Strategi Pemasaran Krecek Kulit Kerbau Di Ud - Sumber Barokah Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

STRATEGI PEMASARAN KRECEK KULIT KERBAU DI UD.

SUMBER
BAROKAH KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI
MARKETING KRECEK STRATEGY IN UD.SUMBER BAROKAH DISTRICT
BANYUDONO REGENCY OF BOYOLALI

M.Th.Handayani1)*,Egydia Narera Damayanti2), Kusriani Prasetyowati1)


*
[email protected]

ABSTRACT:
The objective of this research were to : (1) analyze the internal and
external factors which can be applied to marketing of krecek buffalo in UD.
Sumber Barokah Banyudono Subdistrict Boyolali Regency; (2) formulate
alternative strategic which can be applied to marketing of krecek buffalo in UD.
Sumber Barokah Banyudono Subdistrict Boyolali Regency; (3) determine the
strategic priorities which can be applied to marketing of krecek buffalo in UD.
Sumber Barokah Banyudono Subdistrict Boyolali Regency. The basic method of
this research is used analytical descriptive. Determinate location of the research
was conducted by purposive sampling in Banyudono Village, Banyudono
Subdistrict, Boyolali Regency. The data souece used primary data and secondary
data. Method of data analysis used (1)SWOT analysis to identifity internal and
external factors are strength, weakness, opportunities, and threaths; (2) SWOT
matrix to formulate an alternative product marketing strategy; (3) QSPM to
determinate priority product marketing strategy. The research result relevated
that strategies can be apllied in marketing of strategic krecek buffalo in Ud.
SumberBarokah based on the QSPM analysis namely to create and operate the
production process in accordance with operational standars procedures by
maximizing human resourse to make product more innovative and quality.

Keyword : krecek, marketing strategic, swot analysis

1) Staf pengajar program studi Agroteknologi Universitas Tunas Pembangunan Surakarta


2) Mahasiswa program studi Agroteknologi Universitas Tunas Pembangunan

PENDAHULUAN industri pengolahan bahan pangan


Berkembangnya pertanian di terutama industri yang bergerak
Indonesia saat ini telah, membuat dibidang pangan.
masyarakat yang berperan di sektor Istilah agroindustri mengacu
pertanian mengembangkan usahanya pada kegiatan mengolah bahan baku
dengan mengolah hasil pertaniannya. dari hasil on farm menjadi bahan
Penyediaan bahan pangan yang setengah jadi (intermediate product)
cukup besar tidak luput dari peranan atau bahan jadi (finished product).
Dilain pihak, agroindustri hilir krecek, susu, abon sapi, keju, dodol
adalah industri pengolahan produk- ddan masih banyak lagi. Salah satu
produk pertanian primer yang produk yang banyak diminati
mencakup industri sekunder dan masyarakat Boyolali yaitu krecek
tersier yaitu mengolah lebih lanjut kulit kerbau. Industri Krecek Kulit
dari produk olahan hasil pertanian Kerbau yang ada di Kecamatan
primer. Pembangunan agroindustry Banyudono, Kabupaten Boyolali
akan dapat meningkatkan produksi, memiliki beberapa jenis olahan
harga hasil pertanian, pendapatan krecek kerbau yaitu basah dan
petani, serta menghasilkan nilai kering. Salah satu industri krecek
tambah hasil pertanian (Masyhuri kulit kerbau yang memiliki
2000). pengalaman usaha yang berdiri sejak
Sektor pertanian yang berperan tahun 1998 dan kontinyuitas
dalam menyediakan kebutuhan produksi adalah UD. Sumber
pangan bagi masyarakat adalah Barokah. Berdasarkan data Badan
sektor perternakan. Pengolahan hasil Pusat Statistik, jumlah industri
peternakan yaitu dengan krecek di Kabupaten Boyolali
menciptakan nilai tambah pada meningkat dari tahun 2014-2016.
komoditi peternakan melalui produk Banyaknya industri, jumlah tenaga
olahan dalam bentuk setengah jadi kerja dan besarnya investasi dan dari
maupun barang jadi. Salah satu usaha ini disajikan pada Tabel 1.
produk peternakan yang dapat diolah Tabel 1. Banyaknya Industri,
Jumlah Tenaga Kerja
yaitu kulit kerbau, pengolahan kulit
Krecek Tahun 2014-
kerbau menjadi krecek (kerupuk 2016
rambak). Tahun Banyaknya Jumlah
Industri Tenaga
Kabupaten Boyolali (Unit) Kerja
merupakan salah satu daerah yang 2014 8 38
2015 15 168
memiliki produk makanan yang 2016 20 243
cukup banyak dan beraneka ragam Sumber : Badan Pusat Statistik
jenisnya. Beberapa produk olahan Boyolali

khas boyolali diantaranya adalah


Peningkatan jumlah industri diambil berdasarkan pertimbangan
krecek di Kabupaten Boyolali ini tertentu.
menyebabkan bertambahnya pesaing Jenis Data dan Metode
yang merupakan permasalahan di Pengumpulan Data
lingkungan eksternal di lokasi Jenis data yang digunakan
penelitian. Selain itu, permasalahan dalam penelitian ini adalah data
di lingkungan eksternal lainnya primer yag diperoleh langsung dari
adalah kurangnya bimbingan dan responden dan data sekunder yang
pengawasan dari pemerintah daerah diperoleh dari dinas terkait.
terhadap industri krecek UD. Sumber Sedangkan metode pengumpulan
Barokah. Permasalahan lingkungan data yang digunakan adalah
internal industri adalah terbatasnya wawancara, kuesioner, dkumentasi
daerah pemasaran dan kurangnya dan studi pustaka.
inovasi produk yang menyebabkan Metode Analisis Data
UD. Sumber Barokah sulit Analisis Faktor Internal da
berkembang. Oleh karena itu perlu Faktor Eksternal. Analisis faktor
dilakukan analisis strategi pemasaran internal dan eksternal digunakan
di lokasi penelitian. untuk mengidentifikasi faktor-faktor
internal dan eksternal kunci yang
METODE PENELITIAN menjadi kekuatan, kelemahan,
Metode yang digunakan dalam peluang dan ancaman di dalam
penelitian ini yaitu metode deskriptif pemasaran krecek kulit kerbau.
analisis yaitu suatu metode penelitian Perumusan alteratif strategi
dengan cara mengumpulkan data- digunakan matrik SWOT. Menurut
data sesuai dengan yang sebenarnya David (2012) matriks kekuatan,
kemudian data-data tersebut disusun, kelemahan, peluang dan ancaman
diolah, dan dianalisis untuk adalah sebuah alat pencocokan yang
memberikan gambaran mengenai penting yang membantu para
masalah yang ada (Sugiyono, manajer mengembangkan empat
2008).Pemilihan lokasi penelitian jenis strategi yaitu Strategi SO
dilakukan secara purposive, yang (Strengths-Opportunnities), Strategi
WO (Weakness-Opportunities), Banyudono, akan tetapi awal usaha
Strategi ST (Strengths-Threats), dan yang dilakukan bukan di lokasi saat
Strategi WT (Weakness-Threats) ini. UD. Sumber Barokah memiliki
Penentuan prioritas strategi dua produk olahan yaitu krecek kulit
dalam pemasaran krecek kulit kerbau kerbau dan krecek kulit sapi.
digunakan Matriks Perencanaan Berdasarkan pengalaman usaha, dari
Strategi Kuantitatif (QSPM). dua produk yang dimiliki krecek
Menurut Umar (2001), QSPM adalah kulit kerbau lebih diminati
alat yang direkomendasikan bagi masyarakat terutama masyarakat
para ahli strategi untuk melakukan Boyolali.
evaluasi pilihan strategi untuk Bahan baku produk di
melakukan evaluasi pilihan strategi dapatkan dari luar wilayah Boyolali.
alternative secara objektif, Menurut pemilik industri wilayah
berdasrkan key success factors Boyolali sepi bahan baku. Biasanya
internal-external yang telah bahan baku di dapat dari luar Jawa,
diidentifikasikan sebelumnya. seperti dari Kalimantan, Sulawesi
atau Nusa Tenggara. Mengingat
HASIL DAN PEMBAHASAN bahan baku berasal dari luar wilayah
Kondisi Umum UD. Sumber Boyolali, pengadaan bahan baku
Barokah kulit kerbau dilakukan lebih dari satu
UD. Sumber Barokah menjadi kali produksi. Hal ini dilakukan
salah satu industri yang masih eksis untuk lebih hemat waktu, tenaga dan
di bidangnya. Industri ini dirintis biaya yang harus dikeluarkan untuk
oleh pemilik yaitu Hartanto dengan pengiriman bahan baku tersebut.
istrinya, sehingga bukan merupakan Kondisi Faktor Internal
jenis industri yang turun temurun. Faktor internal merupakan
Berdiri pada tahun 1998, seluruh aspek dari dalam usaha yang
dengan jumlah tenaga kerja 7 orang mempengaruhi proses produksi
termasuk pemilik industri. Sekarang sebagai kekuatan (strength) dan
industri krecek kulit kerbau milik kelemahan (weakness). Faktor
Hartanto berlokasi di Desa internal dalam penelitian meliputi
kondisi keuangan, sumberdaya dengan memberi bobot dan rating
mansia, produksi, pemasaran, dan pada seiap faktor kunci.
manajemen. Matriks IFE Industri Krecek
Faktor-faktor tersebut Kulit Kerbau di UD. Sumber
diidentifikasi menggunakan matriks Barokah Kecamatan Banyudono
IFE (Internal Factors Evaluation) Kabupaten Boyolali dapat dilihat
pada tabel 2.

