02 - USTEK - Bab-5 Pendekatan & Metodologi
02 - USTEK - Bab-5 Pendekatan & Metodologi
02 - USTEK - Bab-5 Pendekatan & Metodologi
BAB
PENDEKATAN DAN 5
METODOLOGI
5.1 UMUM
Pekerjaan Perencanaan Teknik Jalan pada prinsipnya adalah menyiapkan
dokumen (gambar-gambar rencana dan dokumen lelang) yang akan
digunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan pembangunan fisik. Selain
digunakan sebagai pedoman pelaksanaan, seyogyanya dokumen rencana
Teknik dapat pula digunakan sebagai referensi dalam menyusun program
pemeliharaan.
Oleh karena jalan harus memenuhi standard mutu yang telah ditetapkan,
maka perencanaan Teknik jalan harus dilakukan berdasarkan
peraturan/ketentuan, persyaratan dan spesifikasi yang telah ditetapkan
oleh instansi yang berwenang, dalam hal ini Ditjen Bina Marga Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Disamping itu perencanaan
Teknik harus dilakukan berdasarkan kondisi dan karakteristik medan serta
menggunakan parameter yang benar dan teliti yang dihasilkan dari hasil
survey pada lokasi tersebut.
5-1
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
5.2 PENDEKATAN
Dalam penyiapan Rencana Teknik Jalan ini, Konsultan akan melakukannya
secara sistematis dengan menerapkan pendekatan secara SIDKOM, yaitu
Survey, Investigasi, Desain, Konstruksi, Operasional dan Pemeliharaan.
Survey
Pada prinsipnya tujuan survey adalah mengumpulkan dan menganalisis
data dan informasi mengenai kondisi, situasi dan karakteristik medan,
antara lain : fisiografi dan morfologi, kondisi dan karakteristik topografi,
kondisi dan karakteristik lingkungan (tata guna lahan, pemukiman, dll).
Produk pelaksanaan survai adalah peta dasar topografi (base map) yang
lengkap dan teliti, yang akan dijadikan dasar untuk perencanaan
alinemen dan geometri.
Investigasi
Pada prinsipnya tujuan kegiatan investigasi adalah mengumpulkan,
menganalisis data sepanjang koridor rencana alinement, serta
merumuskan parameter yang akan digunakan untuk perencanaan
(design parameters): data yang perlu dikumpulkan, dianalisis dan
dirumuskan adalah :
5-2
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
Data tentang harga satuan bahan dan upah yang diperlukan sebagai
dasar penyusunan analisis biaya.
Desain
Dalam menyiapkan desain, ada beberapa faktor yang akan dijadikan
bahan pertimbangan, yaitu :
Disamping desain jalan tersebut, dalam proses desain ini Konsultan akan
menyiapkan pula Peta Pembebasan Lahan (Land Acquisition Plan Map)
terutama pada koridor tertentu yang membutuhkan tambahan lahan
yang akan digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembebasan lahan
yang memuat luas tanah yang perlu dibebaskan, jenis dan jumlah
bangunan yang perlu ganti rugi (bila ada).
Konstruksi
Proses pelaksanaan konstruksi pada hakekatnya adalah mewujudkan
fisik bangunan jalan dan kelengkapan strukturnya yang sesuai dengan
bentuk, dimensi, mutu dan persyaratan yang ditetapkan dalam dokumen
pelelangan/dokumen kontrak.
5-3
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
Operasional
Proses operasional pada hakekatnya adalah proses memfungsikan jalan
dan bangunan jembatan/struktur untuk lalu lintas kendaraan dengan
lancar dan aman. Untuk memenuhi kriteria ini, dalam proses desain akan
diakomodir faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelancaran dan
keamanan pemakai jalan :
Lebar dan jumlah lajur sesuai dengan perkiraan lalu lintas yang akan
lewat dengan kecepatan rencana tertentu,
Rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan di desain dengan memadai
sesuai kebutuhan dan ketentuan.
Pemeliharaan
Untuk mencapai umur rencana yang ditetapkan, selama periode
operasional perlu dilakukan pemeliharaan. Agar pemeliharaan rutin
dapat dilakukan dengan metoda yang mudah, maka dalam proses desain
perlu mempertimbangkan aspek-aspek sebagai berikut :
5-4
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
5.3 METODOLOGI
Pekerjaan Perencanaan Teknik Jalan akan dilaksanakan oleh Konsultan
melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
5-5
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No. Ditjen Bina Marga
1.
038/T/BM/1997 Kem.PUPERA
Ditjen Bina Marga
2. Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Perkotaan, 1992.
Kem.PUPERA
Balitbang PUPERA / Dewan
3. SNI/SK-SNI
Standarisasi Nasional.
4. AASHTO standar dan guide
5. ASTM
6. Peta Topografi Skala 1 : 250.000 s/d 1 : 25.000 BIG
7. Peta Geologi Skala 1 : 250.000 s/d 1 : 25.000 Puslitbang Geologi
BIG dan Bappeda Provinsi
8. Peta Tata Guna Lahan
Kalimantan Timur
9. Peta hidrografi, skala 1 : 250.000 Dinas Hidrografi TNI-AL
BMKG dan Dinas PSDA
10. Data Hidrologi
Provinsi Kalimantan Timur
Bappeda Provinsi Kaliman-
11. Peta-peta RTRW
tan Timur
Survey Pendahuluan
Survey / Pengukuran Topografi
Survey Penyelidikan Tanah (Geoteknik)
Survey Kondisi Perkerasan
Survey Hidrologi dan Hidrolika
Tujuan
Tujuan Survey Pendahuluan (Reconnaissance Survey) adalah :
5-6
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
Lingkup Pekerjaan
Lingkup kegiatan survey pendahuluan meliputi :
5-8
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
5-9
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
Tujuan
Survey topografi dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan data
koordinat dan ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana trase jalan
di dalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta topografi
dengan skala 1 : 1000 yang akan digunakan sebagai dasar perencanaan
geometrik jalan, serta skala 1 : 500 untuk perencanaan jembatan dan
penanggulangan longsoran.
Lingkup Pekerjaan
Survey topografi akan dilaksanakan di sepanjang koridor rencana jalan
yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas / Pengguna Jasa yaitu mulai
dari titik awal proyek sampai dengan titik akhir proyek. Wilayah yang
disurvey akan ditetapkan setelah rencana lokasi yang definitif disetujui
oleh pemberi tugas / Pengguna Jasa dengan mempertimbangkan usulan
/ masukan dari instansi terkait.
5 - 10
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
5 - 11
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
a. Teknologi LiDAR
LiDAR (Light Detection and Ranging) telah secara luas dikenal oleh
berbagai kalangan yang digunakan untuk akuisisi data, baik itu di
dunia topografi, morfologi, hidrografi, forestri dan lain-lain.
1) Jarak maksimum dari base station GPS tidak boleh lebih dari
10km (Cramer, 1997; Behan dkk., 2000; Kozmus dan Stopar,
2003; Turton, 2006)
5 - 12
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
5 - 13
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
N=h–H (I.5)
Keterangan :
5 - 14
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
5 - 15
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
a. Latarbelakang
Dari data DEM IFSAR dibuat peta topografi skala 1 : 5.000 yang
akan digunakan untuk pembuatan alternative rencana trase jalan.
5 - 16
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
i. Persiapan
- perencanaan pekerjaan,
- persiapan peralatan software dan hardware yang digunakan
sebagai berikut :
o softcopy radargrammetry,
o mouse track (mouse 3D), Nu-Vision 3D Glasses, interface
box,stereo graphics sensor,
o sebuah Personal Computer dan dua buah monitor 22 inch
yang dihubungkan secara paralel.
- pengumpulan data meliputi:
5 - 17
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
- pembuatan stereomate.
ii. Stereoplotting
a. perairan,
b. breaklines,
d. jaringan transportasi,
f. tutupan lahan
Lingkup pekerjaan pada tahapan ini terdiri dari dua tahap yaitu :
1. Persiapan
2. Persiapan akuisisi data
3. Pengukuran titik control foto udara
4. Akuisisi foto udara
5. Pengolahan data lidar
6. Pengolahan data foto udara
7. Laporan
5 - 18
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
b. Persiapan
Tahapan persiapan mencakup hal-hal sebagai berikut:
5 - 19
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
c. Penyiapan Data
Tahapan penyiapan data mencakup hal-hal sebagai berikut:
5 - 20
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
5 - 21
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
5 - 23
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
5 - 24
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
5 - 25
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
Catatan : Perpotongan jalan harus di-split kecuali jalan laying dan jalan tol.
5 - 26
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
Catatan : Jalan di split ketika tidak ada jembatan atau Catatan : Jalan tetap satu segmen dan jembatan overlap
tidak ada dermaga dengan jalan
g. Jalan satu garis berpotongan dengan h. Jalan satu garis berpotongan dengan sungai
sungai satu garis dua garis dan ada jembatan
i. Jalan berpotongan dengan danau j. Sungai satu garis berpotongan dengan rawa
Gambar 5.4 Ketentuan terhadap obyek atau antar obyek yang sudah ditopologi
5 - 27
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
2) Nilai ketinggian pada kolom elevasi kontur harus sama dengan nilai
z.
5 - 28
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
h. Persiapan Survei
Tahap persiapan survei kelengkapan lapangan meliputi:
5 - 30
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
5 - 31
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
j. Penyelarasan Data
Penyelarasan data merupakan proses editing fitur dan atributing terhadap
data dari hasil pekerjaan tahapan pembentukan topologi dan poligon
berdasarkan data yang diperoleh dari hasil survei kelengkapan
lapangan.
Editing fitur dan atribut dilakukan terhadap data dari hasil survei
kelengkapan
lapangan dan data hasil tahapan pembentukan topologi dan
poligon.
k. Pembentukan Metadata
Pekerjaan pembentukan metadata dilakukan untuk menyiapkan
metadata yang akan disertakan pada data digital unsur rupabumi skala
menengah. Metadata yang dibuat, menggunakan ISO-19115. Tahapan
pekerjaan pembuatan metadata dilaksanakan dengan memperhatikan
ketentuan sebagai berikut:
5 - 32
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
Nama organisasi
organisationName Badan Informasi Geospasial
penanggung
5 - 33
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
Koordinat Bujur
westBoundLongitude 100,75
barat
Koordinat Bujur
eastBoundLongitude 101,00
timur
Koordinat lintang
northBoundLatitude 0,75
utara
1) Menyajikan setiap tema unsur pada layout yang sudah disiapkan oleh
Pemberi Kerja. Layout tersebut memuat spesifikasi penyajian untuk
setiap unsur seperti ukuran dan warna.
5 - 34
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
c) Penutup lahan
e) Hipsografi
g) Batas wilayah
5 - 35
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
5 - 36
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
o. Pelaporan
1. Laporan Kemajuan
Pelaporan diserahkan setiap minggu dalam bentuk digital sesuai dengan kemajuan
pekerjaan pada minggu tersebut. Laporan kemajuan berisi:
Kemajuan pekerjaan yang telah dicapai sampai minggu berjalan.
Laporan diserahkan pada setiap akhir minggu dan diserahkan secara online
(melalui email) kepada pemberi kerja dalam format digital (*.pdf). Laporan cetak
diserahkan pada saat tahapan pekerjaan selesai
2. Laporan Tahapan
Laporan tahapan diserahkan dalam format digital dan cetak kepada Pemberi
Kerja pada akhir tahapan tersebut. Laporan tahapan pekerjaan yang dibuat
adalah:
a. Tahap persiapan
5 - 37
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
a. Persiapan
Persiapan dalam hal ini adalah persiapan yang bersifat Teknik dan Non
Teknik.
Persiapan Teknik antara lain :
- Penyiapan peralatan yang akan dipakai, antara lain alat ukur theodolite
dan waterpass, EDM, bak ukur, GPS, dsb.
- Penyiapan personil pelaksana,
- Referensi titik ikat yang akan dipakai,
- Metode Survey.
Sedangkan persiapan non Teknik antara lain :
- Rencana Mobilisasi Team,
- Pengurusan Perijinan,
- Rencana Base Camp, dll.
5 - 38
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
dan diatasnya dipasang neut dari baut, ditempatkan pada tempat yang
aman, mudah terlihat.
Patok BM dipasang/ditanam dengan kuat, bagian yang tampak di atas
tanah setinggi 20 cm, dicat warna kuning, diberi lambing PU, notasi dan
nomor BM dengan warna hitam.
Patok BM yang sudah terpasang, kemudian difoto sebagai dokumentasi
yang dilengkapi dengan nilai koordinat serta elevasi.
Untuk setiap titik polygon dan sipat datar dipasang diantara Bench Mark
(BM) yang ada, dengan interval / jarak max. 100 meter. Untuk setiap
patok polygon digunakan patok kayu dengan diameter 5 cm dan panjang
minimal 50 cm, bagian bawahnya diruncingkan, bagian atas diratakan
dan diberi paku, ditanam dengan kuat, bagian yang masih nampak diberi
nomor dan dicat warna kuning. Dalam keadaan khusus, perlu
ditambahkan patok bantu.
Untuk memudahkan pencarian patok, pada daerah sekitar patok diberi
tanda-tanda khusus.
Pada lokasi-lokasi tertentu dimana tidak memungkinkan dipasang patok,
misalnya di atas permukaan aspal atau di atas permukaan batu, maka titik
polygon dan sifat datar ditandai dengan paku seng dilingkari cat kuning
dan diberi nomor.
5 - 39
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
BM 1A BM 2A BM 3A BM 4A BM 5A BM 6A
BM 1 BM 2 BM 3 BM 4 BM 5 BM 6
BM 1A BM 2A BM 3A BM 4A BM 5A BM 6A BM 7A
BM 1 BM 2 BM 3 BM 4 BM 5 BM 6 BM 7
TTG BAKOSURTANAL
f. Pengukuran Situasi
Pengukuran situasi dilakukan dengan sistem Tachimetri, yang mencakup
semua obyek yang dibentuk oleh alam maupun manusia yang ada di
sepanjang jalur pengukuran, seperti alur alam / sungai, bukit, jembatan,
rumah, gedung, dsb.
Dalam pengambilan data harus diperhatikan keseragaman penyebaran dan
kerapatan titik yang cukup sehingga dihasilkan gambar situasi yang benar.
Pada lokasi-lokasi khusus, seperti sungai, persimpangan dengan jalan yang
5 - 40
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
- Pegunungan 75 + 75 25
5 - 41
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
5 - 42
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
5 - 43
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
Tujuan
Tujuan dilakukan survey penyelidikan tanah (geoteknik dan geologi) dalam
pekerjaan ini adalah :
Lingkup Pekerjaan
Lingkup kegiatan survey penyelidikan tanah (geoteknik) meliputi :
b. Penyelidikan Tanah
Pemeriksaan Daya Dukung Tanah Dasar dengan alat DCP (Dynamic
Cone Penetrometer)
5 - 44
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
- Harus dicatat ketebalan dan jenis setiap bahan perkerasan yang ada
seperti lapisan sirtu, lapisan telford, lapisan pasir dan sebagainya.
- Pemeriksaan dilakukan hingga kedalaman 90 cm dari permukaan
lapisan tanah dasar, kecuali bila dijumpai lapisan tanah yang sangat
keras (lapis batuan).
- Selama pemeriksaan harus dicatat keadaan-keadaan kondisi drainase,
cuaca, waktu dan sebagainya.
- Lokasi awal dan akhir dari pemeriksaan harus dicatat dengan jelas.
Core drilling dianjurkan untuk jenis tanah yang tidak begitu sensitif
terhadap gangguan yaitu tanah berkekuatan sedang hingga keras. Core
drilling tidak dianjurkan pada tanah liat sangat lunak dan sensitif karena
5 - 45
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
Core drilling dengan tabung ganda atau triple (double or triple core)
digunakan untuk lapisan batuan. Pengeboran dengan tabung ganda atau
triple dilakukan dengan memutar dan menekan tabung bor, disamping
itu, air jernih disirkulasikan melalui setang bor untuk mengeluarkan
pecahan batu akibat potongan mata bor. Kualitas pengeboran sangat
tergantung dari keterampilan juru bor disamping kondisi prima aksesori
pengeboran.
Untuk menjaga kondisi asli pada struktur tanah, pengeboran tanah harus
dilakukan dengan memperhatikan beberapa syarat sbb :
5 - 46
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
Pengambilan contoh tanah bongkah (bulk sampling) dari galian tanah (test
pit) biasanya memberi kualitas contoh yang prima. Tetapi untuk contoh
tanah yang dalam, pengambilan biasanya dilakukan dengan memasukkan
tabung tipis kedalam tanah dengan cara menekan atau memukul.
Kadangkala dilakukan dengan menekan dan memutar tabung ganda
(double core barrel).
- Untuk tanah sangat lunak hingga lunak (very soft to soft) dan sensitif,
digunakan tabung tipis dilengkapi dengan piston (stationary piston
sampler) yang ditekan kedalam tanah.
- Untuk tanah lunak hingga teguh (soft to medium stiff), digunakan
tabung tipis (shelby thin wall tube sampler) yang ditekan atau dipukul
kedalam tanah.
- Untuk tanah keras hingga sangat keras (stiff to hard), digunakan
tabung tebal (thick wall tube sampler) yang dipukul kedalam tanah,
atau tabung ganda (Denision or Pitcher Sampler) yang diputar dan
ditekan sambil dibilas dengan air.
- Segera setelah pengambilan contoh tanah, tabung harus ditutup
dengan lilin parafin dan disimpan pada tempat yang teduh untuk
mencegah penguapan. Label dengan perincian asal usul contoh tanah
harus ditempelkan pada tabung sesegera mungkin untuk menghindar
kesalahan dengan contoh tanah yang lain. Tabung contoh tanah
(terutama yang lunak dan sensitif) yang dikirim kelaboratorium harus
dibungkus dengan busa untuk menghindarkan getaran selama
pengangkutan. Penyimpanan contoh tanah harus diusahakan tegak
dan didalam ruangan sejuk. Hindari penyimpanan yang terlalu lama
dan uji laboratorium harus segera dilakukan.
- Tabung contoh tanah harus bulat dan tidak penyok. Ujung tabung
contoh tanah harus dalam keadaan baik, tajam dan sedikit menguncup.
Menguncupnya ujung tabung berfungsi menghilangkan gesekan yanah
pada dinding dalam tabung. Bagian sisi dalam harus bersih dari sisa
5 - 47
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
contoh tanah. Tabung contoh tanah yang tidak memenuhi syarat yang
disebut tadi sebaiknya tidak dipakai.
- Apabila penurunan tabung kedalam bor mengalami hambatan
sebelum sampai pada dasar lubang, pengambilan contoh tanah harus
dibatalkan dan lubang bor dibersihkan ulang. Tanah sepanjang
dinding lubang akan mengisi tabung contoh tanah apabila dipaksakan
pada lubang yang mengecil.
- Untuk tanah sangat lunak hingga sedang, pengambilan contoh tanah
sebaiknya dilakukan dengan menekan tabung dengan kecepatan
konstan. Sedapat mungkin penekanan dilakukan dalam satu kali
dorongan. Pendorongan berkali-kali cenderung merusak kualitas
contoh tanah.
- Untuk tanah sedang dan lengket, pengambilan tanah dilakukan
dengan cara memukul tabung. Dalam hal ini penetrasi tabung kedalam
tanah dibatasi tidak melebihi 6 kali diameter tabung agar tidak terjadi
penempatan yang berlebihan.
Uji SPT yang sangat populer adalah uji coba yang sederhana dan sangat
berguna untuk mendapatkan sifat tanah kualitatif berdasarkan korelasi
empiris yang banyak diusulkan oleh para pakar geoteknik. Disamping
korelasi empiris, uji SPT juga memberikan contoh tanah terganggu yang
dapat digunakan untuk identifikasi tanah serta uji laboratorium untuk
sifat indeks.
5 - 48
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
Ada dua macam alat sondir yang digunakan, yaitu sondir ringan dengan
kapasitas 2,5 ton, dan sondir berat dengan kapasitas 10 ton.
Hasil yang diperoleh adalah nilai sondir (qc) atau perlawanan penetrasi
konus dan jumlah hambatan pelekat (JHP). Grafik yang dibuat adalah
perlawanan penetrasi konus (qc) pada tiap kedalaman dan jumlah
hambatan pelekat (JHP) secara komulatif.
5 - 49
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
D KEPADATAN
13 Pemadatan
E SIFAT KELULUSAN
Manual of Soil Laboratory Testing,
14 Permeabilitas K.H. Head, Vol.2, 1984
digunakan Metode Falling Head
5 - 50
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
Keluaran yang dihasilkan dari survey kondisi perkerasan berupa laporan yang
didalamnya memuat :
5 - 51
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
5 - 52
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
Tujuan
Tujuan perencanaan Teknik jalan ini adalah mewujudkan desain yang
berwawasan lingkungan untuk masa pelayanan yang ditetapkan, serta
memenuhi kriteria kekuatan, keamanan, keselamatan, kelancaran dan
kenyamanan pemakai jalan, sesuai dengan data akhir di lapangan serta
perubahan-perubahan yang dipersyaratkan, dan dapat dilaksanakan dengan
metoda yang relatif mudah serta tidak memerlukan pemeliharaan yang intensif.
Lingkup Pekerjaan
Lingkup kegiatan perencanaan Teknik jalan ini meliputi :
Perencanaan geometrik jalan
Perencanaan drainase
Perencanaan perkerasan jalan
Perencanaan aksesoris jalan, bangunan struktur dan bangunan pelengkap
lainnya.
