Studi Kasus Pik
Studi Kasus Pik
Studi Kasus Pik
Kawasan PIK berada pada ketinggian sekitar 5 meter di atas permukaan laut, dan
merupakan kawasan reklamasi sehingga mempunyai kontur yang relative datar. Jenis tanahnya
adalah endapan lempung yang ditimbun berulang-ulang.
Air laut yang terdapat di pinggir pantai, sungai, dan kanal-kanal pada perumahan PIK
merupakan sumber daya utama yang sangat penting bagi pembentukan tema dan citra
perumahan. Perpaduan antara perairan dengan daratan di sekitarnya direncanakan
untuk kepentingan rekreasi, pariwisata, dan sistem sanitasi. Akan tetapi, tumbuhan dan
pepohonan yang terdapat di dalam PIK kurang variatif jenisnya dan sedikit
jumlahnya. Vegetasi ditanam sebagai peneduh dan penambah kenyamanan kawasan sehingga
tidak dapat berfungsi untuk mengatur dan mempertahankan tingkat korosi dan kualitas
tanah.
Kawasan PIK adalah kawasan perumahan yang terencana dengan penataan dan
penggunaan lahan yang sudah terbagi dengan jelas. Luas area terbesar adalah perumahan,
sisanya digunakan untuk sarana transportasi, area komersial, area hijau, dan penyedia- an
fasilitas-fasilitas umum. Tabel 1 menunjukkan rencana pengembangan kawasan sesuai
dengan persetujuan master plan pengembangan PIK dari Gubernur DKI Jakarta pada tahun
1988 serta realisasi yang telah dilakukan sampai tahun 2002.
Fasilitas yang ada di kawasan PIK cukup lengkap yaitu fasilitas pendidikan,
fasilitas kesehatan yang terletak di Sektor Utara – Timur, fasilitas rekreasi dan
hiburan berupa golf clubhouse terletak di sektor Utara – Barat, PIK garden café yang terletak
di Sektor Utara – Timur, dan pusat pemancingan yang terletak di Sektor Selatan – Timur.
Perumahan PIK memiliki sistem penyediaan air bersih dan pengolahan air limbah
(air kotor) yang terpusat pada sebuah fasilitas yang disebut Rumah Pompa. Khusus
untuk pembuangan limbah, kawasan PIK ditunjang dengan keberadaan Cengkareng Drain
yang tepat terletak di tengah-tengah kawasan. Perumahan PIK juga mempunyai
saluran-saluran air (selokan) untuk pembuangan dan kanal-kanal yang menghubungkan
kompleks-kompleks perumahan dengan Cengkareng Drain dan laut.
Faktor perairan
Konsep waterfront menjadi dasar
pengembangan perumahan PIK karena adanya laut dan Cengkareng Drain di sekitar
kawasan. Namun hanya sebagian kecil massa dan ruang terbuka yang ditata dengan
orientasi ke kawasan perairan tersebut. Dan hal ini tidak menjadi masalah bagi
konsumen perumahan PIK karena kemudahan akses lebih penting dibandingkan
orientasi dan view ke perairan.
Faktor komersial
Dengan adanya pertimbangan faktor komersial
maka pengembang lebih menekankan pengguna-
an lahan untuk perumahan dibandingkan untuk ruang terbuka. Keberadaan ruang
terbuka yang sedikit mengurangi daya tarik dan karakter kawasan PIK sebagai
perumahan yang bertemakan waterfront.