Jurnal FCC Pasien Anak

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

E-ISSN - 2654-9751

Vol 4 No 1 April 2021

Avalilable Online http://jurnal.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar

PENGARUH PENERAPAN METODE FAMILY CENTERED CARE


TERHADAP STRESS HOSPITALISASI PADA ANAK
Febriyanti Akmalia¹, Nurul Anjarwati², Yulia Candra Lestari³
Prodi Profesi Ners STIKes Kendedes Malang
*Email korespondensi: [email protected]

ABSTRACT
Family Centered Care is the most important thing in child hospitalization which is based on
collaboration between children, parents, pediatricians, and other professionals in clinical care.
The purpose of this study was to determine the effect of the application of the family centered
care method on hospitalization stress to children. The research design used a Quasi
Experimental Design with a Pretest-Postest Control Group approach. The consecutive sampling
of 42 respondents which were divided into two groups, namely 21 respondents in the control
group and 21 respondents in the intervention group. Wilcoxon test, there was a significant
difference in stress levels between the pre-test and post-test in the treatment group (p = 0.000
<0.05), while in the control group there was a significant difference in stress levels between
pre-test and post-test. (p = 0.028 <0.05). Mann Whitney test, there was a significant difference
between the control group's post-test stress level score and the treatment group's post-test stress
level score (p = 0.000 <0.05). It can be concluded that the implementation of Family Centered
Care is very necessary to reduce inpatient stress in children and is expected to be implemented
at hospital to increase family satisfaction and service quality at the hospital.

Keywords: Family Centered Care; hospitalization; stress level

ABSTRAK

Family Centered Care merupakan hal terpenting dalam hospitalisasi anak yang
didasarkan pada kolaborasi antara anak, orang tua, dokter anak, perawat anak, dan profesional
lainnya dalam perawatan klinis yang berdasarkan perencanaan, pemberian dan evaluasi
pelayanan Kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Penerapan Metode
Family Centered Care Terhadap Stress Hospitalisasi pada Anak di Ruang St Theresia RS Panti
Nirmala Malang. Desain penelitian menggunakan Quasi Experimental Design dengan
pendekatan Pretest-Postest Control Group, Teknik sampling yang digunakan consecutive
sampling sebanyak 42 responden, yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu 21 responden
kelompok kontrol dan 21 responden kelompok intervensi. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan ada
perbedaan tingkat stress yang signifikan antara pre-test dan post-test pada kelompok perlakuan
(p=0,000< 0,05), sedangkan pada kelompok kontrol ada perbedaan tingkat stress yang
signifikan antara pre-test dan post-test (p = 0,028< 0,05). Berdasarkan uji Mann Whitney
terdapat perbedaan yang signifikan antara skor tingkat stress post-test kelompok kontrol dengan
skor tingkat stress post-test kelompok perlakuan (p=0,000< 0,05). Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa Penerapan Family Centered Care pada pasien anak sangat diperlukan, guna
untuk menurunkan stress hospitalisasi pada anak dan diharapkan dapat diterapkan di Rumah
Sakit maupun di pelayanan Kesehatan untuk meningkatkan kepuasan keluarga dan mutu
pelayanan di Rumah Sakit.

Kata Kunci : Family Centered Care; tingkat stress; hospitalisasi.

85
Febriyanti Akmalia¹, Nurul Anjarwati², Yulia Candra Lestari³| PENGARUH
PENERAPAN METODE FAMILY CENTERED CARE TERHADAP STRESS
HOSPITALISASI PADA ANAK

