Jurnal Diare
Jurnal Diare
Jurnal Diare
ABSTRACT
Diarrhea is one of the most common infectious diseases. It has related three factors such ass environment, food
and contact with an infected person. One of the environmental factor of diarrhea is the domestic water use
behavior. The main objective of this study was to analyse the relation between knowledge, atitude and habit to
domestic water use behavior in Martapura 2 Public Health Center, work area Pasayangan Selatan Village, sub-
district of Martapura, Banjar, South Kalimantan Province. Case control study design was used in this study. The
population of the study were all diarrhea patients in Martapura 2 Public Health Center work area from
february 2017 until february 2018. The Lemeshow was used to determine research sample size. The study
sample consisted of 45 case diarrhea patients and 45 control non diarrhea patient. Samples were taken from all
eligible cases and controls on specified inclusion and exclusion criteria. Data will analysed use Chi Square.
Based on the results of this study comparing between case group and control group, most of the respondents in
the case group have knowledge in poor knowledege was 25 people (55.6%) and the control group in good
knowledge that was 35 people (77.8) with Chi Square, all p < 0,001. Attitudes of respondents in the case group
were in the not good category is 26 people (58.0%) and control group in good category that was 32 people
(71,1%) with (p value 0,000 in case and control 0,004). Utilitation habit respondents in the case group were in
the non-existent category of 26 persons (57.8%) and the control group in the category of no 37 people (82.2%)
with (p value in case 0.006 and control 0.000). Conclusively, the variable of knowledge, attitude and habit have
very significant relation on the group of case and control.
ABSTRAK
Salah satu penyakit menular yang paling sering terjadi adalah diare. Diare memiliki tiga faktor yang erat
kaitannya dengan lingkungan, makanan serta kontak dengan orang yang terinfeksi. Salah satu faktor lingkungan
penyebab diare adalah perilaku penggunaan air sungai. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis
hubungan pengetahuan, sikap dan budaya terhadap perilaku penggunaan air sungai di wilayah kerja Puskesmas
Martapura 2, studi di Desa Pasayangan Selatan Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan
Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kasus kontrol. Populasi penelitian adalah seluruh penderita
diare di wilayah kerja Puskesmas Martapura 2 dari February 2017 sampai Februari 2018. Pengambilan sampel
penelitian menggunakan rumus Lemeshow. Sampel penelitian terdiri dari 45 responden kasus diare dan 45
responden control bukan pasien diare. Sampel diambil dari semua yang memenuhi syarat kasus dan kontrol pada
kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Analisis data menggunakan Chi Square. Berdasarkan hasil
penelitian membandingkan antar kelompok kasus dan kontrol, sebagian besar responden pada kelompok kasus
memiliki pengetahuan pada kategori tidak tahu yaitu 25 orang (55,6%) dan kelompok kontrol pada kategori tahu
yaitu 35 orang (77,8) dengan Chi Square, keduanya p < 0,01. Sikap responden pada kelompok kasus berada pada
kategori kurang baik yaitu 26 orang (58,0%) dan kelompok kontrol pada kategori baik yaitu 32 orang (71,1%)
dengan (p-value pada kasus 0,000 dan pada kontrol 0,004). Utilitation habit responden pada kelompok kasus
berada pada kategori tidak ada yaitu 26 orang (57,8%) dan kelompok kontrol pada kategori tidak ada 37 orang
(82,2%) dengan (p-value pada kasus 0,006 dan kontrol 0,000). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah variabel
pengetahuan, sika dan budaya terdapat hubungan yang bermakna pada kelompok kasus dan kontrol.
juga masih digunakan. Berdasarkan survei penderita diare di wilayah kerja Puskesmas
pendahuluan yang dilakukan pada tanggal Martapura 2.
