Arttikel
Arttikel
Arttikel
e-mail: [email protected]
Abstract
Keywords: character education, learning activities, and factors forming student character
Abstrak
Tujuan dari artikel ini adalah untuk menjelaskan pelaksanaan pembelajaran sebagai sarana
dalam mengimplmentasikan pendidikan karakter siswa di lingkungan sekolah. Metode yang
digunakan dalam artikel ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis studi
pustaka. Berdasarkan dari metode pendekatan kualitatif degan jenis pendekatan studi pustaka
sehingga dapat disimpulkan bahwa, pelaksanaan pembelajaran sebagai sarana dalam
mengimplementasikan dan memaksimalkan pendidikan karakter sangatlah penting, karena
Pendidikan karater itu sendiri merupakan peran penting sebagai sarana pembentukan aklak
siswa yang berkaitan dengan konsep moral, sikap dan perilaku. Hubungan dari Pendidikan
karakter dengan konsep manajemen sekolah perlu untuk diwujudkan melalui kegiatan-
kegiatan di lingkungan sekolah baik itu kegiatan pembelajaran maupun kegiatan diluar jam
pembelajaran, misalnya yaitu kegiatan ekstrakurikuler. Pembentukan karakter dapat
dilakukan dengan berbagai cara dan juga strategi, akan tetapi faktor dari lingkungan juga
sangat berpengaruh pada karakter para peserta didik. Pembentukan karakter melalui faktor
lingkungan dapat dilakukan dengan berbagai strategi misalnya mulai dari kebiasaan dalam
kehidupan sehari-hari, apabila dalam berkehidupan sehari-hari mereka menerapkan sikap dan
perilaku yang baik dan didorong juga dari faktor lingkungan yang baik dan apabila hal
tersebut dilakukan secara berulang-ulang atau konsisten dengan diimbangi nilai-nilai luhur
maka perilaku siswa atau karakter siswa yang terbentuk pastinya akan baik.
METODE PENELITIAN
Pada artikel ini, metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif,
khususnya pada jenis studi pustaka, untuk menyelidiki isu penerapan pendidikan karakter di
lingkungan sekolah. Metode kualitatif pada dasarnya bertujuan untuk menggambarkan dan
menganalisis fakta-fakta serta fenomena yang kaitannya dengan pendidikan karakter. Fokus
utama artikel ini yaitu terdapat pada proses perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi
terkait Pendidikan karakter. Data yang dijelaskan dalam penelitian ini mencakup berbagai
teori dan sumber literatur yang penting bagi implementasi pendidikan. Pendekatan studi
pustaka digunakan untuk menggali pemahaman mendalam tentang berbagai perspektif dan
pandangan terkait pendidikan karakter di lingkungan sekolah. Selain itu, metode penelitian
kualitatif juga memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi tantangan, peluang, dan tren
yang berkaitan dengan pendidikan karakter di masa kini. Dengan demikian, artikel ini
akan membahas temuan-temuan kunci yang muncul dalam literatur dan kontribusinya
terhadap pemahaman kita tentang implementasi pendidikan karakter dalam konteks
pendidikan sekolah.
HASIL PENELITIAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Implementasi
Implementasi bukanlah langkah terakhir dalam suatu kebijakan atau program, tetapi
merupakan fase yang berkelanjutan. Evaluasi yang berkala dan adaptasi perlu dilakukan
seiring berjalannya waktu untuk memastikan bahwa tujuan yang diinginkan tetap tercapai,
dan jika perlu, penyesuaian kebijakan dapat dilakukan. Selain itu, keberhasilan implementasi
sering tergantung pada komunikasi yang efektif. Pemangku kepentingan yang terlibat dalam
implementasi, termasuk petugas lapangan, pemimpin organisasi, dan masyarakat, perlu
memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan dan tindakan yang harus dilakukan. Dalam
dunia yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat, peran implementasi menjadi
semakin penting dalam menciptakan dampak positif dalam masyarakat. Penggunaan data dan
bukti-bukti ilmiah juga dapat membantu mengarahkan tindakan implementasi yang lebih
cerdas dan efisien. Terakhir, penting untuk diingat bahwa sukses implementasi tidak selalu
diukur hanya dari pencapaian tujuan yang konkret. Proses implementasi itu sendiri, termasuk
partisipasi aktif pemangku kepentingan dan pemeliharaan norma serta etika yang baik, dapat
menjadi penanda penting dalam menilai kesuksesan suatu kebijakan atau program. Dengan
begitu, upaya implementasi tidak hanya membantu mencapai hasil yang diharapkan, tetapi
juga memperkuat integritas dan kepercayaan dalam sistem publik dan organisasi.
Dalam merespon beberapa kelemahan yang ada dalam pelaksanaan pendidikan akhlak
dan budi pekerti (pendidikan karakter), terutama melalui mata pelajaran Pendidikan Agama
dan Pendidikan Kewarganegaraan, telah diperkenalkan inovasi dalam pendidikan karakter.
Inovasi ini mencakup tiga aspek utama:
Dari ketiga jenis inovasi ini, yang paling penting dan berkaitan langsung dengan aktivitas
pembelajaran sehari-hari adalah integrasi pendidikan karakter dalam proses pembelajaran.
Integrasi ini mencakup pembelajaran karakter melalui semua mata pelajaran di sekolah, dan
pendekatan ini banyak diterapkan. Konsep ini bergantung pada gagasan bahwa semua guru
berperan sebagai pendidik karakter (character educator), dan setiap mata pelajaran memiliki
misi dalam membentuk karakter yang baik pada peserta didik (Mulyasa, 2013).
Selain model integrasi ini, ada model lain dalam pendidikan karakter di sekolah, yaitu
model subject matter, di mana pendidikan karakter menjadi mata pelajaran tersendiri dan
mengharuskan perumusan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar, silabus,
RPP, bahan ajar, strategi pembelajaran, dan penilaiannya. Model ini dianggap kurang efisien
dan dapat meningkatkan beban peserta didik yang sudah memiliki banyak mata pelajaran.
Oleh karena itu, integrasi pendidikan karakter dalam mata pelajaran dianggap lebih efektif
dan efisien daripada model subject matter.
Proses integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran di sekolah dimulai dari tahap
perencanaan dan mencakup tahap pelaksanaan hingga evaluasi pembelajaran pada semua
mata pelajaran. Tahap-tahap ini akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan melibatkan analisis Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar (SK/KD), pengembangan silabus berkarakter, penyusunan RPP berkarakter,
dan persiapan materi ajar berkarakter. Analisis SK/KD bertujuan untuk
mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang dapat diintegrasikan dalam SK/KD yang
bersangkutan. Harus diperhatikan bahwa ini tidak dimaksudkan untuk membatasi
nilai-nilai yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran SK/KD tersebut.
Pengembangan silabus dapat dilakukan dengan merevisi silabus yang telah ada
sebelumnya dengan menambahkan komponen karakter. Selanjutnya, RPP perlu
direvisi untuk mencerminkan tujuan pembelajaran karakter, metode pembelajaran,
langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian karakter. Bahan ajar yang biasanya
diambil dari buku teks juga perlu disiapkan dengan menambah nilai-nilai karakter ke
dalam materi yang ada di dalamnya.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran harus memungkinkan peserta didik untuk
mempraktikkan nilai-nilai karakter yang ditargetkan. Prinsip-prinsip pembelajaran
seperti Contextual Teaching and Learning, Cooperative Learning, dan Active
Learning dapat digunakan untuk mengembangkan karakter peserta didik. Selain itu,
guru harus menjadi contoh dalam penerapan nilai-nilai karakter sepanjang proses
pembelajaran.
3. Evaluasi
Evaluasi pembelajaran penting dalam pendidikan karakter dan harus
mencakup pencapaian afektif dan psikomotorik peserta didik, bukan hanya
pencapaian kognitif. Instrumen penilaian karakter harus melibatkan rubrik penilaian
untuk menghindari subjektivitas.
