Kajian Literatur Penyebab Keterlambatan Pengembalian Rekam Medis Rawat Inapdi Rumah Sakit
Kajian Literatur Penyebab Keterlambatan Pengembalian Rekam Medis Rawat Inapdi Rumah Sakit
Kajian Literatur Penyebab Keterlambatan Pengembalian Rekam Medis Rawat Inapdi Rumah Sakit
DOI: http://dx.doi.org/10.33846/sf12nk233
Kajian Literatur Penyebab Keterlambatan Pengembalian Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit
Sholikhatin Eka Prasetia
Mahasiswa Sarjana Terapan Rekam Medik, Politeknik Negeri Jember; [email protected]
Maya Weka Santi
Dosen Rekam Medik, Politeknik Negeri Jember; [email protected] (koresponden)
Rossalina Adi Wijayanti
Dosen Rekam Medik, Politeknik Negeri Jember; [email protected]
Gamasiano Alfiansyah
Dosen Rekam Medik, Politeknik Negeri Jember; [email protected]
ABSTRACT
The timeliness of returning medical records can affect the speed of presenting medical record information. However,
in practice, there are more than 50% delays in returning inpatient medical record files. It caused the medical record
process in assembling, coding, filing, report, and services. The purpose of this research was to determine the factors
that inflict the delay in returning hospitalized medical records. The method used in this research wss literature review
using databases, namely Google Scholar, DOAJ, Crossref, and Garuda Portal. Based on the search results, it found
20 articles chosen that were selected based on inclusion and exclusion criteria. A total of 19 articles (95%)
mentioned the first causative factor, the indiscipline of health workers in filling out and returning inpatient medical
records. As many as 8 articles (40%) stated the socialization factor for standard operating procedures on returning
inpatient medical records was another contributing factor that caused delays in returning hospitalized medical
records. Efforts can be conducted to overcome delays based on these causal factors include regular monitoring and
evaluation related implementation of returning inpatient medical records. Doing the routine socialization to medical
and inpatient records officers regards Standard Operating Procedures using various media, so that all officers know
the standard of returning inpatient medical records.
Keywords: medical record; delay; returning
ABSTRAK
Ketepatan waktu pengembalian rekam medis dapat berpengaruh terhadap kecepatan penyajian informasi rekam medis.
Namun dalam pelaksanaannya, masih ada keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap lebih dari 50%
sehingga menimbulkan dampak pada pengolahan rekam medis baik pada assembling, coding, penyimpanan, pelaporan
dan pelayanan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor penyebab keterlambatan pengembalian rekam medis rawat
inap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Literature Review menggunakan database yaitu Google Scholar,
DOAJ, Crossref dan Portal Garuda. Berdasarkan hasil pencarian ditemukan 20 artikel terpilih yang diseleksi berdasarkan
kriteria inklusi dan eksklusi. Sebanyak 19 artikel (95%) menyebutkan faktor penyebab pertama yaitu ketidakdisiplinan
tenaga kesehatan dalam pengisian dan pengembalian rekam medis rawat inap. Sebanyak 8 artikel (40%) menyebutkan
faktor sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO) pengembalian rekam medis rawat inap merupakan faktor penyebab
lain yang menyebabkan keterlambatan pengembalian rekam medis rawat inap. Upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi keterlambatan berdasarkan faktor penyebab tersebut diantaranya melakukan pengawasan serta evaluasi secara
berkala terkait pelaksanaan pengembalian rekam medis rawat inap dan melakukan sosialisasi rutin kepada petugas rekam
medis maupun rawat inap terkait Standar Prosedur Operasional (SPO) menggunakan berbagai media baik lisan maupun
tertulis agar semua petugas mengetahui standar pengembalian rekam medis rawat inap.
Kata kunci: rekam medis; keterlambatan; pengembalian
PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan wajib menyelenggarakan rekam medis.(1) Pelaksanaan
pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan merupakan kegiatan pelayanan penunjang secara professional yang
berorientasi kepada kebutuhan informasi kesehatan bagi pemberi layanan kesehatan, manajemen dan administrator di
suatu sarana layanan kesehatan dan instansi lain yang berkepentingan pada ilmu pengetahuan teknologi rekam medis.(2)
Karena pelayanan rekam medis berorientasi pada kebutuhan informasi kesehatan maka ketepatan waktu dalam
penyediaan rekam medis yang tentunya akan berpengaruh terhadap kecepatan penyajian informasi rekam medis.
Informasi rekam medis dapat diolah jika rekam medis telah dikembalikan ke ruang rekam medis setelah pasien pulang.
Standar waktu pengembalian rekam medis rawat inap telah diatur dalam Standar Prosedur Operasional (SPO)
masing-masing rumah sakit. Standar waktu maksimal pengembalian rekam medis rawat inap 2x24 jam setelah pasien
pulang.(3–5) Namun dalam pelaksanaannya, terjadi keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap.
Menurut penelitian Octaviantini (2018) terjadi keterlambatan sebanyak 721 berkas (75,74%) dari 952 berkas, sedangkan
menurut Aini (2018) jumlah berkas rekam medis yang terlambat sebanyak 2076 berkas (76,4%) dari 2717 berkas,
penelitian Robik (2017) menyebutkan sebanyak 898 berkas (68,6%) dari 1309 berkas rekam medis rawat inap terlambat
dikembalikan ke ruang rekam medis. Berdasarkan beberapa hasil penelitian tersebut diketahui persentase keterlambatan
pengembalian rekam medis rawat inap menunjukkan angka yang tinggi yaitu lebih dari 50% sedangkan menurut
penelitian Robik (2017) standar angka keterlambatan untuk menjaga mutu rumah sakit adalah 0%. Angka keterlambatan
pengembalian yang tinggi akan menimbulkan berbagai dampak bagi rumah sakit. Dampak yang ditimbulkan dari
keterlambatan pengembalian rekam medis rawat inap diantaranya terhambatnya kegiatan retrieval sehingga
berpengaruh terhadap pelayanan pasien yang akan berobat kembali karena berkas yang tidak tersedia, terhambatnya
kegiatan pelaporan karena data dari rekam medis belum tersedia, terjadi penumpukan rekam medis di ruang rawat inap
sehingga berkas rekam medis terselip diantara tumpukan berkas.(4) Selain itu keterlambatan juga akan mengakibatkan
terhambatnya pengolahan data rekam medis seperti assembling, coding dan penyimpanan. (6,7)
Keterlambatan pengembalian rekam medis rawat inap dapat dipengaruhi beberapa hal, menurut penelitian
Robik (2017) faktor penyebab keterlambatan pengembalian rekam medis rawat inap dipengaruhi oleh faktor
ketidakdisplinan dokter dalam melengkapi formulir resume medis. Sedangkan menurut penelitian Aini (2018) dan
Octaviantini (2018) faktor yang menjadi prioritas penyebab keterlambatan pengembalian berkas rekam medis
rawat inap yaitu tidak ada sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO) pengisian dan pengembalian rekam
medis rawat inap serta ketidakdisiplinan dokter terkait kelengkapan rekam medis rawat inap.
Berdasarkan uraian tersebut maka rumusan masalah penelitian ini adalah apa saja faktor-faktor ynag dapat
menyebabkan keterlambatan pengembalian rekam medis rawat inap di rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk mengetahui faktor-faktor penyebab keterlambatan pengembalian rekam medis rawat inap di rumah sakit. Manfaat
penelitian ini yaitu sebagai tambahan informasi terkait faktor-faktor penyebab keterlambatan pengembalian rekam
medis rawat inap di rumah sakit dan bahan diskusi sehingga diharapkan akan muncul penelitian sejenis dengan
pembahasan yang lebih mendalam. Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk membahas penelitian yang
berjudul Kajian Literatur Penyebab Keterlambatan Pengembalian Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit.
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literature melalui electronic database yaitu
Google Scholar, DOAJ, Crossref dan Portal Garuda. Artikel yang digunakan merupakan artikel yang
dipublikasikan tahun 2015-2020 dengan kata kunci kata kunci “faktor penyebab” AND “keterlambatan” OR
“ketidaktepatan waktu” OR “delay” AND “pengembalian” OR “return” OR “returning” AND “rekam medis” OR
“medical record” AND “rawat inap” OR “inpatient” AND “sikap dokter” AND “sikap perawat” AND “Standar
Prosedur Operasional” OR “SPO” OR “Standar Operasional Prosedur” OR “SOP”. Artikel yang dipilih
merupakan artikel yang membahas faktor penyebab keterlambatan pengembalian rekam medis rawat inap dengan
variabel yang menyertakan faktor ketidakdisiplinan tenaga kesehatan dalam mengisi serta melengkapi dokumen
rekam medis dan faktor sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO) pengembalian rekam medis.
Peneliti melakukan pencarian artikel di database menggunakan kata kunci yang telah ditentukan sehingga
ditemukan 55 artikel dengan rincian artikel dari database Google Scholar sebanyak 36, artikel dari database DOAJ
sebanyak 2, artikel dari database Crossref sebanyak 5, dan artikel dari database Portal Garuda sebanyak 12. Kemudian
peneliti melakukan seleksi berdasarkan kriteria sehingga sebanyak 22 artikel diekslusi dan tersisa 33 artikel. Sebanyak
8 artikel dieksklusi karena duplikasi sehingga jumlah artikel full text sebanyak 25 artikel. Kemudian terdapat 5 artikel
yang tidak dapat diunduh sehingga jumlah artikel terpilih yang akan diteliti sebanyak 20 artikel.
rawat inap, sesuai variabel yang diteliti yaitu ketidakdisplinan tenaga kesehatan
i
dikaji (n=20)
Berdasarkan tabel 1 diketahui keterlambatan pengembalian rekam medis rawat inap dapat disebabkan oleh
berbagai faktor. Penelitian ini menemukan terdapat dua faktor penyebab keterlambatan pengembalian rekam medis
rawat inap diantaranya faktor ketidakdisiplinan tenaga kesehatan dalam mengembalikan dan melengkapi rekam
medis rawat inap dan sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO) pengembalian rekam medis rawat inap.
Ketidakdisiplinan Tenaga Kesehatan dalam Pengisian dan Pengembalian Rekam Medis Rawat Inap
Sebanyak 19 artikel (95%) dari 20 artikel terpilih menyebutkan faktor ketidakdisiplinan tenaga kesehatan
dalam pengisian dan pengembalian rekam medis rawat inap sebagai faktor penyebab keterlambatan pengembalian
rekam medis rawat inap. Rekam medis rawat inap harus dilengkapi sebelum dikembalikan ke ruang rekam
medis.(19) Namun dalam pelaksanaannya, setelah pasien pulang dokter dan perawat tidak langsung melengkapi
rekam medis rawat inap.(6,8,10–12,15,25,26) Lembar yang tidak lengkap adalah lembar resume medis pada tanda tangan,
diagnosa maupun identitas pasien.(6,8,11,13,14,21,24) Jika rekam medis belum lengkap maka rekam medis tidak
dikembalikan ke ruang rekam medis sehingga akan mengakibatkan keterlambatan rekam medis rawat inap.
Meskipun rekam medis telah diisi lengkap oleh tenaga kesehatan, keterlambatan pengembalian rekam
medis rawat inap masih terjadi karena ketidakdisiplinan petugas rawat inap yang memilih menumpuk rekam medis
dalam jumlah tertentu untuk kemudian dikembalikan ke ruang rekam medis. Perawat menyatakan baru akan
mengembalikan rekam medis jika jumlah tumpukan sudah mencapai 10 berkas.(18) Jika tenaga kesehatan tidak
disiplin melaksanakan pengembalian rekam medis rawat inap maka pengolahan rekam medis akan terhambat dan
penyajian informasi menjadi tidak tepat waktu.
Sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO) Pengembalian Rekam Medis Rawat Inap
Sebanyak 8 artikel (40%) dari 20 artikel terpilih menyebutkan faktor sosialisasi Standar Prosedur
Operasional (SPO) pengembalian rekam medis rawat inap sebagai faktor penyebab keterlambatan pengembalian
rekam medis rawat inap. Sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO) pengembalian rekam medis perlu
dilakukan kepada para petugas untuk membantu petugas memaksimalkan kinerja pengembalian rekam medis.(27)
Keterlambatan pengembalian rekam medis rawat inap dapat terjadi akibat kurangnya sosialisasi Standar Prosedur
Operasional (SPO) pengembalian rekam medis.(8,11,15)
Kurangnya sosialisasi berdampak pada pengetahuan dokter dan perawat terkait waktu pengembalian rekam
medis rawat inap. Standar yang berlaku di rumah sakit yaitu 1x24 jam setelah pasien pulang namun karena kurangnya
sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO) yang berlaku maka dokter dan perawat menganggap waktu
pengembalian rekam medis 2x24 jam setelah pasien pulang sehingga terjadi keterlambatan pengembalian rekam
medis rawat inap.(18) Selain itu kurangnya sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO) pengembalian rekam
medis menyebabkan perawat memiliki persepsi bahwa rekam medis dikembalikan secepat mungkin, semakin cepat
dikembalikan maka akan semakin baik tanpa mengetahui standar waktu pengembalian yang ditetapkan.(21)
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil kajian literatur dapat dilihat bahwa ketidakdisplinan tenaga kesehatan dalam pengisian dan
pengembalian rekam medis rawat inap menjadi faktor yang paling banyak disebutkan dalam literatur. Faktor
ketidakdisiplinan tenaga kesehatan perlu diperhatikan oleh pihak manajemen rumah sakit khususnya unit rekam
medis agar keterlambatan pengembalian rekam medis rawat inap tidak terjadi. Pengawasan dan evaluasi diperlukan
untuk menilai kinerja tenaga kesehatan terutama kedisiplinan terkait pengembalian rekam medis rawat inap.
Selain faktor ketidakdisiplinan tenaga kesehatan terkait pengembalian rekam medis, terdapat faktor lain
yaitu kurangnya sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO) pengembalian rekam medis. Petugas rekam
medis perlu melakukan sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO) kepada petugas rawat inap karena
sosialisasi terbukti dapat mengurangi angka keterlambatan pengembalian rekam medis rawat inap. Angka
keterlambatan pengembalian rekam medis rawat inap di seluruh ruangan yang diteliti mengalami penurunan
sebanyak 18,8% setelah dilakukan sosialisasi.(23) Selain itu disebutkan pula salah satu cara agar suatu bangsal
dapat mencapai angka ketepatan pengembalian rekam medis rawat inap 100% dalam waktu satu tahun, rumah
sakit perlu melakukan sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO).(17) Sosialisasi perlu dilakukan rutin oleh
petugas agar seluruh petugas baik di unit rekam medis maupun rawat inap mengetahui standar yang ditetapkan
oleh rumah sakit sehingga keterlambatan pengembalian rekam medis dapat teratasi.
KESIMPULAN
Ketidakdisiplinan tenaga kesehatan dalam pengisian dan pengembalian rekam medis rawat inap merupakan
faktor yang paling banyak disebutkan dalam literatur. Sedangkan faktor sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO)
pengembalian rekam medis rawat inap merupakan faktor penyebab lain yang disebutkan dalam artikel. Rumah sakit
dapat melakukan beberapa upaya untuk mengatasi masalah keterlambatan pengembalian rekam medis rawat inap
diantaranya melakukan pengawasan serta evaluasi secara berkala terkait pelaksanaan pengembalian rekam medis rawat
inap agar setiap unit baik rekam medis maupun rawat inap mengetahui kinerja petugas dalam melengkapi dan
mengembalikan rekam medis rawat inap. Selain itu perlu dilakukan sosialisasi rutin kepada petugas rekam medis
maupun rawat inap terkait Standar Prosedur Operasional (SPO) menggunakan berbagai media baik lisan maupun
tertulis agar semua petugas mengetahui standar pengembalian rekam medis rawat inap dan kewajiban setiap petugas
melaksanakan pengembalian rekam medis sehingga keterlambatan pengembalian rekam medis dapat diminimalisir.
DAFTAR PUSTAKA
1. Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2018 tentang Kewajiban
Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien. Society. Jakarta; 2018. p. 14–8.
2. Susanto E, Sugiharto. Manajemen Informasi Kesehatan IV: Etika Profesi dan Hukum Kesehatan. 1st ed. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia; 2017.
3. Robik IFS. Perbaikan Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap Menggunakan Metode PDCA
(Plan, Do, Check, Action) di RSD Balung tahun 2016. Jurusan Kesehatan:Program Studi Rekam Medik; 2017.
4. Aini NDN. Upaya Perbaikan Terhadap Keterlambatan Pengembalian Dokumen Rekam Medis Rawat Inap di RSU
DR. Moh Saleh Probolinggo. Vol. 2. Politeknik Negeri Jember; 2018.
5. Octaviantini F. Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap di RSU
Tongas. Politeknik Negeri Jember; 2018.
6. Lubis S. Analisa Faktor Yang Berhubungan Dengan Ketidaktepatan Pengembalian Dokumen Rekam Medis Rawat
Inap Di Rsu Ipi Medan. J Ilm Perekam Dan Inf Kesehat Imelda. 2017;2(2):356–62.
7. Purba E. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Rawat Inap Ke Unit Instalasi Rekam Medis Di Rumah Sakit
Vina Estetica Medan Periode Mei-Juli Tahun 2016. J Ilm Perekam Dan Inf Kesehat Imelda. 2016;1(2):111–9.
8. Al Aufa B. Analisis Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketidaktepatan Waktu Pengembalian Berkas Rekam Medis
Rawat Inap di RS X Bogor. J Vokasi Indones. 2018;6(2):41–6.
9. Erlindai. Faktor Penyebab Keterlambatan Waktu Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap Di Rs Estomihi
Medan Tahun 2019. J Ilm Perekam Dan Inf Kesehat Imelda. 2019;
10. Mirfat S, Andadari N, Nusaria Nawa Indah Y. Faktor Penyebab Keterlambatan Pengembalian Dokumen Rekam Medis
di RS X Kabupaten Kediri. J Medicoeticolegal dan Manaj Rumah Sakit. 2017;
11. Maryani. Analisis Dampak Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Kia PKU
Muhammadiyah Kotagede Yogyakarta. J Chem Inf Model. 2016;53(9):1689–99.
12. Hikmah F, Wijayantin RA, Rahmadtullah YP. Penentu Prioritas Dan Perbaikan Masalah Keterlambatan Pengembalian
Berkas Rekam Medis Rawat Inap DI RSD Kalisat. J Manaj Inf Kesehat Indones. 2019;
13. Janwarin LMY, Makmun N, Titaley S, Hullselan HJ, The F. Analisis Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam
Medis di Rumah Sakit. Mollucas Heal J. 2019;1:50–6.
14. Widjaja L, Choirunisa. Pemanfaatan Metode Fishbone Pada Studi Kasus Keterlambatan Pengembalian Rm Di Rumah
Sakit Muhammadiyah Taman Puring. Medicordhif. 2018;5(01):1–8.
15. Rusdiana. Rawat Inap Ke Unit Rekam Medis Dirumah Sakit X Jakarta Timur 2018. Medicordhif. 2018;5(01):32–8.
16. Rahayu Susanti I, Hamzah A, Asiyah Anggraeni, S, Widyaningrum K. “ABED TANGI” As a Solution for Time
Inaccuracy in Returning Medical Record at X Hospital. J Medicoeticolegal dan Manaj Rumah Sakit. 2018;7(1).
17. Azizah A, Permata A, Prasetya J, ... The Prediction of Return Quality Medical Record Documents William Booth
Hospital, Semarang. Asian J Case. 2020;3(3):11–22.
18. Widiyanti DA, Rahab R, Siswandari W. Finding The Key Words Medical Staff’s Compliance On The Completeness
And Return Of Speed Of Inpatient Medical Record In Cilacap Hospital. Int Conf Rural Dev Enterpreneursh 2019
Enhancing Small. 2019;5(1):245–51.
19. Agustin RU, Erawantini F, Roziqin MC. Faktor Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap di
RSUP Kariadi Semarang. J-REMI J Rekam Med Dan Inf Kesehat. 2020;1(3):247–54.
20. Kristi SD. Faktor Yang Berhubungan Dengan Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Inap.
J Menara Med. 2019;1(2):131–7.
21. Kristina I, Maulana FI. Tinjauan Keterlambatan Pengembalian Rekam Medis Pasien Pasca Rawat Inap di Rumah Sakit
Mitra Keluarga Kelapa Gading. Medicordhif. 2015;02(1):1–14.
22. Trihandoko N, Rohman RNKR, Nurjayanti D. Analisa Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Pengembalian Berkas
Rekam Medis Pasien Rawat Inap Ke Unit Kerja Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Ponorogo.
Cakra Buana Kesehat. 2017;1(2).
23. Shinta Devi S, Sri Hidayati Rini N, Hakim L. Pengaruh Implementasi Standar Prosedur Operasional Pengembalian
Rekam Medis di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. J Kedokt Brawijaya. 2016;29(3):265–8.
24. Watung L, Posangi J. Analisa Sistem Pengelolaan Rekam Medis Pasien Rawat Inap Rsud Dr. Sam Ratulangi Tondano.
2017.
25. Priliani LIA. Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap di RSU Rizki
Amalia Medika Kulon Progo. Repos Unjaya. 2018.
26. Lieskyantika Y. Faktor Penyebab Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap Di RS Tk. II. dr.
Soedjono Magelang. Repos Unjaya. 2018.
27. Munawaroh V. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis Dari Ruang
BPJS Ke Unit Rekam Medis Rumah Sakit Islam Lumajang Tahun 2017. Jurusan Kesehatan:Program Studi Rekam
Medik; 2018.