Makalah Industri Elektromagnetik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Listrik dalam era industri merupakan keperluan yang sangat vital.
Dengan adanya transformator keperluan listrik pada tegangan yang sesuai dapat
terpenuhi. Dahulu untuk membawa listrik diperlukan kuda. Kuda akan membawa
pembangkit listrik untuk penerangan lapangan ski. Seandainya transformator
belum ditemukan, berapa ekor kuda yang diperlukan untuk penerangan sebuah
kota. Fenomena pemindahan

listrik akan kamu dibahas dalam induksi

elektromagnetik.
Jika ada pembangkit listrik dekat rumahmu, coba diperhatikan.
Pembangkit listrik biasanya terletak jauh dari permukiman penduduk. Untuk
membawa energy listrik, atau lebih dikenal transmisi daya listrik, diperlukan
kabel yang sangat panjang. Kabel yang demikian dapat menurunkan tegangan.
Karena itu diperlukan alat yang dapat menaikkan kembali tegangan sesuai
keperluan. Dan kamu pasti melihat tabung berwarna biru yang dipasang pada
tiang listrik. Alat tersebut adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan
dan menurunkan tegangan.

B.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1

1. Apa arti Induksi Elekromagetik?


2. Bagaimana Penerapan Induksi Elektromagnetik?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui arti Induksi Elekromagnetik.
2. Mengetahui penerapan Induksi Elektromagnetik

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Gaya Gerak Listrik Induksi


Kelistrikan dapat menghasilkan kemagnetan. Menurutmu, dapatkah
kemagnetan menimbulkan kelistrikan? Kemagnetan dan kelistrikan merupakan
dua gejala alam yang prosesnya dapat dibolak-balik. Ketika H.C. Oersted
membuktikan bahwa disekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet
(artinya listrik menimbulkan magnet), para ilmuwan mulai berpikir keterkaitan
antara kelistrikan dan kemagnetan.

Gambar 21. Percobaan Michael faraday

Tahun

1821

Michael

Faraday

membuktikan

bahwa

perubahan

medan magnet dapat menimbulkan arus listrik (artinya magnet menimbulkan


istrik) melalui eksperimen yang sangat sederhana seperti yang ditunjukkanpada
gambar 2.1. Sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada kumparan
dapat menghasilkan arus listrik pada kumparan itu. Galvanometer merupakan
alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya arus listrik yang
mengalir. Ketika sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada
kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke kanan dan ke kiri. Bergeraknya
jarum galvanometer menunjukkan bahwa magnet yang digerakkan keluar dan
masuk pada kumparan menimbulkan arus listrik. Arus listrik bisa terjadi jika
pada ujung-ujung kumparan terdapat GGL (gaya gerak listrik). GGL yang terjadi
di ujung-ujung kumparan dinamakan GGL induksi. Arus listrik hanya timbul pada
saat magnet bergerak. Jika magnet diam di dalam kumparan, di ujung kumparan
tidak terjadi arus listrik.
Sehingga ditetapkan hukum Faraday yang berbunyi:
a. Jika sebuah penghantar memotong garis-garis gaya dari suatu medan magnetik
(fluks) yang konstan, maka pada penghantar tersebut akan timbul tegangan
induksi.
b. Perubahan fluks medan magnetik didalam suatu rangkaian bahan penghantar,
akan menimbulkan tegangan induksi pada rangkaian tersebut.

Persamaan Ggl induksi (Eind) yang memenuhi hukum Faraday adalah sebagai
berikut:
Tanda negatif berati sesuai dengan Hukum Lenz, yaitu Ggl Induksi selalu
membangkitkan arus yang medan magnetiknya berlawanan dengan sumber
perubahan fluks magnetik. Fluks Magnetik adalah kerapatan garis-garis gaya
dalam medan magnet, artinya fluks magnetik yang berada pada permukaan yang
lebih luas kerapatannya rendah dan kuat medan magnetik (B) lebih lemah,
sedangkan pada permukaan yang lebih sempit kerapatan fluks magnet akan kuat
dan kuat medan magnetik (B) lebih tinggi. Satuan internasional dari besaran fluks
magnetik diukur dalam Weber, disingkat Wb dan didefinisikan dengan, Suatu
medan magnet serba sama mempunyai fluks magnetik sebesar 1 weber bila
sebatang penghantar memotong garis-garis gaya magnetik selama satu detik
akan menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) sebesar satu volt.

2.2. Penyebab Terjadinya GGL Induksi


Ketika kutub utara magnet batang digerakkan masuk ke dalam
kumparan, jumlah garis gaya-gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan
bertambah banyak. Bertambahnya

jumlah garis- garis gaya ini menimbulkan

GGL induksi pada ujung-ujung kumparan. GGL induksi yang ditimbulkan


5

menyebabkan arus listrik mengalir menggerakkan jarum galvanometer. Arah


arus induksi dapat ditentukan dengan cara memerhatikan arah medan magnet
yang ditimbulkannya. Pada saat magnet masuk, garis gaya dalam kumparan
bertambah. Akibatnya medan magnet hasil arus induksi bersifat mengurangi garis
gaya itu. Dengan demikian, ujung kumparan itu merupakan kutub utara sehingga
arah arus induksi seperti yang ditunjukkan Gambar 2.1.
Ketika kutub utara magnet batang digerakkan keluar dari dalam
kumparan, jumlah garis-garis gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan
berkurang. Berkurangnya jumlah garis-garis gaya ini juga menimbulkan GGL
induksi

pada

ujung-ujung

kumparan.

GGL

induksi

yang

ditimbulkan

menyebabkan arus listrik mengalir dan menggerakkan jarum galvanometer. Sama


halnya ketika magnet batang masuk ke kumparan. pada saat magnet keluar
garis gaya dalam kumparan berkurang. Akibatnya medan magnet hasil arus
induksi bersifat menambah garis gaya itu. Dengan demikian, ujung, kumparan itu
merupakan kutub selatan. Ketika kutub utara magnet batang diam di dalam
kumparan, jumlah garis-garis gaya magnet di dalam kumparan tidak terjadi
perubahan (tetap). Karena jumlah garis-garis gaya tetap, maka pada ujung-ujung
kumparan tidak terjadi GGL induksi. Akibatnya, tidak terjadi arus listrik dan
jarum galvanometer tidak bergerak. Jadi, GGL induksi dapat terjadi pada kedua
ujung kumparan jika di dalam kumparan terjadi perubahan jumlah garis-garis
gaya magnet (fluks magnetik).
GGL yang timbul akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya
magnet dalam kumparan disebut GGL induksi. Arus listrik yang ditimbulkan

GGL induksi disebut arus induksi. Peristiwa timbulnya GGL induksi dan arus
induksi akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet disebut induksi
elektromagnetik.

2.3. Faktor yang Memengaruhi Besar GGL Induksi


Sebenarnya besar kecil GGL induksi dapat dilihat pada besar kecilnya
penyimpangan sudut jarum galvanometer. Jika sudut penyimpangan jarum
galvanometer besar, GGL induksi dan arus induksi yang dihasilkan besar.
Terdapat beberapa cara memperbesar GGL induksi. Ada tiga faktor yang
memengaruhi GGL induksi, yaitu :
a. kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan jumlah garis-garis gaya
magnet (fluks magnetik),
b. jumlah lilitan,
c. medan magnet

BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan masalahnya, kesmpulan yang dapat ditarik adalah


sebagai berikut:
a. Induksi Elekromagnetik adalah Peristiwa timbulnya GGL induksi dan arus
induksi akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet.
b. Penerapan Induksi elektronmagnetik terdapat pada dua alat yang hampir sama
bagian-bagiannya yaitu pada generator dan dynamo.

DAFTAR PUSTAKA

http://temonsoejadi.wordpress.com/2012/05/03/induksi-elektromagnetik/
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/eDU.KONTEN/edukasi.net/SMP/Fisika/Transfo
rmator/materi2.html
http://electricdot.wordpress.com/2011/11/02/transformator-ideal/
http://nhingz-anwar.blogspot.com/2012/11/dinamo.html
http://nhingz-anwar.blogspot.com/2012/11/generator.html
http://nhingz-anwar.blogspot.com/2012/11/transformator.html
http://id.scribd.com/doc/32040614/50/Transformator-Ideal
http://herrynurfajar.blogspot.com/2011/01/induksi-elektromagnetik.html

Anda mungkin juga menyukai