274-Article Text-735-1-10-20220212

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

Journal of Industrial Engineering & Management Research

Vol.3 No.2 (2022) e-ISSN : 2722-8878


http://www.jiemar.org

Benefits of Implementing ISO 45001 Occupational Health


and Safety Management Systems and Implementation
Suggestion in the Defense Industry: A Literature Review
Agung Malinda1, Dwi Soediantono2
1,2Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut

Corresponding email: [email protected]

Abstract- The purpose of this article is to explore the benefits of implementing ISO 45001
Occupational Health and Safety Management System in various industries and to provide
suggestions to be applied to the defense industry. The method of writing this article is a
literature review, namely reviewing by collecting, understanding, analyzing and then concluding
as many as 30 international journal articles about ISO 45001 Occupational Health and Safety
Management Systems published from 2015 to 2021 regarding the implementation of ISO 45001
Occupational Health and Safety Management Systems in various industrial sectors. and the
defense industry. The analysis used was 27 content analysis of journal articles. The results of the
literature review analysis state that ISO 45001 Occupational Health and Safety Management
System has direct benefits, such as increasing its ability to respond to regulatory compliance
issues, reducing overall incident costs, reducing downtime and operating interruption costs,
reducing insurance premium costs, reducing absenteeism and employees and turnover rate,
Recognition for having reached international standards. ISO 45001 improves the effectiveness of
work accident control by implementing a comprehensive OHS management system. ISO 45001
hopes that by controlling the OHS Management System it is able to support SMK3 in all forms of
organization so that ISO 45001 Occupational Health and Safety Management System is
recommended to be applied in the defense industry.

Keywords: ISO 45001, Occupational Health and Safety Management System, Defense Industry,
Literature Review

35
Journal of Industrial Engineering & Management Research
Vol.3 No.2 (2022) e-ISSN : 2722-8878
http://www.jiemar.org

Manfaat Penerapan ISO 45001 Sistem Manajemen


Kesehatan dan Keselamatan Kerja Serta Usulan
Penerapannya di Industri Pertahanan: A Literature
Review
Agung Malinda1, Dwi Soediantono2
1,2SekolahStaf dan Komando TNI Angkatan Laut

Corresponding email: [email protected]

Abstrak- Tujuan artikel ini adalah mengeksplorasi manfaat penerapan ISO 45001 Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada berbagai industri dan memberikan usulan
untuk diterapkan pada industri pertahanan. Metode penulisan artikel ini adalah literature review
yaitu mereview dengan mengumpulkan, memahami, menganalisa lalu menyimpulkan sebanyak
30 artikel jurnal international tentang ISO 45001 Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja yang terbit tahun 2015 sampai 2021 tentang penerapan ISO 45001 Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja berbagai sector industri dan industry pertahanan.
Analisis yang digunakan menggunakan 27 analisis isi artikel jurnal. Hasil analisis literature
review menyatakan bahwa ISO 45001 Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
memiliki manfaat langsung, seperti Meningkatkan kemampuannya untuk menanggapi isu-isu
kepatuhan terhadap peraturan, Mengurangi biaya keseluruhan insiden, Mengurangi downtime
dan biaya gangguan operasi, Mengurangi biaya premi asuransi, Mengurangi absensi dan
karyawan dan tingkat turnover, Pengakuan karena telah mencapai standard internasional. ISO
45001 meningkatkan efektivitas pengendalian kecelakaan kerja dengan penerapan komprehensif
sistem manajemen K3. ISO 45001 berharap, bahwa dengan pengendalian Sistem Manajemen K3
mampu mendukung SMK3 di semua bentuk organisasis sehingga ISO 45001 Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja direkomendasikan untuk diterapkan di industri pertahanan

Kata kunci: ISO 45001, Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Industri
Pertahanan, Literature Review

Pendahuluan

36
Journal of Industrial Engineering & Management Research
Vol.3 No.2 (2022) e-ISSN : 2722-8878
http://www.jiemar.org

Industri pertahanan dalam negeri menjadi salah satu ujung tombak upaya sebuah negara dalam
mengembangkan sistem pertahanan secara mandiri. Hal ini terkait dengan terpenuhinya
kebutuhan baik dalam konteks penyediaan kualitas maupun kuantitas alutsistayang sesuai dengan
karakteristik kewilayahan serta menghilangkan ketergantungan secara politis terhadap negara
lain. Pembinaan industri pertahanan domestik telah terbukti dapat menjadi tulang punggung bagi
pembangunan sistem pertahanan dan modernisasi alutsista. Pada Undang-undang RI nomor 16
tahun 2012 dikatakan bahwa Industri Pertahanan (Indhan) adalah industri nasional yang terdiri
atas badan usaha milik Negara (BUMN) dan badan usaha milik swasta (BUMS) baik secara
sendiri maupun berkelompok yang ditetapkan oleh pemerintah untuk sebagian atau seluruhnya
menghasilkan menghasilkan alat peralatan pertahanan dan keamanan, jasa pemeliharaan untuk
memenuhi kepentingan strategis di bidang pertahanan dan keamanan yang berlokasi di wiliayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, dibentuk suatu organisasi yang
berfungsi merumuskan dan

Krisis ekonomi global saat ini selain menyebabkan ketidakpastian juga mendorong sejumlah
negara meningkatkan industri pertahananmya masing-masing karena lebih effisien dan effektif.
Hal ini selain dapat meningkatkan kapabilitas pertahanan suatu Negara juga dapat membuka
peluang adanya kerja sama regional industri pertahanan. Dalam melaksanakan pengembangan
strategi industri pertahanan diperlukan untuk mempertimbangkan dan memperhatikan persoalan
penyajian konteks strategi mengenai bagaimana nantinya industri pertahanan tersebut akan
berkembang, dan dalam ranah produksi apa saja nantinya industri pertahanan tersebut akan
berkonsentrasi, serta mempertimbangkan apa yang sebenarnya diperlukan oleh pasar nantinya.
Pembuatan strategi ini merupakan persoalan awal yang harus dilewati secara matang, karena
berkaitan dengan bagaimana industri pertahanan tersebut akan berkembang nantinya. Pemilihan
konsentrasi peralatan militer yang akan diproduksi juga sangat penting, karena kemampuan
setiap negara dalam memproduksi sesuatu tentunya juga berbeda

Pemerintah berpandangan bahwa pertahanan yang kuat membutuhkan industri pertahanan yang
kuat. Jika industri pertahanan tidak kuat, pertahanan pun tidak kuat. Prinsip dasarnya adalah
untuk membangun pertahanan yang tangguh tidak bisa terpusat, tapi harus disebarkan. Di antara
industri pertahanan di Indonesia adalah PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, serta PT PAL.
Ketiga industri pertahanan tersebut merupakan industri yang sangat penting untuk membangun
kemandirian alutsista. PT Dirgantara Indonesia merupakan industri pesawat terbang yang
pertama dan satu-satunya di Indonesia dan di Asia Tenggara. Adapun PT Pindad merupakan
perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer yang
berpusat di Bandung, Jawa Barat dan Malang, Jawa Timur. Produk militer yang dimaksud mulai
dari amunisi, senjata serbu dan pistol hingga kendaraan tempur. Sementara PT PAL yang
bermarkas di Surabaya memproduksi berbagai jenis kapal perang dan kapal niaga, jasa
perbaikan,pemeliharaan kapal, dan rekayasa. Industri pertahanan Indonesia dinilai belum
37
Journal of Industrial Engineering & Management Research
Vol.3 No.2 (2022) e-ISSN : 2722-8878
http://www.jiemar.org

optimal, sebagaimana tergambar dalam capaiannya. Impor industri pertahanan juga dinilai masih
cukup besar, dimana Indonesia juga menjadi salah satu importir terbesar di dunia. Sementara
jumlah ekspor Indonesia juga masih perlu ditingkatkan dalam rangka meningkatkan persaingan.
Oleh karena itu diperlukan strategi untuk mampu mandiri dalam industri pertahanan dan berdaya
saing di tingkat Internasional.

Pada bulan Maret 2018, Organisasi Standar Internasional (ISO) menerbitkan standar ISO
45001:2018 yang berjudul Occupational Health and Safety Management Systems . ISO
menjelaskan bahwa standar ISO 45001 dikembangkan untuk mengatasi masalah beban luka dan
penyakit akibat kerja yang cukup nyata, baik bagi perusahaan maupun aspek perekonomian yang
lebih luas, yang mengakibatkan kerugian dari pensiun dini, ketidakhadiran staf dan
meningkatnya premi asuransi. Menurut Hemphill et al. (2016) Dengan menerapkan standar ini
organisasi diharapkan dapat mengurangi beban tersebut dengan menyediakan kerangka kerja
untuk menyempurbakan keselamatan pekerja, mengurangi risiko kerja dan menciptakan kondisi
kerja yang lebih baik dan lebih aman di seluruh dunia. ISO 45001 disusun oleh komite ahli
keselamatan dan kesehatan kerja dengan mengikuti pendekatan sistem manajemen yang telah
ada seperti ISO 14001 dan ISO 9001. Menurut Foulke et al. (2019);Hemphill et al. (2016)
Perilaku keselamatan dalam keselamatan kerja yang berhubungan langsung dengan perilaku
karyawan dalam bekerja demi keselamatan individu sangat berhubungan erat dengan
iklim keselamatan dan pengetahuan keselamatan, karena dengan keadaan iklim
keselamatan yang ada di dalam perusahaan dapat mempengaruhi tingkat kesehatan
karyawan dan dengan adanya pengetahuan keselamatan kerja yang tinggi, maka karyawan
mampu mengerti dan memahami arti keselamatan kerja dengan baik. Menurut ordan, T.
(2019);Karanikas et al. (2022);Lee et al. (2020);Levkulych et al. (2021);Linsalata et al. (2021);
Morgado et al. (2019) Komponen terpenting dalam menjaga keselamatan jiwa dan
keselamatan peralatan kerja adalah pengetahuan tentang penggunaan perlengkapan keselamatan
kerja bagi karyawan. Dimana dampak yang dapat dirasakan dari perilaku keselamatan
bagi perusahaan adalah produktivitas kerja.

Menurut Agus et al. (2020);Bolaños et al. (2021);Beisseyev et al. (2020);Ćurčić et al. (2018)
Masalah yang sering muncul dalam perusahaan saat ini adalah kurangnya perhatian terhadap
aspek manusiawi. Bila ingin memahami perilaku karyawan, seorang manajer atau pimpinan
harus dapat menciptakan kondisi-kondisi yang mendukung kenyamanan dan kegairahan kerja,
sehingga dengan kondisi tersebut karyawan dapat meningkatkan mutu kerjanya, sekaligus dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas perusahaan itu sendiri. Menurut Ćurčić et al.
(2018);Campanelli et al. (2021) Pihak manajemen perusahaan seharusnya mampu
mengakomodasi persoalan karyawan sejauh yang terkait dengan kepentingan perusahaan.
Pertimbangannya adalah bahwa unsur keselamatan dan kesehatan kerja memegang peranan
penting dalam peningkatan kualitas, produktifitas dan kesehatan tenaga kerja. Menurut
38
Journal of Industrial Engineering & Management Research
Vol.3 No.2 (2022) e-ISSN : 2722-8878
http://www.jiemar.org

Beisseyev et al. (2020) Peningkatan perdagangan global memunculkan tantangan baru dalam hal
kesehatan dan keselamatan, yang mendorong adanya kebutuhan akan standar sistem manajemen
K3 internasional. Guna memampukan tolak ukur global dan meningkatkan standar kesehatan dan
keselamatan di tempat kerja. Untuk alasan inilah, ISO mengembangkan standar internasional
yang akan dapat diterapkan pada berbagai organisasi seberapa pun besarnya, di segala sektor
atau lokasi. Menurut Fahmi et al. (2021);Fadhil et al. (2021) Kegiatan organisasi dapat
menimbulkan risiko cedera atau kesehatan yang buruk, atau bahkan kematian, terhadap mereka
yang bekerja bagi organisasi. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk menghilangkan atau
meminimalkan risiko K3 dengan mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Para
pekerja/karyawan adalah yang paling berisiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, oleh
karena itu keterlibatan mereka dalam pengelolaan K3 organisasi tentu sangat diperlukan. ISO
45001 adalah salah satu jembatan untuk dapat mewujudkan partisipasi karyawan dalam K3
organisasi

Menurut Heras et al. (2020);Ibañez et al. (2021) Organisasi yang menerapkan sistem ISO 45001
dapat menumbuhkan kesadaran terkait risiko dan bahaya di lingkungan perusahaan bagi seluruh
karyawan dan setiap personel yang beraktivitas di organisasi. Menurut Purwanto et al, (2020)
Menerapkan sistem manajamen K3 di organisasi berarti menyusun proses yang sistematis yang
dapat mencegah kecelakaan kerja adan/atau penyakit akibat kerja (PAK) dengan
memperhitungkan risiko serta bahaya yang ada pada tiap proses dan persyaratan hukum terkait
dengan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. ISO 45001 membangun
pengendalian operasional untuk mengelola risiko dan bahaya serta aspek hukum dan peraturan
terkait dengan penerapan sistem manajemen K3.Para pekerja dituntut untuk ikut berperan aktif
dalam penerapan sistem manajamen K3. Menurut Morgado et al. (2019) Organisasi yang
menerapkan sistemmanajemen K3 ISO 45001 dapat mengevaluasi kinerja sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan kerjanya serta memperbaiki sistemnya secara
terus menerus. Menurut Heras et al. (2020);Ibañez et al. (2021);Jannah et al. (2020);Jordan, T.
(2019) Meningkatkan kepuasan kerja karyawan yang tercipta dari terjaminnya kesehatan dan
keselamatan kerja selama di lingkungan perusahaan. Menurut Levkulych et al. (2021);Linsalata
et al. (2021); Morgado et al. (2019) Di luar manfaat-manfaat yang dijelaskan di atas, manfaat
moral sangat berperan dengan diterapkan sistem manajemen K3 ISO 45001 ini. Dengan
demikian sertifikasi ISO 45001 dapat digunakan sebagai pembuktian bagi organisasi untuk
menyatakan kepedulian moral perusahaan terhadap pekerjanya yang merupakan asset dalam
pengelolaan bisnisnya.
Metode

39
Journal of Industrial Engineering & Management Research
Vol.3 No.2 (2022) e-ISSN : 2722-8878
http://www.jiemar.org

Desain penelitian ini adalah Literature Review atau tinjauan pustaka yang mengidentifikasi,
menilai, dan menginterpretasi seluruh temuan-temuan pada suatu topik penelitian, untuk
menjawab pertanyaan penelitian (research question) yang telah ditetapkan sebelumnya Literature
review tidak hanya bermakna membaca literatur, tapi lebih ke arah evaluasi yang mendalam dan
kritis tentang penelitian sebelumnya pada suatu topik.