20-21 bulan Mei tahun 2017, terlihat bahwa Sampel penelitian ini adalah
masyarakat yang mengalami diare sebagian masyarakat yang pernah mengalami
besar tinggal pada daerah aliran sungai penyakit diare dalam waktu 1 tahun terakhir
Martapura. Berdasarkan survei pendahuluan (Februari 2017-Februari 2018) yang
diketahui bahwa sebagian besar masyarakat tercakup dalam wilayah kerja Puskesmas
wilayah kerja Puskesmas Martapura 2 Pasayangan. Penentuan sampel
memiliki kebiasaan mencuci pakaian menggunakan kriteria inklusi yaitu penderita
maupun peralatan dapur, buang air diare yang tercatat dalam data Puskesmas
besar/kecil, mencuci kendaraan bermotor Martapura 2 pada kurun waktu 1 tahun
hingga konsumsi untuk air minum diambil terakhir, penderita diare dengan alamat
dan dilakukan di sungai Martapura. lengkap yang tercatat di Puskesmas
Hasil survey pendahuluan pada Martapura 2, dan dapat menyetujui menjadi
tanggal 20-21 bulan Mei tahun 2017 yang responden. Kriteria eksklusi yaitu penderita
dilakukan menjelaskan bahwa sebagian diare yang tercatat dalam data Puskesmas
besar masyarakat di wilayah aliran sungai (selain Februari 2017- Februari 2018)
Martapura masih melaksanakan berbagai Martapura 2, dan penderita diare dengan
macam aktivitas di sungai sehingga alamat diluar kelurahan Pasayangan.
kemungkinan untuk terjadinya kontaminasi Kriteria inklusi digunakan pada
silang pada air sungai bisa saja terjadi. kelompok kasus diare sedangkan kriteria
Perilaku masyarakat yang buruk tentang eksklusi digunakan pada kelompok kontrol.
sanitasi terutama dalam hal penyediaan dan Menggunakan rumus lemeshow didapatkan
penggunaan air bersih dapat menurunkan hasil yaitu 43 orang, dengan memperkirakan
derajat kesehatan masyarakat itu sendiri. adanya kemungkinan eror yang terjadi
reponden digenapkan menjadi 45 responden
METODE PENELITIAN penderita diare dan karena menggunakan
case control denga menggunakan sampel
Penelitian ini merupakan penelitian minimal 1 : 1 maka kontrol yang ada adalah
kuantitatif. Proses penggalian informasi 45 responden yang tidak menderita diare
diwujudkan dalam bentuk angka sebagai alat jadi total sampel adalah 90 responden
untuk menemukan keterangan mengenai apa Penelitian ini menggunakan data
yang diketahui (Notoadmojo, 2004). primer. Data primer merupakan data yang
Pendekatan yang digunakan adalah case diperoleh langsung dari responden yang
control/ kasus kontrol adalah studi analitik mnjadi sampel penelitian dengan
yang menganalisis hubungan kausa dengan menggunakan kuisioner. Data sekunder
menggunakan logika terbalik, yaiu didapatkan dari jumlah kasus diare perbulan
menentukan penyakit (outcome) terlebih wilayah Puskesmas Martapura 2 tahun 2009
dahulu kemudian mengidentifikasi - 2013 dan 2014 dan jumlah kasus diare
penyebab. Riwayat paparan dalam penelitian Perbulan wilayah Puskesmas Martapura 2
ini dapat dipelajari dari register medis atau tahun 2014- 2016, Data laporan bulanan
berdasarkan wawancara dari responden diare Puskesmas Martapura 2.
penelitian (Kuntjojo, 2009). Data tersebut kemudian dianalisis
Studi kasus kontrol dilakukan menggunakan uji statistik uji Chi Square.
dengan mengindentifikasi kelompok kasus Data yang dianalisis dengan uji Chi Square
dan kelompok kontrol, kemudian secara atau dengan tujuan mengetahui adanya
retrospektif diteliti faktor risiko yang hubungan pengetahuan, sikap dan budaya
mungkin dapat menerangkan apakah kasus terhadap perilaku penggunaan air sungai.
dan kontrol dapat terkena paparan atau Nilai α pada uji signifikansi penelitian ini
tidak. Populasi Penelitian ini adalah seluruh sebesar 5% atau 0,05.
