Eor Thermal Injection
Eor Thermal Injection
Eor Thermal Injection
UTS EOR
Perkiraan Radius Zona Pemanasan Pada Injeksi Thermal
Oleh
Bryan Axel
071001700026
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iiv
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I PENDAHULUAN
I.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya paper ini ialah untuk memperkirakan radius zona
pemanasan pada injeksi thermal dan mengetahui cara menghitung radius zona
panas yang menyebarnya.
I.4 Manfaat
Manfaat dari paper ini ialah dapat menghitung dan menganalis radius zona
panas yang terjadi pada injeksi thermal.
1
I.5 Batasan
Batasan masalah yang terdapat pada paper ini adalah sumber materi yang
didapatkan ialah paper yang dibuat oleh penulis lainnya.
2
BAB II PERKIRAAN RADIUS ZONA PEMANASAN PADA INJEKSI
THERMAL
3
zona panas dari jari-jari zona jenuh air panas.
Gambar 2.1 Cyclic steam stimulation process . Sumber: United States Department
of Energy.
4
II.2 Steam Flood and Steam-Assisted Gravity Drainage
Untuk meningkatkan recovery minyak berat dan bitumen, teknik SAGD
dikembangkan. Dalam teknik ini, dua sumur horizontal yang tidak rata dibor.
Wellbore bagian atas ditempati dengan aliran gas tekanan tinggi terus menerus.
Panas ini menyebabkan viskositas minyak turun dan memindakan minyak dari
sumur bagian atas ke sumur bagian bawah sampai keluar dari pompa. Karena
perpindahan panas telah terjadi dalam proses ini, uap yang disuntikkan akan
menciptakan "steam chamber". Uap dan gas lainnya terakumulasi di atas sumur
karena densitas yang lebih rendah dibandingkan dengan minyak dan mengisi
ruang kosong yang ditinggalkan oleh minyak. Assosiated gas membentuk ruang
insulasi di atas uap. Tidak ada uap yang diproduksi di sumur bagian bawah.
Aliran minyak dan air yang berlawanan arus dihasilkan oleh drainase gravitasi di
sumur bagian bawah. Cairan ini dipompa ke permukaan menggunakan cavity
pump yang sesuai untuk cairan kental yang mengandung padatan yang
tersuspensi.
5
BAB III METODOLOGI
Start
Tahap Pelaksanaan
End
3.1 Flowchart
6
BAB IV DISKUSI DAN PEMBAHASAN
7
memberikan perhatian yang lebih besar pada aspek transportasi panas dari
antarmuka (yang disebut bagian depan termal) antara zona panas dan dingin (Li
dan Chen, 2015; Sharma dan Gates, 2010; Akin, 2005; Reis, 1992; Butler, 1985).
Dengan menggambar "analogi" dengan masalah konduksi panas yang mapan
dalam zat padat bergerak (Ozisik, 1993; Carslaw dan Jaeger, 1959), para ahli teori
telah memodelkan perpindahan panas dalam proses injeksi uap reservoir sebagai
masalah batas bergerak, dengan persamaan diferensial parsial berikut (Alali et al.,
2009; Birrell, 2001; Reis, 1992; Closmann dan Smith, 1983)
𝜕2 𝜕𝑇 𝜕𝑇
𝑎 − 𝑣𝑠 =
𝜕𝑧 2 𝜕𝑧 𝜕𝑡
Yang merupakan sistem semi-infinite, memiliki penyelesaian :
𝑇−𝑇𝑟 1 𝑧−𝑣𝑠 𝑡 𝑣𝑠 𝑧 𝑧+𝑣𝑠 𝑡
= {𝑒𝑟𝑓𝑐 ( ) + exp ( ) 𝑒𝑟𝑓𝑐 ( )}
𝑇𝑠−𝑇𝑟 2 2√𝑎𝑡 𝑎 2√𝑎𝑡
untuk mendapatkan hubungan antara suhu depan dan permukaan air panas.