Literature Review ini di sintesis menggunakan metode naratif dengan mengelompokkan data-
data hasil ekstraksi yang sejenis sesuai dengan hasil yang diukur untuk menjawab tujuan Jurnal
penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi kemudian dikumpulkan dan dibuat ringkasan jurnal
Ringkasan jurnal tersebut kemudian dilakukan analisis terhadap isi yang terdapat dalam tujuan
penelitian dan hasil/temuan penelitian. Analisis yang digunakan menggunakan 28 artikel jurnal
international dan nasional. tentang ISO 45001 Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja pada industri manufaktur

Artikel jurnal international dan nasional tentang penerapan ISO 45001 Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada industri manufaktur adalah oleh Agus et al.
(2020);Bolaños et al. (2021);Beisseyev et al. (2020);Ćurčić et al. (2018);Campanelli et al.
(2021);Darabont et al. (2017).;Fahmi et al. (2021);Fadhil et al. (2021);Foulke et al.
(2019);Hemphill et al. (2016);Heras et al. (2020);Ibañez et al. (2021);Jannah et al. (2020);Jordan,
T. (2019);Karanikas et al. (2022);Lee et al. (2020);Levkulych et al. (2021);Linsalata et al.
(2021); Morgado et al. (2019);Noryani, et al. (2020);Pillay, M. (2018);Purwanto et al. (2021);
Purwanto et al.. (2019);Rostykus et al. (2016);Setyadi et al. (2020);Solano et al.
(2019);Vulanović et al. (2020);Wells et al. (2018).

Hasil dan Pembahasan

Hasil dari literature review terhadap artikel-artikel jurnal international tentang penerapan ISO
45001 Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah sebagai berikut:

Menurut Heras et al. (2020);Ibañez et al. (2021);Jannah et al. (2020) Manfaat dari penerapan iso
45001 bagi perusahaan adalah perusahaan dapat membangun proses yang sistematis untuk
mengurangi angka kecelakaan kerja dan dapat memperhitungkan risiko dan bahaya, serta
persyaratan hukum dan lainnya terkait dengan sistem manajemen K3, menentukan bahaya dan
risiko yangberhubungan dengan kegiatannya dan berusaha untuk menghilangkan risiko dan
bahaya tersebut, membangun pengendalian operasional untuk mengelola risiko dan bahaya, dan
aspek hukum dan peraturan terkait dengan smk3, meningkatkan kesadaran mengenai risiko dan
bahaya dalam lingkungan perusahaan, mengevaluasi kinerja. Menurut Lee et al.
(2020);Levkulych et al. (2021);Linsalata et al. (2021); Morgado et al. (2019)

40
Journal of Industrial Engineering & Management Research
Vol.3 No.2 (2022) e-ISSN : 2722-8878
http://www.jiemar.org

Menurut Noryani, et al. (2020);Pillay, M. (2018) Sistem Manajemen K3 dan berusaha untuk
memperbaikinya secara terus-menerus, pekerja memastikan mengambil peran aktif dalam hal
SMK3 Dalam kombinasi langkah-langkah yang akan memastikan bahwa reputasi organisasi
sebagai tempat yang aman untuk, kerja akan dipromosikan.

Menurut Vulanović et al. (2020);Wells et al. (2018) Menerapkan 45001 juga dapat memiliki
manfaat langsung, seperti Meningkatkan kemampuannya untuk menanggapi isu-isu kepatuhan
terhadap peraturan, Mengurangi biaya keseluruhan insiden, Mengurangi downtime dan biaya
gangguan operasi, Mengurangi biaya premi asuransi, Mengurangi absensi dan karyawan dan
tingkat turnover, Pengakuan karena telah mencapai standard internasional. Menurut Solano et al.
(2019);Vulanović et al. (2020);Wells et al. (2018) ISO 45001 meningkatkan efektivitas
pengendalian kecelakaan kerja dengan penerapan komprehensif sistem manajemen K3. ISO
45001 berharap, bahwa dengan pengendalian Sistem Manajemen K3 mampu mendukung SMK3
di semua bentuk organisasi.

Menurut Agus et al. (2020);Bolaños et al. (2021) ISO 45001 bermanfaat bagi perusahaan dan
pekerja untuk dapat meminimalisir kecelakaan kerja dan kemungkinan gangguan kesehatan yang
bisa muncul selama aktivitas bekerja, mengurangi hingga menghilangkan risiko K3,Peningkatan
efektivitas dan kinerja sistem manajemen K3,Meningkatkan reputasi brand bagi perusahaan atau
organisasi sekaligus melindunginya,Mencegah risiko buruk yang bisa saja terjadi,meningkatkan
kesadaran kepatuhan terhadap undang-undang yang berlaku.

Menurut Fahmi et al. (2021);Fadhil et al. (2021);Foulke et al. (2019);Hemphill et al. (2016)
Manfaat Penerapan ISO 45001 Organisasi yang menerapkan sistem ISO 45001 dapat
menumbuhkan kesadaran terkait risiko dan bahaya di lingkungan perusahaan bagi seluruh
karyawan dan setiap personel yang beraktivitas di organisasi, Menerapkan sistem manajamen K3
di organisasi berarti menyusun proses yang sistematis yang dapat mencegah kecelakaan kerja
adan/atau penyakit akibat kerja (PAK) dengan memperhitungkan risiko serta bahaya yang ada
pada tiap proses dan persyaratan hukum terkait dengan sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja, ISO 45001 membangun pengendalian operasional untuk mengelola risiko
dan bahaya serta aspek hukum dan peraturan terkait dengan penerapan sistem manajemen K3,
Para pekerja dituntut untuk ikut berperan aktif dalam penerapan sistem manajamen
K3,Organisasi yang menerapkan sistemmanajemen K3 ISO 45001 dapat mengevaluasi kinerja
sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan kerjanya serta memperbaiki
sistemnya secara terus menerus,Meningkatkan kepuasan kerja karyawan yang tercipta dari
terjaminnya kesehatan dan keselamatan kerja selama di lingkungan perusahaan,Di luar manfaat-
manfaat yang dijelaskan di atas, manfaat moral sangat berperan dengan diterapkan sistem
manajemen K3 ISO 45001 ini. Menurut Ćurčić et al. (2018);Campanelli et al. (2021);Darabont et
al. (2017).;Fahmi et al. (2021) sertifikasi ISO 45001 dapat digunakan sebagai pembuktian bagi

41
Journal of Industrial Engineering & Management Research
Vol.3 No.2 (2022) e-ISSN : 2722-8878
http://www.jiemar.org

organisasi untuk menyatakan kepedulian moral perusahaan terhadap pekerjanya yang merupakan
asset dalam pengelolaan bisnisnya.

Menurut Vulanović et al. (2020);Wells et al. (2018) manfaat dari penerapan iso 45001
perusahaan dapat membangun proses yang sistematis untuk mengurangi angka kecelakaan kerja
dan dapat memperhitungkan risiko dan bahaya, serta persyaratan hukum dan lainnya terkait
dengan sistem manajemen K3, menentukan bahaya dan risiko yangberhubungan dengan
kegiatannya dan berusaha untuk menghilangkan risiko dan bahaya tersebut, membangun
pengendalian operasional untuk mengelola risiko dan bahaya, dan aspek hukum dan peraturan
terkait dengan smk3, meningkatkan kesadaran mengenai risiko dan bahaya dalam lingkungan
perusahaan, mengevaluasi kinerja Sistem Manajemen K3 dan berusaha untuk memperbaikinya
secara terus-menerus, pekerja memastikan mengambil peran aktif dalam hal SMK3 Dalam
kombinasi langkah-langkah yang akan memastikan bahwa reputasi organisasi

Menurut Solano et al. (2019);Vulanović et al. (2020);Wells et al. (2018) dengan menerapkan
SMK3 dapat memiliki manfaat langsung, seperti Meningkatkan kemampuannya untuk
menanggapi isu-isu kepatuhan terhadap peraturan, Mengurangi biaya keseluruhan
insiden,Mengurangi downtime dan biaya gangguan operasi, Mengurangi biaya premi asuransi,
Mengurangi absensi dan karyawan dan tingkat turnover, Pengakuan karena telah mencapai
standard internasional. perusahaan dapat membangun proses yang sistematis untuk mengurangi
angka kecelakaan kerja dan dapat memperhitungkan risiko dan bahaya, serta persyaratan hukum
dan lainnya terkait dengan sistem manajemen K3. Menurut ulanović et al. (2020);Wells et al.
(2018) menentukan bahaya dan risiko yangberhubungan dengan kegiatannya dan berusaha
untuk menghilangkan risiko dan bahaya tersebut. membangun pengendalian operasional untuk
mengelola risiko dan bahaya, dan aspek hukum dan peraturan terkait dengan SMK3,
meningkatkan kesadaran mengenai risiko dan bahaya dalam lingkungan perusahaan,
mengevaluasi kinerja Sistem Manajemen K3 dan berusaha untuk memperbaikinya secara terus-
menerus, pekerja memastikan mengambil peran aktif dalam hal SMK3 Dalam kombinasi
langkah-langkah yang akan memastikan bahwa reputasi organisasi sebagai tempat yang aman
untuk kerja akan dipromosikan.

