877.090.093 Claims for tax refund Deferred tax assets Other non-current assets third party Taxes payable Deferred tax liabilities Minority interest in net asset of Subsidiaries Retained earnings

181

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 44. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
2008 Dilaporkan Sebelumnya/ As Reported Beban pajak penghasilan - kini Beban (manfaat) pajak penghasilan - tangguhan Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan Laba bersih 73.409.321 16.595.801 297.355.853 645.365.258

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 44. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
2008 Disajikan Kembali/ As Restated 494.441.001 (5.263.436 ) 171.857.707 371.690.961 Income tax expense - current Income tax expense (benefit) deferred Minority interest in net income of Subsidiaries Net income

Adjustmen/ Adjustment 421.031.680 (21.859.237 ) (125.498.146 ) (273.674.297 )

45. MANAJEMEN RISIKO Implementasi Manajemen Risiko Selama beberapa tahun terakhir, Persusahaan secara aktif melakukan restrukturisasi, meningkatkan sistim governance, dan dan menempatkan Perseroan untuk menjadi yang terkemuka dalam industri pertambangan. Dalam dunia bisnis yang dinamis dan penuh persaingan, Perusahaan tidak akan mampu mengelola risiko stratejik maupun taktis dengan hanya bersikap pasif. Oleh karena itu Perseroan telah mengembangkan berbagai cara dan pendekatan guna menggali berbagai dimensi risiko yang dihadapi Perseroan terkait dengan kegiatan serta kemungkinan terjadinya risiko tersebut sehingga kita mampu mengelola risiko dan menjadikannya hal yang menguntungkan Perseroan. Penerapan manajemen risiko korporat (Enterprise Risk Management - ERM) di Perusahaan dimulai pada tahun 2008 dengan dibantu oleh konsultan independen. Tahap pertama penerapan berlangsung dari 30 April 2008 - 8 Juni 2009 dan difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang lebih banyak dilakukan untuk meningkatan kesadaran, pengetahuan serta kemampuan atas pentingnya manajemen risiko.

45. RISK MANAGEMENT Risk Management Implementation Over the last few years, the Company and its business has actively restructured, improved its governance systems, and positioned itself to play a leading role in the mining industry In a dynamic and competitive world, the Company can not manage either strategic or tactical risks by adopting a passive stance. Therefore, we have developed the mind set and approaches to explore the many dimensions of the challenges facing the Company associated with each activity and opportunity so that we can balance these against the more obvious signs of reward. The implementation of ERM at the Company started in 2008 and was assisted on by independent consultants. The first phase of implementation was carried out from April 30, 2008 to June 8, 2009 and was focused on awareness activities of the importance of risk management to improve the Companys knowledge and capability in the area of risk management.

182

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 45. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) Selanjutnya, implementasi manajemen risiko dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko Perusahaan sesuai dengan Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko Korporat (ERM) yang telah disetujui oleh Direksi dan diterbitkan tanggal 30 April 2009. Kebijakan dan prosedur ini memberikan arahan dalam penerapan praktik manajemen risiko korporat di Perusahaan dan seluruh unit usahanya. Tanggung jawab untuk memantau dan mengevaluasi risiko di Perusahaan berada pada Dewan Komisaris, Direksi, dan eksekutif manajemen melalui suatu struktur organisasi ERM termasuk keberadaan komite-komite penunjang di tingkat Dewan Komisaris dan Direksi (yaitu Komite Manajemen Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite Audit, Hedge Risk Management Committee, Sub Komite Ekspansi, Komite Pedoman Perilaku dan Komite Teknologi Informasi yang akan segera dibentuk). Perseroan mengidentifikasi risiko secara berkesinambungan. Setelah tujuan bisnis atau tujuan strategis ditetapkan, risiko yang mungkin berdampak terhadap pencapaian tujuan bisnis Perseroan diidentifikasi. Perseroan menggolongkan risiko berdasarkan konsekuensi atau akibat dan kemungkinan atau frekuensi terjadinya risiko. Setelah risiko di identifikasi dan dievaluasi, manajemen memutuskan tindakan apa yang harus diambil untuk mengeliminasi, mengurangi, menerima atau memindahkan risiko yang telah di identifikasi sehingga risiko masih dalam tingkat toleransi yang dapat diterima oleh Perseroan. Pembuatan rencana mitigasi risiko akan membantu mengidentifikasi, mengawasi dan melaporkan status tindakan pengawasan terhadap masing-masing risiko. Selain itu, rencana mitigasi risiko membantu Perseroan untuk mengarahkan sumber daya yang tersedia untuk mengelola risiko yang utama/signifikan//kritikal. Dalam tahun 2009, Perusahaan mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko berdasarkan 2 tujuan utama Perseroan yaitu meningkatkan kapasitas produksi batubara dan diversifikasi produk tambang lainnya diluar batubara. Sebagai hasil dari proses manajemen risiko terhadap dua tujuan stratejik utama, Perusahaan telah mengidentifikasi beberapa risiko yang paling utama (Risks That Matter), dan telah membuat dan melaksanakan mitigasi atas risiko-risiko tersebut sebagai berikut:

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 45. RISK MANAGEMENT (Continued) Furthermore, risk management at the Company is carried out by the Companys Risk Management Division in accordance with the Enterprise Risk Management (ERM) Systems Policy and Procedures approved by the Board of Directors and issued on 30 April 2009. This policy and procedures provide guidance in the implementation of the ERM practices at the Company and all its business units. The responsibility for risk monitoring and evaluation at the Company lies with the Board of Commissioners, Board of Directors, and executive management through an ERM governance structure that includes a number of committees at the Boards level (i.e. Risk Management Committee, Remuneration & Nomination Committee, and Audit Committee, Hedging Risk Management Committee, Sub Expansion Committee, Code of Conduct Committee and Information Technology Steering Committee (that is going to be established in the near future). The Company conducts on going risk management tasks of identifying significant risks. Once business or strategic objectives are established, significant risks that may have an adverse effect on the achievement of the business objectives are identified. The Company ranks the risks based on consequence or impact and likelihood or frequency of occurrence. Once the risks is identified and assessed, management decide what action can be taken to eliminate, reduce, accept, or transfer the identified risk such that the level of risk is still within the tolerable levels accepted by the Company. Development of an action plan will help identify, monitor and report on the status of risk management controls treatment initiatives related to each risk. In addition, action plan formulation helps to redirect resources to key/significant/critical risks.

In 2009, the Company identified and assessed risks based on the 2 main strategic objectives, which were to increase the coal production and diversification to other mining areas besides coal . As a result of the above risk management process on the two strategic objectives, the Company has identified several Risks That Matter, and has prepared and conducted mitigation plans of these risks as follows:

183

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 45. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) Kepercayaan Investor Masalah ini merupakan kombinasi dari berbagai faktor berkaitan dengan kepercayaan investor dalam hal bagaimana perusahaan dikelola dengan, khususnya dalam masa krisis keuangan global saat ini. Berkurangnya kepercayaan investor juga tergantung dari informasi yang dipublikasikan oleh Perusahaan, atau disebabkan oleh tidak tercapainya target produksi yang diharapkan dan berkurangnya kredibilitas Perseroan. Pengaruh langsung atas risiko ini terlihat pada harga saham dan reputasi Perseroan. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko adalah dengan menyiapkan rencana stratejik dari Investor Relations yang dirumuskan dan terstruktur dengan lebih baik, mengungkapkan informasi secara transparan dan terorganisir dengan baik kepada pihak eksternal, menginformasikan target produksi yang lebih realistik, dan secara proaktif merespon publikasi atau informasi negatif dari media/analis/pihak eksternal. Risiko Keuangan - Nilai Wajar Kontrak Derivatif - Perseroan diwajibkan oleh pemodal melakukan perjanjian Capped Call. Berdasarkan metode akuntansi yang diterapkan, Perseroan harus menggunakan nilai wajar untuk pelaporan transaksi tersebut. Hal ini dapat menimbulkan fluktuasi atas penghasilan dan beban lain-lain dalam rugi laba Perseroan yang nilainya cukup signifikan. Risiko Fluktuasi Harga Batubara - Perubahan harga batubara ditentukan oleh faktor dari ekonomi makro, dengan kondisi perubahan penawaran dan permintaan secara global yang mengakibatkan fluktuasi harga. Penurunan harga batubara akan menghasilkan hasil penjualan yang lebih rendah. Perusahaan telah mengambil langkah untuk mengurangi risiko dengan membuat beberapa model pengaruh perubahan harga batubara, menandatangani kontrak penjualan jangka panjang dan mengawasi secara ketat komponen biaya. Perusahaan telah membentuk Komite Hedging untuk mengelola harga bahan bakar dan batubara serta mata uang.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 45. RISK MANAGEMENT (Continued) Investors Confidence - This particular issue is a combination of many factors relating to investor confidence in how the Company is managed, in particular during the current financial crisis. Investors confidence may also be dependant on the current published information on the Company, or due to unmet budgetary production expectations and an erosion of credibility. An immediate impact of this risk is reflected in the share price of the Company and its reputation. Actions that can be taken to mitigate this risk is having a better structured formulation of strategic Investor Relations plans, organized and transparent disclosure to external parties, delivery of more realistic estimates on production, and proactive responses to negative media/analyst/external rumors or information.

Financial Risk - Fair Value Derivative Contract - The Company is requested to enter into a Capped Call Agreement. In accordance with the implemented accounting standards, the Company has to use fair value to report the transaction. This condition may create a significant fluctuation of other income and expenses in the Companys income statement. Coal Price Volatility Risk - The movement in coal price is determined by macro-economic factors, with global supply and demand conditions further adding to volatility. A decrease in coal price would result in lower sales proceeds. The Company has taken steps to mitigate the risk by modeling the impact of movements in coal prices, entering into long-term supply contracts, and closely monitoring the cost components. The Company has also established a Hedging Committee for managing fuel and coal prices and currency.

184

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 45. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) Potensial Risiko Likuiditas Jangka Pendek Perusahaan menerapkan pengelolaan risiko terhadap likuiditas dengan hati-hati, guna menjamin kecukupan likuiditas jangka pendek, dan pada saat yang sama memastikan cadangan kas digunakan dengan baik melalui aktivitas investasi, termasuk akuisisi, pembayaran dividen dan pembelian kembali saham. Perusahaan mengatur likuiditas dengan berbagai macam metode termasuk memelihara fasilitas kredit. AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) Untuk Rencana Ekspansi Beberapa loksi tambang yang berpotensi belum mendapatkan persetujuan pemerintah untuk AMDAL (saat ini KPC telah disetujui AMDALnya oleh pemerintah). Terdapat beberapa penyebab terkait risiko ini. Dalam beberapa hal, pemerintah ingin memastikan bahwa ekosistim termasuk kehidupan sosial ekonomi masyarakat di sekitar tambang mampu menanggung dampak buruk lingkungan yang disebabkan oleh peningkatan produksi batubara. Untuk mengatasi risiko ini, Perseroan telah menyiapkan dan mempresentasikan rencana AMDAL kepada masyarakat yang terkena dampaknya dan kepada pemerintah daerah terkait yang mengawasi ketaatan Perseroan terhadap hukum dan perundangan terkait dengan lingkungan. Perusahaan menjaga hubungan baik dengan masyarakat setempat dan menerapkan standar internasional atas keselamatan, kesehatan dan lingkungan kerja. Untuk memastikan bahwa Perseroan memenuhi standar nasional dan internasional atas manajemen lingkungan, operasi tambang Perusahaan khususnya sistim manajemen lingkungan, telah mendapatkan sertifikasi ISO 14001.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 45. RISK MANAGEMENT (Continued) Potential Short-term Liquidity Risk - The Company maintains a policy of prudent liquidity risk management to ensure adequate short-term liquidity, while at the same time ensuring the best use of cash reserves through investment activities, including acquisitions, payment of dividends and share buy-backs. The Company manages liquidity through a variety of methods including maintaining credit facilities. Environmental Impact Assessment For Mine Expansion Plan - Several of the potential mine sites have not acquired the governments approval for environmental impact assessment (currently, KPCs environment impact assessment has been approved by the government). There are several causes tied to this risk. In some cases, the government wants to ensure that the ecosystems including economy and social life of the mining areas society can still bear the adverse impact to the environment caused by coal mining activities. To mitigate this risk, the Company has prepared and presented the environmental impact assessment plan to the communities who will be impacted and to relevant local governments who monitors the Companys compliance with the environmental laws and regulations. The Company maintains good relationships with local communities and globally accepted safety, health, and environmental work standards in its operations. To ensure that the Company meets national and international standards for environmental management, the Company mining operations in particular environmental management systems, has been granted the ISO 14001 certification.

185

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 45. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) Risiko Ekspansi Di Luar Indonesia (Risiko Budaya, Risiko Integrasi, Risiko Hukum, Risiko Teknikal) - Risiko yang melekat secara mendasar pada suatu negara asing adalah adanya perbedaan atas kondisi budaya, hukum dan politik serta keahlian teknikal dan buruh. Ekspansi yang dilakukan di luar Indonesia pada umumnya akan menghadapi tantangan tersebut. Ketidakmampuan untuk beradaptasi dan mempunyai sumberdaya yang mencukupi akan mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk mendapatkan proyek di luar Indonesia. Untuk mengatasi risiko ini, Perseroan mempekerjakan para profesional setempat yang mempunyai pengetahuan atas budaya, politik dan hukum setempat, mengangkat mitra kerja stratejik yang baru dan sesuai yang dapat membantu menyelesaikan masalah yang tidak dipahami Perseroan maupun kemampuan teknikal lainnya yang diperlukan dengan lebih baik, serta membuat peringkat sistim berdasarkan skema risiko untuk memprioritaskan rencana pengembangan proyek. Risiko Transformasi - Sehubungan dengan pertumbuhan Perseroan, struktur internal Perseroan akan berkembang secara paralel. Hal ini termasuk pertambahan jumlah pekerja (baik jumlah maupun kemampuannya), penerapan sistim informasi yang memadai, serta ketersediaan manajemen eksekutif yang memadai. Ketidakmampuan untuk mewujudkan hal di atas akan mengakibatkan turunnya efisiensi operasi, ketidakmampuan untuk mendapatkan proyek yang mempunyai potensi menguntungkan, dan ketidakmampuan manajemen yang ada dalam menghadapi masa depan Perseroan. Rencana mitigasi yang dibuat termasuk mempekerjakan tambahan personil yang mempunyai kualifikasi memadai di setiap tingkatan, juga menerapkan suatu sistim informasi yang terintegrasi di seluruh Perseroan dan selalu menyesuaikan / memperbaharui struktur organisasi.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 45. RISK MANAGEMENT (Continued) Risk of Expanding Abroad Indonesia (Cultural Risk, Integration Risk, Legal Risk, Technical Risk)- The basis of this risk is that inherently foreign environment possesses differ in culture, legal and political conditions, in climate and geography, as well as technical and labor expertise from the condition in Indonesia. Any expansion outside Indonesia would most likely face these challenges. Inability to adapt and to be resourceful will result in opportunity loss to pursue projects abroad. To mitigate this risk, the Company has hired local professionals with knowledge of the local cultures and political/legal attitudes, appointing a new and suitable strategic partner who can better assist in solving unfamiliar or new technical issues arising, and setting up a ranking system based on risks schemes to prioritise the project development plans.

Transformational Risk - As the Company grows in size, the internal structure of the Company will grow in parallel. This includes labor (both size and capabilities), appropriate information systems for its current size, and availability of adequate executive management. Failure to address these issue may result in a decrease in operational efficiency, inability to pursue potentially profitable projects, and inability of current management to cope with the future size of the Company. Proposed mitigation plans include hiring more personnel with proper qualification at all levels, as well as establishing integrated information systems throughout the Company and keeping the organization structure updated.

186

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 45. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) Risiko Transformasi - Tidak adanya rencana suksesi dapat mengakibatkan terganggunya operasional Perseroan dalam hal seorang personil kunci tidak mampu melaksanakan tugasnya terutama bilamana personil tersebut tidak memberikan/membagikan informasi penting kepada yang lain. Untuk memitigasi risiko ini, Divisi Sumber Daya manusia sedang dalam proses mengembangkan suatu sistim rencana suksesi para anggota Direksi maupun top manajemen serta secara berkelanjutan mengembangkan budaya untuk membagikan informasi (sharing knowledge) di seluruh Perseroan. Akses Atau Pemberian Informasi ke Pihak Luar Yang Tidak Terpusat - Akses atau pemberian informasi ke pihak luar yang tidak terpusat dapat mengakibatkan terjadinya ketidakselarasan informasi Perseroan yang beredar di publik yang pada akhirnya dapat menurunkan reputasi/citra Perseroan. Untuk memitigasi risiko diatas, Perseroan telah memberlakukan kebijakan pemberian informasi yang terpusat yaitu semua informasi Perseroan ke publik atau regulator harus diberikan oleh Divisi Investor Relations Corporate Secretary. Perseroan secara berkala mengkaji kebijakan pengungkapan informasi ke publik dan melakukan perubahan kebijakan bila diperlukan serta menerapkan suatu sangsi bila terdapat informasi yang diungkapkan ke publik oleh pihak yang tidak berwenang.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 45. RISK MANAGEMENT (Continued) Lack of Succession Planning - There is a lack of succession planning which could result the disruption to the operations of the Company in the case several key personnel are incapacitated to carry out their duties in particular if those persons have not disseminated vital information. In order to mitigate these risks, the Human Resources Division is currently developing a succession plan systems for the members of the Board of Directors and top management and continuously developing a sharing knowledge culture throughout the Company. No Single Point of Access or Release for Information to External Parties- No single point of access or release for information to external parties can result in unsynchronized information being released to the public resulting in negative Company image. In order to mitigate this risk, the Company has implemented a one door policy that all disclosures of information to the public or regulators should be carried out by Investor Relations - Corporate Secretary Division. The Company is regularly reviews the policy and revising it when necessary and creating a disincentive scheme for unauthorised release of information.

187

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 45. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) Manajemen Proyek Yang Kurang MemadaiEkspansi proyek memerlukan rencana manajemen yang intensif dan tangguh guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ekspansi ini seringkali kompleks dan sulit untuk dijalankan kecuali didukung dan difasilitasi dengan sistim manajemen yang terstruktur dan efektif. Komunikasi merupakan salah satu faktor utama dalam memastikan efektifitas manajemen dalam menangani ekspansi dan bila tidak dilakukan akan mengakibatkan rencana manajemen tidak akan dilaksanakan diseluruh unit usaha secara menyeluruh. Suatu rencana manajemen yang rinci dan menyeluruh akan meningkatkan proses keseluruhan, dan harus diikuti dengan suatu komunikasi yang terkendali dengan pihak unit usaha. Perusahaan juga telah membentuk Sub Komite Ekspansi untuk memastikan bahwa rencana dan pelaksanan proyek ekspansi dilakukan dengan baik dan akan menghasilkan hasil yang paling maksimal bagi Perseroan, khususnya dalam kondisi krisis keuangan ini dimana harga batubara mengalami penurunan. Manajemen Proyek Yang Kurang Memadai Sehubungan masih belum pulihnya krisis perekonomian global yang terjadi saat ini yang mempengaruhi kemampuan vendor maupun Perseroan khususnya dalam masalah likuiditas yang tersedia di pasar, terdapat risiko bahwa infrastruktur utama yang diperlukan KPC dalam melakukan ekspansi produksi menjadi 70 juta ton tidak tersedia sepenuhnya sehingga akan mengurangi kemampuan KPC dalam melakukan ekspansi produksi tersebut. Untuk memitigasi risiko diatas, Perseroan telah menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan vendor serta komunitas keuangan guna mendapatkan pembiayaan untuk ekspansi produksi. Selain itu juga telah dibentuk Divisi Proyek Ekspansi di KPC yang berkonsentrasi pada pengawasan atas perencanaan dan pelaksanaan pencapaian proyek ekspansi 70 juta ton.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 45. RISK MANAGEMENT (Continued) Inadequate Project Management ExpertiseProject expansion would require intensive and robust management plans in order to achieve target goals. Expansion project are often complex in nature and difficult to execute unless supported and facilitated by an effective management structure and systems. Communications is one of the key factors in ensuring effective management of the expansion project and in the absence of these management plans may not be executed throughout the unit as a whole. A detailed and comprehensive management plan would improve the overall process, and has to be followed with controlled communications between parties. The Company has also established an Expansion Sub Committee to ensure that the plans and the execution of the expansion project will be carried out properly and result in maximum returns to the Company, in particular in the present financial crisis where coal prices are depressed.

