ID Persepsi Masyarakat Desa Sahan Terhadap Satuan Polhut Reaksi Cepat Sporc Percept

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

PERSEPSI MASYARAKAT DESA SAHAN TERHADAP

SATUAN POLHUT REAKSI CEPAT (SPORC)


(Perception Of Community Sahan Village Towards
Satuan Polhut Reaksi Cepat (SPORC))

Erwin Anton Teterissa, Bachrun Nurdjali, Sofyan Zainal


Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak Kalimantan Barat
Email : [email protected]

ABSTRACT
Disturbance to protected areas Nyiut Mountain Nature Reserve from the village who lives close
to the nature reserve, one of which is the village Sahan. People who want to meet the necessities
of life to have to deal with SPORC Brigade Bekantan officers, so this study aims to determine
the perception of community sahan village towards Satuan Polhut Reaksi Cepat (SPORC)
activities in Nyiut Mountain Nature Reserve and to determine the relationship between the level
of age, knowledge and cosmopolitan village with perception of community sahan village
towards Satuan Polhut Reaksi Cepat (SPORC) activities in Nyiut Mountain Nature Reserve. The
method used was a survey method with interview-assisted questionnaire. Determination of the
number of respondents using Slovin formula and its determination by purposive sampling. Data
analysis using Chi Square formula. Perception of community sahan village towards Satuan
Polhut Reaksi Cepat (SPORC) activities in Nyiut Mountain Nature Reserve tend to be different.
Data analysis showed 50.70% of the respondents are neutral, it is because they basically
support the SPORC Brigade Bekantan activities that preserve Nyiut Mountain Nature Reserve
but people also complained about the lack of SPORC Brigade Bekantan to dissemination and
outreach to the community Sahan Village. Independent variables that have a real relationship /
significant with the perception of community sahan village towards Satuan Polhut Reaksi Cepat
(SPORC) activities in Nyiut Mountain Nature Reserve is the level of knowledge, whereas that
does not have a real relationship / significant is the age level and the level of cosmopolitan
society.

Keywords: Perception, Sahan Village, SPORC Brigade Bekantan.

PENDAHULUAN Gunung Nyiut yang ditangani SPORC


Kegiatan illegal di dalam kawasan Brigade Bekantan terjadi di wilayah
Cagar Alam Gunung Nyiut seperti Desa Sahan. Tahun 2007 dan tahun
penebangan liar dan perambahan hutan 2010 SPORC Brigade Bekantan
yang dilakukan oleh masyarakat menangkap pelaku illegal logging yang
merupakan suatu upaya untuk sedang mengangkut kayu dari dalam
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. kawasan Cagar Alam Gunung Nyiut dan
Hal ini menjadi dilema di mana pada tahun 2012 SPORC Brigade
masyarakat desa yang berusaha Bekantan menangkap penebang dan
memenuhi kebutuhan hidup melakukan pemilik modal yang melakukan praktek
penebangan liar atau perambahan hutan illegal logging di kawasan Cagar Alam
dengan resiko mendapatkan tindakan Gunung Nyiut. SPORC Brigade
represif dari petugas SPORC Brigade Bekantan secara intensif melakukan
Bekantan Kalimantan Barat. Beberapa patroli pengamanan dan perlindungan
kasus peredaran kayu illegal dan hutan di Cagar Alam Gunung Nyiut
perambahan hutan di Cagar Alam yang jalur patrolinya melalui Desa
208
Sahan untuk menuju ke kawasan. Alat yang digunakan dalam
Keadaan ini tentu saja menimbulkan penelitian ini meliputi : kuesioner, alat
persepsi dalam masyarakat Desa Sahan tulis-menulis kamera, kalkulator dan
terhadap kegiatan pengamanan dan GPS. Metode yang digunakan dalam
perlindungan hutan di Cagar Alam penelitian ini adalah metode survey
Gunung Nyiut yang dilakukan oleh dengan teknik pengumpulan data
SPORC Brigade Bekantan. dilakukan secara langsung dengan
Dari uraian tersebut maka wawancara yang dibantu kuesioner.
penelitian ini bertujuan untuk Pengambilan responden dilakukan
mengetahui: dengan purposive sampling dengan
a. Persepsi masyarakat Desa Sahan kriteria: warga dusun setempat, sehat
terhadap kegiatan SPORC Brigade jasmani dan rohani, umur rata-rata 20-
Bekantan di Cagar Alam Gunung 60 tahun, sebagai kepala keluarga dan
Nyiut. berdomisili di dusun setempat minimal
b. Hubungan antara tingkat umur, 5 tahun. Sedangkan penentuan jumlah
pengetahuan dan kosmopolitan responden dilakukan dengan
dengan Persepsi masyarakat Desa menggunakan Rumus Slovin, yaitu:
Sahan mengenai kegiatan SPORC
Brigade Bekantan di Cagar Alam
Gunung Nyiut.
Dimana : n = Jumlah populasi
N = Jumlah sampel
METODOLOGI PENELITIAN e = Persentase ketidaktelitian
Penelitian ini dilaksanakan di yang masih dapat ditolerir (20%)
Desa Sahan yang terletak Kecamatan
Seluas Kabupaten Bengkayang dengan Berdasarkan perhitungan dengan
waktu penelitian selama 4 minggu mulai menggunakan Rumus Slovin didapat
dari tanggal 1 Mei 2013 hingga 31 Mei total 91 orang responden. Dari 91
2013. Ada empat dusun yang responden akan dilakukan uji validitas
masyarakatnya dijadikan responden, dan reliabilitas terhadap jawaban
yang letaknya dekat dengan kawasan kuesionernya dengan menggunakan
konservasi Cagar Alam Gunung Nyiut responden sebanyak 20 orang. Untuk
yaitu Dusun Melayang, Dusun Nibung, lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel
Dusun Panjak dan Dusun Sujah. 1.

Tabel 1. Jumlah Responden (Number of Respondents)


Jumlah Responden uji
Jumlah Jumlah
Nama Dusun Seluruh Validitas dan
KK Responden
Responden Reliabilitas
Dusun Melayang 239 23 6 17
Dusun Nibung 307 24 6 18
Dusun Panjak 151 22 4 18
Dusun Sujah 172 22 4 18
Jumlah 869 91 20 71
2092
Uji coba kuesioner terhadap 20 (dua Keterangan :
puluh) sampel responden penelitian ri = Reliabilitas internal seluruh instrumen

bertujuan untuk mengetahui validitas rb = Korelasi product moment antara belahan


dan reliabilitas alat ukur yang pertama dan kedua
digunakan. Sandjaja dan Heriyanto
(2006) mengatakan validitas suatu Setelah dilakukan uji reliabilitas
penelitian sering dipertanyakan orang, didapatkan hasil perhitungan bahwa
bila hasil suatu penelitian dianggap Nilai r11: 0,647 > r tabel (0,01): 0,561
tidak valid (sahih) maka orang berarti kuesioner tersebut “Sangat
menganggap penelitian tersebut kurang Reliabel”.
bermanfaat. Uji validitas dilakukan Menurut Kerlinger (2002) dalam
dengan menghitung korelasi dari setiap Ratna (2010) variabel berhubungan erat
pertanyaan dengan skor total yang dengan konsep sebab di satu pihak
menggunakan rumus korelasi product variabel didefinisikan sebagai konsep
moment (Sugiyono, 2011), yaitu : atau konstruk yang dapat dipahami
secara empiris, di pihak lain variabel
adalah konsep atau konstruk yang
Keterangan : N = Jumlah responden memiliki sejumlah nilai. Dalam
X = Skor pertanyaan penelitian ini, variabel yang digunakan
belahan genap dikelompokkan menjadi dua bagian,
Y = Skor pertanyaan
yaitu:
belahan ganjil
rxy = Koefisien korelasi a. Variabel Terikat, yaitu persepsi
masyarakat Desa Sahan terhadap
Dari jawaban kuesioner terhadap 20 kegiatan SPORC Brigade Bekantan
responden, setelah dilakukan uji di Cagar Alam Gunung Nyiut.
validitas didapatkan hasil perhitungan Persepsi dapat dikelompokkan
menjadi 3 kategori :
bahwa nilai rxy: 0,478633 > r tabel
- Positif, jika rata-rata dari skor
(0,05): 0,444 berarti kuesioner tersebut
pertanyaan > 3,5
“Valid”.
- Netral, jika nilai rata-rata dari
Reliabilitas adalah indeks yang
skor pertanyaan terletak diantara
menunjukkan suatu alat pengukuran
2,5 - 3,5.
dapat diandalkan, sehingga dengan
- Negatif, jika nilai rata-rata dari
menggunakan uji ini diketahui tingkat
skor pertanyaan < 2,5.
konsentrasi dari pengukuran yang
b. Variabel Bebas, yaitu tingkat umur,
dilakukan. Uji reliabilitas dengan
tingkat pengetahuan dan tingkat
menggunakan rumus Spearman-Brown
kosmoplitan. Tingkat umur dapat
(Sugiyono, 2011), yaitu :
dikelompokkan menjadi beberapa 3
ri = 2 rb kategori :
1 + rb - Usia muda jika berumur 20-34
tahun.

2101
- Dewasa jika berumur 35-49 pernah/negatif diberi skor 2 dan sangat
tahun. tidak setuju/tidak pernah diberi skor 1
- Lanjut usia jika berumur 50-64 (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian ini
tahun. Skala Likert yang digunakan sebanyak
Sedangkan tingkat pengetahuan 5 tingkat, untuk mengukur pertanyaan
dan tingkat kosmopolitan dapat positif dinilai dengan angka sebagai
dikelompokkan menjadi 3 kategori : berikut: a = 5, b = 4, c = 3, d = 2 dan e =
- Tinggi, jika rata-rata nilai dari 1. Sedangkan untuk skor pertanyaan
skor pertanyaan mengenai tingkat negatif adalah kebalikan dari skor
pengetahuan > 3,5. pertanyaan positif yaitu: a = 1, b = 2, c
- Sedang, jika rata-rata nilai dari = 3, d = 4 dan e = 5. Analisis data
skor pertanyaan mengenai tingkat dilakukan dengan menggunakan rumus
pengetahuan antara 2,5 – 3,5. Chi Kuadrat sebagai berikut:
- Rendah, jika rata-rata nilai dari
skor pertanyaan mengenai tingkat
pengetahuan < 2,5.
Data yang diperoleh dalam Keterangan : X2 = Chi Kuadrat
penelitian ini masih berupa data Fo = Frekwensi yang
kualitatif kemudian diubah dalam diperoleh dari hasil survey
bentuk kuantitatif. Tanggapan Ft = Frekwensi yang
responden dinyatakan dalam bentuk diharapkan
rentang jawaban mulai dari sangat tidak
setuju sampai sangat setuju.
(Mulyatiningsih, 2012). Untuk Dimana : n = Jumlah sampel
keperluan analisis kuantitatif, maka Untuk memudahkan dalam
jawaban dapat diberi skor misalnya: perhitungan Chi Kuadrat maka data
sangat setuju/selalu/sangat positif diberi dimasukkan ke dalam Tabel 2 sebagai
skor 5, setuju/sering/positif diberi skor berikut :
4, ragu-ragu/kadang-kadang/netral
diberi skor 3, tidak setuju/hampir tidak
Tabel 2. Tabel Perhitungan Chi Kuadrat Untuk Hipotesis Deskriptif (Calculation of Chi
Square For Descriptive Hypothesis)
2 (fo-ft)2
Persepsi fo Ft fo-ft (fo-ft)
Ft
Positif
Netral
Negatif
Jumlah

2
211
Untuk dapat mengetahui adanya diperoleh ditabulasikan ke dalam Tabel
hubungan antara variabel terikat dan 3 sebagai berikut :
variabel bebas, maka data yang
Tabel 3. Tabel Perhitungan Chi Kuadrat Untuk Hipotesis Asosiatif (Calculation of Chi
Square For Associative Hypothesis)
Variabel Variabel (fo-ft)2
fo ft fo-ft (fo-ft)2
Terikat Bebas Ft
Positif kategori
Netral kategori
Negatif kategori
Jumlah

Dalam pengujian hipotesis perlu


diketahui kriteria untuk mengetahui HASIL DAN PEMBAHASAN
apakah hipotesis diterima atau ditolak Frekuensi responden berdasarkan
dengan pengujian kriteria sebagai persepsi masyarakat Desa Sahan
berikut : jika X2 hitung ≥ X2tabel, maka terhadap kegiatan SPORC Brigade
terima Ha, tolak Ho; jika X2hitung < Bekantan dapat dilihat pada Tabel 4.
X2tabel, maka terima Ho, tolak Ha.

Tabel 4. Frekuensi Responden Berdasarkan Persepsi Masyarakat Terhadap Kegiatan


SPORC Brigade Bekantan (Frequency of Respondents by Perception
Community Toward SPORC Brigade Bekantan Activities)
Persepsi Frekuensi (%)
Positif 23 32,40
Netral 36 50,70
Negatif 12 16,90
Total 71 100,00

