Surat Surat Berharga

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

SURAT-SURAT

BERHARGA

SURAT BERHARGA
Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit, atau
setiap derivatifnya, atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban dari penerbit dalam bentuk
yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang (Dunil Z: 2004)
Surat Berharga /waarde papier / negotiable instrument adalah :Sebuah dokumen yang
diterbitkan oleh penerbitnya sebagai pemenuhan suatu prestasi berupa pembayaran
sejumlah uang sehingga berfungsi sebagai alat bayar yang di dalamnya berisikan suatu
perintah untuk membayar kepada pihak-pihak yang memegang surat tersebut , baik pihak
yang diberikan surat berharga oleh penerbitnya ataupun pihak ketiga kepada siapa surat
berharga tersebut dialihkan. Contoh : Cek, wesel , Saham , Obligasi , dll.
Surat berharga adalah sebuah dokumen yang bernilai uang yang telah diakui dan dilindungi
hukum bagi keperluan transaksi perdagangan, pembayaran, penagihan atau sejenis lainnya.

Fungsi Surat Berharga secara yuridis adalah sebagai berikut:


1. Sebagai alat pembayaran
2. Sebagai alat pemindahan hak tagih (karena dapat diperjualbelikan), dan
3. Sebagai Surat Legitimasi (Surat Bukti Hak Tagih)

CEK

Cek adalah surat perintah dari nasabah, dalam hal ini pemilik dana pada
rekening giro (current account), kepada tertarik, dalam hal ini bank,
untuk membayar tanpa syarat sejumlah dana kepada pemegang pada
saat diunjukkan, yang berfungsi sebagai alat pembayaran tunai.

a. Dasar Hukum
1) Pasal 178-229d KUHD;
2) SEBI No.8/7/UPPB tertanggal 16 Mei 1975 tentang Cek/Bilyet Giro Kosong (SEBI
No.8/7/1975);
3) SEBI No.9/72/UPPB tertanggal 10 Januari 1977 tentang Penulisan Nilai Nominal Cek/Bilyet Giro
dalam Angka dan Huruf (SEBI No.9/72/1975);
4) SEBI No.9/16/UPPB tertanggal 31 Mei 1976 tentang Larangan Menerbitkan Cek/Bilyet Giro
dalam Valuta Asing (SEBI No.9/16/1976);
5) SEBI No.5/85/UPPB/PbB tertanggal 11 September 1972 tentang Pembuatan/Penerbitan
Cek/Bilyet Giro dan Alat-alat Lalu Lintas Pembayaran Giral Lainnya (SEBI No.5/85/1972);

b. Syarat Formal
1) Nama dan nomor cek;
2) Nama bank tertarik;
3) Perintah bayar tanpa syarat;
4) Nama penerima dana atau atas pembawa;
5) Jumlah dana dalam angka dan huruf;
6) Tempat pembayaran harus dilakukan;
7) Tempat dan tanggal penarikan cek;
8) Tanda tangan penarik

c. Jenis-jenis Cek
a. Cek atas unjuk atau cek kepada orang yang ditulis namanya dengan tambahan klausula
atau penggantinya, harus dibayar kepada yang namanya tertera dalam cek dan
pengalihannya secara endosemen;
b. Cek atas nama adalah cek kepada orang yang disebut namanya dengan tambahan
klausula tidak kepada pengganti, maka pengalihannya secara cessie;
c. Cek atas bawa adalah cek kepada pembawa atau kepada orang yang disebut namanya
dengan tambahan klausula atau kepada pembawa atau cek tanpa penyebutan nama
penerimanya, maka pengalihannya cukup dengan penyerahan fisik cek saja.

WESEL
Wesel dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia tidak ditemukan definisinya.
Dalam Blacks Law Dictionary, draft didefinisikan sebagai: perintah tertulis dari satu
pihak (penarik) yang menginstruksikan kepada pihak kedua (tertarik/bank), untuk
membayar sejumlah uang saat diminta atau pada waktu yang ditentukan kepada pihak
ketiga (penerima pembayaran) atau penggantinya atau siapapun yang membawa wesel.
Sedangkan wesel tagih atau bill of exchange didefinisikan sebagai: Perintah tertulis
tanpa syarat dari pihak yang satu kepada pihak lainnya untuk membayar sejumlah uang
saat diminta atau pada waktu yang ditetapkan.

a. Dasar Hukum
1) Pasal 100 sampai dengan Pasal 173 KUHD;
2) Konvensi Genewa, 1930 dan 1931.

B. Syarat Formal Wesel :


1) Nama surat wesel;
2) Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu;
3) Nama orang yang harus membayar;
4) Penetapan hari bayar;
5) Penetapan tempat pembayaran;
6) Nama orang yang menerima pembayaran;
7) Tempat dan tanggal wesel ditarik;
8) Tanda tangan penarik.

c. Jenis-jnis Wesel
A. Berdasarkan Fungsi:
1) wesel untuk keperluan kiriman uang (bank draft), dan
2) wesel dagang atau wesel tagih (bill of exchange, merchants draft), yang lazim digunakan
dalam transaksi trade finance. Wesel yang tergolong surat berharga dalam bab ini adalah
wesel dagang atau lazim juga disebut wesel tagih.

B. Berdasarkan Pengalihan:
1) Wesel atas nama dimana pengalihannya dilakukan dengan
endosement
2) Wesel kepada pengganti, yang mana tedapat klausula atas
penggantinya pengalihannya dilakukan dengan endosement.
3) Wesel tidak kepada pengganti, wesel atas nama dengan tambahan
klausula tidak kepada pengganti, dan pengalihannya harus melalui
cessie.

PROMES
Dalam undang-udang tidak terdapat definisi promes, namun dari sifatnya, promes dapat
digolongkan ke dalam surat tagihan utang.
Berdasarkan Blacks Law Dictionary, promes didefinisikan sebagai: Janji atau komitmen
tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada saat yang dtetapkan, atau saat
diminta, atau saat diunjukkan, kepada pihak yang tercantum namanya, atau kepada
penggantinya, atau siapapun pembawa promes. Promes akan menjadi negotiable apabila
diterbitkan dengan kondisi payable to order or bearer.

a. Dasar Hukum
Pasal 174 sampai dengan Pasal 177 KUHD

b. Syarat Formal
1) Memuat kata Surat sanggup atau Promes Atas (Kepada) Pengganti;
2) Kesanggupan tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu;
3) Penunjukan hari bayarnya;
4) Penetapan tempat dimana pembayaran harus terjadi;
5) Nama orang yang kepadanya atau kepada orang lain yang ditunjuk olehnya, pembayaraan harus
dilakukan;
6) Tanggal dan tempat surat sanggup ditandatangani;
7) Tanda tangan orang yang mengeluarkan surat sanggup (penandatangan).

KONOSEMEN (BILL OF LADING ATAU B/L)

Berdasarkan Pasal 506 KUHD, konosemen adalah suatu surat bertanggal yang dibuat
oleh pengangkut (dalam hal ini perusahaan pelayaran), yang menerangkan bahwa ia telah
menerima barang-barang (dari pengirim) untuk diangkut ke suatu tempat tertentu dan
selanjutnya menyerahkannya kepada orang tertentu (penerima), surat mana di dalamnya
juga menerangkan mengenai syarat-syarat penyerahan barang-barang dimaksud.

a. Dasar Hukum
1) Pasal 506 sampai dengan Pasal517d KUHD;
2) The Hague Rules tahun 1968, merupakan suatu kesepakatan bersama para ahli hukum
internasional, yang terga
3) bung dalam International Law Association dalam suatu konferensi di Den Haag,
mengenai bentuk dan isi konosemen.

Berdasarkan Pasal 506 ayat 2 KUHD konosemen dapat diterbitkan atas nama, kepada
pengganti atau kepada pembawa.
Konosemen yang tergolong sebagai surat berharga adalah konosemen yang diterbitkan
dengan kondisi kepada pengganti atau kepada pembawa.
Konosemen kepada pengganti diatur secara khusus dalam Pasal 508 KUHD, dimana
penyerahannya dengan cara endosemen dan penyerahan konosemenya. Sedangkan untuk
konosmen kepada pembawa, penyerahannya cukup dilakukan dengan cara menyerahkan
konosemennya saja.

