1830 3601 1 SM

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

TUGAS MANDIRI

MORFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN


“Menggabungkan 2 artikel jurnal Kedalam bentuk Pdf spesifik Tumbuhan Jarak”

Dosen Pengampuh: AISAR NOVITA S.P .,M.P

DISUSUN OLEH :

ALWISNU
2304290008

FAKULTAS PERTANIAN

PROGAM STUDI AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

T.A 2023|2024
Mulyaningsih et al. - Pertumbuhan dan Produksi Jarak Pagar (Jatropha curcas L.; Euphorbiaceae)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.;


Euphorbiaceae) PADA TIGA TINGKAT POPULASI TANAMAN
DI LAHAN KERING BERPASIR
[Growth and production of physic nut (Jatropa curcas L.; Euphorbiaceae) on three
population levels in the sandy upland areas]

Sri Mulyaningsih dan Djumali



Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat
Jl. Raya Karangploso Kotak Pos 199 Malang
Telp. (0341)491447 Fax. (0341)485121
email: [email protected]

ABSTRACT
Seed production of Jatropha grown on dry land is very low. Productivity could be increased by increasing plant population size. This study
aimed to obtain a plant population that was capable of supporting optimum growth and seed production on sandy upland. This research
was conducted at the Asembagus Experimental Station, Situbondo, East Java from January to December 2012. The planting material used
were seeds and cuttings. Three populations levels: (1) 2,500 plants ha -1 (2 m x 2 m), (2) 5,000 plants ha -1 (2 m x 1 m), and (3) 10,000
plants ha-1 (1 m x 1 m ) were arranged in a randomized block design with 5 replications. Destructive observations were made in each
month to measure the dry weight of plants, shoot, root, leaf, and leaf area index. The production component were observed at harvesting
time by measuring dry weight of fruit, fruit skin, seeds, 1000 fruits, and 1000 seeds. Data were analyzed by analysis of variance and LSD
test of 5%. Results showed that the use of 10,000 plants ha -1 could increased dry weight of plants, shoots and roots by 134.0-544.6%,
125.9-549.4% and 167.8-693.3% respectively. They could also increased seed production by 77.5-178.2%.

Key word: growth, phisyc nut, population, production, upland.

ABSTRAK
Produktivitas biji tanaman jarak pagar di lahan kering sangat rendah. Produktivitas dapat ditingkatkan dengan meningkatkan ukuran
populasi tanaman. Penelitian yang bertujuan untuk memperoleh populasi tanaman yang mampu mendukung pertumbuhan dan
produktivitas biji optimum di lahan kering berpasir dilakukan di Kebun Percobaan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur pada
Januari – Desember 2012. Bahan tanam yang digunakan berupa benih dan stek. Sebanyak 3 tingkat populasi tanaman, yakni (1) 2.500
tanaman/ha (2 m x 2 m), (2) 5.000 tanaman/ha (2 m x 1 m), dan (3) 10.000 tanaman/ha (1 m x 1 m) disusun dalam Rancangan Acak
Kelompok dengan 5 ulangan. Pengamatan desktruktif dilakukan setiap bulan untuk mengukur bobot kering tanaman, tajuk tanaman, akar,
daun dan indek luas daun. Adapun komponen produksi diamati pada saat panen dengan mengukur bobot kering buah, kulit buah, biji,
1000 buah, dan 1000 biji. Data dianalisis dengan sidik ragam dan Uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
populasi tanaman sebesar 10.000 tanaman/ha mampu meningkatkan bobot kering tanaman, tajuk dan akar masing-masing sebesar 134,0-
544,6%, 125,9-549,4% dan 167,8-693,3%. Produktivitas biji juga meningkat sebesar 77,5-178,2%.

Kata kunci: pertumbuhan, jarak pagar, populasi, produksi, lahan kering .

PENDAHULUAN menunjukkan penampilan tanaman yang bervariasi


Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) dengan hasil biji 0,2-2,0 kg per tanaman (Francis et
merupakan salah satu tanaman penghasil biodiesel al., 2005). Di Indonesia, tanaman ini baru
yang dapat tumbuh di lahan marginal (Kumar et al., dikembangkan sebagai tanaman budidaya di lahan
2011) dengan curah hujan yang rendah dan kering pada tahun 2005 dengan produktivitas biji
beriklim panas (Kheira dan Atta, 2009; Jingura, tahun 2007-2009 sekitar 115 kg/ha (Syakir, 2010).
2011). Tanaman perdu yang multiguna tersebut Padahal potensi hasil biji jarak pagar umur satu
berasal dari wilayah tropis Amerika dan menyebar tahun di lahan kering sebesar 880 kg/ha (Santoso et
ke wilayah-wilayah tropis dan subtropis di Afrika al., 2008). Di sisi lain, usaha tani tanaman jarak
dan Asia (Kumar dan Sharma, 2008; Openshaw, pagar dinyatakan layak ketika produktivitas biji
2000). mencapai 7 ton/ha (Syakir, 2010). Oleh karena itu
Sebagai tanaman semi liar, jarak pagar perlu dilakukan upaya peningkatan produktivitas

*Diterima: 26 Januari 2015 – Disetujui : 23 Oktober 2015

249
Berita Biologi 14(3) - Desember 2015

tanaman jarak pagar di lahan kering. untuk memperoleh populasi tanaman jarak pagar
Hasil biji jarak pagar dipengaruhi oleh jumlah yang mampu mendukung pertumbuhan dan
buah, jumlah buah dipengaruhi oleh jumlah tandan produktivitas biji optimum di lahan kering berpasir.
buah, jumlah tandan buah dipengaruhi oleh jumlah
infloresen dan jumlah infloresen dipengaruhi oleh BAHAN DAN CARA KERJA
jumlah cabang lateral (Hartati et al., 2009). Buah Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan
jarak pagar terbentuk pada ujung batang dan ketiak Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur
daun yang dekat dengan ujung batang sehingga pada Januari – Desember 2012. Bahan tanam yang
jumlah cabang lateral sangat menentukan hasil biji digunakan berupa stek dan benih yang berasal dari
yang diperoleh (Darmanti, 2008). Adapun jumlah pertanaman IP-3A berumur 2 tahun. Stek berukuran
cabang lateral yang terbentuk dipengaruhi oleh laju panjang 25 cm dan benih dibibitkan terlebih dahulu
pertumbuhan tanaman jarak pagar (Maes et al., dalam polibag berukuran diameter 10 cm dan tinggi
2009; Rao et al., 2008). 15 cm. Pemeliharaan bibit dilakukan selama 2
Lahan kering berpasir secara umum bulan. Bibit yang ditanam di lapangan dipilih bibit
mempunyai tingkat kesuburan yang rendah yang tumbuh normal, sehat dan seragam.
sehingga pertumbuhan tanaman jarak pagar secara Percobaan disusun dalam Rancangan Acak
individu mengalami hambatan (Gedoan et al., 2011; Kelompok yang diulang 5 kali. Perlakuan yang
Santoso et al., 2008). Dalam kondisi yang dicoba meliputi 3 populasi tanaman, yakni (1)
demikian, penggunaan populasi tanaman yang 2.500 tanaman/ha (2 m x 2 m), (2) 5.000 tanaman/
rendah menyebabkan pertumbuhan tanaman per ha (2 m x 1 m), dan (3) 10.000 tanaman/ha (1 m x 1
satuan luas lahan menjadi rendah sehingga m). Setiap perlakuan dalam satu ulangan
produktivitas biji yang diperoleh menjadi rendah menggunakan ukuran plot sebesar 20 m x 20 m.
pula. Oleh karena itu peningkatan produktivitas biji Sebelum tanam, setiap lubang tanam diberi pupuk
dapat dilakukan melalui meningkatkan populasi kandang berdosis 400 kg/plot. Pemeliharaan
tanaman. Hasil penelitian Belera et al. (2010) tanaman meliputi penyiangan, pemupukan, dan
menunjukkan bahwa peningkatan populasi tanaman pemangkasan. Penyiangan dilakukan sesuai kondisi
dari 1.089 tanaman/ha (3 m x 3 m) menjadi 2.500 gulma yang ada dengan menggunakan cangkul.
tanaman/ha (2 m x 2 m) mampu meningkatkan Setiap kali dilakukan penyiangan langsung
jumlah cabang lateral yang terbentuk sehingga dilakukan pembumbunan per unit tanaman. Dosis
produktivitas biji yang diperoleh juga meningkat. pupuk yang diberikan 450 kg Phonska/ha/tahun.
Demikian pula hasil penelitian Sudibyo et al. Setengah dosis pupuk diberikan pada umur 2
(2007) pada tanaman jarak pagar tahun pertama, minggu setelah tanam dan sisanya pada akhir
Sholeh dan Djumali (2008) pada tanaman jarak musim penghujan (bulan April) dengan cara ditugal
pagar tahun kedua serta Romli (2009) pada di sisi tanaman berjarak 15 cm dari pangkal batang
tanaman jarak pagar tahun ketiga di lahan beriklim dan sedalam 5-6 cm. Pemangkasan pertama
sedang menunjukkan bahwa peningkatan populasi dilakukan pada umur 2 bulan, pemangkasan
tanaman dari 2.500 tanaman/ha (2 m x 2 m) berikutnya dilakukan apabila tanaman terlalu tinggi
menjadi 10.000 tanaman/ha (1 m x 1 m) dapat dan tidak produktif. Saat pemangkasan adalah 2
meningkatkan produktivitas biji yang diperoleh. bulan menjelang musim penghujan dengan cara
Sampai saat ini rekomendasi populasi tanaman memotong cabang skunder 10 cm di atas cabang
jarak pagar di lahan kering berpasir masih primer. Dalam memotong setiap tanaman perlu
menggunakan 2.500 tanaman/ha (2 m x 2 m). Oleh disisakan satu tunas aktif yang sudah tumbuh agar
karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan terhindar dari kematian.

