181-Article Text-628-1-10-20220723
181-Article Text-628-1-10-20220723
181-Article Text-628-1-10-20220723
ABSTRACT
Skincare is one of the primary needs that is currently a trend among the community, especially in
Makassar City. As more and more beauty clinics in Indonesia offer similar products and treatments,
the competition between these beauty brands increases, so Ms Glow must create something good in
the eyes of the public. This research needs to be done to analyze and find out how the influence of
the use of celebrity endorsers, brand image and price on purchasing decisions of Ms Glow products.
This type of research is a type of quantitative descriptive research. The population in this study is
the consumer product of Ms.Glow's basic facial package in Makassar City. The sampling method
uses a non-probabilty technique, namely accidental sampling. The number of respondents in this
study were 50 people (women). Methods of data collection using a questionnaire. The data analysis
technique is using Multiple Linear Regression Analysis Test, and Hypothesis Testing, namely the
coefficient of determination test, F test and t test. The results of the study found that celebrity
endorser, brand image and price had a positive and significant effect on purchasing decisions for
Ms.Glow products in the people of Makassar City, either partially or simultaneously.
Keywords:
Celebrity Endorser, Brand Image, Price, Purchasing Decisions
1. Introduction
Pertumbuhan teknologi yang semakin berkembang menyebabkan banyak pengaruh bagi
masyarakatt, terutama dalam segi informassi dan komuniikasi. Pertumbuhan teknologi informasi
ini telah memunculkan sebuah sarana informasi dan komunikasi yang sangat diminati
masyarakat, ialah internet. Internet ialah sebuah sarana informasi yang sudah banyak pergunakan
oleh masyarakat saat ini (Faiqah et al., 2016). Teknologi internet memberikan banyak kemudahan
bagi kita dalam melakukan aktivitas. Banyak orang memanfaatkan waktu luangnya hanya untuk
mengakses internet di berbagai aktivitas seperti mencari berbagai informasi, membagikan
informasi kepada orang lain, bersosialisasi, belajar mengajar sampai kegiatan jual beli bisa
diakses menggunakan internet.
Kemudahan yang diberikan oleh layanan internet sudah mengganti cara pandang hidup
manusia. Bermacam segi kehidupan dapat dicoba secara elektronik. Saat ini orang dengan cepat
memperoleh data yang lengkap serta bermacam- macam mulai dari tulisan, database, program pc,
mendengarkan musik, melihat video, foto, film dan lain sebagainya. Apalagi orang bisa membeli
beberapa barang yang di idamkan cuma dengan membuka pc dimanapun ia terletak serta
melaksanakan transaksi secara online.
Industri di Indonesia yang saat ini patut di perhitungkan kehadirannya adalah industri
kosmetik. Perkembangan industri kecantikan ini di dorong oleh permintaan pasar dalam negeri
dan ekspor yang semakin meningkat setiap tahunnya seiring tren masyarakat Indonesia yang
semakin sadar akan penampilan, make up, dan perawatan diri menjadi gaya hidup menjadikan
Indonesia di perebutkan oleh industri kosmetik. Kecantikan dipandang sebagai kebutuhan pokok
yang pada saat tertentu harus dipenuhi oleh para wanita, hal tersebut menyebabkan kebutuhan
akan kecantikan semakin meluas dikalangan masyarakat sehingga banyak bermunculan jasa
klinik kecantikan yang menawarkan berbagai macam perawatan wajah, kulit, dan rambut (Anisa
et al., 2021).
Gaya hidup masyarakat yang semakin peduli akan penampilan terutama dalam merawat
kesehatan kulit menjadi peluang usaha bagi perusahaan bidang kecantikan dalam
mengembangkan usahanya di Indonesia (Aripin, 2021). Skincare menjadi salah satu kebutuhan
primer yang sedang trend dikalangan masyarakat khususnya di Kota Makassar. Setidaknya
terdapat beberapa jenis klinik kecantikan mulai membuka cabang baru yang tersebar diseluruh
kota- kota besar di Indonesia seperti Natasha Skin Care, Erha Clinic, MS.Glow dan lain-lainnya.
Semakin banyaknya klinik kecantikan di Indonesia yang menawarkan produk dan perawatan
serupa membuat persaingan di antara brand-brand kecantikan tersebut semakin meningkat,
maka MS Glow harus menciptakan sesuatu yang baik dimata masyarakat.
Glow banyak menggunakan celebrity endorser seperti Nagita Slavina, Keanu Angelo, Raffi Ahmad,
Luna Maya, Tiara Andini dan masih banyak lagi. Ms Glow menggunakan celebrtity endorser
sebagai seseorang yang mampu memiliki daya tarik konsumen yang tinggi untuk mendorong niat
beli konsumen terhadap produk dan treatment yang ditawarkan oleh MS Glow. Untuk
mempromosikan produk dan treatment yang ditawarkan MS Glow menggunakan dan
memanfaatkan media sosial, media televisi serta media cetak guna untuk mendapatkan brand
image yang positif di kalangan konsumen dalam mengambil keputusan pembelian terhadap
produk kecantikan MS GLOW.
Saat melakukan pembelian, konsumen cenderung memilih merek dengan citra yang
baik atau positif. Sebelum melakukan pembelian, konsumen juga cenderung mencari
informasi mengenai merek yang bagus. Citra merek yang bagus bukan hanya dapat menarik
pelanggan, tetapi juga dapat berkontribusi pada peningkatan keunggulan kompetitif (Latief et
al., 2022). Fungsi citra merek adalah untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana konsumen
memilih diantara merek alternatif setelah melakukan pengambilan informasi (Johari & Supriyono,
2022).
Produk skincare Ms Glow merupakan klinik kecantikan yang menyasar segmen konsumen
kelas menengah. Harga yang ditawarkan oleh produk skincare Ms Glow dapat dikategorikan
sebagai harga yang cukup terjangkau apabila dibandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh
para pesaingnya. Harga yang cukup terjangkau menjadi salah satu daya tarik bagi konsumen
untuk memilih skincare Ms Glow dibandingkan dengan produk lainnya banyaknya yang dilakukan
promosi melalui sosial media. Harga merupakan strategi untuk mendapatkan keuntungan bagi
perusahaan (Latief, 2022). Namun bagi konsumen, apabila harga tidak sesuai dapat menyebabkan
konsumen membatalkan untuk membeli produk tersebut (Pratama & Prayogi, 2021). Karena
konsumen memiliki pola fikir dimana mendapatkan produk dengan harga terjangkau juga
mendapatkan produk yang baik. Bagi konsumen, penampilan memang menjadi salah satu hal
yang utama, tetapi harga akan menjadi patokan penting bagi mereka maka dari itu kebanyakan
para masyarakat memilih produk MS GLOW sebagai kosmetik yang digunakan. Karena harga
kosmetik itu sendiri terjangkau sehingga masyarakat tertarik memilih produk dari MS glow
tersebut sebagai brand kosmetik yang mereka pilih.
Penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa terdapat pengaruh antara variabel brand
image dan celebrity endorser terhadap keputusan pembelian (Habibah et al., 2018). Hasil tersebut
juga didukung oleh penelitian (Pertiwi & De, 2019) yang menjelaskan bahwa celebrity endorser
maupun citra merek memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan
pembelian. Kemudian, (Pradana et al., 2018) menemukan bahwa harga kualitas produk dan citra
merek Brand Image terhadap keputusan pembelian. Walaupun demikian, hasil berbeda
ditunjukkan oleh penelitian Rizky & Ilhami (2018) yang menyatakan bahwa celebrity endorser
tidak memiliki pengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian. Perbedaan tersebut juga
ditunjukkan oleh hasil penelitian (Nggilu et al., 2019) yang menjelaskan bahwa celebrity
endorser tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian. Dengan
demikian, masih ada kesenjangan antara hasil dari penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan hubungan antar variabel dalam penelitian ini. Berdasarkan kondisi tersebut, maka
diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan antara variabel celebrity
endorser, brand image dan keputusan pembelian khususnya pada produk kosmetik Ms Glow.
Penelitian ini perlu dilakukan untuk menganalisis dan mengetahui bagaimana pengaruh
penggunaan celebrity endorser, brand image dan harga terhadap keputusan pembelian produk
Ms Glow. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun
praktis. Hasil penelitian dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya. Selain itu, hasil
diharapkan dapat memberikan implikasi manajerial bagi produsen atau perusahaan kosmetik
khususnya Ms Glow untuk dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai dalam
penggunaan celebrity endorser strategi peningkatkan citra merek dan harga yang terjangkau
oleh konsumen, dalam rangka meningkatkan keputusan pembelian oleh konsumen terhadap
produknya.
2. Literature Review
2.1 Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah proses dimana konsumen memilih suatu tindakan dari
beberapa alternatif pilihan yang telah didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu
untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya
(Sinulingga & Sihotang, 2021). Persepsi konsumen juga dapat berpengaruh dalam membentuk
keputusan pembelian untuk membeli produk atau tidak. Ketika konsumen menganggap produk
itu bagus, bermutu, berkualitas, dan terpercaya maka dapat mempengaruhi keputusan
pembelian. Dengan adanya celebrity endorsement, brand image dan harga yang baik yang baik
dapat berdampak besar pada cara konsumen memandang produk tersebut.
Tahapan dalam melakukan keputusan pembelian diantaranya yang pertama pengenalan
kebutuhan dan keinginan, kedua pencarian informasi, ketiga evaluasi terhadap alternatif
pembelian, tahap yang keempat keputusan pembelian, dan yang terakhir tingkah laku setelah
pembelian (Kotler & Keller, 2009). Oleh karena itu, pembeli perlu membuat keputusan mengenai
apa yang akan dibeli, apakah harus membeli, kapan akan membeli, dimana harus membeli, dan
bagaimana menggunakannya. Keputusan pembelian juga dijelaskan sebagai kondisi dimana
konsumen memilih diantara beberapa alternatif sehingga pada akhirnya konsumen tersebut
dapat memutuskan produk mana yang akan dibeli (Handayani et al., 2020). Dengan demikian,
dapat diambil kesimpulan bahwa keputusan pembelian merupakan tahapan pilihan konsumen
ketika konsumen membuat keputusan untuk memenuhi kebutuhannya atau membeli suatu
produk.
merupakan integritas dan kredibilitas celebrity endorser untuk dapat meyakinkan orang lain
dalam membuat keputusan dan mengambil tindakan pembelian. Adapun keahlian terdiri dari
pengetahuan, keterampilan, atau pengalaman yang berkaitan dengan subjek iklannya.
2.4 Harga
Harga ialah satu-satunya kegiatan serangkaian dalam pemasaran yang bersifat sederhana
artinya dapat di pakai dengan mudah dan cepat (Wirapraja et al., 2021). Lebih lanjut, (Pratama &
Prayogi, 2021) menjelaskan bahwa harga merupakan nilai tukar yang memiliki kesamaan
tingkatnya dengan uang untuk bisa mendapatkan peroleh dari barang atau jasa saat melakukan
transaksi. Harga menurut (Kotler & Keller, 2009), harga adalah sejumlah uang yang transaksikan
atas barang atau jasa, atau hasil dari nilai yang dipergunakan dan ditukarkan para konsumen
pelanggan untuk mendapatkan dan menggunakan suatu produk atau jasa (Themba, 2021). Jadi
harga dapat disimpulkan bahwa nilai didalam suatu produk dan jasa dapat digunakan atau
dilakukan transaksi itu sendiri untuk mencapai keuntungan dan nilai didalamnya tujuannya.
Harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa) yang
ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa (Jelita et
al., 2021). Menurut (Batubara & Hidayat, 2019), penetapan harga merupakan suatu masalah
ketika perusahaan harus menentukan harga untuk pertama kali. Perusahaan haruslah
mempertimbangkan banyak faktor dalam menyusun kebijakan menetapkan harga.
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Celebtiry Endorser ,894 1,119
Citra Merek ,831 1,203
Harga ,927 1,079
Sumber : Data Primer diolah SPSS (2022)
Berdasarkan tabel 1, terlihat bahwa variabel Celebrity endorser, Citra Merek dan harga
memiliki nilai tolerance diatas 0,1 dan VIF lebih kecil dari 10. Hal ini berarti dalam model
persamaan regresi tidak terdapat gejala multikolonearitas sehingga data dapat digunakan dalam
penelitian ini.
independen lainnya bernilai tetap. Semakin tinggi celebrity endorser, maka keputusan
pembelian akan semakin meningkat.
c) Koefisien regresi citra merek (b2) adalah 0,231 menunjukkan hubungan yang searah dan
bertanda positif. Hal ini berarti, nilai variabel citra merek akan mengalami kenaikan sebesar
0,231 jika nilai variabel X2 mengalami kenaikan satu satuan dan variabel independen lainnya
bernilai tetap. Semakin tinggi citra merek, maka keputusan pembelian akan semakin
meningkat.
d) Koefisien regresi harga (b3) adalah 0,297 menunjukkan hubungan yang searah dan bertanda
positif. Hal ini berarti, nilai variabel harga akan mengalami kenaikan sebesar 0,297 jika nilai
variabel X3 mengalami kenaikan satu satuan dan variabel independen lainnya bernilai tetap.
Semakin terjangkau harga, maka keputusan pembelian akan semakin meningkat.
dan sesuai dengan kemampuan konsumen menjadi faktor pendorong bagi konsumen
untuk pengguna Ms. Glow. Jika harga skincare pada Ms Glow terjangkau oleh konsumen, maka
pembeli akan memperhatikan harga pada Ms.Glow dibanding merk lain.
Harga menjadi salah satu pertimbangan ketika akan membeli sebuah produk. Pembeli
lebih banyak membandingkan harga antara produk satu dengan sejenisnya ketika akan
memutuskan untuk melakukan pembelian produk. Selain itu harga terjangkau dapat menjadi
pertimbangan bagi konsumen ketika akan berbelanja online, dan kesesuaian harga dengan
kualitas produk juga menjadi pertimbangan bagi konsumen. Konsumen dapat mengetahui produk
yang kualitasnya bagus dilihat dari segi harga. Kemudian apabila konsumen pernah membeli
produk, maka akan mengetahui bahwa harga membawa kualitas yang baik pula. Pertimbangan
selanjutnya kesesuaian harga dengan manfaat yang diterima konsumen.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian (Sudodo & Hakim, 2019) dan (Wahyurini
& Trianasari, 2020) menemukan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian. Harga yang sesuai dengan kualitas produk membuat konsumen tidak perlu
khawatir dalam memutuskan pembelian. Pelanggan dalam menilai harga suatu produk bukan
hanya dari nilai nominal secara absolut tetapi melalui persepsi pada harga. Suatu perusahaan
perlu memonitor harga yang ditetapkan oleh para pesaing agar harga yang ditetapkan oleh
perusahaan tidak terlalu tinggi atau sebaliknya, sehingga harga yang ditawarkan dapat
menimbulkan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian.
Penjualan Tiket pada PSA Mihin Lanka Airlines. Jurnal Ilman: Jurnal Ilmu Manajemen, 4(1).
Faiqah, F., Nadjib, M., & Amir, A. S. (2016). Youtube sebagai sarana komunikasi bagi komunitas
makassarvidgram. KAREBA: Jurnal Ilmu Komunikasi, 259–272.
Habibah, H., Hamdani, I., & Lisnawati, S. (2018). Pengaruh Brand Image dan Celebrity Endorser
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Wardah (Studi pada Perempuan Muslim
di Kota Bogor). IQTISHODUNA: Jurnal Ekonomi Islam, 7(2), 233–261.
Handayani, J., Derriawan, S., & Hendratni, T. W. (2020). Pengaruh desain produk terhadap
keputusan pembelian dan dampaknya pada kepuasan konsumen Shopping Goods. Journal of
Business and Banking, 10, 91–103.
Husen, A., Sumowo, S., & Rozi, A. F. (2018). Pengaruh lokasi, citra merek dan Word Of Mouth
terhadap keputusan pembelian konsumen mie ayam solo bangsal jember. Jurnal Manajemen
Dan Bisnis Indonesia, 4(2), 127–143.
Jelita, P., Apriliana, F., & Sanjaya, V. F. (2021). Pengaruh Kualitas Dan Harga Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Kosmetik. AL-MULTAZIM: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah,
1(2), 68–79.
Johari, M., & Supriyono, S. (2022). Pengaruh Diferensiasi Produk dan Citra Merek Terhadap
Keputusan Pembelian Sepatu Bata (Studi Pada Bata Plaza Surabaya). Al-Kharaj: Jurnal
Ekonomi, Keuangan & Bisnis Syariah, 4(3), 745–755.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Menejemen Pemasaran. Penerbit: Erlanggga. Jakarta.
Latief, F. (2022). Keputusan Pembelian Konsumen Catering Rumahan di Makassar Melalui
Promosi di Instagram, Harga dan Ragam Menu. Jesya (Jurnal Ekonomi Dan Ekonomi Syariah),
5(2), 1095–1105.
Latief, F., Semmaila, B., & Arfah, A. (2022). The Influence of Brand Image and Product Quality on
Musical Instrument Purchase Decisions. Point Of View Research Management, 3(2), 121–133.
Lia, A., Ibdalsyah, I., & Hakiem, H. (2022). Pengaruh Persepsi Konsumen, Labelisasi Halal dan Citra
Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Herbal Skincare SR12. El-Mal: Jurnal Kajian
Ekonomi & Bisnis Islam, 3(2), 263–273.
Nggilu, M., Tumbel, A., & Djemly, W. (2019). Pengaruh Viral Marketing, Celebrity Endorser, Dan
Brand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian Pada Geprek Bensu Manado. Jurnal EMBA:
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 7(3).
Pardede, R., & Haryadi, T. Y. (2017). Pengaruh persepsi harga dan kualitas produk terhadap
keputusan pembelian konsumen yang dimediasi kepuasan konsumen. Journal of Business &
Themba, O. S. (2021). Keputusan Pembelian Pada Aplikasi Shopee Melalui Harga, Diskon, Promo
Ongkos Kirim Dan Kualitas Produk. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi),
5(3), 925–932.
Wahyurini, S. C., & Trianasari, N. (2020). Analisis Pengaruh Label halal dan Harga terhadap
Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah. Jurnal Mitra Manajemen, 4(1), 39–50.
Wirapraja, A., Sudarso, A., Mardia, M., Tojiri, M. Y., Simarmata, H. M. P., Sulasih, S., Permadi, L. A.,
Purba, B., Tjiptadi, D. D., & Lie, D. (2021). Manajemen Pemasaran Perusahaan. Yayasan Kita
Menulis.
Wulandari, R. D., & Iskandar, D. A. (2018). Pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap
keputusan pembelian pada produk kosmetik. Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis (JRMB)
Fakultas Ekonomi UNIAT, 3(1), 11–18.