Kisah-Kisah Teladan Islami Sebagai Teman Sebelum Tidur Untuk Anak Dan Orang Tua PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

Menaklukkan Buaya Dengan Tangan Kosong

Posted by Kisah Islami Teladan on Senin, Januari 28, 2013


Assalamu'alaikum wr. wrb sahabat semua...
Sebuah karomah yang sangat luar biasa diberikan kepada Syekh Ibrahim Dasuqi yang
terkenal sebagai ahli ibadah dari Mesir. Beliau mampu menaklukkan buaya hanya
dengan tangan kosong.
Bagaiman kisahnya.

Buaya

Kisahnya.
Syekh Ibrahim Dasuqi sejak anak-anak sudah nampak kewalian pada dirinya. Ketika
beliau kecil, sudha menjadi ahli ibadah hingga tumbuh menjadi orang yang saleh.
Beliau juga memiliki kerajinan yang tinggi hingga mengalahkan teman-temannya serta
mewarisi sifat terpuji dari kakeknya.
Budi pekertinya luhur, sopan dan santun, disiplin ilmu dengan belajar ke berbagai ulam
yang berada di kampungnya. Menekuni ilmu agama, fiqih Syafi'i dipelajarinya serta ilmu
tasawuf.
Membunuh Buaya Dengan Tangan Kosong.
Diantara karomah Imam Dasuqi ini adalah mampu menaklukkan buaya yang ganas

dengan tangan kosong.


Dikisahkan oleh Imam Munawi bahwa pada suatu hari ada seekor buaya telah menelan
seorang anak di sungai nil. Maka, si ibu datang kepada Syekh Imam Ibrahim Dasuqi
dengan mengangis tersedusedu tiada henti.
Setelah ibu itu menceritakan kejadian yang sebenarnya, maka Syekh menyuruh
muridnya untuk memanggil buaya yang memakan anak ibu tersebut.
Maka datanglah muridnya ke sungai nil dan berseru,
"Wahai sekalian buaya, siapa diantar kalian yang memakan seorang anak maka
hendaklah muncul ke permukaan dan segera menghadap Syekh."
Muncullah si buaya yang memakan anak tersebut.
Kemudian buaya mengikuti murid Syekh untuk menemui Syekh Dasuqi.
Setibanya di tempat, Syekh menyuruh buaya itu untuk memuntahkan anak yang
dimakannya. Ajaib, anak keluar dari mulut buaya dalam keadaan hidup.
Beberapa saat kemudian Syekh berkata,
"Matilah kamu dengan izin Allah SWT."
Tak lama kemudian, buaya itupun mati.
Syekh Ibrahim Dasuqi ini hidup hanya 43 tahun saja, namun mampu memberikan,
mengisi kehidupan dengan hal-hal yang berguna untuk dirinya sendiri serta umat Islam.
Syekh Ibrahim wafat pada 676 H

Kisah Jenazah Diziarahi Banyak Malaikat


Posted by Kisah Islami Teladan on Rabu, Januari 30, 2013
Assalamu'alaikum wr.wb. Sahabat yang seiman dan seagama ISLAM...
Kisah berikut pantas dijadikan teladan saat kita hidup di dunia sahabat.
Ada seorang pemuda yang meninggal dunia, lalu jenazahnya dimandikan, dikafani hingga dikerumuni
banyak sekali malaikat untuk menyaksikan pemakaman pemuda ini. Apa gerangan yang terjadi hingga
pemuda ini dikeruti malaikat, hingga Rasulullah SAW pun sangat takjub akan keimanan pemuda ini yang
tak lain adalah sahabatnya sendiri.
Subhanallah...

Kisahnya.
Adalah Ts'labah yang merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW ang sangat setia dan beriman

kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.


Suatu ketika karena ketidaksengajaanya melakukan dosa, ia sangat menyesal begitu dalam hingga
ketakukannya kepada Allah SWT kan azab yan akan ia terima nantinya.
Karena ketaktannya tersebut, Tsa'labah sakit hingga meninggal dunia.
Subhanallah...
Si pemakaman sahabat Nabi yang setia ini banyak malaikat yang iut menziarahi Tsa'labah.
Tsa'labah Sakit.
Setelah sekian lama berjuang bersama nabi, terdengar kabar bahwa Tsa'labah sedang sakit keras.
Mendengar hal itu sahabat Nabi yang lain bernama Salman menghadap Rasulullah SAW dan berkata,
"Wahai Rasulullah, msihkah engkau ingat dengan Tsa'labah? Dia sedang sakit keras."
Rasulullah SAW pun segera datang menemui Tsa'labah.
Rasulullah SAW meletakkan tangan kanannya di kepala Tsa'labah, kemudian meletakkan kepala
Tsa'labah dipangkuannya.
Akan tetapi apa yang terjadi, Tsa'labah segera saja menyingkirkan kepalanya dari pangkuan beliau.
"Mengapa engkau singkirkan kepalamu dari pengkuanku?" tanya Baginda Rasul.
"Karena aku penuh dengan dosa, tgak layak dipangkau oleh UtusanNya yang mulia ini," jawab Tsa'labah.
"Apa yang engkau rasakan?" tanya Nabi lagi.
"Aku seperti dikerubuti semut pada tulang, daging dan kulitku," jawab Tsa'labah.
"Lalu apa yang engkau inginkan?" tanya Rasul SAW.
"Ampunan Tuhanku," jawab Tsa'labah.
Maka turunlah Malaikat Jibril as dan berkata,
"Wahai Muhammad, sesungguhnya Tuhanmu mengucapkan salam untukmu dan berfirman kepadamu,
"Kalau saja hamba-Ku ini menemui Aku dengan membawa sepenuh bumi kesalahan, niscaya Aku akan
temui dia dengan ampunan sepenuh itu pula."
Meninggal Dunia.
Maka segera saja Rasulullah SAW memberitahukan hal tu kepada Tsa'labah. Begitu mendengar berita
itu, terpekiklah Tsa'labah dan langsung meninggal dunia.
Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan agar Tsa'labah segera dimandikan dan dikafani dan dishalati.
Ketika selesai dishalati, Rasulullah SAW berjalan sambil berjingkat-jingkat seakan menghindari sesuatu
agar tidak tertabrak.
Setelah selesai pemakaman, para sahabat bertanya,
"Wahai Rasulullah, kami lihat engkau berjalan sambil berjingkat-jingkat, ada apa gerangan?"
Rasulullah SAW bersabda,
"Demi Zat yang mengutus aku sebagai seorang nabi yang sebenarnya, karena aku lihat begitu banyaknya
malaikat yang turut menziarahi Tsa'labah."

Apakah Dosa yang Dilakukan Tsa'labah.


Astaghfirullah...
Sebenarnya dan ternyata kesalahan yang dilakukannya hanya karena beliau melihat seorang wanita
Anshar sedang mandi dalam perjalannya menuju rumahnya. Tsa'labah ini takutnya bukan main, kepada
Allah SW dan kepada Rasulullah SAW yang jadi panutannya.
Karena kejadian itu, Tsa'labah sangat takut sekali hingga lari

Jenazah Dishalawati 70 ribu Malaikat


Posted by Kisah Islami Teladan on Sabtu, Januari 26, 2013
Assalamu'alaikum swr. wrb. sahabat...
Ada suatu kisah yang jarang ditulis di blog, yaitu kisahnya 70 ribu Malaikat menutupi sinar matahari. Ada
apa sebenarnya kok sampai sebanyak itu malaikat turun ke langit sap pertama dan menutupi matahari.

