Tinea Manus Heri
Tinea Manus Heri
Tinea Manus Heri
Nama Umur Jenis Kelamin Alamat : Wayan Sunjin : 73 Tahun : Perempuan : Dusun Gunungsari, Tunju Suku : Bali Bangsa : Indonesia Agama : Hindu Tanggal Pemeriksaan : 4 juni 2013
Anamnesis
Keluhan Utama
Riwayat Pengobatan
Ke Dokter Umum
Dikasi Salep
Tidak ada perubahan
Anamnesis
Riwayat Penyakit Terdahulu
Penderita tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya. Riwayat menderita DM sejak 12 tahun
Anamnesis
Riwayat Atopi
Pasien menyangkal memiliki alergi terhadap makanan tertentu. Pada keluarga disangkal adanya riwayat atopi seperti asma, dermatitis alergika maupun rhinitis alergi.
Pemeriksaan fisik
Status Present Keadaan umum : baik Kesadaran : compos mentis Tekanan Darah : Nadi : 80x/menit Respirasi : 20x/menit Temperatur Aksila : 37C
Pemeriksaan fisik
Status General Kepala Mata Toraks : Normochepali : Anemia -/-, Ikterus -/: Cor S1S2 tunggal reguler murmur () Po: vesikuler -/-, ronki -/-, wheezing -/: Distensi (-), Bising Usus (+) Normal Hepar/Lien tidak teraba : dalam batas normal
Abdomen Ekstremitas
Status Dermatologi
Lokasi
Status Dermatologi
Mukosa Rambut Kuku Fungsi Kelenjar Keringat Kelenjar Limfe pembesaran kelenjar Saraf saraf : dalam batas normal : dalam batas normal : dalam batas normal : tidak dikerjakan : tidak ada
Pemeriksaan penunjang
Dengan pemeriksaan KOH 10% - hifa (+) yaitu ditemukan hifa panjang berwarna hijau terbagi oleh septum-septum dan bercabang. Namun hifa tampak sangat tipis. - spora (+)
DIAGNOSIS BANDING
Sebagai diagnosis banding dari Tinea pedis adalah sebagai berikut: - Candidiasis - Dermatitis Kontak - Hiperhidrosis - Sifilis II
Diagnosis Kerja
Berdasarkan gejala, gambaran lesi, pemeriksaan fisik dan hasil lab KOH maka diagnosis pasien adalah Tinea
Pedis
PENATALAKSANAAN
Topikal : Ketoconazol cream 10 gram
Asam salisilat 3% Kombinasi dari obat-obatan tersebut diatas digunakan selama 2 kali sehari pagi dan sore setelah mandi.
Sistemik
selama satu
Penatalaksanaan
KIE untuk pasien :
Menghindari berkeringat yang berlebihan terutama pada kaki Menggunakan sandal atau sepatu yang bersih Menghindari pekerjaan yang berhubungan dengan kontak dengan air dalam waktu lama Mencuci kaki dengan bersih dan harus dikeringkan Kontrol setelah 1 minggu
PROGNOSIS
Umumnya prognosis penyakit ini adalah baik jika diobati dan dirawat dengan benar.
PEMBAHASAN
Hasil anamnesis :
pasien mengeluh gatal terutama saat berkeringat di punggung kaki kanan sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya hanya satu, berbentuk bulat. Karena gatal akhirnya selalu digaruk sampai berdarah. Semakin lama semakin melebar. Timbul bintik-bintik dan kulit sedikit mengelupas.
Keluhan gatal ini merupakan keluhan utama yang diakibatkan oleh infeksi jamur khususnya dermatofitosis, dimana Tinea Pedis termasuk didalamnya.
Pembahasan
Hasil pemeriksaan fisik :
Di daerah punggung kaki kanan dengan memperhatikan sifat lesi yang ada didapatkan efloresensi berupa plak eritema, ukuran geografika dengan batas tegas, tampak papul, kulit sekitarnya meradang, disertai skuama putih tipis yang menutupi hampir seluruh permukaan yang eritematus. Bentuk dan sifat lesi ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa Tinea Pedis memiliki bentuk lesi berupa lesi berbatas tegas mula-mula sebagai plak eritematosa, vesikel atau papul, gatal, lama kelamaan meluas, tepi lesi aktif (peradangan pada tepi lebih nyata daripada daerah tengahnya), ditutupi skuama putih halus
Pembahasan
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk pasien ini berupa pemeriksaan KOH 10 %. Dari hasil pemeriksaan penujang KOH 10% :
Hifa (+) ditemukan hifa panjang berwarna hijau terbagi oleh septum-septum dan bercabang. Namun hifa tampak sangat tipis. Hal ini diduga karena pasien pernah mengoleskan salep anti jamur sebelumnya. Spora (+)
Pembahasan
Penatalaksanaan yang dilakukan adalah dengan memberikan pengobatan secara topikal dan sistemik Obat topikal yang diberikan adalah :
kombinasi asam salisilat 3% dan ketoconazol 10 gram yang dioleskan dua kali sehari pagi dan sore setelah mandi, obat tersebut diberikan selama 1 minggu.
Pembahasan
Asam salisilat 3% bersifat keratolitik dan dipakai untuk keadaan dermatosis yang hiperkeratotik. Ketokonazol merupakan obat golongan azol. Menghambat enzim lanosterol 14-alphademethylase lanesterol jadi ergosterol kerusakan membran sel jamur tersebut terjadi karena meningkatnya permeabilitas dan ketidakmampuan sel untuk bereproduksi jamur mati.
KESIMPULAN
Tinea pedis adalah penyakit infeksi jamur dengan predileksi infeksi dermatofita yang menyerang kaki terutama pada sela-sela jari kaki dan telapak kaki Tinea Pedis biasanya disebabkan oleh Trichopyton rubrum. Gambaran klinis ada 4 bentuk yaitu bentuk intertriginosa, bentuk vesikuler akut, vesikobulosa dan bentuk moccasin foot Faktor-faktor predisposisi terjadinya Tinea pedis adalah faktor fisiologis dan patologis Pengobatan pada pasien ini adalah topikal dan
SARAN
Dalam pengobatan Tinea pedis, selain pengobatan secara farmakologis, juga penting adanya KIE terhadap pasien dan keluarganya terutama mengenai kebersihan diri sendiri, cara memebersihkan kaki agar selalu kering, termasuk juga disiplin dalam menjalani pengobatan.
TERIMA KASIH