Contoh Proposal Penelitian Kuantitatif
Contoh Proposal Penelitian Kuantitatif
Contoh Proposal Penelitian Kuantitatif
Oleh :
HADI SUDIRFAN
NIM : 200596032344
NIMKO : 2005.4.037.0101.1.00621
Semester : VIII
NIM : 200596032344
NIMKO : 2005.4.037.0101.1.00621
Fakultas : Tarbiyah / PAI
KECAMATAN SARONGGI
(feeling). Salah satunya adalah perasaan “Ingin Tahu (idle courocity)” dan
yang banyak, dan dengan rasa ketidakpuasannya ia ingin memiliki sesuatu yang
lebih. Manusia adalah makhluk yang dinamis, dan bercita-cita ingin meraih
kehidupan yang cemerlang, sejahtera, dan bahagia dalam arti yang luas, baik
lahiriah maupun bathiniah, duniawi dan ukhrawi. Namun cita-cita tersebut tidak
mungkin tercapai dan terwujud jika manusia itu sendiri tidak berusaha seoptimal
2
Pendidikan adalah yang utama dan terutama didalam kehidupan era masa
sekarang ini. Sejauh kita memandang maka sejauh itu pulalah kita harus
kebutuhan pokok bahkan mutlak bagi manusia dalam rangka merubah keadaan
hidupnya menjadi lebih baik dan terarah. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil
mereka dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju,
education, and education is life“, akan berarti bahwa seluruh proses hidup dan
kehidupan manusia itu adalah proses pendidikan. Jadi pendidikan bagi manusia
and its outlook to the member of the rising generations. In practice identical with
3
sekolah dan dalam situasi dan kondisi serta lingkungan belajar yang serba
terkontrol.
pendidikan formal di sekolah hanyalah bagian kecil saja dari pada pendidikan
informal secara umum, tapi pendidikan formal merupakan pendidikan inti yang
sangat urgen dan tidak bisa lepas kaitannya dengan proses pendidikan secara
formal di sekolah memiliki lingkup isi pendidikan yang lebih luas, bukan hanya
berkenaan dengan pembinaan segi-segi moral tetapi juga ilmu pengetahuan dan
lebih tinggi, lebih luas dan mendalam. Sejarah pendidikan sekolah diawali karena
tinggi dan mendalam. Ketiga, karena memiliki rancangan atau kurikulum secara
dan praktikal sepanjang waktu sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sehingga
4
kesejahteraan peserta didik dan masyarakat bahkan tuntutan lapangan kerjapun
dilakukan bahkan tidak lepas dari apa yang namanya proses belajar mengajar.
kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian
Sehingga dapat dikatakan bahwa belajar mengajar tidak dapat disepelekan dan
pendidikan dan sebagai acuan dalam setiap satuan pendidikan. Karena kurikulum
ini sifatnya urgen maka dibutuhkan perhatian khusus dalam pelaksanaan dan
5
budaya masyarakat dan karakteristik siswa. Upaya pengembangan kurikulum
yang senantiasa dilakukan oleh pemerintah dari tahun ke tahun melahirkan sebuah
pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran yakni sekolah dan satuan
menjadi bahan ajar (Teaching Material), sehingga materi yang diajarkan kepada
peserta didik tidak monoton pada buku yang menjadi pegangan di sekolah
tersebut serta hal ini akan mengurangi kejenuhan siswa saat belajar. Dengan
memberikan pelajaran dengan bahan ajar dan metode yang variatif sehingga
peserta didik merasa nyaman dan materi yang diajarkan menarik untuk dipahami
yang pada akhirnya peserta didik bisa terhindar dari kejenuhan. Jika hal ini terjadi
yang akurat sehingga tatanan kognitif, afektif dan psikomotorik akan stabil
6
Ketiga ranah penilaian tersebut merupakan faktor determinan untuk
Prestasi merupakan hasil yang memuaskan dari segala usaha yang dicapai
raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru
menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap hal-hal yang dikerjakan
belajar siswa dapat diketahui dari nilai raport peserta didik yang meliputi ketiga
Jadi peningkatan prestasi belajar siswa yang meliputi ketiga ranah tersebut
7
Sehingga penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah rumusan tentang hal yang akan dicapai oleh
8
D. Kegunaan Penelitian
baik bagi objek, atau peneliti khususnya dan juga bagi seluruh komponen yang
terlibat didalamnya. Manfaat atau nilai guna yang bisa diambil dari penulisan
1. Segi Teoritis
2. Segi Praktis
SDN Aengtongtong.
lanjut.
9
E. Alasan Pemilihan Judul
Alasan penulis mengangkat judul ini adalah karena memiliki dua alasan,
yakni :
1. Secara Subjektif
c. Judul penelitian sesuai dengan disiplin ilmu yang diambil oleh peneliti
2. Secara Objektif
a. Sejauh pengamatan penulis, judul ini belum pernah ada yang meneliti
Asumsi atau anggapan dasar disebut juga postulat. Menurut Prof. Dr.
Winarno Surakhmad M. Sc., Anggapan dasar adalah sebuah titik tolak pemikiran
10
yang kebenarannya diterima oleh penyelidik (Dhofir, 2000:23). Namun hal ini
muncul baik dari diri peneliti pribadi atau dari orang lain ataupun dari praktisi
pendidikan.
3. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
dapat memicu dan memacu terhadap prestasi belajar siswa secara optimal.
G. Hipotesis
11
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu gambaran yang bersifat sementara
(Arikunto, 1998:67).
Karena masalah yang diteliti ini merupakan usaha untuk mencari ada
sumenep.
12
Maka untuk mempermudah penulis dalam membahas penelitian ini, perlu
yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini adalah terdiri dari dua
variable, yakni :
3. Pengembangan Program
1. Pre Test
3. Post Test
Subjek penelitian adalah sesuatu yang menjadi kajian pokok penelitian. Maka
dari ini yang menjadi subjek adalah siswa kelas 4,5,6 SDN Aengtongtong
13
Lokasi adalah tempat sesuatu berada. Maka dalam hal ini adalah tempat
Waktu adalah masa kapan terjadinya sesuatu. Dalam hal ini waktu penelitian
Sedangkan untuk memperjelas maksud dari judul tersebut dan dalam upaya untuk
maka penulis ketengahkan arti kata atau istilah yang terdapat dalam judul yang
berdasarkan pada pengertian dalam kamus dan standar pengertian umum yang
1. Pengaruh : Daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda dsb)
1976:731).
14
3. Prestasi : Adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan
J. Kajian Pustaka
Pengertian Kurikulum
mata pelajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari oleh siswa.
masih dipakai sampai sekarang. Banyak orang tua bahkan juga guru-guru
15
Pendapat-penadapat yang muncul selanjutnya dari sebagian ahli
"Segala usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk memperoleh hasil yang
agar anak dan pemuda dibiasakan berpikir dan berbuat menurut kelompok
pada luar sekolah. Bahkan ada pula yang berpendapat bahwa segala
didik baik yang datang dari sekolah, keluarga maupun masyarakat dapat
16
Definisi Doll ini tidak hanya menunjukkan adanya perubahan
penekanan dari isi kepada proses atau lebih memberikan tekanan pada
konsep yang sangat sempit kepada yang lebih luas. Hal ini menunjukkan
oleh siswa.
dengan cakupan tujuan isi dan metode yang lebih luas atau lebih umum,
17
sedangkan yang lebih sempit dan lebih khusus menjadi tugas pengajaran
(Sukmadinata, 2009:6).
pengajaran.
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
18
KTSP juga merupakan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan
sistem yang berjalan selama ini, dan juga dapat membawa dampak
sehingga tidak ada lagi jam efektif yang begitu mencolok banyaknya.
banyak, sebagian mata pelajaran yang lain memiliki waktu sedikit dengan
tercapai dengan proses yang tidak maksimal akan tetapi dengan proses
berkualitas.
19
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) ini sengaja disusun
dengan guru, karena mereka banyak dilibatkan dan akan merasa memiliki
kepala sekolah, serta komite sekolah dan dewan pendidikan. Dan dalam
(Mulyasa, 2007:9).
yang diterapkan sejak tahun 2004, sehingga belum lama KBK diterapkan
sudah diganti dengan KTSP yang dianggap sebagai kurikulum baru tahun
2006 ini. Karena itu muncul istilah plesetan dikalangan pengelola dan
20
penyusunannya tersebut. Sedangkan KBK merupakan seperangkat rencana
yang harus dicapai oleh peserta didik pada setiap tingkatan kelas dan pada
disusun oleh pemerintah pusat yang dalam hal ini adalah Depdiknas,
terkesan terlalu didikte dari atas, maka dengan otonomi yang luas ini
21
dengan karakteristik sekolah itu sendiri, sehingga dapat melahirkan
yaitu :
Esa,
22
sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik
dan moral.
hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa,
ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan,
belajar.
23
Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang
dunia kerja.
24
e. Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum mencakup
e. Pengembangan Program
a. Program Tahunan
25
tersebut. Program ini perlu disusun dan dipersiapkan serta
b. Program Semesteran
lanjut dari analisis yang dilakukan guru mata pelajaran untuk peserta
dengan melalui kegiatan remedial. Dengan ini peserta didik akan tetap
26
kemampuan cemerlang dalam menangkap pelajaran serta untuk
laku, tetapi hal yang lebih mendasar dari itu, yaitu perubahan sikap.
f. Pelaksanaan Pembelajaran
demikian juga sebaliknya lingkungan sekitar proses yang tidak baik dapat
27
mengganggu proses itu bekerja maksimal (Yamin, 2007:60). Proses
mencakup tiga hal, yakni pre tes (tes awal), pembentukan kompetensi, dan
post test.
dengan pre tes maka pikiran mereka akan terfokus pada soal-soal
28
3. Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
proses pembelajaran.
perhatian khusus.
Untuk mencapai hasil yang ketiga dan yang keempat dari hasil
pre tes, maka harus segera dilaksanakan pemeriksaan secara cepat dan
b. Pembentukan Kompetensi
proses dan dari segi hasil. Dapat dikatakan berhasil dari segi proses
apabila seluruh atau sebagian besar peserta didik dapat terlibat secara
29
kompetensi dasar. Sedangkan dari segi hasil dapat dikatakan berhasil
pendidikan tertentu.
c. Post Test
yang harus dilakukan oleh guru adalah melaksanakan post test untuk
30
kelompok. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan antara
evaluasi.
disini perlu penulis paparkan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan
prestasi, dan apa yang dimaksud dengan belajar, serta berbagai definisi
(ilmuwan).
a. Pengertian Prestasi
31
Kebutuhan untuk berprestasi adalah merupakan harapan dan cita-
kegiatan.
prestasi adalah segala usaha yang dicapai seseorang secara maksimal dan
b. Pengertian Belajar
dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui
praktek atau latihan. Dua pendapat tersebut serujuk dengan apa yang
32
yang baru sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
33
ini adalah hasil yang telah dicapai peserta didik dalam proses
pembelajaran.
d. Macam-Macam Prestasi
belajar menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris.
Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
internalisasi.
dan kemampuan bertindak, yang terdiri dari enam aspek, yakni gerakan
34
Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar, perlu diperhatikan
1. Faktor Intern
a. Kecerdasan (intelegensi)
b. Bakat
c. Minat
d. Motivasi
2. Faktor Ekstern
35
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar yang sifatnya dari luar diri peserta didik (siswa), yang
meliputi :
a. Keadaan Keluarga
2004:6)
b. Keadaan Sekolah
pula yang semua itu dapat memacu dan memicu siswa untuk
c. Lingkungan Masyarakat
36
Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah
K. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
merupakan sample.
37
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang mencakup semua
Dalam hal ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 4,5,6
M.
a. Metode Angket
Angket adalah suatu teknik atau alat pengumpul data yang berbentuk
38
b. Metode Wawancara
yang dilakukan secara tatap muka, pertanyaan diberikan secara lisan dan
Dengan metode ini peneliti dapat langsung mengetahui reaksi yang ada
c. Metode Dokumentasi
Aengtongtong, baik dari segi jumlah siswa, nilai raport, struktur sekolah,
penelitian ini.
gambaran yang akurat dan konkrit dari subjek penelitian. Penulis juga
penelitian ini.
39
Siswa Kelas 4,5,6 SDN Aengtongtong Kecamatan Saronggi Kabupaten
Product Moment, dengan alasan karena penelitian ini terdiri dari dua variabel
yang interval.
∑xy
π
xy = √(∑x²) (∑y²)
Keterangan :
π
xy = Kofisien korelasi antara gejala X dan gejala Y
40
DAFTAR PUSTAKA
Muhaimin et. Al; 2008. Pengembangan Model KTSP Pada Sekolah & Madrasah,
Jakarta: Rajawali Press
Mulyasa, E; 2007. KTSP Suatu Panduan Praktis, Bandung: Remaja Rosdakarya
Muslich, Masnur; 2008. KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Jakarta:
Bumi Aksara
Purwadarminto, W.J.S Winkel; 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka
Sudjana, Nana; 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja
Rosdakarya
Sukmadinata, Nana Syaodih; 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan,
Bandung: Remaja Rosdakarya
Sukmadinata, Nana Syaodih; 2009. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek,
Bandung: Remaja Rosdakarya
Tu’u, Tulus; Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Prestasi Siswa, Jakarta: PT. Grasindo
Yamin, Martinis; 2007. Desain Pembelajaran Berbasis KTSP, Jakarta: GP Press
Zuhairini; 2004. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara
41