Proposal Skripsi
Proposal Skripsi
Proposal Skripsi
OLEH
MUHAMAD DESMAWAN
NPM. 10510496
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2012
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah tuhan semesta alam yang
maha pengasih lagi maha penyayang, puji syukur penulis
penjatkan atas rahmat-Nya dan atas segala karunia-Nya, yang
karena semua nikmat yang Dia berikan sehingga penulis mampu
menyelesaikan penulisan proposal skripsi ini. Dan juga shalawat
beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi agung
Muhammad
penyusun
SAW,
yang
mengenal
atas
agama
perjuangannyalah
sempurna,
sehingga
agama
yang
mengucapkan
terima
kasih
kepada
rektor
Universitas
Muhammadiyah Metro selaku pembimbing I dan Dekan serta Kajur dan dewan
dosen selaku Pembimbing II yang senantiasa memberikan bimbingan dan
pengarahan. Serta kepada ayah dan bunda serta kerabat dan sahabat yang selalu
memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan studi.
Kritik dan saran penulis harapkan guna perbaikan proposal skripsi ini. Dan
hanya kepada Allah SWT penulis memohon taufik dan hidayah-Nya. Akhirnya
semoga apa yang penulis buat ini bermanfaat, Aammiin.
Metro, 04 Mei 2012
Penulis
Muhamad Desmawan
NPM. 10510498
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi manusia dan mahkluk
hidup lainnya (Danang Endarto. 2009). Kebutuhan terhadap sumber daya air
tidak akan bisa digantikan oleh sumber daya alam lainnya. Semisal bagi manusia
dalam setiap perjalanan hidupnya dari zaman Nabi Adam hingga saat ini
menunjukkan dengan jelas bahwa peran air seperti untuk mandi, minum tidak
akan pernah bisa digantikan oleh yang lain, begitupun pula pada hewan. Hal ini
menunjukkan peran air yang sangatlah vital bagi kita sebagai makhluk hidup.
Air tanah yang dikeluarkan dari dalam bumi pada dasarnya
sama saja dengan pengeluaran bahan/material berharga yang
lain seperti : mineral, emas, batu bara, minyak atau gas. Air
biasanya mempunyai batasan yang istimewa, yaitu sebagai
sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Tetapi jika ditinjau
secara qualitas air termasuk ke dalam sumber daya alam yang mudah tercemar.
Hal ini yang mengakibatkan jumlah volume air yang dapat dimanfaatkan manusia
semakin sedikit. Sehingga pemikiran awal bahwa air merupakan
sumberdaya alam yang dapat diperbaharui ini perlu kiranya
untuk dikoreksi. Karena sebenarnya anggapan ini hanya dapat
berlaku jika terdapat keseimbangan diantara imbuhan air
dengan exploitasi didalam kawasan tangkapan/tadahan air.
yang
telah
maju,
peningkatan
kuantitas
kedua
musim
tersebut
sangat
mempengaruhi
kualitas
lingkungan
yang
akhirnya
dapat
memecahkan
masalah
sistem
ini
dengan
akibat
pengambilan
air
tanah
yang
berlebihan
air
tanah,
instrusi
air
mengurangi
laut,
dan
genangan
air
banjir,
melestarikan
serta
diinginkan
pada
suatu
daerah,
serta
cara-cara
karena
itu,
pembuatan
sumur
resapan
perlu
Kapasitas
Produksi Eksisting
Lt/dt
Lt/hr
50
43.20.00
Kebutuha
n Ideal
Kota
Sedang
100
Kebutuha
n Total
(Lt/Org/hr)
Selisih
(Lt/hr)
11.844.80
7.524.80
Sedangkan untuk Wilayah 15A Iring Mulyo Metro Timur kebutuhan akan
air bersih ditopang oleh adanya sumur dangkal yaitu berkisar 75% dari total
kebutuhan warga. Wilayah 15A Iring Mulyo Kota Metro ini merupakan lokasi
pusat pendidikan di Kota Metro. Hal ini menjadikan lokasi tersebut sebagai
wilayah yang padat huni dikarnakan banyaknya pelajar dan mahasiswa yang
berasal dari luar wilayah metro. Sehingga dapat dipastikan di wilayah ini
khususnya lokasi-lokasi asrama maupun kos-kosan menjadi begitu tinggi.
Banyaknya
pembangunan
konstruksi
pendukung
air
pada
musim
kemarau.