250
Mulyaningsih et al. - Pertumbuhan dan Produksi Jarak Pagar (Jatropha curcas L.; Euphorbiaceae)

Panen dilakukan secara selektif yaitu apabila


Kelompok dan Uji BNT taraf 5%.
buah pada tandan sudah masak fisiologis dengan
tanda berwarna kuning sampai kecoklatan. Panen
HASIL
dilakukan pada 50% jumlah tanaman dalam masing-
Pertumbuhan tanaman
masing plot. Buah terpanen dikupas dan dikering-
Bobot kering populasi tanaman, tajuk tanaman
anginkan hingga kadar air 7%.
dan akar, baik yang berasal dari benih maupun dari
Pengamatan dengan membongkar 4 tanaman
stek, pada berbagai umur tanaman dipengaruhi oleh
contoh per perlakuan per ulangan setiap 30 hari
populasi tanaman yang digunakan (Tabel 1, 2 dan
sekali dilakukan untuk mengukur peubah
3). Penggunaan populasi tanaman yang tinggi
pertumbuhan yang meliputi bobot kering tanaman
(10.000 tanaman/ha) pada pertanaman jarak pagar
(tajuk + akar), tajuk tanaman, akar, daun, dan indek
yang berasal dari benih mampu meningkatkan
luas daun. Luas daun diukur dengan metode plong.
bobot kering populasi tanaman, tajuk tanaman dan
Indek luas daun (ILD) dihitung dengan membagi
akar masing-masing sebesar 258,6-544,6%, 212,6-
luas daun per tanaman dengan luas tanah yang
549,4% dan 301,0-693,3%, sedangkan pada
ditempatinya. Adapun komponen produksi diamati
pertanaman yang berasal dari stek sebesar 134,0-
pada saat panen dengan mengukur bobot kering
300,1%, 125,9-299,7% dan 167,8-299,0% dari
buah, kulit buah, biji, 1000 buah, dan 1000 biji.
populasi 2.500 tanaman/ha.
Data dianalisis dengan sidik ragam Rancangan Acak

Tabel 1. Bobot kering tanaman yang berasal dari benih dan stek pada 10 bulan masa pertumbuhan di tiga
populasi (Dry weight of plant originated from seeds and cuttings during 10 months of growth
stages on three populations).

Populasi tanaman Bobot tanaman (kg/ha) pada berbagai umur tanaman (bulan)
(Plant [Plant weight (kg/ha) at various plant age (months)]
population) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Benih (Seed)

10.000 142,6 a 787,1 a 2688 a 2934 a 3170 a 3964 a 4030 a 4827 a 5686 a 6151 a
5.000 71,3 b 435,4 b 1060 b 1282 b 1387 b 1912 b 2171 b 2405 b 2820 b 3233 b
2.500 35,7 c 219,5 c 417 c 584 c 764 c 856 c 1016 c 1053 c 1207 c 1432 c
BNT (LSD)5% 10,0 52,6 215,3 177,4 236,2 348,0 385,6 430,1 415,3 549,6
Stek (Cutting)
10.000 298,9 a 778,1 a 1655 a 1984 a 1871 a 2253 a 2424 a 2658 a 3263 a 4236 a
5.000 149,4 b 379,9 b 1021 b 1072 b 1665 b 1829 b 2281 b 2329 b 2704 b 2909 b
2.500
74,7 c 231,5 c 468 c 618 c 707 c 929 c 1036 c 1135 c 1191 c 1289 c
BNT (LSD)5% 31,2 37,7 141,4 209,7 158,7 99,8 132,6 185,0 401,4 604,1
Keterangan (Note): Angka-angka yang didampingi huruf sama dalam satu kolom berarti tidak berbeda nyata pada uji BNT 5% (Numbers
followed by same letter in a coloumn are not significantly different at 5% LSD).

251
Berita Biologi 14(3) - Desember 2015

Tabel 2. Bobot kering tajuk tanaman yang berasal dari benih dan stek pada 10 bulan masa pertumbuhan di
tiga populasi (Dry weight of shoot originated from seeds and cuttings during 10 months of growth
stages on three populations).

Populasi Bobot tajuk tanaman (kg/ha) pada umur (bulan)


tanaman [Shoot weight (kg/ha) on plant ages (months)]
(Plant
population) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Benih (Seed)
10.000 104,1 a 620,5 a 2338 a 2494 a 2677 a 3449 a 3406 a 4103 a 4884 a 5179 a
5.000 52,1 b 381,8 b 981 b 1127 b 1203 b 1654 b 1863 b 2075 b 2430 b 2772 b
2.500 26,0 c 198,5 c 360 c 486 c 651 c 732 c 880 c 892 c 1044 c 1257 c
BNT (LSD) 5% 9,1 54,0 194,6 213,8 167,8 334,2 318,2 410,3 450,1 488,5
Stek (Cutting)
10.000 257,0 a 729,5 a 1457 a 1711 a 1605 a 1878 a 1996 a 2205 a 2694 a 3656 a
5.000 128,5 b 348,0 b 903 b 873 b 1441 b 1591 b 1925 a 1949 b 2271 b 2387 b
2.500 64,3 c 212,4 c 428 c 521 c 607 c 801 c 881 b 976 c 1028 c 1125 c
BNT (LSD) 5% 26,6 32,9 132,2 186,4 141,8 84,4 135,5 161,0 339,4 452,4
Keterangan (Note): Angka-angka yang didampingi huruf sama dalam satu kolom berarti tidak berbeda nyata pada uji BNT 5% (Numbers
followed by the same letter in a coloumn are not significantly different at 5% LSD).

Tabel 3. Bobot kering akar tanaman yang berasal dari benih dan stek pada 10 bulan masa pertumbuhan di tiga
populasi (Dry weight of roots originated from seeds and cuttings during 10 months of growth stages
on three populations).