PENDAHULUAN mendapatkan pelayanan medis dan


berdasarkan wawancara dan survey yang
Hospitalisasi merupakan suatu proses dilakukan perawat kepada orang tua saat
karena suatu alasan yang berencana atau melakukan tindakan keperawatan dan
darurat, mengharuskan anak untuk medis yang diterima pada anaknya
tinggal dirumah sakit menjalani terapi hampir 80% dari anak mereka
dan perawatan sampai pemulangannya menunjukkan respon penolakan seperti
kembali ke rumah. Selama proses menangis, takut, menendang-nendang,
tersebut, anak dan orang tua harus dapat dan tidak kooperatif dalam setiap
mengalami berbagai kejadian yang tindakan keperawatan.
menurut beberapa ditunjukkan dengan
pengalaman yang sangat traumatik dan Anak yang sering rawat inap berulang –
penuh stress. Tahapan tumbuh kembang ulang dapat menyebabkan stress
anak juga menjadi salah satu fokus yang hospitalisasi dengan menampilkan reaksi
harus diperhatikan terutama pada perilaku agresif, seperti menggigit,
1000HPK, yang pada waktu tersebut menendang nendang, bahkan lari keluar
anak sangat tergantung dengan ibunya ruangan. Hal ini dapat mengganggu
melalui pemberian ASI dan kebutuhan perkembangan emosional anak dalam
lainnya (Andayani, 2019). jangka panjang, terutama perkembangan
motorik kasar (Kyle & Carman, 2017).
Berdasarkan data WHO (World Health
Organization) tahun 2018 bahwa 3% - Pada studi pendahuluan yang peneliti
10% pasien anak yang dirawat di lakukan didapatkan bahwa pelaksanaan
Amerika Serikat mengalami stress Family Centered Care di RS Panti
selama hospitalisasi. Sekitar 3%-7% dari Nirmala Malang khususnya di Ruang St
anak usia sekolah yang dirawat di Theresia masih belum terealisasi
Jerman juga mengalami hal yang serupa, sepenuhnya dikarenakan setiap kali
5% - 10% pasien anak di Kanada dan melakukan tindakan medis seperti
Selandia baru juga mengalami stress pemasangan infus, pasien selalu dibawa
akibat hospitalisasi ke ruangan khusus tindakan
pemasangan infus, dimana di ruangan
Angka kejadian sakit anak di Indonesia tersebut hanya ada perawat dan pasien,
mencapai lebih dari 45% dari jumlah keluarga atau orang tua hanya menunggu
populasi anak di Indonesia. Peningkatan diluar ruangan, selain itu setiap kali
hospitalisasi pada anak menurut Data pemberian obat minum atau tindakan
Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun medis lainnya seperti pemberian
2018 angka rawat inap atau hospitalisasi nebulezer, yang melakukan tindakan
anak di Indonesia naik sebesar 13% di sepenuhnya adalah perawat dan orang
bandingkan tahun 2017. Di Indonesia tua tidak diikutsertakan. Family
pada tahun 2010 sebanyak 33,2% dari Centered Care merupakan hal terpenting
1.425 anak mengalami stress dalam hospitalisasi anak yang
hospitalisasi berat, 41,6% mengalami didasarkan pada kolaborasi antara anak,
stress hospitalisasi sedang, dan 25,2% orang tua, dokter anak, perawat anak,
mengalami stress hospitalisasi ringan. dan profesional lainnya dalam perawatan
Menurut data yang di peroleh di Ruang klinis yang berdasarkan perencanaan,
St.Theresia Rumah Sakit Panti Nirmala pemberian dan evaluasi pelayanan
Malang bulan November tahun 2019 Kesehatan (Purbasari & Siska, 2019).
menunjukan ada 111 anak yang Hal ini diharapkan dapat menurunkan
86
Febriyanti Akmalia¹, Nurul Anjarwati², Yulia Candra Lestari³| PENGARUH
PENERAPAN METODE FAMILY CENTERED CARE TERHADAP STRESS
HOSPITALISASI PADA ANAK

atau meminimalkan tingkat stress anak 2-7tahun, dan lama rawat inap
hospitalisasi pada anak. Berdasarkan lebih dari 3 hari. Sedangkan
uraian diatas peneliti tertarik untuk keksklusinya adalah anak dengan
melakukan penelitian dengan judul berkebutuhan khusus. Pengambilan data
“Pengaruh Metode Family Centered menggunakan kuesioner yang diadopsi
Care Terhadap Stress Hospitalisasi pada dari penelitian sebelumnya yaitu
Anak Di Ruang St Theresia RS Panti Masulili (2011) dan Jannah (2016),
Nirmala Malang”. dimana penelitian tersebut sudah melalui
uji validitas dan reliabilitas. Setelah
dilakukan informed concent responden
METODE PENELITIAN mengisi kuesioner pre test pada
Penelitian ini adalah Quasi Experimental kelompok intervensi dan kelompok
Design dengan pendekatan Pretest- kontrol. Kemudian dilakukan penerapan
Postest Control Group Design, dengan Family Center Care pada kelompok
sampel sebanyak 42 responden, dimana intervensi. Intervensi dilakukan selama 3
sampel ini dibagi menjadi 2 kelompok hari, dimana proses pelaksanaan
yaitu kelompok kontrol sebanyak 21 intervensi dilakukan selama 2 hari, pada
responden dan kelompok intervensi hari ke 3 peneliti melakukan post test.
sebanyak 21 responden. Kriteria inklusi Post test dilakukan pada kedua
yaitu pasien anak sadar penuh, masuk kelompok.
diruang rawat inap minimal 1 hari, usia

