None d312c2f2
None d312c2f2
None d312c2f2
Research Article
ABSTRACT
Introduction: Medicinal plants are often used by community because of all natural, safe and
relatively few side effects. Medicinal plants commonly used by Indonesian are swamp cabbage as it
potentially generates hypnotic effect and in overcoming the problem of sleep disorders. Objectives to
assess whether the swamp cabbage, have a hypnotic effect with the parameter of time to sleep and sleep
duration in the Swiss Webster male mice induced phenobarbital. Methods: This study was based on real
experimental using comparatively Completely Randomized Design. Thirty male mice were divided into 5
the group which is given ethanol extract of swamp cabbage 2000 mg /kg bw, 4000 mg /kg bw, 8000 mg
/kg bw, comparator (diazepam), and controls (CMC 1% suspension). The measured data is time to sleep
and sleep duration in minutes. Analysis of data using one-way test ANOVA followed by Tukey HSD test
ZLWK . VLJQLILFDQFH EDVHG RQ S ” XVLQJ D FRPSXWHU SURJUDP. Results: The fastest time to
sleep is in the group given dose of 8000 mg /kg bw which was 17 minutes followed by the dose of 4000 mg
/kg bw and the 2000 mg /kg bw are 24 minutes and 32.3 minutes, respectively. The sleep onset results is
in the group given dose of 8000 mg/kg bw and 4000 mg/kg bw are differently significant compared to
CMC 1% suspension group with p=0,001 and 0,032, respectively. The longest sleep duration is in the
group given dose of 8000 mg /kg bw which is 211.5 minutes followed by the dose of 4000 mg /kg bw and
2000 mg /kg bw are 197 minutes and 157.2 minutes, respectively. The sleep duration results is in the
group given dose of 8000 mg/kg bw is differently significant compared to CMC 1% suspension group
with p=0,020. Conclusion: Swamp cabbage hasten time to sleep and prolong sleep duration.
Key word: ethanol extract swamp cabbage, hypnotic, phenobarbital, sleep onset, sleep duration
93
Jurnal Medika Planta - Vol. 2 No. 1. Oktober 2012 HYPNOTIC EFFECT OF..
Research Article
ABSTRAK
Pendahuluan: Tanaman obat yang banyak dimanfaatkan masyarakat Indonesia untuk mengatasi
gangguan tidur adalah kangkung. Tujuan: Untuk menilai efek hipnotik dengan parameter mula dan lama
tidur mencit Swiss Webster jantan yang diinduksi fenobarbital. Metode: Penelitian eksperimental
sungguhan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hewan uji dibagi 5 kelompok (n=6),
yaitu kelompok ekstrak etanol kangkung 2000 mg/kg bb, 4000 mg/kg bb, 8000 mg/kg bb, pembanding
(diazepam), dan kontrol negatif (suspensi CMC 1%). Data yang diukur adalah mula dan lama tidur dalam
menit. Analisis data menggunakan uji Anava satu arah dilanjutkan dengan uji Tukey HSD GHQJDQ .
kemaknaan berdasarkan p ” 5. Hasil: Mula tidur tercepat adalah dosis 8000 mg/kg bb yaitu 17 menit
diikuti dosis 4000 mg/kg bb dan 2000 mg/kg bb berturut-turut 24 dan 32,3 menit. Hasil mula tidur pada
kelompok dosis 8000 mg/kg bb dan 4000 mg/kg bb berbeda signifikan dibandingkan kelompok suspensi
CMC 1% dengan p=0,001 dan 0,032. Lama tidur terpanjang adalah dosis 8000 mg/kg bb yaitu 211,5
menit diikuti dosis 4000 mg/kg bb dan 2000 mg/kg bb berturut-turut 197 dan 157,2 menit. Lama tidur
kelompok dosis 8000 mg/kg bb berbeda signifikan dibandingkan kelompok suspensi CMC 1% dengan
p=0,020. Simpulan: Kangkung mempercepat mula tidur dan memperpanjang lama tidur.
Kata kunci : ekstrak etanol kangkung, hipnotik, fenobarbital, mula tidur, lama tidur
PENDAHULUAN
Tanaman obat sering digunakan oleh masyarakat karena berbahan alami, relatif aman
dan sedikit efek sampingnya. Salah satu penggunaan tanaman obat adalah dalam mengatasi
masalah gangguan tidur. Dari penelitian The Gallup Organization didapatkan 50% penduduk
Amerika pernah mengalami sulit tidur. Prevalensi gangguan tidur setiap tahun cenderung
meningkat, hal ini juga sesuai dengan peningkatan usia dan berbagai penyebabnya.1 Kaplan dan
Sadock juga melaporkan kurang lebih 40-50% dari populasi usia lanjut menderita gangguan
tidur.2
94
Jurnal Medika Planta - Vol. 2 No. 1. Oktober 2012 HYPNOTIC EFFECT OF..
