Hukum Media Kini Dan Esok 1
Hukum Media Kini Dan Esok 1
Hukum Media Kini Dan Esok 1
: 9 - 24
Pendahuluan
Media massa merupakan komponen
penting dalam proses komunikasi massa.
Menurut Jalaluddin Rakhmat (1990 : 135)
media massa adalah media yang digunakan untuk
menyalurkan komunikasi kepada masyarakat
seperti pers, radio, televisi, film dan sebagainya.
Sebagai sarana komunikasi untuk penyebaran
informasi dan gagasan kepada publik, media
massa mempunyai peranan penting
dalam
kehidupan manusia di berbagai bidang seperti
bidang politik, ekonomi, budaya sosial dan
sebagainya.
Media senantiasa menjadi pusat
perhatian dalam membahas komunikasi massa.
Dennis Mc Quail (2000) menyebut media,
misalnya
merupakan
jendela
yang
memungkinkan kita dapat melihat apa yang ada
diluar lingkungan langsung kita, sebagai
penterjemah yang dapat membantu kita
memahami pengalaman baik langsung maupun
secara simbolik , sebagai landasan atau
pembawa informasi bagi para audiens dalam
menentukan sikap, sebagai rambu-rambu yang
yang memberikan instruksi dan arahan,
penyaring bagian-bagian dari pengalaman,
sekaligus menitikberatkan pada bagian yang lain,
sebagai cermin yang memantulkan bayangan kita
kembali pada kita sendiri dan sebagai penghalang
yang merintangi kebenaran itu sendiri. Melalui
media, pesan-pesan dapat disebarluaskan ke
berbagai penjuru, dapat
mempengaruhi,
sekaligus mencerminkan budaya masyarakat
dimana media tersebut hadir. Cara pandang
media dalam menyajikan realitas sangat
dipengaruhi
oleh
sistem
politik
yang
berlaku pada masanya. Hal ini dapat terlihat
dari hasil liputan media dalam mengangkat suatu
realitas sosial.
Pembahasan mengenai media massa
selalu dikaitkan dengan pers. Media massa
merupakan bagian dari pers itu sendiri.
Mengutip pendapat Oemar Seno Adji, pers
dalam arti luas memasukkan di dalamnya semua
media komunikasi massa yang memancarkan
fikiran dan perasaan seseorang baik secara
tertulis maupun lisan. Hal ini merupakan
*)
Social
Responsibility
yaitu
pertanggungjawaban
pemerintah
terhadap rakyat
Social
Control
yaitu
kontrol
masyarakat terhadap tindakan-tindakan
pemerintah
5. Sebagai Lembaga Ekonomi
Suatu perusahaan yang bergerak di
bidang pers dapat memanfaatkan keadaan
sekitarnya sebagai nilai jual sehingga pers
sebagai lembaga sosial dapat memperoleh
keuntungan maksimal dari hasil produksinya
untuk kelangsungan hidup lembaga pers itu
sendiri.
Bila dilihat dari posisinya sebagai
lembaga sosial , media massa berinteraksi
Pembahasan
PERJALANAN HUKUM MEDIA MASSA
DI INDONESIA
Sejarah perjalanan media massa di
Indonesia memperlihatkan adanya pasang surut
peran media massa Secara umum, sejarah
hukum media di Indonesia dalam kurun waktu
sekitar 1,5 abad sejak zaman Hindia Belanda
hingga era reformasi di abad ke-21 diwarnai
dengan ketentuan hukum yang mengekang
kebebasan media, khususnya kebebasan pers.
Meskipun terdapat pasang surut, namun secara
(Sinung)
umum pengekangan lebih menonjol daripada
kebebasannya.
Isi atau materi hukum media yang
pernah berlaku di Indonesia bisa dibedakan
dalam beberapa materi sebagai berikut
(http://gudangilmublooddy.blogspot.com/2010/04/sejarah-mediadan-sejarah-hukum-media.html) :
1. Hukum yang member kewenangan
penguasa untuk melakukan sensor
preventif. Sensor preventif adalah
sensor yang dilakukan sebelum sebuah
media diterbitkan.
2. Hukum
media
yang
memberi
kewenangan kepada penguasa untuk
menutup dan membredel sebuah
media.
3. Hukum
media
yang
member
kewenangan kepada penguasa untuk
mengeluarkan dan mencabut izin dan
sebaliknya juga mewajibkan media
untuk mendapatkan izin sebelum
menerbitakan medianya.
4. Hukum media yang berisi jaminan
kebebasan pers atau kebebasan media
Dilihat dari sifat peraturannya, sejarah
hukum media dapat dibagi dalam tiga periode
(Wiryawan :2007)
Pertama,
preventif.
periode
sensor
Kedua, periode
perizinan/pemberedelan.
Pada periode ini, hukum yang yang
berlaku adalah hukum yang mewajibkan media
untuk memperoleh izin terlebih dahulu sebelum
menerbitkan medianya. Bila tidak memiliki izin
atau melanggar ketentuan hukum (misalnya
melanggar ketertiban umum, menghina pejabat
negara, daan sebagainya) penguasa berwenang
menutup media.
(Sinung)
Bagaimana Hukum
Indonesia Esok ?
Media
di
Kesimpulan
Muis,A,
Daftar Pustaka
Bachsan Mustafa, sistem hukum Komunikasi
Massa Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1999
Critical Discourse Analysis terhadap Berita-berita
Politik. Jakarta: Granit. 2004
Hamad, Ibnu, Konstruksi Realitas Politik Dalam
Media Massa- Sebuah Studi
Hari
Wiryawan,
Dasar-Dasar
Hukum
Media,Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2007
http://gudangilmublooddy.blogspot.com/2010/04/sejarahmedia-dan-sejarah-hukum-media.html
diunduh pada 12-10-2011
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Remaja
Rosdakarya, bandung, 2000
Jurnalistik Hukum dan Komunikasi
Massa,Jakarta, Dharu Anutama, 1999