Dampak Tindak Pidana Cyberbullying Terhadap Korban Dan Pelaku Ditinjau Dari Perspektif Viktimologi Dan Kriminologi
Dampak Tindak Pidana Cyberbullying Terhadap Korban Dan Pelaku Ditinjau Dari Perspektif Viktimologi Dan Kriminologi
Dampak Tindak Pidana Cyberbullying Terhadap Korban Dan Pelaku Ditinjau Dari Perspektif Viktimologi Dan Kriminologi
Dippo Alam
Fakultas Hukum, Universitas Islam Syekh-Yusuf
[email protected]
Abstract
In Indonesia, almost everyone has a gadget or more specifically, a smart cellular phone that is
connected to the internet network very easily. Cyberbullying is a way of bullying that involves
sophisticated digital technology, which almost always uses the internet as a tool. Cyberbullying is
characterized by aggressive behavior carried out by a person or several people using electronic media
services including the internet, which is carried out continuously, where the target victim is someone
who is considered weak or unable to fight back. The forms of cyberbullying are usually in the form of
ridicule, insults, threats or intimidation. The perpetrators of cyberbullying have the motivation to take
these actions in the form of anger and revenge, frustration, wanting to be the center of attention of the
surrounding environment, mere entertainment, or even just joking with the victim. Victims of
cyberbullying often experience a number of psychological problems to even think of committing
suicide. The problems that arise are how severe the cyberbullying behavior is in damaging the victim's
psychology and/or physical appearance from the perspective of victimology and how to mitigate
cyberbullying and take action against the perpetrators from a criminological perspective. The author
conducted a qualitative research in which this research is descriptive analytical. Victims of
cyberbullying have committed suicide. If it turns out that cyberbullying is felt to be very worrying, then
what needs to be done is to capture a screen display containing bullying carried out on social media,
be it via a smartphone or computer, then report it to the police. Victims of cyberbullying should receive
treatment from professionals such as psychologists, psychiatrists, even the police and the Witness and
Victim Protection Agency. The author recommends appropriate punishment for perpetrators who
openly cyberbullying in accordance with the ITE Law, because some of them do not regret and even
enjoy their actions.
Abstrak
Di Indonesia, hampir setiap orang memiliki gawai atau yang lebih spesifik yaitu telepon seluler pintar
yang terhubung ke dalam jaringan internet dengan sangat mudah. Cyberbullying adalah suatu cara
untuk melakukan perundungan yang melibatkan kecanggihan teknologi digital, yang hampir selalu
menggunakan internet sebagai sarananya. Cyberbullying ditandai dengan keagresifan perilaku yang
diperbuat oleh seseorang atau beberapa orang dengan menggunakan jasa media elektronik termasuk
internet, yang terus-menerus dilakukan secara berkelanjutan, di mana target korbannya adalah
seseorang yang dianggap lemah atau tidak mampu melawan. Bentuk-bentuk cyberbullying biasanya
11
“Supremasi Hukum” Volume 18 Nomor 1, Januari 2022 Dippo Alam
berupa ejekan, hinaan, ancaman atau intimidasi. Pelaku cyberbullying memiliki motivasi untuk
melakukan tindakan tersebut berupa rasa amarah dan dendam, frustrasi, ingin menjadi pusat perhatian
lingkungan sekitar, hiburan belaka, atau bahkan hanya mencandai korbannya. Korban cyberbullying
seringkali mengalami sejumlah masalah psikologis hingga bahkan terlintas pikiran untuk bunuh diri.
permasalahan yang mengemuka adalah seberapa parahnya perilaku cyberbullying dalam merusak
psikologi dan atau fisik korban ditinjau dari perspektif viktimologi dan bagaimana mitigasi
cyberbullying dan menindak pelakunya ditinjau dari perspektif kriminologi. Penulis melakukan
penelitian kualitatif di mana penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Korban cyberbullying ada yang
bunuh diri. Apabila ternyata cyberbullying dirasa sudah sangat mengkhawatirkan, maka yang perlu
dilakukan adalah menangkap tampilan layar yang memuat perundungan yang dilakukan di media
sosial, baik itu melalui telepon pintar, atau komputer, kemudian melaporkannya kepada polisi. Sudah
sepatutnya korban cyberbullying mendapat penanganan dari para profesional seperti psikolog, psikiater,
bahkan kepolisian dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban. Penulis merekomendasikan
pemidanaan yang tepat bagi para pelaku yang dengan terang-terangan melakukan cyberbullying sesuai
dengan UU ITE, karena sebagian dari mereka tidak menyesali dan bahkan menikmati tindakan mereka.
12
“Supremasi Hukum” Volume 18 Nomor 1, Januari 2022 Dippo Alam
bullying biasanya berupa ejekan, hinaan, dewasa, dan pelakunya bukan dari kalangan
ancaman atau intimidasi, atau perbuatan lain anak dan remaja semata, tetapi juga sesama
yang membuat anak tersebut malu atau tersebar orang dewasa. Hal ini dialami pula diantaranya
aibnya di platform chatting, ponsel, atau plat- oleh para selebritas atau aktor dan aktris di
form media sosial lainnya. Para pelaku cyber- Indonesia, dan beberapa di antara korbannya
bullying memiliki motivasi untuk melakukan terkena dampak kesehatan yang cukup serius.5
tindakan tersebut berupa rasa amarah dan Beberapa perbuatan yang dapat dikate-
dendam, frustrasi, ingin menjadi pusat per- gorikan sebagai cyberbullying adalah diantara-
hatian lingkungan sekitar, hiburan belaka, atau nya pengancaman, berpura-pura menjadi sese-
bahkan hanya mencandai korbannya.2 orang untuk menyuruh atau memaksa korban
Penulis mensinyalir bahwa ada kemung- untuk melakukan perbuatan tercela, menyebar-
kinan sebagian perundung memiliki motif yang kan berita bohong atau hoaks, melakukan ujar-
sifatnya ekstrem, semisal ingin menaklukkan an kebencian terhadap korban, atau membagi-
otoritas yang berkuasa seperti guru, orang tua, kan konten negatif atau konten yang membaha-
atau bahkan pihak kepolisian. Tujuannya ada- yakan korban maupun orang lain, termasuk
lah supaya para otoritas tersebut tunduk kepada informasi pribadi korban yang berpotensi
para perundung dan mereka menganggap menjadikan korban merasa malu, terhina, dan
mereka memiliki kuasa yang lebih besar direndahkan.6
dibandingkan para otoritas tersebut. Hal ini Para pelaku cyberbullying, termasuk me-
dipicu oleh perasaan superior yang bergejolak reka yang masih anak-anak dan remaja, secara
karena usia mereka yang masih muda. Perasaan umum mencari korban yaitu orang-orang atau
penting untuk menunjukkan diri mereka itu anak-anak yang dianggap lemah, tidak mampu
lebih kuat dan berkuasa daripada otoritas melawan, dan pasrah ketika dirundung, baik di
tersebut ditunjukkan dengan cara melakukan dunia nyata maupun di dunia maya. Pelaku
berbagai aksi kriminalitas, seperti tawuran biasanya termasuk anak-anak yang senang
pelajar 3 , penyalahgunaan narkotika, hubungan menguasai anak-anak lain dan biasanya para
seks bebas, dan melakukan cyberbullying. pelaku menganggap dirinya lebih hebat atau
Perwakilan UNICEF, Anggela Kearney lebih kuat, lebih tinggi derajat sosialnya, lebih
mengungkapkan bahwa sebagian besar anak- populer di antara teman-teman yang lain.
anak Indonesia telah terlibat dalam cyber- Sedangkan korbannya adalah para anak-anak
bullying, yaitu sebagai korban. Hal ini senada atau remaja yang sering dihina dan diper-
dengan beberapa negara lain, di mana cyber- malukan oleh para perundung karena beragam
bullying kerap menimpa anak-anak. 4 Di lain kekurangan yang ada pada dirinya seperti
sisi, cyberbullying dapat pula menimpa orang penampilan, jenis dan warna kulit korban,
status ekonomi dan sosial keluarga, atau
2
Reno Khoerudin Mufid, Apa Itu Cyber Bulliying,
5
https://biroumumpbj.kemdikbud.go.id/web/berita-apa- Lembaga Bantuan Hukum Pengayoman, Jerat Pidana
itu-cyber-bulliying.html, diakses tanggal 11 Oktober Bagi Pelaku Cyberbullying Aktor atau Aktris di Media
2021. Sosial, https://lbhpengayoman.unpar.ac.id/jerat-pidana-
3
Ibid. bagi-pelaku-cyberbullying-aktor-atau-aktris-di-media-
4
Kominfo, Sebagian Besar Anak-Anak dan Remaja sosial/, diakses tanggal 11 Oktober 2021.
6
Indonesia akses internet secara teratur, Valmai Alzena Karla, Korban Cyberbullying Harus
https://kominfo.go.id/content/detail/3838/sebagian- Berani Bersikap, Laporkan!, https://nasional.tempo.co/
besar-anak-anak-dan-remaja-indonesia-akses-internet- read/1501955/korban-cyberbullying-harus-berani-
secara-teratur/0/berita_satker, diakses tanggal 11 bersikap-laporkan/full&view=ok, diakses tanggal 11
Oktober 2021. Oktober 2021.
13
“Supremasi Hukum” Volume 18 Nomor 1, Januari 2022 Dippo Alam
pembawaan yang terlihat pada diri mereka. suatu penjatuhan pidana kepada terdakwa.
Akan tetapi sering pula korban cyberbullying Manfaat utama dari teori relatif ini adalah
merupakan anak yang populer, pintar secara untuk memberikan kepastian bahwa delik yang
akademik dan atau bakat yang dimiliki, sehing- sama tidak akan terjadi lagi di masa yang akan
ga membuat mereka menonjol di lingkungan datang.11
pendidikan atau lingkungan pergaulan. Hal Niniek Suparni memiliki pendapat ber-
tersebut membuat rasa iri dan dengki muncul beda, beliau menyatakan bahwa hukum pidana
dalam diri pelaku cyberbullying yang sering- tidak dirumuskan semata-mata untuk membuat
kali merupakan teman satu kelas, satu sekolah, pelaku menderita dan juga menjadi jera dan
atau teman bermain di rumah. Hal ini memicu tidak mengulangi delik serupa atau delik
pelaku cyberbullying untuk melancarkan aksi- apapun, tetapi ada tujuan lain dari hukum
nya, terlebih lagi cyberbullying lebih mudah pidana, yaitu agar pelaku dapat kembali
dilakukan karena pelaku dapat bersembunyi di menjalani hidup di tengah masyarakat, dan
balik gawai dan memungkinkan untuk tidak kembali beraktivitas layaknya masyarakat lain
terlacak oleh korban dan juga pihak otoritas.7 pada umumnya dengan menaati hukum yang
Dari uraian di atas, maka dapat diketahui berlaku. 12 Sedangkan hakikat lain dari pidana
bahwa cyberbullying merupakan jenis kejahat- menurut Hulsman adalah supaya ada ketertiban
an yang secara sengaja diperbuat oleh perun- dalam masyarakat, dan terdapat dua tujuan
dung dengan tujuan untuk membuat korban utama dalam penerapan hukum pidana, yaitu
menderita,8 yang dapat dikatakan baru muncul mengenai pengaruh dalam bertingkah laku,
sebagai konsekuensi perkembangan zaman, juga hukum pidana sebagai salah satu sarana
khususnya perkembangan internet dan media dalam menyelesaikan konflik-konflik terten-
sosial. Korban cyberbullying seringkali menga- tu.13 Menurut Andi Hamzah, Pemidanaan ada-
lami sejumlah masalah psikologis hingga lah penjatuhan pidana atau penghukuman. Ada
bahkan terlintas pikiran untuk bunuh diri.9 dua arti pemidanaan. Arti yang pertama adalah
Karena cyberbullying merupakan tindak dalam arti umum, berkaitan dengan pembentuk
kejahatan, maka sudah sepantasnya pelaku peraturan perundang-undangan mengenai pene-
dijatuhi pidana. Menurut Wirjono Prodjodikoro, tapan pemberian pidana. Lalu yang kedua,
ada beberapa teori pemidanaan, yang pertama berkaitan dengan artian konkret, mengenai
adalah teori absolut, di mana setiap tindak badan-badan yang bertugas melaksanakan
kejahatan harus dipidana, dan pelaku pidana penjatuhan hukuman bagi pelaku delik pidana
dipidana karena telah berbuat kejahatan. 10 tersebut.14 Tolib Setiady berusaha menyederha-
Yang kedua adalah teori relatif, yaitu teori nakan definisi pemidanaan sebagai penghu-
yang memfokuskan pada sisi kemanfaatan dari kuman dalam perkara pidana, atau penjatuhan
pidana yang dilakukan oleh hakim15, dan oleh
7
Reno Khoerun Mufid, op.cit. Penulis ditambahkan frasa “dalam proses
8
DSLA Law Firm, Cyberbullying: Pengertian, Dampak peradilan pidana dan tertuang dalam putusan
& Kasus Cyberbullying di Indonesia,
hakim”.
https://www.dslalawfirm.com/cyberbullying/, diakses
tanggal 25 Oktober 2021.
9
Indira M. Tandiono dkk, Ide Bunuh Diri Pada Remaja
11
Korban Perundungan: Keberfungsian Keluarga dan Ibid., hal. 25.
12
Kualitas Hubungan Pertemanan sebagai Prediktor, Tolib Setiady, 2010, Pokok-pokok Hukum Penitensier
Jurnal Psikologi Volume 13 No.2, Desember 2020. di Indonesia, Alfabeta, Bandung. hlm. 21.
10 13
Wirjono Prodjodikoro, 2003, Asas-asas Hukum Ibid.
14
Pidana di Indonesia. Refika Aditama, Bandung, hlm. Ibid., hlm. 21-22.
15
23. Ibid., hlm. 23.
14
“Supremasi Hukum” Volume 18 Nomor 1, Januari 2022 Dippo Alam
Penulis akan membahas mengenai delik topeng kewarasan atau mask of sanity, karena
cyberbullying dari perspektif ilmu kriminologi sejatinya para pengidap psikopat tidak pernah
dan juga ilmu viktimologi. Hal ini diperlukan mau menghargai segala bentuk kebenaran,
agar kita dapat memahami mengapa pelaku tidak mau dan mampu merasakan dan mem-
melakukan cyberbullying dari perspektif krimi- berikan ketulusan, tidak tahu malu, tidak
nologi dan agar korban dapat mencari jalan pernah merasa bersalah walau dia tahu
terbaik jika mengalami cyberbullying yang perbuatannya salah, dan bahkan dia tidak
utamanya dilihat dari perspektif viktimologi. pernah merasa terhina jikalau perbuatan jahat-
Kriminologi adalah cabang ilmu penge- nya terungkap ataupun jikalau dia telah diputus
tahuan yang meletakkan fokusnya pada ber- bersalah oleh hakim karena tindak pidana yang
bagai jenis tindak kejahatan yang dilakukan dia lakukan. Berbohong dan berbuat curang
oleh pelaku kejahatan. 16 Tetapi menurut dilakukan tanpa perasaan berat atau terbebani,
Mannheim, ilmu kriminologi harus diperluas dan dengan ringannya melakukan kekerasan
dengan menyertakan beberapa unsur dari verbal dan fisik walau tanpa perencanaan,
"conduct norm" atau norma-norma kelakuan dengan kata lain, melakukan kejahatan secara
yang terdiri atas norma kesusilaan, norma impulsif sudah menjadi kebiasaan.19
kesopanan, norma agama, norma adat, dan Menurut penulis, gejala penyakit psiko-
norma hukum yang telah diakui dan berlaku di pati tersebut di atas berkaitan erat dengan para
kalangan masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pelaku cyberbullying mengingat ciri-cirinya
conduct norm sebagai objek studi kriminologi yang mirip dengan gambaran keadaan kejiwaan
adalah norma-norma kelakukan yang di pelaku, namun tentunya harus dilakukan
dalamnya berisikan larangan untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan yang lebih tepat oleh
perbuatan-perbuatan tercela atau tidak dise- psikolog dan atau psikiater. Lebih lanjut, gejala
nangi masyarakat meskipun perbuatan tersebut kejiwaan pelaku mungkin bervariasi sesuai
tidak bertentangan dengan hukum pidana yang tingkat keparahannya dalam melakukan cyber-
berlaku.17 bullying kepada korbannya.
Penulis melihat ada kaitannya antara Ilmu pengetahuan yang membahas ten-
perilaku cyberbullying dengan gejala psikopati tang korban kejahatan bernama viktimologi. 20
atau kepribadian antisosial, yaitu kepribadian Menurut Arif Gosita, korban merupakan sosok
yang bercirikan ketidakmampuan mengambil yang menderita sacara jasmani dan rohani
hikmah dari suatu pengalaman, hampir tidak akibat ulah pelaku yang berbuat tidak sesuai
adanya rasa ramah tamah atau sopan santun, norma dan hukum yang berlaku guna mencapai
dan tidak pernah merasa bersalah, walau kepuasan dan tujuan kepentingan dirinya
mungkin pelaku mengetahui bahwa perbuatan sendiri. 21 Biasanya dalam cyberbullying kor-
cyberbullying itu salah. 18 Psikopati adalah bannya merupakan korban tunggal, yaitu per-
penyakit yang berbahaya, walaupun penderita seorangan atau individu yang menjadi merasa-
sepertinya tampak baik-baik saja dan terlihat kan penderitaan dalam jiwa atau psikis, fisik,
sehat secara fisik, bahkan sekilas kesehatan materil, dan atau nonmateril individu
mental para psikopat tampak baik-baik saja. tersebut. 22 Korban patut mendapat perhatian
Apa yang kita lihat ini adalah suatu bentuk dari
19
Ibid.
20
Bambang Waluyo, 2011, Viktimologi Perlindungan
16
Topo Santoso dan Eva Achjani Zulfa, 2003, Korban & Saksi, cet. 1, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 9.
21
Kriminologi, cet. 3, Rajawali Pers, Jakarta, hlm. 9. Arif Gosita, 2004, Masalah Korban Kejahatan,
17
Ibid., hlm. 2. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta, hlm. 64.
18 22
Ibid., hlm. 50. Bambang Waluyo, op. cit., hlm. 11.
15
“Supremasi Hukum” Volume 18 Nomor 1, Januari 2022 Dippo Alam
16
“Supremasi Hukum” Volume 18 Nomor 1, Januari 2022 Dippo Alam
dunia maya. Pria ini mendekati Amanda secara dap dirinya. 31 Studi di Korea Selatan meng-
konsisten dan sering sehingga membuat ungkap bahwa dalam kasus bunuh diri
Amanda nyaman dan dekat. Setelah korban selebritas yang terjadi dalam rentang waktu
dekat dengan pelaku, kemudian pelaku me- tahun 2005 sampai dengan 2009 menyatakan
minta Amanda untuk mengirimkan sejumlah bahwa terdapat setidaknya 13 artis melakukan
foto dan video bugilnya, serta mengajaknya bunuh diri dan sejumlah artis juga lebih rentan
melakukan panggilan video mesum dengan terpapar depresi dan memiliki keinginan untuk
memperlihatkan bagian tubuh pribadinya. Apa- mengakhiri hidup mereka dengan jalan gantung
bila korban menolak, maka pelaku mengancam diri. 32 Ada beberapa komentar jahat yang
untuk membunuh korban. Ketika korban me- dilayangkan warganet terhadap Sulli sehingga
nolak pelaku, foto-foto telanjangnya kemudian Sulli memutuskan untuk bunuh diri, di antara-
tersebar di internet dan menjadi bahan per- nya Sulli disebut sebagai pekerja seks komer-
gunjingan di sekolah, di rumahnya, dan hal ini sial nasional, Sulli lebih cocok jadi bintang
membuat Amanda mengalami depresi yang pornografi, pencari perhatian dan artis tidak
sangat akut hingga akhirnya Amanda memu- laku, Sulli berasal dari keluarga berantakan,
tuskan untuk bunuh diri.29 Belakangan terung- tuduhan hamil di luar nikah, psikopat, dan
kap tersangka pelaku yang melakukan cyber- pengguna narkotika.33
bullying terhadap Amanda, yaitu seorang pria Keinginan melakukan bunuh diri bagi
bernama Aydin Coban, berasal dari Belanda, orang-orang yang berusia remaja yang merupa-
setelah bertahun-tahun kasus ini belum ter- kan korban dari cyberbullying sebenarnya
selesaikan, tersangka dikabarkan akan diekstra- memiliki jumlah yang kecil, akan tetapi walau-
disi ke Kanada, negara di mana kasus Amanda pun jumlahnya kecil, tetap saja berdampak
terjadi.30 meresahkan karena menjadi risiko tersendiri
Selebritas asal Korea Selatan, Sulli, dite- dalam upaya menghentikan cyberbullying,
mukan telah meninggal di tempat tinggalnya di meskipun caranya salah, sehingga perlu adanya
Seoul. Sulli diduga tidak mendapat penanganan pendeteksian lebih lanjut. Peran keluarga
tepat waktu oleh tim medis. Penyebab kemati- sangat signifikan dalam rangka pencegahan ide
an Sulli diduga karena mendapat cyberbullying bunuh diri bagi para korban cyberbullying,
dari warganet berupa rumor yang belum jelas khususnya para remaja.34
kebenarannya dan komentar yang menyakit- Selebritas tanah air, Syahrini mengaku
kan. Ternyata Sulli berusaha bijak dan berbaik telah memperkarakan dua orang yang penulis
hati dengan tidak melaporkan warganet yang duga telah melakukan cyberbullying. Cara yang
melakukan cyberbullying terhadap dirinya ke dilakukannya adalah dengan mengkliping
kepolisian. Sulli semasa hidupnya konsisten
dirundung oleh warganet yang terus-menerus 31
Monica Wareza, CNBC Indonesia, Sulli F(x) Bunuh
melontarkan komentar-komentar negatif terha- Diri, Netizen Julid & Kejamnya Industri Kpop,
https://www.cnbcindonesia.com/news/2019101917243
4-4-108342/sulli-f-x--bunuh-diri-netizen-julid-
29
DSLA Law Firm, op. cit., diakses tanggal 15 kejamnya-industri-kpop, diakses tanggal 15 November
November 2021. 2021.
30 32
Yvette Brent, CBC News, Dutch man charged in Ibid.
33
Amanda Todd cyberbullying case was extradited to Siti Hadijah, Cermati.com, Ini Lho, Komentar Bully
Canada in early December, yang Bikin Sulli Eks F(x) Bunuh Diri!,
https://www.cbc.ca/news/canada/british- https://www.cermati.com/artikel/ini-lho-komentar-
columbia/extradited-aydin-coban-2017-trial-appeal- bully-yang-bikin-sulli-eks-fx-bunuh-diri, diakses
amanda-todd-1.5902918, diakses tanggal 15 November tanggal 15 November 2021.
34
2021. Indira M. Tandiono dkk, op. cit.
17
“Supremasi Hukum” Volume 18 Nomor 1, Januari 2022 Dippo Alam
segala tulisan yang mencerminkan perundung- hukum, sampai akhirnya orang tua dari pelaku
an di dalam dunia maya, di mana proses pembuat meme tersebut rela mendatangi Ruben
mengkliping dilakukan oleh adik sekaligus Onsu dan meminta maaf, juga memohon untuk
manajernya, kemudian setelah seluruh bukti menghentikan kasusnya agar tidak berlanjut ke
terkumpul, barulah melapor ke kepolisian. ranah hukum. Ruben Onsu menerima permo-
Akhirnya kedua orang itu menjalani proses honan maaf tersebut namun baginya proses
hukum dan telah menjalani pidananya. Bela- hukum harus tetap berjalan. Diketahui Ruben
kangan kedua orang itu telah bebas dan meng- Onsu membawa kasus ini ke ranah hukum
akui serta menyesali perbuatannya.35 demi menjaga kondisi psikologi anak angkat-
Dalam kasus Ayu Ting-ting yang dirun- nya dan untuk menghindari pertanyaan-per-
dung oleh seorang warganet di Instagram, kelu- tanyaan dari anak angkatnya tentang mengapa
arga Ayu Ting-ting memutuskan untuk men- ia diperlakukan demikian oleh orang yang tidak
jerat warganet tersebut ke ranah hukum pidana dikenal. Namun demikian belum ada perkem-
dengan alasan untuk memberi efek jera. Tidak bangan dari proses hukum yang semestinya
lama kemudian warganet yang melakukan dilaporkan ke pihak kepolisian tersebut.37
cyberbullying terhadap Ayu Ting-ting dan Dalam sebuah penelitian di Inggris ter-
anaknya itu mengunggah video permohonan ungkap bahwa pelaku cyberbullying ternyata
maaf. Namun demikian perkara ini tetap akan memiliki risiko terkena gangguan stres pasca
dibawa ke ranah hukum, hanya saja lokasi trauma atau PTSD (post-traumatic stress
warganet tersebut tengah berada di Singapura. disorder). 38 Dalam kehidupannya sehari-hari,
Pihak keluarga Ayu Ting-ting kemudian pelaku cyberbullying juga cenderung untuk
berusaha menghubungi KBRI Singapura untuk menjadi penganggu atau dengan kata lain men-
memulangkan terduga pelaku cyberbullying jadi orang menyebalkan dan menjengkelkan.39
tersebut.36
Kasus cyberbullying yang dialami putra 2. Penanggulangan Cyberbullying dan
angkat Ruben Onsu juga sempat menyita Menindak Pelakunya Ditinjau Dari
perhatian publik. Kasus itu bermula saat ada Perspektif Kriminologi
meme yang tersebar di platform media sosial Penanggulangan cyberbullying dapat di-
yang menggambarkan Bertran Peto sang anak tempuh dengan beberapa cara, di mana cara-
angkat dengan gambar yang menyerupai he- cara ini dalam ilmu kriminologi lebih
wan. Ruben Onsu yang melihat meme tersebut menitikberatkan pada penyelidikan tentang
tidak terima dan mengumumkan akan mengapa orang dapat melakukan cyberbullying
membawa kasus meme tersebut ke ranah dengan mudah dan tanpa perasaan. Goring
35 37
Fadhila Rahma, Sripoku.com, Nyaris tak Terendus, Cynthia Lova, Kompas.com, Fakta-fakta di Balik
Diam-Diam Syahrini Istri Reino Barack Telah Pengungkapan Kasus Bullying Betrand Peto,
Penjarakan Haters Tanpa Dipublikasi, https://www.kompas.com/hype/read/2020/11/11/10104
https://palembang.tribunnews.com/2019/12/08/nyaris- 7966/fakta-fakta-di-balik-pengungkapan-kasus-
tak-terendus-diam-diam-syahrini-istri-reino-barack- bullying-betrand-peto?page=all, diakses tanggal 15
telah-penjarakan-haters-tanpa-dipublikasi, diakses November 2021.
38
tanggal 15 November 2021. Yasinta Rahmawati, Suara.com, Tidak Cuma Korban,
36
Fitri Asta Pramesti, suara.com, Kronologi Kisruh Ayu Pelaku Cyberbullying Juga Bisa Alami Gangguan
Ting Ting dan KD, Berawal dari Postingan Haters, Trauma,
https://www.suara.com/entertainment/2021/08/03/0829 https://www.suara.com/health/2020/06/24/184825/tida
38/kronologi-kisruh-ayu-ting-ting-dan-kd-berawal- k-cuma-korban-pelaku-cyberbullying-juga-bisa-alami-
dari-postingan-haters?page=all, diakses tanggal 15 gangguan-trauma, diakses tanggal 18 November 2021.
39
November 2021. Ibid.
18
“Supremasi Hukum” Volume 18 Nomor 1, Januari 2022 Dippo Alam
(dalam Topo Santoso dan Eva Achjani Zulfa) dian jangan terlalu dimasukkan ke dalam hati,
meyakini ada beberapa kekurangan dalam hal karena sesungguhnya pelaku cyberbullying itu
bentuk fisik dari para pelaku kejahatan ditam- adalah orang yang memiliki masalah dalam
bah dengan cacatnya mental menjadi salah satu kehidupan sehari-harinya, baik itu masalah
faktor penentu di dalam menelaah kepribadian mental, masalah hubungan pergaulan dengan
seorang pelaku kriminal. 40 Menurut Philippe orang lain, atau mungkin masalah pekerjaan
Pinel dan James C. Prichard, psikopati atau dan keuangan. Langkah termudah yang dapat
kepribadian anti sosial memiliki ciri-ciri berupa dilakukan korban adalah memblokir akun
kekurangmampuan dalam belajar, terutapa be- pelaku lalu melaporkan perilakunya kepada
lajar dari pengalaman, kurangnya sifat ramah, penyedia jasa media sosial. Saat ini banyak
dan merasa selalu benar dan tidak pernah mau media sosial yang memiliki kebijakan menge-
merasa bersalah. Psikopati merupakan penyakit nai perbuatan-perbuatan yang tidak pantas
yang cukup serius menurut Hervey Cleckey, dalam platform mereka. Selanjutnya mungkin
namun penyakit ini tidak terlihat dari luar atau ada komentar warganet yang sesungguhnya
oleh orang lain. para psikopat ini tidak meng- murni ditujukan hanya untuk mengekspersikan
indahkan nilai-nilai kebenaran, tidak punya pendapat saja, karena sesungguhnya setiap
rasa malu, rasa, bersalah, dan tanpa ragu ber- manusia memiliki pandangan yang berbeda.
