Indicator (Kpi) Dengan Perancangan Performance Dashboard: Kesiapan Organisasi Terhadap Key Performance

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Journal of Business and Audit Information Systems

Versi Online: https://journal.ubm.ac.id/index.php/jbase Vol. 1 (No. 2): no 1 – no 11. Th. 2018


Kesiapan Organisasi Terhadap Key Performance Indicator p-ISSN 2615-6431
(KPI) Dengan Perancangan Performance Dashboard e-ISSN 2620-7907

KESIAPAN ORGANISASI TERHADAP KEY PERFORMANCE


INDICATOR (KPI) DENGAN PERANCANGAN PERFORMANCE
DASHBOARD

Organizational Readiness on Key Performance Indicator (KPI) with


Dashboard Performance Design

M. Fauzi Isputrawan1)
1)
Sistem Informasi/Fakultas Sistem Informasi, Universitas Bina Nusantara
Diterima 17 Mei 2018 / Disetujui 31 Juli 2018

ABSTRACT

Improving the performance of a company is a factor that is highly considered in the face of
increasingly fierce competition in the same industry. PT Kebayoran Pharma already understands this,
but does not yet have a way to measure the performance of the business. Therefore, researchers want to
discusses how to improve company performance by designing the Performance Dashboard and Key
Performance Indicator (KPI) through the vision, mission and objectives of the company PT Kebayoran
Pharma especially in Hospital & Laboratory Division (Hoslab) so as to obtain KPIs for each employee in
the Hoslab division using Balanced Scorecard unit method. In order to improve the performance of
employees at the company and adds value (value-add) to consumers, each business unit need to revisit the
strategy adopted in achieving the goals of the company. Not only from the size of operating excellence,
but customer orientation, the company's contribution and future orientation is a factor to be considered
in order to achieve long-term goals of company. This matter needs to be done due to various reasons
such as the company's strategy that has been worn, the management does not work optimally or some
other phenomena that could hinder the development of the company.
Keywords: Key Performance Indicator (KPI), Balanced Scorecard, Performance Dashboard.

ABSTRAK

Peningkatan kinerja suatu perusahaan merupakan faktor yang sangat dipertimbangkan dalam
menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam industri yang sama. PT Kebayoran Pharma sudah
mengerti hal tersebut, tetapi belum memiliki cara untuk mengukur kinerja dari usahanya itu tersebut. Oleh
karena itu, peneliti ingin membahas bagaimana meningkatkan kinerja perusahaan dengan merancang
Performance Dashboard dan Key Performance Indicator (KPI) dari Visi, Misi dan tujuan perusahaan PT
Kebayoran Pharma sampai unit kerja Divisi Hospital & Laboratory (Hoslab) sehingga memperoleh KPI
untuk setiap karyawan di divisi Hoslab dengan menggunakan metode unit Balanced Scorecard. Dalam
rangka meningkatkan kinerja karyawan pada perusahaan dan memberikan nilai tambah (value-add)
kepada konsumen, setiap unit bisnis perlu meninjau kembali strategi yang diterapkan dalam mencapai
sasaran perusahaan. Tidak hanya dilihat dari ukuran keunggulan operasi saja, tetapi orientasi pelanggan,
kontribusi perusahaan dan orientasi kedepan merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam rangka
mencapai tujuan jangka panjang perusahaan.Hal ini perlu untuk dilakukan dikarenakan berbagai alasan
seperti salah satu tahap strategi perusahaan yang telah usang, unit manajemen yang tidak bekerja dengan
optimal atau beberapa fenomena lain yang dapat menghambat perkembangan perusahaan.
Kata Kunci: Key Performance Indicator (KPI), Balanced Scorecard, Performance Dashboard.

PENDAHULUAN dipertimbangkan dalam menghadapi


persaingan yang semakin ketat dalam
Peningkatan kinerja suatu perusahaan industri yang sama. Hal ini menuntut setiap
merupakan faktor yang sangat perusahaan untuk dapat melaksanakan

J B A S E |1
Journal of Business and Audit Information Systems
Versi Online: https://journal.ubm.ac.id/index.php/jbase Vol. 1 (No. 2): no 1 – no 11. Th. 2018
Kesiapan Organisasi Terhadap Key Performance Indicator p-ISSN 2615-6431
(KPI) Dengan Perancangan Performance Dashboard e-ISSN 2620-7907

strateginya dalam memenangkan secara keseluruhan maupun unit kerja


persaingan dan mampu menggunakan tertentu dalam perusahaan tersebut.
sumber daya manusianya secara lebih
Kedua, PTKP memiliki kendala
efektif dan efisien sehingga visi perusahaan
dalam mengkomunikasikan rencana-
dapat tercapai. Dengan demikian,
rencana strategis bisnis dari top level
perusahaan akan terus berupaya untuk
manajemen kepada para pelaksananya di
merumuskan dan menyempurnakan
lapangan, yaitu karyawan. Sehingga
strategi-strategi bisnis mereka dalam rangka
menyebabkan masing-masing karyawan
memenangkan persaingan. Kemampuan
bekerja tanpa strategi yang jelas
perusahaan dalam menetapkan keputusan
dan kebijakan strateginya akan sangat *Korespondensi Penulis:
menentukan kelangsungan hidup E-mail: [email protected]
perusahaan dalam jangka panjang.
STUDI PUSTAKA
Pengelolaan kinerja pegawai secara
efektif merupakan salah satu faktor kunci
Performance Dashboard
untuk meningkatkan kinerja bisnis
Pada dasarnya performance
perusahaan. Dalam hal ini, pengelolaan
dashboard adalah suatu laporan yang
kinerja yang efektif mencakup proses
efektif yang dirancang dengan
pengukuran hasil kerja karyawan secara
mengembangkan sebuah laporan yang
obyektif melalui serangkaian indikator
menampilkan semua KPI penting dalam
kinerja yang tepat. Melalui metode
format presentasi visual, dalam bentuk
pemilihan Key Performance Indicator
grafik, diagram dan tabel (Alexander,
(KPI), diharapkan proses pembinaan kinerja
2007). Laporan dashboard harus tersusun
pegawai dapat dilakukan dengan optimal,
simpel dan mudah dipahami oleh manajer
obyektif dan memberikan kontribusi positif
maupun para karyawan. Dashboard
bagi kinerja bisnis perusahaan.
menyampaikan informasi mengenai aspek-
Oleh karena itu peneliti akan aspek utama dari perusahaan untuk
merancang suatu sistem pengukuran kinerja mengetahui posisi kinerja perusahaan dan
(Key Performance Indicator) dan bagaimana posisi perusahaan di masa depan
Performance Dashboard yang efektif dan serta untuk mengidentifikasi ancaman-
efisien dengan metode unit Balanced ancaman yang mungkin terjadi.
Scorecard dalam suatu perusahaan PT
Balanced Scorecard
Kebayoran Pharma khususnya Divisi
Hoslab. Dengan demikian dapat diketahui Menurut Guan, Hansen dan Mowen
objektif, Key Performance Indicator (KPI) (2009: p468) Balanced Scorecard adalah
untuk setiap karyawan dan action plan yang sistem manajemen strategi yang
akan dilakukan. mengindentifikasi tujuan dan mengukur
kedalam empat perspektif: perspektif
Setelah melakukan peninjauan keuangan, perspektif pelanggan, perspektif
langsung ke perusahaan PT. Kebayoran proses bisnis internal, dan perspektif
Pharma (PTKP) dan melakukan interview pertumbuhan dan pembelajaran.
langsung dengan pihak perusahaan
mengenai permasalahan yang dialami Menurut Robert Kaplan dan David
perusahaan khususnya dalam divisi Norton, balanced scorecard adalah suatu
Hospital & Laboratory (Hoslab) maka kami sistem pengukuran yang memungkinkan
mendapatkan beberapa masalah, yaitu: perusahaan atau organisasi untuk
melakukan klarifikasi strategi,
Pertama, PTKP belum memiliki menerjemahkan kedalam action dan
sistem pengukuran kinerja dan indikator menghasilkan suatu feedback yang berarti.
keberhasilan (key performance indicator) Balanced Scorecard adalah suatu konsep
yang cukup objektif. Hal ini menyebabkan manajemen yang membantu
perusahaan sulit melakukan pengukuran menerjemahkan strategi kedalam tindakan.
tingkat keberhasilan atas kinerja perusahaan Balanced Scorecard adalah lebih dari

2|J B A S E
Journal of Business and Audit Information Systems
Versi Online: https://journal.ubm.ac.id/index.php/jbase Vol. 1 (No. 2): no 1 – no 11. Th. 2018
Kesiapan Organisasi Terhadap Key Performance Indicator p-ISSN 2615-6431
(KPI) Dengan Perancangan Performance Dashboard e-ISSN 2620-7907

sekedar suatu sistem pengukuran mengembangkan sebuah laporan yang


operasional atau taktis. menampilkan semua KPI penting dalam
format presentasi visual, dalam bentuk
grafik, diagram dan tabel (Alexander,
2007). Laporan dashboard harus tersusun
simpel dan mudah dipahami oleh manajer
maupun para karyawan. Dashboard
menyampaikan informasi mengenai aspek-
aspek utama dari perusahaan untuk
Gambar 1. Empat Perspektif Balanced mengetahui posisi kinerja perusahaan dan
Scorecard bagaimana posisi perusahaan di masa depan
(Sumber: Kaplan, Robert S.2010, Conceptual serta untuk mengidentifikasi ancaman-
Foundations of Balanced Scorecard) ancaman yang mungkin terjadi.
Kaplan dan Norton memperkenalkan
METODOLOGI PENELITIAN
empat perspektif yang seimbang dan
berbeda dari suatu aktivitas perusahaan
Kerangka Pikir
yang dapat dievaluasi oleh manajemen
sebagai berikut: Metodologi yang digunakan adalah
dengan menganalisa kondisi saat ini,
1. Perspektif keuangan – bagaimana kita menganalisa strategi bisnis yang ada
memuaskan pemegang saham ? menggunakan balance scorecard, dan akan
2. Perspektif pelanggan – bagaimana kita menggunakan performance dashboard yang
memuaskan pelanggan ? sesuai untuk memudahkan proses
3. Perspektif proses bisnis internal – apa pengukuran kinerja organisasi dan bisnis
proses-proses yang sebaiknya unit serta key performance indicators dari
diunggulkan untuk mencapai kesuksesan setiap individu.
perusahaan ?
4. Perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan – bagaimana kita akan
mempertahankan keberlangsungan
kemampuan terhadap perubahan dan
peningkatan ?
Fishbone Diagram
Menurut Dale (2007) diagram
fishbone yang tepatnya sebuah metode/tool
yang disebut dengan diagram tulang ikan
(fishbone diagram). Atau sering juga
disebut dengan diagram sebab akibat (cause
effect diagram). Penggagasnya adalah
seorang ilmuwan Jepang pada tahun 60-an.
Bernama Dr. Kaoru Ishikawa, ilmuwan
kelahiran 1915 di Tokyo Jepang yang juga
alumni teknik kimia Universitas Tokyo.
Sehingga sering juga disebut dengan
diagram ishikawa. Umumnya penggunaan
fishbone untuk design produk dan
mencegah kualitas produk yang jelek
Gambar 2. Kerangka pikir bagian 1
(defect).
Performance Dashboard Proses Audit
Pada dasarnya performance Setelah melakukan analisa terhadap
dashboard adalah suatu laporan yang semua perspektif balanced scorecard maka
efektif yang dirancang dengan akan dilakukan audit guna mengenali,

J B A S E |3
Journal of Business and Audit Information Systems
Versi Online: https://journal.ubm.ac.id/index.php/jbase Vol. 1 (No. 2): no 1 – no 11. Th. 2018
Kesiapan Organisasi Terhadap Key Performance Indicator p-ISSN 2615-6431
(KPI) Dengan Perancangan Performance Dashboard e-ISSN 2620-7907

mengidentifikasi dan menguji hasil dari Analisa SWOT Strategi Bisnis


penelitian yang dilakukan sebelumnya Organisasi
secara detail informasi dan fakta-fakta yang Analisa SWOT (Strengths,
ada untuk mengungkap kejadian yang Weaknesses, Opportunities, dan Threats)
sebenarnya dalam rangka pembuktian. yang digunakan untuk menentukan arah
pengembangan strategi bisnis, visi, misi dan
nilai organisasi perusahaan PT. Kebayoran
Pharma diturunkan ke bisnis unit divisi
Hoslab sehingga dapat terlihat jelas arah
pengembangan strategi bisnis visi, misi dan
nilai unit kerja divisi Hoslab. Analisis dari
SWOT tersebut adalah sebagai berikut:
Current Evaluation Current Evaluation Unit Kerja
SWOT Organisasi Divisi Hoslab

1. Kualitas dan layanan 1. Layanan CITO (segera) dan


delivery yang tepat waktu pembagian layanan per
2. Infrastruktur distribusi wilayah rayon
Strengths/ yang luas
Kekuatan 3. Adanya Customer Service
2. Produk dapat dilayani di 30
dalam pelayanan
cabang di Indonesia

3. Disediakan Customer Service


di office dan di lapangan
1. Belum terkomunikasikan 1. Karyawan divisi Hoslab
dengan baik rencana bekerja tanpa adanya rencana
strategi bisnis dari top strategi bisnis
Weaknesses / level ke karyawan
Kelemahan 2. Belum adanya tolak ukur
2. Divisi Hoslab tidak memiliki
dalam mengevaluasi
tolak ukur kinerja, target dan
Gambar 3. Kerangka pikir bagian 2 kinerja unit kerja maupun
karyawan
Key Performance Indicator
(KPI) per karyawan
1. Adanya peluang untuk 1. Adanya peluang
Pengumpulan Data meningkatkan efisiensi
dan efektivitas kinerja unit
meningkatkan efisiensi biaya
pengiriman antar cabang dan
Guna mengenali dan Opportunities /
kerja dan karyawan efektivitas kinerja setiap
karyawan
Peluang
mengidentifikasi secara mendetail maka 2. Adanya peluang untuk
meningkatkan pendapatan 2. Pendapatan meningkat seiring
dilakukan pengumpulan data dan informasi perusahaan dengan turunnya biaya
yang terkait dengan penelitian dengan operasional
pejualan Hoslab
dan naiknya

menggunakan: Threats /
1. Biaya operasional yang
semakin tinggi
1. Biaya pengiriman ke luar kota
yang terus meningkat
Ancaman 2. Banyaknya perusahaaan 2. Banyaknya perusahaan
1. Kuesioner lain yang bergerak dengan Produk yang serupa
dibidang yang sama. dengan divisi Hoslab
2. Observasi
Gambar 4. Analisa SWOT current
3. Wawancara
evaluation organisasi diturunkan ke current
Hasil dari Empat Perspektif Balanced evaluation bisnis unit kerja divisi Hoslab
Scorecard
Setelah hasil analisis current
Setelah melakukan pengumpulan
evaluation SWOT yang dilakukan
data dan menganalisa keseluruhan
menghasilkan faktor-faktor internal
perspektif balanced scorecard pada strategi
(Strengths dan Weaknesses) dan eksternal
bisnis perusahaan, strategi bisnis unit dan
(Opportunities dan Threats), maka
personal scorecard maka dilakukan audit
berdasarkan hasil tersebut digunakan untuk
terhadap data tersebut dengan pendekatan
menentukan strategi-strategi bisnis dalam
empat perspektif balanced scorecard:
sebuah perusahaan (Freddy Rangkuti) yaitu:
1. Financial (Keuangan)
2. Customer (Pelanggan) 1. Strategi SO, dengan mengembangkan
3. Internal Process (Proses Internal) suatu strategi dengan memanfaatkan
4. Learning & Growth (Pembelajaran & kekuatan (S) untuk mengambil manfaat
Pertumbuhan) dari peluang (O) yang ada
2. Strategi WO, mengembangkan suatu
HASIL DAN PEMBAHASAN strategi dalam memanfaatkan peluang
(O) untuk mengatasi kelemahan (W)
yang ada.

4|J B A S E
Journal of Business and Audit Information Systems
Versi Online: https://journal.ubm.ac.id/index.php/jbase Vol. 1 (No. 2): no 1 – no 11. Th. 2018
Kesiapan Organisasi Terhadap Key Performance Indicator p-ISSN 2615-6431
(KPI) Dengan Perancangan Performance Dashboard e-ISSN 2620-7907

3. Strategi ST, dengan mengembangkan pengiriman.


suatu strategi dalam memanfaatkan o Operations
kekuatan (S) untuk menghindari ƒ Pengiriman produk
ancaman (T). disesuaikan dengan rayon FCS
4. Strategi WT, dengan mengembangkan (Field Customer Service)
suatu strategi dalam mengurangi sehingga tidak menimbulkan
kelemahan (W) dan menghindari biaya yang terlalu besar
ancaman (T). dikarenakan jauhnya
Faktor (S) Strengths/ (W) Weaknesses / pengiriman.
Internal Kekuatan Kelemahan ƒ Sebelum dilakukannya
penagihan ke pelanggan,
Faktor
konfirmasi dahulu via telepon
Eksternal
sehingga FCS tidak sia-sia
(O) 1. Meningkatkan 1. Meningkatkan menemui pelanggan.
Opportunitie pelayanan efektifitas o Outbound Logistic
s / Peluang distribusi Kinerja
2. Meningkatkan 2. Meningkatkan ƒ Biaya pengiriman ke luar kota
infrastruktur pendapatan memperhitungkan besarnya
distribusi 3. Menciptakan nilai produk yang akan dikirim
3. Customer tolak ukur
Service kinerja
sehingga tidak menimbulkan
berkualitas kerugian.
(T) Threats / 1. Meningkatkan 1. Menciptakan o Sales & Marketing
Ancaman efesiensi biaya strategi bisnis ƒ Analisa forecasting untuk
2. Meningkatkan 2. Menciptakan
persaingan target bisnis dicabang tidak jauh dari
produk kenyataan sehingga tidak
Gambar 5. Strategi Bisnis Divisi Hoslab menimbulkan over stock dan
berdasarkan analisa SWOT produk kadaluarsa di cabang.
ƒ Menciptakan order dari
Analisa Value Chain Internal Phase
pelanggan yang belum pernah
Untuk mendapatkan rantai nilai membeli sehingga dapat
(value chain) dari internal proses unit kerja meningkatkan penjualan.
divisi Hoslab diperlukan analisa internal o Services
proses organisasi PT Kebayoran Pharma ƒ Meningkatkan pelayanan
yang diturunkan ke internal proses unit dengan 2 kali pengantaran pagi
kerja divisi Hoslab sehingga dihasilkan dan siang hari di setiap
value chain yang dapat membantu dalam wilayah rayon.
menciptakan nilai dan keuntungan ƒ Memberikan jaminan kepada
kompetitif untuk seluruh internal proses pelanggan berupa voucher
unit kerja divisi Hoslab: diskon jika pengantaran CITO
1. Kegiatan Premier (segera) mengalami
o Inbound Logistic keterlambatan.
ƒ Stok produk yang masuk ke 2. Kegiatan Pendukung
dalam gudang pusat Hoslab o Support Activities Infrastructure
hanya merupakan stok yang ƒ Menambah fasilitas
cepat jual sehingga tidak pengantaran berupa kotak box
menghabiskan ruang barang di setiap armada
penyimpanan yang terlalu pengantar (FCS).
besar. ƒ Menambah insentive untuk
ƒ Produk yang akan masuk ke setiap karyawan yang telah
gudang Hoslab merupakan menyelesaikan tugasnya sesuai
produk yang telah dipesan dengan Key Performance
pelanggan dan produk yang Indicator (KPI).
cepat jual sehingga ƒ Diperketat aturan yang sesuai
meminimalisir biaya dengan Standard Operational