Sharah Monica Yunida, Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan... 235
50 tahun, yaitu sejumlah 22 kelompok kasus Sebagian kelompok kasus diare memiliki
diare (48,9%). tempat tinggal berjarak 0-2 km dari aliran
sungai sejumlah 41 orang (91,1%)
Tabel 2. Karakteristik Kelompok Kontrol Berdasarkan penggunaan air sungai oleh
Umur Jumlah %
kelompok kasus diare sejumlah 13 orang
(28,9%) atau sepertiga dari total jumlah
< 20 - 35 th 13 28,9 yaitu 45 orang.
36 – 50 th 22 48,9
> 50 th 10 22,2 Hubungan Tingkat Pengetahuan
Total 45 100 Responden Terhadap Perilaku
Pendidikan Jumlah % Penggunaan Air Sungai
Tidak Sekolah 6 13,3
SD 9 20,0 Pengetahuan merupakan salah satu
SMP 10 22,2 faktor yang mempunyai pengaruh dalam
SMA 16 35,6 melakukan perilaku penggunaan air sungai.
PT 4 8,9 Berdasarkan data primer yang diperoleh
Total 45 100 melalui wawancara dengan menggunakan
Pekerjaan Jumlah % kuesioner, diperoleh hubungan tingkat
PNS 1 2,2 pengetahuan responden terhadap perilaku
Pegawai Swasta 0 0 penggunaan air sungai sebagai berikut :
Wiraswasta 19 42,2
IRT 10 22,2 Tabel 3. Hubungan Tingkat Pengetahuan
Tidak Bekerja 15 33,3 Responden Terhadap Perilaku
Total 45 100 Penggunaan Air Sungai
Riwayat Sakit Jumlah % Pengetahuan Jumlah % p value
Tidak Pernah 45 0 Kasus
1-2 kali 0 0 Tahu 20 44,4
3-5 kali 0 0 Tidak Tahu 25 55,6 0,000
Total 45 100
>5 kali 0 0
Pengetahuan Jumlah % p value
Total 45 100 Kontrol
Tempat Tinggal Jumlah % Tahu 35 77,8
0-2 km 34 75,6 Tidak Tahu 10 22,2 0,000
>2 km 11 24,4 Total 45 100
Total 45 100
Penggunaan Air Jumlah % Hasil perhitungan Chi-Square Test
pada Tabel 3. pada kelompok kasus dan
Menggunakan 13 28,9 kontrol dapat diketahui nilai p = 0,000,
Tidak 32 71,1 artinya p kurang dari 0,05. Sehingga bisa
Menggunakan disimpulkan bahwa ada hubungan antara
Total 45 100 pengetahuan pada kelompok kasus diare dan
kontrol terhadap perilaku penggunaan air
Menurut tingkat pendidikan, sungai. Sebagian besar responden pada
responden yang terkategori pada tingkat kelompok kasus berada pada tidak tahu yaitu
SMA yaitu sejumlah 16 kelompok kasus 25 orang (55,6%) dan kelompok kontrol
diare (35,6%). Berdasarkan data yang pada tahu yaitu 35 orang (77,8%).
diperoleh, sebagian besar kelompok kasus Rendahnya pengetahuan pada
diare memiliki jenis pekerjaan wiraswasta kelompok kasus yang sebagian besar hanya
yaitu 19 orang (42,2%). Sebagian kelompok pada tingkat tidak sekolah/ tidak tamat SD
kasus diare memiliki tidak pernah memiliki dapat dipengaruhi oleh pendidikan rendah
riwayat sakit sejumlah 45 orang (100%). serta umur yang masih tergolong muda
kurang dari 20- 35 tahun ini menyebabkan
Sharah Monica Yunida, Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan... 237
informal. Pada umumnya pekerja informal karena seseorang yang pernah diare
ini berdiri sendiri atau membentuk dianggap mampu menghindari faktor –
kelompok-kelompok kecil, berpindah- faktor risiko yang dapat menyebabkan diare
pindah dan bekerja dengan berbagai seperti perilaku penggunaan air sungai.
