Farmakoterapi Terapan
Farmakoterapi Terapan
Farmakoterapi Terapan
DM
Sel beta pankreas rusak glukosa darah
tinggi dalam waktu cepat dapat menimbulkan
gejala seperti gejala klasik (poliuri, polidispsi,
palofagi,) dan dalam waktu lama dapat
menimbulkan gejala seperti mikrovaskuler dan
makrovaskuler.
Identitas Pasien
Nama Pasien: Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Ruang : A2 (4/3)
Umur : 57 tahun
BB/TB : 57 kg/ 164 cm
Tanggal MRS : 1 Juli 2015
Tanggal KRS : Belum KRS
Diagnosa
: DM tipe II, CKD, Hipertensi,
Anemia
Obyektif
Problem Medik
Subyektif
Obyektif
Terapi
Analisis
DRP
Rekomendasi
Monitoring
: DM Tipe II
:: Kadar GDS dan GDP tinggi.
: Novorapid 3x12 U
: Novorapid merupakan insulin kerja
cepat (Rapid-acting insulins) (Dipiro,
2015). Kadar GDS dan GDP pasien
cukup tinggi sehingga perlu diberikan
terapi antidiabetik dengan aksi yang
cepat. Novorapid berfungsi untuk
mengontrol kadar gula dalam darah.
: Tepat Obat, tepat indikasi, dan tepat
pasien.
: Novorapid tetap diberikan.
: GDS <200 mg/dL; GDP 76-110
mg/dL; G2PP <200mg/dL
Problem Medik
Subyektif
Obyektif
Terapi
Analisis
DRP
Rekomendasi
Monitoring
: Hipertensi
:: TD 160/90 mmHg
: Lisinopril 5-30 mg sehari
: ACE-I merupakan pengobatan lini
pertama untuk penyakit hipertensi.
Pada pasien CKD, penggunaan diuretik
loop lebih efektif digunakan pada
pasien CKD dengan hipertensi.
: Pemberian ACE-I saja tidak efektif
bagi pasien CKD.
: Ditambahkn Furosemid dengan dosis
40-80 mg i.v setiap 12 jam.
: Tekanan darah
Problem Medik
Subyektif
Obyektif
Terapi
Analisis
DRP
Rekomendasi
Monitoring
: Nausea Vomitting
: Mual dan Muntah
:: Lisinopril 5-30 mg sehari
: ACE-I merupakan pengobatan lini
pertama untuk penyakit hipertensi.
Pada pasien CKD, penggunaan diuretik
loop lebih efektif digunakan pada
pasien CKD dengan hipertensi.
: Pemberian ACE-I saja tidak efektif
bagi pasien CKD.
: Ditambahkn Furosemid dengan dosis
40-80 mg i.v setiap 12 jam.
: Tekanan darah
Problem Medik
Subyektif
Obyektif
Terapi
Analisis
DRP
Rekomendasi
Monitoring
: Hipertensi
:: TD 160/90 mmHg
: Lisinopril 5-30 mg sehari
: Hasil pemeriksaan pasien pada
tanggal 4/7 menunjukkan bahwa
kondisi klinis pasien mulai membaik.
: Penghentian Omeprazole sudah tepat.
: Penggunaan Omeprazole dihentikan
:-
Problem Medik
Subyektif
Obyektif
Terapi
Analisis
DRP
Rekomendasi
Monitoring
: Profilaksis Kardiovaskuler
:::: Pada pasien hipertensi yang
menderita DM tipe 2 dan usia diatas 40
tahun perlu adanya pencegahan untuk
tingkat keparahan hipertensi lebih
lanjut (Dipiro, 2015).
: Perlu adanya profilaksis untuk
pencegahan.
: Diberikan Aspirin dengan dosis 75162 mg sehari.
:-
Problem Medik
Subyektif
Obyektif
Terapi
Analisis
DRP
Rekomendasi
Monitoring
: Suhu Tubuh
: Suhu 37,7 oC
:: Paracetamol
: Paracetamol digunakan sebagai
antipiretik. Hasil pemeriksaan pasien
pada tanggal 4/7 menunjukkan bahwa
suhu tubuhnya mulai menurun.
: Pemberhentian Paracetamol sudah
tepat.
: Penggunaan paracetamol dihentikan.
:-
Monitoring
-
Tekanan darah
Kadar glukosa dalam darah
Kadar kolesterol
Hemoglobin
Protein
Elektrolit (K, Na)
Konseling
-
Pembahasan
Profilaksis Kardiovaskuler
Daftar Pustaka
BNF, 2007, British National Formulary,(bnf.org).
Dipiro, et al. 2015. Pharmacotherapy a
Pathophysiologic Approach 7th Edition. New
York: Mc Graw Hill.
Rudianto, Ahmad, dkk. 2011. Perkeni. Jakarta.
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia.
Rachmadi, Dedi, 2011, Gangguan Ginjal Akut
(GGA), Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran/ RS Dr. Hasan Sadikin Bandung,
Bandung.