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil Analisis Uji Wilcoxon Pre dan Post Test Tingkat Stress Hospitalisasi
Pada Kelompok Kontrol (n=42)
Tingkat Stress Kelompok Kontrol Hasil Uji Wilcoxon
Pre Test Post Test
F % F % P=0,028
Ringan 9 43 3 14
Sedang 12 57 18 86
Berat 0 0 0 0
Total 21 100 21 100

Berdasarkan tabel pada kelompok stress yang sedang, dan 0 responden


kontrol dapat dijelaskan bahwa hasil pre- (0%) mengalami tingkat stress berat.
test didapatkan sejumlah 9 responden
(43%) mengalami tingkat stress yang Hasil uji statistik menggunakan
ringan, 12 responden (57%) mengalami Wilcoxon Signed Ranks Test didapatkan
tingkat stress yang sedang, dan 0 nilai p = 0,028 berarti nilai p < 0,05,
responden (0%) mengalami tingkat hasil ini menunjukkan bahwa ada
stress berat. Kemudian hasil post-test perbedaan tingkat stres yang signifikan
didapatkan sejumlah 3 responden (14%) antara pre-test dan post-test pada
mengalami tingkat stress yang ringan, 18 kelompok kontrol.
responden (86%) mengalami tingkat

87
Febriyanti Akmalia¹, Nurul Anjarwati², Yulia Candra Lestari³| PENGARUH
PENERAPAN METODE FAMILY CENTERED CARE TERHADAP STRESS
HOSPITALISASI PADA ANAK

Tabel 2. Hasil Analisis Uji Wilcoxon Pre dan Post Test Tingkat Stress Hospitalisasi
Pada Kelompok Intervensi (n=42)
Tingkat Stress Kelompok Intervensi Hasil Uji Wilcoxon
Pre Test Post Test
F % F % P=0,001
Ringan 6 28,5 14 66,7
Sedang 14 66,7 7 33,3
Berat 1 4,8 0 0
Total 21 100 21 100

Pada kelompok perlakuan dapat dilihat responden (33,3%) mengalami tingkat


bahwa hasil pre-test didapatkan stress yang sedang, dan 0 responden
sejumlah 6 responden (28,5%) (0%) mengalami tingkat stress berat.
mengalami tingkat stress yang ringan, 14 Hasil uji statistik menggunakan
responden (66,7%) mengalami tingkat Wilcoxon Signed Ranks Test didapatkan
stress yang sedang, dan 1 responden nilai p = 0,000 berarti nilai p < 0,05,
(4,8%) mengalami tingkat stress berat. hasil ini menunjukkan bahwa ada
Kemudian hasil post-test didapatkan perbedaan tingkat stres yang signifikan
sejumlah 14 responden (66,7%) antara pre-test dan post-test pada
mengalami tingkat stress yang ringan, 7 kelompok Intervensi.

Tabel 3. Analisa Pengaruh Penerapan Family Centerec Care dengan Uji Mann
Whitney pada perbedaan Post Test Perlakuan kontrol dengan Kelompok
Intervensi.
Post test kelompok p value
Post I VS Post K 0,001
*P < 0.05 bermakna signifikan dengan Uji Mann Whitney

Pada uji Mann Whitney dapat dilihat ruang St.Theresia tanpa melibatkan
bahwa nilai p = 0,000, nilai ini lebih keluarga atau orang terdekat. Pada hari
kecil dari p<0,05 sehingga terdapat ke 3 dilakukan post test didapat hasil
perbedaan yang signifikan antara skor responden masih mengalami
tingkat stress post-test kelompok kontrol peningkatan stress tingkat sedang
lebih tinggi dibandingkan dengan skor sebanyak 86%.
tingkat stress post-test kelompok
intervensi. Stress hospitalisasi merupakan gangguan
psikologis yang terjadi pada anak akibat
Berdasarkan hasil data pada kelompok anak tersebut sakit dan dirawat dirumah
kontrol didapatkan bahwa untuk hasil sakit. Perawatan anak dirumah sakit
pre-test banyak responden yang merupakan krisis utama yang tampak
mengalami tingkat stress sedang pada anak karena anak yang dirawat
sebanyak 57%, dalam 3 hari rawat inap dirumah sakit mengalami perubahan
dalam kelompok kontrol tidak dilakukan status kesehatan dan juga lingkungan
perlakuan Family centered Care, hanya seperti ruangan perawatan, petugas
mendapatkan perawatan klinis seperti kesehatan yang memakai seragam
rutinitas sehari-hari yang dilakukan di ruangan, alat-alat Kesehatan (White et
al., 2018). Selama proses tersebut, anak
88
Febriyanti Akmalia¹, Nurul Anjarwati², Yulia Candra Lestari³| PENGARUH
PENERAPAN METODE FAMILY CENTERED CARE TERHADAP STRESS
HOSPITALISASI PADA ANAK