keterbatasan yang ada seperti modal yang Pada hasil penelitian diperoleh data
kecil, penguasaan teknologi yang terbatas pada kelompok kasus diare dan kontrol
dan rendahnya pengetahuan termasuk menunjukkan responden bertempat tinggal
pengetahuan dibidang kesehatan. Rendahnya yaitu 0-2 Km dari aliran sungai. Tempat
pengetahuan pekerja informal akan tinggal berkaitan dengan resources (sumber
kesehatan dan keselamatan kerja ini daya) yang ada dalam salah satu komponen
menyebabkan mereka sangat berisiko untuk Teori WHO hingga hal ini berpengaruh
terkena penyakit (Kemenkes, 2015). terhadap perilaku kesehatan yang
Pekerjaan merupakan kegiatan yang menyebabkan kesakitan dalam penilitian ini
dilakukan seseorang untuk menghasilkan yaitu diare. Tempat tinggal merupakan
sesuatu serta memenuhi kebutuhannya. wujud bangunan rumah, tempat berteduh,
Manusia memiliki kebutuhan pokok. atau struktur lainnya yang digunakan
Lingkungan pekerjaan menjadikan sebagai tempat untuk tinggal.
seseorang memperoleh pengalaman dan Didominasinya tempat tinggal yang dekat
pengetahuan baik secara langsung maupun dengan sumber air tersebut diasumsikan
tidak langsung. Pengalaman dan dapat menjadi salah satu faktor masih
pengetahuan yang secara tidak langsung terdapatnya perilaku penggunaan air sungai
diperoleh melalui pekerjaan secara tidak oleh responden.
langsung memberikan dampak terhadap Salah satu faktor yang menentukan
perilaku kesehatan yang dilakukannya. derajat kesehatan masyarakat adalah faktor
Seperti guru ngaji yang menyatakan lingkungan dalam hal ini jarak tempat
kebersihan sebagian dari iman maka sudah tinggal termasuk juga dalam kemudahan
pasti dia menerapkan cuci tangan dan mandi akses pada lingkungan fisik yaitu jarak yang
teratur dalam rangka menjaga kebersihan dekat dengan pemukiman (Blum, 1974)
dirinya (Suhartini, 2007).
Pada hasil penelitian diperoleh data Hubungan Pengetahuan Terhadap
pada kelompok kasus diare sebagian besar Perilaku Penggunaan Air Sungai
responden memiliki riwayat 1-2 kali.
Pada penelitian ini diperoleh hasil
Riwayat sakit tersebut diderita dalam kurun
terdapat hubungan yang bermakna pada
waktu setahun terakhir yaitu februari 2017-
kelompok kasus diare terhadap perilaku
2018 sesuai data register bulanan. Riwayat
penggunaan air sungai. Pengetahuan salah
sakit dapat dipengaruhi perilaku yang
satunya diperoleh dari pendidikan, dari segi
dilakukan responden. Pada kelompok
pendidikan kelompok kasus diare memiliki
kontrol tidak terdapat responden yang
pendidikan yang rendah. Maka peneliti
menderita diare dalam kurun waktu setahun
berasumsi pengetahuan rendah dimiliki
terakhir.
kelompok kasus diare, didukung pula
Hal ini sejalan dengan penelitian
pendidikan rendah selain itu informasi bisa
yang dilakukan oleh Anjar (2009)
didapatkan melalui pengalaman yang
menyebutkan bahwa riwayat penyakit yang
dimiliki responden seperti pekerjaan.
terdapat dalam keluarga dapat mendorong
Pengalaman yang dimaksudkan adalah
seseorang untuk berperilaku sehat dan
pengalaman individu untuk dapat melakukan
melakukan deteksi dini pada penyakit
perilaku yang sama atau berulang-ulang
tersebut. Jika seseorang pernah mengalami
sehingga seseorang dapat memiliki
diare seharusnya dia mampu melindungi
keyakinan pada perilaku penggunaan air
dirinya lebih baik dari seseorang yang
sungai.
pernah mengalami diare. Hal ini disebabkan
240 The Indonesian Journal of Public Health, Vol 13, No 2 Desember 2018: 232-243
dari aliran air sungai dan tidak memiliki Aditya, D.P. 2008. Perilaku Menggunakan
riwayat sakit diare dalam kurun waktu Air Sungai Ditinjau Dari Persepsi
setahun terakhir. Terdapat hubungan antara Terhadap Kesehatan. Skripsi.
