Evaluasi Penurunan Produksi Sumur Pada Lapangan X
Evaluasi Penurunan Produksi Sumur Pada Lapangan X
Evaluasi Penurunan Produksi Sumur Pada Lapangan X
TUGAS AKHIR
Oleh:
MUTHI ABDILLAH
NIM 12204015
TUGAS AKHIR
Oleh:
MUTHI ABDILLAH
NIM 12204015
Disetujui oleh:
Dosen Pembimbing Tugas Akhir,
Tanggal..
KATA PENGANTAR
1. Orang tua, Drs Husensyah dan Aas Nuraisyah, serta segenap keluarga penulis,
Muhammad Hasyim Asyari, Santy Fauziyah, Teh Susan, yang telah memberikan
motivasi dan bantuan kepada penulis.
2. Dosen Pembimbing Tugas Akhir Dr. Ir. Nenny Miryani Saptadji.
3. Ketua Program Studi Teknik Perminyakan sekaligus dosen penguji seminar Tugas
Akhir penulis, Dr. Ir. Taufan Marhaendrajana Msc.
4. Mas Ali Ashat di Lab. Geothermal yang tiada bosan menjawab semua pertanyaan,
memberikan pengarahan, canda gurau, dan petuah-petuah hidup kepada penulis.
5. Bang Roy Money yang selalu stand by di Lab. Geothermal dan membuat suasana
menjadi lebih hangat.
6. Pak Haryanta, Pak Oman, Pak Acep, Bu Tuti, Teh Yuti, Pak Entis, Pak Yana dan
segenap pegawai Tata Usaha Program Studi Teknik Perminyakan lainnya atas
semua keramahan, professionalisme, dukungan, dan kelancaran administasi..
Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada
khususnya, dan seluruh umat manusia di dunia pada umumnya, dan dapat digunakan
dengan sebaik-baiknya.
Muthi Abdilllah
Sari
Penurunan produksi telah terjadi seiring diproduksikannya Lapangan Panas Bumi X secara komersil
sejak tahun 1983. Evaluasi laju penurunan produksi dilakukan dengan tujuan untuk memperpanjang
usia produksi lapangan. Metode perhitungan yang digunakan adalah metode empirik Arps yang telah
dikenal. Laju penurunan produksi setiap sumur produksi dihitung dan dianalisa pengaruh dilakukannya
program re-injeksi terhadap sumur-sumur produksi di sekitar sumur injeksi. Evaluasi menunjukan
sumur-sumur produksi memiliki laju penurunan produksi yang beragam (0.2 48.11% /tahun) dengan
laju penurunan produksi lapangan rata-rata adalah 7.09% /tahun. Sumur 36, 37, dan 38 memberikan
efek positif sehingga operasinya dapat diteruskan atau dipertimbangkan untuk diaktifkan kembali.
Sumur 39 dan 40 lebih memberikan efek negatif. Pengoperasian sumur 41 dan 42 perlu
dipertimbangkan kembali setelah data yang lebih memadai tersedia. Area dengan permeabilitas rendah
di sekitar sumur 5 dan selatan sumur 4 dapat dipertimbangkan sebagai area injeksi untuk daerah
tenggara Lapangan X dalam memasok uap ke unit 60 MW yang baru.
Kata kunci: geothermal, penurunan produksi, program re-injeksi
Abstract
Production decline happened as X geothermal field being produced commercially since 1983. Well production
decline rate evaluation is performed in purpose of extending the field production time. The used method is wellknown Arps empiric method. Each well production decline rate is calculated and analyzed by how far re-injection
programs affect production wells performance around injection well. The evaluation shows different production
decline rate for each well in range 0.2 48.11 % /year and 7.09% /year average field production decline. Well 36,
37, and 38 give positive effect and so their operation can be still performed or considered. Well 39 and 40 give
negative effect. Well 41 and 42 operations have to be reevaluated if theres appropriate data already. Low
permeability area around well 5 and south well 4 can be considered as an injection area for south-east X Field site
in supplying the new 60 MW unit.
Keywords: geothermal, production decline, re-injection program
*) Mahasiswa Program Studi Teknik Perminyakan ITB
**) Dosen Pembimbing Program Studi Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung
I.
PENDAHULUAN
3.1
PADA
Metode Analisa
q = qi (1 + nDt )
( 1n ) ............................... (1)
q = qi e Dt ................................................. (2)
Dan untuk decline harmonik:
q=
qi
............................................. (3)
(1 + Dt )
Harga
n
yang
besar
menunjukan
kompressibilitas total dan saturasi gas yang
meningkat dan n > 1 berarti transien atau
transition flow.
Decline rate menunjukan seberapa besar
perubahan laju produksi setelah suatu periode
waktu tertentu dibandingkan dengan laju
produksi sebelum periode waktu tersebut.
Decline rate pada definisi di atas disebut juga
dengan effective decline rate dan dapat
didefinisikan sebagai:
D=
q1 q 2
............................................. (4)
q1
ln q1
q 2
D=
......................................... (5)
t
Wn =
(p
(p
)
)
2
p std
W ............................... (7)
2
p 2f
W
p =
C
2
+ p 2f ................................. (8)
karena
liquid
Analisa Data
2
Wn = C p 2 p std
............................. (10)
0
1
2
3
4
5
Pf
(ksca)
29
14.8
7.8
10
17.5
20
qsc
(t/h)
0
66.58
75.77
74.53
62.38
56.32
Pi2-Pwf2
Log
qsc
Log
(Pi2-Pf2)
621.96
780.16
741
534.75
441
1.82
1.88
1.87
1.80
1.75
2.79
2.89
2.87
2.73
2.64
C=
q sc
(P )
2 n
56.32
(441)0.529
= 2.248
W n
p = + p 2f
C
2
53.01 0.529
=
+ 13.562
2.248
= 577.09
= 24.023 Ksc = 23.56 bar
Selanjutnya dilakukan normalisasi pada
tekanan kepala sumur 15 bar dengan
menggunakan persamaan 10, sehingga didapat:
Wn = C ( p p
2
2
std
0.529
= 48.32 t / h
Semua proses tersebut di atas dilakukan untuk
semua data produksi harian tiap sumur. Hasil
normalisasi lalu dimasukan ke dalam program
yang disebutkan dalam metode analisa.
IV.
PENGARUH
PROGRAM
REINJEKSI
TERHADAP
PENURUNAN PRODUKSI SUMUR
4.1
Well
Decline
(/year)
2%
19
Decline
(/year)
7%
9%
20
2.4%
1.4%
21
8.3%
0.5%
22
3.7%
7%
23
1.7%
2%
24
5%
2.3%
25
2.3%
14%
26
31%
48%
27
18%
10
1.4%
28
11%
11
9%
29
5.6%
12
0.2%
30
3%
13
9.3%
31
7.7%
14
2.7%
32
2%
15
0.2%
33
13%
16
0.4%
34
1.7%
17
1.3%
35
9.3%
18
3.6%
Well
Pelaksanaan
dan
3.
V.
KESIMPULAN
1.
12
VI.
SARAN
13
Subskrip
i
= Initial
f
= Flowing
sc
= Standard condition
std
= Keadaan standar
2.
3.
4.
5.
6.
= Permeabilitas absolut, md
= Laju produksi awal
= Laju produksi pada waktu t
= Konstanta rate decline
= Eksponen rate decline
= Laju alir produksi yang telah
dinormalisasi
= Tekanan alir kepala sumur pada
keadaan standar
= Laju alir
= Tekanan statik reservoir
= Tekanan alir dasar sumur
= Waktu, hour
= Laju produksi pada keadaan standar
14
Geysers
Field.
Proceedings,
Seventeenth
Workshop
on
Geothermal Reservoir Engineering,
Stanford
University,
Stanford,
California, January 29 31, 1992.
7.
8.
9.
15
Gambar 17 Efek Injeksi Sumur 36 terhadap Annual ExponentialProduction Decline Sumur Produksi
Sekitarnya (Area A)
16
17
Gambar 23 Efek Injeksi Sumur 37 terhadap Annual ExponentialProduction Decline Sumur Produksi
Sekitarnya (Area B)
18
Gambar 26 Efek Injeksi Sumur 38 terhadap Annual ExponentialProduction Decline Sumur Produksi
Sekitarnya (Area C)
19
20
Gambar 32 Efek Injeksi Sumur 39 terhadap Annual ExponentialProduction Decline Sumur Produksi
Sekitarnya (Area D)
21
22
Gambar 38 Efek Injeksi Sumur 40 terhadap Annual ExponentialProduction Decline Sumur Produksi
Sekitarnya (Area E)
23
24
25
26