Faktor Anteseden Dan Konsekuensi Green Supply Chai
Faktor Anteseden Dan Konsekuensi Green Supply Chai
Faktor Anteseden Dan Konsekuensi Green Supply Chai
net/publication/334689525
CITATIONS READS
11 1,566
3 authors, including:
Andriani Kusumawati
Brawijaya University
73 PUBLICATIONS 522 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Andriani Kusumawati on 27 July 2020.
DOI : 10.21456/vol9iss1pp1-8
Abstract
Business activites besides having a fuction to improve the economy, its also have a role to influencing the
environment, if the business concept doesn't consider the environment, it will causing decrease of environmental
quality. therefore, the purpose of this study is to examine about the application of green supply chain
management, that is the concepts with consideration of environmental aspects in all supply chains, and to the
explain of factors that become antecedents in influencing the implementation of green supply chain management
and its impact on performance. this research explains the relationship between variabels, That are antecedents of
green supply chain management, namely strategic orientation and government regulation, and the consequence
factors of green supply chain management namely environtmental performance. the object in this study is
medium size entreprised of food and beverage sectors in Pasuruan Regency. This study using a cluster sampling
method involving 114 respondents and using PLS, for data analysis, with SmartPLS 3.0 software analysis tools.
the results of this study indicate that there is a significant positive relationship between strategic orientation and
government regulation toward green supply chain management, there is a significant positive relationship
between strategic orientation and government regulation towards environmental performance through green
supply chain management.
Keywords: Strategic orientation; Government regulation; Green supply chain management ; Environmental performance
Abstrak
Kegiatan bisnis selain memiliki fungsi untuk meningkatkan perekonomian, juga memiliki andil terhadap mempengaruhi
lingkungan, apablia konsep bisnis tidak mempertimbangkan lingkungan maka akan menyebabkan penurunan kualitas
lingkungan, untuk itu tujuan dari penelitian ini adalah menguji penerapan green supply chain management yakni konsep
bisnis dengan pertimbangan aspek lingkungan dalam seluruh rantai pasoknya, serta menjelaskan faktor – faktor yang menjadi
anteseden dalam mempengaruhi penerapan green supply chain management dan dampaknya terhadap kinerja. Penelitian ini
menjelaskan hubungan antara variabel, yaitu variabel yang menjadi faktor anteseden dari green supply chain management,
yakni strategic orientation, government regulation, dan faktor konsekuensi dari GSCM yakni environmental performance.
Penelitian ini dilakukan pada usaha menengah sektor makanan dan minuman Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini
menggunakan metode cluster sampling dengan melibatkan 114 responden dan menggunakan alat analisis data SEM dengan
alat analisis software SmartPLS 3.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategic orientation dan government
regulation berpengaruh positif signifikan terhadap green supply chain management, strategic orientation dan government
regulation berpengaruh positif signifikan terhadap environmental performance melalui green supply chain management.
Kata Kunci: Orientasi strategis; Peraturan pemerintah; Manajamen rantai pasokan hijau; Kinerja lingkungan
mengharapkan perusahaan dalam melestarikan mulai dari bahan baku sampai dengan produk jadi,
lingkungan. (Ninlawan et al., 2010). Pengukuran variabel GSCM
2. Supply Chain Orientation, didefinisikan sebagai berdasarkan kajian empiris antara lain:
filosofi untuk menghubungkan proses dan arus 1. Green purchasing: Perusahaan meminimal kan
strategis sepanjang rantai pasokan dengan kegiatan pembelian untuk memenuhi peratur-an
keterlibatan anggota rantai pasokan yang hukum dan harapan pelanggan terkait dengan
diperlukan untuk penerapan praktik pengelolaan lingkungan (Se-Hak, Ho-Joong dan Yong-Hwan,
GSCM, (Klassen dan Johnson, 2004), (Hasan dan 2014), item green purchasing antaralain:
Ali, 2015). item dari supply chain orientation Menghindari penggunaan zat berbahaya dalam
antaralain: Mengandalkan pihak rantai pasokan produk, Pengelolaan limbah berbahaya yang tepat
dengan kepercayaan, Adanya keinginan secara 2. Green production: Proses manufaktur yang ramah
kontinyu dari mitra rantai pasokan dalam lingkungan mulai yakni mempertimbangkan
melanjutkan hubungan dengan perusahaan pengurangan resiko dan dampak lingkungan
kemasa depan, Adanya keinginan secara kontinyu mulai dari perencanaan dan operasinya (Irvan,
dari mitra rantai pasokan dalam melanjutkan 2014), adapun item green purchasing antara lain:
hubungan dengan perusahaan kemasa depan, Tingkat penggunaan listrik rendah, tingkat
Adanya norma dalam kerjasama yang mengacu penggunaan BBM rendah, penggunaan bahan
pada presepsi usaha bersama anggota rantai baku makanan atau minuman untuk produksi
pasokan untuk mencapai tujuan bersama, yang aman, penggunaan bahan pewarna makanan
Terdapat Kompabilitas ditunjukkan oleh atau minuman yang aman, serta terdapat
kesamaan dalam budaya perusahaan. pengelolaan limbah sisa produksi.
3. Green distribution: Merupakan kegiatan yang
2.2. Government Regulation melibatkan proses pengemasan dan logistik yang
Kebijakan pemerintah bagi perusahaan memiliki aman dan ramah lingkungan (Ninlawan et al.,
fungsi dalam membantu perusahaan mengubah 2010), adapun item green distribution antaralain:
model bisnis, membantu dalam berinvestasi dengan Ketepatan waktu dan jumlah produk makanan
tujuan memperbaiki lingkungan dan mengarahkan atau minuman yang dikirimkan ke pembeli,
perusahaan dalam menjalankan bisnisnya (Porter, Efisiensi penggunaan bahan bakar dalam proses
1990). distribusi produk makanan/ minuman,
Indikator government regulation adalah Penggunaan kapasitas optimal transportasi dalam
regulation yang dalam hal ini adalah peraturan mendistribusikan produk.
pemerintah yang berlaku, (Zhu, Sarkis dan Lai, 2006) 4. Reuse : Menggunakan kembali dan memproduksi
yang dalam penelitian ini menggunakan peraturan ulang produk (strategi memberikan nilai tambah
daerah Kabupaten Pasuruan nomor 3 tahun 2010, dan diimplementasikan pada produksi ramah
mengenai pengelolaan limbah dengan tujuan lingkungan) (Se-Hak, Ho-Joong dan Yong-Hwan,
tanggung jawab sosial, keberlanjutan, keselamatan, 2014). Adapun item reuse antara lain: Adanya
nilai ekonomi dan seterusnya, pasal 12 ayat 1 Tindakan pemanfaatan atau pengolahan limbah
mengenai: pengurangan sampah meliputi kegiatan: cair, Adanya Tindakan pemanfaatan atau
pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang pengolahan limbah padat, Pemanfaatan produk
sampah, dan/atau pemanfaatan kembali sampah. dan makanan atau minuman yang cacat atau rusak.
pasal 12 ayat 3 yang berisi: perusahaan dalam
beroperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menggunakan bahan produksi yang menimbulkan
sampah sesedikit mungkin, dapat diguna ulang, dapat
didaur ulang dan/atau mudah diurai oleh proses alam.