KPCs Major Infrastructure is not Fully in Place - As a result of the current global economic crisis, this will influence vendor and Companys capability in terms of obtaining liquidity in the market, resulting in the risk of KPCs major infrastructure for the production expansion to 70 million tons not fully being in place which will then influence KPCs ability to its expansion plans. In order to mitigate this risk, the Company has built good relationship and communications with vendors and financial community globally to obtain the financing for the expansion of its production facilities. In addition KPC has established the Expansion Project Division that isresponsible for monitoring the plan and activities of the achievement of 70 million tons expansion plan.

188

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 46. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA a. Fasilitas Kredit sebesar USD100 juta dari Credit Suisse Pada tanggal 26 Januari 2010, Perusahaan (Peminjam) dan Anak-anak perusahaan, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (the Original Subsidiary Guarantor), dan Credit Suisse AG, cabang Singapore (the Original Lender Arranger, Facility dan Security Agent), menandatangani Perjanjian Kredit dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD100 juta, dalam waktu tujuh bulan. b. Penyelesain di tahun 2009 Akuisisi Jual Beli Saham atas PT Newmont Nusa Tenggara Pada tanggal 15 Maret 2010, setelah adanya penyelesain Perjanjian Jual Beli sebesar 7% dari bunga yang terdiri dari 478.250 lembar saham maka perjanjian Jual Saham di tahun 2009 oleh PT Newmont Nusa Tenggara telah selesai, PT Multi Daerah Bersain (MDB) akan membayar harga akuisisi sebesar USD246.806.500 dikurangi penyesuaian atas deviden sebesar USD17.374.770. Selanjutnya, perjanjian pemindahan saham yang dikeluarkan oleh Newmont Indonesia Limited dan Nusa Tenggara Mining Corporation kepada MDB (Catatan 11e dan 41bb) 47. STANDAR AKUNTANSI YANG BARU Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian. Revisi berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010: PSAK 26 (Revisi 2009) - Biaya Pinjaman. PSAK 50 (Revisi 2006) - Instrumen Keuangan: Panyajian dan Pengungkapan. PSAK 55 (Revisi 2006) - Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 46. SUBSEQUENT EVENTS a. Credit Suisse USD100 million Credit Facility On January 26, 2010, the Company (the Borrower) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the Original Subsidiary Guarantor) and Credit Suisse AG, Singapore branch (the Original Lender, Arranger, Facility and Security Agent), have entered into Credit Agreement, under which the Original Lender agreed to provide to the Company credit facility amounting to USD100 million, with a term of seven months. b. Completion of 2009 Sale Shares Acquisition in PT Newmont Nusa Tenggara On March 15, 2010, after the conditions to completion for the sale and purchase of the 7% interest consisting of 478,250 shares relating to the 2009 Sale Shares in PT Newmont Nusa Tenggara have been completed, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) paid the acquisition price amounting to USD246,806,500 less the dividend adjustment amount of USD17,374,770. Subsequently, the Deeds of Transfer of the shares were issued by Newmont Indonesia Limited and Nusa Tenggara Mining Corporation to MDB (Note 11e and 41bb). 47. ACCOUNTING STANDARDS PRONOUNCEMENTS The Indonesian Institute of Accountants (IAI) has released revisions to several accounting standards that may have certain impacts on the consolidated financial statements. The following revisions are effective for financial statements for the period commencing from on or after January 1, 2010: PSAK 26 (Revised 2009) - Borrowing Costs. PSAK 50 (Revised 2006) - Financial Instruments: Presentation and Disclosure. PSAK 55 (Revised 2006) - Financial Instruments: Recognition and Measurements.

189

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 47. STANDAR AKUNTANSI YANG BARU (Lanjutan) Revisi berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: PSAK 1 (Revisi 2009) - Penyajian Laporan Keuangan. PSAK 2 (Revisi 2009) - Laporan Arus Kas. PSAK 4 (Revisi 2009) - Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. PSAK 5 (Revisi 2009) - Segmen Operasi. PSAK 12 (Revisi 2009) - Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama. PSAK 15 (Revisi 2009) - Investasi pada Entitas Asosiasi. PSAK 25 (Revisi 2009) - Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. PSAK 48 (Revisi 2009) - Penurunan Nilai Aset. PSAK 57 (Revisi 2009) - Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi. PSAK 58 (Revisi 2009) - Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. ISAK 7 (Revisi 2009) - Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus. ISAK 9 - Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi dan Liabilitas Serupa. ISAK 10 - Program Loyalitas Pelanggan. ISAK 11 - Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik. ISAK 12 - Pengendalian Bersama Operasi: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 47. ACCOUNTING STANDARDS PRONOUNCEMENTS (Continued) The following revisions are effective for financial statements for the period commencing from on or after January 1, 2011: PSAK 1 (Revised 2009) - Presentation of Financial Statements. PSAK 2 (Revised 2009) - Statement of Cash Flows. PSAK 4 (Revised 2009) - Consolidated and Separate Financial Statements. PSAK 5 (Revised 2009) - Operating Segments. PSAK 12 (Revised 2009) - Interest in Joint Ventures. PSAK 15 (Revised 2009) - Investments in Associates. PSAK 25 (Revised 2009) - Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. PSAK 48 (Revised 2009) - Impairment of Assets. PSAK 57 (Revised 2009) - Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets. PSAK 58 (Revised 2009) - Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operation. ISAK 7 (Revised 2009) - Consolidation Special Purpose Entities. ISAK 9 Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities. ISAK 10 - Customer Loyalty Programmes. ISAK 11 - Distribution of Non-Cash Assets to Owners. ISAK 12 - Jointly Controlled Entities: NonMonetary Contributions by Venturers.

Selain itu, IAI juga telah mencabut beberapa standar akuntansi, yang tanggal efektifnya mengikuti ketentuan tanggal efektif dalam PSAK lain yang terkait, sebagai berikut: PPSAK 2 - Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak Piutang. PPSAK 3 - Pencabutan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah.

Moreover, IAI has revoked several accounting standards, the effective dates of which follow the effective date of the provisions of the other related PSAKs, as follows: PPSAK No. 2 - Revocation of PSAK 41 Accounting for Warrants and PSAK 43 Accounting for Factoring. PPSAK No. 3 - Revocation of PSAK 54 Accounting for the Restructuring of Troubled Debt.

190

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 47. STANDAR AKUNTANSI YANG BARU (Lanjutan) PPSAK 4 - Pencabutan PSAK 31 (Revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana. PPSAK No. 5 - Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing.

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 47. ACCOUNTING STANDARDS PRONOUNCEMENTS (Continued) PPSAK No. 4 - Revocation of PSAK 31 (Revised 2000): Accounting for Banking Industry, PSAK 42: Accounting for Securities Companies and PSAK 49: Accounting for Mutual Funds. PPSAK No. 5 - Revocation of ISAK 06: Interpretation of Paragraphs 12 and 16 of PSAK 55 (1999) on Embedded Derivative Instruments in Foreign Currency Contract.

Perusahaan dan Anak perusahaan sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian. 48. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa angka perbandingan dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2008 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2009. Reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
2008 Dilaporkan Sebelumnya/ As Reported Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang lain-lain Aset lancar lainnya Piutang hubungan istimewa Tagihan pajak Aset tidak lancar lainnya Hutang lain-lain Hutang hubungan istimewa 160.477.264 217.762.370 79.940.508 5.250.264 51.561.664 242.304.780 764.529.470 1.481.436

The Company and Subsidiaries are evaluating the potential impact on the consolidated financial statements as a result of the adoption of the above new accounting standards. 48. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain comparative figures in the 2008 consolidated financial statements have been reclassified to conform to the 2009 consolidated financial statements presentation. These reclassifications are as follows:
2008 Setelah Direklasifikasi/ As Reclassified 158.636.297 20.833.989 52.516.679 202.178.645 46.571.900 157.543.166 750.201.855 15.809.051 Restricted cash in bank Other receivables Other current assets Due from related parties Claims for tax refund Other non-current assets Other payables Due to related parties

Reklasifikasi/ Reclassification (1.840.967 ) (196.928.381 ) (27.423.829 ) 196.928.381 (4.989.764 ) (84.761.614 ) (14.327.615 ) 14.327.615

49. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini yang diselesaikan pada tanggal 29 Maret 2010.

49. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS The management of the Company is responsible for the preparation of these consolidated financial statements that were completed on March 29, 2010.

191

You might also like