Populasi Bobot akar (kg/ha) pada tanaman umur (bulan)


tanaman (Plant [Root dry weight (kg/ha) on plant ages (months)]
population)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Benih (Seed)
10.000 38,5 a 166,6 a 349,7 a 440,3 a 492,3 a 515,0 a 623,8 a 724,8 a 802,9 a 972,3 a
5.000
19,2 b 53,6 b 78,9 b 154,7 b 184,0 b 257,3 b 308,2 b 330,5 b 390,0 b 460,6 b
2.500 21,0 c 56,4 c 97,8 c 113,3 c 123,5 c 135,4 c 160,9 c 163,2 c 175,3 c
9,6 c
BNT (LSD) 5% 2,7 15,7 19,3 28,1 45,5 56,4 62,8 69,2 74,4 86,9
Stek (Cutting)
10.000 41,9 a 48,6 a 197,6 a 252,8 a 266,7 a 375,3 a 427,8 a 453,0 a 569,0 a 580,1 a
5.000 31,8 b 118,0 b 179,7 b 224,4 b 238,3 b 356,1 b 379,6 b 432,2 b 520,9 b
20,9 b
2.500
10,5 c 19,1 c 40,4 c 76,6 c 99,6 c 127,7 c 155,3 c 158,8 c 162,2 c 163,8 c
BNT (LSD) 5% 5,2 5,4 19,5 24,4 19,0 17,5 31,0 26,7 63,5 57,5

Keterangan (Note): Angka-angka yang didampingi huruf sama dalam satu kolom berarti tidak berbeda nyata pada uji BNT 5% (Numbers
followed by the same letter in a coloumn are not significantly different at 5% LSD).

Bobot kering daun dan indek luas daun dari 2.500 tanaman/ha menjadi 10.000 tanaman/ha
pertanaman jarak pagar yang berasal dari benih diikuti oleh peningkatan bobot kering daun pada
maupun stek pada berbagai umur tanaman berbagai umur pengamatan sebesar 20,5-479,0%.
dipengaruhi oleh populasi tanaman yang digunakan Pada pertanaman jarak pagar yang berasal dari stek,
(Tabel 4 dan 5). Pada pertanaman jarak pagar yang peningkatan populasi tanaman dari 2.500 tanaman/
berasal dari benih, peningkatan populasi tanaman ha menjadi 10.000 tanaman/ha diikuti oleh

252
Mulyaningsih et al. - Pertumbuhan dan Produksi Jarak Pagar (Jatropha curcas L.; Euphorbiaceae)

peningkatan bobot kering daun hanya sampai umur indek luas daun tanaman berasal dari benih maupun
pengamatan 8 bulan setelah tanam sebesar 61,3- stek pada berbagai umur pengamatan mengalami
300,0%, sedangkan pada umur pengamatan peningkatan masing-masing sebesar 50,0-362,5%
selanjutnya baru terjadi peningkatan bobot kering dan 266,7-500,0% akibat peningkatan populasi
daun dari populasi 5.000 tanaman/ha ke 10.000 tanaman dari 2.500 tanaman/ha menjadi 10.000
tanaman/ha sebesar 40,9-81,2% (Tabel 4). Adapun tanaman/ha (Tabel 5).

Tabel 4. Bobot kering daun tanaman yang berasal dari benih dan stek pada 10 bulan masa pertumbuhan di tiga
populasi (Dry weight of leaves originated from seeds and cuttings during 10 months of growth stages
on three populations).
Populasi
tanaman Bobot daun (kg/ha) pada berbagai umur tanaman (bulan)
(Plant po- [Leaf dry weight (kg/ha) at various plant age (months)]
pulation) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Benih (Seed)
10.000 50,4 a 142,4 a 336,4 a 231,3 a 277,7 a 521,6 a 252,6 a 432,6 a 480,7 a 489,1 a
5.000
25,2 b 47,4 b 137,1 b 110,9 b 123,9 b 274,0 b 223,6 b 268,8 b 306,4 b 302,2 b
2.500
12,6 c 35,4 c 58,1 c 68,1 c 59,5 c 96,2 c 209,6 b 153,8 c 165,8 c 164,4 c
BNT (LSD) 8,1 33,6 18,9 18,6 37,9 17,5 39,6 47,2 43,4
5% 5,0
Stek
(Cutting)
10.000 106,0 a 212,3 a 419,3 a 203,3 a 150,1 a 211,7 a 190,8 a 172,7 a 220,9 a 232,0 a
5.000
53,0 b 106,0 b 221,7 b 156,5 b 127,3 b 157,7 b 134,8 b 135,7 b 155,0 b 164,6 b
2.500
26,5 c 64,6 c 121,7 c 88,1 c 64,4 c 113,7 c 89,8 c 107,1 c 136,1 b 140,7 b
BNT (LSD) 22,2 55,7 21,9 15,4 11,9 15,4 19,3 29,0 29,3
5% 5,7
Keterangan (Note): Angka-angka yang didampingi huruf sama dalam satu kolom berarti tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. (Numbers
followed by the same letter in a coloumn are not significantly different at 5% LSD).

Tabel 5. Indeks luas daun yang berasal dari benih dan stek pada 10 bulan masa pertumbuhan (Index of leaves
area originated from seeds and cuttings during 10 months of growth stages).
Populasi Indek Luas Daun pada berbagai umur tanaman (bulan)
tanaman [Leaf Area Index at various plant age (month)]
(Plant po-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pulation)
Benih (Seed)
10.000 0,09 a 0,25 a 0,35 a 0,25 a 0,37 a 0,40 a 0,24 a 0,66 a 0,73 a 0,74 a
5.000 0,05 b 0,08 b 0,13 b 0,12 b 0,22 b 0,24 b 0,17 b 0,22 b 0,25 b 0,25 b
2.500 0,02 c 0,06 c 0,06 c 0,07 c 0,12 c 0,09 c 0,16 b 0,15 c 0,16 c 0,16 c
BNT (LSD) 5% 0,01 0,02 0,03 0,02 0,02 0,03 0,01 0,02 0,03 0,02
Stek (Cutting)
10.000 0,20 a 0,32 a 0,34 a 0,20 a 0,19 a 0,18 a 0,14 a 0,11 a 0,15 a 0,15 a
5.000 0,10 b 0,17 b 0,29 b 0,17 a 0,16 b 0,10 b 0,11 b 0,07 b 0,08 b 0,09 b
2.500 0,05 c 0,07 c 0,09 c 0,04 b 0,04 c 0,03 c 0,03 c 0,03 c 0,03 c 0,04 c
BNT (LSD) 5% 0,01 0,04 0,05 0,03 0,03 0,02 0,01 0,01 0,02 0,01

Keterangan (Note): Angka-angka yang didampingi huruf sama dalam satu kolom berarti tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. (Numbers
followed by the same letter in a coloumn are not significantly different at 5% LSD).