bohong atau melakukan kecurangan dan ber- Korban juga dapat sejenak menjauhi media
agam kejahatan lainnya. Dalam kasus cyber- sosial atau gawai paling tidak selama satu hari
bullying, mereka mampu merundung siapapun, untuk menenangkan diri untuk kemudian
kapanpun, dan tanpa perencanaan apapun. 41 melakukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat
Para pelaku kejahatan, terutama para pelaku dan menenangkan. Jika dirasa perlu untuk
cyberbullying memiliki pola pikir manipulatif mengutarakan pengalaman dirundung di dunia
yang oleh David Matza disebut dengan teknik- maya, maka ceritakan hal tersebut pada orang
teknik netralisasi, di mana pada intinya teori ini yang dipercaya semisal orang tua dan guru,
menjelaskan bahwa para pelaku kriminal atau para profesional, agar mental korban tetap
seringkali berusaha untuk memutarbalikkan stabil dan terjaga.43
fakta, atau mencari pembenaran, yang kita Apabila ternyata cyberbullying dirasa
kenal dengan bahasa awamnya dengan istilah sudah sangat mengkhawatirkan, maka yang
playing victim atau memaksakan dirinya perlu dilakukan adalah menangkap tampilan
seolah-olah mereka adalah korban, sedangkan layar yang memuat perundungan yang dilaku-
korbannya dipaksa untuk berperan sebagai kan di media sosial, baik itu melalui telepon
pelaku.42 pintar, atau komputer, kemudian melaporkan-
Dalam menghadapi delik cyberbullying, nya kepada polisi. Hal ini persis seperti yang
yang dapat dilakukan oleh korban adalah dilakukan manajer Syahrini di atas, Perbuatan
sebagai berikut. Tindakan pertama adalah ini secara tidak langsung juga memperingatkan
abaikan tindakan pelaku agar korban terhindar pelaku bahwa perlakuan mereka melampaui
dari keadaan yang lebih buruk, karena apabila batas. Jika korban mengalami bahaya wajib
komentar pelaku direspon, apalagi dengan segera menghubungi polisi di nomor 110.44
sangat buruk, pelaku akan lebih agresif untuk
43
membalas komentar yang lebih jahat. Kemu- Uliya Helmi Ali, Belajar dari Kasus Sulli, Begini
Cara Mengatasi Cyberbullying,
https://www.guesehat.com/belajar-dari-kasus-sulli-
40
Topo Santoso dan Eva Achjani Zulfa, op. cit., hlm. 42. begini-cara-menghadapi-cyberbullying, diakses
41
Ibid., hlm. 50. tanggal 18 November 2021.
42 44
Ibid., hlm. 92-93. UNICEF, op. cit., diakses tanggal 18 November 2021.
19
“Supremasi Hukum” Volume 18 Nomor 1, Januari 2022 Dippo Alam
Di sisi lain, kasus-kasus kekerasan online untuk mengelabui penyidik supaya ada dasar
termasuk cyberbullying yang tidak jelas peringan pidana tadi. Menurut hemat penulis,
penyelesaiannya berjumlah besar. Dalam kurun walaupun pelaku tidak mengetahui larangan
waktu tahun 2017 saja sebanyak enam ribu melakukan cyberbullying di dunia maya,
lebih kasus yang terkait dengan dunia cyber menurut norma kesusilaan saja seharusnya
termasuk cyberbullying telah dilaporkan ke orang yang lurus hatinya sepatutnya menge-
kepolisian namun tidak ada kejelasannya. 45 tahui bahwa berkata buruk terhadap orang lain
Penulis menduga kasus-kasus terkait dunia itu melanggar norma agama dan norma
cyber termasuk cyberbullying ini diupayakan kesusilaan. Maka, sudah sepatutnya alasan
untuk berakhir damai dengan mediasi yang ketidaktahuan delik cyberbullying tadi tidak
difasilitasi aparat penegak hukum. Contohnya dihiraukan oleh penyidik maka proses hukum
adalah kasus anak angkat Ruben Onsu, sampai tetap harus berjalan.
