0% found this document useful (0 votes)
17 views

Unit-Unit Pemroses Pengolahan Limbah Cair Domestik Skala Rumah Tangga

1. The document discusses domestic wastewater treatment systems for households in Jakarta. Population growth in Jakarta has led to increasing domestic wastewater volumes, polluting rivers. 2. It recommends a wastewater treatment system for households consisting of a control tank, anaerobic section, aerobic section, and sedimentation tank. It should reduce BOD to under 30 ppm within 3 days. 3. An experiment tested an advanced biofilter media technology and successfully reduced BOD from over 1,000 ppm to less than 30 ppm, proving it suitable for treating domestic wastewater in densely populated areas.

Uploaded by

anita pratiwi
Copyright
© © All Rights Reserved
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
17 views

Unit-Unit Pemroses Pengolahan Limbah Cair Domestik Skala Rumah Tangga

1. The document discusses domestic wastewater treatment systems for households in Jakarta. Population growth in Jakarta has led to increasing domestic wastewater volumes, polluting rivers. 2. It recommends a wastewater treatment system for households consisting of a control tank, anaerobic section, aerobic section, and sedimentation tank. It should reduce BOD to under 30 ppm within 3 days. 3. An experiment tested an advanced biofilter media technology and successfully reduced BOD from over 1,000 ppm to less than 30 ppm, proving it suitable for treating domestic wastewater in densely populated areas.

Uploaded by

anita pratiwi
Copyright
© © All Rights Reserved
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 8

J. Tek. Ling. Vol. 9 No. 1 Hal.

17-24 Jakarta, Januari 2008 ISSN 1441-318X

UNIT-UNIT PEMROSES PENGOLAHAN


LIMBAH CAIR DOMESTIK SKALA RUMAH TANGGA

Petrus Nugro Rahardjo


Peneliti di Pusat Teknologi Lingkungan
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Abstract

In the last ten years water pollution problem in Jakarta has been becoming more
serious. The highly increasing population causes the rising amount of domestic
wastewater. Rivers in Jakarta have already been polluted by various wastewaters,
such as from industries, domestic and many institutionals (offices, hospitals, markets/
shop areas, etc.). It has been well known that the domestic wastewater contributes
70% in causing the river pollution, especially in Jakarta. Therefore it is very important
to apply the proper domestic wastewater treatment system which is able to reduce the
contaminants until an environmentally required standard. Some types of domestic
wastewater treatment have already been used, but the results do not fulfil the
environmental required standard. At least a unit of domestic wastewater treatment
should have a control tank as the beginning filter, anaerobic part, aerobic part and a
sedimentation tank as the final part of the whole system. An advanced technology
using a biofilter media has been proposed and based on the experiment, the result
has proven that it can reduce BOD from more than 1,000 ppm to less than 30 ppm.
The retention time is about 3 days. The conclusion shows that this new wastewater
treatment system is properly suitable alternative to be applied in domestic area,
especially in a densely populated region. By applying the system we can also cope
with the water pollution problem caused by domestic wastewater.
Key Word : domestic wastewater technology

1. PENDAHULUAN

Perkembangan penduduk di DKI Jakarta Selatan dan Jakarta Utara. Semakin


Jakarta terus mengalami peningkatan yang besar jumlah penduduk tentu semakin
cepat. Menurut sensus penduduk nasional besar pula jumlah limbah yang dihasilkan.
penduduk kota Jakarta sudah meningkat Pada tahun 1987 jumlah limbah cair
dari 4,6 juta jiwa pada tahun 1971 menjadi domestik mencapai 1.038.025 m3/hari dan
6,5 juta jiwa pada tahun 1980, dan 8,0 juta diprediksi pada tahun 2010 akan mencapai
jiwa pada tahun 1985 menjadi 8.338.560 jiwa 1.882.686 m3/hari3). Permasalahan yang
pada tahun 2000. Pada tahun 2007 jumlah timbul akibat terus meningkatnya jumlah
penduduk Jakarta sudah hampir mencapai limbah cair domestik ini adalah pencemaran
sekitar 9 juta jiwa. Rata-rata kecepatan lingkungan perairan yang semakin lama
pertumbuhan pertahun 4,05 %. Kepadatan seolah semakin tidak terkendali lagi. Karena
penduduk rata-rata di Jakarta pada tahun itu dibutuhkan penanggulangan masalah ini
2000 adalah 126 orang/ha. Wilayah Jakarta langsung dari sumber limbahnya, yaitu
Pusat merupakan wilayah yang paling padat, dengan menerapkan sistem pengelolaan
disusul wilayah Jakarta Barat, Jakarta Timur, limbah cair domestik skala individual.
Unit-unit Pemroses... J.Tek.Ling. 9 (1): 17-24 17
Sistem pengelolaan limbah cair domestik dan secara detail diuraikan sampai bagian-
skala individual yang dimaksudkan adalah bagian atau ke setiap komponennya, serta
bahwa setiap rumah tangga harus bahkan sampai pada cara
mempunyai unit pengolahan limbah cair pengoperasiannya.
yang mereka hasilkan. Unit pengolahan
limbah cair skala individual merupakan unit 2. UNIT-UNIT PEMROSES PENGOLAHAN
pengolahan yang mempunyai kapasitas LIMBAH CAIR SKALA RUMAH
terkecil. Limbah cair domestik dari setiap TANGGA
rumah tangga biasanya berasal dari
kegiatan mandi, cuci (termasuk cuci piring, Hingga saat ini, tentang teknologi
pakaian, mobil, dan alat-alat rumah atau pengolahan air limbah atau limbah cair yang
alat-alat per individu), kakus dan masak berasal dari domestik, peraturan yang
(limbah cair dapur). Jumlah limbah cair yang berlaku di DKI Jakarta adalah Pergub No.
dihasilkan rata-rata per hari oleh satu rumah 122 tahun 2005. Berdasar pada peraturan
tangga berkisar antara 500 liter sampai tersebut maka untuk skala rumah tangga
dengan 5000 liter, bergantung dari jumlah teknologi yang disyaratkan adalah Tangki
anggota keluarga dan tingkat sosial ekonomi Septik dengan dua ruangan dan yang
rumah tangga tersebut4). Semakin tinggi menggunakan biofilter. Tangki Septik seperti
tingkat sosial ekonomi suatu keluarga, itu sebenarnya dapat digolongkan atas 2
maka jumlah limbah cair yang diproduksi tipe, yaitu yang beroperasi secara anaerobik
juga akan semakin besar. Jadi unit dan yang beroperasi secara aerobik. Air
pengolahan limbah cair domestik skala limbah rumah tangga adalah yang berasal
individual berkapasitas maksimum sekitar dari toilet (WC) atau nontoilet. Yang
5000 liter per hari. tergolong air limbah non toilet adalah limbah
Pengelolaan limbah cair domestik di daerah cair dari dapur (bekas memasak), air bekas
yang masih tidak tergolong padat dan tidak mandi, bekas cuci dan segala kegiatan
memiliki pelayanan jaringan drainase untuk maksud kebersihan (air bekas pel,
(tertutup) perkotaan seharusnya dikelola cuci mobil, dll).
dengan teknologi tertentu, sehingga hasil bahwa waktu tinggal air limbah dalam Bak
pengolahannya dapat mencapai baku mutu Kontrol tidak menjadi suatu faktor yang
lingkungan. Kenyataan yang ada sekarang harus diutamakan. Jadi air limbah hanya
ini, yaitu hampir semua warga DKI Jakarta sekedar mengalir saja setelah melalui
memiliki Tangki Septik yang hanya sekedar proses penyaringan kasar.
tempat penampungan (tanpa pengolahan) Untuk mengatasi adanya limbah padat
limbah WC (tinja). Seringkali Tangki Septik yang masuk ke dalam jaringan saluran
yang dimiliki berukuran terlalu kecil, (perpipaan) air limbah, maka dibutuhkan satu
sehingga air yang melimpas keluar dan unit awal/pendahuluan yang dapat berfungsi
kemudian meresap ke dalam tanah hampir sebagai penyaring padatan-padatan
sama saja dengan air limbah yang baru tersebut, terutama yang berukuran besar.
masuk kedalamnya (air limbah segar). Sebelum limbah cair rumah tangga masuk
Sementara itu untuk air bekas mandi, cuci ke dalam Tangki Septik harus lebih dahulu
dan masak (air buangan non toilet) dibuang melalui Bak Kontrol yang dilengkapi dengan
ke saluran terbuka, yaitu ke saluran/jaringan sistem penyaringan (lihat gambar berikut).
drainase kota. Hal ini menyebabkan Unit penyaring ini sebenarnya merupakan
masalah pencemaran, yaitu pencemaran air bagian dari unit Bak Kontrol. Bahan buangan
tanah dari tangki septik yang memang padat yang biasa atau sering kali masuk
sengaja diresapkan dan pencemaran air ke dalam saluran/pipa pembuangan dan
permukaan dari air buangan non toilet. akan mudah tertahan oleh penyaring adalah
Karena itu dibutuhkan suatu standar seperti rambut, bekas kemasan shampo,
teknologi pengolahan air limbah domestik kertas, plastik-plastik kecil, tutup botol, kain
18 Raharjo, P. N. 2008
lap, pembalut wanita, ranting kecil,serpihan tersebut akan terdapat pada bagian dasar
tulang, biji-bijian, kulit buah, daun-daun Bak Kontrol. Bila jumlah endapan sudah
sayuran, kerak lemak dan lain sebagainya. mulai agak banyak, sehingga sebagian kisi-
kisi atau kawat penyaring mulai tertutup oleh
lumpur endapan, maka sebaiknya lumpur
endapan dibersihkan dengan cara mengeruk
dan mengangkatnya, serta membuangnya
pada tempat sampah padat. Lumpur
endapan pada bagian dasar Bak Kontrol
sebenarnya mengalami juga proses
pengolahan secara biologis. Karena
letaknya yang di bagian dasar Bak Kontrol,
maka tidak terjadi suplai oksigen yang cukup
dari permukaan air limbah pada Bak Kontrol.
Gambar 1 : Bak Kontrol dan Sistem Proses biologis yang terus berlangsung
Penyaring. pada lumpur endapan tersebut adalah
proses penguraian biologis (oleh bakteri/
Di dalam sistem penyaringan, ukuran
mikororganisma) secara anaerobik. Lumpur
lubang perforasi penyaring juga sangat
endapan yang sudah diangkat dan bila
menentukan. Semakin kecil lubang
sudah mulai mengering sebenarnya juga
perforasi penyaring tentu saja semakin halus
merupakan bahan yang baik untuk
benda-benda yang dapat tersaring. Tetapi
digunakan sebagai pupuk tanaman. Namun
bila lubang perforasi penyaring terlalu kecil,
bila hendak digunakan sebagai pupuk
maka konsekuensinya adalah sistem
tanaman, sebaiknya terlebih dahulu
penyaring akan menjadi lekas tersumbat
dicermati apakah masih terdapat benda-
atau buntu dan proses penyaringan bahkan
benda padat yang membahayakan seperti
akan dapat berhenti sama sekali. Bila
paku atau pecahan kaca/gelas.
proses penyaringan berhenti, sementara air
limbah terus mengalir ke dalam bak Kontrol, 2.1. Tangki Septik Anaerobik
maka yang akan terjadi adalah meluapnya
air limbah keluar Bak Kontrol. Hal ini harus Model atau tipe Tangki Septik yang
segera diatasi dengan cara mengangkat unit paling banyak digunakan oleh masyarakat
penyaring dan segera dibersihkan secara pada umumnya adalah Tangki Septik yang
manual dan kemudian dipasang lagi. Karena beroperasi secara anaerobik, yaitu suatu
itu unit penyaring harus mempunyai lubang proses pengolahan secara biologis yang
perforasi penyaringan yang berukuran berlangsung tanpa kehadiran/suplai
secukupnya. Biasanya bahan penyaring oksigen. Unit Tangki Septik Anaerobik ini
terbuat dari kawat atau kisi-kisi baja dengan ada beberapa macam jenisnya, yaitu mulai
jarak lubang perforasi penyaringan dari yang paling sederhana hanya terdiri dari
berukuran 1 x 1 cm2. Cara pemasangan atau satu ruang saja, kemudian jenis lain yang
pembuatan sistem penyaring ini harus sudah mempunyai dua ruangan dan jenis
sedemikian rupa sehingga mudah untuk lain yang sudah dilengkapi oleh suatu
diangkat dan dibersihkan secara manual sistem penyaringan tambahan pada baigian
saja, serta kemudian dipasang kembali akhirnya. Lihat gambar jenis-jenis Tangki
pada dudukannya semula. Septik di bawah ini.
Di dalam Bak Kontrol ini sering kali juga Di dalam Tangki Septik Anaerobik,
terdapat endapan yang berasal dari tanah dimana terjadi proses pengolahan secara
atau pasir atau bahkan limbah padat yang biologis dengan memanfaatkan jasa bakteri
tidak dapat terurai secara biologis (seperti pengurai atau mikroorganisme tertentu,
bahan-bahan metal/logam). Endapan dibutuhkan waktu tinggal minimal.
Unit-unit Pemroses... J.Tek.Ling. 9 (1): 17-24 19
Gambar 2 : Beberapa jenis Tangki Septik Anaerobik

Artinya air limbah yang masuk ke dalam mempunyai kualitas BOD sebesar-besarnya
Tangki Septik harus tetap berada di dalam 90 mg/liter. Hasil penguraian bahan
Tangki Septik minimal selama 1,5 sampai pencemar organik dengan proses anerobik
3 hari4). Setelah itu air limbah yang sudah akan menghasilkan gas methan. Gas ini bila
mengalami penguraian biologis, baru boleh dapat dikumpulkan akan dapat menjadi
terus mengalir ke unit berikutnya. Untuk sumber energi yang sangat berarti. Pada
jenis sistem Tangki Septik yang lama, proses pengolahan limbah organik dengan
biasanya air yang keluar dari Tangki Septik skala yang besar akan diperoleh jumlah
akan mengalir ke suatu bidang resapan. energi gas methan dalam jumlah yang
Namun sistem baru (sesuai dengan sangat besar pula.
peraturan yang berlaku sekarang ini, yaitu Untuk Tangki Septik Anaerobik yang
Pergub. DKI Jakarta No. 122 tahun 2005) paling sederhana, yaitu yang hanya
mengharuskan bahwa air yang mengalir mempunyai satu ruang saja, harus
keluar dari Tangki Septik harus sudah dipastikan bahwa volume Tangki Septiknya
memenuhi baku mutu air buangan dan sudah sesuai dengan jumlah air limbah yang
boleh dibuang atau dialirkan melalui jaringan masuk. Sebagai contoh, bila satu keluarga
drainase kota yang umumnya konstruksinya yang terdiri dari 5 orang dan setiap orangnya
masih secara terbuka. Untuk lebih mudah membuang limbah cair sebanyak 150 liter/
dalam hal perawatannya, maka stiap Tangki hari (diambil standar menengah), maka
Septik Harus dilengkapi dengan Manhole, setiap harinya jumlah air limbahnya adalah
yaitu lubang dimana seseorang bisa masuk 750 liter. Bila diambil waktu tinggal yang
ke dalam ruangan Tangki Septik. Hal ini dibutuhkan selama 3 hari, maka volume
cukup penting, karena sering kali Tangki Tangki Septiknya adalah 3 x 750 liter =
Septik mengalami penyumbatan pada 2.250 liter atau 2,25 m3. Dengan demikian
bagian dalam Tangki Septiknya. Proses dimensi atau ukuran Tangki Septiknya
pengolahan dengan sistem anaerobik dapat dirancang dengan lebar dan panjang
dengan waktu tinggal yang cukup akan masing-masing 1 meter, serta yang
mampu mendegradasi pengotor organik mempunyai kedalaman sebesar 2,25 meter.
lebih besar dari 85%. Jadi apabila beban Bahan konstruksi Tangki Septik ini harus
BOD air limbah yang masuk sebesar sekitar yang kedap air, artinya tidak boleh ada
600 mg/liter, maka hasil pengolahannya
20 Raharjo, P. N. 2008
kebocoran yang terjadi. Apabila terjadi sebagian besar terjadi pada ruang pertama,
kebocoran, maka air limbah akan merembes maka harus dicermati bahwa ketinggian
masuk ke dalam lapisan tanah dangkal dan lumpur endapan sebaiknya dipantau dan
dapat mencemari sumber air tanah dangkal. apabila sudah mencapai ketinggian hampir
Seperti diketahui bahwa biasanya untuk setengah ruang pertama, maka sebaiknya
lapisan masyarakat banyak, sebagian besar dilakukan pengurasan. Tangki Septik
penduduk Jakarta memanfaatkan air tanah Anaerobik dua ruangan juga harus memiliki
dangkal untuk memenuhi kebutuhan air 2 buah lubang/Manhole.
bersihnya. Karena itu bila air tanah dangkal Untuk Tangki Septik Anaerobik yang
tersebut tercemar oleh limbah cair rumah mempunyai dua ruangan dan dilengkapi
tangga, maka berbagai akibat negatif dengan sistem penyaringan, tentu saja hasil
(seperti penyakit) dapat mengancam keluarannya pasti lebih baik dari pada dua
kualitas hidup penduduk sekitarnya. Satu Tangki Septik seperti yang telah diuraikan
kelemahan yang sering terjadi dalam di atas. Tangki Septik ini juga mempunyai
penggunaan Tangki Septik satu ruangan ini dua buah lubang/Manhole. Seperti juga
adalah air limbah yang baru masuk ke Tangki Septik Anaerobik yang mempunyai
dalam Tangki Septik dapat langsung keluar dua ruangan, pada ruang pertama akan lebih
lagi melalui lubang pipa out let sebelum air banyak lumpur endapan yang terjadi dan
limbah tersebut tinggal selama 1 atau 3 hari. inipun harus dikontrol secara periodik untuk
Karena itu untuk mencegah terjadinya hal kemudian lumpur endapan harus dikuras.
tersebut, lebih baik digunakan pipa inlet Sistem penyaringan yang terdapat pada
yang panjang dan ujung pipanya hanya Tangki Septik Anaerobik ini berjalan dengan
berjarak sekitar 20 cm dari dasar Tangki aliran dari bawah ke atas. Pada bagian
Septik. Dengan demikian air limbah yang lapisan terbawah sistem penyaringan ini
baru masuk akan secara perlahan mengalir terisi oleh kerikil (batu pecah / split) dengan
ke bagian atas dan setelah memenuhi waktu ukuran diameter butiran 3 – 4 cm dan
tinggalnya baru akan mengalir keluar melalui setinggi 10 cm1). Lapisan berikut di atasnya
pipa outletnya. Bila lumpur endapan sudah adalah kerikil kecil dengan ukuran diameter
mulai banyak (lebih dari sepertiga bagian butiran 1 - 2 cm dan setinggi 20 cm1). Pada
ruang), sebaiknya dilakukan pengurasan bagian penyaringan ini sebenarnya proses
lumpur endapan. Tangki Septik Anaerobik penguraian oleh bakteri juga terus terjadi,
satu ruangan harus mempunyai sebuah bahkan lebih efektif lagi, karena batu-batu
lubang atau manhole. kerikil yang bertindak sebagai media
Untuk Tangki Septik Anaerobik yang penyaring akan ditumbuhi oleh lapisan
sudah mempunyai dua ruangan, proses biofilm yang merupakan biakan mikroba
pengolahannya akan lebih terjamin, karena aktif yang melekat pada media penyangga
proses pengendapan dan penguraiannya (butiran kerikil).
akan lebih banyak terjadi pada ruang
pertama. Karena itu biasanya pada ruang 2.2. Tangki Septik Aerobik
kedua air limbah sudah sedikit lebih jernih Tangki Septik Aerobik sangat jarang
bila dibandingkan dengan yang berada pada
dijumpai pada skala rumah tangga. Proses
ruang pertama. Namun kemungkinan
suplai oksigen atau udara membuat Tangki
terjadinya penyimpangan alur profil aliran,
Septik jenis ini menjadi kendala dalam
seperti yang terjadi pada Tangki Septik yang
satu ruangan, juga dapat terjadi pada Tangki
operasionalnya. Selain itu pada proses
Septik Anaerobik dua ruangan ini. Untuk awalnya Tangki Septik Aerobik ini juga akan
mencegah hal tersebut juga sebaiknya menimbulkan bau yang kurang sedap,
dilakukan hal sama seperti yang sudah sehingga orang semakin enggan
diuraikan pada Tangki Septik anaerobik satu menggunakannya. Proses aerobik
ruangan. Karena proses pengendapan sebenarnya lebih digunakan untuk beban