Kisahnya.
Kisah ini diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra.
Pada suatu pagi, Rasulullah SAW bersama dengan sahabatnya Anas bin Malik ra melihat suatu keanehan
di pagi itu. Bagaimana tidak, matahari terlihat begitu redup dan kurang bercahaya seperti biasanya.
Tak lama kemudian, Rasulullah SAW dihampiri oleh malaikat Jibril.
Rasulullah SAW bertanya kepada malaikat Jibril,
"Wahai Jibril, kenapa matahari pagi ini terbit dalam keadaan redup? Padahal tidak mendung?"
"Ya Rasulullah, matahari ini nampak redup karena terlalu banyak sayap para malaikat yang
menghalanginya," jawab Jibril.
Rasulullah SAW bertanya,
"Wahai Jibril, berapa jumlah malaikat yang menghalangi matahari saat ini?"
"Ya Rasulullah, 70 ribu malaikat," jawab Jibril.
Rasulullah SAW bertanya,
"Apa gerangan yang menjadikan malaikat menutupi matahari?"
Kemudian Malaikat Jibril menjawab,
"Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah SWT telah mengutus 70 ribu malaikat agar
membacakan shalawat kepada salah satu umatmu."
"Siapakah dia, wahai Jibril?" tanya Rasul SAW.
"Dialah Muawiyah."

Rasulullah SAW bertanya,


"Apa yang telah dilakukan oleh Muawiyah sehingga saat ia meninggal mendapatkan kemuliaan yang
sangat luar biasa ini?"
Malaikat Jibril menjawab,
"Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Muawiyah itu semasa hidupnya banyak membaca Surat Al
Ikhlas di waktu malam, siang, pagi, waktu duduk, waktu berjalan, waktu berdiri, bahkan dalam setiap
keadaan selalu membaca Surat Al Ikhlas."
Malaikat Jibril melanjutkan penuturannya,
"Dari itulah Allah SWT mengutus sebanyak 70 ribu malaikat untuk membacakan shalawat kepada
umatmu yang bernama Muawiyah tersebut."
Ayo sahabat, perbanyaklah membaca Surat Al Ikhlas, agar kelak bisa malaikat membacakan shalawat
untuk kita.

Menunda Kematian dengan Bersedekah


Posted by Kisah Islami Teladan on Selasa, Januari 22, 2013
Assalamu'alaikum wr. wb. sahabat...
Hanya Alloh sajalah yang mengetahui kematian seseorang.
Ada suatu kisah islami yang patut dijadikan teladan, dijadikan bahan renungan.
Kisah seorang pemuda yang berhasil menunda kematian hingga menjadi kakek hanya dengan bersedah.
Kisah ini terjadi pada jaman Nabi Ibrahim as, Beliau mempunyai seorang murid yang akan segera
menikah. Tapi sebelum menikah si pemuda ini, Nabi Ibrahim as ditemui oleh malaikat yang
memberitahukan bahwa usia pemuda itu tidak sampai sehari lagi.
Bagaimana kisahnya, yuk dibaca.

Nabi Ibrahim as

Kisahnya.
Suatu hari Nabi Ibrahim didatangi oleh salah satu muridnya, dan ia menceritakan bahwa ia akan segera
menikah besok pagi.
Setelah berbincang sejenak, anak muda tersebut meninggalkan Nabi Ibrahim.
Beberapa saat kemudian, Malaikat Maut mendatangi Nabi Ibrahim dan bertanya,
"Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?" tanya Malaikat Maut.
"Yang anak muda tadi adalah sahabat sekaligus muriduk," jawab Nabi Ibrahim.
"Ada apa dia datang menemuimu?" tanya Malaikat Maut lagi.
"Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahan besok pagi," jawab Nabi Ibrahim.
"Wahai Ibrahim, sayang sekali umur anak itu tidak akan sampai besok pagi," jelas Malaikat Maut.
Setelah berkata demikian, Malaikat Maut pergi meninggalkan Nabi Ibrahim.
Keesokan harinya Nabi Ibrahim berjalan menuju rumah pemuda tersebut, dan alangkah terkejutnya
Nabi Ibrahim melihat pemuda itu masih dalam keadaan hidup.
Dan pemuda itu akhirnya melangsungkan pernikahan dengan lancar. Nabi Ibrahim turut bahagia melihat
muridnya menikah.
Pemuda Masih Hidup Hingga Umur 70 Tahun.
Walau senang, terbesit rasa sedih, rasa kasihan karena Nabi Ibrahim tahu bahwa kebahagiaannya tak
akan lama. Namun apa yang terjadi berkata lain.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Nabi

Ibrahim malah melihat anak muda ini panjang umurnya, hingga usia anaj muda ini 70 tahun.
Nabi Ibrahim merasa penasaran, dan tak lama kemudian malaikat datang menemuinya.
Langsung saja Nabi Ibrahim menanyakan tentang keganjilan itu, karena Malaikat tidak pernah akan
berbohong.
"Apa gerangan yang membuat Alloh SWT menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda
itu dulu?" tanya Nabi Ibrahim.
"Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari
kekayaannya. Dan ini yang membuat Alloh memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda
tersebut hingga engkau masih melihatnya hidup hingga sekarang," jelas Malaikat.
Kematian memang di tangan Alloh, kawan.
Memajukan atau memundurkan kematian adalah hak Alloh, dan Alloh memberitahu lewat RasulNya.
Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa sedekah itu bisa memanjangkan umur.
Jadi, bila disebut ada sesuatu yang bisa menunda kematian, itu adalah SEDEKAH.
Jadi tunggu apa lagi, mari kita bersedekah semampu kita bagaimanapun keadaan kita, entah sedekah
dengan harta, tenaga dan sebagainya.

Matinya Abu Jahal dan Siksaannya di Alam Kubur


Posted by Kisah Islami Teladan on Selasa, Januari 22, 2013
Assalamu'alaikum sahabatku yang seiman..
Tahukah kalian bahwa Abu Jahal yang merupakan salah satu paman Rasulullah SAW yang selalu
menentangnya ini mati secara mengenaskan dan di dalam kuburnya pun mendapat siksa berupa
cambukan dari Malaikat Kubur.
Abu Jahal mati secara mengenaskan dalam perang Badar Kubro. Dia dibunuh oleh 2 anak muda belia
dalam Perang Kubro. Abu Jahal tercabik-cabik oleh pedang kedua anak muda itu dan bersimbah darah.
Belum cukup sampai di situ, setelah dikubur, pemuka Quraisy itu mendapatkan siksaan dari malaikat di
alam kubur.
Bagaimana Kisahnya sahabat...

Malaikat Maut

Berikut Kisahnya...
Dalam sejarah Islam telah dicatat, sahabat Abdurrahman bin Auf menceritakan bahwa ketika ia berada
di tengah-tengah Perang Badar Kubro, ia melihat dua anak muda yang gagah berani itu.
Salah satu diantaranya lalu menghampirinya.
"Paman, tunjukkan kepadaku mana Abu Jahal," katanya dengan lantang.
"Anakku, apa yang akan kau perbuat dengannya," tanya Abdurrahman.
"Aku mendengar bahwa ia telah mencela Rasulullah, dan aku pun berjanji kepada Allah seandainya aku
melihatnya niscaya aku akan membunuhnya atau aku yang akan mati ditangannya," jawab anak muda
itu.
Kematian Tragis Abu Jahal.
Abdurrahman pun dibuat kaget dibuatnya, lalu pemuda yang satunya lagi memeluknya dan mengatakan
hal yang sama kepada Abdurrahman.
Seketika itu juga Abdurrahman melihat Abu Jahal berjalan di tengah kerumunan orang.
"Tidakkah kalian lihat? Itulah orang yang kalian tanyakan tadi," tutur Abdurrahman.
Kedua pemuda itupun saling berlomba mengayunkan pedangnya kepada Abu Jahal hingga keduanya
berhasil membunuhnya. Itulah sekelumit kisah kematian Abu Jahal, dan beberapa lamanya diketahui
bahwa Abu Jahal tengah mendapatkan siksa kubur.
Kisah yang mengesankan itu diceritakan oleh sahabat Ibnu Umar r.a.

Siksaan Abu Jahal di Alam Kubur.


Pada suatu hari Ibnu Umar melakukan perjalanan dan melewati daerah bekas Perang Badar Kubro.
Ketika sedang melintas di daerah tersebut, tiba-tiba dari dalam tanah yang ada di hadapannya keluar
sesosok manusia dan meminta sesuatu darinya.
Orang tersebut berkata,
"Wahai Abdullah , berilah saya air minum. Saya sangat haus," kata sosok manusia itu beberapa kali.
Ibnu Umar ra seketika bingung apakah orang tersebut memanggil namanya dengan nama Abdullah (Ibnu
Umar atau Abdullah Ibnu Umar), ataukah memanggil nama orang lain.
Karena kebiasaan orang Arab, memanggil nama orang yang tidak dikenal dengan panggilan Abdullah
juga.
Tak lama kemudian, di dekat orang yang pertama tadi, bangkit juga dari dalam tanah satu sosok dengan
membawa sebuah cambuk.
"Wahai Ibnu Umar, jangan engkau beri orang ini air minum dan jangan dengar ucapannya," katanya
(suara malaikat).
Abu Jahal dicambuk Malaikat.
Lalu sesosok itu mencambuk orang yang pertama bangkit itu hingga orang tersebut kembali masuk ke
dalam tanah. Melihat kejadian itu, Ibnu Umar segera menjumpai Rasulullah SAW dan menceritakan apa
yang dialaminya.
Mendengar cerita Ibnu Umar, Rasulullah SAW balik bertanya,
"Benarkah apa yang kamu ceritakan itu tadi wahai Abdullah Ibnu Umar?" tanya Rasulullah SAW.
"Benar ya Rasulallah," jawabnya dengan tegas.
Maka Rasulullah SAW berkata keada Ibnu Umar bahwa orang pertama yang keluar dari dalam tanah itu
adalah Abu Jahal yang mati dalam Perang Badar Kubro.
Sedangkan sosok kedua yang keluar dari dalam tanah tersebut adalah seorang malaikat kubur.
Malaikat tersebut menyiksa Abu Jahal karena perbuatan yang dilakukan Abu Jahal semasa hidupnya.
Begitulah nasib orang-orang yang menentang Utusan Allah SWT, dan Rasulullah SAW pun membenarkan
kejadian tereebut sehingga jelaslah memang benar siksaan itu dan benarlah dia memang Abu Jahal.

Asal Muasal Lafadz Azan


Posted by Kisah Islami Teladan on Senin, Januari 21, 2013
Tahukah kalian asal muasal AZAN yang dikumdangkan oleh Mu'azin setiap lima waktu tanda peringatan
bahwa kala itu sedang memasuki waktu shalat. Ternyata azan ini berasal dari mimpi sahabat Rasulullah
SAW.
Kalimat demi kalimat dalam azan awalnya berasal dari mimpi seorang sahabat, dan ketika mimpi itu

diceritakan kepada Rasulullah SAW, Beliau menyetujuinya.


Sebab-Sebab Dikumadangkannya Azan.
Allah SWT berfirman,



Artinya:
"dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka menjadikannya buah
ejekan dan permainan. yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau
mempergunakan akal."
(QS. Al Maidah: 58).
Ayat tersebut di atas sekaligus menjadi sebab turunnya azan sebagai pertanda penggilan shalat.
Disebutkan pada masa berkembangnya Islam di Madinah, penduduk setempat tersebar di seluruh kota.
Kesibukan yang tinggi dikhawatirkan menjadi potensi lupa atau kelalaian untuk melaksanakan shalat
pada waktunya.
Kalau initerjadi terus menerus, maka ini menjadi satu persaoalan yang cukup berat yang pertlu segera
dicarikan jalan keluarnya.

Lafadz Azan

Sahabat Bermimpi.
Kondisi ini membuat para sahabat bermusyawarah untuk menentukan cara yang paling baik yang dapat
digunakan sebagai pertanda waktu shalat telah datang.
Menurut kisah, pada awalnya Rasulullah SAW menyetujui bunyi lonceng sebagai pertanda shalat, namun

pada akhirnya beliau tidak menyukai karena lebih mirip pada orang-orang Nasrani.
Dijelaskan Abdullah bin Zaid, pada suatu malam ketika ia tidur, tiba-tiba bermimpi bertemu dengans
eorang laki-laki yang menggunakan pakaian hijau. Laki-laki itu mengelilinginya dengan membawa
lonceng di tangannya.
Abdullah bin Zaid lalu menegurnya,
"Hai hamba Allah, apakah lonceng ini akan kamu jual?" tanyanya.
"Akan kamu pergunakan untuk apa lonceng ini," jawab laki-laki itu.
"Akan aku pakai untuk memanggil orang untuk shalat," ujar Abdullah.
Laki-laki itu terdiam sesaat lalu memberikan saran kepada Abdullah.
"Maukah engkau aku tunjukkan cara yang lebih baik dari itu?" tanya laki-laki itu.
"Baiklah, tunjukkan kepadaku," jawab Abdullah.
Laki-laki itu lantas mengucap azan yang diawali dengan Allahu Akbar dan diakhiri dengan Laa Ilaaha
Illallah.
Rasulullah SAW Menyetujui Mimpi Sahabat itu
Setelah mengalami mimpi itu, pagi harinya Abdullah menemui Rasulullah SAW dan menyampaikan
mimpi tersebut. Kemudian Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya mimpi kamu itu adalah mimpi yang benar, Insya Allah, berdirilah bersama Bilal dan
sampaikanlah kepadanya apa yang kamu impikan, karena Bilal itu lebih keras suaranya daripada kamu."
Lalu Abdullah menemui Bilal dan menyampaikan kepadanya apa yang dimimpikan itu. Kemudian Bilal
pun melakukan Azan dengan kalimat-kalimat itu. Suara azan Bilal itu terdengar keras ke penjuru kota,
lalu tidak alam kemudian Umar bin Khattab yang semula di rumah mendadak ke luar sambil membawa
selendangnya.
Mendengar suara azan itu, Umar bin Khattab bersumpah atas nama Allah bahwa kalimat dalam azan itu
juga ia mimpikan semalam.
"Demi Allah, yang telah mengutus Muhammad dengan benar. Sungguh akupun telah mimpi, persis
seperti yang ia impikan," kata Umar bin Khattab.
Lalu Rasulullah SAW mengucapkan," Alhamdulillah."
(HR. Abu Dawud).

Rss feed
Follow me

Jin Ifrit Tumbang dengan Ayat Kursi


Posted by Kisah Islami Teladan on Senin, Januari 21, 2013

Siapa yang tidak tahu atau tidak hafal dengan ayat kursi, silahkan dipelajari karena begitu besar manfaat
dan khasiatnya dalam melindungi diri sendiri, keluarga maupun rumah dari tipu daya setan yang
terkutuk.
Ayat kursi memiliki banyak fadilah atau keutamaan. Salah satunya adalah bisa untuk menaklukkan
makhluk halus.

Hal ini seperti yang dilakukan oleh Saudagar kaya raya bernama Ka'ab yang membunuh Jin Ifrit dengan
bacaan Ayat Kursi.
Pada Suatu hari, seorang pedagang bernama Ka'ab melakukan perjalanan ke negeri Basrah.
Ia membawa barang dagangannya untuk dijual. Setelah Ka'ab sampai di Basrah, dia mencari tempat
penginapan, akan tetapi semua penginapan pada hari itu ternyata tidak ada yang kosong.
Semua telah dipesan oleh pedagang yang lebih dahulu datang sebelum Ka'ab.
Karena kehabisan penginapan, Ka'ab berinisiatif mencari tempat istirahat. Ia kemudian menemukan
sebuah rumah kosong yang pada dindingnya terdapat banyak sarang laba-laba. Ka'ab akhirnya berhasil
menemui pemiliknya. Ia bermaksud menyewa rumah itu selama kurang lebih satu minggu.
"Rumah ini aneh sekali, selalu menjadi pembicaraan masyarakat disini," kata si pemilik rumah.
"Apa yang terjadi pada rumahmu in?" tanya Ka'ab.
"Kata beberapa orang, rumah ini didiami oleh Jin Ifrit. Sudah banyak orang yang mencoba
menempatinya, namun akhirnya mereka semua binasa," jelas si pemilik rumah.

Rumah Kosong Lama Tak Berpenghuni.


Merasa terpaksa karena tidak menemukan penginapan, akhirnya Ka'ab bersedia menempati rumah

kosong itu.
"Meskipun orang lain berkata demikian, saya sanggup tinggal disini asalkan Tuan mengizinkan saya,"
pinta Ka'ab.
"Baiklah, saya tidak keberatan dan saya tidak akan meminta bayaran sedikitpun," jawab si pemilik
rumah.

Ka'ab akhirnya tinggal di rumah kosong yang angker itu. Pada malam itu, tidak ada hal ganjil yang
dialaminya. Keesokan harinya Ka'ab berkeliling untuk menjual barang dagangannya, dan ketika matahari
hampir terbenam, ia kembali pulang.
Malam itu Ka'ab mengalami beberapa keanehan. Matanya sulit sekali untuk dipejamkan.
Kemudian dalam kondisi yang sepi, tiba-tiba ia dikejutkan dengan sosok bayangan hitam yang memiliki
dua mata menyala-nyala seperti bara api yang mendekatinya. Maka secara spontan, Ka'ab terjaga dan
membaca ayat Kursi.
Akan tetapi bayang-bayang itu tidak menghilang, malah sosok hitam itu turut mengikuti apa yang dibaca
oleh Ka'ab, hingga hampir sampai pada akhir ayat Kursi.

Jin Ifrit Tewas oleh Ayat Kursi.


Akan tetapi setelah Ka'ab membaca akhir ayat Kursi Walaa Yauduhu khifzuma wa huwal aliiyul 'adzim,
bayang-bayang hitam itu lenyap dan suaranya sudah tidak terdengar lagi.
Ka'ab heran dan ia terus mengulangi bacaannya hingga ayat Kursi yang terakhir untuk memastikan
bayang-bayang hitam itu benar-benar hilang. Lenyapnya Jin Ifrit itu disertai bau seperti barang yang
terbakar.
Keesokan paginya, Ka'ab mendapati di salah satu sudut rumah itu terdapat bekas-bekas abu seperti ada
sesuatu yang telah terbakar. Di saat itu, Ka'ab mendengar suara gaib,
"Hai Ka'ab, engkau telah membakar Jin Ifrit yang kuat."
"Dengan apa aku membakarnya?" tanya Ka'ab.
"Dengan firman Allah, alaa Yauduhu khifzuma wa huwal aliiyul 'adzim,"jawab suara gaib itu.
Demikian kisah Tewasnya Jin Ifrit oleh Ayat Kursi.
Seperti diketahui, Ayat Kursi diwahyukan kepada Rasulullah SAW diiringi oleh ribuan malaikat karena
kebesaran dan kesucian ayat tersebut. Karena itu, Jin Ifrit yang kuat pun tidak mampu menahan
kehebatan Ayat Kursi

Anda mungkin juga menyukai