Pergaulan Bebas

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

PERGAULAN BEBAS

Diajukan Untuk Memenuhi


Tugas Bahasa Indonesia

Oleh:
1. NUR YUSUF EFFENDI

12.1.02.02.0129

Fakultas Ekonomi Manajemen

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI


Jl. Kh Achmad Dahlan 76. (0354) 771576 Kota Kediri 64112
Tahun 2013

PERGAULAN BEBAS

Bahasa Indonesia

Dosen Pembimbing :
Andika Dian A, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh :

1. NUR YUSUF EFFENDI

12.1.02.02.0129

Fakultas Ekonomi Manajemen 1-H

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI


Jl. Kh Achmad Dahlan 76. (0354) 771576 Kota Kediri 64112
Tahun 2013

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami semua, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul Pergaulan Bebas.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Andika Dian selaku dosen
kami yang telah membantu kami dalam penyelesaian tugas ini. Dan tidak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang telah membantu.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu,
untuk perbaikan dan menyempurnakan makalah ini, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat di harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang
berkepentingan, dan khususnya untuk para mahasiswa dapat menjadi referensi
dalam pengembangan wacana dalam bidang Pendidikan dari Pergaulan yang
benar.
Dan semoga dengan terselesaikannya tugas pembuatan makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami semua. Amin....

Kediri,
Penulis,

KELOMPOK 5

DAFTAR ISI

2013

Halaman
HALAMAN JUDUL MAKALAH ..................................................................... i
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
BAB I

PENDAHULUAN
I.1

Latar Belakang Masalah..................................................... 1

I.2

Rumusan Masalah.............................................................. 1

I.3 Tujuan dan Manfaat............................................................ 2

BAB II

BAB III

HASIL PEMBAHASAN
II.1

Pengertian Pergaulan Bebas............................................... 3

II.2

Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas............................... 4

II.3

Mengapa Pergaulan Bebas Dapat Terjadi di Remaja ........ 6

II.4

Dampak Dari Pergaulan Bebas.......................................... 7

II.5

Solusi Menyelesaikan Masalah Pergaulan bebas............... 8

II.6

Cara Pergaulan Yang Baik.................................................11

KESIMPULAN DAN SARAN


III.1

Kesimpulan........................................................................12

III.2

Saran..................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Dewasa ini remaja harus diselamatkan dari masa pergaulan globalisasi.
Karena dalam arti globalisasi ini ibaratnya kebebasan. Sehingga banyak
kebudayaan-kebudayaan yang asing yang masuk sementara budaya tersebut tidak
cocok dengan budaya kita. Sebagai contoh kebudayaan free sex itu tidak cocok
dengan kebudayaan kita . Pada saat ini kebebasan bergaul sudah sampai pada
tingkat yang mengkhawatirkan.
Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai
pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berpelukan mesra
aduhai tanpa mempedulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal
istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar bagi mereka merupakan salah
satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja
kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar.
Jiwa muda generasi bangsa

adalah tulang punggung negara, yang

diharapkan di masa depan mampu meneruskan kepemimpinan bangsa agar lebih


baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada
kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya
tentang pentingnya memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang
antara lain; minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lainlain, yang dapat menyebabkan terjangkitnya suatu penyakit yang membahayakan,
misalnya HIV/AIDS
I.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan bahwa :
1. Apakah pengertian dari pergaulan bebas?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas pada remaja?
3. Apa dampak dari pergaulan bebas?

I.3. Tujuan dan Manfaat

Dari rumusan masalah di atas, kami dapat menentukan tujuan penulisan sebagai
berikut :
1. Mengetahui solusi untuk menyelesaikan pergaulan bebas yang semarak
terjadi.
2. Generasi muda bangsa khususnya Mahasiswa dan semua pembaca
mengetahui arti, jenis-jenis, dan dampak pergaulan bebas, serta mereka tahu
betapa bahayanya pergaulan bebas.
3. Mengetahui cara bergaulan yang baik

BAB II

PEMBAHASAN
II.1.Pengertian Pergaulan Bebas
Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk
perilaku menyimpang, yang mana bebas yang dimaksud adalah melewati batasbatas norma yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di
lingkungan maupun dari media massa. Pergaulan bebas sering dikonotasikan
dengan sesuatu yang negatif seperti seks bebas, narkoba, kehidupan malam, dan
lain-lain. Pada hal pergaulan bebas yang sangat menyorot adalah pada free sex.
Sedangkan remaja adalah individu yang labil emosinya rentan tidak
terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. karena remaja adalah masa peralihan
dari kanak-kanak ke dewasa. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang
minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin
berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa .
Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang
berusia antara 16 tahun sampai dengan 24 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi
dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk
dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai
baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui
banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran
serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.
Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat
berbeda dengan pengertian pacaran di masa dulu. Akibatnya, di jaman ini banyak
remaja yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran,
anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak
hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan
kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan
pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus
berlangsung selamanya

II.2.Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas


Berdasarkan penelitian di sebuah desa di Indonesia, sekitar 60 hingga 80
persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Ancaman pola hidup
seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya
berkembang semakin serius. Namun tabel lebih menunjukan banyak nya seks
bebas di kalangan anak kos, karena kondisi yang jauh dari bimbingan orang
tuanya.
Kelompok remaja yang masuk ke dalam penelitian tersebut rata-rata
berusia 16-25 tahun, dan umumnya masih bersekolah di tingkat SLTA atau
Mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang
duduk di tingkat SLTP.
Seks pranikah, bisa meningkatkan resiko kanker mulut rahim. Jika
hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, resiko terkena penyakit
tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali lipat. Sekuat-kuatnya mental
seorang remaja untuk tidak tergoda pola hidup seks bebas, kalau terus-menerus
mengalami godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu saat
akan tergoda pula untuk melakukannya. Godaan semacam itu terasa lebih berat
lagi bagi remaja yang memang benteng mental dan keagamaannya tidak begitu
kuat. Saat ini untuk menekankan jumlah pelaku seks bebas terutama di kalangan
remaja bukan hanya membentengi diri mereka dengan unsur agama yang kuat,
juga dibentengi dengan pendampingan orang tua dan selektivitas dalam memilih
teman-teman. Karena ada kecenderungan remaja lebih terbuka kepada teman
dekatnya ketimbang dengan orang tua sendiri. Selain itu, sudah saatnya di
kalangan remaja diberikan suatu bekal pendidikan kesehatan reproduksi di
sekolah-sekolah, namun bukan pendidikan seks secara vulgar.
Pendidikan Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja bukan hanya
memberikan pengetahuan tentang organ reproduksi, tetapi bahaya akibat
pergaulan bebas, seperti penyakit menular seksual dan sebagainya yang di
timbulkan . Dengan demikian, anak-anak remaja ini bisa terhindar dari percobaan
melakukan seks bebas.
Dalam keterpurukan dunia remaja saat ini, anehnya banyak orang tua yang
cuek saja terhadap perkembangan anak-anaknya. Kini tak sedikit orang tua

dengan alasan sibuk karena jarang di rumah suka pergi lebih senang menitipkan
anaknya di baby sitter. Udah gedean dikit di sekolahin di sekolah yang mahal tapi
miskin nilai-nilai agama. Acara televisi begitu berjibun dengan tayangan yang
bikin gerah, Video klip lagu dangdut saja, saat ini makin berani pamer aurat dan
adegan-adegan yang bisa meningkatkan gairah para lelaki. Belum lagi tayangan
film yang bikin otak remaja teracuni dengan pesan sesatnya. Ditambah lagi,
maraknya tabloid dan majalah yang memajang gambar sekitar wilayah dada, dan
buka paha tinggi-tinggi, serta gambar yang tidak layak dilihat lainya. Konyolnya,
pendidikan agama di sekolah-sekolah ternyata tidak menggugah kesadaran remaja
untuk kritis dan inovatif.
Berikut ini di antara penyebab maraknya pergaulan bebas yang berada dekat
di lingkungan kita :
a. Sikap mental yang tidak sehat
Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga
terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak
sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang
lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan
emosi seperti pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan
tindakan keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh,
menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang
salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak, yang nantinya akan
membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang mereka biasa
jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal berdampak negatif,
contohnya dengan adanya pergaulan bebas.
b. Pelampiasan rasa kecewa
Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan kekecewaannya
terhadap orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu membebaskan,
sekolah yang memberikan tekanan terus menerus (baik dari segi prestasi
untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan peraturan yang terlalu
mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam
sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi,

