PKBRS Isi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, jumlah penduduk
Indonesia berjumlah 237,641,326 jiwa yang mengalami peningkatan sebesar
5,32% dari tahun 2007. Dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) sebesar
1,28% yang diperkirakan jumlah kelahiran di Indonesia sebesar 5 Juta jiwa per
tahun dan perkiraan angka keguguran sebesar 3,5 juta per tahun. Sedangkan
perkiraan persalinan yang terjadi di Rumah Sakit 20%, Bidan praktek swasta 30%
dan Puskesmas/Bidan Pedesaan 50%. Mengingat besarnya jumlah kelahiran per
tahun maka diperlukan upaya untuk mengendalikan kelahiran melalui
perencanaan keluarga dengan menggunakan kontrasepsi terutama setelah
melahirkan atau mengalami keguguran. Penggunaan kontrasepsi pasca persalinan
dan pasca keguguran memberikan kontribusi terhadap penurunan Angka Kematian
Ibu (AKI) dan pencapaian peserta KB Baru (PB) yang menjadi sasaran program
KB. Berdasarkan hasil pemantauan BKKBN terhadap pelayanan Keluarga
Berencana (KB) Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran di 22 Rumah Sakit (14
Provinsi) tahun 2008-2009, rata-rata yang ber-KB setelah bersalin dan keguguran
hanya 5-10%. Dengan kondisi tersebut, salah satu hal penting yang perlu
dilakukan adalah upaya optimalisasi Pelayanan Keluarga Berencana di Rumah
Sakit (PKBRS). Dimana Rumah Sakit merupakan salah satu tempat fasilitas
pelayanan kesehatan yang mempunyai peran besar untuk mengurangi Angka
Kematian Ibu (AKI), terlebih lagi setelah bersalin ibu langsung menggunakan
kontrasepsi pasca persalinan dengan tujuan akhir menurunkan AKI. Hal ini
dilakukan karena saat ini makin melemahnya pelayanan KB di Rumah Sakit milik
1

pemerintah dan swasta, yang berimbas pada makin banyaknya keluarga pasca
melahirkan yang tidak segera ikut program KB.
Disamping itu perlu dilakukan pula upaya terpadu untuk meningkatkan
cakupan Keluarga Berencana Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran oleh para
pengambil kebijakan, pengelola dan pelaksana program baik di tingkat Provinsi
maupun tingkat Kabupaten dan Kota.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan Keluarga Berencana Pasca
Persalinan dan Pasca Keguguran di RSUD Tani Dan Nelayan Kabupaten
Boalemo.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan cakupan pelayanan KB Pasca Persalinan dan Pasca
Keguguran di RSUD Tani dan Nelayan;
b. Meningkatkan pencapaian peserta KB baru Pasca Persalinan dan Pasca
Keguguran di RSUD Tani dan Nelayan.
c. Untuk memberikan pelayanan KB secara berkesinambungan pada semua
ibu pasca salin maupun pasca keguguran terutama bagi ibu yang belum
memakai alat kontrasepsi jangka panjang.

BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Letak Geografis
Kabupaten Boalemo merupakan salah satu Kabupaten pemekaran dari Kabupaten
Gorontalo pada tahun 1999, sebagaimana tertuang dalam Undang-undang No 32 tahun
2004 tentang Otonomi Daerah dan Undang-undang No 33 tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah maka, kemudian pada tahun
2003 Kabupaten Boalemo bagian barat yang terdiri dari beberapa kecamatan
memisahkan diri dan mendirikan satu kabupaten dengan nama Kabupaten Pohuwato.
Maka Kabupaten Boalemo sampai dengan saat ini mempunyai 7 kecamatan yaitu :
1. Kecamatan Paguyaman
2. Kecamatan Wonosari
3. Kecamatan Paguyaman Pantai
4. Kecamatan Dulupi
5. Kecamatan Tilamuta
6. Kecamatan Botumoito dan
7. Kecamatan Mananggu.

