Makalah geoXI

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH GEOGRAFI

KELOMPOK TAIGA XI IPS 2


• Rizky Situmorang
• Ferry Gunawan
• Muzhaffar Thoriq
• Verdo Gumarang
• Intan Shafira
• Syarifah Juliana
Makalah Pelestarian Lingkungan Hidup
BAB I
PENDAHULUAN

A. “PENTINGNYA EKOSISTEM HUTAN BAGI KEHIDUPAN


MANUSIA”
Hutan merupakan satu ekosistem yang sangat penting di muka
bumi ini, dan sangat mempengaruhi proses alam yang
berlangsung di bumi kita ini. Ada 7 fungsi hutan yang sangat
membantu kebutuhan dasar “basic needs” kehidupan manusia,
yaitu:
Hidrologis, hutan merupakan gudang penyimpan air dan tempat
menyerapnya air hujan maupun embun yang pada khirnya akan
mengalirkannya ke sungai-sungai melalui mata air-mata air yang
berada di hutan. Dengan adanya hutan, air hujan yang berlimpah
dapat diserap dan diimpan di dalam tanah dan tidak terbuang
percuma.
Melihat topografi Minahasa, bergunung-gunung dan terjal,
sehingga banyak lahan-lahan kritis yang mudah tererosi apabila
datang hujan. Keberadaan hutan sangat berperan melindungi
tanah dari erosi dan longsor.
Hutan pula merupakan tempat memasaknya makanan bagi
tanaman-tanaman, dimana di dalam hutan ini terjadi daur unsur
haranya (nutrien, makanan bagi tanaman) dan melalui aliran
permukaan tanahnya, dapat mengalirkan makanannya ke area
sekitarnya. Bayangkan jika kita tak punya lagi dapur alami bagi
tanaman-tanaman sekitarnya ataupun bagi tanaman-tanaman air
yaang ada di sungai-sungai, maka bumi Minahasa akan merana.
Fungsi penting hutan lainnya adalah sebagai pengatur iklim,
melalui kumpulan pohon-pohonnya dapat memprduksi Oksigen
(O2) yang diperlukan bagi kehidupan manusia dan dapat pula
menjadi penyerap carbondioksida (CO2) sisa hasil kegiatan
manusia, atau menjadi paru-paru wilayah setempat bahkan jika
dikumpulkan areal hutan yang ada di daerah tropis ini, dapat
menjadi paru-paru dunia. Siklus yang terjadi di hutan, dapat
mempengaruhi iklim suatu wilayah.
Hutan memiliki jenis kekayaan dari berbagai flora dan fauna
sehingga fungsi hutan yang penting lagi adalah sebagai area yang
memproduksi embrio-embrio flora dan fauna yang bakal
menembah keanegaragaman hayati. Dengan salah satu fungsi
hutan ini, dapat mempertahankan kondisi ketahanan ekosistem
di satu wilayah.
Hutan mampu memberikan sumbangan hail alam yang cukup
besar bagi devisa negara, terutama di bidang industri, selain kayu
hutan juga menghasilkan bahan-bahan lain seperti damar, kopal,
terpentein, kayu putih, rotan serta tanaman-tanaman obat.
Hutan juga mampu memberikan devisa bagi kegiatan turismenya,
sebagai penambah estetika alam bagi bentang alam yang kita
miliki.
BAB II
PERMASALAHAN

A. BEBERAPA PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DI


INDONESIA
1. Cukup banyaknya kerusakan lingkungan yang terjadi.
2. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya
lingkungan hidup.
3. Kurangnya peralatan pengolah lingkungan di indonesia.
4. Kurangnya pengawasan dari pemerintah pusat maupun
daerah.

B. BENTUK KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP


Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan
hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak
melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya
lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang
memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta
gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan
sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam
sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan
lingkungan hidup antara lain:
a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut
bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak
gunung berapi.
Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain
berupa:
1. Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2. Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3. Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4. Gas yang mengandung racun.
5. Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa
perumahan, dan lain-lain.
b. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan
karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas
gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan
lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa
intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat
memprediksikan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih
dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat
gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat
langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
1. Berbagai bangunan roboh.
2. Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3. Tanah longsor akibat guncangan.
4. Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
5. Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan
tsunami (gelombang pasang).

c. Angin topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang
bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah.
Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu
udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara
di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang
biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas,
sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin
topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru
dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan
bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain
disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang
menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar
terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan
angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup dalam bentuk:
1. Merobohkan bangunan.
2. Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
3. Membahayakan penerbangan.
4. Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan
kapal.

Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor


manusia, antara lain:
1. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan
suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
2. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau
sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah
aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
3. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari
rusaknya hutan.

Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun


tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan
hidup antara lain:
1. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
2. Perburuan liar.
3. Merusak hutan bakau.
4. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
5. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
6. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
7. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar
batas.

BAB III
UPAYA PELESTARIAN

Pelestarian lingkunagn hidup yang dilakukan di Indonesia


mengacu pada UU No.23 1997. UU ini berisi tentang rangkaian
upaya untuk melindungi kemampuanlingkungan hidup terhadap
terhadap tekanan perubahan dan dampak negative yang
ditimbulkan suatu kegiatan. Upaya ini dilakukan agar kekayaan
sumberdaya alam yang ada dapat berlanjut selama ada
kehidupan.
1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
- Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang
mengatur tentang Tata Guna Tanah.
-Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
- Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986,
tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).

Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian


Lingkungan, dimana tujuan pokok Badan Pengendalian
Lingkungan adalah:

-Menanggulangi kasus pencemaran.


-Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
-Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan
(AMDAL).
-Mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat


Bersama Pemerintah
Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan
dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain:
a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara
menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan
kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk
daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring
perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu
menghambat laju aliran air hujan.
b. Pelestarian udara
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap
bersih dan sehat antara lain:
1). Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di
sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi
manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses
fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman
lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang,
di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga
kelembapan udara akan tetap terjaga.
2) . Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa
pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran
mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong
asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di
perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan
emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan
bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan
filter pada cerobong asap pabrik.
3). Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia
yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang
digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta
dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang
dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan
lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer
yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu
memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang
dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan
akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya
suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin
menipisnya lapisan ozon di atmosfer.

c. Pelestarian hutan
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2. Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4. Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan
penebangan hutan.
5. Menerapkan sanksi berat bagi mereka yang melanggar
ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
6. Ikut berpartisipasai dalam kegiatan pecinta alam.
7. Memasok peralatan yang canggih.
8. Melakukan penyuluhan pada masyarakat akan pentingnya
lingkungan hidup.

d. Pelestarian laut dan pantai


Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat
dilakukan dengan cara:
1. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali
tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar
pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat
ikan dan tanaman laut.
3. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya
dalam mencari ikan.
4. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

e. Pelestarian flora dan fauna


Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan
fauna di antaranya adalah:
1. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2. Melarang kegiatan perburuan liar.
3. Menggalakkan kegiatan penghijauan.

BAB IV
KESIMPULAN

Kita sebagai generasi muda yang baik harus bnikut serta dalam
upaya melestarikan lingkungan karena lingkungan adalah tempat
dimana kita hidup.
Dengan melestarikan lingkungan berarti kita telah
menyelamatkan beribu bahkan berjuta juta nyawa. Karena
banyak nyawa yang melayang itu banyak disebabkan adanya
kerusakan lingkungan.
“Lingkungan hidup” merupakan tempat berinteraksi makhluk
hidup yang membentuk suatu system jaringan kebutuhan, yaitu:
jenis dan jumlah masing- masing unsur lingkungan, interaksi
antar unsur dalam lingkungan hidup, perilaku dan konndisi
unsur lingkungan hidup dan factor material, seperti suhu dan
cahaya.
“Lingkungan hidup”, sering disebut sebagai lingkungan, adalah
istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup
di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi
secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan.
Lawan dari lingkungan hidup adalah lingkungan buatan, yang
mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang banyak
dipengaruhi oleh manusia.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya.
Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas
memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum,
menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai