Kel. 1 AKM
Kel. 1 AKM
Kel. 1 AKM
Diajukan oleh:
Tahun 2010
BAB I
PENDAHULUAN
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Paper dengan
judul “KONSEP AKUNTANSI DAN RUGI LABA” ini dengan baik. Paper ini ditulis
dengan tujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Akuntansi Keuangan
Menengah I. Selain itu juga untuk menambah pengetahuan untuk dapat
mempelajari, memahami dan mencoba mempraktikkan ilmu yang telah dipelajari
selama setengah semester ini.
Sesuai dengan rencana IAI di Indonesia yang pada tahun 2012 nanti,
Indonesia akan mengadopsi IFRS sebagai standar akuntansi di Indonesia, maka
kami juga mencoba menyajikan paper ini dengan basis IFRS. Dalam penerapan IFRS
terdapat perbedaan dengan standar akuntansi yang lama terutama pada penyajian
lapoan keuangannya. Tidak terkecuali dalam penyajian laporan laba rugi yaitu
penyajiannya yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dari beberapa pos-pos dalam
laporan laba rugi yang tidak lagi dimasukkan ke dalam laporan laba rugi. Hal ini
didasari oleh tujuan laba rugi itu sendiri yaitu menyajikan informasi yang
berhubungan dengan kinerja perusahaan. Untuk lebih jelasnya kami sajikan pula
contoh laporan laba rugi dalam bentuk IFRS.
Paper ini tidak akan ada tanpa bantuan dari dosen pembimbing yang
membantu kami baik dalam materi maupun dukungan moral. Kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada kami.
Kami sadari, ada pepatah bahwa tidak ada gading yang tidak retak maka
Paper ini pun tidak lepas dari kekurangan baik dari segi teknis maupun segi materi
sehingga saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan.
Semoga paper ini akan memberikan manfaat dan kegunaan bagi pembaca
sekalian.
BAB II
ISI
A. KONSEP INCOME
Income atau Laba adalah jumlah yang dapat diberikan kepada investor
(sebagai hasil investasi) dan kondisi perusahaan di akhir periode masih sama
baiknya dengan di awal periode. Dalam pengukurannya terdapat konsep yang
mendasarinya yaitu, Konsep Income. Pada awalnya, konsep income adalah
Capital Maintenance Concept dimana memiliki dua kerangka konseptualnya
yaitu, Financial Capital Maintenance Concept atau Konsep Pemeliharaan Modal
Keuangan dan Physical Capital Maintenance Concept atau Konsep Pemeliharaan
Modal Fisik. Dalam perkembangannya konsep yang digunakan tidak hanya
Capital Maintenance Concept tetapi juga menggunakan Transaction Approach
atau yang biasa disebut dengan Matching Concept.
Dari data di atas bias didapat bahwa Income yang didapat sebesar
$100.000.
Kedua kriteria ini secara umum dipenuhi pada titik penjualan (point of sale).
Namun demikian, terdapat variasi khusus terhadap aturan umum ini:
• Jika produk/asset lain siap direalisasikan karena mereka bisa dijual
pada harga yang hampir pasti tanpa usaha penjualan yang signifikan,
revenue mungkin diakui saat titik produksi diselesaikan (point of
completed production). Mis: barang tambang/hasil pertanian.
• Jika produk/jasa dikontrak di muka, revenue mungkin diakui saat
produksi dilaksanakan atau jasa diberikan, tanpa harus menunggu
proses produksi/pemberian jasa selesai seutuhnya, terutama jika
proses tersebut berlangsung lebih dari 1 tahun fiskal. Metode yang
biasa dipakai adalah Percentage-of-Completion dan Proportional
Performance. Mis: kontruksi bangunan.
• Jika penagihan asset dianggap meragukan, revenue&gain mungkin
diakui saat cash diterima. Metode yang biasa dipakai adalah
Installment Sales dan Recovery Method. Mis: penjualan real estate.
• Finance costs
Finance adalah biaya pinjaman dari berbagi kreditur. Contohnya beban
bunga, biaya bank, dan sejenisnya.
• Income tax
Income tax adalah jumlah semua pajak atas laba dari seluruh transaksi
yang dilakukan oleh perusahaan selama setahun
• Comprehensive Income
Comprehensive income adalah segala perubahan dalam ekuitas yang
terjadi pada suatu periode kecuali yang dihasilkan dari investasi oleh
pemilik dan distribusi kepada pemilik.
