RPP Laju Reaksi (Kemolaran)
RPP Laju Reaksi (Kemolaran)
RPP Laju Reaksi (Kemolaran)
(RPP)
I.
II.
Standar Kompetensi
Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
V.
VI.
Indikator
1. Menjelaskan dan menentukan kemolaran suatu larutan.
2. Menjelaskan konsep laju reaksi.
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan dan menentukan kemolaran suatu larutan.
2. Siswa dapat menjelaskan konsep laju reaksi.
Materi Pelajaran
1. Kemolaran.
2. Laju Reaksi.
1. Kemolaran
Molaritas atau kemolaran merupakan sutau kepekatan atau konsentrasi dari
suatu larutan. Molaritas didefinisikan sebagai banyaknya mol zat terlarut dalam satu
liter larutan.
Molaritas dapat dituliskan dengan rumus sebgai berikut:
n
V
M=
atau M =
dimana : M = Molaritas
n = mol zat
V = volume larutan
Contoh :
Ca(OH)2 sebanyak 7,4 gram dilarutkan kedalam 2 liter air. Tentukan molaritas
larutan jika diketahui Mr Ca(OH)2 = 74
Jawab :
Diketahui : massa (m)
= 7,4 gram
: M = ......?
Penyelesaian :
Mol =
Molaritas =
= 0,1 mol
a) Pengenceran Larutan
Dalam pengenceran larutan berarti kita memperkecil konsentrasi larutan
dengan jalan menambahkan sejumlah tertententu pelarut. Pengenceran menyebabkan
volume dan kemolaran larutan beruabah, tetapi jumlah zat terlarut tidak berubah.
Oleh karena pengenceran tidak mengubah jumlah mol zat terlarut, maka
n1 = n2
atau
V1 . M1 = V2 . M2
dimana : V1
V2
M1
M2
Contoh :
Suatu larutan NaOH memiliki volume 100 ml dengan konsentrasi 0,5 M jika larutan
tersebut diencerkan menjadi 0,2 M, berapakah volume air yang harus ditambahkan ?
Jawab :
Diketahui : V1 = 100 ml
M1 = 0,5 M
M2 = 0,2 M
Ditanya :
V2 = .... ?
Jawab :
V1 . M1
V2 . M2
100 . 0,5 =
V2 . 0,2
50 =
V2 . 0,2
50
0,2
V2 =
V2 =
250
Pencampuran Larutan
Konsep pencampuran hampir sama dengan pengenceran larutan, perbedaanya
pada pencampuran suatu larutan dicampurkan dengan konsentrasi larutan yang
berbeda.
Persamaan yang dapat digunakan adalah : V1. M1 + V2 . M2 = V3. M3
Dimana :
V1 dan V2
V3
Contoh :
Ani mencoba membuat larutan dengan mencampurkan larutan HCl 2 M dengan
larutan HCl 0,5 M yang volumenya masing-masing 50 ml. Berapakah kemolan
larutan tersebut ?
Jawab :
V1 = 50 ml
V2 = 50 ml
V3 = 100 ml
M1 = 2 M
M2 = 0,5 M
M3 = ?
Sehingga :
V1. M1 + V2 . M2 = V3. M3
50 ml . 2 M + 50 ml . 0,5 M = 100 ml . M3
100 M + 25 M = 100 M3
125 M = 100 M3
M3 = 1,25 M
M=
x 10 x k
mm
dimana :
k
mm
=
=
=
=
kemolaran
massa jenis
kadar (% massa)
massa molar (gram/mol)
Contoh :
Membuat 250 ml H2SO4 4 M dari asam sulfat 98%, massa jenis 1,8 kg. L-1.
Cara kerja pembuatan larutan sebagai berikut.
1. Menyiapkan alat dan bahan, yaitu labu ukur 250 ml, gelas kimia 250 ml,
pipet ukur, asam sulfat pekat, dan akuades.
2. Menghitung volum asam sulfat pekat yang diperluakn.
Kemolaran asam sulfat pekat :
M=
x 10 x k
mm
1,8 x 10 x 98
98
= 18 mol . L-1
V2 . M2
V1 . 18
250 . 4
V1
55,55 ml
4. Memasukkan asam sulfat pekat tersebut kedalam labu ukur 250 ml yang
sebelumnya telah berisi air kira-kira 100 ml.
5. Menambah akuades ke dalam labu ukur tadi hingga volum tepat 250 ml.
Larutan dikocok agar menjadi homogen dan kemudian pindahkan ke botol
penyimpanan.
2. Laju Reaksi
Reaksi kimia berlangsung dengan kecepatan berbeda-beda. Meledaknya
petasan, adalah contoh yang berlangsung dalam waktu singkat. Proses perkaratan
besi dan pematangan buah di pohon merupakan peristiwa kimia yang berlangsung
sangat lambat. Reaksi kimia selalu berkaitan dengan perubahan dari suatu pereaksi
(reaktan) menjadi hasil reaksi (produk), yang dinyatakan dengan persamaan reaksi.
Pereaksi (reaktan) hasil reaksi (produk)
Pengertian Laju Reaksi
Untuk lebih memahami laju reaksi dapat dilihat pada suatu proses sederhana
yang dinyatakan dengan persamaan reaksi.
A + B AB
Zat A dan B merupakan pereaksi (reaktan) dan telah ada saat permulaan,
sedangkan zat AB merupakan hasil reaksi (produk) dan belum ada saat permulaan.
Saat zat A dan zat B bereaksi, zat AB mulai terbentuk. Saat reaksi berlangsung,
jumlah zat A dan zat B semakin lama semakin berkurang dan jumlah zat AB semakin
lama akan semakin bertambah. Jadi, saat reaksi berlangsung, konsentrasi zat AB
sebagai produk akan bertambah besar, sedangkan konsentrasi zat A dan zat B sebagai
reaktan akan bertambah kecil. Laju reaksi dapat digambarkan dengan grafik sebagai
berikut:
Jadi, laju reaksi dapat didefinisikan sebagai laju berkurangnya konsentrasi zat
pereaksi (reaktan) atau laju bertambahnya konsentrasi zat hasil reaksi (produk) untuk
setiap satuan waktu.
Laju reaksi menyatakan besarnya perubahan konsentrasi zat pereaksi atau zat
produk per satuan waktu, dengan kata lain, laju reaksi juga menyatakan seberapa
cepat atau seberapa lambat suatu proses dapat berlangsung.
V 2=
[x ] mol/ L
=
t
detik
Keterangan
:v
= laju reaksi
[x]
t = perubahan waktu
Apabila memperhatikan reaksi A + B
laju reaksi sebagai berikut.
v A=
v AB =
[
A]
[ B] (-) artinya semakin
Tanda
atauvnegatif
B=
t
t
berkurangnya konsentrasi reaktan
A dan B dalam waktu tertentu.
Tanda positif (+) artinya semakin
bertambahnya konsentrasi produk
AB dalam waktu tertentu.
+ [ AB ]
t
Contoh soal:
1. Apabila 24 gram logam Fe bereaksi dengan 500 mL HCl dan massa Fe berkurang
menjadi 10 gram selama 4 menit, berapa laju reaksi logam Fe ?
Jawab:
Massa Fe yang bereaksi = massa Fe mula-mula massa Fe sisa
= (24 10) gram = 14 gram
mol Fe=
M=
massa Fe 14
= =0,25mol
Ar Fe
56
mol Fe
0,25
=
=0,5 M
volume larutan 0,5
v Fe=
[Fe] 0,5
=
=2,083 x 103 M /detik
t
240
Waktu
(detik)
0
50
150
1
0,000
2
0,012
3
0,036
Tentukan laju reaksi C .
Jawab:
[C ]=[C]2 [C] 1 =0,012 0,000 = 0,012 M
t = t2 t1 = 50 0 = 50 detik
vC =
+ [C] +0,012
=
=+0,00024 M /detik atau 2,4 x 104 M /detik
t
50
Jadi, laju reaksi untuk C adalah 0,00024 M/detik. Laju reaksi tersebut merupakan
laju reaksi rata-rata.
Untuk membandingkan laju reaksi pada masing-masing komponen, perhatikan reaksi
dibawah ini.
A + B
C + D
Berdasarkan reaksi tersebut, laju reaksinya sebagai berikut.
[ A ] [ B] [C ] [ D]
v A : v B :v C :v D=
=
=
=
t
t
t
t
Pada perbandingan tersebut, tanda + (positif) atau (negatif) tidak dituliskan karena
tanda itu hanya menunjukkan perubahan konsentrasi. Harga
bernilai sama
untuk setiap perubahan. Jika perbandingan laju reaksi setara dengan perbandingan
konsentrasi dan konsentrasi berbanding terbalik dengan koefisien, maka laju reaksi
akan berbanding terbalik dengan koefisien.
Reaksi : aA + bB
cC + dD
Memiliki persamaan laju reaksi sebagai berikut:
1 [A] 1 [B]
1 [C]
1 [D]
Laju reaksi = - a t =- b t =+ c t =+ d t
VII.
VIII.
Metode Pembelajaran
1.
Pendekatan : Pendekatan Konsep
2.
Model
: Pembelajaran Cooperatif learning tipe STAD
3.
Metode
: Ceramah, diskusi, dan pemberian tugas.
Media Pembelajaran
1. Alat : Papan tulis, LCD, dan Lembar kerja siswa.
Skenario Pembelajaran
No
.
Uraian Kegiatan
Alokas
i
Waktu
Aktivitas Siswa
A. Pendahuluan
1. Pembukaan
a. Guru mengucapkan salam
sekaligus membuka pelajaran.
Pembukaan
pembuka
a. Siswa menjawab salam.
b.
c.
d. Siswa menjawab siapa yang
b. Guru memeriksa kehadiran siswa.
tidak hadir.
2.
3. Prasyarat Pengetahuan
Prasyarat Pengetahuan
Guru menanyakan apakah kalian tahu apa Siswa memberikan gagasan
itu laju/kecepatan ? Didalam kimia kita atau ide yang mereka ketahui
juga mengenal dengan adanya laju, tentang laju dan bagaimana
misalnya dalam suatu reaksi kimia. Dalam hubungannya dengan reaksi
suatu reaksi kimia tersebut kita akan kimia.
mengetahui bagaimana laju suatu reaksi
bisa terjadi. Apakah reaksi tersebut
berlangsung cepat atau lambat. Proses
seperti inilah yang dinamakan dengan laju
reaksi. Jadi, laju reaksi adalah cepat atau
lambatnya suatu reaksi kimia berlangsung.
Untuk lebih jelasnya kita akan mempelajari
tentang laju reaksi tersebut.
Siswa menyimak indikator,
pembelajaran
dan
Guru menampilkan indikator, tujuan tujuan
pembelajaran dan materi pelajaran yang materi pelajaran yang akan
dipelajari.
akan dipelajari.
15
menit
B.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru
menjelaskan
materi
tentang
a. Siswa memperhatikan apa
kemolaran dan konsep laju reaksi.
yang dijelaskan oleh guru.
Guru menyuruh siswa bergabung dengan
kelompoknya masing.
b. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa
yang akan dikerjakan oleh masing-masing
kelompok.
c.
Elaborasi
Guru meminta siswa mengerjakan lembar
mengerjakan
lembar
15
menit
30
menit
20
menit
Kegiatan Penutup
Penutup
1. Penutup
a. Guru menginformasikan materi yang akan
2. Siswa mendengarkan apa saja
dipelajari pada pertemuan berikutnya.
materi yang akan dibahas
b.
untuk pertemuan selanjutnya.
c.
a.
d. Guru
menutup
pelajaran
dengan
b. Siswa menjawab salam.
mengucapkan salam penutup.
10
menit
e.
X.
XI.
Muhamad Wahyono
ACC 111 0030
2014
Mengetahui :
Yang Memberi Bahan :
Guru Pamong,