Unit-unit Pemroses... J.Tek.Ling. 9 (1): 17-24 21


BOD yang tidak terlalu besar (<1000 mg/ Tangki Septik Aerobik biasanya
liter). Efisiensi pengolahannya pun sebesar dilengkapi dengan sirkulasi lumpur aktif.
80 – 90%. Karena harus mensuplai oksigen Lumpur endapan yang terdapat pada dasar
atau udara ke dalam air limbah, maka ruang kedua (ruang pengendapan) dipompa
dibutuhkan unit blower dan itu berarti kembali ke ruang pertama. Hal ini dilakukan
dibutuhkan energi sedikitnya 25 watt. karena endapan lumpur merupakan
Bandingkan dengan Tangki Septik kumpulan bakteri pengurai atau
Anaerobik yang sama sekali tidak mikroorganisme yang sudah aktif dan siap
membutuhkan energi listrik atau yang memakan bahan-bahan pencemar organik
lainnya. Dalam proses aerobik ini, bila yang terdapat dalam air limbah yang baru.
Karena itu proses ini sering dikenal dengan
sistem suplai oksigennya dapat merata,
sebutan Activated Sludge atau Lumpur
maka pengolahannya hanya membutuhkan
Aktif.
waktu satu hari atau bahkan kurang.
Tangki Septik Aerobik mempunyai dua
2.3. Teknologi Lanjut
bagian ruang. Ruang pertama adalah ruang
untuk suplai oksigen dan ruang kedua Teknologi lanjut dalam sistem
adalah ruang pengendap. Pada ruang pengolahan limbah cair domestik umumnya
pertama, air limbah yang baru masuk ke mengkombinasikan proses anaerobik dan
dalam Tangki Septik Aerobik langsung di aerobik secara berurutan. Proses
aerasi dan profil aliran air limbah dalam pengolahan secara anaerob dan aerob
ruang pertama ini penuh dengan turbulensi diakomodasikan dalam suatu media biofilter
(aliran yang berputar dan bergolak). yang merupakan media tempat biakan
Penciptaan turbulensi dimaksudkan agar mikroba melekat. Teknologi biofilter
luas kontak antara air limbah dengan udara anaerob-aerob merupakan teknologi yang
akan semakin besar. Udara atau oksigen tergolong paling sederhana dari segi teknis.
akan terdispersi ke dalam air limbah secara Sistem perangkat pemrosesnya dapat
merata dan mikroorganisme yang berperan dikonstruksi dengan dengan mudah. Ruang-
sebagai bakteri pengurai akan dengan ruang anerobik dan aerobik hanya berbentuk
senang hati mengkonsumsi bahan-bahan kotak persegi panjang dan dari ruang yang
organik rantai panjang dan menguraikannya satu ke ruang berikutnya dihubungkan
menjadi bahan anorganik, yaitu H2O (air) dengan sistem perpipaan yang simpel dan
dan CO2. mudah pembuatannya. Sistem ini juga

Gambar 3 : Tangki Septik Kombinasi Biofilter Anaerob-Aerob


22 Raharjo, P. N. 2008
menggunakan sirkulasi lumpur aktif dari bak pengolahan sudah berjalan dengan efektif.
pengendap akhir ke bak pengendap awal Endapan yang terjadi pada ruang ini pun
atau ke bak aerasi. Secara skematis sistem selayaknya dipantau dan secara berkala
biofilter anaerob-aerob dapat dilihat pada harus dikuras dengan cara penyedotan.
Gambar 3. Proses pengolahan secara Berdasarkan pengamatan di lapangan,
anaerobik berkapasitas mengurangi beban diketahui bahwa volume lumpur yang
BOD yang tinggi sampai mencapai > 80%, terbentuk ternyata tidak begitu banyak dan
sehingga beban BOD sisanya diolah secara dalam waktu 4 tahun jumlah endapan lumpur
aerobik2). Suplai udara biasanya dengan tetap tidak begitu banyak. Karena itu
menggunakan pompa udara (blower) atau penyedotan lumpur dari ruang pertama
kompresor dan tentu saja distribusi atau praktis dalam waktu yang cukup lama (> 4
penyebaran udara harus merata, sehingga tahun). Pada bagian bawah ruang pertama
mempunyai tingkat homogenitas yang baik ini, proses pengolahan yang terjadi berjalan
dalam tangki aerasinya. Karena secara anaerobik, karena tidak dioperasikan
menggunakan 2 macam proses yang dengan penambahan udara atau oksigen.
dikombinasikan, unit ini sering disebut
sebagai Tangki Septik dengan Kombinasi B. Biofilter Anaerob
Biofilter Anaerob-Aerob. Secara keseluruhan
Ruang kedua dan ketiga dari Tangki
satu unit ini terdiri dari 6 ruangan. Unit ini
Septik Kombinasi Biofilter Anerob-Aerob
sering dijumpai terbuat dari bahan FRP
adalah ruangan pengolahan air limbah
(Fiber Glass Reinforced Plastic). Dengan
secara anaerobik. Dalam ruang kedua air
standar teknis yang sesuai dan cara
limbah mengalir dari atas ke bawah melalui
pengoperasian yang benar, sistem ini dapat
suatu unggun tetap atau media biofilter
mempunyai efisiensi yang tinggi, yaitu
anaerob. Dari ruang kedua air limbah
mencapat 95% lebih.
kemudian mengalir ke ruang ketiga, dimana
2.4. Komponen-Komponen Utama arah aliran dari bawah ke atas juga melalui
media biofilter anaerob. Media filter berupa
A. Bak Pengendap Awal seperti sarang tawon dari bahan poli-ethilen.
Media filter ini disusun bertumpuk dan
Bak pengendap awal merupakan ruang seluruhnya harus tenggelam atau terendam
pertama dalam Tangki Septik Kombinasi dalam aliran air limbah.
Biofilter Anaerob-Aerob. Ruang pertama ini
lebih merupakan sarana untuk pencampuran C. Ruang Aerasi
antara berbagai macam air buangan (black
& grey water) yang masuk ke dalam tangki. Ruang yang keempat adalah ruang
Semua air limbah yang masuk pada ruang aerasi. Pada ruangan ini dilakukan suplai
pertama ini akan bercampur sempurna dan oksigen melalui suatu unit alat pendukung,
diharapkan segera diperoleh suatu yaitu Blower. Alat Blower untuk skala rumah
campuran yang homogen. Karena fungsi tangga cukup membutuhkan energi sebesar
ruang pengendap awal ini adalah untuk 25 – 40 watt. Arah aliran air limbah dalam
menyamaratakan air limbah dari berbagai ruangan ini dari atas ke bawah, tetapi arah
sumber, maka sering disebut bak aliran udara berjalan sebaliknya, yaitu dari
ekualisasi. Pada bak ini selain air limbah bawah ke atas. Gelembung-gelembung
menjadi bercampur sempurna, juga terjadi udara yang dihembuskan blower melalui
proses pengolahan secara anaerobik. saluran pipa yang dibenamkan sampai pada
Masukan pada ruang ini bukan hanya air bagian bawah ruang aerasi ini menyebabkan
limbah segar tetapi juga lumpur aktif yang proses pengkayaan oksigen yang terlarut
berasal dari Bak Pengendap Akhir. Karena dalam air limbah berjalan dengan sangat
itu dalam ruang pertama ini proses baik. Dengan adanya suplai oksigen ini
maka proses pengolahan air limbah
Unit-unit Pemroses... J.Tek.Ling. 9 (1): 17-24 23
selanjutnya akan berlangsung secara 3. KESIMPULAN DAN SARAN
aerobik.
Secara umum dari sekian banyak jenis
D. Biofilter Aerob dan kombinasi sistem pengolahan air limbah
skala rumah tangga, yang paling baik dan
Seperti Biofilter Anaerob, Biofilter Aerob direkomendasikan adalah sistem gabungan,
juga menggunakan media filter yang sama, yaitu sistem kombinasi anaerob dan aerob.
yaitu yang terbuat dari bahan poli-ethilen. Sistem ini tetap ditunjang oleh beberapa
Proses penguraian terus berlanjut dan sistem pendukung, yaitu bak kontrol,
penguraian senyawa organik rantai yang blower, sistem sirkulasi lumpur (berikut
lebih pendek menjadi H2O dan CO2. Proses pompanya) dan media biofilter.
pengolahan dengan biofilter aerob ini
berlangsung pada ruang kelima. Arah aliran Berdasar kepada Peraturan Gubernur
air limbah yang diolah adalah dari bawah DKI Jakarta Nomor 122, Tahun 2005,
ke atas. tentang “Pengelolaan Air Limbah Industri
rumah tangga di Propinsi DKI Jakarta”, maka
untuk mengoptimalkan pemanfaatan sistem
teknologi pengolahan limbah domestik ini
disarankan perlunya langkah sosialisasi
pada masyarakat luas dan pembangunan
unit-unit percontohan di lingkungan
pemukiman yang mempunyai tingkat
kepadatan penduduk sangat tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Lucjan Pawlowski, “Physico-Chemical


