1704 4895 1 SM

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.

2 (2018) 165-175
p-ISSN 2337-4721

PENGARUH FASILITAS SEKOLAH DAN MOTIVASI GURU


TERHADAP EFEKTIVITA PROSES MENGAJAR DI
MADRASAH ALIAYAH DDI BONTANG
Martopan Abdullah
Universitas Trunajaya Bontang
[email protected]

Abstract

Martopan Abdullah. Drivers of School Facilities and Motivation of Teachers on the


Effectiveness of the Teaching and Learning Process at Bontang DDI Madrasah. The
teacher is one component that deals directly with the subject of students, must have the
ability / compotency because it determines the quality of the learning process and the
learning outcomes of students. Based on this, researchers are encouraged to analyze
the teacher's potential by looking at the differences in the average teacher's
composition in terms of motivation the teacher addresses the effectiveness of the
teaching and learning process especially the teacher who teaches at Bontang DDI
Madrasah Aliyah. This type of research is quantitative with 34 sample teachers in
Bontang DDI Madrasah. from 34 populations. Data on teacher potency were collected
using instruments in the form of tests developed on a Likert scale and questionnaire
techniques. The data were analyzed using quantitative analysis, ie with multiple
regression and ANOVA (SPSS 20) in one pathway at a 5 percent level of significance
(5% ). The results of the study showed that there was an influence of facilities and
teacher motivation on the effectiveness of the teaching and learning process in Bontang
DDI Madrasah. In terms of training and experience in presenting material. Scientific
facts found in this study indicate that the influence of school facilities and teacher
motivation on the effectiveness of the learning process is enhanced by training. It is
expected that teachers can develop their competence through several activities to
further enhance work or teaching experience.

Keywords: School Facilities, Teacher Motivation, Effectiveness of the Teaching


Process

PENDAHULUAN
Dalam penyelenggaraan pendidikan
di berbagai kota apalagi di daerah,
pada saat sekarang banyak dikeluhkan dukungan sarana dan prasarana yang
mengenai kurangnya ketersediaan sarana memadai. Komponen sarana prasarana
dan prasarana dan tenaga guru yang sangat dibutuhkan, terlebih bahwa
profesional. Salah satu komponen pelaksanaan kegiatan membutuhkan alat
pendukung yang sangat penting adalah dan fasilitas yang dapat mempelancar

JURNAL PROMOSI | 165


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 163-173
p-ISSN 2337-4721

proses transformasi ilmu pengetahuan dan lebih termotivasi dalam mengajar.


keterampilan-keterampilan yang Pembangunan nasional di bidang
diperlukan oleh masyarakat. Selain itu, pendidikan merupakan upaya untuk
peranan guru dalam mengajar juga mencerdaskan bangsa dan meningkatkan
merupakan hal yang sangat penting kualitas kehidupan manusia, sehingga
karena keterlibatan guru dalam memiliki kreativitas dan kemandirian.
menggunakan fasilitas dalam proses Hal ini selaras dengan fungsi dan
belajar mengajar. Apabila kondisi fasilitas tujuan pendidikan nasional yang
sekolah yang kurang memadai dan kinerja tercantum dalam Undang-undang
guru yang kurang optimal, maka proses Republik Indonesia No 20 Tahun 2003
belajar mengajar tidak akan efektif. tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal
Sekolah Menengah Madrasah Aliyah 3 yaitu :
DDI Bontang keadaan fasilitas dalam “Pendidikan Nasional berfungsi
mencapai tuntutan pendidikan dirasakan mengembangkan kemampuan dan
masih kurang memadai sesuai dengan membentuk watak serta peradaban
standarisasi sarana dan prasarana adapun bangsa yang bermanfaat dalam rangka
kondisi fasilitas baru mencapai 70% yang mencerdaskan kehidupan, bertujuan
dimiliki, sehingga kegiatan proses belajar untuk mengembangkan potensi peserta
mengajar menjadi terganggu karena didik agar menjadi manusia yang
kondisi fasilitas yang masih memadai, beriman dan bertakwa kepada Tuhan
meskipun tenaga pendidik standar Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat,
kompetensi dirasakan cukup karena sesuai berilmu, cakap, kreatif,mandiri dan
dengan latar belakang pendidikan yang menjadi warga negara yang demokratis
dimiliki, tetapi dalam proses belajar serta bertanggung jawab”.
mengajar guru akan menghadapi kendala Berdasarkan penjelasan dari fungsi
apabila kondisi fasilitas yang kurang dan tujuan pendidikan nasional di atas, di
memadai dan kinerja guru tidak optimal. tingkat internasional negara yang
Kondisi fasilitas yang kurang memadai di berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif,
Madrasah Aliyah DDI Bontang mandiri termasuk kemampuan kognitif,
berdampak pada serapan kelulusan untuk afektif, dan psikomotorik sehingga
mendapat pekerjaan di industri dan dunia mampu bekerja sesuai dengan keahlian
usaha. yang dipelajarinya. Rendahnya motivasi
Guru agar lebih termotivasi dalam guru dalam mengajar juga merupakan
mengajar perlu mendapat perhatian dari hambatan hal ini disebabkan kondisi
pihak sekolah dengan memberikan fasilitas sekolah yang kurang memadai
kepuasan secara materi dengan dan kinerja guru yang kurang optimal.
memperhatikan kesejahteraanya di Pendidikan yang dilaksanakan di daerah
antaranya: adanya jaminan kesehatan, masih belum dapat memenuhi tuntutan
pendidikan dan pelatihan, penghargaan, dari masyarakat dan dunia usaha/industri.
jika perlu sampai menyediakan Tidak dapat dipungkiri, bahwa
perumahan hal ini akan menjadikan guru keberhasilan pembangunan nasional

166 | JURNAL PROMOSI


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 165-175
p-ISSN 2337-4721

Indonesia di segala bidang, akan sangat Dalam proses pembelajaran fasilitas


bergantung pada potensi sumber daya merupakan unsur yang sangat penting
manusia sebagai aset bangsa. karena kegiatan pembelajaran di
MADRASAH ALIYAH DDI BONTANG
Dalam proses belajar terdapat tiga sangat dipengaruhi oleh ketersediaan
unsur yang tidak dapat dipisahkan yaitu fasilitas sekolah di antaranya adalah
guru, siswa, dan fasilitas. Pendidikan di berbagai sumber belajar komputer,
MADRASAH ALIYAH DDI BONTANG perpustakaan, laboratorium, dan
terutama pada mata diklat produktif proyektor overhead.
memiliki persentasi paling besar yang Dengan tersedianya fasiltas sekolah
mengindikasikan pembelajaran sebagian maka guru dan siswa dapat
besar dilaksanakan, oleh karena itu memanfatkannya, sehingga proses belajar
ketersediaan fasilitas yang memadai mengajar akan lebih berhasil guna dan
sangat diperlukan untuk menunjang berdaya guna. Akhirnya, mutu pendidikan
keberhasilan proses belajar mengajar di di sekolah akan menjadi lebih baik sesuai
MADRASAH ALIYAH DDI dengan tuntutan dari masyarakat dan
BONTANG. dunia usaha/ indutri.
Mengacu pada Peraturan Pemerintah Suatu lembaga pendidikan dikatakan
nomor 19 tahun 2005 tentang Standar berhasil atau efektif dalam menjalankan
Nasional Pendidikan, maka sarana aktivitasnya apabila lembaga pendidikan
meliputi perabot, peralatan pendidikan, tersebut dapat mencapai tujuannya.
media pendidikan, buku dan sumber Konsep efektivitas sesungguhnya
belajar lainnya, bahan habis dipakai, serta merupakan konsep yang luas, mencakup
perlengkapan lain yang diperlukan untuk beberapa faktor di dalam dan di luar
menunjang proses pembelajaran yang lembaga pendidikan.
teratur dan berkelanjutan. Konsep efektivitas ini oleh pakar
Mengacu pada PP 19 tahun 2005, belum mendapat keseragaman pandang
maka prasarana meliputi lahan, ruang dan hal tersebut dikarenakan oleh sudut
kelas, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pandang yang dilakukan dengan
pendidikan, ruang kelas tata usaha,ruang pendekatan disiplin ilmu yang berbeda,
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang sehingga melahirkan konsep yang berbeda
unit produksi, ruang kantin, instalasi daya pula dalam pengukurannya. Seperti yang
dan jasa, tempat berolah raga, tempat dikemukakan oleh Gibson (2003) bahwa :
ibadah, tempat bermain, tempat “Dalam pengertian teoritis atau
berekreasi, dan ruang/tempat lain yang praktis, belum ada kesepakatan
diperlukan untuk menunjang proses universal mengenai apa yang dimaksud
pembelajaran yang teratur dan dengan efektivitas. Kemudian
berkelanjutan. Oleh karena itu, dalam digunakan dua pendekatan umum
pelaksanakan pendidikan diperlukan dalam menjelaskan pengertiaan
fasilitas yang dapat menunjang kegiatan efektivitas yaitu menurut tujuan
proses belajar mengajar, dalam pendekatan dan menurut teori system.
melakukan kegiatannya.

JURNAL PROMOSI | 167


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 163-173
p-ISSN 2337-4721

Berdasarkan pendekatan menurut wilayah generelasi yang terdiri atas objek


tujuan, pengertian efektivititas adalah yang mempunyai kualitas dan
kemampuan mencapai tujuan tertentu. karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
Sedangkan pendekatan menurut teori peneliti untuk dipelajari dan kemudian
system efektivitas dapat didefinisikan ditarik kesimpulan.
dalam hubungan yang luas” Dari beberapa pendapat tersebut dapat
Dari beberapa pendapat mengenai ditarik kesimpulan bahwa populasi
fasilitas maka disimpulkan bahwa fasilitas merupakan obyek atau subyek yang
sekolah adalah sarana yang menunjang berada pada suatu wilayah generalisasi
kegiatan proses belajar mengajar guru dan memenuhi syarat-syarat tertentu
yaitu : media pendidikan, media berkaitan dengan masalah
pembelajaran, perpustakaan, laboratorium penelitian.Berdasarkan pengertian di atas,
termasuk kurikulum di dalamnya. maka yang menjadi populasi dalam
Guru yang mempunyai motivasi tinggi penelitian ini adalah guru-guru Madrasah
akan bekerja dengan sebaik-baiknya, Aliyah DDI Bontang, program studi
menyelesaikan tugas, tanggung jawab, Adaptif dan Produktif.
berpikir akan kemajuan karirnya dan Sejalan dengan permasalah yang
berorientasi ke masa depan. Di samping diteliti dalam penelitian ini yaitu,
itu, motivasi juga dapat menimbulkan Pengaruh Fasilitas Sekolah dan Motivasi
kepuasan kerja, rasa senang dan bangga guru terhadap Efektif Proses Belajar
bisa melakukan pekerjaan yang kreatif, Mengajar di Madrasah Aliyah DDI
mampu melaksanakan pekerjaan sesuai Bontang. Untuk menghindari adanya
kompetensinya. distorsi hasil penelitian, pengambilan
Dengan demikian, guru mempunyai sampel akan akan dikerjakan memakai
motivasi yang tinggi untuk meningkatkan tehnik Random Sampling.
kinerja dan berdampak pada efektif Sampel adalah jumlah karateristik
tidaknya dalam proses belajar mengajar. yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila
Dengan tersedianya fasilitas sekolah populasi besar dan peneliti tidak mungkin
yang memadai dan managemen sekolah mempelajari semua yang ada pada
serta kepemimpinan yang baik maka akan populasi karena keterbatasan tertentu
mempengaruhi proses belajar yang maka peneliti menggunakan sampel
efektif, sehingga guru menjadi termotivasi random yang diambil dari populasi
dan mempunyai tanggung jawab yang tersebut. Adapun yang dimaksud dengan
tinggi terhadap keberhasilan pendidikan sampel random menurut arikunto (2002)
di sekolah. adalah bagian atau wakil dari populasi
yang diteliti.
METODE PENELITIAN Menurut Ridwan (2004) tentang
Populasi adalah keseluruhan subyek tehnik ini dinyatakan bahwa Tehnik
penelitian yang diketahui, bisa berupa sampel random sampling adalah cara
individu, kelompok, dokumen, atau pengambilan sampel dari anggota
konsep (Arikunto 2002) sedangkan populasi dengan menggunakan acak
menurut Sugiyono (2006) populasi adalah

168 | JURNAL PROMOSI


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 165-175
p-ISSN 2337-4721

tampa memperhatikan srata (tingkatan) Dalam garis besarnya motivasi


dalam anggota populasi tersebut. Hal ini mengadung nilai-nilai sebagai berikut.:
dilakukan apabila populasi dianggap a) Motivasi menentukan tingkat berhasil
homogeny (sejenis). atau gagalnya perbuatan belajar
Dari jumlah populasi guru, maka murid. Belajar tanpa adanya motivasi
jumlah guru yang dijadikan sampel kiranya sulit untuk berhasil.
dilakukan menggunakan rumus dari Taro b) Pengajaran yang bermotivasi pada
Yamane yang dikutip oleh Rahmat (1998) hakikatnya adalah pengajaran yang
sebagai berikut : disesuaikan dengan kebutuhan,
Keterangan : dorongan, motif, minat yang ada pada
n = jumlah sampel murid. Pengajaran yang demikian
N = jumlah populasi sesuai dengan tuntutan demokrasi
d2 = Presisi yang ditetapkan dalam pendidikan.
c) Pengajaran yang bermotivasi
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN menuntut kreativitas dan imajinasi
guru untuk berusaha secara sungguh-
1.Pengertian fasilitas
Fasilitas adalah segala sesuatu yang sungguh mencari cara-cara yang
mendukung secara langsung terhadap relevan dan sesuai guna
kelancaran proses pembelajaran, yang membangkitkan dan memelihara
manfaatnya menunjang tercapainya tujuan motivasi belajar siswa.Guru
pendidikan secara efektif dan efisien senantiasa berusaha agar murid-murid
2. Pengertian Motivasi akhirnya memiliki self motivation.
Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri (pribadi) seseorang yang 4. Jenis-jenis Motivasi
ditandai dengan timbulnya perasaan dan Berdasarkan pengertian dan analisis
reaksi untuk mencapai tujuan. Pengertian tentang motivasi yang telah dibahas di
motivasi telah banyak dikemukakan oleh atas pada pokoknya motivasi dapat dibagi
para ahli dengan berbagai sudut pandang menjadi dua jenis: (1) motivasi intrinsik
mereka masing-masing. dan (2) motivasi ekstrinsik. Motivasi
Namun, pada intinya semua intrinsik adalah motivasi yang tercakup di
pengertian yang diungkapkan itu dalam situasi belajar dan menemui
menjelaskan bahwa motivasi merupakan kebutuhan dan tujuan-tujuan murid.
pendorong yang menggerakkan individu Contoh dari motivasi intrinsik misalnya
untuk melakukan kegiatan dalam keinginanan untuk mendapat
mencapai suatu tujuan. keterampilan tertentu, memperoleh
3. Nilai Motivasi dalam Pengajaran informasi dan pengertian,
Adalah menjadi tanggung jawab guru mengembangkan sikap untuk berhasil,
agar pengajaran yang diberikannya menyenangi kehidupan, menyadari
berhasil dengan baik. Keberhasilan ini sumbangannya terhadap usaha kelompok,
banyak bergantung kepada usaha guru keinginanan untuk diterima oleh orang
membangkitkan motivasi belajar murid. lain.

JURNAL PROMOSI | 169


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 163-173
p-ISSN 2337-4721

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi 10) Meningkatkan efesiensi