serta pasal 16 ayat 1 tentang pengawasan program
pengelolaan limbah. Adapun item dari penelitian ini
adalah: Dengan adanya Peraturan pemerintah,
pimpinan perusahaan menghimbau agar perusahaan
secara aktif menerapkan GSCM, dengan adanya
peraturan pemerintah yang mengontrol sejauh mana
perusahaan dalam menerapkan praktik GSCM,
perusahaan menjalankan praktik GSCM pada Gambar 2. Kegiatan manajemen rantai pasok
perusahaannya. ramah lingkungan
Item X1 X2 Y1 Y2
4. Hasil dan Pembahasan Y1.2.5 0.740 0.649 0.855 0.719
Y1.3.1 0.644 0.677 0.850 0.802
4.1. Hasil Penelitian Y1.3.2 0.636 0.616 0.826 0.749
Y1.3.3 0.647 0.606 0.836 0.764
Dalam Analisis PLS terdapat dua tahap pengujian Y1.4.1 0.670 0.591 0.861 0.759
Y1.4.2 0.633 0.597 0.827 0.745
yakni pengujian outer model dan inner model, Y2.1.1 0.550 0.466 0.645 0.799
adapun hasil pengujian outer model dalam penelitian Y2.1.2 0.492 0.453 0.678 0.812
Y2.2.1 0.582 0.562 0.754 0.847
ini adalah sebagai berikut: Y2.2.2 0.663 0.595 0.850 0.887
Y2.3.1 0.572 0.637 0.716 0.799
Validitas konvergen bertujuan untuk mengetahui Y2.3.2 0.676 0.644 0.724 0.789
validitas antara indikator dengan variabel latennya. Nilai validitas diskriminan pada Tabel 3
nilai convergent validity dikatakan tinggi jika lebih menunjukkan bahwa seluruh item dalam penelitian
dari 0,70 dengan konstruk yang diukur, (Chin, 1998; ini telah memenuhi validitas diskriminan, yaitu tiap
Ghozali, 2006) untuk penelitian tahap awal dari item mengukur variabel latennya lebih tinggi dari
pengembangan, nilai loading 0,5 sampai 0,6 nilai item lainnya.
dianggap cukup memadai, validitas konvergen akan Composite reliability: suatu variabel dikatakan
dijelaskan pada Tabel 2: reliabel jika nilai AVE lebih besar dari 0,5, nilai
Tabel 2. Convergent Validity composite reliability dan cronbach alpha suatu
Item Variabel Original Sampel konstruk dinyatakan reliabel jika nilai composite
X1.1.1 0.780
X1.1.2 0.807 reliability maupun nilai cronbach alpha diatas 0,70.
X1.1.3 0.796 Adapun hasil output composite reliability dan
X1.1.4 0.833
X1.1.6 0.810 cronbach alpha sebagai berikut:
X1.1.7 Strategic orientation (X1) 0.780
X1.2.1 0.790 Tabel 4. Goodnes of Fit
X1.2.2 0.793
Variabel Cronbach’s Alpha Composite Reliability AVE
X1.2.3 0.786
(X1) 0.940 0.941 0.949
X1.2.4 0.818
X1.2.5 0.711 (X2) 0.954 0.955 0.978
(Y1) 0.966 0.967 0.970
X2.1 0.977
X2.2 Government regulation (X2) 0.979 Nilai pada Tabel 4 menunjukkan bahwa seluruh
Y1.1 0.813
Y1.1.2 0.843 variabel dikatakan reliabel dengan nilai lebih besar
Y1.2.1
Y1.2.2
0.895
0.892
dari 0,5 dan nilai Cronbach’s Alpha diatas 0,7
Y1.2.3 0.855 Pengujian inner model dalam penelitian ini
Y1.2.4 Green supply chain 0.878
Y1.2.5 management (Y1) 0.855 ditunjukkan R-Square (R2) yang didapatkan dari
Y1.3.1
Y1.3.2
0.850
0.826
penelitian ini akan ditunjukkan pada Tabel 5.