Sehingga
dengan
budaya
sumur
keluarga
resapan
Indonesia.
terhadap
(Syampadzi
sistem
Nurroh.
hidrologi
dan
ini
perlu
dilakukan
karena
mengingat
keadaan
quantitas dan qualitas air tanah di wilayah 15A Iring Multo Kota
Metro yang terlihat berkurang. Penelitian dilakukan dengan cara
pelaksanaan survey dan pembuatan solusi dari permasalahan air
tanah yaitu dengan pembuatan
jalan.
F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian
Penulis mengasumsikan bahwa konstruksi bangunan diwilayah metro
tidak memberikan celah pada tanah sebagai jalan masuknya air kedalam tanah dan
diasumsikan drainase air dari pemukiman berpusat pada drainase jalan. Sehingga
penulis membatasi penelitian yaitu sebagai berikut:
a. Perhitungan jumlah volume air limpasan hanya akibat bangunan
konstruksi. Yaitu berupa bangunan sekolah, pemukiman, perkantoran, dan
jalan di wilayah 15A Iring Mulyo Metro timur Kota Metro.
b. Perhitungan air limpasan yang merupakan air imbuhan akibat terjadinya
hujan.
BAB II
STUDI PUSTAKA
A. UMUM
Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, dari air
menguap menjadi awan, dan apabila sudah mencapai titik jenuh
awan tersebut akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu
seterusnya (Danang Endarto, Geografi 1:2009, Hal 159). Dalam
siklus hidrologi air mengalami perubahan bentuk. Berbagai
perubahan bentuk air dalam siklus hidrologi diuraikan sebagai
berikut.
1. Proses penguapan air permukaan, seperti air laut, sungai,
danau, sawah, dan air yang terkandung dalam tumbuhan
menguap
karena
terkena
sinar
matahari.
Proses
Gambar 2.1 :Siklus Hidrologi (Sumber: Danang Endarto, Geografi 1 untuk SMA,
2009:160)
Dari gambar dan penjelasan siklus hidrologi diatas dapat
disimpulkan bahwa bertambahnya jumlah bangunan beton yang
ada dipermukaan bumi membuat keadaan air tanah tidak
seimbang antara pengeluaran dan pemasukan sedangkan jumlah
air limpasan di permukaan tanah akan semakin meningkat. Hal
Syampadzi
Nurroh
diwilayah
Jakarta
Barat
yang
menyimpulkan:
Pembuatan sumur resapan merupakan solusi yang tepat
untuk pencegahan banjir di daerah yang resapan air sedikit
khususnya di Jakarta Barat, karena pemulihan lahan kritis
memerlukan waktu yang relatif lama untuk daerah tangkapan air.
Akan tetapi partisipasi masyarakat terhadap pembuatan sumur
resapan dirumah sendiri belum antusias walaupun manfaat dari
sumur resapan efektif untuk pencegahan banjir dan membantu
ketersediaan
air
pada
musim
kemarau.
Sehingga
dengan
budaya
sumur
keluarga
resapan
Indonesia.
terhadap
(Syampadzi
sistem
Nurroh.
hidrologi
dan
merupakan
faktor
yang
perlu
dipertimbangkan
dalam
besarnya curah hujan. Semakin besar curah hujan disuatu wilayah berarti
semakin besar atau banyak sumur resapan yang diperlukan. Besarnya curah
hujan dapat dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu curah hujan rendah (<1.500
mm/tahun), curah hujan sedang (1.500-2.500 mm/tahun), dan curah hujan
tinggi (>2.500 mm/tahun) (Kusnaedi, Sumur Resapan, Penebar Swadaya:
2011. Hal 21). Dan pada wilayah 15A Iring mulyo Kota metro memiliki
intensitas curah hujan 2.264-2.868 mm (BPS Metro, Metro In Figure: 2011).
2. Kondisi air tanah
Pada kondisi permukaan air tanah yang dalam, sumur resapan perlu
dibuat secara besar-besaran karena tanah benar-benar memerlukan suplai air
melalui sumur resapan. Sebaliknya, pada lahan yang muka airnya dangkal,
sumur resapan ini kurang efektif dan tidak akan berfungsi dengan baik
terutama pada daerah rawa dan pasang surut.
Tabel 2.1 Jumlah sumur resapan yang harus dibuat berdasarkan kondisi
permeabilitas dan luas bidang tanah (Kusnaedi, Sumur Resapan,
Penebar Swadaya: 2011. Hal 21).
N
o
Luas Bidang
Tadah (m2)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
200
Permeabilitas
sedang
80 cm 140 cm
1
1
2
1
2
1
2
1
3
1
3
2
3
2
4
2
8
3
11
12
13
300
12
5
400
15
6
500
19
8
Untuk kondisi air tanah diwilayah
7
3
5
2
9
4
6
3
11
5
7
4
metro termasuk kedalam kategori
sedang dikarnakan bukan merupakan daerah rawa dan juga tidak memiliki
permukaan air tanah yang dalam.
3. Kondisi Tanah
Kondisi tanah diwilayah metro bertekstur tanah lempung dan liat
berdebu (www.metrokota.go.id: diakses pada tanggal 20 Mei
2012). Kondisi tanha berpengaruh terhadap daya resap tanah
terhadap air hujan. Oleh karenanya konstruksi sumur resapan
harus mempertimbangkan sifat fisik tanah.
Tabel 2.2 Hubungan kecepatan infiltrasi dan tekstur tanah
(Sitanala Arsyad: 1976)
Tekstur tanah
Pasir berlempung
Lempung
Lempung berdebu
Lempung berliat
Liat
4. Tata guna lahan
Kecepatan infiltrasi
(mm/Jam)
25 - 50
12,5 - 25
7,5 - 15
0,5 2,5
<0,5
Kriteria
Sangat cepat
Cepat
Sedang
Lambat
Sangat lambat
dengan air yang meresap kedalam tanah. Dengan demikian semakin tinggi
persentase wilayah huni maka semakin banyak jumlah sumur resapan yang
diperlukan.
Tabel 2.3 Perbedaan daya resap tanah pada berbagai kondisi permukaan tanah
(Fajar Hadi: 1979)
N
o
1
Sumur
Resapan
Sumur
Resapan
Permukaan Tanah
Permukaan Tanah
2 rw
2 rw
Permukaan
Plazometri
Akuifer
Bebas
Permukaan
Plazometri
ro
ro
hw
ho
hw
Akuifer
Bebas
ho
Akuifer
Tertekan
Akuifer
Tertekan
Sumur
Resapan
Sumur
Resapan
Permukaan Tanah
Permukaan Tanah
2 rw
2 rw
Permukaan
Plazometri
Akuifer
Bebas
Permukaan
Plazometri
ro
ro
hw
ho
hw
Akuifer
Bebas
ho
Akuifer
Tertekan
Akuifer
Tertekan
Q=
. K (hw ho )
ln (ro/ rw)
. K (hwho)
ln(ro /rw )
Dimana :
Q = Debit Aliran
K = Koefisien Permeabilitas Tanah
rw = Jari-jari sumuran
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Penentuan Lokasi Penelitian
Penentuan drainase jalan yang digunakan dalam penelitian
ditentukan melalui survei wilayah, dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Lokasi drainase jalan harus berada di sekitar rumah warga,
hal ini agar fungsi dari sumur resapan pada drainase jalan
dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.
2. Lokasi drainase harus merupakan titik kumpul aliran,
sehingga
sumur
resapan
pada
drainase
jalan
dapat
yang
digunakan
adalah
(..............................)
curah
hujan
dilokasi
tersebut.
Sehingga
ini
adalah
persentase
jumlah
warga
yang
alat gali
global water
buis beton
tutup buis
bak kontrol
tutup bak kontrol
7.
8.
paralon
saringan
platporm
9.
ijuk
10.
batu kali.
11.
penentuan
15A
Iring
jumlah
Mulyo
Kota
sumur
Metro,
resapan
yaitu
pada
dengan
panjang
drainase
jalan
dibagi
dengan
hasil
dan
hidrogeologi
5. Keadaan muka air tanah dengan kedalaman pada musim
penghujan
6. Permeabilitas yang diperkenankan 2-12,5 cm/jam
7. Penempatan Jarak terhadap tangki septik 2 m, resapan
tangki septik tank/cubluk/saluran air limbah 5 m, sumur air
bersih 2 m
8. Lokasi berada di sepanjang drainase jalan kanan kiri pada
ruas jalan Gg. Terong sepanjang 500 m kearah barat
dimulai dari pertigaan dibarat lapangan Kampus 15A Iring
Mulyo Kota Metro.
12.
13.
14.
15.
E. Analisis Data
16.
19.
Mulai
20.
Survey 21.
lapangan dan penentuan lokasi penelitian
22.
23.
Perhitungan debit air, volume
24.air limpasan dan volume sumur resapan yang direncanakan
25.
26.
Pengolahan Data
27.
Kesimpulan
31.
Selesai
32.
33.