OBLIGASI
Dalam Blacks Law Dictionary obligasi didefinsikan sebagai: a) suatu sertifikat bukti
hutang, yang mana perusahaan penerbit atau badan pemerintah berjanji untuk membayar
sejumlah bunga untuk satu jangka waktu panjang tertentu kepada pemegang, dan untuk
membayar kembali hutangnya pada saat jatu tempo; b) instrumen hutang jangka panjang
yang berisikan janji untuk membayar kepada kreditur sejumlah bunga secara periodic
dan membayar hutang pokok pada saat jatuh tempo.

a. Beberapa hal mengenai obligasi:


Jangka waktu: menengah atau panjang
Dapat diperjualbelikan;
Pendapatan bunganya secara periodik (coupon basis);
Pembayaran bunga lazimnya diberikan untuk monthly, quarterly, semi-anualy, atau
anualy;
Berdasarkan negara yang menerbitkan dikenal istilah: (i) domestic, (ii) foreign bonds dan
(iii) global bonds;

Penerbit: (i) Pemerintah, (ii) BUMN, dan (iii) Perusahaan swasta;


Dalam sistem pembayaran bunga dikenal istilah: (i) coupon bond, dan (ii)
zero coupon bond;
Dalam jenis tingkat bunga dikenal istilah: (i) tetap, (ii) mengambang, dan
(iii) campuran;
Jaminan: (i) secured bond (guaranteed bond), dan (ii) unsecured bond;
Harga obligasi, tidak selalu sama dengan nominal dan dinyatakan dalam
bentuk prosentase. Dapat at discount (harga obligasi setelah dipotong
tingkat diskonto, at par (harga obligasi sebesar nilai nominal), atau at
premium (harga obligasi setelah ditambah tingkat premi)

Yield, adalah pendapatan dari holder atau investor, meliputi nilai


pokok, kupon dan selisih kurs;
Maturity atau jangka waktu;
Kupon adalah pembayaran bunga secara periodic selama jangka waktu
obligasi oleh emiten kepada investor;
Face Value adalah jumlah uang yang menunjukkan nilai yang akan
dibayar oleh issuer kepada holder pada saat dilaksanakannya hak
untuk membeli (callable);
Stapled bond adalah obligasi yang dipecah;

Convertible bond adalah bond yang, dengan opsi pada pemegangnya,


dapat dialihkan menjadi saham (penyertaan);
Junkbond, adalah obligasi dengan yield yang tinggi dan resiko yang tinggi;
Scriptless Bond adalah obligasi yang diperdagangkan melalui bursa tanpa
warkat;
Outright (jual putus), tidak menetapkan syarat kepada penjual untuk
membeli kembali atau pembeli wajib menjual kembali.
Repo adalah menjual obligasi dengan syarat membeli kembali;
Reverse repo adalah membeli obligasi dengan syarat menjual kembali.

Khusus untuk obligasi yang diterbitkan pemerintah RI dalam rangka Rekapitalisasi,


secara khusus diatur dalam PBI No.1/10/PBI/1999 tentang Portfolio Obligasi Pemerintah
Bagi Bank Umum Peserta Program Rekapitalisasi tertanggal 3 Desember 1999, PBI No.
2/2/PBI/2000 tertanggal 21 Jauari 2000 dan SEBI No. 2/1/DPM tertanggal 21 Januari
2000 tentang Tata Cara Pencatatan Kepemilikan Dan Penyelsaian Transaksi Obligasi
Pemerintah.

CEEL (CEDUL)

Yaitu suatu surat simpana, suatu surat dimana yang menyimpan,


biasanya suatu perusahaan pergudangan, menyimpan sejumlah barang
sejak tanggal sekian akan diberikan kepada orang yang bersangkutan
menunjukan surat ceel ini.

Ceel memuat :
1.) Tanggal mulai penyimpanan;
2.) Keterangan mengenai barang yang disimpan antara lain jumlah, berat, jenis,
macam, dan sebagainya;
3.) Nama yang mempunyai barang kepada siapa barang-barang akan diberikan;
4.) Keterangan serta syarat lainya yang dianggap perlu.
Hak atas surat ceel ini berate hak atas barang yang akan diterima dari
pergudangan dengan surat ini. Itulah sebabnya ceel dapat diperjual-belikan.
Menjual surat ceel ini berarti menjual hak atas barang karena itu termasuk
suratsurat berharga dalam dunia dagang , yang dapat diperjual-belikan.

Anda mungkin juga menyukai