Y1.3.3 0.836 Tabel 5. R-Square
Y1.4.1 0.861
Y1.4.2 0.827 R-Square
Y2.1.1 0.799 Y1 0.709
Y2.1.2 0.812
Y2.2.1 Environmental performance 0.847 Y2 0.790
Y2.2.2
Y2.3.1
(Y2) 0.887
0.799
Nilai R-square tersebut menunjukkan bahwa
Y2.3.2 0.789 sebesar 70,9% variabel GSCM (Y1) dapat
Nilai yang ditunjukkan pada tabel validitas dipengaruhi oleh variabel orientasi strategi (X1) dan
tersebut menunjukkan bahwa seluruh item yang variabel peraturan pemerintah (X2), sedangkan
digunakan dalam penelitian valid karena memiliki sisanya 29,1% di pengaruhi oleh variabel lain di luar
nilai loading diatas 0,7. penelitian. Nilai R-square Y2 sebesar 67,4%, yang
Validitas Diskriminan (Discriminant Validity): artinya variabel environmental performance (Y2)
berfungsi sebagai pembuktian bahwa konstruk laten dapat dipengaruhi GSCM (Y1), sedangkan sisanya
memprediksi ukuran pada blok mereka lebih baik 32,6% di pengaruhi oleh variabel lain di luar
daripada ukuran pada blok lainnya. (Ghozali, 2008). penelitian. Adapun nilai Predictive Relevance (Q2)
Validitas diskriminan dalam penelitian ini di jelaskan diketahui sebesar 0,72 yang artinya keragaman data
sebagai berikut: dari penelitian yang dapat dijelaskan oleh model
Tabel 3: Discriminant Validity. struktural yang dirancang adalah sebesar 72%,
Item X1 X2 Y1 Y2 sedangkan sisanya 28% dijelaskan oleh faktor lain
X1.1.1 0.780 0.479 0.629 0.618 diluar model
X1.1.2 0.807 0.510 0.654 0.578
X1.1.3 0.796 0.572 0.673 0.625 Hasil pengujian Hipotesis dari penelitian ini
X1.1.4 0.833 0.528 0.641 0.554
X1.1.5 0.810 0.485 0.577 0.483 disajikan pada Tabel 6.
X1.1.6 0.780 0.494 0.641 0.489
X1.2.1 0.790 0.565 0.614 0.580
X1.2.2 0.793 0.635 0.692 0.639 Tabel 6 Pengujian hipotesis
X1.2.3 0.786 0.572 0.641 0.562 Original Sample Standard T-statistic P values
X1.2.4 0.818 0.611 0.686 0.585 sample Mean Deviation
X1.2.5 0.711 0.510 0.581 0.532 X1-Y1 0.590 0.610 0.113 5.206 0.000
X2.1 0.678 0.977 0.695 0.655 X2-Y1 0.320 0.298 0.106 3.018 0.003
X2.2 0.666 0.979 0.722 0.680 Y1-Y2 0.889 0.885 0.030 29.176 0.000
Y1.1.1 0.668 0.540 0.813 0.700 X1-Y1-Y2 0.524 0.540 0.100 5.266 0.000
Y1.1.2 0.649 0.566 0.843 0.735 X2-Y1-Y2 0.284 0.265 0.097 2.945 0.003
Y1.2.1 0.742 0.632 0.895 0.838
Y1.2.2 0.731 0.644 0.892 0.788
Y1.2.3 0.746 0.648 0.855 0.730
Y1.2.4 0.766 0.643 0.878 0.763
6 Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2019) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis
Dari nilai tabel pengujian hipotesis diketahui 4.2.3. Pengaruh GSCM terhadap Environmental
bahwa seluruh hipotesis penelitian diterima karena Performance
memiliki nilai p-value di bawah 0,05, yang artinya GSCM berpengaruh positif signifikan terhadap
seluruh variabel berpengaruh signifikan. environmental performance dengan koefisien
korelasi sebesar 0,889 atau sebesar 88,9%, yang
4.2. Pembahasan artinya ketika variabel GSCM ditingkatkan sebesar
satu kali, maka variabel kinerja lingkungan
4.2.1. Pengaruh Strategic Orientation terhadap meningkat sebesar 88,9%.
Green Supply Chain Management. Hasil penelitian mengenai hubungan positif
Strategic orientation berpengaruh positif signifikan antara variabel GSCM dan variabel kinerja
signifikan terhadap GSCM dengan koefisien korelasi lingkungan dalam penelitian ini mendukung hasil
sebesar 0,276 atau sebesar 59 %, yang artinya bahwa dari penelitian yang telah dilakukan oleh (Savita dan
ketika variabel orientasi strategi ditingkatkan sebesar Dominic, 2016, Nelson, Charbel dan Ana, 2016,
satu kali, maka variabel GSCM akan meningkat pula Donghyun dan Taewon, 2016, Zhu dan Sarkis, 2007,
sebesar 59%. Zhu, Feng dan Choi 2016, Laari et al., 2016).
Hasil mengenai hubungan positif antara variabel Sedangkan hasil penelitian ini berbeda dengan hasil
strategic orientation terhadap green supply chain penelitian yang telah dilakukan oleh (Hassan, Balan
management sejalan dengan penelitian (Jon, Wendy dan Prakash, 2016, Zhu, Sarkis dan Kee-Hung,
dan Diane, 2011, Kuo-Ming dan Cheng-Shiu, 2016, 2006).
Ricky et al., 2012) hal ini juga sejalan dengan konsep Hasil penelitian yang sesuai dengan penelitian ini
strategic orientation yang dikemukakan oleh (Russo dikarenakan praktik GSCM berperan efektif dalam
dan Fouts, 1997) bahwa peran strategic orientation meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan dari
adalah sebagai pedoman pada strategi, perilaku, pada perusahaan yang tidak memiliki upaya dalam
konsekuensi, kinerja dan dampak dari operasi mengadopsi konsep hijau atau GSCM. Sedangkan
perusahaan. hasil penelitian yang berbeda dengan penelitian ini
dilakukan oleh (Hassan, Balan dan Prakash, 2016)
4.2.2. Pengaruh Government Regulation terhadap pada UMKM sektor bio-energy (produksi gula tebu
GSCM dan etanol) Brazil, (Zhu, Sarkis dan Lai, 2006) pada
Government regulation berpengaruh positif perusahaan automotive di China, dikarenakan
signifikan terhadap GSCM dengan koefisien korelasi praktik GSCM saja belum cukup untuk
sebesar 0,32 atau sebesar 32%, yang artinya bahwa meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan, masih
ketika variabel peraturan pemerintah ditingkatkan diperlukan usaha lain pada perusahaan mengenai
sebesar satu kali, maka variabel GSCM meningkat pengelolaan dampak lingkungan. Pengaruh Strategic
pula sebesar 32 %. Orientation terhadap Environmental Performance
Hasil penelitian yang sejalan dengan penelitian melalui Green Supply Chain Management
ini telah dilakukan oleh: (Savita dan Dominic, 2016, Terdapat hubungan positif signifikan antara
Zhu dan Sarkis, 2007, Hossein, Meghdad dan variabel strategic orientation terhadap environmental
Azmawani, 2016) disebutkan bahwa ketiga penelitian performance melalui GSCM dengan koefisien
tersebut dilakukan di negara Malaysia, hal tersebut korelasi sebesar 0,524 atau sebesar 52,4%. hasil
dapat diartikan bahwa di negara berkembang seperti tersebut ditemukan kesamaan hasil pada penelitian
Malaisya praktik GSCM dilaksanakan dengan faktor (Sirmon et al., 2007) dimana pengembangan
pendorong yang kuat dari peraturan pemerintah. orientasi strategic pada GSCM berdampak pada
Hasil penelitian yang menunjukkan hubungan kinerja yang berbasis lingkungan
negatif antara peraturan pemerintah dengan GSCM
pada penelitian (Zhu, Sarkis dan Lai, 2006) di 4.2.4. Pengaruh Government Regulation terhadap
perusahaan automotive di China, sedangkan dalam Environmental Performance melalui GSCM
penelitian (Amarpreet dan Ellen, 2015) pada Government regulation berpengaruh positif
perusahaan manufaktur di Amerika Utara dan signifikan terhadap environmental performance
penelitian (Soh-Hyun et al., 2017) pada perusahaan melalui GSCM dengan koefisien korelasi sebesar
manufaktur di Korea dikarenakan penerapan GSCM 0,284 atau sebesar 28,4%, dalam penelitian ini
pada negara-negara tersebut berdasarkan faktor lain GSCM berperan sebagai variabel mediasi sempurna.
