TAK Stimulasi Sensori Menggambar Pak Arif

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

TAK KELOMPOK 2
STIMULASI SENSORI : MENGGAMBAR

DISUSUN OLEH :
AGUS PRAYETNO

ARIF YUDISTIRA

FIRHOT ANTONIUS

FITER FERNANDO

GITA RIA SONATA

KASMI JUITA

LOLA VIMA VIOAN SESA

RAHMAT APRIANTO

REZA PURWASIH

SATRIA ADI NUGRAHA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
PRODI DIII KEPERAWATAN BENGKULU
T.A 2015 - 2016

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI SENSORI : MENGGAMBAR
A. Tinjauan Teori
Terapi aktivitas kelompok (TAK): stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi semua
pancaindra (sensori) agar memberi respons yang adekuat. Tujuan umum klien dapat
berespon terhadap stimulus pancaindra yang diberikan, dan tujuan khususnya adalah:
1. Klien mampu berespons terhadap suara yang didengar.
2. Klien mampu berespons terhadap gambar yang dilihat.
3. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.
Aktifitasstimulasi sensoris dapat berupa stimulus terhadap penglihatan, pendengaran
dan lain-lain, seperti gambar, video, tarian, dan nyanyikan. Klien yang mempunyai
indikasi TAK-Stimulasi Sensoris adalah klien isolasi sosial, menarik diri, harga diri
rendah yang disertai dengan kurang komunikasi verbal. (Budi Anna, 2013)
B. Tujuan
1. Klien dapat mengekspresikan perasaan melalui gambar.
2. Klien dapat memberi makna gambar.
C. Setting
1. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal
: Kamis, 30 Oktober 2015
Waktu
: 10.00 s/d selesai
Tempat
: Ruang rehabilitasi RSJKO, Bengkulu
Jumlah klien
: 7 orang
2. Pengorganisasian
Leader
: Agus Prayetno
Co Leader
: Kasmi Juita
Observer
: Arif Yudistira
Fasilitator
:

Gita Ria Sonata


Firhot Antonius
Reza Purwasih
Satria Adi N

Fiter Fernando
Lola Vima Vioan S
Rahmat Aprianto

3. Tugas Tim Terapis

a) Leader
1) Memimpin jalannya TAK
2) Menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien termotivasi
3) Memberi penjelasan seluruh kegiatan TAK
4) Memfokuskan kegiatan TAK
5) Memberi motivasi kegiatan TAK.
b) Co Leader
2

1) Membantu leader dalam memimpin kegiatan TAK dan mengingatkan leader


jika salah.
2) Menggantikan leader jika leader pasif.
c) Observer
1) Memperhatikan jalannya TAK
2) Mengingatkan waktu kepada Leader atau Co Leader, jika akan selesai
d) Fasilitator
1) Memperhatikan kehadiran peserta sebagai role model.
2) Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta.
3) Membantu klien dalam kegiatan terapi.
4) Memperhatikan keadaan dan sikap para peserta
4. Ruangan
a) Terapis dan klien duduk bersama dalam bentuk U.
b) Ruangan nyaman dan tenang.
Skema Ruangan Terapi

Keterangan :
: leader
: co leader
: fasilitator
: pasien
: observer

D. Alat
1. Kertas HVS
2. Pensil 2B (bila tersedia krayon juga dapat digunakan)
E. Metode
1. Dinamika kelompok
3

2. Diskusi
F. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 1.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien.
2) Terapis dan klien memakai papan nama.
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.

c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menggambar dan menceritakannya
kepada orang lain.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menggambar dan
menceritakan hasil gambar kepada klien lain.
b. Terapis membagikan kertas dan pensil, untuk tiap klien.
c. Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan saat
ini.
d. Sementara klien memulai menggambar, terapis berkeliling, dan memberi
penguatan kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencelah klien.
e. Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing klien
untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya kepada
klien lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna gambar
tersebut menurut klien.
f. Kegiatan poin e. dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.
g. Setiap kali selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien lain bertepuk
tangan.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui gambar.
c. Kontrak yang akan datang
4

1) Menyepakati TAK yang akan datang.


2) Menyepakati waktu dan tempat.
G. Kriteria Hasil, Evaluasi dan Dokumentasi

1. Kriteria Hasil
a. 85 % klien dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir kegiatan.
b. 85 % klien dapat menyelesaikan gambar sampai selesai.
c. 85 % klien mampu menyebutkan hasil gambaran pasien.
d. 85 % klien mampu menjelaskan makna dari gambar.
e. 85 % klien dapat mengutarakan perasaannya setelah mengikuti kegiatan.
2. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khusunya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
stimulasi sensori menggambar, kemampuan klien yang diharapkan adalah mampus
mengikuti kegiatan, menggambar, menyebutkan apa yang digambar dan menceritakan
makna gambar.
TAK Stimulasi Sensori Menggambar
Kemampuan memberi respons terhadap menggambar
NAMA KLIEN
NO

ASPEK YANG DINILAI

1.
2.

Mengikuti kegiatan dari awal


sampai akhir
Menggambar sampai selesai

3.

Menyebutkan gambar apa

4.

Menceritakan makna gambar


Petunjuk:
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,
menggambar, menyebutkan gambar, dan menceritakan makna gambar, beri tanda
() jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu.
3. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi TAK stimulasi sensori
menggambar. Klien mengikuti sampai selesai. Klien mampu menggambar,
menyebutkan nama gambar, dan menceritakan makna gambar. Anjurkan klien
mengunkapkan perasaan melalui gambar.

DAFTAR PUSTAKA
1. Keliat, Budi Anna. 2013. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC.
2. Keliat, Budi Anna. 2010. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai