Laporan Resmi Praktikum Oseanografi Perikanan Program Studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 0

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM OSEANOGRAFI PERIKANAN





OLEH:
Jefri Gunawan Manurung : 26020212120013
ASISTEN
Gabriella Inez Aramita : 26020210120072

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI
JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013


Lembar Penilaian dan Pengesahan

Semarang, Desember 2013
Asisten, Praktikan,
Gabriella Inez Aramita Jefri gunawan M

26020210120072 26020212120013

Mengetahui,
Dosen Praktikum

Ir. I R W A N I, M.Phil
NIP.19640424 199130 100 1


No Keterangan Nilai
1 Pendahuluan
2 Tinjauan Pustaka
3 Materi dan Metode
4 Hasil
5 Pembahasan
6 Kesimpulan dan Saran
7 Daftar Pustaka
Total


I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Umumnya semua ikan itu tumbuh dengan sendirinya, sampai pada saat
pertumbuhan sangat bergantung terhadap suhu, lingkungan maupungenetik.
Tujuan dari praktikum ini adalah Mengetahui perkembangan yang dialami ikan
melalui analisis parameter panjang, berat dan morfologi ikan. Memprediksi pola
perkembangan ikan, faktor kondisi dan kelompok umur. Dan sekaligus menduga
pola perkembangan populasi ikan.
Negara kita dikenal sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia, dengan
jumlah pulau yang sangat banyak yaitu 17.508 pulau dan dengan garis pantai yang
terpanjang kedua setelah Kanada yaitu 81.209 kilometer. Sekitar 60% wilayah
kedaulatan Indonesia merupakan laut (NONTJI, 2004). Oleh karena luas laut kita
yang besar, potensi perikanan juga akan semakin besar.
Perikanan sebenarnya merupakan salah satu Import unggulan yang dimiliki
Indonesia. Indonesia terletak di daerah ekuator, yang merupakan tempat terjadinya
upwelling equatorial. Upwelling ini menyebabkan teraduknya nutrien, sehingga
banyak fitoplankton, yang berimplikasi pada banyaknya konsumen sekunder
seperti ikan. Namun karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada
di Indonesia, potensi tersebut seakan tidak terlalu bisa dimanfaatkan. Pengetahuan
nelayan Indonesia masih kurang tentang oseanografi perikanan.
Dalam Oseanografi Perikanan, dipelajari berbagai model pertumbuhan dan
kebiasaan hidup ikan. Dengan model tersebut, bisa interpretasikan keadaan


perikanan di suatu wilayah. FISAT (Fish Stock Assessment Tools), FISAT II
merupakan suatu program software (perangkat lunak) statistik yang
dikembangkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) Fisheries and
Aquaculture Department. Software (perangkat lunak) statistik FISAT II memiliki
fasilitas yang sangat lengkap untuk penelitian perikanan seperti menampilkan
grafik yang interaktif, dapat mengetahui parameter konstanta pertumbuhan ikan
seperti parameter K (curvature parameter of the VBGF), L (asymptotic length),
WP (Winter Point). Dengan menggunakan software ini, bisa dimodelkan
pertumbuhan ikan.
1.2 Tujuan
1. Dapat mengetahui proses tabulasi data praktikum oseanografi perikanan
dengan menggunakan Microsoft Excel.
2. Mengetahui penggunaan dari program software FISAT II (Fish Stock
Assessment Tools).
3. Dapat mengaplikasikan data praktikum oseanografi perikanan dengan
menggunakan software FISAT II (Fish Stock Assessment Tools).
4. Dapat mengetahui proses penggunaan Elefan untuk menghasilkan grafik
Elefan.
5. Dapat mengetahui proses penggunaan Shepherd untuk menghasilkan grafik
Shepherd.
6. Dapat menganalisa grafik yang diperoleh berdasarkan penggunaan software
FISAT II (Fish Stock Assessment Tools).


7. Dapat mengetahui dan menganalisa grafik tangkapan ikan dengan
menggunakan Microsof Excel.























II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Oseanografi Perikanan
Di dalam bidang perikanan, khususnya perikanan yang di laut, parameter
oseanografi mutlak diperlukan. Kebiasaan hidup, cara memakan, dan lain
sebagainya merupakan fungsi dari parameter oseanografi seperti keberadaan
upwelling, front, dan lain sebagainya. (Hariade,1998)
2.2. Pertumbuhan ikan menggunakan frekuensi panjang ikan
Pada umumnya, ikan mengalami pertumbuhan secara terus menerus
sepanjang hidupnya. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhanmerupakan salah
satu aspek yang dipelajari dalam dunia perikanan dikarenakan pertumbuhan
menjadi indicator bagi kesehatan individu dan populasi yang baik bagi ikan.
Dalam istilah sederhana pertumbuhan dapat dirumuskan sebagai pertambahan
ukuran panjang atau berat dalam suatu waktu, akan tetapi kalau kita lihat lebih
lanjut, sebenarnya pertumbuhan itu merupakan proses biologis yang komplek
dimana banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor luar yang utama
mempengaruhi pertumbuhan seperti suhu air, kandungan oksigen terlarut dan
ammonia, salinitas dan fotoperiod. Faktor-faktor tersebut berinteraksi satu
sama lain dan bersama-sama dengan faktor-faktor lainnya seperti kompetisi,
jumlah dan kualitas makanan, umur dan tingkat kematian mempengaruhi laju
pertumbuhan ikan. Salah satu faktor lingkungan yang sangat penting dalam
mempengaruhi laju pertumbuhan. (Asdak,2002)


Sedangkan menurut Fujaya (1999) Pertumbuhan adalah pertambahan
ukuran, baik panjang maupun berat. Pertumbuhan dipengaruhi faktor genetic,
hormone, dan lingkungan (zat hara). Ketiga faktor tersebut bekerja saling
mempengaruhi, baik dalam arti saling menunjang maupun saling menghalangi
untuk mengendalikan perkembangan ikan.
Hubungan panjang dan berat ikan memberikan suatu petunjuk keadaan
ikan baik itu dari kondisi ikan itu sendiri dan kondisi luar yang berhubungan
dengan ikan tersebut. Diantaranya adalah keturunan,sex, umur, parasit dan
penyakit. Pada keturunan yang berasal dari alam sangat sulit di control, untuk
mendapatkan pertumbuhan yang baik, ikan mempunyai kecepatan
pertumbuhan yang baik, ikan mempunyai kecepatan pertumbuhan yang
berbeda pada tingkat umuur dimana waktu muda pertumbuhan cepat, dan ketika
tua menjadi lamban, dan parasit dan penyakit sangat mempengaruhi bila yang
diserang adalah organ-organ pencernaan. Faktor luar yang utama adalah
makanan dan suhu perairan makanan dengan kendungan nutrisi yang baik akan
menunjang pertumbuhan dari ikan tersebut sedangkan suhu akan mempengarihi
prooses kimiawi tubuh (Effendie, 2002).
2.3. FISAT
Software Statistik FiSAT (FiSAT II) merupakan paket program yang
dikembangkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) Fisheries and
Aquaculture Department. Arti dari FiSAT itu sendiri adalah The FAO-
ICLARM Stock Assessment Tools Software Statistik FiSAT II memiliki


fasilitas yang sangat lengkap untuk penelitian perikanan seperti menampilkan
grafis yang interaktif, bisa mengklik mouse pada fungsi-fungsi terkait lainnya,
memiliki panduan secara online dan bebas untuk di download dan fasilitas-
fasilitas lainnya.















III. MATERI DAN METODE
3.1 Materi
Materi pada praktikum Oseanografi Perikanan, yaitu menggunakan software
FISAT II (Fish Stock Assessment Tools) dengan mengaplikasikan data frequency ikan
yang telah diolah dengan menggunakan Microsoft Excel, sampai menghasilkan grafik
ELEFAN I, grafik Sepherds Method, dan grafik Excel.
3.2 Metode
3.2.1 Tabulasi
Langkah-langkah dalam melakukan tabulasi di microsoft excel sebagai berikut:
1. Membuka data praktikum Oseanografi Perikanan yang telah di input kedalam
Microsoft Excel.



2. Selanjutnya, urutkan data sampel ikan sesuai dengan waktu pengambilan,
sehingga menjadi 1.
Jan-13 Peb-13 Mar-13 Jan-13 Peb-13 Mar-13 Jan-13 Peb-13 Mar-13
1 9 11 13 42 18.5 34 83 39 45
2 9.5 13 14 43 19 34 84 40 45
3 11 13.5 15 44 19 34 85 41 46
4 12 14 15 45 19.5 34 86 42 46
5 11 15 15.5 46 20 34 87 43 46
6 13 15 15.5 47 20.5 34 88 43.5 46
7 13 15 16 48 21 34 89 44 46
8 13 15 16 49 22 34 90 45.5 47
9 13 15 16 50 23 34 91 45 47
10 13 15 16 51 24 35 92 45 47
11 14 16 18 52 26 35 93 45.5 47
12 14 16 22 53 27 35 94 45.5 47
13 14 16 25 54 28 35 95 46 48
14 14 16 26 55 29 35 96 46 48
15 15 16 51 56 29.5 35 97 46 48
16 15 17 53 57 30 36 98 46.5 48
17 15 17.5 53 58 31 36 99 47 48
18 15 18 53 59 31.5 36 100 47 49
19 15 18.5 54 60 32 36 101 48 49
20 15 19 54 61 32.5 36 102 50 49
21 15 20 54 62 32.5 37 103 51 49
22 15 22 54 63 33 37 104 52 50
23 15 24 54 64 33 37 105 52.5 50
24 15 26 54 65 33.5 38 106 53 50
25 15 27 54 66 33.5 38 107 53.5 50
26 15 28 54 67 33.5 38 108 54 50
27 15.5 29 55 68 33.5 38 109 54.5 52
28 15.5 29 55 69 34 39 110 54.5 53
29 15.5 30 56 70 34 39 111 55 53
30 15.5 30 56 71 34.5 39 112 56 53.5
31 15.5 31 72 34.5 40 113 57 54
32 15.5 31 73 34.5 40 114 58 54
33 17 31 74 34.5 40 115 60 54.5
34 17 31 75 35 41 116 54.5
35 17 32 76 35.5 42 117 54.5
36 17 32 77 36 43 118 54.5
37 17.5 33 78 36.5 44 119 54.5
38 17.5 33 79 36.5 45 120 55
39 18 33 80 37 45 121 56
40 18 33 81 37.5 45 122 58
41 18.5 33 82 38 45 123
No
Panjang Ikan Panjang Ikan
No No
Panjang Ikan




3. Buka sheet baru untuk data klas interval, dimana banyaknya jumlah klas
disesuaikan dengan nomor induk mahasiswa (NIM), pada praktikum ini, nim
terakhir praktikan adalah 3, maka jumlah klasnya 23. Tentukan interval,
panjang minimal adalah 9, yaitu panjang ikan yang paling pendek (9 cm),
sedangkan untuk panjang maksimal kelas adalah 60, karena panjang ikan
Jan-13 Peb-13 Mar-13
1 9 11 13
2 9.5 13 14
3 11 13.5 15
4 12 14 15
5 11 15 15.5
6 13 15 15.5
7 13 15 16
8 13 15 16
9 13 15 16
10 13 15 16
11 14 16 18
12 14 16 22
13 14 16 25
14 14 16 26
15 15 16 51
16 15 17 53
17 15 17.5 53
18 15 18 53
19 15 18.5 54
20 15 19 54
21 15 20 54
22 15 22 54
23 15 24 54
24 15 26 54
25 15 27 54
26 15 28 54
27 15.5 29 55
28 15.5 29 55
29 15.5 30 56
30 15.5 30 56
31 15.5 31
32 15.5 31
33 17 31
34 17 31
35 17 32
36 17 32
37 17.5 33
38 17.5 33
39 18 33
40 18 33
41 18.5 33
42 18.5 34
43 19 34
44 19 34
45 19.5 34
46 20 34
47 20.5 34
Panjang Ikan
No
48 21 34
49 22 34
50 23 34
51 24 35
52 26 35
53 27 35
54 28 35
55 29 35
56 29.5 35
57 30 36
58 31 36
59 31.5 36
60 32 36
61 32.5 36
62 32.5 37
63 33 37
64 33 37
65 33.5 38
66 33.5 38
67 33.5 38
68 33.5 38
69 34 39
70 34 39
71 34.5 39
72 34.5 40
73 34.5 40
74 34.5 40
75 35 41
76 35.5 42
77 36 43
78 36.5 44
79 36.5 45
80 37 45
81 37.5 45
82 38 45
83 39 45
84 40 45
85 41 46
86 42 46
87 43 46
88 43.5 46
89 44 46
90 45.5 47
91 45 47
92 45 47
93 45.5 47
94 45.5 47
95 46 48
96 46 48
97 46 48
98 46.5 48
99 47 48
100 47 49
101 48 49
102 50 49
103 51 49
104 52 50
105 52.5 50
106 53 50
107 53.5 50
108 54 50
109 54.5 52
110 54.5 53
111 55 53
112 56 53.5
113 57 54
114 58 54
115 60 54.5
116 54.5
117 54.5
118 54.5
119 54.5
120 55
121 56
122 58
123


terpanjang adalah 60. Untuk nilai interval = (panjang maksimal-panjang
minimal)/jumlah kelas. Sehingga intervalnya adalah (60-9)/23 = 2.217
kemudian buat kolom baru, yaitu kelas dan interval, pada kolom yang dikiri
ditulis 9. Kemudian pada kolom yang ditengahnya dipakai rumus
9+intervalnya.


4. Kemudian buka sheet baru kembali untuk melakukan pengolahan data
(Tabulasi). Buat tabel dengan kolom adalah kelas, interval dan frekuensi. Pada
kelas dan frekuensi, copy-kan data pada sheet 1. Untuk memperoleh data
frequency, maka rumus yang digunakan yaitu =Frequency (panjang ikan awal
sampai panjang ikan terakhir (kemudian di lock, dengan cara tekan F4 pada
keyboard); kemudian nilai awal interval batas atas, selanjutnya untuk mencari
nilai kedua frequency, yaitu =Frequency (data panjang ikan awal sampai data
panjang ikan akhir, kemudian di lock, dengan cara tekan F4 pada keyboard);


kemudian input nilai kedua interval batas atas dikurang dengan jumlah dari data
nilai awal frequency awal (kemudian di lock dengan cara F4) sampai data nilai
awal frequency awal.

5. Selanjutnya, lakukan cara yang sama untuk bulan Pebruari dan Maret 2013,
dengan menggunakan data nilai interval yang sama.
6. Langkah berikutnya, buka sheet baru yang digunakan untuk data frequency pada
bulan Januari, Pebruari dan Maret 2013 yang telah di copy.




7. Data dapat digunakan untuk metode Fisat II selanjutnya.
3.2.2 Langkah langkah Pengerjaan FISAT II
3.2.2.1 ELEFAN I
1. Buka software FISAT II, dengan cara double click icon FISAT II dan akan
ditampilkan lembar kosong FISAT II pada layar monitor.







2. Click File, pilih New, kemudian aka ditampilkan lembar untuk menyimpan
lembar kerja kosong sebelumnya, dengan file name


Jefrigunawan_26020212120013_Ose A, pada format file yaitu *.lfq dan click
Save.

3. Selanjutnya, akan ditampilkan lembar kerja kosong sebagai berikut,




4. Isikan pada Species name dengan Scarus dimiatus pada Others name dengan
jefrigunawan_26020212120013, pada Smallest midlength isikan dengan 9
dan pada Class interval yaitu 1.758621

5. Click kolom ML, maka secara otomatis data akan terganti dengan Smallest
midlength yang telah dijumlahkan dengan Class interval.






6. Kemudian click Add Sample, akan ditampilkan message yang berisikan TIP,
dan click OK.

7. Selanjutnya akan ditampilkan lembar kosong pada layar monitor, sebagai
berikut,



Click kolom Day pilih 20, pada kolom Month pilih 1 dan pada kolom Year isi
dengan 2013, selanjutnya click OK.

Untuk menyamakan banyaknya jumlah kolom ML dengan kolom data sampel,
maka pada kolom ML yang paling akhir dapat ditambahkan dengan cara tekan
enter pada keyboard, sesuaikan banyaknya kolom dengan data sampel, apabila
data sampel hanya sampai 23 kolom, sementara data ML yang memenuhi ada
25 kolom (sesuai dengan class interval yang digunakan), maka 2 data terakhir
dapat dihapus dengan cara click kanan pada kolom ML yang akan dihapus, pilih
Delete Row. Selanjutnya, copy data frequency yang telah diolah pada Microsoft
Excel, kemudian buka kembali software FISAT II, click pada baris ke-2 dan
kolom ke-2 kemudian tekan Ctrl+V (paste) pada keyboard.




8. Data sampel kedua yaitu pada tanggal 15 bulan Februari tahun 2013, dengan
cara yang sama pada langkah ke-7 yaitu, click Add Sample, click kolom Day
pilih 15, pada kolom Month pilih 2 dan pada kolom Year isi dengan 2013,
selanjutnya click OK.
9. Buka Microsoft Excel, kemudian copy data frequency kedua, dan buka kembali
software FISAT II click pada baris ke-2 kolom ke-3 tekan Ctrl+V (paste) pada
keyboard.

10. Data sampel ketiga yaitu pada tanggal 25 bulan Maret tahun 2013, dengan cara
yang sama pada langkah ke-7 yaitu, click Add Sample, click kolom Day pilih
25, pada kolom Month pilih 3 dan pada kolom Year isi dengan 2013,
selanjutnya click OK.


11. Buka Microsoft Excel, kemudian copy data frequency ketiga, dan buka kembali
software FISAT II click pada baris ke-2 kolom ke-4 tekan Ctrl+V (paste) pada
keyboard.
12. Selanjutnya click icon Save pada Toolbar.
13. Click Assess pada toolbar, kemudian pilih Direct fit of L/F Data, click
ELEFAN I.

14. Akan ditampilkan lembar Non-Parametric Scoring of VBGF Fit Using
ELEFAN I pada layar monitor.
15. Click K scan



16. Kemudian click Compute
17. Maka akan ditampilkan pada layar sebagai berikut, selanjutnya click OK.





18. Click Plot VBGF Curve. Kemudian centang Plot the VBGF Curve, click Plot
VBGF dan click Graph (Output).




3.2.2.2 Shepherds Method
1. Click kembali Assess, pilih Direct fit of L/F Data, dan click Shepherds
Method.






2. Akan ditampilkan lembar Maximizing Non-Parametric Scoring of VBGF Fit
Using Shepherds Method.

3. Click K scan



4. Click Compute

5. Click Plot VBGF Curve, kemudian centang Plot the VBGF Curve.
6. Pada Amplitute of oscillation (C) dan Winter Point (WP) ubah nilainya
menjadi 0, kemudian click Plot VBGF.
7. Click Graph (Output)




3.2.3 Grafik Excel
1. Catatlah nilai k dan L infinity



2. Buka microsft excel baru, kemudian pada kolom a, tuliskan t, pada kolom b
tuliskan lt. Pada kolom pertama, tuliskan angka 1 sampai 30.

3. Pada lt, tuliskan rumus =L infiniti*((1-2.30258509299404^(-K*(A2-0)))) =
61.15*((1-2.30258509299404^(-0.23*(A2-0)))). Maka akan muncul hasilnya.
Kemudian di drag hingga t=30.



4. Blok pada batis kedua hingga ke 31 pada kolom a dan b. kemudian klik insert, lalu
pilih chart, dan pilih line. Maka akan muncul grafik seperti gambar berikut:

5. Selanjutnya beri judul grafik dan keterangan sumbu x dan y.









IV. HASIL
4.1 Tabulasi

4.2 FISAT
4.2.1 Elefan





4.2.2 Sphered




4.3 Grafik Excel
4.3.1 Grafik Excel dengan K dari Elefan





4.3.2 Grafik Excel dari K dari metode Shepherd












V. PEMBAHASAN
5.1. Perbandingan metode Elefan dengan Sepherd
5.1.1. Metode Elefan
Pada metode yang dihasilkan oleh Elefan, metode ini
menjiplakkan atau tracingbentuk pertumbuhan ikan dengan
memanfaatkan data berupa kurva frekuensi panjang dan lebar ikan
dalam waktu acak atau sampel acakan. Metode ini melegalkan bahwa
hasil dari analisa Elefan dengan memanfaatkan data acak dari frekuensi
pertumbuhan ikan dapat dijadikan acuan untuk penaksiran ukuran dari
populasi ikan secara keseluruhan. Metode ini sangat cocok digunakan
untuk analisa pertumbuhan ikan dii daerah tropis, dikarenkan oleh
temperature nya yang cenderung konstan, hubungan Antara metode
Elefan dengan temperature di daerah tropis adalah kaitannya dengan
tingkat pertumbuhan ikan di daerah tropis itu sendiri ynag bisa
dikatakan stabil tanpa adanya penangkapan yang berlebihan. Sedangkan
di daerah subtropics, pertumbuhan ikan cenderung mengikut kurva
musiman yang mana pada musim tertentu pertumbuhan nya cepat dan
dimusim yang lain adalah sebaliknya. Dari data diatas dapat dilihat
bahwa perkiraan menggunakan metode shepherd dapat dilakukan
karena tersedianya data prakiraan nilai frekuensi dan juga nilai
intervalnya.



5.2. Metode Shepherd
Pada metode shepherd yaitu mensimulasikan pertumbuhan ikan
dengan adanya atau tidak adanya potensi ikan di lautan. Metode
shepherd ini sangatlah familiar digunakan oleh nelayan di daerah Timur
Amerika. Metode shepherd ini adalah metode paling besar tingkat
kesalahannya, prakiraan atau estimasi dari pertumbuhan ikan yang
diberikannya seringkali jauh dari prakiraan overcounting dan
seringkali overestimates hal tersebut karena metode shepherd ini harus
melakukan asosiasi terhadap frekuensi panjang ikan, lebar,bobot massa
bahmur dari ikan yang ingin dianalisa, karena jika tidak maka hal diatas
dapat terjadi dan dampaknya adalah kesalahan perhitngan statistic
pertumbuhan dan perkembahangan ikan. Sedangkan metode Elefan
adalah metode yng cukup tangguh dan dapat melakukan estimasi
dengan keakuratan yang tinggi hanya dengan memanfaatkan data
frekuensi panjang ikan.

5.3. Analisa grafik Excel.
5.3.1. Analisa grafik LT Metode Elefan
Pada metode elefan pertumbuhan ikan dimualai dari panjang
minimalnya hingga maksimalnya sepanjang 60 centimeter terlihat
bahwa kenaikan diawali dengan pertumbuhan sebesar 10 centimeter
pada tahun pertama dan kemudian naik terus hingga pada tahun ke 19
adalah puncak kenaikan pertumbuhan ikan yang mencapai nilai


maksimum yaitu sebesar 60 centimeter dan kemudian terus konstan
hingga tahun ke 30. Analisa grafik metode Elefan tergolong lebih stabil
dan bertahap sesuai dengan nilai oertumbuhan ikan dan sampel acak
frekusensi panjang ikan tersebut.
5.3.2. Analisa grafik LT Metode Shepherd
Pada analisa grafik metode shepherd ini pertumbuhan ikan
dimulai dari tahun pertama adalah sepanjang 20 centimeter.
Pertumbuhan tersebut dapat dikatakan melonjak drastis dan selisihnya
dengan metode Elefan adalah 10 centimeter dan ini cukup besar. Oleh
karenanya metode shepherd ini adalah metode paling besar tingkat
kesalahannya weakly disbanding menggunakan metode Elefan. Pada
metode shepherd ini, maksmimal pertumbuhan ikan terjadi pada tahun
ke 9 yaitu sebesar 60 centimeter dan kemudian tumbuh konstan hingga
di tahun ke 30, artinya tidak ada pertumbuhan lagi diatas tahun ke 9.
Pertumbuhan disini hanya menitikberatkan pada pertambahn panjang
ikan, bukan bobot atau berat ikan. Bisa saja pertumbuhan ikan dengan
bertambahnya nilai bobot massa nya bertambah, namun karena data
yang digunakan adalah analaisa menggunakan frekuensi panjang ikan
maka hal tersebut tidak akan ditampilkan.





VI. PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Kesimpulan yng dapat diambil dari praktikum kali ini adalah.
1. Pertumbuhan suatu ikan dpat diestimasi menggunakan software, dan
software yng digunakan dalam praktikum kali ini adalah FISAT II.
2. Dalam software FISAT II ini terdapat dua metode yng digunakan untuk
memunculkan bentuk grafik dari pertumbuhan ikan, yaitu menggunakan
Metode Sheherd dan Elefan.
3. Kedua metode analisis pertumbuhan ikan ini sama-sama berpatokan
pada frekuensi panjang ikan,jumlha dan nilai intervalnya. Jika tidak hal
tersebut tidak dapat dilakukan.
4. Input data kedalam software ini juga menggunakan olahan pada data
excel sebelumnya.

6.2. Saran
Saran yang ingin saya sampaikan adalah ada baiknya praktikum
oseanografi perikanan selanjutnya juga dikaitakan dengan analisa
oertumbuhan dan penyebaran ikan dengan analisa faktor oseanografi
lainnya seperti proses upwelling bahkan gerakan aliran thermohaline
dan arus atmosfer.



DAFTAR PUSTAKA
Asdak, C.2002. Fishing Ground and Habitats. National University of Singapore
Press, 618, Hal
Fujaya.1999. Oseanografi Perikanan Indonesia. Gramedia Press. Jakarta
Effendi, H., 2007. Telaah Kualitas Air. Penerbit Kanius. Yogyakarta. 258 Hal
Hariade. 1998. The practical salinity scale (1978) and Its antecedents. 1EEE
j.Ocean.Eng, OE-5 (1) : 3-8.
Unesco (1981 a). The Practical salinity scale (1978) and The International Eguation
of stale of seawater (1980).Tech.pap.marsci.36 : 25 pp

Anda mungkin juga menyukai