Sinar Katoda
Sinar Katoda
Sinar Katoda
Novie
Anggraeni 09302241008 Taufiq Hidayat 10302241001 Endah Tri Wahyuni 10302241002 Nurhamsyah Heru 10302241003
1.
2.
3.
Menyelidiki pembelokan sinar katoda oleh medan magnet. Menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan pembelokan lintasan elektron sinar katoda oleh medan magnet. Menentukan besarnya nilai muatan per satuan massa (e/m) elektron berdasarkan lintasan elektron sinar katoda oleh medan magnet dalam tabung sinar katoda
Penemuan elektron dari penelitian sinar katoda oleh William Crookes (1892-1919) berkesimpulan bahwa:
1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Percobaan
J.J Thomson menggunakan tabung kaca yang disebut tabung katoda. Thomson berhasil mengukur perbandingan muatan per masa elektron (e/m) dengan mengukur simpangan sinar katoda dalam medan magnet B.
Sehingga
Merambat dalam garis lurus menuju anode. Jika membentur gelas, maka gelas berpendar (berfluoroesensi). Dengan adanya fluoroesensi ini, kita dapat mengetahui adanya sinar katode karena sinar katode tidak terlihat oleh mata.
Dapat dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet ke kutub positif . Oleh karena itu, sinar katode bermuatan negative.
Sinar ini tidak tergantung pada bahan elektrodenya. Hal itu berarti, setiap electrode dapat memancarkan sinar katode. Jadi setiap materi mengandung partikel yang seperti sinar katode (Parning;2003).
Sinar
katode adalah partikel dasar atom yang ada pada setiap atom.Partikel itu selanjutnya kita sebut electron (Parning;2003).
Seperangkat
peralatan e/m Apparatus EM2N yang terdiri dari: 1. Tabung lucutan yang berisi gas Helium 2. Unit Power Supply yang menyediakan tegangan pemanas (heater), tegangan pemercepat (V) pada anoda dan arus (I) yang mengalir pada kumparan Helmholtz. 3. Kumparan Helmholtz dengan spesisfikasi N=130 lilitan dan R = 0,150 m
Memastikan saklar unit power supply dalam keadaan OFF dan tombol pengatur tegangan anoda V dan arus I yang mengalir pada kumparan Helmholtz pada keadaan minimum. Menghubungkan unit power supply dengan sumber tegangan PLN. Hidupkan unit power supply dengan menekan tombol power supply pada posisi ON.
power supply secara bertahap dengan cara memutar tombol pengatur tegangan searah jarum jam. Pada tegangan sekitar 90 V akan teramati lintasan gerak lurus elektron yang berwarna hijau.
Memperbesar arus (I) yang mengalir pada kumparan Helmholtz dengan cara memutar tombol pengatur arus searah jarum jam.
Mengamati gejala yang terjadi pada tabung pelepas elektron. Tampak bahwa lintasan elektron mulai membelok dan lintasannya berbentuk
lingkaran.
Untuk tegangan pemercepat elektron (V) yans konstan, menaikkan arus (I) yang mengalir pada kumparan Helmholtz secara bertahap dan
NO
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
I (Ampere)
0,81 0,85 0,90 0,95 1,01 1,06 1,14 1,23 1,33 1,43 1,54 1,67 1,80
D (cm)
11 10,5 10 9,5 9 8,5 8 7,5 7 6,5 6 5,5 5
R (cm)
5,5 5,25 5 4,75 4,5 4,25 4 3,75 3,5 3,25 3 2,75 2,5
Menghitung
nilai e/m
Menghitung
ketidakpastian e/m
e m R V I
: : : : :
muatan elektron (C) massa elektron (kg) jari-jari lintasan elektron (m) tegangan pemercepat elektron (Volt) arus (A)
No 1
2
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
= 1.90139 x 10 c/kg
Maka
Persentase Keseksamaan :
x100% = x 100% = 92.6%
Untuk
menentukan e/m digunakan tabung yang terdapat filamen, katoda dan anoda. Saat filamen dipanaskan maka elektron pada katoda akan menuju permukaan, dan dengan diberi tegangan pemercepat maka akan bergerak menuju anoda sebesar v.
tabung diletakkan kumparan Helmholtz, sehingga terdapat medan magnet. Karena elektron bergerak dengan kecepatan v dan terdapat medan magnet B, maka elektron mendapat gaya Lorentz
Disekitar
Elektron
yang bergerak dengan kecepatan v tegak lurus terhadap medan magnet homogen B, akan melakukan gerak melingkar dengan jari-jari R karena pengaruh gaya Lorentz yang berfungsi sebagai gaya sentripetal. Katoda adalah arus elektron dengan kecepatan tinggi yang keluar dari katoda
Sinar
Dari
gerakan elektron tersebut maka dapat mengukur berapa jari- jarinya. Sehingga jika jarijari ( r), arus (I), dan (V) sudah diketahui, maka dapat ditentukan nilai e/m. sebesar :
Ketidakpastian relatif
x100% =
x100% = 0.367%