Example Corporation
Statement of Comprehensive Income
For the Year Ended December 31, 2010
Income Statement
$
Revenue 290,000,000.00
$
(175,000,000.00
Cost of Goods Sold )
$
Gross Profit 115,000,000.00
Operating Expenses :
$
(14,000,000.0
General & Administrative Expense 0)
$
Selling Expense (8,000,000.00)
$
Amortization of Intangible Assets (2,500,000.00)
$
Write off of Goodwill (1,750,000.00)
$
(42,000,000.0
Restructuring Costs 0)
$
(13,000,000.0
Loss from Inventory Write -Down 0)
$
Total Operating Expenses (81,250,000.00)
$
Income from Operation 33,750,000.00
Other Income (Expense) :
$
Interest Income 7,500,000.00
$
Finance Cost - Interest Expense (4,250,000.00)
$
Gain on Sale of Operating Assets 7,825,000.00
$
Loss on Sale of Operating Assets (825,000.00)
$
Total Other Operating Income (Expense) 10,250,000.00
Income From Continuing Operations Before $
Tax 44,000,000.00
$
Income Tax (9,400,000.00)
$
Profit for The Year from Continuing Operations 34,600,000.00
Loss for The year From Discontinuing $
Operations (11,000,000.00)
$
Profit for The Year 23,600,000.00
$
Earning Per Share 23.60
$
Profit (Loss) for The Year 23,600,000.00
Other Comprehesive Income :
$
Gain from early sale of Bonds 12,000,000.00
$
Unrealized Gain (Loss) (2,000,000.00)
$
Gains on Property revaluation 10,000,000.00
Other Comprehensive Income For The Year $
Net of Tax 20,000,000.00
$
Total Comprehensive Income for The Year 43,600,000.00
SOAL- SOAL
1. Sebutkan dan Jelaskan yang singkat dan jelas mengenai kelebihan dan
kelemahan konvergensi IFRS!
PT Queen
Income Statement
Operation (8.980.000)
Miscellaneous deductions
Rp 109.270.000,00
1. Adakah unusual items dari soil rugi laba tersebut, kalau ada, sebutkan,
dan bagaimana cara penyajian unusual items menurut IFRS?
1. Sebutkan dan jelaskan yang singkat dan jelas mengenai kelebihan dan
kelemahan konvergensi IFRS!
Kelebihan:
Selain itu, hal lain yang ikut membantu investor dalam menyusun
pertimbangan ketika hendak berinvestasi adalah pengungkapan laporan
keuangan (transparansi) perusahaan tersebut. Transparansi tersebut
memudahkan investor dalam mengetahui seluk beluk perusahaan sehingga
investor dapat dengan mudah memprediksi nilai investasinya di masa yang
akan datang. Akibat kemudahan tersebut, investor yang melakukan investasi
akan semakin banyak (pasar modal global) sehingga menciptakan fund
raising. Perusahaan sangat membutuhkan pendanaan modal yang sangat
besar, sehingga fund raising tersebut membantu perusahaan mendapatkan
sumber modal yang lebih besar dari pihak eksternal (investor) dan
mengurangi sumber modal dari internal (menurunkan biaya modal). Efisisensi
laporan keuangan tercipta karena bagian/ akun yang tidak diperlukan
menurut IFRS tidak perlu ditampilkan dalam laporan keuangan sehingga
tercipta efisiensi.
Kekurangan:
1.Problem penerjemahan.
Tergantung pada sifat dan jenis pekerjaan atau usaha, serta industri dan
masing-masing entitas; transaksi atau peristiwa yang dianggap krusial tersebut
bisa berupa saat terjadinya:
Untuk laporan keuangan yang tidak diaudit, tanggal ini adalah tanggal
ketika laporan keuangan selesai disusun oleh direksi .
1. Adakah unusual item dari soal rugi laba tersebut, kalau ada, sebutkan, dan
bagaimana cara penyajian unusual items menurut IFRS?
Jawab:
Ada, yaitu:
g. Gain on Sale of Segment AA, penyajian item ini seharusnya pada Statement
of Comprehensive Income pada bagian Discontinued Operation.
Jawab:
PT Queen
Statement of Comprehensive Income
For The Year 2009
INCOME STATEMENT
Rp
Net Sales 200.000.000,00
Rp
COGS (120.000.000,00)
Rp
Gross Profit 80.000.000,00
Operating Expense:
Selling Expense Rp (20.600.000,00)
Bad Debt Expense Rp (1.100.000,00)
Rp
Administrative Expense Rp (16.800.000,00) (38.500.000,00)
Rp
Income From Operating Activities 41.500.000,00
Other Income or Expense:
Interest Revenue Rp 2.500.000,00
Interest Expense Rp 3.400.000,00
Cash Short and Over Rp 1.000.000,00
Loss on Sale of Equipment Rp (3.200.000,00)
Loss From Writte-off Inventory Rp (2.500.000,00)
Rp
Gain on Retirement of Bond Rp 16.900.000,00 (18.100.000,00)
Income From Continuing Before Rp
Tax 23.400.000,00
Rp
Tax Income (8.980.000,00)
Rp
Income From Continuing Activities 14.420.000,00
Discontinued Operation:
Loss From Expropriation Rp (12.500.000,00)
Gain From Discontinued Rp
Operation Rp 5.250.000,00 (7.250.000,00)
Rp
Profit For The Year 7.170.000,00
STATEMENT OF COMPRHENSIVE
INCOME
Rp
Profit For The Year 7.170.000,00
Other Comprehensive Income:
Unrealized Decreased in AFS Rp
Securities (7.500.000,00)
Total Comprehensive Income for Rp
The Year (330.000,00)
BAB III
PENUTUP
2. Ada akun yang seharusnya tidak masuk dalam laporan laba rugi.
5. Penyajian laporan laba rugi secara multiple-step harus sesuai dengan pos-
posnya.