Story The Golden Snail

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

The Golden Snail

Scene 1

Long time ago, In Daha Kingdom, lived two beautiful girls named Dewi Kirana dan Dewi
Galuh.

The King: “Dewi Kirana, tomorrow you will enganged with Raden Inu Kertapati from
Kahuripan Kingdom.”

Dewi Galuh : “what?”

Dewi Kirana : “yes, my father I will do it for our kingdom, for you, and for my love.”

Dewi Galuh : “why do not me? This is nor fair for me!”

The day when Dewi Kirana enganged with a kind and wise person from Kahuripan
Kingdom named Raden Inu Kertapati.

The King: “ladies and gantleman! today, my daughter Dewi Kirana enganged with Raden
Inu Kertapati. May they will be happy until the end of time and they will marry one month
after this moment.”

Inu Kertapati : “thanks a lot, Dewi Kirana. I will always love and prevent mu forever.”

Dewi Kirana : “I just can give my heart for you. Thank you so much.” 

The ceremonial was end. Dewi Galuh felt envy, then she went to a witch.

Dewi Galuh : “hey nyai, I very envy with Kirana because she enganged with Inu Kertapati.
Bost her into something really disguisting and keep away from Inu Kertapati.”

The Witch : “yes your majesty. I will do.”

Scene 2

The witch and Dewi Galuh met Dewi Kirana who was walking alone outside the palace.

Dewi Kirana : “what happend, Galuh. Who is she?”

The Witch : “don’t ask a lot of questions!”

The witch read a magic formula, Dewi Kirana turned into a gold snail.

Dewi Galuh: “look sharp! Throw it to the river. Good bye, Kirana. I will arrogate Inu
Kertapati from your self.”

Scene 3

One day, a old woman looking for fish in the river.

The Old Woman: “nothing fish for me? Hah! What is this? Gold snail? So beautiful.

( then, the old woman back to home and put the gold snail into the crock.)
Scene 4

the next day, the old woman went to the river to catch some fish. When she back to
home, she was surprised because saw a lot ofdelicious on her table.

The Old Woman: “Oh my God!  who would have sent all of this food? Thank you so
much.” (the old woman, ate all of that food. The same thing happened everyday.)

Scene 5

The old woman very curious where all the food came. She pretended to went to the river
and peeked from behind the house. 

The Old Woman: “ha?” “who are you girl?”

(the old woman surpriesed when looked the golden snail change into beutiful girl who
was cooking for her and then the old woman entered to the kitchen.)

Dewi Kirana: “I’m a princess from Daha Kingdom. A witch envoy my sister change me
into a golden snail because she was envy with me.”

after that, Dewi Kirana changed again into the golden snail and the old woman greatly
amazed.

Scene 6

Raden Inu Kertapati looked for Dewi Kirana with turned into ordinary people. And then
he met a raven which was a wicth.

The Witch : “let me show you the way to find Dewi Kirana.”

Inu Kertapati : “you know it? (the rave keep nodding.) okay,let’s go!.”

The rave showed the wrong way to Inu Kertapati.

Scene 7

Along the way, they met a hungry old man.

Inu Kertapati : “so pity. It’s a bit for you..”

The Old Man : “thanks a lot, boy. You are so kind with me.”

The old man was having magic. He immediately hit the rave with his stick. The rave was
destroyed.

The Witch : “aaaaaaa!!”

The Old Man : “it is incarnation of the witch. It will mislead your way. Let me accompany
you. ”
Scene 8

They arrived at a hut in the Dadapan village to asked for some water to drink.

Inu Kertapati : “excuse me.”

The Old Man: “may I ask for some water?”

The Old Woman: “of course,wait a minute.”

The Old Man: “okay.”

Inu Kertapati saw Dewi Kirana from the window.

Inu Kertapati : “this is you, Dewi Kirana?”

Dewi Kirana turned.

Dewi Kirana : “raden Inu Kertapati?” (embrace)

The curse was gone. The old man and the old woman come happy with their meeting.
And they back to the pallace.

Scene 9

They arrived at the pallace.

Dewi Kirana : “you are very cruel, Galuh.”

Inu Kertapati : “you will get a punishment from the king.”

Dewi Galuh: “what do you mean?this is immposible!


You! You!you! dewi kirana! No! It’s immposible........”

Dewi Galuh run away from the pallace and plunged into the revine.

Scene 10

Inu Kertapati dan Dewi Kirana merried

Dewi Kirana : “kanda, I feel so happy.”

Inu Kertapati : “me too, dinda.”

The old man and the old woman who very kind with them also stayed at the pallace. All
of they, lived happily ever after.
TERJEMAHAN

Siput Emas

Adegan 1

Dahulu kala, Di Kerajaan Daha, hiduplah dua gadis cantik bernama Dewi Kirana dan Dewi
Galuh.

Raja : “Dewi Kirana, besok kamu akan bertunangan dengan Raden Inu Kertapati dari
Kerajaan Kahuripan.”

Dewi Galuh : “apa?”

Dewi Kirana : “ya, ayahku, aku akan melakukannya untuk kerajaan kita, untukmu, dan
untuk cintaku.”

Dewi Galuh : “kenapa bukan aku? Ini juga tidak adil untukku!”

Hari dimana Dewi Kirana bertunangan dengan seorang yang baik hati dan bijaksana dari
Kerajaan Kahuripan bernama Raden Inu Kertapati.

Raja: “Nyonya dan gantleman! hari ini, putri saya Dewi Kirana bertunangan dengan
Raden Inu Kertapati. Semoga mereka bahagia sampai akhir zaman dan mereka akan
menikah satu bulan setelah momen ini.”

Inu Kertapati : “terima kasih banyak, Dewi Kirana. Aku akan selalu mencintai dan
mencegah mu selamanya.”

Dewi Kirana : “Aku hanya bisa memberikan hatiku untukmu. Terima kasih banyak."

Upacara telah berakhir. Dewi Galuh merasa iri, lalu dia pergi ke dukun.

Dewi Galuh : “hai nyai, aku sangat iri dengan Kirana karena dia bertunangan dengan Inu
Kertapati. Borong dia menjadi sesuatu yang sangat menyamar dan jauhkan dari Inu
Kertapati.”

Penyihir : “ya yang mulia. akan saya lakukan.”

Adegan 2

Penyihir dan Dewi Galuh bertemu dengan Dewi Kirana yang sedang berjalan sendirian di
luar istana.

Dewi Kirana : “apa yang terjadi, Galuh. Siapa dia?"

Sang Penyihir : “jangan banyak tanya!”

Penyihir membacakan mantra, Dewi Kirana berubah menjadi keong emas.

Dewi Galuh : “lihat tajam! Membuangnya ke sungai. Selamat tinggal, Kirana. Aku akan
merebut Inu Kertapati dari dirimu.”
Adegan 3

Suatu hari, seorang wanita tua mencari ikan di sungai.

Wanita Tua: “tidak ada ikan untukku? Hah! Apa ini? Keong emas? Sangat cantik.

(lalu, wanita tua itu kembali ke rumah dan memasukkan keong emas ke dalam
tempayan.)

Adegan 4

keesokan harinya, wanita tua itu pergi ke sungai untuk menangkap ikan. Ketika dia
kembali ke rumah, dia terkejut karena melihat banyak makanan enak di mejanya.

Wanita Tua: “Ya Tuhan! siapa yang akan mengirim semua makanan ini? Terima kasih
banyak." (Wanita tua itu, memakan semua makanan itu. Hal yang sama terjadi setiap
hari.)

Adegan 5

Wanita tua itu sangat penasaran darimana semua makanan itu berasal. Dia berpura-
pura pergi ke sungai dan mengintip dari belakang rumah.

Wanita Tua: “ha?” "siapa kamu perempuan?"

(wanita tua itu terkejut ketika melihat keong mas berubah menjadi gadis cantik yang
sedang memasak untuknya dan kemudian wanita tua itu masuk ke dapur.)

Dewi Kirana: “Saya seorang putri dari Kerajaan Daha. Penyihir utusan kakakku
mengubahku menjadi keong emas karena dia iri padaku.”

setelah itu, Dewi Kirana berubah lagi menjadi keong mas dan wanita tua itu sangat
takjub.

Adegan 6

Raden Inu Kertapati mencari Dewi Kirana dengan berubah menjadi manusia biasa. Dan
kemudian dia bertemu seekor burung gagak yang merupakan wicth.

Penyihir : “mari kutunjukkan jalan untuk menemukan Dewi Kirana.”

Inu Kertapati : “kamu tahu? (rave terus mengangguk.) oke, ayo pergi!.”

Rave menunjukkan cara yang salah kepada Inu Kertapati.

Adegan 7

Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan seorang lelaki tua yang lapar.

Inu Kertapati : “sayang sekali. Ini sedikit untukmu..”

Pak Tua : “terima kasih banyak, Nak. Kamu sangat baik padaku.”

Orang tua itu memiliki sihir. Dia segera memukul rave dengan tongkatnya. Rave
dihancurkan.

Penyihir : “aaaaaaaa!!”

Pak Tua : “itu adalah titisan dari penyihir. Ini akan menyesatkan jalan Anda. Biarkan aku
menemanimu. ”

Adegan 8

Mereka tiba di sebuah gubuk di desa Dadapan untuk meminta air minum.

Inu Kertapati : “permisi.”

Pak Tua: “bolehkah saya minta air?”

Wanita Tua: “tentu saja, tunggu sebentar.”

Pak Tua: “oke.”

Inu Kertapati melihat Dewi Kirana dari jendela.

Inu Kertapati : “ini kamu, Dewi Kirana?”

Dewi Kirana menoleh.

Dewi Kirana : “raden Inu Kertapati?” (merangkul)

Kutukan itu hilang. Pria tua dan wanita tua itu senang dengan pertemuan mereka. Dan
mereka kembali ke istana.

Adegan 9

Mereka tiba di istana.

Dewi Kirana : “kamu sangat kejam, Galuh.”

Inu Kertapati : “kamu akan mendapat hukuman dari raja.”

Dewi Galuh: “apa maksudmu? ini tidak mungkin!


Anda! Anda! Anda! dewi kirana! TIDAK! Itu tidak mungkin........”

Dewi Galuh lari dari keraton dan terjun ke revi.

Adegan 10

Inu Kertapati dan Dewi Kirana menikah

Dewi Kirana : “kanda, aku merasa sangat bahagia.”

Inu Kertapati : “aku juga, dinda.”

Pria tua dan wanita tua yang sangat baik dengan mereka juga tinggal di istana. Mereka
semua, hidup bahagia selamanya.

You might also like