Unit-Unit Pemroses Pengolahan Limbah Cair Domestik Skala Rumah Tangga
Unit-Unit Pemroses Pengolahan Limbah Cair Domestik Skala Rumah Tangga
Abstract
In the last ten years water pollution problem in Jakarta has been becoming more
serious. The highly increasing population causes the rising amount of domestic
wastewater. Rivers in Jakarta have already been polluted by various wastewaters,
such as from industries, domestic and many institutionals (offices, hospitals, markets/
shop areas, etc.). It has been well known that the domestic wastewater contributes
70% in causing the river pollution, especially in Jakarta. Therefore it is very important
to apply the proper domestic wastewater treatment system which is able to reduce the
contaminants until an environmentally required standard. Some types of domestic
wastewater treatment have already been used, but the results do not fulfil the
environmental required standard. At least a unit of domestic wastewater treatment
should have a control tank as the beginning filter, anaerobic part, aerobic part and a
sedimentation tank as the final part of the whole system. An advanced technology
using a biofilter media has been proposed and based on the experiment, the result
has proven that it can reduce BOD from more than 1,000 ppm to less than 30 ppm.
The retention time is about 3 days. The conclusion shows that this new wastewater
treatment system is properly suitable alternative to be applied in domestic area,
especially in a densely populated region. By applying the system we can also cope
with the water pollution problem caused by domestic wastewater.
Key Word : domestic wastewater technology
1. PENDAHULUAN
Artinya air limbah yang masuk ke dalam mempunyai kualitas BOD sebesar-besarnya
Tangki Septik harus tetap berada di dalam 90 mg/liter. Hasil penguraian bahan
Tangki Septik minimal selama 1,5 sampai pencemar organik dengan proses anerobik
3 hari4). Setelah itu air limbah yang sudah akan menghasilkan gas methan. Gas ini bila
mengalami penguraian biologis, baru boleh dapat dikumpulkan akan dapat menjadi
terus mengalir ke unit berikutnya. Untuk sumber energi yang sangat berarti. Pada
jenis sistem Tangki Septik yang lama, proses pengolahan limbah organik dengan
biasanya air yang keluar dari Tangki Septik skala yang besar akan diperoleh jumlah
akan mengalir ke suatu bidang resapan. energi gas methan dalam jumlah yang
Namun sistem baru (sesuai dengan sangat besar pula.
peraturan yang berlaku sekarang ini, yaitu Untuk Tangki Septik Anaerobik yang
Pergub. DKI Jakarta No. 122 tahun 2005) paling sederhana, yaitu yang hanya
mengharuskan bahwa air yang mengalir mempunyai satu ruang saja, harus
keluar dari Tangki Septik harus sudah dipastikan bahwa volume Tangki Septiknya
memenuhi baku mutu air buangan dan sudah sesuai dengan jumlah air limbah yang
boleh dibuang atau dialirkan melalui jaringan masuk. Sebagai contoh, bila satu keluarga
drainase kota yang umumnya konstruksinya yang terdiri dari 5 orang dan setiap orangnya
masih secara terbuka. Untuk lebih mudah membuang limbah cair sebanyak 150 liter/
dalam hal perawatannya, maka stiap Tangki hari (diambil standar menengah), maka
Septik Harus dilengkapi dengan Manhole, setiap harinya jumlah air limbahnya adalah
yaitu lubang dimana seseorang bisa masuk 750 liter. Bila diambil waktu tinggal yang
ke dalam ruangan Tangki Septik. Hal ini dibutuhkan selama 3 hari, maka volume
cukup penting, karena sering kali Tangki Tangki Septiknya adalah 3 x 750 liter =
Septik mengalami penyumbatan pada 2.250 liter atau 2,25 m3. Dengan demikian
bagian dalam Tangki Septiknya. Proses dimensi atau ukuran Tangki Septiknya
pengolahan dengan sistem anaerobik dapat dirancang dengan lebar dan panjang
dengan waktu tinggal yang cukup akan masing-masing 1 meter, serta yang
mampu mendegradasi pengotor organik mempunyai kedalaman sebesar 2,25 meter.