yang tidak tercantum dalam penelitian, seperti temuan hubungan positif signifikan ditunjukkan pada
kesukarelaan dan penciptaan keuntungan lain dari penelitian (Graafland dan Smid, 2016) yang menguji
pihak perusahaan sehingga adanya aturan pemerintah pengaruh langsung antara government regulation dan
menyebabkan keterpaksaan perusahaan dalam environmental peformance.
mengimplikasi konsep GSCM sehingga
menyebabkan penurunan praktik GSCM.
Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2019) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis 7
Strategic orientation berpengaruh positif dan Amarpreet, S, Kohli., and E. Hawkins, 2015.
signifikan terhadap praktik GSCM pada usaha Motivators to Adopt Green Supply Chain
menengah sektor makanan dan minuman Kabupaten Initiatives, International Journal of Information
Pasuruan. Semakin tinggi strategic orientation dari Systems and Supply Chain Management 8 (4): 1-
suatu perusahaan maka akan semakin tinggi pula 13.
implikasi dari GSCM. Sedangkan apabila strategic Banerjee, S.B., 2002. Corporate environmentalism:
orientation semakin rendah maka implikasi dari The Construct and Its Measurement,: Journal of
GSCM juga akan semakin rendah. business Research 55 177-191.
Government regulation memiliki pengaruh positif Bucklin, Louis P. and Sanjit, Sengupta, 1993.
dan signifikan terhadap implikasi GSCM pada usaha Organizing Sucsessful Co-Marketing Alliances.
menengah sektor makanan dan minuman Kabupaten Journal of Marketing. 57 32-46.
Pasuruan. Semakin tinggi government regulation Bungin, B., 2009. Penelitian Kualitatif: Komunikasi,
yang diukur melalui pengetahuan mengenai peraturan Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial
pemerintah maka akan semakin tinggi pula praktik Lainnya. Kencana Prenama Media. Jakarta.
GSCM. Apabila government regulation yang diukur Chan, Y.K, Ricky., He, Hongwei., Chan, Kai, Hing.,
melalui pengetahuan mengenai peraturan pemerintah Wang, Y.C, William, 2012. Environmental
maka semakin rendah maka praktik dari GSCM juga Orientation and Corporate Performance: The
akan semakin rendah. Mediation Mechanism of Green Supply Chain
GSCM berpengaruh positif dan signifikan Management and Moderating Effect of
terhadap environmental performance pada usaha Competitive Intensity: Journal industrial
menengah sektor makanan dan minuman Kabupaten marketing management 4(1) 621-630.
Pasuruan, yang berarti bahwa Semakin tinggi praktik Chin, Ai, Thoo., Tat, Hon, Huam., Sulaiman,
GSCM, maka akan semakin tinggi pula Zuraidah, 2015. Green Supply Chain
environmental performance yang diperoleh Management, Environmental Collaboration and
perusahaan tersebut, apabila praktik GSCM semakin Sustainability Performance,: Procedia CIRP 26
rendah maka environmental performance juga akan 695-699.
semakin rendah. Choi, Donghyun and Hwang, Taewon, 2015. The
Strategic orientation berpengaruh positif Impact of Green Supply Chain Management
signifikan terhadap environmental performance Practices on Firm Perfromance: The role of
melalui GSCM pada usaha menengah sektor Collaborative Capability: Operations
makanan dan minuman Kabupaten Pasuruan. Management Reseacrh 8 (3-4) 69-83.