J B A S E |5
Journal of Business and Audit Information Systems
Versi Online: https://journal.ubm.ac.id/index.php/jbase Vol. 1 (No. 2): no 1 – no 11. Th. 2018
Kesiapan Organisasi Terhadap Key Performance Indicator p-ISSN 2615-6431
(KPI) Dengan Perancangan Performance Dashboard e-ISSN 2620-7907

Procedure (SOP) sehingga Organisasi Unit Kerja Divisi Hoslab

Keuangan
menjadi acuan operasional.
Penekanan
Peningkatan Penekanan Peningkatan
Biaya
Omzet Biaya Penjualan
Operasional

o Human Resource Management


ƒ Diadakan training untuk setiap

Pelanggan
Peningkatan
Peningkatan Penanganan Penanganan Peningkatan
Kepuasan
Layanan Pelanggan Principal Layanan
Pelanggan

karyawan sehingga dapat

Internal Proses
mengembangkan disetiap Penerapan
SOP
Optimalisasi
Efektifitas dan
Peningkatan
Operasional
Evaluasi SOP
Controlling
Operasional
Problem
Solving

pekerjaannya.
Efisiensi

ƒ Setiap karyawan yang

Pembelajaran
Pertumbuhan
Pengembangan Pengembangan Pengembangan Principal Pengembangan

dan
berpotensi diikut sertakan
Bisnis Kepemimpinan Potensi Baru Strategi

dalam seminar nasional Gambar 6. A Strategy Map Represent How


maupun internasional guna the Organization Creates Value
pengembangan profesi.
o Product&Technology Management Gambar berikut merupakan peta
ƒ Mengembangkan SI/TI untuk strategi organisasi dan unit kerja divisi
meningkatkan pelayanan ke Hoslab berdasarkan empat perspektif
pelanggan maupun principal balanced scorecard guna mendukung nilai
seperti CRM, E-Commerce, bisnis dan kontribusi strategis (Wibisono,
mobile transaction, dan lain- Eric). Sehingga dihasilkan strategi bisnis
lain. yang lebih objektif dan terarah. Diharapkan
o Procurement nantinya mampu menciptakan strategi
ƒ Pengadaan maintenance untuk untuk unit kerja divisi Hoslab yang
setiap armada pengantar mengarah ke key performance indicator per
sehingga tampil prima untuk karyawan sehingga strategi yang akan
layanan pengantaran. diterapkan oleh perusahaan mampu
diterapkan oleh karyawan khususnya team
Empat Perspektif Unit Scorecard unit kerja divisi Hoslab:
Empat perspektif unit scorecard akan Organisasi Unit Kerja Divisi Hoslab

dianalisa menggunakan pendekatan


Keuangan

Penekanan
Peningkatan Penekanan Peningkatan

SMART, menurut Rampersad (2005, p70)


Biaya
Omzet Biaya Penjualan
Operasional

tujuan target pengukuran kinerja sangat


Pelanggan

Peningkatan
Peningkatan Penanganan Penanganan Peningkatan
penting untuk memenuhi kriteria SMART: Layanan
Kepuasan
Pelanggan
Pelanggan Principal Layanan

1. Specific : Tujuan harus dinyatakan


Internal Proses

Optimalisasi
Penerapan Peningkatan Controlling Problem
Efektifitas dan Evaluasi SOP

dengan spesifik dan secara tegas.


SOP Operasional Operasional Solving
Efisiensi

2. Measureable : Tujuan harus dapat


Pembelajaran
Pertumbuhan

Pengembangan Pengembangan Pengembangan Principal Pengembangan


dan

diukur dengan menggunakan indikator Bisnis Kepemimpinan Potensi Baru Strategi

pengukuran yang tepat guna Gambar 7. Strategic Map Empat Perspektif


mengevaluasi keberhasilan, peninjauan Balanced Scorecard
ulang, tindakan perbaikan di masa
mendatang. Pengukuran harus dapat Perancangan Key Performance Indicator
memunculkan fakta-fakta yang Pada tahap analisa ini akan
dinyatakan secara kuantitatif ditentukan KPI, tolak ukur kinerja, target
menggunakan angka-angka. dan inisiatif strategis unit kerja divisi
3. Achievable : Tujuan harus dapat dicapai Hoslab serta karyawan pada unit kerja
melalui usaha-usaha dalam program- divisi Hoslab menggunakan empat
program peningkatan kinerja yang perspektif unit balanced scorecard.
menantang. Sehingga dapat dihasilkan pengukuran
4. Result : Tujuan harus berfokus pada kinerja yang lebih komprehensif dan
hasil-hasil berupa pencapaian target- terukur yang mampu menyampaikan visi,
target kinerja yang telah ditetapkan. misi, target dan nilai-nilai organisasi dari
5. Time-bound : Tujuan harus dapat dicapai tingkat management hingga ke level
sesuai batas waktu yang ditetapkan. karyawan:

6|J B A S E
Journal of Business and Audit Information Systems
Versi Online: https://journal.ubm.ac.id/index.php/jbase Vol. 1 (No. 2): no 1 – no 11. Th. 2018
Kesiapan Organisasi Terhadap Key Performance Indicator p-ISSN 2615-6431
(KPI) Dengan Perancangan Performance Dashboard e-ISSN 2620-7907

Gambar 8. Perancangan KPI divisi Hoslab


Pembobotan KPI Penetapan perspektif internal proses
Pembobotan perspektif keuangan yang kecil bukan didasarkan pada
ditetapkan paling besar mengingat tujuan kurangnya peranan perspektif ini dalam
utama pengukuran kinerja berada pada meningkatkan kinerja unit, akan tetapi
perspektif ini. Selain itu, penetapan perspektif ini adalah merupakan tindak
anggaran berbasis kinerja pada umumnya lanjut dari keberhasilan kinerja perspektif
juga dikaitkan dengan KPI pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.
ini. Pertimbangannya adalah Untuk perspektif pelanggan,
output/outcome final yang ingin dicapai sebagaimana fungsi organisasi publik yaitu
oleh suatu unit telah terefleksi secara memberikan pelayanan, maka diberikan
kuantitatif pada perspektif keuangan. bobot sebesar 25%.
Sebagaimana perspektif keuangan, Tabel 1. Pembobotan Nilai KPI divisi
bobot perspektif pertumbuhan dan Hoslab
pembelajaran juga dihitung sama besarnya. Key Performance Indicator Bobot
Hal ini didasari bahwa perspektif inilah Perspektif Keuangan (30%)
yang merupakan cikal bakal penentu kinerja Biaya operasional 10%
organisasi secara keseluruhan dalam jangka Peningkatan penjualan 10%
panjang.

J B A S E |7
Journal of Business and Audit Information Systems
Versi Online: https://journal.ubm.ac.id/index.php/jbase Vol. 1 (No. 2): no 1 – no 11. Th. 2018
Kesiapan Organisasi Terhadap Key Performance Indicator p-ISSN 2615-6431
(KPI) Dengan Perancangan Performance Dashboard e-ISSN 2620-7907

Penyelesaian piutang 10% 1. Arsitektur Performance Dashboard


Perspektif Pelanggan (25%) Arsitektur performance
Kepuasan pelanggan 10% dashboard unit kerja divisi Hoslab mulai
Peningkatan pelayanan pelanggan 10% dari sumber data, middle layer (untuk
Kepuasan principal 5% integrasi data), analytical tools sampai
Perspektif Internal Proses (15%)
dengan penyajian.
Kualitas pengiriman ke pelanggan 3%
dalam kota
Kualitas pengiriman ke cabang luar 5% Aplikasi HRD

kota
Rutinitas penagihan piutang ke 4% HUB Hotspot Performance Dashboard
Server MIS
pelanggan Aplikasi Operasional

Estimasi stock cabang luar kota 3%


Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
(30%) Aplikasi Finance

Eksekutif
Pengembangan potensi karyawan 5%
Penyelesaian tugas karyawan 4% Gambar 9. Arsitektur Performance
Absensi karyawan 4% Dashboard unit kerja divisi Hoslab
Keterlambatan kehadiran karyawan 4% 2. Design Performance Dashboard
Penyelesaian permasalahan yang 5%
dihadapi karyawan
Penambahan principal guna 4%
pengembangan bisnis Hoslab
Peningkatan kinerja karyawan 4%
Analisa Performance Dashboard
Menurut Alexander (2007) Gambar 10. Metodologi Aplikasi
Dashboard menyampaikan informasi Performance Dashboard
mengenai aspek-aspek utama dari 3. Tampilan Performance Dashboard
perusahaan untuk mengetahui posisi kinerja Tampilan dari dashboard
perusahaan dan bagaimana posisi biasanya terdiri dari 3 layer informasi
perusahaan dimasa depan serta untuk yang berguna bagi user, yaitu:
mengidentifikasi ancaman-ancaman yang o Kesimpulan keseluruhan kegiatan
mungkin terjadi. berupa tampilan data statistic atau
Dalam bisnis unit perusahaan grafik (KPI)
diperlukan adanya analisa performance o Informasi multidimensional (misal :
dashboard guna mengetahui seberapa besar waktu, pelanggan, sales, dll) dan
peran informasi yang disampaikan dalam tampilan hirarki (misal : bagian,
operasional yang dijalankan bisnis unit operation area, dll)
dengan menerapkan performance o Tampilan yang lebih detail seperti
dashboard. Singkatnya, apa yang benar- faktur, piutang, dll.
benar dibutuhkan perusahaan ialah 4. Tampilan Home Screen
Performance Dashboard yang
menterjemahkan strategi perusahaan
kedalam tujuan, metrik, inisiatif dan tugas
yang disesuaikan untuk setiap kelompok
dan individu dalam organisasi. Sebuah
Performance Dashboard
mengkomunikasikan tujuan strategis dan
memungkinkan pelaku bisnis untuk
mengukur, memantau, dan mengelola
kegiatan utama dan proses yang diperlukan Gambar 11. Tampilan Home Screen
untuk mencapai tujuan organisasi (Eckerson Pada tampilan home screen
2005, p3). terdapat menu reports untuk memilih

8|J B A S E
Journal of Business and Audit Information Systems
Versi Online: https://journal.ubm.ac.id/index.php/jbase Vol. 1 (No. 2): no 1 – no 11. Th. 2018
Kesiapan Organisasi Terhadap Key Performance Indicator p-ISSN 2615-6431
(KPI) Dengan Perancangan Performance Dashboard e-ISSN 2620-7907

laporan secara lebih detail, yaitu: yang diperoleh, sehingga para eksekutif
o Warning KPI dapat merancang strategi selanjutnya
o Pencapaian KPI untuk memperbaiki kinerja para
o Performance Dashboard karyawan. Untuk indicator disetiap
o Biaya Operasional pencapaian KPI berbed-beda sesuai
o Penjualan Per-Principal dengan target dan tingkat kewaspadaan
o Outstanding Piutang yang dibutuhkan oleh para eksekutif
o Keluhan Pelanggan untuk mengambil suatu keputusan yang
o Kesalahan Pengiriman Barang cepat dan tepat.
5. Tampilan Warning KPI 7. Tampilan Performance Dashboard

Gambar 12. Tampilan Warning KPI


Tampilan warning! KPI, Gambar 14. Tampilan Performance
menyajikan pencapaian KPI yang Dashboard
termasuk dalam indicator merah dimana Tampilan Performance
KPI ini harus menjadi perhatian lebih Dashboard mewakilkan laporan kinerja
dan tingkat kewaspadaan yang tinggi unit kerja dvisi Hoslab secara
dari para eksekutif sehingga dapat keseluruhan yang berupa grafik, chart
diambil keputusan yang cepat dan dan indicator guna pengawasan yang
perbaikan strategi yang tepat, untuk lebih maksimal, sehingga para eksekutif
memperbaiki kinerja para karyawan dapat mengambil keputusan dengan
khususnya divisi Hoslab. Batasan cepat. Indikator pada laporan
indicator setiap KPI berbeda-beda sesuai menunjukkan tingkat
dengan target dan tingkat kewaspadaan kewaspadaan/alert:
yang dibutuhkan oleh para eksekutif o Merah – Tingkat kewaspadaan
untuk mengambil keputusan yang tepat. tinggi
6. Tampilan Pencapaian KPI o Kuning – Tingkat kewaspadaan
menengah
o Hijau – Masih dalam batas aman
Indikator-indikator tersebut
ditentukan dalam target maupun
kebijakan perusahaan oleh para
eksekutif, sehingga telah sesuai dengan
strategi unit kerja divisi Hoslab.

KESIMPULAN DAN SARAN


Gambar 13. Tampilan Pencapaian KPI
Untuk memantau seluruh Kesimpulan
pencapaian KPI di divisi Hoslab Dari hasil penelitian dan pembahasan
disediakan tampilan pencapaian KPI yang telah dilakukan maka dapat
yang dapat menyajikan pencapaian KPI disimpulkan dari perancangan konsep
di setiap bagian di divisi Hoslab, dengan Balanced Scorecard di PT. Kebayoran
menganalisa hasil dari KPI masing- Pharma adalah sebagai berikut:
masing pengukuran didapatkan suatu 1. Anggapan dari manajemen dan
kesimpulan hasil kinerja maupun potensi

J B A S E |9
Journal of Business and Audit Information Systems
Versi Online: https://journal.ubm.ac.id/index.php/jbase Vol. 1 (No. 2): no 1 – no 11. Th. 2018
Kesiapan Organisasi Terhadap Key Performance Indicator p-ISSN 2615-6431
(KPI) Dengan Perancangan Performance Dashboard e-ISSN 2620-7907

karyawan bahwa penerapan metode kestabilan dari proses perubahan.


Balance Scorecard di organisasi
perusahaan PT. Kebayoran Pharma DAFTAR PUSTAKA
merupakan sesuatu yang sulit dan
rumit. Proyek Balance Scorecard di Alexander, Jack (2007). Performance
Hospital & Laboratory Division Dashboard and Analysis for Value
dijadikan contoh untuk ditunjukan Creation, Library of Cogress
kepada divisi lain bahwa Balance Cataloging-in-Publication Data,
Scorecard berguna bagi organisasi. Canada.
2. Proyek Balance Scorecard di PT.
Dale, Berrie G; Ton Van Der Wiele; Jos
Kebayoran Pharma membuktikan divisi
Van Iwaarden, (2007), Managing
Hoslab berperan aktif dalam mencapai
Quality; 5th Edition, John Wiley &
visi dan misi perusahaan.
Sons.
3. Balance Scorecard dapat mendeteksi
prioritas strategik objektif dan potensial Eckerson, Wayne (2005), Performance
strategik objektif yang perlu Dashboards: Measuring, Monitoring,
dikembangkan oleh divisi Hoslab PT. and Managing Your Business, John
Kebayoran Pharma di masa mendatang. Wiley & Sons.
4. Implementasi Key Performance Freddy Rangkuti (2005), Analisis SWOT :
Indicator dengan metode Balance Teknik Membedah Kasus Bisnis,
Scorecard menjadi panduan sehingga Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
memampukan karyawan di Hoslab
Division melewati proses perubahan Guan, Liming; Don R. Hansen dan
yang sedang dijalani. Maryanne M. Mowen. (2009). Cost
Management : 6th Edition, South-
Saran Western Cengage Laerning, USA.
Berdasarkan atas kesimpulan diatas
maka dapat diberikan beberapa saran yang Harnanda, Silma Luthfika (2013), Analisis
dapat digunakan untuk pengembangan dan Pengukuran Kinerja Sumber Daya
penerapan dari Key Performance Indicator Manusia Menggunakan Metode
dengan konsep Balance Scorecard pada PT. Human Resoureces Scorecard (Studi
Kebayoran Pharma sebagai berikut: Kasus Di PT. Erindo Mandiri,
Pasuruan)
1. Menjalankan proyek Balance (http://skripsitip.staff.ub.ac.id/files/2
Scorecard di Hoslab division PT. 013/08/Jurnal-Silma-L.H.pdf)
Kebayoran Pharma dengan konsisten
dan mendapat dukungan dari Kaplan, Robert S., (2010), Conceptual
manajemen puncak serta Foundations of Balanced Scorecard,
mempublikasikan kemajuan proyek Harvard Business School, Boston
tersebut ke divisi lain. Massachussets.
2. Hoslab division sebagai kontributor Kaplan, Robert S., and Norton, P. David
strategik harus mengadakan pertemuan (2004), Strategy Maps : Converting
rutin untuk mengevaluasi dan Intangible Assets into Tangible
mengembangkan fungsi strategiknya Outcomes, Harvard Business School
dalam mencapai visi dan misi Press, Boston Massachussets.
perusahaan.
3. Mengembangkan rencana kerja untuk Kaplan, Robert S. and Norton P. David
memenuhi target dari prioritas strategik (2008), Mastering the Management
objektif dan mengembangkan System, Harvard Business School,
pengukuran untuk potensial strategik Boston Massachussets
yang objektif. Kaplan, Robert S., and Norton, P. David
4. Penerapan dari Balance Scorecard (2010), The Strategy Focused
proyek harus dilengkapi dengan reward Organization : How Balanced
and punishment untuk menjaga

10 | J B A S E
Journal of Business and Audit Information Systems
Versi Online: https://journal.ubm.ac.id/index.php/jbase Vol. 1 (No. 2): no 1 – no 11. Th. 2018
Kesiapan Organisasi Terhadap Key Performance Indicator p-ISSN 2615-6431
(KPI) Dengan Perancangan Performance Dashboard e-ISSN 2620-7907

Scorecard Companies Thrive in the


New Business, Harvard Business
School Press, Boston Massachussets.
Morrison, Mike (2010), Critical Success
Factor – Analysis, RapidBI,
(http://rapidbi.com/criticalsuccessfact
ors/ diakses tgl 20 Mei 2012)
Mulyadi, (2007), Sistem Perencanaan dan
Pengendalian Manajemen, Salemba
Empat, Jakarta.
Niven, Paul R., (2002), Balanced Scorecard
Step by Step : Maximizing
Performance and Maintaining
Results, John Wiley & Sons, Inc.,
New York.
Parmenter, David (2010). Developing,
Implementing, and Using Winning
KPIs, Wiley & Sons, Inc., New York.
Rampersad, Hubert K. (2005), Total
Performance Scorecard, PT
Gramedia Pusaka Utama, Jakarta.
Ward, John and Peppard, Joe, (2003),
Strategic Planning for Information
Systems, 3rd Edition, John Wiley &
Son’s Ltd. Cranfield, Bedfordshire,
UK.
Wibisono, Eric (2010). Balanced
Scorecard, Malcolm Baldrige
National Quality Award &
Performance Prism: Tinjauan
Evolusi Dua Dekade Sistem
Pengukuran Kinerja, Prosiding
Seminar Nasional Teknoin 2010,
Yogyakarta.
Widjaja T, Amin, (2002), Memahami
Konsep Balanced Scorecard,
Harvarindo, Jakarta.
Widjaja T, Amin, (2003), Pengukuran
Kinerja dengan Balanced Scorecard,
Harvarindo, Jakarta.
Yuwono, Sony, (2004), Petunjuk Praktis
Penyusunan Balanced Scorecard,
PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.

J B A S E | 11