Hubungan Antara Penyakit Infeksi Dengan Status Gizi Pada Balita
Hubungan Antara Penyakit Infeksi Dengan Status Gizi Pada Balita
Hubungan Antara Penyakit Infeksi Dengan Status Gizi Pada Balita
Indah Jayani1
PENDAHULUAN
Gizi merupakan salah satu makanan, perbaikan perilaku sadar
penentu kualitas sumber daya gizi dan peningkatan akses dan mutu
manusia yang berkualitas, sehat, pelayanan gizi dan kesehatan sesuai
cerdas dan produktif. Upaya dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
perbaikan gizi masyarakat Pada Rencana Pembangunan
sebagaimana tercantum di dalam Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Undang-undang Kesehatan No 36 2010- 2014 telah menetapkan empat
tahun 2009 bertujuan untuk sasaran pembangunan kesehatan,
meningkatkan mutu gizi yaitu diantaranya Meningkatkan
perseorangan dan masyarakat, antara Umur Harapan Hidup menjadi 72
lain melalui perbaikan pola konsumsi tahun, Menurunkan Angka Kematian
1
Java Health Journal, Jilid 2, Nomor 1, April 2015
2
Bayi menjadi 24 per 1000 kelahiran kelompok usia balita (Sihadi, 2005).
hidup, Menurunkan Angka Kematian Keadaan gizi kurang dan buruk dapat
Ibu menjadi 228 per 100.000 menurunkan daya tahan tubuh
kelahiran hidup dan Menurunkan terhadap berbagai penyakit, terutama
prevalensi balita gizi kurang menjadi penyakit infeksi yang mengganggu
15% serta menurunkan prevalensi pertumbuhan dan perkembangan
balita pendek menjadi 32% fisik, mental dan jaringan otak yang
(Kemenkes, 2012). akan mengurangi kualitas sumber
Pencapaian pembangunan MDGs daya manusia Indonesia (Sihadi,
(Millennium Development Goals) 2000).
terkait upaya peningkatan Berdasarkan data Provinsi
kelangsungan hidup anak di masa Jawa Timur tahun 2012 tentang
mendatang, pada tahun 2015 setiap status gizi pada balita menurut BB/U
Negara harus berupaya terus untuk yaitu Gizi buruk 480 (4,8%), gizi
menurunkan separuh jumlah kurang 1230 (12,3%), gizi baik 7530
penduduk miskin dan kelaparan. (75,3%), gizi lebih 760 (7,6%).
Selain itu tujuan MDGs Menurut TB/U yaitu sangat pendek
menempatkan manusia sebagai fokus 2090 (20,9%), pendek 1490 (14,9%),
utama pembangunan yang mencakup dan Normal 6410 (64,1%). Menurut
semua komponen kegiatan, termasuk BB/TB yaitu sangat kurus 730
kesehatan, yang tujuan akhirnya ialah (7,3%), kurus 680 (6,8%), normal
kesejahteraan masyarakat dan 6880 (68,8%), dan gemuk 1710
mengurangi dua per tiga tingkat (17,1%). Menurut TB/U dan BB/TB
kematian anak-anak usia di bawah yaitu pendek kurus 160 (1,6%),
lima tahun (Kemenkes, 2012). pendek normal 2420 (24,2%), pendek
MDGs (Millenium Development gemuk 970 (9,7%), normal-kurus
Goals) ditingkat ASEAN AKABA 1240 (12,4%), normal 4640 (46,4%)
(Angka Kematian Balita) di dan normal-gemuk 570 (5,7%) (Profil
Indonesia masih tergolong tertinggi Kesehatan Indonesia, 2012).
yaitu jumlahnya 44 kematian Berdasarkan data Kabupaten
perseribu kelahiran hidup. United Ponorogo tahun 2012 jumlah balita
Nations Children’s Fund (UNICEF) keseluruhan 44.449, tentang status
melaporkan Indonesia berada di gizi pada balita menurut BB/U yaitu
peringkat kelima dunia untuk Negara Gizi sangat kurang 191 (1,91%),
dengan jumlah anak yang terhambat kurang 2288 (22,88%), normal 3932
pertumbuhannya paling besar dengan (39,32%), dan lebih 551 (5,51%).
perkiraan sebanyak 7,7juta balita Menurut BB/TB yaitu sangat kurus
(Kemenkes, 2012). 82 (0,82%), kurus 243 (2,43%),
Masalah gizi memiliki dimensi normal 2751 (27,51%), dan 110
luas, tidak hanya masalah kesehatan (1,1%) (Dinkes Ponorogo, 2012).
tetapi juga masalah sosial, ekonomi, Berdasarkan data Kecamatan
budaya, pola asuh, pendidikan, dan Jambon Kabupaten Ponorogo tahun
lingkungan. Faktor pencetus 2012 tentang status gizi pada balita
munculnya masalah gizi dapat menurut BB/U yaitu Gizi sangat
berbeda antar wilayah ataupun antar kurang 25 (0,25%), kurang 40
kelompok masyarakat, bahkan akar (0,40%), normal 1876 (19,17%), dan
masalahnya dapat berbeda antar lebih 0 (0%). Menurut BB/TB yaitu
Jayani,Hubungan Antara Penyakit Infeksi.... 3
Java Health Journal, Jilid 2, Nomor 1, April 2015 4
Jayani,Hubungan Antara Penyakit Infeksi.... 5
Tabel 1.3 Distribusi Frekuensi Penyakit Infeksi dengan Status Gizi di Puskesmas
Jambon Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo Tahun 2014
n % n % n % N % n %
1 Tidak menderita 0 0% 12 17,4 12 17,4 0 0% 24 34,8
penyakit infeki % % %
2 Menderita 23 33,3 22 31,9 0 0% 0 0% 45 65,2
penyakit infeksi % % %
Total 23 33,3 34 49,3 12 17,4 0 0% 69 100%
% % %
p Value = 0,01 α=0,05 koefisien korelasi = 0,681
Sumber: Data sekunder penelitian 2014
Java Health Journal, Jilid 2, Nomor 1, April 2015 6
Java Health Journal, Jilid 2, Nomor 1, April 2015 8