Research Article
Tidur merupakan bagian penting dalam hidup, sama seperti makanan dan minuman,
yaitu untuk menjaga kesehatan tubuh. Tidur membuat tubuh menjadi segar dan salah satu cara
melepaskan kelelahan. Dengan tidur semua keluhan hilang atau berkurang dan akan kembali
mendapatkan tenaga serta semangat untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi.2
Hal ini berbeda pada penderita insomnia karena gangguan tidur pada malam hari akan
menyebabkan rasa mengantuk keesokan harinya. Mengantuk merupakan faktor risiko untuk
terjadinya kecelakaan, jatuh, penurunan stamina dan secara ekonomi mengurangi produktivitas
seseorang.1 Gangguan tidur (insomnia) adalah suatu masalah yang menjadi salah satu perhatian
dunia saat ini. Pada tahun 2002, menurut National sleep foundation, 58% orang dewasa di U.S
mengalami gejala-gejala insomnia pada beberapa hari dalam seminggu atau lebih.3 Salah satu
mengatasi keadaan insomnia yaitu dengan memakai obat tidur. Obat tidur yang umum
digunakan adalah golongan barbiturat dan non barbiturat. Tetapi obat-obat ini dapat
menyebabkan efek samping seperti ketergantungan psikis, efek depresi, lelah pada siang hari.
Cara lain dengan menjaga sleep hygiene seperti tidur dan bangun secara teratur, menghindari
tidur pada siang hari, tidak mengonsumsi kafein pada malam hari, olahraga ringan sebelum
tidur, tidak makan saat mau tidur.2 Salah satu tanaman yang banyak dimanfaatkan oleh orang
Indonesia sebagai sayuran adalah tanaman kangkung. Tanaman ini berpotensi menimbulkan
efek hipnotik.4
METODE
95
Jurnal Medika Planta - Vol. 2 No. 1. Oktober 2012 HYPNOTIC EFFECT OF..
Research Article
Penelitian dilakukan pada 30 ekor mencit Swiss Webster jantan berumur 6-8 minggu.
Hewan coba dibagi secara acak menjadi 5 kelompok lalu diberi perlakuan sesuai dengan
kelompok yang telah ditentukan, setiap kelompok terdiri dari 6 ekor mencit. Kelompok I diberi
ekstrak etanol kangkung dosis 2000 mg/kg bb, kelompok II diberi ekstrak etanol kangkung
dosis 4000 mg/kg bb, kelompok III diberi ekstrak etanol kangkung dosis 8000 mg/kg bb,
kelompok IV (pembanding) diberi diazepam dosis 1,3 mg/kg bb, kelompok V (kontrol) diberi
suspensi CMC 1%. Semua perlakuan diberikan secara oral sebanyak 0,5 ml. Empat puluh lima
menit setelah diberi perlakuan (T=45 menit), semua kelompok diinduksi dengan fenobarbital
sebanyak 39 mg/kg bb secara intraperitoneal. Masing-masing mencit ditempatkan dalam kotak
pengamatan dan dicatat saat mencit mulai tidur. Pada saat ini dilakukan tes dengan
menelentangkan mencit dan dicatat waktu kembalinya refleks pemulihan posisi tubuh.
Subjek penelitian ini adalah hewan coba. Hewan coba yang digunakan adalah mencit
Swiss Webster jantan dewasa berumur 6-8 minggu dengan berat badan 25-30 gram sebanyak 30
ekor yang diperoleh dari ITB, Bandung.
Data yang diukur adalah mula tidur dan durasi tidur dalam menit. Analisis data dengan
metode Analisis Varian (ANAVA) satu arah yang dilanjutkan dengan uji Tukey HSD dengan
. NHPDNQDDQ EHUGDVDUNDQ p” PHQJJXQDNDQ SURJUDP NRPSXWHU
HASIL
96
Jurnal Medika Planta - Vol. 2 No. 1. Oktober 2012 HYPNOTIC EFFECT OF..
Research Article
Mula tidur tercepat pada kelompok I adalah 28 menit dan terlama adalah 51 menit dengan
rata-rata 32,3 menit. Mula tidur tercepat pada kelompok II adalah 10 menit dan terlama adalah
38 menit dengan rata-rata 24 menit. Mula tidur tercepat pada kelompok III adalah 13 menit dan
terlama adalah 21 menit dengan rata-rata 17 menit. Mula tidur tercepat pada kelompok IV
adalah 18 menit dan terlama adalah 32 menit dengan rata-rata 24,2 menit. Mula tidur tercepat
pada kelompok V adalah 31 menit dan terlama adalah 51 menit dengan rata-rata 39,5 menit.
Mula tidur pada kelompok I, II, III, dan IV lebih cepat dibandingkan kelompok V.
Setelah dilakukan uji ANAVA, hasil Fhitung= 6,161 lebih besar dari F(4,25) 0,05= 2,76. Hal
ini berarti terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan. Uji Tukey HSD
dilakukan untuk menentukan kelompok mana yang berbeda bermakna yang tercantum pada
tabel 2.
