Upaya Pelestarian Lingkungan Alam

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN ALAM

1.

2.

a)

b)

c)

a)
b)
c)
d)
e)

A. Upaya Manusia Dalam Melestarikan Alam


Banyak cara dan usaha yang bisa dilakukan manusia untuk melestarikan alam, beberapa
diantaranya adalah:
Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam
pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah
perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau
sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas
memerlukan udara. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat
antara lain:
Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita.Tanaman dapat
menyerap gas-gas yang berbahaya bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen
melalui proses fotosintesis. Di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga
kelembapan udara akan tetap terjaga.
Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran
hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap
merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu
upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri
yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di
atmosfer.Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan
di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga
mengakibatkan lapisan ozon menyusut
3. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa
diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Upaya yang
dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
Menerapkan sistem tebangtanam dalam kegiatan penebangan hutan.
Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengolahan
hutan.
4. Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut
dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut,
pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian
laut dan pantai. Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:

a) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
b) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut.
c) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
5. Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan,
dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan
gangguan dalam kehidupan.Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang
mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk
menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
a) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
b) Melarang kegiatan perburuan liar.
B. Dampak Ketidak Perdulian Terhadap Alam
Banyak dampak negatif yang ditimbulkan akibat tidak perduli dan memperhatikan
alam,diantaranya:
1) Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan
masalah tanah.
2) Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen
berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme.
3) rusak-nya lapisan ozon dan kadar gas rumah kaca di atmosfer, lebih cenderung disebabkan oleh
kenaikan gas CFC (gas buatan manusia) yang banyak digunakan dalam industri (karet,plastik
busa, AC dan alat pendingin lainnya).
4) Timbulnya pemanasan global, yang dampaknya sangat besar, dan akan menyebabkan terjadinya
perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.
Dan masih banyak dampak yang lain akibat ketidak perdulian terhadap lingkngan
alam,yang tidak sempat penulis ujarkan satu persatu.
PENTINGNYA EKOSISTEM HUTAN BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Hutan merupakan satu ekosistem yang sangat penting di muka bumi ini, dan sangat mempengaruhi
proses alam yang berlangsung di bumi kita ini. Ada 7 fungsi hutan yang sangat membantu kebutuhan
dasar basic needs kehidupan manusia, yaitu:
Hidrologis, hutan merupakan gudang penyimpan air dan tempat menyerapnya air hujan maupun
embun yang pada khirnya akan mengalirkannya ke sungai-sungai melalui mata air-mata air yang berada
di hutan. Dengan adanya hutan, air hujan yang berlimpah dapat diserap dan diimpan di dalam tanah dan
tidak terbuang percuma.
Melihat topografi Minahasa, bergunung-gunung dan terjal, sehingga banyak lahan-lahan kritis yang
mudah tererosi apabila datang hujan. Keberadaan hutan sangat berperan melindungi tanah dari erosi dan
longsor.
Hutan pula merupakan tempat memasaknya makanan bagi tanaman-tanaman, dimana di dalam
hutan ini terjadi daur unsur haranya (nutrien, makanan bagi tanaman) dan melalui aliran permukaan
tanahnya, dapat mengalirkan makanannya ke area sekitarnya. Bayangkan jika kita tak punya lagi dapur
alami bagi tanaman-tanaman sekitarnya ataupun bagi tanaman-tanaman air yaang ada di sungai-sungai,
maka bumi Minahasa akan merana.

Fungsi penting hutan lainnya adalah sebagai pengatur iklim, melalui kumpulan pohon-pohonnya
dapat memprduksi Oksigen (O2) yang diperlukan bagi kehidupan manusia dan dapat pula menjadi
penyerap carbondioksida (CO2) sisa hasil kegiatan manusia, atau menjadi paru-paru wilayah setempat
bahkan jika dikumpulkan areal hutan yang ada di daerah tropis ini, dapat menjadi paru-paru dunia. Siklus
yang terjadi di hutan, dapat mempengaruhi iklim suatu wilayah.
Hutan memiliki jenis kekayaan dari berbagai flora dan fauna sehingga fungsi hutan yang penting lagi
adalah sebagai area yang memproduksi embrio-embrio flora dan fauna yang bakal menembah
keanegaragaman hayati. Dengan salah satu fungsi hutan ini, dapat mempertahankan kondisi ketahanan
ekosistem di satu wilayah.
Hutan mampu memberikan sumbangan hail alam yang cukup besar bagi devisa negara, terutama di
bidang industri, selain kayu hutan juga menghasilkan bahan-bahan lain seperti damar, kopal, terpentein,
kayu putih, rotan serta tanaman-tanaman obat.
Hutan juga mampu memberikan devisa bagi kegiatan turismenya, sebagai penambah estetika alam
bagi bentang alam yang kita miliki.
C. BEBERAPA PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA
1.

