Konsep Dasar Ips
Konsep Dasar Ips
Konsep Dasar Ips
Knowledge
Skills
Values
Social partisipation
Skills
Social(basic, Values
participation in democratic
intelectual society
or critical/creative
(informal affective thinking,
participation in
Konowledge (needs
interpersonalof
classroom,school, students
or social
community, and needs of
participation. society)
nation, world)
(justice equality)
TRADISI PEMBELAJARAN
1) Citizenship eduacation
IPS
2) History and social 3) Reflective thinking and
science education problem solving
Tujuan Pembentukan WN terbaik Pembentukan WN Pembentukan WN terbaik
melalui penanaman nilai- terbaik melalui latihan melalui proses inquiry
nilai yang benar sebagai pembuatan keputusan dimana pengetahuan
kerangka pembuatan yg didasarkan pada diproleh dan digunakan
keputusan penguasaan konsep- untuk memecahkan
konsep, proses-proses masalah
dan problem Ilmu sosial
Metode Transmisi konsep dan nilai Discovery: setiap Ilmu Rflective inquiry:
dengan teknik-teknik sosial memliki metode pembuatan keputusan
seperrti: tekbook, hafalan, pengumpulan dan disusun dan disampaikan
perkuliahan/ceramah, verifikasi pengetahuan melalui proses reflective
tanya jawab an latihan sendiri. Siswa harus inqury yg bertujuan
pemecahan masalah menemukan dan mengidentifikasi masalah
secara terstruktur menerapkan metode dan merespon konflik-
sesuai dengan bidang konflik melalui pengetesan
ilmu pemikiran/ide
Isi/mat Dipilih oleh para ahli yg Struktur, konsep, Analisa kebutuhan dan
eri dinterpretasikan oleh guru problem dan proses baik minat warga masyarakat
yg berfungsi secara terpisah maupun yang pada gilirannya siswa
mengilustrasikan nilai, secara terintegrasi dari melakukan dasar pemilihan
keyakinan dan sikap berbagai disiplin ilmu masalah sendiri. Problem
merupakan isi refleksi
Tujuan IPS Jepang
Fakta
Konsep
Genralisasi dan teori
Fakta
Informasi/data yang ada/terjadi dalam
kehidupan dan terjamin kebenarannya serta
dikumpulkan untuk menyusun konsep,
generalisasi dan teori.
Karakteristik fakta:
Memiliki kekuatan menjelaskan secara terbatas
Menunjuk pada suasana khusus dan terbatas
keberalkuannya
Konsep
Ada 3 kategori
konsep
Relational
Disjunctive
concepts
Conjunctive concepts (semua
(atribut-atribut itu
concepts atribut yang
membawa suatu
(semua atribut yg menentukan tidak
saling
menentukan harus harus hadir pada
keterhubungan
hadir pada waktu waktu yg sama.
antara atribut-
yang sama . Cotoh Contoh “extra
atribut yang lain.
“segitiga”) point pada
Contoh “mil per
sepakbola”)
jam”
Dua strategi
Mengajarkan
konsep
Contoh:
semakin tingi pendidikan masyarakat semakin rendah
tingkat kelahiran
Perubahan teknologi sering menyebabkan tingkat
produktivitas dan perubahan jenis barang yang dihasilkan
Ruang Lingkup IPS (Kur 2004 &
2013)
Fakta
Konsep
Genralisasi dan
teori
Fakta
Karakteristik fakta:
Memeiliki kekuatan menjelaskan secara terbatas
Menunjukpada suasana khusus dan terbatas
keberalkuannya
Konsep
Contoh:
semakin tingi pendidikan masyarakat semakin rendah
tingkat kelahiran
Perubahan teknologi sering menyebabkan tingkat
produktivitas dan perubahan jenis barang yang dihasilkan
Sumber bahan IPS
Sosiologi
Sejarah
Geografi
Ekonomo
Politik
Hukum
Antropologi
Classification of Instructional
Materials
Instructional Materials
Bahan Sumber
Cetak Elektronik
Lingkungan
Lingkungan Lingkungan
Narasumber
Alam Buatan
Kegiatan Pembelajaran
(Tugas)
Bagi peserta menjadi 7 kelompok
Masing-masing kelompok bertugas mendidkusikan 1
cabang ilmu sosial dari bahan IPS tsb dari aspek
Pengertian,
ruang lingkup,
Karakteristik
Manfaat mempelajari bidang ilmu tersebut
Masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusi di
depan kelas
Kekompakan kelompok akan memepengaruhi nilai yang
dicapai kelompok
PENGEMBANGAN IPS
Pendekatan meluas
Pendekatan pemecahan
Pendekatan partisipasi sosial
PENDEKATAN MELUAS
(EXPANDING COMMUNITY
APPROACH)
Misi khusus IPS:
Membantu peserta didik mengembangkan kompetensi
dirinya dalam menggali dan mengembangkan sumber-
sumber fisik dan sosial yang ada dilingkungan
sekitarnya
Mempersiapkan peserta didik menyongsong
kehidupannya di masa depan dengan penuh harapan
dan kemampuan diri dalam memecahkan persoalan-
persoalan yang dihadapi
Pendekatan Pembelajaran IPS
Monodispliner
Interdipliner
Cross Disipline
Pendekatan monodisipliner/
struktural
hanya memeperhatikan satu disiplin ilmu saja,
tanpa menghubungkan dengan disiplin ilmu yang lain
Berdasarkan ciri dan karateristik bidang studi ilmu yang
bersangkutan
Disebut “separated subject curriculum”
SEJARAH GEOGRAFI
PASAR
SOSIOLOGI
ILMU POITIK
Pendekatan Interdisipliner
(pendekatan terpadu)
Memusatkan perhatian pada masalah-masalah sosial ditinjau dari berbagai
disiplin ilmu sosial
Dikenal inti (Core ) yang merupakan tipe ideal konsep-konsep dari
berbagai ilmu-ilmu sosial terpadu sebagai satu kesatuan sehingga
bahannya dintegrasikan menurut kepentingan dan tidak lagi menurut
konsep-konsep masing-masing ilmu
dari aspek luasnya materi disebut Multy Resources Approach sebagai
berikut:
Multy Resources Approach Politik:
Ekonomi 1.
1. 2.
2. 3. dst
3. dst
Kehidupan Anak
desa masyarakat Sosiologi
1. 1. 1.
2. 2. 2.
3. dst. 3. dst 3.dst.
Pendekatan multidisplin
Politik
Ekonomi 1.perkembanga
1.penghasilan n
2.perdagangan 2.pertumbuhan
3. 3. perubahan
Perkembang Sejarah
an 1. Kebijaksanaa
4. distribusi PENDUDUK n
2. Kewajiban
3. Tekanan
Sosiologi
1.Nilai Antropologi Geografi
2.mobilitas 1.perubahan 1. Distribusi
3. Interaksi 2.kebutuhan 2. Pertumbuhan
4. Perubahan 3. Struktur 3. Mata
dst pencaharian
Pendekatan Cross disipliner
Politik
Ekonomi 1.perkembanga
1.penghasilan n
2.perdagangan 2.pertumbuhan
3. 3. perubahan
Perkembang Teknologi
an 1. perkembangan
4. distribusi PENDUDUK 2.pertumbuhan
3. perubahan
Sosiologi
1.Nilai Antropologi Geografi
2.mobilitas 1.perubahan 1. Distribusi
3. Interaksi 2.kebutuhan 2. Pertumbuhan
4. Perubahan 3. Struktur 3. Mata
dst pencaharian
Perkembangan Sosial
(Piaget, 1963)
Usia 2 – 5 tahun
Anak bermain dengan tanpa aturan yang pasti
Bermain tanpa persetujuan aturan kelompok
5 – 8 tahun
Anak bermain dengan mengadopsi autran bermain yang diterapkan secara
rigid/tanpa ada perubahan sedikitpun
Usia 8 tahun
Anak mulai melihat aturan sebagai persetujuan bahwa semua diwajibkan untuk
mengikuti tetapi dapat dimodifikasi melalui persetujuan kelompok
Anak mulai menemukan cara-cara untuk menyelesaikan perbedaan dan
mengatasi ketidakpersetujuan diantara mereka
Usia 11 tahun
Anak mulai mampu menyelesaikan perbedaan dari sudut pandang yang komplek
Anak mulai tertarik untuk membuat keputusan secara rasional (mulai berfikir
mengapa aturan itu dibuat)
Perkembangan Moral
Ciri-cirinya:
Pendidikan pada dasarnya adalah pendidikan keilmuan.
Sekolah harus mengajarkan disiplin ilmu kepada siswa.
Intelektualisme adalah tujuan yang paling mendasar
dari setiap upaya pendidikan.
Intelektualisme merupakan kemampuan seseorang
memecahkan berbagai persoalan secara keilmuan.
Pendidikan IPS hendaknya mengajarkan disiplin ilmu-
ilmu sosial secara terpisah sesuai dengan ciri keilmuan
masing-masing.
Perenialisme
Perenialisme menentang pandangan progresivisme yang
menekan perubahan dan suatu yang baru . Perenialisme
memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan ,
ketidakpastian ,terutama dalam kehidupan moral ,
intelektual , dan sosikultural
Solusi yang diberikan
Solusi yang ditawarkan kaum perenialis adalah jalan mundur ke belakang
dengan mengunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang
telah menjadi pandangan hidup yang kukuh , kuat pada zaman kuno dan
pertengahan . Peradaban- kuno (yunani purba) dan abad pertengahaan
sebagai dasar budaya bangsa- bangsa di dunia dari masa ke masa dari
abad ke abad (sa’dullah, 2009: 151),
Pandangan perenialisme
ciri –cirinya:
a. Pendidikan adalah sebagai wahana untuk
mengembangkan membangun kesejahteraan sosial.
b. Tujuan sebagai upaya penyelesaian masalah dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
c. Ilmu-ilmu sosial diajarkan agar bermanfaat untuk
dilaksanakan dalam upaya menyejahterakan
masyarakat.
d. Disiplin ilmu-ilmu sosial hanya dijadikan sumber materi.
e. Seleksi materi ilmu-ilmu sosial dapat dilakukan lebih
bebas dari pengaruh struktur keilmuan.
Progresivisme
Ciri-cirinya:
a. Pendidikan adalah proses yang tumbuh dan berkembang
denganmerekonstruksi pengalaman secara terus-menerus
sebagai suatu proses belajar.
b. Pendidikan adalah proses kehidupan yang berdinamika.
c. Pendidikan adalah menyiapkan anak untuk aktif dalam
pembelajaran yang mencerminkan struktur sosial
demokratis.
d. Kurikulum adalah bersumber dari kebutuhan siswa dan
masyarakat serta memanfaatkan aplikasi intelegensi pada
permasalahan manusia dalam masyarakat.
e. Proses belajar partisipatif, kerja kooperatif, learning by
doing, dan proses inkuiri.
Social Studies education purpose in Trinidad and Tobago
The revised curriculum has been designed with these essential
outcomes in mind. Social Studies education expressly:
helps students to function as effective, caring, and responsible
citizens of the local, national, and global communities, by
imparting moral values and life skills;
facilitates the development of critical thinking, problem-solving,
and decision making skills, utilizing specially designed teaching
and learning activities that require students to locate accurate,
relevant information and to apply appropriate analytical tools;
facilitates the introduction and development of appropriate
technological competencies necessary for success in the
information age, through the use of technological devices in the
delivery of instruction;
provides a good vehicle for developing citizenship and appropriate
family lifestyles and values education.