Dari hasil uji Chi Kuadrat dengan demikian hipotesis yang digunakan
derajat bebas (dk) = 2 pada taraf adalah terima Ha dan tolak Ho.
signifikan 5 % diperoleh nilai χ² hitung Sebagian besar responden (50,70%)
= 12,20 > χ² tabel = 5,991. Hasil memiliki persepsi yang cenderung
perhitungannya membuktikan bahwa netral terhadap kegiatan SPORC
persepsi masyarakat Desa Sahan Brigade Bekantan, masyarakat Desa
terhadap kegiatan SPORC Brigade Sahan mendukung dan tidak merasa
Bekantan di Cagar Alam Gunung Nyiut keberatan dengan kegiatan SPORC
adalah cenderung berbeda, hal ini Brigade Bekantan di Cagar Alam
disebabkan masing-masing memiliki Gunung Nyiut namun di sisi lain
pengalaman yang berbeda terhadap masyarakat Desa Sahan juga
kegiatan SPORC Brigade Bekantan mempermasalahkan SPORC Brigade
yang dilihatnya, didengar maupun Bekantan yang kurang melakukan
diikuti secara langsung. Dengan
2
212
sosialisasi dan penyuluhan terhadap kegiatan SPORC Brigade Bekantan di
masyarakat di Desa Sahan. Cagar Alam Gunung Nyiut dapat dilihat
Hubungan antara tingkat umur pada Tabel 5.
dengan persepsi masyarakat terhadap

Tabel 5. Persepsi Masyarakat Terhadap Kegiatan SPORC Brigade Bekantan


Berdasarkan Tingkat Umur Masyarakat (Perception Community Toward
SPORC Brigade Bekantan Activities Based on the age level Community)
Umur
Persepsi Usia Jumlah %
Usia Usia
% % %
Muda Dewasa Lanjut
Positif 10 43,48 5 16,66 8 44,44 23 32,40
Netral 12 52,17 17 56,67 7 38,89 36 50,70
Negatif 1 4,35 8 26.67 3 16,67 12 16,90
Jumlah 23 100,00 30 100,00 18 100,00 71 100,00

Hasil uji Chi Kuadrat dengan memiliki persespsi yang netral terhadap
derajat bebas (dk) = 4 pada taraf kegiatan SPORC Brigade Bekantan.
signifikan 5 % diperoleh nilai χ² hitung Pada kedua kategori usia tersebut
= 8,523 < χ² tabel = 9,488. Dari hasil menganggap bahwa kegiatan SPORC
perhitungan tersebut dapat diketahui Brigade Bekantan perlu dilakukan
bahwa tidak ada hubungan yang secara intensif untuk menjaga
signifikan antara tingkat umur kelestarian kawasan cagar alam
responden dengan persepsi masyarakat sehingga pada saat mereka beranjak tua
Desa Sahan terhadap kegiatan SPORC masih bisa menikmati manfaat hutan
Brigade Bekantan di Cagar Alam dari Cagar Alam Gunung Nyiut.
Gunung Nyiut. Dapat juga dikatakan Hubungan antara tingkat
bahwa tingkat persepsi masyarakat tidak pengetahuan dengan persepsi
dipengaruhi oleh faktor umur masyarakat terhadap kegiatan SPORC
responden. Dengan demikian hipotesis Brigade Bekantan di Cagar Alam
yang digunakan adalah terima Ho dan Gunung Nyiut dapat dilihat pada Tabel
tolak Ha. Responden pada kategori usia 6.
muda dan usia dewasa cenderung
Tabel 6. Persepsi Masyarakat Terhadap Kegiatan SPORC Brigade Bekantan
Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Masyarakat (Perception Community
Toward SPORC Brigade Bekantan Activities Based on the level of public
knowledge)
Pengetahuan Jumlah %
Persepsi
Tinggi % Sedang % Rendah %
Positif 9 33,33 8 36,36 6 27,28 23 32,40
Netral 16 59,26 6 27,28 14 63,63 36 50,70
Negatif 2 7,41 8 36,36 2 9,09 12 16,90
Jumlah 27 100,00 22 100,00 22 100,00 71 100,00

2
213
Berdasarkan hasil uji Chi Kuadrat umumnya telah mengetahui aktivitas
dengan derajat bebas (dk) = 4 pada taraf SPORC Brigade Bekantan yang sering
signifikan 5 % diperoleh nilai χ² hitung ke Cagar Alam Nyiut dan mereka juga
= 10,954 > χ² tabel = 9,488. Dari hasil merasa bahwa petugas SPORC Brigade
perhitungan tersebut dapat diketahui Bekantan kurang melakukan sosialisasi
bahwa ada hubungan yang signifikan dan penyuluhan kepada masyarakat.
antara tingkat pengetahuan responden Hubungan antara tingkat
dengan persepsi masyarakat Desa Sahan kosmopolitan dengan persepsi
terhadap kegiatan SPORC Brigade masyarakat terhadap kegiatan SPORC
Bekantan di Cagar Alam Gunung Nyiut. Brigade Bekantan di Cagar Alam
Dengan demikian hipotesis yang Gunung Nyiut dapat dilihat pada Tabel
digunakan adalah terima Ha dan tolak 7.
Ho. Masyarakat Desa Sahan pada

Tabel 7. Persepsi Masyarakat Terhadap Kegiatan SPORC Brigade Bekantan


Berdasarkan Tingkat Kosmopolitan Masyarakat (Perception Community
Toward SPORC Brigade Bekantan Activities Based on the level of a
cosmopolitan society)
Kosmopolitan Jumlah %
Persepsi
Tinggi % Sedang % Rendah %
Positif 9 42,86 6 22,22 8 34,78 23 32,40
Netral 7 33,33 17 62,96 12 52,17 36 50,70
Negatif 5 23,81 4 14,81 3 13,04 12 16,90
Jumlah 21 100,00 27 100,00 23 100,00 71 100,00

Dari hasil uji Chi Kuadrat dengan Brigade Bekantan menyebabkan


derajat bebas (dk) = 4 pada taraf minimnya informasi yang didapat oleh
signifikan 5 % diperoleh nilai χ² hitung masyarakat Desa Sahan.
= 4,537 < χ² tabel = 9,488. Dari hasil
perhitungan tersebut dapat diketahui KESIMPULAN DAN SARAN
bahwa tidak ada hubungan yang Kesimpulan
signifikan antara tingkat kosmopolitan Berdasarkan hasil analisa data di
responden dengan persepsi masyarakat Desa Sahan, Kecamatan Seluas,
Desa Sahan terhadap kegiatan SPORC Kabupaten Bengkayang dapat
Brigade Bekantan di Cagar Alam disimpulkan sebagai berikut :
Gunung Nyiut. Dengan demikian 1. Persepsi masyarakat Desa Sahan
hipotesis yang digunakan adalah terima terhadap kegiatan SPORC Brigade
Ho dan tolak Ha. Tingkat kosmopolitan Bekantan di Cagar Alam Gunung
masyarakat Desa Sahan pada umumnya Nyiut cenderung berbeda,
tinggi untuk menerima informasi- dikarenakan masing-masing
informasi baik dari luar maupun dari responden memiliki pengalaman
dalam masyarakat itu sendiri. yang berbeda mengenai SPORC
Kurangnya penyuluhan dari SPORC Brigade Bekantan. Sebagian besar
1
214
persepsi masyarakat Desa Sahan kerjasama dan koordinasi dengan
adalah netral karena mereka Aparatur Desa Sahan, tokoh-tokoh
mendukung kegiatan SPORC dan masyarakat setempat sehingga
Brigade Bekantan yang menjaga SPORC Brigade Bekantan ke
kelestarian Cagar Alam Gunung depannya bisa meningkatkan tingkat
Nyiut, namun masyarakat juga pengetahuan masyarakat Desa Sahan
mengeluhkan SPORC Brigade terhadap upaya-upaya dan kegiatan
Bekantan yang kurang melakukan yang dilakukan SPORC Brigade
sosialisasi dan penyuluhan kepada Bekantan dalam menjaga kelestarian
masyarakat Desa Sahan. Cagar Alam Gunung Nyiut.
2. Variabel bebas yang memiliki
hubungan yang signifikan dengan DAFTAR PUSTAKA
persepsi masyarakat Desa Sahan
Mulyatiningsih E. 2012. Metode
mengenai kegiatan SPORC Brigade
Penelitian Terapan Bidang
Bekantan di Cagar Alam Gunung Pendidikan. Alfabeta. Bandung.
Nyiut adalah tingkat pengetahuan.
Sedangkan tingkat umur dan tingkat Ratna N. K. 2010. Metodologi
kosmopolitan tidak memiliki Penelitian Kajian Budaya dan
hubungan yang signifikan. Ilmu-ilmu Sosial Humaniora Pada
Saran Umumnya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
1. Dilihat dari persepsi masyarakat
Desa Sahan terhadap kegiatan Sandjaja B. dan Heriyanto A. 2006.
SPORC Brigade Bekantan di Cagar Panduan Penelitian. Prestasi
Alam Gunung Nyiut cenderung Pustakaraya. Jakarta.
netral, maka perlu upaya-upaya dari
SPORC Brigade Bekantan untuk Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
meningkatkan kegiatan sosialisasi Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
dan penyuluhan kepada masyarakat
Alfabeta. Bandung.
di Desa Sahan.
2. SPORC Brigade Bekantan
diharapkan dapat meningkatkan

215
2

You might also like