Menurut Heras et al. (2020);Ibañez et al. (2021);Jannah et al. (2020) Menerapkan ISO 45001
dapat memiliki manfaat langsung, seperti Meningkatkan kemampuannya untuk menanggapi isu-
isu kepatuhan terhadap peraturan, Mengurangi biaya keseluruhan insiden, Mengurangi downtime
dan biaya gangguan operasi, Mengurangi biaya premi asuransi, Mengurangi absensi dan
karyawan dan tingkat turnover, Pengakuan karena telah mencapai standard internasional.
Menurut Linsalata et al. (2021); Morgado et al. (2019) manfaat-manfaat dari sertifikasi ISO
45001 untuk membantu menilai apa dampaknya terhadap bisnis dan membantu membuat
keputusan apakah sertifikasi ISO 45001 merupakan investasi yang berharga, Memposisikan
42
Journal of Industrial Engineering & Management Research
Vol.3 No.2 (2022) e-ISSN : 2722-8878
http://www.jiemar.org

perusahaan sebagai pemimpin industry, Menurut Heras et al. (2020);Ibañez et al. (2021);Jannah
et al. (2020);Jordan, T. (2019);Karanikas et al. (2022);Lee et al. (2020);Levkulych et al.
(2021);Linsalata et al. (2021); Morgado et al. (2019) Dengan menerapkan standar kesehatan dan
keselamatan kerja ISO 45001, perusahaan akan dipandang sebagai kategori bisnis yang elit dan
diakui secara internasional. Tingkat keunggulan perusahaan diakui di seluruh dunia yang akan
membantu membedakan dari para pesaing.Meningkatkan kepercayaan, Dengan menunjukkan
bahwa perusahaan secara aktif dan berkelanjutan memfasilitasi peningkatan moral, keselamatan,
dan kinerja karyawan akan memungkinkan perusahaan untuk dipercayai karena bertanggung
jawab secara sosial atas kesejahteraan staf. Menurut Beisseyev et al. (2020);Ćurčić et al. (2018)
Secara transparan mempromosikan upaya tanggung jawab sosial perusahaan dapat memiliki
dampak besar pada bagaimana publik, calon karyawan dan calon klien memandang
bisnis.Menciptakan konsistensi ISO 45001 membangun organisasi berdasarkan praktik terbaik
yang dicerminkan di seluruh perusahaan dengan menetapkan standar untuk mengelola resiko.
Menurut Lee et al. (2020);Levkulych et al. (2021) Memiliki standar yang kuat dan konsisten
berarti organisasi lebih efisien secara keseluruhan.Dengan menerapkan ISO 45001 artinya
perusahaan telah menyediakan platform untuk menarik premi asuransi yang lebih rendah karena
perusahaan telah melakukan uji tuntas yang kuat dalam mengelola dan melindungi karyawan
mereka.

Menurut Morgado et al. (2019) ISO 45001 memastikan tanggung jawab dan kepemilikan
terletak pada personel manajemen keselamatan atau manajemen tingkat atas. Dengan memiliki
keterlibatan kepemimpinan puncak dan proses yang dikomunikasikan dengan jelas dalam
mengidentifikasi bahaya, kesehatan dan keselamatan kerja karyawan terus ditingkatkan seiring
waktu. Menurut Linsalata et al. (2021) Menerapkan ISO 45001 membantu perusahaan mencegah
resiko karena sistem audit internal menyediakan ‘sistem peringatan dini’ untuk membantu
perusahaan melihat potensi ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan.ISO 45001
menyediakan berbagai cara untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Misalnya melalui
peningkatan efisiensi staf dan pengurangan kecelakaan di tempat kerja. Artinya tingkat
produktivitas perusahaan dapat ditingkatkan secara signifikan sehingga berdampak positif pada
premi asuransi. Klaim asuransi terkait pekerjaan menurun dan semakin meningkatkan biaya
asuransi untuk bisnis.Fokus utama terletak pada kesejahteraan fisik dan mental karyawan di
tempat kerja yang bertentangan dengan sistem manajemen mutu dan alat di tempat kerja yang
digunakan. Ini adalah faktor penting untuk disadari ketika ingin menerapkan ISO 45001 ke
dalam perusahaan, peningkatan moral staf memiliki dampak signifikan pada tingkat pergantian
staf dan retensi staf. Menurut Foulke et al. (2019);Hemphill et al. (2016);Heras et al. (2020) Pada
dasarnya, standar ini berhubungan dengan resiko dan peluang sedangkan standar sebelumnya
OHSAS 18001 hanya berurusan dengan resiko yang disajikan oleh suatu organisasi. Menurut
Hemphill et al. (2016);Heras et al. (2020);Ibañez et al. (2021);Jannah et al. (2020);Jordan, T.
(2019);Karanikas et al. (2022) Ada banyak sekali manfaat untuk menerapkan ISO 45001 ke
dalam proses bisnis. Pada intinya sistem manajemen ini bertujuan untuk mengurangi resiko

43
Journal of Industrial Engineering & Management Research
Vol.3 No.2 (2022) e-ISSN : 2722-8878
http://www.jiemar.org

kesehatan dan keselamatan di tempat kerja yang menempatkan perlindungan kesehatan karyawan
di garis depan semua proses dan perencanaan.