dapat mengalami hal yang tidak perlakuan Family centered Care


menyenangkan bagi dirinya, bisa terhadap responden. Pada hari ke 3
ditunjukkan dengan anak tidak aktif, dilakukan post test didapat hasil
tidak komunikatif, merusak mainan atau responden mengalami stress ringan
makanan, mundur keperilaku sebanyak 67%. Family Centered Care
sebelumnya (misalnya mengompol, didenifisikan sebagai pendekatan
menghisap jari) dan perilaku regresi inovatif dalam merencanakan,
seperti ketergantungan dengan orang tua, melakukan, dan mengevaluasi tindakan
menarik diri. Keadaan ini terjadi karena keperawatan yang diberikan didasarkan
anak berusaha beradaptasi dengan pada manfaat hubungan antara perawat
lingkungan baru yaitu lingkungan rumah dan keluarga yaitu orang tua (Tanaem et
sakit sehinggga kondisi tersebut menjadi al., 2019). Dalam penerapan Family
faktor stressor bagi anak maupun orang Centered Care sebagai suatu pendekatan
tua dan keluarga yang bisa menimbulkan holistik dan filosofi dalam keperawatan
kecemasan. Berbagai perasaan yang anak. Perawat sebagai tenaga profesional
sering muncul pada anak yaitu rasa yang perlu melibatkan orang tua dalam
cemas, marah, takut, dan merasa perawatan anak (Purbasari & Siska,
bersalah (Collins et al., 2018) 2019). Adapun peran perawat dalam
menerapkan Family Centered Care
Dalam kelompok kontrol ini diperlukan adalah sebagai mitra dan fasilitator
penerapan Family Centered Care untuk dalam perawatan anak dirumah sakit.
menurunkan tingkat stress anak. Dimana Tujuan penerapan konsep Family
Family Centered Care yang Centered Care dalam perawatan anak
dimaksudkan merupakan dasar adalah memberikan kesempatan bagi
pemikiran dalam keperawatan anak yang orang tua untuk merawat anak mereka
digunakan untuk memberikan asuhan selama proses hospitalisasi dengan
keperawatan kepada anak dengan pengawasan dari perawat sesuai dengan
melibatkan keluarga sebagai fokus aturan yang berlaku. Hal ini
utama perawatan, maka dari itu membutuhkan kerjasama antara perawat
pendekatan Family Centered Care tidak dan orang tua untuk dapat memberikan
hanya memfokuskan asuhan pelayanan yang nyaman sehingga anak
keperawatan kepada anak sebagai klien tidak mengalami stress hospitalisasi.
atau individu dengan kebutuhan biologis, Kerjasama tersebut dipengaruhi oleh
psikologis, sosial, dan spiritual pengetahuan orang tua terkait
(biopsikospiritual), tetapi juga penatalaksanaan di rumah sakit, untuk
melibatkan keluarga sebagai bagian yang itu perawat perlu memberikan
konstan dan tidak bisa dipisahkan dari pengetahuan yang jelas melalui edukasi
kehidupan anak, sehingga peran perawat Kesehatan (Effendi & Widiastuti, 2014).
dalam menerapkan Family Centered Selain itu Family Centered Care juga
Care adalah sebagai mitra dan fasilitator bertujuan untuk meminimalkan trauma
dalam perawatan anak dirumah sakit selama perawatan anak dirumah sakit
(Utami, 2014). dan meningkatkan kemandirian sehingga
Berdasarkan hasil data pada kelompok peningkatan kualitas hidup dapat
intervensi didapatkan bahwa untuk hasil tercapai (White et al., 2018).
pre-test banyak responden yang Pada uji Mann Whitney dapat dilihat
mengalami tingkat stress sedang bahwa nilai p = 0,000, nilai ini lebih
sebanyak 67%, selama 3 hari rawat inap kecil dari p<0,05, sehingga terdapat hasil
dalam kelompok intervensi dilakukan
89
Febriyanti Akmalia¹, Nurul Anjarwati², Yulia Candra Lestari³| PENGARUH
PENERAPAN METODE FAMILY CENTERED CARE TERHADAP STRESS
HOSPITALISASI PADA ANAK

yang signifikan antara skor tingkat stres Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik
post-test kelompok kontrol dengan skor Indonesia
tingkat stres post-test kelompok 2018.https://www.bps.go.id/publicat
perlakuan. Hal ini mendukung penelitian ion/2015/08/12/Statistik-Indonesia
terdahulu, bahwa hospitalisasi dapat 2018.html.
dianggap sebagai suatu pengalaman Andayani, R. P. (2019). Pengaruh
yang mengancam dan merupakan sebuah Atraumatic Care: Audiovisual
stressor, serta dapat menimbulkan krisis dengan Portabel DVD Terhadap
bagi anak dan keluarga (Collins et al., Hospitalisasi pada Anak. Menara
2018). Hal ini mungkin terjadi karena Ilmu, XIII(5), 114–121.
anak tidak memahami mengapa dirawat, Collins, S., Dykes, P., Bates, D. W.,
stress dengan adanya perubahan akan Couture, B., Rozenblum, R., Prey,
status kesehatan, lingkungan dan J., O’Reilly, K., Bourie, P. Q.,
kebiasaan sehari-hari dan keterbatasan Dwyer, C., Greysen, S. R., Smith,
mekanisme koping. Reaksi anak J., Gropper, M., & Dalal, A. K.
terhadap penyakit dapat berupa rasa (2018). An informatics research
cemas, takut akan sakit, kurang kontrol agenda to support patient and
dalam emosi, marah tidak adaptif dan family empowerment and
regresif (Collins et al., 2018). engagement in care and recovery
during and after hospitalization.
SIMPULAN Journal of the American Medical
Dampak hospitalisai pada anak pra- Informatics Association, 25(2),
sekolah menunjukkan berbagai reaksi 206–209.
tidak adaptif, seperti menolak untuk https://doi.org/10.1093/jamia/ocx05
makan, sering bertanya, menangis, dan 4
tidak kooperatif terhadap petugas. Selain Effendi, N., & Widiastuti, H. (2014).
itu anak berada dilingkungan rumah Jurnal Kesehatan. Jurnal
sakit yang menyebabkan anak sulit Kesehatan, 7(2), 353–360.
beradaptasi dengan lingkungan baru. https://doi.org/10.24252/kesehatan.
Reaksi yang sering ditunjukkan yaitu v7i2.54
menolak perawatan atau tindakan dan Kyle, T., & Carman, S. (2017).
tidak kooperatif dengan petugas medis. Essentials Of Pediatric Nursing,
Hal ini membuat anak merasakan stress second Edition.
hospitalisasi, sehingga perawat perlu Purbasari & Siska. (2019). Interaksi Ibu-
menerapkan Family Centered Care Anak Dan Tingkat Kecemasan
untuk menurunkan kejadian stress Anak Usia Prasekolah Selama
hospitalisasi pada anak. Hospitalisasi Di Rs. Sumber Kasih
Cirebon. Journal of Chemical
UCAPAN TERIMAKASIH Information and Modeling, 53(9),
Terimakasih peneliti ucapkan 1689–1699.
kepada semua pihak yang telah Tanaem, G. H., Dary, M., & Istiarti, E.
(2019). Family Centered Care Pada
memfasilitasi penelitian ini meliputi
Perawatan Anak Di Rsud Soe
semua responden yang terlibat, Ketua Timor Tengah Selatan. Jurnal Riset
STIKes Kendedes Malang, dan pimpinan Kesehatan, 8(1), 21.
RS Panti Nirmala Malang. https://doi.org/10.31983/jrk.v8i1.39
18
DAFTAR PUSTAKA Utami, Y. (2014). Dampak hospitalisasi
90
Febriyanti Akmalia¹, Nurul Anjarwati², Yulia Candra Lestari³| PENGARUH
PENERAPAN METODE FAMILY CENTERED CARE TERHADAP STRESS
HOSPITALISASI PADA ANAK

terhadap perkembangan anak. 2. 637


White, D. B., Angus, D. C., Shields, A.- Jannah, Nur I. 2016. Gambaran Tingkat
M., Buddadhumaruk, P., Pidro, C., Stress pada Anak Usia Sekolah
Paner, C., Chaitin, E., Chang, C.-C. dengan Hospitalisasi di RSUD
H., Pike, F., Weissfeld, L., Kahn, J. Labuang Baji. Skripsi S1
M., Darby, J. M., Kowinsky, A., keperawatan, Makasar : Fakultas
Martin, S., & Arnold, R. M. (2018). Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
A Randomized Trial of a Family- Universitas Islam Negeri Alauddin
Support Intervention in Intensive Makasar.
Care Units. New England Journal
of Medicine, 378(25), 2365–2375.
https://doi.org/10.1056/nejmoa1802

91

You might also like