Majalah Peranan Audit Sistem Ilmiah Unikom, Vol.6

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Majalah PERANAN

Ilmiah Unikom,AUDIT
Vol.6, hlm. 27-33
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER

Bidang Teknik

PERANAN AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS


KOMPUTER DALAM PENYAJIAN FINANCIAL REPORT
DONI WALUYA FIRDAUS

Jurusan Komputerisasi Akuntansi


Universitas Komputer Indonesia

Dengan pengolahan transaksi yang sudah menggunakan komputer yaitu Sistem


Informasi Akuntansi Berbasis Komputer. Proses akuntansi yang dilakukan untuk
pengolahan transaksi/data, cukup user/pemakai tersebut hanya dengan menginput
data/transaksi, sehingga secara otomatis data tersebut akan terintegrasi dan bisa
membuat informasi Financial Report yang up to date. Untuk menjaga agar sistem
tersebut dapat diandalkan dan dapat dipercaya, maka perlu Audit Sistem Informasi
Akuntansi Berbasis Komputer sehingga Financial Report menghasilkan informasi
yang relevan, tepat waktu, akurat, lengkap dan merupakan rangkuman.

Finanncial report, up to date, relevan, audit.

PENDAHULUAN jauh beda, yang membedakan dalam Sistem


Informasi berbasis komputer dapat dilakukan
Pengolahan informasi dalam penyajian dengan sekali entry (input) data atau transaksi
Financial Report semakin banyak saja, hal ini dalam buku besar akan berubah
dipergunakan sebagai alat bantu dalam dan secara langsung dapat merubah Financial
menyajikan informasi yang relevan. Hal ini Report juga.
dapat diketahui sejak dikenalkan dan
digunakannya peralatan komputer dalam Sering kali pegawai yang menangani
bidang komersial kira-kira 20 tahun yang lalu, pemrosesan pertama dalam input data pada
hingga hampir seluruh aktivitas pemrosesan transaksi-transaksi tidak pernah melihat hasil
data dan Informasi Keuangan dalam suatu akhirnya, ini dapat memungkinkan adanya
Perusahaan, Perusahaan dan Instansi kekeliruan dalam Sistem Informasi Akuntansi.
Pemerintah dari pencatatan transaksi, Hal ini disebabkan adanya suatu anggapan
penggolongan, perekaman data, perhitungan bahwa informasi hasil keluaran komputer
sampai pada Financial Report dilakukan selalu benar, maka dalam input data (entry
dengan menggunakan peralatan komputer. data) diperlukan suatu pengawasan atau
pengendalian. Tidak hanya entry data saja
Dengan kemajuan teknologi di dunia usaha dalam proses dan hasil output berupa
yang terus menerus, Sistem Informasi Informasi Akuntansi harus adanya suatu
Akuntansi yang dikerjakan secara manual pengendalian atau pengawasan sehingga dapat
sekarang dapat dilakukan dengan bantuan memberikan informasi yang benar-benar
komputer yaitu Sistem Informasi Akuntansi dapat dipergunakan oleh pihak manajemen
berbasis komputer. Proses dalam akuntansi atau pihak lainnya. Informasi Financial
secara manual dan berbasis komputer tidak Report merupakan suatu alat bantu bagi

Alamat korespondensi pada Dony Waluya Firdaus, Jurusan Komputerisasi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia,
Jalan Dipati Ukur 114, Bandung 40132.

27
DONI WALUYA FIRDAUS

Document Key in
Transaction

CPU Printer

Pengolahan Data
On Line On Request
Processing report Proc-
essed

Daftar transaksi Daftar saldo Daftar L/R Ad Hoc


Harian Nasabah Harian Report

Gambar 1
Proses akuntansi secara komputerisasi

manajemen sebagai dasar pengambilan LANDASAN TEORI


keputusan untuk membuat suatu strategi
dalam menghadapi persaingan yang semakin Audit
ketat dan juga untuk membuat suatu rencana “Suatu proses sistematik untuk memperoleh
bagi perusahaan di masa yang akan datang, dan mengevaluasi bukti secara objektif
informasi Financial Report juga merupakan mengenai pernyataan-pernyataan tentang
informasi bagi pihak ekstern/luar perusahaan kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan
(pemegang saham, investor dan lain-lain). tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian
antara pernyataan-pernyataan tersebut
Audit Sistem Informasi Akuntansi berbasis dengan kriteria-kriteria yang telah
komputer dapat memberikan masukan ditetapkan, serta menyampaikan hasil-
mengenai baik buruknya suatu Sistem hasilnya kepada pemakai yang
Informasi Akuntansi, mulai dari input data, berkepentingan.” ( Mulyadi, 2002)
proses dan outputnya.
Sistem Informasi Akuntansi
Di mana suatu informasi mempunyai “Sekelompok dua atau lebih komponen-
karakteristik sebagai berikut: relevan, tepat komponen yang saling berkaitan
waktu, akurat, lengkap dan merupakan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang
rangkuman. Dengan dukungan Audit Sistem bersatu untuk mencapai tujuan yang sama
Informasi Akuntansi berbasis komputer dapat (common purpose).” (Hall, 2001).
memberikan masukan terhadap suatu
perusahaan dengan daya saji informasi Uraian :
Financial Report yang sesuai dengan a. Hanya melibatkan proses dengan tangan
karakteristik tadi dan dapat mengetahui manusia dalam kegiatan key in transaksi
kemungkinan adanya salah saji informasi. (mencatat dokumentasi bisnis) ke dalam
media komputer.

28
PERANAN AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER

Data/voucher Sistem
Aplikasi

Preview/Printer
(Output)
=
Data

Jurnal Neraca Laba/Rugi Arus Kas Laporan Laporan

Gambar 2
Proses akuntansi secara komputerisasi
Sumber: Lapoliwa & Daniel (1997).

b. Kecermatan dengan ketepatan waktu


mula-mula ditempuh oleh akuntan. Asumsi
pencatatan dan informasi penyajian
yang digunakan dalam pendekatan ini adalah
keuangan terjamin oleh komputer.
apabila sampel keluaran dari suatu sistem
c. Unsur yang paling kritis adalah program
ternyata benar berdasarkan masukan sistem
komputer yang digunakan dalam
tadi, maka pemrosesannya tentunya dapat
memproses kegiatan akuntansi.
diandalkan. Dalam pemeriksaan dengan
pendekatan ini akuntan melakukan
Financial Report
pemeriksaan di sekitar komputer saja.
“Laporan yang dirancang untuk para
pembuat keputusan, terutama pihak luar
Auditing With The Komputer
perusahaan, mengenai posisi keuangan dan
hasil usaha perusahaan.” (Sumarso, 1995).
Dengan pendekatan ini, akuntan telah
memanfaatkan komputer sebagai alat dalam
Dalam bidang pemeriksaan akuntansi
melakukan pemeriksaan. Pada bentuk yang
(auditing), akuntan tidak dapat lagi
sederhana, komputer dilakukan sebagai alat
menerapkan metode pemeriksaan lama dalam
untuk melakukan penulisan, perhitungan,
lingkungan organisasi yang telah
perbandingan dan sebagainya. Bentuk yang
menggunakan komputer. Ada tiga pendekatan
lebih maju dalam pendekatan ini adalah
yang dapat dilakukan oleh akuntan dalam
digunakannya Generalized Audit Software
memeriksa Financial Report yang telah
yaitu program audit yang berlaku umum
menggunakan Sistem Informasi Akuntansi
untuk berbagai klien.
adalah :
Auditing Through The Computer
Auditing Around The Computer
Dalam pendekatan ini, akuntan tidak lagi
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang

29
DONI WALUYA FIRDAUS

memperlakukan komputer sebagai black box. Penyajian Financial Report pada perusahaan,
Di sini akuntan memasukkan data ke dalam diperlukan suatu Sistem Informasi Akuntansi
komputer untuk diproses hasilnya, kemudian yang efektif yang dapat memenuhi informasi
dianalisis untuk memeriksa keandalan dan bagi pihak intern maupun ekstern yang up to
kecermatan program komputer tersebut. date, dengan Sistem Informasi Akuntansi
berbasis komputer harus mampu mengatasi
HASIL DAN PEMBAHASAN permasalahan informasi Financial Report
dalam perusahaan.
Penelitian dengan Audit Sistem Informasi
Akuntansi berbasis Komputer harus ada Uji Hipotesis
masukan/input data dalam suatu sistem.
Kemudian untuk memeriksa Financial Report Untuk mengujinya menggunakan rumus
dilakukan dengan cara terbalik di mana spearman brown, dengan rb = 0,823
dilakukan pada Financial Report kemudian dimasukkan dan perhitungannya sebagai
dilakukan periksaan terhadap aplikasi sampai berikut :
dengan data/inputan data bisa dilihat pada
2 x 0,823
Gambar 2. ri =
1 + 0,823
Uraian proses akuntansi di atas :
1,646
1. Data/voucher, merupakan catatan pertama ri =
dari setiap transaksi yang akan digunakan 1,823
sebagai dasar menginput.
2. Data/voucher diproses dalam sistem. ri = 0,902
3. Setelah diproses, sistem mengoutput data
menjadi informasi. Maka hasil dari sperman brown adalah 0,902
4. Output tersebut adalah Jurnal, Neraca, kemudian untuk mencari instrumen tersebut
Laba/Rugi, Arus Kas, Laporan Audit dan reliablitas atau tidak yaitu dengan
lain-lain. membandingkan antara rhitung dan rtabel. Di
5. Di mana data/voucher yang diinput mana taraf kesalahan/significant adalah 0,05
jumlahnya harus sama dengan hasil output atau 0,01. Diperoleh rtabel 0,05 = 0,444 atau
Jurnal. rtabel 0,01 = 0,561 dan rhitung = 0,902 ,
6. Hasil proses disimpan. karena rhitung lebih besar dari pada rtabel
7. Input/voucher pada waktu input data harus untuk taraf kesalahan/significant 0,05 maupun
sama (jumlahnya) dengan output (Jurnal). 0,01 (0,902 > 0,561 > 0,444). Maka
disimpulkan seluruh instrumen tersebut
Dalam pengolahan transaksi dengan dikatakan reliabelitas.
komputerisasi, seluruh proses kegiatan mulai
dari Jurnal, Buku Besar, Neraca dan lain-lain MSI (Method Of Sucessive Interval)
dikerjakan oleh sistem aplikasi, di mana
sistem aplikasi yang akan memproses semua Karena skala yang digunakan dalam
data/voucher dengan cepat, cermat dan penelitian ini yaitu ordinal, maka diubah dari
lengkap. skala ordinal menjadi skala interval yang
langkahnya :
Sistem aplikasi tersebut dapat memberikan a. Perhatikan (f) responden (banyaknya
Financial Report secara cepat dengan kriteria responden yang memberikan respons yang
atau standar penyajian Laporan Keuangan, ada).
Financial Report tersebut merupakan b. Bagi setiap bilangan pada (f) oleh (n),
kebutuhan manajemen yang mutlak dipenuhi sehingga diperoleh proporsi.
oleh perusahaan.

