06- What happened?

7.2K 831 24
                                    

"Jendeuk!"

"Eoh, kau Bae. Ada apa?" tanya Jennie yang melihat Irene memasuki ruang kerjanya.

"Ani, sudah waktunya makan siang. Kau tak berniat keluar?" kata Irene.

"Kau tak bersama Seulgi?"

Irene menggeleng, "Dia biasanya sudah makan siang terlebih dahulu jika masuk kelas siang"

"Baiklah. Tunggu sebentar, aku akan membereskan ini" Jennie mulai menata kertas-kertas yang berserakan di atas meja kerjanya dan mematikan komputer.

"Kemana Joy?" Jennie berdiri dan menghampiri Irene.

"Di ruangannya. Kita akan ke sana"

Jennie dan Irene pun keluar dari ruangan untuk menuju ke tempat Joy yang tidak terlalu jauh. Hanya berbeda tiga bilik ruangan.

"Joyiiiiii...!!!" panggil Jennie saat ia baru saja membuka pintu ruangan Joy dan sedikit menyembulkan kepalanya.

"Kalian sudah datang? Jja kita pergi!" Joy meraih dompet dan ponselnya, kemudian menghampiri Irene dan Jennie yang berada di ambang pintu.

"How about Rosè?" tanya Jennie saat ketiganya sudah berjalan di area koridor.

"Dia dan Chu sudah ada di sana. Kita tinggal menyusul" terang Irene.

"Baiklah"

Saat berjalan di koridor, kehadiran ketiga dosen muda dan cantik ini tentu mengundang perhatian para mahasiswa yang sedang berkeliaran di sekitar sana. Mereka semua menatap dengan penuh rasa kagum. Sesekali mereka menyapa dan disambut baik oleh para dosen cantik itu.

"Lihatlah cara berjalan mereka! Seperti model international"

"Postur tubuhnya benar-benar sempurna, terutama miss Jennie"

"Ah...lihatlah betapa anggunnya mereka semua"

"Ketiganya sama-sama menakjubkan"

"Jika ada miss Rosè, pasti akan menjadi paket yang lebih sempurna"

Tak terasa, Irene, Jennie dan Joy telah tiba di kantin khusus yang hanya bisa didatangi oleh para dosen dan staff kampus. Mereka sedang malas keluar untuk mencari restoran lain, jadilah mereka makan siang di sini. Ketiganya berjalan ke arah meja dimana Jisoo dan Rosè berada.

"Sudah menunggu lama?" tanya Joy, menarik sebuah kursi untuk ia duduk.

"Ani, baru sekitar 5 menit yang lalu" jawab Rosè.

Jennie dan Irene pun ikut menarik kursi kosong untuk duduk. Tak banyak yang mereka bincangkan. Kelimanya fokus dengan buku menu masing-masing.

"Jen..." panggil Jisoo.

Jennie hanya berdehem karena masih sibuk untuk memilih menu makan siangnya.

"Semalam kau kemana? Kenapa tidak pulang ke mansion?" tanya Jisoo.

"Mwo? Kau tak pulang, Jen? Jangan bilang kau menginap di rumah Lisa?!" sambar Joy, membuat Jisoo, Rosè dan Irene tentu terkejut.

"Benarkah itu? Kau menginap dengan Lisa? Kalian dekat?" Jisoo memberikan rentetan pertanyaan yang berhasil membuat Jennie menghela nafas panjang.

"Aku tak menginap di rumah Lisa. Tapi ya, kami bersama semalam. Hujannya terlalu lebat, jadi aku memutuskan untuk ke apartemenku yang di dekat mall" ungkap Jennie.

"Kalian tidur seranjang?" tanya Rosè.

"Tidak ada pilihan lain" jawab Jennie santai.

"Jadi apakah kau sudah mencetak gol semalam? Suasananya sangat tepat. Hujan deras dan dingin" goda Irene, menaik-turunkan alisnya.

Healer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang