Contoh Proposal Penelitian Kualitatif
Contoh Proposal Penelitian Kualitatif
Contoh Proposal Penelitian Kualitatif
RANCANGAN TESIS
Diajukan oleh :
Nama : XXXX
NIM : XXXX
Program Studi : Pendidikan Matematika
A. Judul
COOPERATIVE LEARNING DAN ANALISIS SIKAP DALAM UPAYA
MENGURANGI TINGKAT KENAKALAN SISWA SMK SEBAGAI SARANA
PENINGKATAN KUALITAS LULUSAN SMK (STUDI KASUS SISWA
JURUSAN TEKNIK BANGUNAN SMK DI XXXX)
B. Pendahuluan
Berdasarkan informasi dari beberapa guru SMK di Semarang mengatakan bahwa
sebagian besar siswa SMK sangat sulit dikendalikan dalam proses pembelajaran di
dalam kelas. Siswa banyak yang bertindak sekeinginan hatinya. Kenyataan yang
terjadi saat ini, ada guru yang sama sekali tidak dihiraukan oleh siswanya sendiri.
Guru telah mencoba untuk mengatasinya, tetapi masih saja guru belum berhasil untuk
memecahkan masalah tersebut. Berdasarkan hasil diskusi antara guru kelas dan dosen,
sampailah pada suatu intuisi bahwa pada umumnya dalam belajar, siswa
menginginkan sebuah suasana yang harmonis dan menyenangkan. Tetapi
permasalahan tidak berhenti pada hal itu saja. Konsep menyenangkan antara guru dan
siswa SMK sangatlah berbeda dan sangat sulit untuk dapat dipertemukan kedua
konsep tersebut sehingga permasalahan tersebut tetap saja berlangsung sampai dengan
saat ini.
Dengan permasalahan tersebut, yang terjadi saat ini adalah rendahnya hubungan antar
personal guru dengan siswa SMK. Guru hanya mementingkan tugas mengajar tanpa
mengikutsertakan tugas membimbingnya. Dan siswa pun akhirnya menjadi acuh tak
acuh, sehinga proses pendidikan yang terjadi di sekolah menjadi sulit diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Adanya permasalahan tersebut dapat diduga bahwa
akhirnya pembelajaran menjadi kurang bermakna bagi siswa. Hal ini juga sesuai
dengan penelitian Outhred & Michelmore dalam Silberman (2001) bahwa siswa
mengalami kesulitan dalam menerapkan konsep untuk memecahkan masalah yang
terkait dengan kehidupan sehari-hari.
Pendidikan yang diberikan selama sekolah seakan-akan menjadi sia-sia. Mereka
hanya secara formalitas bersekolah hanya untuk mendapat uang saku, dan akhirnya
orientasi mereka bersekolah pun menjadi lain. Sikap seperti inilah yang kemudian
dilampiaskan kepada tawuran dan hal-hal negatif lain. Sudah menjadi rahasia umum
bahwa siswa SMK mudah untuk melakukan tawuran. Tanpa ikatan yang kuat dari
sekolah bukan hal yang mustahil jika setiap hari terjadi perkelahian di sebuah SMK.
Untuk mengatasi permasalahan yang diuraikan tersebut perlu adanya suatu penelitian
yang menerapkan suatu strategi pembelajaran tertentu yang dapat meningkatkan
ketertarikan siswa pada materi pelajaran. Selain itu juga perlu dilakukan sebuah
penelitian yang mengukur sikap siswa dan guru dalam pembelajaran. Penelitian ini
difokuskan kepada siswa dan guru SMK jurusan teknik bangunan.
C. Rumusan Masalah
Permasalahan yang telah diuraikan dalam pendahuluan dapat dirumuskan sebagai
berikut.
Bagaimanakah cara untuk mengurangi tingkat kenakalan siswa SMK?
Bagaimanakah cara meningkatkan minat siswa SMK untuk belajar?
Untuk menjawab permasalahan tersebut akan di jawab melalui penelitian dengan
berdasarkan pada refleksi awal (keadaan sebelum penelitian dilakukan).
Selanjutnya permasalahan yang ada diuraikan dalam pertanyaan sebagai berikut.
a. Bagaimanakah cara untuk mengurangi tingkat kenakalan siswa SMK?
b. Metode pembelajaran yang bagaimanakah yang dapat digunakan untuk
meningkatkan minat siswa SMK dalam proses pembelajaran dalam kelas?
c. Bagaimanakah hubungan guru dan siswa SMK yang seharusnya?
D. Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan akan dilakukan kegiatan sebagai
berikut.
Untuk memecahkan masalah pertama dilakukan dengan mengadakan diskusi antar
pihak yang terkait di luar siswa yang bersangkutan, kemudian dirumuskan
pemecahannya. Selain itu dilakukan penelitian kualitatif yang menganalisis sikap
siswa dan hubungannya dengan guru di kelas.
Untuk memecahkan masalah kedua akan digunakan strategi pembelajaran kooperatif,
di mana dalam metode ini dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan
pembelajaran penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman
dan pengembangan keterampilan sosial.
Untuk memecahkan masalah ketiga peneliti akan menggunakan analisis sikap guru
dan siswa. Guru dan siswa diberikan angket untuk mengetahui sejauhmana sikap guru
terhadap siswa dan sebaliknya sejauhmana sikap siswa terhadap guru kelasnya.
Dengan analisis sikap ini nantinya akan dapat dirumuskan solusi yang tepat untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada.
E. Tinjauan Pustaka
1. Pembelajaran Kooperatif
Dalam strategi pembelajaran perlu dikembangkan suatu strategi pembelajaran yang
memungkinkan siswa belajar aktif . Belajar aktif meliputi
...............................................................dst.
Metode Penelitian Kualitatif
Saturday, 17 January 2009 00:00 Iyan Afriani H.S
A. Pengantar
Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian
berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil
kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis. Masalah
kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks
namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah
pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki
kedalaman bahasan yang tak terbatas.
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam
penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus
memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan
mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih
menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika
masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami
interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan
meneliti sejarah perkembangan.
1. Judul, singkat dan jelas serta mengisyaratkan fenomena dan fokus kajian
penelitian. Penulisan judul sedapat mungkin menghindari berbagai tafsiran
yang bermacam-macam dan tidak bias makna.
2. Abstrak, ditulis sesingkat mungkin tetapi mencakup keseluruhan apa yang
tertulis di dalam laporan penelitian. Abstrak penelitian selain sangat berguna
untuk membantu pembaca memahami dengancepat hasil penelitian, juga dapat
merangsang minat dan selera orang lain untuk membacanya.
3. Perspektif teoritis dan kajian pustaka, perspektif teori menyajikan tentang teori
yang digunakan sebagai perpektif baik dalam membantumerumuskan fokus
kajian penelitian maupun dalam melakukan analisis data atau membahas
temuan-temuan penelitian. Sementara kajian pustaka menyajikan tentang
studi-studi terdahulu dalam konteks fenomena dan masalah yang sama atau
serupa.
4. Metode yang digunakan, menyajikan secara rinci metode yang digunakan
dalam proses penelitian.
5. Temuan–temauan penelitian, menyajikan seluruh temuan penelitian yang
diorganisasikan secara rinci dan sistematis sesuai urutan pokok masalah atau
fokus kajian penelitian. Temuan-temuan penelitian yang disajikan dalam
laporan penelitian merupakan serangkaian fakta yang sudah direduksi secara
cermat dan sistematis, dan bukan kesan selintas peneliti apalagi hasil karangan
atau manipulasi peneliti itu sendiri.
6. Analisis temuan– temuan penelitian. Hasil temuanmemrlukan pembahasan
lebih lanjut dan penafsiran lebih dalam untuk menemukan makna di balik
fakta. Dalam melakukan pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian,
peneliti harus kembali mencermati secara kritis dan hati-hati terhadap
perspektif teoritis yang digunakan.
2. Fenomenologi
Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau
fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa
individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada
batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell
(1998:54), Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang
alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka
waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah data (subjek) dengan interpretasi
peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan
mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang
dikatakan oleh responden.
3. Grounded theory
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk
sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan
atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di
mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai
respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah
pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari.
4. Etnografi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial.
peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan
cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai
proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu
kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian
hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok
tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan
interaksi dalam kelompok.
5. Studi kasus
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan
batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan
berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus
yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.
1. Wawancara
Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth
interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang
yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di
mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden
adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan
kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis
wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau
responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga responden). Beberapa tips
saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai
dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan
pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan
kesan positif, dan kontrol emosi negatif.
2. Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku,
kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan
peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku
atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku
manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu
melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan
dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan
observasi kelompok tidak terstruktur.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan
durasi, intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku
muncul), dan kualitas perilaku.
3. Dokumen
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi.
Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian,
cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas
pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui
hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi
beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian,
memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk,
data tersimpan di website, dan lain-lain.
1. Biografi
Langkah-langkah analisis data pada studi biografi, yaitu:
a. Mengorganisir file pengalaman objektif tentang hidup responden seperti tahap
perjalanan hidup dan pengalaman. Tahap tersebut berupa tahap kanak-kanak, remaja,
dewasa dan lansia yang ditulis secara kronologis atau seperti pengalaman pendidikan,
pernikahan, dan pekerjaan.
b. Membaca keseluruhan kisah kemudian direduksi dan diberi kode.
c. Kisah yang didapatkan kemudian diatur secara kronologis.
d. Selanjutnya peneliti mengidentifikasi dan mengkaji makna kisah yang dipaparkan,
serta mencari epipani dari kisah tersebut.
e. Peneliti juga melihat struktur untuk menjelaskan makna, seperti interaksi sosial
didalam sebuah kelompok, budaya, ideologi, dan konteks sejarah, kemudian memberi
interpretasi pada pengalaman hidup individu.
f. Kemudian, riwayat hidup responden di tulis dengan berbentuk narasi yang berfokus
pada proses dalam hidup individu, teori yang berhubungan dengan pengalaman
hidupnya dan keunikan hidup individu tersebut.
2. Fenomenologi
Langkah-langkah analisis data pada studi fenomenologi, yaitu:
a. Peneliti memulai mengorganisasikan semua data atau gambaran menyeluruh
tentang fenomena pengalaman yang telah dikumpulkan.
b. Membaca data secara keseluruhan dan membuat catatan pinggir mengenai data
yang dianggap penting kemudian melakukan pengkodean data.
c. Menemukan dan mengelompokkan makna pernyataan yang dirasakan oleh
responden dengan melakukan horizonaliting yaitu setiap pernyataan pada awalnya
diperlakukan memiliki nilai yang sama. Selanjutnya, pernyataan yang tidak relevan
dengan topik dan pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat repetitif atau tumpang
tindih dihilangkan, sehingga yang tersisa hanya horizons (arti tekstural dan unsur
pembentuk atau penyusun dari phenomenon yang tidak mengalami penyimpangan).
d. Pernyataan tersebut kemudian di kumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis
gambaran tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi.
e. Selanjutnya peneliti mengembangkan uraian secara keseluruhan dari fenomena
tersebut sehingga menemukan esensi dari fenomena tersebut. Kemudian
mengembangkan textural description (mengenai fenomena yang terjadi pada
responden) dan structural description (yang menjelaskan bagaimana fenomena itu
terjadi).
f. Peneliti kemudian memberikan penjelasan secara naratif mengenai esensi dari
fenomena yang diteliti dan mendapatkan makna pengalaman responden mengenai
fenomena tersebut.
g. Membuat laporan pengalaman setiap partisipan. Setelah itu, gabungan dari
gambaran tersebut ditulis.
3. Grounded theory
Langkah-langkah analisis data pada studi grounded theory, yaitu:
a. Mengorganisir data
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Open coding, peneliti membentuk kategori informasi tentang peristiwa dipelajari.
d. Axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki kondisi-
kondisi yang menyebabkannya, mengidentifikasi setiap kondisi-kondisi, dan
menggambarkan peristiwa tersebut.
e. Selective coding, peneliti mengidentifikasi suatu jalan cerita dan mengintegrasikan
kategori di dalam model axial coding.
Selanjutnya peneliti boleh mengembangkan dan menggambarkan suatu acuan yang
menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi
peristiwa.
4. Etnografi
Langkah-langkah analisis data pada studi etnografi, yaitu:
a. Mengorganisir file.
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Menguraikan setting sosial dan peristiwa yang diteliti.
d. Menginterpretasi penemuan.
e. Menyajikan presentasi baratif berupa tabel, gambar, atau uraian.
5. Studi kasus
Langkah-langkah analisis data pada studi kasus, yaitu:
a. Mengorganisir informasi.
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya.
d. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori.
e. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi
natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus yang
lain.
f. Menyajikan secara naratif.
F. Keabsahan Data
Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu
subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat
penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak
kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber
data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh
karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data, yaitu:
1. Kredibilitas
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Beberapa kriteria
dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per
debriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan
member check.
Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu:
a. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat
kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat
menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para
responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.
b. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam
situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta
memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
c. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data
tersebut.
d. Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu mengekspos hasil
sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-
rekan sejawat.
e. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan
yang berbeda dan mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis,
dengan mengaplikasikannya pada data, serta denganmengajukan pertanyaan-
pertanyaan tentang data.
2. Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang
lain.
3. Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti
dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika
membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan.
4. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya
dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam
laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan
orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar
hasil dapat lebih objektif.
G. Reliabilitas
Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu konsep
dan definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti, metode
pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan kedudukan
peneliti dihadapan responden, serta hubungan peneliti dengan responden.(IAHS)
Daftar Pustaka
Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta.
Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT Rajagrafindo Persada:
Jakarta.
Senin, 14 Juni 2010
RUJUKAN
Memuat sumber-sumber apa yang dijadikan rujukan. Sumber tersebut bisa berbentuk
buku, jurnal, hasil penelitian serta sumber¬-sumber dalam situs internet. Rujukan
digunakan dalam identifikasi, perumusan masalah, penentuan sampel, penyusunan
desain, pemilihan strategi pengumpulan data, analisis data dan interpretasi temuan,
bahkan sampai pembahasan dan penyimpulan.
LAMPIRAN
Lampiran merupakan bahan pelengkap dan kegiatan atau temuan-temuan hasil
penelitian.
Atas dasar garis-garis besar yang dikemukakan di atas, dalam uraian selanjutnya akan
dibahas secara spesifik substansi masing-masing jenis proposal. Penjelasan setiap
jenis dirinci berdasarkan pokok-pokok perbedaan dari jenis proposal yang telah
diuraikan sebelumnya.
JUDUL PENELITIAN
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan/ Manfaat Penelitian
II STUDI KEPUSTAKAAN
III PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Tempat Penelitian
C. Instrumen Penelitian
D. Sumber Data
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
G. Pengujian Keabsahan Data
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
ANGGARAN BIAYA PENELITIAN
Penelitian kualitatif naturalistik biasanya didesain secara longgar, tidak ketat,
sehingga dalam pelaksanaan penelitian ber¬peluang mengalami perubahan dari apa
yang telah direncanakan. Hal itu dapat saja terjadi bila apa yang direncanakan tidak
sesuai dengan apa yang dijumpai di lapangan. Meski demikian, aktivitas penelitian
tetap harus dirancang dalam bentuk proposal atau usulan penelitian. Uraian berikut,
menjelaskan susbtansi yang harus disajikan dalam proposal penelitian kuantitatif.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam penelitian kualitatif masalah ini bersifat sementara, namun perlu dikemukakan
dalam proposal penelitian. Masalah merupakan penyimpangan antara yang
diharapkan dengan apa yang terjadi. Dalam latar belakang masalah ini perlu
dikemukakan gambaran keadaan yang sedang terjadi yang dikaitkan dengan
kebijakan, teori, perencanaan, tujuan dan pengalaman sehingga terlihat adanya
kesenjangan yang merupakan masalah. Masalah yang berbentuk data dapat diperoleh
melalui studi pendahuluan, pencermatan dokumen laporan penelitian, atau pernyataan
orang-orang yang dianggap telah memiliki kredibilitas dalam bidangnya. Jika suatu
permasalahan belum dapat diatasi maka diperlukan suatu penelitian. Dengan
demikian, uraian dalam latar belakang masalah adalah menjawab pertanyaan mengapa
penelitian ini dilakukan.
B. Fokus Masalah
Seperti langkah penelitian pada umumnya, salah satu tahapan yang dirasakan sulit
dalam melakukan pe¬neliti¬an adalah mengidentifikasi masalah. Secara umum suatu
masalah suatu keadaan yang menyebabkan seseorang bertanya-tanya, berpikir, dan
berupaya menemukan kebenaran, dan dapat mengambil manfaatnya. Oleh karenanya,
masa¬lah cenderung menggambarkan adanya suatu fenomena seperti kesenjangan,
ketimpangan, ketidak¬cukupan, ketidaksesuaian, dan ke¬tidak¬laziman.
Fe¬no¬mena masalah tersebut terjadi atau ada karena adanya se¬suatu yang
diharapkan, dipikirkan, dirasakan, tidak sama de¬ngan kenyataan.
Atas dasar prinsip masalah tersebut, dalam meng¬identifikasi masalah dapat muncul
pertanyaan yang terkait dengan apa(kah), mengapa, atau bagaimana. Dari pertanyaan
yang muncul tergambar subtansi masalah yang akan terkait dengan jenis penelitian
tertentu. Di dalam penelitian sebaiknya seorang peneliti me¬laku¬kan identifikasi
masalah dengan mengungkapkan semua permasalahan yang terkait dengan bidang
yang akan diteliti¬nya. Pada penelitian kuantitatif fokus masalah ini sama dengan
pembatasan masalah. Pada penelitian kualitatif fokus masalah ini berdasarkan pada
studi pendahuluan, pengalaman, referensi dan disarankan oleh orang yang dianggap
ahli. Fokus masalah dalam penelitian ini masih bersifat sementara dan akan
berkembang setelah penelitian dilapangan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus masalah maka dibuatlah rumusan
masalah. Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang jawabannya akan dicari
dalam penelitian. Rumusan masalah ini merupakan panduan awal bagi peneliti untuk
melakukan penjelajahan pada obyektif yang diteliti. Rumusan masalah ini tidak
berkenaan dengan variabel yang spesifik melainkan lebih bersifat makro.
D. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian adalah menemukan, mengembangkan dan
membuktikan pengetahuan. Dengan metode kualitatif peneliti dapat menemukan
pemahaman yang luas dan mendalam terhadap situasi sosial yang kompleks.
Penelitian dapat memahami interaksi dalam situasi tersebut sehingga ditemukan
hipotesis dan pola hubungan yang akhirnya dapat dikembangkan menjadi suatu teori.
Namun demikian, tujuan penelitian ini juga masih bersifat sementara dan akan terus
berkembang selama penelitian dilakukan.
E. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian kualitatif manfaat penelitian lebih bersifat teoretis. Bila peneliti
dapat menemukan suatu teori maka akan berguna untuk menjelaskan,
memprediksikan atau mengendalikan suatu gejala.
II. STUDI KEPUSTAKAAN
Stusi kepustakaan pembahasannya lebih difokuskan pada informasi sekitar
permasalahan penelitian yang hendak diteliti. Materi dapat diambil dari mualai yang
sederhana menuju yang kompleks atau langsung berkaitan dengan kajian sosial
budaya yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti. Terdapat tiga kriteria
terhadap teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian yaitu relevansi,
kemutakhiran, dan keaslian. Semakin banyak fokus penelitian yang ditetapkan maka
akan Semakin banyak teori yang dikemukakan. Validasi awal bagi peneliti kualitatif
adalah sejauh mana kemampuan peneliti mendeskripsikan teori-teori yang terkait
dengan bidang serta konteks sosial yang diteliti. Dalam penelitian kualitatif, teori
yang dikembangkan masih bersifat sementara dan akan berkembang selama penelitian
dilakukan.
B. Tempat Penelitian
Ketika menjelaskan tentang tempat penelitian, peneliti mendeskripsikan kecocokan
tempat penelitian dengan tujuan penelitian, menggambarkan fenomena sosial dan
proses yang terdapat dalam rumusan masalah. Deskripsi tentang lokasi lebih
menjelaskan tentang karakteristik khusus lokasi dibandingkan dengan lokasi lainnya.
C. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen kunci adalah peneliti itu sendiri
atau anggota tim peneliti. Disini perlu dijelaskan siapa yang akan menjadi instrumen
penelitian dan instrumen tambahan setelah permasalahan dan fokus masalah jelas.
D. Sumber Data
Dalam penelitian kualitatif sampel sumber data dipilih secara purposive. Penentuan
sampel sumber data pada proposal masih bersifat sementara. Pada tahap awal yang
dijadikan sampel adalah sumber yang dapat memberikan informasi dan mampu
menjembatani kemana saja peneliti akan melakukan pengumpulan data. Dalam
penelitian ini sering sample diminta menunjukan orang lain yang bisa memberikan
informasi tambahan.
Ini merupakan penelitian yang akan dilakukan untuk menguji ulang atau
mendapatkan hasil yang baru sesuai dengan topik penelitian yang sama.
Sehingga hasil yang diperoleh nantinya akan berguna sebagai bahan
pertimbangan untuk peningkatan/pengembangan hasil penelitian tersebut.
Jamu brotowali telah banyak digunakan oleh nenek moyang kita untuk
menambah nafsu makan. Jamu brotowali sendiri merupakan campuran dari
daun brotowali dan daun pepaya yang dihaluskan untuk diambil sarinya. Pada
penelitian terdahulu, telah diperoleh informasi bahwa ekstrak daun pepaya
mengandung enzim papain sebesar 0,05% berat basah. Enzim papain sendiri
merupakan enzim yang mampu menghidrolisis protein (Suryono, 1999). Oleh
sebab itu, ibu-ibu rumah tangga banyak memanfaatkan daun pepaya untuk
melunakkan daging.
Sebagian besar sel tubuh kita tersusun oleh protein. Protein juga
merupakan komponen penyusun sel epitel saluran pencernaan. Dengan
demikian, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi
perubahan struktur saluran pencernaan pada tikus yang sesaat diberi ekstrak
daun pepaya. Penelitian ini penting dilakukan karena bila ternyata terjadi
perubahan struktur saluran pencernaan yang mengarah ke abnormalitas
fungsi, maka dalam mengkonsumsi jamu brotowali perlu diwaspadai.
Dari alasan tersebut, terlihat bahwa Amy memulai penelitian dengan alasan
subjektif. Adanya ketertarikan akibat pengalaman tertentu yang dialami oleh Amy
tersebut mengantarkan Amy memulai sebuah penelitian.
Perumusan Masalah
b. Dari masalah atau pertanyaan yang belum terjawab itu dipilih pertanyaan
yang dapat menjadi topik penelitian.
c. Masalah yang dirumuskan harus spesifik, jelas, singkat, dan padat yang
dirumuskan dalam kalimat tanya. Mengapa kalimat tanya? agar dalam
melakukan penelitian, semua terarah untuk menjawab pertanyaan dalam
perumusan masalah dan penelitian tersebut fokusnya untuk pemecahan
masalah.
Semua perumusan masalah (atau ada juga yang menyebut dengan pertanyaan
penelitian) harus dapat mencerminkan tujuan penelitian tersebut dilaksanakan.
Perumusan masalah tidak boleh terlalu luas dan menyebar. Jika mungkin, dibuat
sub-masalah yang lebih spesifik agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah.
Bagaimana gagang lombok dapat mencegah sakit perut akibat rasa peda
cabe?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun pepaya terhadap
struktur sel epitel saluran pencernaan pada tikus putih.
Manfaat Penelitian