253
Berita Biologi 14(3) - Desember 2015

Tabel 6. Bobot kering daun dan indek luas daun yang terbentuk dan yang gugur yang berasal dari benih dan
stek pada 10 bulan masa pertumbuhan di tiga populasi (dry weight of leaves and leaf area indeces
originated from seeds and cuttings during 10 months of growth stages at three populations).
Total daun yang terbentuk selama 10 Total daun yang gugur selama 10 bulan
Populasi bulan (Total leaves formed during 10 (The leaves total fall during 10 months)
months)
tanaman (Plant Indek
Bobot daun (Leaf Bobot daun
population) Luas Daun Indek Luas Daun
weight) (Leaf weight)
(Leaf Area (Leaf Area Index)
(kg/ha) (kg/ha)
Index)
Benih (Seed)
10.000 2224 a 2,75 a 1754 a 2,49 a
5.000 1269 b 1,16 b 977 b 1,06 b
2.500 662 c 0,64 c 503 c 0,57 c
BNT LSD 5% 152 0,13 105 0,18
Stek (Cutting)
10.000 1376 a 1,35 a 1204 a 1,27 a
5.000 941 b 0,92 b 842 b 0,88 b
2.500 573 c 0,31 c 448 c 0,29 c
BNT (LSD) 5% 114 0,12 98 0,14
Keterangan (Note): Angka-angka yang didampingi huruf sama dalam satu kolom berarti tidak berbeda nyata pada uji BNT 5% (Numbers
followed by same letter in a coloumn are not significantly different at 5% LSD).

Total bobot kering daun dan indek luas daun


tanaman yang berasal dari benih maupun stek,
yang terbentuk serta total bobot kering daun dan
dipengaruhi oleh populasi tanaman yang
indek luas daun yang gugur selama 10 bulan masa
digunakan (Tabel 7 dan 8). Bentuk pengaruh
pertumbuhan tanaman jarak pagar, baik yang
peningkatan populasi tanaman terhadap bobot
berasal dari benih maupun stek, dipengaruhi oleh
kering buah terpanen, baik pada tanaman yang
populasi tanaman yang digunakan. Baik pada
berasal dari benih maupun stek, pada setiap umur
tanaman yang berasal dari benih maupun stek,
pengamatan tidak konsisten. Peningkatan populasi
peningkatan populasi tanaman dari 2.500 tanaman/
tanaman terkadang diikuti oleh peningkatan bobot
ha menjadi 10.000 tanaman/ha diikuti oleh
kering buah terpanen pada umur pengamatan
peningkatan total bobot kering daun dan indek luas
tertentu dan terkadang diikuti oleh penurunan
daun yang terbentuk masing-masing sebesar 140,1-
bobot kering buah terpanen pada umur
235,9% dan 329,7-335,5% maupun yang gugur
pengamatan lainnya (Tabel 7).
sebesar 168,7-248,7% dan 336,8-337,9% (Tabel 6).
Peningkatan populasi tanaman, baik pada
tanaman yang berasal dari benih maupun stek,
Produksi dan komponen produksi
dari 2.500 tanaman/ha menjadi 10.000 tanaman/
Bobot kering buah terpanen pada setiap umur
ha diikuti oleh peningkatan total bobot kering
pengamatan, total bobot kering buah terpanen
buah, kulit dan biji terpanen masing-masing
sampai umur tanaman 10 bulan setelah tanam,
sebesar 82,4-183,0%, 90,1-191,5% dan 77,5-
bobot kering 1000 buah, bobot kering kulit buah,
178,2%. Peningkatan total bobot kering buah,
bobot kering biji dan bobot 1000 biji, baik pada
kulit dan biji terpanen tertinggi terjadi pada

254
Mulyaningsih et al. - Pertumbuhan dan Produksi Jarak Pagar (Jatropha curcas L.; Euphorbiaceae)

tanaman yang berasal dari benih. Hal sebaliknya


buah dan 1000 biji masing-masing sebesar 8,5-
terjadi pada ukuran buah dan biji (bobot 1000 buah
8,7% dan 6,7-11,4% lebih kecil dibanding dengan
dan 1000 biji). Populasi tanaman yang padat
populasi tanaman yang renggang (Tabel 8).
(10.000 tanaman/ha) menghasilkan bobot 1000

Tabel 7. Bobot buah terpanen pada tiga populasi tanaman yang berasal dari benih dan stek sampai umur 10
bulan (Dry weight of harvested fruit originated from seeds and cuttings at the age of 10 months on
three plant populations).
Bobot buah terpanen (kg/ha) pada berbagai umur tanaman
Populasi tanaman (Weight of harvested fruit (kg/ha) at various plant age)
(Plant population) 4 5 6 7 8 9 10
3
Benih (Seed)
10.000 7,7 c 386,1 a 458,0 a 119,1 a 80,0 a 94,2 a 515,8 a
5.000
15,2 b 162,8 b 115,3 b 100,0 b 27,5 b 92,2 a 142,7 b
2.500
22,0 a 72,9 c 118,5 b 77,8 c 82,8 a 72,4 b 148,7 b
BNT (LSD) 5% 4,4 67,9 76,6 15,2 33,8 12,0 217,1
Stek (Cutting)
10.000 18,9 b 386,5 a 395,7 a 86,0 b 56,5 c 58,7 b 148,4 a 157,2 a
5.000
5,0 c 164,6 b 111,8 b 99,3 a 78,2 b 104,6 a 89,1 b 158,9 a
2.500
34,5 a 142,6 b 71,9 b 89,2 ab 152,4 a 95,2 a 41,1 b 96,1 b
BNT (LSD) 5% 10,4 42,4 83,1 13,8 19,5 14,5 51,4 29,6

Keterangan (Note): Angka-angka yang didampingi huruf sama dalam satu kolom berarti tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. (Numbers
followed by the same letter in a coloumn are not significantly different at 5% LSD).

Tabel 8. Total bobot kering buah, kulit, biji, 1000 buah dan 1000 biji terpanen pada tiga populasi tanaman
yang berasal dari benih dan stek selama 10 bulan (Dry weight of harvested fruit, fruit skin, seed,
1000 fruits and 1000 seeds originated from seeds and cuttings during 10 months on three plant
populations).

Populasi tanaman Bobot terpanen (Harvested dry weight) (kg)


(Plant Kulit per ha
Buah per ha 1000 buah Biji per ha 1000 biji
population) (Fruit skin
(Fruit per (1000 fruits) ha) (Seed per ha) (1000 seeds)
per
Benih (Seed): ha)
10.000 1678 a 2,053 b 618 a 1060 a 0,476 b
5.000 656 b 2,087 b 227 b 429 b 0,531 a
2.500 593 b 2,243 a 212 b 381 b 0,537 a
BNT (LSD) 5% 184 0,043 56 102 0,013
Stek (Cutting)
10.000 1319 a 2,357 c 536 a 783 a 0,557 b
5.000 818 b 2,468 b 328 b 490 b 0,571 b
2.500 723 b 2,581 a 282 c 441 b 0,597 a
BNT (LSD) 5% 121 0,109 56 86 0,017

Keterangan (Note): Angka-angka yang didampingi huruf sama dalam satu kolom berarti tidak berbeda nyata pada uji BNT 5% (Numbers
followed by the same letter in a coloumn are not significantly different at 5% LSD).

255
Berita Biologi 14(3) - Desember 2015

PEMBAHASAN
fotosintesis yang terjadi. Dalam penelitian ini
Ciri khas lahan kering berpasir adalah kondisi
digunakan bahan tanam jarak pagar yang seragam
kesuburan lahan yang rendah dan keterbatasan
sehingga indek luas daun bahan tanam pada
ketersediaan air bagi pertumbuhan tanaman
populasi 10.000 tanaman/ha menjadi yang
sehingga menghambat pertumbuhan tanaman jarak
tertinggi disusul 5.000 tanaman/ha dan terakhir
pagar (Hussein et al., 2013; Sapeta et al., 2013).
2.500 tanaman/ha. Hal inilah yang menyebabkan
Penghambatan pertumbuhan tanaman jarak pagar
peningkatan populasi tanaman jarak pagar sampai
akibat pengaruh keterbatasan ketersediaan air dapat
10.000 tanaman/ha diikuti oleh peningkatan bobot
terjadi melalui penurunan potensial air daun,
kering tanaman, tajuk tanaman, akar, daun dan
jumlah daun dan luas daun terbentuk (Parwata et
indek luas daun sampai umur 10 bulan setelah
al., 2012 dan Tiwari et al., 2013). Di sisi lain,
tanam (Tabel 1, 2, 3, 4 dan 5). Hasil yang sama
Achton et al. (2007) dan Krishnamurthy et al.
diperoleh Sudibyo et al. (2007) pada jarak pagar
(2012) menyatakan tanaman jarak pagar
umur satu tahun, Sholeh dan Djumali (2008) pada
melakukan strategi penghindaran dalam
jarak pagar umur 2 tahun serta Romli (2009) pada
menanggapi pengaruh cekaman air melalui proses
jarak pagar umur 3 tahun.
pengguguran daun, pembatasan pertumbuhan akar
Tanaman jarak pagar berbunga jantan dan
dan dormansi. Oleh karena itu bobot kering daun
betina dalam satu tanaman dan dalam satu
dan indek luas daun yang gugur mendekati bobot
infloresen (Bhattacharya et al., 2005) dengan
kering dan indek luas daun yang terbentuk (Tabel
penyerbukan sendiri lebih banyak terjadi
6). Kondisi yang demikian menyebabkan indek
dibanding penyerbukan silang (Chang-wei et al.,
luas daun tanaman jarak pagar sangat rendah
2007) dalam membentuk biji. Dalam penyerbukan
sehingga peningkatan populasi tanaman hingga
sendiri, buah jarak pagar sebanyak 25%
10.000 batang/ha diikuti oleh peningkatan indek
mengalami keguguran sebelum fase pemasakan
luas daun pada setiap umur pengamatan (Tabel 5).
(Abdelgadir et al., 2008). Menurut Yin et al.
Pertumbuhan tanaman yang mencakup bobot
(2012), kondisi kesuburan lahan yang rendah dan
kering tanaman, tajuk tanaman, akar dan daun
keterbatasan air menyebabkan penurunan jumlah
merupakan hasil akumulasi fotosintat selama masa
bunga betina yang terbentuk. Kondisi yang
hidupnya. Jumlah fotosintat yang terakumulasi
demikian menyebabkan jumlah buah yang
setiap hari berasal dari hasil laju fotosintesis
terbentuk menjadi sedikit sehingga hasil biji per
dikurangi laju respirasi pertanaman (Fukuzawa et
tanaman yang diperoleh menjadi rendah. Hal inilah
al., 2012; Yong et al., 2010). Dalam kondisi
yang menyebabkan populasi tanaman berpengaruh
nutrisi dan air yang tidak ada perbedaan antar
terhadap produksi dan komponen produksi jarak
perlakuan maka laju fotosintesis pertanaman
pagar di lahan kering berpasir (Tabel 8).
ditentukan oleh energi cahaya dan indek luas daun.
Dalam kondisi kesuburan lahan kering yang
Dalam kondisi indek luas daun yang kurang dari
rendah, peningkatan kepadatan populasi tanaman
satu (Tabel 5) maka dalam pertanaman tersebut
menyebabkan peningkatan persaingan antar
tidak terjadi kompetisi antar individu tanaman
tanaman dalam mendapatkan nutrisi untuk
dalam memperoleh energi cahaya sehingga energi
mendukung pertumbuhan tanaman termasuk buah.
cahaya bukan menjadi faktor pembatas dalam
Bila tingkat persaingan antar tanaman tinggi maka
proses fotosintesis (dos Santos et al., 2013).
fotosintat yang dihasilkan untuk pertumbuhan
Dengan demikian laju fotosintesis pertanaman
buah menjadi rendah daan demikian pula
dipengaruhi oleh indek luas daun, dimana semakin
sebaliknya untuk tingkat persaingan yang rendah.
tinggi indek luas daun semakin tinggi laju
Hal inilah yang menyebabkan peningkatan

256
Mulyaningsih et al. - Pertumbuhan dan Produksi Jarak Pagar (Jatropha curcas L.; Euphorbiaceae)

populasi tanaman diikuti oleh penurunan ukuran


Sains 11(2), 181-190.
buah dan biji (Tabel 8). Hartati RRS, A Setiawan, B Haliyanto, D Pranowo dan
Sudarsono. 2009. Keragaan Morfologi dan Hasil 60
Individu Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Terpilih di
KESIMPULAN Kebun Percobaan Pakuwon Sukabumi. Jurnal
Penelitian Tanaman Industri 15(4), 152-161.
Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan Hussein MM, HM Mehannaa and SM El-Lethy. 2013.
bahwa populasi tanaman sebesar 10.000 tanaman/ha Water Deficit and Foliar Fertilization and Their Effect
on Growth and Photosynthetic Pigments of Jatropha
merupakan populasi tanaman yang optimum di Plants. World Applied Sciences Journal 27(4), 454-
lahan kering berpasir, baik yang berasal dari benih 461.
Jingura RM. 2011. Technical Options for Optimization of
maupun stek. Penggunaan populasi tanaman sebesar Production of Jatropha as Biofuel Feedstock in Arid
and Semi-arid Areas of Zimbabwe. Biomass and
10.000 tanaman/ha mampu meningkatkan bobot Bioenergy 35(5), 2127-2132.
kering populasi tanaman, tajuk dan akar masing- Kheira AAA and NMM Atta. 2009. Response of Jatropha
curcas L. to Water Deficit : Yield, Water Use
masing sebesar 134,0-544,6%, 125,9-549,4% dan Efficiency and Oilseed Characteristics. Biomass and
167,8-693,3% serta produksi biji sebesar 77,5- Bioenergy 33(10), 1343-1350.
Krishnamurthy L, M Zaman-Allh, S Marimuthu, SP Wani
178,2% dari populasi yang umum digunakan (2.500 and AV Kesava-Rao. 2012. Root Growth in Jatropha
tanaman/ha). and Its Implications for Drought Adaptation. Biomass
and Bioenergy 39, 247-252.
Kumar A and S Sharma. 2008. An Evaluation of
Multipurpose Oil Seed Crop for Industrial Uses
DAFTAR PUSTAKA
(Jatropha curcas L.): A Review. Industrial Crops and
Abdelgadir HA, SO Johnson and J van Staden. 2008. Products 28(1), 1-10.
Approaches to Improve Seed Production of Jatropha Kumar D, S Singh, R Sharma, V Kumar, H Chandra and K
curcas L. South Africa Journal of Botany 74(2), 359- Malhotra. 2011. Above-Ground Morphological
364. Predictors of Rooting Success in Rooting Cuttings of
Achton M, B Rebens, W Maes, F Mahijis, M Verchet, VP Jatropha curcas L. Biomass and Bioenergy 35(9),
Singh and S Mays. 2007. Root Architecture of The 3891-3895.
Promising Biodiesel Plant Jatropha. Agriculture and Maes WH, WMJ Achten, B Reubens, D Raes, R Samson
Applied Biology Science 72(1), 81-85. and B Muys. 2009. Plant-Water Relationship and
Belera SK, P Srivastava, R Tripathi, JP Singh and N Singh. Growth Strategies of Jatropha curcas L. Seedling
2010. Evaluation of Plant Performance of Jatropha under Different Levels of Drought Stress. Journal of
curcas L. Under Different Agro-practices for Arid Environments 73(10), 877-884.
Optimizing Biomass : A Case Study. Biomass and Openshaw K. 2000. A Review of Jatropha curcas : An Oil
Bioenergy 34, 30-41. Plant of Unfulfilled Promise. Biomass and Bioenergy
Bhattacharya A, K Datta and SK Datta. 2005. Floral Biology, 19(1), 1-15.
Floral Resource Constraints and Pollination Limitation Parwata IGMA, D Indradewa, P Yudono, BD Kertonegoro
in Jatropha curcas L. Pakistan Journal of Biology and R Kusmarwiyah. 2012. Physiological
Science 8(3), 456-460. Responses of Jatropha curcas to Drought Stress in
Chang-wei L, L Kun, C You and S Yongyu. 2007. Floral Coastal Sandy Land Conditions. Makara Journal of
Display and Breeding System of Jatropha curcas L. Science 16(2), 115-121.
Forestry Studies in China 9(2), 114-119. Rao GR, GR Karwar, AK Shanker and YS Ramakrishna.
Darmanti S. 2008. Pembentukan Cabang Lateral Jarak Pagar 2008. Genetic Associations, Variability and Diversity
(Jatropha curcas) Setelah Perlakuan Girdling. Bioma 10 in Seed Characters, Growth, Reproductive Phenology
(1), 7-11. and Yield in Jatropha curcas (L.) Accessions. Trees
dos Santos EF, BJ Zanchim, AG de Campos, RF Garrone and Structural and Functional 22(5), 697-709.
JL Junior. 2013. Photosynthesis Rate, Chlorophyll Romli M. 2009. Pengaruh Populasi Tanaman Terhadap
Content and Initial Development of Physic Nut Without Pertumbuhan dan Hasil Jarak Pagar (Jatropha curcas
Micronutrient Fertilization. Revista Brasileira de L.) pada Tahun Ketiga. Prosiding Lokakarya
Ciencia do Solo 37(5), 1334-1342. Nasional IV Akselerasi Inovasi Teknologi Jarak Pagar
Francis G, R Edinger and K Becker. 2005. A Concept for Menuju Kemandirian Energi, Malang 6 November
Simultaneous Wasteland Reclamation, Fuel Production 2008. RD Purwati, D Soetopo, T Yulianti, Djumali, B
and Socioeconomic Development in Degraded Areas in Hariyono, N Asbani, J Hartono dan S Tirtosuprobo
India: Need, Potential and Perspectives of Jatropha (Penyunting), 192-196. Surya Pena Gemilang
Plantations. Natural Resources Forum 29(1), 12-14. Publishing.
Fukuzawa Y, J Tominaga, K Akashi, S Yabuta, M Ueno and Santoso BB, Hasnam, Hariyadi, S Susanto dan BS Purwoko.
Y Kawamitsu. 2012. Photosynthetic Gas Exchange 2008. Potensi Hasil Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)
Characteristics in Jatropha curcas L. Plant pada Satu Tahun Budidaya di Lahan Kering Lombok
Biotechnology 29, 155-162. Barat, Nusa Tenggara Barat. Buletin Agronomi 36(2),
Gedoan SP, A Hartana, Hamim, U Widyastuti dan N 161-167.
Sukarno. 2011. Pertumbuhan Tanaman Jarak Pagar Sapeta H, JM Costa, T Lourenco, J Maronco and P Lendi.
(Jatropha curcas L.) pada Lahan Pasca Tambang Timah 2013. Drought Stress Response in Jatropha curcas
di Bangka yang Diberi Pupuk Organik. Jurnal Ilmiah Growth and Physiology. Environmental and

257
Berita Biologi 14(3) - Desember 2015

Experimental of Botany 85, 76-84.


Yusniarti dan Mukhasim (Penyunting), 314-322. Pusat
Sholeh M dan Djumali. 2008. Pengaruh Populasi Tanaman
Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor.
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jarak
Syakir M. 2010. Prospek dan Kendala Pengembangan Jarak
Pagar (Jatropha curcas L.) pada Tahun Kedua.
Pagar (Jatropha curcas L.) Sebagai Bahan Bakar
Prosiding Lokakarya Nasional III Inovasi Teknologi
Nabati di Indonesia. Prospektif 9(2), 55-65.
Jarak Pagar untuk Mendukung Program Mandiri
Tiwari N, M Purohit, G Sharma and AR Nautiyah. 2013.
Energi, Malang 5 November 2007. B Heliyanto, D
Changes in Morpho-physiology of Jatropha curcas
Soetopo, RD Purwati, T Yulianti, R Mardjono, B
Grown Under Different Water Regimes. Nature and
Hariyono, S Tirtosuprobo, N Asbani dan Joko-
Science 11(9), 76-83.
Hartono (Penyunting), 219-223. Bayumedia
Yin C, X Pang, K Chen, R Gong, G Xu and X Wang. 2012.
Publishing.
The Water Adaptability of Jatropha curcas is
Sudibyo N, Lestari dan Djumali. 2007. Pengaruh Kerapatan
Modulated by Soil Nitrogen Availability. Biomass
Tanaman Jarak Pagar Terhadap Pertumbuhan dan
and Bioenergy 47, 71-81.
Hasil pada Tahun Pertama. Prosiding Lokakarya II
Yong JWH, YF Ng, SN Tan and AYL Chew. 2010. Effect of
Status Teknologi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha
Fertilizer Application on Photosynthesis and Oil Yield
curcas L.), Bogor 29 Nopember 2006. E Karmawati,
of Jatropha curcas L. Photosynthetica 48(2), 208-
A Wahyudi, DS Effendi, IN Maya, Sumanto,
218.

258

You might also like