lebih besar dari 85%. Jadi apabila beban Bahan konstruksi Tangki Septik ini harus
BOD air limbah yang masuk sebesar sekitar yang kedap air, artinya tidak boleh ada
600 mg/liter, maka hasil pengolahannya
20 Raharjo, P. N. 2008
kebocoran yang terjadi. Apabila terjadi sebagian besar terjadi pada ruang pertama,
kebocoran, maka air limbah akan merembes maka harus dicermati bahwa ketinggian
masuk ke dalam lapisan tanah dangkal dan lumpur endapan sebaiknya dipantau dan
dapat mencemari sumber air tanah dangkal. apabila sudah mencapai ketinggian hampir
Seperti diketahui bahwa biasanya untuk setengah ruang pertama, maka sebaiknya
lapisan masyarakat banyak, sebagian besar dilakukan pengurasan. Tangki Septik
penduduk Jakarta memanfaatkan air tanah Anaerobik dua ruangan juga harus memiliki
dangkal untuk memenuhi kebutuhan air 2 buah lubang/Manhole.
bersihnya. Karena itu bila air tanah dangkal Untuk Tangki Septik Anaerobik yang
tersebut tercemar oleh limbah cair rumah mempunyai dua ruangan dan dilengkapi
tangga, maka berbagai akibat negatif dengan sistem penyaringan, tentu saja hasil
(seperti penyakit) dapat mengancam keluarannya pasti lebih baik dari pada dua
kualitas hidup penduduk sekitarnya. Satu Tangki Septik seperti yang telah diuraikan
kelemahan yang sering terjadi dalam di atas. Tangki Septik ini juga mempunyai
penggunaan Tangki Septik satu ruangan ini dua buah lubang/Manhole. Seperti juga
adalah air limbah yang baru masuk ke Tangki Septik Anaerobik yang mempunyai
dalam Tangki Septik dapat langsung keluar dua ruangan, pada ruang pertama akan lebih
lagi melalui lubang pipa out let sebelum air banyak lumpur endapan yang terjadi dan
limbah tersebut tinggal selama 1 atau 3 hari. inipun harus dikontrol secara periodik untuk
Karena itu untuk mencegah terjadinya hal kemudian lumpur endapan harus dikuras.
tersebut, lebih baik digunakan pipa inlet Sistem penyaringan yang terdapat pada
yang panjang dan ujung pipanya hanya Tangki Septik Anaerobik ini berjalan dengan
berjarak sekitar 20 cm dari dasar Tangki aliran dari bawah ke atas. Pada bagian
Septik. Dengan demikian air limbah yang lapisan terbawah sistem penyaringan ini
baru masuk akan secara perlahan mengalir terisi oleh kerikil (batu pecah / split) dengan
ke bagian atas dan setelah memenuhi waktu ukuran diameter butiran 3 – 4 cm dan
tinggalnya baru akan mengalir keluar melalui setinggi 10 cm1). Lapisan berikut di atasnya
pipa outletnya. Bila lumpur endapan sudah adalah kerikil kecil dengan ukuran diameter
mulai banyak (lebih dari sepertiga bagian butiran 1 - 2 cm dan setinggi 20 cm1). Pada
ruang), sebaiknya dilakukan pengurasan bagian penyaringan ini sebenarnya proses
lumpur endapan. Tangki Septik Anaerobik penguraian oleh bakteri juga terus terjadi,
satu ruangan harus mempunyai sebuah bahkan lebih efektif lagi, karena batu-batu
lubang atau manhole. kerikil yang bertindak sebagai media
Untuk Tangki Septik Anaerobik yang penyaring akan ditumbuhi oleh lapisan
sudah mempunyai dua ruangan, proses biofilm yang merupakan biakan mikroba
pengolahannya akan lebih terjamin, karena aktif yang melekat pada media penyangga
proses pengendapan dan penguraiannya (butiran kerikil).
akan lebih banyak terjadi pada ruang
pertama. Karena itu biasanya pada ruang 2.2. Tangki Septik Aerobik
kedua air limbah sudah sedikit lebih jernih Tangki Septik Aerobik sangat jarang
bila dibandingkan dengan yang berada pada
dijumpai pada skala rumah tangga. Proses
ruang pertama. Namun kemungkinan
suplai oksigen atau udara membuat Tangki
terjadinya penyimpangan alur profil aliran,
Septik jenis ini menjadi kendala dalam
seperti yang terjadi pada Tangki Septik yang
satu ruangan, juga dapat terjadi pada Tangki
operasionalnya. Selain itu pada proses
Septik Anaerobik dua ruangan ini. Untuk awalnya Tangki Septik Aerobik ini juga akan
mencegah hal tersebut juga sebaiknya menimbulkan bau yang kurang sedap,
dilakukan hal sama seperti yang sudah sehingga orang semakin enggan
diuraikan pada Tangki Septik anaerobik satu menggunakannya. Proses aerobik
ruangan. Karena proses pengendapan sebenarnya lebih digunakan untuk beban
DAFTAR PUSTAKA
24 Raharjo, P. N. 2008