saat ini tidak ada berita mengenai putusan
hakim terkait kasusnya. Oleh karena itu D. Simpulan
kemungkinan besar kasus ini dimediasi dan
didamaikan oleh pihak kepolisian. Dari seluruh uraian di atas, maka Penulis
Peristiwa cyberbullying yang menimpa berkesimpulan bahwa meskipun kematian
Sulli di atas mengindikasikan kekurangpaham- karena bunuh diri akibat cyberbullying sedikit,
an masyarakat, terutapa pelaku akan akibat namun hal itu tetap dapat menimpa siapapun
yang dapat ditimbulkan.46 Penulis mewaspadai korbannya. Oleh karena itu, sudah sepatutnya
akan klaim palsu pelaku yang menyatakan korban cyberbullying mendapat penanganan
bahwa pelaku tidak memahami bahwasanya dari para profesional seperti psikolog, psikiater,
perilaku cyberbullying itu ternyata dilarang bahkan kepolisian dan Lembaga Perlindungan
oleh peraturan perundang-undangan terutama Saksi dan Korban agar kasus Amanda Todd
UU ITE47, atau ternyata akibat yang ditimbul- dan Sulli tidak menimpa siapapun lagi di masa
kan begitu besar dan merusak kejiwaan korban yang akan datang. Para profesional ini juga
dari segi ilmu psikologi. Pelaku sengaja tidak dapat begitu saja lengah terhadap gejala
mengklaim dengan klaim palsu dalam rangka kejiwaan lainnya seperti depresi, stres, dan
berusaha untuk mendapatkan dasar peringan lain-lain serupa itu, karena dalam jangka
pidana, agar hukuman yang nantinya diterima panjang gejala kejiwaan itu sama menyakit-
menjadi lebih ringan atau bahkan berakhir kannya dengan kematian. Para korban juga
damai dengan mediasi. Klaim ini harus dapat bertindak proaktif dalam menghentikan
dibuktikan oleh penyidik, apakah betul klaim cyberbullying dengan cara mengabaikan pela-
ini sungguh-sungguh atau tipu muslihat pelaku ku, memblokirnya di media sosial, melaporkan
pelaku kepada penyedia media sosial, dan
45
Yayasanpulih.org, Mengenal Kekerasan Cyber Pada bahkan melaporkan ke polisi apabila terancam
Perempuan,
http://yayasanpulih.org/2020/06/mengenal-kekerasan-
bahaya.
cyber-pada-perempuan/, diakses tanggal 19 November Penulis merekomendasikan pemidanaan
2021. yang tepat bagi para pelaku yang dengan
46
Dwi Putri Robiatul Adawiyah, Respon Remaja terang-terangan melakukan cyberbullying se-
Tentang Kasus Cyberbullying Sulli Dan Goo Hara, suai dengan UU ITE, karena sebagian dari
Jurnal komunikasi, Volume 15, Nomor 2, April 2021.
47
Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia
mereka tidak menyesali dan bahkan menikmati
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan tindakan mereka. Hal ini harus dilakukan agar
Transaksi Elektronik, Lembaran Negara Tahun 2008 tercipta efek jera sekaligus wibawa dari
Nomor 58.
20
“Supremasi Hukum” Volume 18 Nomor 1, Januari 2022 Dippo Alam
DAFTAR PUSTAKA
Internet
Buku
Ali, Uliya Helmi, Belajar dari Kasus Sulli,
Gosita, Arif, 2004, Masalah Korban Begini Cara Mengatasi Cyberbullying,
Kejahatan, Bhuana Ilmu Populer, https://www.guesehat.com/belajar-dari-
Jakarta. kasus-sulli-begini-cara-menghadapi-
cyberbullying, diakses tanggal 18
Prodjodikoro, Wirjono, 2003, Asas-asas November 2021.
Hukum Pidana di Indonesia. Refika
Aditama, Bandung. Brent, Yvette, CBC News, Dutch man charged
in Amanda Todd cyberbullying case was
Santoso, Topo, dan Zulfa, Eva Achjani, 2003, extradited to Canada in early December,
Kriminologi, cet. 3, Rajawali Pers, https://www.cbc.ca/news/canada/british-
Jakarta. columbia/extradited-aydin-coban-2017-
Setiady, Tolib, 2010, Pokok-pokok Hukum trial-appeal-amanda-todd-1.5902918,
Penitensier di Indonesia, Alfabeta, diakses tanggal 15 November 2021.
Bandung. DSLA Law Firm, Cyberbullying: Pengertian,
Waluyo, Bambang, 2011, Viktimologi Dampak & Kasus Cyberbullying di
Perlindungan Korban & Saksi, cet. 1, Indonesia,
Sinar Grafika, Jakarta. https://www.dslalawfirm.com/cyberbully
ing/, diakses tanggal 25 Oktober 2021.
Hadijah, Siti, Cermati.com, Ini Lho, Komentar
Artikel Jurnal Bully yang Bikin Sulli Eks F(x) Bunuh
Diri!,
Indira M. Tandiono dkk, Ide Bunuh Diri Pada https://www.cermati.com/artikel/ini-lho-
Remaja Korban Perundungan: komentar-bully-yang-bikin-sulli-eks-fx-
Keberfungsian Keluarga dan Kualitas bunuh-diri, diakses tanggal 15 November
Hubungan Pertemanan sebagai 2021.
Prediktor, Jurnal Psikologi Volume 13
No.2, Desember 2020. Hidayat, Anwar, Penelitian Kualitatif
(Metode): Penjelasan Lengkap,
https://www.statistikian.com/2012/10/pe
21
“Supremasi Hukum” Volume 18 Nomor 1, Januari 2022 Dippo Alam
22
“Supremasi Hukum” Volume 18 Nomor 1, Januari 2022 Dippo Alam
Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik, Lembaran Negara
Tahun 2008 Nomor 58
23