Tabel 2. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)


No. Faktor-faktor Internal Bobot Rating Skor
Kekuatan
1. Memiliki modal sendiri 0.063 2.8 0.1764
2. Memiliki pengalaman mengusahakan 0.086 3.6 0.3096
3. Kontinyuitas dalam kegiatan produksi 0.09 3.8 0.342
4. Produk tahan lama 0.067 3.2 0.2144
5. Harga produk stabil 0.076 3.4 0.2584
6. Memiliki tempat pendistribusian tetap 0.059 2.8 0.1512
7. Promosi dilakukan secara sederhana 0.054 3 0.15
8. Fungsi manajemen sudah diterapkan 0.050 2.6 0.1534
Kelemahan
1. Tidak ada kerjasama investor 0.041 2.4 0.0984
2. Tidak ada standar penerimaan tenaga kerja 0.045 2.2 0.099
3. Proses produksi melalui banyak tahap dan ada 0.045 3 0.135
proses yang bergantung pada cuaca
4. Kurangnya inovasi produk 0.072 3.2 0.2304
5. Pengemasan belum higienis 0.067 3.2 0.2144
6. Harga produk lebih mahal daripada industri lain 0.077 2.8 0.2156
7. Tempat pendistribusian terbatas satu lokasi 0.031 3.4 0.1054
8. Belum menggunakan media sebagai promosi 0.036 3.2 0.1152
9. Belum ada struktur organisasi 0.041 1.8 0.0738
Jumlah 1,0 49.6 2.9872
Sumber : Analisis Data Primer
Berdasarkan tabel 2, skor Proses produksi krecek kulit kerbau
tertinggi pada faktor internal di UD.Sumber Barokah berlangsung
kekuatan adalah kontinyuitas dalam setia hari. Skor tertinggi faktor
kegiatan produksi yaitu 0. 342. kelemahan adalah kurangnya inovasi
Kontinyuitas produksi di UD. produk yaitu 0.2304. Kurangnya
Sumber Barokah didukung dengan inovasi produk dipengaruhi karena
bahan baku yang mudah didapat hanya ada jenis krecek sayur di UD.
karena sudah memiliki langganan. SumberBarokahHal ini menunjukkan
kontinyuitas produksi adalah faktor (opportunities) dan ancaman
internal yang berpengaruh sangat (threaths). Faktor-aktor eksternal di
kuat terhadap perkembangan UD. Sumber Barokah meliputi
industri. Sementara kurangnya pemerintah, pesaing, bahan baku,
inovasi produk adalah faktor yang teknologi informasi, sosial budaya
sangat lemah. Jumlah skor bobot dan konsumen.
pada matriks internal adala 2.9872. Faktor-faktor tersebut
Nilai tersebut menjelaskan bahwa diidentifikasi menggunakan matriks
UD. Sumber Barokah memiliki EFE (Enternal Factors Evaluation)
posisi internal yang kuat, sehingga dengan memberi bobot dan rating
dapat dikatakan industri sudah pada seiap faktor kunci.
mampu memanfaatkan kekuatan Matriks EFE Industri Krecek
untuk mengatasi kelemahan dalam Kulit Kerbau di UD. Sumber
pemasaran krecek kulit kerbau di Barokah Kecamatan Banyudono
Banyudono Boyolali. Kabupaten Boyolali dapat dilihat
Kondisi Faktor Eksternal pada tabel 3.
Faktor eksternal adalah aspek-
aspek dari luar yang mempengaruhi
suatu usaha berupa peluang

Tabel 3. Matriks EFE (External Factor Evaluation)


No. Faktor Eksternal Bobot Rating Skor
Peluang
1. Memiliki ijin usaha 0.103 3.2 0.3296
2. Bahan baku mudah di dapat 0.121 3.4 0.4114
3. Produk dikenal masyarakat 0.072 3 0.216
4. Permintaan meningkat pada waktu tertentu 0.090 2.6 0.234
5. Memberi kesempatan kerja bagi masyarakat 0.109 3.2 0.3488
sekitar
6. Konsumen mudah mendapatkan produk krecek 0.086 2.6 0.2236
Ancaman
1. Kurangnya pengawasan dari pemerintah 0.086 2.6 0.2236
2. Bertambahnya pesaing bisnis 0.103 3.2 0.3296
3. Biaya pengiriman bahan baku mahal 0.0860 2.6 0.1296
4. Adanya makanan sejenis dari bahan lain .072 1.8 0.2236
5. Tidak semua konsumen tertarik dengan produk 0.072 2.2 0.1584
Jumlah 1,0 30.4 2.8282
Sumber : Analisis Data Primer
Berdasarkan tabel 3, matriks Alternatif Strategi Pemasaran
eksternal diatas, skor bobot peluang Berdasarkan perumusan
tertinggi adalah bahan baku mudah strategi pemasaran yang telah
di dapat dengan skor 0.4114 yang dijelaskan diatas, dengan
menunjukkan faktor tersebut menggunakan Matrik IFE (Internal
berpengaruh sangat kuat pada Factors Evaluation) berupa analisis
industri. Bahan baku mudah didapat faktor internal dan Matriks EFE
adalah faktor peluang yang dapat (External Factors Evaluation)
digunakan untuk mengembangkan berupa analisis faktor eksternal maka
produk, karena UD. Sumber Barokah akan dilakukan perumusan alternatif
sudah memiliki pelanggan dalam strategi pemasaran. Perumusan
memasok bahan baku. Skor tertinggi alternatif strategi pemasaran ini
pada faktor eksternal ancaman dilakukan dengan metode SWOT
adalah bertambahnya pesaing bisnis (Strength, Weakness, Opportunities
dengan skor 0.3296. Hal ini and Threats). Tujuan dilakukannya
disebabkan bertambahnya industry perumusan alternatif strategi
krecek kulit kerbau di Kecamatan pemasaran adalah untuk menentukan
Banyudono, selain itu masih ada strategi yang cocok dan sesuai
pesaing lain di luar wilayah Boyolali dengan keadaan internal industri
misalnya dari Yogyakarta. Jumlah maupun eksternal industri di lokasi
skor bobot yang didapatkan pada penelitian. Berikut adalah perumusan
faktor eksternal adalah 2.8282. Nilai alternatif strategi pemasaran
matriks EFE tersebut dapat menggunakan metode
dijelaskan bahwa kondisi eksternal SWOT.Berikut adalah perumusan
organisasi berada pada posisi yang alternatif strategi pemasaran
kuat karena total skor lebih dari 2,5. menggunakan metode SWOT pada
tabel 4.
Tabel 4. Alternatif Strategi Matiks SWOT Pemasaran Krecek Kulit Kerbau di UD.
Sumber Barokah
Faktor Internal Kekuatan atau Strength (S) Kelemahan atau Weakness (W)
1. Memiliki modal sendiri 1. Tidak ada kerjasama investor
2. Memiliki pengalaman 2. Tidak ada standar penerimaan
mengusahakan tenaga kerja
3. Kontinyuitas dalam kegiatan 3. Proses produksi melalui banyak
produksi tahap dan ada proses yang
4. Produk tahan lama bergantung pada cuaca
5. Harga produk stabil 4. Kurangnya inovasi produk
6. Memiliki tempat pendistribusian 5. Pengemasan belum higienis
tetap 6. Harga produk lebih mahal daripada
7. Promosi dilakukan secara industri lain
sederhana 7. Tempat pendistribusian terbatas
8. Fungsi manajemen sudah satu lokasi
diterapkan 8. Belum menggunakan media
Faktor Eksternal sebagai promosi
9. Belum ada struktur organisasi
Peluang atau Opportunities (O) Strategi S-O Strategi W-O
1. Memiliki ijin usaha
2. Bahan baku mudah di dapat 1. Peningkatkan kualitas produk 1. Memperluas wilayah pemasaran
3. Produk dikenal masyarakat dengan mengembangkan dan menjalin kerjasama dengan
4. Permintaan meningkat pada potensi SDM dan pemerintah dalam perekrutan
waktu tertentu memanfaatkan media untuk tenaga kerja potensial
5. Memberi kesempatan kerja promosi (W1, W2, W7, W8, O1, O4, O5)
bagi masyarakat sekitar (S2, S3, S4, S5, O1, O3, O5) 2. Membuat dan menjalankan
6. Konsumen mudah 2. Meningkatkan kualitas proses produksi sesuai SOP
mendapatkan produk krecek pelayanan terhadap konsumen
dengan memaksimalkan SDM
untuk memperluas target pasar
dengan memanfaatkan modal agar produk menjadi lebih
yang ada inovatif dan berkualitas
(S1, S2, S6, S7, S8, O2, O4, (W3, W4, W5, W6, W9, O2, O3,
O6) O6)

Ancaman atau Threats (T) Stratergi S-T Strategi W-T


1. Kurangnya pengawasan dari
pemerintah 1. Meningkatkan kualitas produk 1. Peningkatan jaringan modal dan
2. Bertambahnya pesaing bisnis lebih inovatif berdasarkan kualitas produksi berdasarkan
3. Biaya pengiriman bahan baku pengalaman usaha SOP untuk memperluas
mahal (S1, S2, S3, S8, T2, T3, T4) pemasaran
4. Adanya makanan sejenis dari (W1, W3, W5, W7, W9, T3, T5)
2. Kerja sama dengan pemerintah
bahan lain 2. Meningkatkan kualitas SDM agar
5. Tidak semua konsumen untuk pendampingan usaha dan dapat mengembangkan produk
tertarik dengan produk membuat inovasi produk dalam menghadapi pesaing
sehingga dapat memperluas (W2, W4, W6, W8, T1, T2, T4)
target pasar
(S4, S5, S6, S7, T1, T5)
Sumber : Analisis Data Primer
Berdasarkan tabel 4, matriks faktor-faktor internal yang berupa
SWOT dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan serta faktor-
faktor eksternal yang berupa peluang Meningkatkan kualitas SDM agar
dan ancaman, maka diperoleh dapat mengembangkan produk dalam
beberapa strategi yang dapat menghadapi pesaing.
dipertimbangkan yaitu (1) Strategi S-
O yaitu peningkatan kualitas produk
dengan mengembangkan potensi Prioritas Strategi Pemasaran
SDM dan memanfaatkan sarana Krecek Kulit Kerbau di UD.
media untuk promosi dan Sumber Barokah
Meningkatkan kualitas pelayanan Tahap dalam perumusan
terhadap konsumen untuk pengambilan keputusan untuk
memperluas target pasar dengan memilih strategi yang paling tepat
memanfaatkan modal yang ada; (2) digunakan perusahaan yaitu dengan
Strategi W-O yaitu memperluas menggunakan Quatitative Strategic
wilayah pemasaran dan menjalin Planning Matix (QSPM). QSPM
kerjasama dengan pemerintah dalam digunakan untuk meringkas dan
perekrutan tenaga kerja potensial dan mengevaluasi berbagai alternatif
Membuat dan menjalankan proses strategi secara efektif berdasarkan
produksi sesuai SOP dengan faktor internal dan faktor eksternal
memaksimalkan SDM agar produk perusahaan yang sudah diidentifikasi
menjadi lebih inovatif dan sebelumnya. Berdasarkan alternatif
berkualitas; (3) Strategi S-T yaitu strategi yang telah ditetapkan,
meningkatkan kualitas produk lebih diperoleh 3 alternatif strateg yang
inovatif berdasarkan pengalaman dapat diterapkan pada pemasaran
usaha dan kerja sama dengan krecek kulit kerbau di UD. Sumber
pemerintah untuk pendampingan Barokah. QSPM ini yang akan
usaha dan membuat inovasi produk menghasilkan tindakan-tindakan
sehingga dapat memperluas target strategi alternatif yang dapat
pasar; (4) Strategi W-T yaitu dilaksanakan oleh UD. Sumber
peningkatan jaringan modal dan Barokah dalam pemasaran krecek
kualitas produksi berdasarkan SOP kulit kerbau. Berikut adalah QSPM
untuk memperluas pemasaran, dan pada tabel 5.
Tabel 5. QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) Pemasaran Krecek Kulit
Kerbau di UD. Sumber Barokah
Alternatif Strategi
I II III
Faktor Kunci Bobot
AS TAS AS TAS AS TAS
Faktor Kunci Internal
1. Memiliki modal sendiri 0.063 3 0.189 4 0.252 2 0.126
2. Memiliki pengalaman mengusahakan 0.086 3 0.258 2 0.172 3 0.258
3. Kontinyuitas dalam kegiatan 0.09 3 0.27 3 0.27 3.4 0.306
produksi
4. Produk tahan lama 0.067 4 0.268 4 0.268 3 0.201
5. Harga produk stabil 0.076 2 0.152 3 0.228 2.8 0.2128
6. Memiliki tempat pendistribusian 0.054 4 0.216 2 0.108 3 0.059
tetap
7. Promosi dilakukan secara sederhana 0.05 2 0.1 3 0.15 2.8 0.14
8. Fungsi manajemen sudah diterapkan 0.059 1 0.059 4 0.236 1 0.59
9. Tidak ada kerjasama investor 0.041 2.8 0.1148 2.8 0.0738 3 0.1066
10. Tidak ada standar penerimaan tenaga 0.045 3 0.135 3 0.072 2 0.09
kerja
11. Proses produksi melalui banyak tahap 0.045 3 0.135 4 0.18 1 0.045
dan ada proses yang bergantung pada
cuaca
12. Kurangnya inovasi produk 0.067 2 0.134 4 0.268 4 0268
13. Pengemasan belum higienis 0.072 3 0.216 3 0.1728 3 0.216
14. Harga produk lebih mahal daripada 0.077 3.2 0.2464 3.2 0.2156 3.2 0.2464
industri lain
15. Tempat pendistribusian terbatas satu 0.031 4 0.124 1 0.031 2 0.093
lokasi
16. Belum menggunakan media sebagai 0.036 4 0.144 2.6 0.0936 2 0.072
promosi
17. Belum ada struktur organisasi 0.041 3 0.123 4 0.164 2 0.082
Total Bobot 1 2.8842 2.9548 2.6838
Faktor Kunci Eksternal
1. Memiliki ijin usaha 0.103 3 0.309 2.8 0.2884 3 0.309
2. Bahan baku mudah di dapat 0.121 3 0.363 3 0.363 2 0.242
3. Produk dikenal masyarakat 0.072 4 0.288 2 0.144 3 0.216
4. Permintaan meningkat pada waktu 0.090 3 0.27 3 0.27 3 0.27
tertentu
5. Memberi kesempatan kerja bagi 0.109 4 0.436 4 0.436 2 0.218
masyarakat sekitar
6. Konsumen mudah mendapatkan 0.086 3 0.258 2 0.172 4 0.344
produk krecek
7. Kurangnya pengawasan dari 0.086 2 0.172 3 0.258 4 0.344
pemerintah
8. Bertambahnya pesaing bisnis 0.103 3 0.309 3 0.309 4 0.412
9. Biaya pengiriman bahan baku mahal 0.086 3 0.258 2 0.172 3 0.258
10. Adanya makanan sejenis dari bahan 0.072 2 0.144 4 0.288 4 0.288
lain
11. Tidak semua konsumen tertarik 0.072 3 0.216 4 0.288 4 0.288
dengan produk
Total Bobot 1 3.023 2.9884 3.189
Jumlah Nilai Daya Tarik 5.9072 5.9432 5.8728
Berdasarkan tabel 5, prioritas KESIMPULAN DAN SARAN
strategi yang telah diidentifikasi dengan Berdasarkan hasil penelitian Strategi
QSPM (Quatitative Strategic Planning Pemasaran Krecek Kulit Kerbau di
Matix) didapatkan 3 alternatif strategi yang Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali,
memiliki jumlah nilai daya tarik tertinggi dapat diambil kesimpulan yaitu berdasarkan
yaitu : matriks IFE kekuatan utama ada pada
1. Peningkatan kualitas produk dengan kontinyuitas dalam kegiatan produksi dan
mengembangkan potensi SDM dan kelemahan ada pada kurangnya inovasi
memanfaatkan sarana media untuk produk.Berdasarkan matriks EFE peluang
promosi (S-O 1) jumlah nilai daya tarik utama adalah bahan baku tersedia dan
5.9072 mudah sedangkan ancaman utamanya adalah
2. Membuat dan menjalankan proses bertambahnya pesaing bisnis. Alternatif
produksi sesuai SOP (Standar strategi pemasaran yang dapat diterapkan
Operasional Prosedur) dengan dalam pemasaran krecek kulit kerbau di
memaksimalkan SDM agar produk UD.Sumber Barokah adalah (1)
menjadi lebih inovatif dan berkualitas Memanfaatkan sarana media untuk promosi;
(W-O 1) jumlah nilai daya tarik 5.9432 (2) Meningkatkan kualitas pelayanan
3. Kerja sama dengan pemerintah untuk terhadap konsumen untuk memperluas target
pendampingan usaha dan membuat pasar dengan memanfaatkan modal yang
inovasi produk sehingga dapat ada; (3) Memperluas wilayah pemasaran dan
memperluas target pasar (S-T 2) jumlah menjalin kerjasama dengan pemerintah
nilai daya tarik 5.8728 dalam perekrutan tenaga kerja potensial; (4)
Berdasarkan QSPM tersebut Membuat dan menjalankan proses produksi
didapatkan strategi dengan nilai daya tarik sesuai SOP dengan memaksimalkan SDM
tertinggi yang dapat diterapkan pada UD. agar produk menjadi lebih inovatif dan
Sumber Barokah yaitu Membuat dan berkualitas; (5) Meningkatkan kualitas
menjalankan proses produksi sesuai SOP produk lebih inovatif berdasarkan
(Standar Operasional Prosedur) dengan pengalaman usaha dan (6) Kerja sama
memaksimalkan SDM agar produk menjadi dengan pemerintah untuk pendampingan
lebih inovatif dan berkualitas. usaha dan membuat inovasi produk sehingga
dapat memperluas target pasar; (7)
Peningkatan jaringan modal dan kualitas sama dengan pemerintah setempat terkait
produksi berdasarkan SOP untuk bimbingan dan pendampingan usaha.
memperluas pemasaran, dan (8)
Meningkatkan kualitas SDM agar dapat
mengembangkan produk dalam menghadapi
pesaing. Priorias strategi yang dapat
diterapkan dalam pemasaran krecek kulit
kerbau di UD. Sumber Barokah adalah DAFTAR PUSTAKA
Membuat dan menjalankan proses produksi
David, F. R. 2012. Strategic Management :
sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) Manajemen Strategis Konsep.
Bandung : Salemba Empat.
dengan memaksimalkan SDM agar produk
menjadi lebih inovatif dan berkualitas Masyhuri. 2000. Pengembangan
Agroindustri Melalui Penelitian dan
dengan jumlah nilai daya tarik 5.978.
Pengembangan Produk Yang Intensif
SARAN dan Berkesinambungan. Jurnal
AgroEkonomi. Vol 7 (1). Yogyakarta.
Sebaniknya pengusaha membuat
inovasi produk krecek kulit kerbau meliputi Sugiyono 2008. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
rasa, bentuk dan kemasan agar dapat
Bandung : Alfabeta.
menambah segmentasi pasar.Sebaiknya
Umar, Husein. 2001. Metode Penelitian dan
industri krecek kulit kerbau meningkatkan
Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta :
tingkat kehigienisan dalam proses produksi PT. Gramedia Pustaka.
agar kualitas produk meingkat.serta berkeja

You might also like