Perencanaan stabilitas lereng
Perencanaan stabilitas badan jalan
b. Perencanaan Drainase
Acuan / standar yang digunakan dalam perencanaan drainase adalah
Standar Perencanaan Drainase Permukaan Jalan SNI No. 03-3424-1994 dan
mengakomodasi faktor keselamatan, pengendalian hanyutan / polusi
peralatan dan lain-lain.
Karena saluran drainase memegang peranan yang sangat penting dalam hal
mengumpulkan dan menyalurkan air permukaan dari daerah millik jalan,
sehingga perencanaannya harus mempunyai kapasitas yang cukup (dengan
periode ulang banjir 10 tahunan untuk jalan arteri, 7 tahunan untuk jalan
5 - 53
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
kolektor serta 5 tahunan untuk jalan lokal). Lokasi dan bentuk saluran
drainase harus direncanakan agar dapat mencegah bahaya lalu lintas, tahan
erosi, bersih terhadap hanyutan/penumpukan material yang akan
mengurangi kapasitas drainase.
Menentukan pola aliran sesuai dengan kondisi terrain dan rencana jalan.
Menentukan daerah tangkapan air yang ada pada drainase.
Menampung dan mengalirkan air permukaan pada daerah manfaat jalan.
Merencanakan alignment saluran.
Merencanakan saluran pada daerah kaki lereng timbunan untuk
menyalurkan air permukaan pada daerah kaki lereng timbunan untuk
menyalurkan air permukaan pada daerah sekitar menuju daerah
buangan.
Merencanakan saluran di atas lereng bukit yang berfungsi untuk
mencegah rembesan air dari atas.
Merencanakan saluran yang berfungsi untuk terjunan atau pematah arus
pada daerah curam.
Menentukan tipe, dimensi dan jenis konstruksi saluran.
5 - 54
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
Perhitungan Perencanaan
Pada tahap awal perencanaan teknik, perlu disusun kriteria desain. Kriteria
desain disusun berdasarkan tata cara, manual, petunjuk dan standar spesifikasi
yang ditentukan. Kriteria desain ini harus mendapatkan persetujuan dari
Pemberi Tugas / Pengguna Jasa sebelum digunakan sebagai acuan.
5 - 55
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
Detail perencanaan teknik yang akan dibuat konsep perencanaannya, antara lain :
a. Alignment Horizontal (Plan) digambar di atas peta situasi skala 1 : 1000 dengan
interval garis tinggi 1,0 meter dan dilengkapi dengan data yang dibutuhkan.
c. Potongan Melintang (Cross Section) digambar untuk setiap titik STA dengan
interval 50 meter, namun pada segmen khusus akan dibuat interval lebih rapat.
Gambar potongan melintang dibuat dengan skala horizontal 1 : 100 dan skala
vertikal 1 : 50. Dalam gambar potongan melintang mencakup :
Tinggi muka tanah asli dan tinggi rencana muka jalan
Profil tanah asli dan profil/dimensi DAMIJA (ROW) rencana
Penampang bangunan pelengkap yang diperlukan
Data kemiringan lereng galian/timbunan (bila ada)
f. Gambar detail bangunan bawah dan bangunan atas jembatan (bila ada)
5 - 56
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
5 - 57
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
5 - 58
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
Tujuan
Penyusunan Dokumen Lelang dimaksudkan untuk menyiapkan dokumen-
dokumen yang akan dijadikan acuan pelaksanaan proses pelelangan pekerjaan
konstruksi, terdiri dari dokumen-dokumen sebagai berikut :
Prosedur Penyusunan
Pada prinsipnya dokumen lelang disusun berdasarkan Dokumen Lelang
Standard yang ditetapkan oleh Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat. Apabila ada persyaratan lain yang belum
tercantum dalam dokumen lelang standar, maka dokumen lelang harus
disesuaikan dan dilengkapi sesuai dengan ruang lingkup dan persyaratan
pekerjaan yang perlu ditambahkan.
Penyusunan spesifikasi teknik akan dilakukan berdasarkan spesifikasi teknik
standar yang perlu dilengkapi persyaratan–persyaratan lainnya bila belum
tercakup dalam spesifikasi standar. Bila dalam Rencana Teknik ada
pekerjaan baru yang memerlukan spesifikasi khusus, maka persyaratan
pekerjaan baru ini akan dimuat dalam spesifiasi khusus.
5 - 59
PERENCANAAN TEKNIS (SURVEY LIDAR)
RUAS LONG PAHANGAI – LONG BOH
5 - 60