pengetahuan, sikap dan budaya terhadap Universitas Katolik Soegijapranata.
perilaku penggunaan air sungai pada Anjar, P.W. 2009. Hubungan Antara Faktor
kelompok kasus diare dan kontrol. Lingkungan dan Faktor
Bagi responden kelompok kasus Sosiodemografi dengan Kejadian
diare dan kontrol bukan penderita diare yaitu Diare Pada Balita Di Desa Blimbing
melakukan pengalihan penggunaan air Kecamatan Sambirejo Kabupaten
sungai dengan peralatan yang tidak Sragen Tahun 2009. Skripsi.
digunakan untuk konsumsi seperti mencuci Universitas Muhammadiyah
kendaraan, Menimbulkan kesadaran pada Surakarta.
keluarga akan pentingnya pengunaan air Blum, Hendrik L. 1974. Planning for Health,
bersih dengan pengolahan yang baik untuk Development and Aplication of
menghindari berbagai dampak buruk yang Social Changes Theory. New York:
bisa ditimbulkan, Lebih banyak menambah Human Sciences Press
informasi mengenai diare dan Depkes RI. 2010. Buku Pedoman
penanggulangannya dalam rangka Pengendalian Penyakit Diare.
pencegahan kejadian diare berikutnya, Jakarta: Depkes RI.
Sebaiknya membiasakan untuk tidak Departemen Kesehatan RI. 2002. Rencana
menggunakan sumber air bersih yang belum Strategi Direktorat Jenderal
melalui proses pengolahan ataupun mutunya Pemberantasan Penyakit Menular
terjamin baik secara kualitas dan kuantitas dan Penyehatan Lingkungan, 2001-
dan hanya menggunakan air yang sudah 2004. Jakarta: Depkes RI
mengalami pengolahan dengan baik seperti Depkes RI. 2003. Pedoman Pemberantasan
air PDAM atau air galon untuk melakukan Diare, Direktorat Jenderal Bina
kegiatan sehari-hari yang terkait konsumsi Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
seperti sikat gigi, mencuci peralatan Depkes RI
memasak, dan konsumsi air minum dan Depkes RI. 2005. Pedoman Pemberantasan
memasak. Kepada instansi kesehatan yatu Penyakit Diare Edisi 4. Jakarta:
lebih menggiatkan promosi kesehatan Depkes RI.
mengenai penggunaan sumber air yang Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
layak untuk dikonsumsi karena masih Timur, 2016. Profil Kesehatan
kuatnya pengaruh budaya di masyarakat dan Provinsi Kalimantan Timur 2015.
menggandeng para tokoh masyarakat terkait Banjar: Dinas Kesehatan Provinsi
untuk lebih gencar mempromosikan Kalimantan Timur
meminimalkan penggunaan air sungai Dinkeskab Banjar. 2014. Profil Kesehatan
Kabupaten Banjar. Martapura:
DAFTAR PUSTAKA Dinkes Kabupaten Banjar.
Dofi, P. 2013. Hubungan Antara
Adisasmito W. 2007. Faktor Risiko Diare Penggunaan Air Sungai dan
Pada Bayi Dan Balita Di Indonesia: Kejadian Diare pada Keluarga yang
Systematic Review Penelitian Bermukim Di Sekitar Sungai Kapuas
Akademik Bidang Kesehatan Kelurahan Siantan Hilir Pontianak.
Masyarakat. Fakultas Kesehatan Naskah Publikasi. Universitas
Masyarakat. Universitas Indonesia, Tanjung Pura.
Depok 16424, Indonesia. Makara, Feliciana, V.S.C.W. 2003. Hubungan Sarana
Kesehatan, Vol. 11, No. 1, Juni Air Bersih, Jamban, dan Sarana
2007: 1-10. Pebuangan Air Limbah dengan
Kejadian Diare Pada Balita di
Sharah Monica Yunida, Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan... 243