yang disebabkan oleh faktor–faktor dari pengunaan peralatan dan bahan
luar situasi belajar. Contoh dari motivasi pratik.
ekstrinsik seperti angka kredit, ijazah,
tingkatan hadiah, medali dan persaingan D. Pengertian Guru
yang bersifat negative Semua guru yakin bahwa guru
memiliki andil yang sangat besar terhadap
5. Tujuan Pemberian Motivasi Belajar keberhasilan pembelajaran di sekolah,
Pemberian motivasi tidak terlepas dari guru sangat berperan dalam membantu
kebutuhan yang muncul dari dalam diri perkembangan peserta didik untuk
individu dan berbagai faktor internal yang mewudjudkan ujuan hidupnya secara
membuat agar seseorang bisa mencapai optimal. Minat, bakat, dan kemampuan
suatu keinginan. Seorang guru di dalam yang dimiliki oleh siswa tak akan
melaksanakan tugas mengajar praktik berkembang secara optimal tanpa bantuan
harus dapat memotivasi siswa-siswa yang guru. Oleh karena itu, seorang guru perlu
melaksanakan pembelajaran praktik, agar memiliki kemampuan merancang dan
siswa tersebut dapat termotivasi sekaligus mengimplementasikan berbagai strategi
mencapai tujuan pembelajaran, dalam hal pembelajaran yang dianggap cocok
ini kompetensinya di bidang yang dengan minat dan bakat serta sesuai
ditekuninya sesuai tujuan kurikuler yang dengan taraf perkembangan siswa
sudah digariskan dan juga mengacu termasuk di dalamnya memanfaatkan
kepada tuntutan industri setempat. berbagai sumber dan media pembelajaran
Menurut Melayu S.P. ( 2003 ), tujuan untuk menjamin efektivitas pembelajaran.
pemberian motivasi adalah : Menurut (Sanjaya, 2006) “A teacher is
1) Meningkatkan moral dan kepuasan a person charged with the responsibility
kerja. of helping others to learn and to behave
2) Meningkatkan produktivitas kerja. in a new different way”, guru adalah
3) Mempertahankan kestabilan pekerjaan professional yang
organisasi kerja. membutuhkan kemampuan khusus hasil
4) Meningkatkan kedisiplinan. proses pendidikan yang dilaksanakan oleh
5) Mengefektifkan jumlah personil kerja. lembaga pendidikan keguruan. Latar
6) Menciptakan suasana dan hubungan belakang pendidikan guru diakui
kerja yang baik mempengaruhi kompetensi.
7) Meningkatkan kreatifitas dan Kurang penguasaan terhadap berbagai
partisipasi. jenis metode menjadi kendala dalam
8) Meningkatkan tingkat dan jabatan menentukan dalam memilih dan
kerja menentukan metode. Latar belakang
9) Mempertinggi rasa tanggung pendidikan, dan pengalaman mengajar
jawab terhadap tugas pratik kerja. adalah permasalahan intern guru yang
dapat mempengaruhi pemilihan dan
penentuan metode mengajar.

170 | JURNAL PROMOSI


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 165-175
p-ISSN 2337-4721

seseorang menjadi kompetensi, apabila


1. Fungsi Guru sebagai Motivator dan sesuai atau memenuhi standar-standar
Fasilitator Pembelajaran tertentu.
Bila siswa ingin menjadi orang Untuk menjadi guru diperlukan
yang pandai, maka ia sendirilah yang syarat-syarat khusus, harus mengetahui
harus aktif belajar dan berlatih dengan bentuk seluk beluk pendididikan dan
fasilitas belajar yang disiapkan oleh pengajaran. Selanjutnya, dalam buku
guru. Dalam hal ini guru sebagai Kurikulum Berbasis Kompetensi
fasilitator pembelajaran bagi siswa. dinyatakan bahwa faktor guru dalam
Fungsi guru adalah mempromosikan meningkatkan efesiensi internal
fasilitas belajar siswa hingga siswa dilakukan dengan cara memperbanyak
mau belajar dengan menggunakan waktu mengajar riil di depan kelas
fasilitas yang disiapkan guru, sehingga pengalaman mengajar segera
kecakapan akademik atau kecakapan meningkat. Untuk itu guru harus
kejuruan.Guru sebagai motivator harus mempunyai kemampuan verbal untuk
memotivasi siswa untuk mengubah menyampaikan pembelajarannya dan
minat siswa dari tidak atau kurang mau menguasai bidang yang diajarkan.
belajar menjadi mau belajar. Guru harus berusah mengintegrasikan
pelajaran di kelas dengan pemanfaatan
2. Kompetensi Guru buku pelajaran.
Latar pendidikan dan pengalaman Dengan demikian, kompetensi
mengajar adalah dua aspek yang keguruan harus menunjukkan tingkat
mempengaruhi kompetensi seorang kualitas layanan pendidikan yang
guru di bidang pendidikan dan dilakukan oleh guru dengan standar
pengajaran. Guru pemula dengan latar tertentu. Indentifikasi terhadap
belakang pendidikan keguruan lebih kompetensi guru berkaitan dengan
mudah menyesuaikan diri dengan layanan pendidikan sesuai dengan
lingkungan sekolah. Karena dia sudah diklat berbasis kompetensi yang
dibekali dengan seperangkat teori sekarang disebut berbasis kerja (Work
sebagai pendukung pengabdiannya. Based Learning) di mana dalam
Untuk memahami kompetensi pembelajaran ini guru dituntut untuk
guru perlu didefinisikan setiap kata mempunyai kesiapan untuk
kompetensi dari kata bahasa Inggris, memberikan pengalaman nyata kepada
competence, yang berarti kemampuan, peserta didik dengan melibatkan
kecakapan atau, kewenangan kompetsi peserta didik dalam lini produksi/jasa
adalah apa yang dapat dilakukan oleh di industri atau disekolah yang
seseorang setelah mengikuti dilaksanakan melalui praktek kerja
pendidikan atau pelatihan tertentu. industri (pakerin) dengan melibatkan
Tidak setiap hal yang dilakukan siswa secara langsung melalui paktek
seseorang merupakan kompetensi, unit produksi di sekolah dan melalui
sebab semua yang bisa dikerjakan kunjungan ke industri. Sekolah dan

JURNAL PROMOSI | 171


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 163-173
p-ISSN 2337-4721

industri harus sejalan dan memastikan sebagainya) yang dicapai dalam kurun
bahwa mereka tidak saling berlawanan waktu tertentu dibandingkan dengan
dalam memberikan pembelajaran. jumlah (unsure yang serupa) yang
diproyeksikan atau ditargetkan dalam
E. Efektivitas kurun waktu tersebut. Berbagai
Untuk memenuhi semua aspek dan parameter dapat diungkapkan dengan
tuntutan dari duniakerja, peserta didik berbagai cara pula”
sekolah kejuruan sudah selayaknya Dalam Kamus Besar Bahasa
memiliki kemampuan (kompeten) di Indonesia (2002) dikemukakan bahwa
bidangnya. Dalam pembelajaran di “efektif” adanya efek (akibatnya,
sekolah harus mengacu pada pengaruhnya, kesannya), manjur atau
penerapan teori yang diarahkan untuk mujarab,dapat membawa hasil.
menemukan inti materi pelajaran Efektivitas adalah kesanggupan untuk
dengan pendekatan pembelajaran mewujudkan sesuatu, atau adanya
praktik dengan baik. Untuk tercapainya kesesuaian antara orang yang
pembelajaran dengan baik tentu saja melaksanakan tugas dengan sasaran
efektivitas pengelolaan fasiltas harus- yang dituju. Efektivitas adalah
benar-benar diterapkan. bagaimana sesuatu organisasi berhasil
Efektivitas adalah suatu ukuran mendapatkan dan memanfaatkan
yang menyatakan sejauh mana target sumber daya dalam usaha mewujudkan
telah tercapai, yang dijabarkan tujuan operasional.
berdasarkan kapasitas suatu Wexley dan Yuki (1988) juga
organisasi/instansi untuk memperoleh mengemukakan bahwa yang dimaksud
dan manfaat sumber daya yang ada dengan efektivitas adalah “pencapaian
semaksimal mungkin dalam usaha sasaran yang telah disepakati sebagai
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. usaha bersama“. Husein (1999)
Di Madrasah Aliayah, efektivitas mengemukakan bahwa efektivitas
dipandang sebagai hasil yang telah mengarah pada unjuk kerja yang
dicapai peserta didik sesuai dengan maksimal, di mana efektivitas ini
bidangnya. Hal ini seperti pendapat berkaitan dengan pencapaian target
Makmun (1996), yang menyatakan yang berkaitan dengan kuantitas,
bahwa : kualitas, dan waktu.
“Efektivitas pada dasarnya
menunjukkan pada suatu ukuran F. Pengertian Proses Belajar Mengajar
tingkat kesesuaian antara hasil yang Inti dari proses pendidikan secara
dicapai (achievement,observed ouputs) formal adalah mengajar. Sedangkan
dengan hasil yang diharapkan inti proses pengajaran adalah siswa
(obyective, target, intended ouputs) belajar. Oleh karena itu, mengajar
sebagai yang telah ditetapkan sebagai tidak dapat dipisahkan dari belajar.
rasio antara jumlah hasil (kelulusan, Sehingga dalam peristilahan
produksi jasa, produk barang dengan kependidikan kita mengenal ungkapan

172 | JURNAL PROMOSI


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 165-175
p-ISSN 2337-4721

Proses Belajar Mengajar. Menganalisis memungkinkan terciptanya tujuan


proses belajar mengajar pada intinya yang telah direncanakan sebelumnya.
tertumpu pada suatu persoalan. Yaitu Proses belajar mengajar dapat terjadi
bagaimana guru memberikan kapan saja dan di mana saja terlepas
kemungkinan bagi siswa agar terjadi dari ada yang mengajar atau tidak.
proses belajar yang efektif atau dapat Proses belajar terjadi karena adanya
mencapai hasil sesuai dengan interaksi individu dengan
tujuan.Persoalan ini membawa lingkungannya.
implikasi sebagai berikut : Salah satu pertanda bahwa
1. Guru harus mempunyai pegangan seseorang telah belajar adalah adanya
asasi tetntang mengajar dan dasar- perubahan tingkah laku dalam dirinya.
dasar teori belajar. Perubahan tingkah laku tersebut
2. Guru harus dapat mengembangkan menyangkut baik perubahan yang
sistem pengajaran. bersifat pengetahuan (kognitif),
3. Guru harus dapat melakukan keterampilan (psikomotorik), dan yang
proses belajar mengajar yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).
efektif.
4. Guru harus mampu melakukan 2. Pengertian Strategi Belajar
penilaian hasil belajar sebagai Mengajar.
dasar umpan balik bagi seluruh Secara umum strategi mempunyai
proses yang ditempuh. pengertian suatu garis-garis besar
haluan untuk bertindak dalam usaha
1. Peranan Guru dalam Proses mencapai sasaran yang telah
Belajar Mengajar ditentukan. Dihubungkan dengan
Bila ditelusuri secara mendalam, belajar mengajar, strategi bisa diartikan
proses belajar mengajar yang sebagai pola-pola umum kegiatan guru
merupakan inti dari proses anak didik dalam mewujudkan
pendidikan formal disekolah di kegiatan belajar mengajar utnuk
dalamnya terjadi interaksi antara mencapai tujuan yang telah digariskan.
berbagai komponen pengajaran. Ada empat strategi dasar dalam
Komponen-komponen itu dapat belajar mengajar yang meliputi hal-hal
dikelompokkan ke dalam tiga berikut:
katagori utama yaitu : 1. Mengindentifikasi serta
1) Guru, menetapkan spesifikasi dan
2) Isi atau materi pelajaran. kualifikasi perubahan tingkah laku
3) Siswa. dan kepribadian anak didik
Interaksi ketiga komponen utama sebagai mana yang diharapkan.
melibatkan sarana dan prasarana, 2. Memilih sistem pendekatan
seperti metode, media, penataan belajar mengajar berdasarkan
lingkungan tempat belajar, sehingga aspirasi dan pandangan hidup
tercipta situasi belajar mengajar yang masyarakat.

JURNAL PROMOSI | 173


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 163-173
p-ISSN 2337-4721

3. Memilih dan menetapkan aktif berinteraksi dengan media atau


prosedur, metode, dan teknik sumber belajar yang lain.
belajar mengajar yang dianggap
paling tepat dan efektif sehingga KESIMPULAN
dapat dijadikan pegangan oleh Setelah melalui proses analisis beserta
guru dalam menunaikan kegiatan pembahasannya, maka akhirnya penelitian
mengajar. ini menghasilkan beberapa kesimpulan
4. Menetapkan norma-norma dan sebagai berikut:
batasan minimal keberhasilan atau 1. Penelitian ini menemukan adanya
kriteria serta stadar keberhasilan, pengaruh yang signifikan antara
sehingga dapat dijadikan pedoman fasilitas sekolah terhadap efektivitas
oleh guru dalam melakukan proses belajar mengajar yang
evaluasi hasil kegiatan belajar dicapainya. Dalam analisis lebih
mengajar yang selanjutnya akan lanjut didapatkan keterangan variabel
dijadikan umpan balik buat fasilitas sekolah memberikan
penyempurnaan sistem pengaruh 0,966 atau sebesar 96,6%
instruksional yang bersangkutan sedangkan sisanya dipengaruhi oleh
secara keseluruhan. faktor lain
3. Implementasi Belajar Mengajar 2. Penelitian ini juga menemukan
Proses belajar mengajar adalah pengaruh yang signifikan antara
suatu aspek dari lingkungan sekolah motivasi guru terhadap efektivitas
yang diorganisaikan. Lingkungan ini proses belajar mengajar.
diatur serta diawasi agar kegiatan Artinya,semakin tinggi motivasi guru
belajar terarah sesuai dengan tujuan dalam mengunakan metode mengajar
pendidikan. Pengawasan itu turut semakin tinggi pula efektivitas proses
menentukan lingkungan itu membantu belajar mengajar yang akan
kegiatan belajar. Lingkungan belajar dihasilkan.
yang baik adalah lingkungan yang Beberapa saran (rekomendasi) yang
menantang dan meransang siswa untuk dapat dilakukan untuk meningkatkan
belajar, memberikan rasa aman dan efektivitas Proses belajar mengajar
kepuasan serta pencapaian tujuan yang adalah;
diharapkan. a. Untuk sekolah
Guru memang bukan satu-satunya 1. Dengan penelitian ini, diharapkan dapat
sumber belajar, walaupun tugas, dijadikan bahan evaluasi dan kajian
peranan, dan fungsinya dalam proses dengan ketersedian fasilitas sekolah
belajar mengajar sangat penting. Istilah yang sesuai dengan standar kurikulum
proses belajar mengajar atau kegiatan maka Madrasah Aliyah DDI Bontang
belajar mengajar hendaklah diartikan perlu untuk lebih memperhatikan
proses dalam diri siswa yang terjadi ketersediaan fasilitas yang sesuai
baik karena ada yang secara langsung dengan harapan dunia usaha dan
mengajar (guru, instruktur) maupun industri

174 | JURNAL PROMOSI


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 165-175
p-ISSN 2337-4721

2. Kepala sekolah harus memperhatikan Sanjaya,2006. Strategi


dan meningkatkan kesejahteraan guru Pembelajaran.Jakarta,Kencana
serta memberikan kesempatan untuk Prenada Media.
mengikuti diklat untuk meningkatkan
kompetensi. Sugiyono,2006. Metode Penelitian
Admitrasi.Alfabeta, Bandung.
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
Depdiknas, Direktorat Jenderal Tentang Pendidikan
Pendidikan Dasar dan Menengah Nasional.Jakarta:Rajawali Pers.
Tentang Kompetensi Guru, Jakarta
: Direktorat Sekolah Lanjutan Wexley, N Kenneth & Yuki, 2003.
Tingkat Pertama, 1991. Perilaku Organisasi dan Psikolog
Personalia, Jakarta.Bina Aksara.
Malayu S.P.Hasbuan, 2003. Manejemen Gibson. 2003. Manajemen Sumber Daya
Sumber Daya Manusia.PT Bumi Manusia. Jakarta: Penerbit Andi
Akara.
Arikunto. 2002. Prosesdur Peneitian,
Makmum,1996. Berbagai Tangapan dan Suatu Pendekatan Praktek. Cetak
Komentar Mass Media.Jakarta, Kedua Belas (Edisi Revisi V).
Balai Pustaka. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Ridwan,2004. Penanganan Efektif Husein. 1999. “Metodologi Penelitian


Bimbigan dan Konseling dan Aplikasi dalam Pemasaran”.
Disekolah. Yokyakarta. Pustaka Penerbit PT Gramedia Pustaka
Pelajar. Utama, Jakarta.

JURNAL PROMOSI | 175


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro

You might also like