Pengiriman Sinyal Taktil Di Serat Saraf Perifer

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

Pengiriman Sinyal Taktil di Serat Saraf Perifer.

Hampir semua reseptor sensorik yang khusus, seperti badan Meissner, reseptor berbentuk kubah
Iggo, reseptor rambut, badan pacini, dan ujung Ruffini, menghantarkan sinyalnya melalui serat saraf
jenis Aβ yang mempunyai kecepatan pengiriman 30 sampai 70 m/ detik. Sebaliknya, reseptor taktil
ujung saraf bebas terutama menghantarkan sinyalnya melalui serat saraf kecil jenis A6 bermielin
yang mempunyai kecepatan pengiriman hanya 5 sampai 30 m/ detik.
Komponen Fungsional Serabut Saraf

1. Aferens

1. Somatik:

a. GSA (General somatic afferent), reseptor berada di kulit (nyeri, suhu, taktil/sentuhan), otot, jaringan
ikat. Sadan selnya terletak di ganglion spinale/semilunare.

2. Visceral

a. GVA (General visceral afferent), reseptor berada di viscera, misalnya

membrana mucosa, dinding organ ( terpacu oleh rangsangan fisis, kimiawi, iskemik dan mekanis). Sadan
selnya terletak di ganglion spinale/semilunare dan ganglin n. cranialis (Nervus,VII, IX, dan X) .

b. SVA (Special visceral afferent) reseptor khusus untuk gustasi dan olfaksi

(pacuan kimiawi).b. SSA (Special somatic afferent) reseptor khusus untuk retina dan pendengaran.

3. Propriosepsi

a. GPA (General Propriosepstion afferent), reseptor muscle spindle (otot), tendon golgi (tendo), dan
sendi, yang membawa informasi posisi tubuh, gerakan dan vibrasi .

b. SPA (Special Propriosepstion afferent) reseptor khusus untuk keseimbangan

GSA fibers carry touch, pressure, pain, and temperature sensations.

GVA fibers carry general sensation from the viscera

SSA fibers carry special sensation from the eye and ear.

SVA fibers carry taste and smell information


SENSORY (AFFERENT)

The sensory, or afferent, portion of the peripheral nervous system is classified on the basis of the
location of the dendritic zone in the body. This is the site of the origin of the impulse.

Somatic Afferent

The somatic afferent system has its dendritic zone on or near the surface of the body derived from the
somatopleura, where it receives the various stimuli from the external environment.

General Somatic Afferent

The general somatic afferent (GSA) system comprises the neurons distributed primarily by the
fifth cranial nerve to the surface of the head and all the spinal nerves to the surface of body and limbs
that are sensitive to touch, temperature, and noxious stimuli.

Special Somatic Afferent

The special somatic afferent (SSA) system involves specialized dendritic zone receptor organs limited to
one area deep to the body surface but stimulated by changes in the external environment. These
include light to the eyeball (cranial nerve II) and air waves indirectly to the membranous labyrinth of the
inner ear (cranial nerve VIII, cochlear division).

Visceral Afferent

The visceral afferent system has its dendritic zone in the wall of the various viscera of the body. This is
tissue derived mostly from splanchnopleura and is stimulated by changes in the internal environment.

General Visceral Afferent

The general visceral afferent (GVA) system is composed of neurons distributed by the seventh, ninth,
and tenth cranial nerves to visceral structures in the head and by the tenth cranial nerve and spinal
nerves to the viscera of the body cavities and blood vessels throughout the neck, trunk, and limbs. This
widely distributed system is stimulated primarily by the distention of visceral walls and chemical
changes.

Special Visceral Afferent

The special visceral afferent (SVA) system contains the neurons in the seventh, ninth, and tenth cranial
nerves, whose dendritic zones are limited to the specialized receptors for taste, and the first cranial
nerve, whose dendritic zones are localized in the caudal nasal mucosa for olfaction.

Proprioception

The modality of general proprioception is sometimes included in the GSA system. In this book we
consider it as a separate system because of its clinical significance. Disorders that affect this system
express clinical signs different from those that affect the GSA system as we have classified it.
Proprioception is the system responsible for detecting changes in the position of the head, neck, trunk,
and limbs.
General Proprioception

The general proprioception (GP) system has its dendritic zones widely distributed in receptor organs
located in muscles, tendons, and joints deep to the body surface. It is distributed widely throughout all
the spinal nerves and the fifth cranial nerve. The receptors are sensitive to changes in the lengths and
positions of the structures they innervate.

Special Proprioception

The special proprioception (SP) system's dendritic zones are limited to receptors specialized to respond
to positions and movements of the head. They are located in a portion of the membranous labyrinth of
the inner ear. These neurons concerned with the orientation of the head in space are in the vestibular
division of the vestibulocochlear nerve (cranial nerve VIII).

 Menjelaskan Sistem sensoris terkait dengan Dorsal Colum Medial Lemniscus

System (DCML)

Merupakan jaras yang paling banyak digunakan untuk mengirimkan stimulus. Jaras ini memiliki
kemampuan lokalisasi yang baik (ketika ada rangsang, jelas dimana tempat dari rangsang tersebut)

Menghantarkan impuls berupa mekanoreseptor seperti rabaan, sentuhan, getaran, dan tekanan

Mengalami dekusatio di medulla oblongata

Tractus membawa informasi sensorik ke otak disebut tractus ascendens dan yang

membawa informasi motoric disebut tractus descendens

Ascendens

1. Somatic Sensory Pathway

Dibagi menjadi 2 yaitu posterior column-medial lemniscal pathway dan spinothalamic pathway
( anterolateral )
a. Posterior Column-Medial Lemniscal Pathway

Fungsi :

Menerima rangsang taktil/ mekanoreseptor(sentuhan,vibrasi dan propiosepsi)

b. Anterolateral pathway

Fungsi : Menerima rangsang rasa sakit,suhu, dan sentuhan ringan

c. Trigeminothalamic pathway

Fungsi : Menerima rangsang somatic ( taktil, suhu, dan nyeri)

dari wajah,gigi, rongga mulut, dan rongga hidung

2. Tractus Spinocerebellaris

Dibagi menjadi 2 bagian yaitu Anterior dan Posterior

Fungsi : Menjaga keseimbangan, postur dan koordinasi gerakan terlatih

3. Tractus Neospinothalamikus

Fungsi : Merespon nyeri cepat dan gerakan reflek menghindar

4. Tractus Paleospinothalamikus

Fungsi : Merespon nyeri lambat

(1) sistem kolumna dorsalis-lemniskus medialis, atau (2) sistem anterolateral. Kedua sistem ini sebagian
akan kembali bersatu pada tingkat talamus.

Sistem kolumna dorsalis-lemniskus medialis, sesuai dengan namanya, mengirimkan sinyal naik ke
medula otak terutama dalam kolumna dorsalis medula spinalis. Lalu, setelah sinyal tersebut
bersinaps dan menyilang ke sisi berlawanan di dalam medula, sinyal tersebut akan naik melalui lemnikus
medialis di batang otak menuju talamus.

Sebaliknya, sinyal dalam sistem anterolateral, segera setelah memasuki medula spinalis dan radiks
dorsalis saraf spinal, bersinaps di dalam kornu dorsalis substansia grisea (substansi abu-abu) medula
spinalis, lalu menyilang ke sisi yang berlawanan dan naik melalui substansia alba (substansi putih)
anterior dan lateral medula spinalis. Sinyal tersebut berakhir pada seluruh tingkat batang otak yang
lebih rendah dan juga di talamus.

Sistem Kolumna Dorsalis—Lemniskus Mediatis

1. Sensasi raba yang membutuhkan ketepatan lokalisasi rangsang- an yang tinggi

2. Sensasi sentuhan yang membutuhkan penghantaran impuls dengan gradasi intensitas yang kecil

3. Sensasi fasik, misalnya sensasi getaran


4. Sensasi terhadap sinyal pergerakan pada kulit

5. Sensasi posisi tubuh dari persendian

6. Sensasi tekan yang berkaitan dengan derajat penentuan inten- sitas tekanan

Sistem Anterotateral

1. Rasa nyeri

2. Sensasi termal, meliputi sensasi hangat dan dingin

3. Sensasi raba dan tekan kasar yang hanya mampu menentukan lokalisasi rangsang secara kasar pada
permukaan tubuh

4. Sensasi geli dan gatal

5. Sensasi seksual

Jaras Kolumna Dorsalis-Lemniskus Medialis. serat-serat saraf yang memasuki kolumna dorsalis naik
menuju medula dorsalis tanpa terputus, di mana serat-serat ini akan bersinaps pada nuklei kolumna
dorsalis (nuklei grasilis dan nuklei kuneatus). Dari nuklei tersebut, neuron orde kedua akan segera
menyilang ke sisi batang otak yang berlawanan dan naik melalui lemniskus medialis ke talamus.
Dalam jaras yang melewati batang otak ini, setiap lemniskus medialis bergabung dengan serat-serat
tambahan yang berasal dari nukleus sensorik nervus trigeminal; serat-serat ini memiliki fungsi sensorik
yang sama untuk daerah kepala seperti fungsi serat kolumna dorsalis untuk daerah tubuh.

Di talamus, serabut lemniskus medialis berakhir pada daerah penyampaian (relay) sensorik talamus,
dikenal sebagai kompleks ventrobasal. Dari kompleks ventrobasal ini, serat saraf orde ketiga
berproyeksi, seperti yang tampak pada Gambar 47-4, terutama menuju girus postsentralis korteks
serebri, yang disebut area somatosensorik I (seperti ditunjukkan dalam Gambar 47-6, serat- serat ini
juga berproyeksi ke area yang lebih kecil pada korteks parietal lateralis yang disebut area
somatosensorik II).

You might also like