Gambar 4 : Media filter yang masih baru Methods for Water and Wastewater
dan Biofilter yang sudah Treatment”, First Edition, Pergamon
terbentuk. Press, New York, 1980.
2. Degremont, “Waste Water Treatment
E. Bak Pengendap Akhir Handbook”, Sixth Edition, Lavoisier
Bak pengendap akhir adalah ruang Publishing, Paris, 1991. Mark J.
terakhir dari sistem Tangki Septik Kombinasi Hammer, “ Water and Wastewater
Biofilter Anaerob-Aerob. Pada unit ini biomas Technology “, Second Edition, John
yang terbentuk berupa gumpalan akan Wiley & Sons, New York, 1986.
mengendap pada bagian bawah ruangan. 3. P. Nugro R., “Proses Pengolahan
Lumpur biomas inilah yang disebut sebagai Limbah Cair Domestik”, Majalah
lumpur aktif dan sebagian lumpur ini “Teknologi Untuk Negeri I”, BPPT,
disirkulasikan dialirkan kembali ke bak Jakarta, 2003.
pengendap awal, demikian seterusnya. 4. Nusa I. S., “ Kesehatan Masyarakat dan
Teknologi Peningkatan Kualitas Air “,
F. Pompa Sirkulasi Lumpur Aktif BPPT, 1999.

Pompa sirkulasi lumpur aktif umumnya


berupa submersible pump yang diletakkan
pada bagian dasar bak pengendap akhir.
Untuk skala rumah tangga pompa sirkulasi
lumpur aktif ini cukup dengan daya 100 watt
saja.

24 Raharjo, P. N. 2008

You might also like