4. Manajemen Sekolah yang Berkarakter
KESIMPULAN
Pada artikel ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
kualitatif, khususnya jenis studi pustaka. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
penerapan pendidikan karakter di lingkungan sekolah. Fokus utama penelitian ini adalah
proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pendidikan karakter disekolah. Materi yang
diuraikan memuat banyak konsep, teoru dan literatur yang berkaitan dengan pengaplikasian
pendidikan karakter. Pendekatan studi pustaka digunakan untuk menggali pemahaman
mendalam tentang berbagai perspektif dan pandangan terkait pendidikan karakter di
lingkungan sekolah.
Dalam hasil dan pembahasan, artikel tersebut menjelaskan konsep implementasi,
definisi, dan peranannya dalam mengubah kebijakan politik menjadi tindakan administratif
yang dapat diterapkan dalam praktik. Ditekankan bahwa implementasi bukanlah
Langkah terakhir dalam suatu kebijakan atau program, melainkan sebuah fase yang
berkelanjutan. Hal ini berkaitan dengan pentingnya evaluasi dan adaptasi terus-menerus
untuk memastikan bahwa tujuan yang diinginkan tetap tercapai. Selain itu, komunikasi
yang efektif dan partisipasi pemangku kepentingan juga ditekankan sebagai faktor penting
dalam keberhasilan implementasi. Artikel juga membahas pengertian karakter dan
pendidikan karakter, serta peran karakter dalam kehidupan individu dan masyarakat.
Definisi karakter meliputi sifat-sifat, sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan, yang
mencerminkan nilai-nilai moral dan etika. Pendidikan karakter dijelaskan sebagai upaya
menanamkan karakter luhur pada peserta didik agar mereka dapat menerapkannya dalam
kehidupan mereka. Selain itu, karakter juga dilihat sebagai landasan etika Pancasila.
Artikel menguraikan dasar filosofi implementasi pendidikan karakter di Indonesia, yang
mengakar pada Pancasila. Tujuannya adalah membentuk individu Indonesia yang
sepenuhnya menghayati Pancasila, dengan karakter yang mencerminkan nilai- nilai
Pancasila, seperti keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan dan kesatuan, demokrasi, dan keadilan serta kesejahteraan.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian kualitatif, khususnya jenis studi Pustaka, kesimpulan dan
juga rekomendasi, ada beberapa saran yang penulis ingin sampaikan yaitu:
1. Pendidikan karakter di Indonesia tidak boleh di pandang sebelah mata atau perlu
mendapat perhatian dalam dunia Pendidikan, karena Pendidikan karakter ini akan
berpengaruh pada karakter siswa atau peserta didik, dan di era globalisasi ini
Pendidikan karakter sangatlah penting sebagai pondasi bagi semua peserta didik
sebagai generasi penerus bangsa
2. Diharapkan dengan pembiasaan dan penguatan karakter bagi peserta didik terus
dilakukan untuk membantu proses perkembangan karakter peserta didik sesuai
profil pelajar Pancasila.
Daftar Pustaka
Kamaruddin, S. A. (2012). Character education and students social behavior. Journal of
Education and Learning (EduLearn), 6(4), 223-230.
Widiastuti, F., Suhartono, S., & Wijayanti, E. (2021). Implementasi Pendekatan Inkuiri
Terbimbing pada Materi Suhu dan Kalor di Pembelajaran IPA SMP. Bahana Pendidikan:
Jurnal Pendidikan Sains, 3(1), 10-16.
Hasibuan, M. A. I., Anindhita, N., Maulida, N. H., & Nashori, F. (2018). Hubungan antara
amanah dan dukungan sosial dengan kesejahteraan subjektif mahasiswa perantau.
Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi, 3(1), 101-116.
Budi, A. M. S., & Apud, A. (2019). Peran kurikulum kulliyatul mu’allimin al-islamiyah
(kmi) gontor 9 dan disiplin pondok dalam menumbuhkembangkan karakter santri. Tarbawi:
Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, 5(01), 1-10.
Mufidah, L., Effendi, D., & Purwanti, T. T. (2013). Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TPS untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pokok bahasan
matriks. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo, 1(1), 117-125.
Rosyad, A. M., & Zuchdi, D. (2018). Aktualisasi pendidikan karakter berbasis kultur sekolah
dalam pembelajaran IPS di SMP. Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS, 5(1), 79-92.