Studi Karakteristik Airfoil Naca 2410 Dan Naca 0012 Pada Berbagai Variasi Angle of Attack

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/279668471

STUDI KARAKTERISTIK AIRFOIL NACA 2410 DAN NACA 0012 PADA BERBAGAI
VARIASI ANGLE OF ATTACK

Article  in  Media Mesin Majalah Teknik Mesin · January 2010


DOI: 10.23917/mesin.v11i1.3192

CITATIONS READS

2 2,280

1 author:

Sarjito Sarjito
Universitas Muhammadiyah Surakarta
47 PUBLICATIONS   40 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Hibah Tesis Pascasarjana View project

A STUDY OF GENERATOR PERFORMANCE WITH LINEAR PERMANENT MAGNET IN VARIOUS COIL CONFIGURATION AND ROTOR-STATOR GEOMETRY View project

All content following this page was uploaded by Sarjito Sarjito on 24 November 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


STUDI KARAKTERISTIK AIRFOIL NACA 2410 DAN NACA 0012
PADA BERBAGAI VARIASI ANGLE OF ATTACK

Sarjito
Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A.Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartosura
email: [email protected]

ABSTRAK

In the past, for making and investigating performance of airfoil should be


conducted by trial and error, and often a lot of materials waste. Since every time, if
we would like to change of the model, we have to produce new model first for doing
next investigation. Beside that, for testing the airfoil should be physically done in
the wind tunnel, it is not very easy to get information of pressure and velocity
distribution accurately. Now adays, it can be done computationally, faster and
cheaper by using both of open sources and commercial software. The aim of this
research is to investigate the characteristics of airfoil performance. It covers the
pressure distribution, velocity around the airfoil, and visualization of trajectories.
Comparison between symmetric airfoil NACA-0012 and asymmetric airfoil NACA-
2410 performance will be explained, especially relationship between CL, CD versus a
computationally. Experiment is preceded by making of symmetric airfoil model as
well as asymmetric airfoil model by using design foil open source software, and then
for adjusting angle of attach was assisted by the AutoCAD software, after that, meshing
and solving process to be done in the Solid Work Cosmos Flow software 2007. Analysis
covers distribution of pressure, velocity and trajectories simulation. The result of the
research shows, that increasing of angle of attach will be followed by increasing of lift
coefficient polynomially, other than coefficient lift is drag coefficient which proportional
with angle of attach. However, it can be seen that NACA-0012 has the higher coefficient
of lift and drag coefficient than NACA-2410. These patterns has also be compared
with U.S Department of Transportation Federal Aviation document, apparently there
has similar trend each others

Kata Kunci: airfoil, NACA, simmetry, aerodinamics

PENDAHULUAN duksi gaya angkat (lift) lebih dari gaya hambatan


Airfoil atau seringkali dikenal dengan nama (drag). Dahulu, untuk membuat dan menguji
Aerofoil merupakan hal yang penting dipelajari unjuk kerja airfoil harus dilakukan dangan sistim
dalam aerodinamika, oleh karena sebagian besar coba-coba, hal ini terjadi pemborosan karena
analisis akan berkisar di sekitar airfoil ini. Airfoil setiap kali mengganti model harus memproduksi
adalah suatu bentuk geometri yang apabila di- terlebih dahulu dan bekasnya tidak dapat dipakai
tempatkan di suatu aliran fluida akan mempro- lagi. Begitu pula untuk mengujinya harus dilaku-

MEDIA MESIN, Vol. 11, No. 1, Januari 2010, 15 - 22 15


ISSN 1411-4348
kan didalam terowongan angin (wind tunnel) hubungan coefisien lift (Cl) dan coefisien drag
yang seringkali terdapat kesulitan untuk menge- (Cd) terhadap sudut serang ( ) pada suatu airfoil
tahui distribusi tekanan dan kecepatan, bahkan simetri NACA 0012 diperoleh hubungan poli-
untuk melakukan visualisasi, seringkali hasilnya nomial(Yusmanto A, 2008).
kurang akurat. Namun, apakah hal ini juga berlaku untuk
Dengan kemajuan metode numerik airfoil yang tidak simetri, masih menjadi per-
memungkinkan semua ini dapat dilakukan dengan tanyaan, maka dengan melakukan eksperimen
mudah, cepat dan murah, yaitu dengan perangkat lanjut akan diperoleh definisi karakteristik sebuah
lunak (software). Salah satu cabang ilmu terapan airfoil yang lebih akurat baik airfoil simetri
dalam bidang teknik yang sangat memerlukan maupun non simetri.
perangkat lunak adalah bagaimana mensimulasi- Suatu kesimpulan membuktikan bahwa,
kan perilaku aerodinamika baik merupakan suatu lempeng sayap yang terbang di dekat
aliran internal maupun ekternal, dalam kondisi permukaan ground akan mengalami perubahan
tunak atau tak tunak. gaya aerodinamika, yaitu gaya-angkat menjadi
Akhir-akhir ini banyak bisa ditemukan lebih besar dan gaya drag menjadi lebih kecil
jenis soft ware yang dapat dipakai dalam men- dibandingkan pada saat sayap terbang jauh dari
simulasikan aliran ekternal maupun internal, ground board.
misalnya Fluent, ANSYS dan Solid Work Kondisi paling sering dijumpai adalah
Cosmos Flow. Dalam penelitian ini telah dipilih pada suatu saat pesawat take-off dan landing,
suatu penyelesaian, kajian masalah karakteristik dimana pesawat mengalami fenomena di atas
aerodinamika disekitar airfoil menggunakan berada pada ketinggian dalam orde satu chord
software solidwork cosmos flow 2007 dengan sayap. Dalam kondisi seperti itu fenomena aliran
sampel airfoil simetri dan tidak simetri. Salah satu baik di permukaan sayap maupun pada ground
alasan pemakaian software ini adalah karena, board akan mengalami perubahan, terutama
baik pemodelan, proses meshing, setting boun- pada kondisi tersebut sayap dalam posisi terbang
dary condition, solving dan ploting dapat dilaku- dengan gaya lift tinggi yang berhubungan erat
kan secara terintegrasi dengan satu software saja. misalnya dengan separasi aliran dan sebagainya.
Namun, apakah hasil simulasinya bisa Efek dari ground tersebut akan berkurang dan
memberikan hasil sebagaimana grafik yang telah menghilang dengan bertambahnya ketinggian
diterbitkan oleh NACA untuk berbagi jenis air sayap dari ground (Casmara dan S. Wiriadidjaja,
foil masih perlu dilakukan pendalaman, khusus- 2008).
nya hubungan coefisien lift (Cl) dan coefisien Gaya aerodinamika dapat dinyatakan
drug (Cd) terhadap sudut serang (α ) atau angle sebagai akibat aliran udara pada suatu benda
of attach (AOA), sebab dibandingkan dengan yang bersumber dari distribusi tekanan pada
soft sejenis pemilihan penyelesaian ini kurang permukaan dan tegangan geser pada permukaan.
detail. Walaupun demikian diharapkan kesalahan Pada setiap titik mengalami perbedaan tekanan
yang timbul tidak memberikan pengaruh yang yang berbeda tergantung letak titik-titik tersebut.
sangat berarti. Perbedaan ini mengakibatkan terjadinya distri-
busi tekanan yang berbeda pada permukaan
TINJAUAN PUSTAKA sehingga mengakibatkan timbulnya gaya, yang
Beberapa eksperimen kadang-kadang dinamakan gaya aerodinamis(Soejono Tjitro,
kurang representatip, mengingat terbatasnya 1999).
pengesetan sudut serang ( ) sehingga hubungan Daerah hidung atau nose dari airfoil ber-
cd dan hanya nampak yang yang linier saja, pengaruh terhadap kecepatan aliran udara
sedangkan gambaran kondisi Stall tidak bisa melewati daerah tersebut. Untuk sudut serang
terlihat (Harahap,Y. ,2003). Pada penelitian yang positif, bagian atas dari daerah hidung airfoil
lain, dengan memanfaatkan software SolidWork menyebabkan bertambahnya akselerasi (sharp

16 Studi Karakteristik Airfoil Naca 2410 adan Naca 0012


pada berbagai Variasi Angle of Attack oleh Sarjito
acceleration), sebaliknya untuk bagian bawah dan hardware. Software dimaksud meliputi;
dari hidung airfoil menyebabkan perlambatan software desail Foil, software Auto Cad dan
(deceleration), yang dialami oleh aliran udara software Solidwork, dan hardware yang dipakai
yang melewati daerah hidung airfoil. Sedangkan adalah: Laptop dengan spesifikasi; ACER Inc.
untuk sudut serang sama dengan nol di daerah Dengan AcerSystem Intel(R) Pentium(R)M
hidung airfoil menyebabkan perlambatan yang Processor 1.73GHz, 1.99 GB of RAM
seimbang(moderate acceleration), antara bagian
bawah dengan bagian atas dari daerah hidung Jalanya Penelitian
airfoil yang dialami oleh aliran udara yang mele- Diagram alir penelitian ditunjukkan pada
wati daerah tersebut(Yudiansah Harahap 2003). gambar 1.
Berawal dari uraian diatas, dalam laporan
penelitian ini diuraikan hasil studi lebih lanjut
mengenai perbedaan hubungan CL, CD terhadap
dengan menggunakan alat bantu software
SolidWork 2007 CosmosFlow, disamping itu
juga dijelaskan mengenai distribusi tekanan dan
kecepatan. Untuk validasi hasil, sebagai per-
bandingan telah diteliti perbedaan karakteristik
antara airfoil NACA 0012 dan airfoil NACA
2410, pada berbagai sudut serang secara
komputasional. Karena sejauh ini belum banyak
tulisan yang menjelaskan tentang kelebihan dan
kekurangan airfoil simetris dan tidak simetris,
terutama menggunakan software SolidWork
CosmosFlow. Secara eksplisit tujuan penelitian
α ini adalah difokuskan untuk melakukan study
karakteristik distribusi tekanan dan kecepatan
disekeliling airfoil, hubungan CL, CD dengan a
pada airfoil tidak simetris (NACA-2410) dengan
airfoil simetris(NACA-0012).

METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Proses penelitian dilakukan bulan Mei
hingga September 2008, di laboratorium teknik Gambar 1. Diagram Alir Jalannya
mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta, Penelitian
meliputi proses pemodelan, setting boundary
condition, solving dan ploting. Analisis hasil Diagram alir diatas menjelaskan urutan
dan kesimpilan telah melibatkan mitra, utamanya penelitian yang mencakup rangkaian kegiatan
otoritas pengguna software Solid Work resmi di sebagai berikut:
University of Derby United Kingdom. 1. Pembuatan model dengan software desain
foil
Bahan dan Alat 2. Pengubahan/setting sudut serang dilakukan
Bahan yang dipakai dalam penelitian ini dengan bantuan software AutoCad
terdiri dari 3 macam soft ware dan hardware 3. Proses setting boundary condition, sol-
pelengkap. Dimana bahan yang dipakai dalam ving dan ploter dilakukan dengan software
penelitian ini terdiri dari 2 macam yaitu software Solid Work 2007.

MEDIA MESIN, Vol. 11, No. 1, Januari 2010, 15 - 22 17


ISSN 1411-4348
Bentuk dan dimensi airfoil dibuat dengan
bantuan software Design Foil R6 Demo. Terdapt
beberapa pilihan model sesuai dengan standar
NACA seperti gambar 2.

Gambar 4 Meshing Komputasional


Domain

Gambar 2. Pemodelan Koordinat Airfoil


NACA 0012 Menggunakan Software Gambar 5. Meshing Permukaan Pejal
Design Foil R6 Demo
Dari setting pembuatan model terlihat
Setelah gambar model diperoleh, kita dalam proses ini bahwa jumlah mesh total
dapat mengeksportnya ke SolidWork untuk sebanyak 8260 elemen, masing masing untuk
dilakukan extruding sebagaiman diperlihatkan fluida sebanyak 7124 elemen dan untuk
dalam gambar 3. dibawah. specimen airfoil sebanyak 1136 elemen. Semakin
banyak elemen yang dibuat akan semakin teliti
dalam analisis, namun diperlukan waktu iterasi
lama dan sebaliknya.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil analisis data
Analisis hasil ditampilkan dalam visualisasi
contour plot warna dan garis arus. Untuk melihat
efek dari berbagai sudut serang dalam penelitian
ini, akan diuraikan secara diskriptif mulai dari
Gambar 3. Airfoil, Panjang 40 mm dan sudut serang positip sampai sudut serang negatip.
Chord 27,18 mm Diexport ke SolidWork Adapun data kuantitatip akan ditampilkan dalam
grafik dibagian akhir paper ini.
Hasil meshing baik computational domain
maupun benda pejal ditunjukkan secara jelas, Sudut serang -8o
dalam contoh seperti ditunjukkan pada gambar Pada airfoil NACA 0012 terlihat bahwa
4 dan 5 berikut. tekanan di ujung airfoil (leading edge) tidak
sebesar pada airfoil NACA 2410. Pada kedua
airfoil tersebut, NACA 0012 dengan NACA
2410 sama-sama terjadi Lift ke bawah tetapi

18 Studi Karakteristik Airfoil Naca 2410 adan Naca 0012


pada berbagai Variasi Angle of Attack oleh Sarjito
Lift pada NACA 2410 lebih besar dari pada gradasi warna pada bagian atas airfoil NACA
NACA 0012 di tunjukkkan oleh gradasi warna 2410 berwarna biru sedangkan pada bagian
kuning dan coklat pada NACA 2410, sama- bawah berwarna hijau berdasarkan skala
sama mengalami drag, tetapi lebih besar NACA warna hijau lebih besar tekanannya daripada
2410 daripada NACA 0012 di tunjukkan bahwa warna biru. Gaya drag yang terjadi pada
gradasi warna merah pada NACA 2410 lebih NACA 0012 lebih besar daripada NACA
besar dari NACA 0012. (lihat gambar 6) 2410 ditunjukkan pada gradasi warna kuning
yang lebih besar pada NACA 0012 dengan
Sudut Serang -20 NACA 2410.
Pada kedua NACA simmertis dan tak
simmetris terlihat sama-sama mengalami Lift ke Sudut serang 100
bawah, tetapi NACA 2410 Lift yang terjadi Pada gambar airfoil di bawah terlihat
tidak sebesar NACA 0012 hal tersebut terlihat bahwa kedua airfoil juga mengalami Lift keatas
pada gradasi warna yang dimiliki oleh kedua tetapi gaya angkat terbesar terjadi pada NACA
NACA yaitu warna biru tua yang dimiliki 2410 dari pada NACA 0012. Di tunjukkan
NACA 0012 lebih luas dari pada NACA 2410. oleh gradasi warna yang terjadi yaitu NACA
Gaya drag yang terjadi yaitu NACA 2410 lebih 2410 pada bagian bawah airfoil terbentuk
besar daripada NACA 0012 di tunjukkan oleh gradasi warna kuning dan bagian atas terjadi
gradasi warna kuning yaitu NACA 2410 lebih gradasi warna hijau dan biru, apabila diukur
besar dari pada NACA 0012, besaran masing- pada skala warna kuning lebih besar dari pada
masing variable dapat dilihat pada bar satuan warna hijau dan biru. Pada NACA 0012 gaya
pada gambar (legend). angkat kecil daripada NACA 2410 ditunjukkan
oleh gradasi warna hijau dan kuning. Dapat
Sudut serang 00 terjadi gaya angkat karena pada bagian bawah
Pada gambar kedua NACA dibawah airfoil terdapat gradasi warna kuning dan pada
terlihat, NACA 2410 mengalami gaya Lift bagian atas terjadi gradasi warna hijau. Sedang-
keatas dan Naca 0012 tidak mengalami gaya kan gaya drag yang terjadi pada NACA 2410
Lift. Dapat di tunjukkan oleh gardasi warna terjadi gaya drag lebih besar daripada NACA
kedua NACA terlihat bahwa gradasi warna 0012 karena gradasi warna merah pada ujung
pada NACA 2410 warna biru tua di bagian atas airfoil NACA 2410 lebih besar daripada
airfoil lebih besar dari pada dibagian bawah NACA 0012
airfoil yang berskala besar. Tetapi warna biru
tua memiliki nilai skala yang paling kecil. Gaya Sudut serang 150
drag yang terjadi NACA 2410 mengalami drag Kedua airfoil sama-sama mengalami
lebih besar daripada NACA 0012. Hal tersebut mengalami gaya Lift ke atas, tetapi gaya Lift
di tunjukkan dengan gradasi warna hijau yang pada NACA 2410 tidak sebesar NACA 0012.
lebih besar daripada NACA 0012. Pada bagian Hal tersebut ditunjukkan oleh gradasi warna
ekor (trailing edge) NACA 2410 memiliki hijau pada NACA 0012 lebih banyak daripada
tekanan lebih besar daripada NACA 0012. gradasi warna hijau pada NACA 2410. Te-
yang di tunjukkan oleh warna hijau kanan pada bagian bawah lebih besar NACA
0012 di bandingkan NACA 2410 terlihat
Sudut serang 50 bahwa pada NACA 0012 terdapat gradasi
Dari kedua gambar di bawah, ditunjuk- warna kuning cerah, kuning tua dan sedikit gra-
kan bahwa NACA 0012 dengan NACA 2410 dasi warna merah pada ujung airfoil tersebut,
sama-sama mengalami Lift ke atas, tetapi Lift sedangkan pada NACA 2410 gradasi warna
untuk NACA 2410 lebih besar dari pada yang terbentuk adalah warna kuning tua dengan
NACA 0012. Hal tersebut di tunjukkan oleh merah. Gaya drag yang besar terjadi pada

MEDIA MESIN, Vol. 11, No. 1, Januari 2010, 15 - 22 19


ISSN 1411-4348
NACA 2410 daripada NACA 0012 terlihat kedua airfoil memiliki perbedaan tekanan yaitu
gradasi warna merah bata lebih besar tekanan pada NACA 0012 lebih besar
terbentuknya daripada gradasi warna merah daripada NACA 2410 ditunjukkan oleh
bata pada NACA 0012. gradasi warna hijau dan kuning, NACA 0012
warna hijau di bagian tersebut hampir tidak ada,
sedangkan NACA 2410 warna hijau lebih
banyak daripada warna kuning. Gaya drag
yang terjadi, NACA 0012 terjadi gaya drag
yang lebih besar daripada gaya drag pada
NACA 2410. Ditunjukkan oleh gradasi warna
merah pada bagian ujung airfoil. Warna merah
pada NACA 0012 lebih besar daripada warna
merah pada ujung airfoil NACA 2410.
Dari keterangan di atas dapat diperlihat-
kan hasil distribusi tekanan pada gambar 6.
Sedangkan perlaku aliran lfuida antara
airfoil simetri dan tidak simetri diperlihatkan
pada gambar 7. berikut:

Gambar 6. Distribusi Tekanan NACA


0012 dan NACA 2410 pada Berbagai
Sudut Serang (contour plot)

Sudut serang 200 Gambar 7. Distribusi tekanan NACA 0012


Pada NACA 0012 terlihat bahwa gaya dan NACA 2410 pada Berbagai Sudut
angkatnya tidak sebesar NACA 2410, hal Serang (trajectory plot)
tersebut dilihat pada gradasi warna hijau dan
biru. Warna hijau pada NACA 0012 berskala Harga coefisien drag pada masing-masing
lebih besar daripada warna biru pada NACA sudut serang dapat diplot dalam sebuah grafik
2410, karena tekanan pada bagian bawah sebagaimana gambar 8.

20 Studi Karakteristik Airfoil Naca 2410 adan Naca 0012


pada berbagai Variasi Angle of Attack oleh Sarjito
200 memberikan trend linier, kemudian dari
sudut serang 200 keatas terjadi bentuk grafik
polynomial karena terjadi perubahan. Pada CD
bentuk grafik dari sudut serang 00 sampai 120,
grafik berbentuk polynomial, dari 120 sampai
180 grafik berbentuk linier dan grafik tersebut
terus mengalami kenaikan.
Data sejenis juga dapat dilihat pada
gambar 11. uatu hasil eksperimen yang pernah
dilakukan oleh (John D. Anderson, Jr, 1984).

Gambar 8. Perbandingan Koefisien Drag


NACA 0012 dan NACA 2410 terhadap
Sudut Serang dengan NACA dari U.S
Departemnt of Transportation Federal
Aviation

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa


hasil eksperimen dibandingkan dengan data
secunder grafik dari U.S Departemnt of
Transportation Federal Aviation Administration
memperlihatkan bahwa ketiga grafik hasil
percobaan memiliki kemiripan atau identik.
Sumber lain yang bias sebagai acuan juga bias
disimak dalam grafik gambar 9 berikut. Gambar 10. Grafik grafik CL terhadap
(John D. Anderson, Jr, 1984)

Tabel dan grafik yang baik bisa mem-


berikan penjelasan dengan sendirinya, namun
sering perlu tambahan sedikit narasi untuk mem-
permudah pembaca dalam memahaminya. Hasil
akan lebih sempurna jika diberi pembanding
dengan penelitian lain yang serupa.

KESIMPULAN
1. Hasil iterasi dengan SolidWork, terbukti
cukup memberikan gambaran untuk men-
diskripsikan karakteristik airfoil, dengan
hasil mirip dengan grafik yang dikeluarkan
Gambar 9. Hasil eksperimen CD terhadap NACA
α (U.S. Department of Transportation 2. Hasil perbandingan tekanan antara Airfoil
Federal Aviation Administration, 2003) NACA 0012 dengan NACA 2410, adalah
pada tekanan yang mempengaruhi gaya lift
Dari grafik diatas utamanya Cl, grafik lebih besar NACA 2410 dari pada NACA
yang terbentuk dari sudut serang 00 sampai 0012.

MEDIA MESIN, Vol. 11, No. 1, Januari 2010, 15 - 22 21


ISSN 1411-4348
3. Hasil pengamatan kecepatan, terutama pada sudut 150 sedang padaNACA 2410
pada aliran kecepatan Airfoil NACA 0012 kondisi puncak pada 100.Namun demikian
lebih banyak mengeluarkan turbulensi dari NACA0012 memberikan efek lift lebih
pada NACA 2410 sehingga menyebabkan besar dibandingkan dengan NACA 2410.
nilai dari gaya hambatnya jadi lebih besar, Dengan kata lain airfoil simetri lebih ideal
pada NACA 2410 gaya hambatnya lebih untuk mendapatkan efek lift yang baik.
kecil karena turbulensi pada Airfoil sangat
kecil. PERSANTUNAN
4. Pada grafik perbandingan CL dan CD Paper ini dapat terselesaikan berkat sum-
antara NACA 0012 dengan NACA 2410 bang saran dan masukan dari Dr. Dani Harmanto
perbedaan yang terjadi adalah pada grafik dari University of Derby United Kingdom dan
CL NACA 0012 mengalami kondisi stall, saudara Irawan Prasetianto mahasiswa Tugas
pada NACA 2410 tidak mengalami kondisi Akhir jurusan teknik mesin Fakultas teknik UMS
stall, nilai puncak dari NACA0012 terjadi dan saudara Marwan Effendy.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson. John D, Jr. 2007. Fundamental of Aerodyanims, Fourth Edition. Mc Graw Hill.
Higher Education. New York.

Casmara dan S. Wiriadidjaja, 2008, Efek Ground board Terhadap Aerofoil GAW, Jurnal Saint
dan Teknologi BPPT, Jakarta. http://www.iptek.net.id/ind/?mnu=8&ch=jsti&id=243

Dugdale, R.H., 1986, Mekanika Fluida (Terjemahan), Penerbit Erlangga, Jakarta.

Djojodihardjo, Harijono, 1983, Mekanika Fluida, Penerbit Erlangga, Jakarta

Hakim, Azki. 2007. Kronologis Teknis Perkembangan Airfoil. http://aeroblog.wordpress.com/


2007/II/22/ Kronologis-Teknis-Perkembangan-Airfoil/

Harahap, Yudiansah, Dkk. 2003.Analisa Karakteristik Distribusi Tekanan dan Kecepatan Pada Bodi
Aerodinamika Airfoil Dengan Metoda Panel Dalam Fenomena “Flow Around Body”. Institut
Teknologi Sepuluh November Suirabaya.Surabaya. http://puslit.petra.ac.id/journals/mechanical/

Giles, Ranal V. Soemitro, Herman W. 1993. Mekanika Fluida & Hidraulika, Edisi kedua (SI-
Metrik).Erlangga. Jakarta.

Nakayama, Yasuki, dkk. 1999. Introduction to Fluid Mechanics. Butterworth-Heinemann. Oxford.

R. Munson, Bruce, dkk. 2002. Mekanika Fluida jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Tjitro, Soejono, Dkk. 1999. Perbaikan Karakteristik Aerodinamika pada Kendaraan Niaga.
Universitas Kristen Petra. Jakarta.

Yusmanto, Arif, 2008. Studi Karakteristik Distribusi Tekanan Dan Kecepatan Disekeliling Airfoil
dengan Solid Works. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

22 Studi Karakteristik Airfoil Naca 2410 adan Naca 0012


pada berbagai Variasi Angle of Attack oleh Sarjito

View publication stats

You might also like