Tabel 2 Hasil Uji Tukey HSD Mula Tidur Ekstrak Etanol Kangkung
I (32,3)
TB * TB TB
II (24,0) TB TB *
III (17,0) TB *
IV (24,2) *
V (39,5)
Keterangan :
97
Jurnal Medika Planta - Vol. 2 No. 1. Oktober 2012 HYPNOTIC EFFECT OF..
Research Article
Hal ini berarti kelompok I, II, dan III mempunyai potensi yang sebanding dengan
kelompok IV dan kelompok III mempunyai potensi yang paling besar dalam mempercepat mula
tidur.
Tabel 3 Lama Tidur Setelah Pemberian Ekstrak Etanol Kangkung, Diazepam, CMC 1%
Keterangan :
Kelompok I : ekstrak etanol kangkung 2000 mg/kg bb.
Kelompok II : ekstrak etanol kangkung 4000 mg/kg bb.
Kelompok III : ekstrak etanol kangkung 8000 mg/kg bb.
Kelompok IV : pembanding (diazepam 1,3 mg/kg bb).
Kelompok V : kontrol (suspensi CMC 1%)
Lama tidur tersingkat pada pemberian ekstrak etanol kangkung 2000 mg/kg bb adalah
111 menit dan terpanjang adalah 186 menit dengan rata-rata 157,2 menit.
Lama tidur tersingkat pada pemberian ekstrak etanol kangkung 4000 mg/kg bb adalah
129 menit dan terpanjang adalah 248 menit dengan rata-rata 197 menit. Lama tidur tersingkat
pada pemberian ekstrak etanol kangkung 8000 mg/kg bb adalah 150 menit dan terpanjang
adalah 252 menit dengan rata-rata 211,5 menit.
Lama tidur tersingkat pada pemberian diazepam adalah 183 menit dan terpanjang adalah
291 menit dengan rata-rata 224,8 menit. Lama tidur tersingkat pada pemberian CMC 1% adalah
106 menit dan terpanjang adalah 175 menit dengan rata-rata 139,7 menit.
98
Jurnal Medika Planta - Vol. 2 No. 1. Oktober 2012 HYPNOTIC EFFECT OF..
Research Article
Tabel 4 Hasil Uji Tukey HSD Lama Tidur Ekstrak Etanol Kangkung, Diazepam,
CMC 1%
I (157,2) TB TB * TB
II (197,0) TB TB TB
III (211,5) TB *
IV (224,8) *
V (139,7)
Keterangan :
* : memiliki perbedaan yang signifikan secara statistik (p<0,05)
TB : tidak memiliki perbedaan yang signifikan secara statistik (p>0,05)
Kelompok I : diberi ekstrak etanol kangkung 2000 mg/kg bb.
Kelompok II : diberi ekstrak etanol kangkung 4000 mg/kg bb.
Kelompok III : diberi ekstrak etanol kangkung 8000 mg/kg bb.
Kelompok IV : pembanding diberi diazepam (1,3 mg/kg bb).
Kelompok V : kontrol diberi suspensi CMC 1%.
DISKUSI
99
Jurnal Medika Planta - Vol. 2 No. 1. Oktober 2012 HYPNOTIC EFFECT OF..
Research Article
Kandungan gizi dalam 100 gram kangkung diantaranya adalah 458,00 mg kalium dan
49,00 mg natrium.5 Kalium dan natrium berikatan dengan bromida membentuk persenyawaan
garam. Garam bromida berikatan dengan reseptor GABA, lalu saluran klorida terbuka, terjadi
peningkatan pemasukan ion klorida, sehingga menyebabkan hiperpolarisasi sel, sel sulit
terdepolarisasi, dan sel saraf menurun eksitabilitasnya, sehingga menyebabkan efek hipnotik.6
SIMPULAN
1. Ekstrak etanol kangkung (Ipomoea aquatica FORSK.) memiliki efek hipnotik dengan
mempercepat mula tidur pada mencit Swiss Webster jantan yang diinduksi fenobarbital.
2. Ekstrak etanol kangkung (Ipomoea aquatica FORSK.) memiliki efek hipnotik dengan
memperpanjang lama tidur pada mencit Swiss Webster jantan yang diinduksi fenobarbital.
DAFTAR PUSTAKA
1. Rejeki Andayani Rahayu. Gangguan Tidur pada Usia Lanjut. Dalam Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi,
Marcellus Simadibrata K, Siti Setiadi: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit Dalam FK-UI, 2006.
2. Iskandar Japardi. Gangguan tidur. http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar%20japardi12.pdf. 2002.
3. Wikipedia. Insomnia. http://en.wikipedia.org/wiki/Insomnia.html. 2011.
4. Hembing Wijaya Kusuma. Penyembuhan dengan Tanaman Obat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 1999
5. Widjayanti VN.Obat-obatan. Yogyakarta: kanisius, 1998
6. Drugs. K-BroVet Chewable Tablets. http://www.drugs.com/vet/k-brovet-chewable-tablets.html. 2011.
100