Cukup banyaknya kerusakan lingkungan yang terjadi.

2.

Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya lingkungan hidup.

3.

Kurangnya peralatan pengolah lingkungan di indonesia.

4.

Kurangnya pengawasan dari pemerintah pusat maupun daerah.

D. BENTUK KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP


Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu:
1.

Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan
dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi
Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya,
merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a.

Letusan gunung berapi


Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat
keluar melalui puncak gunung berapi.
Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:

1.

Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.

2.

Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.

3.

Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.

4.

Gas yang mengandung racun.

5.

Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
b.

Gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan
magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar
samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat
memprediksikan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan
gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung
maupun tidak langsung, di antaranya:
1.

Berbagai bangunan roboh.

2.

Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.

3.

Tanah longsor akibat guncangan.

4.

Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.

5.

Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
c.

Angin topan

Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan
bertekanan rendah.
Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin
topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi.
Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan,
bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan
tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain
disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi,
termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting
beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
1.

Merobohkan bangunan.

2.

Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.

3.

Membahayakan penerbangan.

4.

Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.


2.

1.

Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:

Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan
industri.

2.

Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam
menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.

3.

Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.


3.

Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa

dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:


1.

Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).

2.

Perburuan liar.

3.

Merusak hutan bakau.

4.

Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.

5.

Pembuangan sampah di sembarang tempat.

6.

Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).

7.

Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

UPAYA PELESTARIAN
Pelestarian lingkunagn hidup yang dilakukan di Indonesia mengacu pada UU No.23 1997. UU ini
berisi tentang rangkaian upaya untuk melindungi kemampuanlingkungan hidup terhadap terhadap
tekanan perubahan dan dampak negative yang ditimbulkan suatu kegiatan. Upaya ini dilakukan agar
kekayaan sumberdaya alam yang ada dapat berlanjut selama ada kehidupan.
1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
1.

Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.

2.

Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan

Hidup.
3.

Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa

Mengenai Dampak Lingkungan).


4.

Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan,


Tujuan pokok Badan Pengendalian Lingkungan:

1.

Menanggulangi kasus pencemaran.

2.

Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).

3.

Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).

4.

Mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah


Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup
antara lain:
a.

Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)

Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau
penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau
pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu
menghambat laju aliran air hujan.
b.

Pelestarian udara

Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara


tetap bersih dan sehat antara lain:
1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi
oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga
produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air,
sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan
maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan
penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan
emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan,
serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer
Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai
produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan
lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi,

karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari.
Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu
udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
c.

Pelestarian

hutan

Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:


1.

Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.

2.

Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.

3.

Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.

4.

Menerapkan sistem tebangtanam dalam kegiatan penebangan hutan.

5.

Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.

6.

Ikut berpartisipasai dalam kegiatan pecinta alam.

7.

Memasok peralatan yang canggih.

8.

Melakukan penyuluhan pada masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup.


d.

Pelestarian

laut

dan

pantai

Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1.

Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.

2.

Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang
merupakan habitat ikan dan tanaman laut.

3.

Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.

4.

Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.


e.

Pelestarian

flora

dan

fauna

Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1.

Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.

2.

Melarang kegiatan perburuan liar.

3.

Menggalakkan kegiatan penghijauan.

KESIMPULAN
1.

Kita sebagai generasi muda yang baik harus bnikut serta dalam upaya melestarikan lingkungan

karena lingkungan adalah tempat dimana kita hidup.


2.

Dengan melestarikan lingkungan berarti kita telah menyelamatkan beribu bahkan berjuta juta

nyawa. Karena banyak nyawa yang melayang itu banyak disebabkan adanya kerusakan lingkungan.
3.

Lingkungan hidup merupakan tempat berinteraksi makhluk hidup yang membentuk suatu

system jaringan kebutuhan, yaitu: jenis dan jumlah masing- masing unsur lingkungan, interaksi antar
unsur dalam lingkungan hidup, perilaku dan konndisi unsur lingkungan hidup dan factor material, seperti
suhu dan cahaya.
4.

Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup

segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi
secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. Lawan dari lingkungan hidup

adalah lingkungan buatan, yang mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang banyak
dipengaruhi oleh manusia.
5.

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun

lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga
kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai