Kisah-Kisah Teladan Islami Sebagai Teman Sebelum Tidur Untuk Anak Dan Orang Tua PDF
Kisah-Kisah Teladan Islami Sebagai Teman Sebelum Tidur Untuk Anak Dan Orang Tua PDF
Kisah-Kisah Teladan Islami Sebagai Teman Sebelum Tidur Untuk Anak Dan Orang Tua PDF
Buaya
Kisahnya.
Syekh Ibrahim Dasuqi sejak anak-anak sudah nampak kewalian pada dirinya. Ketika
beliau kecil, sudha menjadi ahli ibadah hingga tumbuh menjadi orang yang saleh.
Beliau juga memiliki kerajinan yang tinggi hingga mengalahkan teman-temannya serta
mewarisi sifat terpuji dari kakeknya.
Budi pekertinya luhur, sopan dan santun, disiplin ilmu dengan belajar ke berbagai ulam
yang berada di kampungnya. Menekuni ilmu agama, fiqih Syafi'i dipelajarinya serta ilmu
tasawuf.
Membunuh Buaya Dengan Tangan Kosong.
Diantara karomah Imam Dasuqi ini adalah mampu menaklukkan buaya yang ganas
Kisahnya.
Adalah Ts'labah yang merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW ang sangat setia dan beriman
Kisahnya.
Kisah ini diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra.
Pada suatu pagi, Rasulullah SAW bersama dengan sahabatnya Anas bin Malik ra melihat suatu keanehan
di pagi itu. Bagaimana tidak, matahari terlihat begitu redup dan kurang bercahaya seperti biasanya.
Tak lama kemudian, Rasulullah SAW dihampiri oleh malaikat Jibril.
Rasulullah SAW bertanya kepada malaikat Jibril,
"Wahai Jibril, kenapa matahari pagi ini terbit dalam keadaan redup? Padahal tidak mendung?"
"Ya Rasulullah, matahari ini nampak redup karena terlalu banyak sayap para malaikat yang
menghalanginya," jawab Jibril.
Rasulullah SAW bertanya,
"Wahai Jibril, berapa jumlah malaikat yang menghalangi matahari saat ini?"
"Ya Rasulullah, 70 ribu malaikat," jawab Jibril.
Rasulullah SAW bertanya,
"Apa gerangan yang menjadikan malaikat menutupi matahari?"
Kemudian Malaikat Jibril menjawab,
"Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah SWT telah mengutus 70 ribu malaikat agar
membacakan shalawat kepada salah satu umatmu."
"Siapakah dia, wahai Jibril?" tanya Rasul SAW.
"Dialah Muawiyah."
Nabi Ibrahim as
Kisahnya.
Suatu hari Nabi Ibrahim didatangi oleh salah satu muridnya, dan ia menceritakan bahwa ia akan segera
menikah besok pagi.
Setelah berbincang sejenak, anak muda tersebut meninggalkan Nabi Ibrahim.
Beberapa saat kemudian, Malaikat Maut mendatangi Nabi Ibrahim dan bertanya,
"Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?" tanya Malaikat Maut.
"Yang anak muda tadi adalah sahabat sekaligus muriduk," jawab Nabi Ibrahim.
"Ada apa dia datang menemuimu?" tanya Malaikat Maut lagi.
"Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahan besok pagi," jawab Nabi Ibrahim.
"Wahai Ibrahim, sayang sekali umur anak itu tidak akan sampai besok pagi," jelas Malaikat Maut.
Setelah berkata demikian, Malaikat Maut pergi meninggalkan Nabi Ibrahim.
Keesokan harinya Nabi Ibrahim berjalan menuju rumah pemuda tersebut, dan alangkah terkejutnya
Nabi Ibrahim melihat pemuda itu masih dalam keadaan hidup.
Dan pemuda itu akhirnya melangsungkan pernikahan dengan lancar. Nabi Ibrahim turut bahagia melihat
muridnya menikah.
Pemuda Masih Hidup Hingga Umur 70 Tahun.
Walau senang, terbesit rasa sedih, rasa kasihan karena Nabi Ibrahim tahu bahwa kebahagiaannya tak
akan lama. Namun apa yang terjadi berkata lain.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Nabi
Ibrahim malah melihat anak muda ini panjang umurnya, hingga usia anaj muda ini 70 tahun.
Nabi Ibrahim merasa penasaran, dan tak lama kemudian malaikat datang menemuinya.
Langsung saja Nabi Ibrahim menanyakan tentang keganjilan itu, karena Malaikat tidak pernah akan
berbohong.
"Apa gerangan yang membuat Alloh SWT menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda
itu dulu?" tanya Nabi Ibrahim.
"Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari
kekayaannya. Dan ini yang membuat Alloh memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda
tersebut hingga engkau masih melihatnya hidup hingga sekarang," jelas Malaikat.
Kematian memang di tangan Alloh, kawan.
Memajukan atau memundurkan kematian adalah hak Alloh, dan Alloh memberitahu lewat RasulNya.
Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa sedekah itu bisa memanjangkan umur.
Jadi, bila disebut ada sesuatu yang bisa menunda kematian, itu adalah SEDEKAH.
Jadi tunggu apa lagi, mari kita bersedekah semampu kita bagaimanapun keadaan kita, entah sedekah
dengan harta, tenaga dan sebagainya.
Malaikat Maut
Berikut Kisahnya...
Dalam sejarah Islam telah dicatat, sahabat Abdurrahman bin Auf menceritakan bahwa ketika ia berada
di tengah-tengah Perang Badar Kubro, ia melihat dua anak muda yang gagah berani itu.
Salah satu diantaranya lalu menghampirinya.
"Paman, tunjukkan kepadaku mana Abu Jahal," katanya dengan lantang.
"Anakku, apa yang akan kau perbuat dengannya," tanya Abdurrahman.
"Aku mendengar bahwa ia telah mencela Rasulullah, dan aku pun berjanji kepada Allah seandainya aku
melihatnya niscaya aku akan membunuhnya atau aku yang akan mati ditangannya," jawab anak muda
itu.
Kematian Tragis Abu Jahal.
Abdurrahman pun dibuat kaget dibuatnya, lalu pemuda yang satunya lagi memeluknya dan mengatakan
hal yang sama kepada Abdurrahman.
Seketika itu juga Abdurrahman melihat Abu Jahal berjalan di tengah kerumunan orang.
"Tidakkah kalian lihat? Itulah orang yang kalian tanyakan tadi," tutur Abdurrahman.
Kedua pemuda itupun saling berlomba mengayunkan pedangnya kepada Abu Jahal hingga keduanya
berhasil membunuhnya. Itulah sekelumit kisah kematian Abu Jahal, dan beberapa lamanya diketahui
bahwa Abu Jahal tengah mendapatkan siksa kubur.
Kisah yang mengesankan itu diceritakan oleh sahabat Ibnu Umar r.a.
Artinya:
"dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka menjadikannya buah
ejekan dan permainan. yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau
mempergunakan akal."
(QS. Al Maidah: 58).
Ayat tersebut di atas sekaligus menjadi sebab turunnya azan sebagai pertanda penggilan shalat.
Disebutkan pada masa berkembangnya Islam di Madinah, penduduk setempat tersebar di seluruh kota.
Kesibukan yang tinggi dikhawatirkan menjadi potensi lupa atau kelalaian untuk melaksanakan shalat
pada waktunya.
Kalau initerjadi terus menerus, maka ini menjadi satu persaoalan yang cukup berat yang pertlu segera
dicarikan jalan keluarnya.
Lafadz Azan
Sahabat Bermimpi.
Kondisi ini membuat para sahabat bermusyawarah untuk menentukan cara yang paling baik yang dapat
digunakan sebagai pertanda waktu shalat telah datang.
Menurut kisah, pada awalnya Rasulullah SAW menyetujui bunyi lonceng sebagai pertanda shalat, namun
pada akhirnya beliau tidak menyukai karena lebih mirip pada orang-orang Nasrani.
Dijelaskan Abdullah bin Zaid, pada suatu malam ketika ia tidur, tiba-tiba bermimpi bertemu dengans
eorang laki-laki yang menggunakan pakaian hijau. Laki-laki itu mengelilinginya dengan membawa
lonceng di tangannya.
Abdullah bin Zaid lalu menegurnya,
"Hai hamba Allah, apakah lonceng ini akan kamu jual?" tanyanya.
"Akan kamu pergunakan untuk apa lonceng ini," jawab laki-laki itu.
"Akan aku pakai untuk memanggil orang untuk shalat," ujar Abdullah.
Laki-laki itu terdiam sesaat lalu memberikan saran kepada Abdullah.
"Maukah engkau aku tunjukkan cara yang lebih baik dari itu?" tanya laki-laki itu.
"Baiklah, tunjukkan kepadaku," jawab Abdullah.
Laki-laki itu lantas mengucap azan yang diawali dengan Allahu Akbar dan diakhiri dengan Laa Ilaaha
Illallah.
Rasulullah SAW Menyetujui Mimpi Sahabat itu
Setelah mengalami mimpi itu, pagi harinya Abdullah menemui Rasulullah SAW dan menyampaikan
mimpi tersebut. Kemudian Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya mimpi kamu itu adalah mimpi yang benar, Insya Allah, berdirilah bersama Bilal dan
sampaikanlah kepadanya apa yang kamu impikan, karena Bilal itu lebih keras suaranya daripada kamu."
Lalu Abdullah menemui Bilal dan menyampaikan kepadanya apa yang dimimpikan itu. Kemudian Bilal
pun melakukan Azan dengan kalimat-kalimat itu. Suara azan Bilal itu terdengar keras ke penjuru kota,
lalu tidak alam kemudian Umar bin Khattab yang semula di rumah mendadak ke luar sambil membawa
selendangnya.
Mendengar suara azan itu, Umar bin Khattab bersumpah atas nama Allah bahwa kalimat dalam azan itu
juga ia mimpikan semalam.
"Demi Allah, yang telah mengutus Muhammad dengan benar. Sungguh akupun telah mimpi, persis
seperti yang ia impikan," kata Umar bin Khattab.
Lalu Rasulullah SAW mengucapkan," Alhamdulillah."
(HR. Abu Dawud).
Rss feed
Follow me
Siapa yang tidak tahu atau tidak hafal dengan ayat kursi, silahkan dipelajari karena begitu besar manfaat
dan khasiatnya dalam melindungi diri sendiri, keluarga maupun rumah dari tipu daya setan yang
terkutuk.
Ayat kursi memiliki banyak fadilah atau keutamaan. Salah satunya adalah bisa untuk menaklukkan
makhluk halus.
Hal ini seperti yang dilakukan oleh Saudagar kaya raya bernama Ka'ab yang membunuh Jin Ifrit dengan
bacaan Ayat Kursi.
Pada Suatu hari, seorang pedagang bernama Ka'ab melakukan perjalanan ke negeri Basrah.
Ia membawa barang dagangannya untuk dijual. Setelah Ka'ab sampai di Basrah, dia mencari tempat
penginapan, akan tetapi semua penginapan pada hari itu ternyata tidak ada yang kosong.
Semua telah dipesan oleh pedagang yang lebih dahulu datang sebelum Ka'ab.
Karena kehabisan penginapan, Ka'ab berinisiatif mencari tempat istirahat. Ia kemudian menemukan
sebuah rumah kosong yang pada dindingnya terdapat banyak sarang laba-laba. Ka'ab akhirnya berhasil
menemui pemiliknya. Ia bermaksud menyewa rumah itu selama kurang lebih satu minggu.
"Rumah ini aneh sekali, selalu menjadi pembicaraan masyarakat disini," kata si pemilik rumah.
"Apa yang terjadi pada rumahmu in?" tanya Ka'ab.
"Kata beberapa orang, rumah ini didiami oleh Jin Ifrit. Sudah banyak orang yang mencoba
menempatinya, namun akhirnya mereka semua binasa," jelas si pemilik rumah.
kosong itu.
"Meskipun orang lain berkata demikian, saya sanggup tinggal disini asalkan Tuan mengizinkan saya,"
pinta Ka'ab.
"Baiklah, saya tidak keberatan dan saya tidak akan meminta bayaran sedikitpun," jawab si pemilik
rumah.
Ka'ab akhirnya tinggal di rumah kosong yang angker itu. Pada malam itu, tidak ada hal ganjil yang
dialaminya. Keesokan harinya Ka'ab berkeliling untuk menjual barang dagangannya, dan ketika matahari
hampir terbenam, ia kembali pulang.
Malam itu Ka'ab mengalami beberapa keanehan. Matanya sulit sekali untuk dipejamkan.
Kemudian dalam kondisi yang sepi, tiba-tiba ia dikejutkan dengan sosok bayangan hitam yang memiliki
dua mata menyala-nyala seperti bara api yang mendekatinya. Maka secara spontan, Ka'ab terjaga dan
membaca ayat Kursi.
Akan tetapi bayang-bayang itu tidak menghilang, malah sosok hitam itu turut mengikuti apa yang dibaca
oleh Ka'ab, hingga hampir sampai pada akhir ayat Kursi.