Semakin tinggi strategic orientation dan green Chun, Se-Hak., Hwang, Ho-Joong., Byun, Young-
supply chain management, maka akan semakin Hwan, 2015. Supply Chain and Green Busines
meningkat pula environmental performance Activities: Application To Small And Medium
perusahaan tersebut. Apabila semakin rendah Entreprises,: Procedia, 186-862.
environmental performance maka akan semakin Fortuna, Fauzi, Irvan, 2014. Perancangan Sistem
rendah pula environmental performance. Pengukuran Kinerja Aktivitas Green Supply
Government regulation berpengaruh positif Chain Management (GSCM) (Studi kasus: KUD
signifikan terhadap environmental performance Batu). Minor Thesis. Fakultas Teknik Universitas
melalui GSCM pada usaha menengah sektor Brawijaya. Malang.
makanan dan minuman Kabupaten Pasuruan. Ghozali, I., 2006. Aplikasi Analisis Multivariate
Semakin tinggi government regulation dan green dengan Program SPSS (Edisi Ke 4).
supply chain management, maka akan semakin Semarang:Badan Penerbit Universitas
meningkat pula environmental performance Diponegoro.
perusahaan tersebut. Apabila semakin rendah Ghozali, I., 2014. Structural Equation Modeling,
environmental performance maka akan semakin Metode Alternatif dengan Partial Least Square
rendah pula environmental performance. (PLS). Edisi 4. Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Ucapan Terima Kasih Graafland, J. and Smid, H., 2017. Reconsidering the
relevance of social license pressure and
Terimakasih diucapkan kepada Dinas Koperasi government regulation for environmental
dan UMKM untuk membantu menyediakan data performance of European SMEs,: Journal of
identitas bisnis dan jumlah UMKM, serta terimakasih Cleaner Production141, 967–977.
kepada pengusaha menengah sektor makanan dan Hasan, Z. and Ali, N.A., 2015. The Impact of Green
minuman di Kabupaten Pasuruan. Marketing Strategy on The Firm's Performance,:
Social and Behavioral Science 172 463-470.
8 Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2019) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis
Hunt, C.B. and Auster, E.R., 1990. Proactive Chain Management Practices In Electronics
Environmental Management: Avoiding The Toxic Industry,: Proseedings Of Interntional Multi
Trap,: Sloan Management Review 31 6-9. Conference Of Engineers And Computer
Savita, K.S. and Dominic, P.D.D., 2016. The Scientists, Hongkong.
Drivers, Practices and Outcomes on Green Porter, M.E., 1990. The Competitive Advantage of
Supply Chain Management: Insight from 14001 Nations. The Free Press. New York.
Manufacturing Firms in Malaysia,: International Qinghua Zhu A., Yunting, F., Seok-Beom, C., 2017.
Journal of Information Systems and Supply Chain The Role of Customer Relational Governance in
Management 9 (2) 35-60. Environmental and Economic Performance
Kirchoff, F., Jon, Tate, L., Wendy, Mollenkopf, A., Improvement Through Green Supply Chain
Diane., 2016. The Impact Strategic Management. Journal of Cleaner Production 2017
Organizational Orientations on Green Supply 155.
Chain Management and Firm Performance,: Russo, M.V. and Fouts, P.A., 1997. A Resource-
International Journal of Physical Distribution & Based Perspective On Corporate Environmental
Logistics Management 46 (3) 269-292. Performance And Profitability,: Academy Of
Klassen, R.D., and Johnson, P.F., 2004. The Green Management Journal 40 (3) 534-559.
Supply Chain in New, S. And Westbrook, R. Soh-Hyun, Chu., Hong-Suk, Yang, Mansokku, Lee.,
(Eds), Understanding Supply Chain: Concept, Sangwook, P., 2017. The Impact of Institutional
Critiques, and Futures. Oxford University press. Pressures on Green Supply Chain Management
New York. Ins.P. 229-252. and Firm Performance: Top Management Roles
Kuo-Ming, Chu., and Cheng, Shiu. 2016. The Role and Social Capital,: Journal of Sustainability, 9
of Strategic and Sustainable Orientation in Green (764) 1-21.
Supply Chain Management,: International Journal Sevilla, 1960. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta :
of Sustainable Entrepreneurship and Corporate Universitas Indonesia.
Social Responsibility 1 (2). Siguaw, Judy, A., Penny M. Simpson Thomas, L.B.,
Laari, Sini., Toyli, Juuso., Solakivi, Tomi., Ojala, 1998. Effects of Supplier Market orientation on
Lauri., 2015. Firm Performance And Customer- Distributor Market Orientation and the
Driven Green Supply Chain Management,: Distributor Perspective, Journal of Marketing, 62
Journal of Cleanser Production 112 1960-1970. 99-111.
Mensah, I. and Blankson, E.J., 2013. Determinants Sirmon, D.G., Hitt, M.A. and Ireland, R.D., 2007.
of Hotel's Environmental Performance : Evidence Managing Firm Resources in Dynamic
From The Hotel Industry in Accra, Ghana,: Environments to Create Value: Looking Inside
Journal of Sustainable Tourism, 21 (8) 1212-1231 The Black Box,: Academy of Management
Lin, R.J., Tan, K.H., Geng, Y. 2013. Market Review, 32 1 273-292.
Demand, Green Product Innovation and Firm Tim peneliti fakultas ekonomi universitas negeri
Performance: Evidence From Vietnam Malang kerjasama Bank Indonesia, 2012,
Motorcycle Industry: Journal of Cleaner Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan
Production 40 101-107. UMKM Kota Pasuruan, Universitas Negeri
Mentzer, J.T., DeWitt, W., Keebler, J.S., Min, S., Malang, Malang
Nix, N.W., Smith, C.D., 2001. Defining Supply Younis, H., Sundarakni, B., Vel, P., 2016. The
Chain Management: Journal of Business Impact Of Implementing Green Supply Chain
Logistics 22 (2). Management On Corporate Performance.
Min, S., and Mentzer, J.T., 2004. Developing and Competitiveness Review. 26 (3) 216-245.
Measuring Supply Chain Management Concepts,: Zaabi, S.A., Dhaheri, N.A., Diabat, A., 2013.
Journal of Business Logistics, 25 63-99. Analysis of Intercation Between The Barriers For
Moorman, C., Gerald, Z., Rohit, D., 1993. Factors The Implementation of Sustainable Supply Chain
Affecting Trust in Market Research Relationship: Management,: International Journal Advantage
Journal Marketing Research 57 (1) 81-101. Manufacture Technology 68 (1-4) 895.
Nawrocka, D. and Parker, T., 2009. Finding The Zhu, Q., Sarkis, J., Lai, K., 2007. Initiatives and
Connection: Environmental Management Outcomes of Green Supply Chain Management
Systems And Environmental Performance,: Implementation by Chinese Manufacturers,:
Journal of Cleaner Production 17 601-607. Journal of Environmental Management, 85 (1)
Nelson, O.S., Charbel, J.C.J., Ana, B.L., De Sousa, 179-18.
J., 2014. Green Supply Chain Management and Zhu, Sarkis, Kee-Hung., 2006. Green Supply Chain
Environmental Performance of Firms in The Management: Pressures, Practices and
Bioenergy Sector in Brazil: An Explanatory Performance Within The Chinese Automobile
Survey,: Journal of Energy Policy. Industry, Journal of Cleaner Production, 15
Ninlawan, C., Seksan, P. Tosappol, K., Dan Pilada, (2007) 1041-1052.
W., 2010. The Implementation Of Green Supply