dan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekelilingnya, terutama


pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam lingkungan hidupnya.
c. Kegagalan remaja menyerap norma
Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh
modernisasi yang sebenarnya adalah westernisasi.
II.3.Mengapa Pergaulan Bebas Dapat Terjadi Dikalangan Remaja
Apa sebenarnya faktor membuat orang untuk melakukan pergaulan bebas
itu sendiri? Menurut Dr.Soares: Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan
hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam
kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina
melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).
Bahkan Soares juga menyatakan pendapatnya tentang pergaulan bahwa itu
merupakan HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap
manusia tidak tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan
diskrriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia
harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma
budaya, serta norma bermsayarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan
bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia
tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Kurang perhatian orangtua, kurangnya penanaman nilai-nilai agama
berdampak pada pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang
melakukan hubungan suami istri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan dan
pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab
terjadilah aborsi. Seorang wanita lebih cendrung berbuat nekat (pendek akal) jika
menghadapi hal seperti ini.
Pada zaman modren sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada kondisi
sistem-sistem nilai, dan kemudian sistem nilai tersebut terkikis oleh sistem nilai
yang lain yang bertentangan dengan.

II.4.Dampak dari Pergaulan Bebas


Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya dugem (dunia
gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali
pemakaian narkoba. Ini identik sekali dengan adanya seks bebas.
Pergaulan di antara lelaki dan perempuan yang tidak terkawal akan
mendatangkan banyak kesan buruk kepada masyarakat. Contoh yang jelas dapat
dilihat dalam masyarakat barat yang rata-rata mengamalkan pergaulan bebas.
Sungguhpun dari aspek kebendaan mereka agak terkehadapan, namun dari aspek
kerohanian dan akhlak mereka jauh ketinggalan di belakang.
Antara kesan buruk daripada pergaulan bebas di antara lelaki dan perempuan ialah
II.4.1.

Pembuangan bayi

Remaja yang terlibat dalam pergaulan bebas akan menjalinkan hubungan di


luar nikah. Hal ini menyebabkan remaja perempuan mengandung sebelum
mempunyai suami sah ( melalui perbikahan yang sakral ) . Dalam situasi
tersebut, remaja yang hilang pegangan agama akan menjadi tidak
berperikemanusiaan lalu meninggalkan anak yang baru dilahirkan di tempattempat seperti tandas awam, tong sampah, tepi longkang dan sebagainya.
II.4.2.

Perceraian dan keruntuhan rumah tangga

Kebanyakan

pemudi-pemuda

yang

menikah

cepat

akibat

daripada

mengandung. Pembinaan rumahtangga tidak stabil kerana mereka masih belum


matang. Sekiranya sebelum proses, perkawinan pun sudah ada berbagai
halangan dan cabaran akibat pergaulan bebas, maka selepas menikah pun ia
tidak akan kekal lama. Institusi keluarga akan mudah hancur, walaupun hanya
disebabkan oleh perkara kecil. Ini dapat dilihat pada pertambahan kes
perceraian yang berlaku di Malaysia.
II.4.3.

Tersebarnya penyakit-penyakit yang membawa maut

Terdapat berbagai penyakit yang lahir disebabkan oleh hubungan bebas di


antara lelaki dan wanita, tidak pandang mental ataupun fisik. Antara penyakit
tersebut ialah AIDS. Penyakit ini bisa mengakibatkan maut dan obatnya masih
sukar ditemui.

II.5.Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas


Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan, penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat
membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi
walaupun kata-kata tersebut sering diucapkan tetap saja masih banyak remaja
yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain daripada solusi
di atas masih banyak solusi lainnya.

Solusi-solusi tersebut adalah sebagai


berikut:
1. Memperbaiki Cara Pandang
Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam
kenyataan, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak
memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga
apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya
dengan positif.
2. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup
Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi
serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam
kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
3. Jujur Pada Diri Sendiri

Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri
masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi
dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
4. Memperbaiki Cara Berkomunikasi
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina
hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap
kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang
baik dengan orang-orang di sekeliling kita.

5. Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan


Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu
menanamkan pertanyaan Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya
lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?
kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri
para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk
melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang
terkena HIV & AIDS nantinya.
6. Menanamkan Nilai Ketimuran
Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan
pentingnya nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan
dengan nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai
yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang.
Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan
dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda akan
berpikir seribu kali untuk terjun ke pergaulan bebas.
7. Banyak Beraktivitas Secara Positif
Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dijalankan. Pergaulan
bebas, biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak waktu longgar,

banyak waktu bermain, bermalam minggu. Nah, untuk mengantisipasi hal


tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat hal-hal positif perlu terus
dikembangkan. Misalnya dengan melibatkan anak muda dalam organisasiorganisasi sosial, menekuni hobinya dan mengembangkannya menjadi lahan
bisnis yang menghasilkan, maupun mengikuti acara-acara kreatifitas anak-anak
muda. Dengan demikian, waktu mudanya akan tercurahkan untuk hal-hal
positif dan sedikit waktu untuk memikirkan hal-hal negatif seperti pergaulan
bebas tersebut.

8. Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas


Dikalangan muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa jadi mereka
tidak tahu akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit kelamin
yang mematikan. Nah, sosialisasi hal ini. Informasi-informasi mengenai
bahaya yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas ini perlu terus disebarkan di
kalangan muda. Harapannya, mereka juga punya informasi sebagai bahan
pertimbangan akal sehatnya. Jika informasi tersebut belum didapatkan ada
kemungkinan mereka akan terus melakukan pergaulan bebas semau mereka.
Tapi, kalau informasi sudah didapatkan tapi mereka tetap nekad melakukan itu
persoalan lain lagi. Sepertinya perlu ada penanganan khusus, apalagi yang
sudah terang-terangan bangga melakukan pergaulan bebas.
9. Menegakkan Aturan Hukum
Bagi yang bangga tersebut, tak ada hal lain yang bisa menghentikan selain
adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa menjeratnya. Setidaknya
sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan dan dilaksanakan melalui
hokum yang berlaku di negara kita. Langkah ini sebagai benteng terakhir untuk
menyelamatkan

anak-anak

muda

dari

amoralitas

karena

pergaulannbebas yang lambat laun otomatis akan merusak bangsa ini.


10. Munakahat

perilaku

Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali. Inilah yang ditawarkan oleh
Islam sebagai salah satu solusi atas pergaulan bebas. Itulah beberapa hal yang
bisa dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergaulan bebas khususnya di
kalangan remaja.

II.6.Cara Pergaulan Yang Baik


Pergaulan yang baik sebenarnya gampang-gampang susah, yang jelas
tergantung dari tingkah laku kita sendiri. Kita harus banyak berkomunikasi
dengan orang-orang yang kita percayai atau keluarga kita sendiri. Dalam bergaul
yang sangat mempengaruhi adalah lingkungan sekitar. Ada pepatah yang
mengatakan masuk ke kandang kambing tapi jangan seperti kambing, begitu juga
dengan bergaul kita harus memperhatikan lingkungan sekeliling kita. Bagaimana
cara orang berperilaku yang baik. Gaya berbicara yang sopan dan santun dalam
bergaul tidak harus dengan cara ugal-ugalan atau ketenaran semata. Jadi yang
harus kita lakukan adalah jadi diri kamu sendiri bagaimana oarang disekeliling
kamu

merasa

nyaman saat

berkomunikasi dengan

kita.

Jadi

cobalah

memberanikan diri untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam isi hati kita.

BAB III
PENUTUP
III.1.

Kesimpulan
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia

sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan


orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan
(interpersonal relationship).
Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan,
sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan
melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar
manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama,
norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau
pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma
hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan
dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan
norma yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam
memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan
pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu
permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali.

Usaha untuk pencegahan sudah semestinya terus dilakukan untuk menyelamatkan


generasi muda kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa diandalkan untuk
kebaikan negara ke depan.
III.2.

Saran
Boleh bergaul dengan siapa saja , namun harus tidak menyalahi aturan dan

atau melewati batas-batas norma agama, susila, yang bisa mencelakakan diri
sendiri .

DAFTAR PUSTAKA

Fajar.2006.Kesehatan. Koran Fajar: makassar


Http://edwincool07.blogspot.com/2012/02/pergaulan-bebas.html Diakses pada
tanggal 25 Februari 2012
Muhammad, Maulana Zakariya.2005.Himpunan Amal.Ash-Shaff : Jogjakarta
Qardhawi, Yusuf Abdullah.1990.Bahaya Pergaulan Bebas.Jakarta : Media
Dakwah

Anda mungkin juga menyukai