Definisi DBD
Definisi DBD
Definisi DBD
DEFINISI
Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus.[1] Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah. [2] Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae.[3] Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembap. Tanda dan Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Agar supaya jangan salah mengetahui apakah ini Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau bukan sebaiknya kita mengetahui apa saja tanda dan gejala dari penyakit yang satu ini. Virus dengue biasanya mempunyai masa inkubasi atau masa tunas selama 3-15 hari, kemudian setelah itu tanda dan gejala demam berdarah pada penderita akan nampak. Berikut penjelasannya, Tanda dan Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) : 1. Mendadak demam tinggi antara 2-7 hari (38-40 derajat celcius). 2. Tampak adanya jentik (puspura) perdarahan pada pemeriksaan uji tourniquet. 3. Pada kelopak mata bagian dalam (konjungtiva) terdapat bentuk perdarahan, buang air besar dengan kotoran (peaces) berupa lendir bercampur nanah (melena) dan mimisan (epitaksis). 4. Adanya pembesaran hati (hepatomegali). 5. Menurunnya tekanan darah sehingga bisa menyebabkan syok. 6. Terjadinya penurunan trombosit di bawah 100.000 / mm3 (trombositopeni) pada pemeriksaan laboratorium darah hari ke 3-7. 7. Penderita mengalami mual, penurunan nafsu makan, muntah, diare, sakit perut, menggigil, sakit kepala dan kejang. 8. Pada hidung dan gusi terjadi perdarahan. 9. Adanya demam yang diderita oleh penderita menyebabkan sakit pada persendian dan pegal. 10. Akibat pecahnya pembuluh darah menyebabkan munculnya bintik-bintik merah pada kulit. POLA PENYAKIT
Proporsi usia penderita penyakit demam berdarah dengue kini bergeser. Jika sebelumnya penyakit ini lebih banyak menyerang anak-anak, kini lebih banyak mengancam remaja dan dewasa. Tenaga kesehatan perlu mengenali fenomena ini. Peran tenaga kesehatan, termasuk bidan, penting untuk mengenali gejala penyakit tersebut agar dapat memberikan penanganan yang sesuai. Hal itu terungkap dalam jumpa pers memperingati ulang tahun ke-59 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) sekaligus Kampanye Tangani Tepat Demam pada DBD Anak, Selasa (29/6/2010). Dokter spesialis anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Alan R Tumbelaka, mengatakan, penderita demam berdarah dengue (DBD) yang berusia di atas 15 tahun terus bertambah. Virus dengue disebarkan lewat gigitan nyamuk aedes aegypti. Mengutip data Kementerian Kesehatan, dia mengungkapkan, pada 1993, penderita usia di atas 15 tahun sekitar 20 persen dan terbanyak pasien berusia 4-14 tahun, yakni sekitar 60 persen. Sisanya, anak usia 1-4 tahun dan anak di bawah satu tahun. Namun, sejak 2003 hingga sekarang, trennya berubah, yakni penderita berusia di atas 15 tahun bertambah lebih dua kali lipat. Adapun penderita berusia 4-14 tahun menyusut. Remaja dan dewasa harus lebih berhati-hati. Di RSCM, misalnya, sekarang ahli penyakit dalam mulai banyak terlibat pada kasus demam berdarah. Dulu, lebih banyak dokter anak, ujarnya. Dia mengatakan, kesimpulan itu diperoleh berdasarkan statistik dan belum diketahui penyebab perubahan proporsi usia penderita. Tanda-tanda yang dialami pasien tidak terjadi perubahan. Hanya saja, penderita anak biasanya kesulitan mengekspresikan keluhan, berbeda dengan orang dewasa. Dia mengatakan, tenaga kesehatan harus memahami dengan baik tanda-tanda infeksi virus dengue untuk memberikan konsultasi tepat. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah kasus DBD tercatat 137.469 kasus dengan korban meninggal 1.187 jiwa tahun 2008. Sepanjang tahun 2009 jumlah kasus naik menjadi 154.855 kasus dan 1.384 meninggal dunia.
Kebiasaan masyarakat yang merugikan kesehatan dan kurang memperhatikan kebersihan lingkungan seperti kebiasaan menggantung baju, kebiasaan tidur siang, kebiasaan membersihkan TPA, kebiasaan membersihkan halaman rumah, dan juga partisipasi masyarakat khususnya dalam rangka pembersihan sarang nyamuk, maka akan menimbulkan resiko terjadinya transmisi penularan penyakit DBD di 35 dalam masyarakat. Kebiasaan ini akan menjadi lebih buruk dimana masyarakat sulit mendapatkan air bersih, sehingga mereka cenderung untuk menyimpan air dalam tandon bak air, karena TPA tersebut sering tidak dicuci dan dibersihkan secara rutin pada akhirnya menjadi
Demam berdarah dapat dicegah dengan memberantas jentik-jentik nyamuk Demam Berdarah (Aedes Aegypi) dengan cara melakukan PSN (Pembersihan Sarang Nyamuk) Upaya ini merupakan cara yang terbaik, ampuh, murah, mudah dan dapat dilakukan oleh masyarakat, dengan cara sebagai berikut: 1. Bersihkan (kuras) tempat penyimpanan air (seperti : bak mandi / WC, drum, dan lain-lain) sekurang-kurangnya seminggu sekali. Gantilah air di vas kembang, tempat minum burung, perangkap semut dan lain-lain sekurang-kurangnya seminggu sekali 2. Tutuplah rapat-rapat tempat penampungan air, seperti tampayan, drum, dan lainlain agar nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak di tempat itu 3. Kubur atau buanglah pada tempatnya barang-barang bekas, seperti kaleng bekas, ban bekas, botol-botol pecah, dan lain-lain yang dapat menampung air hujan, agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Potongan bamboo, tempurung kelapa, dan lain-lain agar dibakar bersama sampah lainnya 4. Tutuplah lubang-lubang pagar pada pagar bambu dengan tanah atau adukan semen 5. Lipatlah pakaian/kain yang bergantungan dalam kamar agar nyamuk tidak hinggap disitu 6. Untuk tempat-tempat air yang tidak mungkin atau sulit dikuras, taburkan bubuk ABATE ke dalam genangan air tersebut untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. Ulangi hal ini setiap 2-3 bulan sekali Takaran penggunaan bubuk ABATE adalah sebagai berikut: Untuk 10 liter air cukup dengan 1 gram bubuk ABATE Penularan Jika musih hujan tiba genangan air banyak dimana mana sehingga lingkungan akan menjadi lembab, kondisi seperti ini saangat disukai oleh nyamuk untuk berkembang biak dengan cepat, bukan hanya itu bakteri, jamur, virus, lalat dan lain lain juga sangat senang dengan kondisi cuaca yang seperti ini. kali ini lovely blog bukan mau membahas tentang nyamuk secara detail tapi sekedar berbagi informasi tentang proses penularan penyakit demam berdarah dan cara pencegahannya agar kita bisa menghindari serangan nyamuk penyebab penyakit demam berdarah ini. Ketika nyamuk betina menggigit atau menghisap darah orang yang mengalami infeksi dengue, virus akan masuk kedalam tubuh nyamuk, diperlukan waktu 9 hari oleh virus dengue untuk hidup dan membiak didalam air liur nyamuk, apabila nyamuk yang terjangkit menggigit manusia ia akan memasukkan virus dengue yang berada didalam air liurnya kedalam sistem peredaran darah manusia , setelah 4-6 hari penderita akan mulai mendapat demam tinggi. Penularan juga dapat terjadi apabiala nyamuk aedes betina sedang menghisap darah orang yang terkena infeksi virus dengue diganggu, dan nyamuk itu akan segera menggigit orang lain pula hal itu akan menyebabkan virus yang berada dibelalai nyamuk akan masuk kedalam peredaran darah orang kedua
tanpa proses penularan kemudian sakit, seekor nyamuk yang sakit akan membawa virus tersebut sampai berakhir kehidupannya. Pusat-pusat Penularan Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat penularan virus dengue adalah kepadatan vektor, mobilitas penduduk, kepadatan penduduk, dan susceptibilitas dari penduduk. Mobilitas penduduk memegang peranan penting pada penularan virus dengue, karena jarak terbang nyamuk Ae. aegypti yang sangat terbatas, yaitu 100m. Tempat yang potensial untuk terjadi penularan DBD menurut Depkes RI (1992) adalah: 8 1. Wilayah yang banyak kejadian DBD 2. Tempat-tempat umum merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang datang dari berbagai wilayah, sehingga kemungkinan terjadinya pertukaran beberapa tipe virus dengue cukup besar. Tempat-tempat umum itu antara lain sekolah, RS atau Puskesmas dan sarana pelayanan kesehatan lainnya. 3. Pemukiman baru di pinggir kota, karena di lokasi ini, penduduk umumnya berasal dari berbagai wilayah, maka memungkinkan diantaranya terdapat penderita atau karier yang membawa tipe virus dengue yang berlainan dari masing-masing lokasi asal.
Cara Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue Seseorang yang menderita demam berdarah, dalam darahnya mengandung virus dengue. Penderita tersebut apabila digigit oleh nyamuk Aedes, maka virus dalam darah penderita tadi ikut terhisap masuk ke lambung nyamuk dan virus akan memperbanyak diri dalam tubuh nyamuk dan tersebar di berbagai jaringan tubuh termasuk dalam kelenjar liur nyamuk. Nyamuk siap untuk menularkan kepada orang atau anak lain 3-10 hari setelah menggigit atau menghisap darah penderita. 25 Penularan penyakit terjadi karena setiap kali nyamuk menggigit (menusuk), alat tusuknya yang disebut proboscis akan mencari kapiler darah. Setelah diperoleh, maka dikeluarkan liur yang mengandung zat anti pembekuan darah (anti koagulan), agar darah mudah di hisap melalui saluran proboscis yang sangat sempit. Bersama liurnya inilah virus dipindahkan kepada orang lain.