RPP Laju Reaksi (Kemolaran)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
I.

Identitas Mata Pelajaran


Nama Sekolah
:
Mata Pelajaran
:
Kelas / Program
:
Semester
:
Pokok Bahasan
:
Sub Pokok Bahasan
:
Alokasi Waktu

II.

MAN MODEL PALANGKA RAYA


KIMIA
XI IPA
Ganjil
Laju Reaksi
1. Konsentrasi larutan ( Kemolaran ).
2. Konsep laju reaksi.
2 x 45 Menit

Standar Kompetensi
Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.

III. Kompetensi Dasar


Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi.
IV.

V.

VI.

Indikator
1. Menjelaskan dan menentukan kemolaran suatu larutan.
2. Menjelaskan konsep laju reaksi.
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan dan menentukan kemolaran suatu larutan.
2. Siswa dapat menjelaskan konsep laju reaksi.
Materi Pelajaran
1. Kemolaran.
2. Laju Reaksi.
1. Kemolaran
Molaritas atau kemolaran merupakan sutau kepekatan atau konsentrasi dari
suatu larutan. Molaritas didefinisikan sebagai banyaknya mol zat terlarut dalam satu
liter larutan.
Molaritas dapat dituliskan dengan rumus sebgai berikut:
n
V
M=
atau M =
dimana : M = Molaritas

n = mol zat

V = volume larutan

Contoh :
Ca(OH)2 sebanyak 7,4 gram dilarutkan kedalam 2 liter air. Tentukan molaritas
larutan jika diketahui Mr Ca(OH)2 = 74
Jawab :
Diketahui : massa (m)

= 7,4 gram

Volume (V) = 2 liter


Mr Ca(OH)2 = 74
Ditanya

: M = ......?

Penyelesaian :

Mol =

Molaritas =

= 0,1 mol

= 0,05 mol/liter = 0,05 M

a) Pengenceran Larutan
Dalam pengenceran larutan berarti kita memperkecil konsentrasi larutan
dengan jalan menambahkan sejumlah tertententu pelarut. Pengenceran menyebabkan
volume dan kemolaran larutan beruabah, tetapi jumlah zat terlarut tidak berubah.
Oleh karena pengenceran tidak mengubah jumlah mol zat terlarut, maka
n1 = n2

atau

V1 . M1 = V2 . M2

dimana : V1

volum sebelum pengenceran

V2

volum setelah pengenceran

M1

Molaritas sebelum pengenceran

M2

Molaritas sesudah pengenceran

Contoh :
Suatu larutan NaOH memiliki volume 100 ml dengan konsentrasi 0,5 M jika larutan
tersebut diencerkan menjadi 0,2 M, berapakah volume air yang harus ditambahkan ?
Jawab :
Diketahui : V1 = 100 ml

M1 = 0,5 M
M2 = 0,2 M
Ditanya :

V2 = .... ?

Jawab :
V1 . M1

V2 . M2

100 . 0,5 =

V2 . 0,2

50 =

V2 . 0,2
50
0,2

V2 =
V2 =

250

Jadi volume yang ditambahkan adalah 150 ml.


b)

Pencampuran Larutan
Konsep pencampuran hampir sama dengan pengenceran larutan, perbedaanya
pada pencampuran suatu larutan dicampurkan dengan konsentrasi larutan yang
berbeda.
Persamaan yang dapat digunakan adalah : V1. M1 + V2 . M2 = V3. M3
Dimana :

V1 dan V2

= volume sebelum pengenceran

V3

= volume sesudah pencampuran

M1 dan M2 = molaritas larutan sebelum pencampuran


M3

= molaritas larutan sesudah pencampuran

Contoh :
Ani mencoba membuat larutan dengan mencampurkan larutan HCl 2 M dengan
larutan HCl 0,5 M yang volumenya masing-masing 50 ml. Berapakah kemolan
larutan tersebut ?
Jawab :
V1 = 50 ml
V2 = 50 ml
V3 = 100 ml
M1 = 2 M
M2 = 0,5 M
M3 = ?

Sehingga :

V1. M1 + V2 . M2 = V3. M3
50 ml . 2 M + 50 ml . 0,5 M = 100 ml . M3
100 M + 25 M = 100 M3
125 M = 100 M3
M3 = 1,25 M

Jadi konsentrasi atau kemolaran larutan tersebut adalah 1,25 M


c) Membuat Larutan dengan Konsentrasi Tertentu
1. Pelarutan Zat Padatan
Membuat larutan dari padatan murni dilakukan dengan mencampurkan
zat terlarut dan pelarut dalam jumlah tertentu. Adapun langkah-langkahnya
yaitu :
1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2) Menghitung jumlah padatan yag diperlukan dengan persamaan umum:
Massa = mol x Mr
3) Menimbang zat sesuai dengan hasil perhitungan
4) Memindahkan zat tersebut kedalam gelas kimia dan menambahkan aquades
secukupnya untuk melarutkan zat tersebut, mengaduk larutan tersebut
hingga zat tersebut benar-benar larut.
5) Memasukkannya kedalam labu takar dan menambahkan pelarut hinga
volume yang diinginkan.
Contoh :
Membuat 250 ml larutan KOH 1 M dari kristal KOH murni.
Jawab :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu neraca, botol timbang,
labu ukur 250 ml, sendok stainless steel, gelas kimia, kristal KOH, dan
akuades.
2. Menghitung jumlah KOH yang diperlukan
Mol KOH

= 250 mmol x 1 mmol . ml-1 = 250 mmol = 0,25 mol

Massa KOH = mol x Mr


= 0,25 mol x 56 g.mol-1
= 14 gram

3. Menimbang 14 gram kristal KOH


4. Memindahkan kristal KOH tersebut kedalam gelas kimia dan menambahkan
aquades secukupnya untuk melarutkan zat tersebut, mengaduk larutan
tersebut hingga zat tersebut benar-benar larut.
5. Memasukkan larutan KOH tersebut ke dalam labu ukur 250 ml dan
menambahkan akuades hingga volum larutan tepat 250 ml.
d) Membuat Larutan dengan Konsentrasi Tertentu
1. Pengenceran Larutan Pekat
Kemolaran larutan pekat dapat ditentukan jika kadar dan massa jenisnya
diketahui, yaitu dengan menggunakan rumus :

M=

x 10 x k
mm

dimana :

k
mm

=
=
=
=

kemolaran
massa jenis
kadar (% massa)
massa molar (gram/mol)

Contoh :
Membuat 250 ml H2SO4 4 M dari asam sulfat 98%, massa jenis 1,8 kg. L-1.
Cara kerja pembuatan larutan sebagai berikut.
1. Menyiapkan alat dan bahan, yaitu labu ukur 250 ml, gelas kimia 250 ml,
pipet ukur, asam sulfat pekat, dan akuades.
2. Menghitung volum asam sulfat pekat yang diperluakn.
Kemolaran asam sulfat pekat :

M=

x 10 x k
mm

1,8 x 10 x 98
98

= 18 mol . L-1

Volum asam sulfat pekat yang diperlukan dapat dihitung dengan


mengguanakan rumus pengenceran :
V1 . M1

V2 . M2

V1 . 18

250 . 4

V1

55,55 ml

3. Mengambil 55,55 ml asam sulfat pekat menggunakan pipet ukur.

4. Memasukkan asam sulfat pekat tersebut kedalam labu ukur 250 ml yang
sebelumnya telah berisi air kira-kira 100 ml.
5. Menambah akuades ke dalam labu ukur tadi hingga volum tepat 250 ml.
Larutan dikocok agar menjadi homogen dan kemudian pindahkan ke botol
penyimpanan.
2. Laju Reaksi
Reaksi kimia berlangsung dengan kecepatan berbeda-beda. Meledaknya
petasan, adalah contoh yang berlangsung dalam waktu singkat. Proses perkaratan
besi dan pematangan buah di pohon merupakan peristiwa kimia yang berlangsung
sangat lambat. Reaksi kimia selalu berkaitan dengan perubahan dari suatu pereaksi
(reaktan) menjadi hasil reaksi (produk), yang dinyatakan dengan persamaan reaksi.
Pereaksi (reaktan) hasil reaksi (produk)
Pengertian Laju Reaksi
Untuk lebih memahami laju reaksi dapat dilihat pada suatu proses sederhana
yang dinyatakan dengan persamaan reaksi.
A + B AB
Zat A dan B merupakan pereaksi (reaktan) dan telah ada saat permulaan,
sedangkan zat AB merupakan hasil reaksi (produk) dan belum ada saat permulaan.
Saat zat A dan zat B bereaksi, zat AB mulai terbentuk. Saat reaksi berlangsung,
jumlah zat A dan zat B semakin lama semakin berkurang dan jumlah zat AB semakin
lama akan semakin bertambah. Jadi, saat reaksi berlangsung, konsentrasi zat AB
sebagai produk akan bertambah besar, sedangkan konsentrasi zat A dan zat B sebagai
reaktan akan bertambah kecil. Laju reaksi dapat digambarkan dengan grafik sebagai
berikut:

Jadi, laju reaksi dapat didefinisikan sebagai laju berkurangnya konsentrasi zat
pereaksi (reaktan) atau laju bertambahnya konsentrasi zat hasil reaksi (produk) untuk
setiap satuan waktu.

Laju reaksi menyatakan besarnya perubahan konsentrasi zat pereaksi atau zat
produk per satuan waktu, dengan kata lain, laju reaksi juga menyatakan seberapa
cepat atau seberapa lambat suatu proses dapat berlangsung.
V 2=

[x ] mol/ L
=
t
detik

Keterangan

:v

= laju reaksi

[x]

= perubahan konsentrasi zat x

t = perubahan waktu
Apabila memperhatikan reaksi A + B
laju reaksi sebagai berikut.
v A=

v AB =

AB, reaksi ini mempunyai rumusan

[
A]
[ B] (-) artinya semakin
Tanda
atauvnegatif
B=
t
t
berkurangnya konsentrasi reaktan
A dan B dalam waktu tertentu.
Tanda positif (+) artinya semakin
bertambahnya konsentrasi produk
AB dalam waktu tertentu.

+ [ AB ]
t

Contoh soal:
1. Apabila 24 gram logam Fe bereaksi dengan 500 mL HCl dan massa Fe berkurang
menjadi 10 gram selama 4 menit, berapa laju reaksi logam Fe ?
Jawab:
Massa Fe yang bereaksi = massa Fe mula-mula massa Fe sisa
= (24 10) gram = 14 gram
mol Fe=
M=

massa Fe 14
= =0,25mol
Ar Fe
56

mol Fe
0,25
=
=0,5 M
volume larutan 0,5

v Fe=

[Fe] 0,5
=
=2,083 x 103 M /detik
t
240

Jadi, laju reaksi logam Fe adalah


merupakan laju reaksi sesaat.

2,083 x 10 M /detik . Laju reaksi tersebut

2. Apabila terdapat reaksi A + B


No

Waktu
(detik)
0
50
150

C dengan data sebagai berikut.


[C] (M)

1
0,000
2
0,012
3
0,036
Tentukan laju reaksi C .
Jawab:
[C ]=[C]2 [C] 1 =0,012 0,000 = 0,012 M
t = t2 t1 = 50 0 = 50 detik

vC =

+ [C] +0,012
=
=+0,00024 M /detik atau 2,4 x 104 M /detik
t
50

Jadi, laju reaksi untuk C adalah 0,00024 M/detik. Laju reaksi tersebut merupakan
laju reaksi rata-rata.
Untuk membandingkan laju reaksi pada masing-masing komponen, perhatikan reaksi
dibawah ini.

A + B
C + D
Berdasarkan reaksi tersebut, laju reaksinya sebagai berikut.
[ A ] [ B] [C ] [ D]
v A : v B :v C :v D=
=
=
=
t
t
t
t
Pada perbandingan tersebut, tanda + (positif) atau (negatif) tidak dituliskan karena
tanda itu hanya menunjukkan perubahan konsentrasi. Harga

bernilai sama

untuk setiap perubahan. Jika perbandingan laju reaksi setara dengan perbandingan
konsentrasi dan konsentrasi berbanding terbalik dengan koefisien, maka laju reaksi
akan berbanding terbalik dengan koefisien.

Reaksi : aA + bB
cC + dD
Memiliki persamaan laju reaksi sebagai berikut:
1 [A] 1 [B]
1 [C]
1 [D]
Laju reaksi = - a t =- b t =+ c t =+ d t
VII.

VIII.

Metode Pembelajaran
1.
Pendekatan : Pendekatan Konsep
2.
Model
: Pembelajaran Cooperatif learning tipe STAD
3.
Metode
: Ceramah, diskusi, dan pemberian tugas.
Media Pembelajaran
1. Alat : Papan tulis, LCD, dan Lembar kerja siswa.

2. Bahan : Buku Kimia Kelas XI.


IX.

Skenario Pembelajaran
No
.

Uraian Kegiatan

Alokas
i
Waktu

Aktivitas Siswa

A. Pendahuluan
1. Pembukaan
a. Guru mengucapkan salam
sekaligus membuka pelajaran.

Pembukaan
pembuka
a. Siswa menjawab salam.
b.
c.
d. Siswa menjawab siapa yang
b. Guru memeriksa kehadiran siswa.
tidak hadir.
2.
3. Prasyarat Pengetahuan
Prasyarat Pengetahuan
Guru menanyakan apakah kalian tahu apa Siswa memberikan gagasan
itu laju/kecepatan ? Didalam kimia kita atau ide yang mereka ketahui
juga mengenal dengan adanya laju, tentang laju dan bagaimana
misalnya dalam suatu reaksi kimia. Dalam hubungannya dengan reaksi
suatu reaksi kimia tersebut kita akan kimia.
mengetahui bagaimana laju suatu reaksi
bisa terjadi. Apakah reaksi tersebut
berlangsung cepat atau lambat. Proses
seperti inilah yang dinamakan dengan laju
reaksi. Jadi, laju reaksi adalah cepat atau
lambatnya suatu reaksi kimia berlangsung.
Untuk lebih jelasnya kita akan mempelajari
tentang laju reaksi tersebut.
Siswa menyimak indikator,
pembelajaran
dan
Guru menampilkan indikator, tujuan tujuan
pembelajaran dan materi pelajaran yang materi pelajaran yang akan
dipelajari.
akan dipelajari.

15
menit

B.

Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru
menjelaskan
materi
tentang
a. Siswa memperhatikan apa
kemolaran dan konsep laju reaksi.
yang dijelaskan oleh guru.
Guru menyuruh siswa bergabung dengan
kelompoknya masing.
b. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa
yang akan dikerjakan oleh masing-masing
kelompok.
c.
Elaborasi
Guru meminta siswa mengerjakan lembar

Siswa bergabung dengan


kelompoknya.
Siswa menerima LKS dan
memperhatikan
penjelasan
pengerjaan LKS dari guru.
Siswa

mengerjakan

lembar

15
menit

30
menit

kerja secara berkelompok.

kerja secara berkelompok.

Guru membimbing siswa dalam menjawab Siswa berdiskusi menjawab


LKS tentang konsep laju reaksi.
LKS yang diberikan.
Guru menanyakan kesiapan LKS yang
Siswa mempresentasikan hasil
didiskusikan dan meminta masing-masing
diskusinya.
kelompok
mempresentasikan
hasil
diskusinya secara bergantian.
Guru memberikan kesempatan kepada
kelompok lain untuk bertanya pada saat Siswa yang belum mengerti
kelompok yang mempresentasikan hasil bertanya kepada kelompok
yang sudah mempresentasikan
diskusinya selesai.
hasil diskusinya.
Konfirmasi
Guru memberi kesempatan kepada siswa
l. Siswa bertanya tentang apa
untuk bertanya tentang hal-hal yang belum yang belum dipahami.
m.
diketahui dan dipahami.
n.
o. Siswa mendengarkan
Guru menjelaskan kembali hal yang
penjelasan guru.
kurang dipahami.
Siswa menjawab pertanyaan
Guru memberi pertanyaan umpan balik
guru.
terhadap beberapa siswa secara acak.
b.

Siswa ikut menyimpulkan hasil


Guru menyuruh siswa menyimpulkan hasil
diskusi.
diskusi.

20
menit

Siswa mendengar kesimpulan


Guru
menyimpulkan
materi
dan dari guru dan menuliskan
menuliskannya dalam suatu rangkuman.
rangkuman.
Evaluasi
Evaluasi
Siswa membawa tugas rumah
Guru memberikan tugas kepada siswa dan mengerjakannya.
untuk dikerjakan dirumah
C.

Kegiatan Penutup
Penutup
1. Penutup
a. Guru menginformasikan materi yang akan
2. Siswa mendengarkan apa saja
dipelajari pada pertemuan berikutnya.
materi yang akan dibahas
b.
untuk pertemuan selanjutnya.
c.
a.
d. Guru
menutup
pelajaran
dengan
b. Siswa menjawab salam.
mengucapkan salam penutup.

10
menit

e.
X.

Alat dan Sumber Belajar


1. Silabus Kimia
2. Ari Harnanto, Ruminten. 2009. Kimia 2 Untuk SMA/MA Kelas XI, Penerbit :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
3. Budi Utami, dkk. 2009. Kimia 1 : Untuk SMA/MA Kelas X I PROGRAM ILMU
ALAM. Penerbit : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
4. Johari, Rachmawati. 2009. KIMIA 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Penerbit :
Erlangga, Jakarta.
5. Michael Purba, Sunardi. 2012. KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XI. Penerbit :
Erlangga, Jakarta.
6. Unggul Sudarmo. 2007. KIMIA UNTUK SMA KELAS XI. Penerbit : Phibeta,
Jakarta.

XI.

Perangkat Pendukung Pembelajaran


1. Lembar Kerja Siswa (LKS).
2. Kunci Jawaban LKS.
3. Soal LP 1 Produk.
4. Kunci Jawaban LP 1 Produk.
5. LP 4 Karakter
6. LP 5 Keterampilan Sosial
Palangka Raya,
Praktikan,

Muhamad Wahyono
ACC 111 0030

2014

Mengetahui :
Yang Memberi Bahan :
Guru Pamong,

Dosen Pembimbing PPL,

Dra. Sri Wahyutami, M.Si


NIP : 19580527 198303 2 001
001

Dra. Nurlina Sugiri


NIP : 19680627 199603 2

Kepala MAN MODEL


Palangka Raya,

Dra. Hj. Susilawaty , M.Pd


NIP : 19560707 197602 2 001

Anda mungkin juga menyukai