30
PERANAN AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER

c. Jumlahkan (p)secara berurutan setiap korelasi Peranan Audit Sistem Informasi


respons dan keluar (pk). Akuntansi Berbasis Komputer mempunyai
d. Proporsi kumulatif (pk) dianggap peranan dalam Penyajian Laporan Keuangan,
mengikuti distribusi normal baku. di mana apabila semakin baiknya suatu Audit
e. Hitung SV (Scale Value = nilai skala). Sistem Informasi Akuntansi Berbasis
f. SV (Scale Value) yang nilainya terkecil Komputer semakin baik juga dalam penyajian
(harga negatif yang terbesar) diubah Laporan Keuangan. Hubungan ini menurut
menjadi satu (1). aturan Guilford menunjukkan hubungan yang
cukup.
Hasil MSI lihat di lampiran, di mana hasil
dari keduanya dipisahkan menjadi variabel X Setelah diketahui koefisien Korelasi Pearson
dan Y. Di mana skor variabel X dan Y dicari dengan variabel X dan variabel Y, selanjutnya
korelasinya menggunakan analisis korelasi kita uji lagi dengan koefisien determinasi.
sederhana pearson, dengan tabel penolong Koefisien determinasi adalah kuadrat
(MSI), hasil korelasinya yaitu 0,597. koefisien korelasi yang menyatakan besarnya
persentase perubahan Y yang bisa diterangkan
Korelasi Sederhana Dan Koefisien oleh X melalui hubungan Y dengan X, di
Determinasi mana perhitungannya sebagai berikut:

Analisis yang digunakan adalah dengan d = 0,591 x 100%


menggunakan koefisien korelasi person di d = 59,1 %
mana hasil dari jawaban responden variabel X
dan variabel Y dicari skornya, kemudian Dengan koefisien determinasinya adalah
dikorelasikan yang hasilnya adalah 59,1% hal ini menjelaskan bahwa Peranan
Audit Sistem Informasi Akuntansi Berbasis
r = 0,591 .
Komputer adalah sebesar 59,1% dan sisanya,
yaitu 100% - 59,1% = 40,9% dijelaskan oleh
Di mana 0,591 nantinya dimasukkan pada variabel lain, misalnya terjadi kerusakan pada
statistik uji hipotesis. Maka untuk sistem informasi (BOSS) dan pemakai (user)
menentukan keeratan hubungan kedua tidak dapat memperbaikinya, sehingga terjadi
variabel bisa menggunakan kriteria Guilford. keterlambatan dalam penyajian informasi
Laporan Keuangan.
Dari hasil koefisien korelasi person di atas,
dapat diketahui bahwa nilai korelasi Peranan Hipotesis
Audit Sistem Informasi Akuntansi Berbasis
Komputer dan Penyajian Financial Report Untuk mengetahui keeratan hubungan antara
sebesar 0,591. Nilai 0,591 artinya antara variabel X dan variabel Y, yaitu dengan
menggunakan analisis korelasi sederhana
Tabel 1
dengan menggunakan software SPSS 10.0.5
Koefisien korelasi person
for windows, yang langkah kerjanya sebagai
Hubungan yang sangat berikut :
0,00 – 0,20
kecil
Hubungan yang kecil A. Hipotesis
0,20 – 0,40 Ho : Audit Sistem Informasi Akuntansi
(tidak erat)
Berbasis Komputer Tidak Mempunyai
0,40 – 0,70 Hubungan yang cukup Peranan Dalam Penyajian Laporan Keuangan.
0,70 – 0,90 Hubungan yang erat H1 : Audit Sistem Informasi Akuntansi
Berbasis Komputer Mempunyai Peranan
Hubungan yang sangat
0,90 – 1,00 Dalam Penyajian Laporan Keuangan.
erat

31
DONI WALUYA FIRDAUS

B. Taraf Kesalahan/Signicant KESIMPULAN


Taraf kesalahan/signicant yang digunakan
adalah 0,01 atau 0,05. Dari pembahasan yang penulis
lakukan, maka penulis dapat melakukan
C. Statistik Uji Hipotesis kesimpulan sebagai berikut :

ryx . n - 2 Audit Sistem Informasi Akuntansi berbasis


t= komputer merupakan suatu pemeriksaan
1 - ryx2 mulai dari input sampai dengan output.
Dengan pemeriksaan sebagai berikut :
0,591 20 - 2 Output diperiksa apakah Financial
t=
Report/output lainnya sesuai dengan
1 - (0,591) 2 standar yang ada.
2,507 Proses pada Sistem Informasi Akuntansi
t= berbasis komputer diperiksa apakah
0,806 pemrograman menjamin kecepatan,
t = 3,110 ketelitian dan relevansi suatu
informasi.
Daerah Kritis Penerimaan Ho atau Pemeriksaan dilakukan pada input yang
Penolakan Ho dimasukkan tersebut valid atau tidak
dan sesuai dengan ouput atau tidak.
Dari uji hipotesis (t hitung) didapat nilai sebesar Audit Sistem Informasi Akuntansi berbasis
3,110 dan dibandingkan Dengan t tabel. komputer mempunyai peranan dalam
Dengan taraf kesalahan/significant 0,05 dan Penyajian Financial Report. Sehingga
Financial Report dapat dijadikan
dk = 20 – 2 = 18 maka diperoleh nilai t tabel
informasi bagi pihak intern maupun
adalah 2,101. ekstern dan juga merupakan dasar
pengambilan keputusan.
Ternyata nilai t hitung = 3,110 lebih besar dari
pada t tabel = 2,101 dan sehingga Ho ditolak, DAFTAR PUSTAKA
artinya pengujian significant dan H1 diterima.
Hal ini menunjukkan ada hubungan antara Arrens & Loebbecke. (1996). Auditing
Peranan Audit Sistem Informasi Akuntansi pendekatan terpadu. Jakarta: Salemba
Berbasis Komputer Dalam Penyajian Laporan Empat.
Keuangan, hal ini dapat digambarkan sebagai Atmadilaga, D. (1994). Buku pintar panduan
berikut: penulisan skripsi, tesis dan disertasi.
Bandung: Pioner Jaya.
Daerah Daerah Davis, G.B. (1999). Kerangka dasar sistem
Penolakan Ho Penolakan Ho
informasi manajemen. Jakarta: Pustaka
Binaman Pressindo.
Daerah
Penerimaan Ho Echols, J. & Shadily, H. (2000). Kamus
Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Hall, J.A. (2001). Sistem informasi akuntansi.
- 3,110 - 2,101 2,101 3,110 Jakarta: Salemba Empat.
Hartadi, B. (1999). Internal audit.
Gambar 2 Yogyakarta: Andi.
Peranan Audit Sistem Informasi Akuntansi Hasibuan, M. (2001). Manajemen: dasar,
Berbasis Komputer Dalam Penyajian pengertian dan masalah. Jakarta: Bumi
Laporan Keuangan Aksara.

32
PERANAN AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER

Ikatan Akuntan Indonesia. (2002). Standar Prasanti, H. (2004). Mengolah data statistik
akuntansi keuangan per 1 April 2002. dengan menggunakan SPSS. Bandung:
Jakarta: Salemba Empat Patria. UNIKOM.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Sarwono, J. (2003). Metode penelitian
profesional akuntan publik per 1 Januari pendekatan kuantitatif. Bandung: Bagian
2001. Jakarta: Salemba Empat Patria. Penerbitan Lembaga Penelitian dan
Jauh, K.L.J. Pengenalan komputer. Jakarta: Pengabdian Kepada Masyarakat,
Mutiara. UNIKOM.
Krimiaji. (2003). Sistem informasi Siamat, D. (1999). Manajemen lembaga
akuntansi. UPP AMP YKPN. keuangan. Jakarta: Fakultas Ekonomi,
Lapoliwa & Daniel. (2000). Akuntansi Universitas Indonesia.
perusahaan. Institut Bankir Indonesia.

33
DONI WALUYA FIRDAUS

34

Anda mungkin juga menyukai