Kesimpulan

Hasil analisis literature review menyatakan bahwa ISO 45001 Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja memiliki manfaat langsung, seperti Meningkatkan kemampuannya untuk
menanggapi isu-isu kepatuhan terhadap peraturan, Mengurangi biaya keseluruhan insiden,
Mengurangi downtime dan biaya gangguan operasi, Mengurangi biaya premi asuransi,
Mengurangi absensi dan karyawan dan tingkat turnover, Pengakuan karena telah mencapai
standard internasional. ISO 45001 meningkatkan efektivitas pengendalian kecelakaan kerja
dengan penerapan komprehensif sistem manajemen K3. ISO 45001 berharap, bahwa dengan
pengendalian Sistem Manajemen K3 mampu mendukung SMK3 di semua bentuk organisasis
sehingga ISO 45001 Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja direkomendasikan
untuk diterapkan di industri pertahanan

Daftar Pustaka

.Agus, P., Ratna Setyowati, P., Arman, H., Masduki, A., Innocentius, B., Priyono Budi, S., &
Otta Breman, S. (2020). The effect of implementation integrated management system ISO
9001, ISO 14001, ISO 22000 and ISO 45001 on Indonesian food industries
performance. Test Engineering and Management, 82(20), 14054-14069.
Bolaños, E. R. A. L., Burneo, K., & Cárdenas, G. S. (2021). Gestión de seguridad y salud en el
trabajo de la ISO 45001 en mercados emergentes/ISO 45001 Occupational Health and
Safety Management in emerging markets. Revista Visión Gerencial, 20(2), 268-286.
Beisseyev, S. A., Naukenova, A. S., Tulekbayva, A. K., Otunshiyeva, A. E., Kenzhekhanova, M.
B., & Toktabek, A. A. (2020). ISO 45001 as a tool to improve the occupational health and
safety management system at Kazakhstan enterprises, on the example of the fat and oil
industry. EurAsian Journal of BioSciences, 14(1).
Ćurčić, M., Petronić, S., Katnić, Đ., Balić, R., & Dubravka Milovanović, D. (2018). Establishing
integrated management system (IMS) through integration of standard ISO 9001, ISO
14001 and ISO 45001 in the scientific department of Institute of Nuclear Science
‘VINCA’. International Journal’’Advanced Quality, 46(3-4), 40-45.

44
Journal of Industrial Engineering & Management Research
Vol.3 No.2 (2022) e-ISSN : 2722-8878
http://www.jiemar.org

Campanelli, L. C., Ribeiro, L. D., & Campanelli, L. C. (2021). Involvement of Brazilian


companies with occupational health and safety aspects and the new ISO 45001:
2018. Production, 31.
Darabont, D. C., Moraru, R. I., Antonov, A. E., & Bejinariu, C. (2017). Managing new and
emerging risks in the context of ISO 45001 standard. Calitatea, 18(S1), 11.
Fahmi, K., Mustofa, A., Rochmad, I., Sulastri, E., Wahyuni, I. S., & Irwansyah, I. (2021). Effect
of ISO 9001: 2015, ISO 14001: 2015 and ISO 45001: 2018 on operational performance of
automotive industries. Journal of Industrial Engineering & Management Research, 2(1),
13-25.
Fadhil, S. A. L. (2021). Evaluate the application of the Occupational Health and Safety
Management System based on International Standard (ISO 45001: 2018): A Case Study in
the Iraqi Ministry of Educatio. Journal of Techniques, 3(3).
Foulke Jr, E. G. (2019). What You Need to Know About ISO 45001. Risk Management, 66(5),
12-13.
Hemphill, T. A., & Kelley, K. J. (2016). Socially responsible global supply chains: The human
rights promise of shared responsibility and ISO 45001. Journal of Global Responsibility.
Heras‐saizarbitoria, I., Boiral, O., & Ibarloza, A. (2020). ISO 45001 and controversial
transnational private regulation for occupational health and safety. International Labour
Review, 159(3), 397-421.
Ibañez Mosquera, E. M. (2021). Diseño de un sistema de gestión de seguridad industrial en
referencia a la Norma ISO 45001 para la empresa Metalthunder SA (Bachelor's thesis).
Jannah, M., Fahlevi, M., Paulina, J., Nugroho, B. S., Purwanto, A., Subarkah, M. A., ... &
Cahyono11, Y. (2020). Effect of ISO 9001, ISO 45001 and ISO 14000 toward financial
performance of Indonesian manufacturing. Systematic Reviews in Pharmacy, 11(10), 894-
902.
Jordan, T. (2019). The ISO 45001: 2018 Implementation Handbook: Guidance on Building an
Occupational Health and Safety Management System. Quality Progress, 52(1), 54-54.
Karanikas, N., Weber, D., Bruschi, K., & Brown, S. (2022). Identification of systems thinking
aspects in ISO 45001: 2018 on occupational health & safety management. Safety Science,
148, 105671.

45
Journal of Industrial Engineering & Management Research
Vol.3 No.2 (2022) e-ISSN : 2722-8878
http://www.jiemar.org

Lee, J., Jung, J., Yoon, S. J., & Byeon, S. H. (2020). Implementation of ISO45001 Considering
Strengthened Demands for OHSMS in South Korea: Based on Comparing Surveys
Conducted in 2004 and 2018. Safety and Health at Work, 11(4), 418-424.
Levkulych, V., & Momot, A. (2021). The use of ISO standards in the hospitality industry: a
comparative analysis of European clusters.
Linsalata, S. (2021). Sistemi di gestione della sicurezza ISO 45001. Sviluppo e implementazione
in Italdesign= ISO 45001 Safety Management Systems. Development and implementation
in Italdesign (Doctoral dissertation, Politecnico di Torino).
Morgado, L., Silva, F. J. G., & Fonseca, L. M. (2019). Mapping occupational health and safety
management systems in Portugal: outlook for ISO 45001: 2018 adoption. Procedia
manufacturing, 38, 755-764.
Noryani, Y. B. G., Sari, W. I., Rosini, I., Munadjat, B., Sunarsi, D., & Mahnun Mas' adi, G.
(2020). Did ISO 45001, ISO 22000, ISO 14001 and ISO 9001 Influence Financial
Performance? Evidence from Indonesian Industries. PalArch's Journal of Archaeology of
Egypt/Egyptology, 17(7), 6930-6950.
Pillay, M. (2018, October). A comparative analysis of AS/NZS 4801, ISO 45000 and OHSAS
18001 safety management systems. In International Conference on Human Systems
Engineering and Design: Future Trends and Applications (pp. 797-803). Springer, Cham.
Purwanto, A., Asbari, M., Novitasari, D., Cahyono, Y., Suheri, S., Wanto, W., ... & Wahyuni, I.
S. (2021). Mewujudkan Green Industry dengan Pelatihan ISO 14001: 2015 Sistem
Manajemen Lingkungan Pada Industri Chemical di Tangerang. Journal of Community
Service and Engagement, 1(02), 21-27.
Purwanto, A., Asbari, M., & Santoso, P. B. (2019). Pengaruh Kompetensi, Motivasi,
Kepemimpinan, Komitmen dan Budaya Kerja Sistem Manajemen Integrasi ISO 9001, ISO
14000 dan ISO 45001 Pada Industri Otomotif. Jurnal Produktivitas: Jurnal Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Pontianak, 6(2).
Purwanto, Y. K. H., Abidin, R. Z., Suhendra, R. F. P., & Julyanto, O. (2020). Exploring Impect
of Occupational Health and Safety Iso 45001 Implementation on Employee Performance:
Evidence From Indonesian Industries. Journal of Critical Reviews, 7(15), 1981-1990.
Purwanto, A., Purati, R., Arman, H. A., Asbari, M., Bernarto, I., Santos, P., & Sihite, O. (2020).
The effect of implementing integrated management system ISO 9001, ISO 14001, ISO
2200 and ISO 45001 on Indonesian food industry performance. Systematic Review in
Pharmacy, 82, 14054-14069.

46
Journal of Industrial Engineering & Management Research
Vol.3 No.2 (2022) e-ISSN : 2722-8878
http://www.jiemar.org

Rostykus, W. G., Ip, W., & Dustin, J. A. (2016). Managing ergonomics: Applying ISO 45001 as
a model. Professional Safety, 61(12), 34-42.
Rivera Chamorro, P. A. (2020). Sistema de gestión de riesgos laborales con base en la norma
ISO 45001 en la Empresa Nacional Minera (Sede matriz Quito) (Doctoral dissertation,
Pontificia Universidad Católica del Ecuador Sede Ibarra).
Setyadi, A., & Wahyudin, E. R. (2020). Pestle Analysis Management Risk Iso 31000: 2018
Toward Integrated Management System (Iso 9001: 2015, Iso 14001: 2015, Iso 45001:
2018) For The Construction Services Industry In Indonesia. Solid State Technology, 63(6),
6222-6281.
Solano-Martos, J. F., Cano-Iglesias, M. J., & Cañero, J. M. (2019). The new challenges of the
Manufacturing Industry applying the norm ISO 45001: 2018.
Vulanović, S., Delić, M., Ćosić, I., Žižakov, M., & Vasić, S. (2020). Influence of Occupational
Stress on Organisational Performance. Tehnički vjesnik, 27(3), 835-841.
Wells, K. (2018). New world safety standard: Why You Should Care About ISO
45001. Professional Safety, 63(6), 71-71.

47

You might also like