B. Gambaran Demografi
Tabel: 2.1
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan
Kabupaten Boalemo Tahun 2012

Sumber : BPS Kabupaten Boalemo Tahun 2012


Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik menunjukan jumlah penduduk
Kabupaten Boalemo Tahun 2012 sebanyak 132.076 jiwa yang terdiri dari Laki-laki
67.311 jiwa dan Perempuan 64.765 jiwa. Dilihat dari sebarannya jumlah penduduk
terbesar berada di Kecamatan Paguyaman sebanyak 30.353 jiwa, menyusul Kecamatan
Tilamuta 27.002 jiwa, Kecamatan Wonosari 25.076 jiwa, Kecamatan Dulupi 15.465 jiwa,
Kecamatan Botumoito 14.398 jiwa, Kecamatan Mananggu 11.778. jiwa dan jumlah
penduduk yang paling sedikit adalah Kecamatan Paguyaman Pantai 7.673 jiwa.
4

Grafik : 2.1
Diagram Proporsi Penduduk Laki-laki Dan Perempuan
Kabupaten Boalemo Tahun 2012

Sumber : BPS Kabupaten Boalemo Tahun 2012


Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa persentase Jumlah penduduk laki-laki
lebih besar dibandingkan dengan persentase jumlah penduduk perempuan.
C. Peta Lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Tani dan Nelayan

RSUD Tani dan Nelayan terletak di Kecamatan Tilamuta tepatnya di Desa Lamu
dengan batas geografis sebagai berikut:
-

Sebelah utara berbatasan dengan Jalan Trans Sulawesi

Sebelah timur berbatasan dengan lahan masyarakat

Sebelah selatan berbatasan dengan lahan masyarakat

Sebelah barat berbatasan dengan lahan masyarakat

D. Sejarah Singkat Rumah Sakit


RSUD Tani dan Nelayan dibangun pada tanggal 12 Oktober 2002, ditandai
dengan peletakkan batu pertama oleh Gubernur Gorontalo bersama unsur Muspida
Provinsi Gorontalo.
Bulan April 2004 dibentuk Tim Sepuluh yang lebih dikenal dengan Tim
Pengelola Persiapan Operasional Rumah Sakit, yang bertugas mengelola segala aset
rumah sakit dan mempersiapkan segala sesuatunya guna operasional rumah sakit.
Pada tanggal 2 Mei 2005 pengresmian operasional oleh Gubernur Gorontalo,
Pada tanggal 1 Mei 2006 diterbitkannya Perda Organisasi dan Tata Kerja RSUD Tani dan
Nelayan menjadi Instansi Badan Pemerintah Daerah dan berubah nama menjadi Badan
Pengelola RSUD Tani dan Nelayan Kabupaten Boalemo.
Pada tanggal 20 Juli 2007 diregistrasi di Departemen Kesehatan RI, untuk
memperoleh izin operasional yang menjadi landasan hukum operasional rumah sakit
dengan klasifikasi tipe C.
RSUD Tani dan Nelayan sejak persiapan sampai sekarang telah mengalami
beberapa kali penggantian kepemimpinan yaitu:

Dr. Tito EM. Bastiaan (Ketua Tim Pengelola Persiapan Pengoperasional RSUD-TN,
Maret 2004 s/d Desember 2004)

Dr. H. Muh. Jamal, MPH, AAAK (Ketua Tim Pengelola RSUD-TN, Januari 2005 s/d
April 2006)

Dr. Aniek Hartiwi, Sp.A (Kepala Badan Pengelola RSUD-TN Kabupaten Boalemo
(Mei 2006 s/d Oktober 2007)

Dr. Sukri Djakatara Sp.A (Kepala Badan Pengelola RSUD-TN Kabupaten Boalemo
Oktober 2007 s/d Februari 2012).

Dr. H. Muh. Jamal, MPH, AAAK (Kepala Badan Pengelola RSUD-TN Kabupaten
Boalemo Februari 2012 s/d sekarang)
Pada tahun 2008 RSUD Tani Nelayan mendapat piala Citra Pelayanan Prima dari

MENPAN sebagai supremasi tertinggi mutu pelayanan Rumah Sakit.


UndangUndang Republik Indonesia No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
pada pasal 20 ayat 3 dsebutkan bahwa Rumah Sakit publik yang dikelola Pemerintah
dan Pemerintah Daerah diselenggarakan berdasarkan pengelolaan Badan Layanan Umum
atau Badan Layanan Umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, maka pada awal tahun 2011 RSUD
Tani Nelayan mempersiapkan diri untuk beralih status dari SKPD biasa menjadi Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Tani dan Nelayan. Pada tanggal 9
November 2011, Tim Penilai BLUD yang diketuai Ibu Sekda, Dra. Hj. Olis Monoarfa,
MM merekomendasikan kepada Bupati Boalemo bahwa RSUD Tani Nelayan layak
berubah menjadi BLUD Penuh.
Pada tanggal 21 November 2011 Bupati Boalemo, DR. Ir. H.Iwan Bokings, MM,
meresmikan RSUD Tani Nelayan sebagai PPK-BLUD melalui keputusan Bupati
Boalemo Nomor 186 a tahun 2011 tentang penetapan status Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) pada Rumah Sakit Umum Daerah Tani dan
Nelayan.
Pada awal tahun 2012, RSUD Tani dan Nelayan berupaya untuk mempersiapkan
diri dalam mendapatkan pengakuan bahwa rumah sakit telah memenuhi standar
akreditasi rumah sakit yang meliputi : Administrasi dan Manajemen, Pelayanan Medis,
8

Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan dan Rekam Medis. Setelah melalui
tahapan bimbingan dan survey, maka pada tanggal 15 Juni 2012 Ketua Tim Komisi
Akreditasi Rumah Sakit (KARS) memberikan Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit kepada
RSUD Tani Dan Nelayan Boalemo. Sertifikat tersebut berlaku sampai tanggal 15 Juni
2015.
E. Visi Misi Rumah Sakit
a. VISI

Menjadi Rumah Sakit Umum dengan Mutu Pelayanan

Terbaik, setelah :
5 Tahun di Provinsi Gorontalo
10 Tahun di Sulawesi (Sulut, Sulteng dan Gorontalo)
15 Tahun di Indonesia Timur
(5 G, 10 S, 15 IT)

b. Misi
Melakukan Pelayanan Sesuai Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Tani dan Nelayan terakreditasi.
Mengutamakan pelayanan yang berazas pada patient safety
c. Filosofi : BISMILLAH yang mengandung akronim dari :
B = Benar/Jujur, dalam prosedur pengelolaan dan pelayanan
I

= Indah, dalam penampilan dan penataan RSUD-TN

S = Sopan/Sabar, melayani pasien/tamu RSUD-TN


M = Mandiri, dalam tugas yang di emban
I

= Ikhlas, menerima kritik dan saran


9

L = Loyal, terhadap tugas dan amanah


L = Luhur Budi, dalam perilaku lahir dan bathin
A = Adil, dalam pelayanan tanpa pilih kasih
H = Hati-Hati, menagani setiap pasien/pelayanan secara sendiri maupun secara
bersama-sama.
d. Motto :
Kami melayani dengan Senyum, Salam dan Sapa.
F. Struktur Organisasi
Berdasarkan Keputusan Direktur Badan Pengelola RSUD Tani dan Nelayan, No.
001 c Tahun 2012 Kab Boalemo tentang Penetapan Penanggung Jawab Program
Keluarga Berencana Rumah Sakit (PKBRS) Pelayanan KB Pasca Persalinan Dan Pasca
Keguguran, struktur organisasi diuraikan sebagai berikut:

1. Ketua Tim PKBRS


a. Tugas Pokok
Mengelola Aktivitas Pelayanan yang meliputi: Persiapan, Perencanaan,
Pelaksanaan, Pengarahan dan Evaluasi Pelayanan.
b. Wewenang Dan Tanggung Jawab
Wewenang :
Mengamati bawahan langsung dalam melaksanakan tugasnya
-

secara berkala dan memberikan penilaian


Memberikan pendapat, pengarahan, nasehat ataupun teguran

baik lisan maupun tulisan kepada bawahan


Menjaga Standar pelayanan ( SOP) kebijakan dan peraturan

agar terlaksana dengan baik


Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksana pelayanan
c. Uraian Tugas
10

Memberikan dan mengarahkan tugas pada petugas atau anggota tim agar
memberikan pelayanan berdasarkan kebutuhan pasien dan kebutuhan unit
serta mendokumentasikannya.
Yang perlu diperhatikan :
- Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan
- Membagi tugas dengan anggota tim
Memberikan penjelasan dan pada setiap anggota tim tentang tugas dan
masalah yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pelayanan;
Memberikan penjelasan, pengarahan, pujian, teguran tentang setiap

2.

tindakan pelayanan yang dilakukan oleh anggota timnya;


Supervisi dan evaluasi pelaksanaan pelayanan yang efektiv dan evisien;
Mengidentifikasi maslah pelayanan dan membantu dalam Pemecahannya;
Melakukan koordiansi dengan kantor BKKBN BOALEMO.
Sekretaris PKBRS
Tugas Pokok :
a. Menyusun rencana kegiatan sekretaris dalam rangka penerapan kebijakan
PKBRS berdasarkan Perundang- Undangan
b. Menyusun rencanan kebutuhan sumber daya berupa saran, prasarana, tenaga,
peralatan bahan dan kebutuhan lainnya sesuai prosedur dan ketentuan
peraturan Perundang Undangan
c. Mendistribusikan tugas sumber daya dan tanggung jawab kepada bidan
pelaksana
d. Menkoordinir bidan pelaksana serta para bawahan lainnya untuk menjalin
kerja sama yang sinergis dan harmonis dalam penyelenggaraan tugas
Sekretaris PKBRS
e. Memberikan petunjuk dan bimbingan tekhins bidan pelaksana dan para
bawahan lainnya dalam pelaksanaan tugas agar sesuai dengan renacana yang
diharapkan
f. Mengawasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas-tugas Sekretaris
PKBRS agar sesuai dengan Peraturan Perundang- Undangan yang berlaku
g. Mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan pelayanan;
h. Membuat hasil laporan kegiatan sebagai bahan informasi dan pertanggung
jawaban kepada atasan;
i. Melakukan koordinasi dengan kantor BKKBN BOALEMO dalam rangka
penerapan kebijakan kegiatan pelayanan.
11

3.

Pelaksana PKBRS
Tugas Pokok : Melaksanakan kegiatan pelayanan KB sesuai

dengan aturan dan

prosedur yang berlaku


Wewenang dan Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelayanan sesuai dengan tugas yang
diberikan oleh ketua Tim PKBRS

Uraian Tugas:
a. Menggunakan tekhnik dan prosedur dalam memberikan pelayanan yang
nyaman kepada pasien
b. Menyiapkan alat-alat dan membantu dokter selama pelayanan pasien.
c. Memberikan pelayanan sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh Ketua
Tim
d. Mengdekumentasikan semua kegiatan pelayanan
e. Membuat laporan hasil kegiatan pelayanan sebagai bahan informasi kepada
atasan

12

BAB III
SUMBER DAYA RUMAH SAKIT

A. Tenaga Medis, Paramedis Penunjang Medis dan Administrasi


I. Tenaga Medis
Tabel: 3.1
Data Tenaga Medis
RSUD-Tani Dan Nelayan Kab Boalemo
Tahun 2012

Sumber : Sub Bag Kepegawaian Tahun 2012


Tenaga Medis sesuai data di atas berjumlah 17 orang yang terdiri dari 2
orang dokter spesialis (Bedah dan Obsgyn), 1 orang dokter gigi, 14 orang dokter
umum, 7 orang diantaranya sementara mengikuti pendidikan spesialis yakni 1 orang
13

spesialis penyakit dalam, 1 orang spesialis kebidanan, 1 orang spesialis bedah, 2


orang spesialis anak dan 1 orang bedah ortopedi, selain itu 1 orang sementara
menempuh pendidikan S2 magister rumah sakit. RSUD-TN memiliki 1 orang dokter
spesialis (bedah) yang bekerja sebagai Staf Ahli Bidang Kesehatan di Pemda
Kab.Boalemo.
Dalam memenuhi standar spesialistik rumah sakit kelas C, RSUD Tani Dan
Nelayan Kabupaten Boalemo telah melakukan kerjasama dengan Kementrian
Kesehatan untuk dokter Spesialis Anak, Obsgyn, dan Anastesi. Selain itu ada pula
kerjasama dengan dokter perorangan yaitu dokter Spesialis Mata dan Spesialis
Interna yang bekerja paruh waktu 1 kali dalam seminggu.

II. Perawat Dan Bidan


Tabel: 3.2
Data Tenaga Paramedis
RSUD-Tani Dan Nelayan Kab Boalemo

14

Sumber : Sub Bag Kepegawaian Tahun 2012


Tenaga paramedis perawatan yang diuraikan pada

tabel 3.2. di atas

berjumlah 84 orang dengan jumlah perawat 66 orang, dan tenaga bidan 18 orang.
Dari 66 perawat yang ada tersebut didistribusikan ke berbagai ruangan rawat inap,
rawat jalan dan UGD. Bila dibandingkan dengan standar tenaga paramedis untuk
Rumah Sakit Kelas C, bahwa satu perawat/bidan sebanding dengan satu tempat
tidur, maka dengan kondisi tempat tidur yang berjumlah 68 dapat dikatakan bahwa
tenaga paramedis perawatan belum memenuhi standar .

III.Persentase Tenaga Kesehatan


Tabel: 3.3
Prosentase Tenaga Kesehatan
RSUD-Tani Dan Nelayan Kab Boalemo
Tahun 2012

15

Sumber : Sub Bag Kepegawaian Tahun 2012


Berdasarkan Tabel 3.3 diatas diketahui prosentase Tenaga Kesehatan yang
ada di RSUD Tani dan Nelayan yang tertinggi yaitu Tenaga Perawat dan Bidan yaitu
mencapai 58 %, Medis 11 %, Gizi 9 %, Tenaga Kesehatan Masyarakat 9 %, Tekhnis
Medis dan Keterapian Fisik 6.8 %, Tenaga Farmasi 6 %, dan yang terendah Tenaga
Sanitasi yaitu sebanyak 1 %..
B. Sarana Dan Prasarana
1.

Gedung
Rumah Sakit Umum Daerah Tani dan Nelayan telah memiliki sarana gedung yang
terdiri dari :
Gedung A : Gedung Administrasi
Gedung B : Gedung PoliPoliklinik
16

Gedung C : Gedung Central Medical Unit (CMU)


Gedung D : Gedung Perawatan 1 dan 2
Gedung E : Gedung Laundry
Gedung F : Gedung Kitchen
Gedung Perawatan 2 Lantai
Gedung Perawatan Isolasi
Gedung Perawatan VIP
Gedung UTD
Gedung Administrasi Pelayanan Medis
Gedung Serba Guna
Gudang Obat
Rudis Direktur 1 Unit
Rudis Dokter Ahli 4 Unit
Rudis Para Medis 2 Unit
2.

Alat Kesehatan
Sejak tahun 2002 telah disiapkan Alat Kesehatan yang dibutuhkan dalam
mengoperasionalkan Rumah Sakit ini secara optimal.

3.

Sarana Penunjang

17

Tabel 3.4
Daftar Sarana Penunjang RSUD TN
Tahun 2012

NO

SARANA PENUNJANG

JUMLAH

KONDISI

Mobil Ambulance

5 Unit

Baik

Mobil Jenazah

1 Unit

Baik

Mobil Operasional

6 Unit

Baik

Motor Operasional

10 Unit

Baik

Generator (Kapasitas Kecil)

3 Unit

Baik

Water Reservoar

2 paket

Baik

Incinerator

1 Unit

Baik

PABX

1 Paket

Baik

Website dan Internet

1 Paket

Baik

10

Wireles

1 Paket

Baik

11

Sound Sistem

1 Set

Baik

12

Sound Sistem Area

1 Set

Baik

13

Absensi Digital

2 Unit

Baik

14

IPAL

1 Paket

Baik

15

Genset (Kapasitas besar)

2 Unit

Baik

BAB IV
PELAYANAN KB DI RUMAH SAKIT

A. Program KB di RSUD Tani Dan Nelayan Boalemo


18

Pelayanan KB yang diselenggarakan di RS mencakup semua jenis alat/obat


kontrasepsi baik jangka pendek maupun jangka panjang, penanganan efek samping,
komplikasi, kegagalan, rakanisasi dan penanganan masalah kesehatan reproduksi.
Pelayanan KB terbagi menjadi beberapa klasifikasi layanan yaitu:
a. Pelayanan KB Lengkap adalah pelayanan KB yang meliputi pelayanan
(AKDR/IUD), pemasangan atau pencabutan implant, MOP (bagi yang
memenuhi persyaratan), serta penanganan efek samping dan komplikasi pada
tingkat tertentu sesuai kemampuan dan fasiltas/sarana yang tersedia.
b. Pelayanan KB Sempurna adalah pelayanan KB yang meliputi pelayanan KB
lengkap

dengan

MOW

(bagi

fasilitas

yang

memenuhi

persyaratan),penanganan kegagalan,dan pelayanan rujukan.


c. Pelayanan KB Paripurna adalah pelayanan KB yang meliputi pelayanan
kontrasepsi sempurna ditambah pelayanan rakanalisasi, penanganan masalah
kesehatan reproduksi dan sebagai pusat rujukan.
Ibu Pasca Persalinan yang tidak segera menggunakan kontrasepsi dapat
memberikan kontribusi cukup besar terhadap tingginya unmeet need (12,1%
berdasarkan mini survei 2009) dan meningkatnya resiko kehamilan tidak
diinginkan (KTD). Pelayanan KB di Rumah Sakit sangat potensial
memberikan sumbangan pencapaian target program KB nasional, dan
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI).
d. Capaian KB PP Dan PK
Berdasarkan Pencatatan dan Pelaporan dari SP2RS dan SIM RS RSUD Tani
dan Nelayan, bahwa trend persalinan pada tahun 2011 dan 2013 fluktuatif.
Pada tahun 2011 dan 2012 terjadi peningkatan dan menurun pada tahun 2013,
karena masih data capaian periode triwulan pertama, dimana terdapat 114
persalinan, sebagaimana yang diuraikan pada grafik berikut ini :

19

JUMLAH PERSALINAN
400

318

327

300
200

2011

2012

Triw I, 2013
114

100
0
Jumlah Persalinan

Dari grafik di atas menunjukkan bahwa jumlah persalinan pada tiga tahun
terakhir trendnya fluktuatif. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan sekitar 103 % dari
jumlah persalinan tahun 2011. Namun jumlah persalinan yang meningkat ini tidak
diimbangi dengan peningkatan pelayanan KB Paska persalinan, sehingga banyak
terjadi missed opportunity.

Pencapaian KB PP Dan PK

20

DATA LAYANAN KB PASCA SALIN DAN PASCA KEGUGURAN


TAHUN 2011
50

40

40

32

30
20
6

10
0

0IUD0

MOW
0

1
0
MOP
0

KONDOM
0
IMPLAT
0 0 SUNTIKAN

Pasca Salin

1
PIL0

2
Total

Pasca Keguguran

Dari grafik di atas menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap


penggunaan kontrasepsi KB masih rendah. Hal ini terlihat dari total jumlah
persalinan sebanyak 318, hanya 42 orang yang memilih untuk ber- KB. Adapun
metode yang paling banyak diminati adalah KB Suntikan baik pada Pasca
Persalinan maupun Pasca Keguguran.

21

DATA PELAYANAN PASCA PERSALINAN TAHUN 2012


151

160
140
120
100

73

80
60

36

30

40
20

0
0

0 0

0 0

Dari grafik di atas menunjukkan bahwa metode KB suntikan adalah yang


terbanyak diminati oleh ibu pasca salin dan yang paling rendah digunakan adalah
PIL. Bila dilihat dari data tahun 2011, nampak bahwa terjadi peningkatan yang
signifikan terhadap minat masyarakat yang memilih untuk menggunakan KB.

DATA LAYANAN PASCA PERSALINAN DAN PASCA KEGUGURAN TAHUN 2013


140
120

126

110

100
80
60
40

15

20 2

15

0
0

0 0 0

0 0

0 0

16

32

KB BARU/PP/ PK KB ULANG

Dari grafik di atas terlihat bahwa KB Pasca Salin tetap di dominasi oleh alat
kontrasepsi Suntikan. Tetapi tidak sedikit juga yang mau menggunakan MOW.
22

Sementara untuk KB ulang sangat meniingkat. Ini menandakan bahwa system


pelayanan KB di RSUD Tani Dan Nelayan sudah berjalan dengan baik.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pelayanan KB di RSUD Tani Dan Nelayan dari tahun ke tahun trendnya
menunjukkan peningkatan. Akan tetapi kesinambungan terhadap KB ulangan masih
perlu ditingkatkan melalui pemberian informasi secara kontinew terhadap semua
pengunjung yang ada di Rumah Sakit, terutama pemberian konseling yang berkualitas
terhadap semua ibu pasca salin maupun pasca keguguran, yang lebih diarahkan pada
alat kontrasepsi jangka panjang.
B. Saran
1. Untuk meningkatkan capaian KB Pasca salin maupun pasca keguguran, rumah
sakit khususnya di bagian pelayanan persalinan maupun pelayanan KB,
hendaknya menyediakan media promosi untuk semua jenis alat kontrasepsi,
sehingga masyarakat dengan mudah mengambil keputusan menjadi akseptor
KB.
2. Agar dilakukan pencatatan dan pelaporan secara berjenjang baik dari tingkat
Kabupaten dan tingkat provinsi.

23

24

Anda mungkin juga menyukai