8
Meskipun Persamaan tersebut telah dikembangkan untuk masalah satu dimensi
linier, itu dapat dianggap kurang tepat untuk kasus radial juga. Persamaan yang
mirip dengan Persamaan :
𝑋𝑓
𝑈𝑇 = .𝜉
𝑓 ′ (𝑆𝑤 ). 𝑡
untuk kasus radial dapat ditulis sebagai :
(𝑟 2 (𝑡) − 𝑟𝑤2 )𝜉
= 𝑈𝑇
2𝑟𝑤 𝑓𝑠′
di mana r(t) adalah jari-jari transportasi air panas, dan rw adalah jari-jari sumur
bor. Oleh karena itu, pada setiap waktu radius zona panas dapat dihitung sebagai
fungsi radius yang diangkut dengan kecepatan front air panas.
Gambar 4.1 menggambarkan distribusi suhu sesaat setelah 100 hari
pemanasan terus menerus sementara Gambar-3 menggambarkan hasil yang sesuai
untuk proses konduksi-saja dan konduktif-konvektif pada saat yang bersamaan.
Dalam semua gambar yang disajikan, suhu tanpa dimensi dan jarak tanpa dimensi
masing-masing ditentukan oleh ekspresi berikut.
Gambar 4.1 Profil Temperatur Oleh Pemanasan MCC Sumber : Lawal (2016)
9
Gambar 4.2 Profil Temperatur Dibawah Pemanasan Konduktif-Konvektif dan
Konduksi Sumber : Lawal (2016)
𝑇−𝑇
𝑇𝐷 = 𝑇 −𝑇𝑟
𝑠 𝑟
𝑧
𝑍𝐷 =
𝐻
Perbandingan tiga profil pada Gambar. 4.1 dan 4.2 akan mengungkapkan
perbedaan mencolok dalam volume yang dipanaskan (diberikan sebagai area di
bawah masing-masing kurva); dengan MCC menghasilkan tingkat pemanasan
tertinggi sementara hanya konduksi adalah bentuk pemanasan paling lambat.
Kinerja unggul MCC dikaitkan dengan panas tambahan yang dilepaskan dari
kondensasi uap. Selain itu, incremental sensible heat karena konveksi (gerakan
uap) menjelaskan kinerja yang lebih baik dari pemanasan konduktif-konvektif dan
konduksi.
Selain perbedaan dalam volume yang dipanaskan seketika, pemeriksaan
kritis terhadap profil akan mengungkapkan kontras yang menarik. Seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 4.1, sebanyak empat "zona" yang berbeda dapat
diidentifikasi kapan saja. Meskipun kurang jelas pada Gambar 4.2, empat zona
masih jelas kecuali ketebalan relatifnya yang berbeda dari proses MCC,
menunjukkan bahwa ketebalan relatif berbagai zona dalam proses injeksi uap
10
dikendalikan oleh proses yang berlaku (konduksi dan konveksi). Zona ini terdiri
dari :
● A: condensation zone / region behind the front.
● B: convection zone.
● C: conduction zone.
● D: unperturbed zone.
11
BAB V KESIMPULAN
1. Dalam proses thermal recovery, front temperature dan hot water front
(atau uap) tidak berada pada posisi yang sama sehubungan dengan sumur
injeksi.
2. Dalam mekanisme termal di mana konveksi dominan, mis. Hot water
flooding, hot water front meningkat lebih cepat daripada temperature
front, dan karena laju injeksi meningkat, jarak antara kedua bidang ini
meningkat. Simulasi numerik perpindahan air panas (coreflood) minyak
dilakukan dan hasilnya sesuai dengan model analitik yang dikembangkan.
3. Hubungan analitik ditemukan antara temperature front dan saturation front
dalam tiga skenario yang berbeda. Karena saturation front (atau radius
zona saturasi oleh air panas) diketahui dari persamaan Buckley-Leverett,
jarak zona panas dapat diperkirakan.
4. Dalam aliran fluida konvektif ke bawah (mis. Hot water flooding di
inclined reservoir), perbedaan yang lebih besar antara saturation front air
panas dan temperature front ditemukan; sama halnya dalam aliran panas
dan air panas konvektif ke atas, jarak antara kedua bidang ini lebih kecil.
12
DAFTAR PUSTAKA
13